Kepercayaan Organisasi Pada Karyawan Kebun Binatang Surabaya Wildansyah Ahady Faza Dr. Seger Handoyo Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
Abstract. This research was conducted with the aim to reveal the organization trust of employees at Surabaya Zoo. Organizational Trust is the organization's willingness, based upon its culture and communication behaviors in relationships and transactions, to be appropriately vulnerable based on the belief that another individual, group, or organization is competent, open and honest, concerned, reliable, and identified with the common goals, norms, and values (Shockley- Zalabak dkk., 2000). The research was conducted at the Surabaya Zoo. Subjects in this study are 73 people who are employees of Surabaya Zoo. Data intake conducted by using organizational trust questionnaire adapted from the Shockley-Zalabak et al. (2000) which amounts to 29 items. Data analysis was performed using descriptive statistics with the help of software IBM SPSS Statistics 20. From the analysis of the data obtained the result as much as 82.19% that the subject have organizational trust in the middle-category. While the remaining 12.33% is included in the high category and 5.48% included in the low category. The dimensions of the subjects with high category most numerous on the dimensions of reliability. From the analysis item also be known that employees have level of organizational trust tends to be higher towards his immediate superior. While the top management employees tend to have lower organizational trust.
Keywords: organizational trust, Surabaya Zoo
Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kepercayaan organisasi pada karyawan Kebun Binatang Surabaya. Kepercayaan Organisasi merupakan kerelaan organisasi, berdasarkan pada budaya dan perilaku berkomunikasi dalam hubungan dan transaksi, untuk menjadi rentan terhadap individu, kelompok, atau organisasi lain atas dasar keyakinan bahwa mereka kompeten, terbuka dan jujur, peduli, reliabel, dan teridentifikasi dengan tujuan, norma, dan nilai (Shockley-Zalabak dkk., 2000) Penelitian ini dilakukan di Kebun Binatang Surabaya. Subjek pada penelitian ini berjumlah 73 orang yang merupakan karyawan Kebun Binatang Surabaya. Pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner kepercayaan organisasi yang diadaptasi dari Shockley-Zalabak dkk. (2000) yang berjumlah 29 aitem. Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 20. Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa sebanyak 82,19% subjek memiliki kepercayaan organisasi dalam kategori sedang. Sedangkan sisanya sebanyak 12,33% termasuk dalam kategori tinggi dan 5,48% termasuk dalam kategori rendah. Dimensi dengan subjek dengan kategori tinggi paling banyak terdapat pada dimensi reliability. Dari hasil analisis aitem juga dapat diketahui bahwa karyawan memiliki tingkat kepercayaan yang cenderung lebih tinggi terhadap atasan langsungnya. Sedangkan dengan manajemen puncak karyawan cenderung memiliki kepercayaan organisasi yang lebih rendah.
Kata kunci: kepercayaan organisasi, Kebun Binatang Surabaya
Korespondensi: Wildansyah Ahady Faza, Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286, e-mail:
[email protected] Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No. 1 Februari 2013
Wildansyah Ahady Faza, Dr. Seger Handoyo.
