RESUME UAS SEMINAR AKUNTANSI 1. PENGAKUAN PENDAPATAN (Akuntansi Pendapatan PSAK 23) Pendapatan
diakui
pada
saat
manfaat
ekonomis
kemungkinan
besar (probably) akan diterima entitas dan nilainya dapat diukur secara andal. Penjualan barang → pendapatan diakui pada tanggal penjualan atau pada saat pengiriman (Inventoryberpindah). Penyerahan jasa → pendapatan diakui pada saat jasa dilakukan dan dapat ditagih. Bunga, royalti, dan dividen → pendapatan diakui pada saat periode pendapatan berakhir atau saat aset digunakan. Pelepasan aset → pendapatan diakui pada tanggal pelepasan aset, atau, dalam hal terjadi pertukaran, pada tanggal pertukaran. Pengukuran Pendapatan:
Pendapatan diukur sebesar nilai wajar barang atau jasa yang diterima atau yang dapat diterima. Apabila nilai wajar barang atau jasa yang diterima
tidak
dapat
diukur
dengan
andal,
maka
pengukuran
menggunakan nilai wajar barang atau jasa yang diserahkan.
Diskon
Penjualan
(Net
Method). Sales
Discount
Forfeited dicatat
sebagai Other Income.
Jika terdapat perbedaan waktu penyerahan barang/jasa dengan pembayarannya, tingkat bunga tersirat (Imputed Interest Rate) harus diperhitungkan.
Jika terdapat financing agreement (wesel tagih / Notes Receivable), pendapatan
diukur
dengan
cara
mendiskontokan
dengan Imputed Interest Rate. Pengakuan Pendapatan untuk penjualan barang (syarat kumulatif):
Telah terjadi transfer of risks and rewards.
pembayaran
Penjual tidak lagi memiliki kepemilikan atau kontrol efektif atas barang yang dijual.
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima penjual.
Biaya yang terjadi terkait transaksi penjualan dapat diukur secara andal.
Pada umumnya, perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan (transfer of risks and rewards) terjadi pada saat yang bersamaan dengan pemindahan hak milik atau penguasaan atas barang tersebut ke pembeli. Jika entitas menahan risiko signifikan dari kepemilikan barang, maka transaksi tersebut bukan penjualan dan pendapatan belum diakui. Jika entitas hanya menahan risiko yang tidak signifikan, maka transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan boleh diakui.
Barter, jika karakteristik barang yang ditukar sama, pendapatan tidak diakui. Jika berbeda, pendapatan diakui.
Bill and Hold Sales (penjualan ketika barang belum dikirim, tetapi pembeli telah menerima tagihan & hak kepemilikan), pendapatan diakui ketika terpenuhi syarat kumulatif berikut: (1) pengiriman kemungkinan besar akan dilakukan, (2) barang tersedia dan siap dikirim, (3) pembeli mengakui penundaan pengiriman, dan (4) terdapat syarat & ketentuan pembayaran.
Instalasi dan Inspeksi, jika proses instalasi sifatnya sederhana, pendapatan dapat langsung diakui. Jika diperlukan proses-proses setelah instalasi, pendapatan diakui ketika seluruh proses selesai dilaksanakan.
Lay-Away Sales (penjualan dengan termin pembayaran dan barang dikirim ketika termin pembayaran selesai), pendapatan diakui pada saat termin pembayaran terakhir selesai, kecuali terdapat down payment
Sales with Right of Return, jika tingkat retur belum pasti, pendapatan diakui
ketika
barang
telah
dikirim
dan
periode
retur
yang
diperbolehkan telah lewat. Jika sudah pasti, pendapatan (setelah dikurangi retur) diakui saat penjualan.
Sales
with
Buybacks,
pendapatan
terjadi transfer of risks and rewards.
diakui
hanya
saat
telah
Penjualan oleh agen atau konsinyasi, pendapatan hanya diakui ketika barang telah dijual oleh agen ke pihak ketiga.
Persediaan (PSAK 14) Ringkasan berupa ilustrasi di halaman 413 buku Kieso anda dapat membantu anda tentang perpindahan Inventory. Biaya persediaan meliputi seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biayabiaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini (siap untuk dijual). Komponen-komponen biaya persediaan:
Biaya pembelian → CIF, bea impor, dan pajak-pajak terkait.
Biaya konversi → DL & FOH.
Biaya-biaya lain
sepanjang
biaya-biaya tersebut timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Dikecualikan sebagai komponen biaya persediaan dan harus dibebankan:
Pemborosan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang tidak normal.
Biaya penyimpanan, kecuali penyimpanan persediaan untuk diolah lebih lanjut.
Biaya
umum
dan
administrasi
yang
tidak
berkontribusi
pada
persediaan sampai berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Biaya penjualan.
Pengakuan Pendapatan untuk penyerahan jasa (syarat kumulatif):
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima entitas.
Tingkat penyelesaian suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal.
Biaya yang terjadi terkait transaksi penyerahan jasa dapat diukur secara andal.
