PERBANDINGAN ANALISIS COST VOLUME PROFIT KONVENSIONAL DAN BERDASARKAN AKTIVITY SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA KAMAR RESORT STUDI KASUS PADA YY RESORT & RESTAURAN RIYANI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
ABSTRAK Perencanaan laba merupakan pengungkapan secara sistematis dan formal dari laba yang ingin dicapai perusahaan yang akan datang. Besar kecilnya laba perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan volume penjualan. Analisa Biaya Volume Laba kompensional mengansumsikan semua biaya perusahaan dapat dikelompokan dalam dua kategori: biaya yang berubah sejalan Volume penjualan (biaya variabel) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap). ABC adalah sistem akuntansi dan alokasi yang menelusuri biaya ke produk menurut aktivityaktivity yang dilakukan terhadap produk. Analisis titik impas adalah suatu kegiatan dimana perusahaan dalam kondisi tidak mendapat laba maupun menderita rugi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penjualan impas kamar, nilai marjin dan penjualan kamar yang harus dicapai YY Resort and Restauran untuk memenuhi perencanaan laba menurut analisis Cost Volume Profit dan menurut Aktivity Baset Costing. Hasil penelitian YY Resort and Restauran merencanakan laba penjualan kamar Rp 50.000.000 dihitung mengunakan Analisis Cost Volume Profit maupun dengan Analisis Aktivity dengan bauran penjualan campuran hasilnya adalah sama . Kata kunci : Cost Volume Profit, Aktivity Baset Costing dan Titik impas
1
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Didalam menghasilkan barang atau jasa ini, perusahaan bertujuan untuk mencapai laba dengan Menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya, dimana jumlahnya terbatas. Sehingga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perusahaan harus bekerja semaksimal mungkin. Hal ini memerlukan pimpinan yang cekap, jujur, dan mempunyai kapabilitas manajer. Secara umum dalam menjalankan tugas manajement, seorang pimpinan perusahaan mempunyai tiga fungsi utama yaitu: 1. Perencanaan dan pengkoordinasian (Planning and coordinating) 2. Pelaksanaan (Directing) 3. Pengawasan (Controlling) Dibidang keuangan, perencanaan ini adalah perencanaan laba (Profit Planning)yang merupakan pengungkapaan secara sistimatis dan pormal dari laba yang ingin dicapai perusahaan dimasa yang akan datang. Besar kecilnya laba perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan Volume penjualan. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan, dan memegang peranan yang sangat penting dalam mengambil keputusan dan perumusan kebijakan perusahaan masa yang akan datang. Pengaruh perubahan salah satu faktor tersebut terhadap laba yang akan dicapai tidak tampak dalam suatu program budget, karena budget biasanya hanya merencanakan laba untuk suatu kapasitas kegiatan tertentu. Penggunanaan budget ini akan bermanfaat bagi manajemen apabila disertai dengan tekhniktekhnik analisis yang memadai, misalnya dengan analisis titik impas. Untuk analisis titik impas , perlu diadakan perhitungan terhadap komponen-komponen biaya tetap, biaya variabel dan harga dari produki tersebut. Analisis titik impas adalah suatu kegiatan dimana perusahaan dalam kondisi tidak mendapat laba maupun menderita rugi. Laba merupakan selisih antara penjualan dan biaya-biaya. Dalam mengelola perusahaan sehari-hari manajer sering dihadapkan pada berbagai masalah pengambilan keputusan. Semua bentuk pengambilan keputusan untuk merencanakan operasinya dengan baik atau bahkan tidak meneruskan operasinya. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan tersebut adalah faktor biaya yang selama satu periode kerja adalah tetap jumlahnya, dan tidak mengalami perubahan. Biaya variabel merupakan biaya yang dipengaruhi oleh perubahan Volume produksi atau penjualan. Biaya yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen disebut sebagai biaya relevan. Biaya relevan (relevant Cost) adalah biaya yang terjadi dimasa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang sedang dipertimbangkan didalam suatu keputusan. Jadi sangat penting bagi seorang manajer untuk mengetahui titik impasperusahaan yang dipimpinnya. Dengan mengetahui titik impas(titik impas) manajer perusahaan juga dapat menargetkan atau merencanakan jumlah penjualan produk agar memperoleh
2
