REVOLUSI HIJAU DI DESA KEMANTAN KEBALAI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI DAN PERUBAHAN TERHADAP KEHIDUPAN PETANI (1969-1998) Pamela Ayesma1 Etmi Hardi2 Kharles3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Abstract This thesis discusses (1) How does the entry process and the implementation of the Green Revolution in the Village Kemantan Kebalai years 1969-1998 and (2) What is the impact of the Green Revolution on the lives of farmers in the village Kemantan Kebalai years 1969-1998. This study aims to explore and describe (1) the entry process and the implementation of the Green Revolution in the Village Kemantan Kebalai years 1969-1998. (2) Impact of the Green Revolution on the lives of farmers in the village Kemantan Kebalai years 1969-1998. This research includes the study of history: (1) Heuristic, (2) Source critic, (3) Analysis and interpretation, (4) Historiography. Based on the results of research to the field that the Green Revolution was introduced to the people of the village Kemantan Kebalai 1972 by Mr. Udin Hasanuddin (Agricultural Extension Officer) and some community leaders such as village chief, Babinsa, police chief, and the sub-district. Early implementation Guidance programs face many obstacles, such as lack of interest of farmers to change traditional farming systems to more advanced farming. PPL approximately ten years to convince villagers to accept Kemantan Kebalai Guidance program. 1982 Guidance program has been started in the village received by most people Kemantan Kebalai, society has begun to change the old agricultural systems to modern agriculture. This farming system changes impact on the socio-economic life of the community that is able to increase incomes and improve the welfare of society. Other changes are perceived by the community of social and cultural systems start to fade and the impact on the lives of the surrounding environment. Keywords: Green Revolution
1
Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat Pembimbing I 3 Pembimbing II 2
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang menempatkan pertanian sebagai sektor sentral yang di dukung oleh tersebarnya sebagian besar penduduk Indonesia yang hidup sebagai petani dan tinggal di pendesaan. 1 Salah satu desa yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani adalah Desa Kemantan Kebalai. Berbagai upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan para petani sebagai penghasil beras, ditempuh melalui berbagai program kebijakan, salah satu program kebijakan di bidang pertanian pada masa pemerintahan Orde Baru yaitu program Revolusi hijau. Revolusi Hijau adalah diperkenalkan di Indonesia sejak Desember 1969.2 Revolusi Hijau yang dicanangkan sebagai sarana untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya produksi beras, secara luar biasa, melalui pemanfaatan temuantemuan dan terobosan baru hasil penelitian di bidang pertanian.3 Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah pada tahun 1969 melalui Revolusi Hijau ini, juga membawa perubahan bagi kehidupan petani yang ada di Desa Kemantan Kebalai. Program Revolusi Hijau mulai diPerkenalkan kepada masyarakat desa Kemantan Kebalai pada tahun 1972 oleh bapak Udin Hasanudin. Pada awal pelaksanaannya di Desa Kemantan Kebalai tahun 1972, program Revolusi Hijau menghadapi berbagai kendala karena kurangnya minat petani 1
Ajeng Prameswati, “Persepsi Petani Terhadap Demplot Pupuk Organik di Desa Buran Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar”, Skripsi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2008. (Diakses, Rabu, 22 Januari 2014). 2 Minarsih, “ Kebijakan Pemerintah Bidang Pertanian di Nagari Limau Manis Kota Padang Tahun 1974-1998”, Skripsi, Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat, 2012 3 Bustanul Arifin. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia Telaah, Struktur, Kasus Dan Alternatif Strategi. (Jakarta: Erlangga, 2001). Hlm.183.
untuk merubah sistem pertanian tradisional ke modern. Tahun 1982 masyarakat Desa Kemantan Kebalai mulai menerima program Revolusi Hijau dan hal ini membawa perubahan terhadap kehidupan petani yang ada di Desa Kemantan Kebalai terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.4 Penelitian ini membahas masalah yang berkaitan dengan Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai mulai dari proses masuknya dan pelaksanaan Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai serta dampaknya terhadap kehidupan petani dan lingkungan. Batasan penelitian ini adalah batasan spasial dari penelitian ini yakni Desa Kemantan Kebalai Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci. Sedangkan batasan temporalnya adalah 1972-1998. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses masuknya dan pelaksanaan Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai tahun 1972-1998? 2. Bagaimana dampak Revolusi Hijau terhadap kehidupan petani di Desa Kemantan Kebalai tahun 1972-1998? Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri dan menggambarkan tentang: 1. Proses masuknya dan pelaksanaan Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai tahun 1972-1998. 2. Dampak Revolusi Hijau terhadap kehidupan petani di Desa Kemantan Kebalai Kabupaten Kerinci. Sesuai rumusan masalah dan tujuan penelitian maka penelitian ini berguna untuk: 1. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan dampak program pemerintah terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani di Desa Kemantan Kebalai, Kabupaten Kerinci. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti 4
Wawancara Dengan Udin Hsanudin. Bekreja di Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci. Di Desa Kemantan Kebalai tanggal 15 Juni 2014.
selanjutnya terkait dengan pelaksanaan program pemerintah dalam bidang pertanian terhadap kehidupan masyarakat. 3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Padang. Studi yang relevan diantaranya: Minarsih Skripsi, tentang “Kebijakan Pemerintah Bidang Pertanian Di Nagari Limau Manis Kota Padang Tahun 1974-1998”. 5 Desma Yulia Skripsi, Tentang “Revolusi Hijau Kebijakan Ekonomi Pemerintah Bidang Pertanian di Kenegarian Selayo tahun 1974-1998”.6 Raudhotun Arbangiyah Skripsi, Tentang “Perubahan Pola Pertanian Rakyat Di Desa Sembungan Dataran Tinggi Dieng (19851995)”.7 Metode Penelitian Penelitian sejarah.8
ini
termasuk
penelitian
Heuristik merupakan proses mencari dan mengumpulkan data dari sumber yang relevan, baik itu primer maupun sekunder. Sumber primer terdapat pada arsip dan dokumen, di samping itu informasi diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa informan yaitu petani yang ada di desa kemantan kebalai, ruang dinas dan sumber sekunder yaitu data yang menunjang penelitian ini, di peroleh dari riset buku, skripsi, makalah dan hasil penelitian yang lain dengan masalah yang di teliti. 5
Minarsih, “ Kebijakan Pemerintah Bidang Pertanian di Nagari Limau Manis Kota Padang Tahun 1974-1998”, Skripsi, Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat, 2012. 6 Desma Yulia, “Revolusi Hijau Kebijakan Ekonomi Pemerintah Bidang Pertanian di Kenegarian Selayo tahun 19741998”, Skripsi, Padang: Fakultas Ilmu Sosial UNP, 2010. 7 Raudhotun Arbangiyah, “Perubahan Pola Pertanian Rakyat Di Desa Sembungan Dataran Tinggi Dieng (1985-1995)”, Skripsi, Jakarta: Universitas Indonesia, 2012. (Diakses, Kamis, 19 Desember 2013.) 8 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah (Jakarta: UI-Press, 1986). Hlm. 34.
Kritik sumber merupakan menyeleksi sumber bersifat ekstern yaitu bagaimana untuk melihat keaslian sumber, sedangkan kritik intern merupakan kritik untuk meneliti isi dan informasi sejarah yang terkandung di dalamnya. Interpretasi merupakan memilih atau membedah sumber sejarah sehingga butirbutir inforamsi yang sebenarnya atau sudah di uji lewat saringan kritik sumber. Historiografi yaitu menuliskan temuan penelitian ke dalam bentuk laporan yang utuh dengan kaidah-kaidah penelitian sejarah. GAMBARAN UMUM DESA KEMANTAN KEBALAI, KABUPATEN KERINCI DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Geografis dan Kondisi Alam Desa Kemantan Kebalai terletak di Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 9 Topografis Desa Kemantan Kebalai yaitu bentuk wilayahnya bergelombang, berbukitbukit, penggunungan dan banyak terdapat sungai. Dengan ketinggian lebih kurang 890 M dari permukaan laut (DPL) dan mempunyai luas wilayah 12 ha, beriklim penggunungan dingin kondisi ini sangat cocok untuk lahan pertanian. 10 Penduduk dan Mata Pencaharian Berdasarkan data arsip Desa Kemantan Kebalai dan berdasarkan data badan pusat statistik Kabupaten Kerinci, jumlah penduduk Desa Kemantan Kebalai pada tahun 1972 baru mencapai 725 jiwa dan pada tahun 1998 jumlah penduduk Desa Kemantan Kebalai mencapai 1149 jiwa. Sedangkan pada tahun 2010 penduduk Desa Kemantan Kebalai.11
9
Monografi Desa Kemantan Kebalai, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci Tahun 2010. 10 Laporan Singkat (Progress Report) Dari Pendidikan dan Penerangan LKMD Desa Kemantan Kebalai. 11 Arsip Kantor Kepala Desa Kemantan Kebalai dan BPS Kabupaten Kerinci.
Sosial Budaya dan Pendidikan Ikatan kekeluargaan yang terjalin di tengah-tengah masyarakat Desa Kemantan Kebalai sangat kuat, minsalnya pada saat salah satu warganya terkena musibah maka masyarakat akan bersama-sama untuk membantu warga yang terkena musibah. Sosial budaya masyarakat Desa Kemantan Kebalai antara lain: (1) Sistem Pernikahan yaitu eleutherogomi. (2) Adat Membangun, sifat kegotongroyongan pada masyarakat Desa Kemantan Kebalai cukup tinggi. (3) Kenduri Sko.12 Tingkat pendidikan yang ada di Desa Kemnatan Kebalai tahun 1970 masih sangat rendah. Penduduk yang tidak bersekolah rata-rata berjumlah 236 orang, tamatan SD/SR rata-rata berjumlah 112 orang dan merupakan tingkat pendidikan yang tertinggi jumlahnya dari jumlah pendidikan lainnya. Kemudian pendidikan SLTP berjumlah 68 orang dan tamatan SLTA berjumlah 21 orang. Sedangkan pada tahun 1985 tingkat pendidikan di Desa Kemantan Kebalai sudah mulai maju, penduduk yang tidak bersekolah 43 orang, tamat SD 96 orang, tamat SLTP 137 Orang, tamat SLTA 112 Orang dan sebagian masyarakat telah melanjutkan sekolah keperguruan tinggi dengan jumlah 7 orang.13 Perkembangan Sektor Pertanian Iklim, wilayah, dan keadaan daerah Desa Kemantan Kebalai sangat cocok untuk lahan pertanian. Padi merupakan komuditas utama pertanian di Desa Kemantan Kebalai. Selain potensi lahan sawah yang tersedia, potensi ekonomi masyarakat Desa Kemantan Kebalai juga didukung dengan karakter masyarakat Desa Kemantan Kebalai yang rajin bekerja dan pintar memanfaatkan lahan yang ada.
REVOLUSI HIJAU DAN PERUBAHANPERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PETANI Awal Pelaksanaan Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai Revolusi Hijau diperkenalkan di Desa Kemantan Kebalai pada tahun 1972 oleh Dinas Pertanian dan tokoh masyrakat antara lain bapak Udin Hasanudin, Kepala Desa Kemantan Kebalai, serta dibantu oleh Mandapo, Babinsa, Kapolsek, dan Camat.14 Penyampaian program Bimas kepada petani di Desa Kemantan Kebalai awalnya disampaikan melalui penyuluhanpenyuluhan di Balai Desa. Awal pelaksanaannya tahun 1972, program bimas menghadapi berbagai kendala, seperti kurangya minat petani untuk merubah sistem pertanian yang bersifat tradisional ke lebih maju. Tahun 1975, PPL mulai mempraktekan langsung kepada petani tentang sistem pertanian yang lebih maju yaitu dengan membuat perbandingan antara pertanian yang di olah dengan cara maju dengan menggunakan sistem pertanian lama. Setelah di lakukan uji coba, hasil pertanian yang di peroleh dengan menggunakan sistem pertanian yang lebih maju menggunakan pupuk-pupuk kimia dan bibit-bibit unggul hasilnya lebih meningkat hal ini terbukti panen telah dapat di lakukan dua kali dalam satu tahun. Hal demikian membuat sebagaian para petani mulai tertarik untuk merubah sistem pertanian lama ke pertanian lebih maju. Selama kurun waktu 1972-1982, lebih kurang sepuluh tahun PPL (Pengawai Penyuluhan Pertanian) meyakinkan masyarakat Desa Kemantan Kebalai untuk bisa menerima teknologi informasi apa yang di sampaikan oleh petugas penyuluh. Pelaksanaan Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai
12
Yunarsil Ali, dkk. Adat Basandi Sara’ Sebagai Fondasi Membangun Masyarakat Madani di Kerinci. (Kerinci: STAIN KERINCI PRESS, 2005). Hlm. 93. 13 Kantor Kepala Desa Kemantan Kebalai.
Pelaksanaan program Bimas di Desa Kemantan Kebalai dibedakan menjadi empat 14
Wawancara Dengan Udin Hasunudin. Bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci. Di Kemantan Kebalai, tanggal 15 Juni 2014.
bagian yaitu:(1) Target Bimas adalah PPL (Pegawai Penyuluhan Pertanian) membimbimg langsung masyarakat tentang tata cara pengolahan pertanian yang maju, seperti cara pempukan yang baik, cara pemilihan benih, pengolahan tanah yang sempurna, dan pengaturan pola tanam dan air. (2) INMAS Intensifikasi Masyarakat Sendiri artinya masayarakat harus bisa mandiri dalam melaksanakan program Bimas, PPL hanya memberikan teori dan penyuluhan kepada masyarakat secara tidak langsung kemudian masyarakat mempraktekan langsung ke lapangan, PPL hanya bertugas menyampaikan, tidak membimbing lansung dan hanya bertugas mengecek satu minggu sekali tentang keadaan sawah yang telah diolah oleh petani secara mandiri. (3) Non Intensifikasi artinya sebagian masyarakat masih belum menerima program Bimas.15 Tahun 1982 program Bimas telah mulai di terima oleh masyarakat Desa Kemantan Kebalai, masyarakat mulai merubah sistem pertanian lama ke pertanian yang lebih maju. Untuk memperoleh gambaran dari pelaksanaan Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai, maka pendeskripsian secara mikro masing-masing komponen dari program Revolusi Hijau Yaitu: 1. Bibit Unggul Pada tahun 1972 saat program Bimas mulai masuk di Desa Kemantan Kebalai PPL (Pegawai Penyuluhan Pertanian) memberikan penyuluhan kepada petani tentang penggunaan bibit unggul. Tetapi para petani masih menggunakan bibit tradisional.16 Tahun 1982 para petani mulai menggunakan jenis bibit unggul. Jenisjenis bibit unggul yang dipakai adalah jenis bibit unggul PB 8 dan PB 5 yang berumur 3,5 bulan. 2. Pemupukan Sejak masuknya program Bimas di Desa Kemantan Kebalai tahun 1972, 15
Wawancara Dengan Udin Hasnudin. Bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci. Di Kemantan Kebalai, tanggal 15 Juni 2014. 16 Wawancara Dengan Kamaliah. Bekerja Sebagai Petani. Di Kemantan Kebalai, tanggal 15 Juni 2014.
petani di perkenalkan dengan pupukpupuk kimia seperti Urea, dan DAP melalui penyuluhan-penyuluhan oleh PPL (Pegawai Penyuluh Pertanian).17 3. Pengairan Pengairan yang ada di Desa Kemantan Kebalai sebelum tahun 1972 berupa pengairan desa yaitu batu-batu yang disusun sedemikian rupa oleh masyarakat secara bergotong royong.18 Tahun 1975 pemerintah mulai membangun irigasi yang berfungsi dalam membantu petani mengairi sawahsawah.19 4. Teknik Bercocok Tanam Sebelum pemerintah memperkenalkan program bimas Pengolahan tanah sawah dilakukan satu tahun sekali dengan mengunakan cangkul dan tenaga kerja manusia.20 Sejak program bimas 1972 masuk petani diperkenalkan dengan teknologi baru berupa traktor kepada petani untuk mempermudahkan petani dalam mengolah sawah. Untuk pengolahan padi menjadi beras petani telah menggunakan mesin Huller. Sebelum adanya mesin Huller dalam pengolahan padi menjadi beras petani di Desa Kemantan Kebalai masih memanfaatkan kincir air untuk menumbuk padi.21 Perubahan Sosial Ekonomi Petani Sebelum tahun 1972 kehidupan ekonomi masyarakat Desa Kemantan Kebalai belum begitu makmur. Hasil pertanian yang diperoleh petani setiap tahun hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan makan saja 17
Wawancara Dengan Udin Hasnudin. Bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci. Di Kemantan Kebalai, tanggal 15 Juni 2014 18 Wawancara Dengan Ramisah. Bekerja Sebagai Petani. Di Kemantan Kebalai, tanggal 17 Juni 2014. 19 Laporan Singkat (Progress Report) Dari Pendidikan dan Penerangan LKMD Desa Kemantan Kebalai. 20 Wawancara Dengan Edirwan. Bekerja di Dinas Pertanian Kab. Kerinci. Di Kemantan Kebalai, tanggal 15 Maret 2014. 21 Wawancara Dengan Umar. Bekerja Sebagai Petani. Di Kemantan Kebalai, tanggal 17 Juni 2014.
