BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Penelitian menjadi penting untuk menjadikan suatu kegiatan menjadi lebih efektif, efisien dan mencapai kesuksesan. Ruslan (2010:3) menjelaskan bahwa hakikat dari adanya suatu riset melalui metode penelitian ilmiah adalah untuk mencari nilai kebenaran secara objektif dan logis, baik data yang diperoleh secara langsung maupun yang tidak langsung. Berdasarkan kamus Oxford Advanve Leaner’s Dictionary of Current English (Ruslan, 2010:3) research merupakan kegiatan penyelidikan dalam aturan yang bertujuan untuk menemukan fakta-fakta baru, dan memperoleh tambahan informasi. Metode dalam penelitian digunakan untuk membantu mengarahkan peneliti untuk menentukan jenis penelitian dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut (Kriyantono, 2007:55) adalah penelitian yang hasilnya dapat digeneralisasikan, lebih mementingkan keluasan data sehingga data merupakan representasi dari seluruh populasi. Ciri-ciri Penelitian kuantitatif yang dijelaskan oleh Kriyantono (2007:56) diantaranya: hubungan antara peneliti dengan subyek penelitian jauh, penelitian bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, penelitian harus dapat digeneralisasikan, dan prosedur penelitian rasional karena berdasarkan dari konsep dan teori yang melandasinya. Dan tipe riset yang digunakan pada penelitian ini adalah survei eksplanatif sifatnya asosiatif. Dimana jenis 81
82
penelitian ini untuk mengetahui apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu, karena penelitian asosiatif menjelaskan adanya hubungan (korelasi) antar variabel terkait, dengan membuat suatu hipotesis sebagai asumsi awal (Kriyantono, 2007:60). Penelitian ini dilakukan pada hari Minggu, tanggal 14 April 2013 jam 12.30 – 16.00 WIB, pada penyelenggaraan event April Mop Competition bersama Gank LU yang bertempat di Sentra Grosir Cikarang Mall beralamat di Jl Laks L RE Martadinata RT 002/07, Cikarang, Bekasi , 17530. Lokasi event di lantai 2 Zona Kuning.
3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Berdasarkan Sumber Data A. Data Internal Data yang diambil dari perusahaan dalam penelitian ini mencakup, profil perusahaan, dan khususnya data jumlah pengunjung didapatkan dari divisi Tenant Relations. B. Data Eksternal Data yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dalam penelitian ini adalah informasi mengenai event ”April Mop Competition” dari Gank LU . 3.2.2 Berdasarkan Cara Perolehan Data A. Data Primer Data primer diperoleh dengan instrumen kuesioner (angket), yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh responden (Kriyantono, 2012:97). Data primer yang didapat dari penyebaran
83
kuesioner kepada pengunjung event Sentra Grosir Cikarang Mall. Selain itu pada penelitian ini data juga diperoleh dari observasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti. Menurut Kriyantono (2007:112) dalam observasi peneliti dapat memahami apa yang terjadi, dan memahami pola-pola interaksi.
B. Data Sekunder Data yang diperoleh dari studi pustaka dan literatur mengenai topik bahasan. Penulis mendapatkan data dari buku, jurnal, internet, dan data perusahaan.
3.3 Populasi & Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Sugiyono yang dikutip oleh Kriyantono (2007:153) bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan kualitas tertentu, ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini diambil dari data Tenant Relations, berupa data jumlah pengunjung pada saat event di bulan Maret 2013, berikut rincian datanya:
84
NO
Event
Hari/Tanggal
Jumlah Pengunjung
1
Kompetisi Aritmatika & Sempoa bersama Fajar Utama
Minggu, 03 Maret 2013
50,480
2
AKRESI (Ajang Kreasi Remaja dan Karya Seni Musik) SMA / SMK Kitri Bakti 2013 bersama Selendang Merah Production
Minggu, 10 Maret 2013
30,490
3
TISI HUNT NEW STAR (Modelling, Acting, Singing Competition)
Minggu, 31 Maret 2013
30,417
Jumlah Populasi
111,387 37,129
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Pengunjung (Sumber: Data Departemen Tenant Relations)
Dari data tersebut, didapat jumlah rata-rata perhari sebanyak 37.129 orang pengunjung, yang akan digunakan sebagai jumlah populasi pada penelitian ini.
3.3.2 Sampel Sampel merupakan sejumlah subyek penelitian yang mewakili jumlah populasi yang ada. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yamane, yaitu rumus yang digunakan pada jumlah populasi yang jumlahnya besar, dengan presisi yang digunakan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%.
