PENGARUH BOARD INDEPENDENT, OWNERSHIP STRUCTURE, PROFITABILITY DAN LEVERAGE TERHADAP KETEPATWAKTUAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN DI INTERNET OLEH PERUSAHAAN KEUANGAN TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA
Sari Kurniati Mahasiswa Magister Akuntansi Univ. Sebelas Maret Surakarta
ABSTRACT
This study aims to obtain empirical evidence related to the influence of board independent, ownership structure, profitability and leverage to timeliness of corporate internet reporting of companies listed in the Indonesian Stock Exchange(BEI). For this purpose, population used in this study is all companies that listed in the Indonesian Stock Exchange for 2008 period. The sample is selected using purposive sampling method and obtained 70 financial companies consist of 28 banking companies, 16 financial companies, 15 securities companies and 11 insurance companies.Timeliness of corporate reporting is measured using reporting indexas Abdelsalam and El-Masry (2008). The analysis model used in this study is multiple regression. The results of this study show that board independent, ownership structure, and profitability are positively influence to timeliness of corporate internet reporting of companies. However leverage is negatively influence to timeliness of corporate internet reporting. Key words : timeliness, corporate internet reporting, board independent, ownership structure, profitability and leverage. Data availability: Indonesian Capital Market Directory (ICMD), www.idx.go.id.
38
FORUM AKADEMIKA
PENDAHULUAN Teknologi internet merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat. Tingkat penggunaan teknologi internet oleh perusahaan go-public di Indonesia masih bervariasi. Ada perusahaan yang belum menerapkan teknologi tersebut sama sekali, ada yang hanya menggunakan e-mail sebagai sarana komunikasi, ada yang ikut berperan serta dalam suatu public website, dan ada yang telah meluncurkan website mereka sendiri (Kusumawati, 2003). Salah satu tujuan dari adanya website adalah sebagai media penyampaian laporan keuangan perusahaan agar lebih mudah dan cepat untuk diakses. Pelaporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna pengambilan keputusan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut. Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (Ikatan Akuntan Indonesia/IAI, 2009). Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya (IAI, 2009). Salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi adalah relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu
bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Dalam SFAC Nomor 1, ada dua tujuan dari pelaporan keuangan yaitu pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditor dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan. Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan berkaitan dengan ketepatwaktuan penyampaian laporan
keuangan.
penelitian
terkait
Saleh
(2004),
pengaruh
melakukan
rasio
gearing,
profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan pos-pos luar biasa serta struktur kepemilikan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan.
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
menyatakan bahwa pos-pos luar biasa berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara variabel yang lain tidak berpengaruh
terhadap
ketepatwaktuan
penyampaian laporan keuangan. Menurut OwusuAnsah (2000) pelaporan tepat waktu membantu mewujudkan ketepatan dan efisiensi pasar saham dalam penetapan harga dan evaluasi. Pelaporan tepat waktu membantu mengurangi insider trading, kebocoran informasi, dan rumor di pasar saham. Hilmi
dan
profitabilitas,
Ali
(2008),
leverage,
meneliti likuiditas,
pengaruh ukuran
perusahaan, kepemilikan publik, reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dan unqualified opinion tehadap
ketepatwaktuan
penyampaian
laporan
keuangan. Hasil penelitian yang didapat adalah profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik dan
Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan, sementara itu, leverage, ukuran perusahaan dan
39
Sari Kurniati unqualified opinion tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Abdelsalam danEl-Masry (2008), melakukan penelitian terkait pengaruh dewan komisaris independen dan struktur kepemilikan terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan di internet. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dewan komisaris independen dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan di media internet. Telah ada penelitian mengenai ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan yang dilakukan oleh Dyer dan McHugh (1975), Chambers dan Pennman (1984), Bandi dan Hananto (2000), Owusu-Ansah (2000), Saleh (2004), Syafrudin (2004), Evanori dan Rusdi (2005), Suharli dan Rachpriliani (2006), Abdullah (2006), Hilmi dan Ali (2008), sedangkan penelitian ketepatwaktuan yang berkaitan dengan penyampaian laporan keuangan di internet relatif sedikit dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Abdelsalam danEl-Masry (2008) serta Ezat dan El-Masry (2008). Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh board independent, ownership structure, profitability, dan leverage terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Karakteristik dewan komisaris adalah, relevan dengan performa perusahaan dan mencakup ketepatwaktuan pengungkapan (Ghosh, 2006). Sebuah persentase tinggi direktur independen pada dewan komisaris meningkatkan monitoring opportunism manajerial dan mengurangi kesempatan manajemen menahan informasi (Kelton dan Yang, 2008). Abdelsalam dan El-Masry (2008), menyatakan bahwa terdapat suatu hubungan positif antara ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan di internet dengan dewan komisaris independen (board independent).
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
internet.
Pengaruh Board Independent Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan. Dewan komisaris dapat menjadi mekanisme yang efektif untuk memonitor manajemen puncak atas nama pemegang saham .
