PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG DRILL TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SAAT MELAKUKAN JUMP SMASH PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TAPA
(Sarif Usman, Hariadi Said, Edy Dharma P. Duhe) Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk meneliti sejauh mana pengaruh yang oleh latihan Zig zag drill Terhadap peningkatan daya Ledak otot Tungkai pada saat Melakukan jump Smash Pada Permainan Bola Voli Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tapa, dengan jumlah sampel 26 orang menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian one group pre test and post test design.Dari data hasil penelitian telah teruji secara teori dan praktek dengan hasil melalui perhitungan mean, uji normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan perhitungan dan hasil penelitian uji t diperoleh harga thitung untuk variable Y adalah 32.05 dan hasil tdaftar 1.71 dengan kriteria pengujian terima H0, jika : -t(1-1½α) t t ( 1-½α) dengan taraf nyata α = 0,05 atau α =0,01 dan dk = n1 + n2 – 2. Jadi Ho ditolak dan Ha diterima karena 32.05 berada pada daerah penerimaan Ha. Dengan demikian kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan Zig zag Drill Terhadap Peningkatan Daya Ledak otot Tungkai pada saat Melakukan Jump Smash Pada Permainan Bola Voli Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tapa.
Kata kunci : zig zag drill dan daya ledak otot tungkai
Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
Bola voli adalah permainan bola besar yang dimainkan secara beregu dan terdiri dari masing-masing 6 orang disetiap regunya. Jenis permainan ini sangat populer disemua lapisan masyarakat baik yang kaya, miskin dan lain sebagainya, hal ini dikarenakan oleh bentuk permainan dan peralatan yang dimainkan sangat sederhana karena hanya membutuhkan satu buah net, sebuah bola dan lapangan datar. Dapat pula dimainkan didalam maupun diluar ruangan. Inilah yang membuat olahraga tersebut dengan mudah diterima dan diminati oleh setiap kalangan, bahkan sampai pada anak sekolahan. Sesuai dengan hasil observasi penulis dalam melaksanakan praktek pengalaman lapangan disekolah SMA Negeri I Tapa banyak peminat dalam olahraga bola voli. Namun, banyaknya peminat belum mampu membuahkan sebuah prestasi gemilang hingga ke tingkat daerah bahkan nasional. Penulis melihat salah satu penyebab adalah kurangnya latihan yang terfokus dan terencana dengan baik. Dan juga, walaupun penguasaan teknik dasar sudah baik jika tidak didukung oleh faktor kondisi fisik lainnya akan sia-sia belaka. Unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam bola voli diantaranya adalah kekuatan, daya tahan, power, kelincahan, dll. Beberapa bentuk latihan pliometrik yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya ledak/power adalah, split squat jump,, zig zag drill, stadium hops, lateral cone hops, dan bentuk latihan pliometrik lainnya. Diantara bentuk latihan itu penulis memilih bentuk latihan zig zag dril. Pliometrik merupakan metode latihan untuk mengembangkan daya ledak (Redclife dan Farentino,2002:8). Daya ledak yang nantinya akan terbentuk dapat menjadi penunjang dalam melakukan lompatan atau jumping pada saat hendak melakukan smash. Latihan Pliometrik zig zag drill adalah latihan melompat kesamping dan kedepan diantara garis satu dengan satunya dengan jarak dua garis yang sejajar 24-42 inch dengan panjang 10 meter, melompat dengan satu kaki, menekankan pada tubuh yang bertumpu yang bertumpu dengan satu kaki ( Dinata,2013:5). Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
