Jurnal Vol.7 No.1 Juni 2012
ISSN : 1907 - 3941
Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
o Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik Non-Internasional Di Asia Tenggara: Studi Kasus Indonesia, Malaysia, Dan Thailand Denik Iswardani W, Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
o Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post Dan New York Times Terhadap Intervensi Militer Di Libya Tahun 2011 Fahlesa Munabari, Surya Satria Mandala o Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran Melalui Pemberitaan Di Media Massa (Sebuah Tinjauan: Dampak Program Pengembangan Nuklir Iran Terhadap Amerika Serikat) Ica Wulansari, Doddy Wihardi o Pembentukan Dan Pragmatisme Pembangunan Identitas Nasional Di wilayah Administratif Khusus Studi Kasus: Hong Kong – Macao Jeanie Annissa o Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi Hubungan Internasional R.M. Aria Ranggakusumah o Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia Yusran
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur
Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Penanggung jawab: Dekan FISIP Pemimpin Redaksi: Rusdiyanta, S.IP, M.Si
Dewan Redaksi: Denik Iswardani Witarti, Ph.D Bambang Pujiyono, MM, M.Si Arin Fithriana, S.IP, M.Si Yusran, S.IP, M.Si
Reviewer Dato’ Dr. Junaidi Abubakar (Universiti Kebangsaan Malaysia) Denik Iswardani Witarti, Ph.D (Universitas Budi Luhur) Dr. Lili Romli (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Sekretariat Samsinar, M.Kom
Alamat Redaksi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur Jln. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Jakarta Selatan 12260 Telp. (021) 5853753 Ext. 252
PENGANTAR REDAKSI
Pembaca yang budiman,
Beberapa tanggapan telah kami terima, sehubungan dengan beberapa edisi penerbitan jurnal ini sebelumnya. Kami ucapkan terima kasih atas saran, kritik dan komentar yang konstruktif demi perbaikan jurnal ini.
Kami telah berusaha mengelaborasi ruang lingkup studi hubungan internasional pada setiap edisinya. Untuk edisi ini, kami menampilkan ragam topik di antaranya tulisan Denik Iswardani Witarti, Tubagus E. Faturahman dan Tulus Yuniasih tentang Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik Non-Internasional Di Asia Tenggara: Studi Kasus: Indonesia, Malaysia, Dan Thailand, Fahlesa Munabari dan Surya Satria Mandala tentang Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post Dan New York Times Terhadap Intervensi Militer Di Libya Tahun 2011, Ica Wulansari dan Doddy Wihardi tentang Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran Melalui Pemberitaan Di Media Massa (Sebuah Tinjauan : Dampak Program Pengembangan Nuklir Iran Terhadap Amerika Serikat), Jeanie Annissa tentang Pembentukan Dan Pragmatisme Pembangunan Identitas Nasional Di Wilayah Administratif Khusus Studi Kasus: Hong Kong–Macao, R.M. Aria Ranggakusumah tentang Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi Hubungan Internasional, Yusran tentang Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia.
Semoga tulisan-tulisan ini bermanfaat bagi bagi para pembaca. Kemanfaatan ini sangat tergantung pada kontribusi tulisan-tulisan yang masuk pada redaksi. Selamat membaca
Jakarta, Juni 2012 Salam kami,
Dewan Redaksi
DAFTAR ISI
Denik Iswardari Witarti
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-
Tubagus E. Faturahman
Politik Non-Internasional Di Asia Tenggara:
Tulus Yuniasih
Studi Kasus: Indonesia, Malaysia, Dan
1-25
Thailand Fahlesa Munabari
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian
Surya Satria Mandala
Jakarta Post Dan New York Times Terhadap
26-41
Intervensi Militer Di Libya Tahun 2011 Icha Wulansari
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran
Doddy Wihardi
Melalui (Sebuah
Pemberitaan Tinjauan
Pengembangan
Di
Media
42-55
Massa
:
Dampak
Program
Nuklir
Iran
Terhadap
Amerika Serikat) Jeanie Annissa
Pembentukan
Dan
Pragmatisme
56-67
Pembangunan Identitas Nasional Di Wilayah Administratif Khusus: Studi Kasus : Hong Kong – Macao R.M. Aria Ranggakusumah
Isu
Lingkungan
Hidup
Dalam
Studi
68-79
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani
81-99
Hubungan Internasional Yusran
Kejahatan Korupsi Di Indonesia
KAJIAN PERBANDINGAN DINAMIKA KONFLIK ETNIS-POLITIK NON-INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA STUDI KASUS: INDONESIA, MALAYSIA, DAN THAILAND
Denik Iswardani Witarti, Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT This research discusses and compares the roots and dynamics of non-international conflicts which put respective national security of Thailand, Indonesia, and Malaysia in contest. The 20-years-in-peace Southern Thailand has been injured by an escalating conflict since 2001. Indonesia suffers several destructive ones along with its post-New Order regime’s democratization process. Malaysia also faces challenges to its national security coming from its internal conflict, similar to those threatening its neighbours— communal ones. The findings show that the conflicts are relevant with the practice of ethnic politics. Socio-political discrimination, struggle for natural resources and economy power are preserved trough assimilative nation-building strategy and political contestation coloured with ethnic sentiment. The protracted characteristic of latent conflict, poor understanding to conflict’s history and context, and the exercise of physical and/or structural violence within conflict management, are the main and still become the potential source to the escalation of the conflict and its transformation of vertical-horizontal structure. Keywords: national security, non-international conflict, communal conflict, ethnic politics, violence, vertical-horizontal conflict. PENDAHULUAN Studi
domestik di sebuah negara, terhadap
konflik
perkembangannya
sejak
awal
merupakan
salah
konflik dan tentu saja terhadap hubungan internasional.
satu subdisiplin yang terus dan paling berkembang
dalam
literatur
Di Asia Tenggara, seperti halnya
ilmu
di kawasan lain di dunia, signifikansi
hubungan internasional kontemporer. Hal
konflik internal dalam sejarah dunia
ini tentu saja berakar dari kealamian ilmu
dapat ditelusuri sejak pasca Perang
hubungan internasional yang senantiasa
Dunia Kedua hingga kini. Selain langsung menjadi ciri khas
diwarnai oleh tarik-menarik kepentingan antar
negara.
wujudnya
Globalisasi
batas-batas
negara
dengan yang
dinamika politik
negara-negara post-
kolonialisme,
konflik
domestik
semakin kabur memperdalam pengaruh
mendominasi tidak hanya jumlah konflik
berbagai aspek yang pada masa perang
yang berlaku tetapi juga mendominasi
kurang
pengaruh
dipertimbangkan,
seperti
kerusakan lingkungan hidup dan konflik Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
negara
terhadap terkait
kestabilan bahkan
politik
terhadap 1
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
kawasan.1 Di Indonesia, konflik domestik
sehingga kini, namun tetap menjadi bom
kontemporer didominasi baik oleh konflik
waktu
horizontal maupun vertikal. Konflik etnis
consociationalism Malaysia. 2 Sementara
dan agama terjadi di beberapa daerah
itu, konflik domestik kontemporer di
seperti di Maluku, Sambas, dan Poso.
Thailand yang secara utama melibatkan
Konflik
gerakan
hubungan antara pemerintahan dengan
separatisme pernah dan sebagiannya
masyarakat juga memberikan dampak
masih bergaung di beberapa propinsi
yang tidak jauh berbeda. Sebelum tahun
seperti di Nangroe Aceh Darussalam dan
2006, konflik domestik di Thailand identik
Papua.
dengan
vertikal
berupa
Tidak jauh berbeda, tantangan
bagi
kestabilan
konflik
di
politik
Thailand
Selatan
antara pemerintah dengan masyarakat
keamanan negara Malaysia datang dari
Melayu
konflik domestik kontemporer berupa
berlangsung
konflik antar kaum, namun ditambah
menurun pada era tahun 1980an, namun
dengan
masyarakat
kembali muncul dan meningkat secara
dengan pemerintah. Konflik etnis di
signifikan sejak tahun 2001 pada masa
Malaysia pecah pada 13 Mei 1969,
pemerintahan Perdana Menteri Thaksin
berhasil
Sinawatra.
konflik
diredam
antara
oleh
pemerintah
Muslim.
Konflik
lebih
3
menyediakan
dari
Tulisan
ini 200
telah tahun,
ini
kemudian
identifikasi
beserta
perbandingan akar dan dinamika konflik 1
2
Secara global, perubahan karakteristik ini disampaikan oleh Boutros-Boutros Ghali pada tahun 1992, “We have entered a time of global transition marked by uniquely contradictory trends. Regional and continental associations of States are evolving ways to deepen cooperation and ease some of the contentious characteristics of sovereign and nationalistic rivalries. National boundaries are blurred by advanced communications and global commerce, and by the decisions of States to yield some sovereign prerogatives to larger, common political associations. At the same time, however, fierce new assertions of nationalism and sovereignty spring up, and the cohesion of States is threatened by brutal ethnic, religious, social, cultural or linguistic strife.” Boutrosboutros Ghali, (1992, 31 Januari), An Agenda for Peace: Preventive-diplomacy, peacemaking and peace-keeping, Laporan Sekretaris Jenderal di depan Pertemuan Summit Dewan Keamanan PBB, http://www.un.org/Docs/SG/agpeace.html diakses pada 9 Oktober 2011. Jika diamati dalam konteks kawasan Asia Tenggara terkini, konflik internasional yang masih berlaku di antaranya adalah konflik Thailand-Kamboja, konflik di Laut Cina Selatan dan konflik Indonesia-Malaysia. Sedangkan, konflik domestik baik itu etnis, agama maupun kepentingan berlaku di hampir setiap negara.
non-internasional yang bersifat etnikpolitik di ketiga negara besar di Asia Tenggara. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian kualitatif ini secara khusus dijalankan ke atas data-data mengenai konflik internal etnis-politik di kawasan
2
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai sejarah politik Malaysia secara umum, lihat John Funston, (2001), Government and Politics in Southeast Asia, Singapura: ISEAS. 3 Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai perkembangan jumlah sejak awal konflik (1786), lihat Ahmad Omar Chapakia (a), (2000), Politik Thai dan masyarakat Islam di Selatan Thailand, Kedah: Pustaka Darul Salam Sdn. Bhd & Rmi Multimedia Publishing; Duncan McCargo (ed) (a), (2007), Rethinking Thailand’s southern violence, Singapura: NUS Press. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih Thailand
Selatan
periode
objektifitas kajian dan menemukan isu-
pemerintahan Thaksin Shinawatra, di
isu yang mendasar dalam konflik. Untuk
Indonesia Paska Orde Baru, dan di
konflik yang melibatkan pihak pemerintah
Malaysia
pemerintahan
sebagai aktor konflik, selain mengambil
Abdullah Ahmad Badawi. Berdasarkan
data dari publikasi dan laporan yang
Petunjuk Pemetaan Konflik Wehr, ada
disampaikan oleh pemerintah, peneliti
beberapa faktor yang perlu dipelajari
juga mengambil dari berbagai akademisi,
sebelum mendiskusikan dinamika konflik
serta lembaga swadaya masyarakat lokal
yang menjadi fokus dari kajian ini, yaitu
dan internasional. Adapun data-data dari
pada
pada
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
masa
asal mula dan sebab konflik.
