RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2015 PT BANK OCBC NISP Tbk PT BANK OCBC NISP Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (selanjutnya disebut “Rapat”) pada: A. Hari/Tanggal: Kamis, 09 April 2015 Waktu : Pukul 14.19 WIB s.d 15.14 WIB Tempat : OCBC NISP Tower Lantai 23, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25, Jakarta 12940 Agenda/Mata Acara Rapat sebagai berikut : 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2014 2. Penetapan Penggunaan Laba Perseroan untuk tahun buku 2014 3. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas VII 4. Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun 2015 dan penetapan honorarium serta persyaratan lain berkenaan dengan penunjukan tersebut 5. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan 6. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi beserta penetapan gaji/honorarium serta tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi 7. Laporan penunjukan Perseroan sebagai Entitas Utama sehubungan dengan pemenuhan POJK Konglomerasi Keuangan Rapat dipimpin oleh Pramukti Surjaudaja selaku Presiden Komisaris Perseroan. B. Kehadiran anggota Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit Perseroan pada saat Rapat. Dewan Komisaris : 1. Pramukti Surjaudaja 2. Jusuf Halim 3. Hardi Juganda
Presiden Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris
Direksi : 1. Parwati Surjaudaja 2. Yogadharma Ratnapalasari 3. Rama Pranata Kusumaputra 4. Emilya Tjahjadi 5. Hartati 6. Martin Widjaja 7. Andrae Krishnawan W. 8. Johannes Husin 9. Low Seh Kiat 10. Joseph Chan Fook Onn
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur (Independen) Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Dewan Pengawas Syariah : 1. Muhammad Anwar Ibrahim 2. Mohammad Bagus Teguh Perwira
Ketua Dewan Pengawas Syariah Anggota Dewan Pengawas Syariah
Komite Audit : 1. Jusuf Halim 2. Kurnia Irwansyah
Ketua Komite Audit Anggota
C. Perseroan telah menunjuk Notaris Fathiah Helmi, SH selaku Notaris Publik dan PT. Sirca Datapro Perdana selaku Biro Administrasi Efek untuk melakukan penghitungan kuorum dan voting keputusan Rapat. D. Rapat dihadiri oleh 11.268.113.979 saham yang memiliki hak suara yang sah atau setara dengan 98,22% dari seluruh jumlah saham dengan hak suara sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, oleh karena itu Rapat sah untuk dilakukan dan mengambil keputusan. E. Dalam Rapat diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait setiap agenda Rapat. F. Jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat: - Agenda pertama : 2 (dua) pemegang saham/kuasanya - Agenda kedua : 1 (satu) pemegang saham/kuasanya - Agenda ketiga : nihil - Agenda keempat : nihil - Agenda kelima : nihil - Agenda keenam : 1 (satu) pemegang saham/kuasanya - Agenda ketujuh : nihil G. Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara. H. Pengambilan keputusan Rapat dari seluruh saham dengan hak suara yang sah dan hadir dalam Rapat: •
Agenda pertama, kedua, keempat dan kelima disetujui suara bulat musyawarah untuk mufakat sebagai berikut: Setuju 11.268.113.979 suara atau 100 %
•
Tidak setuju nihil
Abstain nihil
Agenda keenam dilakukan pemungutan suara sebagai berikut: Setuju 10.528.317.977 suara atau 93,43 %
Tidak setuju nihil
Abstain 739.796.002 suara atau 6,57 %
I.
