RENTAL FILM BERBASIS MULTIMEDIA Oleh : 1) 2) 3) Naniek Andiani , Sri Rezeki Candra N , Rininta Widya Lestari 1) 2) Dosen Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Pancasila Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta, 12640 E-mail :
[email protected]),
[email protected]) Abstrak Pada saat ini, film merupakan salah satu media hiburan untuk melepas stress atau menghabiskan waktu luang, ada juga yang menganggap bahwa menonton film itu merupakan suatu kebutuhan atau hobi. Bagi yang menganggap menonton film adalah sebuah hobi, memiliki kecenderungan untuk berusaha memiliki film tersebut sehingga rela mengeluarkan uang untuk membelinya. Hal ini membuat film lama yang telah dibeli akan menjadi barang tumpukan atau pajangan. Dengan usaha penyewaan film, selain dapat menyalurkan hobi juga mendapat keuntungan serta dapat membantu masyarakat menengah kebawah yang menyukai film untuk menonton dengan cara menyewa. Kendala yang sering terjadi pada usaha ini adalah pencarian data film oleh pelanggan yang membutuhkan waktu lama dan penelusuran peminjaman serta pengembalian film yang tidak terdokumentasi dengan baik. Untuk memperlancar usaha penyewaan dibutuhkan suatu rancangan aplikasi. Perancangan aplikasi ini dibuat menggunakan DFD dan memiliki empat entitas yaitu owner, admin, pegawai, dan pelanggan. Owner merupakan pemilik yang memiliki hak untuk laporan. Admin yang menginput : data, stuan harga dan penambahan stok film. Kelola pelanggan dan pegawai serta laporan. Sedangkan pegawai yang menginput data pelanggan dan transaksi. Pelanggan yang dapat melakukan peminjaman film dan melihat trailer film. Aplikasi ini dapat membantu dalam proses pencarian data film oleh pelanggan, admin, pegawai dan owner. Kata kunci: Rental, multimedia. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi yang semakin berkembang di zaman sekarang ini membuat segala sesuatu kegiatan atau aktifitas menjadi serba mudah. Selain itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang semakin canggih membuat para ahli serba ingin melalukan atau membuat uji coba yang selalu baru. Pada saat ini, film merupakan salah satu media hiburan bagi masyarakat untuk melepas stress atau menghabiskan waktu luang, ada juga beberapa masyarakat yang menganggap bahwa menonton film itu merupakan suatu kebutuhan atau hobi, yang menganggap menonton film adalah sebuah hobi, memiliki kecenderungan untuk berusaha memiliki film tersebut sehingga rela mengeluarkan uang untuk membelinya. Setiap bulan atau tahunnya, terdapat film dengan judul dan tema yang lebih menarik. Hal ini membuat film lama yang telah dibeli akan menjadi barang tumpukan atau pajangan saja.
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
Tentunya, akan terasa sia-sia bila film-film lama tersebut hanya akan menjadi tumpukan. Oleh karenanya munculah ide: “Daripada hanya menjadi pajangan saja, kenapa tidak disewakan?” Dengan membuka bisnis/usaha rental/penyewaan film selain dapat menyalurkan hobi juga dapat keuntungan dari bisnisnya. Bisnis/ usaha rental/penyewaan ini muncul juga dikarenakan murni ingin berbisnis dalam usaha sewa-menyewa film. Dengan usaha rental ini pula dapat membantu masyarakat menengah kebawah yang menyukai film untuk bisa menonton dengan harga yang lebih murah dengan cara menyewa. Kendala yang sering terjadi pada usaha ini adalah pencarian data film oleh pelanggan yang membutuhkan waktu lama dan penelusuran peminjaman serta pengembalian film yang tidak terdokumen-tasi dengan baik. Pengontrolan terhadap keberadaan dvd belum dilakukan, oleh karena itu sering terjadi kehilangan dvd. Untuk memperlancar usaha penyewaan dibutuhkan suatu rancangan aplikasi Rental Film Berbasis Multimedia.
33
RENTAL/SEWA, MULTIMEDIA DAN ANALISA KEBUTUHAN
-
2.1. Pengertian Rental Rental berasa dari kata rent yang berarti meminjam atau menyewa. Rental adalah usaha sewa menyewa, misalnya rental internet (warnet), rental rumah (kos atau kontrak), rental mobil, rental film. Terdapat beberapa proses dalam rental, yaitu penyewa mengajukan keinginan untuk menyewa, pemilik barang atau jasa menyetujui, proses rental terjadi. Rental juga merupakan suatu persetujuan dimana pembayaran dilakukan untuk jangka lama sebuah benda, pelayanan, atau kelayakan yang dimiliki orang lain. 2.2. Pengertian Multimedia Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media, multi berarti beberapa dan media berarti sarana atau alat. Kata multimedia sendiri sebenarnya sudah ada sebelum komputer seperti saat ini dan lebih banyak di pakai di dunia hiburan seperti pementasan teater multimedia yang sudah ada sejak lama yaitu satu bentuk pementasan teater yang didukung oleh banyak alat bantu seperti pengeras suara, lampu panggung, gambar bergerak pada latar dan sebagainya. Di dunia home electronics juga di kenal televisi digital multimedia yang artinya televisi tersebut dapat mendukung penggunaan banyak alat seperti menerima masukan dari cd player, game player dan lain sebagainya. Fungsi komputer pada dekade 90-an menjadi semakin fleksibel penggunaannya, dimana tidak hanya untuk melakukan kegiatan komputing seperti pada awal awal kehadiran komputer tetapi memiliki fungsi tambahan untuk memainkan lagu, menerima sinyal televisi, memainkan film dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah sarana atau piranti komunikasi melalui lebih dari satu media komunikasi untuk menyampaikan informasi dengan menggunakan komputer yang dalam penyampainnya berupa teks, audio grafik, animasi dan video yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. 2.3. Kelebihan Multimedia Multimedia mempunyai kelebihan sebagai berikut : - Meningkatkan aliran gagasan dan informasi.
34
-
Merupakan cara yang kaya untuk mengkomunikasikan sesuatu. Mendorong partisipasi, keterlibatan, dan eksplorasi pemakai. Menstimulasi panca indera. Memberikan kemudahan pemakaian, terutama bagi pemakai awam.
2.4. Kelemahan Multimedia Multimedia mempunyai kelemahan sebagai berikut : - Desain yang buruk menyebabkan kebingungan dan kebosanan - Pesan terkadang tidak tersampaikan dengan baik - Tuntutan terhadap spesifikasi komputer yang memadai. 2.5. Analisa Kebutuhan Dengan munculnya banyak film-film yang bagus dan benyak menarik perhatian khalayak ramai, membuat aktifitas usaha rental film menjadi ikut ramai. Aplikasi-aplikasi yang membantu usaha rental tersebut pun banyak berkembang mengikuti kebutuhan. Beberapa saat yang lalu, aplikasi rental hanya digunakan untuk input data film serta pelanggan dan untuk melakukan proses transaksi. Proses pencarian film pun hanya dibatasi pemakaiannya pada pegawai toko sehingga bila mencari film pengunjung harus bertanya langsung pada pegawai yang nantinya bila ramai akan menimbulkan antrian. Oleh karenanya, kini dibutuhkan aplikasi dimana bisa digunakan juga oleh pengunjung untuk mempermudah dalam pencarian film. Selain informasi letak penyimpanan atau rak film berikut juga ketersediaan judul dan stok, dengan diadakannya informasi trailer dan cover film akan mempermudah dalam pencarian serta membangkitkan rasa ingin tahu pelanggan untuk meminjam film. PERANCANGAN 3.1. Workflow Rental Pada Umumnya Workflow ini merupakan proses sistem rental pada umumnya. Setelah memperhatikan proses transaksi sewaktu meminjam dan mengembalikan, maka diambil kesimpulan bahwa prose rental pada umumnya adalah sebagai berikut.
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
Gambar 1. Workflow Peminjaman dan Pendaftaran Reantal pada Umumnya
Gambar 2. Workflow Peminjaman dan Pendaftaran Reantal pada Umumnya
Keterangan :
Keterangan :
Pelanggan mendatangi pegawai dan pegawai akan mengecek apakah pelanggan memiliki kartu. Bila pelanggan tidak memiliki kartu maka pelanggan diharuskan daftar agar dapat meminjam. Ketika selesai proses penginputan pelanggan, pegawai akan memberikan kartu anggota sehingga pelanggan bisa meminjam film yang diinginkan. Bila ternyata pelanggan memiliki kartu, pelanggan akan menyerahkan kartu dan kotak film. Pegawai akan mengecek apakah pelanggan masih terdaftar. Apabila pelanggan sudah tidak terdaftar, maka pegawai akan mengiput kembali pendaftaran pelanggan. Sebaliknya apabila masih terdaftar, pegawai akan menginput data transaksi. Setelah itu, pegawai akan memberikan total harga peminjaman. Pelanggan akan membayar dengan tunai dan pegawai akan menyimpan data transaksi tersebut kemudian memberitahukan kapan film tersebut akan dikembalikan.
-
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
-
Pelanggan mendatangi pegawai dan pegawai akan mengecek apakah pelanggan memiliki kartu. Bila pelanggan tidak memiliki kartu maka pelanggan diharuskan daftar agar dapat meminjam. Ketika selesai proses penginputan pelanggan, pegawai akan memberikan kartu anggota sehingga pelanggan bisa meminjam film yang diinginkan. Bila ternyata pelanggan memiliki kartu, pelanggan akan menyerahkan kartu dan kotak film. Pegawai akan mengecek apakah pelanggan masih terdaftar. Apabila pelanggan sudah tidak terdaftar, maka pegawai akan menginput kembali pendaftaran pelanggan. Sebaliknya apabila masih terdaftar, pegawai akan menginput data transaksi. Setelah itu, pegawai akan memberikan total harga peminjaman. Pelanggan akan membayar dengan tunai dan pegawai akan menyimpan data transaksi tersebut kemudian memberitahukan kapan film tersebut akan dikembalikan.
35
Gambar 4. Workflow Peminjaman dan Pendaftaran
Gambar 3. Workflow Pengembalian Rental Pada Umumnya Keterangan :
Keterangan :
-
-
-
Pelanggan menyerahkan film dan kartu kepada pegawai. Pegawai akan mengecek apakah pelanggan mendapat denda atau tidak. Bila mendapat denda, pegawai akan memberikan total denda, dan pelanggan akan membayar, kemudian pegawai akan menyimpan proses pengembalian. Bila ternyata pelanggan tidak mendapat denda, maka pegawai akan langsung menyimpan data pengembalian tersebut.
3.2. Workflow Rental Film Berbasis Multimedia Tujuan dari aplikasi ini, yaitu membantu pegawai dan admin dalam proses data film, data pelanggan, data karyawan untuk proses login, proses sewa menyewa, denda, dan bonus. Dari sisi pelanggan disediakan informasi gambar dan cuplikan film top 10.
-
-
-
-
36
Ketika pelanggan mendatangi counter, pelanggan bisa melihat trailer film top 10 yang disediakan dan mencari judul film yang diinginkan. Dan bila akhirnya pelanggan memutuskan untuk meminjam dvd, maka pelanggan mendatangi pegawai counter dengan memberikan kartu dan kotak film. Bila pelanggan ternyata tidak memiliki kartu dan ingin menyewa, maka pelanggan akan melakukan pendaftaran. Setelah proses pendaftaran selesai, pelanggan akan mendapatkan kartu dan diperbolehkan untuk meminjam. Jika pelanggan telah memiliki kartu sebelumnya, pegawai akan memeriksa apakah pelanggan masih terdaftar. Bila masih terdaftar, maka pegawai akan menginput kelengkapan transaksi. Bila tidak, maka pegawai akan melakukan proses pendaftaran bagi pelanggan. Ketika memasukkan data, sistem akan menampilkan informasi mengenai jumlah transaksi yang pelanggan telah lakukan, yaitu bila telah melakukan transaksi sebanyak 10 kali (JT >= 10), maka pelanggan akan mendapatkan diskon yaitu gratis 1 dvd. Setelah menginput semua data tran-saksi, pegawai akan memberikan total kepada pelanggan dan pelanggan akan membayar secara tunai. Setelah proses pembayaran selesai, pegawai akan menyimpan semua
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
data transaksi yang telah masuk serta menginfor- masikan tanggal pengembalian film dan pelanggan akan menerima film.
3.2.1.
Data Flow Diagram
3.2.1.1. Diagram Konteks Gambar 6 3.2.1.2. Diagram Level Nol Gambar 7 3.2.2.
ERD (Entity Relation Diagram) Gambar 8
3.2.3. Rancangan Menu 3.2.3.1. Menu Login
Gambar 5. Workflow Pengembalian Keterangan : -
-
-
Ketika melakukan pengembalian dvd, pelanggan menyerahkan kartu keanggotaan berikut dvd yang dipinjamnya. Ketika menerima pengembalian dvd, pegawai akan mengecek apakah pelanggan terkena denda karena terlambat mengembalikan atau terdapat dvd yang rusak maupun hilang ketika dipinjam. Jika pelanggan mendapatkan denda, maka pegawai akan memberikan total denda dan pelanggan akan membayarnya secara tunai. Ketika proses pembayaran telah selesai, maka pegawai akan menyimpan semua data pengembalian. Namun bila pelanggan tidak terkena denda, melainkan melapor bahwa terdapat dvd yang hilang, maka pegawai akan menginput data dvd yang hilang tersebut kemudian memberikan total ganti rugi. Dan bila ternyata pelanggan mengembalikan dvd dan melapor bahwa ada dvd yang rusak, pegawai akan menginput data film yang rusak tersebut dan langsung akan menyimpan tanpa memberikan denda. Bila ternyata pelanggan tidak mendapat denda dan tidak ada laporan film yang hilang maupun rusak, maka pegawai akan langsung menyimpan data pengembalian tanpa denda.
