SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 30 MUARO JAMBI
DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi
DisusunOleh : LISA WINDARI NIM. ERA1D010131
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015
ABSTRAK Judul
: PengaruhMotivasidan minat belajar siswa terhadapHasil Belajar siswa di SMP Negeri 30 Muaro Jambi Peneliti : Lisa Windari Nim : ERA1D010131 Pembimbing : I Dr. H. Akmal Sutja, M.Pd dan : II Drs. Nelyahardi Gutji, M.Pd Motivasi dan minat belajar merupakan faktor dari dalam yang diduga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Apabila siswa mengatakan berminat terhadap suatu hal, maka dapat dikatakan ia lebih menyukai sesuatu itu dari pada hal lainnya. Siswa yang mempunyai motivasi dan minat yang tinggi terhadap suatu pelajaran maka akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kurang berminat terhadap pelajaran tersebut. Oleh karena itu jika ingin meraih hasil yang baik dalam belajar hendaknya memiliki motivasi dan minat yang tinggi. Seterusnya minat merupakan hal yang penting dalam meraih prestasi dan hasil belajar karena dengan minat akan timbul harapan dan dengan harapan seseorang akan melakukan suatu pekerjaan dendan penuh rasa tangung jawab.Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 30 Muaro Jambi”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain: 1)Untuk mengungkapkan pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi. 2) Untuk mengungkapkan pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi. 3) Untuk mengungkapkan pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional expost fakto dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian korelasi, yaitu penelitian yang dilakukan untuk antara dua variabel atau lebih yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh dan apabila ada, berapa eratnya pengaruh serta berarti atau tidak pengaruh itu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket yang digunakan untuk mengetahui motivasi dan minat belajar yang dipersepikan siswa. Berdasarkan hasil pelitian ini menunjukan bahwa motivasi belajar terhadap hasil belajar memiliki determinasi/pengaruh yang strong, kuat besar (45,5%), artinya motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Minat belajar terhadap hasil belajar memiliki determinasi/pengaruh yang strong, kuat besar (91,9%) artinya minat belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Motivasi dan minat belajar tehadap hasil belajar memiliki determinasi/pengaruh yang strong, kuat besar (92,2%) artinya motivasi dan minat belajar sama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
Kesimpulannya bahwa ada pengaruh dari motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi, terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar Artinya hasil korelasi motivasi danminat belajar dengan hasil belajar menunjukkan semakin baik motivasi yang dimiliki oleh siswa dan minat belajar yang ada disekitar siswa, maka hasil belajarnya semakin naik. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, gambaran, serta informasi yang bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motivasi dan minat belajar yang tinggi penting dimiliki oleh setiapsiswa karena dengan minat dan motivasi belajarnya tinggi akan memudahkansiswa dalam belajar secara terarah dan teratur. Siswa yang menyadari bahwabelajar tanpa adanya suatu paksaan, siswa menunjukkan perilaku yang memilikikecenderungan minat yang tinggi dalam dirinya disamping itu juga akan timbulsuatu motivasi dalam diri siswa. Mereka menyadari bahwa dengan minat belajar dan juga adanya motivasi belajar dalam dirinya akan mempermudahkelancaran di dalam proses pendidikan. Hal ini terjadi karena dengan disiplin rasasegan, rasa malas, dan rasa membolos akan teratasi. Siswa memerlukan minat belajar dan adanya motivasi dalam belajar supaya dapat mengkondisikan diriuntuk belajar sesuai dengan harapan-harapan yang terbentuk dari masyarakat. Siswa dengan motivasi belajar dan adanya minat yang tinggi akan cenderunglebih mampu memperoleh hasil belajar yang baik dibanding dengan siswa yang minat belajar dan kurangnya motivasi belajarnya rendah. Harsono, Fachri Mizan 2013 hubungan minat dan motivasi belajar terhadap hasil belajar mengukur dengan alat ukur mekanik presisi pada siswa kelas X program keahlian teknik pemesinan di SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013, Margining Rahayu 2012 pengaruh minat dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa di SMK Ketintang SurabayaPendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Laela Istiqomah, (2009) Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri Se Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2008/2009.Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu peneliti menerapkan pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa pada SMP Negeri 30 Muaro Jambi, dengan tujuan untuk meningkatan hasil belajar dengan memotivasi siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Hasil penelitian maupun saran-saran dari penelitianpenelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan penelitian. Hal-hal yang menyebabkan penelitian kurang berhasil dapat dijadikan pengetahuan agar tidak diulangi lagi dalam penelitian ini, sedangkan hal-hal yang menyebabkan penelitian terdahulu tersebut berhasil, akan dijadikan sebagai pedoman agar penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa pada SMP Negeri 30 Muaro Jambi Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dikemukakan rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi? 2. Apakah terdapat pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi ? 3. Apakah terdapat pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi? G. Hipotesis penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerngka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penilitian ini yaitu: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa tehadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa tehadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan minat belajar siswa tehadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi 2. TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. (Sudjana, 2011: 49) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2013: 4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Dari beberapa uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan, baik perubahan tingkah laku maupun aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti bertambah pengetahuannya kecakapan semakin kuatnya daya penerimaan dan reaksinya serta aspek lain yang ada pada diri individu yang bersangkutan. Menurut Hamalik (2010:38) memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah “sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan”. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu. Sementara, menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:4), “hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Soemanto (2012:206), Sadirman (2011/2014:73) dan Hamalik (2010:106) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald, ini mengandung tiga elemen penting yaitu; “(1) bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, (2) motivasi ditandai dengan munculnya rasa dan afeksi seseorang, (3) motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan dalam diri individu yang mempengaruhi gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan sesuatu yang didorong oleh adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
