PENGARUH PROFESIONALITAS GURU, KREATIVITAS BELAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH AL HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2012/2013 Septian Aji Permana
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalitas guru, kreativitas belajar, dan minat belajar baik sendiri maupun bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS peserta didik di Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 yang berjumlah 719. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionale stratified random sampling karena memiliki unsur yang tidak homogen sehingga diperoleh 250 orang. Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisis data dengan uji regresi sederhana (uji t) dan uji regresi berganda (uji F). Hasil analisis regresi parsial dengan taraf signifikansi 5% menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar IPS ditunjukan dengan nilai t sebesar 2,047 dengan p=0,042. Kreativitas belajar juga memberikan pengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS dengan nilai t sebesar 2,088 dan p=0,038. Demikian juga minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS, dengan nilai t sebesar 2,069, p=0,040. Hasil uji regresi ganda menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara profesionalitas guru, kreativitas belajar, dan minat belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS dengan nilai F sebesar 5,011 dengan p=0,002, dan besarnya R2=0,58. Dengan demikian, terdapat pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun bersama-sama tiga variabel bebas terhadap prestasi belajar IPS di Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes, Tahun Ajaran 2012/2013. Sumbangan tiga variabel bebas terhadap variabel terikat 58%, sedangkan sisanya 42% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: profesional guru, kreativitas belajar, minat belajar, dan prestasi belajar
This research was conducted to find out the influence of teacher’s profesionalism, learning creativity, and learning interest both individually or togetherness toward IPS learning achievement of students in Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes. This research is a quantitative descriptive study. The population used in this research are students of Madrasah Al Hikmah 2. The total of whole population were 719. Proportionale stratified random sampling used in this research due to it had no homogeneous element. The researcher took 250 samples from the whole populations. The collecting
Septian Aji Permana adalah adalah mahasiswa Program Doktor di Pascasarjana Universitas Negeri Semarang dan pengajar Program Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta.
204
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
data in this research are done by quantionnare and data analysis by simple regression test (test t) and multiple regression test (test f). The result of partial regression analysis, with significance level of 5% show that there is a positive and significant influence of teacher’s profesionalism toward students’ learning acvievement in IPS with t value of 2.047 and p=0.042. Learning creativity give influence on the learning perfomance significantly and positively with t value =2.088 and P=0.038. Learning interest give positive and significant influence toward IPS learning achievement with t=2.069 and p=0.40. The result of double regressions experiment show a positive and significant influence among teacher’s profesionalism, learning creativitly, and learning interest toward students’ learning achievementn in IPS with F value of 5.011, p=0.002, and R2=0.58. It can be concluded that there are positive and significant influences of three independent variables toward IPS learning achievement in Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog Brebes Academic Year 2012/2013 either partially or simultaneously. The contribution of three independent variables toward dependent variable about 58%, and the remain of 42% influenced by other variables which weren’t observed in this research. Keywords: teacher’s profesionalism, learning creativity, learning interest, and learning achievement.
PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peran yang penting untuk menentukan perkembangan dan perwujudan diri individu. Pendidikan bertanggung jawab untuk mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal sehingga anak dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai kebutuhan pribadi dan masyarakat (Munandar, 1999: 4). Guru adalah salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Artinya, pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para peserta didiknya pada suatu kedewasaan atau pada taraf kematangan tertentu. Peran guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik yang transfer of values, dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menentukan peserta didik saat belajar. Berkaitan dengan ini, guru memiliki peranan yang kompleks dalam proses belajar mengajar dalam usahanya untuk mengantarkan peserta didik ke taraf yang di cita-citakan (Sardiman AM, 2010: 125). Keberhasilan seorang guru saat mengajar ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri atas motivasi, kepercayaan diri, dan kreativitas. Sementara itu, faktor eksternal lebih ditekankan pada sarana serta iklim sekolah yang bersangkutan. Selain itu, juga minat belajar menjadi faktor sangat penting sebagai kecenderungan sikap mengorbankan waktu, tenaga, harta, dan pikiran dengan niat yang tulus tanpa paksaan untuk selalu
205
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologis karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lain, seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan (Syah, 2010: 133). Setiap kemajuan yang diraih manusia selalu melibatkan kreativitas. Ketika manusia mendambakan produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan bahkan kebahagiaan yang lebih baik serta tinggi dari yang sebelumnya dicapai, maka kreativitas dijadikan dasar untuk menggapainya. Kreativitas pada dasarnya merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada setiap manusia, yakni berupa kemampuan untuk mencipta (daya cipta) dan berkreasi. Implementasi dari kreativitas seseorang pun tidak sama, tergantung pada sejauh mana orang tersebut mau dan mampu mewujudkan daya ciptanya menjadi sebuah kreasi ataupun karya. Pendidikan hendaknya tidak hanya memperhatikan pengembangan keterampilan berpikir semata, tetapi pembentukan sikap, perasaan, dan ciri-ciri kepribadian yang mencerminkan kreativitas yang perlu dipupuk. Dalam hal ini banyak bergantung pada inisiatif guru untuk menciptakan suasana belajar yang dapat memupuk dan menunjang kreativitas belajar, sehingga peserta didik dapat merasa bebas mengungkapkan pikiran dan perasaannya, mempunyai daya kreasi saat bekerja. Hal ini mencerminkan kemerdekaan dan demokrasi dalam pendidikan, yang berarti terwujudnya pendidikan itu berada di atas kreativitas kinerja para guru dalam menjalankan tugas (Munandar, 1992: 48). Pandangan dan teori para ahli pendidikan tersebut sejalan dengan visi yang digagas oleh Madrasah Aliyah (MA) Al Hikmah 2 Benda yaitu "Mencetak Generasi Kreatif yang Sholeh Individu dan Sholeh Sosial" dan juga misi yang diemban Madrasah ini yaitu: 1. Terwujudnya lembaga pendidikan sebagai pusat pemberdayaan nilai, sikap akhlakul karimah dan berkemampuan akademik. 2. Terciptanya sistem dan manajemen yang lebih baik. 3. Tersedianya sistem pengelolaan tenaga kependidikan yang baik sehingga tersedia guru yang profesional dan berdedikasi tinggi. 4. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan yang anti korupsi. Madrasah yang didirikan pada tahun 1964 ini telah berupaya mengadakan perbaikan, perubahan, dan juga evaluasi untuk mewujudkan visi dan misinya. Program peningkatan kualitas tenaga kependidikan dilakasnakan secara berkala, di antaranya penataran guru dengan mendatangkan narasumber dari Depag maupun Diknas, Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ), pertemuan rutin pengelola Madrasah dengan dewan guru, dan lain-lain. Kegiatan ekstra juga diadakan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik, antara lain Salat Zuhur berjama'ah dilanjutkan dengan kultum, marcing band, pramuka, outbond, san beragam ketrampilan. Program dan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas guru dan kreativitas peserta didik.
206
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
Jumlah tenaga pendidik di Madrasah Aliyah yang berlokasi di lingkungan Pondok Pesantren Al Hikmah 2 ini adalah 29 guru, dengan kualifikasi pendidikan S-2 ada 1 guru, S-1 ada 22 guru, D-3 ada 1 guru, dan 5 guru lulusan pesantren. Peserta didik madrasah ini 60% mukim di pesantren, baik putra maupun putri sehingga sangat membantu madrasah untuk mengadakan kegiatan ekstra. Akan tetapi melihat realitas yang ada, tingkat prestasi belajar masih belum maksimal, yang berarti nilai rata-rata peserta didik dalam ulangan harian, mid semester, dan semester masih pada batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Atas dasar wacana yang ada di lapangan, maka peneliti ingin membuktikan apakah persepsi yang ada di kalangan masyarakat mengenai masalah profesionalitas guru, kreativitas belajar, dan minat belajar itu benar atau sebaliknya, dengan melakukan suatu penelitian.
METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat linier dan data yang diperoleh adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Menurut eksplanasi atau tingkat penjelasannya termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dan variabel yang lain. Hubungan di sini bersifat sebab akibat, karena variabel independen sebagai variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen sebagai variabel yang dipengaruhi. Pada proses penelitian kuantitatif ini dipilih variabel dengan asumsi bahwa setiap orang mempunyai kemampuan terbatas pada bidang tertentu dan suatu gejala tidak akan mengalami perubahan pada waktu tertentu. Dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel yang terdiri dari 3 (tiga) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel bebas meliputi Profesionalitas Guru (X1), Kreativitas Belajar (X2), Minat Belajar (X3). Variabel terikat berupa Prestasi Belajar IPS peserta didik di MA Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes (Y). Tiga variabel bebas dihubungkan dengan variabel terikat dengan pola hubungan sebagai berikut: (1) hubungan antara variabel X 1 dan variabel Y, (2) hubungan antara variabel X2 dan variabel Y, (3) hubungan variabel X3 dan variabel Y serta (4) hubungan antara variabel X1,X2, dan X3 secara bersama-sama dan variabel Y. Pola hubungan antarvariabel penelitian ini terlihat pada gambar berikut: X1 X2
Y
X3
207
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
Keterangan : Variabel Independen: X1 = Profesionalitas Guru X2 = Kreativitas Belajar X3 = Minat Belajar Variabel Dependen: Y = Prestasi Belajar IP Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik MA Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes yang berjumlah 719. Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan proportionale stratified random sampling untuk sampel peserta didik, karena populasi ini mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Untuk penelitian ini, berdasarkan tabel Isaac dan Michael dan diagram Nomogram Herry King, tingkat kesalahan 5% yang berarti sampel yang diperoleh memiliki tingkat kepercayaan 95% terhadap populasi. Dari populasi yang banyak tersebut di atas, peneliti menentukan sampel sebanyak 250. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner karena merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008: 199). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner tertutup yang telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih satu dari jawaban yang telah disediakan. Kuisioner ini dipergunakan untuk mengetahui hal mendalam tentang responden, yaitu profesionalitas guru, kreativitas belajar, minat belajar, dan prestasi belajar IPS dengan menciptakan suasana dan kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela memberikan data objektif dan cepat. Teknik analisis data menggunakan: a) Uji regresi sederhana (Uji t) untuk menguji hipotesis parsial, hipotesis pertama, kedua, dan ketiga. Uji ini untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel terikat, yaitu hubungan antara Profesionalitas Guru (X1) dengan Prestasi Belajar IPS (Y), Kreativitas (X2) dengan Prestasi Belajar IPS (Y), Minat Belajar Siswa (X3) dan Prestasi Belajar IPS (Y) dengan level signifikan =5% (Ghozali, 2006 : 91); dan b) Uji regresi berganda (Uji F) adalah koefisien korelasi untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel atau lebih. Uji korelasi yang digunakan adalah Uji statistik F yang bertujuan untuk menguji hipotesis ke-empat, yaitu mencari hubungan antara Profesionalitas Guru, Kreativitas Belajar, dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar IPS.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini dideskripsikan dalam skor nilai tertinggi dan terendah, skor rerata (mean), simpangan baku (standar deviasi), dan nilai tengah
208
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
(median), sum, range, minimum, maksimum, skewness, dan kurtosis. Data setiap variabel dan indikator disajikan dalam bentuk tabel statistik sebagai berikut : Tabel 1. Deskripsi Data Statistik Profesinalitas Guru N Valid 250 Missing 0 Mean 79.40 Std. Error of Mean .618 Median 76.00 Mode 93 Std. Deviation 9.770 Skewness .115 Std. Error of .154 Skewness Kurtosis -1.468 Std. Error of .307 Kurtosis Range 29 Minimum 64 Maximum 93 Sum 19849
Kreativitas Belajar 250 0 108.21 .737 109.50 123 11.650 -.226 .154
Minat Belajar 250 0 84.72 .652 85.00 97 10.306 -.433 .154
