REPUBLIK INDONESIA
PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH DAERAH ADMINISTRASI KHUSUS HONG KONG REPUBLIK RAKYAT CHINA TENTANG BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, Republik Rakyat China ("Daerah Administrasi Khusus Hong Kong") telah diberikan kuasa oleh Pemerintah Republik Rakyat China untuk membuat Persetujuan ini (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"); Berhasrat untuk memperkuat kerja sama yang erat antara Para Pihak dengan meningkatkan efektifitas aparat penegak hukum dari Para Pihak di bidang penyelidikan dan penuntutan kejahatan, dan perampasan hasil kejahatan serta proses lanjutannya. Telah menyetujui sebagai berikut: PASAL1 RUANG LINGKUP BANTUAN 1.
Para Pihak, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Persetujuan ini, saling memberikan bantuan dalam masalah pidana. 1
2.
Untuk tujuan Persetujuan ini, masalah pidana berarti penyelidikan, penuntutan atau proses peradilan menyangkut segala kejahatan yang pada saat permintaan bantuan, berada dalam yurisdiksi pejabat berwenang dari Pihak Peminta.
3.
Bantuan juga dapat diberikan dalam kaitan dengan kejahatan yang bertentangan dengan hukum di bidang perpajakan, bea cukai, pengawasan valuta asing atau masalah pendapatan lainnya, tetapi tidak dalam kaitan dengan proses persidangan non-pidana yang terkait darinya.
4.
Bantuan meliputi:
5.
a.
pengambilan bukti atau pernyataan dari orang;
b.
pemberian informasi, dokumen, catatan dan alat/barang bukti; .
c.
pelacakan atau pengidentifikasian orang atau barang;
d.
penyampaian dokumen;
e.
pelaksanaan permintaan pencarian dan penyitaan;
f.
membuat pengaturan bagi orang untuk memberikan bukti atau bantuan dalam penyelidikan, penuntutan, atau proses peradilan pidana di Pihak Peminta;
g.
pelacakan, penahanan, penyitaan, pengembalian hasil kejahatan; dan
h.
bantuan lain yang dianggap perlu oleh Pihak Peminta dan sesuai dengan Persetujuan ini serta hukum dari Pihak Diminta.
perampasan dan
Persetujuan ini berlaku hanya untuk pemberian bantuan timbal balik antara Para Pihak. Ketentuan dari Persetujuan ini tidak menimbulkan hak bagi perorangan untuk mendapatkan, menghilangkan atau meniadakan bukti apapun atau untuk menghalangi pelaksanaan permintaan bantuan. 2
PASAL2 KETIDAKBERLAKUAN
1.
Persetujuan ini tidak berlaku terhadap: (a) penangkapan atau penahanan penyerahan orang tersebut;
orang
untuk tujuan
(b) pelaksanaan keputusan pengadilan pidana di Pihak Diminta yang dijatuhkan di Pihak Peminta, kecuali diperbolehkan oleh hukum dari Pihak Diminta. (c) pemindahan terpidana untuk menjalani
hukum~_n;
dan
(d) pemindahan proses peradilan dalam masalah pidana. 2.
Dalam Persetujuan ini tidak terdapat suatu hal yang memberikan hak bagi satu Pihak untuk melakukan dalam wilayah Pihak Lainnya penerapan yurisdiksi dan pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh hukum nasionalnya secara eksklusif kepada pejabat berwenang Pihak lain tersebut. PASAL3 BANTUAN LAINNYA
Persetujuan ini tidak mempengaruhi kewajiban yang telah ada di antara Para Pihak, berdasarkan persetujuan lain, pengaturan lain, atau hal-hal yang lainnya, serta tidak menghalangi Para Pihak untuk saling memberikan bantuan berdasarkan persetujuan lain, pengaturan lain, atau hal-hal yang lainnya. PASAL4 OTORITAS SENTRAL
1.
Otoritas Sentral dari Para Pihak akan memproses permintaan bantuan hukum timbal balik sesuai dengan ketentuan dalam Persetujuan ini.
2.
Otoritas Sentral dari Republik Indonesia adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Otoritas Sentral dari 3
Daerah Administrasi Khusus Hong Kong adalah Menteri Kehakiman atau pejabat yang ditunjuknya. 3.
Setiap Pihak dapat mengganti Otoritas Sentral, dan akan segera memberitahukan penggantian tersebut kepada Pihak lainnya.
4.
Otoritas Sentral dapat langsung saling berkomunikasi, atau, jika mereka menghendaki, melalui Konsulat . Jenderal Republik Indonesia di Daerah Administrasi Khusus Hong Kong. PASALS PERMINTAAN
1.
2.
Permintaan bantuan dibuat dalam bentuk tertulis atau, jika memungkinkan, melalui sarana lain yang dapat menghasilkan catatan tertulis dengan ketentuan Pihak Diminta dapat menjamin keotentikannya. Dalam keadaan mendesak dan diperbolehkan oleh hukum Pihak Diminta, permintaan dapat dibuat secara lisan, dalam hal demikian permintaan wajib dikonfirmasikan secara tertulis dalam waktu 5 (lima) hari. Permintaan bantuan mencantumkan: (a)
nama pejabat berwenang yang melakukan penyelidikan atau proses peradilan pidana yang berkaitan dengan permintaan tersebut;
(b)
tujuan dari permintaan dan jenis dari bantuan yang dimintakan;
(c)
nnc1an jenis kejahatan dan status terakhirnya, serta pernyataan yang berisikan rangkuman fakta dan hukum terkait, termasuk hukuman maksimal bagi kejahatan yang berkaitan dengan permintaan tersebut;
(d)
rincian bukti, dimintakan;
informasi
4
atau
bantuan
lain
yang
3.
(e)
alasan dan rmc1an dari setiap prosedur atau persyaratan yang perlu diikuti oleh Pihak Peminta;
(f)
penentuan batas waktu yang memenuhi permintaan tersebut;
(g)
permintaan khusus untuk tujuan kerahasiaan beserta alasannya; dan
(h)
informasi atau tindakan lain yang mungkin dibutuhkan berdasarkan hukum nasional Pihak Diminta atau hal lain yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan tersebut.
diinginkan
untuk
Permintaan bantuan dapat juga, sepanjang diperlukan, memuat informasi berikut: (a)
identitas, kewarganegaraan dan lokasi orang yang menjadi subyek penyelidikan atau proses peradilan pidana;
(b)
identitas dan lokasi orang yang memiliki bukti yang dicari;
(c)
identitas dan lokasi orang yang akan menerima dokumen, hubungan orang tersebut dengan proses peradilan pidana, dan cara penyampaiannya;
(d)
informasi mengenai identitas dan keberadaan orang yang harus ditemukan;
(e)
penjelasan mengenai cara pengambilan kesaksian atau pencatatan pernyataan;
(f)
daftar pertanyaan yang ditanyakan kepada saksi;
(g)
rincian dokumen, catatan atau alat/barang bukti yang harus diberikan serta rincian orang terkait yang memberikan barang-barang tersebut dan, sepanjang tidak diatur lain, bentuk pemberian dan otentikasi barang-barang tersebut; 5
(h)
pernyataan apakah diperlukan suatu bukti atau pernyataan yang tersumpah atau pernyataan yang telah dipastikan;
(i)
rincian harta, aset, atau barang yang terkait dengan permintaan, termasuk lokasinya; dan
0)
putusan pengadilan yang terkait dengan permintaan bantuan dan keterangan mengenai penyelesaian putusan tersebut.
4.
Permintaan dan dokumen serta bahan lain yang terkait yang disampaikan untuk melengkapi permintaan dalam bahasa lnggris dan, apabila diminta, dilengkapi dengan terjemahan ke dalam bahasa resmi Pihak Diminta.
5.
Apabila Pihak Diminta mengangap bahwa informasi yang terdapat dalam permintaan tidak cukup untuk melaksanakan permintaan tersebut, Pihak Diminta dapat meminta informasi tambahan. Pihak Peminta harus memberikan informasi tambahan sebagaimana dianggap perlu oleh Pihak Peminta tersebut agar permintaan tersebut dapat dipenuhi. PASAL 6 PEMBATASAN BANTUAN
1.
Bantuan ditolak apabila: (a)
permintaan berkaitan dengan kejahatan yang dianggap oleh Pihak Diminta sebagai kejahatan yang bersifat politik;
(b)
permintaan berkaitan dengan kejahatan yang diatur dalam hukum militer;
(c)
permintaan berkaitan dengan penuntutan orang untuk kejahatan dimana orang tersebut telah dipidana, dibebaskan, dimaafkan atau telah menjalankan hukuman yang dijatuhkan oleh Pihak Diminta;
6
2.
3.
(d)
terdapat alasan kuat untuk menduga bahwa permintaan bantuan dilakukan untuk tujuan menyelidiki, menuntut atau menghukum seseorang karena alasan suku, jenis kelamin, agama, kewarganegaraan atau pandangan politik, atau, bahwa permintaan bantuan tersebut akan merugikan orang dimaksud karena alasan-alasan terse but;
(e)
ketentuan dalam bantuan terse but akan mengganggu kedaulatan, keamanan, ketertiban umum atau kepentingan utama dari Republik Indonesia atau untuk Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, kedaulatan dari Republik Rakyat China atau keamanan atau ketertiban umum dari Republik Rakyat China atau bagian dari padanya atau kepentingan utama dari Daerah Administrasi Khusus Hong Kong;
(f)
tindakan atau kesalahan yang dituduhkan merupakan kejahatan sesuai dengan permintaan, bukan merupakan suatu kejahatan apabila terjadi di dalam yurisdiksi Negara Diminta, atau
(g)
tidak ada jaminan dari Pihak Peminta bahwa bantuan yang diminta tidak akan digunakan untuk tujuan selain yang dinyatakan dalam permintaan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Diminta.
Pihak Diminta pendapatnya:
dapat
menolak
bantuan , jika,
menurut
(a)
bantuan dapat, atau mungkin dapat merugikan keamanan seseorang, apakah orang tersebut berada di dalam atau di luar wilayah Pihak Diminta; atau,
(b)
bantuan akan memberikan beban lebih bagi sumber daya Pihak Diminta.
Bantuan tidak dapat ditolak semata-mata dengan alasan kerahasiaan bank dan lembaga keuangan sejenis atau bahwa kejahatan tersebut juga dianggap melibatkan masalah fiskal. 7
4.
