PENGEMBANGAN MODUL KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN PENYIMPANAN DAN PENEMUAN KEMBALI SURAT/DOKUMEN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS X AP 2 SMK NEGERI 1 NGAWI
Rohmiati Fri Hastari Meylia Elizabeth Ranu Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
ABSTRACT The module is one form of instructional materials packaged as a whole and systematic to assist student in understanding the material. The purpose of this research is to develop a scientific approach based modules, determine the feasibility of the module, as well as knowing a student’s response to the module. The study was conducted using a development module 4-D model of development (Four-D Models). Subject in this study 16 students of class X SMK 1 AP 2 Ngawi. Assessment of the development result carried out by expert validator with 4 components, there are assessment content, presentation, language and graphic obtained an a average yield of 82,8% with very decent assessment criteria. Result of student responses toward the module stated very good with percentage was 86,6% therefore the module at the basic competence explaining storage and retrieval of letter/documents based on a scientific approach is very decent used as teaching materials in the learning process. Keyword: Development Module, storage and discovery Back a letter/document
ABSTRAK Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis untuk membantu siswa dalam memahami materi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul berbasis pendekatan saintifik, mengetahui kelayakan modul, serta mengetahui respons siswa terhadap modul. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan model pengembangan 4-D (Four-D Model). Subjek dalam penelitian ini adalah 16 siswa kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Ngawi. Penilaian kelayakan modul pengembangan dilakukan oleh validator ahli dengan 4 komponen penilaian yaitu isi materi, penyajian, bahasa dan kegrafikan dengan diperoleh rata-rata sebesar 82,8% dengan kriteria penilaian sangat layak. Sedangkan hasil respons siswa terhadap modul dinyatakan sangat baik dengan persentase 86,6% sehingga modul kompetensi dasar menjelaskan penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen sangat layak digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran. Kata kunci: Pengembangan Modul, penyimpanan dan penemuan kembali surat/dokumen
PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
salah
manusia
karena
dapat
menciptakan
satu aspek yang sangat penting dalam
sumber daya manusia yang bermutu,
meningkatkan kualitas sumber daya
cerdas,
terampil,
kreatif,
dalam 1
kemajuan bangsa. Di Indonesia dalam
Perkantoran sudah memiliki bahan ajar
menyelenggarakan
selalu
berupa modul kearsipan namun berbasis
berupaya untuk memperbaiki Proses
KTSP, modul tersebut dipakai oleh
Belajar
Mengajar
(PBM)
disetiap
guru. Saat ini belum memiliki bahan ajar
jenjang
pendidikan
dan
melakukan
yang berbasis pendekatan saintifik yaitu
kurikulum
dalam
mencakup komponen 5M (mengamati,
perubahan
pendidikan
memperbaiki mutu pendidikan nasional.
menanya,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
mengkomunikasikan). Saat ini Proses
(KTSP)
dengan
Belajar Mengajar (PBM) mata pelajaran
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
Kearsipan menggunakan buku teks,
baru yang mulai diterapkan pada tahun
materi yang terdapat dalam buku teks
ajaran 2013/2014. Di dalam kurikulum
kurang lengkap yaitu di dalam buku teks
2013
materi
yang
diperbarui
tujuan
pendidikan
nasional
mencoba,
yang
mengasosiasi,
disampaikan
adalah
dicerminkan pada 4 kompetensi inti
penyimpanan arsip dan perlengkapan
yaitu
arsip
berkenaan
dengan
sikap
tidak
menjelaskan
bagaimana
keagamaan (kompetensi inti 1), sikap
penyimpanan
sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan
surat/dokumen secara lengkap, sehingga
(kompetensi inti 3), dan penerapan
siswa kurang memahami dan untuk
pengetahuan (kompetensi inti 4). Ciri
memahami materi diperlukan penjelasan
khas dari keberadaan kurikulum 2013
dari guru. Agar memudahkan siswa
adalah
yang
belajar secara mandiri dan materi mudah
kaidah-kaidah
untuk dipahami maka diperlukan sebuah
atau
ilmiah.
bahan ajarSalah satu bahan ajar yang
“memberikan
pernah kita tahu yaitu modul bertujuan
proses
dipandu
pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik
Kemendikbud konsepsi
(2013),
bahwa
pendekatan
ilmiah
untuk
dan
membantu
penemuan
siswa
dalam
(scientific appoach) dalam pembelajaran
memahami materi Kompetensi Dasar
didalamnya
mencakup
komponen:
Menjelaskan
mengamati,
menanya,
mencoba,
dan
Penemuan Kembali Surat/Dokumen.
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.”
