SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN CV. GION AND RAHAYU DI KARTASURA, SUKOHARJO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh : Rahmat Agung Wicaksono NIM : F3207154
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
ABSTRAK
SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN CV. GION AND RAHAYU DI KARTASURA, SUKOHARJO Rahmat Agung Wicaksono F3207154 Saluran distribusi wajib dipakai dalam kegiatan pemasaran/ bisnis. Tanpa saluran distribusi produk tidak akan bisa berpindah dari produsen ke konsumen. Lalu bagaimana mendistribusikan produk ke konsumen yang berada di luar negeri? Berapa level distribusi yang diperlukan sampai produk diterima end user? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan ini maka penulis melakukan penelitian dan praktik magang kerja di sebuah perusahaan ekspor furniture rotan di Kartasura. Perusahaan tersebut bernama CV. Gion and Rahayu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan focus terhadap satu obyek/ masalah dari praktik magang kerja selama dua bulan di CV. Gion and Rahayu. Obyek tersebut dianalisis dengan cara mengumpulkan berbagai data yang relevan yang berasal dari dalam perusahaan untuk dideskripsikan lalu ditarik kesimpulan. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data internal. Data yang diperoleh berupa proforma invoice, dokumentasi tertulis lain yang dimiliki perusahaan dan informasi dari wawancara dengan karyawan perusahaan. Dari penelitian yang dilakukan penulis diperoleh informasi mengenai jenis saluran distribusi apa saja yang digunakan dan bagaimana cara CV. Gion and Rahayu mengelola barang selama proses distribusi seperti sistem pengangkutan dan pergudangan.. Ternyata saluran distribusi yang digunakan CV. Gion and Rahayu pendek. Hanya menggunakan 2 jenis saluran distribusi, yaitu one level distribution channel dan two level distribution channel. Dari sisi margin penjualan yang diperoleh tentu one level distribution channel lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan penggunaaan jenis saluran distribusi one level channel CV. Gion and Rahayu perlu memasarkan produknya lewat internet (internet marketing). Saranan yang wajib dimiliki dalam pemasaran internet yaitu website dan e-mail. Pemasaran internet dinilai efektif dan efisien karena perusahaan mengeluarkan biaya pemasaran sangat kecil namun penawaran bisa langsung sampai ke pembeli di luar negeri baik terutama pembeli retailer.
Kata kunci : saluran distribusi.
ABSTRACT CHANNEL DISTRIBUTION IN CV. GION AND RAHAYU IN KARTASURA, SUKOHARJO Rahmat Agung Wicaksono F3207154 Distribution channels must be used in marketing activities / business. Without distribution channels, we will not be able to move products from producer to consumer. Then how to distribute products to consumers who live in abroad? How many levels of distribution required until the product is received end user? To find the answer to this question, so the writer conduct research and internship practice in a rattan furniture export company in Kartasura. The company named CV. Gion and Rahayu. The research use descriptive qualitative method and focuses on one object / matter of internship practice during two-month at CV. Gion and Rahayu. The objects analyzed by collecting a variety of relevant data from internal the company to be described and conclusions drawn. Types of data collected is of primary data and internal data. Data obtained in the form of proforma invoice, other written documentation and collect information from interviews with some company employe. From this research the authors obtained information on what types of distribution channels used and how to CV. Gion and Rahayu manage the goods during the distribution process, such as transportation and warehousing system. It turned out that the distribution channels used by CV. Gion and Rahayu is short. Only use two types of distribution channels, namely a one-level distribution channel and two levels of distribution channel. In terms of sales margin obtained by a one-level course more profitable distribution channels. To increase the use of one type of distribution channel level CV. Gion and Rahayu need to market their products via internet (internet marketing). The tools that must be reserved only a website and e-mail. Internet marketing is considered an effective and efficient because the company spend a very small marketing cost but the supplyn can directly overseas to buyers in somewhere country, especially retailer buyers.
Keyword : distribution channel.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v Di mana ada kemauan di situ ada jalan. (Penulis)
Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada : 1. Ibu dan Ayah tercinta. 2. Almamater Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi UNS.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, rizki, hidayah dan kebaikan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN CV. GION AND RAHAYU DI KARTASURA, SUKOHARJO”. Tugas Akhir ini dibuat untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selesainya penyusunan Tugas akhir ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah membantu dalam memberi nasihat, arahan dan informasi. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu : 1. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Program DIII Manajemen Pemasaran yang telah memberikan bantuan administrasi dalam pelaksanaan praktik magang kerja dan penyusunan tugas akhir ini. 2. Bapak Drs. Harmadi, MM yang telah mengajar ilmu yang bermanfaat dan memberi pengarahan penulis. 3. Bapak Achmad Ichwan, SE, MS yang telah membimbing penulis selama menjalani proses perkuliahan hingga lulus. 4. Bapak Drs. Bambang Sarosa, Msi selaku konsultan penulis dalam menulis tugas akhir ini. 5. Bapak Dodi S, Manager Expor CV. Gion and Rahayu yang telah menerima Penulis melakukan praktik magang kerja serta telah memberikan berbagai informasi penting yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Mbak Endang, Mbak Rika dan Mbak Nur, staff CV. Gion and Rahayu yang telah memberi pengarahan penulis saat mengerjakan tugas dari CV. Gion and Rahayu, menyiapkan data-data yang dibutuhkan penulis dan mengapresiasi kinerja penulis selama magang kerja. 7. Rizki Tri Hananto partner penulis saat magang di CV. Gion and Rahayu dan membantu penulis mengerjakan tugas di CV. Gion and Rahayu.
