PENGARUH KEBIJAKAN SERTIFIKASI ECOLABEL UNI EROPA TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK KOMPUTER PERUSAHAAN ASUSTEK COMPUTER INC. DI KAWASAN UNI EROPA TAHUN 2008-2012
PRIMA AJI NOVALIANTO 070912100
Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh kebijakan sertifikasi ecolabel yang diterapkan oleh Uni Eropa terhadap tingkat penjualan produk komputer perusahaan Asustek Computer Inc. di kawasan Uni Eropa tahun 2008-2012. Salah satu kebijakan yang diterapkan di Uni Eropa sebagai respon atas krisis lingkungan yang terjadi saat ini adalah kebijakan sertifikasi ecolabel. Saat ini, kebijakan sertifikasi ecolabel ini juga mulai diterapkan oleh negara-negara di dunia dalam memberikan referensi produk yang ramah lingkungan. Meskipun, kebijakan sertifikasi ecolabel tersebut mendapatkan kritikan dari para kaum akademik yang menyebutkan bahwa kebijakan sertifikasi ecolabel tidak efektif memberikan kontribusi yang jelas dalam memperbaiki kondisi lingkungan, adanya kebijakan sertifikasi ecolabel tersebut justru menjadi peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang menjalankan aktifitas bisnis mereka dengan menggunakan pemasaran hijau. Asustek Computer Inc. atau yang lebih dikenal dengan ASUS merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak dibidang teknologi komputer yang menggunakan pemasaran hijau sebagai inti dari aktifitas bisnis perusahaan. Pada tahun 2008, ASUS menerima ecolabel dalam kategori komputer yang pertama di Uni Eropa. Setelah menerima pengakuan ecolabel dari kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa di tahun 2008, market share dan omzet penjualan produk komputer ASUS di pasar internal Uni Eropa mulai meningkat dari tahun 2008 dan terus mengalami peningkatan di tahun 2012. Pengaruh kebijakan sertifikasi ecolabel di Uni Eropa merupakan permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa terhadap peningkatan penjualan produk komputer perusahaan ASUS di pasar internal Uni Eropa tahun 2008-2012. Permasalahan tersebut kemudian dianalisis menggunakan konsep kebijakan sertifikasi ecolabel dalam bisnis
internasional dan perilaku perusahaan multinasional terhadap kebijakan sertifikasi ecolabel. Berdasarkan temuan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa berpengaruh terhadap peningkatan penjualan produk ASUS dengan menciptakan lingkungan bisnis yang memberikan peluang bisnis bagi perusahaan ASUS yang menerapkan pemasaran hijau dalam meningkatkan penjualan produk komputer mereka di Uni Eropa di tahun 2008-2012. Kata Kunci: kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa, ASUS, peluang bisnis, pemasaran hijau, tingkat penjualan
This research aimed to examine the influence of ecolabel certification policy adopted by the European Union to the level of sales of ASUSTeK Computer Inc. computer products in the European Union 2008-2012. One of the policies that implemented by European Union in response to the environmental crisis is the ecolabel certification policy. The ecolabel certification policy was implemented too by the countries in the world in providing products that are environmentally friendly. Although, the ecolabel certification policy has been criticized by scholars who says this policy is not effective in improving environmental conditions, the ecolabel certification policy is actually a business opportunity for multinational corporation that run their business activities with the use of green marketing. Asustek Computer Inc. or better known as ASUS is one of the multinational companies in the field of computer technology that uses green marketing as the core of the corporation's business activities. In 2008, ASUS received the first European Union ecolabel in the category of computer. After receiving recognition of the European Union ecolabel policy, market share and sales turnover of ASUS in the European Union internal market began to increase in 2008 and continued to increase in 2012. The influence of ecolabel certification policy adopted by the European Union is a major issue that examined in this research, that is, how the influence of the Europan Union ecolabel certification policy to the level of sales of ASUS computer products in the European Union internal market in 2008-2012. This research is then analyzed by using ecolabel certification policy concept in international business and behavior of multinational corporations to the ecolabel certification policy. Based on the research analysis, it is concluded that the European Union Ecolabel policy affects the level of sales of ASUS computer products by creating a business environment that provides business opportunities for ASUS that implement green marketing in increasing the level of sales of their computer products in the European Union internal market in 2008-2012. Keywords: EU ecolabel certification policy, ASUS, opportunity business, green marketing, level of sales
Uni Eropa merupakan salah satu organisasi regional yang telah lama memperhatikan isu-isu kerusakan lingkungan dan memiliki sejumlah kebijakan dalam menangani masalah lingkungan (www.europa.eu). Peta 1.1 Wilayah Uni Eropa
Sumber: www.europa.eu Sebagai salah satu kawasan yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan di lingkup global, berada di garis terdepan dalam masalah lingkungan hidup, didukung dengan gerakan penghijauan, dan didukung dengan adanya opini publik yang kuat serta legislasi khusus yang berpihak pada pemasaran dan produk yang ramah lingkungan, Uni Eropa menetapkan preferensi produk-produk yang diperbolehkan untuk diperjualbelikan di pasar internal Uni Eropa adalah produk-produk hijau dan ramah lingkungan. Uni Eropa memiliki kebijakan-kebijakan yang terintegrasi antara satu dengan lainnya dalam menghadapi isu-isu kerusakan lingkungan tersebut. Salah satunya integrasi antara kebijakan perdagangan dengan kebijakan lingkungan (www.europa.eu). Salah satu bentuk dari pengintegrasian antara kebijakan perdagangan dengan kebijakan dalam mengatasi isu-isu kerusakan lingkungan di wilayah Uni Eropa adalah kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa yang mulai dioperasikan pada tahun 1992 (www.nsai.ie). Kebijakan sertifikasi ecolabel yang dikeluarkan Komisi Eropa dan diterapkan di seluruh wilayah Uni Eropa merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menunjukkan kualitas lingkungan suatu produk yang dipasarkan dan dijual oleh suatu perusahaan multinasional kepada masyarakat Uni Eropa melalui pemberian pengakuan ecolabel kepada produk-produk ramah lingkungan atau produk-produk yang memiliki
