Room Air Conditioner
Refrigerant HFC32 (R32)
PT Panasonic Manufacturing Indonesia
Daftar Isi § Daftar Isi .…………………………………………………………………..................... i § Implementasi Regulasi Pemerintah terkait Gas R32 …………………………… § Upaya Pengendalian Penipisan Lapisan Ozon .……………………………………. § HCFC Phase-Out Management - HPMP ………………………….......................... § Tahap HPMP di Indonesia .…………………………………………………............... § Tren Regulasi Refrigeran di Dunia .………………………………………………......
1 2 2 3 3
§ Pengenalan Refrigeran R32 .………………………………......….......................... 5 § Pengenalan Refrigeran R32 .…………………………………………………............. 6 § Sifat Refrigeran R32 .………………………………………………............................ 6 § Grafik Kinerja ......................................................................................................... 7 § Tinjauan Penggunaan R32 .……………………………………………….................. 7 § Efek Kondisi Abnormal Pada Unit R32 .................................................................. 8 § Silinder Refrigeran R32 .………………………………………………….................... 8 § Perbandingan Simulasi Penambahan Gas ............................................................ 9 § Instalasi & Servis Manual Air Conditioner .………………………………......…..11 § Alur Proses Pemasangan, Pemindahan, dan Perbaikan AC ............................... 12 § Alur Proses Pemasangan AC Split .…………………………………………………. 13 § Estimasi Beban Pendinginan ............................................................................... 13 § Kecocokan Peralatan Instalasi dan Servis .………………………………………….14 § Spesifikasi Peralatan Instalasi dan Servis .…………………………………………. 14 § Informasi Peralatan Servis Refrigeran R32 .……………………............................ 15 § Tahap Instalasi INDOOR UNIT .…………………………………………………....... 16 § Tahap Instalasi OUTDOOR UNIT .…………………………………………………...... 17 § Tahap Instalasi Pemipaan R32 .…………………………………………………....... 18 § Tahap Instalasi Kelistrikan .………………………………………………….............. 19 § Proses Pemvakuman R32 .………………………………………………….............. 20 § Proses Pengisian Ulang Refrigeran saat Servis R32 .…………………………….. 21 § Poin Perhatian Kondisi Instalasi…………………………….................................... 22 § Perbaikan AC Unit R32 ..... .…………………………………………………............ 22 § Poin Perhatian Kondisi Instalasi .………………………………………………….... 23 § Poin Perhatian Kelistrikan .………………………………………………….............. 24 § Poin Perhatian Pemvakuman .…………………………………………………......... 24 § Lakukan dan Jangan Lakukan .…………………………………………………....... 25 § Analisa Masalah pada AC .………………………………………………….............. 26
i
ii
Implementasi Regulasi Pemerintah Terkait Refrigeran R32
1
Upaya Pengendalian Penipisan Lapisan Ozon Penipisan lapisan ozon
Pemanasan global (global warming)
BPO (Bahan Perusak Ozon) : Klorofluorokarbon (CFC) Karbontetraklorida (CTC) Metil Kloroform (TCA) Hidroklorofluorokarbon (HCFC) Halon Metil Bromida
penipisan lapisan strotosfer ozon
HCFC (Hidroklorofluorokarbon) HCFC : HCFC-22 (sektor refrigerasi, Air Conditioner HCFC-141b (sektor foam)
1985 Konvensi Wina Kerangka kerjasama terkait upaya perlindungan ozon.
2007 Peraturan Menteri Perindustrian (No.33/M-IND/PER/4/2007) Larangan memproduksi BPO (Badan Perusak Ozon) serta memproduksi barang yang menggunakan BPO.
2009 Technical Working Group (TWG) dan Multirateral Fund melalui UNDP Penyusunan strategi penghapusan HCFC di Indonesia
2008 Dilarang impor BPO jenis CFC, CTC, TCA, Halon dan Metil Bromida
2011 Persetujuan Excom dan Indonesia untuk persiapan implementasi HPMP
1987 Protokol Montreal Menetapkan langkah-langkah pengurangan produksi dan konsumsi BPO (Bahan Perusak Ozon).
perubahan iklim, pemanasan global
2015 Implementasi HPMP (HCFC Phase Out Management Plan) 1. Penghapusan HCFC-22 Pada sektor refrigerasi, Air Conditioner (41/M-IND/PER/5/2014) Larangan penggunaan HCFC-22 di bidang Perindustrian No. 40/M-DAG/PER/7/2014 Syarat dan ketentuan impor BPO
Peraturan Menteri Perindustrian (No.86/M-IND/PER/11/2008) logo Non-CFC
No. 55/M-DAG/PER/9/2014 Ketentuan impor barang berbasis sistem pendingin
Larangan CFC ! R-12 (Kulkas)
2. Penghapusan HCFC-141b pada sektor foam
HCFC Phase-Out Management - HPMP Skema Percepatan Penghapusan HCFC di Indonesia
ODP (Juta Kilogram)
90% 2015 2009 - 2010 Pengambilan Data Rata-rata
65% 2020 2013 Dasar Data Konsumsi
32.5% 2025
Sumber : Ir. Arief Yuwono, MA Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH
2005
2010
2015
Fase penghapusan HCFC menggunakan teknologi baru
2020
2025
2.5% Pengaturan Servis 2030
(2015) 1. HCFC-22 tidak digunakan untuk manufaktur AC dan Refrigerasi. 2. Konsumsi HCFC-22 hanya untuk kebutuhan servis.
