Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017
SALURAN DISTRIBUSI PRODUK SUSU SAPI MURNI DI PETERNAKAN SAPI PERAH KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG Eldi Hidayat 1 Regia Indah Kemala Sari 2 Abstrak Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau adalah perusahaan yang bergerak dibidang peternakan sapi perah dengan menghasilkan produk yaitu susu sapi murni. Dalam memasarkan produknya Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau menerapkan dua saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan perusahaan, karena menjadi unsur penggerak produk yang dihasilkan perusahaan menuju konsumen. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah (1) Mengetahui saluran distribusi yang diterapkan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam memasarkan produk susu sapi murni, (2) Mengetahui permasalahan dalam saluran distribusi yang diterapkan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam memasarkan produk susu sapi murni. Ruang lingkup meliputi saluran distribusi (langsung dan tidak langsung) dengan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka. Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam melakukan proses pemasaran susu sapi murni melalui saluran distribusi langsung yaitu konsumen sendiri secara langsung mengunjungi tempat produksi dan pemasaran melalui toko/outlet berupa Lapau Susu Kallaine. Pemasaran melalui saluran distribusi tidak langsung menggunakan jasa dari pedagang pengecer. Penerapan distribusi ini digunakan agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke tangan konsumen, sehingga kebutuhan konsumen akan susu sapi murni cepat terpenuhi. Keywords : Saluran distribusi, susu sapi murni, Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau
1. Mahasiswa Program Studi Agribisnis Pertanian NBP 1301362034 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2. Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
1
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 PENDAHULUAN a.
peternakan sapi perah. Sehingga hal demikian juga membuka peluang usaha terutama bagi wilayah - wilayah yang potensial sebagai usaha peternakan sapi perah di Indonesia. Salah satu wilayah yang saat ini dalam pengembangan peternakan sapi perah adalah wilayah Sumatera Barat. Kota Padang Panjang merupakan salah satu daerah sentra pengembangan ternak sapi perah di propinsi Sumatera Barat. Lebih lanjut menurut data BPS pada tahun 2015 diketahui jumlah populasi sapi perah di kota Padang Panjang mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai tahun 2015 yaitu dari 343 ekor menjadi 406 ekor, untuk produksi susu sapi di kota Padang Panjang yaitu 621.180 liter. Berdasarkan peningkatan jumlah populasi ternak sapi perah tersebut mengindikasikan bahwa terdapat potensi dalam pengembangan usaha sapi perah di kota Padang Panjang. Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau, yang terletak di daerah Kebun Sikolos, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang peternakan sapi perah dengan produk yaitu susu sapi murni, yoghurt, ice cream, dan susu pasteurisasi. Dalam memasarkan produknya Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau menerapkan dua saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung dengan produk yaitu susu sapi murni dan produk olahan seperti ice cream, yoghurt, susu pasteurisasi dan saluran distribusi tidak langsung untuk produk susu sapi murni. Saluran distribusi langsung dilakukan dengan memasarkan dari produsen ke konsumen, sedangkan saluran tidak langsung dilakukan dari produsen ke pedagang pengecer. Saluran distribusi adalah lembaga– lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan / menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Distributor– distributor bekerja secara aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya
Latar Belakang
Usaha dan pengembangan peternakan saat ini menunjukkan prospek yang sangat cerah dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi pertanian di Indonesia. Salah satu usaha yang potensial untuk dikembangkan dalam bidang peternakan adalah usaha ternak perah. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi prinsip sebagai penghasil susu. Salah satu jenis dari ternak perah yang ada adalah sapi perah. Menurut Syarif dan Harianto (2011) sapi perah merupakan hewan ternak terpenting dan andalan sebagai sumber daging, susu, dan kulit karna mampu menutupi kebutuhan 45-55% daging, 95% susu, dan 85% kebutuhan kulit dunia. Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibanding ternak perah lainnya dan sangat besar kontribusinya dalam memenuhi kebutuhan konsumsi bagi manusia. Lebih lanjut Syarif dan Harianto (2011), menambahkan bahwa konsumsi susu sapi segar cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan gaya hidup masyarakat yang mulai beralih ke pola hidup sehat. Sapi perah sebagai penghasil susu segar dan dipelihara khusus untuk diambil produksi susunya karena susu merupakan bahan makanan yang mempunyai kandungan gizi cukup seperti protein, lemak, karbohidrat yang seimbang, serta mengandung banyak vitamin dan mineral. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2013) diketahui bahwa konsumsi susu nasional mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan 2012, dimana pada tahun 2012 konsumsi susu nasional sebesar 3,1 juta ton meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 2011 sebanyak 2,9 juta ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Dengan meningkatnya konsumsi susu segar, otomatis akan menumbuhkan dan membesarkan usaha 2
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 secara fisik tetapi dalam arti agar barang– barang dapat dibeli oleh konsumen. Saluran distribusi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan perusahaan, karena menjadi unsur penggerak produk yang dihasilkan perusahaan menuju konsumen. Adanya saluran distribusi yang baik maka penyebaran produk serta jangkauan ke daerah pemasaran semakin luas. Semakin baiknya saluran distribusi yang digunakan oleh produsen terhadap konsumen, maka akan semakin banyak konsumen yang dapat direbut (Kotler, 2007). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat Laporan Tugas Akhir dengan judul yaitu “Saluran Distribusi Produk Susu Sapi Murni di Peternakan Sapi Perah Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau Padang Panjang”. b.