Beberapa studi (Beasley, 1996; Chen dan Jaggi, 2000; Xiao et al., 2004) menemukan hubungan positif antara pengungkakan perusahaan dan dewan komisaris independen. Bagaimanapun, hasil lain (Eng dan Mak, 2003; Gul dan Leung, 2004), menyatakan
bahwa
permainan
para
direktur
independen memonitor peran yang mendorong ke arah menurunnya permintaan untuk ketepatwaktuan pengungkapan. Eng dan Mak (2003) serta Gul dan Leung (2004), menemukan bahwa meningkatnya kehadiran direktur dari luar berhubungan dengan penurunan pengungkapan perusahaan di Singapura dan Hongkong secara berturut-turut. Berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Board independent berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di
Pengaruh Ownership Structure Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan. Menurut Mello dan Pearson (1998), struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Terdapat dua aspek kepemilikan yang perlu dipertimbangkan yaitu kepemilikan
40
FORUM AKADEMIKA oleh pihak luar dan kepemilikan oleh pihak dalam. Pemilik dari pihak luar dianggap berbeda dengan manajer, di mana kecil kemungkinannya pemilik dari pihak luar untuk terlibat dengan urusan bisnis perusahaan sehari-hari (Niehaus, 1989). Pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi (Saleh, 2004).
dan ketepatwaktuan penyampaian laporan di internet. Berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H2: Ownership structure berpengaruh terhadap
Struktur
Penelitian Dyer dan McHugh (1975) menunjukkan
modal
dipengaruhi
oleh
perusahaan faktor
diprediksi
ekstern
dan
juga intern
ketepatwaktuan
penyampaian
laporan
keuangan perusahaan keuangan di internet.
Pengaruh Profitability Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan. bahwa
perusahaan
yang
memperoleh
laba
perusahaan. Struktur kepemilikan saham menjadi
cenderung tepat waktu menyampaikan laporan
penting dalam teori keagenan karena sebagian
keuangannya dan sebaliknya jika mengalami rugi.
besar
keagenan
Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan bahwa
disebabkan oleh adanya pemisahan kepemilikan
perusahaan yang mengalami kerugian meminta
dan pengelolaan. Konflik keagenan tidak
auditornya untuk menjadwalkan pengauditannya
terjadi pada perusahaan dengan kepemilikan
lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya
seratus persen oleh manajemen (Jensen dan
penyerahan laporan keuangannya terlambat. Hal ini
Meckling, 1976). Struktur kepemilikan saham
sejalan dengan penelitian Hilmi dan Ali (2006),
dipredikasi berpengaruh dalam penentuan struktur
Abdullah (2006) dan Owusu-Ansah (2000),
modal. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham
bahwa
profitabilitas
perusahaan cenderung akan mengurangi hutang.
secara
signifikan
Semakin
penyampaian
argumentasi
terkonsentrasi
konfilk
kepemilikan
saham
mempunyai terhadap
laporan
pengaruh
ketepatanwaktu
keuangan.
Berdasarkan
perusahaan cenderung akan mengurangi hutang.
temuan penelitian sebelumnya, maka hipotesis
Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham, maka
penelitian ini adalah sebagai berikut:
akan terjadi pengawasan yang efektif terhadap manajemen.
H3: Profitabilitas
berpengaruh
terhadap
Marwata (2001), menyatakan bahwa semakin besar
ketepatwaktuan
porsi pemilikan publik, semakin banyak pihak yang
keuangan perusahaan keuangan di internet.
membutuhkan
informasi
tentang
penyampaian
laporan
perusahaan,
sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan tahunan. Selain itu, terdapat suatu mata rantai atau keterkaitan antara ketepatwaktuan penyampaian laporan di internet dan karakteristik struktur kepemilikan dari board independent serta ukuran perusahaan (Abdelsalam, 2008). Pada penelitian Ezat danEl-Masry (2008), terdapat suatu hubungan yang penting antara struktur kepemilikan
Pengaruh Leverage Terhadap K e t epatwaktuanPelaporan Keuangan. Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Weston dan Copeland (1995), menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang.
Sari Kurniati Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Penelitian Schwartz dan Soo (1996) menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Penelitian oleh Abdullah (2006), menemukan bahwa leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Variabel ini berpengaruh dimungkinkan karena trend yang dihasilkan cenderung berubah. Berbeda dengan penelitian Ezat danEl-Masry (2008), yang menyatakan bahwa menemukan hubungan antara profitability, leverage, issue of shares dan role duality dengan ketepatwaktuan penyampaian laporan di internet.
Berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H4: Leverage keuanganberpengaruh terhadap ketepatwaktuan
penyampaian
laporan
keuangan perusahaan keuangan di internet.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang menjadi perhatian para peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2003). Populasi yang digunakan sebagai sampel frame penelitian ini adalah seluruh perusahaan keuangan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi tersebut sebanyak 70 perusahaan, dengan mengacu pada perusahaanperusahaan yang termuat di dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Alasan
41
penulis melakukan pemilihan jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut: a. Menghindari perbedaan karakteristik antara perusahaan keuangan dengan jenis perusahaan lain. b. Perusahaan keuangan mempunyai populasi yang relatif lebih besar. c. Kebanyakan perusahaan yang terlambat memyampaikan laporan keuangan adalah perusahaan keuangan. d. P e r u s a h a a n d i I n d o n e s i a y a n g membutuhkan teknologi informasi yang cepat kebanyakan adalah perusahaan keuangan. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode pengambilan anggota sampel ini menggunakan dasar beberapa kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan keuangan terdaftar di BEI per tanggal 1 Januari 2008 karena laporan keuangan yang diamati dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang telah dipublikasikan tanggal 31 Januari 2008 sampai tanggal 31 Desember 2008. b. Perusahaan keuangan yang mempunyai website dan dapat diakses guna perolehan data penelitian. c. Perusahaan keuangan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama kurun waktutahun 2008 yang menyajikan data dan informasi bagi penelitian.
Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari pihak lain (Sekaran, 2000). Alasan menggunakan data sekunder dengan pertimbangan bahwa data ini mudah untuk diperoleh dan memiliki waktu yang lebih luas. Data tersebut terdiri dari data berikut ini.
42
FORUM AKADEMIKA a.
b. c.
Data perusahaan keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian. Website dan alamat website perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan tahunan perusahaan keuangan tahun 2008.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan indeks pelaporan sebagaimana digunakan oleh Abdelsalam dan El-Masry (2008). Indeks tersebut dibentuk dengan 13 item seperti berikut:
a. b. c.
d. e. f.
g.
h.
i.
Apakah tanggal pembaharuan terakhir website disajikan? Apakah tahun pembaharuan terakhir website disajikan? Apakah frekuensi pembaharuan pengungkapan informasi keuangan disajikan? Apakah harga saham terakhir (hari ini) diungkapkan? Apakah waktu spesifik pembaharuan untuk harga saham di ungkapkan? Apakah perusahaan menyediakan kalender/penanggalan tentang peristiwa keuangan masa depan? Apakah perusahaan menyediakan pilihan untuk mendaftarkan email masa depan yang siaga mengenai keterangan, laporan berkala, dll? Untuk email atau permintaan secara online, apakah user mengatakan kapan mereka mengharapkan tanggapan untuk pertanyaannya? Apakah perusahaan menyediakan webcast?
j.
Apakah perusahaan menyediakan link di website untuk regulatory news service (RNS)? k. Apakah suatu salinan berita pengatur yang terakhir disajikan pada website? l. Apakah laporan keuangan sementara yang terbaru disajikan pada website? m. Apakah perusahaan menyediakan laporan sementara triwulanan? Akan tetapi dari 13 indeks tersebut yang dapat diadopsi untuk digunakan dalam penelitian ini adalah 8 indeks, hal ini di sesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Indeks tersebut di antaranya adalah: a. Apakah tanggal pembaharuan terakhir website disajikan? b. Apakah tahun pembaharuan terakhir website disajikan? c. Apakah harga saham terakhir (hari ini) diungkapkan? d. Apakah waktu spesifik pembaharuan untuk harga saham di ungkapkan? e. Apakah perusahaan menyediakan kalender/penanggalan tentang peristiwa keuangan masa depan? f. Apakah perusahaan menyediakan pilihan untuk mendaftarkan email masa depan yang siaga mengenai keterangan, laporan berkala, dan lain-lain? g. Apakah laporan keuangan sementara yang terbaru disajikan pada website? h. Apakah perusahaan menyediakan laporan sementara triwulanan? Perhitungan untuk menentukan skor indeks ketepatwaktuan pelaporan di internet adalah seperti berikut ini: a. Setiap item diberi skor 1 jika diungkapkan dan diberi skor 0 jika tidak diungkapkan. b. Perhitungan indeks ketepatwaktuan diukur dengan rasio skor yang diperoleh terhadap total skor maksimal yang dapat dirumuskan seperti berikut:
43
Sari Kurniati INDEKS =
n k
Laba Bersih ROE = Total Jumlah Ekuitas
Notasi: n = jumlah skor ketepatwaktuan yang diperoleh, dan k = jumlah skor maksimal.
d.
Leverage Merupakan perbandingan antara jumlah total hutang dengan jumlah total asset yang menggambarkan risiko peruasahaan. Untuk menentukan leverage digunakan formula seperti berikut ini.
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel berikut. a. Board Independent
Total Utang LEV =
Merupakan anggota komisaris dari pihak luar
Total Aset
pemilik maupun manajemen perusahaan. Variabel ini diukur dengan proporsi jumlah anggota komisaris independen dengan total jumlah anggota dewan komisaris perusahaan sebagaimana digunakan oleh Abdelsalam dan El-Masry (2008), yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
BOARD = b.
Anggota Komisaris Independen Total Jumlah Anggota Dewan Komisaris
Struktur
kepemilikan
(ownership
structure) Struktur kepemilikan dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan publik yang dimiliki oleh institusional selain perorangan. Variabel ini diukur dengan persentase kepemilikan publik
Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan alat analisis data penelitian regresi berganda. Sebelum pengujian model regresi berganda dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas data, autokorelasi, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Sesuai dengan kerangka pemikiran dan pengajuan hipotesis, maka hipotesis akan diuji dengan persamaan regresi seperti berikut ini.
TMI = β0 + β1 BOARD + β2 OWN + β 3 ROE + β4 LEV + ε
yang dapat dirumuskan sebagai berikut ini. Jumlah Lembar Saham Dimiliki Publik
OWN = c.
Total Jumlah Lembar Saham Beredar
Profitability Merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan sumber daya yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan return on equity yang merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah nilai ekuitas perusahaan yang dapat diformulakan seperti berikut ini.
Keterangan: TMI
= index of time lines,
β0
=
konstanta,
BOARD
= =
koefisien variabel, board independent,
OWN
=
ownership structure,
ROE
=
return on equity,
LEV
=
leverage, dan
ε
= error term.
