Riset Ilmiah: Metode Riset Akuntansi Sebagai Cara Penelitian Ilmiah
Drajat Armono, S.E., M.Si.
Pengertian Riset • Menurut kamus Webster mempunyai arti memeriksa/mencari kembali • Suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta atau prinsipprinsip penyelidikan guna memastikan suatu hal • Suatu usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode ilmiah sehingga harus memiliki 3 unsur: sasaran, usaha, dan metode ilmiah yang digunakan
Pengetahuan Ilmiah Ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan yang benar, salah satunya adalah menggunakan ilmu. Sesuatu yang bersifat ilmu adalah ilmiah. Ilmu yang diperoleh dari hasil penelitian (studi) disebut ilmu pengetahuan.
Pengetahuan disebut ilmiah apabila memenuhi kriteria sbb: 1. 2. 3. 4.
Obyektif Luas dan dalam Relatif dan dapat diabstraksi Dilakukan dengan sistematis dan dapat dikonkretisasi 5. Berkembang dan bersifat mobil 6. Memiliki disiplin dan metodis instrumentalis
Sesuatu yang ilmiah harus memiliki kebenaran. Kebenaran yang relatif sifatnya, sehingga harus dibedakan antara kebenaran menurut agama/keyakinan dan kebenaran menurut ilmu pengetahuan. Kebenaran ilmiah harus dapat dilihat dari sisi bahwa ia sesuai dengan fakta dan aturan, obyektif, masuk akal, dan memiliki asumsi-asumsi.
Karena kebenaran ilmiah harus sesuai dengan aturan, maka ia harus memiliki metode. Metode ilmiah atau sering disebut metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu. Ciri utama metode bersifat empiris, artinya keputusankeputusan diambil berdasar data empiris (berdasar pengalaman yang benar). Karena metode itu pun harus benar, maka ilmu yang mempelajari tentang metode riset disebut Metodologi Riset.
Kriteria Riset Ilmiah Agar metode yang dipakai dalam penelitian bersifat ilmiah, maka harus memenuhi kriteria sbb: 1.Berdasar pada fakta. 2.Bebas dari prasangka, artinya bebas dari sudut pandang subyektif dan benar-benar berdasar alasan dan bukti yang lengkap dengan pembuktian yang obyektif
3. Menggunakan analisis. Masalah harus dicari sebabnya serta pemecahannya dengan menggunakan cara berpikir yang logis. 4. Menggunakan hipotesis. Hal ini hanya untuk membantu peneliti dalam menuntun jalan pikirannya untuk mencari hasil penelitiannya. 5. Menggunakan ukuran yang obyektif. Proses penelitian serta tahap-tahap dari hasil yang dicapai dapat diukur dengan alat ukur yang obyektif. 6. Menggunakan teknik kuantifikasi. Semua data yang digunakan harus dikuantifikasikan.
Langkah-langkah Riset 1. Mendefinisikan dan Merumuskan Masalah Hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya. 2. Melakukan Studi Kepustakaan Hal ini adalah keharusan dengan cara mencari acuan pada teori-teori yang berlaku, baik melalui buku maupun penelitian terpublikasi maupun nonpublikasi. Hal tsb dilakukan agar tetap menjaga faktor keilmiahan penelitian.
3. Memformulasikan Hipotesis Hipotesis adalah anggapan sementara tentang suatu fenomena tertentu yang akan diselidiki. Tetapi tidak semua riset menggunakan hipotesis, khususnya riset yang memakai desain deskriptif. 4. Menentukan Model Beberapa referensi menyatakan bahwa tahap Menentukan Model diganti dengan tahap Menentukan Desain Penelitian, dimana menentukan model merupakan bagian dari desain penelitian. 5. Mengumpulkan Data Data sebagai bahan baku informasi harus diadakan dengan kaidah-kaidah yang sesuai.
6. Mengolah dan Menyajikan Informasi Data diolah sehingga dapat menyajikan informasi yang lebih mudah untuk diinterpretasikan dan dianalisis lebih lanjut misal dalam bentuk tabel, grafik, dan nilai statistik. Alat bantu dalam bentuk software sangat membantu dalam proses pengolahan dan analisis data, atau membuat program sendiri yang menggunakan high-level language programming.
7. Menganalisis dan Menginterpretasi Selanjutnya informasi hasil olahan dianalisis lebih lanjut dengan alat-alat analisis yang sesuai dengan tujuan riset agar dapat menghasilkan kajian yang cukup tajam, mendalam, dan luas. 8. Membuat Generalisasi dan Kesimpulan Peneliti membuat generalisasi dari penemuannya berdasar batasan-batasan penelitian yang ada serta membuat kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Saran diajukan oleh karena penelitian yang dibuat memiliki keterbatasan ataupun asumsi-asumsi.
(lanjutan no.8) Jika riset merupakan riset terapan, diperlukan saran-saran yang harus dipertimbangkan oleh pelaksana hasil riset agar dapat diterapkan dengan baik. Jika riset merupakan riset dasar (riset dengan tujuan kepentingan teori) biasanya peneliti berikutnya disarankan untuk menindaklanjuti hasil riset ini dengan menggunakan asumsi-asumsi lain, sehingga pada akhirnya nanti akan dapat dihasilkan suatu scientific law yang berlaku umum.
9. Membuat Laporan Seluruh hasil kerja di atas pada akhirnya harus dibuat dalam sebuah laporan tertulis. Selanjutnya kita secara bersamasama akan mengkaji untuk memutuskan apakah hasil kajian ini perlu dirubah, dilanjutkan, atau ditolak untuk menjadi sebuah karya ilmiah yang benar
Sebelum menjelaskan proposal riset, terlebih dahulu dijelaskan secara sepintas perbedaan antara skripsi dan thesis. • Skripsi merupakan laporan pekerjaan lapangan dan pengumpulan referensi dalam rangka membuat konsep baru yang meliputi fakta serta mengembangkan hipotesis antara variabel-variabel yang dijabarkan konsep tersebut. • Thesis hampir sama dengan skripsi tetapi bertujuan untuk membangun teori baru atau mengembangkan teori lama.
Berikut disajikan pointers format proposal riset yang dikutip dari pedoman usulan penelitian yang dibakukan oleh Ditjen. Dikti RI • • • • • • • • • • • • • •
Judul Penelitian Bidang Ilmu/Teknologi Pendahuluan Perumusan Masalah Tinjauan Pustaka Tujuan Penelitian Manfaat Hasil Penelitian Metode Penelitian Jadwal Waktu Pelaksanaan Personalia Penelitian Perkiraan Biaya Penelitian Lampiran-lampiran Rincian Kegiatan dan Satuan Biaya Penelitian Patokan Satuan Biaya Penelitian
Proposal Riset Skripsi Contoh Isi Proposal Skripsi A. Judul Analisis Sistem Informasi Account Receivable dan Account Payable pada PT. Tina Tini, Jakarta, Tahun 2007. B. Latar Belakang Masalah Pimpinan PT. Tina Tini dalam menjalankan roda manajemen berhadapan dengan permasalahan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi yang dibutuhkannya sering terlambat dan tidak jarang sering terjadi kesalahan laporan sehingga laporan menjadi tidak akurat/benar. Dari analisis sementara telah terjadi masalah pada proses account receivable dan account payable.
C. Identifikasi Masalah Apabila telah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada proses account receivable dan account payable-nya, informasi perlu digali sebanyak-banyaknya sebagai identifikasi yang sekiranya dapat mempengaruhi permasalahan tersebut yang pada gilirannya akan diteliti sesuai batas kemampuan peneliti. Masalah yang dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut: 1. Apakah prosedur kerja di bagian pengelola proses account receivable dan account payable sudah efektif? 2. Apakah karyawan yang terlibat sudah bekerja dengan optimal? 3. Apakah peralatan yang ada telah dimanfaatkan secara optimal untuk membantu pengolahan datanya? 4. Apakah informasi yang dibutuhkan dapat disediakan
D.
1. 2. 3.
E.
Batasan Masalah Jika peneliti memiliki keterbatasan kemampuan atau karena pertimbangan prioritas tertentu, maka penelitian akan dibatasi pada: Apakah prosedur kerja di bagian pengelola proses account receivable dan account payable sudah efektif? Apakah karyawan yang terlibat sudah bekerja dengan optimal? Apakah peralatan yang ada telah dimanfaatkan secara optimal untuk membantu pengolahan datanya? Rumusan Masalah Berdasar identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu “Bagaimana prosedur kerja, optimalisasi kerja karyawan, dan peralatan yang tersedia dalam mengelola sistem informasi account receivable dan account payable di PT. Tina Tini, Jakarta pada tahun 2007”.
