Vol.VII No.3B Juni 2016
ISSN 1693-7945
PENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH PADA KONSEP BIOTEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPA 3 SMAN 6 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Wawan Trisnawan SMAN 6 Cirebon, Jawa Barat ABSTRAK Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai media seperti, audio, video, grafis, dan lain sebagainya. Kelebihan dari multimedia adalah memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun secara kelompok. Selain memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi. Penelitian dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah yaitu: apakah penerapan multimedia berbasis flash pada konsep bioteknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada Siswa kelas XII IPA 3 SMA Negeri 6 Cirebon pada pokok bahasanmateri genetika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan selama dua pertemuan dengan menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu metode observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan metode tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Penerapan multimedia berbasis flash dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon Semester 2 tahun pelajaran 2015/2015 pada konsep bioteknologi. Hal ini ditunjukkan pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 74 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 50% masuk kategori belum berhasil. Pada siklus 2 terjadi peningkatan, untuk nilai rata-rata kelas diperoleh sebesar 83 dengan persentase ketuntasan belajar kalasikal sebesar 97,36% dalam kategori berhasil. Penerapan multimedia berbasis flash dapat meningkatkan aktivitas belajar Siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon Semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 pada konsep bioteknologi. Hal ini dapat di lihat dari hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus 1 diperoleh skor sebesar 67 dalam kategori sedang, kemudian meningkat di siklus 2 sebesar 84 dalam kategori baik. Kata Kunci: Multimedia, Hasil belajar PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran biologi biasanya terlalu padat akan materi dan informasi sehingga siswa hanya mampu memahami sebagian dari materi tesebut. Siswa masih memandang biologi sebagai pengetahuan yang kurang kontekstual dan kurang bermakna. Penelitian Holbrook (2005) menunjukan bahwa sains tidak relevan dalam pandangan siswa dan tidak disukai siswa. Situasi ini mengindikasikan sikap yang negatif, pemahaman yang rendah, dan seringkali mengalami miskonsepsi terhadap materi biologi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, siswa SMA Negeri 6 Cirebon kelas XII IPA beranggapan bahwa belajar biologi itu sulit karena terlalu banyak materi hafalannya, dan banyak istilah nama ilmiah yang susah diingat serta dimengerti, sehingga minat belajar mereka menurun. Menurut Sadiman dan Hamalik (2010), bahwa proses belajar mengajar 44
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.3B Juni 2016
adalah sebagai proses komunikasi. Faktor yang menghambat proses komunikasi yaitu adanya hambatan psikologis seperti minat siswa untuk belajar yang menyebabkan menurunnya motivasi belajar siswa. Kurangnya minat siswa menyebabkan waktu yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar biologi kurang efektif, seperti materi pelajaran yang seharusnya cukup dengan dua pertemuan tetapi harus lebih dari itu, terutama pada konsep bioteknologi. Materi ini harus dibahas secara menyeluruh dan jelas, karena kalau tidak demikian maka akan menimbulkan miskonsepsi, di samping itu sebenarnya SMAN 6 Cirebon memiliki sarana mengajar yang memadai, seperti seluruh ruang kelas dilengkapi proyektor sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lainlain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan (Sadiman et al., 2010: 14). Media pembelajaran merupakan unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran selain metode mengajar. Kedua unsur ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang digunakan. Meskipun demikian masih ada beberapa aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran, penyampaian pesan, dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik, dan memadatkan informasi. Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai media seperti, audio, video, grafis, dan lain sebagainya. Kelebihan dari multimedia adalah memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun secara kelompok. Selain memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi, media computer juga memberikan rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (Kustandi, & Sutjipto, 2011: 78), sehingga media berbasis multimedia ini sangat cocok sekali untuk materi bioteknologi, karena dapat mewakili berbagai macam objek pada materi tersebut. Alat yang digunakan untuk membuat multimedia salah satunya adalah Macromedia Flash professional 8, seperti dikatakan oleh Ramadianto (2008: 9), bahwa Macromedia Flash adalah sebuah program multimedia dan animasi yang keberadaannya ditujukan bagi pencinta desain dan animasi untuk berkreasi membuat aplikasi-aplikasi unik, animasianimasi interaktif pada halaman web, film animasi kartun, presentasi bisnis maupun kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk melakukan penelitian dengan menerapkan multimedia berbasis flash pada konsep bioteknologi. Dengan diterapkannya multimedia berbasis flash diharapkan siswa lebih tertarik dalam mempelajari konsep bioteknologi dan lebih semangat dalam belajar di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan hasil penelitian Yarden (2006), Danton (2007), dan Mayer (2002) pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang, dan penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis dalam mempelajari metode PCR
45
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.3B Juni 2016
(Polymerase Chain Reaction), serta penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan interaktivitas animasi selama proses pembelajaran. Siswa yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbantuan komputer, baik secara individu maupun kelompok menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada siswa yang tidak diberi perlakuan pembelajaran berbantuan komputer atau kelas dengan sistem pembelajaran konvensional (Yusup, 2010). Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja siswa laki-laki maupun perempuan dalam kelas pembelajaran berbantuan komputer secara individu maupun kerjasama kelompok. Animasi aktif efektif membantu siswa dalam memahami materi biologi sel dibandingkan grafik statis. Untuk membuat animasi yang berkualitas dapat dilakukan dengan bantuan software Power Point dan Catamsia Studio. (Danton, 2006). Syarat animasi yang berkualitas, yaitu: (1) mengandung narasi teks; (2) terdapat penjelasan narasi teks; (3) materi harus jelas; dan (4) terdapat tombol navigasi. Potyrala (2006) mengatakan bahwa penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam pembelajaran biologi serta pengembangan bahan ajarnya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal antara lain: struktur kurikulum, kognitif siswa, dan prinsip didaktik. Berdasarkan hasil penelitian Yarden (2006), Danton (2007), Mayer (2002), Yusup (2010), dan Potyrala (2006) dalam journalnya tersebut menunjukan bahwa media berbasis animasi seperti multimedia dapat digunakan sebagai media pembelajaran bioteknologi, karena tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti bagan, grafik, dan animasi, sebagaimana kerucut pengangalaman Edgar Dale yang menyatakan bahwa semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu (Arsyad, 2011). Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian tentang penerapan multimedia berbasis flash pada konsep bioteknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon tahun pelajaran 2015/2016. METODELOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto at.al. (2006:3) mengemukakan “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Jadi PTK bisa dikatakan suatu tindakan yang disengaja untuk mendapatkan kegiatan belajar mengajar dengan hasil yang maksimal yang berfokus pada kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas XII IPA 3 SMA Negeri 6 Cirebon, jumlah siswa 38 orang.. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral yang terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan perbaikan rencana dalam setiap siklus. Data yang diperoleh melalui penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran, data hasil tes akhir siswa dikumpulkan dan dianalisis baru kemudian dijabarkan dengan menguraikannya dalam bentuk statistik deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: (1) Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar, Perangkat ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, soal latihan, setiap siklus menggunakan multimedia berbasis flash; (2) Lembar Observasi, Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar apakah sesuai dengan prosedur yang telah 46