b.
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis membatasi pembahasan pada usaha dari salah satu anggota Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau yaitu bapak Rafles. Untuk pembahasan selanjutnya Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau yang dimaksut dalam laporan ini ditujukan pada usaha yang dijalankan oleh bapak Rafles. Adapun ruang lingkup yang dibahas mengenai saluran distribusi susu sapi murni (langsung dan tidak langsung) yang dihasilkan oleh usaha Peternakan Sapi Perah Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau. c.
Data dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui terjun langsung ke lapangan dengan melakukan wawancara terhadap pimpinan perusahaan atau pembimbing lapang dan karyawan KTT. Lembah Makmur Hijau dalam memasarkan atau pendistribusian susu sapi murni yang dilakukan, serta mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, dan tenaga kerja. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Padang Panjang mengenai jumlah produksi susu sapi, serta studi literatur dari berbagai sumber seperti perpustakaan, internet, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam Laporan Tugas Akhir ini.
Tujuan
1. Mengetahui saluran distribusi yang diterapkan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam memasarkan produk susu sapi murni. 2. Mengetahui permasalahan dalam saluran distribusi yang diterapkan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam memasarkan produk susu sapi murni. METODE PELAKSANAAN a.
Ruang Lingkup
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan PKPM pada tanggal 14 Maret 2016 sampai 21 Mei 2016 dengan tempat pelaksanaan di Peternakan Sapi Perah Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau, Jl. Anas Karim No. 024, Kebun Sikolos, Kec. Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Propinsi Sumatera Barat.
d.
Teknik Pengumpulan Data
Langkah–langkah yang ditempuh untuk teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : 1. Pengamatan (observasi) Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan operasional perusahaan yang 3
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan Magang Perusahaan guna memperoleh informasi dan pengalaman langsung. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden. Responden yang dimaksud dalam kegiatan Magang Perusahaan ini adalah direktur/pemilik, bagian administrasi perusahaan dan karyawan kandang. 3. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dengan cara memanfaatkan data pustaka yang tersedia misalnya buku, jurnal dan majalah ilmiah.
tahun tersebut bapak Rafles bergabung kedalam kelompok tani yang bernama Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau. Pada tahun 2008 Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau beranggotakan 24 orang. Pada tahun tersebut, Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau mendapat bantuan sapi perah dari Dinas Pertanian sebanyak 42 ekor sapi, (28 ekor sapi dari pusat dan 14 ekor sapi dari daerah). Dari ke-42 ekor sapi tersebut, pemilik mendapat bagian sebanyak 2 ekor sapi perah. Seiring berjalannya waktu, ada kendala yang terjadi dalam Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau tersebut yaitu beberapa anggota kelompok tani mengalami masalah dalam teknis budidaya, sapi perah yang dimiliki terkena penyakit hingga ada yang mati dan sebagian dari anggota kelompok ada yang menjual sapi, hingga saat ini tersisa 2 orang anggota yang masih menggeluti bidang usaha sapi perah ini termasuk salah satunya bapak Rafles. Pada bulan November tahun 2011 bapak Rafles memutuskan untuk mulai mengembangkan usaha sapi perah dengan menambah produk berupa susu olahan. Bapak Rafles mulai mengurus legalitas usaha seperti SIUP dan SITU. Tujuan dari pengurusan legalitas perusahaan tersebut yaitu supaya produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dari pemerintah dan mempunyai daya saing di pasaran. Sekarang usaha yang dijalankan oleh pemilik, selain memasarkan susu sapi murni, pemilik juga memproduksi jenis olahan susu seperti :yoghurt, ice cream (rasa coklat, vanila, dan strawberry), susu pasteurisasi murni, dan susu pasteurisasi perisa (rasa melon, coklat, mocca, vanila, pisang ambon, strawberry, dan anggur). Usaha Bapak Rafles telah berhasil mendapatkan Piagam Penghargaan dari Dinas Pertanian dalam acara Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 dengan kategori Inovasi Produk Peternakan dan Manajemen Bisnis Peternakan. Selain itu, usaha Bapak
HASIL DAN PEMBAHASAN a.
Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan Usaha peternakan sapi yang didirikan oleh bapak Rafles berdiri pada tahun 2007 beralamat di Jalan Anas Karim No. 024 Kebun Sikolos, Kec. Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang. Pada awalnya usaha ini mengusahakan sapi potong sebanyak 8 ekor sapi, akan tetapi seiring berjalannya waktu usaha sapi potong ini mengalami banyak kendala, hingga akhirnya bapak Rafles memutuskan untuk berhenti mengembangkan usaha sapi potong. Setelah berhenti dari usaha sapi potong, bapak Rafles berkunjung ketempat sahabatnya di Jawa Barat. Pada waktu itu, bapak Rafles berbincang dengan sahabatnya membahas tentang usaha sapi perah. Bapak Rafles tertarik dengan cerita sahabatnya tersebut, dan ingin mengembangkan usaha sapi perah di Padang Panjang. Pada tahun 2008 bapak Rafles beralih usaha dari peternakan sapi potong menjadi peternakan sapi perah dan pada 4
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 Rafles juga mendapatkan Sertifikat dari Universitas Andalas Padang, Provinsi Sumatera Barat tahun 2012 dalam rangka Fieldtrip Mahasiswa Jurusan Pangan ke Kallaine Cafe.
1) Sebelum melakukan pemerahan, baik pada pagi maupun sore hari, sapi dimandikan terlebih dahulu. 2) Sebelum diperah, bagi sapi yang tidak tenang saat diperah, maka ekor sapi diikatkan ke kakinya agar tidak mengenai pemerah atau susu. 3) Setelah itu, ambingnya dilap dengan kain bersih yang sudah dicelupkan ke dalam air bersih. 4) Selanjutnya puting susu sapi yang akan diperah dioleskan mentega agar puting susu tidak lecet saat diperah. Selain ambing, tangan pemerah juga sebaiknya dicuci menggunakan air bersih sebelum melakukan pemerahan. 5) Susu perahan pertama hingga ketiga dibuang untuk membuang bakteri yang terdapat pada saluran puting. 6) Pemerahan dilakukan hingga air susu di dalam ambing habis dengan menggunakan ember susu sebagai wadah untuk menampungnya. 7) Setelah ember susu penuh atau proses pemerahan selesai dilakukan kemudian susu dipindahkan kedalam milk can dengan melakukan penyaringan sekaligus. 8) Setelah pemerahan selesai, ambing dicuci bersih dan dilap menggunakan kain dan hasil pemerahan susu dibawa ke rumah. b. Pengemasan susu sapi Setelah hasil pemerahan susu selesai dikumpulkan maka dilakukan pengemasan susu sapi. Pengemasan untuk susu sapi yang dilakukan pada usaha peternakan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau yaitu menggunakan kemasan plastik. Prosedur pengemasan susu sapi yang dilakukan pada Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau adalah sebagai berikut : 1) Persiapan alat dan bahan 2) Susu yang di dalam milk can disaring dan dipindahkan ke dalam teko literan ukuran 5 Liter 3) Kemudian dimasukkan kedam kantong plastik yang berukuran (5 Liter) dan diikat dengan kuat dengan menggunakan karet gelang.