Surakarta, 10 Mei 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i ABSTRAKSI …………………………………………………………………. ii HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… iii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………. v HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………… vi HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………………... viii HALAMAN DAFTAR TABEL …………………………………………….. xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR …………………………………………. xii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….. xiii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1 A. Latar Belakang ………………………………………….……………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………. 2 D. Manfaat Penelitian ……………...……………………………………… 2 E. Metode Penelitian ………………………………………………………. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..……………………………………………… 5 A. Landasan Teori …………………………………………………………... 5 1. Definisi Pemasaran …………………………………………………... 5 2. Definisi Marketing Mix ………………………………………………. 5 3. Definisi Distribusi ……………………………………………………. 6
4. Fungsi Distribusi …………………………………………………….. 6 5. Definisi Saluran Distribusi …………………………………………... 8 6. Bentuk Saluran Distribusi …………………………………………… 9 7. Pengertian Perantara …………………………………………………. 10 8. Alasan Menggunakan Perantara dalam Saluran Distribusi ………….. 10 9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi ….. 11 B. Kerangka Pemikiran ……………………………………………………... 13 BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………. 14 A. Gambaran Umum Perusahaan ……………………………………………. 14 1. Sejarah Berdiri Perusahaan ……………………………………….…... 14 2. Tujuan Perusahaan …………………………………………………..... 15 3. Lokasi Perusahaan ……………………………………………………. 16 4. Struktur Organisasi …………………………………………………… 16 5. Produk yang Dihasilkan ………………………………………………. 21 6. Jam Kerja ……………………………………………………………... 21 B. Laporan Magang Kerja …………………………………………………… 21 1. Pengertian Magang Kerja …………………………………………….. 21 2. Tujuan Magang Kerja ……………………………………………….... 22 3. Pelaksanaan Magang Kerja …………………………………………… 22 4. Kegiatan Magang Kerja ………………………………………………. 23 C. Pembahasan ………………………………………………………………. 25 1. Jenis Saluran Distribusi Penjualan Yang Digunakan ………………… 25 2. Kasus Distribusi ……………………………………………………… 27 3. Data Pembeli CV. Gion and Rahayu ………………………………… 27 4. Pengelolaan Distribusi Fisik …………………………………………. 29
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………... 33 A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 33 B. Saran ……………………………………………………………………... 33 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 34 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jam kerja di CV. Gion and Rahayu ………………………………………. 20 Tabel 2.1 Data Pembeli CV. Gion and Rahayu ……………………………………… 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi CV. Gion and Rahayu …………………… 16
DAFTAR LAMPIRAN
1. Nota Pelayanan Ekspor 2. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) 3. Bill of Lading 4. Certificate of Origin (COO) 5. Gas Clearance Certificate 6. Certificate of Fumigation 7. Packing Declaration 8. Invoice 9. Packing List 10. Shipping Instruction
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan atau pertukaran barang melewati batas suatu negara terjadi karena kebutuhan barang atau jasa yang tidak terdapat pada suatu negara. Pelaksanaan perdagangan lintas negara sering disebut ekspor impor. Kegiatan ekspor merupakan andalan banyak negara untuk menambah devisa. Diusahakan dengan aktif menjual produk dalam negeri ke luar negeri, maka negara akan mempunyai posisi neraca pembayaran yang positif/ surplus. Di era globalisasi pertukaran informasi semakin mudah, murah dan cepat. Begitu pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Peraturan perdagangan internasional dibuat semakin memudahkan negara-negara untuk mengadakan jual beli. Beraneka alat transportasi dan jasa pengiriman semakin beragam untuk memenuhi tuntutan bisnis jaman modern. CV. Gion and Rahayu merupakan salah satu perusahaan ekspor yang pabriknya berlokasi di Kartasura, Sukoharjo dengan komoditi utamanya adalah furnitur rotan dengan kombinasi eceng gondok dan pelepah pisang yang dikeringkan. Perusahaan ini established pada bulan Juli 2001. Perusahaan sampai saat ini telah memiliki pelanggan di Australia, Spanyol, Italia, Amerika Serikat, New Zealand dan Venezuela. Dengan melihat latar belakang di atas dan minat penulis ingin terjun ke dalam bisnis ekspor, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan mengambil judul “Saluran Distribusi Pada Perusahaan CV. Gion and Rahayu di Kartasura, Sukoharjo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka perlu dibuat sebuah rumusan masalah untuk dijadikan acuan penelitian selama praktik magang kerja. Rumusan masalahnya adalah jenis saluran distribusi apa yang digunakan oleh CV. Gion and Rahayu ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan antara lain : 1. Mengetahui bagaimana sitem distribusi produk di perusahaan CV. Gion and Rahayu. 2. Ikut andil dan memberi kontribusi positif/ manfaat dalam perkembangan bisnis ekspor Indonesia.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat bagi : 1. Penulis Bisa menimba ilmu bisnis ekspor impor sebelum praktik bisnis secara mandiri. Penulis memperoleh pengetahuan mengenai sistem distribusi yang dipakai oleh CV. Gion and Rahayu, apa saja yang perlu disiapkan untuk memulai bisnis ekspor dan struktur manajemen perusahaan. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi alat evaluasi bagi perusahaan CV. Gion & Rahayu. Dari hasil penelitian, manajemen CV. Gion & Rahayu bisa mengukur sejauh mana keefektifan saluran distribusi yang digunakan. 3. Pihak Lain
Semoga hasil penelitian ini bisa menambah bahan bacaan mengenai saluran distribusi perdagangan internasional dan memberi kontribusi positif dalam perkembangan bisnis ekspor Indonesia.
E. Metode Penelitian Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari : 1. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kasus. Penelitian ini menganalisis bagaimana sistem distribusi di perusahaan CV. Gion & Rahayu. 2. Objek penelitian Objek penelitian adalah CV. Gion & Rahayu, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan semi manufaktur produk-produk furnitur dari rotan dan kayu. Kantor dan pabrik CV. Gion & Rahayu beralamat di Jl. Indronoto KM 0,7 Mangkuyudan, Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo (57165), Jawa Tengah, Indonesia. 3. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu data primer dan data internal. Data primer adalah data yang langsung diambil dari obyek penelitian oleh peneliti. Peneliti akan mewancarai orang-orang yang terlibat atau bertanggung jawab atas distribusi produk seperti staf administrasi dan manajer pemasaran. Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Data internal yang digunakan, yaitu data pembeli dari tahun 2006 sampai 2009.
