Katalog BPS : 1306040
LAPORAN
RESULT FRAMEWORK SE2016
2018 2017 2016 2015 2014
BADAN PUSAT STATISTIK
LAPORAN RESULT FRAMEWORK SENSUS EKONOMI 2016
Badan Pusat Statistik
© Badan Pusat Statistik Result Framework Sensus Ekonomi 2016 No. Publikasi Katalog BPS Diproduksi
: 07330.1503 : 1306040 : Badan Pusat Statistik
Pengarah Penanggung Jawab Editor
: Dr. Suhariyanto Dr. Ir. Sasmito Hadi Wibowo, M.Sc : Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si Sentot Bangun Widoyono, M.A : Dr. Ali Said, MA Rosniaty, S.Si, MM Lestyowati Endang Widyantari, S.Si, M.Kesos Kontributor Naskah : Dr. Ali Said, MA Firdaus, SE, MM Lestyowati Endang Widyantari, S.Si, M.Kesos Sofaria Ayuni, S.Si, MM Indah Budiati, SST, M.Si Tri Nugrahadi, S.Si, MA, Ph.D Rustam, SE, MSE Usman Bustaman, S.Si, M.Sc Riyadi SST Nia Setiyawati, SST I Gusti Ngurah Agung Rama Gunawan, SST., MT Dyah Retno Prihatinningsih, B.St Wahyuni Andriana Sofa, SST Desain Cover & Layout : Aprilia Ira Pratiwi, SST Jakarta: Badan Pusat Statistik 2014 ix+ 110 halaman; 17,6 x 25 cm
Kata Pengantar
Kata Pengantar Sensus Ekonomi (SE) merupakan kegiatan pengumpulan data berskala nasional yang dapat digunakan diantaranya untuk mengukur skala ekonomi dan perubahan struktur ekonomi secara komprehensif. Skala ekonomi dan perubahan struktur ekonomi merupakan informasi strategis bagi pelaku usaha dan pemerintah dalam menyusun perencanaan pembangunan dan kebijakan ekonomi. Selain itu, Sensus Ekonomi juga menjadi sangat strategis sejalan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia di era globalisasi dimana daya saing menjadi isu yang sangat penting. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia menjadi target pasar bebas yang menjanjikan. Jika para pelaku ekonomi dalam negeri tidak mampu bersaing dengan pelaku usaha dari luar negeri, bukan tidak mungkin Indonesia hanya akan menjadi obyek ekonomi, bukan subyek ekonomi. Agar kegiatan SE2016 ini mencapai tujuan yang diharapkan, pemetaan yang jelas antara tujuan, outcome, output dan kegiatan atau strategi dalam pencapaian tujuan perlu dilakukan. Pemetaan antara tujuan, outcome, output dan kegiatan terkait dituangkan dalam Result Framework SE2016. Result Framework merupakan alat perencanaan dan pengelolaan kegiatan yang memberikan dasar bagi monitoring dan evaluasi. Laporan Penyusunan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola kegiatan statistik untuk menghasilkan data SE2016 yang berkualitas. Laporan Penyusunan Result Framework SE2016 ini diharapkan dapat membantu para pemangku kepentingan dalam melaksanakan dan memonitor capaian kegiatan Sensus Ekonomi 2016. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini. Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan bagi kegiatan SE2016 dan laporan selanjutnya.
Jakarta, Desember 2014 KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
Dr. Suryamin, M.Sc
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
iii
Daftar Isi
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................
iii
Daftar Isi
................................................................................
v
Daftar Tabel
................................................................................
vii
Daftar Gambar ................................................................................
ix
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................
1
Mengapa Sensus Ekonomi Diperlukan ?.............................
2
Apa yang Diharapkan dari Sensus Ekonomi 2016...............
3
Mengapa Penyusunan Result Framework SE2016
Diperlukan ?........................................................................
4
Sistematika Penyusunan Result Framework.......................
6
BAB II. TUJUAN DAN OUTPUT SENSUS EKONOMI 2016...............
7
Tujuan Sensus Ekonomi 2016............................................. 8
Output SE2016.................................................................... 8
BAB III. KEGIATAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN...........................
15
• Mapping Outcome, Output, dan Kegiatan SE2016..........
16
• Tahapan Kegiatan SE2016................................................
16
- Tahap Persiapan............................................................
18
- Tahap Pelaksanaan........................................................
22
- Tahap Diseminasi..........................................................
23
• Strategi Pencapaian.........................................................
24
- Strategi Dalam Pembangunan Sistem IBR.....................
24
- Strategi Dalam Updating Direktori Usaha/Perusahaan.
27
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
v
Daftar Isi
- Strategi Dalam Penyusunan Kuesioner SE2016-L..........
27
- Strategi Dalam Penyusunan Kuesioner SE2016-S.........
31
- Strategi Dalam Diseminasi Hasil SE2016.......................
32
BAB IV. PENJAMINAN KUALITAS SENSUS EKONOMI 2016.............
35
Apa Itu Penjaminan Kualitas ?............................................
36
Mengapa Penjaminan Kualitas Diperlukan ?......................
37
Bagaimana Penjaminan Kualitas SE2016 Disusun dan
Dilakukan ?..........................................................................
38
BAB V. PENUTUP............................................................................
46
LAMPIRAN
vi
MATRIKS RESULT FRAMEWORK SE2016............................
50
DRAFT KUESIONER SE2016-L1 DAN SE2016-L2……….........
62
RINGKASAN MATERI UKM OLEH APINDO (NINA
TURSINAH, S.SOS, MM)……….............................................
67
NOTULENSI RAPAT……….....................................................
69
REALISASI ANGGARAN PENYUSUNAN RESULT
FRAMEWORK SE2016………................................................. 107
FOTO KEGIATAN………......................................................... 108
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Daftar Tabel
Daftar Tabel Halaman 1.
Perbandingan SE di Beberapa Negara......................................... 29
2.
Perbedaan ST2013-MK dengan SE2016-MK................................ 39
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
vii
Daftar Gambar
Daftar Gambar Halaman 1.
SNAPSHOT SE2016......................................................................
9
2.
Pemetaan Tujuan, Output, dan Kegiatan SE2016....................... 17
3.
Rencana Kerja SE2016-PK............................................................ 40
4.
Tahapan Pengukuran Kualitas SE2016-PK................................... 42
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
ix
PENDAHULUAN
Bab 1 : Pendahuluan
Bab 1. Pendahuluan Untuk mewujudkan visi BPS menjadi “Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua” perlu adanya perubahan manajemen dalam berbagai kegiatan di BPS. Visi BPS secara langsung merefleksikan usaha-usaha yang harus dilakukan oleh BPS untuk menghasilkan data yang berkualitas. Untuk mewujudkan visi BPS tersebut, tata kelola semua kegiatan statistik baik sensus maupun survei diperbaiki sejalan dengan program Reformasi Birokrasi. Penyusunan Result Framework kegiatan Sensus Ekonomi 2016 yang di dalamnya juga mencakup kegiatan monitoring kualitas sebagai bagian dari kerangka penjaminan kualitas BPS (Quality Assurance Framework-BPS), juga merupakan langkah dalam memperbaiki tata kelola kegiatan statistik. 1.1. Mengapa Sensus Ekonomi Diperlukan? Perubahan struktur ekonomi nasional secara komprehensif perlu dimonitor paling tidak setiap sepuluh tahun sekali. Informasi tentang perubahan struktur baik dilihat dari perubahan struktur dalam dikotomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Menegah Besar (UMB) maupun perubahan dalam 9 sektor utama berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2000 (21 sektor dalam KBLI 2009) akan sangat bermanfaat bagi formulasi perencanaan pembangunan dan kebijakan ekonomi. Sejalan dengan itu, arus globalisasi yang sudah dan sedang berlangsung seperti ditandai dengan beberapa perjanjian yang sudah ditandatangani kesepakatan penerapannya juga menjadi tantangan bagi Indonesia khususnya dalam mengatasi persaingan yang pasti terjadi. Globalisasi tersebut tentu akan sangat berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan dan perumusan kebijakan ekonomi nasional. Dari berbagai catatan yang ada, berikut adalah beberapa perjanjian yang telah disepakati terkait dengan perdagangan bebas: • ASEAN–Australia–New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), dijalankan pada tanggal 1 Januari 2010
efektif
• ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA), mulai efektif per tanggal 1 Januari 2010 2
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 1 : Pendahuluan • ASEAN–India Free Trade Area (AIFTA), mulai efektif per tanggal 1 Januari 2010 • ASEAN–Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) • ASEAN–Korea Free Trade Area (AKFTA), mulai efektif per tanggal 1 Januari 2010. • Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy Community/AEC) yang akan dimulai pada awal 2015 Untuk memotret perubahan struktur ekonomi serta mengumpulkan sejumlah informasi terkait perekonomian khususnya dunia usaha dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari globalisasi, kegiatan Sensus Ekonomi 2016 menjadi sangat strategis. Disamping itu, poin penting dalam penyelenggaraan SE2016 antara lain: • Menjadi landasan praktis bagi usaha-usaha untuk mendukung reformasi, mempercepat transformasi pembangunan ekonomi dan mendorong pembangunan berkelanjutan • Membangun basis data yang mencakup seluruh sektor ekonomi • Menyajikan data khususnya tentang sektor ekonomi yang tidak terorganisir (informal) yang sangat dibutuhkan bagi perencana, pembuat kebijakan dan pengguna data lainnya • Mengumpulkan informasi terkait pertumbuhan, komposisi dan distribusi output, nilai tambah, ketenagakerjaan dan variabel-variabel lain untuk membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan.
1.2. Apa yang Diharapkan dari Sensus Ekonomi 2016? SE2016 ini diharapkan mampu menjawab sejumlah isu penting terkait perekonomian antara lain: • Daya saing usaha dan daya saing antar wilayah dalam hal kemudahan berusaha • Peta perekonomian wilayah baik dari sisi level maupun struktur ekonomi Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
3
Bab 1 : Pendahuluan • Jumlah UMKM dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional • Perkembangan usaha dengan pola waralaba (franchise system) dan usaha dengan sistem online • Persoalan dunia usaha dan bantuan yang dibutuhkan untuk merencanakan strategi pengembangan usahanya termasuk mencari peluang usaha baru dan target pasar. Sejumlah isu tersebut penting untuk dijawab dalam kegiatan SE2016. Penyediaan informasi terkait berbagai hal di atas menjadi sangat strategis. Bagi pemerintah, informasi tersebut sangat penting untuk penyusunan kebijakan dan program yang ditujukan untuk membantu dunia usaha dalam mengembangkan usahanya agar mampu bersaing dalam era globalisasi serta mengidentifikasi sektor mana yang memerlukan perhatian khusus. Bagi dunia usaha, informasi yang dikumpulkan dalam kegiatan SE2016 terkait berbagai isu tersebut akan sangat membantu dalam mengidentifikasi peluang bisnis serta posisi usahanya dibandingkan dengan usaha lainnya baik dalam kelompok (sektor) yang sama maupun dengan sektor lain.
1.3. Mengapa Penyusunan Result Framework SE2016 Diperlukan? Apa itu Result Framework? Result Framework merupakan alat perencanaan dan pengelolaan kegiatan yang memberikan dasar bagi monitoring dan evaluasi. Result Framework menyajikan kerangka pada level kegiatan/ program yang dibutuhkan pimpinan untuk memonitor capaian kegiatan dan menyesuaikan program dan kegiatan bila diperlukan. Selain itu, Result Framework juga dapat memberikan gambaran secara cepat terkait dengan tujuan yang akan dicapai dari sebuah program/kegiatan. Terkait dengan kegiatan Sensus Ekonomi yang dilaksanakan setiap 10 tahun, kualitas data masih menjadi persoalan utama. Seperti halnya pada pelaksanaan SE2006, berbagai persoalan yang muncul dalam pelaksanaan secara serius memengaruhi kualitas data. Rendahnya kualitas data SE2006 menyebabkan hasil SE2006 tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 1 : Pendahuluan Misalnya, hasil SE2006 belum bisa dimanfaatkan sebagai “benchmark” yang bisa mengkoreksi validitas data PDB/PDRB, maupun data parameter untuk sektor-sektor industri. Hasil evaluasi terhadap kualitas data SE2006 B = Blank menyimpulkan bahwa secara umum kualitas data O = zerO SE2006 rendah. Hal ini terjadi baik dari hasil Pen- R = Rationality cacahan Lengkap dengan Kuesioner SE2006-L1 dan I = Innocent zero SE2006-L2 maupun hasil Pencacahan Sampel dengan N = Not make sense kuesioner SE2006-SS yang merupakan kegiatan lanG = neGative jutan, misalnya ada ketidakkonsistenan antara isian yang satu dengan yang lain. Secara umum, hasil evaluasi terhadap validitas data SE2006 memperlihatkan banyak isian yang masuk dalam kategori “BORING” yang seharusnya tidak terjadi. Adanya BORING dapat dindikasikan oleh: • Ditemukannya isian blank dari pertanyaan yang sifatnya pilihan (kategori), yang seharusnya terisi tetapi tidak terisi. • Temuan blank atau nol yang dijumpai pada isian tentang balas jasa tenaga kerja sektor UMB yang umumnya adalah tenaga kerja dibayar. • Dalam kondisi normal, variabel-variabel kontinyu seperti jumlah tenaga kerja, balas jasa tenaga kerja, pendapatan/omset, total biaya dan modal/ aset seharusnya bernilai positif tetapi ditemukan bernilai negatif. • Sejumlah isian yang juga ditemukan tidak masuk akal (not make sense), misalnya UMB dengan nilai aset kurang dari 1 juta rupiah dan sebaliknya Bank Kredit Desa (BKD) dengan nilai aset lebih dari 10 triliun rupiah. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kasus “BORING” dalam data SE2006 tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi, tidak hanya di lapangan tetapi juga pada tahap persiapan dan pengolahan. Pada tahap persiapan, permasalahan lebih pada hal-hal yang bersifat teknis seperti penyusunan instrumen sensus (kuesioner) dan penentuan metodologi pengumpulan data khususnya dari sisi pendekatan unit statistiknya. Pada tahap pelaksanaaan lapangan, adanya sejumlah pertanyaan yang tidak berhasil dijawab karena kemungkinan 2 (dua) hal, yaitu petugas tidak berhasil mengoreksi keterangan Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
5
Bab 1 : Pendahuluan atau responden tidak mau memberikan keterangan. Selain itu, faktor human error dalam mengentri data pada tahap pengolahan kemungkinan besar juga berperan dalam terjadinya kasus BORING. Untuk mendapatkan hasil Sensus Ekonomi yang berkualitas, baik dari sisi data yang dihasilkan maupun jenis informasi yang dikumpulkan, kegiatan SE2016 yang pelaksanaan lapangannya akan dilakukan pada tahun 2016 dan 2017 perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kedua persoalan kualitas tersebut (kualitas data dan kualitas informasi) dapat diatasi. Untuk mencapai hal tersebut, sejumlah kegiatan disusun dan direncanakan mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap diseminasi. Hal penting lain yang perlu dirumuskan adalah apa yang ingin dijawab dalam kegiatan SE2016. Untuk memperbaiki berbagai kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan SE2006 baik dari sisi manajemen maupun teknis, pada kegiatan SE2016 disusunlah “Results Framework Sensus Ekonomi 2016” yang dapat digunakan sebagai basis untuk monitroring dan evaluasi. Results Framework disusun untuk memonitor dan mengevaluasi perjalanan kegiatan SE2016 secara terukur dari masa persiapan hingga diseminasi, sehingga diharapkan hasil SE2016 dapat memberikan data berkualitas guna mendukung terwujudnya visi BPS. 1.4. Sistematika Penyusunan Result Framework Penyusunan Result Framework diawali dengan melihat latar belakang mengenai pentingnya kegiatan Sensus Ekonomi dan pentingnya penyusunan Result Framework. Pada bab berikutnya diuraikan sekilas tentang tujuan pelaksanaan kegiatan SE2016 dan output yang akan dihasilkan. Selanjutnya, pada bab berikut dibahas tentang kegiatan dan strategi pencapaian dari tujuan yang telah dirumuskan dan diakhiri dengan bahasan rencana kegiatan penjaminan kualitas untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
6
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
TUJUAN DAN OUTPUT SE2016
Bab 2 : Tujuan dan Output SE2016
Bab 2. Tujuan dan Output Sensus Ekonomi 2016
2.1. Tujuan Sensus Ekonomi 2016 Sensus Ekonomi yang dilaksanakan setiap 10 tahun merupakan kegiatan penting untuk memberikan fondasi bagi pengukuran kegiatan usaha di Indonesia. Tujuan besar secara umum dari pelaksanaan SE2016 adalah mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor Pertanian, sebagai landasan bagi Penyusunan Kebijakan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Regional. Adapun tujuan strategis SE2016 adalah: Memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi Memperoleh informasi dasar dari kegiatan ekonomi yang mencakup semua sektor ekonomi Mengetahui karakteristik usaha di Indonesia Mengetahui daya saing usaha di Indonesia
2.2. Output SE2016 Berdasarkan tujuan strategis di atas, sejumlah hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan SE2016 adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendaftaran Usaha dengan Kuesioner SE2016-L1 dan SE2016-L2 menghasilkan: 1. Pemetaan potensi (level) ekonomi wilayah menurut industri dan pelaku usaha 2. Penyusunan sampling frame untuk berbagai kegiatan survei 3. Terbangunnya basis data dan updating Integrated Business Register (IBR) 4. Analisis karakteristik usaha menurut skala usaha. Kegiatan Pendaftaran Usaha dengan Kuesioner SE2016-S menghasilkan: 8
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 2 : Tujuan dan Output SE2016 1. Benchmarking indikator ekonomi (PDB, PDRB, ketenagakerjaan, dll) 2. Karakteristik usaha (unik): franchise, e-commerce/on-line business, multilevel marketing, dll 3. Pemetaan daya saing usaha menurut wilayah 4. Prospek bisnis dan perencanaan investasi di Indonesia Tujuan strategis dan output yang akan dihasilkan dari Sensus Ekonomi 2016 secara ringkas digambarkan dalam SNAPSHOT SE2016.
Gambar 1. SNAPSHOT SE2016
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
9
Bab 2 : Tujuan dan Output SE2016 Secara detil terkait dengan ouput yang akan dihasilkan dari kegiatan Sensus Ekonomi seperti dijelaskan berikut. Output yang diharapkan dari hasil pencacahan Listing (Pendaftaran Usaha) mencakup: • Updating Data IBR
Berdasarkan data IBR yang sudah ada, hasil pencacahan Listing SE2016 diharapkan dapat digunakan untuk meng-update data yang ada, menambahkan yang belum terdaftar dalam IBR, serta mengeluarkan perusahaan/usaha yang statusnya berubah menjadi tutup, merger, double.
• Penyusunan Sampling Frame
Dilakukan untuk penyempurnaan, pengembangan dan pemutakhiran Kerangka Sampel yang ada, agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan (relevan), lengkap, akurat dan pada kondisi terkini (up to date). Kerangka Sampel dibentuk berdasarkan data yang ada pada kerangka induk yang berisi seluruh unit sampling, berupa identitas wilayah dari tingkat provinsi hingga ke tingkat desa/kelurahan bahkan ke unit terkecil dari wilayah pencacahan, yaitu Blok Sensus dan atau Satuan Lingkungan Setempat (SLS). Kerangka Sampel yang lengkap dan mutakhir dapat digunakan sebagai dasar perencanaan berbagai kegiatan statistik.
• Pemetaan Potensi Ekonomi
10
Seluruh wilayah Indonesia terbagi habis ke dalam Blok Sensus (BS) yang telah dikelompokkan ke dalam BS Biasa, BS Khusus (Asrama, Tangsi Militer) dan BS Persiapan/Kosong. Hasil SE2016 diharapkan mampu memberikan gambaran wilayah-wilayah potensi kegiatan ekonomi, baik yang berskala besar, sedang, menengah maupun kecil dan mikro, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan dan pemberian bantuan/program sesuai dengan sasarannya.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 2 : Tujuan dan Output SE2016 • Analisis Karakteristik Usaha
Hasil dari pendaftaran (listing) usaha diharapkan dapat digunakan untuk mengelompokkan usaha ekonomi berdasarkan karakteristik dan skala usahanya, mengingat banyak usaha dengan karakteristik yang unik berkembang cukup pesat di Indonesia yang sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia, diantaranya Bisnis Online/E-Commerce, Franchise, Multi Level Marketing, dan lain lain.
• Analisis Keunggulan Komparatif Wilayah
Hasil pencacahan listing juga diharapkan mampu menggambarkan keunggulan setiap wilayah di bidang ekonomi, sehingga setiap wilayah mampu bersaing untuk meningkatkan ekonominya sesuai dengan potensi yang ada di wilayah tersebut.
• Kajian Kualitas Data Tenaga Kerja pada Sakernas 2016 dan SE2016
Data tenaga kerja merupakan data yang penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan pembangunan, khususnya kebijakan di bidang sosial agar kebijakan yang dilakukan tepat guna dan tepat sasaran. Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai kualitas data tenaga kerja Sakernas 2016 dan SE2016, dengan tujuan untuk melihat dimensi kualitas data tenaga kerja dan menyajikan tingkat koherensi dan keterbandingan antar waktu, antar wilayah, baik pada Sakernas maupun pada SE2016.
• Analisis Aglomerasi Industri
Dilakukan untuk mengidentifikasi konsentrasi spasial industri dan mengelompokkan sektor-sektor usaha/industri berdasarkan karakteristiknya, yang mencakup jenis usaha, tenaga kerja dan nilai produksi. Adanya aglomerasi ekonomi di suatu wilayah akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut karena terciptanya efisiensi produksi. Sementara pada wilayah yang tidak mampu bersaing, wilayah tersebut akan mengalami kemunduran dalam pertumbuhan ekonominya.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
11
Bab 2 : Tujuan dan Output SE2016 • Analisis Bisnis Online/E-commerce:
Kian maraknya bisnis online/e-commerce membuat Indonesia harus siap untuk bersaing di Pasar Global menuju AFTA 2015, karena menurut data terkini dari Asosiasi E-commerce Indonesia, internet penetration di Indonesia sudah mencapai 74,6 juta orang atau sekitar 29 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, persentase ini masih lebih rendah dibandingkan ratarata internet penetration secara internasional sebesar 32 persen. Hal ini akan lebih dirinci melalui SE2016 yang akan datang.
Sementara melalui pencacahan Sampel SE2016, diharapkan akan dapat menghasilkan: • Benchmarking Indikator Ekonomi
Benchmarking Indikator Ekonomi diharapkan dapat digunakan untuk mengoreksi data PDB/PDRB, dan data ketenagakerjaan, serta dapat dijadikan data benchmark bagi Subject Matter terkait untuk merevisi series datanya.
• Pemetaan Daya Saing Usaha
Pemetaan daya saing usaha menurut wilayah yang dirinci menurut karakteristik perusahaan, modal, aset, tenaga kerja, dan karakteristik lain, akan dapat menentukan prospek bisnis dan kebijakan perencanaan investasi di Indonesia.
• Analisis Determinan Usaha di Indonesia
Melalui analisis ini diharapkan dapat menyajikan informasi tentang identifikasi struktur dan skala usaha beserta karakteristik-karakteristiknya dan mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dan efisiensi usaha di Indonesia.