Net Realizable Value (NRV)
Kerugian akibat NRV di bawah nilai buku persediaan:
COGS / Loss on Inventory Adjustment to NRV
Xxx
Inventory
xxx
Kerugian dicatat sebagai Beban Lain-Lain dalam Other Income atau sebagai penambah COGS. Pemulihan kerugian akibat kenaikan NRV: Inventory
xxx
COGS
Xxx
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang (PSAK 34) Percentage-of-Completion Method, digunakan ketika (syarat kumulatif):
nilai kontrak pendapatan dapat diukur secara andal;
kemungkinan besar manfaat ekonomis akan diterima entitas;
biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak dan tahapan penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
biaya kontrak teratribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal, sehingga biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.
Cost-Recovery (Zero-Profit) Method, digunakan apabila (syarat kumulatif):
kemungkinan besar manfaat ekonomis akan diterima entitas; dan
biaya kontrak teratribusi pada kontrak, apakah dapat ditagih atau tidak ke pelanggan, dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal.
Perbedaan
kedua
metode
di
atas
terletak
pada
sisi
konservatismenya. Percentage-of-Completion mengakui laba sesuai persentase penyelesaian di setiap periode pelaporan, sedangkan Cost-Recovery hanya mengakui laba saat seluruh biaya telah terjadi (kontrak selesai dilaksanakan). Ini disebabkan
karena Cost-Recoverydigunakan
ketika
estimasi outcome dari
penyelesaian kontrak belum dapat dipastikan, namun entitas percaya bahwa nilai kontrak dapat menutupi total biaya yang dikeluarkan.
Dua jenis kerugian Kontrak Konstruksi Jangka Panjang:
Kerugian periode saat ini yang tidak mengakibatkan kerugian secara keseluruhan.
Kerugian kontrak secara keseluruhan.
Jurnal dan sistematika penghitungan Kontrak Jangka Panjang dapat anda baca di halaman 968-977 buku Kieso anda. Pengakuan Pendapatan untuk bunga, dividen, dan royalti (syarat kumulatif):
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima entitas.
Bunga → diukur menggunakan Effective Interest Rate. Dividen → hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (tanggal pengumuman dividen). Royalti → dasar akrual sesuai substansi perjanjian penggunaan aset yang relevan.
2. AKUNTANSI NIRLABA (Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 45) Pembahasan utama PSAK 45 adalah unsur-unsur laporan keuangan entitas nirlaba. Secara garis besar, laporan keuangan entitas nirlaba sebetulnya memiliki karakteristik yang sama dengan entitas komersial. Perbedaan unsurunsur laporan keuangannya dapat dirangkum sebagai berikut:
Entitas Komersial
Entitas Nirlaba
1.
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan
2.
Ekuitas
Aset Netto
3.
Laporan Laba-Rugi Komprehensif
Laporan Aktivitas
4.
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
Aset Netto (sumber daya yang diberikan oleh pemberi yang tidak mengharapkan pembayaran kembali):
Tidak
Terikat
(sumber
daya
yang
tidak
dibatasi
untuk
tujuan
penggunaan tertentu).
Terikat Temporer (sumber daya yang dibatasi tujuan penggunaannya dalam suatu batas waktu tertentu).
Terikat Permanen (sumber daya yang dibatasi tujuan penggunaannya dan sifatnya permanen).
Laporan Aktivitas:
Perubahan Aset Netto Tidak Terikat, terdiri dari (1) Pendapatan, dijumlahkan dengan (2) Aset Netto yang Berakhir Pembatasannya, dan dikurangi (3) Beban.
dijumlahkan dengan Kenaikan/(Penurunan) dari Perubahan Aset Netto Terikat Temporer.
dijumlahkan dengan Kenaikan/(Penurunan) dari Perubahan Aset Netto Terikat Permanen.
menjadi Kenaikan/(Penurunan) Aset Netto.
dijumlahkan dengan Aset Netto Awal Tahun.
menjadi Aset Netto Akhir Tahun.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PERUBAHAN Estimasi Akuntansi dan Kesalahan (PSAK 25) Perubahan Kebijakan Akuntansi —> LIFO atau Average ke FIFO atau DoubleDeclining Balance ke Straight Line. Perubahan Estimasi —> perubahan estimasi masa manfaat PPE. Koreksi Kesalahan. Retrospective sebelumnya,
Adjustment —>
sekarang,
dan
penyesuaian
yang
akan
laporan
datang
akun Retained Earnings dengan akun neraca terkait.
keuangan
dengan
periode
menyesuaikan
Penyesuaian yang terjadi harus sudah memperhitungkan kewajiban pajak tangguhan (Deferred Tax Liability). Apabila terdapat tambahan beban atau pendapatan sebagai efek tidak langsung, tambahan beban dan pendapatan tersebut diakui pada periode saat ini. Prospective Adjustment —> penyesuaian laporan keuangan saat ini dan yang akan datang. Counterbalancing Error —> kesalahan yang akan ter-offset dengan sendirinya pada periode berikutnya. Apabila entitas sudah tutup buku:
jika sudah counterbalanced, N/E.
jika
belum counterbalanced,
jurnal
penyesuaian
untuk Retained
Earnings akhir. Apabila entitas belum tutup buku:
jika sudah counterbalanced, jurnal penyesuaian untuk akun nominal dan real terkait dan sesuaikan saldoRetained Earnings awal.