2
2035
2040
Tahap HPMP di Indonesia Tahap 1 Periode 2011 - 2025 Prioritas Sektor Air Conditioner Refrigerasi Foam
Tahap 2
Konversi R22 R22 R141b
R32 R32 R32
*Dalam Perumusan
Regulasi Pemerintah Terkait HPMP Regulasi
No. Peraturan
Deskripsi
Mulai
Keterangan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
No.2 Tahun 2007
Pedoman teknis dan persyaratan kompetensi pelaksanaan retrofit recycle recovery pada sistem refrigerasi
2007
Sertifikasi teknisi untuk instalasi
Peraturan Menteri Perindustrian
41/M-IND/PER/5/2014
Larangan penggunaan R22 Hidroklorofluorokarbon (HCFC) di bidang perindustrian
1 Januari 2015
Larangan produksi produk mengandung Refrigeran R22
Peraturan Menteri Perdagangan
No. 40/M-DAG/PER/7/2014
Syarat dan ketentuan impor BPO (Bahan Perusak Ozon)
Impor Refrigeran R22 hanya untuk kebutuhan servis
No. 55/M-DAG/PER/9/2014
Ketentuan impor barang berbasis Sistem Pendingin
Larangan impor produk mengandung Refrigeran R22
Tren Regulasi Refrigeran di Dunia Japan
USA
Europe
Australia
China
Indonesia
§ Penjualan produksi R32 pada tahun 2013 § Kegiatan promosi R32 ke negara-negara berkembang
§ Pada 2011 pergantian R22 ke R410 A
§ Evaluasi regulasi F-Gas (HFC, PFC, SFC)
§ Syntetic Green House Gases dimulai tahun 2012
§ Comercial AC è R32, R410 A (masih dipertimbangkan) § Residential AC è R290 (hanya prototype), R410 A § Bekerjasama dengan MLF alih teknologi R22 è R32 Panasonic launching R32 ditahun 2015
3
4
Pengenalan Refrigeran R32
5
Pengenalan Refrigeran R32
CH2F2 Komposisi tunggal Tekanan kerja 1.6x > R22 Waktu hidup di atmosfer singkat 4 – 9 tahun Potensi perusak Ozon ODP = 0 Tidak Beracun
Apa itu R32?
Sifat Refrigeran R32 Tabel Sifat Refrigeran R22, R32 dan R410A R32
R410A
R22
Komponen Tunggal
2 Komponen
Komponen Tunggal
Rasio Pencampuran
CH2F2
CH2F2 + CHF2CF3
CHCLF2
Titik Didih (oC)
- 51.7
- 51.5
- 40.8
0
0
0.055
675
2090
1810
1.6 kali
1.6 kali
1 kali
Minyak Sintesis (FW50S)
Minyak Sintesis (FV50S)
Minyak Mineral
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
A2L
A1
A1
Komposisi
ODP (Potensi Penipisan Ozone) GWP (Potensi Pemanasan Global) Tekanan Minyak Refrigeran Toksisitas Flammability
Seri Refrigeran R-410 (HFC32/ HFC125) F H
C H
F
H
F
F
C
C
F
F
F
R22 (HCFC)
R32 (HFC)
F
F
H
C
F
H
C H
6
F
Grafik Kinerja
Tekanan kPa
10000
R-32
1000 R-410A 100 100
200
300
400
500
600
Entalpi kJ/ kg * R32 memiliki tekanan yang hampir sama dengan R410A dan efisiensi yang lebih tinggi.
Tinjauan Penggunaan R32 Tipe Kompresor Cylinder Displacement* Refrigeran Tekanan (pergeseran putaran impeller) R22 [HCFC] R32 [HFC]
R410A [HFC]
2.5 Mpa 4.15 Mpa
15.5 cm³ 7.25 cm³
Oli Pelumas
Komposisi Zat
Keamanan Gas
Oli mineral (Suniso)
Single Refrigerant
Tidak mudah terbakar, Tidak beracun
Oli syntetic (Ester, Ether)
Single Refrigerant
Tidak mudah terbakar, Tidak beracun
Refrigeran Campuran
Tidak mudah terbakar, Tidak beracun
►daya menguap lebih rendah
4.15 Mpa
7.25 cm³
Oli syntetic (Ester, Ether) ►daya menguap lebih rendah
(R32:R125= 50:50 wt%)
n Perbedaan tekanan akan berpengaruh terhadap penentuan cylinder displacement dan oli yang digunakan. n Ditinjau dari sifat dan karakterisitik, pemakaian alat R32 dan R22 akan berbeda sesuai dengan standar dan keamanan sistem pendinginan
7
Efek Kondisi Abnormal Pada Unit R32 ■ Simulasi kondisi abnormal yang mungkin terjadi di market Deskripsi Kondisi No.
Efek Kondisi
Daya Unit Gas Refrigeran Safety Pendinginan Masukan
Part
Penyebab
OK
Kompresor Panas
Perbedaan Oli dan volume silinder kompresor Perbedaan Oli, volume silinder kompresor, uap air
1
R32 R22 (100%)
2
R22 (150 gr) + R32 R32 (100%) + Uap air 10 cc
OK
Kompresor Panas
3
R32 Uap air 10 cc
OK
Kompresor Panas
Uap air yang tidak divakum bercampur dengan oli kompresor
4
R32 R-410 A (100%)
OK
Kompresor Panas
Perbedaan viskositas oli kompresor
■ Proses instalasi yang sesuai spesifikasi dari pabrikan akan menjaga performansi produk AC.
Silinder Refrigeran R32 ■ Silinder Refrigeran untuk R410A adalah pink, dan untuk R32 adalah biru (namun bisa berubah mengikuti standar internasional).