keuntungan tertentu. Selain itu titik impas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi dan juga untuk mengetahui mana efek perubahan harga jual, biaya dan Volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh. Hansen dan mowen didalam buku managerial accounting (akuntansi Manajerial) asumsi-asumsi pada analisis Biaya Volume Laba. 1. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linier. 2. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per unit dapat diidentifikasi secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentan yang relepan. 3. Analisis mengasunsikan apa yang diproduksi dapat dijual. 4. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui. 5. Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti 1). Analisis CVP konvensional mengansumsikan semua biaya perusahaan dapat dikelompokan dalam dua kategori: biaya tetap dan biaya Variabel. Sedangkan pada system biaya berdasarkan aktivity biaya dibagi dalam kategori berdasarkan unit dan nonunit. Sistim biaya yang berdasarkan aktivity seperti Analisis Aktivity Based Costing atau biasa dikenel dengan analisis ABC. William K. Carter dalam buku terjemahan “Cost Accounting, Akumtansi Biaya” Aktivity Based Costing didifinisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya dimana tempat penempungan overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan Menggunakan dasar yang mencangkup satu atau lebih factor yang tidak berkait dengan Volume (non-Volume-related factor)2). YY Resort and Restauran Merupakan sebuah perusahaan jasa, perusahaan yang bergerak dibidang jasa juga memerlukan analisis Volume laba biaya yang akan digunakan sebagai alat penentu harga jual per unit, strategi pemasaran dan pemanfaatan fasilitas perusahaan, bahkan analisis ini sangat membantu manajer dalam mengambil banyak keputusan. Adapun perbedaan analisis Volume laba biaya perusahan developer dengan perusahaan lainnya terletak pada pengklasifikasian biaya, didalam perusahaan developer terdapat unsur-unsur biaya pengembangan proyek. Dimana unsur-unsur biaya tersebut terdiri dari biaya praperolehan tanah, biaya perolehan tanah, biaya yang secara langsung berhubungan dengan resort, biaya yang dapat diatrebusikan pada aktivity pengembangan jasaa biaya pinjaman. Mengingat pentingnya titik impass ebagai salah satu alat Bantu dalam perencanaan laba, maka penulis ingin mengkaji lebih jauh lagi dengan mengadakan penelitian dengan judul : “Perbandingan Analisis Cost Volume Profit Konvensional dan Berdasarkan Aktivity Sebagai alat Bantu Perencanaan Laba Kamar Resort ” (Studi Kasus Pada “YY RESORT & RESTUERAN”).
Perumusan Masalah
3
Berdasarkan dari permasalahan yang telah diuraikan diatas maka penulis mencoba merumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penjualan kamar resort pada YY Resort and Restauran yang harus dicapai dengan metode konvensional dan Activity Based Costing agar mencapai impas? 2. Berapa nilai margin of safety YY Resort and Restauran dengan metode konvensional dan Activity Based Costing? 3. Berapa penjualan kamar yang harus dicapai YY Resort and Restauran untuk memenuhi perencanaan laba menurut analisis Cost Volume Profit dan menurut Aktivity Baset Costing? Batasan Penelitian Dari uraian diatas, maka penulis membatasi permasalahan pada bagaimana hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, biaya unit, biaya nonunit dan harga serta Volume untuk perencanaan laba kamar resort dalam operasional penjualan. Tahun 2012 Tujuan Penelitian Untuk melihat nilai margin, penjualan impas dan penjualan kamar yang harus dicapai YY Resort and Restauran untuk memenuhi perencanaan laba menurut analisis Cost Volume Profit dan menurut Aktivity Baset Costing Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam pembuatan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab II : Telaah Pustaka` Bab III : Metode Penelitian Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran
skripsi ini adalah
Metode Penelitian Rencana Penelitian Inti pokok penelitian perencanaan laba adalah membandingkan analisis titik impas dan analisis Aktivity Base Costing. Karena itu dalam penelitian ini selalu terdiri dari dua pembahasan yaitu analisis titik impas yang mengelompokan biaya kedalam kelompok biaya tetap dan biaya variable, serta analisis Aktivity Base Costing yang membedakan biaya kedalam biaya non unit dan biaya nonunit. Dalam rencana penelitian ini akan dilakukan dalam empat tahapan a. Tahap pertama: Mengidentivikasi variabel-variabel yang akan diteliti. b. Tahap kedua: Menetapkan jenis-jenis biaya yang akan diteliti c. Tahap ketiga: Melakukan pengumpulan data. d. Tahap empat: Mengolah data dan menganalisis data dengan analisis titik impas dan analisis Aktivity Base Costing.
4
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perencanaan laba di YY RESORT & RESTUERAN dengan lokasi di jalan Wisata Bahari Km 36 Ds Teluk Bakau Kec Gunung Kijang.
Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data a. Data Kualitatif Yaitu informasi atau data yang sifatnya tidak pasti/relative yang merupakan hasil pengamatan dan penelitian seseorang tampa alat ukur tertentu. b. Data Kuantitatif Yaitu informasi atau data yang bersifat obyektif, hasil penelitian suatu obyek dari hasil perbandingan dengan objek lain. Informasi ini sudah pasti keadaannya. Informasi atau data obyektif sebagai hasil dan perhitungan standar dengan alat ukur standar. 2. Sumber data 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber utama, antara lain: pengamatan lapangan dan wawancara. Berupa data yang berhubungan dengan produksi dan perusahaan. 2. Data Skunder Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber pertama tetapi melalui pihak kedua dan pihak lain antara lain dari literature. Berupa data yang diambil dari literature-literatur di perpustakaan. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Adalah Tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak terkait di perusahaan atau pejabat perusahaan dan karyawan perusahaan yang berwenang memberikan penjelasan mengenai data yang diperlukan. Data yang terstruktur berupa struktur organisasi perusahaan dan jumlah karyawan. Sedangkan data yang tidak terstruktur berupa sejarah berdirinya perusahaan. 2. Observasi Adalah pengamatan secara langsung pada obyek penelitian untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. 3. Dokumentasi Adalah cara memperoleh data yang dapat dilalui melalui catatan-catatan, arsip, laporan-laporan, dokumentasi perusahaan tersebut. Catatan- catatan berupa proses, arsip berupa harga jual dan laporan laba rugi perusahaan, dan laporan berupa Volume penjualan (data tidak bisa di fotocopy dan di lampirkan).
5
Metode analisis data 1. Data Deskriptif Langkah-langkah dalam analisis biaya Volume laba. a. analisis biaya dengan mengelompokan data kedalam biaya tetap dan biaya variabel b. Menentukan margin kontribusi c. Menghitung tingkat break even point d. Analisis break even point sebagai alat analisis data. 2. Data Biaya Merupakan data yang berisi angka-angka yang berkaitan dengan produksi dan penjualan pada perusahaan. Dimana dalam penulisan skripsi ini menggunakan dua analisis biaya yaitu analisis Biaya Volume Laba dan Analisis Aktivity Base Costing. Dengan uraian seperti dibawah ini : a. Analisis Biaya Volume Laba Konvensional Asumsi pengunaan analisis biaya Volume laba i. Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linier. ii. Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per unit dapat diidentifikasi secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentan yang relepan. iii. Analisis mengasunsikan apa yang diproduksi dapat dijual. iv. Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui. v. Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti Perhitungan Analisis Biaya Volume Laba dengan Menggunakan pendekatan mix sale 1. Penjualan dalam unit Unit impas = Biaya tetap : (harga – Biaya Variabel per unit) 2. penjualan dalam dollar Rasio contribusi = Penjualan : Margin Kontribusi Penjualan Impas = Biaya tetap : Rasio margin kontribusi b. Margin Of Safety Marjin Pengamanan Penjualan = Total Penjualan – Penjualan Impas c.Aktivity Based Costing Asumsi yang mendasari activity base Costing 1. Adanya aktivity menyebapkan timbulnya biaya. 2. Produk/ jasa akan menyebapkan timbulnya permintaan akan aktivity. Perhitungan Analisis Aktivity Base Costing Total Biaya = Biaya tetap + (Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit)+ ( Biaya setup x Jumlah setup) + (Biaya per jam mesin x Jumlah jam mesin) Laba operasi sebelumnya adalah total pendapatan dikurangi total biaya. Hal ini dinyatakan sebagai berikut:
6
Laba Operasi = Total Pendapatan – [Biaya tetap + (Biaya Variabel per unit x Jumlah Unit) + (Biaya setup x Jumlah setup) + (Biaya per jam mesin x Jumlah jam mesin)] Jika kita Menggunakan pendekatan margin kontribusi untuk menghitung titik impas dalam unit, maka kita akan Menggunakan persamaan berikut: Unit Impas = [(Biaya tetap + (Biaya setup x Jumlah setup) + ( Biaya per jam mesin x Jumlah jam mesin)] : (Harga – Biaya variable Per Unit) Pembahasan Sejarah berdirinya resort YY Resort and Restauran yang berlokasi dijalan Trikora Km 42 Kecamatan gunung kijang Kabupaten Bintan Propinsi Kepulauan Riau, didirikan pada juni 2001. Pada awalnya berdiri YY Resort and Restauran hanya memiliki 3 karyawan dan 3 kamar resort. Seiring berkembangnya pariwisata di pulau Bintan maka YY Resort and Restauran terus mengembangkan usahanya, sehingga sekarang YY Resort and Restauran telah memiliki 27 kamar resort dan 14 orang karyawan Fasilitas a. Menyediakan 27 Kamar dengan fasilitas: Small Cabin: Dauble bed dan kipas angin Standar room: Dauble bed, TV dan AC Duluxe room: Tripel Bed, TV dan AC Deluxe Tripel: Tripel Bed, TV dan AC Superior Room: Twin Dauble bed, TV dan AC b. Luar kamar: Restauran, sea view room, karaoke, boat banana dan laundry. Jenis kamar Tabel 4.1 Jenis kamar Resort Tipe Kamar Luas Kamar Jumlah kamar Small Cabin 7,5 m2 4 Standar 9 m2 8 Duluxe Dobel 9 m2 5 2 Duluxe Tripel 12 m 8 Superior 16 m2 2 Sumber: YY Resort and Restauran
Harga/kamar Rp 140,000 Rp 250,000 Rp 300,000 Rp 340,000 Rp 420,000
Dari tabel diatas tipe kamar Standar dan duluxe Double memiliki memiliki ukuran yang sama tetapi harga berbeda, yang membedakan harga adalah lokasi kamar yang berbeda. Khusus kamar Duluxe Dobel dan Duluxe Tripel lokasi kamarnya berada ditepi pantai dan langsung menghadap kelaut.