dan tidak untuk di jual. Tahun 1982 terjadi perubahan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat, yaitu panen telah dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun. Hasil panen yang melimpah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kemantan Kebalai dan hasil panen telah dimanfaatkan oleh petani untuk memenuhi kebutuahan lainnya seperti biaya hidup termasuk pendidikan, membangun rumah dan lainlain.22 Hasil pertanian semakin meningkat dan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Hasil pertanian yang meningkat setiap tahun mampu meningkatkan status sosial masyarakat Desa Kemantan Kebalai. Baik dalam bidang pendidikan, gaya hidup, dan sebagainya. Perubahan lain yang dirasakan oleh petani akibat dari Program Revolusi Hijau yaitu Perubahan pola budaya. Hubungan yang mulanya saling tolong menolong dengan saling meminjamkan menjadi sewa menyewa, gejala komersialisasi, penggunaan sarana-sarana transportasi, komunikasi informasi dengan teknologi yang lebih maju dan pola konsumsi ala perkotaan, serta modernisasi dalam pertanian.23 Dampak Terhadap Kehidupan Lingkungan Revolusi Hijau tidak hanya menimbulkan perubahan dalam bidang sosial, budaya, dan ekonomi tetapi juga membawa dampak terhadap lingkunagan sekitar. Penggunaan bibit-bibit unggul menyebabkan bibit-bibit tradisional berangsur hilang, pengguanaan pupuk kimia dan obat pemberantasan hama penyakit menyebabkan penurunan terhadap keanekaragaman hayati, dan pada tahun 1975 di bangun iragasi di Desa Kemantan Kebalai tetapi pada tahun 1995 terjadi bencana alam yaitu gempa bumi yang membuat irigasi sungai terung rusak, kerusakan irigasi ini menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan seperti
22
Wawancara Dengan Edirwan. Bekerja di Dinas Pertanian Kab. Kerinci. Di Kemantan Kebalai, tanggal 15 Maret 2014. 23 Soediono Tjondronegoro. Revolusi Hijau dan Perubahan Sosial di Pendesaan Jawa. (Jakarta : LP3ES, 1990). Hlm. 127.
menumpuknya sampah akibat kurang mengalirnya air di irigasi. KESIMPULAN Revolusi Hijau diperkenalkan di Desa Kemantan Kebalai pada tahun 1972 oleh bapak Udin Hasanudin dan dibantu oleh Kepala Desa, Mandapo, Babinsa, Kapolsek dan Camat. Penyampaian Progaram Revolusi Hijau ini dilakukan melalui penyuluhan-penyuluhan satu minggu sekali di Balai Desa. Tetapi pada awalnya program Revolusi Hijau sulit diterima oleh masyarakat. Tahun 1982 petani di Desa Kemantan Kebalai sudah mulai menerima dan melaksanakan program Revolusi Hijau serta telah merubah sistem pertanian mereka dari tradisional ke lebih maju. Pelaksanaan program Revolusi Hijau di Desa Kemantan Kebalai dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: (1) Target Bimas. (2) INMAS (Intensifikasi Masayarakat Sendiri). (3) Non Intensifikasi Perubahan sistem pertanaian ini berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Kemantan Kebalai dan membawa perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat yaitu memudarnya ikatan sosial di tengan-tengah masyarakat. Selain membawa perubahan dalam bidang sosial ekonomi. Revolusi Hijau juga berdampak terhadap kehidupan lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Ajeng Prameswati. (2008). Persepsi Petani Terhadap Dempot Pupuk Organik di Desa Buran Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karangnyar. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Bustanul Arifin. (2001). Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia Telaah, Struktur, Kasus, dan Alternative Strategi. Jakarta: Erlangga. Desma
Yulia. (2010). Revolusi Hijau Kebijakan Ekonomi Pemerintah Bidang Pertanian di Kenegarian Selayo Tahun 1974-1988. Skripsi FIS UNP.
Soediono Tjondronegoro. (1990). Revolusi Hijau dan Perubahan Sosial di Pendesaan Jawa. Jakarta : LP3ES. Minarsih. (2012).Kebijakan Pemerintah Bidang di Nagari Limau Manis Kota
Padang Tahun 1974-1998. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat. Raudhotun Arbangiyah. (2012). “Perubahan Pola Pertanian Rakyat Di Desa Sembungan Dataran Tinggi Dieng (1985-1995)”. Skripsi Universitas Indonesia. Yunarsil Ali, dkk. (2005). Adat Basandi Sara’ Sebagai Fondasi Membangun Masyarakat Madani di Kerinci. Kerinci: STAIN Kerinci Press.