Rumah Kita : Direksi Perum Perumnas DARI REDAKSI. Selamat Hari Ulang Tahun PERUM PERUMNAS Ke Juli Juli 2013

DARI REDAKSI

Selamat Hari Ulang Tahun PERUM PERUMNAS Ke-39

Rumah Kita Pembina

: Direksi Perum Perumnas

Pemimpin Umum

: Maman

18 Juli 1974 - 18 Juli 2013

Wakil Pemimpin Umum : Maryana Pemimpin Redaksi

: Agus Wibowo

Wakil Pemimpin Redaksi : Zidan Litansyah Redaksi

: Asrial Aras, Tatag Hastungkoro

Fotografer

: Happy Mauludy

Desainer Grafis

: Fesa Risana

Iklan & Sirkulasi

: Arum Angesti, Tatag Hastungkoro

Alamat Redaksi : Kantor Pusat Perum Perumnas, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 11, Jakarta 13340 Telp

: (021) 8194807, 8193802

Email : [email protected] Web : www.perumnas.co.id

2

Find us on:

Follow us on:

facebook.com/PerumPerumnas

@infoperumnas

RUMAH KITA JULI 2013

Salam Jumpa,

S

ebelumnya kami redaksi Buletin Rumah Kita mengucapkan selamat berpuasa dan Selamat Idul Fitri 1413 Hijriah. Bulan Juli bagi keluarga besar Perumnas sangatlah spesial karena pada tanggal 18 lalu usia Perumnas menjadi 39 tahun. Sebuah perjalanan waktu yang menggambarkan kedewasaan dengan karya-karya yang telah dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. Nah, untuk edisi kali ini kami mencoba menulis mengenai sejarah Perumnas yang secara riil terlahir dari rahim rakyat. Selain itu juga tulisan khusus soal proyek komersial yang dikembangkan oleh anak usaha (PT Propernas Griya Utama), yakni Sentraland Semarang. Selain itu juga berbagai tulisan terkait industri properti mulai dari regulasi, pembiayaan dan lainnya. Selamat membaca.

KEMENPERA

Pemerintah Godok PP Land Bank Masalah ketersedian lahan murah saat ini sangat mengkawatirkan. Pemerintah godok Peraturan Pemerintah soal land bank

M

asalah ketersediaan rumah murah dengan harga yang terjangkau selalu mengerucut pada ketersediaan lahan. Irionisnya, harga rumah saat ini terus terkerek naik. Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pun semakin jauh harapannya untuk memiliki rumah impiannya. Rumah murah tentunya didukung dengan harga lahan yang juga murah, bahkan kalau bisa gratis. Mengingat backlog perumahan saat ini sudah hampir mencapai angka 15 juta unit. Pemerintah acap kali disalahkan dalam urusan ini, dianggap tak mampu menyediakan land bank untuk membangun rumah murah. Penyebabnya, pemerintah tak punya payung hukum perlindungan harga land bank terhadap miliknya. Maka tak heran harga tanah milik pemerintah pun mengikuti harga pasaran NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)-nya. Ini perlu dilakukan agar harganya juga tidak mengikuti harga pasaran, sehingga ketersediaan rumah murah akan terjaga dan lebih cepat pengembangannya. Terkait menjaga kestabilan harga tanah dan juga soal land bank, pemerintah mengakui belum memiliki regulasinya. Saat ini aturan soal land bank terus digodok pemerintah. Ditargetkan tahun ini regulasi untuk mengantisipasi harga tanah yang terus naik akan direalisasikan. Pemerintah tengah membahas Rancanngan Peraturan Pemerintah Badan Pengelola Pelaksana Perumahan dan Kawasan Permukiman (RPP-BPPPKP).

Deputi Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat, Agus Sumargiarto mengatakan BPPPKP akan dijadikan instrumen land bank pemerintah. “Hal ini untuk melaksanakan Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Pasal 40, dengan RPP ini harga tanah dapat ditekan serendah mungkin. Sebab, keberadaan RPP ini tidak untuk mencari keuntungan,” imbuh Agus. Melalui aturan ini, land bank milik pemerintah akan tetap jadi milik pemerintah walau dibangun perumahan. Ini akan menjaga harga agar tidak terpengaruh dengan harga pasaran. Tanah tersebut statusnya menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) dengan jangka waktu 60 tahun. Dengan demikian pemerintah tetap menjaga kepemilikan land bank-nya dan tidak dikuasai oleh pengembang. Pasalnya, konsep aturan hunian berimbang bagi pengembang yang membangun hunian berkonsep skala kota atau ratusan hektar masih belum maksimal dalam aplikasinya. Keberadaan RPP ini nantinya sangat dibutuhkan untuk menjaga land bank. Saat ini pembahasanan peraturan ini sudaha 75 persen. Bentuk dari regulasi ini adalah Peraturan Pemerintah (PP). Semoga dengan PP ini pemerintah bisa mendorong dan mengejar target pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.