2. Ciri-ciri Motivasi Belajar Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh Sardiman (2014:83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai). c. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa. (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral dan sebagainya). d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa berarti siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam aktifitas belajarnya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1. Keinginan mendalami materi 2. Ketekunan dalam mengerjakan tugas 3. Keinginan berprestasi 4. Keinginan untuk maju 3. Jenis-jenis motivasi belajar Shaleh Rahman Abdul (2009:194) membagi motivasi membagi dua jenis yaitu “motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan kedua jenis motivasi itu sebagai berikut yaitu Motivasi instrinsik adalah bentuk motivasi belajar yang datang dari dalam diri seseorang itu sendiri tampa dirangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi belajar yang datang karena adanya ransangan dari luar”. 4. Fungsi motivasi belajar Motivasi berhubungan erat dengan suatu tujuan. Dengan demikian motivasi dapat mempengaruhi adanya kegiatan. Dalam kaitannya dengan belajar motivasi merupakan daya penggerak untuk melakukan belajar. Sardiman (2014 : 85), mengemukakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak yang akan digerakkan. b) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Jadi motivasi dapat memberi arah kegiatan yang harus dikerjakan agar sesuai dengan tujuannya. c) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan yang sesuai untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 5. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:97) terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, antara lain: 1. Cita-cita atau Aspirasi Siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan berjalan, makan-makanan yang lezat, berebut mainan, dapat membaca, dapat menyanyi, dan lain-lain. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat bahkan dikemudian hari menimbulkan citacita dalam kehidupan. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita 2. Kemampuan Siswa Keinginan siswa perlu dibarnegi dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek yang terdapat dalam diri siswa, misalnya pengamatan, perhatian, dan daya piker fantasi, dengan kemampuan yang dimilikinya akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangan. 3. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan menganggu perhatian belajar. Sebaliknya siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. 4. Kondisi Lingkungan Siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam lingkungan tempat tinggal (keluarga). Pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang akan mengganggu kesungguhan belajar, sebaliknya lingkungan sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi belajar. 5. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian, keamanan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan dank arena pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam. Lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang ebrupa surat kabar, majalah, radio, televise dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut medinamiskan motivasi belajar siswa. 6. Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagiamana guru mempersiapkan diri dalam mebelajarkan siswa mulai dan penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka diharapkan upaya tersebut menimbulkan otivasi belajar siswa. Dalam hal ini guru harus mampu untuk mengendalikan kelas yang dipegangnya. 6. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar Adapun bentuk-bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman (djamarah 2011:158) (djamarah dan zain 2013:149). Dari kutipan di atas, maka penulis dapat menjelaskan hal tersebut sebagai berikut: a) Memberi angka Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik. Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang bervariasi. Pemberian angka kepada anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi. b) Member Hadiah Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa. c) Pujian Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa, sehingga semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi. d) Gerakan tubuh Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat suatu perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat memberikan suatu respon dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran lebih mudah dan gampang. e) Memberi tugas Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala isi pelajaran yang disampaikan. f) Memberikan ulangan Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran dan juga memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan oleh guru. g) Mengetahui hasil Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
h) Hukuman Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa. Misalnya memberikan pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan. C. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar Menurut Zyah Muhibbin (2013:145) “Minat adalah kecenderungan dan kegairahan hati yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Menurut Slameto (2003:180) “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tampa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat akan timbul apabila mendapatkan rangsangan dari luar. Dan kecenderungan untuk merasa tertarik pada suatu bidang bersifat menetap dan merasakan perasaan yang senang apabila ia terlibat aktif didalamnya. 2. Aspek-aspek Minat Belajar Hurlock (2004:117) mengatakan “minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki tiga aspek yaitu: 1. Aspek kognitif (berpikir) Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari dirumah, sekolah, dan masyaarakat serta dari berbagai jenis media massa. 2. Aspek afektif (sikap) Konsep yang membangun Aspek afektif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. 3. Asfek Psikomotor (berbuat) Tindakan nyata berdasarkan kognitif dan efektifitas Berdasarkan uraian tersebut, maka minat yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat. 3. Indikator Minat Belajar Ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah (Soemanto 2012:34) a. Perasaan Senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang
4.