dampak minimal terhadap lingkungan. Kebijakan ini diterapkan juga untuk menjawab kebutuhan konsumen dalam mendapatkan informasi tentang kualitas lingkungan dari produk yang diproduksi perusahaanperusahaan multinasional tersebut. Sejatinya, kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa merupakan kebijakan yang diterapkan untuk memproteksi masyarakat Uni Eropa dari produk-produk yang tidak ramah lingkungan (www.nsai.ie). Meskipun perkembangan kebijakan sertikasi ecolabel mengalami perkembangan yang pesat, kehadiran kebijakan sertifikasi ecolabel tersebut banyak menuai kritikan dari para kaum akademik yang meneliti mengenai kekuatan kebijakan sertifikasi ecolabel dan pemberian ecolabel kepada produk-produk ramah lingkungan. C.C Erskine dan L. Collins menyebutkan bahwa, dalam prakteknya kebijakan sertifikasi ecolabel tidak efektif memberikan kontribusi yang jelas dalam memperbaiki kondisi lingkungan saat ini. Beberapa penelitian bahkan melaporkan hubungan yang lemah antara kepedulian lingkungan dan dengan adanya kebijakan sertifikasi ecolabel seperti kebijakan sertifikasi ecolabel tidak membuat pasar menjadi transparan, kebijakan sertifikasi ecolabel tidak mempengaruhi perilaku konsumen, kebijakan sertifikasi ecolabel membingungkan konsumen dalam memilih produk yang benar-benar ramah lingkungan, dan kebijakan sertifikasi ecolabel tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan penjualan produk-produk ramah lingkungan (Rashid, 2009:4). Namun terlepas dari kebijakan sertifikasi ecolabel yang ada di dunia saat ini menuai banyak kritikan dari para kaum akademik, hal ini ternyata tidak mempengaruhi sebagian perusahaan multinasional untuk mendapatkan pengakuan ecolabel terhadap produk-produk ramah lingkungan yang mereka produksi. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh perusahaan Asustek Computer Inc. atau yang lebih dikenal dengan ASUS. ASUS adalah sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi perangkat keras komputer dan elektronik yang bermarkas di Taipei, Taiwan. Berbagai produk yang diproduksi oleh ASUS diantaranya adalah motherboard, desktop, laptop, monitor, tablet PC, server, dan ponsel. ASUS didirikan pada tahun 1989 di Taipei, Taiwan, oleh TH Tung, Ted Hsu, Wayne Hsieh, dan MT Liao (www.id.asus.com). Seiring dengan perhatian utama dunia bisnis internasional terhadap isu-isu kerusakan lingkungan, ASUS menjadi salah satu perusahaan multinasional yang menjadikan isu-isu kerusakan lingkungan tersebut sebagai peluang bisnis dengan beralih menggunakan strategistrategi yang berwawasan lingkungan atau yang lebih dikenal dengan istilah pemasaran hijau sebagai fundamental perusahaan mereka sejak tahun 2000. Pemasaran hijau ASUS memiliki komitmen yang kuat untuk melestarikan lingkungan hidup di masa mendatang. ASUS menjalankan segala aspek bisnisnya dan pemasarannya dengan pendekatan yang ramah lingkungan. ASUS menamakan pemasaran hijaunya dengan istilah Green ASUS- mulai dari pelaksanaan di sektor internal, kesadaran pekerja
terhadap pentingnya lingkungan hidup, proses produksi hingga menghasilkan produk yang ramah lingkungan (www.id.asus.com). Sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi perangkat keras komputer dan elektronik terkemuka di dunia yang juga selalu berkomitmen untuk memberikan inovasi dan kualitas, serta juga fokus pada pelestarian lingkungan, ASUS menerima pengakuan ecolabel dari kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa yang pertama dalam kategori komputer pada tahun 2008 dimana kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa sendiri dikenal sebagai kebijakan sertifikasi yang memiliki standar dan aturan-aturan yang paling ketat di dunia (www.csr.asus.com). ASUS sendiri melakukan ekspansi pasar ke wilayah Uni Eropa sejak tahun 2002. Dan, dalam perkembangannya di Uni Eropa, setelah menerima pengakuan ecolabel dari kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa di tahun 2008, omzet penjualan dan market share ASUS di pasar internal Uni Eropa mulai meningkat dari tahun ke tahun. Seperti yang terlihat di tabel omzet penjualan 1.1 dan grafik market share 1.2.
Tabel 1.1 Omzet Penjualan Produk Komputer ASUS di Kawasan Uni Eropa Tahun 2008-2012 Tahun
Omzet Penjualan Produk Komputer ASUS
2008
635.472
2009
641.826
2010
664.472
2011
684.406
2012
713.865 Sumber: www.mzcan.com
Grafik 1.1 Market Share ASUS di Kawasan Uni Eropa Tahun 2008-2012 16.00% 14.00% 12.00% 2008
10.00%
2009
8.00%
2010 2011
6.00%
2012
4.00% 2.00% 0.00% ASUS
Sumber: www.gartner.com Tabel 1.1 dan grafik 1.2 diatas menunjukkan data mengenai omzet penjualan dan market share produk komputer ASUS di pasar internal Uni Eropa. ASUS yang masuk ke dalam pasar internal Uni Eropa pada tahun 2002 mengalami peningkatan penjualan yang signifikan terutama setelah menerima pengakuan ecolabel dari kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa di tahun 2008. Hal ini ditunjukkan dengan omzet penjualan produk komputer ASUS di tahun 2008 sebesar 635.472 meningkat menjadi 641.826 di tahun 2009 kemudian meningkat kembali menjadi 664.472 di tahun 2010. Omzet penjualan produk komputer ASUS meningkat kembali menjadi 684.406 di tahun 2011 serta di tahun 2012 kembali meningkat menjadi 713.865. Sedangkan, market share ASUS di tahun 2008 sebesar 7.5% meningkat menjadi 8.5% di tahun 2009 kemudian meningkat menjadi 9.8% di tahun 2010. Market share ASUS meningkat kembali menjadi 12% di tahun 2011 serta di tahun 2012 market share ASUS meningkat menjadi 15%. Dari pemaparan data-data diatas menjadi menarik dan perlu dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana pengaruh kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa terhadap peningkatan penjualan produk komputer perusahaan ASUS di pasar internal Uni Eropa tahun 2008-2012?