4
Oleh
media massa digunakan dalam rangka
karena itu, selain penyusunan sejarah
mengumpulkan kronologi kejadian dan
konflik secara kronologis, konteks konflik
data statistik terkait konflik yang dicek
penting untuk difahami sebelum proses
kembali dengan data-data kejadian dan
identifikasi
data statistik yang dikeluarkan oleh
akar
dari
konflik
yang
sebenarnya. Konflik-konflik yang dibahas
lembaga
swadaya
di ketiga negara telah dimulai sejak
sumber lain.
masyarakat
dan
sebelum tiga periodisasi yang dirujuk di atas, sehingga, penelitian ini secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
umum juga menjalankan analisis ke atas
Identitas etnik merupakan perasaan yang
data-data mengenai sejarah dan konteks
didasarkan
konflik di masa sebelumnya. Analisis
budaya, nilai, dan ras yang mengarah
dinamika
negara
pada bagaimana menempatkan individu-
berdasarkan
individu dalam kelompok sendiri, yang
persamaan dan perbedaan mengenai
kemudian memandang kelompok sendiri
transformasi isu yang berkembang dalam
berbeda dari kelompok lain. 5 Persepsi
konflik, prasangka yang berlaku antar
atas
pihak-pihak
timbulnya jarak antara kelompok etnik
kemudian
konflik
di
ketiga
dibanding
dalam
konflik,
serta
pada
perbedaan
dengan
kesamaan
ini
yang
sejarah,
menyebabkan
pengaruh dari manajemen konflik yang
satu
lain.
Paradoks
telah dilakukan oleh pemerintah yang
etnisitas, beserta dengan politik identitas,
ikut mewarnai dinamika konflik.
di sebuah negara dipengaruhi oleh jenis
Melalui studi pustaka, penelitian ini
mengumpulkan dan
menganalisis 5
kembali analisis serta data dari berbagai sumber 4
dalam
rangka
menjaga
Paul Wehr, (1979), Conflict Regulation, Boulder: Westview, hlm. 19.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Rajab Ali, Endang Sri Indrwati, Achmad Mujab Masykur, “Hubungan antara identitas etnik dengan prasangka terhadap etnik tolaki pada mahsiswa Muna di Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Utara” Jurnal Psikologi UNDIP Vol.7 No.1. www.ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/arti cle/.../2943/2629 diakses April 2012. 3
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
rezim politik yang dianut oleh masingmasing negara.6
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih Benturan-benturan
pada
Keterkaitan erat antara etnisitas
konflik
di
ini
berlaku
kawasan
Thailand
Selatan yang melibatkan pihak Kerajaan
dan politik juga kental dalam konflik
dan
kepentingan yang berlaku di Thailand,
masyarakat Melayu Muslim yang telah
Indonesia dan Malaysia. Secara umum,
berlangsung sejak aneksasi Kerajaan
konflik di ketiga negara bersumber dari
Patani ke bawah Kerajaan Siam pada
adanya fakta ataupun perasaan bahwa
tahun 1786.
terjadi diskriminasi sosial, ekonomi, dan
melibatkan kepentingan memerdekaan
politik ke atas kelompok yang seringkali
wilayah ini dari Kerajaan Siam. Namun,
dipisahkan
lain
pada perkembangannya, konflik antara
berdasarkan etnis. Identitas lain seperti
kedua pihak ini tereskalasi sehingga era
agama kemudian juga tidak jarang ikut
1980an
serta dalam konflik komunal tersebut.
pemerintah, melalui transmigrasi Nikhom
Diskriminasi tersebut tidak terlepas dari
Song Tonaeng9 pada tahun 1960an serta
sejarah
terutamanya
satu
dengan
pendirian
yang
serta
proses
pembangunan bangsa (nation building)
pemerintah
8
serta
Konflik pada mulanya
karena
pendidikan
Thailand
kebijakan
dikarenakan nasional
yang
asimilasi
kebijakan memaksa
yang berlaku di negara-negara tersebut. Ciri khas sejarah negara-negara ini yang post-kolonialis (khusus untuk Thailand, kolonialisme berlaku secara informal), membawa
kemajemukan
masyarakatnya.
dalam
Pemerintah
sebagai
otoritas tertinggi dalam negara memiliki tanggung jawab tertinggi pula dalam menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu,
masing-masing
memformulasikan bangsa
sesuai
strategi dengan
pemerintah pembinaan kepentingan
nasional dilengkapi manajemen yang baik ke atas benturan-benturan yang berakar pada perbedaan identitas etnis.7
6
Lingkaran Survei Indonesia, (2008), “Faktor Etnis dalam Pilkada”, Kajian Bulanan edisi 09, Januari. 7 Untuk pembahasan mengenai strategi asimilasi yang dapat berpotensi menyebabkan benturan4
benturan dalam ‘melting pot’ suatu bangsa, lihat Baiq Wardhani, (2010), Globalisasi & Konflik Etnis, Surabaya: Cakra Studi Global Strategis, hlm. 5. http://unair.academia.edu/BaiqWardhani/Papers/ 936450/Konflik_Etnis_dalam_Kajian_Politik_Glo bal diakses Juli 2012. 8 Selain materi yang dirujuk secara khusus dalam tulisan ini, pemahaman mengenai sejarah dan konteks lebih lanjut mengenai konflik di kawasan ini dapat dilihat dalam: Chaiwat Satha-Anand (a), (1986), “Islam and Violence: a case study of violent events in the four southern provinces, Thailand, 1976-1981”, USF Monographs in Religion and Public Policy 2, Florida: University of Florida; Ahmad Omar Chapakia (b), (2002), Politik dan Perjuangan Masyarakat Islam di Selatan Thailand 1902-2002, Bangi: Penerbit UKM; Nik Anuar Nik Mahmud, (1999), Sejarah Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, Bangi: Penerbit UKM; Ibrahim Syukri, (1985), History of the Malay Kingdom of Patani, Ohio: Center for International Studies, Ohio University; Ian Storey, (2007), “Ethnic Separatism in Southern Thailand: Kingdom Frayin at the Edge?” AsiaPacific Center for Security Studies. 9 Proyek ini merupakan proyek pembukaan lahan oleh pemerintah dengan memindahkan hingga 160,000 warga luar kawasan Thailand Selatan ke kawasan ini karena keterbelakangan pembangunan ekonomi. Sebagian besar warga tersebut adalah penganut Budha. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
penggunaan bahasa serta pakaian Thai
partai politik utama Barisan Revolusi
dan
Nasional Melayu Patani (BRN))
agama
Buddha.
Kebijakan
ini
11
dan
merupakan strategi pembinaan bangsa
pelarian Melayu Muslim masuk ke dan
berdasarkan ideologi negara Thailand
bermukim di dalam wilayah Malaysia
yaitu “Bangsa (Thai), Agama (Buddha),
(terutama di perbatasan utara seperti di
dan
propinsi Kedah, Kelantan, Perlis, Perak
Raja”
dalam
rangka
menjaga
12
keutuhan dan persatuan masyarakat
dan Terengganu)
namun
mendiskriminasi
langsung dengan dua dari tiga kawasan
Muslim
utama konflik (Yala dan Narathiwat) dan
justru
masyarakat
Melayu
secara
sosial-politik.
yang berbatasan
memiliki kesamaan sejarah Pattani, etnis
Kondisi dan hubungan antara
Melayu dan agama Islam. Ketegangan
kedua kaum di kawasan ini sempat
yang kemudian berlaku antara Malaysia
membaik
dengan
pada era 1980an dengan
Thailand
terkait
konflik
ini
adanya pengelolaan konflik yang baik
menyebabkan
pada masa Jenderal Prem Tinsulanonda
mengembalikan para pelarian tersebut
(dari golongan Tentara Prachatiphatai
dan mengekalkan ketegangan antara
(Tentara
kedua negara.13
Demokratis)),
namun
tereskalasi sejak peningkatan kekerasan sejak
tahun
2001.
10
Faktor
Malaysia
menolak
Tidak jauh berbeda dari Thailand,
utama
kemunculan konflik etnis di Indonesia
penyebab eskalasi bukan lagi mengenai
juga terkait erat dengan implementasi
diskriminasi sosio-politik, namun lebih kepada
karena
kekerasan
yang
dilakukan pemerintahan Thaksin dalam manajemen
konflik.
Namun,
pada
akhirnya konflik masih melibatkan unsur etnik
serta
agama
benturan-benturan
dengan
antara
adanya
masyarakat
Melayu Muslim dan Buddha. Anggota gerakan separatis (terutama bagi ketiga
10
Untuk jumlah dan sebaran menurut agama, lihat Data Kekerasan di Kawasan Selatan Srisompob dalam Srisompob Jitpiromsri & Panyakan Sobhonvasu, “Unpacking Thailand’s Southern Conflict: The Poverty of Structural Explanations”, dalam Duncan McCargo (a), hlm. 91. Antara Oktober 2000 sehingga Juli 2001 kekerasan meningkat sehingga 27 kasus. Lihat Chidchanok Rahimmula dalam Duncan McCargo (b), (2007), “Thaksin and the Resurgence of Violence in the Thai South”, dalam Ibid. hlm. 41.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
11
Kumpulan Belia Koordinasi, sayap tentara muda BRN-C telah menjadikan Malaysia sebagai tempat perekrutan anggota. Anthony Davis, (2005), ‘No End in Sight for Southern Thailand's Escalating Insurgency’, Jane’s Intelligence Review, hlm. 14-19. 12 Wan Kadir Che Man, (1990), Muslim Separatism: The Moros of Southern Philippines and the Malay of Southern Thailand, hlm. 159. 13 ICG (b), (2005), “Thailand’s Emergency Decree: no solution,” Asia Report 105, hlm. 7. Thaksin menyatakan bahwa gerakan teroris di Thailand telah menggunakan kawasan hutan di Malaysia sebagai tempat latihan terutama dengan banyaknya kelompok separatis berpusat di kawasan perbatasan dalam Malaysia. Selanjutnya, beliau juga menyatakan bahwa gerakan tersebut juga dipengaruhi oleh ajaranajaran fundamental di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Pernyataan ini menimbulkan kecaman dari pemimpin Malaysia dan Indonesia. Duncan McCargo (c), (2008), “What’s Really Happening in Southern Thailand?” kertas kerja dipersiapkan untuk ISEAS Regional Forum, Singapura, 8 Januari 2008, hlm. 5. Telah mendapat ijin merujuk oleh penulis. 5
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
kebijakan transmigrasi oleh pemerintah.
digantikan oleh kaum pendatang BBM
Konflik di Ambon, Kalimantan dan Poso
yang lebih mampu bersaing. Meskipun di
bahkan Papua merupakan konflik-konflik
kota orang Kristen tetap memiliki posisi
komunal yang bersumber dari adanya
penting di jabatan-jabatan pemerintahan
penyatuan dua kelompok etnis dalam
daerah. Begitu juga di beberapa daerah
suatu wilayah. Dimensi ekonomi juga
di
kental dalam diskriminasi sosial dan
memperoleh prioritasnya.15
luar
kota,
penduduk
asli
tetap
politik yang berlaku dengan adanya tarik
Di Sampit, etnis Dayak yang telah
menarik kekuasaan di daerah-daerah
lama merasa dinafikan oleh pemerintah,
tersebut
dengan
terganggu
dengan
kelompok pendatang yang secara jelas
pendatang
terutama
dibedakan secara etnis dan budaya.
melalui
program
antara
kaum
asli
Sebelum konflik terjadi, Maluku merupakan
kawasan
yang
damai.
masuknya etnis
para
Madura
transmigrasi.
Kedatangan etnis Madura tersebut tidak saja menguasai prekonomian Kalimantan
Penduduk asli Ambon yang mayoritas
Tengah,
beragama Kristen hidup berdampingan
tatanan budaya Dayak yang selama ini
dengan para pendatang dari berbagai
dipertahankan
kawasan
tanah adat milik etnis Dayak misalnya
Indonesia
terutama
Bugis,
tetapi
juga
oleh
telah
mereka.
merusak
Banyak
Buton, Makassar, Minahasa, Jawa, dan
dijadikan
Cina. Para pendatang terutama dari
sepihak oleh etnis Madura, sehingga
Bugis, Buton dan Makasar (BBM) yang
menimbulkan kebencian dan perlawanan.
kebanyakan beragama Islam masuk ke
Perselisihan antara etnis Dayak dan
Ambon sejak tahun 1970an. Migrasi
Madura
penduduk dari Pulau Jawa semakin
terbuka pada tahun 1996, 1997 dan 2001;
banyak melalui program transmigrasi. 14
ribuan
orang
Ini secara progresif mengubah penduduk
ratusan
ribu
Maluku
pelarian
yang
awalnya
kebanyakan
beragama Kristen menjadi mayoritas
Kristian
secara
ekonomi
perkebunan
berkembang
ke
menjadi
meninggal etnis
konflik
dunia
Madura
Pontianak,
secara
dan
menjadi
Kalimantan
16
Tengah.
Muslim. Misalnya, di Maluku Tengah penduduk
lahan
Penduduk Poso juga sebagian besar
merupakan
para
pendatang.
Pergeseran di antara penduduk juga 14
6
Program transmigrasi adalah suatu program pada era Presiden Soeharto untuk memindahkan penduduk dari satu daerah yang padat penduduk ke daerah lain di dalam wilayah Indonesia. Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Penduduk yang turut serta dalam transmigrasi disebut sebagai transmigran.
15
Jon Goss, (2000), “Understanding the “Maluku Wars”: Overview of Sources of Communal Conflict and Prospects for Peace”, Cakalele (11): hlm. 7–39. 16 Tim Huxley, (2002), “Disintegrating Indonesia? Implications for regional security,” Adelphi Paper, (349): 63. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
sering terjadi akibat masalah politik,
menjadi sumber nafkahnya.19 Persaingan
ekonomi, sosial dan budaya. Geseran-
ekonomi serta rasa kebencian yang
geseran
memuncak dari isu agama menyebabkan
yang
dihubungkan agama
terjadi
dengan
seringkali
permasalahan
sehingga
menimbulkan
kerusuhan. Mayoritas penduduk juga beragama
Kristen.
17
konflik
Poso
menjadi
kompleks.
Permasalahan kecil dapat berkembang menjadi kerusuhan besar.
Kebijakan
Di Papua, program transmigrasi
pengembangan wilayah di Indonesia
dan pembukaan pusat-pusat ekonomi
Timur
baru
pada tahun 1980-an meliputi
menyebabkan
para
pendatang
perbaikan sarana ekonomi termasuk
terutama etnis Jawa, Bugis, Makassar
perbaikan
propinsi
dan Buton mendominasi budaya dan
sehingga banyak penduduk Sulawesi
ekonomi. Hal ini secara tidak langsung
Tenggara
telah menghancurkan nilai-nilai
poros
dan
terutama ke
antara
Selatan
Poso.
Ini
berpindah berpengaruh
etnis
Papua dan merampas hak ekonomi
yang
mereka. Memudarnya nilai-nilai budaya
Kristiani
menyebabkan masyarakat Papua lebih
berjumlah 34.78 persen dan Katolik
berpegang pada etnis Malanesia dan
hanya 0.5 persen, sementara itu warga
agama Kristen sebagai identitas diri yang
18
dapat memperkuat munculnya keinginan
sektor
untuk memisahkan diri dari Indonesia.
terhadap
komposisi
berubah
drastis.
penduduk
Penduduk
Muslim naik menjadi 63.33 persen. Dominasi
dan
penguasaan
ekonomi oleh para pendatang yang
Keberhasilan
mayoritas ialah etnis Bugis membuat
mendominasi ekonomi Papua terutama
penduduk asli Poso mulai terpinggirkan
di Sorong, Jayapura dan Timika juga
sehingga
berbagai
menimbulkan kecemburuan sosial dan
masalah sosial seperti kemiskinan dan
kebencian rakyat Papua terhadap etnis
kecemburuan sosial. Tekanan ekonomi
tertentu sehingga dapat menjadi pemicu
yang
terjadinya
tinggi
memunculkan
di
masyarakat
Poso
menyebabkan banyak penduduk pribumi
pendatang
menjual harta bendanya termasuk tanah
Papua.20
perkebunan cokelat yang selama ini
para
konflik dengan
pendatang
di
antara penduduk
yang
para asli
Di Indonesia, faktor penguasaan sumber daya alam juga tidak jarang
17
Gerry Van Klinken, (2004), Communual violence and democratization in Indonesia, small town War, London: Routledge, hlm. 73. 18 Dhuroruddin Mashad dan Emilia Yustingrum, (2006), “Negara dan masyarakat dalam resolusi konflik Poso,” dalam Syafuan Rozi, et.al., op. cit., hlm. 43. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
19 20
Gerry Van Klinken, 2004, hlm. 74-75. Yulia Sugandi, (2008), Analisis konflik dan rekomendasi kebijakan mengenai Papua, Friedrich Ebert Stiftung, hlm. 5, http://library.fes.de/pdffiles/bueros/indonesien/06393.pdf diakses 21 November 2010. 7
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
ditemukan
sebagai
mempengaruhi
elemen
yang
kedinamikan
konflik,
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
jumlah pendatang rata-rata per tahunnya mencapai 3 ribu orang.
22
Buruknya
terutama dalam konflik vertikal di Aceh
interaksi sosial di antara masyarakat
(minyak dan gas alam) dan konflik
lokal dan pendatang telah menciptakan
horizontal di Tarakan (batu bara). Konflik
konflik sosial yang merugikan banyak
di
pihak.
Tarakan
(Kalimantan
Timur)
Keinginan
pemerintah
untuk
bersumber dari masalah kecemburuan
melakukan pemerataan ekonomi dan
sosial dalam pengelolaan sumber daya
menjalin
alam di antara masyarakat asli dengan
masyarakat justru menciptakan konflik
pendatang. Tarakan menyimpan potensi
sosial.
sumberdaya mineral batu bara yang cukup besar, yaitu sekitar sampai 140 juta ton cadangan batu bara.
21
Ini
interaksi
sosial
di
dalam
Kebijakan-kebijakan pembangunan pemerintah
dianggap
meminggirkan
cenderung
masyarakat
asli.
menjadi daya tarik bagi para pendatang
Maraknya perusahaan-perusahaan besar
untuk
mengekspolitasi
alam
tersebut.
Kota
sumber
daya
yang
Tarakan
yang
mengeruk sumber daya alam, yang
berbondong-bondong
terkenal dengan nama “Bumi Paguntaka”
dengan
ini
masyarakat asli sesuai nilai kultural
memang
memiliki
karakteristik
susah
payah
mereka
atas sejumlah suku bangsa dan etnis.
memarginalkan masyarakat asli. Hal ini
Penduduk asli Kota Tarakan itu sendiri
diperparah dengan tekanan dari pihak
adalah
penguasa, baik nasional maupun lokal.
aslinya
Tidung,
berada
di
yang bagian
wilayah utara
Akibatnya,
warga
sistematis
oleh
masyarakat yang majemuk yang terdiri
suku
secara
dijaga
datang
pendatang
telah
yang
Kalimantan Timur dan Sabah (Malaysia).
dianggap turut serta menikmati hasil
Sementara itu sebagian penduduk ialah
eksploitasi sumber daya itu akhirnya
warga pendatang seperti suku Bugis
dianggap
Letta, Jawa, Madura, dll.
terlihat. Ketidakpuasan warga asli yang
musuh
yang
jelas
Perkembangan ekonomi Tarakan
telah berurat berakar akibat ketimpangan
yang cukup baik menjadi daya tarik bagi
ekonomi, politik, dan keadilan yang
para pendatang. Menurut catatan BPS,
mereka
pertumbuhan penduduk Tarakan setiap
meletusnya bentrokan antar etnis pada
tahunnya selalu meningkat 5-7%, dengan
tanggal 26 September 2010, yang dipicu
21
22
8
Radar Tarakan, (2012, 12 Juni), “Batu Bara di Tarakan Takkan Dieksploitasi,” http://www.radartarakan.co.id/index.php/kategori /detail/Tarakan/25323 diakses pada 22 Juni 2012.
rasakan
berujung
pada
Jawa Pos, (2011, 22 November), “Penduduk Tarakan Didominasi Pendatang,” http://www.jpnn.com/read/2011/11/22/108817/P enduduk-Tarakan-Didominasi-Pendatangdiakses pada 15 Mei 2012. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
oleh perkelahian dua kelompok anak
beragama diperbolehkan selama tidak
muda.23 Bentrokan ini kemudian meluas
ada pertentangan dengan umat muslim).
menjadi konflik komunal di Tarakan.
Bahasa Melayu juga resmi menjadi
Ketiga dimensi pertama dalam
bahasa nasional setelah sepuluh tahun
diskriminasi yang menjadi sumber konflik
diperjuangkan melalui Akta Kebangsaan
di Indonesia juga berlaku di Malaysia.
Bahasa 1967. Bahasa Inggris dapat juga
Keadaan di Malaysia ini tidak terlepas
digunakan sebagai bahasa resmi tetapi
dari sejarah penjajahan yang membawa
tidak bahasa Cina atau Tamil (bahasa
masuk kaum Cina dan India sebagai
India yang utama).
para
pendatang
dalam
memajukan
Di bidang pendidikan pun Melayu
ekonomi Malaysia. Dominasi atau status
menikmati
istimewa
Akta Pendidikan 1961 dijelaskan bahwa
yang
kemudian
diberikan
keisitimewaannya.
kepada kaum Melayu sebagai penduduk
pendidikan
asli, kekuatan ekonomi kaum Cina dan
menggunakan bahasa Melayu, Inggris,
kondisi
kaum
Mandarin, atau Tamil. Namun, sekolah
inferior
terhadap
India
yang
seringkali
dua kaum
lainnya
dasar
dapat
Dalam
belajar
menengah di Malaysia hanya dapat
secara sejarah merupakan sumber serta
menggunakan
potensi konflik utama di negara ini.
Inggris.
bahasa
Hanya
Melayu
sekolah
dan
menengah
Meskipun di sektor lain etnis Cina
berbahasa Melayu (sekolah kebangsaan)
lebih dominan, tetapi dalam politik etnis
yang bebas uang sekolah. Ketika orang
Melayu lebih berkuasa. Ini membawa
melayu diterima pada tahap sekolah
keuntungan tersendiri karena banyak
menegah akhir mereka secara otomatis
beberapa
menerima
kebijakan
secara
ekplisit
beasiswa,
tanpa
ditujukan untuk kepentingan kominitas
pertimbangan
Melayu. Beberapa kebijakan tersebut di
keluarga. 25 Pada tahun 1971 University
antaranya adalah sebagai berikut;24
of Malay menerapkan bahasa Melayu
Konstitusi federal tahun 1957 yang
sebagai
bahasa
kondisi
adanya
resmi.
ekonomi
Universitas-
menjadikan Islam, agama dari
universitas baru dan sekolah teknik yang
etnis Melayu, sebagai agama resmi
ditujukan kepada etnis Melayu dibangun
nasional
dan institusi bumiputera lainnya juga
(walaupun
kebebasan
dibangun secara cepat. Pada tahun 1978, 23
Tribunnews, (2010, 1 Oktober), Kronologi Konflik Tarakan Versi Polisi, http://bangka.tribunnews.com/2010/10/01/kronol ogi-lengkap-konflik-tarakan-versi-polisi/ diakses pada 4 Mei 2012. 24 Robert Klitgard & Ruth Katz, (1983), “Overcoming Ethnic Inequalities: Lesson from Malaysia,” Journal of Policy Analysis & Management Spring 83 (2):3, hlm. 333-349.. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
25
Yoshimitsu Takei, et.al., (1973), “Educational Sponsorship by Ethnicity: A Preliminary Analysis of the West Malaysian Experience,” Southeast Asia Series No. 28, Athens, OH: Ohio University Center for International Studies, Southeast Asia Program Papers in International Studies, hlm. 12-13. 9
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
sebaliknya, komunitas kaum Cina ditolak
Baru (New Economy Policy/NEP) tahun
untuk
1970. NEP merupakan respon lanjutan
dapat
mendirikan
Merdeka
University.26
dari kerusuhan etnik yang terjadi pada
Etnis Melayu juga mendapatkan beberapa
perlakuan
khusus
secara
bulan Mei 1969. Kebijakan ini bertujuan untuk
menyusun
kembali
ekonomi, diantaranya adalah “the system
ketidakseimbangan
of Malays reservation”. Kebijakan itu
masyarakat. Klitgard dan Ruth (1983)
intinya adalah menetapkan beberapa
dalam kajiannya menyatakan tujuan NEP
lahan
adalah
tanah
tertentu
yang
khusus
sosial-ekonomi
“restrukturisasi
di
masyarakat
diberikan kepada kaum Melayu, operasi
Malaysia menuju keseimbangan ekonomi,
penetapan kuota untuk perizinan untuk
dan untuk mengurangi atau bahkan
sektor bisnis tertentu, terutama yang
mengilangkan identifikasi ras dan etnik
berkaitan dengan kendaraan umum dan
dengan fungsi ekonomi”. Namun, dalam
kuota spesial untuk beasiswa pendidikan
pelaksanaannya,
umum”.
27
Administrasi
pemerintahan
juga untuk memberikan rasio 3:1 atau
NEP
membawa
sejumlah perubahan yang tetap ditujukan demi kepentingan orang Melayu.28
4:1 dari jumlah Melayu terhadap non-
Sementara
itu,
etnis
Cina
melayu pada banyak profesi di tingkat
memiliki kekayaan dengan menguasai
atas. Kemudian, melalui pendirian Bank
sebagian industri Malaysia. Sedangkan
Bumiputra (Bumiputra atau son of soil,
etnis
diartikan sebagai kaum melayu atau
pembahasan konflik ini. Pola etnisitas
masyarakat
1965,
tersebut
kredit,
berbeda-beda di berbagai faktor. Faktor
asli)
pemerintah
pada
tahun
menyediakan
India
selalu
menciptakan
pelayanan perbankan, bimbingan teknis
faktor
kepada
sebagai berikut;29
merekrut
para
pebisnis
pegawai
Melayu
Melayu
dan
sebagai
terlupakan
tersebut
kondisi
di antaranya
dalam
yang
adalah
1. Pendidikan
prioritas.
Jumlah
Keuntungan yang diperoleh kaum
dibedakan
partisipasi
yang
berdasarkan
dapat etnis.
Melayu semakin terbuka lebar ketika
Semakin tinggi tingkat pendidikan,
pemerintah melalui Rancangan Malaysia
semakin besar jumlah etnis Cina dan
Kedua mengeluarkan Kebijakan Ekonomi
semain sedikit jumlah Melayu. Rasio pendikan pada tahun 1970 adalah 43% Melayu, dan 50% Cina. Namun
26
Tham Seong Chee, (1979), :Issues in Malaysian Education: Past, Present and Future,” Journal of Southeast Asian Studies, 10 (1979), hlm. 349. 27 Gordon P Means, (1970), Malaysian Politics, New York: New York University Press, hlm. 177. 10
jumlah representasi dalam bidang 28 29
Robert Klitgard & Ruth Katz, (1983), op. cit. Ibid. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
pengetahuan adalah 188 Melayu dan
mencapai puncaknya pada tahun 1987.
1.222 Cina.
30
2. Pekerjaan
Sejak itu, ketengangan antara etnis
Cina dan Melayu meningkat.
31
Hal ini
Terdapat 60% etnis Cina yang bekerja
diperparah dengan diskriminasi ekonomi
di
yang ditemui oleh kaum etnis Cina
sektor
industri
seperti
pertambangan, manufaktur, dan lain-
dengan
lain.
ketidakpuasan
Etnis Cina juga mendominasi
berlakunya etnis
NEP,
serta
Melayu
dengan
Hasilnya,
antara
75% sektor professional, teknikal, dan
kebijakan
managerial.
dominasi
tahun 1985 dan 1987 ketika ekonomi
melayu sebanyak 75% pada sektor
Malaysia berada pada masa yang buruk,
petani kecil dan Nelayan. Sedangkan
hubungan antar etnis Malaysia semakin
etnik India sebagian besar bekerja
memburuk dan mencapai puncaknya
pada
tulis,
pada tahun 1987.32 Pada tahun 1990an,
professional servis, dan perkebunan
perselisihan kultural diantara Melayu dan
karet.
non-Malayu
Sementara
bidang
sales,
juru
3. Kepemilikan Orang
perlahan.
Melayu
tersebut.
telah
mereda
secara
33
hanya
memiliki
perusahaan
sebanyak
kultural antara etnis Cina-Melayu mereda,
1,5% dari kepemilikan modal dan
etnis India yang selama ini tidak menjadi
saham pada perusahaan tertentu.
bahasan mulai bergejolak. Melalui Hindu
Etnis Cina memiliki sekitar 22%, India
Rights Action Force (Hindraf) mereka
dibawah 1% dan sebanyak
memperjuangkan persamaan hak bagi
kepemilikan
62%
dikuasai asing.
Setelah
suasana
perselisihan
minoritas etnis India di Malaysia. Hindraf
4. Pendapatan
merupakan gabungan LSM/NGO kaum
Rata rata pendapatan perbulan orang
India, yang mendakwa kaum India dan
Melayu US$70, Cina US$158, dan
agama Hindu di tindas oleh pemerintah
India
Malaysia dan mendakwa pemerintah
US$122.
Pendapatan
menunjukkan
tingkat
etnis
mewakili
Melayu
ini
kemiskinan, 74%
telah
melakukan
genosida,
dari
jumlah kaum misikin, Cina 17%, sedangkan India 8%.
Dari beberapa permasalahan di atas, permasalahan pendidikan dinilai menjadi salah satu sumber utama konflik yang terjadi pada tahun 1973-1990, dan Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Malaysia 30
Sharon Carstens, (1998), “Dancing Lions and Disappearing History: The National Culture Debates and Chinese Malaysian Culture”, Crossroads: An Interdisciplinary Journal of Southeast Asian Studies, 13(1), hlm. 11-64. 31 Kua Kia Soong, (2010), 445 Days Under The Isa: Operation Lalang 1987-89, Selangor: Suaram Komunikasi. 32 Lee Hock Guan, (2000), “Ethnic Relations in Peninsular Malaysia : The cultural and economic dimensions”, Institute of Southeast Asian Studies, Social and cultural issues (1) 33 Ibid. 11
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
yaitu pembunuhan 100 orang India pada
kesempatan yang sama dalam proses
kerusuhan Kampung Medan (kerusuhan
keterlibatannya.
kaum Melayu dan kaum India) pada
terakhir demonstrasi kelompok Hindraf
bulan Maret
2001.
34
35
Perkembangan
Organisasi ini
muncul pada14 Februari 2011, pada saat
telah dinyatakan sebagai
itu Penasihat Partai Hak Asasi Manusia
organisasi terlarang pada tanggal 6
(HRP), P. Uthayakumar yang juga aktifis
Desember 2007 oleh Menteri Dalam
Hindraf
Negeri Malaysia, Syed Hamid. Hindraf
penahanan terhadap 22 dari 75 aktivis
termasuk
dalam
Hindraf sehingga jam 5 petang, karena
ekstremis
dan
sebetulnya
daftar
kelompok
disinyalir
dapat
menyatakan
dianggap
melanggar
bahwa,
terjadi
Undang-Undang
mengganggu keamanan dan ketertiban
Malaysia 5 (4) mengenai Perlembagaan
publik Malaysia. Kementrian Luar Negeri
Persekutuan. Mereka ditahan karena
Malaysia mengemukakan bahwa Hindraf
menyebarkan
memanfaatkan agama untuk memecah
menyerukan
belah
ini
HAM di Malaysia dengan mengenakan
dianggap telah menyebarkan pesan-
atribut Hindraf. Penangkapan terhadap
pesan
Aktifis Hindraf dianggap sebagai salah
masyarakat
yang
dan
dapat
selama
menimbulkan
protes-protes
dan terhadap
satu usaha pemerintah Malaysia dalam
ketegangan antar agama di Malaysia. Pada tanggal 15 November 2007,
menekan etnis India dalam parlemen, hal
aktifis
Hindraf
ditangkap
ini dibuktikan dengan etnis Melayu yang
anggapan
telah
melakukan
mengalami penurunan kuota di parlemen
beberapa dengan
poster-poster
penghasutan dan propaganda publik karena
menuduh
mempraktikkan
sebanyak 10% pada tahun 2011.36
Malaysia
“pembersihan
etnis”
Konflik terakhir yang melibatkan Hindraf
merupakan
insiden
terakhir
terhadap warga keturunan India tersebut.
setelah tragedi Kampong Medan. Namun,
Mereka
dan
terdapat jarak yang cukup jauh antara
mengerahkan lebih dari 8,000 warga
kedua insiden tersebut dengan tragedi
etnis India ke jalan untuk mengeluhkan
Mei 1969. Melihat hal ini, pemerintah
diskriminasi
Hindraf
Malaysia
harus
menginginkan adanya pemilihan umum
terhadap
isu
melakukan
rasial.
demonstrasi
Pihak
lebih
berhati-hati
perkauman
yang
yang bersih di Malaysia, dan memastikan bahwa
34
etnis
India
mempunyai
R. Shan, “Hindraf is not about an individual’s agenda”, diakses dari http://hindraf.org/newsstatements/310-hindraf-is-not-about-anindividuals-agenda-r-shan.html pada 24 Juni 2012.
12
35
Jalil Hamid, (2007), “Malaysia police arrest leaders of Indian protest”, diakses dari http://www.reuters.com/article/2007/11/23/usmalaysia-protest-idUSKLR16054120071123 pada 24 Juni 2012. 36 Selena Tay, “BN leadership living in fear?,” diakses dari http://interceder.net/latest_news/HINDRAF pada tanggal 23Juni 2012. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
37
merupakan bom waktu yang suatu waktu
di Thailand.
dapat
masyarakat untuk masuk ke dalam level
mengancam
keamanan
dan
keutuhan negara Malaysia.
Pada sisi lain, upaya
pemerintahan pusat
Dari penjelasan di atas, konflik
masih
adanya
ini
menandakan
prasangka
dan
komunal di ketiga negara di atas juga
ketidakpercayaan
semakin memburuk dengan kekalnya
Muslim terhadap sistem demokrasi yang
prasangka,
secara
stereotipe
dan
ketidakpercayaan antara kelompok yang bertikai.
Kedua
meningkat berlaku
hal
ini
diskriminasi
bersumber
atau
yang
memiliki
seharusnya
Melayu
menjamin
kebebasan setiap penduduk Thailand.
semakin
ketika
ideal
masyarakat
Hal yang sama berlaku ketika kontestasi politik yang sama berlaku di Indonesia
melalui
berbagai
konflik
hubungan yang erat dengan masalah
komunal
kekuatan yang menguasai area konflik.
penyelenggaraan pilkada. Dalam kasus
Pada kondisi tersebut lah dimensi politik
konflik
etnis terlihat kental dalam konflik antar
bagaimana
kelompok etnis tersebut, terutama bagi
merepresentasikan suku atau kelompok
konflik yang sifatnya vertikal atau tidak
etniknya
simetris. Sebagai contoh adalah konflik
memperpanjang
antara kerajaan dan pemerintah Thailand
penguasaan berbagai sektor kehidupan
melawan masyarakat Melayu Muslim
termasuk ekonomi dan kesejahteraan.
berlangsung begitu lama karena adanya
Faktor
perbedaan kekuatan politik yang begitu
Maluku yaitu faktor politik, ekonomi dan
besar. Pemerintah secara de facto dan
sosial budaya. 38 Faktor politik berkaitan
de jure memiliki kekuatan dan otoritas
dengan pengelolaan tata pemerintahan
terbesar
dan
daerah yang diskriminatif. Elit politik
membuka akses terhadap penggunaan
beragama Kristen mendominasi jabatan-
semua
jabatan penting di institusi daerah dan
untuk
menggunakan
kekuatan
negara.
Sehingga,
terutamanya
Ambon
dan
para
tidak
pemicu
Poso,
pemimpin
segan
terjadinya
institusi-institusi
formal
masyarakat
Sementara
para
berada
di
bawah
itu,
terlihat yang
untuk
dominasi
tercipta ruang gerak yang sempit bagi yang
menyusul
dan
konflik
di
lainnya. pendatang
yurisdiksi pihak lawan. Oleh karena itu,
khususnya dari etnis BBM menguasai
pada
semua kegiatan perdagangan dan bisnis
akhirnya,
masyarakat
Melayu
Muslim berupaya untuk mengimbangi kekuatan
kerajaan
dan
pemerintah
dengan ikut serta dalam pemilihan umum
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
37 38
Lihat catatan kaki nomor 11. Michael E. Brown, (2001), “Ethnic and internal conflicts: causes and implication,” dalam Chester A. Crocker (ed.), Turbulent Peace: The Challenge of Managing International Conflict. Washington: United States Institute of Peace. hlm. 214. 13
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
tanah-tanah
pendukung dari setiap-tiap kelompok. 39
menimbulkan
Ikrar damai pada 12 Mei 1999 dengan
kecemburuan sosial terutama penduduk
semboyan Ale Rasa Beta Rasa sempat
yang
mendamaikan kedua kelompok agama
serta
kepemilikan
masyarakat,
sehingga
beragama
faktor
Kristen.
sosial-budaya
Sedangkan adanya
yang bertikai. Namun suasana kembali
diskriminasi budaya, perbedaan persepsi
memanas menjelang pemilihan umum
serta stigma antara satu identitas budaya
tahun 1999. Ketegangan politik terjadi
dengan
berkaitan dengan dominasi kelompok
yang
menimbulkan yang
adalah
lainnya
sehingga
geseran-geseran
akhirnya
menimbulkan
Kristen dalam penguasaan daerah.
konflik
Dominasi kelompok Kristen pada posisi
horisontal. Insiden-insiden yang terjadi
strategis
merupakan
diskriminasi
wujud
aksi
perlawanan
masyarakat Kristen terhadap pendatang terutama
yang
Dominasi
berasal
ekonomi
menyebabkan
dari
kaum
penduduk
ini
terebut
telah menyebabkan
kepada
penduduk
asli
Maluku lain yang beragama Islam.
BBM.
Masing-masing
ciri
khas
BBM
kentalnya dimensi politik etnis di kedua
Kristen
negara di atas juga berlaku di Malaysia.
mengadakan pengusiran besar-besaran. Hal
40
sosial
Demokrasi
consociationalism
yang
mengkekalkan
selama ini dilaksanakan oleh Malaysia
kesenjangan dan kecemburuan sosial
merupakan upaya untuk meminimalisir
yang hanya meningkatkan prasangka
potensi konflik komunal terutama yang
dan ketidakpercayaan antara kelompok.
sifatnya
Para
Malaysia (kaum Melayu) dengan kaum
calon
penguasa
bahkan
vertikal,
antara
menggunakan kekuatan simbol etnis dan
pendatang
agama dalam memobilisasi suara dalam
Berdasarkan
demokrasi
pemilihan.
masyarakat
pluralis
Kondisi
ini
justru
(kaum
Cina
penguasa
dan
India). untuk
tersebut,
memperburuk konflik laten yang berlaku
keselamatan kepentingan setiap kaum
di antara masyarakat heterogen yang
dijaga
sebelumnya
pembagian
kekuasaan
karena perbedaan sosial dan ekonomi
pemerintahan
(Barisan
tersebut. Kerusuhan besar terjadi pada
Namun, di sisi lain, hal ini justru secara
saat dua pemuda yang berbeda agama
jelas mencerminkan bahwa setiap kaum
telah
mengalami
konflik
dalam
sebuah
mekanisme dalam Nasional).
terlibat dalam perselisihan di stesen Batu Merah pada 19 Januari 1999. Peristiwa tersebut menyebar menjadi suatu konflik besar dan meluas karena membawa simbol-simbol 14
agama
untuk
mencari
39 40
Tempo, 15 Maret 1999. Moh. Nurhasim dan Tri Ratnawati, (2006), “Kapasitas Negara dan masyarakat dalam Resolusi Konflik di Ambon,” dalam Syafuan Rozi, et.al., Kekerasan Komunual, Anatomi dan Resolusi Konflik di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 119. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
masih harus diatur di bawah masing-
non-melayu terutama etnis Cina dan
masing perwakilan yang berasal dari
Barisan alternatif (Alternative Front).41
kaum tersebut. Artinya, belum terdapat
Kedua
partai
Melayu-Muslim
kepercayaan yang cukup tinggi antara
utama di Malaysia yaitu UMNO yang
ketiga
lebih sekuler dan PAS yang lebih religius
kaum
untuk
menyerahkan
kekuasaan pada siapapun pihak yang
terus
terpilih secara mayoritas.
dukungan mayoritas penduduk muslim
Terdapat 14 partai yang berkuasa di
“Barisan Koalisi Nasional”
(Front
bersaing
untuk
mendapatkan
Malaysia. Namun secara bersamaan mereka
juga
berusaha
untuk
tidak
National Coalition), yang awalnya hanya
mengasingkan atau melanggar hak etnik
terdiri
lain
dari
3
partai
Semenanjung
politik
Malaysia.
di
Sejak
yang
menciptakan
Nasional
tetap
telah
memegang
dijamin
konstitusi.
Mekanisme ini digunakan dengan tujuan
kemerdekaan pada tahun 1957 Barisan (Barnas)
telah
keseimbangan
menggunakan
islam
dengan secara
kekuasaan. BN terdiri dari partai politik
simbolis
yang
Aliansi
Malaysia. Namun pada pelaksanaannya
yang
penggunaan tindakan dan aksi simbolik
National
yang dilakukan UMNO dan PAS jauh
Malaysian
melebihi aksi secara substansif sehingga
berbasis
Koalisi terdiri
etnis
seperti;
Semenanjung dari
United
Organization Chinese
Malaysia Malays
(UMNO),
Association
Malaysian
menghasilkan
tindakan
pada
politik
politik
yang
terpengaruh oleh Islam. Hal ini membuat
koalisi
UMNO dapat terus mempertahankan
memiliki “markas atau tempat” di Sabah
kontrol politik tetapi juga membuat PAS
dan Sarawak Malaysia Timur, antara lain
sebagai oposisi mendapatkan “basis
Sarawak United Peoples’ Party (SUPP)
politik” (Political Ground).42
partai
Congress
dan
subtantif
(MIC).
Beberapa
Indian
(MCA),
dan
dari
bagian
dan Sabah Progressive Party (SAPP).
Dari pengalaman ketiga negara di
Partai oposisi yang dominan adalah Pan
atas, meskipun konflik berlangsung lama
Mlayan Island Party (PMIP), yang lebih
dan sulit untuk
diselesaikan, bukan
dikenal dengan sebutan PAS. Partai ini adalah
partai
yang
berbasis
islam.
Beberapa partai oposisi lainnya adalah Democratic
Action
Party
yang
mendapatkan dukungan dari masyarakat
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
41
Report on the State of Women in Urban Local Government Malaysia 2010, www.unescap.org/huset/women/reports diakses 12 Mei 2012. 42 Erica Miller, (2004), “The Role of Islam in Malaysia Political Practice” , The Fletcher School Online Journal for issues related to Southwest Asia and Islamic Civilization (Fall), http://fletcher.tufts.edu/AlNakhlah/Archives/~/media/Fletcher/Microsites/al %20Nakhlah/archives/pdfs/miller.ashx diakses pada 5 April 2012. 15
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
berarti upaya untuk penyelesaian tidak
dalam beberapa kebijakan keamanan: (1)
terus
implementasi
dijalankan.