3

ANALISA

Properti Indonesia Jauh dari “Bubble” fundamental perekonomian dan pasar saat ini berada dalam posisi yang lebih kuat dibanding waktu-waktu yang lalu

I

4

su kekhawatiran Pemerintah tentang bubble properti di Indonesia, rupanya tidak dibenarkan lembaga analisa properti Jones Lang LaSalle. Dari data yang dilansir lembaga tersebut, pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tergolong kuat.Secara global, pertumbuhan perekonomian masif dalam taraf wajar yaitu kisaran 6 persen pertahun. Stabilitas indikator makroekonomi perkembangan pasar properti masih berada dalam level yang positif. Bahkan, memasuki triwulan kedua tahun 2013, semua sub sektor properti di Jakarta mengalami kenaikan, baik dalam hal permintaan maupun harga.

waktu-waktu yang lalu. Kinerja positif pasar properti di Jakarta sepanjang triwulan II tahun 2013 juga tergambar oleh kenaikan permintaan dan harga di semua sektor.

Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle mengatakan, tren pertumbuhan positif tersebut telah berlangsung sekitar tiga tahun belakangan. Pasar properti di Indonesia khususnya Jakarta mencuat sebagai salah satu tujuan investasi yang menarik bagi penanam modal asing dan internasional. Kekhawatiran terhadap dampak bubble yang mengincar pasar properti di dalam negri dirasa terlalu berlebihan, karena fundamental perekonomian dan pasar saat ini berada dalam posisi yang lebih kuat dibanding

Tren yang sama juga terjadi di perkantoran di luar CBD, dimana tingkat hunian naik menjadi 93 persen. Selama triwulan II penyerapan ruang kantor di luar CBD mencapai sekitar 34,800 m2. Hal tersebut mendorong kenaikan harga sewa antara 8-20 persen sejak awal tahun. Sementara itu di sub sektor apartemen penjualan di pasar primer di Jakarta sepanjang triwulan ini mencapai sekitar 4,280 unit, hampir sama dengan triwulan sebelumnya. “Tingginya jumlah penjualan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya permintaan end-user akan


Anton menjelaskan, penyerapan ruang kantor di CBD selama triwulan II mencapai sekitar 93,400 m2 sehingga total penyerapan untuk semester I 2013 mencapai 213,400 m2, atau naik 35 persen dibanding semester I tahun lalu. “Penyerapan yang tinggi tersebut mendorong kenaikan harga sewa dalam semester, yang tingkatnya bervariasi antara 14-23 persen,” kata Anton.

hunian vertikal di dalam kota. Karena kota Jakarta telah menuju kota bertaraf internasional,” ucap Anton. Selain rendahnya suku bunga bank, jumlah proyek baru pun terus bermunculan. Itu juga yang memicu minat investor untuk mengalihkan dananya ke property. Selama periode April dan Juni 2013, jumlah unit yang diluncurkan pengembang mencapai lebih dari 4,000 unit. Diperkirakan tren maraknya peluncuran proyek baru ini masih akan terus berlangsung dalam beberapa triwulan mendatang dan kemungkinan melambat menjelang periode pemilu tahun depan. Dengan catatan dari lembaga riset ini pasar properti di Indonesia masih relatif aman dari dampak kemungkinan crash atau bubble. Situasi saat ini berbeda jauh dibanding pertengahan tahun 1990-an menjelang tahun 1997-1998, dimana saat itu gejolak pasar keuangan dan valas menjadi pemicu krisis yang melebar kepada sektor perbankan dan berujung kepada kredit macet termasuk di properti.

PEMBIAYAAN

BI Atur Kredit Properti

D

Bank Indonesia was-was. Pembelian rumah tipe 70 melalui kredit akan di atur pada 1 September mendatang.

alam 5 tahun terakhir perkembangan properti di tanah air mengalami pergerakan signifikan. Lihat saja iklan di media cetak, kebanyakan didominasi oleh sektor properti. Kenaikan pembelian unit rumah yang hampir 90 persen menggunakan cara kredit ternyata membuat Bank Indonesia khawatir. Masalahnya ada debitur yang memiliki kredit properti berlipat. Data BI tentang jumlah debitor dari hasil sistem informasi debitur, total perseorangan yang memiliki KPR atau KPA lebih dari 2 mencapai 35,2 ribu orang senilai Rp 31,8 triliun. Sedangkan jumlah debitor yang memiliki 2 KPR atau KPA yaitu sebanyak 31,3 ribu orang dengan total nilai mencapai Rp 22,9 triliun. Bank Indonesia (BI) pun cemas dengan kondisi peningkatan kredit di sektor properti seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA). Bank Sentral ini pun berencana merivisi aturan terkait kredit di sektor properti. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah mengungkapkan jika hal ini terus berlangsung bisa membuat harga properti terus melambung dan kian tak terjangkau masyarakat. “Melihat pertumbuhan ini, kita melihat adanya fenomena KPR tumbuh tinggi dan ini tentu saja dapat menimbulkan akses, termasuk kenaikan harga melampaui faktor fundamental. Terlihat juga kenaikan ini memicu kenaikan tipe-tipe kecil sehingga terjadi suatu fenomena masyarakat tidak mampu lagi mengambil KPR ataupun KPA,” terang Halim.