Pihak Diminta dapat menunda pelaksanaan permintaan apabila pelaksanaan tersebut dapat mengganggu masalah pidana yang sedang terjadi di Pihak Diminta. Pihak Diminta dapat juga menunda pemberian dokumen apabila dokumen tersebut dibutuhkan dalam proses peradilan perdata di Pihak tersebut, dalam hal ini Pihak Diminta wajib, atas permintaan, memberikan salinan resmi dari dokumen tersebut.
5.
Sebelum menolak suatu permintaan atau menunda pelaksanaannya sesuai Pasal ini, Pihak Diminta wajib mempertimbangkan apakah bantuan dapat diberikan berdasarkan persyaratan tertentu.
6.
Apabila Pihak Peminta menerima bantuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dalam ayat 5, Pihak Peminta wajib mematuhi ketentuan dan persyaratan terse but.
7.
Apabila Pihak Diminta menolak atau menunda bantuan, Pihak Diminta wajib segera memberitahukan kepada Pihak Peminta mengenai alasan penolakan atau penundaan.
PASAL 7 PELAKSANAAN PERMINTAAN
1.
Permintaan bantuan wajib dilaksanakan segera oleh pejabat berwenang dari Pihak Diminta sesuai dengan hukum Pihak tersebut dan, sepanjang hukumnya memperbolehkan, dengan cara sebagaimana diminta oleh Pihak Peminta.
2.
Pihak Diminta wajib segera memberitahu Pihak Peminta atas keadaan, ketika telah diketahui oleh Pihak Diminta, yang mungkin dapat menimbulkan keterlambatan dalam pelaksanaan permintaan. PASAL 8 PENGEMBALIAN BARANG KEPADA PIHAK DIMINTA
Apabila diminta oleh Pihak Diminta, Pihak Peminta wajib mengembalikan barang yang diberikan berdasarkan Persetujuan 8
ini apabila tidak diperlukan lagi untuk masalah pidana yang terkait dengan permintaan. PASAL9 KERAHASIAAN DAN PEMBATASAN PENGGUNAAN
1.
Pihak Diminta wajib mengambil tindakan sebaik-baiknya untuk menjaga kerahasiaan suatu permintaan bantuan, isi dari permintaan dan dokumen pendukungnya, serta setiap tindakan yang diambil sesuai dengan permintaan tersebut. Apabila permintaan tidak dapat dilaksanakan tanpa melanggar kerahasiaan, Pihak Diminta wajib memberitahukan Pihak Peminta sebelum melaksanakan permintaan tersebut, dan Pihak Peminta wajib memberitahukan apakah Pihak Peminta tetap mengharapkan permintaan tersebut dilaksanakan.
2.
Pihak Diminta wajib mengambil tindakan sebaik-baiknya untuk menjaga kerahasiaan dari informasi dan bukti yang diberikan oleh Pihak Diminta, kecuali sepanjang bukti dan informasi tersebut dibutuhkan untuk masalah pidana terkait dengan permintaan dan apabila diijinkan oleh Pihak Diminta.
3.
Pihak Peminta wajib mengambil tindakan sebaik-baiknya untuk memastikan bahwa informasi atau bukti dilindungi dari kehilangan, akses tanpa ijin, perubahan , pembocoran atau penyalahgunaan.
4.
Pihak Peminta wajib memberikan jaminan bahwa Pihak Peminta tidak akan menggunakan informasi atau bukti yang didapat, atau apapun yang berasal daripadanya, untuk tujuan selain yang dinyatakan dalam permintaan tanpa persetujuan sebelumnya dari Pihak Diminta. PASAL10 PENYAMPAIAN DOKUMEN
1.
Pihak Diminta wajib, sepanjang hukumnya memperbolehkan, melaksanakan permintaan untuk menyampaikan dokumen menyangkut masalah pidana.
9
2.
Permintaan penyampaian surat panggilan sidang yang membutuhkan kehadiran seseorang sebagai saksi di Pihak Peminta diberikan kepada Pihak Diminta paling lama empat puluh lima (45) hari sebelum kehadiran tersebut dijadwalkan. Dalam keadaan mendesak, Pihak Diminta dapat mengesampingkan persyaratan ini.
3.
Pihak Diminta wajib memberikan bukti penyampaian dokumen kepada Pihak Peminta. Apabila penyampaian tidak dapat dilakukan, Pihak Peminta akan diinformasikan dan diberitahukan alasannya.
4.
Seseorang yang tidak dapat mengikuti proses yang disampaikan kepadanya tidak akan dijatuhi hukuman atau tindakan penghukuman lainnya berdasarkan hukum Pihak Peminta atau Pihak Diminta. PASAL11 PENGAMBILAN ALAT/BARANG BUKTI
1.
Pihak Diminta wajib, sepanjang hukumnya memperbolehkan dan berdasarkan permintaan, mengambil kesaksian, atau mendapatkan pernyataan dari seseorang atau memintanya memberikan alat/barang bukti untuk diserahkan kepada Pihak Peminta.
2.
Pihak Diminta wajib, sepanjang hukumnya memperbolehkan, mengijinkan kehadiran orang sebagaimana tercantum dalam permintaan selama pelaksanaan permintaan tersebut, dan dapat pula mengijinkan orang tersebut dan kuasa hukumnya untuk menanyakan orang yang sedang diambil kesaksian atau buktinya. Dalam hal tanya jawab langsung tersebut tidak diperbolehkan, orang tersebut diijinkan untuk menyampaikan pertanyaan tertulis.
3.
Seseorang yang dari padanya bukti didapatkan di Pihak Diminta sesuai dengan permintaan berdasarkan Pasal ini dapat menolak memberikan bukti apabila hukum dari Pihak Diminta atau Pihak Peminta mengaturnya.
10
4.
Apabila seseorang di Pihak Diminta menyatakan bahwa terdapat hak atau kewajiban untuk menolak memberikan bukti berdasarkan hukum dari Pihak Peminta, Pihak Peminta wajib, atas permintaan, memberikan surat resmi kepada Pihak Diminta mengenai keberadaan hak tersebut. Dalam hal tidak adanya bukti lain, surat resmi tersebut menjadi bukti cukup dari permasalahan yang tercantum di dalamnya.
5.
Untuk tujuan Pasal ini, pengambilan pemberian dokumen atau barang lainnya.
bukti
termasuk
PASAL12 KEMUNGKINAN ORANG DALAM TAHANAN UNTUK MEMBERIKAN BUKTI ATAU MENYEDIAKAN BANTU AN
1.
Seseorang yang dalam tahanan di Pihak Diminta dapat, atas permintaan dari Pihak Peminta, secara sementara dipindahkan kepada Pihak tersebut untuk memberikan bukti atau menyediakan bantuan dalam proses peradilan pidana di Pihak tersebut.
2.
Pihak Diminta memindahkan seseorang dalam tahanan ke Pihak Peminta hanya jika: (a) orang tersebut secara pemindahan tersebut; dan
sukarela
bersedia
atas
(b) Pihak Peminta setuju untuk mematuhi segala persyaratan yang ditentukan oleh Pihak Diminta terkait dengan penahanan atau keamanan orang yang akan dipindahkan. 3.
Apabila Pihak Oiminta memberitahu Pihak Peminta bahwa orang yang dipindahkan tidak lagi diharuskan untuk ditahan, orang tersebut wajib dilepaskan.
4.
Seseorang yang dipindahkan sesuai dengan permintaan berdasarkan Pasal ini wajib dikembalikan kepada Pihak Diminta berdasarkan pengaturan yang disepakati Pihak Diminta sesegera mungkin setelah orang tersebut 11
memberikan bukti atau menyediakan bantuan atau pada waktu yang lebih cepat bilamana kehadiran orang tersebut tidak lagi dibutuhkan. 5.
Seseorang yang dipindahkan mendapatkan pengurangan masa pidana yang dijatuhkan di Pihak Diminta sesuai dengan waktu yang dihabiskan di tahanan di Pihak Peminta.
6.
Seseorang yang tidak setuju untuk memberikan bukti atau menyediakan bantuan berdasarkan Pasal ini, untuk alasan tesebut, tidak dapat dijatuhi hukuman atau tindakan penghukuman lainnya berdasarkan hukum dari Pihak Peminta atau Pihak Diminta. PASAL13 KEMUNGKINAN ORANG LAIN UNTUK MEMBERIKAN BUKTI ATAU MENYEDIAKAN BANTU AN
1.
Pihak Peminta dapat meminta bantuan dari Pihak Diminta untuk mengundang seseorang, selain orang yang dimaksud dalam Pasal 12, untuk memberikan bukti atau menyediakan bantuan di Pihak Peminta. Pihak Peminta wajib membuat pengaturan yang layak untuk keamanan orang tersebut dan memberikan informasi mengenai pengeluaran atau uang saku yang dapat dibayarkan.
2.
Pihak Diminta wajib mengundang orang tersebut dan memberitahukan sesegera mungkin mengenai tanggapan orang tersebut. Apabila orang tersebut setuju, Pihak Diminta wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memfasilitasi permintaan tersebut.
3.
Orang yang tidak bersedia memberikan bukti atau menyediakan bantuan berdasarkan Pasal ini dengan alasan tersebut tidak dapat dijatuhi hukuman atau tindakan penghukuman berdasarkan hukum dari Pihak Peminta atau Pihak Diminta.
12
PASAL14 TINDAKAN PENJAGAAN
1.
Tunduk pada ayat 2 Pasal ini, apabila seseorang berada di Pihak Peminta sesuai dengan permintaan yang dibuat berdasarkan Pasal 12 atau 13 dari Persetujuan ini: (a)
orang tersebut tidak dapat ditahan, dituntut atau dibatasi kebebasan pribadinya di Pihak Peminta atas setiap kejahatan yang dilakukan sebelum keberangkatannya dari Pihak Diminta;
(b)
orang terse but tidak dapat digugat dalam proses persidangan perdata sebagaimana orang tersebut tidak dapat digugat apabila ia tidak berada di Pihak Peminta; dan
(c)
orang terse but, tan pa persetujuannya, tidak dapat diminta untuk memberikan bukti dalam setiap proses persidangan pidana atau membantu setiap penyelidikan pidana selain dari masalah pidana yang terkait dengan permintaan.
2.
Ayat 1 Pasal ini tidak berlaku apabila orang tersebut, setelah dibebaskan, tidak meninggalkan Pihak Peminta dalam waktu lima belas (15) hari setelah ia diberitahukan secara resmi bahwa keberadaannya tidak lagi dibutuhkan atau, setelah pergi meninggalkan, kembali lagi.