• Analisis Konsistensi Klasifikasi Skala Usaha Ekonomi di Indonesia
12
Analisis konsistensi skala usaha ini dilakukan untuk mengukur diskrepansi besaran aset dan tenaga kerja antara standar yang digunakan BPS dengan standar yang digunakan oleh stakeholder lainnya dan melakukan simulasi Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 2 : Tujuan dan Output SE2016 dampak dari perbedaan skala usaha tersebut terhadap akurasi hasil analisis serta menentukan suatu standar klasifikasi skala usaha yang universal yang nantinya diharapkan dapat digunakan oleh semua pihak terkait. • Analisis Daya Saing Usaha
Usaha-usaha di Indonesia memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing yang menjadi nilai jual usaha tersebut. Guna mengetahui seberapa besar keunikan dan nilai usaha dalam menentukan kemampuan bersaing/daya saing, disusunlah analisis daya saing usaha. Analisis ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan informasi mengenai sejauh mana usaha-usaha di Indonesia mampu bertahan menghadapi gempuran arus globalisasi dan strategi untuk menghadapinya.
• Analisis Efisiensi Teknis Usaha Mikro Kecil (UMK)
Usaha Mikro Kecil (UMK) di Indonesia berkembang menjadi usaha yang sangat beragam dan tumbuh dalam jumlah besar. Sejak tahun 1999, jumlah UMK terus meningkat hingga di atas 56 juta usaha pada tahun 2012. Namun dengan jumlah yang begitu besar, pertumbuhan sumbangan PDB UMK masih di bawah 10 persen sejak tahun 2001. Analisis Efisiensi Teknis UMK bertujuan mengukur sejauh mana tingkat penggunaan dari sejumlah input untuk menghasilkan sejumlah output tertentu pada UMK, sehingga diperoleh gambaran apa saja yang harus dibenahi dalam pengelolaan UMK.
• Analisis Dampak Globalisasi Terhadap Sektor UMK
Globalisasi membawa negara-negara di dunia untuk memajukan perdagangan dan perekonomian bangsanya, termasuk Indonesia. Peran UMK dalam menunjang pembangunan sudah tidak diragukan, terutama dalam menyerap tenaga kerja. Namun dalam menghadapi perdagangan bebas sebagai dampak dari globalisasi, UMK memiliki tantangan berat dalam bersaing dengan pasar luar negeri, seperti lemahnya perlindungan hukum, kurangnya kepercayaan konsumen terhadap produk domestik, dan minimnya infrastruktur yang memadai bagi UMK. Analisis Dampak Globalisasi Terhadap Sektor UMK diharapkan mampu menyajikan SWOT Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
13
Bab 2 : Tujuan dan Output SE2016 analysis (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) sektor UMK yang semakin berkembang di Indonesia dan menjadi masukan perencanaan kebijakan selanjutnya.
14
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
KEGIATAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian
Bab 3. Kegiatan dan Strategi Pencapaian
Untuk mencapai tujuan dan output yang diharapkan dari kegiatan SE2016, dilakukan berbagai tahapan kegiatan serta strategi yang harus dilakukan. Berbagai tahapan tersebut dilakukan untuk menghasilkan data SE2016 yang berkualitas dan dapat dimanfaatkan untuk penggunaan yang lebih luas dibandingkan data hasil Sensus Ekonomi sebelumnya. Untuk itu berbagai strategi yang terkait dengan kegiatan yang ada perlu dirumuskan.
3.1. Mapping Outcome, Output dan Kegiatan SE2016 Untuk melihat sejauh mana kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan SE2016 selaras dengan tujuan/outcome yang diinginkan, perlu dilakukan pemetaan dari setiap outcome/output yang dihasilkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada semua tahapan pelaksanaan. Gambar 2 menyajikan hubungan antara tujuan, outcome, output, dan kegiatan SE2016. Dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa untuk mencapai tujuan umum dan tujuan strategis, maka berbagai outcome dan output harus dihasilkan. Untuk menghasilkan outcome/output dilakukan sejumlah kegiatan baik yang bersifat kegiatan utama maupun kegiatan pendukung.
3.2. Tahapan Kegiatan SE2016 Ada sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan SE2016. Mengingat begitu banyak jumlah kegiatan yang ada, baik yang dibiayai maupun yang tidak dibiayai, maka dalam laporan Result Framework ini hanya disajikan sejumlah kegiatan yang sangat strategis dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan SE2016. Secara umum, tahapan kegiatan SE2016 dibagi menjadi tiga bagian: Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Diseminasi hasil SE2016. 16
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Gambar 2. Pemetaan Tujuan, Outcome, Output dan Kegiatan SE2016
TUJUAN
OUTCOME
OUTPUT
KEGIATAN
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
17
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian 3.2.1. Tahap Persiapan Tahap Persiapan mencakup sejumlah kegiatan utama dan kegiatan penunjang yang dimulai dari kegiatan pembentukan Integrated Business Register (IBR) hingga penyusunan instrumen SE2016-L untuk Listing dan SE2016-S untuk pendataan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah dan Besar (UMB). Berikut diuraikan deskripsi singkat untuk setiap kegiatan: • Pembangunan Sistem IBR IBR dibentuk dengan tujuan untuk menggambarkan secara riil kegiatan ekonomi establishment dan enterprise di Indonesia. Kegiatan penyusunan IBR diharapkan dapat menghasilkan pre-printed daftar perusahaan, khususnya usaha besar, yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan pendaftaran usaha dengan kuesioner SE2016-L. • Updating Direktori Perusahaan/Usaha Updating Direktori Perusahaan merupakan salah satu kegiatan yang penting, karena hasilnya nanti dapat digunakan untuk survei-survei BPS yang pencacahannya melalui pendekatan usaha. Updating Direktori Perusahaan merupakan kegiatan penyempurnaan direktori, khususnya perusahaan yang menjadi cakupan Sensus Ekonomi untuk meningkatkan optimalisasi pelaksanaan SE2016. Dengan direktori yang terupdate, diharapkan akan diperoleh daftar perusahaan/usaha sementara, terutama yang bergerak di sektor barang (updating tahap satu) dan sektor jasa (updating tahap dua). • Penyusunan Kuesioner SE2016-L (Listing) Penyusunan kuesioner SE2016-L dilakukan pada tahun 2014 dan tahun 2015. Pada tahun 2014, kegiatan ini menghasilkan Draft Kuesioner SE2016-L yang sudah diujicobakan dalam skala kecil. Kegiatan ini dilanjutkan pada tahun 2015 untuk menyempurnakan kuesioner yang sudah diujicobakan yang selanjutnya akan siap untuk digunakan pada pelaksanaan pendaftaran usaha pada tahun 2016.
18
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian • Penyusunan Kuesioner SE2016-S (Sampel) Penyusunan kuesioner SE2016-S dilakukan pada tahun 2015. Meskipun demikian persiapan untuk penyusunan kuesioner tersebut sudah dimulai pada tahun 2014 dengan menginventarisir dokumen/kuesioner yang digunakan pada SE2006 yang jumlahnya mencapai 49 kuesioner. Selain itu, pengumpulan literatur terkait penyusunan kuesioner SE2016-S juga dilakukan. Kuesioner SE2016-S akan digunakan pada pendataan usaha (UMB dan UMK) dengan informasi yang lebih lengkap dibandingkan dengan kuesioner SE2016-L. Selain kegiatan utama, beberapa kegiatan pendukung untuk tahap persiapan SE2016 antara lain: • Penyusunan Master Plan dan Network Planning SE2016 Master Plan dan Network Planning SE2016 mengidentifikasi seluruh rangkaian kegiatan SE2016 dari tahun 2014 hingga 2018 sebagai bagian dari rencana kerja (work plan) untuk memudahkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Sensus Ekonomi 2016. Melalui penyusunan Master Plan dan Network Planning SE2016, diperoleh keterkaitan antar kegiatan, penanggung jawab, kebutuhan anggaran, dan skala prioritas untuk membantu mitigasi risiko yang mungkin muncul dalam kegiatan serta langkah antisipasinya.Untuk menyusun Master Plan dan Network Planning SE2016, perlu dilakukan investigasi jumlah responden, jumlah petugas, dan networking SE2016 sehingga diperoleh prakiraan jumlah responden (usaha); jumlah petugas dan anggaran; organisasi, sistem kerja, dan networking SE2016. • Studi Pembentukan Frame SE2016 Studi pembentukan frame dalam rangka persiapan SE2016 dibutuhkan untuk mellihat perubahan dan perkembangan wilayah kerja statistik konsentrasi kegiatan ekonomi dan memetakannya, untuk memperoleh gambaran perilaku ekonomi, dan untuk menyediakan master wilayah terkini. Pembentukan frame diperoleh melalui investigasi skala, klasifikasi Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
19
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian usaha (tenaga kerja, pengeluaran usaha, pendapatan usaha, omset, nilai produksi, sales, aset), dan unit statistik; investigasi e-commerce, bisnis via media sosial, web, dan pemanfaatan ‘big data’. Melalui kegiatan ini, output yang diharapkan yaitu tersedianya klasifikasi usaha menurut kegiatan ekonomi; tersedianya kerangka sampel SE2016 menurut subsektor, kegiatan ekonomi/usaha, klasifikasi usaha, wilayah terkecil, dan unit statistik; dan strategi metode pencacahan kegiatan ekonomi berbasis web, internet, media sosial, dan ‘big data’. • Studi Peta Wilayah Kerja Statistik Konsentrasi Kegiatan Ekonomi Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan master wilayah statistik konsentrasi yang terkini, dan menjadi salah satu upaya untuk mengidentifikasi rumahtangga usaha non pertanian di samping sebagai rumahtangga pertanian. Kegiatan-kegiatan untuk mendukung studi peta wilayah kerja antara lain pemetaan usaha di daerah sulit (pusat pertokoan, pusat usaha, daerah elit, daerah terpencil); pemetaan usaha berpindah-pindah tempat (kaki lima, ojek, tukang cukur, pedagang keliling); dan pemetaan usaha rumahtangga. Output yang diharapkan dari studi peta wilayah kerja yaitu tersedianya rencana penggunaan peta statistik dan strategi pencacahan untuk daerah sulit, usaha berpindah-pindah, dan usaha rumahtangga. • Penyempurnaan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Peyempurnaan KBLI dimaksudkan untuk menyempurnakan klasifikasi lapangan usaha pada SE2016 dan mengimplementasikan konsep definisi statistik ekonomi agar tercipta keseragaman interpretasi baik bagi petugas, pengolah, penyaji, dan pengguna data. • Pembentukan Master Frame BS SE2016 Pembentukan dan pemutakhiran kerangka sampel perlu dilakukan secara berkesinambungan agar sesuai dengan kebutuhan (relevan), lengkap, akurat, dan up to date. Kegiatan lain yang terkait dengan kegiatan ini adalah penggambaran peta BS bermuatan usaha yang merupakan acuan bagi petugas pencacah di lapangan untuk memudahkan pelaksanaan SE2016.
20
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian • Penyusunan Result Framework SE2016 (Listing) Untuk memperoleh hasil listing yang berkualitas, diperlukan kajian yang memuat kebutuhan user (pengguna data) terhadap hasil SE2016. Result Framework SE2016 (Listing) disusun untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan SE2006, mengidentifikasi kebutuhan terkait listing SE2016, dan memberi gambaran permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan listing SE2016. • Penyusunan Result Framework SE2016 (UMK dan UMB) Data yang berkualitas adalah data yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi user. Salah satu cara yaitu dengan melibatkan stakeholder terkait yang dapat memberikan masukan dan informasi terkait kebutuhan SE2016. Penyusunan Result Framework SE2016 (UMK dan UMB) diharapkan mampu mengidentifikasi kebutuhan dan informasi terkait pendataan UMK dan UMB dan mendeteksi sektor/lapangan usaha yang memerlukan perhatian khusus. • Publisitas SE2016 Salah satu strategi yang diterapkan agar pelaksanaan SE2016 berjalan lancar dan sukses yaitu dengan kampanye/publisitas SE2016 kepada pelaku ekonomi, pemerintah, swasta, dan masyarakat luas. Kampanye/publisitas berisi penjelasan secara rinci terkait kegiatan SE2016 dan pemanfaatan statistik ekonomi yang dihasilkan. Publisitas melalui berbagai media diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang sadar statistik terutama statistik ekonomi yang dikumpulkan dalam SE2016. Kegiatan ini menjadi penting mengingat data dan informasi yang dihasilkan SE2016 dibutuhkan bagi semua kalangan sebagai salah satu indikator pembangunan nasional. Poin penting dalam publisitas SE2016 yaitu menentukan variabel primadona (seperti sapi dalam ST2013) yang akan menjadi nilai tambah dalam penyelenggaraan SE2016. Usulan variabel primadona dapat dimasukkan di SE2016-L maupun SE2016-S. Investigasi publisitas sensus dalam rangka persiapan publisitas SE2016 juga perlu dilakukan untuk menghasilkan rencana dan inisiasi publisitas dan sosialisasi SE2016 agar tepat guna dan tepat sasaran. Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
21
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian 3.2.2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan listing pendataan perusahaan/usaha dan pendataan UMK UMB SE2016. Pelaksanaan Monitoring Kualitas (MK) dan Pasca Evaluasi Sensus (PES) juga dilaksanakan di tahap ini. Berikut diuraikan deskripsi singkat untuk setiap kegiatan utama : • Listing (Pendaftaran Perusahaan/Usaha) dengan Kuesioner SE2016-L Pendaftaran perusahaan/usaha pada SE2016 akan menjadi gambaran informasi yang lengkap, rinci, dan up to date tentang kegiatan ekonomi di Indonesia. Informasi yang diperoleh mencakup jumlah, karakteristik, dan kegiatan usaha di semua sektor ekonomi, kecuali pertanian. Listing SE2016 akan menghasilkan peta dan direktori terpadu perusahaan yang lengkap dan rinci dan memberi informasi populasi usaha/perusahaan menurut lapangan usaha, skala usaha, dan wilayah. • Pendataan UMK dan UMB SE2016 dengan kuesioner SE2016-S Indonesia memiliki usaha mikro dan rumah tangga yang beragam jenis dan jumlahnya. Untuk mengukur seluruh aktivitas ekonomi di Indonesia, dilakukanlah pendataan Usaha Mikro Kecil (UMK) yang dilakukan secara sampel di seluruh provinsi. Sementara itu, pencacahan Usaha Menengah Besar (UMB) yang dominan dalam perekonomian dilaksanakan secara sensus. Dengan pencacahan UMK dan UMB akan diperoleh informasi jumlah, karakteristik, dan kegiatan usaha di semua sektor ekonomi, kecuali pertanian secara lengkap dan terperinci. Kegiatan pendukung dalam pelaksanaan kedua kegiatan di atas adalah: • Penjaminan Kualitas SE2016 Monitoring Kualitas (MK) merupakan kegiatan pendamping untuk menjamin pelaksanaan SE2016 berjalan sesuai prosedur dan mengurangi non-sampling error. Kegiatan MK ini nantinya juga akan mengukur tingkat kualitas pelaksanaan SE2016 berdasarkan enam dimensi BPS-QAF antara lain relevance, accuracy, timeliness and punctuality, accessibility, 22
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian interpretability, coherence and comparability. Penjelasanan lengkap terkait monitoring kualitas akan dibahas secara khusus pada Bab 4. • Pasca Evaluasi Sensus (PES) SE2016 Selain Monitoring Kualitas (MK), untuk mengetahui tingkat ketelitian pelaksanaan SE2016 diperlukan Pasca Evaluasi Sensus (PES) SE2016. Dengan adanya PES, coverage error dan content error dapat diukur sebagai kualitas dari hasil pencacahan sensus. 3.2.3. Tahap Diseminasi Tahap diseminasi merupakan tahap yang penting bagi suatu kegiatan, termasuk SE2016. Pada tahap ini, analisis dan sosialisasi menjadi kunci tersampaikannya hasil Sensus Ekonomi kepada user. Dari sini pula akan tampak bagaimana respon masyarakat dan pengguna data terhadap hasil SE2016. Berikut diuraikan deskripsi singkat untuk setiap kegiatan utama : • Penghitungan Estimasi Variabel Populasi UMK Sampling error merupakan komponen penting untuk mengetahui tingkat keakuratan data pencacahan UMK SE2016. Penghitungan estimasi populasi dari UMK yang menyajikan penduga sampling error akan memudahkan pengguna data untuk interpretasi data. Selain itu, tingkat efisiensi dari teknik sampling yang digunakan dapat diukur sebagai penyempurnaan bagi rancangan sampling survei lainnya. • Analisis Hasil Listing (Pendaftaran Bangunan Usaha SE2016) Dari hasil listing SE2016, akan dianalisis struktur dan skala usaha di Indonesia berikut faktor yang mempengaruhi kinerja dan efisiensi usaha di Indonesia. • Analisis Hasil Pencacahan Sampel SE2016 UMK memegang peranan penting dalam pembangunan sebagai penyerap tenaga kerja dan sifatnya yang dinamis mengikuti kondisi pasar. Analisis pencacahan sampel penting dijalankan sebagai dasar pemerintah untuk
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
23
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian membuat kebijakan terkait yang dapat ditempuh guna memberdayakan UMK sebagai bagian penting perekonomian. Dari analisis pencacahan sampel, dapat diperoleh informasi perbedaan karakteristik di setiap lapangan usaha dan daya saing usaha menurut wilayah. • Diseminasi dan Sosialisasi Hasil Listing dan Pendataan UMK dan UMB SE2016 SE2016 yang berhasil tak lepas dari peran diseminasi dan sosialisasi hasil listing dan pendataan UMK dan UMB. Hasil SE2016 perlu disebarluaskan kepada masyarakat, stakeholder, dan pengguna data dengan memberikan pemahaman terkait manfaat data SE2016. Media yang dapat digunakan untuk publikasi antara lain melalui Workshop, seminar, leaflet, booklet, dan website.
3.3. Strategi Pencapaian Dari sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai, diperlukan strategi pencapaiannya. Berikut uraian ringkas strategi pecapaian yang terkait dengan masing-masing kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dari Sensus Ekonomi. Kegiatan yang dicakup dalam laporan ini hanya berupa kegiatan utama, sementara kegiatan-kegiatan yang lain yang terkait dengan kegiatan utama dimasukkan dalam strategi pencapaian atau kegiatan penunjang.
3.3.1 Strategi Dalam Pembangunan Sistem IBR Untuk menghasilkan IBR, beberapa strategi dan kegiatan penunjang dilakukan, diantaranya adalah profiling LBU (menyusun profil usaha), ground check, menjalin hubungan dengan kementerian terkait, harmonisasi direktori usaha/perusahaan dengan KBLI 2009, pembangunan sistem IBR online dan Workshop. Secara ringkas, masing-masing strategi dapat diuraikan sebagai berikut: 24
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian • Penyusunan Profil Perusahaan (Profiling) Profiling merupakan metoda untuk menganalisis struktur hukum, operasional, dan akuntansi dari kelompok perusahaan di tingkat nasional dan global, dalam rangka membangun unit statistik di dalam grup, hubungannya, dan struktur yang paling efisien untuk pengumpulan data statistik. Tujuan profiling adalah: - Meningkatkan kualitas register bisnis, - Mendapatkan potret keseluruhan struktur perusahaan dan unit usaha secara lengkap Sumber informasi profiling IBR berasal dari: - Laporan tahunan (annual report) perusahaan, - Laporan keuangan (financial statement) perusahaan, - Web resmi perusahaan, - Situs web pemberitaan bisnis & surat kabar. Sumber informasi yang digunakan adalah file kondisi tahun terakhir dari perusahaan. • Ground Check Kegiatan ini dilakukan dengan konfirmasi langsung ke perusahaan melalui telepon dan memperbaiki form pertanyaan melalui email atau fax. Tujuannya adalah: - Menegaskan kembali keberadaan unit - Melengkapi informasi - Mengkonfirmasi konsep unit statistik hasil profiling - Membangun kontak dan hubungan awal yang baik dengan pebisnis - Menilai akurasi variabel pertanyaan • Membangun hubungan dengan instansi terkait Salah satu kegiatannya adalah Sosialisasi IBR dengan Kementerian/Lembaga terkait, Asosiasi, dan Pengusaha dengan tujuan:
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
25
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian - Menyebarluaskan kegiatan BPS dalam membangun IBR, yang merupakan integrasi dari kegiatan data sensus dan survei BPS dengan Kementerian/ Lembaga. - Mengedukasi para pembuat kebijakan akan pentingnya koordinasi dan integrasi dari semua elemen pendukung pembentukan Sistem Statistik Nasional secara lebih terpadu, efektif, dan efisien. - Membangun hubungan yang baik dan komitmen dalam sinergi data antara semua elemen pendukung Sistem Statistik Nasional untuk memperoleh kualitas data ekonomi yang lebih baik, terkini, dan mencerminkan kondisi perekonomian nasional yang berubah sangat dinamis . - Meyakinkan para Kementerian/Lembaga bahwa diperlukan nomor identitas tunggal sebagai identitas bisnis untuk integrasi data antara kementerian, lembaga, dan asosiasi bisnis. - Menjadikan IBR sebagai salah satu instrumen untuk memperbaiki pengumpulan data ekonomi secara efektif, efisien, dan terpadu, serta dapat mengurangi beban usaha sebagai responden dari data. - Mendapatkan masukan untuk perbaikan dan pengembangan IBR. • Harmonisasi Direktori Perusahaan dengan KBLI 2009 Kegiatan ini dilakukan untuk memetakan kode ISIC yang baru (KBLI 2009) ke Subject Matter Area (SMA) secara full coverage. • Membentuk sistem IBR Online Untuk membangun database IBR yang terintegrasi diperlukan pembangunan infrastruktur penyusunan IBR dengan berbasis teknologi informasi. Proses pembentukan sistem IBR online mencakup beberapa kegiatan antara lain: pengumpulan direktori dari berbagai asosiasi, data entri, unggah ke website, validasi dan pengecekan adanya duplikasi, serta proses matching. Proses ini telah dilakukan dalam ujicoba ke 5 blok sensus di provinsi DKI Jakarta. • Workshop IBR dengan Australian Bureau of Statistics (ABS) Workshop dilakukan dengan tujuannya: - Melaporkan progress penyusunan IBR. - Memecahkan masalah yang dihadapi pada ujicoba penyusunan IBR di 26
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian DKI Jakarta. - Mendapatkan gambaran mengenai penerapan sistem IBR di Australia, sehingga dapat diimplementasikan di Indonesia. • Kajian Pusat-Cabang Kajian pusat-cabang perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kantor pusat dan cabang yang menjadi unit pencacahan SE2016 sekaligus mengidentifikasi variabel apa saja yang dapat diisi. Kajian ini juga mengidentifikasi bagaimana menangkap usaha berbasis sistem multilevel dan franchise. • Investigasi Metode Pencacahan Perusahaan Besar Identifikasi dan investigasi perusahaan besar/dominan penting sebagai upaya untuk mendapatkan data yang komprehensif dan berkualitas. Perusahaan besar/dominan memiliki peran besar di sektor ekonomi dengan kontribusinya terhadap PDB. Jika SE2016 dapat menangkap nilai dan usahausaha besar di Indonesia, diharapkan besar dan level perekonomian nasional dapat terukur. Namun permasalahan utama yang dihadapi yaitu respon rate yang rendah dari perusahaan, sehingga perlu dilakukan investigasi dan strategi pencacahan perusahaan besar agar isian variabel yang dibutuhkan dapat diperoleh.
3.3.2. Strategi Dalam Updating Direktori Perusahaan/Usaha Penyusunan strategi updating direktori perusahaan mencakup berbagai kegiatan antara lain investigasi direktori tersedia di BPS (Pusat dan Daerah), konfirmasi dan pelacakan perusahaan/usaha di Kementerian/Lembaga baik di pusat maupun di daerah, dan Workshop. Proses ini telah dilakukan dalam updating Direktori Perusahaan UMB tahap I di 34 provinsi seluruh Indonesia.
3.3.3. Strategi Dalam Penyusunan Kuesioner SE2016-L Untuk memenuhi beberapa tujuan pelaksanaan SE2016, maka kegiatan penyusunan kuesioner SE2016-L harus memuat informasi yang diperlukan
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
27
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian untuk berbagai keperluan antara lain : (i) updating IBR, (ii) penyusunan sampling frame, (iii) pemetaan potensi ekonomi, dan (iv) analisis karakteristik usaha menurut skala usaha dan karakteristik
usaha khusus.
Untuk menghasilkan Kuesioner SE2016-L yang mampu menjawab berbagai tujuan SE2016 dilakukan berbagai strategi maupun kegiatan penunjang antara lain: • Evaluasi Kuesioner SE2006-L Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi mana yang masih relevan dan mana yang tidak dari informasi yang dikumpulkan pada kegiatan SE2006 untuk dikumpulkan pada kegiatan SE2016. Selain itu, hasil dari evaluasi terhadap kuesioner SE2006-L juga diharapkan dapat memberi gambaran permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan listing SE2016. • Desk study Kajian literatur dilakukan dengan membandingkan pelaksanaan Sensus Ekonomi negara lain khususnya dalam hal jenis informasi yang dikumpulkan. Selain itu, desain kuesioner yang digunakan Negara lain juga dapat menjadi pertimbangan dalam mendisain kuesioner SE2016. Kajian literatur juga mengkaji tentang e-commerce dan kegiatan usaha yang didasarkan pada pola waralaba/franchise khususnya terkait dengan konsep dan definisi. Terkait dengan kajian beberapa Negara (Desk study) dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi diantaranya China, India, Malaysia dan Jepang, hal ini dilakukan untuk: - Mendapatkan gambaran atau perbandingan tentang tujuan Sensus Ekonomi - Memetik pelajaran (lessons learned) yang dapat diambil dari diadakannya SE di negara lain, khususnya terkait dengan informasi yang dikumpulkan 28
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian - Mengetahui pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data di lapangan (establisment vs enterprise) Hasil yang didapat dari Desk study terkait perbandingan informasi yang dikumpulkan dalam Sensus Ekonomi antar Negara seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 1. Perbandingan Sensus Ekonomi di Beberapa Negara Jenis Informasi/variabel Karakteristik dasar perusahaan (nama, alamat, tahun operasi) Status hukum Struktur kepemilikan/pemodalan Produk utama/Jenis aktivitas bisnis/usaha Jumlah pekerja/komposisi pekerja Jam kerja pekerja Pengeluaran untuk pekerja/upah dan gaji Struktur input dan output Stok/inventori Modal tetap Aset dan data keuangan/sumber keuangan Produksi dan penjualan Pendapatan Pengeluaran keuntungan/kerugian Nilai produksi domestik yang diimpor Bahan mentah Penggunaan energi/bahan bakar/air Penggunaan teknologi informasi Month of settlement of accounts Kesulitan dan prospek bisnis Informasi perusahaan induk Informasi anak perusahaan/perusahaan cabang
Indonesia Jepang v v v v v v v v v v
China
Malaysia
India
v v v v v
v v
v v v
v v v
v
v v v
v
v
v v v
v v v v v
v v
v v
v
v v v v v
v v
v v
• Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) Workshop dilakukan untuk melakukan diskusi dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya, khususnya terkait dengan isu atau informasi yang akan dikumpulkan dalam kegiatan SE2016, serta mencari masukan dari narasumber terkait dengan isu-isu strategis yang seharusnya dicakup dalam kegiatan SE2016 melalui FGD. Pelaksanaan SE 2016 akan mencakup usaha-usaha yang dilakukan secara franchise dan usaha yang dilakukan secara online atau yang disebut sebagai e-commerce yang saat ini sedang tumbuh dengan pesatnya. Untuk mengenal lebih jelas tentang usaha franchise, maka Bapak Drs. Anang Sukandar selaku Ketua Asosiasi Franchise Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
29
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian Indonesia dihadirkan sebagai narasumber untuk menjelaskan pengertian usaha franchise dan hal-hal yang berkaitan dengan franchise. Dari Workshop tersebut diperoleh dua konsep waralaba yang sedikit berbeda. Menurut pemerintah waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari Kekayaan Intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan penjualan barang dan jasa. Sementara itu menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis/usaha dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu (http://id.wikipedia. org/wiki/Waralaba). • Uji Coba Lapangan Kuesioner SE2016-L SE2016 merupakan suatu kegiatan besar untuk menggambarkan sebaran, aktivitas, dan karakteristik seluruh kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu, draft kuesioner harus diuji coba di lapangan untuk memperoleh gambaran tingkat operasionalitas di lapangan dan mengidientifikasi permasalahan yang muncul di lapangan terkait dengan desain serta wording yang digunakan dalam kuesioner. Kegiatan uji coba lapangan diikuti dengan indepth study correction factor asset dan indepth study distribution function asset untuk memperoleh proxy faktor koreksi dan fungsi distribusi nilai aset dan nilai produksi/omset. Hasil ujicoba lapangan selanjutnya digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan. • Gladi Bersih SE2016-L Gladi bersih listing merupakan miniatur dari pelaksanaan SE2016 yang sebenarnya dengan menggunakan kuesioner yang sudah diperbaiki dari hasil uji coba dan menerapkan organisasi lapangan yang telah disempurnakan serta metodologi yang juga telah direvisi berdasarkan hasil uji coba. Dengan 30
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian pelaksanaan gladi bersih ini, diharapkan pelaksanaan kegiatan Sensus Ekonomi yang sesungguhnya dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan informasi yang berkualitas.
3.3.4. Strategi Dalam Penyusunan Kuesioner SE2016-S Seperti halnya pada penyusunan kuesioner listing (SE2016-L), penyusunan kuesioner sampel (SE2016-S) juga diharapkan mampu menjawab berbagai tujuan Sensus Ekonomi yang telah dirumuskan pada Bab 2 dimana hasil dari pendataan berdasarkan Daftar SE2016-S dapat digunakan untuk beberapa tujuan antara lain: (i) Benchmarking indikator ekonomi, (ii) Pemetaan daya saing usaha dan (iii) Analisis prospek bisnis dan perencanaan investasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai strategi dan kegiatan penunjang yang akan dilakukan meliputi: • Evaluasi Kuesioner SE2006-S Jumlah kuesioner S yang mencapai 49 kuesioner dirasa sangat tidak efisien dan menyulitkan pelaksanaan di lapangan, yang pada gilirannya dapat berdampak pada rendahnya kualitas data. Penyederhanaan dan pengurangan jumlah kuesioner harus dilakukan pada kegiatan SE2016. Hasil evaluasi terhadap 49 kuesioner S, dapat diidentifikasi bahwa secara umum sebagain besar informasi yang dikumpulkan memiliki kemiripan dan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Dengan adanya kemiripan informasi yang ada di S, maka penyederhanaan kuesioner bisa dilakukan dengan membedakan menurut lapangan usaha. • Desk study Dalam desk study, akan dikaji tentang kuesioner Sensus Ekonomi negara lain terkait pendataan informasi lengkap tentang usaha/perusahaan dan kajian literatur tentang daya saing usaha. • Workshop dan FGD Workshop dan FGD dilakukan untuk melakukan diskusi dengan narasumber
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
31
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian yang berkompeten di bidangnya, khususnya terkait dengan isu atau informasi yang akan dikumpulkan dalam kegiatan SE2016 pendataan informasi lengkap (dengan daftar SE2016-S), serta mencari masukan dari narasumber terkait dengan isu-isu strategis yang seharusnya dicakup dalam kegiatan SE2016. Termasuk dalam kegiatan ini adalah meminta masukan dari Subject Matter khususnya dalam upaya mereduksi jumlah kuesioner SE2016-S yang diusahakan tidak sebanyak yang terjadi pada SE2006. • Uji Coba Lapangan Kuesioner SE2016-S Kegiatan ini untuk menguji seberapa jauh instrument yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik di lapangan dari sisi operasionalnya, khususnya terkait dengan konsep dan definisi serta desain wording pada kuesioner. • Gladi Bersih SE2016-S Gladi bersih pendataan informasi lengkap dengan daftar SE2016-S dilakukan untuk memastikan permasalahan serius tidak akan muncul dalam kegiatan yang sebenarnya baik terkait dengan instrument yang telah diperbaiki dan disempurnakan maupun teknis pelaksanaannya.
3.3.5. Strategi Dalam Diseminasi Hasil SE2016 Diseminasi merupakan tahapan kunci tersampaikannya informasi kepada pengguna. Peningkatan sistem diseminasi hasil SE2016 menjadi salah satu upaya penting untuk meningkatkan manfaat yang dapat dirasakan oleh penyelenggara maupun pengguna hasil kegiatan Sensus Ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai strategi dan kegiatan penunjang yang akan dilakukan meliputi: • Pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kegiatan besar seperti SE2016 memerlukan pengolahan yang cepat dan tepat sehingga data yang dihasilkan dapat selesai tepat waktu. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan peralatan yang tepat guna dan dalam
32
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian jumlah yang mencukupi. Agar kegiatan pengolahan SE2016 berjalan sesuai jadwal, maka perlu adanya pengadaan TIK yang mendukung tercapainya target pengolahan data, seperti pengadaan PC dan UPS, server, switch, dan scanner. • Pengembangan Metadatabase SE2016 Pengembangan metadatabase SE2016 dilakukan dengan membangun desain dan arsitektur metadata SE2016. Kegiatan ini juga diikuti dengan peningkatan kuantitas dan kualitas isian metadata untuk menghasilkan sistem aplikasi yang baik. Output dari kegiatan ini yaitu rancangan sistem aplikasi metadata SE2016, software aplikasi metadata SE2016, dan software aplikasi penunjang monitoring dan evaluasi sistem. • Pembuatan Kemasan Digital Dokumentasi SE2016 Perkembangan teknologi dan informasi mendorong kebutuhan pengguna data untuk memperoleh kemudahan akses data bukan hanya dalam media cetak, tetap juga dalam media digital. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, alih media akan dilakukan pada seluruh dokumen yang terkait dengan kegiatan SE2016 mulai dari tahap awal hingga pelaksanaan. Dengan tersedianya dokumentasi SE yang dikemas dalam media digital dan dapat diakses di Digital Library BPS, diharapkan kepuasan pengguna data dapat ditingkatkan. • Pengembangan Website SE2016 dan Pembangunan Akses Online dan Layanan SE2016 Pembangunan website SE2016 dimaksudkan untuk mendiseminasikan hasil SE2016 secara menyeluruh dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Website SE2016 dirancang untuk menyajikan hasil SE2016 dengan menambahkan fitur-fitur yang memudahkan masyarakat untuk memperoleh topik bahasan dan informasi grafis yang diinginkan. Disamping itu, pembangunan akses online terhadap website SE2016 dikembangkan untuk memudahkan pengguna data agar dapat memperoleh informasi seputar SE2016 dimana saja dan kapan saja. Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
33
Bab 3 : Kegiatan dan Strategi Pencapaian • Workshop, Pembuatan leaflet, dan booklet Untuk mewujudkan masyarakat yang sadar statistik, diperlukan suatu upaya penyampaian informasi yang menarik. Pengadaan workshop, pembuatan leaflet dan booklet sebagai media diseminasi penting dilakukan untuk mendukung penyebarluasan hasil SE2016. Dengan media dan visual grafis yang menarik dan berkualitas, diharapkan respon masyarakat terhadap data statistik, khususnya dalam penyelenggaraan SE2016 semakin meningkat.
34
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
PENJAMINAN KUALITAS SE2016
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016
Bab 4. Penjaminan Kualitas Sensus Ekonomi 2016 Sebagai amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS berkewajiban menyelenggarakan sensus, diantaranya adalah Sensus Ekonomi yang akan dilaksanakan pada tahun 2016, yang disebut dengan SE2016. SE2016 ini merupakan suatu kegiatan besar baik dari sisi cakupan jumlah responden yang akan didata, jumlah petugas yang akan direkrut, jenis aktivitas usaha (sektor) yang dicakup, biaya, dan sebagainya. Meskipun BPS telah berpengalaman dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi sebagaimana kegiatan sensus-sensus lainnya (sensus penduduk dan sensus pertanian), namun penjaminan kualitas atas proses kegiatan dan output yang dihasilkan tetap menjadi prioritas utama.
4.1. Apa itu Penjaminan Kualitas? Penjaminan Kualitas (PK) merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk memonitor pelaksanaan suatu sensus/survei dan sekaligus mengukur tingkat kualitasnya. Terkait dengan pelaksnaan Sensus Ekonomi, penjaminan kualitas merupakan kegiatan monitoring dan pengukuran kualitas yang ditujukan pada pelaksanaan Sensus Ekonomi. Pada pelaksanaan pendaftaran usaha dengan daftar SE2016-L pada kegiatan Sensus Ekonomi 2016, penjaminan kualitas merupakan upaya BPS untuk menjamin bahwa pelaksanaan Sensus Ekonomi tahun 2016 (SE2016-L) sesuai dengan standard operation procedurs (SOP) yang telah ditetapkan, dan output SE2016-L memenuhi standar-standar kualitas secara internasional. Penjaminan kualitas baru diterapkan pada kegiatan SE2016-L seiring dengan pembangunan BPS-QAF (Quality Assurance Framework). Pada sensus-sensus sebelumnya (Sensus Penduduk 2010 dan Sensus Pertanian 2013), kegiatan penjaminan kualitas (PK) yang dilakukan BPS berbentuk Monitoring Kualitas (MK). Pada kedua sensus tersebut, MK diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei, namun pada pelaksanaan SE36
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016 2016-L, penyelenggaraan MK dialihkan ke Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik khususnya Subdirektorat Konsistensi Statistik. Hal ini dilakukan agar kegiatan PK dapat bersinergi dengan kegiatan penjaminan kualitas yang sedang dikembangkan oleh Subdit ini. Meskipun demikian, sebagai masa transisi, pelaksanaan penjaminan kualitas SE2016 (SE2016-PK) akan senantiasa didiskusikan secara bersama antara kedua direktorat. Mengingat SE2016-PK ditujukan sebagai penjaminan kualitas (quality assurance) atas keseluruhan proses pelaksanaan SE2016-L beserta output yang dihasilkan, maka PK berperan strategis atas kesuksesan penyelenggaraan SE2016-L. Pada setiap tahapan SE2016-L, kegiatan penjaminan kualitas akan memantau apakah pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada tahapan tersebut telah sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan, sekaligus mengukur tingkat kualitasnya. Apabila terjadi suatu kesalahan atau penyimpangan, dapat segera disampaikan kepada pihak-pihak terkait agar segera diperbaiki atau ditindaklanjuti. Sehingga kesalahan tersebut tidak berdampak negatif terhadap pelaksanaan tahapan berikutnya, atau berakibat pada rendahnya kualitas pelaksanaan SE2016-L.
4.2. Mengapa Penjaminan Kualitas Diperlukan? Mengingat pendaftaran usaha (listing) dengan Kuesioner SE2016-L merupakan suatu kegiatan besar, maka perlu adanya penjaminan bahwa pelaksanaan pendaftaran usaha telah sesuai dengan pedoman maupun prosedur yang telah ditetapkan. Dengan kata lain penjaminan kualitas SE2016 dengan daftar SE2016-PK berperan sebagai early warning pada setiap tahapan pelaksanaan SE2016-L, sekaligus mengukur seberapa besar kualitas dari setiap tahapan pelaksanaan SE2016-L tersebut. Dari sisi manajemen, kegiatan penjaminan kualitas juga dapat dimanfaatkan sebagai early warning bagi Pimpinan BPS dan Subject Matter bila terjadi indikasi pelanggaran SOP dan kesalahan isian, untuk segera ditindaklanjuti. Secara khusus, pelaksanaan SE2016-PK ditujukan untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang akan terjadi pada seluruh tahapan pelaksanaan Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
37
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016 SE2016-L. SE2016-PK akan mengukur kualitas penyelenggaraan SE2016-L berdasarkan enam dimensi dalam Kerangka Penjaminan Kualitas Statistik yang digunakan BPS yang dikenal sebagai Quality Assurance Framework BPS, atau BPS-QAF. Enam dimensi penjaminan kualitas BPS mencakup: Relevance (relevansi), Accuracy (akurasi), Timeliness (aktualitas) & Punctuality (tepat waktu), Accessibility (aksesibilitas), Coherence (koherensi) & Comparability (keterbandingan), dan Interpretability (interpretabilitas). Dengan demikian, dapat dievaluasi dimensi mana saja yang capaiannya sudah baik dan sebaliknya pada pelaksanaan SE2016-L. Hasil evaluasi tersebut, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perencanaan bagi BPS ketika akan melakukan kegiatan sensussensus lainnya.
4.3. Bagaimana Penjaminan Kualitas SE2016 Disusun dan Dilakukan? Instrumen-instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan penjaminan kualitas SE2016 dengan kuesioner SE2016-PK berpedoman pada BPS-QAF. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam Kuesioner SE2016-PK bersumber dari indikator-indikator kualitas dari keenam dimensi kualitas statistik. Teknik pengukuran kualitas juga merujuk pada teknik pengukuran kualitas statistik dalam BPS-QAF. Khusus untuk kegiatan collecting, isian pertanyaan dalam kuesioner SE2016-PK merupakan kombinasi dari item-item ukuran kualitas dalam BPS-QAF dengan item-item pertanyaan dalam ST2013-MK yang dianggap masih relevan untuk digunakan dalam SE2016-PK. Terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan PK dalam SE2016-L dengan MK yang dilaksanakan pada ST2013, sebagaimana disajikan pada tabel 2. Terkait dengan rencana kerja kegiatan penjaminan kualitas SE2016, kegiatan diawali dengan penyusunan draft kuesioner SE2016-PK pada bulan Nopember-Desember 2014. Draft kuesioner ini mencakup pertanyaanpertanyaan yang akan ditujukan pada keseluruhan SE2016-L. Pada bulan Maret 2015, akan dilakukan uji coba terhadap draft kuesioner SE2016-PK khususnya
38
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016 untuk kegiatan collecting dan processing (termasuk editing) bersamaan dengan pelaksanaan gladi bersih SE2016-L. Diperkirakan pada bulan Mei-Agustus 2015, pengukuran kualitas tahap I akan dilakukan untuk beberapa kegiatan pada tahapan tertentu, yaitu specify needs, design, dan build. pengukuran kualitas tahap II (berupa collecting dan processing) akan dilaksanakan sekitar bulan Mei-Juli 2016 bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data, editing, dan pengolahan data. Terakhir pengukuran kualitas tahap III akan dilakukan pada tahun 2017 untuk mengukur pelaksanaan tahapan analysis, dissemination, dan evaluation. Jadwal pelaksanaan SE2016-PK akan disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan SE2016-L. Tabel 2. Perbedaan ST2013-MK dengan SE2016-MK Item Pembeda
ST2013-MK
SE2016-PK
Hanya fokus pada kegiatan pengumpulan data Hanya bersifat monitoring pelaksanaan
Dilakukan pada seluruh tahapan Sensus Ekonomi (GSBPM)
Lokasi pelaksanaan
Pelaksanaan di BPS Kabupaten/ Kota
Jenis MK/PK di Daerah
Pelaksanaan MK di Daerah hanya terkait proses collecting data di BPS Kabupaten/kota
Pelaksanaan di BPS Pusat, pusat pengolahan (Scanner Center) dan BPS Kabupaten/Kota sesuai tahapan proses pelaksanaannya Pelaksanaan PK di Daerah:
Fokus kegiatan Sifat kegiatan
Selain bersifat monitoring, juga dilakukan pengukuran kualitas berdasarkan 6 Dimensi dalam BPS-QAF
1. Proses collecting data (di BPS Kabupaten/kota) 2. Proses processing data (di Scanner Center)
Sesuai penjelasan dalam rencana kerja pada gambar 3 di atas, maka terdapat tiga tahapan pengukuran kualitas yang akan dilakukan dalam SE2016PK, yaitu: • Pengukuran kualitas tahap I Pada tahap ini, akan dilakukan pengukuran kualitas pada kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada tahapan specify needs, design, dan build. Mengingat Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
39
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016 ketiga tahapan ini dilakukan di BPS Pusat, maka petugas SE2016-PK yang direkrut diutamakan dari Subdit Konsistensi Statistik dan subdit-subdit lainnya dalam Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik (DAPS). Obyek pengukuran adalah pihak-pihak di BPS yang terlibat dalam pelaksanakan kegiatan-kegiatan pada tahapan specify needs, design, dan build, yaitu SM dan sekretariat.
Gambar 3. Rencana Kerja SE2016-PK
Mengingat fungsi SE2016-PK sebagai early warning dalam kegiatan SE2016-L, maka pengukuran kualitas dilakukan berjenjang ketika suatu tahapan telah selesai dilaksanakan. Dengan demikian, idealnya pengukuran kualitas pada tahap I ini segera dilakukan ketika tahapan specify needs selesai prosesnya, sebelum dilanjutkan ke tahapan design. Namun melihat perkembangan yang terjadi saat ini, dimana proses pembangunan SE2016-PK baru saja dimulai seiring dengan pembangunan BPS-QAF. Di pihak lain, tahapan specify needs dan design kuesioner juga sedang berlangsung. Dengan demikian, pengukuran kedua tahapan ini akan segera dilakukan ketika instrumen SE2016-MK telah siap. Adapun pengukuran kualitas untuk tahapan build diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja SE2016-MK.
40
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016 • Pengukuran kualitas tahap II Pengukuran kualitas tahap II merupakan puncak dari proses pengukuran kualitas SE2016-L karena melibatkan tenaga dan biaya yang relatif besar dengan wilayah cakupan seluruh kabupaten/kota. Pengukuran ini akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu mengukur kualitas kegiatan pengumpulan data SE2016-L dan kegiatan pengolahan data (termasuk proses editing). Pengukuran kualitas pengumpulan data akan dilaksanakan di seluruh BPS Kabupaten/Kota, dimana petugas SE2016-PK direkrut dari aparat BPS Pusat dan Provinsi. Sasaran pengukuran adalah blok sensus terpilih pada setiap kabupaten/kota. Petugas SE2016-PK mulai melakukan monitoring kualitas suatu blok sensus terpilih segera setelah blok sensus tersebut selesai dicacah. Pengukuran kualitas kegiatan editing dan pengolahan akan dilaksanakan di Scanner Center, dimana petugas SE2016-PK direkrut hanya dari BPS Pusat. Sasaran pengukuran diharapkan adalah blok sensus terpilih pada setiap kabupaten/kota yang telah diukur kualitasnya pada tahap sebelumnya. Tujuannya adalah agar terdapat kesinambungan hasil pengukuran dari tahapan pengukuran sebelumnya. Pada bagian-bagian tertentu dalam pengukuran kualitas, terdapat beberapa item yang akan diukur baik di daerah ketika tahapan collecting dan processing berlangsung, maupun di pusat ketika proses pengumpulan data telah selesai. Sebagai contoh, coverage. Di daerah, pengukuran coverage dilakukan untuk mengetahui terjadinya kesalahan coverage pada suatu blok sensus terpilih. Hal ini dapat digunakan sebagai early warning pelaksanaan SE2016-L. Selain itu, informasi coverage pada level nasional juga harus diperoleh, untuk mengukur kualitas SE2016-L secara nasional. Informasi coverage dari kedua sisi tersebut dapat memberikan informasi yang penting mengenai kemungkinan terjadinya cancel-out pada coverage. Hal ini ditunjukkan dengan kesalahan coverage yang relatif kecil pada level nasional, sedangkan pada level daerah terjadi kesalahan coverage yang relatif besar. • Pengukuran kualitas tahap III Pengukuran kualitas tahap III merupakan pengukuran tahap akhir yang
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
41
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016 mencakup tahapan analysis, dissemination, dan evaluation. Pada tahapan ini, lokasi pengukuran untuk kegiatan analisis disesuaikan dengan proses analisis yang akan dilakukan. Apabila ragam analisis hasil SE2016-L bersifat homogen antara analisis yang dilakukan BPS Pusat dan BPS Daerah, maka lokasi pengukuran hanya akan dilakukan di BPS pusat. Sebaliknya bila ragam analisis hasil SE2016-L bersifat heterogen, maka pengukuran akan dilakukan di BPS Pusat dan BPS daerah terpilih. Demikian juga halnya pada tahapan diseminasi. Mengingat cakupan pengukuran dalam tahapan ini relatif kecil, maka petugas yang akan direkrut diutamakan dari Subdit Konsistensi Statistik beserta subdit-subdit lainnya di DAPS. Sama halnya dengan pengukuran pada tahap I, sasaran yang dituju dalam tahap ini adalah para SM terkait beserta sekretariat SE2016.
Gambar 4. Tahapan Pengukuran Kualitas SE2016-PK Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam SE2016-PK sebagaimana di atas, terdapat delapan hal penting yang akan dilakukan, antara lain: 1. Penentuan ukuran kualitas
42
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 4 : Penjaminan Kualitas SE2016 2. Penyusunan buku pedoman pelaksanaan SE2016-PK 3. Penyusunan buku pedoman manajemen kualitas SE2016-PK 4. Penyusunan kuesioner 5. Penentuan kriteria petugas SE2016-PK 6. Uji coba kuesioner SE2016-PK dan sistem implementasinya 7. Sistem pelaporan early warning 8. Pelaporan hasil SE2016-PK
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
43
PENUTUP
Bab 5 : Penutup
Bab 5. Penutup Kegiatan Sensus Ekonomi 2016 menjadi satu kegiatan besar berskala nasional yang akan dilaksanakan tahun 2016 sebagai fondasi pengukuran kegiatan usaha di Indonesia. Informasi ini penting bukan hanya bagi pemerintah, namun juga dunia usaha di era globalisasi saat ini. Untuk mendapatkan hasil SE2016 yang berkualitas, kegiatan-kegiatan SE perlu disusun dan direncanakan mulai dari tahap persiapan hingga diseminasi. Berdasarkan evaluasi SE2006, terdapat beberapa permasalahan seperti kasus “BORING” pada isian data dan adanya human error yang menyebabkan hasil SE2006 tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Untuk memperbaiki kekurangan pada pelaksanaan SE2006, baik dari sisi manajemen maupun teknis, disusunlah Result Framework SE2016 sebagai basis monitoring dan evaluasi. Dengan demikian, akan diperoleh tatanan SE2016 yang terukur mulai dari tahap persiapan dan pelaksanaan dan menghasilkan daya yang berkualitas sesuai visi BPS. Tujuan strategis dan output SE2016 disajikan dalam Snapshot SE2016 dan dipetakan melalui mapping tujuan, outcome, output, dan kegiatan SE2016. Output SE2016 dibedakan menjadi dua, yaitu untuk hasil kegiatan SE2016-L dan SE2016-S. Dalam setiap kegiatan, diperlukan strategi-strategi pencapaian yang disajikan dalam Matriks Result Framework SE2016. Dalam Result Framework SE2016, tahapan kegiatan SE2016 dibedakan menjadi tiga, yaitu tahap persiapan yang dimulai dari updating IBR dan peyusunan instrumen; tahap pelaksanaan meliputi listing dan pendataan UMB dan UMK dengan didukung Penjaminan Kualitas SE2016 dan PES SE2016; dan tahap diseminasi dengan penyusunan analisis hasil SE2016 dan sosialisasinya. Beberapa strategi pencapaian juga diulas dalam Result Framework SE2016, seperti pembangunan sistem IBR, updating Direktori, penyusunan kuesioner SE2016-L dan kuesioner SE2016-S. Untuk mengiringi tahap pelaksanaan SE2016 yaitu listing dan pendataan UMB dan UMK, dilakukan kegiatan penjaminan kualitas (Quality Assurance) 46
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Bab 5 : Penutup untuk memonitor pelaksanaan sensus sekaligus mengukur kualitasnya. Kegiatan ini penting sebagai upaya menjamin pelaksanaan SE2016 agar berjalan sesuai prosedur dan pedoman yang ditetapkan, sekaligus sebagai early warning pada setiap tahap pelaksanaan SE2016 dan mengukur seberapa besar kualitas dari setiap tahapan. Dari sisi manajemen, Penjaminan Kualitas akan menghasilkan early warning bagi pimpinan dan Subject Matter jika ada indikasi pelanggaran SOP dan kesalahan isian, sehingga eror dapat diminimalisir. Pengukuran kualitas rencananya akan dibagi menjadi tiga tahap sesuai tahapan pada GSBPM, mulai dari specify needs hingga evaluation. Diharapkan melalui penyusunan Result Framework SE2016 ini, pimpinan dapat memperoleh gambaran secara cepat terkait tujuan dan target capaian kegiatan SE2016. Dengan monitoring dan evaluasi di setiap tahapan, perubahan dan perbaikan akan selalu ada guna mendukung tercapainya hasil SE2016 yang bermanfaat bagi semua.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
47
LAMPIRAN
50
Tersedianya IBR yang Terupdate
Kegiatan Utama
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang
Updating direktori dilaksanakan dua tahap :
Jadwal Pelaksanaan
Tahun 2014 Tahun 2014-2015 Tahun 2014-2016 Tahun 2014-2017 24-28 November 2014
Ground check Membangun hubungan dengan instansi terkait Harmonisasi direktori perusahaan dengan KBLI 2009 Membentuk sistem IBR online Workshop IBR dengan ABS
Konfirmasi dan pelacakan usaha/perusahaan di K/L, Ka- tahap pertama tahun din/da, asosiasi, Pemda, Dinas-dinas 2014 dan tahap kedua tahun 2015 Workshop dengan K/L, Kadin/da, asosiasi, Pemda, Dinasdinas terkait Output 1.2 T e r s e d i a n y a Membangun sistem arsitek- Penyusunan profil perusahaan Tahun 2014 Sistem IBR tur IBR
Output 1.1 Tersedianya Di- Updating Direktori Perusa- Investigasi direktori yang tersedia di BPS rektori Industri haan/Usaha
Outcome 1.
Outcome/Output
Lampiran 1. Matriks Results Framework SE2016
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Kegiatan Utama
Tahun 2014 Tahun 2014 Tahun 2014-2015
- Workshop dan FGD
Penyusunan Result Framework SE2016-L tahun 2014
Tahun 2014 Tahun 2014 Tahun 2015
Jadwal Pelaksanaan
Strategi/kegiatan penunjang mencakup: - Evaluasi Kuesioner SE2006-L - Desk Study
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang Kajian Pusat-Cabang (termasuk multilevel dan franchise) Investigasi Metode Pencacahan Usaha Besar Penyempurnaan KBLI
Listing Pendaftaran Perusa- Berbagai strategi/kegiatan haan/Usaha mencakup:
penunjang
Indepth Study Distribution Function Asset - Gladi Bersih SE2016-L antara
lain Listing Pendaftaran Perusahaan/Usaha Tahun 2016
Tahun 2015
- Analisis Karakteristik Usaha - Uji coba lapangan kuesioner SE2016-L, diikuti dengan : November 2014, di 5 BS di Provinsi DKI Jakarta Indepth Study Correction Factor Asset
Tersedianya Raw Penyusunan kuesioner L Data Listing yang yang memuat informasi Memuat Infor- yang diperlukan untuk masi yang Diperlukan untuk Mengupdate IBR - Mengupdate IBR - Penyusunan Sampling Frame - Pemetaan Potensi Ekonomi
Output 1.3
Outcome/Output
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
51
Outcome/Output
Kegiatan Utama
52 Maret-Oktober 2014
Jadwal Pelaksanaan
Januari-Mei 2015 Uji coba tahun 2015 Pelaksanaan PK SE2016 tahun 2016 Uji coba tahun 2015
- Pembentukan Master Frame BS SE2016 - Penjaminan Kualitas SE2016
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Pelaksanaan PES SE2016 tahun 2016 Tahap Persiapan : Pembuatan Theme Song dan Logo SE2016 pada tahun 2015
- Publisitas SE 2016
- PES SE2016
Januari-Juli 2015
Pemetaan usaha rumahtangga - Penggambaran Peta BS Bermuatan Usaha
Pemetaan usaha berpindah-pindah tempat
Pemetaan usaha di daerah sulit
Investigasi e-commerce, bisnis via social media, web - Studi Peta Wilayah Kerja Statistik Konsentrasi Kegiatan Mei-September 2014 Ekonomi
Investigasi skala, klasifikasi usaha, dan unit statistik
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang - Studi Pembentukan Frame SE2016, diikuti dengan:
Lampiran
Workshop dan FGD Uji coba lapangan kuesioner SE2016-L
- Gladi Bersih SE2016-L Listing Pendaftaran Perusa- Strategi idem (lihat kegiatan di output 1.3) haan/Usaha
-
Strategi/kegiatan penunjang mencakup: - Evaluasi Kuesioner SE2006-L - Desk Study
Penyusunan kuesioner SE2016-L yang memuat informasi yang diperlukan untuk - Mengupdate IBR - Penyusunan Sampling Frame - Pemetaan Potensi Ekonomi - Analisis Karakteristik Usaha
Output 2.1 Tersedianya Informasi Dasar pada Raw Data Hasil Listing
Investigasi publisitas sensus
Penentuan variabel primadona
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang
Tersedianya Sampling Frame untuk Berbagai Kegiatan Survei
Kegiatan Utama
Outcome 2.
Outcome/Output
Tahun 2014-2015 November 2014, di 5 BS di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Listing Pendaftaran Perusahaan/Usaha Tahun 2016
Tahun 2014 Tahun 2014
Penyusunan Result Framework SE2016-L tahun 2014
Tahap Publisitas : Pembuatan iklan di TV, radio, koran, dan kampanye SE2016 tahun 2016
Jadwal Pelaksanaan
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
53
54
- Gladi Bersih SE2016-L Listing Pendaftaran Perusa- Strategi idem (lihat kegiatan di output 1.3) haan/Usaha
Strategi/kegiatan penunjang mencakup: - Mengupdate IBR - Evaluasi Kuesioner SE2006-L - Penyusunan Sampling - Desk Study Frame - Pemetaan Potensi Ekonomi - Workshop dan FGD - Analisis Karakteristik Usaha - Uji coba lapangan kuesioner SE2016-L
Penyusunan kuesioner SE2016-L yang memuat informasi yang diperlukan untuk:
Output 3.1 Tersedianya Informasi pada Raw Data Listing tentang Level dan Struktur Ekonomi
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang
Tersedianya Pemetaan Potensi Ekonomi dan Benchmarking Indikator Ekonomi
Kegiatan Utama
Outcome 3.
Outcome/Output
Tahun 2014-2015 November 2014, di 5 BS di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Listing Pendaftaran Perusahaan/Usaha Tahun 2016
Tahun 2014 Tahun 2014
Penyusunan Result Framework SE2016-L tahun 2014
Jadwal Pelaksanaan
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Output 3.3 Tersedianya Informasi pada Raw Data sampel tentang Level dan Struktur Ekonomi
Analisis Pemetaan Potensi Ekonomi dan Benchmarking Indikator Ekonomi
Output 3.2 Tersedianya Analisis Pemetaan Potensi Ekonomi dan Benchmarking Indikator Ekonomi Hasil Listing Usaha SE2016
- Benchmarking indikator ekonomi - Pemetaan daya saing - Analisis prospek bisnis
Penyusunan kuesioner S yang memuat informasi yang diperlukan untuk :
Kegiatan Utama
Outcome/Output
- Uji coba lapangan kuesioner SE2016-S
- Desk Study - Workshop dan FGD
Tahun 2015-2016 Tahun 2015
Tahun 2014-2015
Tahun 2014-2015
Penyusunan Result Framework SE2016 UMK dan UMB Tahun 2015
Studi literatur : - Identifikasi konsep keunggulan komparatif - Identifikasi pengukuran kualitas data - Identifikasi kawasan industri di Indonesia - Identifikasi karakteristik bisnis online Pemeriksaan kewajaran data dan analisis Workshop penulisan analisis
Strategi dalam penyusunan kuesioner S mencakup: - Evaluasi Kuesioner SE2006-S
Tahun 2017
Jadwal Pelaksanaan
Strategi/kegiatan penunjang mencakup: Pengolahan data
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
55
56
- Benchmarking indikator ekonomi - Pemetaan daya saing - Analisis prospek bisnis Pendataan usaha terkena sampel (UMK dan UMB)
Penyusunan kuesioner S yang memuat informasi yang diperlukan untuk :
Output 4.1 Tersedianya Informasi pada Raw Data Sampel tentang Variabel Daya Saing dan Prospek Bisnis/Usaha
Tahun 2014-2015 Tahun 2014-2015 Tahun 2015-2016 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
- Desk Study - Workshop dan FGD - Uji coba lapangan kuesioner SE2016-S - Gladi Bersih SE2016-S
Penyusunan Result Framework SE2016 UMK dan UMB Tahun 2015
Tahun 2016 Tahun 2017
Jadwal Pelaksanaan
Strategi dalam penyusunan kuesioner S mencakup: - Evaluasi Kuesioner SE2006-S
Tersedianya Pemetaan Daya Saing Usaha, Prospek Bisnis, dan Perencanaan Investasi
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang - Gladi Bersih SE2016-S
Outcome 4.
Pendataan usaha terkena sampel (UMK dan UMB)
Kegiatan Utama
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang
Penyusunan kuesioner S yang memuat informasi yang diperlukan untuk :
Output 5.1 Tersedianya Informasi pada Raw Data Sampel tentang Variabel Karakteristik Usaha
Strategi dalam penyusunan kuesioner S mencakup: - Benchmarking indikator - Evaluasi Kuesioner SE2006-S ekonomi
Tersedianya Informasi Karakteristik Menurut Skala Usaha dan Jenis Usaha Khusus
Analisis Daya Saing Usaha, Strategi/kegiatan penunjang mencakup: Prospek Bisnis, dan Perencanaan Investasi Pengolahan data Studi literatur : - Identifikasi konsep dan pengukuran daya saing - Identifikasi pengukuran efisiensi teknis Pemeriksaan kewajaran data dan analisis Workshop penulisan analisis
Kegiatan Utama
Outcome 5.
Output 4.2 Te r s e d i a n y a Analisis Daya Saing Usaha, Prospek Bisnis, dan Perencanaan Investasi Hasil Pencacahan Sampel SE2016
Outcome/Output
Tahun 2014-2015
Penyusunan Result Framework SE2016 UMK dan UMB Tahun 2015
Tahun 2018
Jadwal Pelaksanaan
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
57
58
- Pemetaan daya saing - Analisis prospek bisnis Pendataan usaha terkena sampel (UMK dan UMB)
Kegiatan Utama
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang Desk Study Workshop dan FGD Uji coba lapangan kuesioner SE2016-S Gladi Bersih SE2016-S
T e r s e d i a n y a Analisis Karakteristik Usaha Analisis Karakter- menurut Skala Usaha dan istik Usaha dan Jenis Usaha Khusus Jenis Usaha Khusus Hasil Pencacahan Sampel SE2016 Strategi/kegiatan penunjang mencakup: Pengolahan data Studi literatur : - Identifikasi karakteristik usaha - Identifikasi skala usaha Pemeriksaan kewajaran data dan analisis Workshop penulisan analisis
Output 5.2
Outcome/Output
Tahun 2018
Tahun 2014-2015 Tahun 2015-2016 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Jadwal Pelaksanaan
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Tersedianya infirmasi hasil SE2016 (listing dan sampel) yang mudah diakses dan dimanfaatkan oleh pengguna data
Output 6.1
Outcome 6.
Jadwal Pelaksanaan Output 5.3 Tersedianya Informasi pada Raw Data Listing tentang Variabel Karakteristik Usaha - Workshop dan FGD - Uji coba lapangan kuesioner SE2016-L
Strategi/kegiatan penunjang mencakup: - Evaluasi Kuesioner SE2006-L - Desk Study
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang
Pembangunan Sistem Dis- Pengadaan TIK eminasi dan Akses Pelayanan Hasil SE2016
Terdiseminasinya informasi hasil SE2016 kepada pengguna data
- Gladi Bersih SE2016-L Listing Pendaftaran Perusa- Strategi idem (lihat kegiatan di output 1.3) haan/Usaha
Penyusunan kuesioner L yang memuat informasi yang diperlukan untuk - Mengupdate IBR - Penyusunan Sampling Frame - Pemetaan Potensi Ekonomi - Analisis Karakteristik Usaha
Kegiatan Utama
Tahun 2015
Tahun 2014-2015 November 2014, di 5 BS di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Listing Pendaftaran Perusahaan/Usaha Tahun 2016
Tahun 2014 Tahun 2014
Jadwal Pelaksanaan
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
59
60
Output 7.1 Tersedianya prakiraan jumlah responden, usaha per provinsi/ kab/kota di 2016 Output 7.2 Tersedianya prakiraan jumlah petugas, anggaran, dan kegiatan SE2016
Outcome 7.
Outcome/Output Tahun 2016 Tahun 2016
Jadwal Pelaksanaan
Jan-Agustus 2014
Jan-Agustus 2014
Investigasi jumlah responden, usaha, blok sensus, wilayah kerja, desa, kec, kab/kota, provinsi di 2016
Investigasi jumlah petugas, anggaran, dan kegiatan SE2016 di tahun 2014-2018
Tersusunnya Master Plan dan Networking SE2016
Tahun 2018
Diseminasi dan Sosialisasi Hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016
Tahun 2017, 2018 Tahun 2017
Workshop dan pembuatan leaflet, booklet
Pengembangan website SE2016 dan pembangunan akses Tahun 2016 online dan layanan SE2016
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang Pengembangan Metadatabase SE2016 Pembuatan kemasan digital dokumentasi SE2016
Diseminasi dan Sosialisasi Hasil Listing SE2016
Kegiatan Utama
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Tersedianya prakiraan organisasi, sistem kerja, dan networking SE2016
Output 7.3
Outcome/Output
Investigasi organisasi, sistem kerja, dan networking SE2016
Kegiatan Utama
Strategi Pencapaian/Kegiatan Penunjang Jan-Agustus 2014
Jadwal Pelaksanaan
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
61
62
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
*) Coret yang tidak sesuai
305. TANDA TANGAN
304. TANGGAL PELAKSANAAN
303. NOMOR HP
302. NIP/NMS
301. NAMA PETUGAS
(1)
URAIAN
**) Diisi untuk blok sensus konsentrasi
sd
(3)
(2)
sd
PENGAWAS
(3)
PENCACAH
BLOK III : KETERANGAN PETUGAS
107. NOMOR DAN NAMA SLS
(2)
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
106. NOMOR SUB BLOK SENSUS **)
105. NOMOR BLOK SENSUS
104. KELURAHAN/DESA *)
103. KECAMATAN
102. KABUPATEN/KOTA *)
101. PROVINSI
(1)
SENSUS EKONOMI 2016
(1) 201. Jumlah usaha pada bangunan khusus tempat usaha [Disalin dari Blok V Baris C Kode “1” (Kol 4) halaman terakhir] 202. Jumlah kegiatan sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, panti, lembaga internasional, dll [Disalin dari Blok V Baris C Kode “4” (Kol 4) halaman terakhir] 203. Jumlah rumah tangga [Disalin dari Blok V Kolom (5) nomor urut terakhir] 204. Jumlah usaha rumah tangga [Disalin dari Blok V Kolom (7) halaman terakhir] 205. Jumlah usaha/perusahaan [Disalin dari Blok V kolom (8) nomor urut terakhir]
CONTOH TULISAN :
Jumlah Halaman :
209. Jumlah usaha Konstruksi perorangan atau penggalian golongan C atau persewaan rumah/ kamar [Disalin dari Blok V Baris C Kode “4” (Kol 10) halaman terakhir]
208. Jumlah usaha keliling [Disalin dari Blok V Baris C Kode “3” (Kol 10) halaman terakhir]
207. Jumlah usaha di luar tempat tinggal yang berlokasi tetap, tetapi tidak di dalam bangunan sensus tempat usaha (K5, Los, Koridor) [Disalin dari Blok V Baris C Kode “2” (Kol 10) halaman terakhir]
(4)
UJICOBA
SE2016 – L1
(3) 206. Jumlah usaha di dalam tempat tinggal rumah tangga [Disalin dari Blok V Baris C Kode “1” (Kol 10) halaman terakhir]
BLOK IV : CATATAN
(2)
BLOK II : REKAPITULASI
UJICOBA PENDAFTARAN USAHA / PERUSAHAAN
Tujuan dan Sasaran 1. Mendaftar seluruh kegiatan usaha/perusahaan/rumah tangga pada lokasi pencacahan 2. Mendapatkan informasi/karakteristik untuk kegiatan usaha/rumah tangga usaha baik di dalam maupun di luar rumah tangga Dasar Hukum Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik Kerahasiaan Kerahasian data yang diberikan dijamin oleh Undang-undang nomor 16 Tahun 1997, tentang Statistik, pasal 21.
RAHASIA
BADAN PUSAT STATISTIK
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran 2. Draft Kuesioner SE2016-L1 dan SE2016-L2
Lampiran
(2)
(1)
(3)
Nomor Urut Bangunan Sensus
(5)
Kode “1” (Kol 4) Kode “4” (Kol 4)
(4)
No urut Rumah Tangga
Kab/kota
Kecamatan
Desa/kel No. Blok Sensus
(6)
Tuliskan nama Kepala Rumah Tangga
Diisi jika kolom (4) berkode 2 atau 3
(8)
Nomor urut usaha/ Perusahaan
Kode Kolom (10). Kode lokasi tempat usaha rumah tangga : 1. Di dalam tempat tinggal rumah tangga 2. Di luar tempat tinggal dengan lokasi tetap, tetapi tidak di dalam bangunan sensus tempat usaha (K5, Los, Koridor)
Kol (7)
(7)
Jumlah Usaha Rumah Tangga
Halaman :
dari :
(10)
[LANJUT KE SE2016-L2]
Diisi jika kolom (7) ada isian Kode lokasi tempat usaha rumah tangga
3. Usaha keliling 4. Usaha konstruksi perorangan atau penggalian golongan C atau persewaan rumah/kamar
Kode “1” (kol 10) Kode “2” (Kol 10) Kode “3” (Kol 10) Kode “4” (Kol 10)
(9)
[Jika Kolom (4) berkode 1 atau 4 LANJUT KE SE2016-L2]
Nama Usaha/ Perusahaan/ Pemilik Usaha
No. SubBlok Sensus
BLOK V : KETERANGAN PENDAFTARAN USAHA / PERUSAHAAN
Kode Kolom (4). Kode Penggunaan Bangunan Sensus : 1. Tempat usaha (Langsung kol (8)) 4. Sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, panti, badan internasional dll (Langsung Kol (8)) 2. Campuran 5. Bangunan kosong/rusak, kantor pemerintah, usaha pertanian (Langsung Kol (9) dan STOP) 3. Tempat tinggal
C. Jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini
B. Jumlah kumulatif sampai dengan halaman sebelumnya
A. Jumlah halaman ini
Jumlah
Nomor urut Bangunan Fisik
Nomor Segmen
Kode penggunaan bangunan Sensus
Provinsi
Lampiran
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
63
Lampiran
SE2016 – L2 UJI COBA
REPUBLIK INDONESIA
SENSUS EKONOMI 2016
BADAN PUSAT STATISTIK
RAHASIA 1.
UJICOBA PENDAFTARAN USAHA / PERUSAHAAN 14. a. Kode status badan usaha :
PROVINSI : .........................................................
2. KABUPATEN / KOTA *) : .................................... 3. KECAMATAN : .................................................... 4. KELURAHAN/ DESA *) : .................................... 5. NOMOR BLOK SENSUS : ................................. 6. NOMOR SUB BLOK SENSUS **) : ....................