Dengan adanya hal itu, Halim khawatir akan memunculkan banyak spekulan sebab fungsi rumah dan apartemen bukan lagi sebagai tempat singgah namun berubah menjadi sarana jual beli. “Sementara yang memiliki debitor KPR lebih dari 2 sampai total 3 hingga 9 KPR ada 3884 orang dengan total Rp 8,2 triliun. Jadi ini memang cukup banyak ternyata. Belum lagi yang memiliki KPR 9 hingga 12 tapi jumlah tidak banyak ada juga 12 hingga 15 tapi sama jumlah hanya hitungan jari,” jelas Halim.

Atur LTV Rencananya 1 September mendatang aturan soal kredit kedua dan selanjutnya akan diberlakukan. Aturan ini khusus mengikat KPR dan KPA kedua dan selanjutnya. Selain itu perbankan juga dilarang memberikan pembiayaan tambahan dalam kredit. Rencananya untuk rumah tipe bangunan di atas 70 meter persegi LTV (loan to value)-nya 60 persen, sedangkan untuk KPR ketiga sebesar 50 persen. Aturan ini dimaksudkan untuk meredam spekulasi. Selain itu dalam peraturan ini, suami-istri dianggap satu debitur, kecuali mereka memiliki perjanjian pemisahan harta. BI mengakui ada resiko gelembung properti pada kredit rumah tipe 70 meter persegi tersebut. Warning BI untuk saat ini masih sebatas rumah tapak, apartemen belum termasuk. Nah, dengan adanya aturan ini diharapkan dapat meredam kenaikan harga rumah yang sudah terlampau tingggi karena adanya unsur spekluasi dalam pembeliannya.


5

LIPUTAN KHUSUS

Sentraland Semarang Mixed use Development Pertama Perumnas Kembangkan proyek komersial yang merupakan bagian dari transformasi Perumnas. Proyek ini dikembangkan oleh anak usaha, PT Propernas Griya Utama.

J

um’at sore (18/7) di sudut Jl Ki Mangunsarkono, Semarang. Sebuah seremonial peluncuran proyek mixed use development yang beranama Sentraland Semarang dilakukan. Proyek ini dikembangkan oleh Perumnas melalui anak usahanya, PT Propernas Griya Utama. Hebatnya acara soft launching ini dihadiri langsung oleh gubernur terpilih, Ganjar Pranowo. Calon orang nomor 1 di Jawa Tengah ini juga melakukan prosesi dimulainya penjualan Sentraland Semarang. Selain itu juga hadir Pelaksana tugas (Plt) Walikota Semarang, Hendra Prihadi, serta Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dwi Priyatno.

Proyek mixed use development terdiri dari ruang ritel, hotel, kondotel, perkantoran dan apartemen. Berdiri di atas lahan 6500 meter persegi Sentraland Semarang akan menjadi salah satu bangunan icon Kota Semarang dan Jawa Tengah. Proyek ini memilik desain arsitektur yang ciamik dengan pendekatan modern dibalut sentuhan lokal. Dalam acara ini Sentraland Semarang melakukan pemasaran pertama produk apartemennya yang dalam penawaran perdana ini ditawarkan dengan harga Rp 400 juta/unit. Dan saat soft launching yang hanya diadakan tak lebih dari 6 jam 6


tersebut sudah terjual hampir 100 unit apartemen dan juga kondotel. Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan pembangunan Sentraland merupakan terobosan baru dalam optimalisasi aset Perumnas dimana Perumnas menugaskan anak usahanya, yakni PT Propernas Griya Utama (Propernas) untuk menggarap pasar properti komersial di Jateng, khususnya Kota Semarang seiring tingginya pertumbuhan perekonomian setempat. ”Kerjasama antara Perum Perumnas dengan Propernas berkreasi di Kota Lunpia tertuang dalam Kerjasama Usaha (KSU) dengan menunjuk langsung Propernas sebagai penanggungjawab perencanaan, pembangunan, pemasaran, dan pengelolaan. Ini seperti kerjasama antara bapak dan anak,” tuturnya sambil tersenyum. Selain itu prospek properti pasar komersial khususnya perkantoran dan kondotel di Kota Semarang sangat bagus, bahkan menurut survei pertumbuhannya mencapai 10 persen hingga 12 persen per tahun. Sentraland merupakan wujud nyata Perumnas untuk berperan serta dalam menyokong dan mendukung perkembangan kota dan