3.
Seseorang yang setuju untuk memberikan bukti sesuai Pasal 12 atau 13 Pasal ini tidak dapat dituntut berdasarkan kesaksiannya, kecuali untuk sumpah palsu atau kejahatan terhadap proses peradilan. PASAL15 DOKUMEN DAN CATATAN LAIN YANG TERBUKA BAGI UMUM
1.
Pihak Diminta wajib menyediakan kepada Pihak Peminta salinan dokumen atau catatan yang terbuka bagi umum.
13
2.
Pihak Diminta dapat, sesuai dengan hukum nasional dan kebiasaannya, menyediakan Pihak Peminta salinan dokumen atau catatan yang tidak terbuka untuk umum yang dimiliki oleh departemen dan lembaga negara. PASAL16 PENCARIAN DAN PENYITAAN
1.
Pihak Diminta wajib, sepanjang hukumnya memperbolehkan, melaksanakan permintaan terkait dengan masalah pidana di Pihak Peminta untuk tujuan mencari, menyita dan menyampaikan barang kepada Pihak tersebut.
2.
Pihak Diminta memberikan informasi yang mungkin dibutuhkan oleh Pihak Peminta mengenai hasil dari pencarian, tempat dan kondisi penyitaan, dan penahanan selanjutnya dari barang yang disita.
3.
Pihak Peminta wajib mematuhi segala persyaratkan yang diterapkan oleh Pihak Diminta mengenai barang yang disita yang diberikan kepada Pihak Peminta. PASAL17 HASIL KEJAHATAN
1.
Pihak Diminta wajib, atas permintaan, berusaha untuk memastikan apakah terdapat hasil kejahatan yang berada di dalam yurisdiksinya dan memberitahu Pihak Peminta mengenai hasil pemeriksaannya.
2.
Dalam hal ditemukan hasil kejahatan yang dicurigai berdasarkan ayat 1, Pihak Diminta wajib mengambil langkah yang diperbolehkan menurut hukumya untuk mencegah segala transaksi, pemindahan atau penghilangan, atas hasil kejahatan yang dicurigai tersebut, sementara menunggu putusan akhir dari pengadilan Pihak Peminta mengenai hasil kejahatan tersebut.
3.
Pihak Diminta wajib, sepanjang hukumnya memperbolehkan, memberlakukan putusan akhir penyitaan atau perampasan
14
hasil kejahatan yang dikeluarkan oleh pengadilan Pihak Peminta. 4.
Dalam menerapkan Pasal ini, hak dari pihak ketiga beritikad baik wajib dihormati berdasarkan hukum Pihak Diminta. Apabila terdapat gugatan dari pihak ketiga, Pihak Diminta wajib mewakili kepentingan Pihak Peminta untuk menahan hasil kejahatan hingga adanya suatu putusan akhir dari pengadilan Pihak Peminta.
5.
Pihak Diminta wajib mengeluarkan hasil kejahatan yang dirampas berdasarkan hukumnya. Apabila hasil kejahatan berasal dari kejahatan korupsi menyangkut uang atau harta milik negara, Pihak Diminta, setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk mengembalikan hasil kejahatan tersebut, wajib mengembalikan sisa hasil kejahatan tersebut kepada Pihak Peminta.
6.
Untuk tujuan Persetujuan ini, "hasil kejahatan" meliputi: (a) harta senilai jumlah harta dan keuntungan lain yang berasal dari kejahatan; (b) harta yang berasal atau terbentuk secara langsung atau tidak langsung dari kejahatan; (c) harta yang digunakan atau dimaksud untuk digunakan berkaitan dengan kejahatanatau nilai dari harta tersebut. PASAL18 SERTIFIKASI DAN PENGESAHAN
1.
Tunduk pada ayat 2, permintaan bantuan, dokumen pendukungnya, dan dokumen yang diberikan untuk memenuhi permintaan, tidak membutuhkan formulir sertifikasi atau pengesahan.
2.
Apabila, dalam kasus tertentu, Pihak Diminta atau Pihak Peminta meminta dokumen untuk disahkan, dokumen wajib disahkan menurut ayat 3.
15
3.
Dokumen disahkan untuk tujuan Persetujuan ini jika: (a)
dokumen seharusnya ditandatangani atau disertifikasi oleh hakim atau pejabat lain di atau dari Pihak yang memberikan dokumen; dan
(b)
dokumen seharusnya disegel dengan segel resmi Pihak pemberi dokumen atau Menteri, Departemen atau pejabat Pemerintah dari Pihak tersebut. PASAL19 PERWAKILAN DAN BIAVA
1.
Kecuali diatur lain dalam Persetujuan ini, Pihak Diminta wajib membuat segala pengaturan yang diperlukan untuk mewakili Pihak Peminta di semua proses peradilan yang timbul dari permintaan bantuan dan wajib mewakili kepentingan Pihak Peminta.
2.
Pihak Diminta wajib menanggung biaya untuk memenuhi permintaan bantuan kecuali Pihak Peminta menanggung:
3.
(a)
biaya perjalanan dan akomodasi serta uang saku orang yang menyediakan bantuan sesuai dengan permintaan yang dibuat berdasarkan Pasal 11, 12 atau 13 Persetujuan ini;
(b)
biaya pejabat pengawas atau pengawal; dan
(c)
bayaran dan biaya untuk ahli dan mereka yang terlibat dalam penerjemahan dokumen.
Apabila ternyata pelaksanaan permintaan membutuhkan pengeluaran yang sifatnya tidak terduga, Para Pihak akan berkonsultasi untuk menentukan ketentuan dan persyaratan agar bantuan dapat diberikan.
16
PASAL 20 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang timbul dari penafsiran, penerapan atau pelaksanaan Persetujuan ini diselesaikan melalui saluran diplomatik apabila Otoritas Sentral tidak dapat mencapai kesepakatan. PASAL 21 AMAN DEM EN
Persetujuan ini dapat diamandemen setiap saat melalui kesepakatan bersama Para Pihak dan amandemen tersebut berlaku tiga puluh (30) hari sejak tanggal Para Pihak saling memberitahu secara tertulis bahwa persyaratan nasional masingmasing mengenai pemberlakukan amandemen tersebut telah terpenuhi. PASAL22 PEMBERLAKUAN DAN PENGAKHIRAN
1.
Persetujuan ini berlaku tiga puluh (30) hari sejak tanggal Para Pihak saling memberitahu secara tertulis bahwa persyaratan nasional masing-masing mengenai pemberlakukan Persetujuan telah terpenuhi.
2.
Persetujuan ini berlaku terhadap permintaan tanpa melihat bahwa tindakan atau kealpaan yang terkait dengan permintaan tersebut terjadi sebelum Persetujuan ini berlaku.
3.
Setiap Pihak dapat mengakhiri Persetujuan ini melalui pemberitahuan secara tertulis setiap saat dan Persetujuan berhenti berlaku enam (6) bulan sejak tanggal diberikannya pemberitahuan tersebut.
4.
Permintaan bantuan yang diterima sebelum berakhirnya Persetujuan tetap diproses sesuai dengan ketentuan Persetujuan seperti ketika Persetujuan ini masih berlaku.
17
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah diberi kuasa oleh masing-masing Pemerintah , telah menandatangani Persetujuan ini DIBUAT dalam rangkap dua di Hong Kong pada tanggal tiga bulan April tahun dua ribu delapan dalam bahasa Indonesia, lnggris dan China. Semua naskah adalah otentik. Apabila terdapat perbedaan penafsiran , naskah bahasa lnggris yang berlaku.
UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
UNTUK PEMERINTAH DAERAH ADMINISTRASI KHUSUS HONG KONG REPUBLIK RAKYAT CHINA
Signed
Signed
HENDARMAN SUPANDJI JAKSAAGUNG
WONG YAN LUNG. SC MENTERI KEHAKIMAN
18
REPUBLIK INDONESIA
~ -J;N .t f Hi! r•~J *'i1 ~{-) ~ 1J VJ\ Hi~ mm 1£ {,~ ~ ~fn ~ f~ ~ 1j fl 11~ ~~ 18~H1~} ~ J,:J_ &
m w1{, J 1m1Y~ 11~ 1~ 1JF. r¥ 75 Iii s'9 ~ tJg , ·)./ J·Y:
)JJJ ~;f.Jt
~J JJu ~ro fir: K;9 ~
h· 1'1'-1 ~ ;.p; ir- v1_; ,
"II I' . ..
><
'
Jji,.t ~ ltii Ji:: 1(1] IT ' JfU $ $ '.§: }~ ~ 1f 1i:IT ftl 1i1-=J 1ihl l'I'') ftl ft ' ti!! t~ TIX fl 1~! fY. JY , 1fIT ~~ ~n 1j f~ IZh NtJ ~f,J >1< t1'J ~ te lt!J JJ1 <j: ~i~ :J< ti J: 1·~; f~ IJM l'l'-J r=iJ 7-~ ~~ 2.
•li1f 1:{w W8 l!,~l 1 ~ 1'1'-J
"
* * JJ "r :?it ™ ~~
m-
~ M~Pf f~ f#J 15l - 1f. tlfil 1g ~M ~.x .tt tu!. f)l r:J5 .;J:; H t11-J V7- f_f ~ W fj ifil fJ~ la ll)J • 1B /f' oJ J.?-J: ~-_till J"~ 1J1~ ffiU ~"'1 ~~ JrlJ rJ ~ j£ rt~ f!rl ff
3.