2. Deskripsi Kegiatan Bisnis a) Deskripsi Produksi Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau merupakan sebuah usaha yang bergerak pada bidang peternakan sapi perah dengan menghasilkan produk utama yaitu susu sapi murni. Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau juga memproduksi berbagai jenis susu olahan seperti :yoghurt, ice cream (rasa coklat, vanila, dan strawberry), susu pasteurisasi murni, dan susu pasteurisasi perisa (rasa melon, coklat, mocca, vanila, pisang ambon, strawberry, dan anggur). Namun untuk produk olahan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau hanya optimal pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat bulan puasa dan diwaktu produksi susu sapi melimpah. Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau memiliki sapi sebanyak 22 ekor, dimana sapi dewasa atau yang diperah sebanyak 10 ekor, sapi bunting 2 ekor, sapi dara 6 ekor, dan pedet 4 ekor. Dapat menghasilkan susu dalam sehari rata-rata 110 liter. a. Pemerahan susu sapi Sebelum melakukan kegiatan pemerahan susu sapi, dilakukan persiapan alat dan bahan terlebih dahulu. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk proses pemerahan adalah sebagai berikut : Selang air Kain kecil Ember berukuran 5 liter Ember susu Milk can Saringan Sapi perah Prosedur pemerahan yang dilakukan di Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau adalah : 5
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 4) Setelah selesai dikemas, lalu disusun rapi di dalam freezer dan dilakukan perhitungan hasil susu.
d) Deskripsi pemasok Bahan Baku Bahan baku dalam kegiatan budidaya sapi perah pada usaha peternakan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau yaitu kebutuhan akan pakan sapi berupa hijauan, ampas tahu, ubi kayu, dan konsentrat. Bahan pakan berupa hijauan diperoleh dari petani yang berada di sekitar lokasi perusahaan, hijauan diperoleh dengan cara membeli dengan harga Rp 10.000,-/ ikat dan dengan berat ± 30 kg/ikat. Bahan pakan berupa ampas tahu diperoleh dari pabrik tahu milik saudara bapak Rafles yang berada di sebelah perusahaan, apabila pasokan ampas tahu mengalami kekurangan maka di pasok dari Padang. Dalam memenuhi kebutuhan ubi kayu Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau memperoleh dari pemasok yang berasal dari daerah Pasaman dan Pariaman. Disamping itu untuk bahan baku dalam pembuatan konsentrat Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau memasok dari toko pertanian yang berada di sekitar Padang Panjang dan Payakumbuh.
b) Deskripsi Produk Susu sapi murni yang dihasilkan pada peternakan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau merupakan susu sapi yang diperoleh dari hasil perahan secara higienis dengan kondisi sapi yang selalu terjaga kesehatannya sehingga susu yang dihasilkan merupakan susu yang berkualitas tinggi. Berikut ini adalah berbagai produk yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau yaitu: 1. Susu sapi murni 2. Susu pasteurisasi murni 3. Susu pasteurisasi perisa 4. Yoghurt 5. Ice cream c) Deskripsi Pelanggan Pelanggan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau terdiri dari 2 jenis yaitu pelanggan tetap dan pelanggan tidak tetap. Pelanggan Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau sebagai berikut: 1. Pelanggan Tetap Pelanggan tetap merupakan bentuk kerjasama Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dengan pedagang pengecer yang tersebar pada beberapa daerah seperti Bukit Tinggi, Padang, Pekan Baru, dan Batusangkar. 2. Pelanggan Tidak Tetap Pelanggan tidak tetap Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau adalah konsumen yang langsung membeli ke tempat produksi yang merupakan masyarakat sekitar dan pengunjung yang datang untuk membeli berbagai produk olahan susu pada outlet berupa Lapau Susu Kallaine yang berada di depan sate Mak Syukur, Silaing Kota Padang Panjang.
e) Deskripsi kegiatan Pemasaran Kemajuaan sebuah perusahaan tergantung kemampuan perusahaan itu sendiri untuk menghasilkan produk berkualitas dan cara pemasaran produk yang dihasilkan. Pemasaran Susu sapi murni pada Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau meliputi pemasaran langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau adalah dengan memasarkan langsung kepada masyarakat sekitar dan pemasaran tidak langsung yang dilakukan adalah dengan cara bekerja sama dengan pedagang pengecer yang berada di berbagai daerah seperti Padang, Pekan Baru, Bukit Tinggi, dan Batusangkar.
6
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 b.