kawasan, disamping lini bisnis Perumnas selama ini aktif membangun landed house (rumah tapak) diberbagai kota di Indonesia. Direktur Utama PT Propernas Griya Utama, Chavidz Ma’ruf mengatakan proyek mixed use development ini memiliki ketinggian 19 lantai dengan konsep bangunan berbentuk ‘U’. “Sentraland akan terdiri kondominium hotel (kondotel) bintang empat, lalu menara belakang dioperasikan sebagai kondotel setara bintang dua, menara tengah untuk perkantoran dan apartemen. Sementara bangunan podium mulai dari Ground Flour (GF) lantai 1,2 dan 3 dan banguan depan untuk pusat perbelanjaan,” terang Chavidz. Pihaknya menargetkan ground breaking proyek ke-6 Propernas tersebut dapat dilakukan pada September 2013, sedangkan topping off pada Juli 2014. Setelah Sentraland Semarang, ke depan direncanakan akan menyusul di Bandung, Surabaya, Jakarta, dan Medan. Sentraland mau pun rencana proyek sejenis yang akan dikembangkan mendatang dikembanngkan karena dasar memanfaatkan lahan Perumnas di lokasi strategis dan karena adanya kebutuhan.

LIPUTAN KHUSUS

Respon Positif Chavidz Ma’ruf menyatakan pemilihan Semarang sebagai kota pertama pengembangan Sentraland karena pertumbuhan ekonomi kota tersebut yang tinggi mencapai 6,4 persen. Iklim ekonomi di Semarang tumbuh bagus membuat Propernas optimis. Selain itu kota ini pro dengan investasi tak heran tingkat hunian hotel di Ibu Kota Jawa Tengah ini cukup tinggi. Sentraland, dibangun guna memenuhi pasar komersial di kota Semarang, yakni perkantoran dan condotel yang tumbuh dan berkembang 10-12 persen per tahun. “Dibangunnya Sentraland akan membuka lapangan pekerjaan

untuk masyarakat sekitar sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Chavidz. Sementara itu Ganjar Pranowo dalam sambutannya berharap, Perumnas selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan menjadi lokomotif pembangunan. Terkait proyek ini saya berharap bisa sinergi dengan UKM dengan memberikan ruang mereka berkreasi. “Selain itu dunia usaha dapat menjadi katrol bagi pertumbuhan ekonomi dan menyelesaikan permasalahan pengangguran, sehingga tidak hanya bergantung pada pemerintah. Apalagi Jateng dengan anggaran Rp 12 triliun, tentu tidak bisa

langsung diubah seperti Jakarta tetapi harus pelan-pelan,” harapnya. Selain itu, Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap Sentraland Semarang dapat menjadi icon atau “tetenger” bagi Ibu Kota Jawa Tengah. “Pembangunan akan dapat menumbuhkan ekonomi di Semarang di antaranya karena ada rekrutmen tenaga kerja lokal dan tumbuhnya investasi. “Ke depan juga akan menjadi kawasan sentral bisnis selain perkantoran. Kota Semarang saat ini tengah berkembang dan menjadi kota yang proinvestasi,” jelas Hendrar.


7

FOKUS UTAMA

Perumnas, Hingga Kini Perannya Tak Tergantikan Terlahir dari rahim rakyat. Di usia yang kian matang perannya kian penting.

B

erdirinya lembaga perumahan tak lepas dari perjalanan negri ini sejak pra kemerdekaan dan paska kemerdekaan. Kebijakan perumahan pra kemerdekaan saat itu diatur oleh lembaga yang bernama Van Verkeer en Waterstaat. Kemudian pada jaman Jepang lembaganya bernama Doboku dan pada paska kemerdekaan urusan perumahan merupakan tanggung jawab Departemen Pekerjaan Umum. Pada 25-30 Agustus 1950 diadakan Kongres Perumahan Rakyat Sehat di Bandung, Jawa Barat. Salah satu hasil kongres adalah dibentuknya lembaga khusus yang menangani perumahan rakyat. Dan saat itu pesan mendalam disuarakan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta,“… tjita-tjita oentoek terselenggaranja keboetoehan peroemahan rakjat boekan moestahil apabila kita soenggoeh-soenggoeh maoe dengan penoeh kepertjajaan, semoea pasti bisa…”. Sayang, era Orde Lama pembangunan perumahan hampir tak diperhatikan. Pengadaan rumah baru banyak kendala,

8


banyak perkampungan baru tumbuh dan berkembang dengan cepat dan yang sudah ada kian padat, kumuh. Walau saat itu ada Dirjen Cipta Karya yang mengurusi namun tak efektif karena tak ada lembaga khusus dan sumberdaya yang menanganinya. Nah, baru pada awal Orde Baru aspek perumahan mendapat perhatian serius dan sumber daya yang cukup. Melalui Lokakarya Nasional Perumahan I (1973) yang menghasilkan keputusan penting yakni membentuk lembaga pelaksana pembangunan perumahan (Perumnas) berikut lembaga pembiayaannya (BTN). Perumnas (Pembangunan Perumahan Nasional) didirikan berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 29 Tahun 1974. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum), sahamnya dimiliki pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah-bawah.