jika
belum counterbalanced,
jurnal
penyesuaian
untuk Retained
Earnings awal. Non-Counterbalancing
Error —> kesalahan yang akan tidak akan ter-
offset dengan sendirinya pada periode berikutnya
Ilustrasi kasus koreksi kesalahan Sebuah perusahaan melakukan kesalahan yang terjadi di tahun 2008, misalkan entitas salah menghitung depresiasi aset tetap yang diperoleh pada tahun 2008, depresiasi yang dilakukan 10 seharusnya 25. Kesalahan tersebut baru diketahui pada tahun 2012. Bagaiman perlakukan akuntansinya. Sesuai dengan PSAK 25, koreksi kesalahan harus diberlakukan secara retrospektif dimulai saat kesalahan tersebut ditemukan. Sesuai dengan PSAK 1 ketika terjadi penyajian kembali (retrospektif) yang berdampak pada lebih dari periode lalu, maka laporan posisi keuangan disajikan komparatif untuk periode sekarang, komparatif periode lalu dan awal peride lalu. Kesalahan tersebut akan mengoreksi saldo laba dan nilai akumulasi depresiasi. Perusahaan harus menyajikan kembali laporan keuangan komparatif yang disajikan kembali dengan mengoreksi akumulasi depresiasi dari tahun 2008. Dampak kesalahan tersebut juga harus dikoreksi dari tahun 2008.
PSAK 25 menyebutkan jika tidak praktis untuk kembali ke periode di mana kesalahan terjadi, maka entitas dapat melakukan penyesuaian dimulai di mana periode tersebut praktis. Pengungkapan diperlukan untuk menjelaskan alasan tidak praktis tersebut. salam
4. INSTRUMEN KEUANGAN PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian PSAK 55 Instrumen Keuangan : Pengukuran PSAK 60 Instrumen Keuangan : Pengungakapan
Instrumen Keuangan: Setiap kontrak yang menambah nilai aset dan liabilitas keuangan entitas atau instrumen ekuitas entitas lain. Aset Keuangan: Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi (Fair Value Option).
Investasi
dimiliki
hingga
jatuh
tempo
(Held-to-Maturity /
HTM
dijual
(Available-for-Sale /
AFS
atau Helfd-for-Collection / HFC).
Pinjaman dan piutang.
Aset
keuangan
tersedia
untuk
atau Trading). Liabilitas Keuangan:
Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi (Fair Value Option).
Liabilitas Keuangan lainnya.
Instrumen Ekuitas:
Instrumen Ekuitas biasa.
Instrumen Ekuitas majemuk.
Instrumen Ekuitas sintetis.
Instrumen Derivatif:
Derivatif biasa.
Derivatif melekat.
Instrumen Lindung Nilai:
Lindung Nilai atas Nilai Wajar (Fair Value Hedging).
Lindung Nilai atas Arus Kas (Cash Flows Hedging).
Lindung Nilai atas investasi netto pada operasi luar negeri.
Penilaian: Pinjaman atau piutang —> Amortized Cost. HTM Securities —> Amortized Cost. Trading dan AFS Securities —> Fair Value. Aset/Liabilitas Keuangan Diukur pada Nilai Wajar (Fair Value through Profit or Loss / FVTPL), jika dimiliki untuk diperdagangkan atau (AFS/Trading) pada saat pengakuan
awal
ditetapkan
untuk
diukur
dengan
nilai
wajar
karena
menghasilkan informasi yang lebih relevan (FVTPL). Aset Keuangan Dimiliki sampai Jatuh Tempo (HTM/HFC), jika sifatnya nonderivatif (derivatif = nilainya cenderung berubah), pembayaran tetap telah ditentukan, jatuh tempo telah ditetapkan, dan memang dimaksudkan untuk dimiliki sampai jatuh tempo. Pinjaman atau Piutang, jika sifatnya non-derivatif, pembayaran tetap telah ditentukan, dan tidak memiliki harga pasar yang dapat dibandingkan (market value). Reklasifikasi Reklasifikasi dari atau menjadi FVTPL tidak diperbolehkan. AFS ke HTM —> Tainting Rule Entitas tidak boleh mengklasifikasikan HTM, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi HTM dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo. Pengukuran awal: FVTPL —> nilai wajar (biaya transaksi dibebankan). Non-FVTPL —> nilai wajar ditambah biaya transaski (dikapitalisasi).
Amortized cost —> menggunakan Effective Interest Rate / EIR (perbedaan nilai awal (initial cost) denganpresent value total cash inflow). EIR = Σ(CF/(1+i)^n) Biaya transaksi atas pinjaman yang ditanggung debitur menambah nilai investasi pinjaman. Biaya transaksi atas pinjaman
yang
ditanggung
kreditur mengurangi nilai
investasi pinjaman. Nominal pinjaman baru yang dihasilkan akan menghasilkan EIR baru.
Impairment
piutang
dicatat
dengan
menambah Bad
Debt
Expense dan Allowance for Bad Debts. Kenaikan/(penurunan) nilai investasi trading atau AFS pada nilai wajarnya dicatat sebagai Unrealized Gain/(Loss) —> OCI. Penghentian pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
hak kontraktual atas arus kas berakhir (jatuh tempo); atau
transfer
aset
keuangan
yang
memenuhi
kriteria
penghentian
pengakuan ( i.e. sales of receivable). Penghentian pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan, atau daluwarsa. Derivatif: instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik:
nilainya berubah akibat perubahan variabel yang mendasari;
tanpa investasi awal netto atau dengan investasi awal netto yang nilainya lebih kecil dari nilai kontrak sejenis yang memberi pengaruh yang samaterhadap perubahan faktor pasar; dan
diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.
Derivatif biasa = option, forward contract, swap, future contract.
Derivatif Melekat (Embedded Derivatives) komponen derivatif gabungan yang di dalamnya terdapat kontrak utama, dan kontrak utamanya tersebut harus dipisah. Hedging accounting —> offset Hedging Instrument & Hedged Item. Dikecualikan dari hedging adalah HTM dan investasi pada entitas asosiasi. Kriteria kualifikasi hedging:
dokumentasi formal, mitigasi risiko, dan perencanaan strategi;
efektivitas hedging (selisih offset gain/loss di bawah 10%); dan
efek laba-rugi dari perubahan nilai wajar atau arus kas.
Fair Value Hedging: hedging untuk mengantisipasi perubahan nilai wajar aset atau liabilitas yang telah diakui (i.e. hedging untuk investasi ekuitas). Perubahan nilai wajar hedging instrument dan hedged item sama-sama diakui. Cash Flows Hedging: hedging untuk mengantisipasi perubahan arus kas terkait aset atau liabilitas. Perubahan nilai wajar hedged item belum diakui karena transaksinya masih belum terjadi (i.e. hedging untuk pembayaran/penerimaan bunga). Cash Flow Hedging juga memperhitungakn efektivitas hedging. Jika efektif,
diperhitungkan
sebagai
OCI.
Jika
tidak,
tingkat
inefektivitasnya
diperhitungkan dalam laba-rugi. Apabila akibathedging arus kas menimblukan pengakuan
suatu
aset
dan
kewajiban,
maka Unrealized Gain/Loss di
OCI
direklasifikasi ke laba-rugi sebagai penyesuaian. Untuk aset non-keuangan, diakui sebagai penambah/(pengurang) harga perolehan. Hedging atas investasi netto pada operasi di luar negeri —> sama dengan Cash Flow Hedging. Umumnya terkait translasi kurs mata uang asing. Penghentian pengakuan hedging:
Hedged item dijual, jatuh tempo, dihentikan, atau telah terealisasi.
Hedging tidak lagi efektif.
Transaksi masa depan yang dilakukan Cash Flow Hedging tidak jadi dilakukan.
Entitas mencabut kontrak hedging.
Pengungkapan nilai wajar:
Tingkat 1, terdapat harga kuotasian dari aset atau liabilitas identik.
Tingkat 2, tidak terdapat harga kuotasian sejenis, tapi terdapat input pasar lain yang dapat diobservasi. Tingkat 3, tidak terdapat harga kuotasian sejenis, tidak terdapat input
pasar lain yang dapat diobservasi, digunakan input selain kedua input tadi. 5. PENGUNGKAPAN PIHAK –PIHAK BERELASI (PSAK 7) Pengendalian —> kuasa untuk mengatur (kepemilikan > 50%; Equity Method). Pengaruh signifikan —> kuasa untuk berpartisipasi (kepemilikan 20% – 50%; Equity Method). Pihak manajemen kunci —> merujuk kepada individu.
Tujuan pengungkapan: Suatu hubungan pihak-pihak berelasi dapat berpengaruh terhadap laba rugi dan posisi
keuangan
entitas.
Laba rugi dan
posisi keuangan entitas dapat
dipengaruhi pihak-pihak berelasi bahkan jika transaksi dengan pihak-pihak berelasi
tidak
terjadi
sekalipun,
hanya
dengan
keberadaan
pihak
yang
mempunyai hubungan istimewa termasuk komitmen dengan pihak tersebut. Identifikasi Pihak-Pihak Berelasi Entitas A:
Pengendalian terhadap Entitas X, Y, dan Z.
Pengaruh signifikan terhadap Entitas 1, 2, dan 3.
Entitas A dengan entitas X, Y, dan Z adalah entitas konsolidasi. Entitas A dengan entitas 1, 2, dan 3 adalah entitas asosiasi. Untuk laporan keuangan A, pihak-pihak berelasinya adalah entitas X, Y, Z, 1, 2, dan 3. Untuk laporan keuangan X, Y, dan Z, pihak-pihak berelasinya adalah entitas A, X, Y, Z, 1, 2, dan 3.
Untuk laporan keuangan 1, 2, dan 3, pihak-pihak berelasinya adalah entitas A, X, Y, dan Z. Untuk laporan keuangan konsolidasian Grup A, pihak-pihak berelasinya adalah entitas 1, 2, dan 3. Pemerintah P:
Untuk
Pengendalian terhadap Entitas X, Y, dan Z.
Pengaruh signifikan terhadap Entitas 1, 2, dan 3.
laporan
keuangan
X,
Y,
dan
Z,
dapat
dilakukan
pengecualian
pengungkapan untuk transaksi dengan entitas X, Y, Z, 1, 2, dan 3. Untuk laporan keuangan 1, 2, dan 3, pihak-pihak berelasinya adalah entitas A, X, Y, dan Z. Apabila Entitas X memiliki pengendalian terhadap Entitas R, maka untuk laporan keuangan R, dapat dilakukan pengecualian pengungkapan untuk transaksi dengan entitas X, Y, Z, 1, 2, dan 3. Apabila Tn. Yuli adalah pihak manajemen kunci Entitas X, maka untuk laporan keuangan R, pihak berelasinya adalah Tn. Yuli. Walaupun tidak perlu pengelompokan khusus untuk pengendalian dari P, laporan keuangan X, Y, dan Z tetap mengungkapkan nama instansi pemerintah, sifat hubungan dengan entitas pelapor, dan sifat dan jumlah transaksinya dalam CaLK. Pengungkapan transaksi antara pemerintah dengan pihak-pihak berelasi:
Individual signifikan.
Kolektif signifikan.
6. SAK ETAP SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik —> IFRS SME (Small & Medium Enterprises) / UKM
ETAP adalah entitas yang:
tidak memmiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
Entitas memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, jika:
telah atau dalam proses mengajukan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat (bank, asuransi, pialang, pedagang efek, dana pensiun, reksadana, dan bank investasi).
Tujuan laporan keuangan: Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu
entitas
yang
bermanfaat
bagi
sejumlah
besar
pengguna
dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan:
Dapat Dipahami (Understandable).
Relevan (Relevance).
Materialitas (Materiality).
Keandalan (Reliability).
Substansi Mengungguli Bentuk (Substance over Form).
Pertimbangan Sehat (Going Concern).
Kelengkapan (Completeness).
Dapat Dibandingkan (Comparable).
Tepat Waktu (Timeliness).
Kesetimbangan antara Biaya dan Manfaat (Matching Cost against Revenue).
Alasan perlunya SAK ETAP:
PSAK–IFRS based sulit diterapkan bagi SME atau UKM mengingat penentuan nilai wajar memerlukan biaya yang tidak murah.
PSAK–IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan.
PSAK–IFRS
menggunakan principle
based sehingga
membutuhkan
banyak professional judgement.
PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan teknologi informasi yang kuat.
Manfaat SAK ETAP:
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, UKM dapat menyusun laporan keuangannya sendiri, dan dapat diaudit untuk mendapatkan opini audit, sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari bank) untuk pengembangan usaha.
Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK–IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya.
Dapat tetap memberikan informasi yang andal dalam penyajian
laporan keuangan. PERBEDAAN SAK ETAP DENGAN PSAK UMUMStandar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK ETAP) digunakanentitas tanpa akuntabilitas publik .Entitas tanpa akuntabilitas publikadalah a. Entitas yang tidak punya akuntabilitas publik secara signifikan b. Entitas yang menerbitkan laporan keuangan tidak untuk kepentingan umum bagi pengguna eksternalEntitas yang punya akuntabilitas publik signifikan juga dapat menggunakan SAK ETAP jikaotoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.SAK ETAP sudah berlaku sejak 1 Januari 2011. Perbedaan antara SAK ETAP dengan PSAK UMUM antara lain 1. Pada penyajian Laporan Keuangan tidak menyajikan aset keuangan, investasi property berdasarkan nilai wajar, asset biologic diukur dengan harga perolehan dannilai wajar, kewajiban jangka panjang yang ada bunga nya, asset dan kewajiban pajakyang ditangguhkan, serta non controlling interest. 2. Pada penyajian Laporan Laba Rugi, SAK ETAP menggunakan judul Laporan LabaRugi, sedangkan PSAK umum menggunakan judul Laporan Laba RugiKomprehensif. 3. Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan perbedaan nya terletak pada pengungkapanmodal dalam SAK ETAP tidak sama dengan pengungkapan modal dalam PSAKumum.
4. Laporan Arus Kas pada SAK ETAP arus kas aktivitas operasi menggunakan metodetidak langsung dan tidak mengatur arus kas mata uang asing. 5. Tidak adanya peraturan mengenai Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisahdalam SAK ETAP. 6. Mengenai kebijakan akuntansi, estimasi dan kesalahan dalam SAK ETAP antara lain pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, konsistensi dan perubahan kebijakanakuntansi, perubahan estimasi akuntansi serta tidak adanya kesalahan mendasar danlaba rugi luar biasa. 7. Dalam Instrumen Keuangan Dasar SAK ETAP ruang lingkupnya adalah investasi pada efek tertentu, serta klasifikasikan trading, held to maturity dan available for sale. 8. Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak dalam SAK ETAP ruanglingkupnya adalah asosiasi dan entitas anak, mengunakan metode akuntansi metode biaya untuk entitas asosiasi dan metode ekuitas untuk entitas anak. 9. Metode yang digunakan pada Property Investasi pada SAK ETAP adalah metode biaya sedangkan PSAK adalah metode nilai wajar. 10.Aset Tetap pada SAK ETAP tidak menggunakan pendekatan komponenisasi,revaluasi dapat dilakukan jika sesuai dengan peraturan pemerintah, tidak perlumereview nilai sisa. 11.SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang tidakmemenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos tersebutmerupakan hasil dari penerapan “ 12.matching concept” 13.Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau penghasilandengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP
SEMINAR AKUNTANSI – UAS AKUNTANSI PENDAPATAN Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik. Pengukuran Pendapatan 1. Nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima 2. Dikurangi rabat/diskon 3. Untuk pendapatan ditangguhkan, nilai wajarnya adalah diskonto dari arus kas yang akan diterima 4. Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi menghasilkan pendapatan 5. Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi menghasilkan pendapatan Kriteria Pengakuan Pendapatan 1. Penjualan Barang a. Risiko dan manfaat telah berpindah secara signifikan ke pembeli b. Barang tidak lagi dikelola dan dikendalikan oleh penjual c. Pendapatan dapat diukur secara andal d. Biaya yang terjadi sehubungan transaksi dapat diukur secara andal e. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas 2. Penjualan Jasa a. Pendapatan dapat diukur secara andal b. Biaya yang terjadi sehubungan transaksi dapat diukur secara andal c. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas d. Tingkat penyelesaian transaksi pada tanggal neraca dapat diukur secara andal 3. Bunga, Royalti dan Dividen a. Pendapatan dapat diukur secara andal b. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas Dasar pengakuan bunga royalti dividen : i. Bunga > metode suku bunga efektif ii. Royalti > atas dasar akrual sesuai susbtansi perjanjian iii. Dividen > jika hak pemegang saham menerima pembayaran ditetapkan Pengungkapan Pendapatan Entitas mengungkapkan 1. Kebijakan akuntansi pengakuan pendapatan 2. Jumlah tiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode(penjualan barang/jasa, bunga, royalti, dividen) 3. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang/jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.
Contoh-contoh transaksi A. Penjualan Barang 1. Bill and Hold sales, pengiriman ditunda atas permintaan pembeli, tapi hak milik sudah berpindah dan sudah ditagihkan ke pembeli. Pengakuan pendapatan saat ada peralihan hak milik, apabila : a. Kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan b. Barang yg di tangan penjual, dapat diidentifikasi dan siap dikirim saat penjualan diakui c. Pembeli secara khusus mengakui instruksi penangguhan pengiriman d. Syarat pembayaran lazim tetap berlaku 2.
Barang dikirim dengan kondisi tertentu : a. Instalasi dan inspeksi, pendapatan diakui saat pembeli menerima pengiriman dan isntalasi dan ispeksi sudah selesai b. Bergantung persetujuan ketika pembeli telah berunding tentang hak terbatas atas pengembalian, bila ada ketidakpastian pengembalian barang pendapatan diakui ketika barang diterima pembeli atau ketika jangka waktu penolakan telah berlaku. c. Penjualan konsinyasi, pendapatan diakui saat barang sudah dijual oelh penerima ke pihak ketiga d. Kas pada saat pengiriman penjualan, pendapatan diakui ketika pengiriman dilakukan dan kas sudah diterima penjual/agen
3.
Lay away sales, barang dikirim jika pembeli sudah membayar cicilan terakhir Pendapatan diakui saat barang dikirim, namun dapat juga diakui saat setoran yang signifikan diterima jika pengalaman menunjukan sebagian besar penjualan terealisasi.
4.
Pesanan ketika pembayaran diterima di muka atas pengiriman barang yang belum dimiliki sebagai persediaan (pre-order) Pendapatan diakui saat barang dikirim ke pembeli.
5.
Perjanjian penjualan dan pembelian kembali Harus dianalisis syarat perjanjian apakah secara substansi ada pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan, meski hak milih telah dipindahkan, jika secara substansi tidak ada pengalihan risiko dan manfaat maka tidak diakui sebagai pendapatan.
6.
7.
Penjualan kepada pihak perantara (distributor/dealer/pihak lain untuk dijual kembali) diakui saat risiko dan manfaat kepemilikan telah berlalu, namun apabila pembeli beritndak sebagai agen, penjualan diperlakukan seperti konsinyasi Biaya berlangganan publikasi jika barang memilki nilai serupa sepanjang waktu, pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama periode saat barang dikirim. Jika nilai barang
bervariasi, pendapatan diakui berdasar nilai penjualan barang yang dikirim dibandingkan dengan total estimasi nilai penjualan seluruh item. 8.
Installment sales, penjualan secara kredit Pendapatan yang terkait dengan harga penjualan, tidak termasuk bunga diakui pada tanggal penjualan. B. Penjualan Jasa
1.
Penghasilan atas jasa instalasi Diakui mengacu pada tahapan penyelesaian instalasi, kecuali apabila insidental dengan penjualan produk maka langsung diakui saat barang dijual.
2.
Penghasilan atas pelayanan yang termasuk dalam harga produk Apabila jumlahnya dapat diidentifikasi, maka jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui selama periode jasa dilakukan
3.
Komisi iklan diakui saat iklan disebarkan ke media massa
4.
Komisi keagenan asuransi Diakui saat tanggal efektif dimulainya atau tanggal pembaharuan polis, kecuali apabila agen siyaratkan memberi jasa lebih lanjut selama asuransi berlaku, maka pendapatan ditangguhkan dan diakui selama periode polis.
5.
Penghasilan jasa layanan keuangan Tergantung jenis jasa yang diberikan
6.
Admission fees/HTM Diakui saat acara berlangsung.
7.
Iuran pendidikan Pendapatan diakui selama periode pengajaran
8.
Initiation, entrance and membership fee(biaya keanggotaan) Jika iuran hanya untuk keanggotaan/ada iuran langganan terpisah maka iuran diakui sebagai pendapatan ketika ada kepastian secara signifikan terhadap kolektibilitas.