Penyimpanan
Berdasarkan paparan masalah di atas,
maka
peneliti
mengadakan
Berdasarkan hasil observasi di
penelitian dengan judul Pengembangan
SMK Negeri 1 Ngawi menerapkan
Modul Kompetensi Dasar Menjelaskan
Kurikulum 2013. Dari hasil wawancara
Penyimpanan Dan Penemuan Kembali
salah
Surat/Dokumen
satu
guru
mata
pelajaran
Berbasis
Pendekatan
Kearsipan program keahlian Adminitrasi
2
Saintifik di Kelas X AP 2 Smk Negeri 1 Ngawi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengembangan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengembangan modul Kompetensi Dasar Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen
berbasis
pendekatan
saintifik di kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Ngawi? (2) Bagaimana kelayakan modul Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen
berbasis
pendekatan
saintifik? (3) Bagaimana respons siswa kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Ngawi terhadap
modul
Menjelaskan Penemuan
Kompetensi
Dasar
Penyimpanan
dan
Kembali
modul Kompetensi Dasar Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen
berbasis
pendekatan
saintifik pada siswa kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Ngawi (2) Tingkat kelayakan modul Kompetensi Dasar Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen
berbasis
pendekatan
saintifik (3) Respons siswa kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Ngawi terhadap modul Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
Penyimpanan dan Penemuan Kembali Surat/Dokumen
berbasis
pendekatan
saintifik.
Surat/Dokumen
berbasis pendekatan saintifik? mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta (Kemendikbud, 2013).
Kurikulum 2013 Menurut
Prastowo
(2014:16),
“Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum
Bahan Ajar
yang dikembangkan untuk meningkatkan
Menurut
Prastowo
(2014:18),
dan menyeimbangkan kemampuan soft skill
“bahan ajar yang dibuat oleh pendidik,
dan
sikap,
pembelajaran bakal menjadi lebih menarik
pengetahuan.”
dan mengesankan bagi peserta didik. Selain
hard
keterampilan,
skill
yang dan
berupa
Kurikulum ini diberlakukan tahun ajaran
itu,
kegiatan
pembelajaran
pun
tidak
2013/2014, dalam proses pembelajaran
membosankan dan tidak menjemukan.”
dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba,
Fungsi Pembutan Bahan Ajar Menurut berdasarkan
Prastowo pihak-pihak
(2014:24), yang
menggunakan bahan ajar, fungsi bahan ajar 3
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
yang mudah dipahami oleh peserta didik
fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi
sesuai
peserta
bagi
mereka, agar mereka dapat belajar sendiri
pendidik: (1) menghemat waktu pendidik
(mandiri) dengan bantuan atau bimbingan
dalam mengajar (2) mengubah peran
yang minimal dari pendidik.”
pendidik dari seorang pengajar menjadi
menurut
seorang fasilitator (3) meningkatkan proses
merupakan salah satu bentuk bahan ajar
pembelajaran menjadi lebih efektif dan
yang dikemas secara utuh dan sistemastis,
interaktif (4) sebagai pedoman bagi peserta
didalamnya
pendidik yang akan mengarahkan semua
pengalaman belajar yang terencana dan
aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan
didesain untuk membantu peserta didik
merupakan
yang
menguasai tujuan belajar yang spesifik.
semestinya diajarkan kepada peserta didik
Dari pandangan di atas dapat kita pahami
(5) Sebagai alat evaluasi pencapaian atau
bahwa modul adalah salah satu bahan ajar
penguasaan hasil pembelajaran. Fungsi
yang
bahan ajar bagi peserta didik: (1) peserta
berfungsi sebagai sarana belajar yang
didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik
bersifat mandiri sehingga peserta didik
atau teman peserta didik yang lain (2)
dapat belajar dengan mandiri.
peserta didik dapat belajar kapan saja dan di
Menurut
didik.Fungsi
substansi
bahan
ajar
kompetensi
tingkat
pengetahuan
Daryanto
disusun
dan
(2013:9),
memuat
secara
“modul
seperangkat
sistematis
Daryanto
yang
(2013:9),
mana saja ia kehendaki (3) peserta didik
karakteristik
dapat belajar sesuai kecepatannya masing-
modul adalah (1) Self Instruction yaitu
masing (4) peserta didik dapat belajar
memungkinkan sesorang belajar secara
menurut urutan yang dipilihnya sendiri (5)
mandiri dan tidak tergantung pada pihak
membantu potensi peserta didik untuk
lain (2) Self Contained yaitu bila seluruh
menjadi pelajar/mahasiswa yang mandiri
materi
(6) sebagai pedoman bagi peserta didik
termuat dalam modul tersebut (3) Berdiri
yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
Sendiri (Stand Alone) modul yang tidak
dalam proses pembelajaran dan merupakan
tergantung pada bahan ajar/media lain, atau
substansi
tidak
kompetensi
yang
seharusnya
dipelajari atau dikuasainya.