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.3B Juni 2016
direncanakan dalam RPP, Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dan mendapatkan sesuatu tentang aktivitas dan respons siswa terhadap multimedia berbasis flash; (3) Soal evaluasi, untuk mengetahui hasil dari pembelajaran dengan menerapkan multimedia berbasis flash maka peneliti mengadakan tes yang berbentuk pilihan ganda menggunakan skala 100. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan dengan waktu 2 jam pelajaran. Penelitian ini berawal dari permasalahan pembelajaran biologi pada materi bioteknologi siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti menerapkan multimedia berbasis flash untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon tahun pelajaran 2015/2016. PELAKSANAAN TINDAKAN SIKLUS I 1. Persiapan (planning) Siklus I ini diawali dengan persiapan guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disiapkan, dengan waktu masing-masing 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Guru mengidentifikasi kebutuhan siswa akan pengetahuan yang mereka butuhkan dalam pokok bahasan bioteknologi ,menyeleksi pendahuluan terhadap konsep yang dipelajari, yaitu dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi bioteknologi, serta membuat bahan ajar yaitu materi bioteknologi. 2. Pelaksanaan (acting) Pertemuan pertama dilaksanakan bulan Januari 2016 waktu pelaksanaan adalah 2x45 menit, materi pembelajaran bioteknologi . Pada kegiatan awal guru menunjukkan contoh beberapa produk bioteknologi memalui slide multimedia berbasis flash siswa dan menanyakan proses produksi yang dilakukan, siswa bersama guru mendiskusikan pengertian bioteknologi. Kegiatan inti siswa dan guru mendiskusikan keterkaitan ilmu-ilmu lain dengan perkembangan bioteknologi, guru menjelaskan perkembangan rekayasa dan peranannya bagi perkembangan bioteknologi dengan menggunakan multimedia berbasis flash, siswa bersama guru mendiskusikan pengelompokan bioteknologi tradisional dan modern dan contoh-contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, guru menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui, dan guru menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pengertian bioteknologi dan dasar pengelompokkan bioteknologi tradisional dan modern. Sedangkan untuk prosentase ketuntasan nilai siswa dalam proses pembelajaran bioteknologi siswa kelas XII IPA 3 pada siklus I dapat dilihat pada gambar 1.
47
Vol.VII No.3B Juni 2016
ISSN 1693-7945
Ketuntasan Hasil Belajar Tuntas
50%
Tidak Tuntas
50%
Gambar 1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara garis besar siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon tahun pelajaran 2015/2016 sudah menunjukkan peningkatan. Dengan menggunakan multimedia berbasis flash siswa sudah mulai memahami materi bioteknologi.. 3. Pengamatan (observing) 1) Hasil observasi aktivitas siswa Adapun data hasil observasi yang diperoleh multimedia berbasis flash dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai materi bioteknologi, pembelajaran bioteknologi dengan menggunakan multimedia berbasis flash mampu meningkatkan minat untuk melibatkan diri dalam aktivitas pengajaran dan pembelajaran. Observer melakukan pengamatan gambaran aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar selama KBM. Selanjutnya data yang diperoleh sebagai gambaran aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar selama 90 menit, yang disajikan dalam tabel 1: Tabel 1 Persentase rata-rata aktivitas siswa dengan menggunakan multimedia berbasis flash pada siklus I No
Kategori Pengamatan
1 2 3 4
Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa bersikap disiplin dalam KBM. Siswa berusaha memahami materi. Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lainnya melalui pembelajaran dengan menerapkan multimedia berbasis flash Siswa melaksanakan praktikum bioteknologi dengan baik Siswa mampu memahami pokok bahasan bioteknologi yang sedang diajarkan oleh guru. Siswa mengerjakan soal latihan dan melakukan tugasnya dengan baik
5 6
7
Persentase aktivitas siswa 82 60 79 62 73 55 66
48
ISSN 1693-7945
8
9
10 Rata-rata
Siswa mengkomunikasikan hasil analisis dan identfikasi dalam mengamati tayangan bioteknologi dengan multimedia berbasis flash Siswa mengemukakan pendapat dan menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan. Siswa mampu menggunakan waktu dengan baik.