β β β ,β 1,
2,
3
4
44
FORUM AKADEMIKA
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
perusahaan keuangan selain bank, 15 perusahaan sekuritas, dan 11 perusahaan asuransi. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda
Deskripsi Data
dengan bantuan program SPSS 16.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan data cross section, karena memfokuskan pada suatu peristiwa pada tahun2008 serta pengumpulan data dilakukan hanya satu kali. Populasi yang digunakan sebagai sampel sebanyak 70 perusahaan, dengan mengacu pada perusahaan-perusahaan yang termuat di dalam
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan perusahaan-perusahaan keuangan yang dipublikasikan oleh website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.go.id. Perusahaan tersebut meliputi 28 perusahaan perbankan, 16
Pengujian Hipotesis Statistik Deskriptif Analisis deskriptif menjelaskan mengenai gambaran umum variabel penelitian berupa ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet, board independent, ownership structure, profitability dan leverage yang berupa annual report tahun 2008 yang menjadi sampel dalam penelitian. Data penelitian yang dimaksud terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1 Hasil Statistik Deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
BOARD
70
0,20
1,00
0,5060
0,17220
OWN
70
0,06
0,99
0,6990
0,20537
ROE
70
-0,93
0,74
0,0700
0,23210
LEV
70
0,04
9,95
2,8904
2,75468
INDEKS
70
0,12
1,00
0,5036
0,25800
Valid N (listwise)
70
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan statistik deskriptif yaitu rata-rata indeks ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet sebesar 50,36% dan masih kurang dari 100%. Hal ini berarti belum semua perusahaan keuangan menyampaikan laporan keuangannya di internet secara tepat waktu.Nilai board independent yang paling yaitu sebesar 100% dan yang memiliki nilai board independent
paling rendah yaitu sebesar 20%. Nilai mean untuk board independent sebesar 50,60%.Nilai Ownership Structure yang paling tinggi sebesar 99% sedangkan nilai terendah sebesar 6%. Nilai mean untuk Ownership Structure sebesar 69,90%. Nilai profitability (ROE) yang paling besar adalah 74% sedangkan nilai terendah sebesar -93% dan nilai mean untuk ROE adalah 7%.
45
Sari Kurniati
data menggunakan metode KolmogorovSmirnov dengan tingkat signifikansi 5%. Data dikatakan berdistrinusi normal jika p value (asymptotic significance) > 0,05. Hasil uji normalitas dengan N = 70 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,612 dengan asymptotic 0,848 > α 0,05 atau lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5% yang berarti data berdistribusi normal.
Asumsi Klasik Suatu model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif apabila model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa: normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolinearitas: a. Uji Normalitas Pengujian hipotesis dalam peneltian ini dilakukan dengan menguji normalitas
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Un Unstandardized Res Residual N Normal Parameters
70 a
Most Extreme Differences
Mean
0,0000000
Std. Deviation
0,20821187
Absolute
0,073
Positive
0,073
Negative
-0,058
Kolmogorov-Smirnov Z
0,612
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,848
a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas terjadi apabila variabel dependen satu sama lain atau dengan kata lain variabel independen berkorelasi dengan variabel independen lain. Hasil pengujian asumsi multikolinearitas dapat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance berikut ini.
46
FORUM AKADEMIKA Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Collinearity Statistics Tolerance
Keterangan
VIF
BOARD
0,942
1,061
Tidak terjadi multikolinieritas
OWN
0,957
1,045
Tidak terjadi multikolinieritas
ROE
0,979
1,021
Tidak terjadi multikolinieritas
LEV
0,989
1,011
Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Hasil perhitungan nilai VIF pada tabel di atas, menunjukkan bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel independen tidak memiliki nilai lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena
residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (D-W Test). Penelitian ini terdapat variabelbebas yang terdiri dari 4 variabel dengan jumlah sampel 70 pengamatan,maka nilai tabel DL adalah 1,494 dan DU sebesar 1,735. Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson (D-W) test memperoleh nilai D-W sebesar 1,865. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Variabel
D-W
BOARD, OWN, 1,865 ROE, LEV
Du < D < 4 - Du
Keterangan Tidak ada 1,735 < 1,865 < 2,265 autokorelasi positif maupun negatif
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Berdasarkan hasil pengujian yang telah d. dilakukan, ditemukan bahwa nilai D-W adalah sebesar 1,865 berada di antara Du sampai dengan 4 – Du (1,735 < 1,865 < 2,265), maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada gejala autokorelasi positif maupun negatif dalam parameter model regresi.
Uji Heteroskedastisitas Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser (Ghozali, 2006). Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Metode yang
47
Sari Kurniati digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
0,05 maka terjadi heteroskedastisitas dan
heteroskedastisitas adalah dengan metode
jika t hitung dengan ρvalue> 0,05 maka
Glejser yaitu melihat nilai t hitung dari hasil
tidak ada gejala heteroskedastisitas. Dari
regresi dengan variabel dependen residual.
hasil perhitungan maka dapat dilihat pada
Jika t hitung dengan ρvalue<
tabel berikut ini.
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
t
Sig.
Kriteria
Kesimpulan
BOARD
0,510
0,612
ρ > 0,05
Tidak terjadi heterokedastisitas
OWN
1,401
0,166
ρ > 0,05
Tidak terjadi heterokedastisitas
ROE
0,343
0,732
ρ> 0,05
Tidak terjadi heterokedastisitas
LEV
1,189
0,239
ρ > 0,05
Tidak terjadi heterokedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel BOARD, OWN, ROE dan LEV mempunyai nilai t hitung dengan ρvalue> 0,05. Hal ini menunjukkan tidak adanya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan.