berhubungan dengan. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut. b. Perhatian dalam Belajar Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya. c. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik. Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh orang lain, tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungannya”. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa antara lain: a. Motivasi Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Menurut Tampubolon (1993: 41) “minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi”. Seorang siswa yang ingin memperdalam Ilmu Pengetahuan tentang tafsir misalnya, tentu akan terarah minatnya untuk membaca buku-buku tentang tafsir, mendiskusikannya, dan sebagainya. b. Belajar Minat dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar siswa yang semula tidak menyenangi suatu pelajaran tertentu, lama kelamaan lantaran bertambahnya pengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat pun tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapatnya Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G (2011:68) bahwa “minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar semakin luas pula bidang minat”. c. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru Faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang
d.
e.
f.
g.
bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik minat siswa tentu akan dikesampingkan oleh siswa, sebagaimana telah disinyalir oleh Slameto (2003:182) bahwa “Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya”. Guru juga salah satu obyek yang dapat merangsang dan membangkitkan minat belajar siswa. Menurut Kurt Singer (1987: 93) bahwa “Guru yang berhasil membina kesediaan belajar murid-muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid-muridnya”. Guru yang pandai, baik, ramah , disiplin, serta disenangi murid sangat besar pengaruhnya dalam membangkitkan minat murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian murid. Bentuk-bentuk kepribadian gurulah yang dapat mempengaruhi timbulnya minat siswa. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus peka terhadap situasi kelas. Ia harus mengetahui dan memperhatikan akan metode-metode mengajar yang cocok dan sesuai denga tingkatan kecerdasan para siswanya, artinya guru harus memahami kebutuhan dan perkembangan jiwa siswanya. Keluarga Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses perkembangan minat diperlukan dukungan perhatian dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua. Teman Pergaulan Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minatnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersama-sama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami. Lingkungan Melalui pergaulan seseorang akan terpengaruh minatnya. Bahwa minat dapat diperoleh kemudian sebagai dari pengalaman mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal. Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalyono, (2012:130) “Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya”. Cita-cita Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan
5.
6.
cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun mendapat rintangan, seseorang tetap beruaha untuk mencapainya. h. Bakat Melalui bakat seseorang akan memiliki minat. Ini dapat dibuktikan dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi, secara tidak langsung ia akan memiliki minat dalam hal menyanyi. Jika ia dipaksakan untuk menyukai sesuatu yang lain, kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan suatu beban bagi dirinya. Oleh karena itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah maupun aktivitas lainnya sebaiknya disesuaikan dengan bakat yang dimiliki. i. Hobi Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang menyebabkan timbulnya minat. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi terhadap matematika maka secara tidak langsung dalam dirinya timbul minat untuk menekuni ilmu matematika, begitupun dengan hobi yang lainnya. Dengan demikian, faktor hobi tidak bisa dipisahkan dari faktor minat. j. Media Massa Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pun media elektronik, dapat menarik dan merangsang khalayak untuk memperhatikan dan menirunya. Pengaruh tersebut menyangkut istilah, gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku sehari-hari. Minat khalayak dapat terarah pada apa yang dilihat, didengar, atau diperoleh dari media massa. k. Fasilitas Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah, di sekolah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang positif dan negatif. Sebagai contoh, bila fasilitas yang mendukung upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul minat anak untuk menambah wawasannya. Tetapi apabila fasilitas yang ada justru mengikis minat pendidikannya, seperti merebaknya tempat-tempat hiburan yang ada di kota-kota besar, tentu hal ini berdampak negatif bagi pertumbuhan minat tersebut. Peranan Dan Fungsi Minat Peranan minat dalam proses belajar mengajar adalah untuk pemusatan pemikiran dan juga untuk menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar seperti adanya kegairahan hati dapat memperbesar daya kemampuan belajar dan juga membantunya tidak melupakan apa yang dipelajarinya, jadi belajar dengan penuh dengan gairah, dapat membuat rasa kepuasan dan kesenangan tersendiri. Unsur-Unsur Minat Belajar minat mempunyai ketergantungan pada faktor internal seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan. Berikut uraian dari beberapa komponen unsur- unsur minat tersebut. 1. Perhatian Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar.
