RMK TEORI AKUNTANSI CHAPTER 5
Oleh kelompok 7 : Rahmah Fitriani
F0308007
Sondang Zenita
F0308009
Anes Tejaningrum P.
F0308027
Agung Darmawan
F0308099
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
Chapter 5 : Postulates, Principles, and Concepts Kebutuhan akan sebuah theoritical framework di akuntansi keuangan sudah sejak lama dirasakan. APB dan FASB telah mencoba untuk mengembangkan dasar teoritis sebagai pedoman dalam memformulasikan peraturan akuntansi, meskipun pada akhirnya keduanya gagal dalam mengemban misinya. Meskipun ARS 1 dan ARS 3 secara postulat (dalil) dan dasar tidak diterima, studi ini menunjukkan sebagai titik awal percobaan untuk memberikan dasar teoritis terpadu untuk akuntansi keuangan oleh APB.
Postulate and Principles Pembentukan APB tidak dapat dihindari adalah sebuah batas awal bagi pengembangan akuntansi teori dan peran penelitian. Akan tetapi Alvin R. Jennings, dalam pidatonya mengemukakan bahwa pendekatan baru untuk perkembangan prinsip akuntansi tidak dimaksudkan untuk pembentukan badan baru. Yang ia bayangkan adalah organisasi penelitian baru dengan AICPA. •
The Special Commite on Research Program Hasil dari ide Jennings adalah sebuah komite penelitian khusus yang menekankan kebutuhan untuk mengartikulasi postulat dasar akuntansi. Komite ini mengusulkan pendekatan deduktif sebagai dasar akuntansi. Meskipun demikian komite ini tidak mengantisipasi badai protes terhadap ARS 3. Apalagi konsep dari postulat dan principles menciptakan problem sendiri. Postulate didefinisikan sebagai asumsi dasar yang tidak bisa diverifikasi. Atau dengan kata lain, postulat adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma. Prinsip didefinisikan sebagai aturan-aturan yang dapat diuji secara empiris menjadi undang-undang, dan sebagai pendekatan umum yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran peristiwa akuntansi. Konsep didefinisikan sebagai ide generik umum dari suatu insatnsi tertentu dan bukan bagian dari perumusan teori formal.
•
ARS No. 1 dan No. 3 Dalam ARS 1, postulat dibedakan menjadi dua, one category (kelompok A dan B) dan second category (kelompok C). Kelompok A adalah economic and political environmental group, kelompok B adalah yang termasuk dalam wilayah akuntansi itu sendiri dan kelompok C adalah the imperatives (kewajiban). Perilisan ARS 1 tidak ditanggapi oleh banyak pihak dan kebanyakan lebih menunggu pada perilisan ARS 3. Postulat dasar pada yang dikembangkan ARS 1 merupakan bagian integral dari ARS 3. Ada delapan prinsip yang dikembangkan dalam ARS 3. Kegagalan ARS dan ARS 3 disebabkan oleh kurangkan ketegasan dalam pembuatan alasan (reasoning), hanya memberikan sedikit perhatian pada kebijakan pembuatan peraturan, dan juga ketidakberhasilan Moonitz-Sprouse dalam menyelesaikan tugas mereka.
Basic Concepts Underlying Historical Costing Konsep akuntansi telah banyak berkembang mulai dari kebutuhan praktis hingga beberapa karya teoritis seperti An Introduction to Corporate Accounting Standards oleh Paton dan Littleton dengan menggunkan pendekatan deduktif untuk memberikan kerangka dasar untuk menilai praktek akuntansi suatu perusahaan; cara pengevaluasian asset untuk arus kas di masa mendatang oleh Canning, pembuatan buku yang terpisah yang focus pada kegunaan akuntansi, respectively, perubahan nilai unit moneter dan kelemahan historical cost, yang disusun oleh Sweeney dan McNeal; monograf Sanders, Hatfield dan Moore mengenai prinsip praktek akuntansi; buku Gilman yang telah menyempurnakan konsep pendapatan; serta Liitleton yang berusaha memperoleh praktik akuntansi yang relevan secara induktif. Pada bagian ini, akan didiskusikan mengenai konsep. Konsep merupakan hasil dari suatu proses mengidentifikasi, klasifikasi, dan menginterpretasikan fenomena dan persepsi. Konsep ini kemudian akan di jabarkan menjadi :
1. Postulate asumsi dasar mengenai lingkungan bisnis 2. Principle pendekatan umum yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran peristiwa akuntansi). Principle sendiri dibedakan menjadi dua tipe yaitu : • Input-oriented principles Merupakan panduan atas fungsi akuntansi. Dimana tipe ini dibagi menjadi general underlying rules of operation dan constraining principles. • Output-oriented principles Tipe ini melibatkan mengenai kualitas tertentu atau karakteristik suatu laporan keuangan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari konseptual framework di bawah ini :
Dari bagan ini dapat terlihat bahwa postulates dan principles berada pada level ketiga dan kedua. Berdasarkan buku Accounting Theory karangan Harry I Wolk edisi keempat, yang kita gunakan, maka : 1. Postulates •
Going Concern or Continuity
Pernyataan ini secara simple menyatakan bahwa perusahaan akan berjalan secara terus menerus, kecuali jika terdapat bukti-bukti yang mengarah ke sisi lain. Namun, teori ini bertolak belakang dengan pelaporan likudasi nilai atas asset dan ekuitas. •
Time Period
Bagi entitas bisnis, time period merupakan kalender ataupun tahun bisnis. Sehingga, laporan keuangan berisi mengenai kondisi keuangan, earning dan aliran dana selama tahun tersebut. Ketika periode ini relative lebih pendek dari umur perusahaan, maka
muncul akrual basis, recognition dan matching principle, serta laporan interim bagi yang membutuhkan pelaporan keuangan kurang dari satu periode. •
Accounting Entity
Pada dasarnya dapat terlihat secara jelas jika entitas terpisah dengan pemilik. Namun terdapat dua permasalahan penting, yaitu permasalahan menentukan entitas dan akuntansi utuk setiap hubungan yang terjadi, dalam artian apakah menggunakan metode penggabungan atau tidak untuk memperlihatkan hubungan tersebut dan apakah akuntansi focus pada hubungan antara perusahaan dan pemiliknya. •
Monetary Unit
Untuk tujuan akuntansi, unit moneter menjadi hal yang handal dalam prinsip dan metode, sehingga laporan keuangan menggunakan dasar unit moneter dalam pelaporannya. 2. Principles •
Input-Oriented Principles
Prinsip ini focus terhadap pendekatan secara umum atau pembuatan laporan keuangan dan isi dari laporan tersebut, termasuk pengungkapan tambahan lainnya.
General Underlying Rules of Operation o Recognition Revenue
didefinisikan
sebagai
hasil
dari
perusahaan
dalam
menyediakan produk dan jasanya. Sehingga penjualan asset tidak diakui dalam revenue pokok perusahaan. Recognition focus pada mengenai kapan revenue dan expense dicatat. Yaitu saat realized dan saat earned. o Matching
Expense
merupakan
biaya
yang
telah
terjadi
dalam
upaya
menghasilkan revenue. Pada dasarnya expense bukan diakui saat dilakukan pembayaran, melainkan diakui ketika expense tersebut berkontribusi terhadap revenue yang dihasilkan. Proses pengakuan tersebut dinamakan matching. Matching beserta recognition sangat diperlukan guna mengukur income. Namun, terdapat dua permasalahan dalam matching, pertama dalam pengukuran menggunakan historical cost terkadang terlalu rendah dari nilai yang sebenarnya dan yang kedua, matching memerlukan metode yang sangat sistematis dan rasional.
Constraining Principles o Conservatism Conservatism didefinisikan sebagai cara untuk memilih satu dari beberapa metode akuntnasi yang akan menghasilkan revenue recognition yang lebih lambat, expense recognition secara lebih cepat, penilaian asset yang lebih rendah ataupun pengakuan liabilitas yang lebih tinggi. o Disclosure Disclosure diartikan sebagai laporan keuangan yang relevan baik dari dalam maupun luar bagian utama laporan keuangan itu sendiri, termasuk penggunaan metode dalam laporan tersebut, apakah menggunakan lebih dari satu metode ataupun yang tidak lazim maupun inovasi dari suatu metode. Hal ini termasuk supplementary financial statement schedule, disclosure pada
footnote
untuk
informasi
yang
tidak
dapat
diungkapkan pada bagian utama, disclosure atas material ataupun suatu kejadian, pandangan terhadap operasi kedepan dan analisa operasi yang dilakukan manajemen.
Disclosure sendiri sangat penting dikarenakan pertumbuhan bisnis akan lebih komplek dan meningkatkan nilai perusahaan dalam pasar modal. o Materiality Materiality menyangkut penting atau tidaknya suatu item bagi pengguna
dalam
melakukan
penilaian
maupun
pengambilan
keputusan. o Objectivity Pada dasarnya objectivity menyangkut kualitas bukti transaksi yang dirangkum dan diorganisir di dalam laporan keuangan. •
Output-Oriented Principles
Prinsip ini lebih mengarah pada kemampuan laporan keuangan untuk dibandingkan dengan laporan perusahaan lain.
Applicable to Users o Comparability Comparability dilihat dari sisi pengguna, merupakan tingkatan kehandalan yang dicari pada laporan keuangan ketika mengevaluasi kedaan keuangan ataupun hasil dari suatu operasi pada interfirm basis, memprediksi income ataupun cash flows.
Aplicable to Preparers o Consistency Consistency merupakan penggunaan suatu metode oleh perusahaan secara konsisten. o Uniformity
Uniformity menyangkut beberapa hal antara lain, seperangkat prisip untuk perusahaan-perusahaan dimana setiap perusahaan boleh mengintrepetasikannya, perlakuan akuntansi yang sama untuk situasi yang sama dan perlakuan akuntansi yang sama untuk akun yang memiliki keadaan ekonomi yang berbeda. Sedangkan underlying assumptions yang digunakan dalam IFRS antara lain : •
Accrual Basis Dalam hal ini, laporan keuangan tidak hanya memberikan informasi atas transaksi yang telah terjaditerhadap penerimaan ataupun pengeluaran kas, namun juga mengenai kewajiban dan hasil yang didapatkan pada masa depan, sehingga pengguna akan dapat memenfaatkan laporan ini dalam pengambilan keputusan.
•
Going Concern
Qualitative characteristics laporan keuangan sendiri antara lain : •
Understanbility Dalam hal ini laporan keuangan harus mudah dimengerti oleh pengguna, hingga pada hal-hal yang kompleks.
•
Relevance Laporan keuangan harus relevant dan dapat digunakan untuk digunakan pengguna dalam menentukan keputusan ekonomis, dengan cara dapat digunakan untuk mengevaluasi kejadian masa lalu, sekarang dan masa depan. Dan harus disusun menggunakan materiality.
•
Reliability Dikatakan reliable ketika laporan keuangan bebas dari kesalahan yang material dan bias. Serta memiliki cirri : o Faithful Representation
Laporan keuangan harus menyajikan transaksi atau kejadian secara sebenarnya atau dapat disajikan secara masuk akal. o Substance overfrom Dalam hal ini substansi menggungguli bentuk dalam artian setiap transaksi ataupun kejadian dicatat berdasarkan substansi yang mengikutinya. o Neutrality o Prudence Merupakan estimasi-estimasi yang digunakan dalam menghadapi keadaan yang tidak pasti. o Completeness •
Comparability
Sedangkan untuk constraints terdiri atas : •
Timeliness Hal ini terjadi karena adanya keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan.
•
Balance between benefit and cost
•
Balance between qualitative characteristics
Selain itu, laporan keuangan juga harus disajikan sesuai dengan true and fair view/fair presentation. Baik dalam posisi keuangan, kinerja maupun perubahan posisi entitas.
Ekuitas Teori Akuntansi Hubungan perusahaan dengan pemilik dalam rekening ekuitas pemilik. Teori deduktif telah berusaha untuk menggambarkan hubungan ini dan berguna dalam menafsirkan hak tidak legal
dan kepentingan dalam ekuitas pemilik rekening serta dalam menentukan komponen-komponen tertentu dari laba.
Proprietary Theory Teori kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan yang hampir identik. Pada teori ini, aset dimiliki pemilik perusahaan, kewajiban perusahaan juga adalah kewajiban pemilik, dan kepemilikan ekuitas terhutang kepada pemilik.
∑A – ∑L = ∑OE
Entity Theory ketidakpuasan dengan orientasi dari teori kepemilikan menyebabkan perkembangan teori entitas. Perusahaan dan pemilik adalah dua hal yang terpisah. Namun demikian, akun ekuitas pemilik tidak mewakili kepentingan mereka sebagai pemilik tetapi hanya klaim mereka sebagai pemegang saham. Dalam mengukur laba, baik bunga dan dividen merupakan distribusi pendapatan untuk penyedia modal. maka, keduanya diperlakukan sama dan tidak merupakan pengurang penghasilan.
∑Assets = ∑Equities (including liabilities)
Residual theory account Teori ini termasuk variasi dari kedua teori proprietary dan teori entitas. Pemegang saham biasa adalah pengambil risiko utama dalam perusahaan. Kepentingan mereka dalam perusahaan sebagai penyangga atau pelindung bagi semua kelompok dengan klaim sebelumnya tentang perusahaan, seperti pemegang saham preferen dan pemilik obligasi. Informasi penting dari teori
ini adalah bahwa informasi sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan, seperti yang membantu dalam memprediksi arus kas, harus diberikan kepada pemegang saham sisa. ∑A – ∑Specific Equity (including liabilities and preferred stock) = Residual Equity
Fund Theory Dana hanyalah sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait. dimana sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait tersebut ditujukan untuk tujuan, yang mungkin iya atau mungkin tidak menghasilkan pendapatan.
∑Assets = ∑Restrictions of Assets
Fund teori ini adalah teori yang berlaku untuk pemerintah dan bukan untuk mencari laba yang mana endowment fund, sitaan, dan kelompok aset khusus sering ditujukan untuk tujuan spesifik dan tujuan terpisah (tidaak spesifik).
Commander Theory Teori ini bisa dikatakan sebagai sinonim dari manajemen. Komandan teori mungkin dipandang sebagai akuntansi manajemen daripada akuntansi keuangan, tetapi manajer dalam peran fidusianya harus "mengubah" pandangan komandan kepada investor.