Sedari awal berdiri Perumnas telah banyak memberikan kontribusinya pada wajah-wajah kota di Indonesia. Perumnas tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Kehadiran proyek-proyek pengembangan permukiman Perumnas di berbagai wilayah atau pun kota di Indonesia telah memberikan multiplayer effect yang luar biasa terhadap pengembangnan wilayah sekitarnya. Seperti kawasan permukiman perumahan yang dikembangkan Perumnas di Depok, Tangerang, Bogor dan Bekasi. Perumahan yang dikembangkan Perumnas telah memberikan multiplayer effect yang luar biasa. Kota-kota tersebut menjelma menjadi “kota baru” yang pesat perkembangannya. Lihat saja saat ini, kota-kota tersebut menjadi kota penyangga Jakarta yang strategis dan nilai investasi yang tinggi. Kota lain yang juga mendapat sentuhan di era 10 tahun pertama Perumnas berdiri juga merasakan efek yang sama. Seperti Helvetia Medan, Ilir Barat Palembang, Banyumanik Semarang, Tamalanrea Makassar, Dukuh Menanggal Surabaya, Antapani Bandung adalah contoh permukiman skala kota lainnya yang dikembangkan Perumnas. Selain itu banyak kota lain yang juga merasakan hasil positif dari pengembangan perumahan dan permukiman oleh Perumnas hingga saat ini.

FOKUS UTAMA Perumnas Saat Ini Tahun ini, tepatnya tanggal 18 Juli usia Perum Perumnass menginjak angka 39 tahun. Dan hingga kini sejak berdiri di tahun 1974, Perumnas banyak berperan dalam pembangunan perumahan dan perkotaan di Indonesia. Perumnas telah membangun lebih di 300 lokasi di 157 kota dengan total hunian mencapai 370 unit rumah tapak dan 22 ribu unit rumah susun untuk masyarakat Indonesia. Perjalanan waktu yang panjang ini tentunya tak lepas dari kendala dan masa-masa sulit dalam bisnis Perumnas. Seperti di era tahun 2004 hingga 2007 Perumnas tak berhasil memenuhi target yang mereka gadangkan. Contohnya di 2007 dari target 9.800 unit Perumnas hanya bisa merealisasikan sebesar 2.425 unit rumah. “Penurunan kinerja ini karena kondisi pasar yang menurun dan sulitnya mendapat pendanaan,” jelas Dirketur Utama Perumnas, Himawan Arief.

Di tahun 2008 pencapain hasil atau kinerja Perumnas sangat positif, bahkan melampaui, dari target 10.100 unit, Perumnas mampu membangun 11.080 unit rumah. Begitupun di tahun selanjutnya, bahkan di 2010 Perumnas menunjukan angka psikologis yang gemilang. Target sebesar 13.800 unit terlampaui hingga dianngka 15.374 unit. Bahkan di 2011 perusahaan BUMN ini mampu mencatat angka sebesar 15.025 dari target 14 ribu unit. Sementara tahun ini ditargetkan pembangunannya mencapai 20 ribu unit dimana tahun 2012 lalu tercatat pembangunannya mencapai 18.900 unit rumah. Selain itu , hingga 2012 lalu perumnas telah membangun sebanyak 17.356 unit rumah susun milik (rusunami) yang tersebar di seluruh Indonesia. Angka ini termasuk untuk memenuhi program pembangunan 1000 tower rusunami yang dicanangkan pemerintah. Dalam hal ini perumnas membangun di Cengkareng (CityPark), Bekasi (Centerpoint) dan Pulogebang, Jakarta

Timur (Sentra Timur Residence) dan juga rusunami Kemayoran. Serangkaian aktifitas, dan kinerja dengan segala dinamikanya membuat jajaran manajemen Perumnas terus optimis dan tepacu untuk terus berkembang. Karena kebutuhan rumah yang sangat tinggi dan juga adanya backlog perumahan hingga 15 juta unit. Sehingga berbagai langkah strategis mulai disiapkan perusahaan BUMN ini. Setidaknya terdapat beberapa strategi yang akan dilancarkan dalam menjalankan bisnisnya. Diantaranya memperbesar landbank, merekstrukturisasi keuangan, memperkuat portofolio bisnis. Diharapkan dari sinergi dengan BUMN lain untuk mendapat landbank mampu menghasilkan lahan sekitar 1.030 hektar. Sementara itu untuk rumah murah sederhana tapak Perumnas saat ini terus melakukan melakukan kerjasama dengan 67 pemerintah daerah. Satupersatu sinergi dengan BUMN lain, Pemda, Pemkot ini mulai berjalan.


9

RUSUN

Bangun Rusunami, Jakarta Harus Contoh Prancis Dirancang oleh arsitek beken, rusun ini diyakini lebih manusiawi.