Posisi terbalik refrigeran berbentuk gas
Selang Hisap
R32
Selang Hisap
R32 Posisi berdiri refrigeran berbentuk cair
■ R32 adalah refrigeran tunggal seperti R22 yang berbentuk fasa cair (liquid) atau gas ■ R410A dan R407 adalah refrigeran blend atau campuran yang berbentuk fasa cair (liquid)
8
Perbandingan Simulasi Penambahan Gas Perbandingan Simulasi Penambahan Gas Simulasi R410A
R410A = Refrigeran campuran dari R32 (50%) + R125 (50%)
R410A R32 (50%) + R125 (50%) Tidak bisa melakukan penambahan gas karena komposisi gas R32+R125 harus seimbang
70% R410A kurang gas 30% Komposisi zat tidak sesuai R32+R125
Lebih baik dilakukan pengisian ulang 100%
Perbedaan komposisi antara zat R32 dan R125 akan mempengaruhi pendinginan Potensi klaim pasar R410A lebih tinggi dibandingkan R32
Simulasi R32
R32 = Refrigeran tunggal
Servis Mudah
70% R32 kurang gas 30%
R32
Perlakuan gas R32 sama seperti perlakuan terhadap R22 Potensi klaim pasar rendah
OK Tidak ada masalah
R32 memiliki tingkat ODP dan GWP lebih rendah dibandingkan R22 dan R410A R32 adalah refrigeran tunggal, pada saat penambahan gas tidak terjadi perbedaan komposisi zat dibandingkan R410A
9
10
Instalasi & Servis Manual Air Conditioner
11
Alur Proses Pemasangan, Pemindahan, dan Perbaikan AC
Pemasangan AC
Pemindahan AC
Perbaikan AC Unit AC dan Pemipaan
Pump Down Refrigerant recovery Bongkar Indoor/ Outdoor Perbaikan/ Pengelasan Pencegahan kotoran
Amankan pipa dari kotoran & uap air
Tutup pipa
• Keluarkan gas dari sistem sebelum melakukan pengelasan • Lakukan pengelasan pada tempat/ ruangan yang ventilasi udaranya baik
Proses instalasi
• Tambahkan adopter pada mesin vakum • Lakukan pemvakuman dengan baik & benar
Pemvakuman Sistem
• Lakukan pengecekan menggunakan detector atau air sabun • Lakukan test press menggunakan nitrogen
Pengecekan kebocoran
untuk proses perbaikan
Pengisian refrigeran
Test Running
12
• Isi menggunakan gas R32 • Isi gas sesuai spesifikasi unit • Pengisisan dapat dalam wujud cair/ gas • Jangan mencampur gas R32 dengan oli mineral • Perlakukan tabung dengan baik & hati-hati
Alur Proses Pemasangan AC Split Dinding
Dinding > 50 mm
> 50 mm
> 50 mm
> 2500 mm diatas batas mata
Estimasi Beban + BTU
Pengerjaan Kelistrikan
Pemilihan Lokasi
Persiapan Alat
Pengerjaan Pipa
Membuat Lubang Instalasi
Tes Pembuangan Air
Pemvakuman
Pemasangan Installing Holder
Hidupkan
Estimasi Beban Pendinginan Estimasi beban pendinginan = (L x W x H x Factor 1 x 37) + (Jumlah orang x Factor 2)
Data Perhitungan Beban Pendingin Luas area (m2) 6 8 10 12 Kamar tidur 14 16 18 20 6 8 10 Kantor/ ruang 12 keluarga 14 16 18 20 6 8 10 12 Restoran/ tempat umum 14 16 18 20 Area
Faktor 1 1. Kamar Tidur 5 2. Kantor/ ruang keluarga 6 3. Restoran 7 Faktor 2 1. Dewasa 600 Btu 2. Anak-anak 300 Btu Catatan: Beban dinding dan beban radiasi sudah dimasukkan ke dalam faktor beban
Contoh: Sebuah Kamar tidur berukuran panjang 5m, lebar 4m dan tinggi 3m, kamar tersebut dihuni oleh 1 org anak dan 1 orang dewasa, berapakah kapasitas AC yang direkomendasikan untuk kamar tersebut? Cooling capacity = (5 x 4 x 3 x 5 x 37) + (1 x 600 + 1 x 300) = 11,100 + 900 = 12,000 Btu/hr Direkomendasikan menggunakan AC 1.5 PK [12000 Btu]
1 3.225 4.150 5.075 6.000 6.925 7.850 8.775 9.700 3.780 4.890 6.000 7.110 8.220 9.330 10.440 11.550 4.335 5.630 6.925 8.220 9.515 10.810 12.105 13.400
Diasumsikan: - Tinggi ruangan 2,5 meter - Beban penghuni 450 Btu/ org
13
Banyaknya penghuni 2 3 4 3.675 4.125 4.575 4.600 5.050 5.500 5.525 5.975 6.425 6.450 6.900 7.350 7.375 7.825 8.275 8.300 8.750 9.200 9.225 9.675 10.125 10.150 10.600 11.050 4.230 4.680 5.130 5.340 5.790 6.240 6.450 6.900 7.350 7.560 8.010 8.460 8.670 9.120 9.570 9.780 10.230 10.680 10.890 11.340 11.790 12.000 12.450 12.900 4.785 5.235 5.685 6.080 6.530 6.980 8.275 7.375 7.825 9.570 8.670 9.120 10.865 9.965 10.415 12.160 11.260 11.710 13.455 12.555 13.005 14.750 13.850 14.300
5 5.025 5.950 6.875 7.800 8.725 9.650 10.575 11.500 5.580 6.690 7.800 8.910 10.020 11.130 12.240 13.350 6.135 7.430 8.725 10.020 11.315 12.610 13.905 15.200
1/2 PK : 5,000 Btu/h 1,5 PK : 12,000 Btu/h 3/4 PK : 7,000 Btu/h 2 PK : 18,000 Btu/h 1 PK : 9,000 Btu/h
Kecocokan Peralatan Instalasi dan Servis No. item Peralatan
Kemungkinan pada R22
Digunakan untuk R32
Digunakan untuk R410A
1
Cutter Pipa
○
○
○
2
Flaring Tools
○
○
○
3
X
○
○
«1
4
Kunci Torsi Manifold Gauges
X
○
○
«2
5
Selang Pengisian
X
○
○
6
Pompa Vacuum
○ koneksi 1/4
○ koneksi 5/16
○ koneksi 5/16
7
Alat Detektor Kebocoran Gas
○
○
8
Timbangan Digital Alat Recovery Refrigerant Cylinders Tabung Refrigeran Koneksi Tabung Refrigeran Tools Set (Obeng, Kunci L 4mm)
○
○
○
○ koneksi 1/4
○ koneksi 5/16
○ koneksi 5/16
X
spec yang sama X
spec yang sama X
hijau terang
biru terang
pink terang
X
○
○
○
○
○
9 10 11 12 13
«3
«1. Ukuran nut 1/2 dan 5/8 sama dengan R410A. «2. Tekanan R32 dan R410A 4.15 Mpa è spesifikasi manifold sama. Tekanan R22 = 2.5 Mpa. «3. Spesifikasi detektor tergantung merk, jika detektor tidak mendukung HFC (R32,R410A), tidak dapat dishare.