Menurut Suryabrata (2007:14) perhatian dalam belajar yaitu “pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek belajar”. Siswa yang aktifitas belajarnya disertai dengan perhatian yang intensif akan lebih sukses, serta prestasinya akan lebih tinggi. 2. Kemauan Kemauan yaitu kondisi dimana seorang siswa cenderung untuk melakukan suatu aktifitas tanpa adanya paksaan. Siswa yang memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari suatu hal, maka dia akan berusaha untuk mencari pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu itu. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya aktifitas belajar. Jika sejak awal siswa tidak ada kemauan untuk belajar, maka sulit baginya untuk memulai aktifitas belajar tersebut. 3. Kebutuhan Menurut Suryabrata (2007:70) kebutuhan (motif) yaitu “keadaan dalam diri pribadi seorang siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan “. Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu. Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Dan minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. D. Pengaruh Motivasi dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Motivasi sangat terkait dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dengan motivasi juga kualitas hasil belajar siswa kemungkinan dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas, pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Hal itu disebabkan karena ada tiga fungsi motivasi yaitu, mendorong manusia untuk berbuat dan melakukan aktivitas, menentukan arah perbuatannya, serta menyeleksi perbuatannya. Sehingga perbuatan siswa senantiasa selaras dengan tujuan belajar yang akan dicapainya. Dalam hal proses belajar mengajar termasuk belajar, motivasi sangat menetukan hasil belajar. Bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan oleh guru, namun jika motivasi belajar siswa kurang atau tidak ada, maka siswa tidak akan belajar dan akibatnya hasil belajarnya pun tidak akan tercapai. 1. Pengaruh antara Motivasi Belajar dengan hasil belajar Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak ia suka maka, akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Perannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seseorang itu tidak memiliki motivasi, kecuali karena paksaan atau sekedar seremonial. Seseorang yang memiliki intelegensi tinggi, bisa jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
Keberhasilan seseorang pada dasarnya tidak mungkin dapat dicapai tanpa didasari oleh minat yang tinggi dan kecenderungan untuk menguasai kondisi lingkungan yang dinyatakan lewat sikap. Dengan demikian hasil belajar yang tinggi akan dapat dicapai oleh siswa apabila siswa tersebut memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi. 2.
Pengaruh antara Minat belajar dengan hasil belajar Minat merupakan suatu kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu. Dengan pengertian tersebut dapat ditemukan adanya beberapa unsur pokok dalam pengertian minat, yaitu adanya perhatian, daya dorong tiap-tiap individu dan kesenangan. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian. Siswa yang memiliki minat yang tinggi mereka akan dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya siswa yang memiliki minat yang rendah mereka akan kurang dapat mencapai prestasi belajar. Sebab minat itu merupakan suatu kesadaran dalam belajar bagi siswa. Belajar dengan penuh kesadaran akan memberikan hasil yang berbeda dengan bila dibandingkan dengan belajar asal-asalan. Jadi semakin tinggi minat semakin tinggi pula prestasi yang dicapai oleh siswa. 3. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Menurut Sutja dkk (2014:85) jenis penelitian dapat dibedakan dari bebagai sudut pandang. Dari pendekatannya penelitian dibedakan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah yang mengumpulkan ata dengan mengobservasi atau mengamati subjek secara langsung (human instrument), kemudian secara indukatif (dari khusus ke umum) mencari makna dari pengamatan itu sehina menghasilkan teori (grounded theory). Sedangkan pendekatan kuantitatif biasanya mengunakan instrument (angket), mengunakan angka-angk,mengolah angka secara deduktif (dari umum ke khusus) sehinga melahirkan kesimpulan yang bersifat menguji teori. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional expost facto dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2000: 326). B. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sutja dkk (2014:87) populasi adalah merupakan lingkup, wilayah, atau tempat keberadaan dari karakteristik subjek yang diteliti dan yang akan disimpilkan nantinnya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang berjumlah
