Rikza Maulan Lc., M.Ag
Arti Kata Takaful Secara bahasa, takaful (
) berasal dari akar kata ( ) ك ف لyang artinya menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang. Kata ( ) merupakan bentuk mashdar (infinitf) dari kata : ً ُ َ َ - ُ َ َ ََ – َ َ َ َ Dalam Kamus Al-Munawir dijelaskan bahwa arti kata kafala yang merupakan kata dasar dari takaful adalah : pertanggungan yang berbalasan, hal saling menanggung. Istilah kata ( ) ini merupakan istilah yang relatif baru, jika dilihat tidak satupun ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan istilah takaful ini. Bahkan dalam hadits pun, juga tidak dijumpai kata yang menggunakan istilah takaful ini. Namun secara sistem keukhuwahan, takaful sudah diterapkan sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya melalui ukhuwah dalam kehidupan bermasyarakat di Madinah pada waktu itu sebagaimana yang banyak digambarkan oleh hadits.
Dalam Al-Qur’an tidak dijumpai satu ayatpun yang secara tersurat menggunakan kata ‘takaful’. Demikian juga dalam hadits. Namun demikian, terdapat sejumlah kata (delapan kata dalam delapan ayat) yang menggunakan kata yang seakar dengan kata takaful, yaitu dari kata ( /0 ). Kata-kata yang berakar dari kata ( /0 ) tersebut, secara umum keseluruhannya mengarah pada makna : 1. Memelihara. 2. Memikul (resiko) Takaful dengan pegertian seperti ini sesuai dengan firman Allah SWT (QS. Al-Maidah : 2) : ان ِ ْ@ َوAُ Bْ َواC ِ Dْ Eِ ْاFَGHَ اIْ Jُ َوAَ َ َ Kى َوIَ Mْ ﱠBّ َواPِ Qِ Bْ اFَGHَ اIْ Jُ َوAَ َ َو ‘…Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan…’
Dalam QS. Ali Imran/ 3 : 37
ُول َ َ ٍن َوأَ ْ َ َ َ َ َ ً َ َ ً َو َ َ َ َز َ ِر ٍ َ ِ َ َ َ َ َ َ َر
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Dalam ayat di atas, kata kafala bermakna ‘memelihara’. (lihat yang bergaris bawah). Dan ‘memelihara’ memiliki makna yang lebih mendalam dibandingkan dengan sekedar menjaga. Karena memilihara memiliki unsur adanya ‘rasa menyayangi’, sebagaimana orang tua memilihara anak kandungnya. Dengan demikian, maka ‘takaful’ adalah saling menjaga dan memelihara antara sesama muslim dengan landasan saling sayang menyayangi diantara mereka.
Dalam QS. Ali Imran/ 3 : 44 : َ ْ ُ 'َ ون أَ ْ! َم َ◌ ُھ ْم أَ ُ ْم َ ْ ُ ُل َ'رْ َ َم َو َ ْ ُ 'َ َو ُون َ ' ِ( َ )ْ َ دَ ْ ِ ْم إِ ْذ%َ ت َ ُ ْ ُ دَ ْ ِ ْم إِ ْذ%َ ت Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. Dalam QS. Annisa/ 4 : 85 : ً ِ 'ُ ْ ٍء3/َ ل- ُ 4َ .َ ُ5 ُ* ِ ْ ٌل ِ' ْ َ َو َ َن%َ ْ َ ُ ن+ً ,َ - َ +ً .َ َ /َ ْ0 َ /ْ َ َْو َ'ن Dan barangsiapa yang memberi syafa`at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) daripadanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dalam QS. Al-Qashas/ 28 : 12 ْ %َ َ َ ِ'نْ َ! ْ ُل0َ ِ6 َ' َرا% َ ْ ِ* ْا.َ َ ْ'َو َ ر ٍ ْ َ أَھْ ِل4َ .َ ُ ْم%ت َھ ْل أَ ُد ون َ ُ ِ( َ *ُ %َ ُ ْم َو ُھ ْم%َ *ُ َ ت َ ْ ُ ُو dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui (nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: "Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?". Dalam QS. Shad/ 38 : 23 َ )% ْا3ِ 3ِ ز.َ َوا ِدَ ةٌ َ َ َل أَ ْ ِ ْ ِ َ َو+ٌ 9َ ْ: َ 3َِ % َو+ً 9َ ْ: َ ُون ب ِ ِط َ : ْ ِ ٌ َو0 ْ ِ *ُ %َ 3ِ)َإِن َھ َذا أ Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku(untuk aku pelihara) dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan".
Dalam QS. An-Nahl/ 16 : 91 : ً ِ َ َ ْ ُ ْم.َ 5 ِ ْ ِد:َ ِ َوأَ ْو ُوا َ ْ ُ ُم:َ 9َ ْ َد َ ْو ِ ِد َھ َو َ! ْد: َ ُوا ْا=َ ْ َ' َن6ُ ْ َ َ> َھ ْد ُ ْم َو.َ إِ َذا5 Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). ◌QS. Thaha/ 20 : 40 : َ *ُ ُ ُ ْ َ ْ َ'ن4َ .َ ُ ْم%ك َ َ ُو ُل َھ ْل أَ ُد َ ُ )ْ ُ أ3 ِ/ ْ' َ إِ ْذ (yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir`aun): 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?"