Bentuk latihan ini serta pengaruhnya dalam meningkatkan kemampuan smash pada siswa SMA Negeri I Tapa masih perlu pengkajian yang lebih dalam lagi disertai dengan pedoman teori-teori sebelumnya dan praktik dilapangan. Olehnya, penulis mengangkat judul penelitian ini yaitu “Pengaruh latihan zig zag drill terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada saat melakukan jump smash pada permainan bola voli siswa kelas IX SMA Negeri I Tapa”. Power Tungkai Dalam Kemampuan Jump smash Menurut Sunarto dkk (2010:10) Bola voli merupakan salah satu permainan bola besar yang dilakukan secara beregu yang berhadapan dan dipisahkan oleh net, dimana jumlah anggota setiap regu adalah 6 orang. Pengertian lain tentang bola voli diungkapkan oleh Rahardjo (2012:9) bahwa bola voli adalah suatu permainan dalam bentuk melambungkan bola diudara hilir mudik diatas net dengan maksud dapat menjatuhkan bola kedalam petak lawan. Selanjutnya menurut Atmasubrata (2012:50) Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Bola Voli adalah permainan olahraga beregu yang dimainkan oleh 2 tim terdiri dari 6 orang pemain yang dibatasi oleh net dan berusaha memantulkan bola dan menjatuhkan bola kedaerah lawan. Sama halnya dengan olahraga yang lain. Untuk dapat bermain dengan baik diperlukan penguasaan teknik dasar bola voli. Ada enam unsur teknik dasar atau istilah yang lebih umum mengenai kemampuan dalam permainan bola voli yang dikemukakan oleh Rahardjo (2012:12) sebagai berikut : (1) Teknik passing atas, (2) Teknik passing bawah, (3) Servis, (4) Smash, (5) Membendung (blok), dan (6) Umpan atau set up”. Permainan bola voli banyak memainkan bola tinggi, terutama smash, dan blok. Pemain dituntut untuk memiliki kemampuan meloncat yang tinggi. Oleh karena itu Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
para pemain bolavoli harus mendapat latihan meloncat cukup banyak. Dalam hal ini Hadi (2010:26) mengemukakan bahwa. “ Latihan meloncat pada dasarnya juga merupakan latihan otot-otot kaki, tetapi tujuan yang lebih spesifik yaitu untuk meningkatkan kemampuan meloncat, sehingga mampu memainkan bola tinggi , Baik dalam melakukan pukulan (smash), blok maupun mengetip bola”. Selain kekuatan dan kecepatan, kebenaran gerakan-gerakan dalam bola voli. Seperti pasing, blok, smash dan yang lainnya. Seperti dalam smash pemain bolavoli harus memperhatikan gerakan dari mulai gerakan awalan, tumpuan saat diudara, perkenaan bola, dan pendaratan. Smash adalah suatu pukulan yang keras, lurus dan menukik. Biasanya merupakan suatu program yang mematikan, smash bertujuan untuk mematikan dan dianggap sebagai bagian permainan yang paling menonjol dan paling menarik. Smash atau Spike merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan bola voli (Rahardjo,2012:19). Menurut Kurniawan (2012:120) smash adalah pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola tinggi berada diatas net, maka bola dapat dipukul dengan tajam kebawah. Jika dilihat ternyata smash erat kaitannya dengan kemampuan jumping. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa power adalah kemampuan seseorang melakukan suatu gerak dengan kekuatan yang penuh dan dalam waktu yang singkat. Tak bisa dipungkiri bahwa daya ledak otot tungkai sangat diperlukan disetiap cabang olahraga, sebab daya ledak ini merupakan penggerak utama dalam mencapai puncak prestasi. Jika daya ledak otot tungkai lemah tidak memungkinkan seseorang mancapai prestasi optimal ungkap Budhiarta (2010:18). Daya ledak ini dapat ditingkatkan melalui latihan plyometrik. Seperti yang dikatakan Brittenham, latihan pliometrik dapat dilakukan untuk mengembangkan Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
