KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) RISET UNGGULAN DAERAH
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSEP PENGEMBANGAN PRODUK OYEK DI KECAMATAN KARANGGAYAM A.
1. Kebutuhan bahan makanan rendah karbohidrat semakin meningkat 2. Masyarakat modern cenderung pada produk yang alami tanpa bahan kimia
LATAR BELAKANG Singkong atau juga disebut ketela pohon banyak di hasilkan masyarakat petani hampir di seluruh wilayah
3. Bahan baku tersedia di sekitar lokasi produksi 4. Para pelaku usaha sebagian besar adalah kelompok masyarakat miskin.
Kabupaten Kebumen mulai dari Prembun sampai dengan Rowokele. Wilayah Kebumen bagian utara
Maka
seperti Kecamatan Karangsambung, Sadang, dan
pertanian
Karanggayam
Kecamatan
diperlukan adanya inovasi proses produksi sampai
dengan jumlah hasil produksi singkong terbanyak.
dengan pemasaran melalui riset/ penelitian unggulan.
Petani menjual hasil pertanian berupa singkong kepada
Dengan penelitian ini diharapkan muncul ide-ide kreatif
tengkulak dari daerah Kuwarasan dan Karanganyar
dari
sebagai bahan baku produksi lanting.
menyelesaikan
merupakan
beberapa
Beberapa usaha pengolahan singkong menjadi produk yang memiliki nilai tambah sudah banyak dilakukan namun produk yang dihasilkan masih original
singkong
seluruh
pengembangan
menjadi
produk
komponen berbagai
nasi
masyarakat
hambatan
potensi oyek
untuk
pembangunan
daerah, khususnya terkait dengan pengembangan nasi oyek di Kecamatan Karanggayam. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah adanya gambaran
usaha produk oyek dapat dijumpai di beberapa wilayah
strategi dan implementatif tentang pengembangan
seperti Kecamatan Karanggayam, Karangsambung,
produk oyek di Kecamatan Karanggayam sehingga
Sadang, Padureso dan beberapa kecamatn lainnya di
dapat
Kabupaten Kebumen.
rencana pendampingan dan pengembangan produk.
di bawah Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
digunakan
sebagai
pedoman
penyusunan
Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Memberi gambaran ilmiah dan aktual terhadap
Kebumen menetapkan satu produk unggulan di tiap
potensi dan solusi atas
Kecamatan sebagai prioritas dampingan konsultan
pengembangan oyek di Kecamatan Karanggayam
PLUT dimana oyek singkong merupakan produk
KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2016
rangka
(belum ada inovasi baik bentuk maupun rasa). Pelaku
Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang berada
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
dalam
2. Menyajikan
data
permasalahan dalam
yang
dapat
unggulan dari Kecamatan Karanggayam. Beberapa
dipertanggungjawabkan secara akademis terhadap
alasan memilih nasi oyek sebagai prioritas dampingan
tema penelitian
PLUT untuk Kecamatan Karanggayam antara lain:
3. Merumuskan bentuk lembaga usaha yang ideal untuk
meningkatkan
kesejahteraan
G. LINGKUP KEGIATAN
melalui
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini merupakan
memberdayakan masyarakat dengan memadukan
langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang sangat
potensi, sumber daya dan teknologi yang tepat guna
mendasar
Terwujudnya inovasi untuk dapat meningkatkan nilai
mengembangkan metodologi. Adapun ruang lingkup
sehingga
peserta
penelitian
ekonomis produk oyek melalui terciptanya produk oyek
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
yang higienis dan cepat saji dengan aneka rasa.
harus
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGEMBANGAN DESA WISATA CANDIRENGGO KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN A. LATAR BELAKANG Desa
Wisata
Candirenggo
1. Analisa potensi bahan baku dan SDM
memiliki
potensi
dalam
2. Analisa data histori pengembangan produk
keterpaduan antara atraksi, akomudasi, dan fasilitas
3. Analisa kelembagaan usaha pelaku UKM
pendukung
pengembangan produk oyek yang masing-masing meliputi :
4. Analisa proses produksi dan pemasaran produk
kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara
1. Analisa potensi bahan baku
5. Analisa pengembangan sentra.
dan tradisi yang berlaku. Desa Candirenggo juga
C. SASARAN Sasaran kegiatan adalah tersusunnya analisa SWOT
H. KELUARAN KEGIATAN
2. Proses Produksi 3. Manajemen pengelolaan usaha
Keluaran
yang
yang
Kecamatan
bentuk
disajikan
dalam
Ayah
integrasi
suatu
atau
struktur
merupakan kawasan pedesaan yang memiliki beberapa
dihasilkan
dari
pelaksanaan
karakteristik khusus untuk menjadi tujuan wisata.