Vol.VII No.3B Juni 2016
65
76 49 67
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang diamati oleh observer memperoleh nilai sebesar 67 dengan kriteria sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam bioteknologi dengan menggunakan multimedia berbasis flash pada siklus 1 belum berhasil dan perlu ada perbaikan pada siklus berikutnya. 2) Peningkatan hasil belajar siswa Selanjutnya mengenai data tes peningkatan hasil belajar siswa dalam pokok bahasan bioteknologi , disajikan dalam ringkasan tabel berikut: Tabel 2 Nilai tes hasil belajar siswa siklus I (Lampiran 1) Persentase Jumlah siswa Total nilai Rata-rata Ketuntasan 38 2821 74 50%. Dilihat dari Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa sebesar 74 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 50%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus I belum mencapai keberhasilan. Karena menurut Depdiknas (2006), pembelajaran dikatakan tuntas, apabila secara klasikal siswa mendapat nilai rata-rata ≥ 80 dengan persentase mencapai 75%. Hasil analisis data nilai kreatifitas belajar siswa dalam bioteknologi Siklus 1 di atas terlihat bahwa proses pembelajaran pada siklus I belum dinyatakan berhasil. Ketidak tuntasan atau belum berhasilnya pembelajaran siklus 1 tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran bioteknologi dengan penerapan multimedia berbasis flash yang belum terlaksana secara optimal, dan masih ada kekurangan selama proses pada aktifitas siswa. 4. Refleksi Proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1 menunjukkan bahwa pembelajaran bioteknologi setelah diberi tindakan yang berupa penggunaan multimedia berbasis flash pada Siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon tahun pelajaran 2015/2016 belum dikatakan berhasil. Belum berhasilnya pembelajaran tersebut dikarenakan masih banyak hal yang perlu diperbaiki baik dari segi aktivitas siswa, maupun hasil belajar siswa. Hasil refleksi analisis observasi siswa pada siklus I terdapat 1 aspek dalam kategori kurang, 7 aspek dalam kategori sedang, dan 2 aspek dalam kategori baik. Aspek yang termasuk dalam kategori kurang adalah “siswa mampu menggunakan waktu dengan baik”, dengan demikian waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan diterapkannya multimedia berbasis flash tidak efektif. Aspek penilaian yang masuk kategori baik adalah 49
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.3B Juni 2016
sebagai siswa mengikuti pembelajaran materi bioteknologi dengan baik, dan siswa berusaha memahami materi. Aspek penilaian yang masuk kategori sedang adalah sebagai berikut. a.) Siswa bersikap disiplin dalam kegiatan belajar mengajar. b.) Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lainnya melalui pembelajaran dengan menerapkan multimedia berbasis flash. c.) Siswa mampu mengkomunikasikan hasil analisis dan identfikasi dalam mengamati tayangan bioteknologi dengan multimedia berbasis flash Siswa mampu memahami pokok bahasan bioteknologi yang sedang diajarkan oleh guru. d.) Siswa mengerjakan soal latihan dan melakukan tugasnya dengan baik. e.) Siswa mengemukakan pendapat dan menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Setelah berakhir siklus I, sesuai dengan hasil refleksi, untuk menyempurnakan kekurangan pada siklus maka pada siklus II, akan dilakukan perubahan kegiatan sebagai berikut: 1. Persiapan (planning) Tindakan pada siklus II masih tetap menggunakan multimedia berbasis flash dengan materi yang sama yaitu bioteknologi akan tetapi indikator yang berbeda yaitu mengekstraksi DNA, mengumpulkan informasi berbagai produk rekayasa genetika dan dampaknya, dan membuat cerita imajinasi tentang rekayasa genetika. Tahap pertama pada siklus ini adalah tahap perencanaan yang meliputi: 1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa, yaitu kebutuhan akan pengetahuan mengenai bioteknologi; 2) Menyeleksi pendahuluan terhadap konsep yang dipelajari, yaitu dengan mempersiapkan dan membuat perencanaan instrument penelitian (RPP, lembar observasi, lembar penilaian); 3) Menyeleksi bahan dan masalah yang akan dipelajari, yaitu membuat bahan ajar yaitu materi bioteknologi. 