yang
usia
pembelajaran
harus
diperlukan
yang
digunakan
sebagai
dibutuhkan
bersama-sama
dengan bahan ajar/media lain (4) Adaptif yaitu Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
Modul Menurut
Prastowo
(2014:106),
pengetahuan
dan
teknologi,
serta
“modul adalah sebuah bahan ajar yang
fleksibel/luwes
disusun secara sistematis dengan bahasa
perangkat keras (hardware) (5) Bersahabat/
digunakan
di
berbagai
4
Akrab
(User
Friendly)
yaitu
Setiap
yang
berjudul
Pengembangan Hayati
Modul
instruksi dan paparan informasi yang tampil
Keanekaragaman
bersifat membantu dan bersahabat dengan
Pendektan Saintifik untuk Siswa Kelas X
pemakainya, termasuk kemudahan pemakai
SMA. Subjek dalam penelitian ini adalah
dalam merespons dan mengakses sesuai
siswa kelas X SMA Negeri 2 Sidoarjo.
dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
Hasil
umum digunakan, merupakan salah satu
97,43%,
bentuk User Friendly.
aktivitas siswa 89%, berdasarkan respons
validasi
modul
secara
Berbasis
secara
empiris
teoretis
berdasarkan
siswa 93,57% dengan kategori sangat layak. Kelayakan Modul Kriteria kelayakan yang digunakan
METODE PENELITIAN
untuk modul sama dengan kelayakan buku
Jenis Penelitian
teks. Menurut Badan Standart Nasional
Penelitian
ini
merupakan
jenis
Pendidikan (BSNP), kriteria kelayakan
penelitian pengembangan atau Research
modul sebagai berikut: (1) Komponen
and Development (R&D). Research and
kelayakan
Development
isi
meliputi
dimensi
sikap
(R&D)
metode
digunakan
untuk
spiritual (KI 1), dimensi sikap sosial (KI 2),
penelitian
dimensi pengetahuan (KI3), dan dimensi
menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keterampilan
(2)
Komponen
keefektifan produk tersebut. Rancangan
teknik
penyajian,
penelitian ini menggunakan pendekatan
pendukung penyajian materi, penyajian
model 4-D oleh Thiagarajan, Semmel &
pembelajaran, kelengakapan penyajian (3)
Semmel (dalam Trianto, 2011). Model ini
Komponen kebahasaan meliputi kesesuaian
terdiri
dengan
Pendefinisian
penyajian
(KI
4),
yang
adalah
meliputi
perkembangan
keterbacaan,
peserta
kemampuan
kesesuaian
dengan
Indonesia,
penggunaan
symbol/lambang
didik,
memotivasi,
kaidah
(Design),
empat (Define),
yaitu
Perancangan
Pengembangan
(Develop),
Penyebaran (Desseminate). Produk yang
dan
dikembangkan adalah modul mata pelajaran
grafik
Kearsipan Kompetensi Dasar Menjelaskan
meliputi ukuran modul, desain sampul
Penyimpanan
modul, tipografi, dan desain isi modul.
Surat/Dokumen. Prosedur
dan
Penemuan
Penelitian.
Kembali
pengembangan
modul Kompetensi Dasar Menjelaskan
Penelitian Terdahulu Penelitian
tahapan,
Bahasa
istilah
(4) Komponen
dari
ini
mengacu
pada
Penyimpanan
dan
Penemuan
Kembali
penelitian pengembangan modul yang telah
Surat/Dokumen dilakukan terdiri atas 4
dilakukan, yaitu penelitian Sawitri (2014)
tahap yaitu, 5
Tahap Pendefinisian (Define). Tujuan
pengguna, baik individu, suatu kelompok,
tahap
dan
atau sistem. Diseminasi bisa dilakukan di
mendifinisikan syarat-syarat pembelajaran.
kelas lain dan dapat juga dilakukan melalui
Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu;
sebuah proses penularan dengan tujuan
analisis kurikulum, analisis siswa, analisis
untuk mengetahui efektifitas penggunaan
tugas, analisis konsep dan perumusan
perangkat dalam proses pembelajaran dan
tujuan pembelajaran.
untuk
Tahap Pendefinisian (Design). Tahap ini
saran, penilaian, untuk menyempurnakan
terdiri dari dua langkah yaitu: (1) pemilihan
produk akhir pengembangan agar siap
format modul yang format awal bahan ajar
diadopsi oleh para pengguna produk.
ini
adalah
menetapkan
mendapatkan
masukan,
koreksi,
mulai dari sampul depan hingga sampul belakang,
di
dalamnya
menyajikan
Subjek Uji Coba
kompetensi yang hendak dicapai dengan penyusunan
bahan
ajar
tersebut.