PENGUJIAN HIPOTESIS
perusahaan keuangan di internet. Hasil uji statistik-F dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6 Hasil Uji Parameter Regresi Simultan Sig
Kriteria
(ρ- value)
Pegujian
Keterangan
Alat analisisyang digunakan dalam 0,000 P<0,05 Signifikan penelitian ini adalah model regresi linier Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 berganda (multiple regression) untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel Hasil Uji statistik-F pada tabel di dependen. Perhitungan analisis regresi ganda atasmenunjukan hasil yang signifikan. dilakukan dengan bantuan komputer Program Hasil tersebut berarti variabel independen SPSS for Windows Release 16.0, hasil analisis board independent, ownership structure, yang diperoleh adalah seperti berikut ini. profitability dan leverageberpengaruh signifikan secara simultan atau secara a. Uji Parameter Regresi Simultan bersama-sama terhadap ketepatwaktuan (Statistik-F) penyampaian laporan keuangan Uji statistik-F ini bertujuan untuk perusahaan keuangan di internet sehingga mengetahui pengaruh secara simultan dapat dinyatakan model regresi berganda variabel independen board independent, yang digunakan dalam penelitian ini ownership structure, profitability, dan fit untuk digunakan dalam pengujian leverage terhadap ketepatwaktuan hipotesis penelitian. penyampaian laporan keuangan
48
FORUM AKADEMIKA b.
Uji Parameter Regresi Parsial (Statistik-t)
simultan
atau
Uji statistik t digunakan untuk mengetahuipengaruhvariab e l independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Hasil uji t menunjukkan bahwa board independent, ownership structure, profitability dan leverage berpengaruh signifikan secara
terhadap
ketepatwaktuan
secara
bersama-sama penyampaian
laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Pengujian secara parsial dilakukan dengan cara membandingkan nilai Sig t hitung yang diperoleh dengan tingkat signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05. Hasil uji signifikansi-t dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7 Hasil Parameter Regresi Parsial
t
Variabel Konstanta
Koefisien 0,011
0,081
0,936
BOARD
0,381
2,465
0,016
OWN
0,514
3,994
0,000
ROE
0,282
2,511
0,015
LEV
-0,027
-2,894
0,005
Sig.
hitung
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010 Model persamaan regresi yang diformulasikan sebagai berikut : Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3X3 + β4 X4 Keterangan: Y = INDEKS, X4 = LEV, dan β0 = konstanta, e = error term. β1,β2,β3, β4 = koefesien regresi, X = BOARD, 1 X = OWN, 2 X = ROE, 3
signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika ρ value< 0,05 maka H0 ditolak, 2) Jika ρvalue> 0,05 maka H0diterima. Pengujian hipotesis secara parsial ditunjukkan dalam tabel berikut. Tabel 8 Hasil Uji Statistik-t
Hasil analisis regresi di atas menjadi
dasar penyusunan persamaan model regresi berganda dalam penelitian sebagai berikut ini.
BOARD
Y = 0,011 + 0,381 X1 + 0,514 X2 + 0,282
ρ value
Keterangan
2,465
0,016
H0 ditolak
OWN
3,994
0,000
H0 ditolak
X3 - 0,027 X4
ROE
2,511
0,015
H0 ditolak
Pengujian secara parsial dilakukan dengan cara membandingkan nilai Sig t hitung yang diperoleh dengan tingkat
LEV
-2,894
0,005
H0 ditolak
Variabel
t hitung
Sumber: Hasil pengolahan Data 2010
49
Sari Kurniati Dari uraian regresi tersebut dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa: 1) Variabel BOARD mempunyai ρ value< 0,05 hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti secara parsial terdapat pengaruh board independent terhadap ketepatwaktuaan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet dengan demikian hipotesis pertama diterima.
2)
3)
4)
perusahaan keuangan di internet. Hasil regresi memperoleh koefisien regresi sebesar 0,381 dengan nilai signifikansi 0,016. Pengujian memberikan hasil yang signifikan, artinya board independentberpengaruh positif terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Tanda koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa semakin besar board independentsemakin besar pula probabilitas perusahaan keuangan untuk menyampaikan laporan keuangannya di
Variabel OWN mempunyai ρvalue internet secara tepat waktu. Hasil penelitian < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ini didukung oleh beberapa studi (Beasley, H0 ditolak yang berarti secara 1996; Chen dan Jaggi, 2000; Xiao et al., parsial terdapat pengaruh 2004), menemukan hubungan positif antara ownership structure terhadap pengungkapan perusahaan dan dewan ketepatwaktuaan penyampaian komisaris independen (board independent). laporan keuangan perusahaan Hasil penelitian ini juga konsisten dengan keuangan di internet dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abdelsalam dan El-Masry demikian hipotesis kedua diterima. Variabel ROE mempunyai ρvalue < (2008), bahwa terdapat suatu hubungan positif 0,05 hal ini menunjukkan bahwa H0 antara ketepatwaktuan penyampaian laporan ditolak yang berarti secara parsial keuangan di internet dengan dewan komisaris terdapat pengaruh profitability t e r independen (board independent). Kemudian h a d a p k e t e p a t w a k t u a a n penelitian Kelton dan Yang (2008), yang penyampaian laporan keuangan mengungkapkan bahwa sebuah persentase tinggi perusahaan keuangan di internet direktur independen pada dewan komisaris monitoringopportunism dengan demikian hipotesis ketiga meningkatkan manajerial dan mengurangi kesempatan diterima. Variabel LEV mempunyai ρ value< manajemen menahan informasi. Menurut 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 Ghosh (2006), Dewan komisaris dapat menjadi ditolak. Berarti secara parsial terdapat mekanisme yang efektif untuk memonitor pengaruh leverage terhadap manajemen puncak atas nama pemegang saham. ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan di internet, sehingga hipotesis keempat diterima.