LINGKUNGAN DAN PELUANG BISNIS KEBIJAKAN SERTIFIKASI ECOLABEL UNI EROPA Di Uni Eropa sendiri, perhatian mengenai isu-isu lingkungan juga mulai muncul di tahun 1970-an. Pada bulan Juli 1972 diadakan Paris Summit yang mulai membahas bahwa dalam kehidupan ekonomi dan pembangunan di segala bidang harus mengacu pada kebaikan lingkungan. Kemudian di tahun 1973 hingga 1976 diterapkan program lingkungan yang pertama tentang perlindungan sumber daya alam (udara dan air), pengurangan kebisingan, konservasi alam, dan pengelolaan limbah. Berlakunya Single European Act pada tahun 1987, semakin memperkuat adanya integrasi antar negara-negara di wilayah Uni Eropa dan semakin memperkuat perhatian negara-negara di Uni Eropa mengenai isu-isu kerusakan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (www.europa.eu). Munculnya konsep pembangunan berkelanjutan dan adanya laporan yang berjudul ‘Our Common Future’ yang menghubungkan adanya ketergantungan antar satu sama lain baik dari sektor sosial, ekonomi, dan ekologi dengan pembangunan atau yang lebih dikenal dengan nama Laporan Bruntland yang dipublikasikan oleh World Commission on Environment and Development juga membawa pengaruh besar bagi kehidupan pembangunan berkelanjutan di Uni Eropa (Baker, 2006:17). Dan, mulai tahun 1997 pembangunan dunia berkelanjutan menjadi fundamental yang penting bagi kehidupan pembangunan di wilayah Uni Eropa dan tercantum dalam Treaty of Amsterdam 1997. Kemudian, pada Gothenburg Summit yang diadakan pada bulan Juli 2001, Komisi Eropa merekomendasikan EU Sustainable Development Strategy yang mulai diterapkan pada tahun 2001. EU Sustainable Development Strategy terbagi menjadi dua tujuan utama, yaitu mengatasi masalahmasalah pembangunan yang tidak berkelanjutan dan mendorong adanya pendekatan baru dalam pembuatan kebijakan yang menjamin adanya integrasi antara kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan Uni Eropa. Singkatnya, terbentuknya EU Sustainable Development Strategy menjadi panduan bagi kehidupan pembangunan Uni Eropa dalam memenuhi kebutuhan hidup saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan di masa depan (www.ec.europa.eu). Penerapan EU Sustainable Development Strategy berlaku untuk semua bidang kebijakan, baik kebijakan ekonomi, perdagangan, termasuk kebijakan dalam pasar internal Uni Eropa. Namun, faktor utama ketika mengintegrasikan masalah lingkungan ke dalam kebijakan perdagangan dalam pasar internal Uni Eropa adalah kebutuhan untuk menemukan pendekatan yang seimbang antara pergerakan pasar bebas barang dan jasa dan perlindungan lingkungan di wilayah Uni Eropa. Hal ini menjadi dilema tersendiri bagi Uni Eropa dimana Uni Eropa dikenal sebagai eksportir barang olahan dan jasa terbesar di dunia, serta merupakan pasar ekspor terbesar bagi lebih dari seratus negara lambat laun dianggap sebagai ancaman bagi kondisi kualitas lingkungan di wilayah Uni Eropa. Disisi lain, kebijakan lingkungan yang diterapkan sering dianggap sebagai
hambatan dalam (www.ec.europa.eu).
mengakses
pasar
internal
Uni
Eropa
Namun, hal tersebut diatasi oleh Uni Eropa dengan mengadopsi EU's Internal Market Integration Strategy yang diberlakukan pada tahun 2001, yang menetapkan serangkaian tujuan, tindakan dan indikator, dan merupakan langkah pertama dalam menyeimbangkan antara kebijakan perdagangan dengan kebijakan lingkungan Uni Eropa. Implementasi dari EU’s Internal Market Strategy ditunjukkan dengan kebijakan lingkungan yang diterapkan Uni Eropa juga berpengaruh pada peraturan dan kebijakan yang sangat ketat terhadap preferensi produk dan jasa dari perusahaan mana saja yang diperbolehkan untuk masuk dan diperdagangkan di pasar internal Uni Eropa (www.europa.eu). Begitupula dengan kebijakan perdagangan yang berpengaruh preferensi produkproduk yang diperbolehkan masuk dan diperdagangkan di pasar internal Uni Eropa diharuskan adalah produk dan jasa hijau- yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan, menggunakan energi terbarukan, memenuhi life cycle assessment, dan hemat energi. Hal ini dilakukan oleh Uni Eropa untuk melindungi konsumen dari produk dan jasa yang dianggap berbahaya serta memberikan informasi kepada konsumen mengenai informasi kualitas lingkungan produk dan jasa ramah lingkungan yang beredar dan diperdagangkan di pasar internal Uni Eropa (www.ec.europa.eu). Penerapan EU's Internal Market Integration Strategy dalam melindungi konsumen dari produk dan jasa yang dianggap berbahaya serta memberikan informasi kepada konsumen mengenai informasi seberapa ramah lingkungan produk dan jasa yang beredar dan diperdagangkan di pasar internal Uni Eropa didukung pula dengan adanya kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa yang mempunyai fungsi untuk memberikan preferensi produk dan jasa ramah lingkungan kepada masyarakat Uni Eropa secara luas (www.eu.practicallaw.com). Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa terbentuk karena adanya dampak positif dari integrasi negara-negara Uni Eropa yang semakin kuat sehingga membawa perubahan terutama adanya peningkatan perhatian terhadap dampak kegiatan industri yang menimbulkan sejumlah permasalahan, seperti polusi udara, kerusakan ekosistem, limbah, dll (A European Union Strategy for Sustainable Development, 2002:1-2). Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa hadir sebagai salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah-masalah kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini terutama di wilayah Uni Eropa itu sendiri (www.ec.europa.eu). Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa dibentuk oleh Komisi Eropa di Perancis pada bulan Maret tahun 1992. Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa merupakan kebijakan sertifikasi terhadap produk dan jasa yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk mempromosikan produk dan jasa yang memiliki dampak minimal kepada lingkungan sehingga membantu masyarakat Uni Eropa untuk lebih selektif dalam memilih produk dan jasa yang lebih ramah lingkungan (www.ec.europa.eu).
Gambar 1.1 Perkembangan Kebijakan Sertifikasi Ecolabel Uni Eropa
Sumber: www.ec.europa.eu Meskipun dibentuk di tahun 1992, susunan alur dan skema, kontrak standar, dan pedoman struktural dari kebijakan sertifikasi ecolabel itu sendiri baru dibentuk dua tahun setelahnya. Pada tahun 1993, Komisi Eropa menetapkan terdapat dua kriteria produk yang dapat mengajukan dokumen pengajuan sertifikasi ecolabel dan beberapa bulan kemudian, Komisi Eropa memberikan ecolabel yang pertama pada produk dan jasa yang ramah lingkungan dari kategori sabun dan sampo. Pada bulan November 1994 diperkenalkan lagi dua kriteria produk yang dapat mengajukan sertifikasi ecolabel, yaitu pupuk dan kertas tisu (www.kozbeszerzes.hu). Hingga tahun 2012, terdapat 26 kelompok produk dan jasa yang tercakup dalam kategori produk dan jasa yang diakui oleh kebijakan sertifikasi ecolabel yang meliputi berbagai kategori, semua berasal dari kategori non-pangan dan non-medis, mulai dari peralatan rumah tangga hingga produk pembersih, dari rumah dan kebun hingga produk pakaian dan kertas, dan dari jasa wisata hingga perkemahan (www.ec.europa.eu). Sebanyak 10% produk yang mendapatkan ecolabel Uni Eropa berasal dari kategori produk kertas tisu dan peralatan rumah tangga hingga produk pembersih, 14% berasal dari kategori produk cat dalam ruangan dan pernis. Kelompok produk terbesar adalah produk keramik lantai, dengan total lebih dari 33% masuk dalam kategori sertifikasi ecolabel Uni Eropa. Kelompok produk lainnya yang juga mendapatkan ecolabel Uni Eropa berasal dari kategori televisi, komputer, dll (grafik 1.2). Dan, sejak tahun 1998 jumlah produk dan jasa yang mendapatkan ecolabel dari kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa secara konsisten mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun dan sudah lebih dari 1357 produk dari berbagai kategori produk telah mendapatkan ecolabel Uni Eropa (grafik 1.3).
Grafik 1.2 Kategori Produk yang Menggunakan Ecolabel Uni Eropa
Sumber: www.ec.europa.eu
Grafik 1.3 Total Produk yang Mendapatkan Ecolabel Uni Eropa dari Tahun 1992-2011
Sumber: www.ec.europa.eu Dari grafik 1.2 dan grafik 1.3 dapat terlihat bahwa banyak perusahaan-perusahaan yang telah memasuki pasar Uni Eropa, produkproduk mereka diakui oleh Komisi Eropa melalui kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa memiliki kualitas lingkungan yang baik. Hal ini dikarenakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa memberikan beberapa peluang dan keuntungan diantaranya, (1) sertifikasi ecolabel Uni Eropa memberikan nilai tersendiri bagi suatu perusahaan dan produk dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut karena dapat meningkatkan reputasi, menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan dan dapat
meningkatkan penjualan produk perusahaan tersebut; (2) Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa berbeda dengan sertifikasi ecolabel di negara lain karena sertifikasi ecolabel Uni Eropa melibatkan ahli-ahli independen yang terpercaya, ilmuwan yang berkualitas, dan dipercaya oleh semua konsumen di seluruh negara-negara anggota Uni Eropa; dan (3) semua produk dan jasa yang mendapatkan sertifikasi ecolabel Uni Eropa dapat dijual secara bebas dan diakui di seluruh negara-negara anggota Uni Eropa termasuk negara Iceland, Lichtenstein, dan Norway (www.ec.europa.eu). kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa memiliki pengaruh yang besar baik bagi kehidupan lingkungan internal Uni Eropa maupun kehidupan lingkungan eksternal Uni Eropa dimana kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa ini dapat membantu dalam mengurangi penggunaan terhadap konsumsi energi, air, bahan baku, emisi CO2 ke udara, dll seperti yang terlihat di tabel 1.2 dan tabel 1.3. Tabel 1.2 Keuntungan dari Kebijakan Sertifikasi Ecolabel Uni Eropa di Wilayah Internal Uni Eropa
Sumber: www.ec.europa.eu Tabel 1.3 Keuntungan dari Kebijakan Sertifikasi Ecolabel Uni Eropa di Wilayah Eksternal Uni Eropa
Sumber: www.ec.europa.eu Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa sendiri didasarkan pada prinsip life cycle assessment yang mempertimbangkan siklus hidup produk dari mulai proses ekstraksi bahan baku, manufaktur, distribusi, sampai ke tangan konsumen, dan bagaimana produk tersebut dapat digunakan untuk daur ulang atau pembuangan setelah produk tersebut digunakan. Dengan kata lain, suatu produk dan jasa ketika akan
mengajukan proses sertifikasi ecolabel Uni Eropa harus memenuhi syaratsyarat dan mematuhi seperangkat kriteria lingkungan dengan menggunakan life cycle assessment yang ditetapkan oleh para ahli lingkungan Uni Eropa yaitu memenuhi seluruh siklus hidup produk dari proses ekstraksi bahan baku, produksi, pengemasan dan transportasi, sampai ke ke tangan konsumen hingga kemudian dapat didaur ulang. Tujuan utama diberikannya ecolabel Uni Eropa kepada suatu produk dan jasa adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dapat dipercaya mengenai kualitas lingkungan dari produk atau jasa tersebut dan untuk memenuhi keinginan perusahaan untuk meningkatkan upaya mereka dalam perlindungan lingkungan, melalui produk dan jasa yang berlabel ramah lingkungan. Dengan adanya prinsip life cycle assessment yang digunakan kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa, membantu konsumen Uni Eropa dalam memilih produk dan jasa yang ramah lingkungan dan benar-benar memiliki kepedulian terhadap lingkungan (www.ec.europa.eu).