4.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan data menggunakan teknik wawancara, teknik dokumentasi dan studi pustaka. Wawancara. Wawancara dilakukan secara : (1) Terbuka (open-ended), peneliti bertanya kepada responden kunci tentang faktafakta suatu peristiwa dan opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Responden kunci di sini adalah manager pemasaran dan karyawan bagian administrasi. (2) Terstruktur, yaitu menggunakan pertanyaan terstruktur supaya lebih efektif. Teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, seperti proforma invoice. Data dikumpulkan selama penulis magang sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai 31 Maret 2010. Studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
5. Teknik pembahasan Pembahasan menggunakan teknik pembahasan deskriptif. Teknik pembahasan deskriptif membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai suatu objek yang diteliti. Sehingga pembahasan akan memaparkan bagaimana masing-masing jenis saluran distribusi melakukan fungsi pemasaran. Sedangkan teknik pembahasan komparatif akan membandingkan besarnya kontribusi antara jenis-jenis saluran distribusi yang ada. Dengan menggunakan teknik komparatif diharapkan akan menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Definisi Pemasaran Dewasa ini, pemasaran mempunyai arti baru, yaitu pemuasan akan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Suatu produk akan dapat dijual dengan mudah apabila bagian pemasaran suatu perusahaan dapat memahami kebutuhan konsumen, melakukan pengembangan produk, menetapkan harga yang sesuai, melakukan pendistribusian, dan kegiatan promosi dengan efektif. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler (2009:5) adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain”.
2. Definisi Marketing Mix Menurut Basu Swastha (1996:42) marketing mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008:62) marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut adalah produk, harga, tempat dan promosi. Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pembeli. Tempat/ saluran distribusi meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia. Promosi berarti aktivitas menyampaikan manfaat produk dan membujuk pasar untuk membelinya.
3. Definisi Distribusi
Salah satu unsur marketing mix adalah place/ saluran distribusi. Menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Kegiatan pemasaran tidak akan lepas dari masalah distribusi produk, yang membawa barang atau jasa ke tangan konsumen, Hal ini penting karena dengan adanya saluran distribusi memungkinkan berpindahnya barang dari suatu tempat ke tempat lain. Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi. Meningkatkan kegunaan menurut tempatnya (place utility) dan menurut waktunya (time utility).
4. Fungsi Distribusi Distribusi sangat dibutuhkan oleh konsumen untuk memperoleh barangbarang yang dihasilkan oleh produsen, apalagi bila produksinya jauh. Anda dapat melihat barang yang tidak dihasilkan di daerah Anda tapi sekarang ada di tempat tinggal Anda. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:
1. Pengangkutan (Transportasi) Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).
2.
Penjualan (Selling) Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.
3.
Pembelian (Buying) Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.
4.
Penyimpanan (Stooring) Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barangbarang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, Anda bisa lihat mengapa orangtua kita ada yang membuat lumbung padi?
5.
Pembakuan Standar Kualitas Barang Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.
6.
Penanggung Resiko Barang bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi, maka seorang distributor tentunya akan menanggung resiko. Pada jaman
sekarang untuk menanggung resiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.
5. Definisi Saluran Distribusi Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut ke pasar. Kebanyakan produsen bekerjasama dengan para perantara untuk melemparkan produk mereka ke pasar. Mereka mencoba membuat sebuah saluran distribusi. Saluran distribusi, kadang-kadang juga disebut saluran perdagangan dapat didiefinisikan secara sederhana sebagai berikut : Saluran distribusi barang adalah saluran distribusi yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri (Basu Swastha, 1996: 190). Sedangkan Philip Kotler (1995: ) mendefinisikan saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan dan perorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan barang atau jasa ketika dipindahkan dari produsen ke konsumen.
6. Bentuk saluran distribusi Menurut Philip Kotler (2001:626) ada beberapa bentuk saluran distribusi, antara lain : produsen - konsumen, produsen – pengecer - konsumen, produsen - pedagang besar – pengecer - konsumen, produsen – agen – pengecer - konsumen, produsen – agen - pedagang besar – pengecer - konsumen.
Setiap penyalur yang melaksanakan beberapa tugas di dalam membawa produk dan hak kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir membentuk tingkat saluran. Jumlah dari tingkat intermediary yang digunakan menunjukkan panjang dari suatu saluran. Menurut Philip Kotler (2001) berdasarkan jumlah tingkat intermediary dapat dibedakan beberapa jenis saluran distribusi, yaitu a. Zero-level Channel (Direct Marketing Channel), dimana produsen menjual secara langsung kepada konsumen. Tiga cara utama dari penjualan langsung adalah door to door, mail order dan manufacturer owned stored. b. One-level Channel yang mempunyai satu intermediary penjualan, seperti retailer. c. Two-Level Channel yang mempunyai dua intermediary. Dalam pasar konsumen mereka adalah wholesaler dan retailer. d. Three-Level Channel yang mempunyai tiga intermediary. Saluran jenis ini menyalurkan produk melalui kantor cabang yang menyalurkan wholeseller, yang langsung disalurkan ke konsumen akhir. e. Higher-Level
Marketing
Channel
yang
mempunyai
lebih
dari
tiga
intermediary. Saluran jenis ini jarang dipakai karena semakin panjang tingkat perantara, maka akan semakin sulit dalam pengawasannya.
7. Pengertian Perantara Perantara merupakan unsur yang penting daam saluran distribusi, karena adanya perantara dalam saluran distribusi akan membantu mengatasi kesenjangan waktu antara proses produksi dengan pemakaian produk oleh konsumen. Perantara turut memberikan andil dalam menjalankan fungsi saluran distribusi, menciptakan manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat tempat dan manfaat
kepemilikan. Perantara mendapatkan hak milik dari produk-produk tersebut pada waktu bergerak dari produsen ke konsumen, atau secara aktif mengalihkan hak milik produk tersebut. Jadi inti dari kegiatan perantara adalah keaktifan mereka dan perantaranya yang menonjol dalam melakukan pembelian, penjualan, dan beberapa fungsi marketing lainnya, misalnya promosi.
8. Alasan menggunakan perantara dalam Saluran Distribusi Ada beberapa alasan mengapa produsen melimpahkan bagian tugas-tugas penjualan perusahaannya kepada perantara dalam saluran distribusi, diantaranya adalah: a. Banyaknya kekurangan produsen untuk menyelenggarakan suatu kegiatan pemasaran secara langsung. b. Jika perantara mampu menyediakan pelayanan baik, seperti fasilitas penyimpanan maka produsen cenderung akan menggunakan jasa perantara. c. Mampu membawa produsen dalam persaingan. d. Bersedia menanggung risiko tertentu yang dibebankan oleh produsen. e. Bisa
meringankan
beban
distribusi
atau
pemasaran.
Produsen
mempertimbangkan bahwa dana yang dimiliki lebih baik dipergunakan untuk investasi lain dalam bidang usahanya. f. Bisa menjual dalam volume yang besar dan dalam jangka waktu yang lama atau perantara lebih efektif dalam menyalurkan hasil produksi karena pengalaman dan spesialisasi dalam bidangnya penjualan.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi Empat faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan saluran distribusi sebagai berikut :
a. Pertimbangan Pasar Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertimbangan pasar ini adalah apakah produk yang dimaksudkan tersebut untuk pasar konsumen atau pasar industri. Variabel lainnya yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan antara lain : Jumlah pelanggan potensial, konsentrasi geografis pasaran, banyaknya pesanan. b. Pertimbangan Produk Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pertimbangan produk, sebagai bagian dari beberapa hal yang perlu dipertimbang kan dalam proses pemilihan saluran distribusi, antara lain : 1) Nilai satuan Nilai satuan produk mempengaruhi jumlah dana yang tersedia untuk distribusi. Dengan kata lain semakin besar nilai satuan, makin pendek saluran distribusi yang dipergunakan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis. 2) Sifat cepat rusak Produk yang secara fisik dapat cepat rusak atau mudah ketinggalan bentuk, harus disalurkan dengan menggunakan saluran distribusi yang pendek. 3) Sifat teknis produk Suatu produk industri yang bersifat teknis tinggi kebanyakan didistribusikan secara langsung kepada pemakai atau konsumen terakhir yang harus disertai dengan penyediaan jasa pra jual dan jasa purna jual. c. Pertimbangan Perusahaan Varaibel-variabel yang berhubungan dengan pertimbangan perusahaan dapat dibagi menjadi : 1) Sumber dana keuangan
Suatu perusahaan yang kuat secara finansial kurang membutuhkan jasa perantara dalam penyaluran hasil produksinya. Tetapi sebaliknya suatu perusahaan yang kurang kuat secara finansial, membutuhkan jasa perantara dalam proses penyaluran hasil produksinya. 2) Kemampuan manajemen Pemilhan saluran distribusi yang tepat juga dipengaruhi oleh pengalaman dan kemampuan manajemen dalam memasarkan hasil produksinya. Sehingga bagi perusahaan yang kurang memiliki pengalaman dalam hal pemasaran, memilih menggunakan jasa perantara dalam hal pendistribusian hasil produksinya. 3) Keinginan menguasai saluran Penguasaan saluran distribusi bagi seorang produsen disebabkan oleh berbagai aktor antara lain : produsen dapat mengendalikan sendiri saluran distribusinya, menekan biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk yang dihasilkan, dan kemampuan untuk menjalankan promosi dengan lebih giat, serta dapat menguasai penetapan harga eceran yang berlaku secara umum. 4) Jasa-jasa yang disediakan oleh penjual Keputusan seorang produsen dalam hal penggunaan jasa pemasaran sering dipengaruhi oleh jasa-jasa pemesanan yang dapat mereka berikan sehubungan dengan jasa-jasa yang diminta oleh perantara.
B. Kerangkan Pemikiran Adapun kerangka penelitian adalah seperti di bawah ini
CV. Gion and rahayu
Jenis saluran distribusi
Perusahaan CV. Gion and Rahayu menggunakan jenis saluran distribusi apa. Kerangka berpikir inilah yang digunakan selama meneliti agar penelitian dan pembahasannya tetap focus pada satu masalah.
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdiri Perusahaan CV. Gion and Rahayu merupakan perusahaan furnitur yang bergerak di bidang finishing produk furnitur rotan. CV. Gion and Rahayu berdiri pada tahun 1995 dengan asal nama pemiliki perusahaan, yaitu “Sugiono dan Sri Rahayu”. Pada awal berdiri perusahaan hanya bergerak di bidang jasa finishing biasa. Semula cakupan pemasaran hanya untuk memenuhi permintaan pasar domestik saja. Perusahaan hanya melayani pesanan dari perusahaan-perusahaan local yang ada di sekitar Surakarta, Semarang dan Yogyakarta.
Dengan kredibilitas yang tinggi serta semakin meningkatnya permintaan pasar akan produk-produk furniture, CV. Gion and Rahayu pada tahun 1999 mulai membuka pasar internasional. Dimulai dari ketertarikan sebuah perusahaan yang ada di Belanda –Henkscram Meublen Colonial- pada produk mereka atas pertimbangan desain serta kualitas yang baik.
Ekspor produk pertama kali
tersebut tidak dilakukan sendiri oleh perusahaan karena perusahaan belum bisa melakukan ekspor sendiri. Oleh karena itu, kegiatan ekspor dibantu oleh sebuah agen ekspor di Klaten. Lambat laun permintaan dari luar negeri semakin bertambah, maka perusahaan memutuskan untuk melaksanakan sendiri kegiatan ekspornya yang berada di bawah tanggung jawab Departemen Ekspor Tetap yang dilaksanakan langsung oleh Manajer Pemasaran dibantu oleh beberapa karyawan administrasi. Kapasitas produksi dan permintaan akan produk furniture yang terus meningkat pada tahun 2000 akhirnya perusahaan memutuskan untuk ekspansi. Perusahaan mulai membenahi sistem yang sudah ada supaya lebih baik lagi guna memperoleh peluang yang lebih besar di pasar internasional. Untuk dapat meraih peluang tersebut CV. Gion & Rahayu melaksanakan kegiatan ekspor sesuai dengan kesepakatan yang ada dalam sales contract. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan dari pembeli. Saat ini perusahaan memiliki 65 buruh dan 8 tenaga ahli yang menangani bidangnya masing-masing.
2. Tujuan Perusahaan Selain bertujuan memperoleh laba seperti tujuan beroperasinya suatu perusahaan pada umumnya, CV. Gion & Rahayu juga mempunyai tujuan perusahaan. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Tujuan ke dalam 1) Membuka peluang usaha di bidang rotan dan kayu (furnitur). 2) Menciptakan
lapangan
pekerjaan
dan
meningkatkan
taraf
hidup
masyarakat di sekitar wilayah perusahaan. 3) Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan karyawan. 4) Menjalin hubungan antara pengusaha di bidang pengolahan rotan dan kayu untuk saling bertukar informasi. b. Tujuan ke luar 1) Menigkatkan perekonomian nasional. 2) Menambah pendapatan daerah khususnya dan pendapatan negara pada umumnya. 3) Meningkatkan devisa negara.
3. Lokasi Perusahaan Perusahaan CV. Gion and Rahayu berlokasi di Jl. Indronoto 103 KM 0,7 Mangkuyudan RT 02 RW 03 Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo. Selain itu CV. Gion and Rahayu untuk proses produksi berada di 2 lokasi, 1 di Trangsan, digunakan sebagai pusat produksi atau finishing untuk bahan Rotan, pelepah pisang, serta enceng gondok dengan kombinasi dari kayu. Sedangkan 1 pabrik di Kartasura digunakan sebagai pusat produksi atau finishing dari bahan full kayu dan rotan. Alasan pemilihan lokasi perusahaan ditinjau dari pertimbangan aspek kompetisi, potensi pasar, peluang ekspor, bahan baku dan transportasi.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada CV. Gion & Rahayu meliputi skema dan diskripsi pekerjaan. a. Skema/ bagan struktur organisasi CV. Gion and Rahayu
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI CV. GION & RAHAYU
Konsultan Marketing
Komisaris/ Direktur Utama
Marketing/ Export Dept.
Produksi
rangka & cab
anyaman
Manager Produksi
Quality Control
rangka & cab
anyaman
jadi
Finishing
Gudang
Transportasi
asisten
asisten
asisten
Karyawan
b. Diskripsi pekerjaan Secara garis besar tugas, wewenang serta tanggung jawab tiap kegiatan dalam struktur organisasi CV. Gion and Rahayu adalah sebagai berikut : 1) Komisaris/ Direktur Utama a) Membuat kebijakan-kebijakan tentang sistem manajemen perusahaan, ketenagakerjaan, target penjualan, serta membuat keputusan final. b) Menyusun dan merekonstruksi pajak bersama konsultan pajak. 2) Konsultan Marketing a) Menciptakan peluang pasar, membuat strategi marketing yang efektif, melakukan transaksi dan negosiasi bisnis dengan customer/ buyer. b) Koordinasi
dengan
manager
produksi
dalam
pendistribusian
pelaksanaan produksi, memberi masukan perbaikan sistem manajemen marketing dan produksi kepada Direktur Utama. 3) Manajer produksi
a) Membuat perencanaan yang efektif tentang sistem produksi dan organisasi, koordinasi dengan semua divisi dalam menjalankan operasional produksi perusahaan. b) Memotivasi teamwork dan menciptakan iklim yang kondusif dalam proses produksi. 4) Marketing Departement Export a) Meneruskan peluang order, membantu konsultan dalam menciptakan peluang bisnis, strategi marketing dan penentuan struktur harga. b) Menjalankan administrasi marketing, koordinasi dengan manajer produksi untuk memonitor status perkembangan order berjalan dan dalam pelayanan pelaksanaan transaksi bisnis dengan pembeli. 5) Finance Purchasing Departement a) Menjalankan administrasi keuangan, membuat perencanaan dan menetapkan anggaran, koordinasi dengan semua divisi berkaitan dengan tagihan jatuh tempo, memberikan laporan pengeluaran keuangan, menyusun laporan pajak, melakukan transaksi pembelian bahan finishing. b) Koordinasi dengan direktur utama dalam penentuan kebijakan struktur gaji manajer, staf dan karyawan. 6) Produksi Menindaklanjuti pendistribusian, meneruskan order berjalan, memantau perkembangan order serta melakukan transaksi pembelian dengan pengrajin atas persetujuan manajer produksi atau direktur utama. 7) Quality Control
a) Bertanggung jawab terhadap manajer produksi dengan memberikan laporan kualitas dan kuantitas barang. b) Koordinasi dengan Financial Departemen untuk tagihan jatuh tempo barang yang lolos uji. c) Memberikan masukan yang signifikan kepada manager produksi tentang kondisi kualitas barang dari pengrajin terkait. d) Memberdayakan independensi individu dan kerja sama tim dalam memenuhi target kualitas dan kuantitas barang yang ditetapkan. e) Melakukan inspeksi barang masuk mentah (rangka dan anyaman) dan jadi untuk menjaga kualitas dan spesifikasi lain yang ditetapkan dan wewenang mengembalikan barang reject untuk diganti atau diperbaiki. 8) Finishing Departement Menjalankan proses finishing, membuat perencanaan dan mendata stock kebutuhan bahan finishing, serta memberlakukan jam lembur untuk mengjar target volume yang telah ditetapkan. 9) Gudang Pendataan barang masuk, memonitor secara konsisten, mengkoordinir dan melakukan stuffing, serta memberikan laporan barang yang siap dikirim. 10) Transportasi Membuat perencanaan dan menjadwal ulang distribusi angkutan serta memberikan laporan jadwal kepada semua jajaran yang membutuhkan. Koordinasi dengan teknisi tentang kondisi armada, menjalin hubungan harmonis dan profesional dengan kru armada. 11) Administrasi dan pembantu umum
a) Mencatat presentasi, kehadiran karyawan, mencatat kebutuhan komponen harian, membantu administrasi, pembukuan masing-masing divisi, koordinasi dengan semua divisi untuk memperlancar kinerja perusahaan. b) Membantu
bagian
gudang
dalam
memperlancar
pelaksanaan
pengiriman truk dan stuffing container, membantu finance departemen dalam melaksanakan pendistribusian gaji karyawan setiap minggu. 12) Teknisi mobil/ diesel/ compressor/ listrik a) Merawat fasilitas peralatan dengan tanggung jawab dan memperbaiki apabila terjadi kerusakan. b) Koordinasi dan komunikasi dengan bagian transportasi dan finishing mengenai kondisi mesin/ peralatan finishing yang layak pakai. 13) Karyawan Melaksanakan operasional perusahaan sesuai dengan intruksi, menaati peraturan dan etika perusahaan sesuai dengan kebijakan direktur utama.