Hipotesis kedua adalah ownership structure berpengaruh penyampaian
terhadap laporan
ketepatwaktuan
keuangan
perusahaan
keuangan di internet.Hasil regresi memperoleh
Pembahasan
koefisien regresi sebesar 0,514 dengan nilai
Hipotesis pertama menunjukkan bahwa board
independentberpengaruh
terhadap
ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan
signifikansi 0,000. Variabel ownership structure berpengaruh
positif
penyampaian
laporan
terhadap keuangan
ketepatwaktuan di
internet,
didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya.
50
FORUM AKADEMIKA Menurut Mello dan Pearson (1998), struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi (Saleh, 2004). Marwata (2001), menyatakan bahwa semakin besar porsi pemilikan publik, semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan tahunan. Selain itu, terdapat suatu mata rantai atau keterkaitan antara ketepatwaktuan penyampaian laporan di internet dan karakteristik struktur kepemilikan dari board independent serta ukuran perusahaan (Abdelsalam dan El-Masry, 2008). Pada penelitian Ezat danEl-Masry (2008), terdapat suatu hubungan yang penting antara struktur kepemilikan dan ketepatwaktuan penyampaian laporan di internet. Hipotesisketigamenunjukka n bahwa profitabilityberpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Hasil regresi memperoleh koefisien regresi sebesar 0,282 dengan nilai signifikansi 0,015. ROE berpengaruh positif signifikan terhadap indeks ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Jika ROE naik maka indeks ketepatwaktuan akan meningkat, karena profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas makasemakin tinggi kemampuan perusahaan menghasilkan laba bagi perusahaannya yang akan di anggap sebagai berita baik untuk di sampaikan kepada publik dalam laporan keuangan. Hal ini didukung oleh penelitian Dyer dan McHugh
(1975), menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami rugi. Carslaw dan Kaplan (1991), menemukan bahwa perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditornya untuk menjadwalkan pengauditannya lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya penyerahan laporan keuangannya terlambat. Hal ini sejalan dengan penelitian Hilmi dan Ali (2006), Abdullah (2006) dan OwusuAnsah (2000), bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh
secara
signifikan
terhadap
ketepatanwaktu penyampaian laporan keuangan.
Hipotesis keempat menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Hasil regresi memperoleh koefisien regresi sebesar -0,027 dengan nilai signifikansi 0,005. Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Hal ini didukung oleh penelitian Schwartz dan Soo (1996), menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Weston dan Copeland (1995), menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Berbeda dengan penelitian Abdullah (2006) serta Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan bahwa leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
51
Sari Kurniati
KESIMPULAN, KETERBATASAAN DAN SARAN
monitoring perusahaan tersebut sehingga penyampaian laporan keuangan ke publik semakin tepat waktu, sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abdelsalam dan El-Masry (2008) serta Ezat dan El-Masry (2008).
Kesimpulan Hasil analisis yang diperoleh penulis dari penelitian menjadi dasaruntuk menarik kesimpulan yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini. a. Board independentberpengaruh signifikan positif terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Hasil ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat board independent semakin besar probabilitas perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya di internet secara tepat waktu, sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini didukung sesuai dengan Peraturan BAPPEPAM NO. IX.1.5 dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-03/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No I-A tanggal 19 Juli 2004 serta peraturan BEJ tanggal 1 Juli 2000 yang mensyaratkan bahwa jumlah Komisaris Independen sekurangkurangnya 30% dari jumlah total Komisaris. b.
c.
Profitability berpengaruh signifikan positif terhadap
ketepatwaktuan
penyampaian
laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Hal ini berarti perusahaan yang mempunyai
ROE
yang
tinggi
dapat
memberikan jaminan akan mengungkapkan laporan keuangannya di internet dengan tepat waktu, sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini didukung. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dyer dan McHugh (1975), Owusu-Ansah (2000), Abdullah (2006) serta Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan bahwa pengaruh
profitabilitas terhadap
mempunyai
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2004) yang menyatakan
bahwa
profitabilitas
tidak
berperngaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu
pelaporan
keuangan
perusahaan-perusahaan manufaktur.
Ownership structure berpengaruh signifikan positif
terhadap
ketepatwaktuan
penyampaian laporan keuangan perusahaan keuangan di internet. Hasil ini membuktikan bahwa ketika perusahaan memiliki struktur kepemilikan saham yang dimiliki publik oleh institusional
maka
menyampaikan internet
laporan
secara
hipotesis
akan
kedua
tepat dalam
cenderung
keuangannya waktu,
di
sehingga
penelitian
ini
didukung. Kepemilikan institusional suatu perusahaan yang tinggi akan semakin tinggi pula tingkat
d.
Leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan di internet. Hal ini berarti perusahaan yang mempunyai leverage yang rendah akan cenderung melakukan pelaporan lebih tepat waktu. Sebaliknya jika leverege perusahaan semakin tinggi maka dapat menunda penyampaian laporan keuangan di internet mereka. Hasil ini mendasari simpulan bahwa hipotesis keempat dalam penelitian ini didukung. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Schwartz dan Soo
52
FORUM AKADEMIKA (1996) menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abdullah (2006) serta Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan bahwa leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, di antaranya seperti berikut ini. a. Penelitian ini hanya menggunakan satu periode pengamatan yang relatif pendek, yaitu hanya menggunakan data untuk tahun 2008 saja. Sehinggadimungkinkan data yang digunakan dapat mempengaruhi hasil penelitian. b. Sedikitnya jumlah sampel yang digunakan dianggap kurang representative secara keseluruhan terhadap perusahaan keuangan yang ada di Indonesia. c. Penelitian ini menggunakan indeks pelaporan tanpa menganalisis isi dari pelaporan dan pengungkapan yang telah dilakukan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan di internet.