Rumus Yamane
n=
N Nd²+1
Gambar 3.1 Rumus Yamane (Sumber: Ruslan, 2010:150)
85
Keterangan: n = Berapa besar sampel yang diperlukan N = Populasi d²=Presisi yang diinginkan Perhitungan: n=
37.129 37.129 . (10%)² +1
n=
37.129 37.129 . (0.1) ² +1
n=
37.129 37.129 . (0.01) +1
n=
37.129 371.29 +1
n=
37.192 372.29
Dari hasil perhitungan diatas, didapatkan hasil n = 99.7, dengan penggenapan desimal menjadi 100. Sehingga jumlah sampel yang akan dibagikan kuesioner sebanyak 100 responden, yang merupakan pengunjung event di Sentra Grosir Cikarang Mall, meliputi penonton dan juga peserta event.
3.3.3 Teknik Sampling Penelitian ini menggunakan rancangan sampling Non Probabilitas, dimana sampel tidak melalui teknik random atau secara acak. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel berdasarkan kemudahan (Available Sampling / Convenience Sampling) dimana teknik ini
86
dalam memilih sampel berdasarkan kemudahan data yang dimiliki oleh populasi, dan periset dengan bebas memilih anggota populasi yang memiliki data berlimpah dan mudah diperoleh oleh periset. (Kriyantono, 2007:160)
3.4 Jenis Data Kriyantono (2007:40-41) menjelaskan mengenai jenis data pada penelitian Kuantitatif yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 3.4.1 Data Diskrit Data diskrit merupakan data yang pasti, dimana data ini hanya mempunyai satu nilai tertentu saja, sehingga disebut data nominal. Contohnya: jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis agama, golongan darah, dan lain-lain. 3.4.2 Data Kontinu (Kontinum) Data ini mempunyai nilai yang bergerak tak terbatas antara dua nilai atau memiliki nilai yang letaknya dalam satu interval tertentu. Data kontimu dibagi kedalam tiga data, yaitu: a. Data Ordinal Data
yang
menunjukkan
urutan
atau
tingkatan
tertentu,
perhitungan tidak memperhitungkan jarak antara tingkatan. b. Data Interval Data yang memiliki tingkatan atau urutan berdasarkan adanya jarak yang sama. c. Data Rasio Data yang mempunyai nilai nol mutlak.
87
3.5 Skala Instrumen Skala yang digunakan untuk instrumen kuesioner dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Kriyantotno (2007:138) memberikan pendapatnya mengenai skala likert sebagai berikut, “skala likert digunakan mengukur sikap seseorang tentang suatu objek sikap”. Setiap pernyataan atau pertanyaan akan dihubungkan dengan jawaban berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata: SS (Sangat Setuju), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS), Sangat Puas (SP), Puas(P), Cukup Puas (CP), Tidak Puas (TP), Sangat Tidak Puas (STP), dan lainnya. Dalam beberapa penelitian, skala likert dapat digunakan dengan meniadakan pilihan jawaban netral atau ragu-ragu. Karena pilihan jawaban tersebut memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu. (Kriyantono, 2007:129). Dalam penelitian ini pilihan jawaban dengan meniadakan pilihan netral atau ragu-ragu, untuk menghindari adanya kecenderungan responden memilih jawaban ragu-ragu, yang akan mengakibatkan menghilangnya banyak data yang diperlukan. Pilihan jawaban yang digunakan dalam penelitian ini dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu: Sangat Setuju
Skor 4
Setuju
Skor 3
Tidak Setuju
Skor 2
Sangat Tidak Setuju
Skor 1
88
Dari hasil kuesioner yang berbentuk skala likert tidak melakukan transformasi data dan langsung menganalisis hasil kuesionernya, dengan dukungan hasil penelitian dan pendapat mengenai skala Likert, sebagai berikut: a) Penelitian Mengenai Skala Likert
Suliyanto (2011:51) dalam artikelnya yang berjudul Perbedaan Pandangan Skala Likert Sebagai Skala Ordinal Atau Skala Interval, telah melakukan penelitian terhadap skala likert yang telah ditransformasi dengan skala likert yang belum ditransformasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai adanya perbedaan pandangan antara para peneliti yang menyatakan likert sebagai skala ordinal dan likert sebagai skala interval. Suliyanto melakukan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis korelasi rank spearman dan analisis korelasi product moment pada data dengan skala likert yang belum ditranformasi dengan skala likert yang telah ditransformasi dengan metode succesive interval. Hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut: “Berdasarkan hasil analisis korelasi rank spearman dan korelasi produk moment ditemukan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara data dengan skala likert yang belum ditranformasi dengan skala likert yang telah ditransformasi dengan metode successive interval. Berdasarkan hasil perbandingan hasil analisis regresi dan analisis jalur antara data dengan skala likert yang belum ditranformasi dengan skala likert yang telah ditransformasi dengan metode succesive interval memberikan hasil yang sama”.
Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa skala likert yang ditransformasi ataupun yang tidak emiliki hasil yang sama. Sehingga dalam penelitian yang penulis tidak melakukan transfomasi pada skala likert.
89 b) Pada blog Indonesian Capital Market Directory, yang diposkan oleh pungky
Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt berpendapat mengenai skala ordinal dan skala interval. Berikut penuturan dari Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt. : “Data ordinal dengan Skala Likert STS(1),TS(2),N(3),S(4) SS(5) jika diubah skalanya menjadi interval maka skore interval akan mirip sama urutannya dengan skore asli ordinal dan berkorelasi sebesar 99%. Jadi data asli ordinal sama dengan interval dan dapat dianggap interval. kaitan dengan interpretasi. Misalkan saya punya Y = a + b1X1 +b2X2 Y = 0.50 +0.25X1 +0.30X2 Jika data kita interval misal Y=GDP, X1=Inflasi dan X2=Kurs, maka saya dpt menginterpretasikan bahwa kalau inflasi naik 10% maka GDP naik 2.5%, kalau kurs naik 10%, maka GDP naik 3%. Akan tetapi kalau data kita ordinal (kualitatif) misal Y=kepuasan kerja, X1=Komitmen, X2=motivasi, maka saya tdk bisa interpretasi jika komitmen naik 10% maka kepuasan naik 2.5% (karena data kita kualitatif) jadi kita hanya bisa mengatakaan bahwa komitmen berpengaruh thdp kepuasan seberapa besar pengaruhnya tdk tahu (kualiatif). walaupun data ordinal tadi sdh menjadi interval tetap saja kita tdk bisa interpretasi krn data kita aslinya adalah kualitatif. Di jurnaljurnal ilmiah tdk pernah dipersoalkan bahwa data ordinal hrs diubah dahulu mejadi interval, krn mereka sdh clear masalah ini 50 tahun lalu dan kita masih mempersoalkan sampai saat ini” Sehingga dari pendapat Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt diatas, dapat disimpulkan bahwa data ordinal tidak perlu dirubah menjadi data interval.
3.6 Hipotesis Dalam penelitian ini digunakan tingkat kepercayaan 90% sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 10%.
90
Perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesa berdasarkan Analisa Korelasi Permasalahan: Apakah Event April Mop Competition memiliki hubungan dengan kepuasan pengunjung event? Hipotesa 1 Ho: Tidak ada hubungan antara event “April Mop Competition Bersama Gank LU” terhadap kepuasan pengunjung event
H1: Ada hubungan antara event “April Mop Competition Bersama Gank LU” kepuasan pengunjung event
Hipotesa berdasarkan Analisa Regresi Linear Sederhana Permasalahan: Apakah Event April Mop Competition mempengaruhi adanya kepuasan pengunjung event? Hipotesa 2 Ho: Tidak ada pengaruh antara event “April Mop Competition Bersama Gank LU” terhadap kepuasan pengunjung event
H1: Ada pengaruh antara event “April Mop Competition Bersama Gank LU” kepuasan pengunjung event
3.7 Uji Keabsahan Data 3.7.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menyatakan sejauh mana alat ukur penelitian dapat benar-benar mengukur sifat objek yang diteliti.
91
Suatu item dapat dikatakan valid apabila memiliki korelasi dengan skor total (Priyatno, 2012:117) Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan r tabel yang dicari berdasarkan spss, yang kemudian dibandingkan dengan r hitung dari setiap pernyataan variabel untuk menentukan ke-valid-an pernyataan tersebut. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dianggap valid dan begitu juga sebaliknya. Penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistic 20.00. Dan dalam menguji validitas dalam SPSS 20.00 menggunakan metode analisis Corrected Item Total.