Dalam QS. Al-Hadid/ 57 : 28 ُ 'ْ َ ُ ْم ُورً ا%َ ْل:َ ْ9 َ ْن 'ِنْ َر ْ َ' ِ ِ* َو ُو ٌر َر ِ ٌمAَ ُ5 ُ ْم َو%َ ْ ِرBْ َ ون ِ ِ* َو َ / َ ِذ َن َءا َ' ُوا ا ُوا%َ أَ َ ا ِ َ ْ ِ ِ* ُْؤ ِ ُ ْم%ِ َو َءا ِ' ُوا ِ َر ُو5 Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Ayat di atas menunjukkan bahwa arti kata ( TUG/0 ) adalah dua bagian. Artinya bahwa ( /0 ) salah satu artinya adalah bagian. Dan dalam bertakaful, seseorang harus merasa menjadi ‘bagian’ dari orang lain. Sehingga terwujudlah kehidupan yang bertaawun satu sama lainnya, seperti satu tubuh sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya.
Arti Takaful Dalam Pengertian Muamalah : Saling memikul resiko diantara sesama muslim sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling tolong menolong dalam kebaikan dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan (baca ; tabarru’) yang ditujukan untuk menanggung resiko tersebut. Takaful dengan pengertian seperti ini sesuai dengan firman Allah SWT QS. Al-Maidah/ 5 : 2 : ان ِ ُْد َو:% ِم َو ْاCْ D ِ ْا4َ .َ َو ُوا:َ َ > ْ َوى َو% َوا- ِر% ْا4َ .َ َو ُوا:َ َ َو Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dalam sebuah riwayat digambarkan:
3ِ ' ُْؤ ِ' ِ َن% ُل ْاCَ 'َ َ ْ ِ* َو َ َم.َ ُ 5 4 ( ْ َ' ِن: %نْ ا.َ َ ِ5 ٍر َ! َل َ! َل َر ُو ُل/ِ َ ْن ِ ُ :َ َ د ِھ ْم َو َ َرا ُ ِ' ِ ْم َو- َ َوا ُر,ِ َ *ُ %َ 4.دَا َ َ ْ ٌو6ُ. *ُ ْ 'ِ 4 َ َ /ْ َ ِد إِ َذا ا9َ % ُل ْاCَ 'َ ط ِ ِ ْم ( )رواه ' م4'ُ % َ ِر َو ْا% ِ َ ِد9َ %ْا
Dari Nu’man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika demam. (HR. Muslim) Hadits ini menggambarkan tentang adanya saling tolong menolong dalam masyarakat Islami. Dimana digambarkan keadaannya seperti satu tubuh; jika ada satu anggota masyarakat yang sakit, maka yang lain ikut merasakannya. Minimal dengan menjenguknya, atau bahkan memberikan bantuan. Dan terkadang bantuan yang diterima, jumlahnya melebihi ‘biaya’ yang dikeluarkan untuk pengobatan. Sehingga terjadilah ‘surplus’, yang minimal dapat mengurangi ‘beban’ penderitaan orang yang terkena musibah. Hadits ini menjadi dasar filosofi tegaknya sistem Asuransi Syariah.
Takaful Tegak Di Atas Tiga Prinsip : Saling Bertanggung Jawab. Jawab. Banyak hadits yang mengajarkan bahwa hubungan kaum muslimin dalam rasa cinta dan kasih sayang satu sama lain adalah ibarat satu badan, yang apabila salah satu anggota badannya sakit, maka yang lain juga akan merasakannya. Saling Bekerja Sama Dan Saling Membantu Allah SWT memerintahkan agar dalam kehidupan bermasyarakat ditegakkan nilai tolong menolong dalam kebajikan dan ketakwaan. Anugerah harta yang Allah berikan, hendaknya digunakan untuk meringankan beban penderitaan yang lainnya. Saling Melindungi Dari Berbagai Kesusahan Hadits nabi mengajarkan bahwa tidak beriman seseorang yang dapat tidur nyenyak dengan perut kenyang, sementara tetangganya tidak dapat tidur lantaran kemiskinan.