Berbagai
strategi
Kebijakan
Anti-Narkoba
dilakukan oleh negara sebagai aktor
diserahkan
utama pelaksana politik normal, serta
termasuk dalam hal pembunuhan ekstra-
berbagai elemen non-negara. Kebijakan
yudisial
yang dilaksanakan pun beragam dari
Sebanyak 2.275 orang telah mati selama
yang
tiga
sifatnya
kerjasama, pendapat,
akomodatif
rekonsiliasi sampai
berupa
dan
pihak
(extrajudicial
bulan
kebijakan ini.
killings).
pertama 45
kepolisian 44
implementasi
(2) tragedi Masjid Krue
kebijakan
Se akibat lemahnya koordinasi antara
yang bersifat menekan baik berupa
pusat dan wilayah yang mengorbankan
undang-undang darurat sipil dan militer
lebih dari 100 jiwa dan kerusakan
yang diperlukan bagi kawasan konflik
masjid,
46
yang telah memasuki tahap krisis.
militer
(martial
Namun,
di
kepada
dengar
kepada
law)
dengan
kuasa
Selatan,
istimewa diberikan untuk penahanan dan
manajemen konflik oleh pemerintah yang
pembunuhan (extrajudicial detains and
banyak
killings),47 (4) Kebijakan Zona tahun 2005
dipengaruhi
kekuasaan
di
Thailand
(3) undang-undang darurat
oleh
persaingan
Bangkok
antara
yang
memotong
anggaran
belanja
pemerintah Thaksin, Istana dan tentara
pembangunan
Prachatiphat seringkali mengakibatkan
gerakan separatis dan kekerasan. Hanya
berlakunya
dalam
dalam beberapa jam setelah Thaksin
eksekusinya sehingga justru menjadi
mengumumkan kebijakan ini, sebuah
kekerasan
kawasan
yang
terkait
sumber eskalasi konflik. 43 Manajemen konflik oleh pemerintah seringkali bersifat taktis dibandingkan strategis. Pada saat yang
sama,
persaingan
menciptakan
politik
baru
di
adanya Thailand
Selatan, yaitu antara polisi dan tentara. Persaingan antara pemerintahan Thaksin dengan rezim lama Thailand terlihat
43
Konteks politik beserta persaingan di pusat Bangkok serta perspektif kemanan Negara Thailand di masa lalu dapat dilihat dalam Ahmad Omar Chapakia (a); Muthiah Alagappa, (1987), The National Security of Developing States: Lessons from Thailand, Dover, MA: Auburn House. Untuk pada masa Thaksin dapat dilihat di Duncan McCargo (b); Marc Askew, (2007), “Conspiracy, Politics and a Disorderly Border: The Struggle to Comprehend Insurgency in Thailand’s Deep South,” Policy Studies 29.
16
44
Thanet Aphornsuvan, (2006), “Nation-State and the Muslim Identity in the Southern Unrest and Violence”, dalam Imtiyaz Yusuf & L. P. Schmidt (ed.), Understanding Conflict and Approaching Peace in Southern Thailand, Second Rev. Ed., Bangkok: Konrad Adenauer Stiftung, hlm. 92. 45 Human Rights Watch, (2004), “Not enough graves: The war on drugs, HIV/AIDS, and violations of human rights in Thailand”. http://www.hrw.org/campaigns/aids/2004/thai.ht m catatan kaki nomor 331 dalam ICG (a), op.cit., diakses kembali pada 19 Februari 2009. 46 Beberapa sumber menyatakan perbedaan dalam jumlah ini. Dinyatakan 113 orang dalam Duncan McCargo (b), op. cit., hlm. 36; 108 orang dalam ‘Scores killed in Thai gun battles’, BBC News, 28 April 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/asiapacific/3665293.stm; dan 136 dalam ICG (a), (2005), “Southern Thailand: Insurgency, Not Jihad”, Asia Report 98, hlm. 14., hlm. 22-24. 47 Anthony L Smith, (2004), Trouble in Thailand’s Muslim South: separatism, not global terrorism. Asia Pacific Center for Security Studies 3(10), hlm. 3; ICG (a) , hlm. 17. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
bom meledak di kota perbatasan di
fisik, maka penyelesaian akan lebih
Narathiwat,48 (5) Undang-undang Darurat
mudah,
pada 19 Juli 2005,49 (6) kekerasan yang
ditransformasikan adalah jelas dan dapat
dilakukan oleh Or Sor dan Chor Ror Bor
dikenakan sangsi secara nyata. Di sisi
terhadap Melayu Muslim,
50
karena
objek
yang
hendak
serta (7)
lain, kekerasan struktural sulit untuk
pembubaran Su. O. Bo. To. dan Po. To.
diatasi. Pelaku tidak tampak, berupa
To. 43, dua institusi keamanan utama
sistem atau struktur yang berlaku dalam
51
masyarakat.
kawasan selatan.
Dari penjelasan di atas, dapat
struktur
ini
Seringkali bukan
sistem
hanya
dan
mendapat
pula ditarik sebuah kesamaan dari ketiga
dukungan kekuasaan dan kekuatan yang
konflik
besar, tetapi juga telah mengakar dalam
dimana
merupakan mempengaruhi
unsur
faktor
kekerasan
yang
dalam
sangat
masyarakat
sehingga
sulit
untuk
peningkatan
dihapuskan bahkan untuk diminimalisir.
konflik. Kekerasan tidak dapat diartikan
Kekerasan yang bersifat struktural inilah
secara sempit yang melibatkan fisik saja.
yang seringkali melibatkan penggunaan
Kekerasan
bersifat
kekuasaan yang termanifestasi dalam
struktural.52 Ketika kekerasan melibatkan
bentuk kebijakan publik yang menekan
juga
dapat
(represif). Penggunaan
pendekatan
yang
48
Peristiwa ini menewaskan lima orang dan mencederakan 40 orang. BBC News, “Thai bomb blast after PM's visit”, 18 February, 2005, http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asiapacific/4274169.stm. dalam ICG (b) diakses kembali pada Februari 2009; The Nation, Village is a ‘red zone’, 21 September 2005, catatan kaki nomor 49 dalam ICG (b), hlm. 7. 49 ICG (b), loc. cit. 50 Or Sor adalah organisasi paramiliter terbesar di Thailand. Didirikan oleh Menteri Dalam Negeri pada 1954 dengan bantuan keuangan dari CIA. Or Sor merupakan organisasi yang setia kepada tokoh-tokoh paling korup dalam politik Thailand. Chor Ror Bor dibentuk pada tahun 1985 sebagai penerus kumpulan serupa pada tahun 1960 sebagai pertahanan kampung melawan komunis dan mencegah penduduk kampung daripada membantu komunis. ICG (c), (2007), “Southern Thailand: The Problem with Paramilitaries”, Asia Report 140. 51 Lihat Duncan McCargo (b); Marc Askew, op. cit.; dan John Funston, (2008), “Southern Thailand: the dynamics of conflict”, Policy Studies 50 (Southeast Asia), Singapura: ISEAS Publishing. 52 Johan Galtung (a), (1969), “Violence, Peace, and Peace Research,” Journal of Peace Research Vol. 6 No. 3, hlm. 169-174; Johan Galtung (b), (1990), “Cultural Violence,” Journal of Peace Research Vol. 27 No. 3 dalam Simon Fisher, et. al.,(2001), Mengelola Konflik: Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
bersifat taktis dan ketentaraan diperlukan ketika kondisi konflik sampai ke tahap krisis, ketika intensitas kekerasan tinggi dan telah memakan banyak korban seperti yang berlaku di Thailand Selatan sejak tahun 2004, Malaysia pada tahun 1969, dan beberapa daerah di Indonesia yang
dijadikan
studi
kasus
dalam
penelitian ini. Namun, penting untuk memperhatikan dalam
konteks
dari
mengimplementasikan
konflik strategi
pengelolaan konflik ini. Untuk kasus Thailand Selatan, penggunaan kekuatan ketentaraan yang diwarnai persaingan politik di pusat Bangkok menyentuh titik
Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak, Jakarta: British Council, hlm. 10. 17
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman , Tulus Yuniasih
sensitif di kawasan ini. Konflik yang telah
penyelesaian insiden tahun 2001 belum
berjalan ratusan tahun selalu diwarnai
terselesaikan dengan baik. Hal yang
oleh tekanan fisik dan psikologis oleh
kedua adalah adanya indikasi bahwa
pemerintah. Oleh karena itu, ketika
pemerintah telah mengimplementasikan
koordinasi
yang
buruk
antara
kekerasan dalam bentuk fisik dalam
pemerintah
dan
pasukan
keamanan
menangani kasus Kampung Medan yang
justru mengorbankan masyarakat sipil
dinilai mengancam keberadaan kaum
Melayu Muslim bahkan merusak tempat
India. Kelemahan dari pendekatan taktis
peribadatan,
ini
di
maka
masyarakat
Melayu
kepercayaan Muslim
kepada
kemudian
mengeskalasi
konflik
ditandai dengan tuduhan bahwa langkah
pemerintah akan semakin sulit untuk
taktis
dipulihkan.
menjaga keamanan rezim etnik Melayu
kondisi
Buruknya
krisis
tidak
adalah dapat
ketika
ditangani
pemerintah
dalam
pemerintahan
dengan cepat dan baik menggunakan
dengan
strategi taktis tersebut. Yang berlaku
India dalam parlemen.
peningkatan
dilakukan
yang
untuk
terancam
kekuatan
kaum
justru peningkatan yang signifikan dalam hal
kekerasan,
ruang
lingkup
bahkan
memperluas
pelaku
korban
Hal-hal di atas mempengaruhi konflik
sehingga menciptakan konflik horizontal
komunal yang terjadi di ketiga negara—
antara
konflik mengalami dinamika dalam hal
masyarakat
dan
KESIMPULAN
sipil
penganut
Buddha dan Muslim.
bagaimana
dimensi
horizontal
dan
Hal yang sama berlaku ketika
vertikal dalam struktur konflik saling
kekerasan fisik dan struktural dirasakan
melangkaui (overlapping). Konflik vertikal
oleh kaum India di Malaysia. Kebijakan
tidak selamanya vertikal dan tidak jarang
ISA merupakan kebijakan keamanan
melibatkan
yang
mencegah
konflik yang melibatkan dua kekuatan
terjadinya konflik besar akibat sensitifitas
secara simetris. Begitu pula yang berlaku
etnik yang begitu nyata di Malaysia,
dengan konflik horizontal dapat berubah
terutama sejak tragedi Mei 1969. Hanya
menjadi konflik vertikal ketika salah satu
saja, berlaku insiden Kampung Medan
pihak yang bertikai berpindah tingkat
yang berdasarkan demonstrasi damai
dalam struktur kekuasaan, atau ketika
oleh
adanya
konflik melibatkan pihak lain dengan
justru
dapat
struktur kekuasaan pada level yang
potensi
konflik
diperlukan
Hindraf
beberapa
etnik adalah 18
mencerminkan
hal
menciptakan terbuka
untuk
yang
kembali di
Malaysia.