3.7.2 Uji Reliabilitas Maksud dari uji reliabilitas adalah agar hasil dari penelitian dapat dipercaya. Menurut Kriyantono (2007:145), alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur secara konsisten memberi hasil sama terhadap gejala yang sama walau digunakan berkali-kali. Dalam penelitian
ini,
untuk
mengukur
reliabilitas
skala
interval
menggunakan metode Cronbach Alpha. Menurut Priyatno (2012: 120,) uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji vaiditas, dan hanya item yang valid saja yang masuk kedalam pengujian. Sekaran menjelaskan bahwa reliabilitas ≤ 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan ≥ 0,8 adalah baik (Priyatno, 2012:120). 3.7.3 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan memiliki distribusi yang normal. Uji
92
normalitas dapat menggunakan Kolomogorov Smirnov. Terdapat beberapa langkah dalam menguji normalitas (Priyatno, 2012:40): a) Merumuskan Hipotesis Ho = Distribusi data normal Ha = Distribusi data tidak normal b) Kriteria Pengujian Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Karena penelitian ini menggunakan signifikansi 10% maka kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika signifikansi < 0,1 maka Ho ditolak Jika signifikansi > 0,1 maka Ho diterima c) Membuat Kesimpulan
Penghitungan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS IBM for windows XP version 20.0.
3.8 Teknik Analisis Data Terdapat beberapa teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menurut Kriyantono (2007:168) berdasarkan banyaknya variabel yang akan dianalisis. Ada analisis Univariat, Bivariat dan Multivariat. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis bivariat, diamana analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
93
Hubungan antarvariabel mempunyai beberapa kemungkinan yaitu: a. Simetris, dimana sifat hubungan antar kedua variabel tidak saling mempengaruhi. b. Dua variabel memiliki hubungan dan saling mempengaruhi (timbal balik) c. Asimetris, dimana variabel mempengaruhi variabel lain atau variabel berubah karena variabel lain.
3.8.1 Korelasi Penelitian ini bertujuan menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya (asosiatif), maka rumus statistik yang digunakan adalah Pearson’s Correlation. Priyatno (2012:59) menjelaskan Pearson’s Correlations
digunakan untuk mengukur keeratan
hubungan antara dua variabel yang mempunyai distribusi data yang normal dan data yang digunakan merupakan data interval atau rasio. Perhitungan
Pearson’s
Correlations
ini
dilakukan
dengan
menggunakan bantuan program SPSS IBM for windows XP version 20.0.
Jika hasil menunjukkan < dari alfa (0,1) berarti H0 yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara Variabel (X) terhadap Variabel (Y) ditolak, sedangkan H1 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara Variabel (X) terhadap Variabel (Y) diterima, begitupun sebaliknya. Menurut
Kriyantono
(2007:172-173)
koefisien
asosiasi
(korelasi) merupakan derajat hubungan yang menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel.
94
Nilai koefisiennya adalah: Nilai koefisien
Interpretasi
Kurang dari 0,20
Hubungan rendah sekali (lemah sekali)
0,20 – 0,39 `
Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70
Hubungan yang cukup berarti
0,70 – 0,90
Hubungan yang tinggi (kuat)
Lebih dari 0,90
Hubungan yang sangat tinggi (kuat sekali) Tabel 3.2 Nilai Koefisien Sumber (Kriyantono, 2007, 173)
3.8.2 Koefisien Determinasi Trihendradi (2013:146) mengatakan bahwa koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel dengan lebih baik, serta koefisien determinasi menjelaskan adanya varian milik bersama jika kedua variabel berhubungan. Sehingga dalam koefisen determinasi interpretasi data dapat dijelaskan bahwa Variabel X mempengaruhi Variabel Y sebesar jumlah kuadrat dari koefisien korelasi (r²).
3.8.3 Regresi Kriyantono (2007:183) menjelaskan bahwa analisis regresi dilakukan jika korelasi kedua variabel penelitian memiliki hubungan kausal atau sebab akibat.
95
Menurut Mustikowati yang dikutip oleh Kriyantono (2007:183) mengatakan bahwa: ”Regresi ditujukan untuk mencari bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan dua variabel atau lebih”. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana. Priyatno (2012: 73) menjelaskan bahwa regresi linear sederhana adalah hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen secara linear yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi suatu nilai dari variabel dependen berdasarkan variabel independen. Rumus Regresi Linear Sederhana Jika data dari kedua variabel riset yang sudah diketahu mana vaiabel X dan mana yang Y, sedangkan nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu (Kriyantono, 2007:184) Rumus (Priyatno, 2012:78): Y=a+bX Keterangan: Y = variabel tidak bebas (dependent) X = Variabel bebas (independent) a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan pada variabel X.
