SFDRR 2015-2030: Peta Jalan/road map Penerapan Kerangka Sendai untuk PRB Prof. Sudibyakto Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)
Komitmen Global dalam PRB 1. 2.
3.
1989: PBB menetapkan tahun 1990-2000 sebagai Dekade Internasional untuk Pengurangan Bencana Alam 1994: Konferensi PRB Dunia (WCDRR) Pertama à Strategi dan Rencana Aksi Yokohama untuk Dunia yang Lebih Aman; isi tentang tanggung jawab negara untuk melindungi warga dan aset dari dampak bencana 2005: WCDRR Kedua à Kerangka Aksi Hyogo (Hyogo Framework for Action/HFA) dengan 5 prioritas utama: § § § § §
Menjadikan PRB sebagai prioritas Meningkatkan informasi risiko dan sistem peringatan dini Membangun budaya aman dan ketangguhan Mengurangi akar penyebab risiko pada sektor-sektor kunci Memperkuat kesiapsiagaan untuk tanggap bencana
Komitmen Global dalam PRB (lanj.) 4.
2015: WCDRR Ketiga di Sendai Maret 2015 melahirkan Sendai Framework for DRR (Kerangka Sendai untuk PRB atau SFDRR); tujuan à mengurangi risiko dan kerugian akibat bencana, melalui empat prioritas aksi: • • • •
Memahami risiko bencana Memperkuat tata kelola risiko bencana untuk mengelola risiko Berinvestasi dalam pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan Meningkatkan kesiapsiagaan bencana untuk respons yang efektif, dan “Membangun Kembali dengan Lebih Baik” dalam pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi
à SFDRR merupakan kelanjutan HFA; banyak elemenelemen dalam HFA diperkuat di dalam SFDRR
Peta Jalan Implementasi SFDRR Road
map implementasi SFDRR merupakan upaya untuk memberi acuan bagi pengarusutamaan PRB ke dalam pembangunan nasional dan daerah Mengacu juga pada RPJPN dan RPJMN 2015-2019 Dibagi dalam 3 fase: 2015-2019; 2020-2024; 2025-2030 Terdiri dari output-output PRB yang akan dicapai dalam ketiga fase dan aksi-aksi kunci yang akan dilaksanakan Multi-ancaman dan melibatkan multi-pemangku kepentingan PRB (inklusif) Pengarusutamaan PRB ke dalam sektor-sektor pembangunan
Visi dan Misi Visi Masyarakat Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan, yang hidup di dalam lingkungan yang terkelola dengan baik
Misi Misi 1: Melaksanakan gerakan nasional pengurangan risiko bencana yang berpusat pada manusia, menyeluruh, berkeadilan dan berkelanjutan
Visi dan Misi Misi 2: Menerapkan tata-kelola risiko yang baik dengan mendayagunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal Misi 3: Menyusun dan menerapkan kebijakan PRB dengan pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas antara pemerintah dan para pemangku kepentingan di semua tingkatan Misi 4: Mendayagunakan Pengurangan Risiko Bencana sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional maupun bagian dari diplomasi internasional Indonesia
Contoh Output 2015-2019: 50 kota/kabupaten tangguh bencana Implementasi resilient city/district scorecard Pengarusutamaan hasil RCDS ke dalam RPJMD Implementasi mitigasi fisik dan non-fisik Peningkatan tingkat ketangguhan (indikator ↑) 2020-2024: 150 kota/kabupaten tangguh bencana Idem di atas dengan peningkatan kualitas 2025-2030: 250 kota/kabupaten tangguh bencana Kualitas yang paripurna
Tugas Pemerintah
Mengangkat focal point nasional untuk SFDRR (terkait pemantauan kemajuan implementasi)
Memutakhirkan strategi dan rencana PRB nasional (road map implementasi SFDRR sedang disusun)
Melaporkan status implementasi rencana
Identifikasi baseline dan tetapkan sasaran aksi PRB
Review dan memutakhirkan peraturan perundangan nasional berdasarkan masukan SFDRR
Merevitalisasi Planas PRB agar lebih berperan
Mendorong koherensi antar berbagai kesepakatan global (SFDRR, UNFCC, SDGs)
Tugas Pemerintah Daerah
Memutakhirkan strategi dan rencana PRB daerah berdasarkan road map implementasi SFDRR 2015-2030
Memantau dan melaporkan status implementasi rencana ke BNPB (mekanisme sedang disusun)
Review dan memutakhirkan peraturan perundangan daerah terkait PRB-API dan SDGs
Mendorong Platform PRB Daerah
Mendorong koherensi antar berbagai rencana aksi di daerah
Menjalin adanya kerjasama yang lebih erat antar SKPD dalam implementasi PRB-API
Peran IABI Membantu
Pemerintah dan pemerintah daerah dalam implementasi road map Mengevaluasi pencapaian road map Memberi dukungan teknis keilmuan misalnya dalam pengkajian risiko, pengarusutamaan PRB ke dalam pembangunan, dll. Memetakan kesenjangan, memberi solusi-solusi iptek yang tepat guna
Terima Kasih