PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI – FEBRUARI 2016
A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan Dunia pada periode Januari-Februari 2016 sebesar US$ 503,82 miliar atau turun 17,06% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 607,45 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR Tiongkok / RR China ke
Dunia
sebesar US$ 303,18 miliar, turun 17,86% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 369,12 miliar. Sementara itu, nilai impor RR China dari Dunia periode Januari-Februari 2016 sebesar US$ 200,64 miliar atau turun 15,82% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 238,34 miliar. 2. Neraca perdagangan RR China dengan Dunia periode Januari-Februari 2016 tercatat surplus sebesar US$ 102,54 miliar. Menurun 21,59% bila dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2015,
yang tercatat surplus
sebesar
US$ 130,78 miliar. 3. Negara tujuan ekspor RR China terbesar pada periode ini adalah Amerika Serikat sebesar US$ 54,48 miliar, menurun 15,90% dibanding periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 64,78 miliar. Kemudian, Hongkong sebesar US$ 36,88 miliar (-13,10%); ke Jepang sebesar US$ 19,79 miliar (-12,64%). Sementara itu, negara asal impor RR China terbesar pada periode ini, adalah Korea Selatan dengan nilai US$ 22,70 miliar, turun 13,23% dibanding periode yang sama tahun 2015; Jepang sebesar US$ 18,04 miliar (-11,36%); Amerika Serikat sebesar US$ 17,92 miliar (-21,56%), dan Taiwan dengan nilai impor US$ 17,26 miliar (-16,44%). 4. Beberapa komoditi impor Non Migas RR China terbesar dari Dunia pada periode Januari-Februari 2016, antara lain : Electro Integr Circuit & Microassem (HS 8542) US$ 28,66 miliar, turun 8,01%; Iron Ores & Concentrates, Including Roast Pyrites (HS 2601) US$ 6,91 miliar (33,78%) ; Electric Apparatus For Line Telephony Etc, Parts (HS 8517) sebesar US$ 6,24 miliar, (-4,27%);
Liquid Crystal Devices Nesoi; Lasers; Opt Appl; Pt (HS 9013)
US$ 5,09
miliar, (-27,39); Motor Cars & Vehicles For Transporting Persons (HS 8703) sebesar US$ 4,80 miliar (-25,09%); 5. Beberapa komoditi ekspor Non Migas RR China terbesar ke Dunia, pada periode Januari-Februari 2016, antara lain : Electric Apparatus For Line Telephony or Line Telegr (HS 8517) sebesar US$ 25,80 miliar, menurun 14,77% dibanding periode yang sama tahun 2015; Automatic Data Process Machines; Magn Reader Etc (HS 8471) US$ 16,60 miliar, turun 18,93%; Electronic Integrated Circuits & Microassembl, Pts (HS 8542) sebesar US$ 8,45 miliar, meningkat 4,69% dibanding periode yang sama tahun 2015; Semiconductor Devices; Light-Emit Diodes Etc, Pts (HS 8541) sebesar US$ 4,78 miliar, naik 3,31% dibanding periode yang sama tahun 2015; Lamps & Lighting Fittings & Parts Etc Nesoi (HS 9405) sebesar US$ 4,66 miliar, turun 21,12%.
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral RR Tiongkok / RR China dengan Indonesia 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Indonesia periode Januari-Februari 2016 sebesar US$ 7,45 miliar, turun 23,20% dibanding periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 9,70 juta. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR China ke Indonesia sebesar US$ 4,86 miliar, turun 30,15% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 6,96 miliar. Sementara itu, nilai impor RR China dari Indonesia periode Januari-Februari 2016 sebesar US$ 2,59 miliar, turun 5,58% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat US$ 2,74 miliar. Neraca perdagangan Indonesia dengan RR China periode Januari-Februari 2016 tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 2,27 miliar, meningkat 46,12% dibanding periode Januari-Februari 2016, yang tercatat defisit sebesar US$ 4,21 miliar. 2. Beberapa komoditi ekspor terbesar Indonesia ke RR China periode Januari-Februari 2016 dibanding periode yang sama tahun 2015, antara lain: Palm Oil & Its Fractions, Not Chemically Modif (HS 1511), mencapai US$ 0,29 miliar, naik sebesar 20,22%;
Lignite, Agglomerated, Or Not, (HS 2702) mencapai US$ 0,22 miliar, turun 26,30%;