J

akarta tampaknya harus belajar kepada Pemerintah Perancis. Samasama defisit lahan kosong, namun mereka mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakatnya yang berpenghasilan rendah dan miskin dengan menyediakan semacam rusun pantas huni. Dirancang sedemikian rupa oleh arsitek beken Perancis, sehingga rusun ini lebih manusiawi, tampak seperti apartemen-apartemen menengah umumnya di Jakarta.

Rusun tersebut dinamai logement social dan secara umum disebut dengan Habitations à loyer modéré (HLM) ini merupakan program pemerintah Perancis dalam melayani warganya. HLM dibangun secara vertikal, menyiasati keterbatasan lahan. Dan salah satu yang terbaru merupakan bangunan karya Frédéric Schlachet Architecte yang diselesaikan pada musim gugur 2011 lalu. 10


Menurut situs resmi Frédéric Schlachet Architecte, bangunan baru ini seluas 1.300 meter persegi. Archdaily.com bahkan menyebutkan luas bangunan tersebut seukuran 1.600 meter persegi. Meski bernuansa sederhana, tampaknya hunian ini lebih mementingkan fungsi ketimbang ornamen. Proyek pembuatan hunian massal tersebut sudah menggunakan konsep mixed-use. Tidak hanya digunakan sebagai hunian, gedung ini juga memiliki ruang khusus untuk kegiatan komersial. Bangunan ini terdiri atas sebelas apartemen di lantai atas, dan dua ruang komersial pada lantai dasar. HLM ini juga punya konektivitas atau akses langsung ke pusat kota. Apartemen-apartemen di dalamnya diatur sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Seperti ruang dupleks yang tersedia di lantai

tiga dan empat tanpa perlu mengubah rancangan interior bangunan. Apartemen kaku ini memiliki banyak teras menghadap dua halaman yang dapat dimanfaatkan sebagai “ruang bernapas”. Tanpa adanya halaman tersebut, kompleks hunian ini akan sangat padat. Ada satu keuntungan lain yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik apartemen. Luas lantai di tingkat atas lebih besar ketimbang lantai dasar. Bagian yang “menggantung” di atas jalan raya ini membuat penghuni bisa memiliki ruang terbuka di rumahnya. Beton ekspos yang tampak halus dan berwarna keabu-abuan juga tampak cantik dengan keadaan sekeliling. Meski kaku, bangunan ini juga tampak kokoh dan layak dijadikan hunian. Sumber : kompas.com

PROFIL

Djuwir Muhammad,

General Manager Regional I

Bekerja itu Adalah Amanah

Alhasil, kesabarannya berbuah manis. Konsep pendekatan personal dengan menyentuh psikologis kepada penghuni rusunawa ini mendapatkan reward dari Direksi Perumnas. Lelaki yang juga pernah menjadi atlet sepakbola tim Suratin Jawa Timur ini mengaku apa yang dilakukannya adalah hal yang memang harus dilakukan. “Sebagai pegawai Perumnas, kita harus memiliki sence of belonging. Karena kalau kita acuh maka tempat kita mencari makan juga akan rusak,” terangnya.

D

juwir Muhammad, kini menjadi nahkoda Perumnas di bagian barat Indonesia. Regional I membawahi 5 wilayah kerja, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Riau Daratan dan Kepulauan Riau yang di dalamnya termasuk Batam. Tak banyak target yang dicanangkan oleh kantor pusat, misi Djuwir Muhammad, General Manager Regional I ini adalah untuk menyelesaikan berbagai kendala yang selama ini belum terselesaikan, seperti soal administrasi dan lainnya. Menurut Djuwir, saat ini pengembangan proyek terkonsentrasi di Batam dan Sumut. Untuk Batam ada 100-an unit sedangkan Sumut sekitar 232 unit. Menelisik ke belakang, perjalanan karir lelaki kelahiran Pamekasan, Madura ini kebanyakan lekat dengan soal merapikan, menyelesaikan persoalan yang ada.

Contohnya, pada era 2007 hingga 2009, dimana saat beliau menjabat sebagai general manager rusunawa tugas besarnya adalah melakukan penagihan kepada konsumen yang menyewa dan tinggal di rusun milik Perumnas. Tugas ini tak mudah, karena berhubungan dengan orang banyak dengan berbagai karakternya. Djuwir awalnya berfikir, tak mungkin. Namun pengalamannya berinteraksi dan bergaul banyak orang, Djuwir pun melakukan pendekatan personal kepada warga rusun sewa tersebut. “Ajak bicara, ngobrol berbagai macam lalu menjelaskan problem yang akan dihadapi kalau warga tak mau bayar sewa merupakan salah satu cara menyadarkan mereka pentingnya membayar sewa tepat waktu,” ceritanya.

