Rendra Suprobo aji 3605100009
Kota Surabaya merupakan kota Metropolis dengan jumlah penduduk 2.830.466 jiwa serta memiliki luas wilayah sebesar 32.637,75 Ha (BPS-Surabaya Dalam Angka, 2008) Pertumbuhan penduduk yang pesat 0,085% per Th selama 2 tahun terakhir (2006-2007) (BPS-Surabaya Dalam Angka, 2008) Tingginya konsumsi terhadap lahan akibat dari pertumbuhan penduduk (kivell, 1993) Jumlah penduduk meninggal per tahun di Surabaya mencapai 13042 jiwa/ tahun (Dispendukcapil, 2008)
9 dari 10 lokasi pemakaman di Surabaya seluas 155 Ha yang dikelola Pemkot Surabaya kondisinya telah penuh dan tertutup karena sudah terisi diatas 92% (Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009) Kurang tersedianya Fasilitas Umum (lahan pemakaman) akibat dari terbatasnya lahan yang ada (DKP, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk penentuan penghematan lahan pemakaman di Kota Surabaya.
Adapun lima sasaran yang ingin dicapai antara lain: 1.
2.
3. 4.
Identifikasi ketersediaan kapasitas lahan pemakaman yang tersisa di Kota Surabaya. Identifikasi komponen yang berpengaruhi dalam penghematan lahan pemakaman. Identifikasi metode yang sesuai dalam penghematan lahan pemakaman. Perumusan arahan penghematan lahan permakaman di Surabaya.
Komponen Penghematan
Definisi Operasional
Kedalaman lahan/ Kedalaman galian lahan pada petak makam yang berpengaruh galian terhadap jumlah tumpukan jenazah
Kedalaman tanah
air Batas kedalaman galian pada petak makam yang masih memungkinkan di atas sumber air tanah (genangan air)
Jenis Tanah
Penggunaan jenis tanah yang cocok untuk lahan pemakaman, berkaitan dengan kepadatan tanah, kekokohan dan absorpsi terhadap air
Kontur Tanah
Kondisi kelerangan tanah yang berpengaruh terhadap erosi tanah terhadap air dan kekokohan tanah
Metode Penghematan Tumpang
Definisi Operasional Penumpukan jenazah pada satu petak makam yang sama. Jumlah penumpukan jenazah yang ideal pada petak makam
Kontrak/ Ulang
Penggunan petak makam yang sudah tidak terisi jenazah atau habis masa kontraknya, sehingga dapat digunakan untuk memakamkan jenazah yang lain
Penataan areal makam
Pengoptimalan Space yang berada pada petak makam dengan metode grid, sehingga dapat menampung jumlah jenazah yang banyak
Is u p e r m a s a la h a n
T in g g in y a p e rtu m b u h a n p e n d u d u k m e n y e b a b k a n a n g k a k e m a tia n y a n g m e n in g k a t, n a m u n k e te rs e d ia a n la h a n p e m a k a m a n y a n g a d a c u k u p te rb a ta s , d a n tid a k d a p a t m e n a m p u n g p e n d u d u k y a n g m e n in g g a l p a d a m a s a m e n d a ta n g T in ja u a n p u s ta k a
T u ju a n O p tim a lis a s i k a p a s ita s la h a n p e m a k a m a n
P e n g u m p u la n d a ta
p r e d ik s i k e te r s e d ia n la h a n p e m a k a m a n y a n g te r s is a
A n a lis a c u r v e e s tim a tio n d e n g a n S P S S 13
T e r id e n tifik a s i s is a la h a n p e m a k a m a n
Id e n tifik a s i k o m p o n e n y a n g b e rp e n g a ru h te rh a d a p p e n g e h e m a ta n la h a n p e m a k a m a n
V a r ia b e l id e n tifik a s i K om ponen : 1 . k e d a la m a n g a lia n ta n a h 2 . k e d a la m a n a ir ta n a h 3 . k o n tu r ta n a h 4 . je n is ta n a h
Id e n tifik a s i m e th o d e p e n g h e m a ta n la h a n pem akam an
A n a lis a s ta k e h o d e r
V a r ia b e l id e n tifik a s i M e to d e : 1 . tu m p a n g 2 . k o n tr a k /u la n g 3 .p e n a ta a n p o la g r id 4 . p e m a k a m a n s e c a ra b e r d ir i 5. m akam susun
A n a lis a D e lp h i T e r id e n tifik a s i kom ponen yang b e rp e n g a ru h
T r e id e n tifik a s i m e th o d e y a n g d a p a t d ig u n a k a n A n a lis a D e lp h i
k o m p o n e n p e n g h e m a ta n y a n g m e m p e n g a ru h i m e to d e p e n g h e m a ta n tia p k a te g p ri m a k a m
P e ru m u s a n a ra h a n p e n g h e m a ta n la h a n pem akam an
k e s im p u la n
Batas Administratif
Kota Surabaya secara geografis terletak pada pada 07021’ Lintang Selatan dan 112036’ sampai dengan 112054’ Bujur Timur, dengan batas administrasi sebagai berikut: Batas Utara : Laut Jawa dan Selat Madura Batas Selatan : Selat Madura Batas Timur : Kabupaten Sidoarjo Batas Barat : Kabupaten Gersik Kota Surabaya memiliki luas wilayah sebesar 32.637,75Ha. Secara administratif, Kota Surabaya terbagi dalam dalam 5 wilayah pembantu Walikotamadya, 31 Kecamatan, 163 Kelurahan, 1.363 Rukun Warga, dan 8.909 Rukun Tetangga
1. 2. 3. 4.