Latar Belakang Sumber daya manusia sebagai salah satu aset organisasi merupakan sumber daya penggerak sumber daya lain yang dimiliki organisasi.Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan sekumpulan individuindividu yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasiSuatu organisasi dalam mencapai tujuannya selalu mempunyai strategi-strategi. Hubungan yang harmonis antar karyawan menjadi faktor kunci dalam pelaksanaan strategi tersebut. Dalam situasi tersebut, hubungan kepercayaan dalam organisasi perlu ditekankan diantara para karyawan. Lewis (1992, dalam Chu dkk., 2011) mencatat bahwa kegagalan dalam menjalankan strategi organisasi tidak terlepas dari faktorfaktor diantaranya adalah adanya masalah yang belum terselesaikan, kurangnya pemahaman dan hubungan yang mengecewakan akan mengakibatkan munculnya ketidakpercayaan diantara anggota organisasi. Banyak hal yang menunjukkan kurangnya kepercayaan dalam organisasi seperti kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan oleh karyawan pada level atas, rendahnya informasi yang diberikan pada karyawan di level bawah, sedikitnya kebebasan yang dimiliki oleh karyawan, serta rendahnya motivasi dalam melakukan pekerjaan (Boe, 2002).Kepercayaan akan memfasilitasi adanya komunikasi yang baik. Tanpa adanya kepercayaan, lingkungan kerja akan penuh dengan konflik. Ketika kepercayaan hadir dalam organisasi, tingkat kepuasan kerja dan produktivitas akan cenderung lebih meningkat diantara karyawan, sementara team building terbukti akan menjadi lebih efektif (Communication World, 2003, dalam Vineburgh, 2010). Dalam proses kepercayaan, komunikasi merupakan hal yang paling mendasar. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Shockley-Zalabak dkk. (2000) yang menyatakan Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No. 1 Februari 2013
bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi persespsi kepercayaan dan kepuasan kerja secara keseluruhan, diantaranya: (a) informasi yang akurat, (b) penjelasan untuk keputusan, dan (c) keterbukaan. Kebun Binatang Surabaya (KBS) merupakan salah satu objek wisata di kota Surabaya. Sebagai organisasi, Kebun Binatang Surabaya harus terus bergerak untuk mencapai tujuannya. Namun, adanya konflik yang muncul sejak tahun 2009 turut menghambat pencapaian tujuan organisasi. Konflik ini dimulai ketika adanya pergantian pengurus melalui Rapat Umum Anggota Perkumpulan (RUAP). Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS) sebagai pengurus lama terus menggugat pengurus baru. Munculnya Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor 471/Menhut-IV/2010 menyebabkan Kebun Binatang Surabaya diambil alih oleh tim Tim Pengelola Sementara (TPS). PTFSS yang tidak terima terus melayangkan gugatan kepada Kementerian Kehutanan dan TPS. Munculnya konflik pada tingkat manajemen tingkat atas tersebut ikut berpengaruh pada kurangnya perhatian pada koleksi satwa yang dimiliki oleh Kebun Binatang Surabaya. Sebelum terjadinya konflik internal tersebut, Kebun Binatang Surabaya merupakan kebun binatang terbesar di Asia Tenggara. Dengan jumlah spesies lebih dari 4300 ekor binatang, Kebun Binatang Surabaya dianggap memiliki koleksi yang cukup banyak termasuk di dalamnya terdapat beberapa satwa langka Indonesia maupun dunia yang terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces. Namun, jumlah tersebut kini terus menyusut. Berdasarkan data yang dikeluarkan Kebun Binatang Surabaya, sepanjang Januari hingga September 2011 terdapat 245 satwa yang mati (Noviyanto, 2011, 9 November). Masalah Kebun Binatang Surabaya semakin bertambah. Adanya konflik antara karyawan dan manajemen ikut menambah daftar masalah 2
Kepercayaan Organisasi Pada Karyawan Kebun Binatang Surabaya