Tabel 3.1 Populasi siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi NO KELAS Populasi 1. VII 78 2. VIII 54 3. IX 79 Jumlah 211 a. Sampel Sampel adalah representatif yang terpilih dari populasi untuk dijadikan sumber data atau responden. Sementara responden adalah sampel yang berasal dari orang-orang yang telah melaksanakan fungsinya sebagai pemberi data (Sutja dkk 2014:87). Menurut Sugiyono (2009:81), “Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel”. Penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik yang digunakan simple random sampling. Dikatakan simple karena cara pengambilannya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini cukup banyak yakni 211 orang, maka peneliti mengambil sampelnya saja sebagai wakil representatif dari populasi. Jumlah sampel representatif diperoleh menggunakan perhitungan dengan formula sebagai berikut (Sutja dkk, 2010: 83) besar kecil (n populasi kecil) terbesar populasi besar populasi kecil 59,9 30 (211 121) 59,9 280 121 29,9 (90) 59,9 159 59,9 0,188(90) 59,9 16,92 42,98 43 Jadi, jumlah sampelnya adalah 43 211 91 orang Untuk lebih jelasnya jumlah sampel penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2 Sampel siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi NO KELAS Populasi Sampel 1. VII 78 34 2. VIII 54 25 3. IX 79 32 Jumlah 211 91 C. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Sesuai dengan judul penelitian ini jenis data yang dibutuhkan adalah data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian data yang ditarik langsung dari responden berupa angket tentang pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa
SMP Negeri 30 MUARO JAMBI. Sumber data dalam penelitian kuantitatif ialah brupa informasi yang luas tetapi tidak mendalam yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi lansung tentang pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi b. Sumber Data 1) Data primer Menurut Sutja dkk (2014:100) Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya atau dari responden. Dalam penelitian ini data primer adalah pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi yang diperoleh dari sebaran angket. 2) Data Sekunder Menurut Sutja (2014:100) Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dri sumber datanya, mengunakan orang lain sebagi responden atau sumber data, atau mengambil data yang telah tersimpan dalam bentuk dokumen. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah nilai rapor semester ganjil tahun 2014/2015. D. Alat Pengumpul Data Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitina dalah berupa angket yang dirancang khusus tentang pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Angket yang digunakan adalah angket tertutup karena responden hanya memilih jawaban yang telah ditentukan dengan alternatif jawaban “selalu, sering, jarang, dan tidak pernah”. E. Teknik Analisa Data 1. Skor dan Pengelompokan Jawaban angket akan diberi skor 4 untuk jawaban “selalu” 3 untuk jawaban “sering” 2 untuk jawaban “jarang” dan 1 untuk jawaban “tidak pernah”. Skor ini akan dijumlahkan bagi setiap responden. Skor tersebut selanjutnya akan dikelompokan masing-masing sub variabel dan kelomok sampel, untuk selanjutnya dimasukan kedalam tabel yang memuat skor setiap responden dari setiap kelompok item pertannyaan 2. Formula Yang Digunakan Rumus atau formula analisis data yang digukan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan rumus korelasi. Untuk mengolah data pada statistik parametik banyak formula yang bisa digunakan namun formula yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan produc moment dengan formula panjang (sutja dkk 2014:140) ( )( ) √
(
)
( (
√
(
(
)
) (
√
)(
)
)(
)
(
)
(
)
)
( √
(
)
)(
) (
)
rxy = korelasi yag dicari n = jumlah data = jumlah skor yang diproleh dari variabel X = jumlah skor yang diproleh dari variabel Y = jumlah kuadrat setiap skor variabel X = jumlah kuadrat setiap skor dari variabel Y = Perkalian dari X dengan Y Kemudian dihitung dengan bantuan IBM SPSS Statistics 21 64bit (Seri Program Statistik) for Windows tampilan output SPSS Model Summary untuk mengetahui hipotesis statistic yang di uji Ho p = < 0 dan melawn Ha p = > 0 Di lanjutkan dengan mengunakan rumus Koefisien determinasi. Formula untuk menghitung determinasi pengarug adalah: KD = koefisien determinasi yang dicari r = korelasi variaabel X dengan Y yang sudah ditemukan 3. Kriteria Penafsiran Setelah dilakukan tabulasi korelasi maka dilakukan penafsiran tehadap pengelolaan data. Penafsiran data dengan mengunakan kriteria penafsiran, hal ini dilakukan agar penghitungan korelasi bermakna. Tabel 3.4 kriteria penafsiranpengaruh bila variabel x dua atau lebih No Nilai diterminasi (%) TAFSIRAN 1 .0 – .10 Poor = jelek, sedikit, diabaikan 2 .11 – 0.30 Modest = lemah 3 .31 – .50 Moderate = sedang 4 > .51 Strong = kuat, besar Sumber: Cohen.et.al (Sutja dkk, 2014: 117) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang didapat melalui penyebaran angket kepada responden sebanyak 91 orang siswa untuk menjawab 40 item pertannyaan, 20 item pertannyaan motivasi belajar dan 20 item pertannyaan minat belajar. pertanyaan tersebut tentang pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap hail belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi B. Pembahasan Hasil Penelitian Pada pembahasan ini, akan diuraikan hasil analisis yang telah dikemukakan. Penelitian ini menemukan bahwa : 1) Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi. 2) Apakah terdapat pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi. 3) Apakah terdapat pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 30 Muaro Jambi Berdasarkan hasil deskripsi data untuk perhitungan variabel motivasi terhadap hasil belajar diperoleh hasil determinasi/pengaruh yang strong, kuat besar