Saran Kesimpulan dan keterbatasan di atas menjadi dasarpenulis untuk memberikan saran untuk berbagai pihak yang terkait seperti investor, manajemen perusahaan maupun penelitian selanjutnya. Berikut ini saran-saran yang dapat penulis berikan: a. Periode pengamatan perlu diperpanjang untuk memberikan gambaran yang lebih konsisten dengan penelitian selanjutnya. b. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkanjumlahsamp e l perusahaan agar lebih representative secara keseluruhan terhadap perusahaan keuangan di Indonesia. c. Indeks pelaporan sebaiknya menyertakan analisisis isidalam indekspelaporan dan pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur tepat atau tidaknya penyampaian laporan keuangan.
Sari Kurniati
53
DAFTAR PUSTAKA Abdelsalam, Omneya dan Ahmed ElMasry(2008), “The Impact of Board Independence and Ownership Structure on the Timeliness of Corporate Internet Reporting of Irish-Listed Companies”. Managerial Finance. Vol. 34 No. 12, 2008, 907-918. http://www. emeraldinsight. com/0307-4358.htm.
Carslaw, C.A.P.N., dan S. E Kaplan (1991), “An Examination of Audit Delay: Further Evidnece from New Zealand”, Accounting and Business Research. Vol. 22, Winter: 21-32. Chambers, Anne E dan Stephen H Penman (1984), “The Timeliness of Reporting and The Stock Price Reaction to Earnings Announcements”. Journal of Accounting Research. Vol. 22 No. 1, Spring: 21-32.
Abdullah, Shamsul-Nahar (2006), “Board Composition, Audit Committee and Timeliness Corporate Financial Reports Chen, C.J.P dan B. Jaggi (2000), “Association in Malaysia”.Corporate Ownership & between Independent Non-Executive Control.Vol. 4, Issue 2, Winter: 33-45. Directors, Family Control and Financial Disclosure in Hong Kong”. Journal of Ang, Robert (1997),Buku Pintar Pasar Modal Accounting and Public Policy. Vol. 19 No. Indonesia (The Intelligent Guide to 4: 285-310. Indonesian Capital Market). First Edition. Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto (2006), Jakarta: Mediasoft Indonesia. “Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Bandi dan Santoso Tri Hananto (2000), Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa “Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Depan”, Simposium Nasional Akuntansi Perusahaan Indonesia”,Simposium Padang IX. Nasional Akuntansi III: 66-67. Djarwanto dan Pangestu Subagyo (1998),Statistik Barnhart, S. W. dan Rosenstein S. (1998),“Board Induktif,Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Composition, Managerial Ownership, Dyer, J.C dan A. H McHugh (1975), “The and Firm Performance: An Empirical Analysis”. Financial Review. Vol. 33: 1-16. Timeliness of the Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research. Basu, Sudipta (1997),“The Conservatism Vol. 13 No. 2: 204-19. Principle and the Asymmetric timeliness of Earnings.Journal of Accounting and Eisenhardt, Kathleen M. (1989), “Agency Theory: Economics. Vol.24 : 3-37. An Assesment and Review”,Academy of Management Review, Vol. 14. No. 1: 57-74. Bathala, C. T., K. R. Moon, dan R. P. Rao Eng, L.L dan Y. T. Mak (2003),“Corporate (1994),“Managerial Ownership, Debt Policy, and The Impact of Institutional G o v e r n a n c e a n d Vo l u n t a r y Holding, an Agency Perpective. Financial Disclosure”,Journal of Accounting and Manajemen. Vol. 23, Auntum: 38-50. Public Policy. Vol. 22 No. 4: 325-345. Beasly, M. (1996), “An Empirical Analysis of Evanori, Indri dan Dedi Rusdi (2005),“Faktorthe Relation Between The Board of Director faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Composition and Financial Statement Waktu Pelaporan Keuangan”,JAI, Vol. 1 Fraud”. Accounting Review, Vol. 71 No. No. 2, Juli 2005: 85-94. 4 : 443-65.
54
FORUM AKADEMIKA Ezat, Amr dan Ahmed El-Masry (2008),“The Impact of Corporate Governance on the Timeliness of Corporate Internet Reporting by Egyptian Listed Companies”.Managerial Finance. Vol. 34 No. 12, 2008: 848-867. http://www. emeraldinsight.com/0307-4358.htm. Fama, E F. (1980),“Agency Problems and The Theory of The Firm”. Journal of Law and Economics, Vol. 88 No. 2: 288-307. FCGI. (2000),Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata kelola Perusahaan),BookletJilid II Edisi ke-2. www.fcgi.or.id. Financial Accounting Standard Board (1978), “Statement of Financial Accounting Concept No.1 : Objective of Financial Reporting by Business Enterprises”. Stamford, Connecticut: FASB. Financial Accounting Standard Board (2000), “Electronic Distribution of Business Reporting Information”. Stamford, Connecticut: FASB. Financial Accounting Standards Boards (1997),“Statement of Financial Accounting Concepts Nomor 1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises”.
