Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain
SARANA EDUKASI TENTANG PENGLIHATAN HEWAN PADA KAWASAN KEBUN BINATANG Diany Istie Saraswati
Muhammad Ihsan, S.Sn, M.Sn
Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
Kata Kunci : hewan, edukasi, kebun binatang, sarana Abstrak Kunjungan ke kebun binatang seharusnya memberikan pengalaman edukasi yang selama ini hanya berupa paparan pada papan informasi yang telah rusak di depan eksibisi masing-masing kandang hewan pada kawasan kebun binatang. Oleh karena itu, perlu dirancang sebuah sarana edukasi pada kawasan kebun binatang yang memberikan pembelajaran lewat cara yang berbeda dari papan informasi. Pendekatan dilakukan dengan memahami penglihatan hewan yang berbeda dengan manusia. Selain itu, juga dilakukan studi ukuran mata dan tangan manusia sebagai pertimbangan produk. Selanjutnya dilakukan survey langsung pada kebun binatang untuk melihat aktivitas pengunjung dan mengobservasi sarana edukasi yang sudah tersedia pada kawasan kebun binatang. Selain survey langsung, juga disebarkan kuisioner kepada para pengunjung kebun binatang. Dari hasil pendekatan tersebut, dapat disimpulkan kebutuhan berupa alat edukasi yang portable pada kawasan kebun binatang agar pembelajaran tersampaikan dengan kontrol pengunjung sendiri. Dengan produk yang diciptakan, dapat membuka kemungkinan untuk menginspirasi pengunjung pada temuantemuan yang memanfaatkan edukasi yang telah disampaikan di kebun binatang. Abstract Visits to the zoo should provide educational experiences that so far the visitors only get from the information board in each of animal enclosure, which the board has been damaged. Therefore, the need to design an educational tool in the zoo area that provides learning in a way that differs from the information board is necessary. The approach is done by understanding the vision of different animals to humans. In addition, the study also conducted human eye size and hand size as a consideration of the product. The next survey is done directly on the zoo visitors to see and observe the activities of existing educational facilities in the area of the zoo, also distributed questionnaires to the visitors of the zoo. From the results of this approach, it can be concluded that the needs of education in the zoo area is an educational portable device, so that the controls of learning delivered by visitors themselves. With the products created, it can open up the possibility to inspire visitors to make use of the findings that delivered in the zoo.
Pendahuluan Dari konservasi hewan yang sudah ada, edukasi yang diberikan oleh para pengunjung biasanya berupa papan informasi (yang umumnya sudah pudar dan dicoret-coret oleh para pengunjung ‘nakal’) atau berupa tur keliling kebun binatang didampingi oleh guide (dengan biaya tambahan). Sebagai sarana edukasi, kedua hal tersebut tentunya kurang. Agar pendidikan tersampaikan pada publik, dibutuhkan sarana yang interaktif untuk mengedukasi para pengunjung tentang dunia hewan. Kolaborasi dengan desain produk dapat memberikan kontribusi pada pengembangan perbaikan produk yang sudah ada dan inovasi dalam praktik konservasi hewan. Oleh karena itu, perlu mengembangkan fungsi kebun binatang sebagai sarana edukasi melalui produk yang memanfaatkan cara penglihatan hewan. Proses Studi Kreatif Proses Desain Sejenis teropong dengan kamera untuk menangkap momen yang dianggap pengguna menarik. Jika ingin dibagi dengan orang lain, maka dapat diunggah ke jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan lain-lain. Penglihatan hewan dengan jenis yang berbeda-beda dapat dilihat dengan mengganti filter yang dapat diputar-putar. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 1
Sarana Edukasi tentang Penglihatan Hewan pada Kawasan Kebun Binatang
1. Konsep Desain Who: pengunjung kebun binatang What: edukasi tentang hewan dengan penyampaian selain papan informasi When: saat atau sesudah berkeliling kebun binatang Where: kawasan kebun binatang Why: dibutuhkan adanya edukasi tentang hewan di luar papan informasi How: memberikan pengalaman sekaligus edukasi baru tentang hewan dengan memanfaatkan perbedaan penglihatan hewan dan manusia sebagai perbandingan penglihatan yang dapat menjadi edukasi tentang penglihatan hewan.
2. User Pengunjung binatang Umur 5 tahun ke atas dengan bimbingan orang tua Orang dewasa
Hasil Studi dan Pembahasan Pertimbangan Batasan Desain Studi Jarak Mata
2 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1
Diany Istie Saraswati
Studi Ukuran
Studi Mekanisme
Studi dan Skenario Operasional
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3
Sarana Edukasi tentang Penglihatan Hewan pada Kawasan Kebun Binatang
Studi Bentuk
4 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1
Diany Istie Saraswati
Bentuk serangga.
Bentuk burung
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5
Sarana Edukasi tentang Penglihatan Hewan pada Kawasan Kebun Binatang
Bentuk ikan.
Bentuk reptil.
Alternatif Desain 1
Berupa kacamata berfilter ilusi optik penglihatan hewan.
6 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1
Diany Istie Saraswati
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 7
Sarana Edukasi tentang Penglihatan Hewan pada Kawasan Kebun Binatang
Alternatif Desain 2
Berupa set permainan di taman bermain pada kawasan kebun binatang dengan memanfaatkan gabungan permainan standar di taman bermain (perosotan, lorong, panjatan, dan sebagainya) dengan ilusi optik penglihatan hewan
8 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1
Diany Istie Saraswati
Sistem Permainan Terkait
Jika menggunakan alat edukasi, maka akan terlihat petunjuk harta karun tersembunyi pada gambar di atas.
Desain Akhir
Konsep Akhir Sejenis teropong dengan kamera untuk menangkap momen yang dianggap pengguna menarik. Jika ingin dibagi dengan orang lain, maka dapat diunggah ke jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan lain-lain. Penglihatan hewan dengan jenis yang berbeda-beda dapat dilihat dengan mengganti filter yang dapat diputar-putar.
Sketsa Akhir
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 9
Sarana Edukasi tentang Penglihatan Hewan pada Kawasan Kebun Binatang
Rendering
Penutup Penglihatan manusia cukup mengagumkan, tetapi ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan oleh mata manusia, seperti melihat lewat sinar ultraviolet atau mendeteksi objek pada jarak yang jauh. Kapabilitas visual non-manusia dapat membuka mata diluar keterbatasan penglihatan manusia pada kemungkinan-kemungkinan yang berbeda untuk inspirasi pengembangan masa depan. Maka dari itu, penglihatan hewan dapat dikembangkan sebagai edukasi interaktif. Pembimbing Artikel ini merupakan laporan perancangan Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Produk FSRD ITB. Pengerjaan tugas akhir ini disupervisi oleh pembimbing Muhammad Ihsan, S.Sn, M.Sn
10 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1
Diany Istie Saraswati
Daftar Pustaka AZA. 2012. Association of Zoos and Aquarium: The Accreditation Standards and Related Policies, 2012 Edition. AZA Publisher: New York. Beck, Carl-Hagen. 2003. Modern Zoo Design: Animal Enclosure Designing, Evolution of Zoos. Assyrian: New York . Brewer, Duncan. 2004. Visual Factfinder: Natural World. Bardfield Press: Essex. Forero, Larry. 2005. Wildlife Observation. UCCE: California Natterson-Horrowitz, Barbara. 2012. Zoobiquity: What Animal Can Teach Us About Health and the Science of Healing. Random House of Canada Limited: Toronto. Root-Bernstein, Meredith. 2010. Conservation by Design. Society for Conservation Biology: Chile.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 11