Keputusan Rapat pada pokoknya adalah sebagai berikut :
Agenda Pertama : 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 termasuk Laporan Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris. 2. Menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan, firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers sesuai Laporannya tanggal 10 Februari 2015 dengan pendapat "Wajar Tanpa Pengecualian", dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan termasuk Bapak Na Wu Beng yang telah mengundurkan diri selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan efektif sejak tanggal 15 Agustus 2014 dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakannya tercantum dalam Laporan Keuangan tahun buku 2014. Pertanyaan yang diajukan untuk Agenda Pertama sebagai berikut : 1. Bapak Lynn Choennata menanyakan : a. Kenaikan Non Performing Loan (NPL) yang mencapai hampir 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. b. Sehubungan dengan likuiditas, persentase Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 93% dikhawatirkan akan membahayakan Perseroan jika terjadi sesuatu. Jawaban : Ibu Parwati Surjaudaja menyampaikan: a. kenaikan NPL terjadi seiring dengan kondisi makro dan pergerakan industri, dimana kenaikan tersebut berasal dari base yang cukup rendah. Dibandingkan dengan rata-rata NPL industri perbankan sebesar 2,2% pada akhir Desember 2014, NPL Perseroan berada pada level yang cukup rendah sebesar 1,3% dan Perseroan selalu mengupayakan agar NPL tetap dalam level yang stabil ataupun menurun, dan rasio pencadangan NPL masih melebihi 100%. b. Sehubungan dengan likuiditas, LDR sebesar 93% tidak memperhitungkan obligasi dan Medium Term Notes (MTN) yang jangka waktunya jauh lebih panjang dari Deposito mencapai 2 sampai 3 tahun. Jika memperhitungkan sumber dana tersebut prosentase LDR menjadi 86%. Selain itu, tingkat Secondary Reserve Ratio pada Desember 2014 mencapai 31%, jauh melebihi batas yang ditetapkan oleh regulator sebesar 4% yang menunjukan tindakan kehati-hatian kami menghadapi kondisi yang tidak stabil seperti tahun 2014. 2. Bapak M. Saman selaku kuasa dari Bapak Andry Ansjori menanyakan : apakah kegiatan jual beli mata uang asing termasuk dalam bidang usaha Perseroan. Jawaban: Ibu Parwati Surjaudaja menyampaikan bahwa kegiatan jual beli mata uang asing telah menjadi salah satu kegiatan usaha Bank OCBC NISP sebagai bank devisa sejak tahun 1990 untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Kami melayani transaksi mata uang asing baik untuk nasabah perorangan dan perusahaan serta kegiatan treasury. Berdasarkan pengalaman pada tahun 1998 kami menyadari bahwa risiko kegiatan mata uang asing ini harus dikelola dengan baik, untuk itu sebagai upaya pengawasan kami agar kegiatan ini terpantau dan berjalan dengan baik dibentuk berbagai unit yaitu Treasury Control, Market Risk dan di bidang finance ada Treasury Financial Control.
Bapak Pramukti Surjaudaja menambahkan sesuai dengan peraturan dari regulator yang sangat ketat dan belajar dari pengalaman pada tahun 1998, kami mewajibkan adanya dokumen underlying untuk setiap transaksi mata uang asing.
Agenda Kedua : Menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2014 sebesar Rp. 1.332.182.209.541,setelah dikurangi cadangan umum sebesar Rp 100.000.000,-, sesuai Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sepenuhnya akan digunakan untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Pendapat yang diajukan untuk Agenda Kedua sebagai berikut : Bapak M. Saman selaku kuasa dari Bapak Andry Ansjori menyampaikan bahwa Perseroan sudah lama tidak membagikan dividen namun tetap membukukan laba sehingga kelihatan tidak konsisten. Setiap perusahaan terbuka biasanya memiliki kebijakan dividen dan kebijakan tersebut seharusnya dilaksanakan. Jika Perseroan membutuhkan dividen sebagai tambahan modal, dengan hadirnya pemegang saham mayoritas pada Rapat, akan lebih baik jika dividen dibagikan namun tidak disetujui oleh pemegang saham mayoritas, daripada Perseroan yang tidak membagikan. Melalui pembagian dividen, pemegang saham publik dapat melihat niat baik Perseroan dalam memperhatikan kepentingan pemegang saham publik. Jawaban: Bapak Pramukti Surjaudaja menyampaikan bahwa kebijakan ini dilakukan untuk tujuan jangka panjang yaitu untuk bertumbuh dan berkembang. Dengan berkembangnya Perseroan menjadi lebih baik, maka pemegang saham juga mendapatkan nilai yang lebih baik seperti harga saham untuk jangka panjang. Ibu Parwati Surjaudaja menambahkan sesuai dengan kebijakan dividen Perseroan senantiasa berusaha untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan berbagai faktor antara lain keadaan keuangan, kebutuhan modal, rencana pertumbuhan ke depan dan ketaatan terhadap ketentuan dan keputusan RUPS. Dalam hal ini kami sangat mengapresiasi masukan Bapak. Agenda Keempat : Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan atau sekurang-kurangnya 3 anggota Dewan Komisaris Perseroan, setelah mendapatkan rekomendasi dari Komite Audit untuk menunjuk Akuntan Publik untuk tahun buku 2015 dan menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lainnya bagi Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut.