Spesifikasi Peralatan Instalasi dan Servis Peralatan
R22
R32 dan R410A
Tabung refrigeran
Kunci tors torsi
Manifold Gauge
1/4”
5/16”
1/2 (diameter × torsi)
24mm × 55N・m (550kgf・cm)
1/2 (diameter × torsi)
26mm × 55N・m (550kgf・cm)
5/8 (diameter × torsi)
27mm × 65N・m (650kgf・cm)
5/8 (diameter × torsi)
29mm × 65N・m (650kgf・cm)
Normal operation 3.4MPa（35kgf/cm2） Pressure pressure Resistance Burst pressure 17.2MPa（175kgf/cm2）
Material
NBR rubber
Normal operation 5.1MPa（52kgf/cm2） Pressure pressure Resistance Burst pressure 27.4MPa（280kgf/cm2） HNBR rubber Material Internal nylon coating
Pompa Vakum Pompa Vakum P V k
14
Pompa Vakum
Adopter
Informasi Peralatan Servis Refrigeran R32 No. Alat
Informasi
1.
• Alat pengukuran pada saat process flaring • Spesifikasi 0.5 ~ 1.5 mm
Flare Gauges
Flare Gauge
2.
Alat Flaring (Crutch Type)
• Alat flaring R32 sama dengan R410A dan R22
3.
Kunci Torsi
• Kunci torsi R32 sama dengan R410A • Hanya lebar flat yang berbeda antara R22 dan R32 (R410A) 1/2” dan 5/8”
4.
Manifold Gauge
• Manifold R32 sama dengan R410A • HP (-0.1 to 5.3 Mpa) /LP (-0.1 to 3.8 Mpa) • Diameter port selang 5/16”
5.
Pompa Vakum
• Penggunaan adopter untuk pencegahan arus balik oli Adopter
6.
Detektor Kebocoran Gas
• Disarankan menggunakan detektor khusus untuk R32 untuk mendapatkan akurasi proses deteksi
7.
Digital Scale untuk pengisian gas
• R32 = skala, tekanan, port koneksi berbeda • Ukuran port koneksi R22 (7/16 UNFO), R32/ R410A (1/2 UNF20/ existing gas)
8.
Refrigerant Cylinder
• Refrigerant cylinder R32 berwarna biru terang • R32 merupakan refrigerant tunggal maka pengisian dapat berupa cair atau gas
9.
Connection Port
• Diameter port tabung 5/16” • Ukuran sama dengan port selang R410A
15
Tahap Instalasi INDOOR UNIT 1. Memilih Lokasi Yang Baik a. Jangan memasang unit di tempat yang banyak asap, berminyak seperti: dapur, bengkel, dll. b. Tidak boleh dekat dengan sumber panas atau benda beruap. c. Sirkulasi udara tidak boleh terhalang oleh benda apapun. d. Cocok untuk sirkulasi udara di dalam ruangan. e. Tempat saluran pembuangan mudah dibuat. f. Tempat untuk mencegah terjadinya gangguan suara harus dipersiapkan. g. Jangan memasang dekat dengan pintu masuk. h. Pastikan ruangan yang ditunjuk anak panah meliputi dinding, plafon. i. Pilih ketinggian pemasangan unit dalam sekurang-kurangnya 2.5 meter.
Penentuan Jarak pada Dinding Dinding
Dinding > 50 mm
> 50 mm > 50 mm
> 2500 mm Diatas batas mata
2. Menentukan Posisi Pelat Menghindari dari getaran tempelkan pada dinding yang kuat dan kokoh Pemasangan pelat dengan plafon harus lebih dari 70 mm. Dari pelat ke sisi kiri unit berjarak 50 mm, ke sisi kanan 80 mm. Pemasangan pelat (Installing Holder) 1. Tempelkan pelat pada dinding dengan 5 sekrup atau lebih (jika dipasang pada dinding beton, gunakan baut anchor) Templekan pelat dan ukur level kedataran dengan water pass. 2. Buatlah lubang dengan acuan titik pusat lubang adalah pertemuan antara ujung sisi pelat pemasangan kiri atau kanan dengan panah horizontal. Buatlah lubang pemipaan Ø70 mm, di sebelah kiri atau kanan harus sedikit miring ke arah luar.
Menentukan Posisi Pelat Dinding Lebih dari 450 mm
Lebih dari 450 mm Dinding
Tarik garis lurus membentuk sumbu
Tahap Instalasi INDOOR UNIT 3. Membuat Lubang dan Memasang Sleeve pada Dinding Dinding
1. Masukkan Sleeve pada lubang. 2. Ujung sleeve diberi bushing. 3. Potong ujungnya hingga berjarak 15 mm dari dinding. 4. Pada tahap akhir selesaikan dengan menutup atau mendempul sisi tabung pipa.