2. Pelaksanaan (acting) Pada pertemuan kali ini bertujuan untuk memperbaiki hasil tindakan pada siklus I yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Guru menentukan masing-masing peran yang dilakukan oleh peserta didik, yaitu dengan memberi tahu mengenai materi yang akan diajarkan selanjutnya dan juga SK, KD yang hendak dicapai. Kemudian mencek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan diselidiki dan ditemukan, yaitu dengan memberikan apersepsi awal yang berupa pertanyaan untuk menyeleksi pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, memberikan kebutuhan pengetahuan/materi pelajaran yang berhubungan dengan bioteknologi khususnya tema pada pertemuan tersebut. Kegiatan awal, guru membagi siswa menjadi delapan kelompok kecil, guru meminta siswa untuk menyaksikan video pada multimedia berbasis flash tentang tayangan Ekstraksi DNA dan kasus transgenik. Kegiatan inti, dengan menggunakan multimedia berbasis flash siswa memperhatikan tayangan animasi ekstraksi DNA dan kasus transgenik, siswa mendiskusikan keuntungan dan kekurangan teknologi transgenik, siswa menjawab pertanyaan quiz yang terdapat pada multimedia berbais flash, siswa menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui mengenai ekstrasi DNA dan kasus transgenik. Kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan tentang ekstrasi DNA dan kasus teknologi transgenik. 3. Pengamatan (observing) 1) Hasil observasi ativitas siswa 50
Vol.VII No.3B Juni 2016
ISSN 1693-7945
Guru observer melakukan pengamtan aktivitas belajar siswa selama KBM sebagaimana siklus sebelumnya. Selanjutnya data yang diperoleh sebagai gambaran aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar selama 90 menit, yang disajikan dalam table berikut: Tabel 3 Persentase rata-rata aktivitas siswa dengan menggunakan multimedia berbasis flash pada siklus II No 1 2 3 4
Kategori Pengamatan
Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa bersikap disiplin dalam KBM. Siswa berusaha memahami materi. Siswa mampu bekerja sama dengan siswa lainnya melalui pembelajaran dengan menerapkan multimedia berbasis flash 5 Siswa melaksanakan praktikum bioteknologi dengan baik 6 Siswa mampu memahami pokok bahasan bioteknologi yang sedang diajarkan oleh guru. 7 Siswa mengerjakan soal latihan dan melakukan tugasnya dengan baik 8 Siswa mengkomunikasikan hasil analisis dan identfikasi dalam mengamati tayangan bioteknologi dengan multimedia berbasis flash 9 Siswa mengemukakan pendapat dan menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan. 10 Siswa mampu menggunakan waktu dengan baik. Rata-rata
Persentase aktivitas siswa 86 84 82 88 80 82 87
82
82 83 84
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang diamati oleh observer memperoleh nilai sebesar 84 dengan kriteria baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran bioteknologi dengan menggunakan multimedia berbasis flash pada siklus II telah berhasil. 1) Peningkatan Hasil Belajar Siswa Selanjutnya mengenai data tes peningkatan hasil belajar siswa, disajikan dalam ringkasan tabel berikut 4. Tabel 4 Nilai tes hasil belajar siswa siklus II (Lampiran 2) Persentase Jumlah siswa Total nilai Rata-rata Ketuntasan 38 3149 83 97,36 % 51
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.3B Juni 2016
Dilihat dari Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa sebesar 83 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 97,36%. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II sudah mencapai keberhasilan. Karena menurut Depdiknas (2006), pembelajaran dikatakan tuntas, apabila secara klasikal siswa mendapat nilai rata-rata ≥ 80 dengan persentase mencapai 75%. 