1. Saling Bertanggung Jawab Rasulullah SAW bersabda :
3ِ ُر,ِ َ
' ُْؤ ِ' ِ َن% ُل ْاCَ 'َ َ ْ ِ* َو َ َم.َ ُ 5 4 ( ْ َ' ِن: %نْ ا.َ َ 5 ِ ٍر َ! َل َ! َل َر ُو ُل/ِ َ ْن ِ ُ :َ َ د ِھ ْم َو َ َرا ُ ِ' ِ ْم َو- َ َوا *ُ %َ 4.دَا َ َ ْ ٌو6ُ. *ُ ْ 'ِ 4 َ َ /ْ َ ِد إِ َذا ا9َ % ُل ْاCَ 'َ ط ِ ِ ْم ( )رواه ' م4'ُ % َ ِر َو ْا% ِ َ ِد9َ %ْا
Dari Nu’man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika demam. (HR. Muslim) Dalam hadits lain diriwayatkan :
ِ ْ ' ُْؤ ِ' ِن% ُ' ُْؤ ِ'ن% َ ْ ِ* َو َ َم َ! َل ْا.َ ُ 5 4 ( ِ َر4 َ 'ُو3ِ َنْ أ.َ َ -3ِ %نْ ا.َ *ُ ْ .َ ُ 5 3َ 6 ُ َ ُ ْ َ ِن%ْ َ ً ْ: َ *ُ 6 ( ) ري% ِ* )رواه ا:ِ ِ ( ُ ْ: َ د/ َ َك َ َْن أ َ /َ َو6
Dari Abu Musa ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Seorang mu’min dengan mu’min lainnya (dalam satu masyarakat) adalah seumpama satu bangunan, dimana satu dengan yang lainnya saling mengukuhkan. (HR. Bukhari).
2. Saling Bekerja Sama Dan Saling Membantu Dalam sebuah hadits diriwiayatkan :
ْن.َ س ِ ھ َُر َْر َة َ! َل َ! َل َر ُو ُل3ِ َنْ أ.َ َ َ ْ َ ْ ِ* َو َ َم َ'ن.َ ُ 5 4 ( َ 5 +ِ 'َ َ ِ %ب َ ْو ِم ْا ِ ِ'نْ ُ َر+ً َ ْ ْ ُ* ُ ر.َ ُ 5 س ِ ِ'نْ ُ َر+ً َ ْ' ُْؤ ِ' ٍن ُ ر َ َ َ ْ د%ب ا ِ) َر ِة َو َ'نْ َ َ َرKد ْ َ َو ْا% ا3ِ *ِ ْ َ .َ ُ 5 ْ ِ ٍر َ َر:ُ' 4َ .َ َو َ'نْ َ َر 3ِ ْ ُد:َ % ْ ِد َ' َ َن ْا:َ % ْو ِن ْا.َ 3ِ ُ 5 ِ) َر ِة َوKد ْ َ َوا% ا3ِ ُ 5 ُُ' ْ ِ ً' َ َ َره ( ) ري% ْو ِن أَ ِ) ِ* )رواه ا.َ
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang melapangkan kesempitan seorang mu’min berupa kesempitan dalam kehidupan dunia, maka Allah akan melapangkannya pada kesempitan di hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu’min, maka Allah akan melapangkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib saudaranya orang yang beriman, maka Allah pun akan menutupi aib dirinya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya, jika hamba-Nya senantiasa menolong saudaranya. (HR. Bukhari)
3. Sailng Melindungi Dari Berbagai Kesusahan Dalam sebuah hadits, diriwayatkan : َ َ ْْ َ'ن3ِ َ ْ ِ* َو َ َم َ' آ َ' َن.َ ُ5 4 ( ُ ُره9َ ً َو:َْ /َ ت ِ َ! َل َر ُْو ُل، ْ ُ* َ! َل.َ ُ5 3َ ِ6ِكٍ َر% 'َ ْن َ 5 ٍ َ َنْ أ.َ ِ س (3 ط را%ْ َ ُم ِ ِ* )رواه ا: َ ْ ِ ِ* َوھ َُو9َ 4% َ ٌِ إ0,ِ 9َ Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang tidur pada malam hari dengan keadaan perut kenyang sementara tetangganya kelaparan di sebelahnya dan dia mengetahui hal tersebut. (HR. Thabrani). Dalam hadits lain diriwayatkan : َ ْس َ َ َ ُ' ْ ِ ِ' َْن%'ْر ْا َ ِ5 َ! َل َر ُْو ُل، ْ ُ* َ! َل.َ ُ5 3َ ِ6 َ َ' ِن َر%ْن ْا ِ +َ َ ْ نْ ُ َذ.َ ِ Nِ َ ْ ِ* َو َ َم َ'نْ >َ َ ْ َ ْم.َ ُ5 4 ( (3 ط را%ِ' ْ ُ ْم )رواه ا Dari Hudzaifah bin Al-Yaman ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka ia bukan termasuk golongan mereka. (HR. Thabrani).
Tiga Prinsip Takaful di Atas, tidak mungkin terjabarkan atau terealisasikan dalam kehidupan nyata, jika tidak dilandasi dengan kemantapan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. Niat ikhlas untuk membantu sesama manusia yang mengalami penderintaan karena musibah, atau meringankan mereka dari berbagai resiko yang mengalami musibah, merupakan landasan awal dalam prinsip takaful. Dalam Al-Qur’an Allah SWT mengingatkan kaum muslimin : َ ْ %ًَ َ' أ: 'ِ 9َ ض َ ْ َ ْ َ ْو أ%َ ف َ َْن ُ! ُو ِ ِ ْم ِز ٌز َ ِ ٌم.َ *ُ ِف َ ْ َ ُ ْم إ َ %َ أ5 َ %ََوأ ِ ْ ْا=َر3ِ 'َ ت َ ِن%َ ت َ َْن ُ! ُو ِ ِ ْم َو Dan (Allahlah) yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Anfal/ 8 : 63)