7
Volume Penjualan Kamar Resort Volume penjualan kamar resor yang diperoleh dari YY Resor and Restauran adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Volume penjualan kamar resort tahun 2012
dalam rupiah
Jenis Kamar (dalam Rp 000) Bulan
Januari
Small Cabin
Standar
Duluxe Duluxe Superior Dobel Tripel
Total
980
9.000
1.200
6.800
-
17.980
Februari
1.540
4.500
2.100
4.080
420
12.640
Maret
1.820
3.250
1.500
4.080
420.000
11.070
April
560
5.500
2.400
4.420
420
13.300
Mei
4.060
6.500
5.040
45.740
Juni
420
7.750
1.200
8.840
840
19.050
Juli
2.100
2.750
2.400
3.400
-
10.650
Agustus
1.820
7.000
1.200
5.100
840
15.960
September
1.820
10.750
900
680
-
14.150
Oktober
1.260
4.750
600
5.100
-
11.710
November
840
5.250
2.100
5.100
-
13.290
Desember
1.120
8.250
1.200
5.440
840
16.850
18.340
75.250
8.820
202.390
Total
11.100 19.040
27.900 72.080
Sumber: YY Resort and Restauran
8
Analisis Biaya Tabel 4.4 Biaya-biaya yang terjadi pada YY Resort and Restauran Jenis Kamar (dalam Rp 000) Jenis biaya
Small Cabin
Biaya Breakfest
Duluxe Standar dobel
Duluxe Superior tripel
12.040
3.720
8.480
840
Total Biaya
25.080
Biaya gaji
13.867
27.733
17.333
27.733 6.933
93.600
Biaya Listrik
131
1.505
465
1.060
105
3.266
Biaya kebersihan
548
1.095
684
1.095
274
3.696
biaya bahan habis pakai
655
1.505
697,5
1.590
210
4.657,5
Biaya laundry
1.310
4.515
1.395
4.240
420
11.880
Biaya penyusutan fasilitas
1.150
5.500
4.375
7.000
2.125
20.150
Biaya penyusutan gedung
2.182
5.236
3.273
6.982
2.327
20.000
Biaya perawatan gedung
400
1.200
1.000
2.000
600
5.200
Biaya iklan.
1200
Biaya alat tulis casir & resepsionis Total biaya
400 20.242
60.330
32.943
60.180 13.834
187.52
Sumber: YY Resort and Restauran
9
Tabel 4.5 Klasifikasi biaya berdasarkan analisia CVP dan ABC Jenis Biaya
Berdasarkan Cost Volume Profit Breakfest Variabel Gaji Tetap Listrik Variabel kebersihan Tetap bahan habis Variable
Berdasarkan Aktivity
Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya pakai Biaya Loundry Biaya penyusutan fasilitas Biaya penyusutan gedung Biaya perawatan gedung Biaya iklan
Unit Level Batch Level Batch Level Batch Level Batch Level
Variabel Tetap
Biaya alat tulis
Tetap umum
Tetap Tetap Tetap umum
Unit Level Facility sustaining Facility sustaining Facility sustaining Produk sustaining Produk Sustaining
Klasifikasi biaya berdasarkan analisis Cost Volume Profit Dari tabel diatas analisis Cost Volume Profit mengklasifikasikan biaya menjadi biaya tetap dan biaya variable. a. Biaya tetap Biaya ini merupakan biaya yang secara total tidak dipengaruhi oleh Volume kegiatan dalam satu periode tertentu. Biaya yang termasuk katagori ini adalah biaya perawatan gedung, biaya penyusutan, biaya gaji dan upah. b. Biaya variable Biaya varIabel adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh tingkat aktivity perusahaan. Biaya yang termasuk katagori ini adalah biaya perlengkapan kamar. Berdasaran tabel 4.4 dan tabel 4.5 maka klasifikasi biaya berdasarkan Cost Volume Profit adalah sebagai berikut.