Kebun Binatang Surabaya. Sebanyak 30 karyawan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak oleh manajemen Kebun Binatang Surabaya. Sebanyak 30 karyawan tersebut kini terpaksa mengamen karena mereka tidak mendapatkan gaji selama 21 bulan (Raharjo, Agus, 2012, 24 April). Munculnya masalah tersebut menyebabkan hubungan antara karyawan dengan manajemen agak merenggang sehingga mengurangi tingkat depth of relationship yang merupakan hal dasar dalam membangun kepercayaan organisasi. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepercayaan organisasi pada karyawan Kebun Binatang Surabaya Landasan Teori Kepercayaan organisasi adalah kerelaan organisasi, berdasarkan pada budaya dan perilaku berkomunikasi dalam hubungan dan transaksi, untuk menjadi rentan terhadap individu, kelompok, atau organisasi lain atas dasar keyakinan bahwa mereka kompeten, terbuka dan jujur, peduli, reliabel, dan teridentifikasi dengan tujuan, norma, dan nilai (Shockley-Zalabak dkk., 2000). Dari definisi diatas, terdapat lima dimensi yang menyusun kepercayaan organisasi yaitu: (1) competence, yaitu kemampuan organisasi untuk bersaing dan bertahan di pasar; (2) openness and honesty, yaitubanyaknya informasi yang dibagikan serta ketepatan dalam berkomunikasi; (3) concern for employees, yaitu perasaan peduli, empati, toleransi, dan keamanan dalam berhubungan; (4) reliability, yaitu rekan kerja, tim, supplier, dan seluruh bagian organisasi melakukan tindakan yang konsisten sehingga mampu diandalkan; (5) identification, yaitu sejauh mana karyawan memegang tujuan bersama, norma-norma, nilai, dan keyakinan yang terkait dengan budaya organisasi. Dalam bukunya, De Janasz dkk (2012) 3
mengatakan bahwa kepercayaan organisasi merupakan sebuah fondasi penting dalam lingkungan kerja yang sehat. Tanpa adanya kepercayaan organisasi, karyawan akan berfokus pada self protection yang akan melemahkan keinginan untuk menjadi kooperatif dan kolaboratif, merusak motivasi, dan menggagalkan produktivitas dan inovasi dalam bekerja. Teori dan penelitian empiris telah menegaskan dimana kepercayaan berperan dalam merespon krisis di organisasi. Kepercayaan dianggap memiliki pengaruh positif pada tiga aspek kunci dalam perilaku organisasi (Kramer & Tyler, 1996): (1) desentralisasi pengambilan keputusan, (2) adanya komunikasi tanpa distorsi, dan (3) muncul kolaborasi Metode Penelitian Berdasarkan tujuannya, penelitian ini bersifat penelitian deskriptif survei. Format deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian tersebut. Kemudian menarik kepermukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tertentu (Bungin, 2001). Dalam pengambilan data, peneliti mengadaptasi alat ukur ini berdasarkan dari artikel jurnal Measuring Organizational Trust, Cross Cultural Survey and Index yang ditulis oleh Shockley-Zalabak dkk. (2000). Kuesioner ini terdiri dari 29 aitem. Peneliti menerjemahkan item-item tersebut ke dalam bahasa Indonesia yang dibantu oleh penerjemah berpengalaman. Setelah seluruh item-item tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, item-item tersebut diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Inggris kembali dengan bantuin penerjemah yang lain. Setelah itu peneliti dibantu dengan beberapa rater melihat kesesuaian bahasa antara skala yang asli dengan skala yang sudah diadaptasi sehingga Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No. 1 Februari 2013
Wildansyah Ahady Faza, Dr. Seger Handoyo
tercipta alat ukur yang sesuai. Dengan bantuan IBM SPSS versi 20.0 peneliti telah melakukan uji reliabilitas. Berdasarkan hasil uji coba, secara keseluruhan, alat ukur ini memiliki koefisien reliabilitassebesar 0,85. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini menggunakan 73 sampel karyawan Kebun Binatang Surabaya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 73 sampel karyawan Kebun Binatang Surabaya didapatkan nilai rata-rata kepercayaan organisasisebesar 90,51 dan nilai tengah sebesar 93. Dari hasil penormaan didapatkan data bahwa sebagian besar subjek memiliki skor kepercayaan organisasi yang termasuk dalam kategori sedang yang mencapai 60 orang atau 82,19% dari keseluruhan subjek. Sisanya 4 orang atau 5,48% termasuk dalam kategori rendah dan 9 orang atau 12,33% termasuk dalam kategori tinggi. Peneliti juga menggambarkan karakteristik hasil skor subjek berdasarkan jenis kelamin dan divisinya. Dari dapat terlihat bahwa subjek yang memiliki skor kepercayaan organisasi yang rendah berasal dari divisi Operasional Umum dan Pelayanan Pengunjung, dan PU, Kendaraan, Kebersihan, dan Pertamanan. Subjek yang memiliki skor rendah juga hanya didapat dari subjek