KESUKSESAN GREEN ASUS DI WILAYAH UNI EROPA TAHUN 2008-2012 ASUS merupakan sebuah perusahaan multinasional yang berorientasi terhadap teknologi-teknologi tinggi dan terbarukan dengan lebih dari sepuluh ribu staf yang tersebar di seluruh negara-negara dunia dan didukung dengan tim riset dan pengembangan terbaik di dunia, yang dikenal dengan produk-produk berkualitas tinggi, teknologi dan inovasi yang terbarukan. Asal usul nama ASUS diambil dari empat huruf terakhir kata Pegasus, kuda bersayap dalam mitologi Yunani yang menggambarkan inspirasi seni dan pembelajaran. ASUS berarti perusahaan yang penuh dengan kekuatan, semangat kreatif, dan kemurnian yang disimbolkan oleh makhluk mitos yang megah dan lincah, membumbung menuju puncak baru kualitas dan inovasi dengan setiap produk yang diluncurkannya ke pasaran baik lokal maupun global (www.asus.com). ASUS memiliki komitmen kuat terhadap inovasi dan kualitas, sebuah fakta yang tercermin oleh slogan perusahaan, yaitu “Inspiring Innovation-Persistent Perfection”. Maksud dari “Inspiring Innovation” adalah inovasi merupakan bagian penting dalam ASUS dan mendorong seluruh operasi perusahaan ini di setiap tingkat, baik dari desain konseptual produk baru hingga proses pembuatan produk-produk tersebut. Produk-produk yang diproduksi ASUS terinspirasi oleh berbagai kebutuhan konsumen di seluruh area dan tahapan kehidupan, misi utama ASUS ialah untuk memberikan solusi inovatif, dan juga dapat menginspirasi konsumen untuk meraih produktivitas dan kepuasan konsumen yang lebih tinggi (www.mzcan.com). Sedangkan “Persistent Perfection” maksudnya adalah sebagai salah satu perusahaan multinasional yang bergerak dibidang teknologi dan informasi, ASUS dalam menjalankan segala sistem produksinya berusaha untuk mencapai sebuah kesempurnaan yang mutlak. Dengan adanya kesempurnaan, ASUS
dapat memastikan bahwa konsumen mereka secara konsisten menerima teknologi, inovasi, desain, dan kualitas yang terbaik dari setiap produkproduk yang mereka pasarkan (www.csr.asus.com). Perkembangan dan kemajuan ASUS sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri teknologi dan informasi tidak terlepas dari pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dari industri teknologi informasi di Taiwan selama beberapa dekade terakhir ini. Taiwan saat ini menjadi salah satu kekuatan industri teknologi dan informasi yang dominan di pasar global. ASUS sebagai salah satu perusahaan multinasional yang bermarkas di Taiwan menjadi salah satu perusahaan industri teknologi dan informasi yang berada di garis depan kemajuan pertumbuhan industri teknologi dan informasi Taiwan. Dalam sejarahnya, ASUS merupakan perusahaan produsen motherboard dengan hanya beberapa karyawan, yang berkembang pesat menjadi salah satu perusahaan teknologi dan informasi yang terkemuka di Taiwan dengan memperkerjakan lebih dari 12.500 karyawan yang tersebar di seluruh dunia. Saat ini, ASUS tidak hanya memproduksi motherboard tetapi juga membuat produk-produk teknologi dan informasi, termasuk komponen komputer, notebook, netbook, tablet, smartphone, dan server (www.asus.com). Menjawab isu-isu lingkungan yang menjadi perhatian utama dalam konstelasi internasional, ASUS juga menjadi salah satu perusahaan multinasional yang mengubah sistem produksi dan produk-produk yang mereka hasilkan menjadi sistem produksi dan produk-produk yang ramah lingkungan. Singkatnya, ASUS menjadi salah satu perusahaan multinasional yang menerapkan pemasaran hijau sebagai panduan dasar perusahaan yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan kehidupan lingkungan yang saat ini semakin memprihatinkan (www.asus.com). ASUS menamakan pemasaran hijaunya dengan istilah Green ASUS, dimana mulai dari pelaksanaan di sektor internal, kesadaran pekerja akan pentingnya lingkungan hidup, proses produksi hingga menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Dengan kata lain, Green ASUS merupakan inti dan dasar utama yang menjadi panduan bagi ASUS dalam segala aktifitas bisnisnya. Green ASUS memiliki empat lingkup, diantaranya adalah green design dimana rancangan produk-produk yang diproduksi ASUS mudah digunakan kembali, didaur ulang, dan dibongkar, peningkatan efisiensi daya produk, dan menerapkan disiplin produk berdasarkan batasan penggunaan bahan-bahan berbahaya. Green manufacturing dimana ASUS melakukan penerapan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, seperti tidak menggunakan bahan timah dan halogen. Green procurement dimana ASUS selalu mengawasi sistem supply chain management yang ramah lingkungan dan mengelola database dari daftar vendor-vendor yang ramah lingkungan secara teratur. Dan, green services, dimana ASUS menggalang dukungan untuk program daur ulang, dan memastikan bahwa gerakan-gerakan sosial yang dilakukan ASUS tepat sasaran dan mendapat manfaat dari programprogram yang dijalankan ASUS (www.id.asus.com).