power bisa dengan cara mengembangkan kecepatan memelihara kekuatan atau mengembangkan kekuatan dan memelihara kecepatan (Yudhiana,2010:1). Latihan pliometrik adalah metode latihan untuk meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi latihan isometrik dan isotonik (eksentrik-kosentrik) yang mempergunakan pembebanan dinamik. Regangan yang terjadi secara mendadak sebelum otot berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otot-otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Hakikat Latihan Zig zag drill Zig zag drill adalah salah satu bentuk latihan pliometrik yang sering digunakan untuk meningkatkan power tungkai pada setiap cabang olahraga. Definisi latihan menurut Mulyono (Budhiartha,2010:18) Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis, kontinyu di mana beban dan intensitas latihan makin hari makin bertambah, yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap Dalam latihan pliometrik gerakan dilakukan dengan kecepatan tertentu yang merupakan refleks regang, dimana otot sudah berada dalam keadaan siap untuk berkontraksi lagi sebelum ia berada dalam keadaan rileks (hanafi,2010:1-2). Latihan zig zag drill yaitu latihan melompat kesamping dan kedepan diantara garis satu dengan satunya dengan jarak dua garis yang sejajar 24-42 inch dengan panjang 10 meter, melompat dengan satu kaki, menekankan pada tubuh yang bertumpu dengan satu kaki ( Dinata,2013:5). Sarwono dan Ismaryati berpendapat ”Hops (meloncat-loncat) selain merupakan bentuk latihan untuk mencapai kecepatan dan ketinggian maksimum dari gerakan tungkai, juga untuk menambah jarak horisontal tubuh. Sehingga bentuk latihan ini bisa digunakan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai yang sangat diperlukan dalam melakukan jump smash pada olahraga bola voli. Latihan pliometrik zig-zag drill akan memungkinkan dapat meningkatkan power otot tungkai, Selama latihan otot-otot tungkai dituntut untuk melompat: lompat Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
secara berulang-ulang. Pelaksanaan latihan ini yaitu melompat-lompat dengan tumpuan dan pendaratan dengan satu kaki yang sama, maka beban tubuh diangkat akan lebih berat. Hal ini menyebabkan pengembangan kekuatan otot tungkai yang cukup besar. Dalam latihan ini gerakanya dilakukan dengan memantul secara zig-zag , sehingga sangat menuntut kecepatan dan keseimbangan gerak. Jadi latihan ini dapat mengembangkan kemampuan kekuatan dan dengan maksimal, sehingga dengan latihan ini akan dapat dikembangkan power otot tungkai yang cukup besar. Otot-otot yang terlibat dalam gerakan melompat ini terutama adalah otot quadricep femoris (terutama otot paha bagian samping), otot triceps surae dan tendo achilis (Dinata,2013:50). Dalam latihan ini gerakanya dilakukan dengan memantul secara zig-zag, sehingga sangat menuntut kecepatan dan keseimbangan gerak. Jadi latihan ini dapat mengembangkan kemampuan kekuatan dan dengan maksimal, sehingga dengan latihan ini akan dapat dikembangkan power otot tungkai yang cukup besar. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan zig zag drill terhadap peningkatan power otot tungkai terutama pada saat melakukan jump smash.
DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. “Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel. Salah satu ciri pokok dari peneltian ini adalah adanya pelakuan (treatmen) yang diberikan pada subjek penelitian” (maksum, 2009:11}. Dimana jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian semu karena tidak adanya kelompok control. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pre Test And Post Test.
Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
Tabel 1. Desain Penelitian TES AWAL
LATIHAN
TES AKHIR
T (Sumber: Maksum,2009:49) Keterangan : = Tes awal Power tungkai (tes Vertikal Jump) T = Perlakuan yang diberikan (Latihan Zig zag Drill) = Tes akhir Power Jumping ( tes Vertikal Jump)
HASIL Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1 (Hasil Tes Daya Ledak Otot Tungkai) Dalam penelitian ini, yang menjadi variable X1 adalah Daya Ledak Otot Tungkai. Data yang diperoleh melalui pengukuran pre test atau tes awal adalah hasil daya ledak otot tungkai sebelum diberikan perlakuan. Dari hasil pengukuran ini diperoleh skor tertinggi yaitu 42 dan skor terendah adalah 23. Setelah dilakukan analisis diperoleh frekuensi daya ledak otot tungkai dengan rata-rata sebesar 32.69, varians 25.90, dan standar deviasi sebesar 5.1. Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistic di atas dapat diartikan bahwa peningkatan frekuensi daya ledak otot tungkai pada siswa SMA Negeri I Tapa sebelum diberikan perlakuan menunjukan frekuensi yang sudah bagus daya ledak otot tungkai tersebut masih dibawah rata-rata sehingga masih perlu ditingkatkan. Deskripsi Hasil Penelitian X2 Data pada variabel X2 ini merupakan hasil pengukuran daya ledak otot tungkai yang diperoleh dari hasil post test atau tes akhir dimana setelah objek penelitian diberikan perlakuan. Dari pengetesan data ini diperoleh skor tertinggi adalah 32 dan skor terendah 51. Setelah dilakukan analisis diperoleh frekuensi daya Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
ledak otot tungkai rata-rata sebesar 40.38, varian 27.61 dan standar deviasi sebesar 5.26. Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistic diatas dapat diartikan bahwa, terdapat peningkatan frekuensi daya ledak otot tungkai pada siswa SMA Negeri I Tapa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata sebelum diberikan latihan sebesar 32.69 dan sesudah diberikan latihan zig-zag drill sebesar 40.38. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa pemberian latihan zig zag drill memberikan pengaruh terhadap peningkatan frekuensi daya ledak otot tungkai pada Siswa SMA Negeri I Tapa. Dengan demikian data tersebut perlu adanya pembuktian dengan cara pengujian analisis varians (uji t) atau pengujian dua rata-rata. Pengujian Persyaratan Analisis Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistika parametric, maka pengujian homogenitas varians perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogeny. Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil menjadi sampel, digunakan rumus :
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 1.07 dan Ftabel pada α = 0,05 dk penyebut 25 dan dk pembilang 25 ditemukan nilai sebesar 1.96. Jadi Fh lebih kecil dari Ft (Fhitung = 1.07 ≤ Ftabel = 1.96). Pada criteria pengujian menyatakan bahwa jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ha diterima.dan masih berada pada daerah penerimaan hipotesis, sehingga dapat disimpulkan bahwa data peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai memiliki kesamaan varian atau data berasal dari populasi yang homogen.
Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan Zig-zag drill Drill terhadap peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai pada Siswa SMA Negeri I Tapa, maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua rata-rata dengan menggunakan rumus (uji t). Hasil pengujian diperoleh thitung = 32.05. nilai ttabel pada α = 0,05; dk = n-1 (26-1=25) diperoleh harga sebesar 1,71 Dengan demikian thitung lebih besar dari tdaftar (thitung=32.05 > tdaftar = 1.71). berdasarkan criteria pengujian bahwa tolak H0 : jika thitung > tdaftar pada α = 0,05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan Zig-zag drill drill terhadap Daya Ledak Otot Tungkai. Untuk lebih jelasnya, hal ini dapat dilihat dalam kurva berikut ini.
-1.71
1.71
32.05
PEMBAHASAN Proses pelatihan dengan menggunakan bentuk latihan Zig-zag drill memiliki pengaruh positif terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai pada pemain olahraga bola voli diawali dengan pemberian suatu penjelasan tentang bentuk latihan Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
Zig-zag drill itu sendiri serta penjelasan tentang cara melakukannya dengan baik dan benar. Setelah itu siswa melakukan latihan dengan baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan. Berdasarkan hasil penelitian pre-test Daya Ledak Otot Tungkai data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 42 dan skor yang terendah 23. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 32.69 dan nilai standar deviasi 5.1. Sedangkan pada hasil penelitian post-test menunjukkan skor tertinggi 51 dan skor terendah 32. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 40,38 sedangkan nilai standar deviasi 5,26. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai tes akhir. Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan posttest seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design. Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test pada tes Daya Ledak Otot Tungkai menunjukkan harga thitung sebesar 32.05 Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 1,71. Ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan Zig-zag drill memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai dalam . Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh latihan Zig-zag drill terhadap peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai pada Siswa dapat diterima dan terjawab.
Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
KESIMPULAN Setelah dibahas secara teori dan dibuktikan dengan praktek di lapangan dengan hasil akhir uji t sebesar 32.05 sedangkan nilai ttabel pada α = 0,05; dk = n-1 (261=25) diperoleh harga sebesar 1,71. Dengan demikian thitung lebih besar dari tdaftar (thitung=32.05 > tdaftar = 1.71). Berdasarkan criteria pengujian bahwa tolak H0 : jika thitung > tdaftar pada α = 0,05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan Zig-zag drill memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai dalam bola voli pada siswa SMA Negeri I Tapa.
SARAN Adapun saran dari penulis mengenai penelitian ini adalah : 1 Kemampuan seorang siswa maupun atlit yang dilatih tidak hanya terletak pada atlit itu sendiri, namun dibutuhkan kerja keras dan pengawasan penuh dari seorang guru dalam melakukan latihan. Untuk itu, pelatih harus mampu memanajemen waktu dan program latihannya agar tujuan latihan dapat tercapai dan hasilnya pun akan memuaskan. 2 Pemberian bentuk latihan juga harus bervariatif dan tidak monoton guna menghilangkan kebosanan dari siswa atau atlit jika dilatih terus menerus. 3 Hasil penelitian ini dapat pula digunakan sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Atmasubrata, Ginanjar. 2012. Serba Tahu Dunia Olahraga. Surabaya. Dafa Publishing Budhiarta, Made. 2010. Pengaruh Pelatihan Plyometrik Loncat Bangku Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Mahasiswa Jurusan Penjaskesrek FOK Undhiksa. Jurnal. 1(1):1-5 Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
Chandra, Achmad Esnoe dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surabaya. CV. Putra Nugraha Dinata, Yekti Lingga. 2013. Perbedaan Pengaruh Latihan Front Cone Hops dan Latihan Zig-Zag Drill Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai. Jurnal. Semarang. FIK UNNES Ferdenand, Marthon Corry. 2010. Pengaruh Latihan Weight Training dan Pliometrik Terhadap Kecepatan Tendangan Ap Chagi Taekwondoin Putra Usia 15-19 Tahun Di PMS Surakarta Tahun 2010. Jurnal. Surakarta. Universitas Sebelas Maret Hadi, Romei. 2010. Perbedaan Pengaruh Hasil Latihan Pliometrik Antara Squat Depth Jump Dan Jump To Box Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SMP Mta Gemolong Sragen Tahun 2010. Jurnal. Surakata. Universitas Sebelas Maret. Hadjarati, Hartono. 2009. Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Dasar. FIKK. UNG Hanafi, Suriah. 2010. Efektifitas Latihan Beban Dan Latihan Pliometrik Dalam Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai Kecepatan Reaksi. Jurnal. Vol 1 No. 2 Khafadi, Muhamad Bazin dkk. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Surabaya. CV. Putra Nugraha Kharisma, Yudhi. 2012. Pengaruh Latihan Servis Atas Menggunakan Target Terhadap Hasil Servis Atas Dalam Cabang Olahraga Bola Voli. Jurnal. Bandung. UPI Kurniawan, Feri. 2012. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta. Laskar Aksara Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian dalam Olahraga. FIK; UNES Nurhasan. 2001. Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani. Ditjen pendidikan dasar dan menengah. Refiater, Ucok. 2012. Hubungan Power Tungkai Dengan Hasil Lompat Tinggi. Jurnal 5(3):1-13 Sunarto, Bambang trijono dkk. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Surabaya. CV Putra Nugraha Yudiana, Yunyun. 2010. Model Latihan Ketrampilan Permainan Bolavoli. Bandung. UPI Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman
Prof. Dr. H. Hariadi Said, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Sopyan Batue, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMA Negeri 1 Tapa; Sarif Usman