laki-laki. Divisi yang memiliki subjek dengan skor kepercayaan organisasi tinggi adalah Kurator; Kesehatan Hewan; PU, Kendaraan, Kebersihan dan Pertamanan; Accounting, dan Keamanan. Dalam divisi tersebut sedikitnya terdapat 2 subjek dengan kepercayaan organisasi yang tinggi kecuali divisi PU, Kendaraan, Kebersihan, & Pertamanan. Dimensi competence merupakan dimensi yang paling banyak direspon rendah yaitu sebanyak 12 orang. Dimensi compentence menggambarkan kemampuan organisasi dalam melakukan suatu hal secara efektif sehingga dapat bersaing dengan yang lain (ShockleyJurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No. 1 Februari 2013
Zalabak, dkk., 2000). Dalam penelitian ini karyawan Kebun Binatang Surabaya mengganggap bahwa organisasi cukup memiliki kemampuan dalam melakukan hal yang efektif untuk mencapai tujuan, baik dari efisiensiefisiensi yang dilakukan maupun dari kemampuan sumber daya manusianya. Namun karyawan menganggap produk atau jasa yang dihasilkan kurang optimal untuk digunakan sumber daya dalam mencapai tujuan perusahaan. Pada dimensi openness and honesty dijelaskan bahwa keterbukaan dan kejujuran akan memunculkan tanggung jawab dan etika perilaku (Shockley-Zalabak, dkk., 2000). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keterbukaan dan kejujuran dianggap sudah cukup sesuai. Atasan langsung dan bawahan dianggap memiliki hubungan yang baik. Saling terbuka antara atasan dan bawahan dinilai cukup baik oleh para karyawan. Pemberian feedback atas apa yang telah dilakukan dan kebebasan dalam berbeda pendapat dengan atasan dianggap baik oleh karyawan. Atasan langsung juga dianggap mampu menjaga rahasia yang dipercayakannya sehingga membuat karyawan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap atasannya. Dalam hubungannya dengan manajemen puncak, karyawan merasa bahwa adanya kurang keterbukaan terkait dengan strategi-strategi dan keputusan-keputusan perusahaan. Penyampaian informasi dari manajemen puncak hingga lower level juga masih belum berjalan baik sehingga karyawan dalam level bawah tidak mengetahui apa saja yang menjadi keputusan perusahaan. Pada dimensi concern yang digambarkan adanya keseimbangan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan orang lain. Keseimbangan antara keinginan seseorang dengan keinginan orang lain menjadi hal penting yang diperlukan dalam tim, organisasi, dan level sosial lainnya (Mishra 1996, dalam ShockleyZalabak dkk., 2000). Kepedulian yang ditunjukkan oleh atasan langsung dianggap telah cukup sesuai oleh para karyawan Kebun 4
Kepercayaan Organisasi Pada Karyawan Kebun Binatang Surabaya
Binatang Surabaya. Kepedulian tersebut ditunjukkan melalui kesungguhan dalam berkomunikasi antara atasan langsung dan bawahan. Hubungan tersebut mampu membuat karyawan merasa bahwa atasan langsung mereka peduli terhadap kesejahteraan bawahannya. Manajemen puncak sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi dianggap memiliki kepedulian yang rendah. Manajemen puncak dianggap kurang dalam mendengarkan keluhan atau kekhawatiran dari karyawannya sehingga sebagian karyawan merasa kesejahteraan mereka kurang diperhatikan. Dimensi reliability dalam kepercayaan organisasi menggambarkan adanya konsistensi. Adanya konsistensi dan kongruen antara perkataan dan tindakan dapat membangun sebuah kepercayaan (Shockley-Zalabak dkk., 2000). Karyawan Kebun Binatang Surabaya menilai perkataan dan tindakan yang ditunjukkan oleh atasan langsung telah menggambarkan adanya konsistensi. Konsistensi tersebut juga ditunjukkan oleh manajemen puncak dalam menjaga komitmennya terhadap karyawan. Dimensi identification merupakan gambaran tentang tujuan, nilai, dan norma yang ada dalam organsiasi. Yang penting dalam dimensi ini adalah bagaimana para karyawan mampu mengatur atau mentolerir adanya perbedaan-perbedaan antar individu dalam tim (Shockley-Zalabak dkk., 2000). Adanya perbedaan-perbedaan tersebut mampu ditolerir oleh para karyawan Kebun Binatang Surabaya. Karyawan merasa bahwa mereka memiliki kecocokan nilai atau norma baik dengan atasan langsung maupun dengan rekan kerja sehingga sebagian besar karyawan merasa cocok untuk bekerja di Kebun Binatang Surabaya.
