JK(j 1112000 7 ('llisi KhtL^) lritarh klt di,LLarttr
tlI)-1J1
Jnrdrl KGdoktet.! Gigi trniv.nihs lndooesii t s s N0 8 i 4 , 1 6 4 x
PEMANFAATAN SALIVA DALAM Mf,NDETEKSI FAKTOR-FAKTORRESIKOTERHADAPKARIES
Edi Hartini Sundoro Indonesia GigiUniversitas BagianIlmuKonsenasi(iigi lrakultasKedokleran
EII Socndo.o: PemanfaatanSaliva Dalam Mendeletsi I'aktor-Faktor Resiko Terhadap Karies Jumal Kedokte.anGigi UniversilasIndonesia200017(Edisi KhnsusTI KPPIKG Xll)
Abstract Sativa can be used to deleci several diseases including caries ln Conservative denlistry, examinationsofsaliva to detectrisks factors for carieshas been dcvcloped This is partlv due to lhe fact that rreatm€niofcaries lesions has been shifted to a p.evcnlive approach Examinationsof salivary flow' buffer capacit) and fabo.atoryiests lor Ld.tobo.ilhls and Strrlh\ltccus nuto$ willbe reviewed.
Abstrrk penyakit.ternrask karies Di bidangKonservasi behe.apa untukrnendeteksi salivadapaldiSunakan Hal ini resiko lerhadapkariessudahdikembangkan faklor-laktor Gigi pemeriksaansalivauniukmendeteksi preventii pendekalan Akan yang bergeser k€ arah pemwatan kaies sudah karena antaralain disebabkan unnrk peneriksaan laboratorik serta kapasitas dapar saliva sekesi. pemeiksaan kecepatan diuaikan mengetahu; adaDya rdcl,hd.illll\
Ienu llnrr.hK|PlK.i \ll
dan Strcl oco. L ts,ittdn\
|dunhuton
Sxl^a Duhh
Mendelek\i I dktu I;&t.r
R{ibTi,thadap
Koies
Pendahuluan
Faal Saliva
Pendekatan yang pemah dianjurkan kariesadalahdiagnosis unrul mcnanggulangi identifikasi faktordan radiologik. klinik taktor resiko penyebab karies. pengendalan laLror-faltorpenlehablersebut.terapilaries. dan prcgram pemeliharaan.r Salah satu cara untuk mendeteksi faktor-lhktor resiko terhadap karies. dilakukan melalui test laboratorikdenganmenggunakansaliva. pemyataan mengutip Nikiforr-rk Screebny dan Mandel babwa saliva dapat menjadi bahaninformasi untuk tingkat cairan .iaringan sesudah minum obat. status emosional.status hormon. statusimunologik dan responsnya. status neurologik, status nutrisi. dan pengaruh metabolisme.' Karena itu \dlj\a rugadapaldigunakanpula sehagai saranadiagnostik tentang kesehatangigi dan Dulut. Test aktivitas karics yang p€rnah dikembangkan dan digunakan dalam risel mengenai kanes .iuga menggunakan saliva. llal ini adalahuajar mcngingatperansalita terhadap lerjadiDya karies yang sudah han\al .j;buktikanolch parapalar kariologi. Dalam hal ini Nikiforuk juga mengatakan hdhqaLeruali membanlupentsun)ah.n.ali\a juga pelindung bertindak sebagai nlrlrid;mcnsional.' Dengan dikembangkannyapraktek preventif untuk menanggulangikaries, deteksi faktor-faktor resiko terhadap karies yang menggualan salira perlu pula dipahami. Dengan demikian dapat dipahami pula bagaimana cara-cara yang memungkinkan klinik-klinik dikembangkan di untuk kedokleran gigi iika memang perawatan karies nasa kini; yaitu yang merrgutamakan tindakan preventif dan mengurangi tindakan invasif akan dikembangkan. Cara-cara Drendcteksi f'aktor-faktor resiko terhadap karies dengan menggunakan saliva akan dikemukakan dalam makalah ini. Didahului denganuraian mengenaif'aaldan fungsi atau peran saliva dalam nenjaga integritas jaringandalam rongga mulut.