Pertama
adanya
indikasi
bahwa
bahkan
berakhir
dengan
berbeda dari kedua pihak yang bertikai. Konflik
etnik
politik
memang
masih menjadi ciri khas dan potensi Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih ancamanan
keamanan
negara
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
yang
bagi
kedua
pihak
untuk
mencapai
memiliki masyarakat majemuk. Sistem
kesepakatan. Pemerintah dituntut untuk
pemerintahan
mempertahankan
demokrasi
dalam
dominasi
satu
masyarakat pluralis dengan sentimen
kelompok etnik yang selama ini berkuasa
etnik serta permasalahan struktural yang
dan
tinggi justru berpotensi mengeskalasi
kekuasaannya
konflik dengan membawa semua konflik
Pada akhirnya, secara logika, upaya
laten
melanggengkan
ke
atas
kebebasan Ketika
permukaan
menyatakan
konflik
melalui
pendapat.
dalam
pemerintahan.
kekuasaan
kontestasi
tersebut
politik
dalam
pemilihan. Bahkan, tidak jarang pula
horizontal, maka lebih mudah untuk
sentimen etnis kembali menjadi senjata
diselesaikan karena terdapat struktur
dalam mencari dukungan.
yang
memiliki
lebih
tinggi
kewenangan
menyelesaikan kekuatan
ini
melibatkan
kelancaran
bersifat
kekuasaan
komunal
membantu
konflik
yang
yang untuk
antar
simetris
dua
tersebut.
Oleh pembinaan
karena bangsa
itu, yang
strategi tepat
dan
sesuai dengan konteks pluralisme yang berlaku
di
negara
tersebut
sangat
dalam
mempertahankan
Pemerintah kemudian memiliki peran
diperlukan
utama dalam menyelenggarakan politik
keutuhan dan persatuan negara-negara
normal dengan menggunakan segala
multietnis yang demokratis. Pemahaman
sumber daya dan akses kepada sumber
yang
daya
tersebut
sentimen
mendalam
mengenai
sejarah,
untuk
meredamkan
budaya, beserta konteks lain seperti
dan
meminimalisir
kekayaan alam dan kekuatan ekonomi
etnis
permasalahan struktural, dalam rangka
adalah
menyelesaikan konflik.
kebijakan atau langkah-langkah yang
Politik normal yang sama akan
akan
krusial
diambil
dalam
dalam
menyiasati
tarik-menarik
kepentingan
sulit untuk dijalankan, bahkan seringkali
fenomena
mustahil, ketika yang berlaku adalah
dalam masyarakat majemuk.
konflik pertikaian
vertikal antara
yang
menentukan
melibatkan
pemerintah
dan
masyarakat. Di satu sisi, pemerintah memiliki wewenang untuk menyatakan bahwa masyarakat yang menentangnya adalah
pemberontak
sehingga
mengancam keamanan nasional. Di sisi lain, ketika konflik vertikal ini melibatkan sentimen etnis, maka akan semakin sulit Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
19
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
DAFTAR PUSTAKA
Abuza, Zachary. (2007). Political Islam and violence in Indonesia. London: Routledge. Ali, Rajab, Endang Sri Indrawati & Achmad Mujab Masykur. (2010). “Hubungan antara identitas etnik dengan prasangka terhadap etnik Tolaki pada mahsiswa Muna di Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Utara.” Jurnal Psikologi UNDIP Vol. 7 No. 1. www.ejournal.undip.ac.id/index.p hp/psikologi/article/.../2943/2629 diakses April 2012. Anggadha, Arry & Mohammad Adam. “Konflik Papua, Teror Terkoordinasi.” Vivanews, 9 Juni 2012 http://www.infoterbaru.info/berita/konflik-papuateror-terkoordinasi diakses 22 Juni 2012. Aphornsuvan, Thanet. (2006). “NationState and the Muslim Identity in the Southern Unrest and Violence.” dalam Imtiyaz Yusuf & L. P. Schmidt (ed.). Understanding Conflict and Approaching Peace in Southern Thailand. Second Rev. Ed. Bangkok: Konrad Adenauer Stiftung. Askew, Marc. (2007). “Conspiracy, Politics and a Disorderly Border: The Struggle to Comprehend Insurgency in Thailand’s Deep South”. Policy Studies 29. Bainus, Arry. (2001). “Ancaman Disintegrasi Bangsa dan Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia.” Analisis CSIS Tahun XXX/2001 No. 3. Bates, Robert. (1974). “Ethnic Competition and Modernization in Contemporary Africa.” Comparative Political Studies, January. Bertrand, Jaquest. (2004). Nationalism and etnict conflict in Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press.
20
www.bpkp.go.id/unit/hukum/uu/20 01/18-01.pdf diakses 3 Mei 2010. Brown, Michael E. (2001). “Ethnic and internal conflicts: causes and implication.” dalam Chester A. Crocker. Turbulent Peace: The Challenge of Managing International Conflict. Washington: United States Institute of Peace. Carstens, Sharon. (1998). “Dancing Lions and Disappearing History: The National Culture Debates and Chinese Malaysian Culture.” Crossroads: An Interdisciplinary Journal of Southeast Asian Studies, 13(1): 11-64. Chapakia, Ahmad Omar. (2000). Politik Thai dan masyarakat Islam di Selatan Thailand. Kedah: Pustaka Darul Salam Sdn. Bhd & Rmi Multimedia Publishing. Chapakia, Ahmad Omar. (2002). Politik dan perjuangan masyarakat Islam di Selatan Thailand 19022002. Bangi: Penerbit UKM. Che Man, Wan Kadir. (1990). Muslim separatism: the Moros of Southern Philippines and the Malay of Southern Thailand. Singapura: Oxford University Press. Connors, Michael K. (2003). Democracy and national identity in Thailand. London: Routledge Curzon. Connors, Michael K. (2007). “War on Error and the Southern Fire: How Terrorism Analysts Get It Wrong” dalam dalam Duncan McCargo (ed.). Rethinking Thailand’s Southern Violence. Singapura: NUS Press. hlm. 145-164. Davis, Anthony. (2002). The complexities of unrest in Southern Thailand. Jane’s Intelligence Review 14(9): 16-19. Davis, Anthony. (2005). “No End in Sight for Southern Thailand's Escalating Insurgency.” Jane’s Intelligence Review. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
http://dds.bps.go.id/eng/aboutus.p hp?sp=0 diakses pada 10 Feruari 2012. Embong, Abdul Rahman. (1996). “Social Transformation, the State and the Middle Class Post-Independence Malaysia.” Southeast Asian Studies Vol. 34 No. 3 (December), hlm. 56-79. Fisher, Simon. et. al.,(2001), Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak. Jakarta: British Council. hlm. 10. Funston, John. (2001). Government and Politics in Southeast Asia. Singapura: ISEAS. Funston, John. (2008). “Southern Thailand: the dynamics of conflict.” Policy Studies 50 (Southeast Asia). Singapura: ISEAS Publishing. Johan Galtung. (1969). “Violence, Peace, and Peace Research.” Journal of Peace Research Vol. 6 No. 3, hlm. 169-191. Ghali, Boutros-boutros. (1992). An Agenda for Peace: Preventivediplomacy, peacemaking and peace-keeping. Laporan Sekretaris Jenderal di depan Pertemuan Summit Dewan Keamanan PBB, 31 Januari 1992. http://www.un.org/Docs/SG/agpe ace.html diakses pada 9 Oktober 2011. Goss, Jon. (2000). “Understanding the “Maluku Wars”: Overview of Sources of Communal Conflict and Prospects for Peace”. Cakalele (11): 7–39 Hamid, Jalil. (2007). “Malaysia police arrest leaders of Indian protest.” http://www.reuters.com/article/20 07/11/23/us-malaysia-protestidUSKLR16054120071123 diakses pada 24 Juni 2012. Harris, Syamsudin. (2005). “Mengelola Potensi Konflik Pilkada.” Kompas, 10 Mei. Harris, Syamsuddin (ed.). (1999). Indonesia di Ambang Perpecahan ?, Jakarta: Erlangga.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Hassanee, Narong. (2007). “Pertumbuhan Ekonomi Melayu Patani” dalam Nik Anuar Nik Mahmud & Mohd. Zamberi A. Malek (ed.). Tamadun dan Sosiopolitik Melayu Patani. Kuala Lumpur: Persatuan Sejarah Malaysia. Juwana, Hikmawanta. (2000). Status yuridis Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) di Irian Jaya dalam perspektif hukum internasional. http://www.theceli.com/index.php ?option=com_docman&task=doc _download&Itemid=5&gid=174 diakses 15 Juli 2007 Huxley, Tim. (2002). “Disintegrating Indonesia? Implications for regional security.” Adelphi Paper 349. Hock Guan, Lee. (2000). “Ethnic Relations in Peninsular Malaysia: The cultural and economic dimensions.” Social and Cultural Issues No. 1. Horowitz, Donald. (1985). Ethnic Groups in Conflict. Berkeley: University of California Press. International Crisis Group (ICG). (2005). “Southern Thailand: insurgency, not jihad.” Asia Report 98. Brussels: ICG. International Crisis Group. (2005). “Thailand’s Emergency Decree: no solution.” Asia Report 105. Brussels: ICG. International Crisis Group. (2007). “Southern Thailand: the impact of the coup.” Asia Report 129. Brussels: ICG. International Crisis Group. (2007). “Southern Thailand: the problem with paramilitaries.” Asia Report 140. Brussels: ICG. International Crisis Group. (2008). “Thailand: political turmoil and the southern insurgency.” Asia Briefing 80. Brussels: ICG. http://www.indonesia.go.id diakses pada 10 Februari 2012 “Penduduk Tarakan Didominasi Pendatang.” Jawa Pos. 22 November 2011. 21
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
http://www.jpnn.com/read/2011/1 1/22/108817/Penduduk-TarakanDidominasi-Pendatang- diakses pada 15 Mei 2012 Jitpiromsri, Srisompob & Panyakan Sobhonvasu. (2007). “Unpacking Thailand’s Southern Conflict: The Poverty of Structural Explanations.” dalam Duncan McCargo (ed.). Rethinking Thailand’s Southern Violence. Singapura: NUS Press. hlm. 89111. Klitgard, Robert & Ruth Katz. (1983). “Overcoming Ethnic Inequalities: Lesson from Malaysia.” Journal of Policy Analysis & Management. Spring 83(2):3. hlm. 333-349. http://www.kpkt.gov.my diakses pada 12 April 2012 Leigh, Michael & Belinda Lip. (2004). “Transition in Malaysian Society and Politic : Toward Centralizing Power.” dalam Jim Rolfe. The Asia-Pacific: A Region in Transition. Honolulu, Hawaii: Asia Pacific Center for Security Studies, hlm. 300–322. Lingkaran Survei Indonesia. (2008). “Faktor Etnis dalam Pilkada.” Kajian Bulanan edisi 09, Januari. http://www.mara.gov.my diakses 12 April 2012 Marzali, Amri. (2001). Kekerasan Sosial di Kalimantan: Sebuah Analisis Antropologi Sosiokultural. Analisis CSIS Tahun XXX/2001 No. 3. Mashad, Dhuroruddin dan Emilia Yustingrum. (2006). “Negara dan masyarakat dalam resolusi konflik Poso.” dalam Syafuan Rozi dkk. Kekerasan komunual, anatomi dan resolusi konflik di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. McCargo, Duncan. (2007). “Thaksin and the resurgence of violence in the Thai South.” dalam Duncan McCargo (ed.). Rethinking Thailand’s southern violence. Singapura: NUS Press. hlm. 3568. McCargo, Duncan. (2008). “What’s really happening in Southern Thailand?.” Kertas kerja 22