Subjek
dalam
penelitian
(2)
penyusunan modul ini dilaksanakan pada
Penyusunan Desain Awal Modul pada
kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Ngawi dengan
Kompetensi
mengambil 16 siswa untuk mengisi angket
Dasar
Penyimpanan Surat/Dokumen
dan
Menjelaskan
Penemuan dengan
Kembali melakukan
respons
siswa.
validator
Subjek
yaitu
dosen
evaluasi
atau
Administrasi
bimbingan dan berpedoman pada buku-
Perkantoran, guru mata pelajaran Kearsipan
buku teks yang relevan untuk dijadikan
dan dosen atau guru Bahasa Indonesia.
sumber referensi pada modul pembelajaran. Tahap Pengembangan (Develop). Tujuan
Instrumen Pengumpulan Data
tahap ini untuk menghasilkan modul yang
Instrumen
penelitian
yang
sudah direvisi oleh validator, setelah selesai
digunakan dalam penelitian ini adalah
direvisi dan menghasilkan modul yang baik
lembar validasi modul dan lembar angket
maka diujicobakan terbatas pada 16 siswa
respons siswa.
kelas X AP 2 SMK Negeri 1 Ngawi untuk
Lembar Validasi Modul,
mendapatkan
dan menilai kelayakan modul pembelajaran
mendapatkan dilakukan
respons
siswa.
respons
Setelah
siswa
penyempurnaan
maka
modul
jika
pada
Kompetensi
Penyimpanan
dan
Dasar
mengevaluasi
Menjelaskan
Penemuan
Kembali
kurang baik.
Surat/Dokumen untuk kelas X AP 2
Tahap Penyebaran (Desseminate). Tahap
program
Disseminate
untuk
Perkantoran. Penilaian menggunakan Skala
mempromosikan dan menyebarkan produk
Likert yang terdapat 5 pilihan jawaban
pengembangan
yaitu:
dilakukan
agar
bisa
diterima
keahlian
Administrasi
6
Skor 5 : Sangat Sesuai
41%-60% = Cukup Layak
Skor 4 : Sesuai
61%-80% = Layak
Skor 3: Cukup Sesuai
81%-100% = Sangat Layak
Skor 2: Kurang Sesuai
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013:15)
Skor 1: Tidak Sesuai
Berdasarkan teknik analisis data diatas dapat ditentukan tingkat kelayakan modul
Lembar Angket Respons Siswa, Lembar
berdasarkan
jika
hasil
angket respons siswa digunakan untuk
persentase penilaian validasi modul
61%
menilai kelayakan modul pembelajaran
modul dikatakan layak.
Kearsipan
Kurikulum
Kompetensi Penyimpanan
2013
Dasar dan
validasi
pada
Menjelaskan
Analisis Angket Respons Siswa, Hasil
Kembali
analisis respons siswa terhadap modul dapat
Surat/Dokumen berdasarkan respons siswa.
dilihat dari data yang berasal dari angket
Angket ini diberikan kepada 16 orang siswa
pendapat siswa dan dianalisis dengan
kelas X AP 2 di SMK Negeri 1 Ngawi.
melihat persentase pilihan jawaban siswa
Penilaian
mengenai modul pembelajaran. Data yang
dengan
Penemuan
hasil
memilih
salah
satu
jawaban yaitu:
diperoleh dari hasil analisis angket respons
Skor 1 : YA
siswa dapat dihitung dengan menggunakan
Skor 0 : TIDAK
rumus sebagai berikut: Presentase=
Teknik Analisis Data
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013:14)
Analisis Validasi Modul, Analisis hasil penilaian dari validator digunakan untuk menentukan
kelayakan
modul.
Modul
dianalisis dengan menuliskan skor setiap aspek dengan menggunakan skala Likert. Data hasil penilaian validator dianalisis dengan rumus:
Data
respons
siswa
pada
modul
pembelajaran kearsipan kurikulum 2013 pada
Kompetensi
Penyimpanan
dan
Surat/Dokumen
Dasar
Menjelaskan
Penemuan
diperoleh
Kembali
kesimpulan
tentang kelayakan modul menggunakan
Persentase=
skala Likert dengan kriteria interpretasi
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013:14)
skor sebagai berikut:
Berdasarkan persentase yang diperoleh
0%- 20%
maka kriteria interpretasi skor sebagai
21%-40% = Kurang Baik
berikut:
41%-60% = Cukup Baik
0%- 20%
= Tidak Layak
21%-40% = Kurang Layak
= Tidak Baik
61%-80% = Baik 81%-100% = Sangat Baik 7
Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2013:15)
siswa. Subjek yang menjadi uji coba adalah
Berdasarkan teknik analisis data dapat
siswa kelas X AP2 program keahlian
ditentukan
modul
Admnistrasi Perkantoran SMK Negeri 1
berdasarkan hasil respons siswa jika hasil
Ngawi dengan jumlah 16 siswa. Pada tahap
persentase penilaian respons siswa
ini siswa memiliki karakteristik yang
tingkat
kelayakan
61%
berbeda-beda secara kemampuan akademik
modul dikatakan baik.
serta motivasi belajar siswa. (3) Analisis tugas yaitu ada soal-soal sebagai tugas
HASIL PENELITIAN Berdasarkan
pengumpulan
data,
maka
individu untuk meningkatkan rasa ingin
diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
tahu siswa terhadap materi yang terdapat
Pengembangan Modul
dalam setiap kegiatan belajar dan tugas
Pengembangan modul ini menggunakan
kelompok
model pengembangan 4-D (Define, Design,
disiplin, komunikatif, dan saling kerjasama.