Salah satu kawasan yang memiliki kondisi lingkungan bisnis yang mendukung aktifitas bisnis ASUS adalah Uni Eropa. Hal ini dikarenakan pasar Uni Eropa memiliki preferensi terhadap produk-produk hijau yang sesuai dengan produk-produk yang dipasarkan oleh ASUS itu sendiri (Ciroth dan Franze, 2011:24). ASUS memulai ekspansi pasar ke wilayah Uni Eropa pada tahun 2002 dengan memperoleh market share sebesar 2.2% (grafik 1.4) dan omzet penjualan produk komputer ASUS mencapai 232.551 (tabel 1.4). Dengan menggunakan sistem produksi yang hijau dan ramah lingkungan yang tercakup dalam Green ASUS, produk-produk ASUS dengan mudah diterima secara luas oleh masyarakat Uni Eropa. Pada tahun 2003, sebanyak 249.500 (tabel 1.4) produk komputer ASUS terjual dan ASUS memperoleh market share sebesar 3% (grafik 1.4). Pada tahun 2004, sebanyak 296.424 (tabel 1.4) produk komputer ASUS terjual dan memperoleh market share sebesar 3.5% (grafik 1.4). Pada tahun 2005, sebanyak 335.820 (tabel 1.4) produk komputer ASUS kembali terjual dalam pasar internal Uni Eropa dan memperoleh market share sebesar 3.8% (grafik 1.4). Kemudian, pada tahun 2006 market share ASUS meningkat menjadi 5% (grafik 1.4) dengan omzet penjualan sebanyak 390.856 (tabel 1.4). Namun, pada tahun 2007 market share ASUS mengalami penurunan menjadi 4.4% (grafik 1.4) dengan omzet penjualan sebanyak 336.794 (tabel 1.4). Tabel 1.4 Omzet Penjualan Produk Komputer ASUS di Kawasan Uni Eropa Tahun 2002-2007 Tahun Omzet Penjualan Produk Komputer ASUS 2002
232.551
2003
249.500
2004
296.424
2005
355.820
2006
390.856
2007
336.794 Sumber: www.mzcan.com
Grafik 1.4 Market Share ASUS di Kawasan Uni Eropa Tahun 2002-2007 5.00% 4.50% 4.00% 3.50%
2002
3.00%
2003
2.50%
2004 2005
2.00%
2006
1.50%
2007
1.00% 0.50% 0.00% ASUS
Sumber: www.gartner.com Tonggak kesuksesan di Uni Eropa berawal di tahun 2008 dimana ASUS memperoleh pengakuan sertifikasi ecolabel Uni Eropa dari kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa yang pertama dalam kategori komputer pada tahun 2008 setelah melalui proses sertifikasi ecolabel Uni Eropa dari tahun 2007 (www.id.asus.com). Untuk mendapatkan pengakuan ecolabel, ASUS sendiri harus memenuhi sejumlah prosedur dan kriteria yang ditetapkan dalam kebijakan sertifikasi ecolabel tersebut, diantaranya adalah produk tersebut hemat energi, bebas dari penggunaan logam-logam yang berbahaya, bebas dari penggunaan zat-zat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan, produk tersebut dapat didaur ulang dan tahan lama, serta mendukung take-back and recycling programs. Setelah menerima pengakuan sertifikasi ecolabel Uni Eropa, omzet penjualan ASUS meningkat drastis dari tahun 2008 dan terus mengalami pertumbuhan omzet penjualan di tahun 2012. Hal ini ditandai dengan omzet penjualan ASUS di tahun 2007 sebanyak 365.119 meningkat drastis di tahun 2008 menjadi sebanyak 635.472 produk komputer ASUS yang terjual di pasar internal Uni Eropa. Begitupula dengan market share ASUS yang mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebesar 4.4% meningkat menjadi 7.5% di tahun 2008. Dan omzet penjualan serta market share ASUS terus mengalami pertumbuhan yang drastis di pasar internal Uni Eropa dimana pada tahun 2012 ASUS memperoleh market share sebesar 15% dengan omzet penjualan sebanyak 713.865.
ASUS bukanlah satu-satunya perusahaan multinasional yang bergerak dibidang komputer dan menggunakan pemasaran hijau di wilayah Uni Eropa. Hewlett-Packard (HP) dan Dell merupakan perusahaan-perusahaan multinasional yang telah lama melakukan ekspansi pasar ke wilayah Uni Eropa dan juga menggunakan pemasaran hijau (Ciroth dan Franze, 2001:5). Dell sendiri menerapkan strategi pemasaran hijaunya sejak tahun 1992, ketika itu isu-isu mengenai lingkungan mulai menjadi perhatian utama dalam skala internasional pada awal tahun 1990-an (www.content.dell.com). Dell menamakan strategi pemasaran hijaunya dengan istilah Dell Environment. Dell Environment merupakan wujud komitmen penuh dari Dell terhadap lingkungan. Berpikir hijau membuat Dell beroperasi secara lebih efisien dan melayani pelanggan dengan lebih efektif, dan menerapkan prinsipprinsip korporasi berbasis lingkungan yang baik. Dell Environment menghasilkan produk-produk atau perangkat keras yang terbuat dari bahan yang dapat dihancurkan secara ilmiah, hemat energi, menawarkan sejumlah program daur ulang untuk perangkat keras yang lama yang semua itu bertujuan untuk membangun kondisi lingkungan bumi yang lebih baik kedepannya (www.content.dell.com). Sedangkan HewlettPackard (HP) merupakan perusahaan yang telah lama menjadi pionir dalam isu-isu lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan Hewleet-Packard (HP) terpilih menjadi perusahaan global paling hijau no.1 di dunia pada tahun 2011 berdasarkan survei yang diadakan oleh Greenpeace. HewleetPackard (HP) memegang teguh filosofi yang dipegang oleh para pendirinya, Bill Hewlett dan Fave Packard, yang percaya bahwa teknologi dapat memperbaiki masyarakat (http://www8.hp.com). Meskipun kedua perusahaan tersebut, baik Dell maupun HewleetPackard (HP) merupakan pionir dalam menanggapi isu-isu lingkungan dengan mulai mengubah sistem produksi menjadi hijau dan memproduksi produk-produk yang ramah lingkungan, tidak menghalangi ASUS yang notabene baru menggunakan pemasaran hijau di tahun 2000 dan baru masuk ke wilayah Uni Eropa di tahun 2002 untuk melakukan aktifitas bisnisnya di pasar internal Uni Eropa. Hal ini dibuktikan dengan konsistensi ASUS dengan menaruh perhatian yang lebih terhadap lingkungan sehingga memperoleh pengakuan sertifikasi ecolabel dari Uni Eropa yang pertama sebagai perusahaan multinasional yang bergerak dibidang perangkat keras komputer yang memiliki sistem produksi yang hijau dan memproduksi produk-produk yang ramah lingkungan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan multinasional lainnya seperti Dell maupun Hewleet-Packard (HP) (www.csr.asus.com).