Tabel 4.6 Biaya yang terjadi pada tahun 2012 berdasarkan tipe kamar dengan klasifikasi Cost Volume Profit Jenis Kamar (dalam Rp 000) Jenis biaya Biaya Tetap
Small Cabin 18.146
Standar
Duluxe Dobel
Duluxe Tripel
Superior
40.765
26.665
44.810
12.259
Total Biaya
142.645
10
Biaya tetap umum
1.600
Biaya Variabel
2.096
19.565
6.278
15.370
1.575
44.884
Total biaya
20.242
60.323
32.943
60.180
13.834
188.129
Sumber: YY Resort and Restauran Tabel 4.7 biaya yang terjadi berdasarkan unit kamar dengan klasifikasi Cost Volume Profit Jenis kamar perunit perhari (dalam Rp 000)
Jenis biaya Small Cabin
Standar
Duluxe dobel
Duluxe tripel
Superior
Biaya Tetap
12,428
13,960
14,611
21,044
11,095
Biaya Variabel
17,00
135,00
137,50
142,50
145,00
Total biaya
29,428
148,960
152,111 163,544 156,095
Sumber: YY Resort and Restauran Klasifikasi biaya berdasarkan analisis ABC Biaya berdasarkan analisis konvensional pada tabel diatas diklasifiksikan menjasi unit level activities, batch level activities, facility sustaining activities dan product sustaining activities. a. Unit level activities Aktivity ini dilakukan setiap hari dalam memberikan pelayanan kepada tamu. Aktivity yang termasuk kategori ini adalah breakfast dan laundry. b. Batch level activities Aktiviti ini didasarkan besar atau kecilnya biaya yang terjadi akibat dari penjualan kamar. Aktivity yang termasuk kategori ini adalah biaya gaji, biaya telpon, biaya listrik dan biaya bahan habis pakai. c. Facility sustaining activities Aktivity yang diperlukan untuk mempertahankan proses produksi secara umum. Aktivity yang termasuk kategori ini adalah penyusutan fasilitas, penyusutan gedung dan perawatan gedung. d. Product sustaining activities Product sustaining activities berkaitan dengan produk spesifik dan biayanya. Aktivity yang termasuk kategori ini
11
adalah biaya reseptionis.
iklan
dan
biaya
alat
tulis
casir
dan
Analisis Cost Volume Profit Pengunaan laba operasi dalam analisa CVP Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengoperasikan biaya-biaya perusahaan menjadi kategori tetap dan varabel laporan rugi laba dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: Laba operasi = Pendapatn penjualan – Biaya variabel – Biaya tetap Sehingga laporan rugi laba YY Resort and Restauran adalah sebagai berikut Penjualan Rp 202.390.000 Dikurangi beban variabel Rp 44.883.500 Margin kontribusi Rp 157.506.500 Dikurangi biaya tetap langsung Rp 142.645.630 Margin kamar Rp 14.860.870 Dikurangi biaya tetap umum Rp 1.600.000 Laba operasi Rp 13.260.870 Analisis Multiproduk YY Resort and Restauran memiliki 5 tipe kamar Small Cabin, Standar, Duluxe Dobel, Duluxe Tripel dan Superior. Sehingga titik impas dihitung secara terpisah berdasarkan tipe kamar atau dengan Menggunakan penjualan campuran (mix sale)
Tabel 4.8 Perhitungan laba rugi berdasarkan tipe kamar Jenis Kamar (dalam Rp 000) Small Cabin Penjualan
Total Biaya
Standar
Duluxe dobel
Duluxe tripel
Superior
18.340
75.250
29.900
72.080
8.820
202.390
Dikurangi Biaya Variabel
2.096,0
19.565,0
6.277,5
15.370,0
1.575,0
44.883,50
Margin kontribusi
16.244,0
55.685,0
23.622,5
56.710,0
7.245,0
157.506,50
Dikurangi biaya tetap langsung
18.146,0
40.764,7
26.665,4
44.810,2
12.259,4
142.645,63
Margin jasa kamar
(1.902,0)
14.920,3
(3.042,9)
11.899,8
(5.014,4)
14.860,88
Dikurangi beban tetap umum
1.600
12
Laba sebelum pajak
1.
2.