Analisis Tentang Saluran Distribusi Produk Susu Sapi Murni di Peternakan Sapi Perah Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau Kebun Sikolos Padang Panjang
Untuk pemasaran yang dilakukan pada toko/outlet Lapau Susu Kallaine, susu sapi murni disajikan menggunakan gelas berukuran 420 ml dengan harga Rp. 5.000,-/gelas. Selain itu, alternatif saluran distribusi langsung juga dilakukan dengan sistem pesanan (delivery order) untuk konsumen yang berada disekitar wilayah Padang Panjang melalui via telepon dan media sosial berupa facebook dari konsumen. Sistem ini memberikan kemudahan dimana konsumen yang menginginkan produk tidak harus datang langsung ketempat produksi. Menurut Asri dan Marwan (2000), saluran distribusi langsung merupakan suatu cara penyampaian barang ke tangan konsumen akhir yang membutuhkan, dilakukan sendiri / secara menyeluruh oleh produsen barang tersebut tanpa melalui pihak lain sebagai perantara. Jadi dalam proses distribusi produsen melakukan transaksi langsung dengan konsumen. Adapun kelebihan dan kelemahan dalam penerapan saluran distribusi langsung ini sebagai berikut : Kelebihan: 1. Tanggap dalam mengatasi keluhan atau pelayanan konsumen. 2. Adanya interaksi langsung yang dapat mengakrabkan hubungan antara produsen dan konsumen. 3. Pengetahuan tentang kendala dilapangan dapat diketahui lebih dini. 4. Pembuatan daftar toko-toko yang potensial lebih mudah. 5. Mengetahui cara pemasaran pesaing secara langsung. Kelemahan: 1. Kendala waktu 2. Tidak efisien 3. Menciptakan persaingan antar pemilik usaha dan salesmannya. Adanya pemasaran susu sapi murni secara langsung dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau adalah untuk mempertahankan konsumen yang telah ada, melalui pemasaran secara langsung Kelompok
Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam memasarkan produk yang dihasilkan yaitu susu sapi murni menggunakan saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung dengan menggunakan perantara pengecer. Penerapan distribusi ini digunakan agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke tangan konsumen, sehingga kebutuhan konsumen akan susu sapi murni cepat terpenuhi. Faktor lainnya yang menjadi alasan perusahaan dalam memilih alternatif saluran distribusi ini adalah karena daya tahan dan sifat produk yang mudah rusak. Alternatif saluran distribusi yang digunakan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam memasarkan produk susu sapi murni sebagai berikut : a. Saluran distribusi langsung Pada saluran distribusi langsung produsen memasarkan secara langsung produknya kepada konsumen tanpa melalui peran perantara. Distribusi langsung yang diterapkan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam melakukan proses pemasaran susu sapi murni melalui dua cara yaitu konsumen sendiri secara langsung mengunjungi tempat produksi dan pemasaran melalui toko/outlet berupa Lapau Susu Kallaine yang berada di depan sate Mak Syukur, Silaing Kota Padang Panjang. Pemasaran susu sapi murni yang dilakukan pada tempat produksi di daerah Kebun Sikolos Kecamatan Padang Panjang Barat dikemas dengan menggunakan plastik berukuran 5 liter dengan jumlah sesuai permintaan konsumen. Susu sapi dijual dengan harga Rp. 8.000,-/ liter. Konsumen langsung melakukan transaksi pembelian dan melakukan pembayaran secara tunai. 7
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dapat mempromosikan dan memasarkan susu sapi murni dengan lebih cepat. Keuntungan adanya pemasaran secara langsung adalah konsumen dapat memperoleh susu sapi murni dengan kualitas bagus karena dapat langsung menerima susu sapi yang baru siap di perah. b. Saluran distribusi tidak langsung Saluran distribusi tidak langsung merupakan saluran distribusi bertingkat dimana produsen menggunakan satu atau lebih peran perantara dalam memasarkan produknya ke konsumen. Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam melakukan pemasaran susu sapi murni melalui saluran distribusi tidak langsung menggunakan saluran tingkat 1. Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau menggunakan jasa pedagang pengecer dalam memasarkan barang ke konsumennya. Pengecer (retailer) membeli produk perusahaan untuk kemudian dijual kembali. Pemasaran produk susu sapi murni pada Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau yaitu melalui pedagang pengecer yang tersebar pada beberapa daerah. Untuk pedagang pengecer dari daerah Bukit Tinggi yaitu La’manta Fresh Milk dilakukan dengan cara pengiriman menggunakan sepeda motor yang diantar oleh salah satu tenaga kerja. Pengiriman susu sapi murni dilakukan setelah adanya pesanan dengan pembayaran secara tunai pada saat susu sapi murni sampai di tempat dan dikenakan biaya tambahan transportasi sebesar Rp. 20.000,-. Sementara pendistribusian susu sapi murni untuk pedagang pengecer Lapau Susu Anto dilakukan dengan cara pedagang tersebut mendatangi langsung tempat produksi. Bagi pedagang pengecer dari daerah lain seperti Padang, Pekanbaru, dan Batusangkar dilakukan dengan cara pengiriman. Biaya pengiriman atau ongkos kirim ditanggung oleh pengecer yang memesan produk dengan dikenakan tarif sesuai jarak tempuh yang dituju
hingga sampai ke tangan pengecer. Pengiriman susu sapi murni kepada pedagang pengecer setelah dilakukan pembayaran secara tunai melalui transfer lewat rekening perusahaan. Susu sapi murni yang dipasarkan pada saluran tidak langsung dikemas menggunakan kantong plastik berukuran 5 liter, harga jual susu sapi murni yang dipasarkan kepada pedagang pengecer adalah Rp. 8.000,-/ liter. Saluran distribusi susu sapi murni secara tidak langsung yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau lebih besar dibandingkan saluran distribusi secara langsung dikarenakan beberapa pertimbangan : 1. Jumlah produksi Jumlah produksi susu sapi murni yang dihasilkan oleh kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau relatif besar yaitu rata-rata menghasilkan 110 liter/hari. Susu sapi murni bersifat mudah terkontaminasi dan cepat rusak apabila tidak segera dipasarkan. Hal inilah yang menyebabkan kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau memilih alternatif saluran distribusi tidak langsung karena pedagang pengecer memesan produk dalam jumlah yang besar. Sehingga pemasaran produk akan lebih optimal. 2. Harga jual Dalam pemasaran susu sapi murni yang dilakukan pada Kelompok Tani Ternak Lembah Makur Hijau harga jual yaitu Rp. 8.000,-/ liter untuk saluran tidak langsung, sedangkan untuk saluran langsung yaitu Rp. 8.000,-/ liter dan Rp. 5.000,-/ kemasan cup atau gelas berukuran 420 ml.. Hal inilah yang membuat Kelompok Tani Ternak Lembah Makur Hijau memasarkan susu sapi murni pada saluran tidak langsung dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi langsung. Dengan pemasaran secara tidak langsung pendapatan terhadap penjualan produk lebih besar dibandingkan pemasaran secara langsung. 8
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 Menurut Asri dan Marwan (2000) saluran distribusi tidak langsung menggunakan jasa perantara / middlemen sebagai fihak yang menjembatani hubungan antara produsen dan konsumen akhir. Distribusi tidak langsung dilakukan produsen dengan menyalurkan produknya melalui perantara yang kemudian disalurkan kepada konsumen akhir. Adapun kelebihan dan kelemahan dalam penerapan saluran distribusi tidak langsung ini sebagai berikut : Kelebihan: 1. Mengurangi tugas produsen dalam rangka mencapai konsumen langsung produsen cukup menyampaikan nota order kepada salesmannya. 2. Perantara seperti pengecer besar juga dapat dipakai sebagai sarana modal karena harus membayar secara kontan. 3. Membantu perusahaan dalam mempresentasikan kualitas produk baru. 4. Membantu perusahaan untuk mencapai para retail kecil. 5. Membantu memberi masukan guna pemantapan perusahaan. Kelemahan: 1. Harga produk relatif mahal. 2. Tidak adanya kepastian waktu pengiriman bila melalui salesman. 3. Perusahaan tidak mengetahui keluhan konsumen dengan cepat. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa distribusi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan perusahaan. Saluran distribusi merupakan unsur penggerak produk yang dihasilkan perusahaan menuju konsumen. Tanpa adanya distribusi produsen akan kesulitan dalam memasarkan produknya dan konsumen pun akan bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya. Selain itu dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh pasar dan menunjang terhadap hasil penjualan demi kelangsungan hidup suatu perusahaan.