9.
Penghasilan jasa waralaba
10.
Penghasilan jasa pengembangan customised software Biaya pengembangan yang disesuaikan diakui sebagai pendapatan dengan mengacu pada tahap penyelesaian pengembangan
11.
Penghasilan jasa atas lisensi dan royalti Diakui menggunakan dasar garis lurus selama masa perjanjian
AKUNTANSI NIRLABA Pengertian istilah : 1.
Pembatasan Permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar dipertahankan secara permanen, tetapi entitas diizinkan menggunakan sebagian/seluruh penghasilan/manfaat ekonomi lain yang dihasilkan sumber daya tsb. 2. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya agar dipertahankan sampai dengan periode/kondisi tertentu 3. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu, bisa permanen atau temporer 4. Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang Komponen Laporan Keuangan Entitas Nirlaba 1. Laporan Posisi Keuangan/Neraca a. Aset b. Liabiilitas c. Aset neto : a) Tidak terikat b) Terikat temporer c) Terikat permanen 2. Laporan aktivitas 3. Laporan arus kas 4. CaLK
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Contoh perubahan metode penilaian persediaan Buku Intermediate Accounting IFRS Edition hal 1192 1. Lancer Co memulai operasi 1 Januari 2009, setoran modal awal investor 100.000, lancer menggunakan metode average dalam penilaian inventory 2. Pada tahun 2011 Lancer Co ingin mengubah metode ke FIFO 3. Penjualan pembelian dan beban adalah transaksi kas. Berikut aliran kas selama periode 2009-2011 2009
2010
2011
4.
5.
Sales
300.000
300.000
300.000
Purchase
90.000
110.000
125.000
Operating expense
100.000
100.000
100.000
Cash flow dari operasi
110.000
90.000
75.000
Perbedaan nilai ending inventory menggunakan metode average dan FIFO sebagai berikut Average
FIFO
Perbedaan
1/1/2009
0
0
0
31/12/2009
10.000
12.000
2.000
31/12/2010
20.000
25.000
5.000
31/12/2011
32.000
39.000
7.000
Perbadningan COGS apabila menggunakan average dan FIFO COGS
6.
Average
FIFO
Perbedaan
2009
80.000
78.000
2.000
2010
100.000
97.000
3.000
2011
113.000
111.000
2.000
Laporan Lncer Company 2009-2011sebagai berikut(masih menggunakan average)
Income Statement 2009
2010
2011
Sales
300.000
300.000
300.000
COGS
80.000
100.000
113.000
Operating expenses
100.000
100.000
100.000
Net Income
120.000
100.000
87.000
0
120.000
220.000
Retained Earning Statement RE Beginning
Add : net income
120.000
100.000
87.000
RE ending
120.000
220.000
307.000
Inventory
10.000
20.000
32.000
Cash
210.000
300.000
375.000
Total Asset
220.000
320.000
407.000
Sahre Capital
100.000
100.000
100.000
Retained Earning
120.000
220.000
307.000
Total equity
220.000
320.000
407.000
2009
2010
2011
Sales
300.000
300.000
300.000
Purchase
90.000
110.000
125.000
Operating expenses
100.000
100.000
100.000
Net cash from operating
110.000
90.000
75.000
Issuance of ordinary share
100.000
0
0
Net increase in cash
210.000
90.000
75.000
Cash in beginning
0
210.000
300.000
Ending cash
210.000
300.000
375.000
Statement of Financial Position
Statement of Cash Flow
Cash flow from operating activities
Cash flow from financing activities
Bagaimana Pelaporan Lancer di tahun 2011?
JAWAB : Analisis perubahan net income Net Income
Difference
Year
Average cost
FIFO
2009
120.000
122.000
2.000
2010
100.000
103.000
3.000
Total Net income awal 2011
220.000
225.000
5.000
Net income di 2011
87.000
89.000
2.000
Lancer perlu membuat jurnal penyesuaian inventory di awal 2011 Inventory
5.000
Retained Earning
5.000
Pelaporan Income statement di 2011 : INCOME STATEMENT FOR YEAR END DEC 31 2011 2011
2010 As adjusted
Sales
300.000
300.000
COGS
111.000
97.000
Operating expense
89.000
103.000
Penyesuaian RE RE 1/1/2010 (FIFO)
122.000
RE 1/1/2010 (Average)
120.000
Selisih efek kumulatif
2.000
Retained Earning Statement 2011
2010
RE Beginning
120.000
Adjustment for cumulative effect
2.000
RE Beginning as adjusted
225.000
122.000
Net Income
89.000
103.000
RE, Dec 31
314.000
225.000
PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Definisi : Orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya(entitas pelapor) A. Orang/anggota keluarga dekat terkait entitas jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas pelapor;atau 2. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor;atau 3. Personel manajemen kunci entitas pelapor/induk entitas pelapor
entitas
B. Entitas terkait dengan entitas pelapor jika entitas tersebut memenuhi salah satu kriteria: 1. Entitas merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama (entitas induk dan entitas anak terkait dengan entitas lain);atau 2. Satu entitas merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain; atau 3. Kedua entitas merupakan ventura bersama dari pihak ketiga yang sama 4. Satu entitas merupakan ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain merupakan asosiasi dari pihak ketiga tersebut 5. Entitas merupakan program imbalan pasca kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Apabila progam imbalan tersebut adalah entitas pelapornya maka entitas sponsor terkait dengan entitas program imbalan. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang-orang yang berhubungan istimewa Tujuan memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa dan oleh transaksi dan saldo (outstanding balances), termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut.