Develop,
Hasil
Di akhir keseluruhan dari materi terdapat
pada Kompetensi
tes formatif yang terdiri dari soal pilihan
dan
Dessiminate).
pengembangan modul
untuk
menumbuhkan
sikap
dan
ganda sebanyak 20 nomor, soal uraian 5
Penemuan Kembali Surat/Dokumen sebagai
nomor. (4) Analisis konsep dilakukan
berikut:
dengan
Dasar
Menjelaskan
Penyimpanan
mengidentifikasi
konsep
yang
digunakan dalam pengembangan modul, penyusunan konsep disesuaikan dengan
Tahap Pendefinisian (Define) Pada
tahap
pendefinisian
(Define)
materi dan disusun secara urut sesuai SK
ditetapkan dan didefinisikan syarat-syarat
dan
pembelajaran. Terdapat 5 langkah pada
kompetensi
tahap
penyimpanan
ini
diantaranya
adalah
sebagai
KD
mata
pelajaran dasar
dan
kearsipan menjelaskan
penemuan
kembali
berikut: (1) Analisis Kurikulum yaitu
surat/dokumen. Materi pada kompetensi
Pengembangan
dasar
modul ini yang perlu
ini
adalah
penyimpanan
dipertimbangkan adalah kurikulum. Dalam
surat/dokumen dan penemuan kembali
pengembangan ini yang digunakan adalah
surat/dokumen.
Kurikulum 2013. Ciri khas dari Kurikulum
pembelajaran secara spesifik dilakukan
2013 yaitu berbasis pendekatan saintifik
untuk menyatukan hasil analisis tugas dan
yaitu melalui proses ilmiah yang meliputi
analisis
mengamati, menanya, mencoba, menalar,
pembelajaran. Hal ini dijadikan sebagai
dan mengkomunikasikan. (2) Analisis siswa
dasar
dilakukan
pengembangan pada modul Kompetensi
untuk
mengetahui
tingkat
(5)
konsep
dalam
Perumusan
menjadi
penyusunan
tujuan
tujuan
materi,
dan
pengetahuan awal dan rasa ingin tahu
8
Dasar
Menjelaskan
Penyimpanan
dan
Penemuan Kembali Surat/Dokumen.
modul
kompetensi
penyimpanan
dan
surat/dokumen
dasar
menjelaskan
penemuan
untuk
siswa
kembali kelas
X
Tahap Perancangan (Design)
program keahlian Administrasi Perkantoran
Tahap perancangan (Design) dilakukan
di SMK Negeri 1 Ngawi yang layak. Modul
untuk menyiapkan rancangan modul pada
akan
Kompetensi
dilakukan validasi oleh materi dan bahasa.
Dasar
Penyimpanan
dan
Menjelaskan
terbatas
setelah
Kembali
Tahap validasi modul dilakukan oleh
Surat/Dokumen. Pada tahap ini meliputi
validator materi yaitu Triesninda Pahlevi,
dua langkah yaitu (1) pemilihan format
S.Pd., M.Pd. dan Agus Siswanto, S.Pd. dan
modul yaitu format awal bahan ajar dimulai
validator bahasa yaitu Samsul Arifin, S.Pd.,
dari sampul depan hingga sampul belakang.
M.Pd. dan Tri Endang Kurniatin, S.Pd.
Penyusunan materi isi pada modul meliputi
Hasil validasi dari validator selanjutnya
materi pokok pada Kompetensi Dasar
dilakukan revisi 1 untuk menghasilkan
Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan
modul
Kembali Surat/Dokumen, ringkasan dari
kepada 16 siswa. Selanjutnya hasil validasi
materi yang telah dijabarkan, dan tes
dan uji coba terbatas modul akan dilakukan
formatif
revisi 2 dan
yang
Penemuan
diujicobakan
berfungsi
mengukur
yang baik untuk diujicobakan
penyempurnaan modul
kemampuan siswa setelah mempelajari
sehingga menghasilkan modul yang baik.
modul yang telah dikembangkan. (2)
Hasil penilaian validasi dan angket respons
penyusunan desain awal modul modul ini
siswa pada uji coba terbatas kemudian
merancang model modul atau fisik modul
dianalisis dan diukur untuk mengetahui
agar lebih menarik dan memotivasi siswa
kelayakan modul.