4. Sumberdaya pelaku usaha
pekerjaan ini berupa :
5. Potensi pemasaran produk.
1. laporan pelaksanaan kegiatan
memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli.
2. Analisa SWOT meliputi semua unsur kegiatan
Selain itu, beberapa faktor pendukung seperti makanan
D. SASARAN Lokasi
kegiatan
di
wilayah
Kecamatan
usaha
Karanggayam meliputi Desa Logandu, Desa Kalibening I.
dan Desa Clapar, Desa Giritirto. E. SUMBER PENDANAAN Sumber
pendanaan
Di kawasan Desa Candirenggo, penduduknya masih
khas,
ini
berasal
dari
sosial
turut
Di luar faktor tersebut, alam dan lingkungan yang masih
menguasai
permasalahan
Kabupaten Kebumen melalui DPA BAPPEDA Tahun
pendidikan minimal S1.
Penerima manfaat mendapatkan informasi yang
sistem
PERSONIL YANG DIBUTUHKAN
pemberdayaan
F. MANFAAT KEGIATAN
dan
mewarnai sebuah kawasan Desa Wisata Candirenggo.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Anggaran 2016.
pertanian
3. Konsep terpadu pengembangan sentra
Pelaksana riset adalah lembaga/ perorangan yang kegiatan
sistem
terhadap
pendampingan pelaku
UMKM
dan
dari sebuah kawasan tujuan wisata. Desa Candirenggo
dengan
merupakan salah satu potensi daya tarik alam dan
J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN RISET Riset dilaksanakan selama 120 hari atau mulai tanggal 06 Juni sampai dengan 05 Okt 2016.
asli dan terjaga merupakan salah satu faktor terpenting
masyarakat yang benar-benar berdampak langsung terhadap ekonomi kerakyatan, dimana masyarakat akan secara langsung menikmati hasil dari kunjungan dari wisatawan.
aktual dan menyeluruh sehingga dapat dijadikan
Melalui Riset Unggulan Daerah diharapkan muncul
pedoman untuk perencanaan dan pengembangan
ide-ide kreatif sebagai panduan dalam menyusun
obyek penelitian.
rencana strategis pengembangan potensi Desa Wisata.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
F. MANFAAT KEGIATAN
Maksud diadakan Riset Unggulan Daerah adalah
Penerimaan manfaat mendapatkan informasi yang
untuk mengetahui seberapa besar prospek dan potensi
aktual menyeluruh sehingga dapat dijadikan pedoman
yang ada di Desa Candirenggo untuk dikembangkan
untuk
menjadi Desa Wisata beserta permasalahan dan solusi
penelitian.
dan
Tujuan peneliatian, antara lain: gambaran
yang
menyeluruh
yang
sebagai berikut:
2. Sumber daya manusia
pembinaan,
dan
menyeluruh
terhadap
3. Tersusunnya
Rencana
meliputi aspek kesediaan kelembagaan, sumber daya
tentang
manusia, program kerja, potensi dan pemasaran.
Kecamatan Ayah.
D. LOKASI KEGIATAN
I.
Lokasi kegiatan di Desa Candirenggo Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen.
kegiatan
bersumber
dari
Kebumen melalui DPA BAPPEDA Tahun Anggaran
dalam
di
ekor (Kebumen Dalam Angka, 2014 ) sebagai besar di
(Business
Desa
Plan)
Candirenggo
PERSONIL YANG DIBUTUHKAN Pelaksana riset adalah lembaga/perorangan yang
J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN RISET
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
2016.
Wisata
Bisnis
memahami pengembangan Desa Wisata.
E. SUMBER PENDANAAN pendanaan
Desa
pengawasan
Populasi sapi potong di Kabupaten Kebumen 64.292
2. Konsep pengembangan Desa Wisata
permasalahan dan solusi pengembangan Desa Wisata
dan
baik (Good Breeding Pratice).
1. Laporan hasil penelitian
potensi,
bimbingan,
pengembangan usaha pembibitan sapi potong yang
Hasil akhir yang diharapkan adalah:
Sasaran kegiatan adalah tersusunnya data yang
dari Departemen Pertanian
terkonsentrasi di suatu wilayah untuk mempermudah
5. Pemasaran
C. SASARAN
sapi potong maka diperlukan upaya peningkatan
maupun terintegritas dengan komoditi lainnya serta
H. KELUARAN KEGIATAN
Wisata.
program Percepatan
diarahkan pada suatu kawasan, baik kawasan khusus
4. Potensi
3. Munculnya kreasi dan inovasi pengembangan Desa
Dalam rangka mendukung
pembibitan sapi potong
3. Program kerja
pengembangan Desa Wisata.
LATAR BELAKANG
populasi sapi potong. Kebijakan pengembangan usaha
yang ada pada obyek penelitian. 2. Sebagai bahan membuat rencana dan implementasi
A.
khususnya pada penyediaan daging yang berasal dari
Lingkup pelaksanaan kegiatan meliputi hal-hal,
1. Analisis kelembagaan
Sumber
obyek
Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDS/K),
menyajikna potensi dan solusi atas permasalahan
lengkap
pengembangan
G. LINGKUP KEGIATAN
yang dapat diambil.
1. Adanya
perencanaan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSEP PENGEMBANGAN BIBIT SAPI
Riset dilaksanakan selama 120 hari atau mulai tanggal 6 Juni 2016 sampai dengan 5 Oktober 2016.
kelola oleh masyarakat peternak di pedesaan dengan skala yang relatif kecil (1 – 5 memanfaatkan
sumberdaya
ekor). Dengan
peternak
yang
relatif
terbatas , para peternak tersebut tetap mengelola sapi potong
sebagai
salah
satu
sumber
pendapatan
keluarga. Peningkatan populasi sapi potong dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan sapi lokal (Direktorat Jendral Peternakan , 2009) . Dalam peraturan tersebut berisi 3 aspek yaitu 1) aspek komoditasnya , yaitu lebih memprioritaskan sapi lokal, 2) aspek lokal yaitu, merupakan lokasi yang potensial untuk dikembangkan menjadi sumber bibit, sesuai agroekosistem, bukan
endemis penyakit, tersedia sarana, kelembagaan dan
358/Kpts/PK.040/6/2015 tanggal 8 Juni 2015, maka dari
sumberdaya manusia, mudah dijangkau dan mudah
aspek
mengendalikan mutasi ternak, 3) aspek kelompok yaitu
pemerintah bersama masyarakat akan berupaya untuk
kelompok yang organisasinya jelas, aktif, mendapatkan
terus
rekomdasi
mengembangkan,
dari
Dinas
Peternakan
Provinsi
dan
hukum
menjaga
sudah
mempunyai
keberadaannya,
legalitas
melestarikan
dan
peternak menjual bibit sapi keluar daerah tanpa sepengetahuan kelompok/ Assosiasi/ petugas;
dan
3. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha
sehingga akan lebih memberi
Kabupaten, anggota menimal 20 orang, jumlah induk
manfaat bagi dunia peternakan khusunya di Kabupaten
per kelompok minimal 50 ekor, mempunyai rumpun
Kebumen dan Indonesia pada umunya.
ternak asli/lokal, berpotensi dalam pengembangan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab para
menguntungkan
bagi
peternak
dalam
yang usaha
agribisnis ternak sapi; 4. Untuk mengetahui perbedaan
Permasalahan yang ada dalam pengembangan
tingkat pendapatan
dan keuntungan agribisnis ternak sapi antara usaha
perbibitan, arah usahanya ke Village Breeding Center
pembibitan sapi di Kabupaten Kebumen antara lain :
yang dikelola perorangan dan usaha yang dikelola
(VBC) atau memperkuat VBC yang sudah ada bersedia
1. Pedet (calon pejantan/calon induk) lepas sapih
kelompok;
dibina oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.
terpilih yang ada dimasyarakat sulit ditemukan
Ditetapkannya Kebumen sebagai wilayah sumber bibit Sapi Peranakan Ongole (PO) berdasarkan SK Kementan No. 47/Kpts/SR.120/1/2015 tertanggal 16
5. Untuk
mengetahui
karena petani langsung menjual keluar daerah tanpa
pengembangan
terkendali;
Kebumen;
2. Produksi bibit sapi belum sesuai prediksi
faktor-faktor
pembibitan
sapi
pendukung di
Kabupaten
karena
6. Untuk mengetahui besarnya potensi pengembangan
Januari 2015 merupakan amanah yang sangat besar
banyak mutasi dan penjualan bibit sapi keluar tanpa
pembibitan sapi di Kabupaten Kebumen dilihat dari
yang harus diikuti dengan rencana pengembangan dan
sepengetahuan kelompok/assosiasi/petugas;
aspek ketersediaan pakan, SDM peternak dan
pengelolaan yang baik dan sesuai aturan yang ada. Masyarakat
peternak
Kabupaten
Kebumen
berupaya
menghasilkan
dan
pemerintah
diupayakan bibit
sapi
3. Kelembagaan kelompok tani ternak dan Assosiasi
daerah
untuk
selalu
ungggul
guna
Peternak belum optimal;
B.
Riset pengembangan bibit sapi dimaksudkan untuk
Kementerian Pertanian) terus berupaya melestarikan
mengkaji bagaimana pengembangan bibit ternak sapi di
dan
Kabupaten Kebumen. Adapun tujuannya adalah :
PO
Kebumen, Dengan ditetapkan Sapi PO Kebumen
1. Untuk mengetahui rata-rata pedet yang lahir dan
sebagai galur ternak baru di Indonesia dengan Surat
yang dijual keluar daerah pertahun selama 3-5 tahun
Keputusan
terakhir;
Menteri
Pertanian
Nomor
D.
LOKASI KEGIATAN Lokasi
MAKSUD DAN TUJUAN
(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
sapi
Petani Ternak di Kabupaten Kebumen.
perencanaan bisnis (business plan) yang baik.
Pemerintah Kabupaten Kebumen, Pemerintahan
mengembangakannya
Pengurus kelompok tani ternak dan Pengurus Assosiasi
5. Peternak dalam mengusahakan ternaknya belum menerapkan usaha agribisnis dan belum membuat
SASARAN Sasaran Riset ini adalah para peternak sapi,
ternak terbatas;
nasional.
sekaligus
C.
4. SDM Petugas, pendamping dan pengawas bibit
memenuhi kebutuhan bibit lokal , regional maupun
Provinsi Jawa Tengah dan didukung instansi terkait
pemasaran.
kegiatan
riset
adalah
dilokasi
Sentra
Peternakan Rakyat (SPR) yaitu di Kecamatan Puring dan Kecamatan Petanahan. E.
SUMBER PENDANAAN Dana untuk kegiatan Riset ini di bebankan kepada DPA Bappeda Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2016.
F.
MANFAAT KEGIATAN
maupun
Manfaat kegiatan riset ini antara lain sebagai
3. Tersusunnya
1. Sebagai bahan informasi bagi para peternak dalam melaksanakan kegiatan agribisnis peternakan sapi; 2. Sebagai
bahan
investor/pengusaha
informasi dalam
bagi
I.
para
Pusat
mengembangkan
penyusunan
kebijakan
melalui
pengembangan
4. Sebagai bahan referensi penelitian lebih lanjut. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan Riset Pengembangan Pembibitan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSEP PENGEMBANGAN DESA WISATA SENTRA KERAJINAN GERABAH DESA PEJAGATAN
plan)
A.
sosial
ekonomi
yang
kompenten
J.
dan
LATAR BELAKANG Kerajinan Gerabah di Desa Pejagatan Kecamatan Kutowinangun
sudah ada sejak puluhan tahun yang
perorangan
lalu dan merupakan usaha turun temurun. Desa
maupun kelompok dengan latar belakang pendidikan
Pejagatan merupakan salah satu daerah kerajinan
minimal S -1.
gerabah
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN RISET
masyarakatnya
Pelakasanaan
riset
direncanakan
di
Kabupaten menekuni
Kebumen, usaha
sebagian ini
untuk
dapat
meningkatkan perekonomian rumah tangga mereka.
dilaksanakan dalam waktu 4 bulan (120 hari) mulai
Gerabah sendiri adalah perkakas yang terbuat dari
bulan Juni 2016 – Oktober 2016.
tanah liat atau tanah lempung yang kemudian dibentuk dan dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna bagi kehidupan. Sebagian besar produk gerabah yang
sapi adalah sebagai berikut :
diproduksi perajin Desa Pejagatan berupa perkakas
1. Koordinasi dengan Dinas dan Tokoh masyarakat di
rumah tangga seperti cobek, anglo, periuk, mangkok
tingkat kabupaten , kecamatan dan desa; 2. Melaksanakan penelitian sesuai dengan metodologi dan pelaksanaan yang benar;
H.
(bisnis
PERSONIL YANG DIBUTUHKAN
dibidang
Dinas
peternakan.
G.
bisnis
memahami teknologi peternakan baik
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen dalam
rencana
Untuk melaksanakan Riset ini dibutuhkan peneliti
3. Bahan pertimbangan dan masukan bagi Pemerintah pemerintah
dalam
pengembangan bibit sapi di lokasi penelitian.
usahanya dibidang pembibitan sapi;
dan
Daerah/pusat
pengembangan pembibitan sapi;
berikut:
Daerah
pemerintah
tanah, dan beberapa jenis pot, padasan, tempat payung dan kerajinan lainnya dikerjakan jika ada pesanan. Proses produksi kerajinan gerabah dilakukan di
3. Menyusun laporan hasil penelitian yang akuntabel.
rumah-rumah warga dengan memanfaatkan bahan
KELUARAN KEGIATAN
baku tanah di sekitarnya dan masih menggunakan
Keluaran dari kegiatan Riset ini adalah : 1. Terlaksananya kegiatan Riset Unggulan Daerah
peralatan yang sangat sederhana. Proses pembuatan gerabah
dimulai
dari
pembuatan
bubur
tanah
dengan Tema Konsep Pengembangan Pembibitan
menggunakan cangkul dan proses pembuatan gerabah
Sapi di Kabupaten Kebumen;
dengan alat putar keramik yang seluruh proses
2. Memperoleh hasil kajian yang valid dan reliabel
pembuatannya masih manual.
sehingga dapat digunakan sebagai referensi /bahan
Sistem pemasaran produk gerabah pejagatan juga
masukan informasi baik oleh peternak, pengusaha
masih sangat sederhana. Cobek merupakan produk
yang paling banyak produksi selama ini di jual kepada
2. Sebagai bahan membuat rencana dan implementasi
pengepul di tingkat desa. Keterbatasan pendidikan
pengembangan Desa Wisata Sentra Kerajinan
sebagai berikut :
khususnya
Gerabah Desa Pejagatan
1. Analisa potensi bahan baku
dalam
bidang
pengembangan
industri
kerajinan gerabah dan pendidikan berbasis pariwisata
3. Munculnya kreasi dan inovasi serta keragaman
juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para
perajin
pendidikan
karena
atau
mereka
pelatihan
belum
guna
Sebagai
salah
4. Terwujudnya
mengembangkan
Sentra
Kerajinan
4. Analisa pemasaran produk kerajinan 5. Potensi Pengembangan Desa Wisata.
SASARAN
H.
KELUARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan adalah tersusunnya data yang
kesejahteraan masyarakat Desa Pejagatan Kecamatan
lengkap dan menyeluruh terkait potensi, permasalahan
1. Laporan hasil penelitian
Kutowinangun muncul gagasan untuk memadukan
dan
2. Konsep terpadu pengembangan Desa Wisata
industri kerajinan gerabah dengan potensi pariwisata di
Kerajinan Gerabah meliputi aspek ketersediaan bahan
sentra kerajinan. Melalui
kegiatan Riset Unggulan
baku, analisis proses produksi, kelembagaan usaha,
Daerah ini diharapkan muncul ide-ide kreatif sebagai
sumberdaya manusia dan pemasaran serta potensi
panduan
pariwisata.
menyusun
rencana
strategis
pengembangan potensi Desa Wisata Sentra Kerajinan
D.
Gerabah Desa Pejagatan. B.
Wisata
meningkatkan
dalam
upaya
Desa
3. Analisa Sumber Daya Manusia
Gerabah di Desa Pejagatan. C.
satu
2. Analisa kelembagaan usaha
produk kerajinan gerabah Desa Pejagatan
mendapat
kerajinan gerabah ini.
Lingkup pelaksanaan kegiatan ini meliputi hal-hal
E.
adalah untuk mengetahui seberapa besar prospek dan ada
di
Desa
Wisata
Sentra
3. Tersusunnya
I.
Desa
Pejagatan
pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah dengan pendidikan minimal S-1.
SUMBER PENDANAAN pendanaan
J. kegiatan
ini
berasal
dari
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN RISET Riset dilaksanakan selama 120 hari atau mulai tanggal
dikembangkan menjadi Desa Wisata Sentra Kerajinan
Kabupaten Kebumen melalui DPA BAPPEDA Tahun
2016.
Gerabah Desa Pejagatan beserta permasalahan dan
Anggaran 2016.
Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Adanya
gambaran
yang
menyeluruh
MANFAAT KEGIATAN Penerima manfaat mendapatkan informasi yang
yang
aktual dan menyeluruh sehingga dapat dijadikan
menyajikan potensi dan solusi atas permasalahan
pedoman untuk perencanaan dan pengembangan
yang ada pada obyek penelitian.
obyek penelitian. G.
Plan)
memahami pengembangan industri pariwisata dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
F.
(Business
PERSONIL YANG DIBUTUHKAN
untuk
solusi yang dapat diambil.
Bisnis
Pelaksana riset adalah lembaga/ perorangan yang
LOKASI KEGIATAN
Sumber
Rencana
kerajinan gerabah.
Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
Maksud diadakannya Riset Unggulan Daerah ini
yang
pengembangan
Lokasi kegiatan di Desa Pejagatan Kecamatan
MAKSUD DAN TUJUAN
potensi
solusi
Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
LINGKUP KEGIATAN
6 Juni 2016 sampai dengan 5 Oktober
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSEP PENGEMBANGAN ENERGI ANGIN KEC. BUAYAN DAN BULUSPESANTREN A.
memakai tenaga ahli dan material proyek dalam negeri
dan kemampuan masyarakat untuk menunjang
untuk
pengembangan ekonomi.
listrik
baru
terbarukan.
Pemerintah
dan
masyarakat Kabupaten Kebumen khususnya pada Kec,
D.
LOKASI KEGIATAN
Buayan dan Buluspesantren bermaksud untuk ikut
Lokasi penelitian ini adalah Desa Tambakmulya
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi
serta berperan aktif untuk memanfaatkan energi
Kec. Buayan dan Desa Brecong Kec. Buluspesantren
Sumber Daya Energi Primer yang sangat berlimpah.
terbarukan khususnya energi angin pada pesisir pantai
yang memiliki pesisir pantai selatan.
Sumber energi tersebut meliputi sumber daya energi
selatan. Potensi energi angin cukup ada di wilayah
terbarukan dan sumber energi tak terbarukan. Khusus
pesisir pantai selatan Kabupaten Kebumen.
LATAR BELAKANG
untuk sumber energi terbarukan yaitu angin, surya, air,
B.
dari
DPA Bappeda Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran
kegiatan
ini
adalah
adalah
potensi yang sangat berlimpah. Namun demikian,
dilakukannya studi atas potensi yang ada di pesisir
hingga sekarang energi terbarukan tersebut baru
pantai selatan khususnya di Kec, Buayan dan Kec,
memasok satu persen energi listrik masyarakat.
Buluspesantren,
Dengan
minimnya
cadangan
minyak
sebagai
lokasi
dapat mengurangi laju pengerukan sumber daya energi
angin,
isu
dan
tak terbarukan khususnya minyak bumi dan gas bumi.
pengembangan
rencana
Dari sisi lain upaya tersebut diharapkan mampu untuk
energi angin.
mempertahankan kualitas lingkungan. Dalam Kebijakan
2. Merencanakan
Sehingga
tentang
serta
arah
pembangunan,
sarana
angin
sumber energi baru dan terbarukan (energi alternatif)
Buluspesantren.
Pembangunan
Nasional)
bahwa,
Pemerintah menempatkan prioritas tinggi pada program pembangkit
energi
listrik
terutama
ada
di
Kec.
Buayan
dan
dari
energi
terbarukan. Propenas ini mengisyaratkan kita dapat
guna
taraf
secara
hidup
mandiri.
masyarakat
LINGKUP KEGIATAN ruang
lingkup
pelaksanaan
kegiatan
1. Pemanfaatan energi angin di lokasi penelitian 2. Penggunaan
teknologi
yang
tepat
dalam
dibutuhkan
untuk
pemanfaatan energi angin. 3. Perkiraan
SASARAN
biaya
yang
memanfaatkan dan mengambangkan energi angin. H.
1. Terdatanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan beserta cara kerjanya.
isu
dan
KELUARAN KEGIATAN Keluaran dari kegiatan Riset ini adalah : 1. Terlaksananya kegiatan Riset Unggulan Daerah
2. Terdapatnya informasi tentang potensi sumberdaya angin,
meningkatkan
Adapun
Kec.
Sasaran dari riset ini antara lain:
disebutkan
G.
dan
sejumlah 5% kebutuhan listrik nasional disuplai dari C.
tepat
sebagai berikut :
prasarana yang sesuai yang berbasis sumberdaya yang
teknologi
menunjang pengembangan ekonomi.
pemanfaatan
Energi Nasional (KEN) diharapkan pada tahun 2020
Dalam UU No.25/2000, tentang Propenas (Program
potensi energi baru terbarukan melalui optimalisasi penerapan
permasalahan
kedepan
MANFAAT KEGIATAN Meningkatkan pengelolaan dan mengembangkan
1. Mendapatkan informasi tentang potensi sumberdaya
migas harus ditingkatkan. Hal tersebut diharapkan
geotermal sampai biomassa, dan lain-lain.