4. Refleksi Proses dan hasil pembelajaran pada siklus II, dapat dianalisis bahwa aktivitas siswa menunjukan peningkatan. Keberhasilan pembelajaran pada siklus II merupakan akibat dari proses pembelajaran yang sudah optimal yang dilakukan oleh guru. Dengan digunakannya multimedia berbasis flash dalam pembelajaran bioteknologi keberhasilan yang diperoleh; 1) dapat memingkatkan minat siswa untuk melibatkan diri dalam aktivitas pengajaran dan pembelajaran; 2) dapat meningkatkan daya ingatan siswa tentang apa yang dipelajari dengan lebih cepat serta dapat mengingatinya dalam waktu yang lebih lama; 3) aktivitas juga memudahkan siswa untuk memahami apa yang dipelajari dengan lebih mudah; 4) Jumlah siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) meningkat dari 19 siswa menjadi 37 siswa. 4) Rata-rata kelas dalam pembelajaran bioteknologi meningkat dari 74 menjadi 83. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa tidak hanya diberi latihan terus menerus dengan metode pembelajaran yang sama. Dengan diterapkannya multimedia berbasis flash siswa dapat mengidentifikasi masalah. Siswa mampu mengasah daya analisis dengan mengamati kasus teknologi transgenik yang diberikan dalam pembelajaran menggunakan multimedia berbasis flash, tetapi pemecahannya adalah atas dasar keputusannya sendiri. Pembelajaran yang dilakukan seluruhnya melibatkan kemampuan siswa, sehingga siswa dapat menyelidiki secara kritis dan dapat menemukan suatu pengetahuan yang dijadikannya sebagai perubahan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut, penerapan multimedia berbasis flash dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon Semester 2 tahun pelajaran 2015/2015 pada konsep bioteknologi. Hal ini ditunjukkan pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 74 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 50% masuk kategori belum berhasil. Pada siklus 2 terjadi peningkatan, untuk nilai rata-rata kelas diperoleh sebesar 83 dengan persentase ketuntasan belajar kalasikal sebesar 97,36% dalam kategori berhasil. Penerapan multimedia berbasis flash dapat meningkatkan aktivitas belajar Siswa kelas XII IPA 3 SMAN 6 Cirebon Semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 pada konsep bioteknologi. Hal ini dapat di lihat dari hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus 1 diperoleh skor sebesar 67 dalam kategori sedang, kemudian meningkat di siklus 2 sebesar 84 dalam kategori baik. DAFTAR PUSTAKA Arsyad. Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
52
ISSN 1693-7945
Vol.VII No.3B Juni 2016
Danton, 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 5: 255–263. Danton, 2007. The Value of Animations in Biology Teaching: A Study of Long-Term Memory Retention (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 6: Hal 217–223. Depdiknas. 2008. Sistem Penilaian KTSP. http://bpgdisdik-jabar.com (diunduh 02 Desember 2012) Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Holbrook, J. B. 2005. Assessing the science–society relation: The case of the US National Science Foundation’s second merit review criterion (Versi Elektronik). Technology in Society. 27: 437–51. Kustandi, C. & Sutjipto, B. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia Lickona, Tom; Schaps, Eric, dan Lewis, Catherine. 2007. Eleven Principles of Effective Character Education. Character Education Partnership Mayer, Richard E. 2002. Animation as an Aid to Multimedia Learning (Versi Elektronik). Educational Psychology Review. Vol. 14 Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Potyrala, K. 2006. Improvement of students’ cognitive skills with the help of a computer in: Biological and Environmental Education (Versi Elektronik). Department of Biology Didactics. Volume 5 No. 1. Ramadianto A, Yuda. 2008. Membuat Gambar Vektor Dan Animasi Atraktif Dengan Macromedia Flash Profesional 8. Bandung: Yrama Widya Sadiman, et al. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada Sadiman, A.S, R. Raharjo, A. Haryono, & Rahardjito. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Yarden, A., 2006. “Supporting Learning Biotechnological Methods using Interactive and Task Included Animations”. Department of Science Teaching, Weizmann Institute of Science. Hal. 131-134
53