DALAM RUANGAN
15 mm
Sleeve
Apabila dinding berongga, disarankan menggunakan sleeve agar terhindar dari bahaya gigitan tikus terhadap kabel penghubung Lubang dinding harus sedikit miring agar pembuangan air kondensasi lancar
4. Pemasangan Unit Dalam 1. Keluarkan pipa bagian dalam 2. Pasang unit dalam 3. Tutup rapat unit dalam 4. Masukkan kabel penghubung
LUAR RUANGAN
Jarak 5~7 mm
Bushing Penutup atau Dempul
Lubang 70
Pusat lubang pipa (Belakang g kiri pipa)
Ikatlah saluran pembuangan seperti pada anak panah dengan plester melintang ke arah bawah pipa
Saluran pembuangan
Tutup pipa bawah
Tutup pipa sebelah kanan Tutup pipa bawah
16
Tutup pipa kiri
Tahap Instalasi INDOOR UNIT 1. Poin Perhatian Plasterboard or Hollow Wall
■ Penggunaan wall plug yang sesuai akan menambah kekuatan torsi screw agar tidak terjadi unit jatuh atau lepas dari installing holder
Concrete or Brick Wall Contoh Kasus :
Perhatian ■ Jangan memasang installing holder menggunakan paku. ■ Gunakan screw dan wall plug untuk memasang installing holder
Pemasangan installing holder tidak memakai wall plug
Tahap Instalasi OUTDOOR UNIT 1. Memilih Lokasi yang Baik a. Jangan memasang unit di tempat yang banyak asap, berminyak seperti: Dapur, bengkel, dll. b. Tidak boleh dekat dengan sumber panas atau benda beruap. c. Sirkulasi udara tidak boleh terhalang oleh benda apapun. d. Perhatikan agar panas dari kondensor tidak terhalang. n. e. Tidak boleh ada hewan atau tumbuhan yang bisa terkena pembuangan. f. Perhatikan jarak yang ditunjuk anak panah dari plafon pengganjal. g. Pembuangan panas tidak terhalangi benda apapun.
MODEL 5 ,7, 9
Ukuran Pipe Gas
Cair
Nilai Panjang (m)
3/8”
1/4”
7
Maks. Tinggi (m)
5
Maks. Panjang Tambahan Pendingin Pipa (g/m) (m)
10
10
2. Memasang Unit Luar Setelah memilih tempat yang baik, mulailah memasang menurut diagram pemasangan unit luar dan dalam. 1.Tempatkan pada dinding dan ditempelkan dengan baut (Ø10mm) pada bingkai secara mendatar. 2.Saat memasang di atap, pertimbangkan kekuatan angin dan getaran gempa bumi. Gunakan kait penyangga yang kuat dengan baut dan paku.
17
>100 mm
>100 mm >1000 mm
>300 mm
Penentuan jarak agar proses b pembuangan panas llancar
Perhatian Pemasangan seperti ini tidak dianjurkan, dengan pertimbangan kekuatan torsi dan kekuatan angin
Tahap Instalasi Pemipaan R32 3. Pipa yang digunakan R32 ■ Untuk penyambungan pipa, gunakan tembaga dengan kandungan pospat rendah (1220T). ■ Ketebalan pipa minimum 0.6 mm ■ Jangan gunakan pipa dengan ketebalan kurang dari 0.6 mm. (ketebalan pipa di pasar Indonesia: 0.7, 0.6, 0.5 dan 0.4 mm). ■ Gunakan pipa dengan kandungan oli di bawah 40mg/10m ■ Jangan gunakan pipa penyok, perubahan warna khususnya bagian dalam.
Ketebalan Pipa Minimum material O dan ＯＬ Diameter Diameter (mm) 1/4 6.35
Ketebalan (mm) R22
R32 R410A 0.6
3/8
9.52
0.6
1/2
12.70
0.6
5/8
15.88
0.6
4. Penanganan Pipa Perhatian ■ Zat material yang masuk ke dalam pipa akan terbawa masuk kedalam kompresor yang akan menyebabkan kerusakan pada coil kompresor dan sistem pendinginan.
Uap air/ Oli Debu kotoran plastic cover
■ Pada saat instalasi atau penyimpanan pipa, debu dan uap air akan mudah masuk.
Bocor
Tahap Instalasi Pemipaan R32 1. Memflaring Pipa
2. Mengenai Flaring ■ Pastikan mata flaring dan pipa bersih dan lakukan flaring dengan hati–hati. ■ Gunakan alat flaring R 410A/R 32. Hati–hati, ukuran dan dimensi flaring berbeda-beda sesuai ukuran pipa. ■ Gunakan flaring gauge untuk mengukur panjang flaring
1. Gunakan pemotong pipa kemudian hilangkan burry
2. Hilangkan burry-nya dengan menggunakan reamer. Jika burry tidak hilang dapat mengakibatkan gas bocor. Arahkan pipa kebawah untuk menghindari serbuk besi masuk kedalam pipa.
Pipa
Tabel Ukuran Flaring Untuk Unit R32
Reamer
3. Flarring pipa. Putar alat flarring hingga pipa melebar, setelah memasukan nut kedalam pipa tembaga. 4. Periksa hasil flarring dengan benar.
a (mm) Nomina R22 Units R410A/ R32 Units Diameter Outer Diameter Thickness (ID) (mm) (mm) Clutch type Wing nut type Clutch type 1/4 6.35 0.8 0.5~1.0 1.0~1.5 0~0.5 3/8 9.52 0.8 0.5~1.0 1.0~1.5 0~0.5 1/2 12.7 0.8 0.5~1.0 1.5~2.0 0~0.5 5/8 15.88 1.0 0.5~1.0 1.5~2.0 0~0.5
Perhatian
Pembesaran Salah (lihat gambar samping)
18
Penyok
Retak
Gores
Penyok
terlalu lebar
Lebar tidak merata
Tahap Instalasi Pemipaan R32 Tabel KekuatanTorsi Flare Nut
3. Penyambungan Pipa Unit Dalam Masukan nut pipa (ujung sambungan pipa) ke dalam pipa tembaga.
Standar Kekuatan Torsi kgf.cm N.cm
Ukuran Flare Nut 1/4
144 - 176
1420 - 1720
Menyambung Pipa :
3/8
333 - 407
3270 - 3990
■ Tentukan panjang pipa secukupnya dan potong dengan pemotong pipa.
1/2
504 - 616
4950 - 6030
5/8
630 - 770
6180 - 7540
3/4
990 - 1210
9720 - 11860
■ Hilangkan burring dari sisa pemotongan dan memflaring setelah memasukan nut kedalam pipa tembaga. ■ Luruskan bagian tengah nut dengan pipa dan kemudian kencangkan dengan kunci torsi sesuai dengan tabel.
4. Tes Kebocoran ■ Periksa dengan è kebocoran besar akan mendengar terdengar. ■ Periksa dengan è meraba pipa sambungan menyentuh flare nut. ■ Periksa menggu- è gunakan air sabun pada pipa nakan air sabun sambungan, kebocoran akan menyebabkan gelembung.
Perhatian
Terlalu kencang è Retak Terlalu lemah è Bocor
Cek kebocoran menggunakan sabun
Tahap Instalasi Kelistrikan Perhatian
N (Netral) E (Ground) L (Line) F (Fuse Tampak Dalam Tampak Luar Gunakan tusuk kontak yang menggunakan FUSE.
■ Kabel yang dipasang di terminal dianjurkan di-crimping untuk menambah kekuatan koneksi. Ukuran dan Warna Kabel Indoor ke Outdoor
Indoor ke Tusuk Kontak Serabut
NYM (3 x 1.5 mm)
(3 x 0.75 mm)
Kabel sumber tegangan
(L) (N)
Terminal Unit Dalam
(L) (N)
Terminal Unit Luar
1
2
1
2
Insulator Terjepit
10
Kabel arde harus dipasang dengan benar 1. Kabel sumber tegangan (L dan N) 2. Kabel unit dalam ke unit luar (1 dan 2)
1mm
Kupasan Kabel
19
■ Kabel arde harus lebih panjang daripada kabel lainnya demi keselamatan. ■ Panjang kupasan ujung 10 1 mm. ■ Pastikan bahwa papan terminal kabel menggunakan penjepit. ■ Setelah memasang kabel pastikan cover terminal terpasang. ■ Pastikan koneksi kabel tidak kendor. ■ Gunakan plug yang menggunakan fuse ■ Pastikan tidak ada serabut kabel yang tersisa di luar ■ Jangan pasang kabel ke terminal dengan insulator terjepit ■ Panjang kupasan kabel 10 1 mm ■ Kabel penghubung antara unit luar indoor dan outdoor menggunakan kabel berjenis polychloroprene sheated flexible cord (Kode: G0245 IEC57). ■ Ukuran kabel Indoor ke Outdoor min = 3 x 1.5 mm dan Indoor ke plug = 3 x 0.75 mm
Proses Pemvakuman R32
Sisi Cair
Unit Dalam
2 Way Valve
Unit Luar
Sisi Gas
Adopter Pompa Vakum
3 Way Valve
BUKA
Lo
Hi
Gunakan pompa yang menggunakan adopter untuk mencegah oli vakum berbalik ke charge hose
Pastikan tekanan mencapai di bawah -0.1 Mpa
TUTUP
Hubungkan selang pengisian (biru) pada katup service 3 way valve outdoor unit
Hubungkan selang pengisian (kuning) pada pompa vakum. Katup 2 way dan 3 way valve tertutup penuh.
Buka penuh handle Lo sedangkan Hi manifold gauge dalam keadaan tertutup, nyalakan pompa vakum selama 15 menit/ lebih
Pastikan jarum di manifold gauge menunjukan angka -0.1MPa (-76cmHg) saat keadaan setelah vakum, kemudian tutup handle manifold dan matikan pompa vakum, biarkan selama 1-2 menit dan pastikan jarum tidak naik kembali
Lepaskan selang pengisian (kuning) pada manifold gauge dari adapter pompa vakum
Lepaskan selang pengisian (biru) pada katup service 3 way valve outdoor unit
Buka penuh valve secara perlahan pada 2 way valve
Buka penuh valve secara perlahan pada 3 way valve
20
Proses Pengisian Ulang Refrigeran saat Servis R32 Hubungkan selang pengisian (biru) pada katup service outdoor unit
Hubungkan selang pengisian (merah) pada pompa vakum. Katup 2 way dan 3 way valve terbuka penuh
Tempatkan tabung refrigeran pada timbangan digital untuk pengisian refrigeran, hubungkan selang pengisian (kuning) pada tabung refrigeran dan timbangan digital
Buka penuh handel Lo dan Hi manifold gauge, nyalakan pompa vakum selama 1 jam atau lebih.
Pastikan jarum di manifold gauge menunjukkan angka -0.1 Mpa (-76cm Hg) saat keadaan setelah vakum, kemudian tutup handle manifold dan matikan pompa vakum, biarkan selama 1-2 menit dan pastikan jarum tidak naik kembali
Pengisian refrigeran dapat dilakukan dalam wujud gas atau cair
Jauhkan gas dari sumber api Jangan mengisi refrigeran yang lain pada AC. Ikuti spesifikasi sesuai dengan name plate (ini akan beresiko terhadap kerusakan kompresor dan penurunan performansi)
Lepaskan selang pengisian (merah) pada manifold gauge dari adapter pompa vakum
Set timbangan refrigerant agar menunjukan “nol”, buka katup tabung dan katup Lo manifold gauge, kemudian isi refrigeran
Jika tidak memungkinkan mengisi refrigeran sekaligus, operasikan cooling mode dan secara bertahap lakukan pengisian (rekomendasi sekitar 150g/1 waktu) *Jangan mengisi banyak refrigeran sekaligus
Lakukan pengisian refrigeran dengan cara membuka/menutup katup bagian selang pengisian pada outdoor unit
Pengecekan final, pastikan katup 2 way dan 3 way valve dalam keadaan terbuka. Pasangkan penutup katup service dan katup kontrol, dan kemudian cek kebocoran gas di sekitar penutup
21
*Prosedur ini dilakukan selama cooling mode. Tutup katup 2 way valve dan ketika tekanan pada manifold gauge menjadi “nol”, segera lepaskan selang pengisian (biru), Dan segera buka kembali katup 2 way valve serta stop operasi cooling mode
Perbaikan AC Unit R32
Persiapkan alat pelindung diri
Persiapkan peralatan
Kosongkan gas di dalam sistem dengan cara recovery
Lakukan pengelasan dengan posisi titik pengelasan yang benar dan pastikan tidak ada kebocoran
Lakukan pengelasan pada ruang terbuka
Buka penuh katup 2 way & 3 way
Poin Perhatian Kondisi Instalasi
■ Pemasangan AC pada tempat yang berfrekuensi tinggi dapat menyebabkan PCB control mengalami fungsi yang tidak normal
■ Hindari pemasangan AC pada tempat yang memiliki tingkat kelembaban udara yang tinggi
■ Pemasangan AC dengan jarak terlalu tinggi ■ Hindari pemasangan AC pada tempat yang dapat membuat AC bekerja terlalu keras. menimbulkan kotoran pada indoor (minyak, bau, dll)
22
Poin Perhatian Kondisi Instalasi
■ Pemasangan unit outdoor secara berhadapan akan menyebabkan pembuangan panas terhambat dan kinerja kompresor berlebih.