F.
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
Indonesia, maka pemanfaatan energi alternatif non
dari air, angin, sinar matahari, gelombang laut,
2016
Pengembangan Energi Angin.
bumi
SUMBER PENDANAAN Dana untuk kegiatan Riset ini di bebankan kepada
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud
geotermal sampai biomassa, Indonesia juga memiliki
E.
permasalahan
serta
arah
pengembangan kedepan, sesuai dengan keinginan
dengan Tema Konsep Pengembangan Energi Angin Kec. Buayan Dan Buluspesantren;
2. Memperoleh hasil kajian yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai referensi /bahan pemanfaatan energi angin sebagai energi alternatif dalam pemanfaatan energi baru terbarukan; 3. Penggunaan
teknologi
yang
tepat
untuk
mengembangkan energi angin; 4. Tersusunnya
RAB
(Rencana
Biaya)
dalam pemanfaatan energi angin. I.
PERSONIL YANG DIBUTUHKAN Untuk melaksanakan Riset ini dibutuhkan peneliti dibidang kompeten
J.
kelapa Kristal atau lebih dikenal di pasaran dengan gula
A.
bahan baku tebu ternyata menjadi salah satu pemicu
LATAR BELAKANG
teknik
hidrolikal/
mekanikal
atau
yang
dan
memahami
teknologi
angin
baik
semut sangat besar sekali kebutuhannya di pasar dunia. Hal ini dikarenakan penggunaan gula pasir dari
sentra
penyakit diabetes mellitus. Karena itu gula semut (palm
tanaman kelapa di Provinsi Jawa Dari 1.944 hektar
sugar) menjadi alternative gula yang banyak dicari
(311.040 batang) pohon kelapa deres produktif tersebut
orang, khususnya di Benua Eropa. Pasar yang besar ini
tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten
merupakan peluang yang sangat besar bagi Negara
Kebumen, yaitu : Kecamatan Ayah 655 hektar (104.800
Indonesia karena saingan kita saat ini untuk produk
batang), Kecamatan Buayan 114 ha (18.240 batang),
gula semut hanya dari Filipina. Yang penting dari
Kecamatan
peningkatan
Kabupaten Anggaran
Pada saat ini pasar gula kelapa khususnya gula
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS GULA SEMUT DI KABUPATEN KEBUMEN YANG BERORIENTASI EKSPOR
Kebumen
Puring
235
terkenal
hektar
sebagai
(37.600
batang),
produktivitas
perorangan maupun kelompok dengan latar belakang
Kecamatan Petanahan 196 hektar (31.360 batang),
pemberdayaan
pendidikan minimal S -1.
Kecamatan
Klirong
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN RISET
Kecamatan
Buluspesantren
111
hektar
dapat
(19.680
diharapkan dapat terangkat sehingga angka kemiskinan
adalah 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh
Kecamatan Mirit 92 hektar (14.720 batang), Kecamatan
berkurang.
hari) kalender terhitung sejak ditandatangani Surat
Bonorowo 39 hektar (6.240 batang), Kecamatan
Perjanjian Kerja oleh Kedua belah pihak.
Prembun
(1.920
diharapkan
hektar
di
hektar
adalah
terangkat,
batang), Kecamatan Ambal 95 hektar (15.200 batang),
batang),
Kecamatan
Kabupaten
ekonomi
ini
batang),
123
sehingga
perajin
semut
(17.760
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut
12
para
gula
Kebumen
para
diharapkan
perajin
akan
ini
dapat
Disisi lain perkembangan produksi gula semut di Kabupaten
Kebumen
sangat
lambat
dibanding
Rowokele 104 hektar (16.640 batang), Kecamatan
Kabupaten lain karena berbagai faktor penyebab.
Sempor
Antara lain karena:
72
hektar
(11.520
batang),
Kecamatan
Karanganyar 69 hektar (11.040 batang), Kecamatan Karanggayam
21
hektar
(3.360
batang),
1.
dan
Kecamatan Sadang 6 hektar (960 batang).Tengah.
Rendahnya produksi nira perpohon, terutama setelah musim kemarau.
2.