96
3.8.4 Uji Hipotesis Hipotesis Komparatif dua sampel berpasangan dimana data atau skala variabelnya interval atau rasio diuji dengan rumus statistik t-Test (Kriyantono, 2007:187). Uji T Test (Priyatno, 2012:79) Langkah pengujian sebagai berikut: Berdasarkan nilai signifikansi: a) Merumuskan Hipotesis Ho = Variabel X (event) tidak berpengaruh pada variable Y (kepuasan pengunjung) H1 = Variabel X (event) berpengaruh pada variable Y (kepuasan pengunjung) b) Menentukan nilai Signifikansi Didapat dari output spss 20.00 c) Kriteria Pengujian Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak Karena penelitian ini menggunakan signifikansi 10% maka kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika signifikansi > 0,1 maka Ho diterima Jika signifikansi < 0,1 maka Ho ditolak d) Membuat kesimpulan berdasarkan hasil output dengan kriteria pengujian Uji Hipotesis adanya hubungan variabel X dan Y menggunakan uji korelasi Pearson’s Correlation.
97
3.9 Operasional Variabel Dalam penelitian ini menggunakan satu variabel bebas (Independent Variabel) dan satu Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel Bebas ”X” (Independent variabel) menurut Kriyantono (2007:21) adalah variabel yang menjadi penyebab variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah event April Mop Competition bersama Gank LU. Variabel Terikat ”Y” (Dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Kriyantono, 2007:21). Dalam penelitian ini adalah kepuasan pengunjung event.
Variabel Penelitian
Dimensi
Materi Pemasaran
Indikator
1. Media Promosi event
2. Informasi Promosi event Transportasi & Penyambutan Tamu
1. Fasilitas pada event
Event 2. Petunjuk arah
Nuansa, Suasana, & Dekorasi
1. Lokasi event
2. Dekorasi event
Deskriptor Media promosi event dalam memberikan informasi seputar event terhadap pengunjung event Informasi seputar event yang diterima oleh pengunjung jelas dan menarik Fasilitas event, seperti lahan parkir, toilet memadai Adanya petujuk arah berupa gambar, suara, dll yang membantu pengunjung menemui lokasi event Lokasi event strategis dan terjangkau bagi pengunjung event Dekorasi event menarik bagi pengunjung event
Skala
Nomor Pernyataan Kuisioner
Likert
1
Likert
2
Likert
3
Likert
4
Likert
5
Likert
6
98
3. Tempat event
Hidangan
1. Pelayanan panitia
2. Keamanan event
Hiburan/ Kegiatan
1. Rangkaian acara
2. Pengisi acara 3. Ketepatan waktu pelaksanaan Amenities dan Souveir
1. Ketersediaan Hadiah 2. Ketertarikan Pengunjung terhadap hadiah 1. Event Memenuhi Kebutuhan
Perceived Quality 2. Kepuasan total
Kepuasan Pelanggan Customer Expectition
1. Yang dirasakan pengunjung terhadap event 2. Event memenuhi harapan pengunjung
Tempat Event memadai bagi pengunjung event Pelayanan yang baik dari panitia event kepada pengunjung event Pengunjung event merasa aman dengan adanya petugas keamanan pada saat event berlangsung Rangkaian event menarik atau menghibur pengunjung event Pengisi event memberi hiburan pada pengunjung event Event berlangsung tepat waktu Tersedianya hadiah bagi peserta dan penonton event Pengunjung merasa tertarik dengan adanya hadiah event Event dapat memenuhi kebutuhan hiburan bagi pengunjung Kepuasan total dengan adanya event (merasa puas dengan event April Mop Competition) Pengunjung event merasa senang dengan adanya event April Mop Competition Event sesuai dengan harapan pengunjung event
Likert
7
Likert
8
Likert
9
Likert
10
Likert
11
Likert
12
Likert
13
Likert
14
Likert
1
Likert
2
Likert
3
Likert
4
99
Perceived Value
1. Manfaat event bagi pengunjung event
2. Jumlah biaya bagi pengunjung event
Pengunjung event merasakan manfaat dalam membangun prestasi bagi peserta serta pemenuhan hiburan bagi penonton Biaya event dengan yang dirasakan pengunjung event (biaya terjangkau)
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Sumber: penulis
Likert
5
Likert
6