PT/NV/PT Persero
1
Yayasan
5
CV
2
Ijin khusus
6
Firma
3
Perwakilan asing
7
Koperasi
4
Tidak berbadan hukum
8
b. Jika Rincian 14.a berkode 6 atau 8, apakah mempunyai catatan/pembukuan keuangan? Ya 1 Tidak
2
15. Tahun mulai beroperasi secara komersial
[ Nomor 1 sd 6 --> Disalin dari Daftar SE2016-L1, Blok I ]
16. a. Kegiatan utama perusahaan/usaha :
7. NOMOR SEGMEN : .........................................
(tuliskan selengkap-lengkapnya)
8. NOMOR BANGUNAN FISIK : .......................... 9. NOMOR BANGUNAN SENSUS : .................... [ Nomor 7 sd 9 --> Disalin dari Daftar SE2016-L1, Blok V kolom (1) sd (3) ]
10. NOMOR URUT USAHA/PERUSAHAAN [ Disalin dari Daftar SE2016-L1, Blok V kolom (8) ]
11. Nama, alamat, dan pengusaha/penanggung jawab usaha/perusahaan a. Nama usaha/perusahaan :
b. Alamat usaha/perusahaan : [ Khusus usaha K5 / Los / Koridor / Konstruksi Perorangan / Pertambangan dan Penggalian Perorangan / Persewaaan Rumah --> yang dicatat adalah Alamat Rumah Tangganya]
b. Kategori lapangan usaha dan kode KBLI (diisi PML) c. Kode kualifikasi Perorangan K1 K2
usaha/perusahaan (Khusus Konstruksi) 1 K3 4 B1 2 M1 5 B2 3 M2 6 Non-Kualifikasi
d. Kode kualifikasi Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3
usaha/perusahaan (Khusus HOTEL) 1 Bintang 4 4 2 Bintang 5 5 3 Non-Bintang 6
7 8 9
17. Jumlah tenaga kerja : ….. Orang 18. Jaringan usaha/perusahaan :
RT :
RW :
Tunggal 1 Cabang Kantor pusat 2 Perwakilan Pabrik (manufaktur) 3 Unit pembantu/penunjang 19. Jika Rincian 18 berkode 2 (kantor Pusat), maka tuliskan :
Kode Pos :
4 5 6
Jumlah kantor cabang :
c. Nomor telepon :
Jumlah kantor perwakilan :
No. Pesawat/ekstensi :
Jumlah unit pembantu/penunjang :
d. Nomor faksimili :
20. Jika Rincian 18 berkode 4 atau 5 atau 6, maka tuliskan : Nama Kantor Pusat :
e. E-mail : f. Homepage/website :
g. Nama pengusaha/penanggung jawab usaha/perusahaan :
h. Jenis kelamin :
Laki-laki
1
Perempuan
2
Khusus usaha K5 / Los / Koridor / Pertambangan dan Penggalian Perorangan / Persewaaan Rumah
12. a. Alamat/lokasi usahanya berada di :
b. Provinsi
Untuk Unit Pembantu/Penunjang à STOP sd Rincian 20 ini
: ............................................
21 Nilai pengeluaran usaha selama 1 tahun : [Nilai pengeluaran usaha tidak termasuk keuntungan]
Rp.
e. Kelurahan/Desa : ............................................
22. Keuntungan usaha selama 1 tahun (persen) :
: ............................................
[Keuntungan usaha terhadap total pendapatan]
13. Apakah usaha ini memanfaatkan media internet (website/ blog/email/media sosial)? YA, untuk menjual barang dan jasa YA, selain menjual barang dan jasa Tidak memanfaatkan
Kabupaten/Kota *) : ....................................
Kelurahan/Desa *) : .....................................
d. Kecamatan : ...................................................
f. No Blok Sensus
Provinsi : .......................................................
Kecamatan : ................................................
: ........................................................
c. Kabupaten/Kota
Alamat Kantor Pusat :
1 2 3
% 23. Nilai produksi/pendapatan selama 1 tahun : [Khusus PERDAGANGAN adalah Nilai margin Perdagangan]
Rp.
*) Coret yang tidak sesuai **) Diisi untuk blok sensus konsentrasi
64
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran
KODE KATEGORI LAPANGAN USAHA PADA KOLOM (12) Pertambangan dan Penggalian……….…………………………….. B
Jasa Keuangan dan Asurans………………………………….…. K
Industri Pengolahan..…………………………………………………. C
Real estat……………………………………………...……………. L
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin...…….. D
Jasa Profesional, Ilmiah dan Tesis…………………….……...… M
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangandan Pembersihan Limbah dan Sampah...………….. E
Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya………………………………...…………………………... N
Konstruksi.……………………………………………………………… F
Jasa Pendidikan....………………………………………………... P
Perdagangan besar dan eceran..………………...…………………. G
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial..……………………...….. Q
Transportasi dan Pergudangan...………….………………………... H
Kesenian, hiburan, dan rekreas…...…………………………….. R
Penyediaan akomodasi dan penyediaanmakan minum.………….. I
Kegiatan Jasa Lainnya…………….……………………………... S
Informasi dan Komunikasi……………………………………………. J
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga……………... T Kegiatan Badan Internasional dan badan Extra Internasioanal Lainnya……………………………………………………………... U
Usaha adalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang/jasa untuk diperjual-belikan atau ditukar dengan barang lain, dan ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab/menanggung resiko. Kegiatan utama adalah kegiatan usaha yang aslinya (nature) berdasarkan ijin usaha. Usaha dengan kegiatan lebih dari satu dan nature-nya tidak tahu, maka kegiatan utama adalah kegiatan yang mempunyai nilai produksi/pendapatan paling besar. Jika nilai produksi/pendapatan sama maka kegiatan utamanya adalah dari volume terbesar. Jika nilai produksi/pendapatan dan volume sama maka kegiatan utama diambil dari waktu terbanyak untuk proses produksi/operasi. Jika nilai produksi/pendapatan, volume, dan waktunya sama, maka penentuan kegiatan utama berdasarkan pada pernyataan responden. Nilai pengeluaran usaha adalah seluruh pengeluaran usaha/perusahaan, dari pengeluaran untuk balas jasa pekerja, pengeluaran/biaya umum, dan pengeluaran/biaya khusus yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha. Nilai produksi/pendapatan usaha adalah seluruh nilai produksi/pendapatan dari kegiatan utama perusahaan/usaha dan pendapatan dari kegiatan lainnya (sekunder). Khusus untuk Perdagangan adalah Nilai Margin Perdagangan yaitu Nilai Penjualan dikurangi dengan Nilai Pembelian. Termasuk Pedagang Valas, Pedagang Properti, Broker Asuransi.
CATATAN
KETERANGAN PETUGAS URAIAN
PENCACAH
PENGAWAS
(1)
(2)
(3)
sd
sd
301. NAMA PETUGAS 302. NIP/NMS 303. NOMOR HP 304. TANGGAL PELAKSANAAN 305. TANDA TANGAN
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
65
Lampiran
SE2016–KB UJI COBA
REPUBLIK INDONESIA
SENSUS EKONOMI 2016
BADAN PUSAT STATISTIK
UJICOBA PENDAFTARAN USAHA / PERUSAHAAN
RAHASIA
Tujuan dan Sasaran 1. Mendaftar seluruh kegiatan usaha/perusahaan/rumah tangga pada lokasi pencacahan 2. Mendapatkan informasi/karakteristik untuk kegiatan usaha/rumah tangga usaha baik di dalam maupun di luar rumah tangga Dasar Hukum Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik Kerahasiaan Kerahasian data yang diberikan dijamin oleh Undang-undang nomor 16 Tahun 1997, tentang Statistik, pasal 21.
CONTOH TULISAN : BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (2)
(1)
(3)
101. PROVINSI 102. KABUPATEN/KOTA *) 103. KECAMATAN 104. KELURAHAN/DESA *) 105. NOMOR BLOK SENSUS 106. NOMOR SUB BLOK SENSUS **) 107. NOMOR DAN NAMA SLS *) Coret yang tidak sesuai **) Diisi untuk blok sensus konsentrasi
BLOK II : REKAPITULASI (2)
(1)
201. Jumlah usaha [Jumlah lembar SE16-L2 yang digunakan] :
BLOK III : KETERANGAN PETUGAS URAIAN
PENCACAH
PENGAWAS
(1)
(2)
(3)
sd
sd
301. NAMA PETUGAS 302. NIP/NMS 303. NOMOR HP 304. TANGGAL PELAKSANAAN 305. TANDA TANGAN
BLOK IV : CATATAN
66
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran
Lampiran 3. Ringkasan Materi UKM oleh APINDO (Nina Tursinah, S.Sos. MM.)
Materi yang disampaikan pada 15 September 2014 berkaitan dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), kewirausahaan dan analisis pengembangan UKM. Berkaitan dengan UKM, menurut undang-undang UMKM No. 20 Tahun 2008 pasal 6, disebutkan bahwa Kriteria Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebagai berikut : Kriteria Usaha Mikro a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Kriteria Usaha Kecil a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh Juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Kriteria Usaha Menengah a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Kemudian, analisis pengembangan industri UKM yang ditinjau melalui analisis S.W.O.T (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) meliputi : KEKUATAN (Strengths)
PELUANG (Opportunities)
1. Penciptaan wirausaha baru 2. Penyerapan tenaga kerja yang besar 3. Fleksibel dan berdaya tahan tinggi
1. Tingginya dukungan politis dan komitmen pemerintah 2. Ketersediaan SDA dan SDM dalam jumlah besar 3. Kemudahan akses informasi dan teknologi
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
67
Lampiran KELEMAHAN (Weaknesses)
ANCAMAN (Threats)
1. Produk belum dapat bersaing di pasar global
1. Persaingan dengan produk UKM asing
2. Penguasaan teknologi yang rendah
2. Kelemahan pengaturan dan hukum usaha
3. SDM belum profesional
3. Rendahnya kepercayaaan konsumen terhadap produk.
Sebuah UKM dimiliki wirausaha sebagai tokoh yang menjalankannya, adapun pengertian wirausaha menurut : Rhenald Kasali, wirausaha adalah orang yang menyukai perubahan, melakukan berbagai temuan yang membedakan diri dengan orang lain, menciptakan nilai tambah, memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain, karyawannya dibangun berkelanjutan dan dilembagakan agar kelak dapat bekerja dengan efektif di tangan orang lain. SK Menteri Koperasi dan PPK No. 961/Kep/M/XI/1995, wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Jadi cakupan dalam diri seorang entrepreneur, meliputi pribadi yang hebat, produktif, kreatif, dan inovatif; pribadi yang mengutamakan kepuasan pelanggan, dan pertumbuhan perusahaan; serta pribadi yang dinamis, mengenali peluang, dan berani menghadapi resiko. Wirausaha sebagai tokoh di UKM berperan besar sebagai pemutar gerak roda ekonomi, pembuka atau penyedia lapangan kerja, pembayar pajak sebagai sumber pemasukan APBN dan APBD, serta pelaku fungsi sosial kemasyarakatan. Selain peran tersebut, dalam perekonomian wirausaha juga berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak. Dalam melaksanakan peran penting tersebut, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan mengambil keputusan, kemampuan berpikir positif, kemampuan manajerial, dan kemampuan berkomunikasi.
68
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran
Lampiran 4. Notulensi Rapat RAPAT 1
Kegiatan Hari, Tanggal /Waktu Lokasi Pimpinan Rapat Topik/Agenda
Persiapan SE2016 Senin, 8 April 2014 / 09.00 – 11.30 WIB Gd.3 Lt.2, Ruang Rapat Dr. Suryamin, MSc Pembahasan Materi dan Penetapan Keputusan Pimpinan BPS terhadap Permasalahan SE2016
A. TUJUAN Me-review presentasi materi, menentukan tujuan dan menetapkan keputusan terhadap permasalahan SE2016. B. PESERTA RAPAT Nama
Unit Kerja
1
Dr Suryamin M.Sc.
Kepala Badan Pusat Statistik
2
Drs. Eri Hastoto M.Si.
Sekretariat Utama
3
Drs. Rusman Desiar M.Si
Inspektorat Utama
4
Dr.Ir. Sasmito Hadi Wibowo Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa M.Sc.
5
Dr. Adi Lumaksono M.A.
6 7
Ir. Dudy Saefudin Sulaiman Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik M.Eng. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Dr. Suhariyanto Statistik
8
Dr. Titi Kanti Lestari SE, M.Com. Direktur Statistik Distribusi
Deputi Bidang Statistik Produksi
Statistik Keuangan, Teknologi Sentot Bangun Widoyono M.A. Direktur Informasi, dan Pariwisata Direktur Pengembangan Metodologi 10 Dr. Dedi Walujadi S.E., M.A. Sensus dan Survei Direktur Analisis dan Pengembangan 11 Dr Margo Yuwono S.Si, M.Si Statistik 9
12 Ir. Emil Azman Sulthani MBA.
Direktur Statistik Industri
13 Yeane Irmaningrum.S MA
Kepala Biro Humas dan Hukum
14 Ir. R. Moch. Haryono
Kepala Bagian Penyusunan Anggaran
15 Ir. Win Rizal M.E.
Kasubdit Statistik Perdagangan Dalam Negeri
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
69
Lampiran
C. PENDAHULUAN Rapat dipimpin oleh Dr. Suryamin, M.Sc, Kepala Badan Pusat Statistik dengan Moderator Dr. Ir. Sasmito Hadi Wibowo. D. HASIL DISKUSI 1. Review presentasi materi SE2016 yang akan dibahas dan diputuskan oleh pimpinan BPS, yang disampaikan oleh Direktur PMSS, Direktur Statistik Distribusi dan Direktur APS. 2. Walaupun belum semua permasalahan dapat diputuskan karena memerlukan kajian (uji coba) terlebih dahulu, namun beberapa keputusan telah ditetapkan oleh Kepala BPS terkait kegiatan SE2016 sebagai berikut : Tujuan SE2016, yang harus diperoleh dari kegiatan SE2016 a. Mendapatkan populasi usaha menurut aktifitas usaha, wilayah, skala usaha, dll. • Perlu dilakukan studi tentang skala usaha, terutama untuk sektor yang memiliki banyak variabel untuk menentukan skala usaha (tenaga kerja, omset, aset, kapasitas produksi, dll). • Perlu dilakukan juga studi mengenai “value” (omset/asset), bagaimana menentukan cara yang paling mudah dan operasional untuk ditanyakan kepada responden. b. Menghasilkan kerangka sampel (Sampling Frame) menurut kegiatan usaha, subsektor, wilayah dan skala usaha. Dalam hal ini perlu juga didukung dengan studi terkait pembentukan kerangka sampel ini. c. Menghitung peran usaha di setiap sektor ekonomi, yang antara lain dilihat dari aspek tenaga kerja, output , nilai tambah, dan daya saing. • Secara umum daya saing dapat dilihat dari aspek kualitas, harga, distribusi dan ketersediaan. • Informasi mengenai daya saing sebaiknya dikumpulkan pada pelaksanaan sensus sampel. d. Tujuan lain agar diformulasikan dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan internal user dan eksternal user. 3. Pendekatan unit usaha yang digunakan pada pelaksanaan SE2016 adalah establishment dan enterprise. • Perlu dilakukan studi tentang bagaimana perilaku enterprise dan establishment untuk mengidentifikasi unit-unit usaha mana saja yang diperlakukan dengan pendekatan enterprise atau establishment. • Perlu dilakukan studi terkait dengan perilaku usaha mikro, karena tidak semua usaha tersebut beraktifitas selama setahun, ada yang semesteran, triwulanan, bahkan ada yang musiman. 70
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran 4. Tahun 2016 ditetapkan sebagai time reference, baik untuk listing maupun sensus sampel. Listing untuk memperoleh populasi tahun 2016. Sensus sampel dilakukan tahun 2017 tapi untuk memperoleh data tahun 2016. 5. Agar SE2016 memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, perlu diserap masukan dari eksternal BPS melalui rapat interdep. Namun demikian perlu juga dilakukan filitering terhadap saran dan masukan dan dijadikan sebagai “sample survey base” dalam kegiatan SE2016. 6. Complete Enumeration tetap harus dilakukan, namun tidak harus secara detail menggali informasi khususnya dalam pelaksanaan listing. 7. Untuk usaha kecil yang berpindah-pindah tetap harus dicakup, sebab hal ini merupakan salah satu ciri khas Indonesia dunia usaha di Indonesia dimana jumlahnya masih sangat besar. • Perlu dilakukan studi untuk menentukan strategi cara menjaringnya, apakah dengan pendekatan area (lokasi) atau pendekatan rumahtangga. 8. Berkaitan dengan masalah nilai (value) apakah dengan pendekatan “point” atau “range”, perlu dilakukan kajian berkaitan dengan kedua jenis pendekatan tersebut. • Perlu dilakukan studi pendahuluan tentang bagaimana “distribusi” untuk pendekatan range dan bagaimana “faktor koreksi” untuk pendekatan “point”. 9. Penerapan E-Survey dalam pelaksanaan SE2016 disetujui oleh pimpinan BPS dan dikombinasikan dengan kunjungan (visiting) ke responden. Namun untuk penerapan “mailing system” belum tepat untuk diterapkan saat ini. • Perlu dilakukan studi tentang penerapan e-survey yang dilanjutkan dengan follow up-nya (via telepon, via email, dll). 10. Dalam pengolahan hasil lapangan SE2016 penggunaan scanner masih menjadi pilihan utama dan diharapkan dapat menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi. 11. Sosialisasi kegiatan SE2016 harus segera dilakukan mengingat sudah banyak awak media yang mempertanyakan tentang kegiatan ini. 12. Sektor jasa perlu mendapatkan perhatian dan melalui rapat interdep agar digali variabel-variabel yang relevan dengan kondisi saat ini. 13. Berdasarkan Frame yang diperoleh dari hasil listing SE2016 pada pertengahan tahun 2016 nanti, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : • Perilaku usaha besara yang memiliki share tinggi terhadap PDB/PDRB. • Perilaku usaha medium, usaha kecil, dan usaha mikro. • Agar memanfaatkan frame ini E. PEMBAHASAN 1. Drs. Eri Hastoto, M.Si Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
71
Lampiran o Kegiatan berskala kecil dan berpindah-pindah harus ditangkap dalam kegiatan SE2016. o Kegagalan penyusunan Direktori Perusahaan Awal (DPA) pada kegiatan SE sebelum ini diduga karena informasi yang tersedia tidak sampai level blok sensus. o Kegiatan studi agar diperioritaskan pada kegiatan studi unit observasi/ unit statistik. o Variabel yang digunakan pada kegiatan listing jangan terlalu banyak, diupayakan beban petugas seringan mungkin. Pengambilan keputusan dan sebagainya oleh petugas juga dibuat seringan mungkin. Pemberian kode dan sebagainya lebih baik dilakukan pada tahap pengolahan saja. o Pedagang keliling/usaha yang berpindah-pindah sebaiknya dijaring di rumahtangga. o Business online harus mendapatkan perhatian dalam SE2016. o Agar berhati-hati jika menerapkan pendekatan sampel (untuk BS non konsentrasi). Jika yang terkena sampel adalah wilayah padat usaha maka blow up (hasil estimasi) akan bermasalah. o Kegiatan listing SE2016 dilaksanakan tahun 2016 untuk mendapatkan populasi, sedangkan sensus sampel untuk memperoleh karakteristik rinci dilakukan pada tahun 2017. o Dalam SE2016 agar mencakup Non Government Organization (NGO). o Agar berhati-hati dalam penentuan petugas dengan model tim / bukan tim. o Perlu dipikirkan penggunaan terminologi dalam SE2016 ini, sebaiknya memakai istilah yang lazim dipakai oleh masyarakat umum dan jangan menggunakan istilah yang biasa digunakan di lingkup BPS. 2.
Dr. Suhariyanto o Sebelum membahas masalah yang detail tentang SE2016, sebaiknya harus ada framework besar terlebih dahulu (snapshot). Untuk itu bisa diadopsi dari apa yang telah dilakukan oleh US. o Berangkat dari snapshot ini bisa dijadikan sebagai bahan sosialisasi SE2016 kepada masyarakat. o Tujuan SE2016 untuk mengetahui daya saing produk Indonesia, dapat dijadikan sebagai indikator pencapaian quick win RB nasional. o Jangan mengulangi kesalahan yang terjadi pada SE2006 dan SE sebelumnya. Temuan yang diperoleh dari hasil evaluasi dan analysis
72
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran terhadap hasil SE sebelumnya banyak isian yang masuk dalam katagori “BORING” (Blank, Zero, Tidak rasional, Tidak masuk akal, negatif). o Progress IBR yang telah berjalan relatif sangat menjanjikan dan hasil SE2016 nanti diharapkan akan mampu menyempurnakan IBR yang telah disusun tersebut. IBR belum bisa dijadikan preprinted (masih tahap awal) tapi untuk dicek (double cek). o Usaha kecil yang berpindah-pindah perlu mendapat perhatian, dan setuju apabila usaha ini ditangkap di rumahtangga. o Perlu perhatian terhadap penggunaan terminology dalam pelaksanaan SE2016 ini. o Sebelum pembahasan tentang kuesioner yang akan digunakan dalam pendataan SE2016, sebaiknya dilakukan studi terlebih dahulu. o Standard Question Wording (SQW) harap digunakan. o Penggunaan range untuk value (omset/asset) berbahaya, lebih baik point. Namun harus dilakukan studi terlebih dahulu bagaimana menangkap nilai omset/asset dan apa penggantinya. 3.
Ir. Dudy Saefudin Sulaiman M.Eng. o Salah satu bentuk sosialisasi tentang SE2016 adalah dengan membuat leaflet yang kontennya bisa diturunkan dari snapshot SE2016. Ada contoh yang bisa dipakai yaitu leaflet yang dibuat oleh US. o Angka perkiraan jumlah populasi (unit usaha) harus sudah tersedia pada akhir Desember 2014 atau paling lambat pada awal Januari 2015 (final). o Frame SE2016 diharapkan selesai pada tahun 2016. o E-survey harus dilakukan. Nanti akan dilakukan dalam bentuk web base. o Pengolahan hasil SE2016 menggunakan scanner, full colour (orange). Kuesioner agar lebih sederhana.
4.
Dr. Adi Lumaksono M.A. o Perlu segera ditetapkan Census Date SE2016 o Perlu diperhatikan perlakuan untuk kegiatan yang selama ini secara rutin didata dalam pelaksanaan listing SE2016 nanti. Untuk usaha tersebut dalam listing akan di cek keberadaannya, sementara pendataan rutin tetap dilakukan seperti biasanya. o Agar berhati-hati dalam mendata pedagang keliling agar tidak terjadi misleading. Usaha tanpa bangunan ditanya jumlahnya saja di lokasi Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
73
Lampiran usaha. o Pertanyaan untuk usaha mikro/kecil agar dibedakan dengan usahan menengah besar. Jangan memaksakan keseragaman dalam kuesioner. o Setuju dengan penggunaan scanner dalam pengolahan SE2016, full colour. o Perlu dipisahkan wilayah kerja petugas yang akan mendata di SE2016. 5.
Sentot Bangun Widoyono M.A. o Perlu diputuskan digit KBLI yang akan dtuangkan dalan kuesioner SE2016 o Sosialisasi pada tahun 2014 masih sebatas penentuan logo dan mascot SE2016 o Untuk kegiatan studi telah dibentuk Tim kecil (working group) o Perlu pemikiran bagaimana penerapan IBR sebagai pre-printed dalam kegiatan SE2016 o Menyusun Network Planning dan Penjadwalan
6.
Yeane Irmaningrum.S MA o Akan dilakukan sosialisasi SE2016 dengan sumber daya yang ada.
7.
Ir. Emil Azman Sulthani MBA. o Dalam persiapan pelaksanaan SE2016 akan dilaksanakan kegiatan updating direktori.
74
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran RAPAT 2 Kegiatan Hari, Tanggal /Waktu Lokasi Pimpinan Rapat Topik/Agenda
Persiapan SE2016 Selasa, 29 April 2014 / 13.30 – Selesai Gd.5 Lt.5 Dr. Ali Said, MA Pembahasan Penyusunan Kuesioner L SE2016
A. TUJUAN Membahas penyusunan rancangan kuesioner L SE2016 untuk melihat perbandingan kuesioner L pada SE di negara-negara lain, dan pembagian tugas menjadi 2 subtim, yaitu Subtim Penyusunan Kuesioner L dan Subtim Persiapan Forum Group Discussion (FGD). B. PESERTA RAPAT Nama 1
Dr. Margo Yuwono S.Si, M.Si
Unit Kerja Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik
2
Dr. Ali Said, MA
Kasubdit Indikator Statistik
3
Lestyowati E.W, S.Si, M. Kesos
Kasi Indikator Statistik Sosial
4
Sofaria Ayuni, S.Si, MM
Kasi Indikator Statistik Ekonomi
5
Indah Budiati, S.ST
Kasi Indikator Statistik Lintas Sektor
6
Tri Nugrahadi, S.Si, MA, Ph.D
Kasi Konsistensi Statistik Sosial
7
Usman Bustaman, S.Si, M.Sc
Kasi Permodelan Statistik Sosial
8
Rustam, SE, MSE
Kasi Analisis Statistik Ekonomi
9
Henri Asri Reagan, SST
Seksi Konsistensi Statistik Sosial
10 Wahyuni Andriana Sofa, SST
Seksi Pengembangan Model Statistik
11 Dyah Retno P., B.St
Seksi Analisis Statistik
12 Nia Setiyawati, S.ST
Seksi Indikator Statistik
13 Zulhan Rudiansyah, SE, ME
Seksi Indikator Statistik
14 Nurcholis
DAPS
15 Fery A.
DAPS
C. HASIL DISKUSI • Distribusi dan tugas Tim Internal DAPS : 1. Seluruh anggota Tim SE fokus pada Penyusunan Kuesioner-L hingga Agustus 2014 2. Tim dibagi menjadi 2 Subtim, Subtim pertama membahas tentang Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
75
Lampiran Pengukuran Daya Saing dan Subtim kedua tentang FGD. 3. Subtim pertama beranggotakan : Tri Nugrahadi, Sofarai Ayuni, Dyah Retno, dan Nia Setiyawati. 4. Subtim kedua beranggotakan : Rustam Simanjuntak, Usman Bustaman, Lestyowati Endang Widyantari, Indah Budiati, Zulhan Rusdiansyah, Hendri Asri Reagan. 5. Wahyuni Andriana Sofa bertugas mengumpulkan notulen dan bahan presentasi selama rapat pembahasan SE, baik di internal DAPS maupun hasil rapat dengan Sekretariat SE, serta mencari bahan referensi. • Catatan untuk diskusi pada rapat Sekretariat SE selanjutnya : 1. Bagaimana menuangkan pertanyaan dalam kuesioner untuk enterprise (usaha rumah tangga) dengan beberapa kegiatan usaha di kuesioner L1 (usaha tanpa bangunan tetap) 2. Kuesioner Listing SE di India dapat diadopsi 3. Pertanyaan terkait tujuan untuk mengetahui level ekonomi suatu wilayah 4. Dalam Kuesioner-L2 (usaha dengan bangunan tetap), perlu dibedakan jenis pertanyaan untuk mengetahui informasi tentang level ekonomi antara establishment (kantor cabang/bagian dari enterprise) dan enterprise (kantor pusat). Perlu adanya suatu proksi/pendekatan untuk memperoleh informasi dari kantor cabang dan memantau level ekonomi suatu wilayah. 5. Pertanyaan tentang kepemilikan laporan keuangan untuk establishment/enterprise khusus unit tunggal/kantor pusat pada SE di Kamboja mungkin dapat diadopsi. • Usulan variabel untuk Kuesioner-L : 1. Kuesioner-L1 : mengusulkan untuk mengadopsi beberapa rincian pertanyaan yang terdapat pada Kuesioner-L SE India untuk mengetahui establishment apa saja yang ada dalam suatu rumah tangga. 2. Informasi yang kurang perlu seperti no fax dapat dihilangkan.
76
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran D. PEMBAHASAN Nama Pak Margo
Poin 1.
Melibatkan satu orang tim internal DAPS sebagai notulis yang ikut dalam rapat mingguan sekretariat SE agar dapat mengetahui perkembangan SE. Notulis juga berperan menyampaikan hasil notulensi dari pembahasan SE kepada anggota tim internal DAPS.
Pak Margo
2.
Tim internal DAPS yang telah dibentuk bertanggungjawab terhadap tugas yang telah diberikan terkait SE 2016, seperti menyiapkan bahan rapat, notulen rapat, dll. Hasil pembahasan SE 2016 di DAPS merupakan hasil kerja dan pembahasan tim, sehingga distribusi pekerjaan untuk setiap anggota tim harus merata.
3.
Kuesioner SE harus dirancang dengan melihat perspektif responden dan memudahkan operasional petugas di lapangan. Variabel yang dituangkan dalam kuesioner harus mudah dipahami masyarakat luas, untuk mengidentifikasi menjadi data statistik yang dihasilkan BPS.
4.
Kuesioner L disusun sesuai dengan tujuan SE 2016 yang akan dicapai, gunakan proksi/pendekatan yang tepat untuk mengukur variabel yang tidak dapat ditanyakan langsung.
5.
Sistem Neraca Nasional atau System National Account (SNA) merupakan pegangan untuk semua pegawai BPS, bukan hanya menjadi bagian neraca saja, melainkan setiap insan statistik di BPS diharapkan mulai membuka wawasan tentang SNA. Membuat road map pelaksanaan SE sampai tahun 2018
Pak Ali Said
6. 7.
Melakukan kajian awal penyusunan Kuesioner L tentang variabel apa saja yang akan masuk.
8.
Perlu diperhatikan dalam penyusunan Kuesioner L yaitu beberapa variabel penting perlu ada di setiap sensus agar dapat dibandingkan dengan sensus-sensus sebelumnya dalam analisis time series serta penyusunan benchmarking dan updating IBR.
9.
Perbandingan informasi yang dikumpulkan dalam SE antar negara (Indonesia, Jepang, Cina, Malaysia, India, Kamboja). Hasil evaluasi perbandingan SE antar negara menunjukkan Kuesioner L SE 2006 di Indonesia sudah cukup lengkap dan dapat jadi acuan penyusunan Kuesioner L di SE 2016, serta untuk penyempurnaan dan operasionalisasi di lapangan, dapat diadopsi beberapa item pertanyaan dari kuesioner negara lain (misal India). Kuesioner L SE di India dapat diadopsi untuk Kuesioner-L1 SE di Indonesia, misal pertanyaan klasifikasi usaha, apakah di dalam rumah tangga dengan bangunan fisik tetap, usaha di luar rumah tangga dengan bangunan tetap atau usaha di luar rumah tangga.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
77
Lampiran Pak Ali Said
Pak Tri
10.
Diskusi dengan Direktorat Neraca tentang bagaimana cara mengukur variabel omset/laporan keuangan yang tidak dapat diperoleh dari establishment yang merupakan cabang dari kantor pusat, padahal level ekonomi suatu wilayah diukur dari variabel tersebut. Selain itu, perlu diperhitungkan suatu mekanisme yang bisa mengontrol jawaban omset/pendapatan yang dilaporkan dengan kesesuain jawaban yang logis. Saran untuk dapat memperoleh data omset adalah dengan meminta surat pendukung dari kementerian/instansi terkait agar establishment dan enterprise bersedia mengisi pertanyaan tersebut.
11.
Detail pertanyaan dalam Kuesioner-L SE 2006 di Indonesia meliputi nama usaha, alamt usaha, jenis usaha, lapangan usaha, tempat usaha, waktu operasi, jumlah tenaga kerja, aset/ harta, nilai produksi/omset, pendapatan, banyaknya bulan usaha sejak 2005.
12.
Masukan perbaikan Kuesioner-L SE 2006 untuk SE 2016 : bagaimana pertanyaan kuesioner bisa mengcover satu enterprise yang memiliki banyak usaha/establishment
13.
Apakah perlu Kuesioner-L dibagi menjadi 2, yaitu L1 dan L2. Jika iya, maka perlu dibuat pertanyaan saringan dulu sebelum masuk ke Kuesioner-L1 atau L2. Petugas di lapangan masih sulit membedakan apakah suatu usaha diisikan di Kuesioner -L1 atau Kuesioner-L2. Jika salah memilih Kuesioner, maka ada beberapa informasi yang hilang. Energi petugas habis hanya untuk perbaikan Kuesioner-L. Konsep pedagang keliling perlu dipertegas tujuannya, apakah untuk menangkap jumlah unit usaha atau mengetahui potensi wilayah. Harus ada mekanisme yang jelas agar tidak tercatat di Kuesioner-L1 dan L2. Informasi yang kurang diperlukan seperti nomor fax dapat dihilangkan untuk mengurangi beban petugas dan responden.
78
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran RAPAT 3 Kegiatan Hari, Tanggal /Waktu
Penyusunan Result Framework Jumat, 5 Desember 2014
Lokasi Pimpinan Rapat Topik/Agenda
Gd.2 Lt.2, Ruang Rapat Besar B Dr. Ali Said, MA Pembahasan Outline Result Framework
A. TUJUAN Pembahasan Outline Result Frame Work B. PESERTA Rapat dihadiri oleh 21 orang. Daftar hadir terlampir. C. PEMBUKAAN Rapat dibuka oleh Bapak Ali Said, Kasubdit Indikator Statistik, pukul 09.45 WIB. D. PAPARAN Paparan disampaikan oleh Bapak Ali Said, Kasubdit Indikator Statistik mengenai rancangan outline LAPORAN FRAMEWORK SE 2016. (outline terlampir) E. DISKUSI (terlampir) F. KESIMPULAN 1. Outline Laporan Result Framework (RFW) SE2016 perlu dilakukan revisi, dimana laporan ini diharapkan a. Menjelaskan latar belakang, manfaat dan seberapa penting pelaksanaan SE2016, b. Menjelaskan strategi-strategi yang akan dilakukan untuk menjawab tujuan SE2016. c. Menjadi acuan untuk tahapan kegiatan selanjutnya, d. Memunculkan poin-poin penting (menarik) untuk dipublikasikan ke publik (Contoh: adalah isu daya saing)
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
79
Lampiran 2. Outline sederhana yang diusulkan adalah a. Bab 1, menceritakan pentingnya penyusunan RFW. b. Bab 2 – 4, menceritakan kelanjutan dari RFW. 3. Perlu adanya relevansi SE2016 dengan kebutuhan dari user data. 4. Hasil Kegiatan Uji Coba L saat ini masih dalam tahapan pengelolaan data. Laporan akan disusun dengan fokus pelaksanaan lapangan dan temuantemuan yang menjadi rekomendasi. Data hasil uji coba tidak menjadi fokus pada pelaporan kegiatan uji coba nantinya. G. TINDAK LANJUT 1. Tim RFW melakukan koordinasi dengan Tim Uji Coba (kuesioner L) untuk membahas konten laporan. 2. Target penyusunan laporan RFW diupayakan selesai tanggal 15 Desember 2014 Menindaklanjuti workshop yang diselenggarakan pusat data bisnus indonesia (PDBI) tentang 200 perusahaan terbesar di Indonesia yang akan dilaksanakan akhir Desember.
80
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran PESERTA RAPAT Nama 1 Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si 2
Dr. Ali Said, MA
Unit Kerja Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Kasubdit Indikator Statistik
3
Lestyowati E Widyantari, S.Si, M.Kesos
Kepala Seksi Indikator Statistik Sosial
4
Riyadi, S.ST
Staf Indikator Statistik Sosial
5
Nia Setiyawati, S.ST
7
Tri Nugrahadi, S.Si, MA, Ph.D IGNA Rama Gunawan, S.ST, MT
Staf Indikator Statistik Ekonomi Kepala Seksi Konsistensi Statistik Sosial Staf Konsistensi Statistik Sosial
8
Dyah Retno Prihatinningsih, B.St
Staf Analisis Statistik Ekonomi
9
Wahyuni Andriana Sofa, S.ST
10
Sofaria Ayuni S.Si, MM
11
Usman Bustaman, S.Si, M.Sc
Staf Pengembangan Model Statistik Sosial Kepala Seksi Indikator Statistik Ekonomi Kepala Seksi Pengembangan Model Statistik Sosial
12
Firdaus, SE, MM
13
Luki Indrawati
14
Dra. Nita Kurniasih, M.Si
15
Ir. Win Rizal, ME
16
Ir. Anton Manurung, MM
17
Kurnia Adhiwibowo, A.Md
Kasubdit Perdagangan Dalam Negeri Kasubdit Industri Kecil dan Rumah Tangga Sekretariat SE2016
18
Drs. Pramadya
Sekretariat SE2016
19
Sekretariat SE2016 Edison Manurung, S.Si., M.M Samuel Bethagustav Sumartoyo Sekretariat SE2016 S.Si
6
20
Kasubdit Konsistensi Statistik Staf Pengembangan Desain Sensus dan Survei Bidang Statistik Produksi Sekretariat SE2016
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
81
Lampiran DISKUSI
Nama Pak Ali Said
1.
Fokus rapat pagi ini adalah penyusunan outline Result Frame Work (RFW) sebagai bentuk pertanggung jawaban TA 2014.
2.
Penyusunan laporan yang menjadi fokus adalah laporan RFW untuk S (sebenarnya), tetapi karena POK di DAPS adalah untuk penyusunan laporan L, maka laporan RFW tahun 2014 adalah untuk L (sebenarnya secara teknis tanggung jawab L di tempat Pak Sarpono).
3.
Tahun 2015 ada lagi kegiatan RFW untuk S.
4.
Mohon nanti file terkait L, diberikan ke subdit Indikator. Penyusunan laporan L akan dilakukan di DAPS.
5.
Target penyusunan diupayakan selesai tanggal 15 Desember 2014 karena batas pengajuan anggaran pencetakan sekitar tanggal 20 Desember 2015.
Bu Luky
6.
Pak Anton
7.
Posisi saya di sini hanya mewakili pak Sarpono, karena yang ditugaskan sebelumnya untuk L adalah Nur Hasanah dan Silvia. Rancangan outline sudah bagus memuat semua kegiatan.
Pak Anton
Pak Ali
82
Poin
8.
Semua kegiatan SE2016 di TA 2014 harus membuat laporan untuk pertanggung jawaban.
9.
Untuk outline bab 3 tentang penyusunan kuesioner L, dapat mengambil dari gambaran dari hasil uji coba kuesioner SE2016-L yang telah selesai dilaksanakan di lapangan. Hasil temuan lapangan juga sudah dibuat, sehingga tinggal mengambil dari resume diskusi sebelumnya (notulen).
10.
Hasil uji coba 2014 belum tentu dipakai pada pada gladi kotor L 2015. Karena hasil uji coba akan memberikan masukan dan saran terkait dengan permasalahan ang ditemui selama uji coba di lapangan.
11.
Cetak dokumen Kuesioner S dilakukan di tahun 2016. Kita punya 1 tahun (2015) untuk melakukan pemantapan di kuesioner S (koordinasi dengan SM).
12.
Perlu dilakukan rangkuman mengenai identifikasi variablevariabel yang telah dilakukan oleh Subjek Matter. Hgasil rangkuman dapat didiskusikan kembali dengan subjek matter terkait dan stake holder.
13.
Identifikasi variable S sudah dilaporkan oleh masing-masing SM, mungkin bisa dimasukkan. Tetapi sementara ini fokus laporan untuk tahun 2014 yaitu pada L.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Win
14.
Isian latar belakang bisa mengacu pada dokumen master plan dan network plan SE2016 yang didapat dari Binagram. Bahan-bahan tersebut bisa juga mengacu pada buku-buku panduan updating direktori dan uji coba. Nanti tim secretariat SE2016 bisa membantu dengan meminta ke binagram untuk file-filenya.
Pak Pram
15.
Bu Nita
16.
Sepakat bahwa semua kegiatan SE2016 harus terdokumentasi dengan baik. Hal ini betujuan agar sewaktu-waktu diperlukan dan diminta segera dapat mudah ditemukan dan telah siap jika suatu nanti ada pemeriksaan.
17.
Dokumen yang ada dalam bentuk softcopy adalah dokumen master plan dan network planning SE2016.
18.
Studi yang dilakukan oleh Sekretariat SE2016 dan tim SE2016-L ada 2 yaitu Studi Faktor Koreksi dan Studi Fungsi Distribusi yang akan disusun dalam bentuk laporan studi dan laporan kegiatan studi.
19.
Mohon juga disertakan lampiran-lampiran, misal untuk list jadwal rapat dan materinya.
20.
Soal “Workshop dan FGD” Pak Ali Said : Ini nanti masih sebatas rencana untuk tahun 2015.
Bu Nita
Pak Anton Pak Win
21.
Mohon dokumen terkait rapat-rapat RFW dikirimkan ke sekretariat SE2016, termasuk di dalamnya lampiran peserta rapat, topik yang dibahas, budget, dll.
22. 23.
Semua budget perlu dilaporkan dan menjelaskan kegunaanya. Harus dibuat dokumentasi.
24.
Laporan adalah wajib untuk semua kegiatan terkait SE. Sebenarnya direncanakan diseragamkan dengan format terstandar, tetapi karena waktu tidak mencukupi, maka kita terima dulu laporan yang disusun.
25.
RFW harusnya dibahas secara menyeluruh, tetapi pada akhirnya RFW harus dipecah antara L dan S.
26.
Pembahasan laporan untuk Kuesioner L belum dilakukan, untuk menghindari adanya konten duplikasi mungkin diperlukan koordinasi.
27.
Usul Bab 3 di RFW adalah bentuk rancangan L, sedang di laporan kegiatan L adalah bentuk kuesioner L yang di lapangan.
28.
Soal Snapshot apakah terbatas untuk L saja, atau S juga.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
83
Lampiran Pak Win
29.
Daya saing menjadi topik menarik yang akan ditonjolkan di SE2016, sehingga tentang daya saing perlu disinggung di penyusunan laporan. Pak Ali : daya saing baru akan ditampilkan di kuesioner S, belum di L.
Pak Ali Said
30.
Pagu ada anggaran 2,5jt untuk mencetak dokumen. Kalau mau diserap, tolong tim sekretariat yang siapkan. Pak Pram : terkait edaran soal pelaporan anggaran, jika bisa diusahakan untuk selesai 10 Desember akan kami coba siapkan dan bisa dicetak di luar. Akan tetapi bila tidak dimungkinkan maka pencetakan laporan akan dikerjakan dicetak sendiri di bagian dalam BPS (penggandaan).
Mas Samuel
Pak Tri
31. 32.
Pada outline laporan, Bab 3 – khusus L dan Bab 4 – khusus S. Tim Uji coba belum ada pertemuan secara khusus membahas mengenai laporan, baru melakukan pembuatan outline dan pengumpulan bahan.
33.
Pertemuan terakhir baru dilakukan untuk mengumpulkan teman-teman petugas lapangan dan melakukan evaluasi.
34.
Saat ini sedang dilakukan uji coba pengolahan kuesioner hasil uji coba di lapangan dengan Scan.
35.
Untuk Bab 3 pada outline laporan, saya usulkan lebih dirinci untuk detail kuesionernya.
36.
Pak Ali : Saya setuju, laporan harus bisa dibedakan antara laporan di RFW dan laporan uji coba. Mungkin laporan uji coba bisa lebih ke arah hasil dan laporan RFW lebih ke arah perencanaan. Terkait kegiatan MK, saya belum menerima tahapan kegiatan SE2016.
37.
Progress capaian untuk bisa dimasukkan.
38.
Untuk outline bab 1 diharapkan semua informasi tentnag kegiatan SE2016 bisa dimasukkan.
39.
Bab 2 – ketika kita sudah bicara tujuan dan output, mungkin akan baik jika ada paparan juga strategi dalam mencapai 2 hal tsb. Mungkin bisa ditambahkan secara sekilas atau dalam bab tersendiri. Bu Nita : Iya, salah satunya dalam bentuk metodologi yang sudah mencakup strategi. Pak Ali : Bagus, mungin nanti judul Bab 2 juga bisa kami revisi.
84
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Tri
40.
Pada bab 3 cantumkan evaluasi kuesioner L 2006 maupun 2016. Dibuatkan matrik perbandingan antara kuesioner tahun 2006 dan kuesioner tahun 2016.
Pak Edison
41.
Selain membahas tentang L, laporan juga sebaiknya menyinggung tentang kuesioner S.
42.
Outline/stuktur laporan menurut saya kurang lazim.
43.
Terkait Judul Bab 2 “Snapshot”, mungkin dicarikan judul alternative lain dengan bahasa Indonesia yang lebih bisa mewakili. Pak Ali Said : Benar, saya pribadi juga kurang cocok, akan tetapi kami belum menemukan alternative lain yang pas.
44. Pak Margo
45.
Laporan ini bisa membantu kami untuk mempersiapkan audit BPK. Administrasi harus rapi untuk semua kegiatan. tahu sensus tersebut ingin menjawab tentang apa (tujuan). Dari tujuan, terjemahkan dalam bentuk kuesioner. Harusnya ini menjadi pedoman kita dalam diskusi-diskusi selanjutnya.
46.
Kita harus punya hipotesis-hipotesis yang nantinya akan diterjemahkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan untuk menjawab tujuan yang ditetapkan.
47.
Laporan ini juga diharapkan bisa menjadi acuan tahapan kegiatan selanjutnya.
48.
Kita ingin merancang kebutuhan internal dan eksternal terkait SE apa. Kemudian kita rumuskan untuk menjadi acuan dalam pembahasan selanjutnya.
49.
Dari anggaran yang sebelumnya diajukan sebesar 1,4M dan realisasi yang hanya sebesar 149juta, itu hanya dapat digunakan untuk kesempatan konsinyering 2x
50.
Asal muasal rencana kerja, ketika melakukan sensus kita harus Sebelumnya, sebagaimana rencana di awal tahun kemarin, sudah direncanakan pertemuan-pertemuan dengan pihak eksternal untuk mengetahui kebutuhan user.
51.
Untuk memenuhi relevansi SE terhadap kebutuhan user maka tahapan yang harus ditempuh : 1. Membuat rencana kerja yang matang terkait Grand Disen RFW kegiatan SE. 2. Ada penjelasan soal dummy table di L (informasi yang dihasilkan – untuk konsumsi publik) 3. Desk study untuk S, dimana informasi-informasi yang penting saja yang harus ditonjolkan.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
85
Lampiran Pak Margo
52.
Ada kegalauan di eselon 2, dimana pemerintah bertanya apakah SE itu penting? Nanti mohon pak Ali memotret poinpoin penting dalam dummy table tersebut.
53.
Kita perlu menonjolkan poin ini, karena pemerintah giat penghematan.
54.
Kerancuan L dan S (Sarpono vs Ali)
55.
Masukan Bab I : menceritakan pentingnya penyusunan RFW (pentingnya hal ini, tujuan dan cakupan), sedang hal lain soal SE menurut saya tidak perlu. Bab II – IV : harus menceritakan sequence dari RFW. (menjelaskan cikal bakal). – contoh buku Pak Arie Sukarya soal Master Plan.
Pak Ali
56.
Mohon masukan dari rekan-rekan SE untuk menyempurnakan.
57.
Perlu diperhatikan mengenai waktu tanggal 18 Desember 2014 terkait pencetakannya. Harusnya kita memberikan gambaran menyeluruh soal SE, tapi karena RFW dipecah menjadi L dan S makan agak sedikit rancu. (POK berbunyi penyusunan RFW “L”)
58.
59. Mas Samuel
60.
Diskusi dengan Pak Sentot, RFW harusnya sudah dibahas di Tahun 2013. Terkait dummy tabel yang hendak ditampilkan pada laporan, outline laporan uji coba yang sudah dibuat (draft outline) tidak difokuskan kepada penjelasan isi kuesioner, melainkan kepada opersional, mekanisme, atau temuan lapangan. Untuk itu jika ingin ditampilkan dummy table mohon dikoordinasikan dengan tim uji coba agar bisa dibahas. Pak Ali Said : Mungkin selain dalam bentuk table, bisa juga dalam bentuk informasi-informasi yang penting. Pak Margo : Dummy Tabel yang saya maksud tidak harus dalam bentuk table, tapi menjelaskan apa yang bisa ‘dibunyikan’ dari dummy table yang dihasilkan. (menjawab issue) salah satu contohnya adalah “daya saing” guna menjawab permasalahan bangsa kita yang tidak ‘naik kelas’.
Pak Anton
86
61.
Yang dimaksud Mas Samuel pada Laporan Uji Coba Kuesioner SE2016-L adalah laporan pelaksanaan kegiatan secara teknis saja.
62.
Adapun variable yang tercakup dalam kuesioner L sduah lengkap sudah mewakili kebutuhan
63.
Uji coba sudah mencoba apakah variable-variabel tsb sudah menjawab tujuan-tujuan SE
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Anton
64.
Kegiatan uji coba sudah dilaksanakan untuk memperoleh informasi : - apakah responden bisa menjawab pertanyaan di kuesioner atau tidak - berapa lama responden menjawab pertanyaan
Pak Margo
65. 66.
-menyempurnakan variabel yang sudah ada Pelaksanaan SE terberat di jawa (60% sektor ekonomi di Jawa). Apakah sudah dibahas soal strategis-strategi terkait pelaksanaan lapangan khusus di Jawa karena implikasinya luas. Pembahasan diharapkan bisa melibatkan teman-teman daerah. Pak Anton : Rencana uji coba dilaksanakan di 4 Provinsi, namun berdasarkan ketersediaan anggaran hanya dilaksanakan di 5 Blok. Temuan yang ada, RSPAD belum bisa dicacah sampai sekarang. Atrium bagus responnya, bahkan diberikan surat pengantar dari pengelola, walau ada juga pedagang yang menolak.
67. Bu Nita
68.
Untuk tahun 2015, direncanakan gladi kotor dan gladi bersih kuesioner SE2016-L akan dilaksanakan di 7 provinsi. Belajar dari Kabid Distribusi di daerah-daerah: bagaimana cara menaikkan respon rate?
69.
Salah satu strategi : harus menjalin kerjasama dengan berbagai asosiasi.
70.
Fakta yang terjadi : selama 2014 ini kita hanya mengundang 2 narasumber. (APINDO dan UMKM). Sedangkan pada SE di Amerika, mereka mengundang 1000 asosiasi.
71.
Dulu ada rapat interDepartemen (SE86) untuk melakukan komunikasi.
72.
Harusnya kita mencoba mencari tahu kebutuhan data setiap stakeholders, agar terbuka komunikasi dengan stake holders.
73.
‘Surat Sakti’ yang bisa membuat responden menjawab, berbeda setiap sektor. Ini yang harusnya kita perbaiki. Misal Atrium bisa dengan surat dari pengelola atau berupa MoU.
74.
Bappenas mempertanyakan apakah SE penting? Perlu dijelaskan bahwa SE bermanfaat untuk rakyat. Contoh SE Amerika bisa sampai memberikan informasi terkait klinik, bisa menampilkan jumlah dan juga share ekonominya terhadap negara. Pak Ali : mungkin ini bisa menjadi poin masukan untuk Bab 3.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
87
Lampiran Bu Nita
75.
Temuan sebelumnya, isian ada yang omsetnya 1.000 tapi clean data.
Bu Nita
76.
Soal Laporan Pendahuluan menceritakan topiknya apa, ruang lingkupnya apa, masalahnya apa (hipotesis). Selanjutnya harusnya ada metodologi (strategi) Karena RFW, mungkin tidak mengapa jika digabung antara L dan S. Selanjutnya ada pembahasan hasil.
Bu Ririn
77. 78.
Pak Margo
Pak Margo
88
79.
Penutup, nanti perlu disampaikan soal arahan lanjutan. Terkait laporan, 2 kegiatan kami laporakan ke sekretariat. Rencana ke depan untuk mengundang narasumber dari asosiasi e-commerce Indonesia elah dibangun. akses (web) yang menggambarkan seluruh tahapan kegiatan SE agar semua bisa mengakses informasinya.
80.
PDBI (Pusat Data Bisnis Indoensia) memiliki data 200 top perusahaan Indonesia. Apakah mungkin untuk kita membuat MoU dengan PBDI untuk dimasukkan datanya ke dalam IBR. Karena bisa jadi 200 top perusahaan tersebut merupakan pemain besar ekonomi Indonesia. Acara workshop yang diadakan PDBI (kristianto wibisono) rencananya akhir desember, mohon kiranya sekretariat memfollow up jika mungkin.
81.
Usulan kepada sekretariat SE2016 untuk menyediakan suatu Strategi lapangan menjadi penting berkaitan “Respon Rate”.
82.
Strategi bagus dalam MK perlu dibahas, apakah sama dengan MK SE2006. Jangan sampai, ada isisan di kuesioner saja sudah cukup.
83.
Ada tidak pembahasan soal respon rate sebelum MK (pembahasan kualitas).
84.
Mendata perusahaan kecil dan buayak itu punya effort yang besar. Mungkin kita bisa fokuskan hanya kepada perusahaanperusahaan yang besar. Kita lakukan trade off. Melakukan restrukturisasi pola kerja ini, besar di sensus, kecil di sampel saja.
85.
Hal-hal yang dibahas lebih ke topik yang kecil, malah kita lupa membahas strategi untuk menjaga kualitas datanya.
86.
SOAL BAPPENAS. Pemerintah kita giat penghematan. Dan kita harus bisa menunjukkan pentingnya SE ini untuk pemerintah dan tunjukkan hasil bahwa data BPS dipercaya dan bermanfaat untuk semua.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Tri
87.
Strategi, pengalaman dari SE06. Contoh soal kasus pendataan cabang harus menunggu pusat.
88.
Perlu dilakukan mapping masalah di daerah, karena peta perusahaan di daerah berbeda-beda yang menjadikan pendekatan juga berbeda-beda. Mumpung waktu masih ada, kita mencoba melakukan inventarisir masalah dan melakukan pendekatan dengan perusahaan. Pak Ali Said : Sekretariat SE silahkan coba koordinasikan dengan pak Sas
Pak Usman
89.
Kita siapkan strateginya, misalnya ketika permasalahan perbankan tadi. Mungkin nanti bisa disiapkan terlebih dahulu MoU dengan perbank-kan.
90.
Hal ini agar tidak memberikan beban petugas di daerah. Pendekatan-pendekatan dan MOU dilakukan oleh pusat dan daerah tinggal menjalankan teknis pengumpulan data di lapangan saja.
91.
ST -> uji coba. Pernah kita sampaikan uji coba bagus, tapi pelaksanaan malah tidak. Hal ini kami indikasikan karena ketika pada pelaksanaan uji coba melibatkan petugaspetugas handal dari BPS. Sedang ketika pelaksanaan realnya melibatkan petugas yang mungkin masih awam. Oleh karena itu kita belum dapat mengukur kemampuan petugas riil pada saat uji coba.
92.
Kita masih melihat apakah kuesioner applicable di lapangan, kita belum melihat soal pelaksanaan dengan petugas yang berbeda. Contoh kasus adalah soal pemahaman konsep, selain itu juga soal teknik penggalian data. Kita harusnya juga focus pada kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sehingga bisa kita antisipasi dari awal Outline RFW, harusnya tidak seteknis itu. Tapi sederhana saja.
93. 94.
RFW harusnya berisi 3 point saja yaitu Latar Belakang (seberapa pentingkah dilaksanakan SE, tujuan pelaksanaan SE), harusnya berisi apa saja yang akan dihasilkan (result) dan dicapai dari SE dan tentu strateginya apa (metodologi). Pak Ali Said : Harusnya memang seperti itu, sehingga harusnya tidak terlalu tebal. Akan tetapi ketika dipecah ini (2015- L sendiri, 2016- S sendiri) membuat kami menjadi rancu. Bab 4 harusnya sudah tercover di sisi Result (matriks). Nanti akan kami diskusikan internal lagi
95.
Kita perlu menyadarkan para pelaku usaha dan juga pemerintah.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
89
Lampiran Pak Pramadya
Bu Nita
96.
Tingkat respon rate memang masih dikatakan rendah. Strategi soal SE, dibicarakan parsial. Belum pernah dibahas secara holistik. Tidak seperti SP sebelumnya yang jelas melakukan mempunyai strategi-strategi secara tersturktur. Mungkin levelnya dipush setingkat eselon 2, kalau sekretariat sepertinya tidak cukup kuat
97.
Rapat dengan Pak Emil dan Arie Sukarya, kita harus memelihara hubungan dengan responden akan tetapi terkendala soal anggaran kita mentok. Sebagai instansi pemerintah kita tidak punya entertainment cost (untuk memelihara responden – red) sebagaimana perusahaan-perusahaan swasta.
98.
Strategi perlu, terutama untuk mengeliminir respon rate dan keakuratan.
99.
Senin dan selasa besok, Pak Sas meminta pak margo dan pak ali said untuk hadir dalam rapat di luar jam kantor SFK. Kami akan mengundang tim KY untuk menjelaskan soal investigasi, kita akan coba lihat apakah strategi ini perlu. Pak Ali Said & Pak Margo : Boleh!
Pak Margo
100. Kita ini kurang komunikasi, karena masing-masing kita sibuk dengan urusan masing-masing 101. Hasil diskusi banyak temuan yang harus di follow up. Baiknya ini bisa diterjemahkan dalam bentuk rapat tersendiri. Misalkan soal pembahasan soal strategi. 102. Kita harus berani mengusulkan ke Pimpinan untuk melakukan follow up 103. Jangan sekretariat takut untuk mengusulkan. Harus proaktif. Sekretariat perlu melakukan analisa follow up, tindak lanjutnya. Bicarakan dengan Bu Titi Kanti. 104. Selasa, jangan lupa karena terkait investigasi mohon diundang Pak Firdaus dan Pak Ali.
Pak Pramadya
105. Terkait dengan BPS, kita harusnya sounding terhadap kementrian dan lembaga soal datanya. Untuk dianggap baik, kita jangan minta, tapi kita tunjukkan apa yang bisa kita hasilkan. Contoh soal dimensi revolusi mental, kita sudah bisa merencanakan dari sekarang. Contoh lain, pembangunan Indonesia timur kita harus menangkap potensi ekonomi Indonesia timur. 106. Model Jokowi dan SBY berbeda. Harusnya kita merebut momen ini, kita harusnya menunjukkan bahwa BPS adalah sangat bagus. Jangan sampai BPS hanya dijadikan Biro. Pak Margo : Iya, isunya malah kita akan digabungkan dengan ANRI.
90
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Edison
Pak Margo
107. Strategi dan Kualitas. Pengalaman soal respon rate. Setiap bulan kita diminta laporan pusat, contoh kasus soal media cetak. Petugas sempat nyerah karena tidak pernah bisa tembus. Akhirnya saya perlu turun tangan. Jurusnya saya mencoba melakukan koordinasi dan melakukan “pemeliharaan” terhadap responden. Adanya koneksi ini, membuat respon lebih mudah. 108. (Nina Tursinah), bagus. Jaringan di daerahnya bisa dimanfaatkan. Sayang jika tidak di follow up. 109. Ide-ide bagus dari rapat perlu di follow up lebih lanjut 110. Masihkan kita “bisnis as usual”. Kita perlu memikirkan soal strategi-stategi. COntoh soal petugas uji coba dan petugas real mengenai pemahaman kuesioner. (kue yang komunikatif 111. Rapat ditutup oleh Pak Margo pukul 11.30 WIB.
RANCANGAN OUTLINE RESULT FRAME WORK – DAPS Overview / Ringkasan Eksekutif BAB I. LATAR BELAKANG / PENDAHULUAN 1.1.
Sekilas Sensus Ekonomi
1.2.
Mengapa SE diperlukan
1.3.
Cakupan Sektor SE 2016
1.4.
Tahapan Kegiatan SE2016
BAB II. SNAPSHOT SE 2016 2.1. Tujuan Umum dan Khusus 2.2. Output yang diharapkan BAB III. PENYUSUNAN KUESIONER SE2016-L 3.1. Identifikasi Variabel - Kajian Perbandingan Beberapa Negara - Evaluasi Kuesioner SE 2006-L 3.2. Informasi yang dicakup dalam Kuesioner SE2016-L 3.3. Unit Statistik dan Cakupan SE2016-L
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
91
Lampiran BAB IV. RENCANA KEGIATAN 2015-2018 4.1. Kegiatan Result Framework Lanjutan - Identifikasi Variabel Kuesioner SE2016-S - Workshop dan FGD - Kajian Perbandingan Beberapa Negara 4.2. Monitoring Kualitas SE2016 4.3. Kegiatan Pencacahan Listing SE2016 Tahun 2016 4.4. Kegiatan Analisis Hasil Pencacahan Listing SE2016, Tahun 2017 4.5. Kegiatan Analisis Hasil Pencacahan Sampel SE2016,
Tahun 2018
BAB V. PENUTUP
92
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran RAPAT 4 Kegiatan Penyusunan Result Framework Hari, Tanggal /Waktu Senin, 8 Desember 2014 Lokasi Pimpinan Rapat Topik/Agenda
Ruang Rapat, Gd. 5 Lt.5 Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si Pemantapan Outline Laporan Result Framework SE2016
A. TUJUAN Pemantapan Outline Laporan Result Framework SE2016 B. PESERTA Rapat dihadiri oleh 12 orang. Daftar hadir terlampir. C. PEMBUKAAN Rapat dibuka oleh Bapak Margo Yuwono, Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik, pukul 10.00 WIB. D. PAPARAN Paparan disampaikan oleh Bapak Ali Said, Kasubdit Indikator Statistik mengenai pemantapan outline LAPORAN RESULT FRAMEWORK SE2016. BAB I. Latar Belakang/Pendahuluan 1.1. Permasalahan yang muncul pada SE2006 (termasuk evaluasi BORING) 1.2.
Pentingnya SE2016 dilaksanakan mengoreksi besaran ekonomi
1.3. Isu-isu strategis yang akan dijawab (isu daya saing, isu ketimpangan ekonomi wilayah, jumlah UMKM yang perlu bantuan, perkembangan usaha dengan pola waralaba/franchise, dsb) BAB II. Tujuan dan Output SE2016 2.1. Tujuan Umum dan Khusus 2.2. Output SE2016
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
93
Lampiran BAB III. Kegiatan dan Strategi Pencapaian Matriks Result Framework Output
Kegiatan 1.
Strategi 1.
Capaian
2. 2.
3. 1. 2.
1.
3. 1.
BAB IV. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi BAB V. Penutup E. DISKUSI (terlampir) PESERTA RAPAT Nama 1 Dr. Margo Yuwono, S.Si, M.Si
Unit Kerja Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Kasubdit Indikator Statistik
2
Dr. Ali Said, MA
3
Lestyowati E Widyantari, S.Si, M.Kesos Kepala Seksi Indikator Statistik Sosial
4
Sofaria Ayuni S.Si, MM
Kepala Seksi Indikator Statistik Ekonomi
5
Indah Budiati, S.Si, M.Si
Kepala Seksi Indikator Statistik Lintas Sektor
6
Riyadi, S.ST
Staf Indikator Statistik Sosial
7
Nia Setiyawati, S.ST
Staf Indikator Statistik Ekonomi
8
Tri Nugrahadi, S.Si, MA, Ph.D
9
IGNA Rama Gunawan, S.ST, MT
Kepala Seksi Konsistensi Statistik Sosial Staf Konsistensi Statistik Sosial
10 Usman Bustaman, S.Si, M.Sc 11 Dinar Widianingrum, A.Md
Kepala Seksi Pengembangan Model Statistik Sosial Staf Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor
12 Indra
94
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran DISKUSI Nama Pak Ali Said
Poin 1. Untuk uji coba pengolahan SE2016-L, perlu diberikan batasan jelas terkait pengkategorian skala usaha (UMB dan UMK). 2.
Pak Margo Pak Ali
3. 4.
Untuk bab 3 laporan Result Framework rencananya akan dibuat matriks, apakah perlu menyertakan indikator keberhasilan. Usulan : di laporan nanti ada satu bab yang menceritakan seluruh tahapan SE. Rancangan perubahan outline laporan Result Framework SE2016 : BAB I.
Latar Belakang/Pendahuluan
1.4. Permasalahan yang muncul pada SE2006 (termasuk evaluasi BORING) 1.5. Pentingnya SE2016 dilaksanakan mengoreksi besaran ekonomi 1.6. Isu-isu strategis yang akan dijawab (isu daya saing, isu ketimpangan ekonomi wilayah, jumlah UMKM yang perlu bantuan, perkembangan usaha dengan pola waralaba/franchise, dsb) BAB II.
Tujuan dan Output SE2016
2.1. Tujuan Umum dan Khusus 2.2. Output SE2016 BAB III. Kegiatan dan Strategi Pencapaian Matriks Result Framework Output
Kegiatan 1.
Strategi 1.
Capaian
2. 2.
3. 1. 2.
1.
3. 1.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
95
Lampiran BAB IV. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Pak Ali Pak Tri
5.
Pak Margo
6.
Pak Ali
7.
Pak Usman
8. 9.
Pak Margo
Pak Margo
96
10.
BAB V. Penutup Mengenai laporan ini apakah hanya bersifat perencanaan atau sudah melaporkan kegiatan yang sudah berjalan. Kalau masih bersifat perencanaan mungkin tidak perlu menjelaskan kegiatan yang sudah selesai dikerjakan. Tetapi kalaupun mau memasukkan kegiatan dan output yang telah selesai dikerjakan hendaknya perlu dipikirkan apakah hasil capaian kegiatan yang selesai tersbut akan ditulis di bab tersendiri atau dimasukkan menjadi subbab di bab tertentu. Laporan Result Framework ini masih bersifat planning tetapi dapat memasukkan output yang dihasilkan di SE dan strategi capaian. Capaian yang sudah diselesaikan dimasukkan dalam bab 3, jika ingin memasukkan ukuran capaian dan ocustor keberhasilan apakah waktu yang tersedia mencukupi. Sepakat dengan outline bab 1 dan 2. Untuk bab 3, sebaiknya gambaran umum saja, bukan di setiap output tetapi strategi umum, karena strategi bisa diterapkan di berbagai kegiatan. Strategi bisa dirinci untuk tujuan/output apa saja. Untuk bab 3 sebaiknya dibuat dalam matriks.
11.
Untuk strategi seperti FGD, mantapkan dulu permasalahan yang akan diangkat dalam diskusi intern BPS dan konsultasikan dengan narasumber dalam FGD. FGD dapat dijalankan dengan Subject Matter (SM), stakeholder, dan pemerintah.
12.
Tahun 2015, ocus bahasan adalah tentang kuesioner SE2016-S, angkat isu-isu strategis yang berkembang, seperti daya saing wilayah.
13.
Coba cari referensi web yang komunikatif yang dapat membangun pemanfaatan hasil SE terhadap user, seperti web SE di Amerika Serikat.
14.
Pemanfaatan mapping SE2015 dijabarkan dalam alur tugas dan didistribusikan kepada tim kecil (kasie di subdit Indikator Statistik). Masukkan dummy table dalam laporan dan gunakan untuk menjawab tujuan apa di SE2016.
15.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Ali
16.
Rancangan Matriks Result Framework : Output
Kegiatan 1.
Strategi 1.
Capaian
2. 2.
3. 1. 2.
1.
IGNA Rama
17.
Pak Margo
18.
Pak Ali
19.
3. 1.
Jika disandingkan dengan Master Plan dan Network Planing SE2016, maka kegiatan digambarkan sebagai komponen, output digambarkan sebagai output, dan strategi itu yang perlu dipikirkan. Sebaiknya dalam bab 3 itu disesuaikan dengan GSBPM mulai dari perencanaan pelaksanaan hingga analisis dan diseminasi data. Dalam setiap tahapan akan diketahui strategi yang dilakukan dan outputnya. Setuju dengan ususlan untuk memasukkan tahapan GSBPM ke dalam matriks Result Framework. Bab 3 akan coba dibentuk menurut tahapan GSBPM dengan output yang dihasilkan di setiap tahapan.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
97
Lampiran KONSINYERING Kegiatan Hari, Tanggal /Waktu
Pembahasan Kuesioner L dan S Senin-Rabu, 6-8 Oktober 2014
Lokasi Pimpinan Rapat Topik/Agenda
Novotel Mangga Dua Square Hotel, Ruang Multifunction Titi Kanti Lestari Pembahasan kuesioner L dan variabel di kuesioner S, serta pengetahuan mengenai konsep franchise
A. TUJUAN 1. Mengetahui konsep usaha waralaba dan franchise 2. Pemantapan pembahasan kuesioner dan pedoman kuesioner L 3. Pembahasan informasi variabel yang akan disajikan di kuesioner S B. PESERTA Rapat dihadiri oleh 21 orang. Daftar hadir terlampir. C. PEMBUKAAN SEBELUM NARA SUMBER Rapat dibuka oleh Bapak Sentot, Direktur Keuangan Pariwisata dan TI. Berikut adalah beberapa poin pembukaan beliau : SE dilaksanakan untuk mengetahui gambaran perekonomian dari berbagai sektor selain sektor pertanian. Perekonomian yang ingin diketahui gambaran nya mulai dari sensus ekonomi terakhir 2006. Selama kurun waktu tersebut telah terjadi berbagai perubahan mengenai ekonomi Indonesia. Oleh karena itu SE untuk menangkap perkembangan yang telah terjadi. Dalam pembuatan kuesioner SE baik untuk S dan L nya serta buku pedoman kita perlu memahamai konsep yang jelas. Salah satun usaha yang ingin diketahui perkembangan karakteristiknya yaitu usaha franchise. BPS memang belum memberikan perhatian yang intens mengenai usaha franchise itu sendiri. Selama ini kita hanya mengetahui memahamai franchise dari kulit-kulitnya saja. Kita hanya memahami beberapa franchise baik domestik maupun luar negeri. Kita ingin mengetahui sedalam-dalamnya menangkap tentang karakteristik usaha franchise tersebut. Untuk itu, BPS meminta Pak Anang untuk memberikan penjelasan mengenai konsep dan apapun informasi mengenai usaha franchise itu.
98
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran PAPARAN • Hari Senin Sesi 3 Paparan disampaikan oleh Anang Sukandar, Ketua Asosiasi, terkait pembahasan konsep definisi usaha franchise. 1. Konsep franchise 2. Penentuan franchise pertanyaan franchise 3. Contoh franchise 4. Klasifikasi franchise Paparan lebih lengkap ada di SLIDE (FILE SOFTKOPI) • Hari Senin Sesi 5 Paparan disampaikan oleh Bu Mila Hertinmalyana , MA, Kasubdit Indikator Statistik, terkait pembahasan kuesioner listing L (pemantapan). 1. Output Utama dari kuesioner listing :untuk mendapat kerangka sampel, kegiatan menurut sektor (kategori), besaran size dari kegiatan ekonomi, dan skala/klasifikasi usaha. 2. Variabel yang terdapat pada kolom pertanyaan kuesioner L :mulai bangunan sensus, bangunan fisik, jumlah usaha, jumlah tenaga kerja, pendapat/omset usaha. 3. Membahas masing-masing kolom pada kuesioner L • Hari Rabu Sesi 1 Paparan disampaikan oleh Bpk Ali Said, MA, Kasubdit Indikator Statistik, terkait masalah pembahasan informasi kuesioner S. 1. Tujuan dari kegiatan SE2016 yaitu Mengumpulkan dan menyajikan data dasar kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional dan regional. Tujuan khususnya: memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi, memperoleh informasi dasar yang mencakup semua sektor ekonomi, mengetahui daya saing bisnis di Indonesia dan mengetahui karakteristik usaha di Indonesia. 2. Output kegiatan SE 2016: meliputi Pemetaan potensi (level) ekonomi wilayah menurut industri dan pelaku usaha, Benchmarking indikator ekonomi (PDB, PDRB, ketenagakerjaan, dll), Penyusunan sampling frame untuk berbagai kegiatan survey, Pembangunan basis data dan updating Integrated Business Register (IBR), Karakteristik usaha menurut skala usaha, Karakteristik usaha (unik): franchise, e-commerce/on-line business, multilevel marketing, dll, Pemetaan daya saing bisnis menurut Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
99
Lampiran wilayah, Prospek bisnis dan perencanaan Tercantum dalam snapshot SE 2016.
investasi di Indonesia.