Ht fJ.~ I~» f!)J
0
~
.x f'j:
( d)
$
!Ji fJI: 1~ M~ 11~ .A 1±Eifll HiHJ ~ ~~ ~2 :&: lbh D}J ;
( h)
~rITi >.K 1I i%jj LJ}J
;
* 15 l:r'] f'l 1+ 1w 1!t , ~
f?l F.$ Nr ~ Et9 ML r-t -tS
t~ :t~ 1!.X: rL 11~:iv J :r; 1 1-1
* it;J k & 1& * 11 ~m
i~ 11 111''.1 J-+ 1~
0
-1s: ithh J£ ~ .t ~ mv~ ~t ff,CJ ~ 15 z pi,i~ rrr ~ 1Jt 111~ +1:1 EL ui BJJ ~ ~s: ltti J:ii n"J f~ 9:. "1~ -1' itf. 1:. fl fnJ a"M .f.l A.~~~ , !Iii~:@<;~~~ M\11J.~ W<. l~El. if fA fi ltJ1 WJ Mi}~~
s.
fffl ;flj
~
2
( b)
' fJJ -tE
rEi ~rli >R J=i 01 r! ~ f9T :g: ~t o"J nra 1t,r1 ~ ~- •
;
~!U ~~ tr: !lt l~H
*~~~~~~n~•~~~~ - ~~J=i~a~~ ft ~m~fi
2.
t li J~ )5 l[f~ fl~
;(£ fJJi ~~ >.R "J:j ~fil ttl tt~ fr ft 3w >R 17 Ffr }'!J ~ 1¥"1 Jflj ~ *IJ iR
k* k<:J /j ~till ~l 1-=~ ~Yl JE. % ~ ~ 1J~ ~~ 53 - K:~1$CJ1i ~( ITTi 1'1'-J ~;: M .ft~ ;tn
Q
-* ltt '.xE 7F 1~ ~~ ~~ 1f HI~~ Jt fill tjjjj ~ , V: tJI: 1ilG IXl J-J; ft!1'l'rkr77c ITd -fr k:li1 *!1 ~ )7 z 11ij {:?f.1£ IY9 ~ ~JS · 1J' -1' 1~: f/JJ Tii m: *c.J ~ )J f~ D~ ;!J~ flt! la ~ , 9: tJI: JJX: l-"IJt ft!!, 'I'~ ?YC
Im f ti B. t-! 15t ttti J:JJJ
"
m
*-
2. EP Ft:. ~ I: ~ j~ fn ~ B''J rp {,, ~ ~m a] r! Ez *1£ Fi!fi A ffll f.IS1115 ~ !f--1 ]JU I J: I& 1illi B(J '-1 1 { ,, {~ l~M fi& ~! iC~ ~ aJ ~ ~ *-~ Jt if~ :ct f3't t¥f. IY'J A. Ll .. 3.
<)
111= ~
tffi {f(:i 1110 -- /J lf:J TiJ ]! 25( ;It. cp L' ~ lihi · ft-:i. ~JI lf"f ~ Mfi1 ~ t..~ Mj;1 1i-j 1
Ji '
3
l.
lt1 WJ 1ffif
*
~Ji i)
J1 mi jf te '
:@(; :t±
n:r fjg l'I~ 'l'(J ?Jl T
'
i) 11 f11J I 1J ~
vm -i!i=
~~-~1i~mm·~~••oo~•~~m~~&~*1J~~ti~tt ~l"J )[)\ i)t T ~ ftti !'.(-] 911 ·In 75L ~ ~ ' ~ ~ >~ 1J LfJ 7l 1~ ~J\ T' ~ ~'F . nu tfM 11.f t) o fiJi mte · {Cl. {E li:t ~ · In Dr. T , ITTli ~§1 ~ li C5) JI( P\J iJ ;Ii- r(rifi't'¥. ?.~
**
0
*
0
1a ~ ~ JllJ f; $
Ca)
~ 11· ~i1 ~lli ::K ~ ~m 1¥J fti};
Cc)
'.ti 1"'.J 16f.] JflJ 1J; ~~ ]i'. B''J ti 'f:I ;fl I JJl y)t IJl'J ti'O jIB; , i) & ·Ii£ 91J 1:Y Mfil $: 111Elrt1$ tfil ~ B'9 I~ iill · 1Y. :l'f1i ~-jlf pfr IMtl-'¥ 1¥J ~il 1J"" l'l'-J i1~ ?F:6 7fU
( e)
n11 j ,{fr~ 1~ t) ~ 1tr l'.t9{f111J ¥-¥ lJIJ f.fil ff ~JG~ >R l'l"J (fr t~ ~IQ EEi Jx trn ilifj :
(h)
f=I~ *~ff li'-J
*
*)
fH ~~ .fJ>'l ~N >~ti~~ lili rt H! rrr ~Y! ;zE [I~ Jt {-lli 11 w~~ !.tX /J~ ~fi ' m~8~Dm*ffiW ~~® ~~~~~
ta)
t. ~-,~; ~ I~ l'.lkJ ~
Im /~ ffilJ 1tI it ~HU $ 7-1' H~ tR Ff (1"J {;~ Ft-1 1¥1 A fl"J .q. it ,
Pfr 1El'1'-J ~~ ; 4
:sx
0
~!(I ~ &
~ti!~ t& ~ ~
Cc)
x {Cf: E8 A. l¥J g 5} & !~ frr 1± J:fil
r-1~ f·~ {~ J:f 1~1~ ~FJ 1*
~t ~Ii
x: ,i_e u"J x 1tf:
'
t) Ez. ~it 1'1~ tJ
• ri~ A. &1J ,i~ JflJ ~$
A ;
· $2 J!J< ~ ~~ t~ 0::10 g o"J rru ~ ,
J:Jz.. ~:r ~J.U ~
*
~w~~~~ ·~• ~m•~n~~aA.t~~~·~ & (-tt 15.:l fj" Jt 111! ~Jl jE 8':1 ff(e 1m1 179 )tJ 11±1i ~m iV2- ~ J:. ~ :>r. 11:: •
fJR f!JG ~q ~j Rn El 1¥J ~ ~ [J{j rw 511k
x
*c
:
:int l:Yi fi"Z! D~ !:t,,\G I~ 3Ll1 ~ :a ™: ~ *-~ ·~ tf <7fr ~ rt !JX ~I: ~~ ~51. ;:~ )t'l':J ~.*
( h)
ill!; ;
*
(i)
!'1 aM rrr I~ -Sf-1¥1 ~~- g'E • ~ Jzlf .B,\Z !fo/.) Mi(!~ ta1i )fil ' B tr; Jt PJT {E J:ili ; &
(j)
~ Pfr J1tf >~ ~ t.hh !Ill~~ B''.l fE 1nJ i-li: fil JffJ 1J (1'-J *-~ J;;J 'ti li''J I~ ~
4.
Fi~
r~M Ii~ ~i~ $11
0
* · tJ J.i Si it:!J *l¥J )(: f~
· tJ &
{t:j:
» J..t 111! B MM M·M ~II tJ ~ .£ ,11: M · rm
~~m~~~*~·~~~~~••aR*h~$~~~~~~
s.
W~ * IJ £lc1 fit& ~ fir~* frr ~ l¥J ~ M~ J.E. tJ ~ ~ ~r1i * ·TiJ '.?f ;J< f!.J f:tt
J:N Ml ~ ;fSJ. "
~
* Ji
~fi fJ& ft~ fJJ( fi! >.K tJ ~~ ~ Jfil ti frr!f >.K
5
rfr tiff 81 J:~7 f1 nfi :fS~
,
cc)
~ff* ram .rr- llCI ~ # fj rm ~'i ~ A. ~ fj B''l .f& r1 · rrn ~~ .A tJ pq fE1J - · ~ fi Z:E :fJJt ~·~ 15 ~ ~~ 115t tr: ~ , J(: :£ 1!lli :;11 ILJt ;Jjfl_ ~ 9JG m~
*
e
JflJ :
~ 71S 7t mI Ell .ftl lli m! te IZJi !IJ1 ~~ ::R 8"J Fl ~!'-1 • ~rd£ ~ At ,A.1'1':1 till ff~ , 'ti J5tJ , ~ #. , ~ $1-¥ .t!X: U:1Z 1115l f~li{ ITIT ft~ it , ~ f1E~ r~ :fr.i a~ A ,
I&: tJjJi tl)J fl~* H~
*gI i:5l
~j< A. l&I ff: 11 rJ ~~ ~ JJil [l(I ffri ~ ~
-1' flj ; (e)
~f~ffrhW1*1ffilWEP~~~Illi;J:t5f-O~(i"J
ttffe. , 32~ · 0J~ 19( !¥ sJt J~ ~ {IJ 1irl: , ~ J.flt ~ M: IJIJ fr JL3l lilli rm a , wr til 7,.i 1 f:i =!j1:1} A JX j l~ ~I I ~ f.fJ .:t. fl • }.!jZ if} tffel t§: 9=1 ~Jr A .t:.\'.; A ;fCI ~I DX: Jt ff: 1UJ ftl~ 7t B'-J ~ i£ ~ 0 :f~ ff. · rjQ W! t~ W. 1§= ri! ~ J51J 1Ju~ ltlli lrJ ~~~IJ~ :
*
*
cn
111'. rn lfl1 tm F& fir~
*M-
~~' siz 1'fl'.I J~
fr l'.tj fr: JJ~ }.!x; -f fl: Bt
,
~1 1 1,: Nfl
f~ fW r.~1 ~~ 1i th i'l'-J
'H 1't lnJ
~*1J~aj$~•~•~·~~•~mtt:~
~Af ~
la)
*-F
1n~ ti ~ ~ ~ -1' ~
, fifi fil1J
m"M: ~ ®j ~f.f
*>R 119 ta W.Ft£ *HJ r7'J PJr ~Fl~
0
Ht: t1:1~ ihJi IlJJ ?r ~ fEI !§' i:iJ ~~ 12r 71' f IJ "M: ff i nJ A l't''l Y: ~ , 1' ~fill ~ A.~~*~*15 ~m~~~ ~ ~ * ; ~
rJJl .~11*J=j71' "j=jJ *-'li ~.DJ 1* ~ ~R :fi & ~'f:I ~'.fi ~i' ;r15 {;tl f1~1 Llk-J f£, W l!Q ~~ )~ 11 VJ\ tJ5l ~~ ~ rJi & !H !& • 'f-1: ~ r;_ E13 , nn :ft! M~ m: {~ tJ;b 13}J "
3.
t-i -r1r ·1¥1 *1t ::V~ ff if~ ;ffil
* il m :tt * 1J 1i (t-J JflJ * 3t fi i¥J Y:. f tr tEl >J< ; ;
~n lL 11n ¥A rs ~
4.
r¥
~IE
~ ~F~
~
~n ~ >J< ~~ ~~r Ffr ·11r} ~ 1J',1 • :r1Jz fir~ >~ J.J v'.f\ ~r I/Mi *~ ~,:z. 1'J ~ ~ Y:. f!=I= • 1 0
m1r. !lt ff!t rfc
6
*
·Ji~ n · ~ ~~ ~ ff Fl':l ~ •JJ ?E f:I!
f. ·
tm
{I 1.& j~ 4-: fl$ ti~ M~ rr~J
5.