karena (45,5%) > .51 artinya motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Variabel minat terhadap hasil belajar deperoleh determinasi/pengaruh yang strong, kuat besar karena (91,9%) > .51 artinya minat belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 30 Muaro Jambi dan variabel motivasi dan minat tehadap hasil belajar diperoleh hasil determinasi/pengaruh yang strong, kuat besar karena (92,2%) > .51 artinya motivasi dan minat belajar samasama berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 30 Muaro Jambi.
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar (45,5%). Hal ini berarti motivasi menentukan hasil belajar dengan kata lain peningkatan hasil belajar disebabkan oleh motivasi siswa 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar (91,9%) dari hasil pengujian yang memperlihatkan bahwa variabel minat belajar secara sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan demikian, adanya minat belajar yang semakin besar, maka semakin besar hasil belajar siswa. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar (92,2%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel motivasi dan variabel minat belajar secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap hasil belajar. Artinya, hasil korelasi motivasi, minat belajar dengan hasil belajar menunjukkan semakin baik motivasi yang dimiliki oleh siswa dan minat belajar yang ada disekitar siswa, maka hasil belajarnya semakin naik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Astuti, SE. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta : PT Grasindo Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran,Jakarta: Rineka Cipta Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah dan Zain A. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta FIP-UPI. 2007. TIM Pengembang Ilmu Pendidikan Furchan. 2011.Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Pustaka pelajar Gie, 2004. Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Gajah Mada Pers Gunarsa, Singgih. 2011. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: Gunung Mulia Hakim, T. 2010, 2012. Belajar Secara Efektif: Panduan Menemukan Teknik Belajar, Memilih Jurusan, dan Menentukan Cita-cita. Jakarta: Puspa Swara Hamalik, O. 2010. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara Hapsari, S. 2011. Bimbingan dan Konseling SMA Untuk Kelas XII. Jakarta : PT Grasindo
Harsono, Fachri Mizan 2013 Hubungan Minat Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi (Mdaump) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 Hurlock.2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Istiqomah, Laela. 2009. Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2008/2009. Under Graduates Thesis, Universitas Negeri Semarang. Kurt Singer.1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung:Remaja Rosda Karya Margining, Rahayu. 2012. Pengaruh Minat Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMK Ketintang SurabayaPendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Program IBM SPSS Statistics 21 64bit Seri Program Statistik Purwanto, N. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sabri, A. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya Sardiman, 2014. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Shaleh, Abdul Rahman. 2009. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:PT Rineka Cipta Sobar, A. 2013. Psikologi umum dalam lintas sejarah. Bandung: CV Pustaka Setia Soemanto. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta Sudjana, N. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta ________. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuanitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suryabrata, S. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sutja,dkk.2010. Panduan Penulisan Skripsi. FKIP UNJA. ________. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. FKIP UNJA. Syah, M. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers Tampubolon.1993. Mengembangkan Minat Membaca Pada Anak, Bandung: Angkasa Uno B Hamzah. 2013. Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Analsis Di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Wahib, Abdul, dan Mustaqim. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta