Review Serial Buku Kajian Integratif Ilmu, Agama, dan Budaya atas Bencana Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana UGM
Suhadi Cholil Pusat Studi Geografi dan Pengembangan Data Spasial, Jur. Geografi FIS, UNP-Padang Padang, 20 Desember 2012
[Contoh] dampak kerugian yang ditimbulkan bencana (Buku ke-3, hlm. 10) Peristiwa bencana
Waktu
Korban jiwa meninggal
Kerusakan infrastruktur/ rumah rusak
Tsunami Aceh
Des 2004
165.708
162.427
Gempa Yogya-Jateng
Mei 2006
5.716
156.662
Kebakaran hutan di Sumatera & Kalimantan
2006-2007
645
1.908
Banjir Jakarta
Feb 2007
79
145.742
Gempa Bengkulu dan Sumatera Barat
Sept 2007
25
88.375
Gempa Sumatera Barat
Sept 2009
1.195
114.797 (rusak berat)
Erupsi gunung merapi YogyaJateng
Okt-Nov 2010
339
3.187 (rusak berat)
Apakah ilmu/ pengetahuan yang memadai mengenai bencana mampu mengurangi resiko bencana? Kalau hipotesisnya iya, apa yang dapat diperankan oleh dunia akademik sebagai agency ilmu pengetahuan? Apakah disiplin-disiplin ilmu/ akademisi sebaiknya menempatkan dirinya secara terkotak-kotak atau penting membangun kajian yang interdisiplin?
Perspektif sosial/ kultural/ keagamaan dari bencana • Bencana memiliki spektrum yang sangat luas dan kompleks.
• Belakangan ini ada kesadaran yang semakin kuat bahwa bencana bukan saja sebagai fenomena/ fakta alam (klimatologi, hidrologi, geomorfologi, dst.), tapi sekaligus fenomena/ fakta sosial (sosiologi, antropologi, psikologi, studi agama, dst.) • Dalam disiplin ilmu sosial/ budaya/ religious studies kajian/ penelitian tentang bencana masih menjadi barang „baru‟ sampai era 2000-an setelah terjadi tsunami Aceh (Bdk. Catatan Eijsinga 1830 ttg „tsunami‟ di Bulukumba Sulsel 29 Des 1820; cerita lisan (simbolik) masyarakat lokal, dst.) • Serial Buku “Kajian Integratif Ilmu, Agama, dan Budaya” merupakan upaya kecil dan terbatas untuk memberikan kontribusi studi „multi-disiplin‟ (belum inter-disiplin) mengenai bencana
Serial (3) Buku “Kajian Integratif Ilmu, Agama, dan Budaya” Bidang
Topik
Jumlah tulisan
Budaya/ Lokalitas
- Kearifan lokal - Komunitas lokal - Etnik
11 tulisan
Agama/ kepercayaan
- Interpretasi - Praktik/ tradisi
9 tulisan
Geografi
- Pemetaan - Geomorfologi - Sistem informasi
3 tulisan
Sosiologi/ politik
- Adaptasi sosial - Politik wacana antar kelompok
3 tulisan
Filsafat
- Budaya - Moral
2 tulisan
Media
- Cyber
1 tulisan
Central question How are the subjects of science, religion/culture and disaster interconnected in theory and in practice according to current academic literature? A comprehensive review on the subject is rare (to not say did not) exist
• theoretical relevance (knowledge and insight) • practical relevance (disaster mitigation and disaster aid)
Ekspose sebagian hasil kajian • Filsafat moral (buku ke-1) ▫ Mengapa terjadi bencana? ▫ Sikap moralitas apa yang dipilih dalam situasi bencana?
• Teologi (buku ke-1) ▫ Fatalis vitalis ▫ Pasivistik Aktivistik
• Kearifan lokal/ budaya/ agama ▫ Komunitas Sedukur Sikep (Jateng) sistem pengetahuan dan teknologi lokal yang khas, ex: teknologi pembanguna tanpa semen (Buku ke-1) (bdk. rumah panggung dan rumah mengapung di Wajo Sulsel) (buku kedua) ketahanan pangan, ex: lumbung (bdk. Komunitas Marapu NTT) (Buku ke-1) ▫ Maulid Hijau di Banyuwangi Jatim (Buku ke-1) ▫ Sistem adaptasi warga lereng Merapi, ex. ritual dan organisasi sosial (buku ke-2)
• Isu sosial/ konflik ▫ Antar etnik (buku ke-3) ▫ Antar agama (buku ke-3) Dalam peristiwa bencana kita bisa mengetahui konstruksi relasi sosial tertentu yang kalau dalam situasi ‘normal’ tertutup oleh sistem dan struktur yang membungkusnya (I. Abdullah 2006)
• Kekuatan sosial dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi
Refleksi • Integrasi atau dialog antar/ lintas disiplin ilmu? • Pentingnya riset inter (bukan hanya multi-) disiplin, contoh: tim peneliti sungai Citarum Bandung • Kurikulum/ pendidikan bencana Ex: keanekaragaman sistem adaptasi bencana