11~ {E ~ ~ 11 i {Lt Elk) );~i l~H
EJ!(; 1Fb k~ tA fl Jf~ >R ~ iJIJ
I'" mfj~ ·1a D}J
' 1fil rirn >.K ) j ~fl ry J~ 13]'
0
m*15~~~rrm•m s ~M~*~•~&•~~m~Fm~
6.
thb D)J
•
f!U ~ ~ ~J ~ ~~~ f~ ffj( & f~ ftt-
tJJl fi~ lJJJ l'l~ £~1J fir 9JJ
1.
t.
*
* 1J *
~n to *0 W<: 1M~
~ff .>F: Ji
0
mf~ Ith DJJ
• ~ffii IB
wJt?t t§ ~ !:!.\G ·1~ ~~ -tJ.t fJt -~i
•
t&t.i DJJ fiflf >.K ~JI rl 1 -tJ~ f.rlf >.K 15 ~ ±. ~; {~ t~M
n< rt?;!~ Jj 1¥.1 iti n~ ill~ 'f.J\ f=r ·
1lll
in i-r: ~ n 1j1 rt i 11 Nr ~ Blf o~ ffm l!ru rs . 1:ie ~1.~ ~~1 >.K JJ PJr ~ )R 1'1"JJj ,J:~ w~ f i
2.
~ ~PJ >.R 1J ~n 1~ ~ 1f ii=ff J:iJ ~E gfj ~~ ~ ill ~ ~ ¥Ji fj ~flj )F: l'l"J 'I 1f i~c 1
~ JI% 1~ t~ i~ ?£ ~ll ftr r~~J >J< JI
.
·
~fI lli
0
m1\i~
I.
f~ tiM
-x 1't tJ &
* h Jt * *1ro ~Ji 11~~
iJ~ ~,y 1'11,1 '!"1'I- r)~ -F ,7J1 fj ~1!J > .K •
l'l"J
m n
.*
pJT ~g ' *4- WJ ~,!] >.R ' ~fl ~I''] pg ~ & ~ i S· .r~ ~,{f >F: ~I&~ i:E fDJ 3V11¥ f({u ,51r~ ~1~ + l!'.il J>( f* ~e?~
w;
0
WJ 11>Z ~~ >.K 15 ~n :tE w~ fs ~11 *rm}~· 11t 7
rr:
*': 'rn fv .11u * H
•
*n
* *n
~Flf ~Jl j:lr~ tt: Pfr tJ~ , H~ ~~ HJ! fJ~ 11'-J I~ )jS!. & f~ tJ~ 1~ ~&,: , fEl 1£ 1 ;1,~ >l< Pfr M~ .p. IY~ Tj;f. !j'.'; '1!1: 't)~ ~ ~ ~~:tr~ & ~ ~8~ (1'] ffiti IRl 1 7'J ' j;J & (I: ~JJL rlflr
2.
nu
}j [J ff~ fl~ '[I~ y)[
w~
3.
* 15
I''
I
HIJ jfil1 f~U ~
~R JL!-t rrr 115 •
*
0
um 1Wd~~ ~ ~ ~s~ 1£ ~ ~ ~ ¥tl f* ~~ ·
~-~~~~~m-~~-~B~~m
*
*
~ tt t~
0
*
~m 15 ~11H£1/u~ f;f<: F.ff • ~~ :rEi ITTlJ >R 11 ·JJ )t ICiJ % · 1m h -f ~ 1~ m ~N~ft~~m~~~M~-~~~-m~~ffW•~·W~*ffi~
4.
i:i. ~Hf:I m~
~ fifxf
I.
nr"'3 ~1#"-*
0
*
11 ~fi if~ 7E 1f ?ff:@'. ~9: fl"J ~{[!WI IAJ
I
¥)~ fj ~ ~ Jfll 1 j{ .J~ '1'I l't''J
0
~u5tf *~a~ *JtA.tJ ~A.~?ta~w >R 11 te riw B''.lNt.~~ £ • 1
2.
x.
1
J1~ >F:~/11-Ef~J£MJU~JL~
l.:l MM:¥0/'~ I- L1~(45):R.l•~fEZfrJJ>F:}JHJ 1 I\ 1 n ~ ·f·j!J tY-c "T · :rm t.ir1.:-1< J1 TiJ Y2. llffi ill rffi! #=J. JE:
wJ I~ Jtl 0
1E~~~
0
fJll ~pf* 1J ~ li'TI f,~J
3.
('I: •
Ml ~i1i
* 15 * ~fl ~11
*
tH~ :5( ~ ~ 3( f'I: ~ l]JJ
~;;: >F: 1J
· ~ f5 :>;n ~ IMJ JJf.: Qq
0
~D ::f 85 ~ iid jl~F.J 5(
0
tm fJJ( ~ ~ A. t5t fJ ~ ':'J ~ ~ *ft~ A. r~ 7! µ13 ;f!f ff: X.1* (t"J ~}l Jt · ~Fi "-* }j 1-% 1JSZ ~m )J ::f 1tl tR t~ 71~ ~(:JI'] r! ~rm J~ JU~ f~ ~~A !:!X 1r!l J t fjfil }JIJ ~ffi flJU
4.
ti'if nlli
*
0
8
*11
rr ;it tt f1!f fff ~ ~t ~ if!B 111 r"l · jQ lfi:J irlf; J,u >R · iI< mz ~ itt,; A Lt-1 f.fi'. fJt :ex: tr.il tf:r tl.t!. ~ ~ ~ o f~ · :sx: ~ * flli ~·~ x ,:i:. ~ v~ ,Cjj', u · i~ 1µ~ ~~ x ~ 1& a1~
i.
>J<.
~ji
1
JI "
rJ.l'l ~,i1 >F: JJ m{-t ~Ft 1~ ~ ?rr ~ §t ~ f8 ~ P'J , tW n'F 1i:: ,1,11 >k IAJ rrr t~ l=JJ=J ~ A -t {F.1f)l fi· ~lITi 5,K WJ wa 1:E :I:~ ' J;) riJ ~t ~f ~$i ~A J: ».. Jt rl ti~ 1-~ -£. 1(uIE fBl 1!j( ~~ ~~ H~ D.X: ~£! tJ~ l'l"J A ~ ij W\ r~~ 120 :::f ?£t'. ~LF ~ fr t.fi ~~ llj ( rn Ml 11_,~ ' WJ ~ ~ A l: ~fl ~ n~ rJt :5<: ,:if Lill rt=ii ~
2.
» 0
0
~o rJJl ~~]
*
* 1.i 819f!1$
}j :g)(;lf¢f
H~ ~
' ~A nJ tf! ~ 1'1= ;m
f!lj f~ ~1£ ~-F~M*®~91£•M>J<1.i•·~--~Amm~w~ ~
3.
I
*tJ
~A tt flf} i=J. ti flJ g.JG 17 ff fN !~ ;j,tr >R ti 1r-1 u~ 1f-t§ ~7.7. f'lr:: =*' n111 '""J! ·:l'; !7 ..;if· i+I rm;~ -e o ~ =:=t:: 7r: -1= 1:1-1 (II· ".-111·j ,,. ,,, ' & r!J:j Ii~ ~k 1'"" h-m iJC 1- ii'il. ' ,.,!J tflaJ
4.
~n ff 111.f± fEt lWi
:flJ 5£ ~
,
tt~ ~ l!R LU~ Jt Pi1· NPJ+:i:n (1'j m
7-i'- ~ f!j "
1.
f15l i.~ ftfl 1£
*
~jlj 5!< 1J ~A
, -a:J ~ fJ<. Jj !'.t-J t;rli >R ·
>}<~·~~~*~~~$~-~~~~-~~*~®
9
~ 11~ f& ~ ~ gfi
~
*
lfiJ .f£- ~ ~ fJJl ~ :'.E rm maJ J1'11 t1 fru f~ 14=
Cb)
jj
~ITrBi ~pf>R :1J -i1 ;· ~IJ F.il]
3.
m~~ *~~ n!Z.
*
*h
:fl:~~ fBi ~
x 0'9A(l''.1ffJA1'1 rix 'Ji: 1
0
)J • fJJZ ~ 5<: 1j'-JA /f~ fl3- Mi ~ :f& it(@ 11I' ·
WJ d~ A
0
*
4. till f1X ~ :t£ ~ f~ F 1'.19 ITT!J fffl ~ 3( ~ A • 1£ 5~ A E i'i= ~~ !!X: C ~ H~ lbb ®~~1'~-~~A~~~~·~OO·~~~~M*Effi~~~~ ~~ . {r t7J JI
n:r ff l'l"J ~rr~ ~ pg ~·~~~A~ IWI fBZ ~
*h
0
*
rJJl ~ x 1¥3 A 1E tBZ Fim 15 PJT iYI m~ 1j~J /flj wJ ' ?JJ tD I~ fl:E 1J5i /(~~ 1:11 1,( t: rlm >.K 1J I~ fiJT JJIQ 819 ttJ3 p,,~
5.
0
*
ff 1ilJ A ~[11' lfiJ ~ ~~ ~ f~ ff~ WG mf.!J~ IU WJ • 1' 1~ ~ Jit fix~ ~~j 1J ilX tHl ~ 1J !'.fJ iti t~ fffl ~ il:i ~A~ lqJ tt: 1Jffi )JO ~ill ffilJ tf§' 1iffi
6.
*
*
0
*
*
BB >fr jJ wJ ilT~ >F'. ,rHi ffifJ 15 ifrijHIJJ ~ ITT!l · ;fr-f IB:J ltt ;£: $ I · ·. 11* Pff ~ • 1£ mtJ >.K fJ f'1:: ~>.;! ~ f~ ftt ta Fl)] ~w )J ~fl 7}': ~ti fl~~ A (I'-J '!J: "I~ fr. ,'_H YI~~ ..~~ l't-J Y: t~F ' TI~ Ht f~~ ~hl Jj~ ~~ 11 ~ 5z: EiX f l!: !11~ Ilk) ti 3¥4 °
I. JIJ 1'1':1 A
3.