F. Hipotesis Penelitian Karena hipotesis merupakan suatu anggapan sementara, maka kebenarannya masih harus dibuktikan. Bila anggapan sementara adalah telah terjadi perbedaan kepuasan kerja antar dua kelompok karyawan, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut: 1. Prosedur kerja belum efektif 2. Karyawan yang terlibat belum bekerja secara optimal 3. Peralatan yang ada belum dimanfaatkan secara optimal
G. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Metode riset yang digunakan adalah metode deskriptif-studi kasus yang memakai desain deskriptif, yaitu dengan memecahkan kasus sistem informasi account receivable dan account payable di PT. Tina Tini, Jakarta, tahun 2007. 2. Jenis Data dan Variabel Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif serta terdiri atas data primer. Data primer diambil langsung dari perusahaan sendiri yang terdiri atas: a. Gambaran umum perusahaan b. Bidang usaha c. Prosedur yang berlaku d. Pemanfaatan sumberdaya manusia dan mesin e. Data hasil wawancara f. Data hasil pengamatan langsung g. Tugas pokok dari masing-masing bagian yang terlibat dalam sistem
3. Responden Responden terdiri atas kepala bagian dan karyawan yang terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan. 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan beberapa teknik, antara lain: a. Teknik Observasi, pengamatan langsung terhadap karyawan yang sedang bekerja b. Teknik Wawancara, yaitu wawancara langsung kepada pimpinan, Kabag, dan beberapa karyawan untuk mendapatkan informasi
H. Tinjauan Pustaka
• • • • • • • • • • •
Menurut Wilkinson, kriteria yang harus diperoleh untuk menilai apakah sistem yang ada ataupun yang akan dibuat adalah efektif dan efisien, harus memenuhi hal sebagai berikut: Relevan (sesuai kebutuhan) Kapasitas (dari sistem) Efisiensi (dari sistem) Ketepatan waktu (dalam menghasilkan informasi) Aksesibilitas (kemudahan akses) Fleksibilitas (keluwesan sistem) Akurat (ketepatan nilai dari informasi) Reliabilitas (keandalan dari sistem) Keamanan (dari sistem) Ekonomis (nilai ekonomis dari sistem) Simplisitas (kemudahan dari sistem)
I. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran masalah serta solusinya digambarkan sebagai berikut:
Pengambilan Keputusan Manajemen
Mekanisme kerja yang mengelola Account Receivable dan Account Payable disinyalir telah menjadi masalah yang perlu segera ditangani. Data dikumpulkan dari 3 aspek, yaitu Prosedur kerja, Pegawai yang terlibat, serta Perangkat yang digunakan. Dengan teori yang diambil dari Wilkinson, akan dapat diketahui aspek mana saja yang mungkin mempunyai potensi masalah. Selanjutnya aspek yang bermasalah dicarikan solusi sehingga kebutuhan informasi bagi manajemen dapat teratasi.
Menilai Proposal Riset Proposal pada akhirnya akan dinilai apakah layak atau tidak. Jika hasil penilaian dari proposal ini tidak disetujui, maka harus dilakukan revisi atau bahkan mungkin perombakan. Jika disetujui maka ditindaklanjuti dengan penelitian yang sebenarnya.
a) b)
c) d) e)
f) g) h)
Berbagai Alasan Penolakan Usulan Riset
Perumusan masalah yang lemah, kurang mengarah, atau tujuan penelitian tidak jelas. Kurang mengarah pada kemanfaatan bagi ilmu pengetahuan, pembangunan, pengembangan institusi, serta berorientasi pada produk. Bahan kepustakaan kurang menunjang (tidak relevan, bersifat terlalu umum/bukan hasil penelitian). Metode penelitian kurang terinci sehingga mencerminkan kurang jelasnya arah penelitian. Kurangnya fisibilitas penelitian, seperti kurangnya kemampuan personalia penelitian bidang ilmu, jumlah, jadwal waktu pelaksanaan penelitian, serta perkiraan biaya penelitian. Anggaran biaya yang diajukan kurang rinci atau dinilai terlalu tinggi untuk pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Usulan belum mengikuti sistematika yang telah ditentukan. Lain-lain (misal: penelitian pemula, topik sudah banyak diteliti, permasalahan kurang relevan dengan bidang ilmu peneliti)