■ Pasanglah unit outdoor pada tempat yang bebas dari penghalang agar pembuangan panasnya lancar
■ Sesuaikan penggunaan kabel listrik dengan daya listrik yang digunakan AC, penggunaan kabelyang terlalu tipis dapat berdampak kebakaran.
■ Jangan mencabang sumber listrik AC dengan produk lain untuk keselamatan produk dan keselamatan pengguna produk.
■ Jangan membiarkan pipa instalasi terbuka tanpa insulasi karena akan menyebabkan kondensasi akibat perpindahan panas udara.
■ Jangan menanam pipa drainase pada saluran pembuangan air, ini dapat menyumbat pembuangan air pada AC dan menyebabkan bau tidak sedap pada indoor yang berasal dari saluran air.
■ Usahakan untuk membuat U-Trap pada pemasangan AC yang outdoornya lebih tinggi dari indoornya. Hal ini bertujuan agar tidak banyak oli yang terperangkap di evaporator.
■ Tutup ujung pipa ketika sebelum dipasang untuk menghindari masuknya kotoran atau uap air ke dalam pipa instalasi.
23
Poin Perhatian Kelistrikan Hal yang harus dipatuhi ■ Jangan melakukan tekukan berlebihan/ disimpul. ■ Jangan memasang kabel tegang pada indoor. ■ Jangan membebani stop kontak dengan kabel ekstensi. ■ Pastikan pemasangan kabel tidak kendor. ■ Ikuti petunjuk manual dengan teliti mengenai pemotongan kabel dan pemasangannya.
Alasan ● Kegagalan kontak. ● Kegagalan isolasi. ● Kelebihan arus menyebabkan kebakaran dan sengatan listrik. Terjadi Induksi Elektrik
Hantar arus berkurang
Poin Perhatian Pemvakuman Akibat tidak di-vakum
Unit Dalam
Sisi Cair
Perhatian
Unit Luar
Tutup
Penyerapan panas ke evaporator akan terganggu Pembuangan panas dari kondensor akan terhambat
Sisi Gas
Akan menyumbat pipa kapiler
Tutup
Akan merusak koil kompresor
BUKA
Lo
Hi
TUTUP
Proses pemvakuman bertujuan untuk menghilangkan udara dan uap air yang ada di dalam unit AC. Membiarkan udara berada di dalam sistem akan menyebabkan kerusakan pada mekanik kompresor
24
Lakukan dan Jangan Lakukan Persiapan Peralatan Boleh dilakukan 1. Gunakan manifold untuk R32
Jangan dilakukan Jangan menggunakan manifold untuk R22 *Tekanan R32 yang tinggi dapat merusak manifold & sisa oli R22 pada manifold dapat merusak sistem
2. Gunakan tambahan adopter pada proses vakum
Jangan lakukan air purging dan memvakum tanpa adopter
3. Gunakan kunci torsi ½” & 5/8” untuk unit R32
Jangan gunakan kunci torsi ½” & 5/8” untuk unit R22
*Air purging dapat menyebabkan gas terbuang dan pemvakuman tanpa adopter dikhawatirkan akan menyebabkan oli vakum tercampur kedalam sistem dan akan menyebabkan kerusakan unit AC *Ukuran diameter antara kunci untuk R22 dan R32 berbeda, jika menggunakan kunci untuk R22, maka ukuran flare nut tidak dapat masuk
Proses Instalasi Boleh dilakukan
Jangan dilakukan
1. Gunakan pipa instalasi dengan ketebalan minimal 0.6 mm
Jangan gunakan pipa instalasi yang kurang dari 0.6 mm
2. Gunakan pipa instalasi baru dan masih tertutup
Jangan gunakan pipa bekas pakai/ bekas instalasi unit R22
3. Lakukan pemvakuman selama 15 menit atau lebih
Jangan membiarkan adanya udara di dalam sistem
*Penggunaan pipa yang tipis dapat mengakibatkan kesulitan dalam instalasi (mudah penyok dan sulit untuk diflaring/ mudah pecah) *Oli yang tersisa didalam pipa bekas pakai dapat tercampur dengan gas R32 dan oli kompresornya sehingga mengakibatkan kerusakan pada unit AC *Udara di dalam sistem dapat menyebabkan ketidaknormalan pada kompresor AC, karena oli kompresor yang terus menerus bercampur dengan udara akan bereaksi
Lakukan dan Jangan Lakukan Proses Perbaikan Unit Boleh dilakukan
Jangan dilakukan
1. Gunakan Gas R32 untuk unit R32
Jangan mencampur atau memasukan gas lain selain R32 *Penggunaan gas lain di dalam sistem R32 dapat menyebabkan unit berfungsi tidak normal dan akan menyebabkan kerusakan pada mesin.
2. Lakukan pengelasan pada ruang terbuka & tanpa ada gas di dalam sistem
Jangan lakukan pengelasan diruang tertutup dan dengan gas R32 masih di dalam sistem
3. Segera matikan kompresor setelah proses pump down selesai
Pada proses pump down, jangan membuka pipa sebelum mematikan kompresor.