Kesimpulan Sejak mencuatnya isu-isu kerusakan lingkungan, Uni Eropa menjadi salah satu organisasi regional yang memiliki sejumlah kebijakan dalam mengatasi dan menangani isu-isu kerusakan lingkungan tersebut. Sebagai salah satu kawasan regional yang mempromosikan pembangunan berkelanjutan di lingkup global, berada di garis terdepan dalam menangani masalah kerusakan lingkungan, dan didukung gerakan penghijauan yang besar, serta adanya opini publik yang kuat dan legislasi khusus yang berpihak pada pemasaran dan produk-produk yang ramah lingkungan, Uni Eropa memiliki kebijakan sertifikasi ecolabel yang bertujuan untuk memproteksi kondisi lingkungan alam dan masyarakat Uni Eropa dari produk-produk yang tidak ramah lingkungan dan emisi yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang menjalankan aktifitas bisnisnya di wilayah Uni Eropa. Kebijakan sertifikasi ecolabel yang diimplementasikan Uni Eropa juga bertujuan untuk membantu masyarakat Uni Eropa dalam mendapatkan informasi mengenai kualitas lingkungan dari suatu produk yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan multinasional di pasar internal Uni Eropa. Singkatnya, dapat terlihat bahawa preferensi produkproduk yang dipilih Uni Eropa adalah produk-produk hijau dan ramah lingkungan serta perusahaan multinasional yang menggunakan sistem produksi yang hijau. Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa dibentuk oleh Komisi Eropa pada bulan Maret tahun 1992 sebagai salah satu bentuk dari pengintegrasian kebijakan perdagangan dengan kebijakan dalam mengatasi kerusakan lingkungan. Kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa merupakan kebijakan pemberian ecolabel terhadap produk dan jasa yang ramah lingkungan dan bertujuan untuk mempromosikan produk dan jasa yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan kepada konsumen Uni Eropa sehingga membantu masyarakat Uni Eropa untuk lebih selektif dalam memilih dan membeli produk dan jasa yang ramah lingkungan. Kebijakan sertifikasi ecolabel yang diterapkan oleh Uni Eropa dapat menjadi peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan multinasional dalam memperkenalkan dan memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk-produk ramah lingkungan yang mereka pasarkan dan jual di pasar internal Uni Eropa. Selain itu, perusahaan-perusahaan multinasional yang mendapatkan pengakuan ecolabel Uni Eropa memperoleh sejumlah keuntungan salah satunya adalah memperoleh akses pasar yang lebih luas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang belum atau tidak mendapatkan pengakuan ecolabel Uni Eropa dimana perusahaan-perusahaan multinasional yang mendapatkan pengakuan ecolabel tersebut dapat memasarkan dan menjual produk-produk ramah lingkungan mereka secara bebas diakui di seluruh negara-negara anggota Uni Eropa termasuk negara Iceland, Lichtenstein, dan Norway. Lingkungan dan peluang bisnis yang ditawarkan oleh kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan
ASUS dalam mengembangkan bisnis mereka di wilayah Uni Eropa. ASUS sendiri merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak dibidang perangkat keras komputer yang juga memiliki perhatian khusus terhadap isu-isu kerusakan lingkungan. Hal ini dibuktikan oleh ASUS dengan menjadikan isu-isu kerusakan lingkungan tersebut sebagai peluang bisnis dengan menggunakan pemasaran hijau sebagai inti dasar aktifitas bisnis mereka sejak tahun 2000. ASUS sendiri yang mulai masuk pasar dan menjalankan aktifitas bisnisnya di Uni Eropa mulai tahun 2002 melihat bahwa kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa menawarkan dan memberikan lingkungan dan peluang bisnis yang kondusif bagi kemajuan bisnis perusahaan mereka khususnya di pasar internal Uni Eropa. Hal ini dibuktikan dengan ASUS mengajukan sertifikasi ecolabel terhadap produk-produk ramah lingkungan mereka di tahun 2007. Dan setelah melalui proses sertifikasi ecolabel Uni Eropa selama satu tahun, pada tahun 2008 ASUS memperoleh pengakuan ecolabel dari Uni Eropa yang membuktikan bahwa ASUS merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dibidang perangkat keras komputer yang memproduksi produk-produk yang ramah lingkungan dan sistem produksi yang hijau dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang bergerak dibidang perangkat keras komputer lainnya di wilayah Uni Eropa. Pencapaian ASUS dalam mendapatkan pengakuan ecolabel terhadap produk-produk ramah lingkungan mereka merupakan salah satu prestasi terbesar ASUS. Dengan adanya pengakuan ecolabel terhadap produk-produk ramah lingkungan yang diproduksi ASUS menjadi sebuah dorongan bagi ASUS untuk terus memproduksi produk-produk ramah lingkungan serta terus memperhatikan tanggung jawab sosial mereka terhadap kebaikan lingkungan alam itu sendiri. Lingkungan dan peluang bisnis yang didapatkan ASUS melalui kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa memberikan keuntungan bagi ASUS dimana setelah menerima pengakuan sertifikasi ecolabel Uni Eropa, omzet penjualan ASUS meningkat drastis dari tahun 2008 dan terus mengalami pertumbuhan omzet penjualan di tahun 2012. Hal ini ditandai dengan omzet penjualan ASUS di tahun 2007 sebanyak 365.119 meningkat drastis di tahun 2008 menjadi sebanyak 635.472 produk komputer ASUS yang terjual di pasar internal Uni Eropa. Begitupula dengan market share ASUS yang mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebesar 4.4% meningkat menjadi 7.5% di tahun 2008. Dan omzet penjualan serta market share ASUS terus mengalami pertumbuhan yang drastis di pasar internal Uni Eropa dimana pada tahun 2012 ASUS memperoleh market share sebesar 15% dengan omzet penjualan sebanyak 713.865. Dengan demikian, kebijakan sertifikasi ecolabel Uni Eropa memberikan lingkungan dan peluang bisnis bagi perusahaan ASUS yang menerapkan Green ASUS sebagai inti dari aktifitas bisnis mereka dalam meningkatkan penjualan produk-produk komputer mereka di pasar internal Uni Eropa.
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal Ilmiah “A European Union Strategy for Sustainable Development.” (Luxembourg: Official Publications of the European Communities, 2002), 1-2. Ciroth, Andreas dan Franze, Juliane. “LCA of an Ecolabeled Notebook: Consideration of Social and Environmental Impacts along the Entire Life Cycle”, Green Delta (2011) Rashid, Nik Ramli Nik Abdul. “Awareness of Eco-label in Malaysia’s Green Marketing Initiative”, International Journal of Business and Management Vol.4 No.8 (Agustus, 2009)
Situs Internet About ASUS”, http://id.asus.com/About_ASUS/asal_usul_nama_asus/ (diakses 13 April 2012) “About Dell”, http://content.dell.com/us/en/corp/about-dell.aspx?s=corp (diakses 3 Oktober 2012). “ASUS PC Shipments”, http://www.gartner.com/it/page.jsp?id=1893523 (diakses 1 Oktober 2012) “ASUS Becomes World's First to Receive Both EU Flower and Czech Eco Label Awards for Computers”, http://csr.asus.com/english/News%20Detail.aspx?id=18&lang=33\ (diakses 27 Oktober 2012) “Basic information on the European Union”, http://europa.eu/abouteu/basic-information/index_en.htm (diakses 30 November 2012) “Countries”, http://europa.eu/about-eu/countries/index_en.htm (diakses 15 Juni 2013) “Did you know?” http://ec.europa.eu/environment/ecolabel/did-youknow.html (diakses 10 Maret 2013) “Earth
Day Exclusive: PC Recycling for a Brighter Future”, www.asus.com/News/I4zFjO79UuYnNA8f (diakses 4 Juni 2013).
“Environment”, http://content.dell.com/us/en/corp/dell-environment (diakses 1 Oktober 2012) “Environment and Internal Market”, http://ec.europa.eu/environment/integration/internal_market_en. htm (diakses 4 Maret 2013).
“Facts and Figures”, http://ec.europa.eu/environment/ecolabel/facts-andfigures.html (diakses 4 Maret 2013) “EU
Ecolabel for Businesses”, http://ec.europa.eu/environment/ecolabel/eu-ecolabel-forbusinesses.html (diakses 30 Maret 2013)
“EU
Ecolabel for Consumers”, http://ec.europa.eu/environment/ecolabel/eu-ecolabel-forconsumers.html (diakses 10 Maret 2013)
“EU
Ecolabel Month”, http://www.nsai.ie/NSAI/files/d4/d49abd09d583-4dc1-943e-c775acc6a1b2.pdf (diakses 13 Januari 2013).
“EU
Ecolabel News Alert”, http://ec.europa.eu/environment/ecolabel/news/archives/news_al ert/jan2012.pdf (diakses 27 Februari 2013)
“Green ASUS”, http://id.asus.com/About_ASUS/green_asus/ (diakses 27 April 2012). “HP’s Environmental Commitment”, http://www8.hp.com/us/en/hpinformation/environment/commitment.html (diakses 4 April 2012) “Information and Contacts”, http://ec.europa.eu/environment/ecolabel/information-andcontacts.html (diakses 1 Maret 2013). “Inspiring Innovation-Persistent Perfection”, http://csr.asus.com/english/index.aspx#7 (diakses 6 Juni 2013) “Monthly Revenues”, https://www.mzcan.com/taiwan/2357/irwebsitenew/index.php?m od=monthlysales (diakses 18 Juni 2013) “Our
Philosophy”, https://www.mzcan.com/taiwan/2357/irwebsite_new/index.php? mod=ourphilosophy (diakses 13 April 2012)
“Review of the Internal Market Legislation For Industrial Products”, http://ec.europa.eu/governance/impact/planned_ia/docs/2013_e ntr_003_industrial_products_en.pdf (diakses 29 Mei 2013) “Sustainable Development”, http://ec.europa.eu/environment/eussd/index.htm (diakses 18 Maret 2013). “Sustainable Development: European Commission Launches Single Market for Green Products Initiative”, http://eu.practicallaw.com/8-525-7133?q=&qp=&qo=&qe=#null (diakses 29 Mei 2013).
“The
Amsterdam Treaty: a Comprehensive Guide”, http://europa.eu/legislation_summaries/institutional_affairs/treat ies/amsterdam_treaty/a15000_en.htm (diakses 11 Juni 2013).
“The
ASUS Winning Formula”, https://www.asus.com/About_ASUS/Winning_formula (diakses 27 April 2012)
“The Direct and Indirect Benefits of the European Ecolabel – Final Report”: vi, http://ec.europa.eu/environment/ecolabel/about_ecolabel/reports /benefitsfinalreport_1104.pdf (diakses 30 Maret 2013) “The
Meaning of ASUS”, https://www.asus.com/About_ASUS/The_Meaning_of_ASUS/ (diakses 27 April 2012)
“Use
of the EU Ecolabel Criteria”, http://www.kozbeszerzes.hu/static/uploaded/document/eu_ecolab el_criteria_in_gpp_helpdesk.pdf (diakses 20 Februari 2013).