Mereka percaya bahwa individu, kelompok, ataupun organisasi secara keseluruhan telah mampu menunjukkan kompetensi, saling terbuka dan jujur, adanya perhatian, mampu berperilaku reliabel, dan saling teridentifikasi dengan tujuan, norma, dan nilai yang ada. Hubungan saling percaya yang baik tercipta antara karyawan dengan atasan langsung. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pola komunikasi yang baik antara atasan langsung dan bawahannya. Atasan langsung dianggap selalu bersungguh-sungguh dalam berkomunikasi. Adanya bentuk keterbukaan dan kejujuran membuat komunikasi berjalan dengan mudah. Adanya perhatian dan perilaku yang reliabel dari atasan langsung menjadikan karyawan semakin percaya dengan atasan langsungnya. Kurangnya perhatian mengakibatkan sebagian besar karyawan merasa kurang percaya dengan manajemen puncak. Manajemen puncak dianggap kurang mendengarkan kekhawatiran para karyawannya. Penyampaian informasi yang kurang dari manajemen puncak terkait dengan strategi dan keputusan perusahaan semakin membuktikan adanya hambatan dalam pola komunikasi yang merupakan hal penting dalam membangun sebuah kepercayaan.
Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah karyawan Kebun Binatang Surabaya mengganggap bahwa mereka cukup percaya dengan organisasi tempat mereka bekerja. 5
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No. 1 Februari 2013
Kepercayaan Organisasi Pada Karyawan Kebun Binatang Surabaya
PUSTAKA ACUAN Boe, T.A. (2002). Gaining and/or Maintaining Employee Trust Within Service Organization. University of Winconsin-Stout. Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Sosial Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. Chu, Hui-Chin, Y., Yi-Feng, C., Ching-Yaw, C. (2011). The Dyadic Effect of Leadership and Conflict Management on Trust in the Context of Life Insurance Companies in Taiwan. African Journal of Bussiness Management vol 5 (11), 4272-4285. De Janasz, S.C., Dowd, K.O., & Scheneider, B.Z. (2012). Interpersonal Skills in Organization Fourth Edition. New York: McGraw Hill. Kramer, R.M. & Tyler, T.R. (1996). Trust in Organization: Frontiers of Theory and Research. Thousand Oaks: SAGE Noviyanto (2011, 9 November). Tahun 2011, Satwa KBS yang Mati Capai 245 Ekor. Lensa Indonesia.com [on-line]. Diakses pada tanggal 23 Juli 2012 dari yang-mati-capai-245-ekor.html. Raharjo, A. (2012, 24 April). Dipecat, 30 Karyawan Kebun Binatang Surabaya Mengamen. Republika [online]. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2012. Dar nasional/12/04/24/m2z67v-dipecat-30karyawan-kebun-binatang-surabaya-mengamen. Sockley-Zalabak, P., Eliis, K., & Cesaria, R. (2000). Measuring Organizational Trust. International Association of Bussiness Communicators (IABC) Research Foundation Vineburgh, J.H. (2010). A Study of Organizational Trust and Related Variables Among Faculty Members at HBCUS. University of Iowa .
6
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No. 1 Februari 2013