Agenda Kelima: 1. Menyetujui perubahan pasal-pasal Anggaran Dasar Perseroan mengacu pada Peraturan yang berlaku serta menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan. 2. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk: • Menyatakan keputusan agenda Rapat ini dalam bentuk akta Notaris dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan Rapat;
•
Mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mendaftarkan dan mengumumkan perubahan anggaran dasar tersebut, sehingga perubahan anggaran dasar tersebut berlaku menurut hukum, termasuk untuk mengadakan perubahan atau penambahan atas perubahan ketentuan anggaran dasar ini apabila disyaratkan oleh instansi yang berwenang dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan dan disyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku
Agenda Keenam : 1. Menyetujui pengangkatan kembali Samuel Nag Tsien dan Hardi Juganda sebagai Komisaris Perseroan berlaku untuk masa jabatan sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2018. 2. Menyetujui pengangkatan kembali Yogadharma Ratnapalasari, Rama Pranata Kusumaputra dan Martin Widjaja sebagai Direktur Perseroan berlaku untuk masa jabatan sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2018. 3. Mengenai penetapan gaji/honorarium dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 7 April 2014 untuk tahun buku 2014 sampai dengan tahun buku 2016. Dengan demikian Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: • Presiden Komisaris • Wakil Presiden Komisaris (Independen) • Komisaris (Independen) • Komisaris • Komisaris (Independen) • Komisaris (Independen) • Komisaris • Komisaris
: Pramukti Surjaudaja : Peter Eko Sutioso : Roy Athanas Karaoglan : Samuel Nag Tsien : Jusuf Halim : Kwan Chiew Choi : Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) : Hardi Juganda
Direksi : • Presiden Direktur • Direktur • Direktur • Direktur • Direktur (Independen) • Direktur • Direktur • Direktur • Direktur • Direktur
: Parwati Surjaudaja : Yogadharma Ratnapalasari : Rama Pranata Kusumaputra : Emilya Tjahjadi : Hartati : Martin Widjaja : Andrae Krishnawan W. : Johannes Husin : Low Seh Kiat : Joseph Chan Fook Onn
Pendapat yang diajukan untuk Agenda Keenam sebagai berikut : 1. Bapak M. Saman selaku kuasa dari Bapak Andry Ansjori menanyakan: a. Dengan adanya pengunduran diri Wakil Presiden Direktur dan tidak ada penggantinya, apakah dengan berkurangnya 1 orang anggota Direksi tersebut akan mengganggu kinerja Perseroan? b. Apakah ada komitmen dari Direktur yang diangkat kembali bahwa jika kinerja Perseroan menurun maka mereka bersedia untuk diberhentikan.
c. Agar nilai gaji/honorarium disampaikan dalam Rapat sehingga dapat diketahui kenaikan/perubahannya, dikaitkan dengan tidak dibagikannya dividen. Jawaban: Ibu Parwati Surjaudaja menanggapi pertanyaan pertama dan kedua: Terkait dengan pengundungan diri Bapak Na Wu Beng, hal ini telah diantisipasi melalui sistem suksesi dan transisi dengan baik dan berkesinambungan sehingga bisnis tetap berjalan seperti biasa. Terkait dengan komitmen Direksi, masing-masing Direktur memiliki Key Performance Index (KPI)/rapor yang jelas, terukur, termonitor dan dapat dipertanggung jawabkan. Bapak Jusuf Halim menanggapi pertanyaan ketiga: Masukan dicatat sebagai perbaikan untuk di masa yang akan datang. Diinformasikan pula bahwa total honorarium Dewan Komisaris dan Direksi telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan setiap tahun. J.
Dalam Rapat telah dilaporkan kepada pemegang saham: • Agenda Ketiga: Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas VII dan; • Agenda Ketujuh: Laporan penunjukan Perseroan sebagai Entitas Utama sehubungan dengan pemenuhan POJK Konglomerasi Keuangan.
Jakarta, 13 April 2015 Direksi Perseroan