Prestasi Belajar IPS 250 0 125.69 .682 125.00 120 10.780 -.100 .154
-1.249 .307
-.689 .307
.131 .307
38 86 124 27053
35 62 97 21181
59 91 150 31423
Sumber: Hasil olah data peneliti Penjelasan hasil perolehan data statistik menggunakan bantuan SPSS 18.0 masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Profesionalitas Guru Berdasarkan data di atas (tabel), diperoleh data variabel Profesionalitas Guru sebagai berikut: skor terendah 64 dan skor tertinggi 93 dengan rerata sebesar (mean) 79,40, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 9,770 dan nilai tengah (modus) 93, sum (penjumlahan) sebesar 19.849, nilai range (jarak antara maksimum dan minimum) sebesar 29, skewness sebesar 0,115, dan kurtosis sebesar –1,468. Dengan demikian, dapat dipastikan diperoleh nilai skewness dan kurtosis mendekati 0 (nol) sehingga data variabel Profesionalitas Guru terdistribusi secara normal. 2. Kreativitas Belajar Berdasarkan data di atas (tabel), diperoleh data variabel Kreativitas Belajar sebagai berikut: skor terendah 86 dan skor tertinggi 124 dengan rerata sebesar (mean) 108,21, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 11,65 dan nilai tengah (modus) 123, sum (penjumlahan) sebesar 27.053, nilai range (jarak antara maksimum dan minimum) sebesar 38, skewness sebesar -0,226, dan kurtosis sebesar –1,249. Dengan demikian, diperoleh nilai skewness (kemencengan distribusi) dan kurtosis mendekati 0 (nol) sehingga data variabel Kreatifitas Belajar terdistribusi secara normal.
209
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
3. Minat Belajar Berdasarkan data (tabel) di atas, diperoleh data variabel Minat Belajar sebagai berikut: skor terendah 62 dan skor tertinggi 97 dengan rerata sebesar (mean) 84,72, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 10,306 dan nilai tengah (modus) 97, sum (penjumlahan) sebesar 21.181, nilai range sebesar 35, skewness sebesar -0,433, dan kurtosis sebesar -0,689. Dengan demikian, nilai skewness dan kurtosis mendekati 0 (nol) sehingga data variabel Minat Belajar terdistribusi secara normal. 4. Prestasi Belajar IPS Berdasarkan data di atas (tabel), data variabel Prestasi Belajar IPS menunjukkan hasil sebagai berikut: skor terendah 91 dan skor tertinggi 150 dengan rerata sebesar (mean) 125,69, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 10,780 dan nilai tengah (modus) 120, sum (penjumlahan) sebesar 31.423, nilai range sebesar 59, skewness sebesar -0,100, dan kurtosis sebesar 0,131. Hasil data tersebut menunjukkan nilai skewness dan kurtosis mendekati 0 (nol) sehingga data variabel Prestasi Belajar IPS terdistribusi secara normal.
Gambar 1. Grafik Normalitas Probabilty-Plot (Sumber: hasil olah data peneliti)
210
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
Gambar 2. Histogram Normalitas (Sumber: hasil olah data peneliti) Pengujian Hipotesis menggunakan t-test, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 2. Analisis Regresi Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model Std. B Beta Error 1 (Constant) 92.811 8.511 Profesionalitas .130 .064 .127 Kreativitas .112 .054 .131 Minat .122 .059 .129 a. Dependent Variable: Prestasi (Sumber: hasil olah data peneliti)
t 10.905 2.047 2.088 2.069
Sig. .000 .042 .038 .040
Tabel 3. Jabaran Hasil Analisis Regresi Variabel Bebas Profesionalitas Guru (X1) Kreativitas Belajar (X2) Minat Belajar (X3) Konstanta R Square Adjs R Square F –penelitian
Koefisien
t-hitung
Prob (sig-t)
0,130
2,047
0,042
0,112 0,122 10,905 0,058 0,046 5,011
2,088 2,069
0,038 0,040
211
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Prob (Sig-F) F-tabel t-tabel
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
0,002 2,60 1,960
Sumber: hasil olah data peneliti a. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Belajar IPS peserta didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes. Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Belajar IPS ( t = 2,047; p = 0,042), dan t-hitung > t-tabel (1,960). Perhitungan t-tabel adalah taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan DK: n-2, atau 250-2=248. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profesionalitas Guru berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS. Sumbangan dari variabel Profesionalitas Guru adalah sebesar 12,7%. Ini berarti variabel Profesionalitas Guru dapat menjelaskan variabel Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes sebesar 12,7%. Maka pada hipotesis pertama yang menyatakan terdapat pengaruh positif Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes telah teruji kebenarannya. b. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Kreativitas Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes. Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat pengaruh positif Kreativitas Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS ( t = 2,088; p = 0,038) dan t-hitung > t-tabel (1,960). Dengan perhitungan tersebut diperoleh t-tabel sebesar 1,960. Dengan demikian dapat dikataka bahwa Kreativitas Belajar berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS. Sumbangan dari variabel Kreativitas Belajar adalah sebesar 13,1%. Ini berarti variabel Kreativitas Belajar dapat menjelaskan variabel Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes sebesar 13,1%. Pada hipotesis kedua yang menyatakan terdapat pengaruh positif Kreativitas Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes telah teruji kebenarannya. c. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes. Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS ( t = 2,069; p = 0,040) dan t-hitung > t-tabel (1,960). Dengan demikian
212
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
dapat dikatakan bahwa Minat Belajar berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS. Sumbangan dari variabel Minat Belajar adalah sebesar 12,9%. Ini berarti variabel Minat Belajar dapat menjelaskan variabel Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes sebesar 12,9%. Maka pada hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh positif Minat belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes telah teruji kebenarannya. d. Pengujian Hipotesis Keempat Hipotesis keempat menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif Profesionalitasn Guru, Kreativitas Belajar dan Minat Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes. Hasil analisis regresi uji F untuk menguji hipotesis ke empat disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Hasil Regresi Uji F ANOVAb Sum of Model df Mean Square F Squares 1 Regression 1666.392 3 555.464 5.011 Residual 27266.892 246 110.841 Total 28933.284 249 a. Predictors: (Constant), Pofesionalitas, kreativitas, minat b. Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Sumber: hasil olah data peneliti)
Sig. .002a
Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama-sama terhadap hasil prestasi belajar IPS maka dapat disajikan dalam tabel di bawah ini Tabel 5. Uji Regresi R Square Model Summaryb Std. Error of the Estimate a 01 .240 .058 .046 10.528 a. Predictors: (Constant), profesionalitas, kreativitas, minat b. Dependent Variable: Prestasi (Sumber: hasil olah data peneliti) Model
R
R Square
Adjusted R Square
213
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang Profesionalitas Guru berpengaruh terhadap Prestasi Belajar IPS, dapat diketahui bahwa skor tertinggi 93 dan skor terendah 64. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profesionalitas Guru memberikan pengaruh secara signifikan pada Prestasi Belajar IPS. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t sebesar 2,047 dengan p=0,042 dan besar sumbangannya 12,7%. Ini berarti Profesionalitas Guru berpengaruh positif pada Prestasi Belajar dan mampu menjelaskan sebesar 12,7% Prestasi Belajar IPS. Temuan ini diperkuat oleh hasil analisis parsial bahwa hubungan murni antara X1 dengan Y, dimana X2 dan X3 adalah sebagai variabel kontrol, diperoleh koefisien korelasi sebesar =0,141. Korelasi tersebut dinyatakan signifikan pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperkuat dan mendukung kajian teoretis dan kerangka berpikir yang melandasi perumusan hipotesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini, yakni Profesionalitas Guru berpengaruh pada Prestasi Belajar IPS. Guru memiliki peran strategis untuk menentukan kebijakan penyelenggaraan belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan. Guru adalah pemimpin formal yang langsung berhubungan dengan peserta didik, serta bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan pendidikan di sekolah, termasuk masalah Prestasi Belajar IPS. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua, diperoleh hasil penelitian bahwa Kreativitas Belajar memberi sumbangan secara signifikan pada Prestasi Belajar IPS. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t sebesar 2,088 dan p=0,038 dan besar sumbangannya 13,1%. Ini berarti Kreativitas Belajar berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar dan mampu menjelaskan sebesar 13,1% Prestasi Belajar IPS. Temuan tersebut diperkuat oleh hasil analisis parsial bahwa hubungan murni antara X2 dengan Y, dimana X1 dan X3 adalah sebagai variabel kontrol, diperoleh koefisien korelasi sebesar p=0,159. Korelasi tersebut dinyatakan signifikan pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperkuat dan mendukung kajian teoretis dan kerangka berpikir yang melandasi perumusan hipotesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini, yakni Kreativitas Belajar berpengaruh pada Prestasi Belajar IPS. Sebagai komponen pendidikan yang secara langsung berhadapan dengan peserta didik, maka Guru IPS mempunyai peran strategis untuk menentukan keberhasilan pendidikan peserta didik. Kreativitas Belajar Peserta Didik membawa dampak yang positif terhadap peningkatan ketercapaian keberhasilan belajar dan mengajar di sekolah yang akhirnya membawa keberhasilan peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya. Hasil penelitian tentang Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS, diperoleh hasil penelitian bahwa Minat Belajar memberi sumbangan secara signifikan pada Prestasi Belajar IPS. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t sebesar 2,069 dan p=0,040 dan besar sumbangannya 12,9%. Ini berarti Minat Belajar berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar dan mampu menjelaskan sebesar 12,9% Prestasi Belajar IPS. Temuan ini diperkuat oleh hasil analisis parsial bahwa hubungan murni antara X3 dengan Y, dimana X1 dan X2 adalah sebagai variabel kontrol, diperoleh
214
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
koefisien korelasi sebesar =0,146. Korelasi tersebut dinyatakan signifikan pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperkuat dan mendukung kajian teoretis dan kerangka berpikir yang melandasi dirumuskannya hipotesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini, yakni Minat Belajar berpengaruh pada Prestasi Belajar IPS. Minat Belajar mempunyai peran strategis dalam meningkatkan Prestasi Belajr IPS. Minat Belajar memberikan layanan bagi peserta didik untuk mendapatkan kesadaran untuk meningkatkan prestasinya. Peserta didik akan lebih banyak belajar tentang realitas, baik pengetahuan kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga akan lebih mengena dan membekas bagi peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Profesionalitas Guru, Kreativitas Belajar, dan Minat Belajar secara bersama-sama memberikan sumbangan secara signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai F sebesar 5,011 dengan p=0,002 dan besar pengaruhnya 58%. Ini berarti Profesionalitas Guru, Kreativitas Belajar, dan Minat Belajar secara bersama-sama berpengaruh positif pada Prestasi Belajar IPS dan mampu menjelaskan sebesar 58% Prestasi Belajar IPS. Temuan ini diperkuat dengan nilai t-test untuk Profesionalitas Guru (X1) sebesar 2,047 dengan p=0,042<0,050, t-test untuk Kreativitas Belajar (X2) sebesar 2,088 dengan p=0,038<0,050, dan t-test untuk Minat Belajar (X3) sebesar 2,069 dengan p=0,040<0,050. Regresi linier Y =10,905+2,047 X1 + 2,088 X2 +2,069 X3 ternyata memiliki bobot sumbangan efektif sebesar 58% yang berarti masih 42% yang mempengaruhi variabel Y yang dimiliki oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan perbandingan bobot prediktornya, diperoleh bobot sumbangan efektif bagi masing-masing indikator (variabel X), untuk variabel Profesionalitas Guru bobot sumbangan efektifnya sebesar 12,7%, untuk variabel Kreativitas Belajar sebesar 13,1%, dan untuk Minat Belajar sebesar 12,9%. Hal ini menunjukkan bahwa Kreativitas Belajar lebih besar sumbangan efektifnya dibandingkan Profesionalitas Guru dan Minat Belajar. Dengan demikian, Kreativitas Belajar lebih mampu menjelaskan Prestasi Belajar IPS dibanding Profesionalitas Guru dan Minat Belajar.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Profesionalitas Guru, Kreativitas Belajar, dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes Tahun Ajaran 2012/2013 akhirnya dapat diambil beberapa simpulan yang berhubungan dengan fokus penelitian, yakni sebagai berikut: 1. Profesionalitas Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes Tahun Ajaran 2012/2012. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,047 > 1,960), yaitu jika Profesionalitas Guru tinggi maka Prestasi Belajar IPS juga tinggi.