*
0
H: filJ A -}j TI)G fJ>Z Fi~
*
*
~LI+
lrd /J fN ~ /.$: f~ i'F ~ ~ ~ fJ~ It» EiiJ , 1' tf/, l*I Jlt 1ITT 11X fJ~ ~ )J l'l":J 7~ t=ff ~ fiJ ~ A ~ rr-o Jt Jilli )JI I ~ili ~lilJ }-~ Jjffi 0
l0
(a)
~~A 7f 1:tJ,!Z(I ;it :tt ~'fl~ :f& ~N
* t-5 tJJl 71' 11: *
IM 1t ~~j
iFd ~I I
fl·~
t~ fj '
ifiJ JflJ ~ ~i ff ;f~ ~ £JIG f)}i l~H *H A. tJ- ILI JJ~ ; ;L RfJ Nr 18 i'r<; fl
}j ~ 1~ :rn, ~ ~ :B~ ifil ~ ~ l.~
+ 1-!=1 IZSJ ~ ~ ffiJ ~ $¥: ~ $
Cc)
* 15
~ Wi:
'H 1!11 riff: ' WJ ~$ )\
; El
~1 l1ft~ ~A. IE.I ~ , ~A =1' 1~ 1Bl ~ >&< :(£ ~iJ MOR J~i 3J< :ff t~ ltJ JflJ
·11 ·Jin tJ 91- ~ff: ii:IT JtU $fl f~ ffil 1.r: 111 f1: ,~ · nx: tE tnJ ~ r_w wm ¥ fJ ~t.1 1¥1 Jf-IJ $ $ E: t) 91- ~ 11 filJ JfU (t!i f± I IJ tJl fJt tti DJJ ,
*
2.
~n ~ A. 1£ Hf ¥1 iE
Et11m~ 1=.; • 1111~1~m
3.
*
s:t im ~o ~ @I ¥F ~ m~ t& ft'~ 1- t ,~ <1s) x. 1-"1
rm ~iY n · ~z-± ill oo 1& ~@]
lriJ ,.;j'. f·~ ~~ ~ 1%» Jt ~
i~ ITIT it'l 1¥: ~~ ft
• i=!'J ~ i~
+· .= f~ £JIG~ -1- .=. f'* fµ ~13'. l'rj A
m
ns §I
• ~ 1 .:t\ -f i@Jfl
Q
, 1' 1'.J M fjf::. ;Lt f&
· 1U 18 f~ fl~ ~~~~ft ff!fi.1* M ~ f!U7f fr ll:L llH ,,
*
-rm ~,11 .::.K 1; •TJ -tE Jt :tfu 7! 1$ & ·11t f9u B'~ tJt ~f{ f · 1n1 ,1~1 )R ti thl i~ iL32: 111 ril~ I1~ 1&; t~ {~PIT 1"\; 1J fB.1' f:ft 0~1f:SZ ~ft'~ Y:. f't: ~ ff.l3 $fk (t<J ;,ilJ ~~ "
2.
11
7l~
)j'-.
'
, ~ I& & 5( 1-t ~ *4 8"1 f.11
~~*hm~~~~~~~-~~·~fi~~ ~I I ~1rJ >.K )"J ~
2.
f~ ~21- !'I'-J1* ~ 1if I~~ l'I"J
°*
~ f~ ~i~ t~ ~ B"J ttr
*,
n ~- , 1El f.TlJ * 15 ~JI I' rJr: fJ~
mt f~ ~_f ~-o/J *4 }jfQ )JIJ l'r-J ff filJ 1~ ft
0
1r:.A. . I t
;::J
·+. II~ I""}· rrr
~ ~ ~ "'' 1-lj 1~ 'k'1 I !f-1 ~ '
fl~ · ~fl +~ 111 {;J· id ®
>J< }]
h ~Ji 5rt WI rJJl ~i~ )]< 15
0
~I I ~1~ >.R 1J tA! 111'1f.[lj >J< ' i~ ~N
l.
0
~ ~)l 1¥J tth ~1 1 i ~I I 'l'i-'f Y)GJ,)- El~ ~~
~I I :ffll fi1~ >J~ ht~ ~ WI E!~ ¥J.1 *4 3<: ft~)]< )J , t.111 >.R
3.
r;B
1fi: m: tlJ }Jl ~
tll 1f.111 >.K 1J J1f.t 1£ at< 1J 8'9 Jf!J $ $
I.
*
"")=j ~JI ~ ) J ~ IYJ Ji: fi 1f (I: i11J 18 ~'f 1~, ~ */;r; +ru '1FEI ?k- ~± EEi ~;g Lr.o "'* :~ +· - 1 L'.: h' J - l:l I LLI _,,~ 7~ 1 Ll!. ~J.;;.! re; tiJllJ :EC il'i:J ~ J.t!:! /. f\1i:.i )j' I J " ill'j )J'-. j 1-L: 1~ I n ~if'3 )j'-.
1¥1, tift oJ ~g ~ 11~ 1~ ~W
* Fi
7
¥-iJ $
n 1~~ lilli 1'!'-J J!JJ 111il11 J;c1 :fliZ ~ttl 1
0
Hi'i ~r4
2.
~'f IJ"J 1·,f!f Jjffi ,
* 1J IVj
~I l ;fR fJ~ ~ 1 ff,x ~ 111tJJ ~~ ~8 ~ 1~J M. · WJ ~f! 1* ~)( Jt ~~ W ~ 1t 111TU A. J!t ~ , ~cy ~ ~ ~ fEf ill Jl:~ ~8 :Ji-! 1-g, Mi , J,J- NI' f.~i /J
*
O"J i~ liYc Jlit 13: ® fff. ~ ff LB ifl *~ ~ XE
0
*
~'~* }J ~~{E ;1t 7E1'~ ~ 89 lfie ~ V'J i~ !& ~8 ~ 1-!f ~ l'.J'j [i5i ~ tfJ11 °
3.
I
¥Jilj~Af >R }j ih llJ'C 11 fC £- ~
1'1: J I )u* fl~ ~ ~ ~ ~ "")=j ~ ~f flJ 3]{ tR ~ fJSl ,\,~ >~ }J l't'·J ?! i=I! 'Jt. iU ~~ if!. ~D 1T m~ H Ht te $ 1~ ~f!J 1J ~ {-~ ~ J,fJ >f< jj l't''l :flJ ~ • .ey. t~ 1 1$1· ~ 1¥ fii i1!: ~ tt: ihli >.K 15 8'9 ~ 1~ ~ liff fl= ili lfde: *-~ ~ ~ r::~ Lt " 4.
1
0
I
*, * -
12
*
0M~0~M~~~~-~~fiffi~~·-~>Y:n~~m~:t:E~~~
~w~~Mffi~~oo~ ~·~~~~~~--~~ m*~ "
1~ ~ Iii ~8 ~~ J5ff 1~ B'J ~~- il
(a)
El ;!t fili f iJ trft tl~J i~ i@. o~ M·
@: ;
~#:~~:f±!t~~fr~ ~ ~~1'J'I~~[ Ti~ m 13ZJ ~~-£
(c)
~ ft~ ~ ~:t ffi 13~ 1:1 i®
,
0
~±J\i'*
l.
r~
m 2 ffX ~ ~ Ji}l 5E )7}
' ·t~i fl)J ~
*'
~ M' ITT~
wm ~~ Y..~ · ~-ff~%~~~-~~m
2.
1± flilli I! U'I~ 15t T •
~D ~J.j >Y: )J ~
* Blj
~~~M3~Mm~~)J~~~~m
*
*
(I~] Y.. fl
»- 1:5SI )ft[ fi~j >~
0
>~ )J ~ >F: Y:. ftj.: ~Y! -T ;]?6 ~~ • ~HJ )!:.
0
**
(a)
~ ~ El3 ~ tJj ~ Y. itf: l:l~ ~!:J - )J 1'.81* '§' :gj(, ~t fit!. '§ I§! ~ 1':E ~~ ~~~~ ~@g•m~~~~m~ : &
cb)
~
*
:;!fJ: }g _t ~ tJj ~~ y_ it- s1
Jf~: ~t~ F~ ~ii& Ht'§ •
*'* *~ - n . gJZ ~& 77 1Y'J ms ~ , i&
D'J IE :ct EP • ~'~ •
13
r~ 4: 1~ ~ ~ 1J J->i )E )'} ,
* 15
*} (a)
3.
*
*
+- , + =~ -1-.::: 11~ f r.hUIHF-1 Jrlr >F: ffiJ m 1Jt ~t, 0J11¥1A.8'9 )'.( ®. ~ 5f: & tt: mUM >t & ff: flu Jt flt!. r~ flti : {i'< ~~ 1E
~I I ~ i~ jS1J
~M ii! I j IiJ~ Hkl
*
fEi ITT1l
~JI 1'i==
w- l;7J ,e, ~ M:9: tJr.
• 1~ ITTJJ ti fr. lisl lt:h DJJ ~1~ rM i3 I II] 8'9 J5ff ~ ~ ~ tli J¥ tJ 1~Yi 1~ 1~ :1::. • 11~ ~Si { 1: Jt fili 15 00 ft -:#. ,tilj· j 1'11~ ,fIJ titl. " J.
~ 5.E.~
mSi: {,1" JM ~ ~ '[~ 1t 1¥J llf:l 5i: i~ ~')~ 1T 11 ltM ,Ji1/ >.R • *:,if {f(::J ~ 1J
• t) ik :@'. t1iH~ thh WJ H"9 fl* ~ &
1~ 14 °
~ = ±iii
H: ffij I?;! ~ Ith '.XE l'J"J wr. i~ ' ~ mEz. ]fl 1T ffij rtfi ~ 8'~ ~ if~ • ~ l~~J ~ it IJ Is lli JVZ IU f~ · ~JJ mi~)'})'.(~~ f~ ~ 0
l4
~r I f.i1 ff!-] lf!J: ti Ft<J cp
.c,,
~ =+- f~
mff:'~ '~ Ji 1iJ1\fil 11zy 1'± ,m7f. ~ '.fil r 1~ rn *ta JE · rm?"~~~~~ J J11- 1~ t-m *:--1 ~ J5 t)
f!1: 1 rn M ~I I ~j )j e ~ El !ID :fj F.S ~ ~ ~ ~~ ~T {:!:_ Yjlj_ H''} 'rt.· .Lili );J! ):i::: r'l":J IJ WJ~ §t
~- +-<3 0)):: 1& 1:. %(
0
**
I. 4s: b% 1t }~ ~ f.i ~ 1J t) ~ iRf ifil ~[I ~t 1J 1/.'J. H''l '&' lili tJl Ai:: lY'.I LI WJ i~ ~-r -=- (3 O) ~ 1& Lt 1J!J.