agar
untuk
mempelajari
modul
yang
dikembangkan. Hasil dari modul berbasis
Tahap Penyebaran (Disseminate)
pendekatan saintifik pada kompetensi dasar penyimpanan
dan
Disseminate
dilakukan
kembali
mempromosikan dan menyebarkan produk
surat/dokumen pada tahap pertama, yang
pengembangan. Promosi dan penyebaran
nantinya
dan
dilakukan pada beberapa guru administrasi
disempurnakan pada tahap pengembangan
perkantoran, pada waktu promosi guru
(develop).
diberi penjelasan mengenai modul berbasis
akan
penemuan
Tahap
diperbaiki
pendekatan
saintifik
Kompetensi
Tahap Pengembangan (Develop)
Dasar
Tujuan
pengembangan
Penemuan Kembali Surat/Dokumen dan
menghasilkan
selanjutnya setelah dipromosikan modul
(Develop)
pada adalah
tahap untuk
Menjelaskan
pada
Penyimpanan
dan
9
diberikan kepada guru dengan tujuan modul
(4)kelayakan kegrafikan 82,5%. Dari hasil
dapat dijadikan bahan ajar ketika proses
keseluruhan komponen kelayakan modul
belajar mengajar dan modul dapat dijadikan
berdasarkan isi, penyajian, bahasa dan
bahan
kegrafikan memperoleh nilai sebesar 82,8%
referensi
pembuatan
modul
kurikulum 2013 untuk mata pelajaran yang
dengan kriteria sangat layak.
lain. Respons Siswa Kelayakan Modul
Modul Kompetensi Dasar Menjelaskan
Hasil Validasi Modul
Penyimpanan
Validasi modul dilakukan oleh 2 ahli materi
Surat/Dokumen
dan
materi
saintifik yang diujicobakan pada 16 siswa
dosen
kelas
2
ahli
dilakukan
bahasa.
oleh
Administrasi
Validasi
salah
satu
Perkantoran,
Penemuan berbasis
AP
2
Kembali
pendekatan
program
keahlian
ibu
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Triesninda Pahlevi, S.Pd., M.Pd dan guru
Ngawi. Kriteria penilaian menggunakan
mata pelajaran Kearsipan SMK Negeri 1
skala Guttman yaitu dengan memilih
Ngawi yaitu, Bapak Agus Siswanto, S.Pd.
jawaban Ya dan Tidak, kemudian hasil
Validasi bahasa dilakukan oleh Samsul
respons siswa diinterpretasikan dengan
Arifin, S.Pd., M.Pd., yaitu dosen Bahasa
kriteria penilaian Sangat Baik, Baik, Cukup
Indonesia di STKIP Doktor Nugroho
Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik. Hasil
Magetan dan salah satu guru Bahasa
respons
Indonesia SMK Negeri 1 Ngawi yaitu, Ibu
dikembangkan diperoleh (1) kelayakan isi
Tri Endang Kurniatin, S.Pd.
86% (2) kelayakan penyajian 87,5% dengan
Teknik penilaian modul yang dilakukan
(3) kelayakan bahasa 81,2 (3) kelayakan
oleh
kegrafikan 92%.
masing-masing
yaitu
X
dan
validator
adalah
siswa
modul
yang
telah
memberi tanda checklist (√) pada skala penilaian yang telah ditentukan. Skala likert
PEMBAHASAN
digunakan untuk skala penilaian yaitu
Pengembangan Modul
Sangat Sesuai, Sesuai, Cukup Sesuai, Kurang
Sesuai,
dan
Tidak
Sesuai.
Proses Kompetensi
pengembangan Dasar
Menjelaskan
Selanjutnya validator dapat memberikan
Penyimpanan
saran dan komentar dengan tujuan untuk
Surat/Dokumen
menyempurnakan modul. Berdasarkan hasil
saintifik akan dipaparkan hasil keseluruhan
analisis validasi modul dapat diketahui
data
bahwa (1) kelayakan isi 85% (2) kelayakan
Pengembangan modul terbagi menjadi 4
yang
dan
modul
Penemuan berbasis
disajikan
Kembali
pendekatan
sebelumnya.
penyajian 84% (3) kelayakan bahasa 80%
10
tahap
yang
dikenal
dengan
istilah
pengembangan 4-D yaitu;
pengembangan modul pembelajaran dalam mengetahui tingkat kemampuan siswa.
Pendefinisian (Define) Tahap pendefinisian pengembangan modul
Perancangan (Design)
ini terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis
Tahap
kurikulum, analisis siswa, analisis tugas,
menyiapkan
analisis konsep dan perumusan tujuan
Kompetensi
pembelajaran.
