RUMAH KARANG
Disusun Oleh:
Ayuseptiani Asari Putri
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015
RUMAH KARANG
Lingkungan hidup? Apa yang terbesit dalam benak kita setelah mendengar kata tersebut ? Menurut Undang-undang, Lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup selalu melekat dalam kehidupan sehari hari karena setiap yang hidup di dunia selalu berdampingan dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun psikologis. Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Kaya akan hasil alamnya baik yang berasal dari darat maupun dari laut. Indonesia adalah negara kepulauan. Negara yang terdiri lebih dari 17 ribu pulau besar dan kecil. Negara yang dikelilingi beribu-ribu km garis pantai. Negara kepulauan bukan berarti negara yang hanya berisi pulau-pulau yang bergerombol dalam suatu tempat. Negara kepulauan juga sering disebut “a body of water dotted by islands” atau negara maritim. Maksudnya? Maksudnya adalah negara yang mencirikan dirinya dengan memanfaatkan laut sebagai sumber hidupnya. Letak kepulauan Indonesia sangat strategis yaitu di titik persilangan antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta antara Benua Asia dan Benua Australia. Titik silang kepentingan itu juga dapat dikategorikan sebagai jalur komunikasi yang menghubungkan negara-negara besar dan negara-negara maju di dunia. Dalam ketentuan UNCLOS 1982, Indonesia memenuhi syarat sebagai negara maritim. Sudah tidak diragukan lagi mengenai letak geografis Indonesia yang sangat kaya ini. Tapi apa yang terjadi sekarang ? Apakah Indonesia masih layak disebut sebagai negara yang kaya ? Apakah Indonesia masih dapat disebut negara dengan segala kelebihannya ? Mari kita telaah lebih dalam. Jika kita melirik Indonesia sekarang ini, kerusakan terjadi dimana-mana. Banyak yang harus diperbaiki. Banyak yang membuat Indonesia menjadi negara miskin karena ulah manusianya sendiri. Kenapa miskin ? Sumber Daya Manusia yang dimiliki Indonesia masih tergolong rendah. Memang banyak lulusan sarjana dan bahkan pendidikan tinggi hingga luar negeri. Tapi apa ? sangat sedikit sumbangsih yang mereka bagikan untuk Indonesia. Kebanyakan dari mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, egonya sendiri. Kerusakan yang terjadi sekarang sudah sangat memprihatinkan. Baik darat maupun laut sama. Mulai dari kebakaran hutan yang menjadi isu hot yang sedang marak sekarang ini sampai kerusakan ekosistem laut yang dirusak oleh manusianya sendiri.
Pemanfaatan laut di negara Indonesia belum terlalu ditingkatkan. Banyak laut-laut di Indonesia yang tidak terurus atau bahkan terbengkalai. Contoh kasus nyata, pada daerah dimana saya tinggal, terdapat tiga pantai sebagai daerah konservasi laut yang kurang mendapat perhatian. Dahulu pantai-pantai tersebut tergolong bagus, tetapi sekarang banyak kerusakan didaerah sekitar pantai. Sarana dan prasarana ke lokasi wisata tersebut juga masih sangat minim dan sulit untuk dijamah manusia sehingga kurang diminati oleh publik. Hal ini seharusnya mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah. Jika objek wisata ini dikembangkan, maka akan menambah pendapatan daerah yang otomatis akan menambah pendapatan nasional dari hasil pembukaan objek wisata pantai tersebut. Karena laut tersebut kurang mendapat perhatian pemerintah, banyak oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau, listrik dan alat-alat lain yang dapat merusak ekosistem laut. Kerusakan laut juga menjadi deforestasi saat ini. Apakah manusia diciptakan hanya untuk merusak bumi? Tidak. Menurut Al-Qur’an dijelaskan dalam Al Baqarah ayat 30 selain dijelaskan tugas manusia untuk beribadah, dalam surat ini juga disebutkan bahwa manusia bertugas untuk menjaga, melestarikan dan merawat bumi. Dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai tugas manusia untuk memakmurkan bumi. Manusia harus bertanggungjawab dalam memanfaatkan bumi pertiwi bukan hanya mengeksploitasi secara berlebih. Bukan hanya mengambil manfaatnya lalu meninggalkannya begitu saja. Eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut pada dasarnya bertujuan untuk memakmurkan dan menyejahterakan seluruh rakyat di kepulauan indonesia. Penyataan tersebut didukung oleh pendapat dari Alfred T. Mahan yang mengatakan “ the sea power is vital to national growth, prosperity and security”, bahwa kekuatan maritim sangat penting bagi pertumbuhan, kesejahteraan, dan keamanan sosial. Dalam menjadi negara maritim, tersapat pilar penyangga didalamnya. Baik sistem politk, sosial dan budaya , ekonomi, maupun pertahanan dan keamanan. Kerusakan lingkungan hidup juga dapat memicu perubahan sosial. Misalnya dalam kerusakan laut yang mengakibatkan ekosistem laut rusak dan sedikitnya makhluk hidup didalamnya. Jika ikan yang terdapat dilaut sedikit, maka para nelayan akan berpikir untuk beralih profesi selain melaut. Oleh karena itu, harus diadakan konservasi lautan untuk mempertahankan ekosistem laut dan mahluk hidup didalamnya. Konservasi adalah alokasi sumber daya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall,1982). Konservasi juga dijelaskan oleh WCS, 1980 bahwa konsevasi adalah menajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan
datang. Jadi konservasi bukanlah sebuah ketentuan yang menjustifikasi ruang gerak dan ruang kelola rakyat yang mengatasnamakan pemanfaatan lingkungan hidup. Berdasarkan paparan yang terjadi dalam alam empiris tersebut, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya? Langkah awal yang harus kita lakukan adalah dengan menanamkan nilai moral terhadap diri sendiri. Bahwa sejatinya, merusak ekosistem merupakan perbuatan yang tidak dianjurkan dan akan berdampak negatif baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan generasi mendatang. Cara yang paling mudah adalah dengan menjaga kebersihan pesisir pantai, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menagkap ikan dengan pukat harimau maupun dengan cara pemboman, tidak mengambil karang untuk ditanam sebagai penyerap air di daratan serta melakukan sosialisasi mengenai pemanfaatan serta pembudidayaan terumbu karang pada anak-anak dan orang dewasa. Anakanak harus mengetahui fungsi dan keuntungan dari terumbu karang sedini mungkin agar nantinya setelah mereka dewasa, mereka tidak akan merusak terumbu karang. Harapannya adalah dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab dan keinginan melestarikannya sebab mereka tahu mengenai fungsi dan keuntungann terumbu karang bagi seluruh masyarakat. Setelah itu perlu diadakan konservasi akan lingkungan hidup. Dari konservasi tersebut, kita alokasikan menjadi ladang bisnis baru. Ladang yang akan mempunyai berlapislapis manfaat. Selain menjaga ekosistem agar tetap dapat mempertahankan keanekaragaman hayati di Indonesia, juga dapat memberikan manfaat dalam bidang ekonomi. Batasan dalam artikel ini adalah mengenai pemanfaatan kawasan konservasi yang dijadikan ladang baru. Yaitu lebih condong ke kawasan laut. Daerah pantai adalah daerah yang secara langsung berbatasan dengan laut. Laut adalah usur pembentuk planet selain daratan karena alam semesta ini terbentuk dari lautan dan daratan. Laut memiliki luas yang lebih besar dari pada daratan. Laut adalah salah satu sumber kehidupan. Laut sangat banyak manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan yang terjadi di Indonesia meningkat dari waktu ke waktu. Dari laut misalnya, mulai dari pencemaran air karena pembuangan limbah pabrik sampai yang sedang dicangangkan di Bali mengenai Reklamasi Teluk Benoa yang justru akan menyebabkan kerusakan dan menyebabkan terjadinya pendangkalan permanen di Teluk Benoa. Indonesia harus tegas dalam menangani masalah eksploitasi berlebihan dalam kawasan lautan, terutama pemerintah. Pemerintah harus menyikapinya dengan tegas. Dapat berawal dari konservasi laut yang lebih dititikberatkan pada terumbu karang dan rumput laut. Dapat dimulai dengan menitik satu sample laut di daerah tertentu. Lalu apa yang harus dilakukan? Salah satunya dengan membuat objek wisata disana. Akan tetapi, objek wisata
yang akan dibuat bukanlah objek wisata laut seperti pada umumnya yang hanya memberikan fasilitas air laut untuk berenang menikmati kendahan saja. Disini, objek wisata air laut dibangun dengan tujuan membuat rumah karang. mekanisme pelaksaan rumah karang ini seperti kebun strawberry pada daerah pegunungan. Yaitu pengunjung diajak memetik lalu mengolah hasil panen strawberry. Dalam objek wisata rumah karang ini, kita menawarkan fasilitas untuk menikmati indahnya bawah laut beserta mengajarkan cara membudidayakan rumput laut dan melestarikan terumbu karang. Kita dapat berenang dilaut bebas atau surfing bersamaan dengan menanam rumput laut. Akan tetapi, jangan khawatir karena akan disediakan pemandu serta tim SAR dan alat kelengkapan lainnya untuk menghindari terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kedalaman dalam membudidakan juga harus ditentukan supaya tidak membahayakan keselamatan pengunjung yang berenang sambil belajar membudidayakan terumbu karang dan rumput laut. Menakjubkan, bukan ? Dalam program kerja tersebut, tentunya ada batasan umur. Karena tidak mungkin anak-anak usia dibawah 17 tahun diijinkan untuk berenang dilaut lepas. Anak-anak harus disediakan tempat tersendiri untuk mengetahui cara melestarikan
terumbu karang dan
membudidayakan rumput laut. Caranya dengan membuat rumah-rumah karang namun kedalamannya tidak lebih dari 2 meter. Atau dapat juga dibuat simulasi rumah karang namun di darat untuk anak usia dibawah 10 tahun sebagai sarana untuk menggambarkan cara yang harus dilakukan untuk melestarikan terumbu karang dan membudidayakan rumput laut. Hal ini juga dapat diterapkan pada pengunjung yang tidak dapat berenang atau mungkin takut berenang di laut lepas serta untuk para kaum disabilitas. Cara ini dapat digolongkan efektif untuk menjadikan daerah konservasi laut menjadi ladang bisnis baru. Setelah pengunjung diajak untuk mengetahui cara melestarikan terumbu karang dan membudidayakan rumput laut, pengunjung juga diajak untuk mengolah rumput laut menjadi beberapa olahan kuliner yang menggugah selera, tentunya juga harus dipandu oleh seseorang yang ahli dalam bidangnya. Agar hasil olahan rumput laut dapat dikonsumsi dan dapat dijual pada masyarakat umum. Hal ini sangat menarik untuk diterapkan dan juga menarik untuk diambil benefit darinya. Hal tersebut dapat dijadikan objek wisata yang anti-mainstream yang belum banyak diterakan di daerah di wilayah Indonesia. Tunggu apa lagi ? Ayo bersama-sama membuat rumah karang untuk makhluk hidup bawah laut dan untuk kelangsungan makhluk hidup di atas permukaan air laut. “Untuk menjad bangsa yang kuat dan sejahtera, kita harus menjadi bangsa bahari “ amanat bung karno Selamat Berkarya Wahai Mahasiswa !
Daftar Pustaka
S.K, Wahyono. 2009. Indonesia Negara Maritim. Jakarta selatan : Teraju. Hendarti, Latipah. 2008. Menepis Kabut Halimun: Rangkaian Bunga Rampai Pengelolan Sumber daya Alam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Supriatna, Jatna. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Djamin, Djanius. 2007. Undang-Undang lingkungan hidup. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sasongko, Agung. “Enam Cara Jaga Kelestarian Terumbu Karang”. 20 November 2015. http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/14/05/18/n5rk43-enam-cara-jagakelestarian-terumbu-karang 22.27 (Diakses pada pukul 22.27 WIB)