Maka dalam berbagai kesempatan, saat berinteraksi dengan pihak luar dirinya tiba-tiba bisa menjadi public relation ketika ada orang bertanya soal Perumnas. Ini semua tak lepas dari prinsipnya dalam bekerja yang selalu memberikan hal terbaik karena baginya jabatan bukanlah hal yang dicari atau dibanggakan. “Jabatan itu adalah amanah bukan harus dibanggakan. Untuk itu menjaga kepercayaan ini harus kita jalankan sebaik-baiknya,” terangnya. Perjalanan karir Djuwir di mulai di Surabya, Jawa Timur pada tahun 1980 sebagai seorang kolektor loket pembayaran. Kemudian berlanjut dibeberapa bagian yang kebanyakan berada di dalam ruangan atau dibalik meja. Seperti pegawai Perumnas lainnya, berpindah-pindah tempat dinas juga dilakoninya. Nah, pada 2004 Djuwir menjabat sebagai manager rumah tangga di kantor pusat yang dilanjuti menjadi general manager administrasi. Kemudian pada berbagai jabatan lapangan mulai dilakoninya seperti general manager rusunawa, general manager divisi pertanahan yang kemudian pada Februari 2013 dirinya dipercayakan menjadi General Manager Regional I. RUMAH KITA JULI 2013

11

GALERI FOTO

Tasyakuran & Buka Puasa Perum Perumnas Wisma Perumnas, 18 Juli 2013

12


GALERI FOTO

Soft Launching Sentraland Semarang, 19 Juli 2013 RUMAH KITA JULI 2013

13

CORPORATE

Perumnas Tanam 1000 Pohon

Sentra Timur Residence Raih Award Property Indonesia 2013

A B

elasan pengembang properti berhasil memperoleh penghargaan Property Indonesia Award 2013 dalam kategori property project yang terbagi atas empat sektor, di antaranya housing estate yang berhasil diraih oleh Kota Baru Parahyangan yang dikembangkan PT Belaputra Intiland (Lyman Group), Citra Garden City yang dikembangkan Ciputra Group, Graha Natura yang dikembangkan Intiland Development, Bintaro Jaya yang dikembangkan PT Jaya Real Property, dan Metland Transyogi yang dikembangkan PT Kembang Griya Cahaya (Metland Group). Sementara itu, kategori lain dari ajang tersebut untuk sektor apartemen diraih oleh Sentra Timur Residence KSU yang dikembangkan PT Bakrie Pangripta Loka dan Perumnas. Proyek properti berkonsep superblok yang menghimpun berbagai segmen masyarakat ini selain memiliki konsep sesuai kriteria superblok ternyata penjualannya juga mendapat respon positif masyarakat. Hal inilah yang menjadi slaah satu alasan Sentra Timur Residence meraih penghargaan. Pemimpin umum majalah Properti Indonesia, Said Mustafa, yang merupakan penyelenggara acara mengatakan anugerah Property Indonesia Award 2013 diharapkan dapat mendorong tumbuhnya inovasi atas produk dan jasa serta membangun suasana kompetisi yang sehat dan juga meningkatkan kepekaan para pemangku kepentingan terhadap kredibilitas para pelaku bisnis properti. “Berdasarkan pemetaan itulah kami termotivasi untuk memberikan apresiasi khusus terhadap karya nyata, prestasi, dan reputasi para pelaku bisnis industri properti serta sektor terkait dalam bentuk Property Indonesia Award 2013,” kata Said.

14


Perumnas selaku BUMN memiliki peranan penting untuk ikut menjaga keasrian lingkungan

da suasana berbeda di proyek Perumnas yang berlokasi di kawasan parung Panjang, Bogor, Jawa Barat di awal bulan Juli lalu. Bertempat di perumahan Bumi Parung Panjang, Dharma wanita Perumnas melakukan kunjungan ke proyek perumahan tersebut. Kunjungan yang dihadiri ibu-ibu ini tak lain untuk melakukan program penanaman 1000 pohon dilokasi perumahan tersebut. Acara penanaman pohon ini langsung dikomandani oleh Ibu Diah Himawan selaku ketua Darmawanita Perumnas. Dengan tema “Perumnas Melakukan Penanaman 1000 Pohon” ini merupakan program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN. Selain itu acara penanaman pohon ini juga bagian dari kegiatan ulang tahun Perumnas yang ke – 39 pada 18 Juli 2013. Perumnas selaku BUMN memiliki peranan penting untuk ikut menjaga keasrian lingkungan diantaranya adalah komitmen Perumnas dalam kegiatan Penanaman pohon di Lokasi Bumi Parung Panjang ini. Dalam sambutanya Ibu Diah Himawan selaku ketua Persatuan Darmawanita Perumnas menegaskan bahwa, program ini adalah kerjasama antara Perumnas dengan Darmawanita

Perumnas, Darmawanita sebagai wadah kegiatan diharapkan mampu memberikan nilai tambah dan berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar . Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya keluaraga lingkungan sebuah perumahan dan pemukiman haruslah sehat diantaranya dapat dilihat dari keasrian dan kebersihan lingkungan sekitarnya, Oleh karena itu program penanaman pohon ini dirasa sangat mendukung tumbuhnya keluarga yang sehat dan berwawasan lingkungan. Beberpa program PKBL Perumnas yang sudah berjalan seperti pembangunan Rusunami PKBL di Kemayoran yang acaranya telah dilakukan beberapa waktu yang lalu adalah merupakan komitmen Perumnas dalam mendukung pelaksanaan program 200 Tower di Jabodetabek. Selain itu konsep pembangunan rusun dengan pendekatan PKBL ini adalah untuk merubah wajah kawasan yang tadinya kumuh menjadi lebih baik. Konsep pembangunan rusun PKBL ini dilakukan dengan sinergi sesama BUMN sebagai tanggung jawab moral dalam menyelesaikan masalah sosial dan lainnya.