5. Produk yang dihasilkan Abaca range, AM range, Art Deco Range, BAM Range, Mosman Range, Opium Table, Cabinet, Table, Bar Stool, Dinning Chair, Kitchen Range, dan sebagainya.
6. Jam kerja hari
Jam kerja
istirahat
Senin – Kamis
08.00 – 16.00
12.00 – 13.00
Jum’at
08.00 – 16.00
11.30 – 13.00
Sabtu
08.00 – 12.00
-
B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja Magang kerja adalah mempraktikan ilmu dan kompetensi yang di dapat dari studi akademis di perusahaan. Program magang kerja merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di perkuliahan dan program pengusahaan/ praktik yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui 3 unsur utama, yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dikuasai di mana saja dan kapan saja kita berada. Sedangkan kiat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pada bidang profesi itu sendiri.
2. Tujuan Magang Kerja a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional
(dengan
tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja). b. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi perusahaan-perusahaan
yang
professional di bidangnya. Perusahaan dapat mengetahui mana tenaga kerja yang professional dan mana tenaga kerja yang tidak professional. c. Memperkuat link and match antara dunia akademis dengan dunia kerja/ bisnis. d. Meningkatkan efektifitas proses pendidikan. e. Memantapkan dan meningkatkan kompetensi mahasiswa diploma 3.
3. Pelaksanaan Magang Kerja
Magang kerja dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang semimanufaktur dan perdagangan furnitur rotan, CV. Gion and Rahayu. CV. Gion and Rahayu berlokasi di Jalan Indronoto 103 kampung Manguyudan RT 02 RW 03 kelurahan Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Magang kerja dimulai pada tanggal 1 Febuari sampai 31 Maret 2010 pada hari kerja dari pukul 09.00 s/d 16.00 kecuali hari Sabtu hanya sampai pukul 12.00 WIB. 4. Kegiatan Magang Kerja a. Membuat kode barang dan catalog produk. Untuk memudahkan pencarian produk di database dan menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi antar bagian perlu ada persamaan dalam menyebut produk, maka kode barang adalah solusinya.
b. Meningkatkan efeisiensi dan efektivitas internet di perusahaan. Sebelum kami magang, CV. Gion and Rahayu menggunakan provider PT. Lintas Buana sebagai penyedia jasa akses internet di kantor. Akses internet di kantor sangat lambat karena kuota bandwitch-nya hanya 128 kbps. Memakai layanan akses internet dengan kuota tersebut, CV. Gion and Rahayu harus membayar tarif sebesar Rp 300.000,00/bulan. Oleh karena itu, kami mengusulkan kepada pimpinan untuk pindah ke layanan provider lain yang lebih bagus dan lebih murah, yaitu PT Smart-telecom. Usulan kami diterima dan kemudian membeli produk hardware modem router dan paket akses internet platinum dengan kecepatan download hingga 3,1 Mbps dan upload 384 kbps. Dengan kualitas internet yang jauh lebih baik/ cepat dan biaya langganan yang jauh lebih murah, yaitu Rp 145.000,00/bulan. Hal ini membuat senang para staf karena kerja mereka menjadi lebih cepat dan lancar.
c. Membuat website www.gnrrattan.com sebagai media promosi penjualan. Karena pasar CV. Gion and Rahayu adalah luar negeri maka salah satu strategi pemasaran yang wajib dilakukan adalah pemasaran dengan internet. Website dan e-mail adalah 2 sarana yang wajib dimiliki perusahaan ekspor. Jarang buyer luar negeri berkunjung ke perusahaan karena butuh biaya dan waktu yang banyak. Maka solusinya adalah pembeli harus bisa mendapatkan informasi produk dan profil perusahaan melalui internet. Website selain berguna untuk promosi penjualan juga berfungsi sebagai catalog produk berbasis teknologi informasi. www.gnrrattan.com rata-rata dikunjungi oleh 60 – 90 visitor per hari. Setelah mereka melihat produk yang ada di website, bila tertarik mereka akan segera menanyakan spesifikasi produk lebih lengkap dan harga melalui e-mail, chatting atau telepon.
d. Membuat buku manual cara mengelola website dan memasarkan produk dengan internet. Setelah membuat website tentu kami membuat buku manualnya agar para staf/ karyawan di CV. Gion & Rahayu bisa mengelola website sendiri seperti upload foto produk, menulis deskripsi produk dan bagaimana cara memasarkan produk lewat internet. Pembuatan website dinilai berhasil apabila website tersebut dapat menjadi saluran penjualan/ distribusi/ menciptakan permintaan baru. Dan ternyata cukup berhasil karena 5 hari setelah www.gnrrattan.com dilaunching, ada 1 konsumen dari Italia yang cukup serius menanyakan informasi produk.
e. Menawarkan produk ke perusahan-perusahaan importir di luar negeri. Menawarkan produk-produk furnitur rotan yang disertai foto-foto proses produksi ke perusahaan-perusahaan importir di luar negeri dengan e-mail.
f. Wawancara dengan staf di bagian administrasi. Saya menanyakan prosedur expor dari menerima order samapi mengirim order tersebut.
g. Wawancara dengan manager. Manager menjelaskan kepada saya bagaimana penjualan bisa tercipta.
h. Mengamati kerja staf.
i. Mengamati proses finishing produk.
Alhamdulillah penulis diterima baik oleh pihak CV. Gion and Rahayu dan dapat bersosialisasi dengan para karyawan di sana. Bahkan teman-teman karyawan CV. Gion and Rahayu memuji kinerja penulis. Apresiasi oleh karyawan CV. Gion and Rahayu tersebut berdasarkan perbandingan dengan kontribusi mahasiswa yang pernah magang di tahun-tahun sebelumnya.