AKUNTANSI ETAP ETAP adalah entitas yang : 1.
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan (tidak terdaftar di otoritas pasar modal, tidak menguasai aset sekelompok besar masyarakat) 2. Menerbitkan LK dengan tujuan umumbagi pengguna eksternal(pemilik, kreditur dan lembaga pemeringkat kredit) Konsep dan Prinsip Pervasif Tujuan Laporan Keuangan menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan eknomi, menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen. Karakteristik Kualitatif dalam LK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Dapat dipahami Relevan Materialitas Keandalan Substansi mengungguli bentuk Pertimbangan Sehat Kelengkapan Dapt Dibandingkan Tepat Waktu Keseimbangan biaya dan manfaat
Posisi Keuangan Posisi keuangan entitas terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas pada suatu waktu tertentu Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas. 1. 2.
Penghasilan : kenaikan manfaat ekonomi Beban : penurunan mandfaat ekonomi
Pengakuan Unsur-unsur LK Kriteria pengakuan : 1. Probabilitas manfaat ekonomi masa depan 2. Keandalan pengukuran Pengukuran Unsur-unsur LK Dasar pengukuran : 1. Biaya historis 2. Nilai wajar
Prinsip Pengakuan dan Pengukuran berpengaruh Luas (Pervasif) Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam SAK ETAP didasarkan pada prinsip pervasif dari Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan. Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP. Namun, entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP jika dampaknya tidak material. Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, maka manajemen harus menggunakan pertimbangannya (judgement) untuk mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang: 1.
relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi; dan 2. andal yaitu dalam laporan keuangan yang: a. menyajikan dengan jujur posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dari suatu entitas; b. mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya, serta tidak hanya mencerminkan bentuk hukumnya; c. netral d. mencerminkan kehati-hatian; dan bersifat lengkap dalam semua hal yang material. Dasar Akrual Entitas menyusun laporan keuangan dengan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas Pengakuan dalam LK 1. 2.
3. 4. 5.
Aset diakui bila ada kemungkinan ekonomi masa depan, mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur secara andal. Kewajiban diakui bila ada kemungkinan pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban di masa kini dan jumlahnya dapat diukur secara andal Penghasilan diakui jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan telah terjadi dan dapat diukur secara andal Beban diakui jika penurunan manfaat ekonomi masa depan telah terjadi dan dapat diukur secara andal Laba atau Rugi merupakan selisih penghasilan dan beban.
Saling Hapus Saling hapus antara aset dengan kewajiban atau penghasilan dengan beban tidak diperkenankan. INSTRUMEN KEUANGAN Contoh Soal Hedging dr file derivcas
MUDHARABAH adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana/shahibul maal) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola/mudharib) bertindak sebagai pengelola dana, dimana keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung pemilik dana. Jenis mudharabah : 1.
Mudaharabah mutlaqah Pemilik dana memberi kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasi 2. Mudharabah muqayyadah Pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau objek investasi. Contoh batasan : tidak mencampur dana pemilik dengan dana lain, tidak menginvestasikan dana pada transaksi penjualan cicilan tanpa jaminanl; mengharuskan pengelola dana melakukan investasin sendiri tanpa melalui pihak ketiga 3. Mudharabah musytarakah Pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi
Prinsip pembagian hasil 1. Prinsip bagi hasil Dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto/gross profit (penjualan – HPP) 2. Prinsip bagi laba Dasar pembagian adalah laba neto/net income (laba brutoexpense) Pengukuran 1. Investasi bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan 2. Investasi bentuk non kas diukur sebesar nilai wajar pada saat penyerahan
MURABAHAH ADALAH akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.
Pengukuran A. Penjual
1.
Piutang diakui saat akad murabahah sebesar biaya perolehan aset+keuntungan 2. Saat akhir periode piutang diakui dengan NRV
B. Pembeli 1. Utang diakui sebesar jumlah yang disepakati 2. Aset yang diperoleh diakui sebesar biaya perolehan murabahah tunai, selisihnya diakui sebagai beban murabahah tanggungan 3. Beban murabahah tanggungan diamortizasi secara proporsional denga porsi utang 4. Diskon seletah akad murabahah dicatat sebagai pengurang beban murabahah
Entitas terkait dengan pemerintah Entitas pelapor yang memiliki hubungan istimewa dengan pemerintah atau dengan entitas lain yang yang dikendalikan pemerintah tidak perlu melakukan pengungkapan yang sekurang-kurangnya meliputi : nilai transaksi, jumlah saldo, penyisihan piutang ragu2, beban yang diakui selama periode piutang ragu2 dan penghapusan piutang dari pihak istimewa. Yang harus diungkapkan oleh entitas terkait dengan pemerintah: a.
Nama departemen/instansi pemerintah dan sifat hubungan dengan entitas pelapor b. Sifat/ jumlah trasnaksi individual signifikan c. Transaksi lain yang secara kolektif signifikan