13.260.870
Menghitung titik impas berdasarkan tipe kamar Dengan menghitung impas berdasrkan tipe kamar maka diperoleh impas dalam unit untuk kamar Small Cabin adalah 146 unit, Standar 220 unit, Duluxe Dobel 115 unit, Duluxe Tripel 168 unit dan Superior 36 unit. Artinya YY Resots and Restauran harus menjual kamar Small Cabin sebanyak 146 hari, Standar 220 hari, Duluxe Dobel 115 hari, Duluxe Tripel 168 hari dan Superior 36 hari pada tahun 2012 untuk memperoleh laba Rp 0. Menghitung titik impas berdasarkan penjualan campuran dengan CVP Dari perhitungan diatas hanya menutupi biaya tetap langsung sedangkan biaya tetap umum masih belum tertutupi. Maka untuk menghitung biaya tetap umum kita harus memasukan lima jenis tipe kamar kedalam satu paket Untuk menentukan bauran kontribusi per unit pada bauran panjualan dengan Menggunakan perbandingan penjualan berdasarkan impas per unin
Tabel 4.9 Bauran penjualan dalam (Rp 000) Tipe kamar Harga Biaya Margin Bauran Margin variabel kontribusi penjualan kontribusi per unit per unit per unit kamar Small Cabin
140
16,000
124,000
6
744,000
Standar
250
65,000
185,000
10
1.850,000
Duluxe Dobel
300
67,500
232,500
6
1.395,000
Duluxe Tripel
340
72,500
267,500
8
2.140,000
Superior
420
75,000
345,000
2
690,000
Margin kontribusi per kamar
6.819,000
Dari proyeksi laporan laba rugi YY Resort and Restauran kita mengetahui biaya tetap kamar sebesar Rp 142.645.630 dan
13
biaya tetap umum sebesar Rp 1.600.000 sehingga total biaya tetap Rp .144.245.630 Perhitungan impas paket = Biaya tetap : Margin Kontribusi per paket = Rp 144.245.630: 6.819.000 = 21.153487 Pembuktian
Tabel 4.10 Pembuktian impas dalam bauran penjualan dalam paket Jenis Kamar perunit (dalam Rp 000) Standar
Duluxe dobel
Duluxe tripel
Superior
Total Biaya
17.768,9
52.883,7
38.076,3
57.537,5
17.768,9
184.035,3
Dikurangi: biaya variabel
2.030,7
13.749,8
8.567,2
12.269,0
3.173,0
39.789,7
Margin kontribusi
15.738,2
39.134.9
29.509,1
45.268,5
14.595,9
144.245,6
Dikurangi : biaya tetap langsung
18.145,9
40.764,7
26.665,4
44.810,2
12.259,4
142.645,6
Margin kamar
(2.407,7)
(1.630,1)
2.843,6
458,3
2.336,5
1.600,00
Jenis biaya
Small Cabin
Penjualan
Dikurangi: biaya tetap umum
1.600,00
rugi laba
3.
0,00
Pendekatan rupiah penjualan Dengan menggunakan laporan rugi laba pada bahasan pengunaan laba operasi dalam analisa CVP, maka dapat dihitung berapa pendapatan penjualan yang dihasilkan untuk mencapai impas. Maka pendapatan penjualan yang harus dihasilkan untuk mencapai titik impas adalah: Rasio margin kontribusi = Margin kontribusi : penjualan = 157.506.500 : 202.390.000 = 0,778 Penjualan Impas = Biaya tetap : Rasio margin kontribusi = 142.645.630 : 0,778 = 183.349.139
14
titik impas dalam rupiah penjualan Menggunakan asumsi bauran penjualan, tetapi mengabaiakan persyratan margin kontribusi per paket. Analisis Biaya Berdasarkan Aktivity Analisis CPV konvensional mengasumsikan semua biaya resort dapat dikelompokan dalan dua kategori biaya yang berubah sejalan dengan volume penjulan (biaya variabel) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap). Pada sistem perhitungan biaya berdasarkan Aktivity biaya dibagi dalam kategori unit dan non unit. Sistem biaya aktivity mengakui beberapa biaya yang berubah bergantung pada jumlah unit yang terjual sedangkan beberapa biaya lain tidak. Sistem biaya berdasarkan aktivity mengkui biaya nonunit tetap berkenaan dengan perubahan volume prouksi, sistem perhtungan biaya berdasarkan aktivity juga memperlihatkan banyak biaya berdasarkan nonunit berubah berkenaan dengan pengerak aktivity lainnya. Total Biaya = Biaya tetap + (Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit)+ ( Biaya batch x luas kamar) + (Produk sustaining x jumlah unit kamar) = Rp 45.350.000 + [(17.000 x 131) + (65.000 x 301) + (67.500 x 93) + (72.500 x 212) + ( 75.000 x 21)] + (354.000 x 275) + (59,259 x 27) =