Penyimpanan
Tahap
pertama
adalah
perancangan
dilakukan
rancangan
modul
Dasar dan
untuk pada
Menjelaskan
Penemuan
analisis kurikulum yaitu Kurikulum yang
Surat/Dokumen,
digunakan adalah Kurikulum 2013. Tahap
Pemilihan format, pada modul sebelumnya
kedua analisis siswa dilakukan untuk
design kurang menarik, gambar tidak
mengetahui tingkat pengetahuan dan rasa
berwarna dan format modul belum runtut
ingin tahu siswa terhadap materi dalam
maka dilakukan pengembangan menjadi
modul yang akan dikembangkan.
Tahap
format modul meliputi keseluruhan dari
ketiga adalah analisis tugas yang dilakukan
bahan ajar mulai dari sampul depan hingga
perincian soal-soal yang akan digunakan
sampul
sebagai evaluasi pembelajaran yaitu dengan
penyusunan desain awal modul, modul ini
memberikan
tugas
untuk
merancang model modul atau fisik modul
meningkatkan
rasa
siswa
agar lebih menarik dan memotivasi siswa
individu ingin
tahu
belakang
terhadap materi yang, tugas kelompok
agar
untuk
dikembangkan.
menumbuhkan
sikap
disiplin,
tahap
Kembali
untuk
ini
dan
mempelajari Hasil
selanjutnya
modul
yang
dari
modul
penemuan
kembali
komunikatif, dan saling kerjasama, dan tes
penyimpanan
formatif
surat/dokumen pada tahap pertama, yang
untuk
mengukur
tingkat
dan
diawali
kemampuan siswa pada semua materi.
nantinya
akan
diperbaiki
dan
Tahap keempat, analisis konsep yang
disempurnakan pada tahap pengembangan
dilakukan dengan mengidentifikasi konsep
(develop).
modul yang akan dikembangkan sesuai dengan Kompetensi Dasar Menjelaskan
Pengembangan (Develop)
Penyimpanan
Pada tahap ini hasil validasi dari validator
dan
Penemuan
Kembali
Surat/Dokumen, yaitu materi penyimpanan
selanjutnya
surat/dokumen dan penemuan kembali
menghasilkan modul yang baik untuk
surat/dokumen.
diujicobakan kepada 16 siswa kelas X AP 2
Tahap
kelima
adalah
dilakukan
sebagai
mendapatkan hasil dari uji coba terbatas
materi
dan
selanjutnya
dilakukan
Ngawi.
untuk
SMK
peyusunan
1
1
perumusan tujuan pembelajaran digunakan dasar
Negeri
revisi
revisi
Setelah
2
dan 11
penyempurnaan
modul
sehingga
Indonesia STKIP Doktor Nugroho Magetan
menghasilkan modul Kompetensi Dasar
dan salah satu guru Bahasa Indonesia di
Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan
SMK Negeri 1 Ngawi. Berdasarkan hasil
Kembali Surat/Dokumen yang baik dan
analisis validasi modul dapat diketahui
siap digunakan untuk guru dan siswa kelas
bahwa
X
dengan kriteria sangat layak, kelayakan
program
keahlian
Administrasi
Perkantoran.
persentase
kelayakan
isi
85%
penyajian 84% dengan kriteria sangat layak, kelayakan bahasa 80% dengan kriteria
Penyebaran (Desseminate) Tahap
Disseminate
sangat
layak,
dan
kelayakan
dilakukan
kegrafikan 82,5% dengan kriteria sangat
mempromosikan dan menyebarkan produk
layak. Dari hasil keseluruhan komponen
pengembangan.Penyebaran dilakukan pada
kelayakan
modul
berdasarkan
beberapa guru Administrasi Perkantoran,
penyajian,
bahasa
dan
pada
diberi
memperoleh nilai sebesar 82,8% dengan
penjelasan mengenai modul kompetensi
kriteria sangat layak. Dapat disimpulkan
dasar penyimpanan dan penemuan kembali
bahwa
surat/dokumen, respons guru sangat baik
Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan
karena dapat mengetahui modul berbasis
Kembali
pendekatan saintifik dan selanjutnya modul
pendekatan saintifik dinyatakan sangat
diberikan kepada guru dengan tujuan modul
layak sebagai bahan ajar untuk kegiatan
dapat dijadikan bahan ajar ketika mengajar
belajar siswa kelas X program keahlian
dan sebagai referensi dalam membuat
Administrasi Perkantoran.