Sebagian besar tanaman kelapa adalah jenis
Tanaman kelapa di Kabupaten Kebumen saat ini ada
kelapa dalam dan sudah berumur tua sehingga
35.531 ha atau setara dengan 5.684.960 batang, yang
tanamannya sangat tinggi sehingga sulit untuk
terdiri dari 33.587 hektar (5.373.920 batang) untuk
dideres.
pohon kelapa yang diambil buahnya dan 1.944 hektar
3.
Langkanya tenaga penderes terutama tenaga
(311.040 batang) untuk pohon kelapa yang diambil
muda (tidak ada regenerasi) sehingga menyebabkan
niranya (seluruhnya merupakan pohon produktif).
penggunaan obat pengawet atau penghambat laju
fermentasi kimiawi (natrium
untuk
3. Produk gula semut untuk sasaran pasar retail
menghemat tenaga (yang semestinya sehari dideres
mempunyai kemasan yang memenuhi standar dan
pengambilan
kebijakan
2 kali menjadi dideres 1 kali sehari). Hal tersebut
menarik.
Perdagangan
dan
menyebabkan
sebagian
matabisulfit)
besar
produk
nira
di
C.
Kebumen berkualitas rendah dan sulit diterima pasar
Gula semut yang dijual ritail dan pasar lokal
D.
Karanggadung,
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kebumen, dimana salah satunya adalah memperluas jaringan sosial ekonomi secara nasional maupun internasional
dapat
digunakan
Dinas
Pengelolaan
untuk
Perindustrian, Pasar
untuk
2. Perajin gula semut bisa menghasilkan produk yang organik dan berkualiikasi ekspor.
gula kelapa di Desa
Kecamatan
Petanahan
dan
3. Tersusunnya Rencana Bisnis (Bisnis Plan) dibidang
Desa
produksi gula semut yang berorientasi ekspor. I.
Rangkah Kecamatan Buayan. E.
yang
produktivitasnya.
LOKASI KEGIATAN Lokasi kegiatan sentra
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
kajian
membina perajin gula semut dalam meningkatkan
yang ada di sentra gula kelapa di Kabupaten Kebumen.
belum dikemas secara baik dan memenuhi syarat.
SUMBER PENDANAAN
PERSONIL YANG DIBUTUHKAN Personil yang dibutuhkan untuk kegiatan riset ini
di
adalah perseorangan / kelompok. Peneliti mempunyai
demi kesejahteraan rakyat, kebijakan yang akan
bebankan kepada DPA Bappeda Kabupaten Kebumen
latar belakang pendidikan minimal S-1 Teknik Industri
dilaksanakan untuk mencapainya dibidang industri
Tahun Anggaran 2016.
dan / atau Pertanian (dalam arti luas) atau yang
MANFAAT KEGIATAN
berkompeten serta mempunyai pengalaman dalam
adalah meningkatkan daya saing industri unggulan
Sumber pendanaan untuk kegiatan riset ini
F.
daerah. B.
SASARAN Sasaran yang diinginkan adalah perajin gula kelapa
terutama untuk ekspor. 4.
1. Suatu
Manfaat dari kegiatan ini antara lain:
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Termotivasinya perajin gula kelapa untuk membuat
Maksud diadakannya Riset Unggulan Daerah ini
gula semut yang berorientasi ekspor.
adalah untuk memberikan arah kepada industri yang
gula kelapa.
berubah menjadi gula semut sehingga mempunyai nilai yang
diawali
dari
proses
budidaya
3. Gula semut dapat menjadi salah satu produk
yang
unggulan
mendukung kualitas produk berorientasi ekspor. Tujuan dari penelitian ini antara lain :
Kabupaten
Kebumen
yang
dapat
mendatangkan devisa yang besar. G.
1. Meningkatkan pendapatan pengrajin gula kelapa
LINGKUP KEGIATAN Lingkup
pelaksanaan
kegiatan
ini
tentang
dengan sistem budidaya dan produksi gula semut
pengembangan gula kelapa menjadi gula semut yang
yang berorientasi ekspor.
berorientasi
2. Produk gula kelapa yang dihasilkan sudah berupa gula semut yang berkualitas dan bisa bersaing di level internasional.
ekspor
sehingga
harus
mempunyai
sertifikat organik. H.
J.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN RISET Riset dilaksanakan selama 120 hari atau mulai
2. Peningkatan pendapatan keluarga petani/pengrajin
bergerak di sektor pembuatan gula kelapa tertarik untuk
lebih,
pembinaan pengrajin gula kelapa.
KELUARAN KEGIATAN Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
tanggal 6 Juni 2016 sampai dengan 5 Oktober 2016.