Rp 45.350.000 1.600.000
+
44.883.500
+
97.296.000
+
= Rp 189.129.500 Total biaya berdasarkan analisis aktivity adalah Rp 108.353.400 Laba Operasi = Total Pendapatan – [Biaya tetap + (Biaya Variabel per unit x Jumlah Unit) + (Biaya batch x luas kamar) + (Produk sustainig x jumlah unit kamar)] = Rp 202.390.000 – {45.350.000 + [(16.000 x 131) + (65.000 x 301) + (67.500 x 93) + (72.500 x 212) + (75.000 x 21)] + (354.000 x 275) + (59,25926 x 27)} = Rp 202.390.000 – 189.129.500 = Rp 13.260.500 Total laba operasi berdasarkan analisis aktivity Rp 13.260.500 Untuk menghitung titik impas berdasarkan aktivity Menggunakan perhitungan impas berdasarkan jenis kamar dan bauran penjualan. 1. Impas berdasarkan tipe kamar Unit Impas = [Biaya tetap + (biaya batch x luas kamar) + ( produk sustaining x jumlah unit kamar)] : (Harga – Biaya variable Per Unit)
15
Untuk mencapai penjualan impas dengan analisis aktivity YY Resort and Restauran harus menjual 97 hari untuk kamar Small Cabin, 204 hari Standar, 101 hari Duluxe Dobel, 187 hari Dluxe Tripel dan 48 hari untuk kamar superior. 2. Menghitung aktivitas berdasarkan bauran penjualan Berdasarkan tabel 4.9 margin kontribusi perkamar 6.819.000. Total biaya berdasarkan Aktivity biaya tetap 45.350.000, Produk Sustaining Rp 1.600.000 dan Batch 354.000 x 275 = Rp 97.296.000 sehingga total biaya 144.246.000. Perhitungan
impas
paket
aktivity
Rp Rp Rp Rp
= Total biaya : Margin kontribusi per paket
= 144.246.000 : 6.819.000 = 21.153541 Tabel 4.11 Pembuktian Bauran penjualan dengan Menggunakan bauran penjualan berdasarkan analisa aktivity (Rp 000) Jenis kamar per unit (Rp 000) Jenis Biaya
Standar Small Cabin
Penjualan
Superior Duluxe Tripel
Duluxe Dobel
Total Biaya
17768,9
52883,7
38076,3
57537,5
17768,9
184035,3
Dikurangi biaya variabel berdasarkan unit
2030,7
13749,8
8567,2
12269,0
3173,0
39789,7
Margin kontribusi
15738,2
39133,9
29509,1
45268,5
14595,9
144245,6
10614,0
25473,8
15921,1
33965,0
11321,7
237,0
474,0
296,3
474,1
118,5
Dikurangi beban variabel berdasarkan non unit: -
Bacth Dukungan teknik Margin yang dapat ditelusuri Dikurangi beban tetap
98895,6
45350,0
4947,2
11873,5
7420,9
15831,3
5277,0
45350,0
Laba ( rugi)
0,000
Mengenal Resiko dan Ketidakpastian (Margin of Safety)
16
Resiki dan ketidak astian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan bagaimanapun hal ini harus ditangani. Untuk menghadapi resiko dan ketidak pastian akan menggunakan metode Margin pengaman ( Margin of safety) 1. Margin pengaman berdasarkan unit dengan analisa CVP Tabel 4.12 Margin pengaman berdasarkan unit dengan analisa CVP Jenis Kamar perunit Small Cabin
Standar
Duluxe Duluxe Superior Dobel Tripel
Penjualan
131
301
93
212
21
impas per unit
146
220
115
168
36
margin pengaman
(15)
79
(22)
144
(5)
2.Margin pengaman pendapatan penjualan berdasarkan penjualan campuan dengan analisi CVP Marjin Pengamanan Penjualan = Penjualan – Penjualan Impas = Rp 202.390.000 – Rp 184.035.333 = Rp 18.354.667 3. Margin pengaman berdasarkan unit dengan analisa Aktivity
Tabel 4.13 Margin pengaman be rdasarkan unit dengan analis Aktivity Jenis Kamar perunit Small Cabin
Standar
Duluxe Duluxe Superior Dobel Tripel
Penjualan
131
301
93
212
21
impas per unit
97
204
101
187
48
margin pengaman
34
97