Kepadatan Penduduk
Tinggi rendahnya kepadatan penduduk di masing-masing kecamatan menujukkan adanya persebaran penduduk yang tidak merata di Kota Surabaya. Kecamatan Simokerto merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar 402,43 jiwa/Ha, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Benowo yaitu sebesar 15,03 jiwa/Ha. Secara keseluruhan kepadatan terendah di Kota Surabaya terdapat di Surabaya Utara dan Surabaya Barat. Angka kepadatan penduduk diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : Angka kepadatan penduduk > 250 jiwa / Ha : Klasifikasi Tinggi Angka kepadatan penduduk 150 s / d 250 jiwa / Ha : Klasifikasi Sedang Angka kepadatan penduduk < 150 jiwa / Ha : Klasifikasi Rendah
1. 2. 3. 4.
16000
jumlah kematian
14000 12000 10000 8000
jumlah kematian
6000 4000 2000 0 mati th 2004 mati th 2005 mati th 2006 mati th 2007 mati th 2008
No
Kecamatan
mati th 2004
mati th 2005
mati th 2006
mati th 2007
mati th 2008
1
Bubutan
513
467
502
578
703
2
Simokerto
363
442
477
569
707
3
Tegalsari
511
578
590
582
640
4
Genteng
327
335
380
357
380
5
Semampir
499
613
673
749
784
6
Pabeancantian
303
378
374
444
467
7
Krembangan
435
468
521
534
570
8
Kenjeran
347
427
474
581
550
9
Bulak
143
192
197
218
237
10
Gubeng
763
806
766
800
848
11
TambakSari
844
984
1063
1110
1172
12
Sukolilo
349
402
327
489
439
13
Mulyorejo
259
313
308
330
324
14
Rungkut
307
322
382
428
376
15
TenggilisMejoyo
192
224
194
269
260
16
GunungAnyar
154
172
223
251
194
17
Wonokromo
800
855
922
885
995
18
Sawahan
956
974
1144
1205
1282
19
Wonocolo
295
337
350
367
348
20
Jambangan
179
183
193
283
240
21
Gayungan
175
185
183
231
193
22
KarangPilang
277
319
352
321
321
23
Wiyung
224
220
238
278
261
24
DukuhPakis
193
194
253
266
290
25
Tandes
390
386
454
503
537
26
Asemrowo
80
159
112
257
151
27
Sukomanunggal
384
365
462
461
451
28
Benowo
132
190
168
238
205
29
Pakal
127
148
157
177
168
30
Lakarsantri
178
225
230
209
218
31
Sambikerep
169
178
223
236
237
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, 2009
Analisa kebutuhan Lahan Pemakaman Kota Surabaya Di Masa Mendatang Dalam menganalisa kebutuhan lahan Pemakaman Di Surabaya pada masa yang akan datang dengan proyeksi tingkat kematian penduduk dengan mengunakan curve estimation yang merupakan tool dari sofware SPSS 13.0 Model yang paling baik untuk memprediksi kematian penduduk adalah model dengan standard error model paling kecil dan standard error constant paling kecil.