3.2.3.2. Menu Utama Peminjaman
3.2.3.3. Menu Peminjaman
3.3. Perancangan Perancangan bertujuan agar aplikasi yang diajukan lebih terencana, dan dapat di telusuri proses pengolahan datanya. Perancangan hanya terfokus pada perancangan proses aplikasi yang akan dibuat.
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
37
3.2.3.4. Menu Pengembalian
3.2.3.5. Menu Utama Pelanggan
DAFTAR PUSTAKA 1. Martin James, 1989, “Information engineering Book I Introduction”, PrenticeHall International,Inc. 2. Martin James, 1989, “Information engineering Book II Planning and Analysis”, Prentice-Hall International,Inc. 3. Martin James, 1989, “Information engineering Book III Design and Construction”, Prentice-Hall International,Inc. 4. Martin Merle P, 1991, “Analysis and Design of Business Information System”, Collier Macmillan Canada, Inc 5. Firdaus. (2006). Visual Basic Untuk Orang Awam.Palembang, Maxicom 6. Jamaludin Malik, Jaja.(2007).Kumpulan Tip Trik Peprograman Visual Basic.Ygyakarata, Andi Offfset 7. NIIT.(2001).Implementing a Database Design Using Microsoft SQL Server.Okhla. 8. Sadeli, Muhammad.(2009).Aplikasi Mini Market dengan Visual Basic 6.0. Palembang, Maxicom.
KESIMPULAN Dengan adanya Aplikasi Rental Film Berbasis Multimedia, maka : Proses pendataan film dan anggota akan berurutan dan tidak ada pengulangan untuk film yang sama dikarenakan pada waktu memasukan data telah ada proses autonumber yaitu proses pemunculan id otomatis yang selalu berurutan. Multimedia sebagai fitur tambahan, untuk mengurangi kesalahan dalam penginputan data berupa gambar dan trailer. Pelanggan dapat melihat trailer dan gambar cover terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan penyewaan.
38
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
Gambar 6. DIAGRAM KONTEKS APLIKASI RENTAL FILM BERBASIS MULTIMEDIA
Login Pelanggan Cari Film Peminjaman Pengembalian
Info Film
Info Peminjaman Pegawai
Info Pengembalian Info Peminjaman Info Film
Pelanggan Cari Film
Info Pelanggan 0 Rental Film Berbasis Multimedia
Login
Pegawai Login Film Pelanggan
Admin
Info Film Laporan Pegawai Info Pegawai Laporan Keuangan
Laporan Transaksi Film Laporan Pelanggan
Pemilik
Laporan Histori Film Laporan Keuangan
Laporan Transaksi
Info Pelanggan
Laporan Pelanggan
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
39
Gambar 7. DIAGRAM LEVEL NOL APLIKASI RENTAL FILM BERBASIS MULTIMEDIA
Login
Login Login 1 Manajemen Pegawai
Admin
Pegawai
Info Pegawai Pegawai
Pelanggan Info pelanggan
Info pelanggan Pelanggan
Pendaftaran
2 Pendaftaran
Info film Cari Film
Film Info Film Film
3 Film Cari Film Info Film Pelanggan Peminjaman Info Peminjaman Pengembalian Info Pengembalian
Transaksi
4 Transaksi
Laporan Transaksi
Laporan Transaksi Laporan Histori Film Laporan Keuangan Laporan Pelanggan
40
Laporan Keuangan Laporan Histori Film Laporan Pelanggan 5 Laporan
Pemilik
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
Gambar 8. ERD (Entity Relation Diagram)
Nama
TglGabung
JenisKelamin
*IdKaryawan
NoTelp
Admin
Alamat Photo UPassword
ULevel
PicName
UName
*IdPelanggan JenisKelamin
Nama
TglGabung
IdFilm
Jumlah
TglLahir
*IdStok mat
HargaBeli TglMasuk
TempatLahir
Stok Judul
NoTelp
Genre
*IdFilm KodeRak
Alamat Resensi StokAwal
Pelanggan
Film
Pinjam *NoTransaksi
*NoDetail
Stok
IdPelanggan
**NoTransaksi IdFilm
SisaStok TglMasuk
TglPinjam
Jumlah Status
*IdKaryawan
HargaBeli
TglKembali Photo
UName
Cover Total
Nama
PicName
Kemba li
Pegawai ULevel
*NoPengembalian
UPassword Denda Alamat
PicName
TglDikembalikan NoTelp
TglGabung JenisKelamin
NoTransaksi
JURNAL TEKNIK FTUP, VOLUME 26 NOMOR 1 PEBRUARI 2013
41