Coal; Briquettes, Ovoids, etc, (HS 2701) mencapai US$ 0,17 miliar, turun 42,52%; Chemical Woodpulp, Soda Or Sulfate, Not Dissoly Gr (HS 4703), sebesar US$ 0,17 miliar, turun 4,11% . C. Informasi Lainnya 1. Peluang Ekspor melalui E-Commerce di RR Tiongkok. Fan Xubing pendiri dan presiden Sea Bridge pemasaran di Beijing, bekerjasama selama bertahun-tahun sebagai mitra dalam mempromosikan penjualan seafood impor di RRT, terutama online. Dia bekerja di Departemen Pertanian RRT dan Kedutaan Besar Norwegia di mana dia bertanggung jawab atas promosi salmon Norwegia. Setelah selesai pekerjaan di kedutaan, dia bekerja untuk Marine Harvest sebagai manajer bisnis di RRT dan mendirikan Sea Bridge pada tahun 2003 mempromosikan produk impor, dan saat ini bekerjasama dengan produsen asal Kanada. Pada tahun 2015, perkembangan pesat bisnis E-Commerce makanan impor. Penjualan produk seperti seafood impor, buah dan daging meningkat lebih dari 50%, dan konsumen semakin terbiasa membeli komoditas tersebut melalui internet. Jaringan belanja seperti ini telah meningkatkan jumlah konsumen baik muda dan tua dan meningkatkan rantai logistik, serta E-Commerce. Semakin umum bagi konsumen untuk mendapatkan produk pada hari mereka memesan secara online atau hari berikutnya. Perusahaan seperti Jingdong dan Womai berinvestasi dalam bidang rantai logistik, menghasilkan perluasan sistem logistik. Penjualan online terus berkembang pesat untuk produk tradisional seafood seperti lobster kanada, toothfish antartika, udang dan salmon beku masih sangat populer, sementara pasar lain juga muncul untuk produk-produk baru seperti udang merah argentina, udang ekuador, kepiting raja cile, raja emas kepiting british dan black cod alaska. Pada tahun 2015, perusahaan online seperti Jingdong dan Tmall berkembang pesat di Beijing, Shanghai dan Guangzhou. Buah impor dan seafood secara luas diterima dipasar ini. Di antara seafood ini, udang dan lobster kanada sangat populer. Perusahaan Fan bekerjasama dengan perusahaan E-Commerce seperti Tmall, Jingdong dan Womai dalam mempromosikan seafood Kanada.
Terlebih lagi, perusahaan telah bekerja untuk mempromosikan seafood Kanada melalui media baru seperti WeChat dan Weibo. Tahun 2016 akan tumbuh pasar untuk membuat varietas seafood utama Kanada, meskipun RRT akan mengalami penurunan ekonomi pada 2016, diharapkan bahwa pasar seafood akan tumbuh pada tingkat 30% sampai 50%. Industri makanan laut yang diimpor juga akan menghadapi persaingan lebih sengit tahun ini dari sebelumnya dengan lebih banyak seafood membanjiri pasar China. Dan promosi tempat asal akan menjadi strategi pemasaran yang sangat penting. Perusahaan bermaksud untuk mengimpor lebih banyak makanan laut dari Kanada dan mempromosikan ini seafood segar kepada konsumen.
Maka dapat disimpulkan,
Indonesia dapat memanfaatkan pasar RRT dengan memanfaatkan peluang ekspor melalui E-Commerce. Dimana tahun 2016 pasar seafood di RRT akan tumbuh pada tingkat 30% sampai 50%, Indonesia dapat memasarkan produk seafood-nya melalui E-Commerce untuk mengambil peluang pasar tersebut. 2. Pameran The 94th China Food and Drinks Fair di Chengdu. Kantor Atase Perdagangan telah berpartisipasi pada pameran The 94th China Food and Drinks Fair (CFDF) di Chengdu, tanggal 24 s/d 26 Maret 2016 di Chengdu Century City New International Convention and Exhibition Center, Chengdu – Sichuan. Pameran ini merupakan pameran internasional untuk produk makanan dan minuman (Mamin) sejak tahun 1955, dan termasuk pameran Mamin terlama di Tiongkok dan setiap tahunnya diselenggarakan sebanyak 2 kali (spring dan autumn). Pameran CFDF dihadiri oleh para pelaku usaha dunia Mamin dari berbagai kategori yakni makanan olahan, makanan ringan, minuman, kopi dan teh, minuman alkohol (wines, spirits, and beers), dan alat pengolah Mamin. Beberapa negara juga hadir pada CFDF 2016 yakni, Australia, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Pada pameran kali ini kami menempati lokasi dengan ukuran 36 meter persegi dan kami mengajak 4 perusahaan importir produk Mamin Indonesia yang telah memasuki pasar domestik RRT. Ke-empat perusahaan yang berpartisipasi, yakni: PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (produk taro, richess, nabati, madu, dan permen jahe); PT. Deli Indo Duta Sukses (produk kue lapis legit dan kudapan lumpia udang); Fu Zhou Rui Lian Du Impor and Export (cokelat delfi, silver queen, cha cha, dan biskuit selamat); dan Xiamen Heyuanyong Impor and Export (produk teh botol sosro, teh celup tasseo, fruit tea, dan teh soda tebs). Selain ke-empat