Pengertian saliva umurnnya adalah cairandalamronggamulut yang dihasilkan oleh tiga pasangkelenjarsalivabesar;yaitu parotis. submandibularis, dan sublingualis. kelenjar saliva minor. dan cairan gingiva. Saliva terdapatsebagailapisansetebal0.10.0lmm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut. l,apisan saliva ini selalu hergeraLdan akan menenhrkandisrribusi material dan eliminasi bahan yang tidak digunakandalam rongga mulut. Kecepatan pergerakancaiian ini juga bergantungpada jumlah dan komposisinyasefia pergerakan pipi, bibir. dan lidah. Kecepatanpergerakan ini juga beivariasi bergan[ng lokasinya dalamronggamulut.r Komposisisalivaterdiridari aqo; air, dan sisanya merupakan bahan yang terdiri dari bahananorganik,organik,sertamolekulmolekul termasukbahan-bahan antimikoba yang sangatpentinganinya dalammenjaga integritas.iaringan dalam rongga mul,ri.a Komposisi saliva juga dipengamhi oleh bcrbagai faktor. antara lain jenis kelenjar yang menghasilkannya. Kclenjar submandibularismisalnyamengandunglebih banyak kalsiumdaripadakelenjarparotis.Sebaliknya {o
Fungsi Saliva Pada umumnya fungsi saliva adalah gigi tungsiproteklif.)aitu menjagakesehatan dan mulut. Whelton menyatakanbahwa rali\a herperan sehagaicairan lubrikasi. cadanganion. fungsi dapar. pembersih.anti rnikroba. aglutinasi. pembentuk pelikel, pencemaan,perasa,ckskesi. dan menjaga kescimbangan air.6 Sebagaicairan lubrikasi adalah karena saliva melapisimukosadan melindunginya
terhadap iritasi mekanik. termal. dan kimra' Jusa membantukelancaranudara percakapan se;a menelan Dikatakan pula bahwa saljva meniadj cadangan ion karena saliva adalah cair;n \ans ienuhsenalerbrrklrsehagaiagen remineialisa"r )ang haik funBsrdapardalam saliva dilaksanakanoleh karbonat dan urea yang terkandung di dalamnya Sedang..efek oem-bersihkarena saliva juga membersihkan makanan dan membantu menelan Aksi antimikroba saliva dapat spesifik dan non Inikofl ora L. iadiJugsmengtrntr('l snesrfi selaniuln\a aglurinari addlah larena saliva dapat mengumpulkan dan memp€rcepat pembersihan bakteri. pembentukan p"iik.l ol"h kandungan glikoproteiTnya' membantu penccrnaan karena kandungan amilase. dan fungsi perasa karena salrva daDat melarutkan makanan yang akan malandn dira'dkan I ung-r rnernunskinkan dalarn saliva dapat srrbstansj ekskresikarena drclrkre.ik.rn Scdang rneniaga ke*inrbanq.rn air dihrnjutknn dal:rrn leadaan dehidrasi:dalam hal ini sel're'i \ali!a rkan menurun dan mulut mcnjadi kering dan menyebabkankeinginan minlrm menmgk^I
Selanjutnyadiutamkan pula bahwa un tuk seorang klinisi test aktivitas karies mr dapat digunakan untuli menentukan kebu tuhan mengontrol karies. sebagai indikator kooperasi pasien. sebagai panduan untuk pemerik.aan ulang. sebagai panduan apakah iestorasi)ang cukup mahal dapal direrapkan pada pasien. sebagai alat bantu prognosrs ierhadap karies, dan sebagai rambu-rambu untul pcmasanganalal onhodonlr ceLal. Di samping itu \enbrun iuga mcngutrp rnter'a yang sudah ditentukan oleh Snyder tmtuk suatu lest aktivitas karies. yaitu: mempunyat dasar ilmiah yang mantap. korelasi dengan status klinik maksimal, akurat dan dapat diduplikasi, sederhana.mu.ah , dan cepat. bi bawah ini akan diuraikan beberapa test sederhana yang mengglmakan saliva' yang mungkin dapat dilakukan di klinik lest yang diutarakan juga merupakan tcst yang telah dikembangkandan digunakan di n€ga ra-negaramaiu. Bahkan Menumt Larmaslest .ali'a .ekarang suddh dinandangsebagai suatu kebutuhan p€lalanan KedokteranGigi