c.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam mendistribusikan produknya
Proses pendistribusian produk susu sapi murni yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau masih menemui beberapa kendala, sehingga pelaksanaan distribusi produk ke konsumen menjadi kurang optimal. Adapun kendala yang dihadapi pada pendistribusian produk susu sapi murni yaitu sebagai berikut: 1. Saluran distribusi langsung a. Kendala pada tempat penyimpanan (freezer) susu sapi murni adalah terbatasnya kapasitas tempat penyimpanan. Jika susu yang tersedia dalam freezer berisikan 20 kemasan plastik ukuran 5 liter jika ditumpuk berlebihan akan dapat mengakibatkan rusaknya kemasan susu sapi murni. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam menangani kendala ini adalah dengan menambah tempat penyimpanan atau memilih alternatif tempat penyimpanan dengan kapasitas yang lebih besar. b. Kendala ketersediaan produk susu sapi murni di toko/outlet pemasaran adalah kurangnya ketersediaan produk susu sapi murni secara terus menerus. Hal ini disebabkan jumlah produksi susu sapi murni yang masih sedikit, sehingga menyebabkan kurangnya kepercayaan konsumen untuk membeli di toko/outlet pemasaran. 2. Saluran distribusi tidak langsung a. Kendala ketepatan waktu pengiriman yaitu susu sapi murni yang dikirim dengan menggunakan jasa travel mempunyai Lead Time atau waktu tunggu. Hal ini dikarenakan travel yang mendistribusikan produk susu sapi murni tidak dapat dengan cepat sampai ke tangan konsumen, 9
Jurnal Agrimart Vol. 04 No. 01, Maret 2017 karena travel mempunyai sewaan yang harus diantar ke tempat lain terlebih dahulu. Sehingga terjadi keterlambatan produk pesanan sampai ke tangan konsumen. b. Kendala lain yang ditemui dalam pendistribusian produk adalah masalah armada yang digunakan. Armada tersebut mengalami gangguan teknis karena sesuatu hal misalnya ban kempes dan kecelakaan. Kendala-kendala tersebut menyebabkan terlambatnya produk pesanan sampai ke tujuan.
kendala yang dihadapi pada saluran pemasaran secara langsung yaitu pada tempat penyimpanan susu sapi murni, dan ketersediaan produk secara terus menerus di toko/outlet pemasaran, sedangkan kendala yang dihadapi pada saluran pemasaran secara tidak langsung yaitu ketepatan waktu pengiriman produk pesanan sampai ke pemesan dan armada pengiriman. DAFTAR PUSTAKA Asri, dan Marwan, 2000. Marketing. Edisi kedelapan. BPFE, Yogyakarta.
KESIMPULAN Berdasarkan pelaksanaan kegiatan PKPM yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam pendistribusian susu sapi murni oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dilakukan dengan 2 cara yaitu: a. Saluran langsung, yaitu produsen menjual secara langsung produknya kepada konsumen tanpa melalui perantara. Distribusi langsung yang terjadi pada Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau dalam melakukan proses pembeliannya yaitu melalui via telfon, facebook, dan konsumen sendiri yang langsung mengunjungi ketempat produksi. b. Saluran tidak langsung, produsen menggunakan jasa pedagang pengecer dalam memasarkan susu sapi murni ke konsumennya. Distribusi tidak langsung yang terjadi pada Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau yaitu melalui pedagang pengecer yang tersebar pada beberapa daerah seperti; Batusangkar, Bukit Tinggi, Padang, dan Pekanbaru. 2. Dalam melakukan pendistribusian produk oleh Kelompok Tani Ternak Lembah Makmur Hijau masih menemui beberapa kendala sehingga distribusi produk ke konsumen menjadi kurang optimal. Adapun
Badan Pusat Statistik Padang Panjang. 2016. Padang Panjang dalam angka 2016. Badan Pusat Statistik, Padang Panjang. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2013. Perkembangan konsumsi susu nasional 2013. https://www. google .com/ search?q=konsumsi +susu +nasional +2013&ie=utf-8&oe= utf -8#q=konsumsi+susu + nasional+ 2013+pdf. Di download pada tanggal 20 Juli 2016. Kotler. P. 2007. Dasar-dasar pemasaran Jilid 1. PT Penhalliindo, Jakarta Syarif. E. K dan H. Bagus. 2011. Buku pintar beternak dan bisnis sapi perah. Agro media pustaka, Jakarta. Hal. 150.
10