2. ~ ~y_
*
+
e S I' I JN fj f.J~ f~ 4s: la~ j:_ 0
b;J, J£ MI ffi J~ Ith M ~~ 3R · /I' ~ ~ ~hl (I'~ f'f. ~ ~ -1' f't: .f.~ )i: ?J t£ Im ~
z 1)fj if{r 1£
0
m
3. *ti'Jkt-J · )1 nf 1%! n~J *-6' 7 fiiH't~ ~ - }] ~ fili illi ~n 1rii t.~ 1L:. 4: It~ ~ · fffi /js:: ~1 Jt ll1t f~ il.!l 9dI ~ 1±\ 8 t=!Jj j[] §i- 7\ C6) fffi!I ~ 1& ~ J)l 0
*
lb.b ~ ~ it IJU 8 ~ 31 ~ ta D)J 5Jii Jfil · ~111.JJ IU JJ: 1J!J ?.'~ 1=i ~)(
4.
;ff.
0
15
°* · {)] ~j~ tie !'.(i b~ :J::: 1'.J'g fl* ;fb\ ~
+ ltJJ ;£ 1~ =~ ~ ;"{f rl9 FJ ~
:x. ;x i:J=r :X.. t~ J&
.x 4~ ~~ i\!l
0
=a n:
~ :X.. 2fs: r~ ~
~ ~ ~ ~n
!'.!: rr·m4:
0
· m'flt r:1 rn r:iJ ri:r 1e. ll§ iil :X..
~111~r ~ ~
1-. n-1 5} 1
ti.~
-
· WJ PJ !Ji:.~
0
1j1 t~ AL~ J~ 1~ 11~
i5= 7~ ~ 73Ut r if~ ~ if'.-( H1 f-t :!<
Signed
Signed
HENDARMAN SUPANDJ I
16
REPUBLIK INDONESIA
AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE HONG KONG SPECIAL ADMINISTRATIVE REGION OF THE PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA CONCERNING MUTUAL LEGAL ASSISTANCE IN CRIMINAL MATIERS
The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Hong Kong Special Administrative Region of the People's Republic of China ("Hong Kong Special Administrative Region") having been duly authorized by the Central People's Government of the People's Republic of China to conclude this Agreement (hereinafter referred to as 'The Parties"); Desiring to strengthen the close cooperation between the Parties by improving the effectiveness of the law enforcement authorities of the Parties in the investigation and prosecution of crimes, and the confiscation of criminal proceeds and resulting proceedings; Have agreed as follows:
ARTICLE 1 SCOPE OF ASSISTANCE
1. The Parties shall, in accordance with the provisions of this Agreement, grant each other assistance in criminal matters.
1
2. For the purpose of this Agreement, criminal matters mean investigations, prosecutions or proceedings relating to any offence which at the time of the request for assistance, falls within the jurisdiction of the competent authorities of the Requesting Party. 3. Assistance may also be granted in connection with offences against a law related to taxation, customs duties, foreign exchange control or other revenue matters, but not in connection with non-criminal proceedings relating thereto. 4. Assistance shall include: (a) taking evidence or statements from persons; (b) providing information, documents, records and items of evidence; (c) locating or identifying persons or items; (d) serving documents; (e) executing requests for search and seizure; (f) making arrangements for persons to give evidence or assist in criminal investigations, prosecutions, or proceedings in the Requesting Party; (g) tracing, restraining, forfeiting, confiscating and returning the proceeds of criminal activities; and (h) other assistance deemed necessary by the Requesting Party and consistent with this Agreement as well as the law of the Requested Party. 5.
This Agreement applies solely to the prov1s1on of mutual assistance between the Parties. The provisions of this Agreement shall not create any right on the part of any private person to obtain, suppress or exclude any evidence or to impede the execution of any request for assistance. 2
ARTICLE 2 NON-APPLICATION
1.
This Agreement does not apply to: (a) the arrest or detention of any person with a view to the surrender of that person; (b) the enforcement in the Requested Party of criminal judgments imposed in the Requesting Party except to the extent permitted by the law of the Requested Party; (c) the transfer of persons in custody to serve sentences; and (d) the transfer of proceedings in criminal matters.
2. Nothing in this Agreement entitles a Party to undertake in the territory of the other Party the exercise of jurisdiction and performance of functions that are reserved exclusively for the authorities of that other Party by its domestic law.
ARTICLE 3 OTHER ASSISTANCE
This Agreement shall not affect any existing obligations between the Parties, whether pursuant to other agreements, arrangements, or otherwise, nor prevent the Parties from providing assistance to each other pursuant to other agreements, arrangements, or otherwise. ARTICLE 4 CENTRAL AUTHORITY
1. The Central Authorities of the Parties shall process requests for mutual legal assistance in accordance with the provisions of this Agreement. 3
2. The Central Authority for the Republic of Indonesia is the Minister for Law and Human Rights and the Central Authority for the Hong Kong Special Administrative Region is the Secretary for Justice or his duly authorized officer. 3. Either Party may change its Central Authority in which case, it shall notify the other Party of the change. 4. The Central Authorities may communicate directly -with each other, or, if they choose, through the Consulate General of the Republic of Indonesia in the Hong Kong Special Administrative Region .
ARTICLE 5 REQUESTS
1. Requests for assistance shall be made in writing or, where possible, by any means capable of producing a written record under conditions allowing the Requested Party to establish authenticity. In urgent situations and where permitted by the law of the Requested Party, requests may be made verbally, but in such cases the requests shall be confirmed in writing within five (5) days. 2. Requests for assistance shall include: (a) the name of the competent authority conducting the investigation or criminal proceedings to which the request relates; (b) the purpose of the request and the nature of the assistance sought; (c) a description of the nature of the criminal matter and its current status, and a statement setting out a summary of the relevant facts and law, including the maximum penalty for the offence to which the request relates; (d) a description of the evidence, information or other assistance sought; 4
(e) the reasons for and details of any particular procedure or requirement that the Requesting Party wishes to be followed; (f) specification of any time limit within which compliance with the request is desired; (g) any special requirements for confidentiality and the reasons for it; and (h) such other information or undertaking as may be required under the domestic law of the Reque·sted Party or which is otherwise necessary for the proper execution of the request. 3. Requests for assistance may also, to the extent necessary, contain the following information: (a) the identity, nationality and location of the person or
persons who are the subject of the investigation or criminal proceedings; (b) the identity and location of any person from whom evidence is sought; (c) the identity and location of a person to be served, that person's relationship to the criminal proceedings, and the manner in which service is to be made; (d) information on the identity and whereabouts of a person to be located; (e) a description of the manner in which any testimony or statement is to be taken and recorded; (f) a list of questions to be asked of a witness; (g) a description of the documents, records or items of evidence to be produced as well as a description of the appropriate person to be asked to produce them and, to 5
the extent not otherwise provided for, the form in which they should be produced and authenUcated; (h) a statement as to whether sworn or affirmed evidence or statements are required; (i) a description of the property, asset or article to which the request relates, including its location; and
U) any court order relating to the assistance requested and a statement relating to the finality of that order. 4.
The request and documents and other relevant material submitted in support of the request shall be in the English language and, if requested, accompanied by a translation into an official language of the Requested Party.
5.
If the Requested Party considers that the information contained in the request is not sufficient to enable the request to be dealt with, the Requested Party may request additional information. The Requesting Party shall supply such additional information as the Requested Party·considers necessary to enable the request to be fulfilled.
ARTICLE 6 LIMITATIONS ON ASSISTANCE
1. Assistance shall be refused if: (a) the request relates to an offence that is regarded by the Requested Party as an offence of a political character; (b) the request relates to an offence only under military law; (c) the request relates to the prosecution of a person for an offence in respect of which the person has been finally convicted, acquitted, pardoned or has served the sentence imposed in the Requested Party;
6
(d) there are substantial grounds for believing that the request for assistance has been made for the purpose of investigating, prosecuting or punishing a person on account of that person's race, sex, religion, nationality or political opinions, or, that the request for assistance will result in that person being prejudiced for any of those reasons; (e) the provision of the assistance would impair the sovereignty, security, public order or essential interests of the Republic of Indonesia or in the case of the Hong Kong Special Administrative Region, the sovereignty of the People's Republic of China, or the security or public order of the People's Republic of China or any part thereof or the essential interests of the Hong Kong Special Administrative Region; (f) the acts or omissions alleged to constitute the offence to which the request relates, would not, if they had taken place within the jurisdiction of the Requested Party, have constituted an offence; or (g) there is no assurance from the Requesting Party that the assistance requested will not be used for purposes other than those stated in the request without the prior consent of the Requested Party. 2. The Requested Party may refuse assistance if, in its opinion: (a) the provision of the assistance would, or would be likely to prejudice the safety of any person, whether that person is within or outside the territory of the Requested Party; or (b) the provision of the assistance would impose an excessive burden on the resources of the Requested Party. 3. Assistance shall not be refused solely on the .ground of secrecy of banks and similar financial institutions or that the offence is also considered to involve fiscal matters. 7
4. The Requested Party may postpone the execution of the request if its immediate execution would interfere with any ongoing criminal matters in the Requested Party. The Requested Party may also postpone the delivery of documents if such documents are required for civil proceedings in that Party, in which case the Requested Party shall, upon request, provide certified copies of documents. 5. Before refusing a request or postponing its execution pursuant to this Article, the Requested Party shall consider whether assistance may be granted subject to certain conditions. 6. If the Requesting Party accepts assistance subject to the terms and conditions required under paragraph 5, it shall comply with such terms and conditions. 7.
If the Requested Party refuses or postpones assistance, it shall promptly inform the Requesting Party of the grounds of refusal or postponement.
ARTICLE 7 EXECUTION OF REQUESTS
1. Requests for assistance shall be carried out promptly by the competent authorities of the Requested Party in accordance with the law of that Party and, to the extent that law permits, in the manner requested by the Requesting Party. 2. The Requested Party shall promptly inform the Requesting Party of circumstances, when they become known to the Requested Party, which are likely to cause a significant delay in carrying out the request.
ARTICLE 8 RETURN OF MATERIAL TO REQUESTED PARTY
Where required by the Requested Party, the Requesting Party shall return material provided under this Agreement when it 8
is no longer needed for the criminal matter to which the request relates.
ARTICLE 9 CONFIDENTIALITY AND LIMITATION ON USE
1. The Requested Party shall use its best efforts to keep confidential a request for assistance, the contents of the request and its supporting documentation, and any action taken pursuant to the request. If the request cannot be executed without breaching confidentiality, the Requested Party shall so inform the Requesting Party before executing the request, and the Requesting Party shall advise whether it nevertheless wishes the request to be executed. 2. The Requesting Party shall use its best efforts to keep confidential the information and evidence provided by the Requested Party, except to the extent that the evidence and information is needed for the criminal matters to which the request relates and where otherwise authorized by the Requested Party. 3. The Requesting Party shall use its best efforts to ensure that the information or evidence is protected against loss, unauthorized access, modification, disclosure or misuse. 4. The Requesting Party shall provide assurances that it will not use the information or evidence obtained, or anything derived therefrom, for purposes other than those stated in a request without the prior consent of the Requested Party.
ARTICLE 10 SERVICE OF DOCUMENTS
1. The Requested Party shall, to the extent its law permits, carry out requests for the service of documents in respect of a criminal matter. 9
2. A request for service of a summons requiring the appearance of a person as a witness in the Requesting Party shall be made to the Requested Party not less than forty five (45) days before the scheduled appearance. In urgent cases, the Requested Party may waive this requirement. 3. The Requested Party shall forward to the Requesting Party proof of service of the documents. If service cannot be effected, the Requesting Party shall be so informed and advised of the reasons. 4. A person who fails to comply with any process served on him or her shall not thereby be liable to any penalty or coercive measure pursuant to the law of the Requesting Party or the Requested Party.
ARTICLE 11 TAKING OF EVIDENCE
1. The Requested Party shall, to the extent its law permits and upon request, take testimony, or otherwise obtain statements of persons or require them to produce items of evidence for transmission to the Requesting Party. 2. The Requested Party shall, to the extent its law permits, allow the presence of such persons as are specified in the request during the execution of request, and may also allow such persons and their legal representatives to question the person whose testimony or evidence is being taken. In the event that such direct questioning is not permitted, such persons shall be allowed to submit written questions. 3. A person from whom evidence is to be taken in the Requested Party pursuant to a request under this Article may decline to give evidence where the law of the Requested Party or that of the Requesting Party so provides.
10
4. If any person in the Requested Party claims that there is a right or obligation to decline to give evidence under the law of the Requesting Party, the Requesting Party shall, upon request, provide a certificate to the Requested Party as to the existence of that right. In the absence of evidence to the contrary, the certificate shall be sufficient evidence of the matters stated in it. 5. For the purposes of this Article, the taking of evidence includes the production of documents or other material.
ARTICLE 12 AVAILABILITY OF PERSONS IN CUSTODY TO GIVE EVIDENCE OR PROVIDE ASSISTANCE
1. A person in custody in the Requested Party may, at the request of the Requesting Party, be temporarily transferred to that Party to give evidence or to provide assistance in criminal proceedings in that Party. 2. The Requested Party shall transfer a person in custody to the Requesting Party only if : (a) the person freely consents to the transfer; and (b) the Requesting Party agrees to comply with any conditions specified by the Requested Party relating to the custody or security of the person to be transferred. 3. Where the Requested Party advises the Requesting Party that the transferred person is no longer required to be held in custody, that person shall be released. 4. A person who is transferred pursuant to a request under this Article shall be returned to the Requested Party in accordance with arrangements agreed by the Requested Party as soon as practicable after that person has given
11
evidence or provided assistance or at such earlier time as the person's presence is no longer required. 5. A person transferred shall receive credit for service of the sentence imposed in the Requested Party for the time spent in-custody in the Requesting Party. 6. A person who does not consent to give evidence or to provide assistance under this Article shall not by reason thereof be liable to any penalty or coercive measure pursuant to the law of the Requesting Party or the Requested Party.
ARTICLE 13 AVAILABILITY OF OTHER PERSONS TO GIVE EVIDENCE OR PROVIDE ASSISTANCE
1. The Requesting Party may request the assistance of the Requested Party in inviting a person, not being a person to whom Article 12 of this Agreement applies, to give evidence or provide assistance in the Requesting Party. The Requesting Party shall undertake to make satisfactory arrangements for the safety of such person and provide information on any expenses or allowances payable. 2. The Requested Party shall invite the person and promptly inform the Requesting Party of the person's response. If the person consents, the Requested Party sha~I take all necessary steps to facilitate the request. 3. A person who does not consent to give evidence or to provide assistance under this Article shall not by reason thereof be liable to any penalty or coercive measure pursuant to the law of the Requesting Party or the Requested Party.
12
ARTICLE 14 SAFE CONDUCT
1. Subject to paragraph 2 of this Article, where a person is in the Requesting Party pursuant to a request made under Articles 12 or 13 of this Agreement: (a)
(b)
(c)
the person shall not be detained, prosecuted or restricted in his personal liberty in the Requesting Party for any criminal offence which preceded his or her departure from the Requested Party; the person shall not be subject to civil proceedings to which the person could not be subjected if he or she were not in the Requesting Party; and the person shall not, without his or her consent, be required to give evidence in any criminal proceedings or to assist in any criminal investigation other than the criminal matter to which the request relates.
2. Paragraph 1 of this Article ceases to apply if that person, being free to leave, has not left the Requesting Party within a period of fifteen (15) days after he or she has been officially notified that his or her presence is no longer required or, having left, has returned. 3. A person who consents to give evidence pursuant to Articles 12 or 13 of this Agreement shall not be subject to prosecution based on his or her testimony, except for perjury or contempt of court.
ARTICLE 15 PROVISION OF PUBLICLY AVAILABLE DOCUMENTS AND OTHER RECORDS
1.
The Requested Party shall provide to the Requesting Party copies of publicly available documents or records.
13
2.
The Requested Party may, subject to its domestic law and practice, provide the Requesting Party with copies of any documents or records in the possession of government departments and agencies that are not publicly available.
ARTICLE 16 SEARCH AND SEIZURE
1. The Requested Party shall, to the extent its law permits, carry out requests made in respect of a criminal matter in the Requesting Party for the search, seizure and delivery of material to that Party. 2. The Requested Party shall provide such information as may be required by the Requesting Party concerning the result of any search, the place and circumstances of seizure, and the subsequent custody of the material seized. 3. The Requesting Party shall observe any conditions imposed by the Requested Party in relation to any seized material which is delivered to the Requesting Party.
ARTICLE 17 PROCEEDS OF CRIME
1. The Requested Party shall , upon request, endeavour to ascertain whether any proceeds of crime are located within its jurisdiction and shall notify the Requesting Party of the results of its inquiries. In making the request, the Requesting Party shall notify the Requested Party of the basis of its belief that such proceeds may be located in its jurisdiction. 2. Where pursuant to paragraph 1 suspected proceeds of crime are found, the Requested Party shall take such measures as are permitted by its law to prevent any dealing in, transfer or disposal of, those suspected proceeds of crime, pending a
14
final determination in respect of those proceeds by a court of the Requesting Party. 3. The Requested Party shall, to the extent its law permits, give effect to a final order forfeiting or confiscating the proceeds of crime made by a court of the Requesting Party. 4. In the application of this Article, the rights of bona fide third parties shall be respected under the law of the Requested Party. Where there is a claim from a third party, the Requested Party shall represent the interests of the Requesting Party in seeking to retain the proceeds until a final determination by a competent court in the Requesting Party. 5. The Requested Party shall dispose of confiscated proceeds in accordance with its law. Where these proceeds derive from offences of corruption relating to public funds or property the Requested Party shall, having deducted the expenses incurred in recovering the proceeds, return the balance of the proceeds to the Requesting Party. 6. For the purposes of this Agreement, "proceeds of crime" includes: (a)
property which represents the value of property and other benefits derived from the commission of an offence;
(b)
property derived or realized directly or indirectly from the commission of an offence; and
(c)
property used or intended to be used in connection with an offence or the value of such property.
15
ARTICLE 18 CERTIFICATION AND AUTHENTICATION
1. Subject to paragraph 2, a request for assistance, the documents in support thereof, and documents furnished in response to a request, shall not require any form of certification or authentication. 2. Where, in a particular case, the Requested or Requesting Party requests that documents be authenticated, the documents shall be duly authenticated in the manner provided in paragraph 3. 3. Documents are authenticated for the purpose of this Agreement if : (a) they purport to be signed or certified by a judge or other official in or of the Party sending the documents; and (b) they purport to be sealed with an official seal of the Party sending the documents or of a Minister, a Department or official of the Government, of that Party.
ARTICLE 19 REPRESENTATION AND EXPENSES
1. Unless otherwise provided in this Agreement, the Requested Party shall make all necessary arrangements for the representation of the Requesting Party in all proceedings arising out of a request for assistance and shall otherwise represent the interests of the Requesting Party. 2. The Requested Party shall meet the cost of fulfilling the request for assistance except that the Requesting Party shall bear: (a) the travel and accommodation expenses and any other allowances of a person who provides assistance pursuant to a request under Articles 11, 12 or 13 of this Agreement; 16
(b) the expenses of custodial or escorting officers; and (c) fees and expenses of experts and those associated with the translation of documents. 3. If it becomes apparent that the execution of the request requires expenses of an extraordinary nature, the Parties shall consult to determine the terms and conditions under which the assistance can be provided.
ARTICLE 20 SETTLEMENT OF DISPUTES
Any dispute arising out of the interpretation, application or implementation of this Agreement shall be resolved through diplomatic channels if the Central Authorities are themselves unable to reach agreement.
ARTICLE 21 AMENDMENT
This Agreement may be amended at any time by mutual consent of both Parties and such amendments shall enter into force thirty (30) days after the date on which the Parties have notified each other in writing that their respective domestic requirements for the entry into force of the amendments have been complied with.
ARTICLE 22 ENTRY INTO FORCE AND TERMINATION
1. This Agreement shall enter into force thirty (30) days after the date on which the Parties have notified each other in writing that their respective domestic requirements for the entry into force of the Agreement have been complied with. 17
2. This Agreement shall apply to requests whether or not the relevant acts or omissions occurred prior to the Agreement entering into force. 3. Either Party may terminate this Agreement by notice in writing at any time and this Agreement shall cease to be in force six (6) months after the date on which notice is given 4. Requests for assistance which have been received prior to termination of this Agreement shall nevertheless be processed in accordance with the terms of the Agreement as if the Agreement were still in force. IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly authorized thereto by their respective Governments, have signed this Agreement. DONE in duplicate at Hong Kong on the Third day of April Two Thousand ar.d Eight in the Indonesian, ·English and Chinese languages. All texts are equally authentic. If there is any divergence of interpretation, the English text shall prevail.
FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
FOR i·HE GOVERNMENT OF THE HONG KONG SPECIAL ADMINISTRATIVE REGION OF THE PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA
Signed
Signed
HENDARMAN SUPANDJI ATTORNEY GENERAL
WON~ 'fAN LUNG, SC SECRETARY FOR JUSTICE
18