215
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
2. Kreativitas Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes Tahun Ajaran 2012/2012. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,088 > 1,960), yaitu jika Kreativitas Belajar tinggi maka Prestasi Belajar IPS juga tinggi. 3. Minat Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes Tahun Ajaran 2012/2012. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,069 > 1,960), yaitu jika Minat Belajar tinggi maka Prestasi Belajar IPS juga tinggi. 4. Profesionalitas Guru, Kreativitas Belajar, dan Minat Belajar secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes Tahun Ajaran 2012/2012. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel (5,011 > 2,60), yaitu jika Profesionalitas Guru, Kreativitas Belajar, dan Minat Belajar secara bersama-sama diaplikasikan maka Prestasi Belajar IPS bisa meningkat.
Saran Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran guna untuk mengembangkan Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes antara lain: 1. Guru IPS dituntut untuk memiliki kompetensi yang tinggi dan senantiasa memperhatikan perkembangan individu peserta didik, menciptakan hubungan yang harmonis dengan peserta didik, secara efektif dan optimal untuk mewujudkan keberhasilan peserta didik dalam meningkatkan Prestasi Belajar IPS. 2. Kreativitas Belajar perlu dimotivasi karena kreativitas belajar menjadi faktor terpenting untuk meningkatkan Prestasi Belajar IPS. 3. Minat Belajar harus ditumbuhkan karena dapat meningkatan Prestasi Belajar IPS.
DAFTAR PUSTAKA Jawwad, Abdul dan M Ahmad. 2002. Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas Berpikir pada Diri dan Organisasi Anda (terj.). Bandung: Syamil Cipta Arifin, M. 1991Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsini. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Barth, James L. 1931. Methods Of Instruction In Social Studies Education. New York: Printed Library Materials.
216
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
Bachman, Lyle F. 2010. Statistical Analyses For Language Assessment. New York: Macimillan Publising. Buchory MS. 2012. Guru Kunci Pendidikan Nasional. Yogyakarta: PT Leutika Nouvalitera. Biggers, J. 1980. Body Rhythms, The School Day and Academic Achievement. Jurnal Of Experimental Education. Danim, Sudarwan. 2003. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdiknas. 2001. Standar Kompetensi dasar Guru. Dirjen Dikti. Etin S. 2005. Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP. Hamalik, Oemar. (2012). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Harahap, E.I. Lantang. 1987. Mari mempertinggi kreativitas. Jakarta: Gunung Agung Jalaludin. 2005. Kreativitas Guru Pacu Motivasi Belajar Siswa. Pikiran Rakyat Ciber Media Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mangunhardjana, A.M. 1995. Membangun Kreativitas (disadur dari Take The Road To Creativity and Get off Your dead End). Yogyakarta: Kanisius. Mulayasa, Enco. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Munandar, Utami. 1999. Krerativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Muijs, Daniel. 2005. Effective Teaching Evidence and Practice. London: Thousand Oaks. Nasution, S. M.A. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Priyadharma, Triguna. 2001. Kreativitas dan Strategi. Jakarta: PT Golden Krayon. Sardiman AM. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Saxe, David Warron. 1953. Social Studies For Elementary Teachers. Amerika: United States. Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar Proses Belajar Menaja. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV. Syaiful BD. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Perss Supriadi, Dedi. 1997. Kreativitas, Kebudayaan, dan Pengembangan Iptek. Bandung: Depdikbud – PT Alfabeta.
217
Jurnal Sosialita, Vol. 1, No. 2, November 2014
Permana, Pengaruh Profesionalitas Guru
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Yamin, Martinis. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung persada perss Woolfolk, Anita. 1981. Educational Psycology. New York: The Falmar press
218