SALIVA SEBAGAI CAIRAN DIAGNOSTIK RESIKO TERJADINYA KARIES
PUTRI AJRI MAWADARA 04111004066
Dosen Pembimbing : drg. Shanty Chairani, M.Si.
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 ABSTRACT Background: Dental caries is a chronic multifactorial disease. The secretion rate and quality of saliva are important factors not only in caries development but also for
remineralization. The aim of this study was to measure the composition of saliva as the risk of caries. Materials and methods: saliva unstimulated and stimulated collected in the tube. Salivary flow rates were estimated as ml/min. The sample was divided into three groups (mild, moderate and severe) according to (DMFS). And to counting salivary proteins by DMFT index. Results : When salivary flow rate increases, the pH and buffer capacity will also be increased, and the volume of saliva will also increase so that the lower the risk of caries. So Conversely. unstimulated salivary calcium and stimulated increased with increasing severity of caries. Unstimulated salivary phosphorus showed significant mean in mild dental caries while phosphorus in saliva stimulated showed a significant mean in severe caries. Lysozyme is not associated with the DMFT index. Lactoferrin is more significant in restored teeth of DMFT index components. Conclusions: Saliva can be used as a diagnostic fluid to increase the risk of caries diagnosis, early detection against caries and to raise awareness of the oral health of patients. Keywords: Dental caries, saliva, salivary flow rate, pH, buffer capacity, salivary calcium, salivary phosphate.
I. PENDAHULUAN Karies adalah penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dalam suatu karbohidrat yang dapat difermentasikan. Karies ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal yang dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang dapat bertambah sakit akibat makanan atau minuman yang manis, bersuhu panas ataupun dingin. 1 Berdasarkan data di atas dan dampak karies yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa pencegahan terhadap karies perlu dilakukan. Salah satu usaha untuk mencegah karies adalah dengan melakukan pengukuran risiko karies. Dalam pengukuran risiko karies, seseorang akan diukur tingkat risiko kariesnya, kemudian diidentifikasi, dievaluasi, dan dianalisis faktor penyebab dan faktor risikonya.2,3
Dalam upaya menjalankan pencegahan, perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana status risiko karies yang bersangkutan sehingga dapat ditentukan apakah berisiko tinggi atau rendah. Setelah itu, dapat ditentukan diagnosa dan rencana perawatan sesuai dengan kondisi pasien sehingga diharapkan tidak timbul lagi karies di masa yang akan datang.3 Secara sederhana, pemeriksaan faktor risiko karies dapat dilakukan dengan anamnesis dan pemeriksaan intraoral. Pada anamnesis, hal yang ditanyakan meliputi riwayat kesehatan gigi, diet sehari-hari, asupan fluor dan berkaitan dengan cara menjaga kebersihan rongga mulut, sedangkan pada pemeriksaan intraoral, meliputi pemeriksaan kebersihan rongga mulut, plak gigi dan saliva pasien.3 Saliva mempengaruhi proses terjadinya karies karena saliva selalu membasahi gigi geligi sehingga mempengaruhi lingkungan dalam rongga mulut. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi dan konsentrasi saliva antara lain laju aliran saliva, volume, pH dan kapasitas buffer saliva.2
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Karies mempunyai tanda yaitu adanya demineralisasi jaringan keras gigi, diikuti oleh kerusakan bahan organik sehingga mengakibatkan terjadinya invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal yang dapat menyebabkan nyeri. Karies merupakan penyakit gigi dan mulut dengan faktor penyebab yang multifaktorial.1 Artinya, karies dapat terjadi bila ada faktor penyebab yang saling berhubungan dan mendukung, yaitu host (saliva dan gigi), mikroorganisme, substrat dan waktu.1,4 Selain faktor penyebab yang langsung berhubungan dengan karies gigi, ada beberapa faktor tidak langsung yang berhubungan dengan karies, disebut sebagai faktor risiko. Yang dimaksud dengan faktor risiko karies adalah faktor-faktor yang memiliki hubungan sebab akibat terjadinya karies. Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola makan.2,5
Gambar 1. Diagram keempat faktor penyebab yang mempengaruhi karies gigi Sumber. Pengaruh stimulus pengunyahan dan pengecapan terhadap kecepatan aliran dan pH saliva (Haroen E.R. 2002)
2.2 Fungsi saliva Cara yang dilakukan saliva untuk melakukan peran pentingnya bisa berupa:1 1. Membentuk lapisan mukus pelindung pada membran mukosa yang akan bertindak sebagai barier terhadap iritan dan akan mencegah kekeringan. 2. Membantu membersihkan mulut dari makanan, debris dan bakteri yang akhirnya akan menghambat pembentukan plak. 3. Mengatur pH rongga mulut karena mengandung bikarbonat, fosfat dan protein. Peningkatan kecepatan sekresinya biasanya berakibat pada peningkatan pH dan kapasitas buffernya. Oleh karena itu, membran mukosa akan terlindung dari asam yang ada pada makanan dan pada waktu muntah. Selain itu, penurunan pH plak, sebagai akibat dari organisme asidogenik, akan dihambat. 4. Membantu menjaga integritas gigi dengan berbagai cara karena kandungan kalsium dan fosfat. Saliva membantu menyediakan mineral yang dibutuhkan oleh enamel yang belum terbentuk sempurna pada saat awal setelah erupsi. Pelarutan gigi dihindari atau dihambat dan mineralisasi dirangsang dengan memperbanyak aliran saliva. Lapisan glikoprotein terbentuk oleh saliva pada permukaan gigi (acquired pellicle) juga akan melindungi gigi dengan menghambat keausan karena abrasi dan erosi. 5. Mampu melakukan aktivitas anti bakteri dan anti virus karena selain mengandung antibodi spesifik (secretory IgA), juga mengandung lysozime, laktoferin dan laktoperoksidase. 2.3 Komposisi saliva
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks