HUKUM, HAK ASASI MANUSIA, DAN DEMOKRASI Oleh
: Rizky Ariestandi Irmansyah, S.H.
Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail :
[email protected]
Irmansyah, Rizky Ariestandi, S.H. HUKUM, HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI/Rizky Ariestandi Irmansyah, S.H. - Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013 viii + 204 hlm, 1 Jil. : 23 cm. ISBN:
978-602-262-102-7
1. Hukum
2. Hak Asasi Manusia
3. Demokrasi
I. Judul
KATA PENGANTAR
P
uji syukur ke hadirat Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasullullah Muhammad SAW., keluarga, sahabat, dan kita sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah, atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan buku bertajuk Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi. Buku ini mencoba membahas apa itu hukum, apa kaitannya dengan hak asasi manusia dan demokrasi. Hukum merupakan hal yang sangat penting dan harus diketahui semua orang dalam kehidupan sehari-hari, baik itu para pejabat, pengusaha maupun rakyat biasa. Bahkan banyak orang rela mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan kepastian hukum. Buku ini dibuat karena pengamatan dan paradigma penulis melihat fenomena kehidupan demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia yang seringkali hukum tidak diutamakan penegakkannya sehingga rasa keadilan itu semu. Sesuai dengan judulnya, ada beberapa pokok bahasan yang menjadi fokus pembahasan, yaitu Hukum, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia.
vi
Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi
Besar harapan penulis, buku ini dapat memberikan masukan bagi para akademisi, praktisi dan regulator dalam memikirkan hal-hal yang terkait hukum untuk mencapai satu tujuan, yaitu keadilan. Penegakan hukum yang menciptakan keadilan tentu akan memberikan dampak positif di republik ini. Penulis menyadari belum semua masalah hukum tertuang dalam buku ini, tetapi setidaknya dapat sedikit membuka wawasan kita tentang hukum, hak asasi manusia dan demokrasi. Tidak ada gading yang tak retak, kritik dan saran sangat kami harapkan agar edisi buku berikutnya lebih baik. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua, Azairin Asral dan Tri Widhowati dan kekasih tercinta Rr. Uly Indra Pramasti yang telah memberikan dukungan moral dan kasih sayang kepada penulis selama penulisan buku ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih pula kepada Graha Ilmu Yogyakarta yang telah bersedia menerbitkan buku ini serta semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga buku ini dapat menemui para pembaca. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. penulis berserah diri. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin. Balikpapan, Oktober 2013 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
v vii
BAB I
MANUSIA DAN KAIDAH-KAIDAH SOSIAL
1
1.1 Manusia dan Masyarakat 1.2 Masyarakat dan Ketertibannya
1 6
BAB II
KONSEPSI DAN GAGASAN HUKUM
15
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
15 20 30 37 44
BAB III
KONSEPSI KEBEBASAN DAN GAGASAN HAK ASASI MANUSIA
55
3.1 Konsepsi dan Gagasan Kebebasan 3.2 Konsepsi dan Gagasan Hak Asasi Manusia
55 61
BAB IV
PENEGAKAN HUKUM HAK ASASI MANUSIA
83
4.1 Pengertian Penegakan Hukum
83
Makna Hukum Sistem Hukum dan Asas Hukum Sumber Hukum Fungsi dan Tujuan Hukum Mazhab/Aliran Hukum
viii
Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi
4.2 4.3
Hak Asasi Manusia dan Hukuman Mati di Indonesia Pembuktian Terbalik dan Asas Praduga Tak Bersalah
87 96
BAB V
POLITIK, DEMOKRASI, DAN PEMILIHAN UMUM 103
5.1 5.2 5.3 5.4
BAB VI
PARTAI POLITIK
147
6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 6.7
147 148 155 162 164 165 167
Konsepsi dan Gagasan Demokrasi Konsepsi dan Gagasan Politik Pemilihan Umum Kepemimpinan Pengantar Definisi dan Karakteristik Partai Politik Klasifikasi Format dan Sistem Kepartaian Paradigma dan Konsepsi Partai Partai Politik Sebagai Instrumen Demokrasi Partai Politik dan Koalisi Partai Politik dan Kampanye
103 117 122 134
BAB VII PEMIKIRAN POLITIK DAN DEMOKRASI DALAM KEISLAMAN
173
173 177 181 182 186 189
7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6
Pengantar Musyawarah (Syura) Konsepsi dan Gagasan Politik Islam Hubungan Agama dan Politik Politik Nabi Muhammad SAW Perkembangan Siyasah dalam Sejarah Islam
DAFTAR PUSTAKA
195 -oo0oo-
BAB I MANUSIA DAN KAIDAH-KAIDAH SOSIAL
1.1 MANUSIA DAN MASYARAKAT
M
anusia memiliki kedudukan yang paling tinggi diantara ciptaan Allah lainnya dan memiliki sifat hakekat yang merupakan karakteristik manusia yang menjadi pembeda. Sifat hakekat inilah yang merupakan landasan dan arah dalam merancang dan melaksanakan komunikasi transaksional di dalam interaksi edukatif. Menurut kodratnya, manusia terdapat hasrat untuk hidup berkumpul dengan sesamanya yaitu hasrat untuk hidup bermasyarakat. Hal itu senada dengan Aristoteles, seorang filsuf Yunani Kuno yang menyatakan, bahwa manusia itu adalah makhluk sosial atau makhluk yang bermasyarakat (zoon politicon). Sebagai individu, manusia tidak dapat memenuhi segala sesuatu yang diinginkannya dengan mudah. Untuk itu manusia memerlukan bantuan dan kerjasama dengan yang lainnya. Contoh saja, tukang bangunan, tukang kayu. Mereka dalam melakukan pekerjaannya tidak memenuhi segala kebutuhannya sendiri, tetapi membutuhkan bantuan dari orang lain yaitu mengenai alat-alat yang mereka gunakan itu ternyata dibuat oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
2
Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi
manusia itu membutuhkan orang lain, yang berarti manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup bermasyarakat memiliki konsekuensi tersendiri bagi individu-individu yang menjadi anggota kelompok tersebut.1 Salah satu konsekuensi dapat ditunjuk yakni rasa tanggung jawab masingmasing individu akan keutuhan dan kelancaran hidup sosial. Perasaan yang demikian tidak dapat timbul dengan sendirinya, melainkan harus ditanamkan sedini mungkin, terutama bagi masyarakat yang heterogen.2 Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka, dan menganggap diri mereka satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.3 Adapun faktor-faktor yang mendorong manusia untuk selalu hidup berkelompok dengan sesamanya atau hidup bermasyarakat ialah karena didorong oleh:4 a. Kebutuhan biologis, seperti masyarakat keluarga dan perkumpulan koperasi konsumsi. b. Persamaan nasib, seperti organisasi pengusaha kecil, koperasi produksi, perkumpulan pengrajin anyam-anyaman dan serikat buruh. c. Persamaan kepentingan, seperti organisasi negara dan organisasi pengusaha dalam memasarkan barang produksinya. d. Persamaan ideologi, seperti negara-negara yang sama asas dan dasarnya membentuk federasi, partai politik dan organisasi massa. e. Persamaan tujuan, seperti sama menghendaki perdamaian dunia dan anti kekerasan dalam wadah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Terjadinya masyarakat atau interaksi antara satu manusia dengan manusia lainnya itu sudah menjadi kodrat manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial, yang tentunya tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain, dan selalu ingin hidup berdampingan untuk satu tujuan yaitu kelangsungan hidup. Dalam kehidupan sehari-hari sering tampak adanya kelompok-kelompok manusia belum dapat dinamak-