CORPORATE

Menuju Perumnas Baru Oleh : Sekretaris Perusahaan

2014

2015

Penguatan Pondasi Bisnis Perumnas ( Aligining), Pondasi bisnis yang kokoh melalui pembuatan sistem yang kuat dan terintegrasi dengan baik

Penguatan Pilar-Pilar Usaha Perumnas (Strengthening), dari segi pendanann dan pengembangan organisasi berkinerja tinggi

2016

Maman

2017

Percepatan Pertumbuhan Usaha Potensi penuh Bisnis Perumnas (Optimizing), dilakukan dengan Perumnas (Accelerating), pemberdayaan Regional maupun Percepatan bisnis Perumnas melalui kerjasama dan sinergi cabang dengan mengoptimalkan pertumbuhan usaha organic yang berkesinambungan dengan maupun unorganik mita potensial

J

umat Pagi (18/7), Saya bersama dengan rombongan General Manager Perumnas Berangkat menuju kota Semarang untuk turut serta menghadiri acara Soft Launching Sentraland, proyek prestisius yang di Persembahkan Perumnas dan PT. Propernas Griya Utama. Melihat dari jendela Pesawat saya terpikir inikah “Perumnas Baru” itu, Perumnas yang siap terbang tinggi dengan semangat membara untuk menjadi Pengembang yang terpercaya di Indonesia.

Perumnas baru adalah roh kami dalam menjalankan bisnis Perumnas yang semakin bersemangat. Kita punya cara pandang baru, strategi baru dan sistem baru dalam mejalankan bisnis kita. Filososfi perumnas baru adalah jiwa dan semangat baru namun tetap tidak melupakan sejarah dan akar semangat keperumnasan. Dengan core value Perumnas baru kita bersamasama menggapai kejayaan itu, Passion (semangat dan gairah dalam memacu prestasi), Excellence ( kesempurnaan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan), Resilience ( semanagat untuk bekerja dalam tekanan dan tidak kehilangan prespektif), Unity ( kekompakan dan kerjasama dalam bekerja), Magnificence (menghasilkan Kinerja yang terbaik), dan Attentiveness (Aktif dan peduli untuk kemajuan Perumnas). Menuju Perumnas baru merupakan proses perjalanan yang panjang dan tidak mudah dalam mencapai kejayaan bisnis Perumnas. Kebersamaan, kerjasama dan kematangan berpikir

2018

Perusahaan Berkinerja tinggi (Excelling) Perumnas menjadi leader perusahaan property di Indonesia dengan pencapaian company value secara optimal

adalah kunci dalam menggapai Perumnas lebih besar dan lebih baik. Transformasi energi Perumnas baru akan dipelopori oleh jajaran Manajemen dan agen-agen perubahan yang telah dipersiapkan sejak dini oleh Perumnas. Perumnas baru akan dibangun dengan Strategic Roadmap : • 2014 Penguatan Pondasi Bisnis Perumnas ( Aligining), Pondasi bisnis yang kokoh melalui pembuatan sistem yang kuat dan terintegrasi dengan baik. • 2015 Penguatan Pilar-Pilar Usaha Perumnas (Strengthening), dari segi pendanann dan pengembangan organisasi berkinerja tinggi. • 2016 Percepatan Pertumbuhan Usaha Perumnas (Accelerating), Percepatan bisnis Perumnas melalui kerjasama dan sinergi yang berkesinambungan dengan mita potensial. • 2017 optimalisasi Potensi penuh Bisnis Perumnas (Optimizing), dilakukan dengan pemberdayaan Regional maupun cabang dengan mengoptimalkan pertumbuhan usaha organic maupun unorganik. • 2018 Perusahaan Berkinerja tinggi (Excelling) Perumnas menjadi leader perusahaan property di Indonesia dengan pencapaian company value secara optimal. Melalui semangat dan ketulusan bersamaan menyambut HUT-39 Perumnas ini kita songsong bersama “Perumnas Baru” yang sesuai dengan harapan kita semua, Selamat Ulang Tahun Perumnas.


15

Rumah Kita : Direksi Perum Perumnas DARI REDAKSI. Selamat Hari Ulang Tahun PERUM PERUMNAS Ke Juli Juli 2013

Recommend Documents