perusahaan tersebut, kami menemui beberapa perusahaan yang memasarkan produk Mamin Indonesia yang mengikuti pameran CFDF ini secara mandiri. Mereka adalah yakni United Harvest (krupuk udang), PT. Olagafood Industri (mie instant), Donia (kopi), PT. Tri Cipta Chandra (kopi), dan PT. Tays Bogainti Selaras (wafer). Selama pelaksanan pameran, kami mencatat telah terjadi beberapa pertemuan antara peserta pameran dengan potential buyers dari Tiongkok. Kami mencatat potensi kontrak dagang dan retail selama pameran adalah sekitar 900 ribu Renminbi atau Rp. 1,8 milyar. Pasar produk Mamin di wilayah Chengdu dan sekitarnya menunjukkan adanya peningkatan yang cukup bagus. Pasar pada wilayah barat ini merupakan pasar bagi kota-kota lapisan ke-dua (Second Tiers) dan lapisan ke-tiga (Third Tiers), sedangkan pasar bagi kota-kota lapisan pertama (First Tiers) adalah Shanghai, Guangzhou, Beijing, dan Shenzhen. Peran distributor dan retailer di kota-kota First Tiers menentukan penyebaran produk Mamin Indonesia. Selain itu pola distribusi produk impor Mamin di kota-kota Second Tiers dan Third Tiers adalah masih melalui importir dan distributor di kota-kota First Tiers. Para peserta yang dilibatkan adalah perusahaan importir dan distributor yang telah memasukkan produk Mamin Indonesia ke RRT. Keseluruhan peserta menyampaikan telah mendapatkan permintaan order dan kerja sama untuk memasarkan produk Mamin di beberapa wilayah di Propinsi Sichuan, Shaanxi, Chongqing, dan Guizhou. Dari pengamatan kami pameran CFDF merupakan pameran yang sangat baik untuk diikuti oleh Indonesia. Prospek pasar domestik wilayah barat RRT untuk produk Mamin, khusus di wilayah Chengdu, sangat menjanjikan. Sehingga Kami menyarankan agar pada keikutsertaan Indonesia pada pameran CFDF selanjutnya dapat menampilkan produk yang lebih variatif dan lebih banyak pengusaha importir yang hadir. 3. Menghadiri acara Hunan-Xingsha Partnering with ASEAN. Kami telah menghadiri acara Hunan-Xingsha Partnering with ASEAN, tanggal 2931 Maret 2016, di Kota Changsha, Propinsi Hunan-, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Hunan berkerja sama dengan Pemerintah Kota Changsha. Kegiatan yang bertema “Coordinating with National Strategies and Partnering with 10 ASEAN Nations” ini mengundang pejabat perwakilan Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal negara-negara ASEAN di RRT dan juga para pengusaha dari negara-negara ASEAN.
Pada hari pertama dilakukan pertemuan dengan Gubernur Hunan, Mr. Du Jiahao, beserta dengan jajaran Pemerintah Propinsi Hunan dan Pemerintah Kota Changsha. Gubernur Hunan menyampaikan harapannya agar kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Propinsi Hunan dengan ASEAN dapat ditingkatkan. Kegiatan pada hari kedua diisi dengan Hunan-ASEAN Investment and Trade Promotion Conference, Signing Ceremony, dan Kunjungan ke perusahaanperusahaan di Changsha. Kegiatan Promotion Conference dibuka oleh Deputy Secretary General Propinsi Hunan, Mr. Xiong Fangping, yang menyampaikan bahwa pertumbuhan di Propinsi Hunan terus ditingkatkan dan berharap dapat berkerja sama dengan ASEAN dalam bidang investasi dan ekonomi. Pada kesempatan tersebut kami menyampaikan mengenai perkembangan perekonomian dan perdagangan Indonesia-RRT. Selain itu, kami juga menyampaikan mengenai berbagai kebijakan pemerintah Indonesia yang telah diterapkan untuk mendorong peningkatan perdagangan, investasi, dan ekonomi. Pada akhir presentasi, kami mengajak pengusaha yang hadir untuk dapat datang ke pameran Trade Expo Indonesia 2016.
Sumber : Laporan Atdag Beijing, RR China, Maret 2016