Untuk menghitung jumlah Jenazah yang dapat ditampung di masa mendatang, mengunakan asumsi dari Pedoman Dinas Cipta Karya DPU (1987) bahwa setiap persil makam (satu jiwa yang meninggal dunia) membutuhkan 2,5 m2 (dua koma lima meter persegi), berarti dalam setiap luasan 1 (satu) Ha dapat menampung kurang lebih 4000 jenazah
Dalam menentukan metode proyeksi yang memiliki standard error terkecil dilakukan perhitungan jumlah kematian Kota Surabaya Total selama periode lima tahun (2004-2008) Setelah mengetahui jenis/metode proyeksi dengan standard error terkecil, yakni Power Estimation dilakukan proyeksi jumlah kematian dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun kedepan
Tahun prediksi
Trend jumlah kematian per Jumlah kematian (pada tahun ke-n) tahun dengan Power estimation
2009
15004
15004
2010
15442
30447
2011
15832
46280
2012
16185
62465
2013
16507
78973
2014
16804
95777
2015
17080
112856
2016
17337
130193
2017
17579
147772
2018
17807
165580
2019
18023
183603
2020
18229
201832
2021
18424
220256
2022
18612
238868
2023
18791
257659
2024
18963
276622
2025
19129
295751
2026
19288
315039
2027
19442
334481
2028
19591
354073
No
cabang makam
LUAS
kondisi makam
(Ha)
LUAS (Ha)
jumlah Jenazah
yang tersisa
yang dapat
yang ada 1 M.I. Asem Jajar
ditampung
2.8 95% terisi
0.14 Ha
560 Jenazah
7.1 75% terisi
1.78 Ha
7120 jenazah
13.6 93% terisi
0,952 Ha
3808 jenazah
12.42 85% terisi
1.863 Ha
7452 jenazah
29,26 Ha
117040 jenazah
9.55 islam 304 makam kristen
9.306 Ha
37225 jenazah
125 terisi 90%
12.5 Ha
50000 jenazah
55,8 Ha
223.205 jenazah
M.U. wonokusumo 2 Kidul 3 M.U. Putat Gede M.T. Simo 4 Kwagean
terisi ± 3.170 jenasah 1.447 makam 5 M.U. Keputih M.U. Babat 6 Jerawat
29.96 islam 1.723 makam kristen terisi ± 975 jenasah 671 makam
makam desa seluruh 7 kecamatan
Dari hasil perhitungan dapat dikomparasikan dengan ketersediaan luasan lahan pemakaman yang tersisa. Dalam perhitungan luasan lahan yang tersisa diketahui sisa lahan yang ada dapat menampung sekitar 223.205 jenazah dengan luasan 55,8 Ha. Sehingga dapat diketahui pada tahun 2022 Kota Surabaya akan mengalami defisit lahan pemakaman.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keterangan Responden : Kepala UPTD pemakaman Pemuka Agama Islam Pemuka Agama Kristen Kepala cabang TPU baru Kepala cabang TPU lama khusus islam Kepala cabang TPU lama khusus kristen Pengelola makam desa Dosen Arsitektur Bidang Lansekap Dosen Arsitektur Bidang Tata Kota
1.
2. 3.
Analisa Identifikasi Komponen yang mempengaruhi penghematan Lahan Pemakaman Kota Surabaya Eksplorasi Komponen Yang Berpengaruh Terhadap Penghematan Lahan Pemakaman Pengolahan Komponen Tahap Iterasi I Pengolahan Tahap Iterasi II
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kedalaman galian tanah untuk tiap persil (petak) makam Kedalaman air tanah Kontur tanah Jenis tanah Kijing (makam permanen) Ukuran petak makam Penggunaan material kuat dalam persil makam Peti jenazah/pembungkus jenazah (kafan) dari bahan yang mudah hancur.
Analisa Identifikasi metode penghematan Lahan Pemakaman yang dapat daplikasikan di Kota Surabaya 1. Eksplorasi metode Penghematan Lahan Pemakaman 2. Pengolahan metode Tahap Iterasi I 3. Pengolahan Tahap Iterasi II
1. 2. 3. 4.
Metode tumpang/penumpukan jenazah Metode kontrak/ulang Penataan pola grid petak makam Penggunaan jarak antar persil makam untuk petak makam.
1.
2. 3.
Menurut Tirtajati, (2006) pengelolaan tanah tempat pemakaman di Indonesia dapat dibedakan beberapa macam : TPU adalah area tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenasah yang pengelolaannya dilakukan Pemda Tingkat II atau pemerintah Desa. TPU dapat dibedakan lagi menjadi TPU lama dan TPU baru Makam desa adalah makam yang berada di desa/kelurahan Tempat pemakaman bukan umum yang disebut juga tempat pemakaman partikelir adalah area tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenasah yang pengelolaannya dilakukan oleh badan sosial atau badan keagamaan atau disebutkan juga makam wakaf.
Dari kriteria kategori lahan pemakaman menurut Tirtajati (2006), maka dapat diketahui kategori lahan pemakaman di Surabaya Kategori makam TPU • TPU lama (khusus kristen & khusus islam) • TPU baru Kategori makam Desa
Analisa perumusan arahan penghematan lahan permakaman di Surabaya Dari Analisa sebelumnya, yaitu komponen yang berpengaruh terhadap penghematan lahan pemakaman dan metode penghematan lahan pemakaman dapat dilakukan analisa perumusan arahan penghematan lahan permakaman pada tiap tipologi makam di Surabaya.