Kec€patan Sekresi
Saliva Untuk Mendeteksi Pemeriksaan Faktot ResikoKaries Karenafungsisalivayangpadaurnumya
Droletlil lerulamaprolelsi lerhadapLarie'' oe-erik"aan laboratorik saliva untuk mende ieksi faktor-faktor resiko terhadap kanes telah dikembangkan. Macam pemeriksaan yanq umuin dikembangkanuntuk mendeteksi iaktor-laktor resiko tcrsebutadalahkecepatan sekresi. efek dapnr. rest Lactobacillus' d^n tletb^gat lesl Iesl Streolococcus Mulans. aktivitasiaries memangsudahdikembangkan dan penelitian-penelitian mengenar test aktivjtas karies ini iuga sudah lama clilakukan. Newbrun misalnya telah secara bcrhagaimacam te\t lenqlap ntcrrFutaralan arritlror la;c. !ang cLtdahdilemhanglan mulaitahun1970'
Pengukuran kecepatan sckresi saliva sangat mudah dilakukan. Untuk keperluai lrn pasi€n duduk tegak dengan kepala menunduk dan saliva ditampungselama5 menit. Test ini dapat dilakukan dengan atau tanpa stimulasi terlebih dahulu. Jika diperlukan stimulasi umumnya digunakan parafin yang dikunyah selama satu mcnit- Dengan demikian saliva yang dapat ditampung akan lebih banyak dan Dcnsukurannlalehih mudah Pengambilan .omp.l sat'ua ini sehailnya dilakukan dr lcmpal )ang lenangagar emosi pasientidal t"rginggu yung akan mempengaruhi-jumlah 'ekesi saliua Sebaiknlaiuga dilaLulan I 5 atau2jam \elclahmakan 't'elah diketahui bahwa kecepatansexresl normal umumnya adalah 0.3m|/menit tanpa stimulasi dan 1.5-2 ml/menit dengan slmu lasi. Karena inr perlu ditcntukan nilai tertentu
?eno"l&t6
SolN
sebagaipalokan. Brarthal dan Fricsson serta Ienovuo dan Lagerlol men)atakan hahwa (ama ataulehih kecil daripada0 7 ml menit d.neun sr,mulusidinilai sebagairendah'"' Deriean nilai kecepatansekesi di bawah 0 ? ml/rienit dengan stimulasi tersebut. s€seo rang dapat digolongkan dalam kelompok resiko tinggi terhadap karies Namun pertu diperhatikanbdhwa o.ang lanjut usia dengan Denvakit sistemik dan memerlukan peng .haran iuga sering mengalamihiposalivasi Pada len)a taann)a banlak selali obal.biran lang mempun)aiefeL reroslomit' Di pihak lain perlu diingat pula bahwa kecepatan sekesi anak-anakjuga akan menurun sampal dengan umur 8-lU lahun. telapi "lemudian meningkallagi sesuaidenganumul Padd penderila yang memerlu\an lerapl radiasi di iekitar rongga mulut. kelenjar sali vanla dapat tcrkena. karena itu kecepalan sekiesi sativa iuga sangat menurun Pada kelompok pasien scmacam ini resikonla ier sering hadap I'aries sangat tinggi dan pada yang terjadi rampan. diiumpai karies tidak normal yang secara datarangigi-giginya akan terjadi.
Test Dapar Saliva Dapar saliva merupakan faktor reaksi yang sangat penling Dengan demikian tesl dapar sali\a iri menrpalan indikatoryang baik untuk memeriksa kerentananterhadap laries.dan pasiendengandaFarsaliva Iinggi umutnnya tahan terhadap karies Di pihak lain rendahnyadapar saliva selain menuniuk kan berkurangnya kecepatan sekresi. juga menuniukkan berkurangnya reaksi pejarnu rnal rerhadapagen kariogenik. kemungkinan '" lehamilan masa nutrisi.dan Test dapar saliva ini sangat sederhana dan sekaranBdapat dilakukan denganmudah karena sararanya tersedia di pasaranScDeranp,lal\arana )ang disebut mcloda Dinrobill prod,uksiOrion DiaPnoslica!inlan dia dapat digunakan dalam praktek dokt€r gigi dan tidak memerlukanwaktu lama unhrk
I!/t
*
rrlbf-F na bi dlca!t' dilapisi dc4r & dibasahi&rEE rt'| Perubahanwsna yag Eid wr bandingkan dengan &ftr ff mjukfd tersedia,dan akanme 4e fttd-' sitas ilapar saliva seseorangtermasuk alautinggi. sedang.