4. Buka katup 2way dan 3way valve pada saat pengelasan unit
Jangan menutup katup 2 way & 3 way pada saat pengelasan
*R32 memiliki tingkat pembakaran yang rendah, jika melakukan pengelasan dengan adanya gas di dalam sistem akam mengakibatkan terbakarnya gas dan jika mengelas di ruangan tertutup akan membahayakan teknisi yang melakukan las.
*Ketika proses pump down kompresor akan menekan refrigeran ke dalam outdoor unit, sehingga tekanan di outdoor sangat tinggi, jika pipa dibuka sebelum mematikan kompresor, maka akan mengakibatkan terjadinya ledakan akibat tekanan kompresor
*Pada saat pengelasan akan terjadi proses oksidasi di dalam sistem, jika kedua katup tertutup, maka pembakaran oksigen akan terjebak di dalam sistem
25
Analisa Masalah pada AC Indikasi
Analisa Masalah
Penanganan Masalah
Letak masalah
AC mati total
Tidak ada tegangan masuk
Cek tegangan sumber menggunakan volt meter
Stop kontak
Kabel power/ kabel koneksi putus
Cek koneksi kabel power/ kabel koneksi menggunakan Ohm meter
Indoor & Outdoor
Koneksi kabel antara ID & OD salah
Cek kondisi pemasangan kabel koneksi sesuai dengan buku petunjuk pemasangan
Indoor & Outdoor
Fuse pada steker putus
Cek kondisi fuse menggunakan ohm meter
AC cord Indoor
Fuse pada PCB putus
Cek kondisi fuse menggunakan ohm meter
PCB Indoor
Zener pada PCB terbakar
Cek kondisi zener secara visual, jika terlihat hitam terbakar, ganti zener
PCB Indoor
Relay power pada PCB rusak
Cek fungsi relay power menggunakan tespen
PCB Indoor
Kompresor rusak
Cek resistansi kompresor menggunakan ohm meter
Outdoor
Overload Protector (OLP) rusak
Cek resistansi OLP menggunakan ohm meter
Outdoor
Kapasitor kompresor rusak
Cek kapasitansi kapasitor menggunakan multimeter
Outdoor
Thermistor/ sensor bermasalah
Cek koneksi sensor ke PCB dan cek resistan sinyal menggunakan multimeter
PCB Indoor
Receiver pada PCB rusak
Cek fungsi receiver dengan remote lain, dan cek secara visual kondisi receiver pada PCB
PCB Indoor
Remote rusak
Cek fungsi receiver dengan remote lain, dan cek baterai remote
PCB Indoor
Refrigeran kurang
Cek tekanan refrigeran menggunakan manifold dan arus listrik menggunakan clamp meter
Outdoor
Refrigeran bocor
Cek tekanan menggunakan manifold, jika ada indikasi bocor, lakukan pengecekan kebocoran
Indoor & Outdoor
Kapasitor FM indoor rusak
Cek kapasitansi kapasitor menggunakan multimeter
PCB Indoor
FM indoor rusak
Cek resistansi coil fan motor indoor
Indoor
Filter Udara kotor
Bersihkan/ cuci filter udara menggunakan air bersih
Indoor
Evaporator kotor
Lakukan pencucian evaporator menggunakan air bertekanan (tanpa bahan kimia)
Indoor
Kondensor kotor
Lakukan pencucian kondensor menggunakan air bertekanan (tanpa bahan kimia)
Outdoor
Refrigerant kurang
Cek tekanan refrigeran menggunakan manifold dan arus listrik menggunakan clamp meter
Outdoor
Fan motor OD mati
Cek resistansi coil fan motor dan kapasitansi kapasitor fan motor
Outdoor
Kompresor tidak start
AC trouble
Remote tidak berfungsi
Indikator timer kedip
Fan motor ID mati hidup
AC tidak dingin/ bau
Note: Sebelum melakukan penggantian PCB, pastikan koneksi/ pemasangan pada soket sudah benar (tidak lepas, miring dan lain-lain)
26
Sejalan dengan Pemerintah Indonesia yang memiliki perhatian untuk menjaga dan memelihara lingkungan dengan turut serta meratifikasi Montreal Protocol dimana salah satu programnya adalah perlindungan Lapisan Ozon dan mencegah Pemanasan Global, Panasonic sebagai perusahaan penghasil produk elektronik yang dekat dengan masyarakat turut berperan aktif mensukseskan program ini secara berkesinambungan. Konversi penggunaan gas HCFC menjadi HFC telah menjadi salah satu program penting Pemerintah Indonesia dan masyarakat dunia. Untuk itu, kami mendukung penuh program tersebut dengan meluncurkan AC (Pendingin Ruangan) generasi terbaru yang menggunakan gas R32, sebagai pengganti gas R22 yang penggunaannya dilarang Pemerintah mulai tanggal 1 Januari 2015. Sosialisasi penggunaan gas R32 dalam sistem pendingin ruangan sangatlah penting guna memberikan pemahaman mengenai manfaat, karakteristik dan hal-hal terkait dengan gas ini kepada kita semua. Kualitas sebuah produk tidak hanya bergantung pada teknologi yang ada pada produk tersebut, tapi juga sangat bergantung pada bagaimana sistem kerja produk berteknologi tersebut dapat berfungsi secara prima. Pemasangan, penggunaan, perawatan dan pemahaman sistem kerja produk yang baik dan benar, akan meningkatkan kualitas sebuah produk. Untuk itulah, panduan mengenai hal-hal yang terkait dengan gas ramah lingkungan R32 ini kami terbitkan agar pada akhirnya produk AC Panasonic memberikan manfaat yang prima kepada seluruh masyarakat.
R32 adalah gas refrigeran dengan potensi penipisan lapisan ozon dan global warming paling rendah dibandingkan R22 dan R410A Pemerintah Indonesia merekomendasikan R32 karena RAMAH LINGKUNGAN
PT Panasonic Manufacturing Indonesia Jl. Raya Bogor, Km. 29, Pekayon, Pasar Rebo Jakarta 13710, Indonesia Telp. : 62-21-8710221/ Fax. : 62-21-8710851 http://www.panasonic.co.id