(8)
25
(27)
4. Margin pengaman pendapatan penjualan berdasarkan penjualan campuan dengan analisi Aktivity Marjin Pengamanan Penjualan = Penjualan – Penjualan Impas = Rp 202.390.000 – Rp 184.035.333 = Rp 18.354.694
17
Perbandingan Analisis Konvensianal dan Aktivity Baset Costing YY Resort and Restauran menargetkan laba pada tahun 2013 sebesar Rp 50.000.000. Maka untuk mencari penjualan impas dihitung Menggunakan rumus target laba operasi dengan bauran penjualan dalam paket. 1. Perhitungan dengan Menggunakan analisis Konvensional dengan bauran penjualan dalam paket Jumlah unit = ( Target laba + Biaya tetap) : ( Harga – Biaya variable per unit) =
(50.000.000 + 144.245.625) : (184.035.333 – 39.789.708)
= 194.245.625 : 144.245.625 = 1.34663 unit
Tabel 4.14 Pembuktian Perhitungan dengan Menggunakan analisis Konvensional dengan bauran penjualan dalam paket Jenis kamar per unit (Rp 000) Jenis Biaya
Small Cabin
Penjualan
Total Biaya
Standar
Duluxe Dobel
Duluxe Tripel
Superior
23.928,1
71.214,8
51.274,7
77.481,7
23.928,2
247.827,8
Dikurangi: Biaya Variabel
2.734,6
18.515,9
11.536,8
16.521,8
4.272,9
53.582,0
Margin kontribusi
21.193,5
52.698,9
39.737,9
60.959,9
19.655,3
194.245,8
Dikurangi: Biaya tetap langsung
18.146,0
40.764,7
26.665,4
44.810,2
12.259,4
142.645,7
Margin kamar
3.047,5
11.934,2
13.072,5
16.149,7
7.395,9
51.599,9
Dikurangi: Biaya tetap umum
1.600,0
Rugi laba
49.999,9
18
4. Perhitungan Dengan Menggunakan Jumlah unit = [target laba + luas kamar) + unit kamar)] : Unit)
analisis Aktivity Biaya tetap + (biaya batch x ( produk sustaining x jumlah (Harga – Biaya variable Per
Jumlah Unit = [50.000.000 + 45.350.000 + (354.000 x 275) + (59.260 x 27)] : (184.035.333 – 39.789.708) = 194.246.000 : 144.245.625 = 1.3466335 Unit Tabel 4.15 Pembuktian Perhitungan dengan Menggunakan analisis Aktivity dengan bauran penjualan dalam paket. Jenis kamar per unit (Rp 000) Jenis Biaya
Penjualan
Small Cabin
Standar
Duluxe Dobel
Duluxe Tripel
Total Biaya Superior
23.928,2
71.214,9
51.274,7
77.481,8
23.928,2
247.827,7
Dikurangi beban variabel berdasarka unit
2.589,4
18.515,9
11.536,8
16.521,8
4.272,9
53.436,8
Margin kontribusi
21.338,8
52.697,0
39.737,9
60.959,9
19.655,3
194.390,9
10.614,0
25.473,9
15.921,1
33.965,0
11.321,7
474,0
296,3
474,1
118,5
Dikurangi beban variabel berdasarkan non unit Bacth Dukungan Teknik
237,0
98.895,6
Margin yang dapat ditelusuri Dikurangi beban tetap
95.495,3 4.947,3
11.873,5
7.420,9
15.831,3
5.277,2
45.350,0
Laba rugi
50.145,3
19
DAFTAR PUSTAKA Carter, William K & Usry, Milton F.2002. Akuntansi Biaya Buku II edisi 13.Jakarta. Salemba Empat. Carter. William. K & Usry. Milton F. 2006. Cost Accunting “Akuntansi Biaya” Buku I edisi 13. Jakarta. Salemba Empat. Carter User. 2005. Akuntansi Biaya Edisi 13 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat Drs Hakim Abdul M.B.A, Akuntansi dan Drs Supomo Bambang M.Si., Akumtansi, 2009, Akuntansi manajemen Edisi 1, Jogyakarta BPFE. Drs Prastowo Dwi D,M.M.,Ak & Juliaty Rifka, SE, 2002, Analisa Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi Edisi 2, Jakarta, Salemba Empat. Dunia Firdaus Ahmat , Abdull Wasilah. 2009, Akuntansi Biaya Edisi 2.Jakarta. Salemba Empat. Hanaren Dater Foster, 2008, Akuntansi Biaya Penekana Menejerial Jilit I Edisi 11, Jakarta.PT Indeks. Hansel. Don R, Mowel. Maryanne M dan Hermawan, Ancella A, 1997, Akuntansi Manajement, jilit 2, Jakarta, Erlanga. Purba Radik, 1996, Akuntansi untuk Manajemen Jilit 2, Jakarta, Reneke Cipta. William K, Carter. 2009. Akuntansi Biaya buku 1 Edisi 14. Jakarta. Salemba Empat
20
