RINGKASAN
Ferry Johnny Sangari, 2017. Kemampuan Pemecahan Masalah Sistem Tenaga Listrik Mahasiswa PTE dengan Pembelajaran Berbasis Multimedia. Disertasi, Program Studi Pendidikan Kejuruan, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Haris A. Syafrudie, M.Pd. (II) Dr. Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed. (III) Dr. Hary Suswanto, MT. Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Sistem Tenaga Listrik, Pembelajaran Berbasis Multimedia. Proses pembelajaran akan lebih efektif jika menggunakan media instruksional yang dikembangkan dalam bentuk visual dan auditori. Ini merupakan konsep pembelajaran multimedia, bahwa manusia dapat belajar secara lebih mudah apabila materi belajar disampaikan dalam bentuk visual dan auditori dibandingkan dengan bahasa lisan. Konsep ini sesuai dengan teori dual-coding, yang menyatakan bahwa mahasiswa akan optimal menerima materi kuliah jika melibatkan asosiasi antara indra penglihatan (visual) dengan indra pendengaran (auditori). Kemampuan pemecahan masalah akan lebih efektif jika proses pembelajaran menggunakan alat bantu multimedia. Pembelajaran berbasis multimedia berlandaskan kepada prinsip tutorial. Multimedia pembelajaran yang efektif perlu memperhatikan setidaknya enam aspek utama, yaitu: (1) access; (2) cost; (3) technology; (4) interactivity; (5) organization dan (6) novelty. Multimedia berisikan bahan ajar dalam bentuk teks, visual, audio, video dan animasi dengan sasaran kemampuan pemahaman, penalaran, penerapan, analisis dan pemecahan masalah. Materi pembelajaran sistem tenaga listrik terdiri dari konsep abstrak dan konkret. Untuk lebih meningkatkan pemahaman konsep-konsep abstrak diperlukan multimedia dalam pembelajaran. Tujuan penelitian secara rinci adalah mengungkapkan kemampuan pemecahan masalah sistem tenaga listrik mahasiswa PTE dengan pembelajaran berbasis multimedia. Subyek penelitian adalah mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Elektro di Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dimana subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran berbasis multimedia sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan atau mengunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian berbentuk instrumen tes yang terdiri dari tes obyektif sebagai tes awal (pretes) dan tes esai (uraian) sebagai tes akhir untuk mengukur hasil belajar pemecahan masalah sistem tenaga listrik mahasiswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia lebih unggul dari pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar sistem tenaga listrik mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal yang perlu
disampaikan: dalam penelitian ini hanya dilakukan penelitian terbatas pada well structured problems dan moderately structured problems dalam mata kuliah Analisis Sistem Tenaga Listrik yang berisi pengetahuan tentang prosedur dan urutan tindakan, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih menekankan pada ill structured problems, agar dapat memperluas tingkat generalisasi hasil penelitian tersebut.