Test Lactobacillus -l
est ini didasari bahwa jumlah lacto hacillusindividu yang lahanlerhadapkaries umumnya rendah. Metoda untuk mengukur lactobacillus ini s€karangsudahumum dan mudahdilakukandengansaranayang disebut Dentotulr LB produksi Orion Diagnostica I'inlandia.'3 dilakukanpadasalivayang Pengukuran di-rrmula:idenBanparalln.dan kemudian disiramkanke gelasobyek yang sudahdila gelasobyek-ini dima pisi agar.Selaniutn)a .u(kan ke dalamtempatyang sudahtersedia ,landibiaktanpadi l7'C \elamaempathari <aruming kamarselama rraupadatemperatur djban yang tumbuh gu. kemudian koloni yang sudah dingkandengandaftar gambar tersediayang menunjukkanbesamyajurnlah koloni. Makin tinggi jumlah koloni' makin karies tinggipularesikopasienterhaalap resiko besamya Kecuali untuk mengukur juga dapat terhadapkaries, pemeriksaanini dieunaian sebagaisatanauntuk mendidiI dielnla JumlahIolo paiiendalammengatur bahwapasien menunjuklan ni \ang linggi yang sebagran belummemperbailidietn)a pengurangan besar kariogenik.Sebaliknya tumlah koloni menunjuklanperbaikandan ienean demikianmenunjukkanbah\^aedtr kasi kepada pasien cutup berhasil Namun perludiingatbahwajumlahkoloniyangmene laD iusa dapal menuniuklanberkurangnya aJaPula .elreii'alira Di \arnpingilu iumlarr bahwapasienmendentapenya kemungkinan kit tain misalnyadiabetes Petunjukini juga dapat mcmberikaninformasi bahwa suatu
413
perawatan gigi tiruan c€kat yanS cukup mahal. kemungkinan tidak akan berhasilDemilian pula dapat digunalan sebagai pertimbangan untuk pemasanganalat ortho ' donti cekat.
Test StreptococcusMutans Adanya streptococcus mutans dalam rongga mulut menunjukkan adanya infeksi kariogcnik- lelapi kari€s bukan merupakan inteksi spesiflk.karenailu banyakorang yang mengalami infeksi mutans tanpa adanya tanda-landa serangan karies. Sebaliknya seringterhhalbanlak le.i karicspadapasien tanpa infeksi mutans. Brathall dan Ericsson mengutarakan beberapa hasil survei yang menunjukkan adanya kecenderunganbahwa indr\rdu denganhitung mutans)ang linggi aktivilas kariesnya tinBgi. dan hanya sedikit orang dengan hitung mutans r€ndah yang akrivitas kaflesnya tinggi." Tetapi pada individu bebas karies dapat diirunpai hitung mutansyang rendahdan tinggi. daprl diiumpailiga Dr ta\aran sekarang s/de untuk memeriksa macam sistem d? mutansdi dalam salira. yaitu slrenlr,Lo((us metoda MSBB (Japan). ('aries scrcen (Canada)dan lest rt/ip malIrr (Dentocult SM Finlandia). K€tiganya didasari kenyalaan bahwa basitrasinmenghambat pertumbuhan mikroorganisme k€cuali S.mutans- Karena itu untuk pemeriksaanini diperlukan agar mitissalilarius-basitrasin(MSB) rurtuk membiak kan S.mutans. S€telahdiinkubasi selama48 jam pada suhu 35-37'C. pertum-buhan diban dingkan dengan dafiar yang tersediada:l diberi nilai 0-3. Ringkasan 'lelah
diutarakan beberapa test yang menggunakan saliva untuk mendeleksi
114
faktor-faktor.esiko terhadapkaries.Berbagai test tersebut sudah lama dikembangkandan diteliti sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mudah karena saranan sudahtersediadi pasaran.Denganmend€teksl faktor-faktor resiko yang ada perawatanyang sekarang cendenmg mengutamakan aspek preventifdapal dilatutan denganlebihbail.
Daftar Pustaka L 2
3.
4. 5-
6.
7
8.
9.
I 0.
WorldHealthOrganisation. Recent advances ;n oraldiseases. Geneva1992. Nikiforuk G. Why it's time to stan showing saliva a lot more respect. The orcl carc rcpo 1995:5(l) Thylstrup A, Feyerskov O. Textboo* of clinical cariolosj. CopenhageniMunksgaard 1 9 9 6l :3 1 6 . Screebny€t al. Saliva:ils rcle in h€ahhand disease.IntDentJ 1992.42:29t-304. DawesC. Factorsinfluencingsalivaryflow rale and composilion. In Saliva ah.l orcl heauh.Edgat & O' Mullane eds. Bntish DentalAssocialionI996: 27-41. Whellon H. Introduction; anatomy and phy.rolop)ol the .aliraryglands.In So/rva and oral health.Edgar & O'Mullane eds. BritishDentalAssocialion1996:l-8 Chicago: Newbrun E. Catiolog, 1989:273essence Publishing Co.lnc Qui 290. Larmas M. Saliva and dental .aries; diagnostictest for normal dental practice.1rl Dent J 1992142. 199-208. BratthalD, ErlcssonD. Test for assessment of caries risk. In Texthooft oI clinical .d/tologr. Thylsirup & Feyenkov eds. 1996:333-350. Copefiagen:Munksgaard 'f'enovuo J. Lagerli:f F. Saliv^. In Textbookol clinict)l catiology . Thylstrp & Feyerskov eds.Copeniagen: Munksg ard 1996:17-21.