C. Pembahasan 1. Jenis Saluran Distribusi Penjualan yang Digunakan
Untuk mendistribusikan barang dari pabrik sampai ke konsumen akhir maka diperlukan saluran distribusi. Saat ini CV. Gion and Rahayu menggunakan 2 jenis saluran distribusi, yaitu :
a. One Level Channel GnR
retailer
end user
Contoh : The Importer, New Zealand Keterangan : CV. Gion & Rahayu menjual produknya ke New Zealand melalui perantara retailer. Retailer tersebut adalah importir yang membeli produk furnitur di CV. Gion & Rahayu dalam jumlah tertentu kemudian retailer tersebut langsung menjual kepada end user. Saluran distribusi ini pendek, hanya menggunakan 1 perantara (one level channel) sehingga biaya distribusi bisa rendah dan harga jual pun bisa ditekan. Hal ini membuat menarik bagi end user karena bisa membeli produk dengan harga murah. b. Two Level Channel GnR
wholeseller
retailer
end user
Contoh : Susman, Melbourne, Australia Keterangan :
CV. Gion & Rahayu menjual produknya melalui 2 perantara, yaitu wholeseller dan retailer. Wholeseller adalah perusahaan importir di Melbourne, Australia yang membeli furnitur rotan di CV. Gion & Rahayu kemudian Susman (wholeseller) menjualnya lagi ke penjual retailer. Retailer ini yang akan menjual furnitur ke end user.
CV. Gion & Rahayu maksimal hanya bisa menggunakan 2 perantara. Menggunakan lebih dari 2 perantara akan menyebabkan produk tidak bisa dijual ke end user karena harga jualnya terlalu tinggi, padahal banyaknya pesaing yang bermain furnitur rotan menyebabkan persaingan harga tidak bisa dihindarkan. 2. Kasus Distribusi Ada juga kasus pelanggan yang merangkap sebagai wholeseller dan retailer. Henkscram Meublen Colonial adalah distributor CV. Gion and Rahayu di Belanda yang melakukan 2 level distribusi sekaligus. Henkscram melayani pembeli retailer dan pembeli akhir.
GnR
wholeseller retailer
retailer
end user
Untuk bisa memegang 2 level distribusi Henkscram harus melindungi retailernya dengan cara menjual produk ke end user dengan harga lebih tinggi atau sama dengan harga jual retailer.
3. Data Pembeli CV. Gion and Rahayu Untuk memaparkan sejauh mana masing-masing saluran distribusi memberikan kontribusi terhadap menciptakan permintaan penulis menyajikan tabel data pembeli CV. Gion and Rahayu sejak tahun 2006 samapai 2009. Data tabel di bawah diambil dari proforma invoive di bagian administrasi CV Gion and Rahayu pada bulan Maret 2010 oleh penulis.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tabel 1. DATA PEMBELIAN BUYER CV. GION & RAHAYU sejak tahun 2006 s/d 2009 REFERENSI NAMA ASAL BUYER CONTEMPORARY INTERIOR Pty Australia broker Ltd Venezuela visit IMPORTADORA LA GALERA VILLA & HUT Australia visit INSIDE OUT DIRECT visit TONY SADLER Pty Ltd Australia broker The Importer Iva Farida Aminaty Radiant Imports De Almace Ideas RATTAN ARTE Risadinar Connection Riyer Clay Unique
13 DRD Distribution 14 15 16 17 18 19 20
The Riject Shop CV. SNR Fkurindo PK Mulyo PT. Index Malaga Import Romana John Profit Trading
New Zealand Bali, Ina Australia Bali, Ina Italy Jogja, Ina Australia Tasmania, Australia Tasmania, Australia Yogyakarta Salatiga Sukoharjo Miami, AS Spanyol AS
TAHUN DATA 2006 2007 2008 2009 v v v _ _
v v v v v
_ v v v v
_ V V V V
broker broker broker visit visit visit broker
_ _ _ _ v v v
_ _ v v v v v
v v v v v v v
_ _ V V V V V
broker
v
v
v
V
broker visit visit visit visit broker kedutaan
v _ _ _ v _ v
v _ _ _ v _ v
v _ _ _ v v v
V V V V V _ V
jumlah referensi dari broker jumlah visit ke pabrik langsung jumlah referensi dari kedutaan
9 10 1
Dari data di atas dapat diketahui bahwa 50% penjualan ke luar negeri melalui broker dan 50% lagi importer berkunjung langsung ke pabrik CV. Gion and Rahayu. Keberadaan perantara dalam distribusi penjualan sangat penting untuk mencapai volume penjualan yang maksimal.
Dalam proses distribusi produk yang dilakukan CV. Gion and Rahayu terjadi 2 fungsi distribusi, yaitu fungsi pertukaran dan fungsi penunjang. Fungsi pertukaran karena dalam proses distribusi terjadi transaksi jual beli dan diikuti perpindahan kepemilikan barang. Fungsi penunjang karena dalam menjual produk ke luar negeri CV. Gion and Rahayu dibantu oleh broker dan perantara.
4. Pengelolaan Distribusi Fisik Distribusi fisik merupakan berbagai kegiatan penanganan arus fisik barang dari tempat produksi ke suatu tempat tertentu di mana barang tersebut akan dibeli dengan memperhatikan ketepatan dalam membawa produk dalam jumlah yang tepat sesuai dengan permintaan pembeli. Dalam pengelolaan distribusi fisik produk, CV. Gion and Rahayu melaksanakan tiga kegiatan utama, yaitu : a. Pergudangan Untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan operasionalnya, CV. Gion and Rahayu saat ini mempunyai 4 gudang, 1 di Trangsan, digunakan sebagai pusat produksi atau finishing untuk bahan rotan, pelepah pisang, serta enceng gondok dengan kombinasi dari kayu. Sedangkan 3 gudang di Kartasura digunakan sebagai pusat produksi atau finishing dari bahan full kayu dan rotan. Dalam pembuatan gudang ini perusahaan mengeluarkan investasi yang besar. Namun, perusahaan mempunyai pertimbangan yang lebih penting dengan mengeluarkan investasi besar dalam pembuatan
gudang tersebut, yaitu : 1) Perusahaan mengalirkan arus barang dalam volume besar sehingga akan menyulitkan arus barang jika tidak memiliki gudang sendiri. 2)
Permintaan akan produk furniture dan rotan cenderung tinggi dan stabil. Selain itu gudang mempunyai peranan yang sangat vital karena
banyak aktivitas perusahaan yang harus dilakukan di gudang, antara lain : 1) Barang setengah jadi dipasok dari beberapa supplier. 2) Proses produksi. Di gudang dilakukan proses penggosokan dan pewarnaan. 3) Packing. Produk yang telah melalui proses produksi dibungkus dengan menggunakan kertas single face kardus dan single foam plastik. 4) Stuffing. Produk yang telah di-packing menurut permintaan pembeli sesuai dengan packing list dilakukan proses pemindahan dari gudang ke dalam truk container. 5) Tempat menyimpan stock barang (display produk), stock material dan stock aksesoris. 6) Quality Control. Dilakukan sortasi untuk produk reject yang tidak sesuai dengan standart kualitas yang ditetapkan perusahaan.
Barang yang di-reject akan diperbaiki sehingga menjadi layak jual. b. Transportasi Pada tahap pengiriman, barang ekspor diangkut menggunakan transportasi darat, yaitu truk container dari gudang untuk dibawa ke pelabuhan muat di Semarang untuk diteruskan kepada pembelinya di luar negeri. Selanjutnya barang dinaikan ke atas kapal khusus peti kemas. Setelah barang ekspor dikapalkan, perusahaan akan menerima bill of lading sebagai bukti bahwa barang telah dikirim. Bill of lading ini akan digunakan CV. Gion and Rahayu untuk menagih pembayaran dari pembeli. Dalam kegiatan ekspor biasanya perusahaan menggunakan sistem FOB (Free On Board). Perusahaan CV. Gion and Rahayu hanya menanggung biaya dari gudang sampai sampai barang ada di atas kapal peti kemas di pelabuhan eksportir. Sedangkan barang bergerak dari pelabuhan eksportir sampai ke gudang importer, biayanya ditanggung oleh importer. c. Manajemen Persediaan CV. Gion and Rahayu tidak menyediakan safety stock. Safety stock adalah persediaan barang minimum untuk mengindari terjadinya kekurangan barang saat permintaan tinggi atau supaya stock barang tidak berlebihan saat permintaan sedang sedikit. CV. Gion and Rahayu tidak menyediakan safety stock. Produk dibuat jika ada pesanan dari buyer. Jika tidak ada pesanan maka perusahaan tidak produksi. Menyediakan safety
stock dinilai pemborosan karena mengeluarkan biaya pergudangan/ penyimpanan. Tidak menyiapkan safety stock dinilai lebih aman karena produk yang disediakan belum tentu dibeli.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN CV. Gion and Rahayu hanya menggunakan 2 jenis saluaran distribusi saja, yaitu, One level channel dan two level channel. Menggunakan lebih dari 2 perantara membuat harga jual ke end user tinggi. Sedangkan menggunakan 1 perantara CV. Gion and Rahayu bisa melakukan mark-up harga lebih tinggi sehingga margin yang didapat dari penjualan lebih tinggi. Walapun margin keuntungan lebih tinggi akan tetapi harga jual ke end user bisa ditekan karena memangkas jalur distribusi. Mengurangi jalur distribusi sama dengan mengurangi biaya distribusi. Jadi menggunakan one level channel distribution lebih menguntungkan bagi CV. Gion and Rahayu.
B. SARAN Untuk meningkatkan penggunaaan jenis saluran distribusi one level channel CV. Gion and Rahayu perlu memasarkan produknya lewat internet (internet marketing). Saranan yang wajib dimiliki dalam pemasaran internet yaitu website dan e-mail. Pemasaran internet dinilai efektif dan efisien karena perusahaan mengeluarkan biaya pemasaran sangat kecil namun penawaran bisa langsung sampai ke pembeli di luar negeri baik terutama pembeli retailer. Perusahaan harus sesering mungkin menawarkan produk ke perusahaan-perusahaan importir di luar negeri lewat e-mail (e-mail marketing). Dengan cara ini perusahaan bisa menigkatkan penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Wahyu, 2008. Praktik Ekspor-Impor, Solo : Fakultas Ekonomi UNS Amir, M.S, 2004. Strategi Memasuki Pasar Ekspor, Jakarta: PPM. Kotler, Philip, 1995. Marketing, Edisi Mahasiswa, Jilid 2, Jakarta: Erlangga. ___________ and Gary Amstrong, 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. (Terjemahan : Bob Sabran), Edisi 12, Jilid 1, Jakarta : Erlangga. ___________ and Kevin Lane Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, (Terjemahan : Bob Sabran), Jilid 1, Jakarta : Erlangga. Purnomo, Heru dan Pujianto, 2009. Buku 1 Modul Penulisan Laporan Ilmiah, Surakarta: D3 FE UNS. Subagyo, pangestu, 2000. Manajemen Operasi, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Swastha, Basu. 1996. Azaz-Azaz Marketing. Yogyakarta: Liberty.
http://www.astosubroto.com/?p=87 oleh Asto S. Subroto Desember 2009) http://balaipustaka.wordpress.com
(diakses tanggal 13
(diakses tanggal 13 Desember 2009)
http://www.balinter.net/news_67_Teknologi_Informasi.html oleh Eddy Harianto. (diakses tanggal 2 Maret 2010) http://organisasi.org/klasifikasi_jenis_dan_macam_data_pembagian_data_dalam_ilm u_eksak_sains_statistik_statistika (diakses tanggal 13 Desember 2009) http://info.g-excess.com/id/info/InformasidanKomunikasi.info Maret 2010)
(diakses tanggal 2
http://www.itku.co.cc/2009/07/peranan-dan-dampak-penggunaan-teknologi.html (diakses tanggal 2 Maret 2010) http://www.scribd.com/doc/4387745/Pengertian-Pendidikan-system-ganda tanggal 2 Maret 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/Rotan
(diakses tanggal 29 Juli 2010)
(diakses