waktu
penyebaran
guru
modul
isi,
kegrafikan
Kompetensi
Surat/Dokumen
Dasar
berbasis
modul kurikulum 2013. Respons Siswa Kelayakan Modul
Kelayakan modul juga dilihat dari hasil
Kelayakan modul dapat diketahui dari para ahli yang diukur dan dianalisis berdasarkan validasi
hasil
modul
pengamatan
terhadap
lembar
modul
yang
dikembangkan. Ahli materi atau validator materi adalah salah satu dosen Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Surabaya dan
salah
satu
guru
mata
pelajaran
Kearsipan di SMK Negeri 1 Ngawi dan ahli bahasa yaitu salah satu dosen Bahasa
respons siswa terhadap modul Kompetensi Dasar
Menjelaskan
Penemuan berbasis
Kembali pendekatan
Penyimpanan
dan
Surat/Dokumen saintifik
yang
diujicobakan pada 16 siswa kelas X AP 2 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Ngawi. Hasil respons siswa modul yang telah dikembangkan diperoleh persentase komponen kelayakan isi 86% dengan kriteria sangat baik, kelayakan
12
penyajian 87,5% dengan kriteria sangat
penyajian 84% dengan kriteria sangat
baik, kelayakan bahasa 81,2% dengan
layak, bahasa 80% dengan kriteria layak
kriteria sangat baik, kelayakan kegrafikan
dan kegrafikan 82,5% dengan kriteria
92% dengan kriteria sangat baik. Dari hasil
sangat layak. Total komponen kelayakan
keseluruhan.
keseluruhan
modul memperoleh nilai sebesar 82,8%
komponen kelayakan modul berdasarkan
dengan kriteria sangat layak. (3) Hasil
isi, penyajian, bahasa dan kegrafikan
respons siswa pada modul Kompetensi
memperoleh nilai sebesar 86,6% dengan
Dasar
kriteria sangat Baik. Dapat disimpulkan
Penemuan
bahwa
berbasis pendekatan saintifik diketahui
Dari
modul
hasil
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
Penyimpanan
Kembali
Surat/Dokumen
Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan
bahwa
Kembali
berbasis
berdasarkan isi 86% dengan kriteria sangat
pendekatan saintifik sangat layak sebagai
baik, kelayakan penyajian 87,5% dengan
bahan ajar untuk kegiatan belajar siswa
kriteria sangat baik, kelayakan bahasa
kelas X program keahlian Administrasi
81,2%
Perkantoran.
kelayakan kegrafikan 92% dengan kriteria
Surat/Dokumen
persentase
dan
dengan
kelayakan
kriteria
modul
sangat
baik,
sangat baik. Total keseluruhan komponen PENUTUP
pada respons siswa memperoleh nilai sebesar 86,6% dengan kriteria sangat baik.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini
Saran
antara lain; (1) Pengembangan modul
(1)Modul yang dikembangkan hanya pada
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Penyimpanan
dan
Menjelaskan
Penemuan
Kembali
Penyimpanan
Dasar dan
Menjelaskan
Penemuan
Kembali
pendekatan
Surat/Dokumen, oleh karena itu disarankan
saintifik di kelas X AP 2 di SMK Negeri 1
pengembangan modul selanjutnya lebih
Ngawi ini mengembangkan isi materi,
dari satu Kompetensi Dasar. (2) Penelitian
penyajian, kebahasaan dan kegrafikan. (2)
selanjutnya pada tahap penyebaran bisa
Hasil validasi para ahli materi dan ahli
disebarkan pada siswa tidak hanya pada
bahasa pada modul berbasis pendekatan
guru. (3) Penelitian selanjutnya diharapkan
saintifik
lebih kreatif dalam mendesain modul serta
Surat/Dokumen
pada
berbasis
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan Penyimpanan dan Penemuan
menggunakan
bahasa
yang
mudah
Kembali Surat/Dokumen diketahui bahwa
dipahami sehingga siswa lebih termotivasi
persentase kelayakan modul berdasarkan isi
untuk mempelajarinya.
materi 85% dengan kriteria sangat layak, 13
DAFTAR PUSTAKA Amsyah, Zulkifli. 2001. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. BSNP. 2014. Naskah Akademik Instrumen Penilaian Buku Teks Kelompok Peminatan Ekonomi. Jakarta: BSNP.
Munadi,
Yudhi. 2013. Pembelajaran. Referensi.
Media Jakarta:
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.
BSNP. 2014. Naskah Akademik Instrumen Penilaian Buku Teks Kelayakan Kegrafikan. Jakarta: BSNP.
Riduwan.
Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Dikmenjur. 2004. Kerangka Penulisan Modul. Jakarta: Dikmenjur, Depdiknas.
Sawitri,
Endang R, dkk. 2009. Modul Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan untuk SMK dan MAK. Jakarta:Erlangga. Fadlilah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Kemendikbud. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 70 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMK/MAK. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Dita Widiyanti. 2014. Pengembangan Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sidoarjo, (Online), Vol 3, Nomor 3, (http://ejournal.unesa.ac.id, diakses pada tanggal 10 Februari 2015).
Sugiarto, Agus dan Wahyono, Teguh. 2014. Manajemen Kearsipan Elektronik. Yogyakarta: Gava Media. Sungkono, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta:FIP UNY. Suraja,
Yohannes. 2006. Manajemen Kearsipan: Malang: Dioma.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
14
15