3. Variabel yang terdapat di kuesioner SE terdapat dua macam informasi umum dan khusus. Informasi khusus ini yang membuat jumlah kuesioner 2006 berjumlah 49 kuesioner. 4. Rencana pembuatan kuesioner S yaitu ingin mereduksi jumlah kuesioner SE menjadi hanya beberapa kuesioner saja bisa dilihat dari skala usaha, konsep sektor kbli 2005 yang 9 sektor atau konsep kbli 2009 yang memuat 21 kategori. 5. Kajian literatur tentang sensus ekonomi di Filipina, jenis kuesioner dikelompokkan berdasarkan sektor pertanian; pertambangan dan industri; konstruksi; perdagangan; listrik, gas, dan air; keuangan dan asuransi; jasa-jasa. 6. Evaluasi kuesioner S SE2006 : Keterangan umum : semua kuesioner S (49 kuesioner) memiliki kesamaan jenis pertanyaan Keterangan khusus : hampir tidak ada kesamaan jenis pertanyaan/ informasi yang dikumpulkan pada semua jenis kuesioner S SE2006. D. DISKUSI (terlampir) E. KESIMPULAN 1. Konsep mengenai franchise masih bersifat umum. Bisa saja dari setiap orang berbeda-beda adalam menentukan apakah usaha disebut franchise atau BO. 2. Pada konsep BPS dalam KBLI tidak membedakan antara Franchise dan BO 3. Perlu penegasan yang tepat dalam buku pedoman kuesioner L sehingga tidak membingungkan petugas. 4. Dalam uji coba akan diujicobakan kuesioner dengan 2 versi yaitu versi gabung dengan hanya satu kuesioner L dan versi potong dengan 2 kuesioner yaitu L1 dan L2 5. Penyusunan kuesioner s mengandung informasi-informasi umum yang sebagian besar bisa diaplikasikan ke seluruh usaha kegiatan/sektor/ subsektor. 100
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran 6. Di sisi lain, terdapat informasi khusus yang hanya bisa ditanyakan pada satu usaha/sektor/subsektor saja. Hal ini membuat jumlah kuesioner semakin banyak. 7. Rencananya mau mereduksi jumlah kuesioner apakah sesuai dengan sektor KBLI 2005 yaitu 9 kuesioner, atau 21 kuesioner sesuai KBLI 2009 ditambah dengan kuesioner untuk UMK nya. F. TINDAK LANJUT 1. Perlu adanya kesepakatan mengenai konsep franchise apakah franchise/ waralaba digabungkan dengan BO atau berdiri sendiri dan menjelskan permalahan apabila dipisah berdiri sendiri terkait kendala di lapangan. 2. Perlu penjelasan/penegasan lebih lanjut yang harus disajikan dalam buku pedoman kuesioner L. 3. Dalam mereduksi kuesioner S nantinya DAPS akan meminta informasi dari setiap subjek matter mengenai informasi apa yang benar benar dibutuhkan dan mana yang bisa untuk dihilangkan. 4. Perlu meminta informasi mengenai anggaran untuk masing-masing subjek matter apakah kegiatan rutin masih dianggarkan atau digabung dalam sensus. Hal ini penting untuk mereduksi variabel. Karena kalau anggaran masih melekat maka tidak perlu menanyakan pertanyan khusus karena akan dicakup di survei masing-masing. Namun apabila digabung dengan SE maka informasi harus tetap ditanyakan untuk mengatasi ketersediaaan series data.
PESERTA RAPAT Nama Unit Kerja 1 Dr.Ir. Sasmito Hadi Wibowo M.Sc. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa 2 Dr. Titi Kanti Lestari, SE, Direktur Statistik Distribusi M.Comm 3 Sentot Bangun Widoyono, M.A Direktur Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata 4
Dr. Dedi Walujadi S.E., M.A.
Direktur Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei
5 6
Dr. Ali Said MA. Dr. Sarpono S.Si, M.Sc.
7
Mila Hertinmalyana M.Comm
Kepala Subdirektorat Indikator Statistik Kepala Subdirektorat Pengembangan Desain Sensus dan Survei Kepala Subdirektorat Stat. Keuangan
8
Dedi Wiyatno, S.Si, M.M
Kepala Subdirektorat Stat. Pariwisata
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
101
Lampiran 9
Rosniaty S.Si, MM
10
Sodikin, M.Stat.
12
Kepala Subdirektorat Stat. Pertambangan dan Energi Imam Rochimam Djalil S.Si, Kepala Subdirektorat Konsolidasi Neraca MAB Pengeluaran Firdaus S.E., M.M. Kepala Subdirektorat Konsistensi Statistik
13
Ir. Win Rizal M.E
14
Hajizi, S.E., M.Si.
Kepala Subdirektorat Stat. Perdagangan Dalam Negeri Kepala Subdirektorat Stat. Transportas
15
Tri Nugrahadi, S.Si M.A.,Ph.D
Kepala Seksi Konsistensi Statistik Sosial
16
Indah Budiati SST, M.Si
Kepala Seksi Indikator Statistik Lintas Sektor
17 18
Lestyowati Endang Widyantari, Kepala Seksi Indikator Statistik Sosial S.Si, M.Kesos Kepala Seksi Indikator Statistik Ekonomi Sofaria Ayuni S.Si, MM
19
Ida Ambar Fitriyani S.Si.
Kepala Seksi Pengembangan Desain Sensus dan Survei Bidang Statistik Distribusi dan Jasa
20
I Gusti Ngurah Agung Rama Gunawan SST.,MT
Staf Seksi Konsistensi Statistik Sosial
21 22
Riyadi S.ST Tigor Nirman Simanjuntak S.S
Staf Seksi Indikator Statistik Sosial Staf Seksi Pengembangan Model Statistik Ekonomi
23
Nia Setiyawati SST
Staf Seksi Indikator Statistik Ekonomi
24
Agus Sutopo
STIS Magang
25
Dede Sumpena
Staf Seksi Penyiapan Statistik PDN
26
Drs. Pramadya
Koordinator Umum Sekretariat SE 2016
27
Edison Manurung, S.Si, MM.
Anggota Sekretariat SE 2016
28
Fadjar Herbowo, S.Si, M.M
Anggota Sekretariat SE 2016
29
Samuel Bethagustav S., S.Si.
Anggota Sekretariat SE 2016
11
DISKUSI Nama Senin, 6 Okt 2014 Sesi 3 dan 4 Pak Sentot
102
Kepala Subdirektorat Stat. Konstruksi
Poin
1.
Memoderatori sekaligus pembukaan
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Anang (Paparan)
2.
Berasal dari Perancis yang berarti dibebaskan dari pajak atau upeti 3.
Pak Anang (Paparan)
4.
5.
Pak Pram Pak Anang
Bu Ros Pak Anang
Bu Ros Pak Anang Bu Ros
Pengertian dasar-dasar konsep franchise
Di Indonesia ada yang mengenal sebagai waralaba yang berasal dari kata wara: istimewa dan laba: untung sehingga berarti sangat menguntungkan. Konsepnya dengan modal yang sedikit tetapi bisa ekspansi yang sangat luas jangkauaanya dan menguntungkan. Sejarah berdirinya franchise di US. Usul idenya dari cara bagaimana menjangkau pelanggan yang besar. Ide pertama dari singher yaitu adanya dealer-dealer motor diikuti perusahaan otomotif lalu minuman. Generasi pertama dan kedua franchise disebut license tetapi menurutnya lincensi plus yaitu plus dengan pemasarannya. Contoh license plus yaitu walt disney.
6. 7.
Cara membandingkan franchise license dan license plus Bagaimana mengetahui suatu usaha itu franchise, license atau license plus. Bagaimana membandingkannya? 8. Lisensi kan biasanya berhubungan dengan produk. Licensi plus Jika suatu usaha itu diberikan semacam suatu lisensi dan diajarkan pemasarannya. Contoh: Coca cola disamping diajarkan menghasilkan produk dia juga diajarkan juga sistem marketing programnya yang didapat dari franchesornya. Jadi marketing program itu bukan berasal dari franchisinya. Memang kita harus mencari tau dengan cara bertanya. 9. Apakah alfamaret dan indomaret dikatakan franchise bukan dari Indonesia? 10. Indomaret itu berasal dari lokal Indonesia yaitu Indomaret dari Salim Grup dan Alfamart dari Joko Grup. 11. Jumlah gerai indomaret saat ini sekitar 9000 gerai sedangkan alfamart sekitar 3000 gerai. 12. Mengapa franchise semacam indomaret dan alfamart selalu berdekatan lokasinya? 13. Memang keduanya ingin selalu bersaing. 14. Keberadaan pasar seperti alfamart dan indomaret itu mematikan pedagang tradisional. Warung tradisional. Belasan ribu warung pedagang tutup mati karena pangsa pasarnya direbut.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
103
Lampiran Pak Anang
Bu Ros Pak Anang
15. Sebenarnya untuk bersaing dengan tersebut, maka para pengecer tradisional harus bentuk koperasi. Masalhnya para pedagang tidak mau membentuk dan bergabung jadi satu. Kalau sudah dibentuk nantinya akan dibantu pemerintah. Tetapi yang terjadi tidak demikian. Karena pedagang susah diatur. 16. Berarti dapat dikatakan kita hanya memberikan aliran modal hanya pada segelintir orang saja. 17. Usaha franchise berawal dari usaha dorongan. Banyak BO yang mengaku menjadi franchise 18. Cara menentukan usaha dikategorikan franchise didapat dari 4 pertanyaan. Usaha berdiri kapan, Kapan mulai difranchisekan, Siapa franchisornya Bisa tidak untuk diwawancarai Keunikan dari franchise ini Ada atau tidak prototype/model/contoh untuk dilihat. Apabila semua terjawab bisa dikatakan itu benar usaha franchise.
Bu Mila Pak Anang
Pak Pram Pak anang
Pak Ali Pak Anang Pak Pram
104
19. Franchise membidangi 3 bidang yaitu mengembangkan usaha, menilai/menimbang usaha yang lebih baik, dan untuk menjadi profesional 20. Apakah kita tidak boleh tau keunikan khasnya dari franchise itu misalnya bumbu-bumbunya dari KFC apa isinya?. 21. Keunggulan rincian itu bersifat rahasia yang tidak bisa diketahui oleh orang lain. Kalau sudah tidak rahasia maka itu bukan merupakan suatu keunikan bisa diterapkan orang lain. Keunikan itulah keunggulannya. 22. Ada gak franchise selain yang bersifat kuliner makanan minuman. 23. Franchise tidak hanya makanan minuman tapi sudah banyak usaha selain makanan minuman yang difranchisekan. Bahkan ada usaha jasa cleaning service yang difranchisekan. 24. Franchise itu apakah termasuk pemilik dan cabang-cabangnya? 25. Iya pemiliknya dan cabangnya itu termasuk franchisijuga 26. Apa bedanya konsep pemasaran dan strategi bisnis.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Anang
27. Kalo konsep itu tidak hanya sistem, dia juga membuat kerangka pikiran, membuat pemasaran plan. Jadi kerangka pemikiran itu lah yang dinamakan konsep, sedangkan kalau strategi bisnis itu ilmu pemasaran dalam jangka panjang. Beda strategi dan taktik itu yaitu taktik berlaku pada jangka pendek 28. Konsep franchesor dan franchise
Pak Ali
Pak Anang
Pak Tri Pak Anang
29. Di indonesia ada 350 waralaba asing dengan menyebut , kalau waralaba/BO lokal sekitar 2100 mengaku franchise. Tetapi setelah dicari sebenarnya untuk mencari yang benarbenar waralaba cuma 64. 30. Pemahaman masyarakat masih menganggap bahwa jika membeli nama merk dagangnya itu dianggap franchise walaupun sebenarnya itu BO 31. Memang dalam masyarakat masih menganggap BO sebagai franchise karena mereka hanya mengambil konsep definisi franchise saja tidak melihat keunikan dan beberapa pertanyaan yang diajukan 32. Apakah ada konsep jelas mengenai franchidese dan BO dan apakah ada dasar hukumnya 33. Dalam peraturannya sebenarnya sudah ada, namun masih salah mengenai konsep franchise, dia menganggap bahwa franchise itu termasuk BO 34. Cara membedakan dengan BO . Pada franchise kita harus melihat usaha yang sudah punya nama merk daganga, ada semacam monitoring, supervisi dan kontrol dari franchisornya, dan ada pembayaran royalti fee nya. Untuk menentukan dikatakan franchise kita harus mengikuti laporan neraca rugi laba selama 5 tahun, analisa rata-rata penjualannya dari franchisornya selalu menunjukkan yang baik.
Bu Ros Pak Anang Pak Tri
Franchise harus terbukti sukses 35. Dalam kbli konsep dan franchise tdk dibedakan. 36. Di pp 42 thn 2007 blm smpurna 37. Di lapangan, BPS sulit untuk membedakan BO dan franchise. Dari beberapa narasumber mungkin masih berbeda anggapan mengenai konsep franchise. Kalau pak anang mungkin sudah bisa membedakan namun petugas di lapangan belum bisa membedakan. Apakah bisa kita mengkalsifikasikan BO dan franchise dalam satu kategori Waralaba?BO
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
105
Lampiran Pak Anang Pak Tri Pak Pram
Pak Anang
Pak Ali Pak Anang Bu Indah
Pak Anang Bu Ros Pak Anang Bu Mila Pak Anang
Bu Ros
38. Bisa saja disatukan. Tetapi seharusnya bisa dibedakan karena saya sendiri sudah bisa membedakan 39. Konsep franchise masih terlalu luas sehingga petugas bisa saja berbeda beda memahaminya. 40. Misal ada seseorang yang mengusahakan capucino cincau dan memfranchisekan. Apakah bisa disebut franchise atau BO 41. Bisa disebut franchise jika usaha tersebut sudah sukses, punya keunikan, bisa menjawab, ada model/contoh yang dilihat. Bisa menjawab 4 pertanyaan bisa disebut franchise. 42. Apakah franchise harus dalam skala besar 43. Tidak harus skala besar. AFI sendiri lagi membahas masalah Mikro Franchise 44. Apakah dalam franchise itu ada ketentuan mengenai ketentuan lokasi. Misal di satu lokasi tidak boleh dua franchise dengan merk yang sama? 45. Tidak ada ketentuan mengenai hal tersebut. Tetapi harus mengetahui memperhatikan etika melakukan franchise 46. Apakah franchise bisa dimlmkan 47. Tidak bisa karena melanggar etika 48. Apa saja biaya dalam franchise, pembelian barangnya darimana? 49. Ada biaya biaya cost untuk mengganti rugi (franchise fee) yang disebut fixed cost dan royalti fee sebagai komisi (variable cost) yang diperoleh dari laba penjualan. 50. Di konsep BPS pada KBLI 7740 tidak membedakan waralaba dan BO. 51. Prakteknya untuk membedakan BO dan franchise tidak bisa.
Bu Mila
52. Bu Mila memaparkan kuesioner L 53. Uji coba rencananya dilakukan di 5 blok sensus wilayahnya di Jakarta dan Bekasi. 54. Pengolahan dilakukan dengan scan. Panjang kolom pertanyaan kira-kira 30 kolom dan panjang Output Utama dari kuesioner listing :untuk mendapat kerangka sampel, kegiatan menurut sektor (kategori), besaran size dari kegiatan ekonomi, dan skala/klasifikasi usaha. Variabel yang terdapat pada kolom pertanyaan kuesioner L :mulai bangunan sensus, bangunan fisik, jumlah usaha, jumlah tenaga kerja, pendapat/omset usaha.
106
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
Lampiran Pak Sentot
Bu Mila Pak Sentot
Bu Ros
Pak Sarpono
Bu Ros Bu Mila
55. Untuk kasus seperti seseorang mempunyai usaha di mall misalkan mempunyai A B C. yang masing masing menjual barang berbeda, letak usaha berdekatan Cuma dibatasi koridor, usaha tersebut satu manajemen dan tenaga kerja Cuma satu yang melayani ketiga usaha. Hal seperti ini masuk ke dalam 3 usaha atau satu? 56. Dicatat sendiri sendiri walaupun satu manajemen 57. Sebaiknya kuesioner dibedakan menajdi dua L1 dan L2 supaya pencacah lebih teliti. Kalau dalam kuesioner yang panjang kemungkinan pencacah akan salah mengisi setiap barisnya. Bila dipotong akan memudahkan pengisian bagi pencacah. 58. Alternatifnya yaitu untuk warna setiap baris diselang seling bisa putih dan degradasi warna yang lain sehingga petugas tidak akan keliru mengisi di setiap baris sudah ada petunjuknya 59. Uji coba bisa dilakukan dengan 2 versi yaitu yang versi gabung dan potong,. Kelebihan versi potong yaitu petugas tidak akan salah isi kolom 11 dan seterusnya karena kolom tersebut di kuesioner L2. Kalau versi gabung kelebihannya bisa untuk hitung olah cepat bisa membuat real count Agustus sudah bisa diketahui jumlah usahanya. Tapi kelemahan kuesioner panjang dan kemungkinan petugas tidak teliti 60. Misalnya versi potong maka petugas akan membawa dua form kan yaa yaitu L1 dan L2 61. Melanjutkan ke kolom berikutnya Untuk lembaga internasional akan dilakukan pencacahan khusus oleh task force tidak dibebankan ke petugas pcl
Bu Ros Pak Dedi
Bu Ros
Lanjut ke kolom nama usaha harus ditulis selengkap lengkapnya sejelas jelasnya 62. Penulisan nama usaha sebaiknya tidak memakai kata “pak” atau “bu” hilangkan saja 63. Penulisan nama disesuaikan dengan merk dagang usahanya. Apabila namanya memakai kata “pak” atau “bu” yaa tuliskan saja sesuai namanya. 64. Untuk abdan usaha misalkan Pt, TBk cara penulisannya ditulis di belakang contoh. Perusahaan Indofood, PT dan sebagainya bukan PT Indofood Penulisan nama usaha dulu baru nama pengusaha atau nama pemilik Dalam pemberian contoh pada kuesioner L sebaiknya jangan disingkat. Misalkan PMD harus dipanjangin Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
107
108
KEGIATAN/SUB KEGIATAN/JENIS BELANJA/RINCIAN BELANJA
524114 Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota Konsinyering Persiapan Pelaksanaan Workshop Uang Saku Konsinyering Persiapan Pelaksanaan Workshop Transport Lokal Konsinyering Persiapan Pelaksanaan Workshop Konsinyering Penyusunan kuesioner S SE2016 Uang Saku Konsinyering Penyusunan kuesioner S SE-2016 Transport Lokal Konsinyering Penyusunan kuesioner S SE-2016
522151 Belanja jasa profesi Honor narasumber setingkat eselon 1 di pusat(4 orgx2jam)
Konsumsi rapat di pusat Penggandaan bahan Laporan
521211 Belanja Bahan
(2) (1) 408 PENYUSUNAN RESULT FRAMEWORK SE2016
KODE
630,000
150,000
110,000
630,000
150,000
110,000
75 O-H
25 OK
75 O-H
80 O-H
18 O-K
1,400,000
250 50,000
(4)
75 O-H
8 OJ
10,000 OK 275 LBR
(3)
VOLUME
HARGA SATUAN (Rp)
POK PPIS 2014
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014 2,000,000
12,000,000
47,250,000
2,750,000
11,250,000
47,250,000
122,500,000
11,200,000
11,200,000
2,500,000 13,750,000
16,250,000
(5) 149,950,000
JUMLAH
-
-
-
-
-
-
-
-
(6)
-
-
-
-
(7)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(8) -
-
-
-
-
2,000,000
12,000,000
47,250,000
2,750,000
11,250,000
47,250,000
122,500,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,200,000 1,800,000 1,800,000 16.07
11,200,000 1,800,000 1,800,000 16.07
2,500,000 13,750,000
16,250,000
(12) 1.20
JUMLAH S.D JUMLAH (%) SEPTEMBE R
SEPTEMBER
(9) (10) (11) 149,950,000 1,800,000 1,800,000
JUMLAH JANUARI SISA DANA JUMLA (%) S.D (Rp) H AGUSTUS
JANUARI S.D AGUSTUS
-
-
-
-
(16) 2.53
(%)
2,000,000
12,000,000
47,250,000
2,750,000
11,250,000
47,250,000
122,500,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,400,000 2,000,000 3,800,000 33.93
9,400,000 2,000,000 3,800,000 33.93
2,500,000 13,750,000
16,250,000
(13) (14) (15) 148,150,000 2,000,000 3,800,000
SISA DANA (Rp)
JUMLAH S.D JUMLAH OKTOBER
-
-
-
-
-
-
-
2,000,000
1,650,000
12,000,000 11,850,000
47,250,000
2,750,000
11,250,000
47,250,000
122,500,000 13,500,000
7,400,000
7,400,000
2,500,000 13,750,000
16,250,000
-
-
-
-
-
-
1,650,000 82.50
11,850,000 98.75
-
-
-
-
13,500,000 11.02
3,800,000 33.93
3,800,000 33.93
-
(19) (20) 17,300,000 11.54
(%)
NOVEMBER JUMLAH S.D JUMLAH NOVEMBER
(17) (18) 146,150,000 13,500,000
SISA DANA (Rp)
REALISASI OKTOBER
350,000
150,000
47,250,000
2,750,000
11,250,000
47,250,000
109,000,000
7,400,000
7,400,000
2,500,000 13,750,000
16,250,000
(21) 132,650,000
SISA DANA (Rp)
Lampiran 5. Realisasi Anggaran Penyusunan Result Framework SE2016
-
-
47,250,000
2,750,000
9,150,000
37,800,000
96,950,000
4,200,000
4,200,000
1,646,000 -
1,646,000
(22) 102,796,000
JUMLAH
81.33
80.00
90.16
71.43
71.43
65.84 -
10.13
1,650,000
82.50
98.75
47,250,000 100.00 11,850,000
SISA DANA (Rp)
350,000
150,000
-
-
2,100,000
9,450,000
12,050,000
3,200,000
3,200,000
854,000 13,750,000
14,604,000
(24) (25) 80.09 29,854,000
(%)
2,750,000 100.00
9,150,000
37,800,000
110,450,000
8,000,000
8,000,000
1,646,000 -
1,646,000
(23) 120,096,000
JUMLAH S.D DESEMBER
DESEMBER
Lampiran
Lampiran
Lampiran 6. Foto Kegiatan
Rapat Pembahasan Outline Result Framework SE2016 Ruang Rapat Besar B, Gd.2 Lt.2 Jum’at, 5 Desember 2014.
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
109
Lampiran
Konsinyering Penyusunan Result Framework SE2016 Hotel Novotel Mangga Dua Square Senin-Rabu, 6-8 Oktober 2014.
110
Laporan Result Framework Sensus Ekonomi 2016 Tahun 2014
DATA Mencerdaskan Bangsa
BADAN PUSAT STATISTIK Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax : (021) 3857046, E-mail :
[email protected] Homepage : http://www.bps.go.id