Stanford, Connecticut: FASB. Financial Accounting Standard Board (1980), “Statement of Financial Accounting Concepts No.2 : “Qualitative Characteristics
of Accounting Information”. Stamford, Connecticut: FASB. Forum for Corporate Governance in Indonesia. “Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan)”. http://www.google. com. Diakses pada 2 Oktober 2010.
Gallagher, C.A. (2000), An Iterative Approach to Classification Analysis,www.casact.org/ library/ratemaking/90dp237.pdf. Diakses pada: 18 September 2010
Ghosh, S. (2006), “Do Board Characteristics Affect Corporate Performance? Firm-Level Evidence for India ”. Applied Economic Letters. Vol. 13 No. 7: 435-443.
Ghozali, Imam (2006), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar (2003), Basic Econometrics. th
4 . International Edition. New York: Mc.Graw Hill. Gul, F.A. dan S. Leung (2004),“Board L e a d e r s h i p , O u t s i d e D i re c t o r s ’ Expertise and Voluntary Corporate Disclosures”,Journal of Accounting and Public Policy. Vol. 23 No. 5: 351-379. Hilmi, Utari dan Syaiful Ali (2008), “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006)”. Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.
Horngren, Charles T dan Walter T. Harrison Jr. (2007),Accounting. New Jersey: Pearson Education, Inc. Ikatan Akuntansi Indonesia (2009),Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jakarta Stock Exchange http:// www.jsx.co.id.
(2010),website:
Sari Kurniati Jensen, Michael C dan William H. Meckling (1976), “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, October, 1976, Vol. 3, No. 4: 305-360.
Jusup, AL Haryono (1997),Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Kelton, A.S dan Y. Yang (2008), “The Impact of Corporate Governance on Internet Financial Reporting”. Journal of Accounting and Public Policy. Vol. 27 No. 1: 62-67. Kiryanto dan Edy Suprianto (2006),Pengaruh Moderasi Size Terhadap Hubungan Laba Konservatisma Dengan Neraca Konservatisma. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23 – 26 Agustus 2006. Kusumawati, Dwi Novi (2003), “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Penggunaan Web Site Perusahaan Go-Public Dalam Proses Pengambilan Keputusan Investasi oleh Investor Potensial”. Simposium Nasional Akuntansi VI Ikatan Akuntan Indonesia. Surabaya.
Linoputri, Ferima Purmateti (2010), “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Thesis (tidak dipublikasikan) Universitas Diponegoro. Marwata (2001), “Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi IV Ikatan Akuntan Indonesia. Mello, Antonio S dan John E. Parsons (1998), “Going Public and The Ownership Structure of The Firm”. www.bi.go.id. Vol. 49 Th.1998 No 1.
55
Niehaus, Gregory R. (1989),“Ownership Structure and Inventory Method Choice”. The Accounting Review. April: 269-283. Owusu -Ansah, Stephen (2000), “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Business Research. Vol. 30. No. 3, Summer: 241-254.
Priyatno, Duwi (2008),Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution) untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom. Ramadhani, Graifhan (2003), Modul Pengenalan
Internet. http://dhani.singcat.com. Saleh, Rachmat (2004), “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi IV Ikatan Akuntan Indonesia. Schwartz, K dan B. Soo (1996), “Evidence of Regulatory Non Compliance with SEC Disclosure Rules on Auditor Changes”. The Accounting Review. Vol.4. Oktober: 555-572. Scott, William R. (2000), Financial Accounting Theory. Scarborough: Prentice-Hall Canada
Inc. Sekaran, Uma (2003), Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat. Sidharta, Lani(1996), Pengantar Sistem Informasi Bisnis. Jakarta: Elex Media. Statement of Financial Accounting Concepts (1980),Qualitative Characteristics of Accounting Information. Financial Accounting Standards.
56
FORUM AKADEMIKA Suharli, M dan A Rachpriliani (2006), “Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan ”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 8 No. 1 (April): 34-55. Suhendra, Chairul (2009),Pengaruh Faktor Keuangan dan Non Keuangan terhadap Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Susanto,SandanErniEkawati (2006),“Relevansi Nilai Informasi Laba dan Aliran Kas terhadap Harga Saham dalam Kaitannya dengan Siklus Hidup Perusahaan”,Simposium Nasional Akuntansi Padang IX. Syafrudin,M.(2004),“Pengaru h Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Earning Response Coefficient: Stufi di Bursa Efek
Jakarta”,Simposium Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia. Denpasar: 754-776.
Weston F.J., dan T. E. Copeland (1995), Manajemen Keuangan (Terjemahan), Edisi 9, Jakarta: Binarupa Aksara. Weygandt, Jerry J.,Donald E. Kieso., Paul D. th Kimmel (2008), Accounting Principles, 7
Edition. New York: Wiley. Wibisono, K. (2004), “Pengaruh Perilaku Manajemen Konflik Sebagai Variabel yang Memoderasi Hubungan antara Jenis Konflik dengan Kreativitas dan Kepuasan anggota Tim”. Thesis (tidak dipublikasikan) Universitas Gadjah Mada.
www.bapepam.go.id www.fasb.org www.idx.co.id www.wikipedia.com Xiao, J.Z., Yang, H. dan C. W. Chow (2004), “The Determinants of Voluntary InternetBased Disclosure by Listed Chinese Companies”. Journal of Accounting and Public Policy. Vol. 23 No. 3: 191-225.