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
dipersiapkan untuk presentasi dalam ISEAS Regional Forum. Singapura, 8 Januari. Means, Gordon P. (1970). Malaysian Politics. New York: New York University Press. Melvin, Neil J. (2007). “Conflict in Southern Thailand: islamism, violence and the state in the Patani insurgency.” SIPRI Policy Paper 20. Miller, Erica. (2004). “The Role of Islam in Malaysia Political Practice.” The Fletcher School Online Journal for issues related to Southwest Asia and Islamic Civilization (Fall), http://fletcher.tufts.edu/AlNakhlah/Archives/~/media/Fletch er/Microsites/al%20Nakhlah/archi ves/pdfs/miller.ashx diakses pada 5 April 2012 Nik Mahmud, Nik Anuar. (1994). The Malay unrest in South Thailand: an issue in Malayan-Thai border relations. Bangi: ATMA, UKM. Nik Mahmud, Nik Anuar. (1999). Sejarah perjuangan Melayu Patani, 17851954. Bangi: Penerbit UKM. Nik Mahmud, Nik Anuar. (2008). The Malays of Patani: the search for security dan independence. Bangi: National University of Malaysia. Nurhasim, Moh. & Tri Ratnawati. (2006). “Kapasitas Negara dan masyarakat dalam Resolusi Konflik di Ambon.” dalam Syafuan Rozi dkk. Kekerasan Komunual, Anatomi dan Resolusi Konflik di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pathmanand, Ukhrist. (2007). “Thaksin’s Achilles’ Heel: The Failure of Hawkish Approaches in the Thai South.” dalam Duncan McCargo (ed.). Rethinking Thailand’s southern violence. Singapura: NUS Press. hlm. 69-88. Pitsuwan, Surin. (1982). Islam and Malay Nasionalism: A Case Study of the Malay-Muslims of Southern Thailand. Tesis. Massachusetts: Hardvard University. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
http://pmr.penerangan.gov.my/index.php/ maklumat-kenegaraan/238-dasarkebudayaan-kebangsaan.html diakses 17 April 2012 http://pmr.penerangan.gov.my/index.php/ maklumat-kenegaraan/241-dasarpembangunan-nasional-dpn-.html diakses 17 April 2012 Batu Bara di Tarakan Takkan Dieksploitasi. Radar Tarakan, 12 Juni 2012. http://www.radartarakan.co.id/ind ex.php/kategori/detail/Tarakan/25 323 diakses pada 22 Juni 2012. Ratnam, K. J. & R.S. Milne. (1970). “The 1969 Parliament Election West Malaysia”. Pacific Affairs 2 (Summer). hlm. 203-226. Reid, Anthony. (2006). Verandah of violence: the background to the Aceh problem. Singapore: NUS Press. Sadly, Mohammad. (1998). “The Indonesian crisis.” ASEAN Economic Bulletin VIl. 15 (3). Satha-Anand, Chaiwat. (1986). “Islam and violence: a case study of violent events in the four southern provinces, Thailand, 1976-1981.” USF Monographs in Religion and Public Policy 2. Florida: University of Florida. Satha-Anand, Chaiwat. (2005). The life of this world: negotiated Muslim lives in Thai society. Singapura: Marshall Cavendish Academic. Sharma, Shalendra D. (2001). “The Indonesian financial crisis: from crisis to financial sector reform, 1997-2000”, Indonesia 71. Semscen, et.al. (2008). Civil society and ethnic conflict : A comparative case analysis of civil society and ethnic conflict in Thailand and Malaysia. Lund: Lund University. Shan, R. “Hindraf is not about an individual’s agenda”, diakses dari http://hindraf.org/newsstatements/310-hindraf-is-notabout-an-individuals-agenda-rshan.html pada 24 Juni 2012. Seong Chee, Tham. (1979). “Issues in Malaysian Education: Past, Present and Future,” Journal of Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Southeast Asian Studies, 10: 321-350. Simanjuntak, Jefry. (2006). Hasil pemetaan konflik di distrik Abepura Kota Jayapura. Institut Titian Perdamian dan Peace Building Institute. http://www.titiandamai.or.id/DB/fil e/laporan/Jefry%20Simanjuntak.p df. diakses 2 November 2010 Simbolon, Cornel. (1999). “Dampak Infiltrasi Budaya” dalam Agus Wirahadikusumah (ed.). Indonesia Baru dan Tantangan TNI. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Skutsch, Carl (ed.). (2005). Encyclopedia of the World’s Minorities, vol. 3 PZ Index. New York: Routledge. Smith, Anthony L. (2004). “Trouble in Thailand’s Muslim South: separatism, not global terrorism.” Asia Pacific Center for Security Studies 3(10). Soong, et.al., (2008), “Racial conflict in Malaysia: against the official history” http://rac.sagepub.com/content/4 9/3/33 diakses 11 April 2012. Soong, Kua Kia. (2010). 445 Days Under The Isa: Operation Lalang 198789. Selangor: Suaram Komunikasi. Stenson, Michael. (1976). “Class and Race in West Malaysia,” Bulletin of Concerned Asian Scholars, 8(2) (April-June 1976) hlm. 45-54. Storey, Ian. (2007). Ethnic separatism in Southern Thailand: kingdom fraying at the edge. Asia-Pacific Center for Security Studies. www.apcss.org diakses pada 22 Oktober 2007. Sugandi, Yulia. (2008). Analisis konflik dan rekomendasi kebijakan mengenai papua. Friedrich Ebert Stiftung. http://library.fes.de/pdffiles/bueros/indonesien/06393.pdf . Diakses 21 November 2010 Syukri, Ibrahim. (1985). History of the Malay Kingdom of Patani. Ohio: Center for International Studies, Ohio University. 23
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
Takei,
Yoshimitsu et.al. (1973). “Educational Sponsorship by Ethnicity: A Preliminary Analysis of the West Malaysian Experience.” Southeast Asia Program Papers in International Studies, Southeast Asia Series, No. 28. Athens, OH: Ohio University Center for International Studies. Tan-Mullins, May. (2007). “Voices from Pattani: Fears, Suspicion dan Confusion”, dalam Duncan McCargo (ed.). Rethinking Thailand’s southern violence. Singapura: NUS Press. hlm. 137144. Tay, Selena. “BN leadership living in fear?”, diakses dari http://interceder.net/latest_news/ HINDRAF pada tanggal 23Juni 2012 Tempo, 15 Maret 1999 “Deklarasi Malino mengakhiri pertikaian di Poso.” Tempointeraktif, 20 Desember 2001. http://www.tempo.co.id/hg/nasion al/2001/12/20/brk,2001122026,id.html diakses 9 Juni 2012. Thailand. (1979). Southern Thailand. Kementerian Luar Negeri. Thailand in Figures 5th ed. 2003-2004. Nonthaburi: Alpha Research Co. Ltd Thailand in Figures 9th ed. 2008-2009. Nonthaburi: Alpha Research Co. Ltd. Thailand. (1983). 1980 Population & Housing Census: Whole Kingdom. National Statistical Office, Office of the Prime Minister. Thailand. (1987). Statistical Reports of Region: Southern Region. National Statistical Office, Office of the Prime Minister. Thailand. (2000). 2000 Population & Housing Census: Whole Kingdom, National Statistical Office, Office of the Prime Minister. http://web.nso.go.th diakses 12 Maret 2012 Kronologi Konflik Tarakan Versi Polisi, Tribunnews, 1 Oktober 2010 24
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
http://bangka.tribunnews.com/201 0/10/01/kronologi-lengkap-konfliktarakan-versi-polisi/ diakses pada 4 Mei 2012 UNDP. (2007). Thailand Human Development Report 2007: Sufficiency Economy and Human Development. Bangkok: UNDP. Report on the State of Women in Urban Local Government Malaysia 2010 www.unescap.org/huset/women/r eports diakses 12 Mei 2012 United States Department of State-Office of the Coordinator for Counterterrorism. (2006). Country Reports on Terrorism 2005. Washington: United States Department of State Publication 11324, Office of the Coordinator for Counterterrorism. Van Klinken, Gerry. (2004). Communual violence and democratization in Indonesia, small town War. London:Routledge. Wardhani, Baiq. (2010). Globalisasi & Konflik Etnis. Surabaya: Cakra Studi Global Strategis.http://unair.academia.ed u/BaiqWardhani/Papers/936450/ Konflik_Etnis_dalam_Kajian_Polit ik_Global diakses Juli 2012. Warijo. (2009). “PAS dan Kerusuhan etnis di Malaysia.” Jurnal POLITEA 1(1). Wehr, Paul. (1979). Conflict regulation. Boulder: Westview. Wright-Neville, David. (2007). “Southeast Asia’s Counter Dilemma”, dalam Maricka Vicziany (ed.). Controlling Arms And Terror in the Asia Pacific: After Bali And Baghdad. Cheltenham: Edward Elgar. Yuniasih, Tulus. (2010). Pendekatan Kerajaan Thailand dalam Pengurusan Konflik di Selatan Thailand. Tesis (tidak diterbitkan). Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia. Yusuf, Imtiyaz & Schmidt, L. P. (ed.). (2006). Understanding conflict and approaching peace in Southern Thailand. Ed. Rev. ke-
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Denik Iswardani W Tubagus E. Faturahman, Tulus Yuniasih
Kajian Perbandingan Dinamika Konflik Etnis-Politik …
2. Bangkok: Konrad Adenauer Stiftung. Xinhua News Agency, “Thai Troops to Be Sent to Iraq for Reconstruction Despite Violence,” 29 Oktober 2003. http://www.china.org.cn/english/fe atures/78626.htm diakses Februari 2009
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
25
ANALISIS RESPON TAJUK RENCANA HARIAN JAKARTA POST DAN NEW YORK TIMES TERHADAP INTERVENSI MILITER DI LIBYA TAHUN 2011
Fahlesa Munabari, Surya Satria Mandala
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT This article attempts to examine the extent to wich the media and the government have influenced each other. A widely-held postulate about the relations between the media and policy-making process argues that the media plays an important role in influencing the policy-making process in government. However, it is also believed that government can also influence the media to gain public support on a variety of issues. The early period of the United States and its allies’ military intervention in Libya in 2011 is chosen as a case study to elucidate such relations. For this purpose, this article attempts to analyze and compare the editorial contents of the Jakarta Post and the New York Times with a view to elucidating the nature of such relations. The findings of this article demonstrate that the media and the government engage in dynamic interactions in which both the former and the latter influence each other. Keywords: Media, International Relations, Content Analysis, Conflict Studies.
PENDAHULUAN
orang akibat dari serangan pasukan pro
Demonstrasi masa dalam skala
Presiden Khadafi dalam kurun waktu
besar menuntut turunnya Presiden Libya,
antara Februari hingga April 2011 (Detik
Moammar Khadafi, terjadi di Libya pada
News, 13 April 2011).
(BBC
Perang saudara berkepanjangan
2011).
di Libya yang telah menewaskan ribuan
Demonstrasi massa ini terilhami oleh
orang ini mengundang simpati dunia
demonstrasi
internasional.
awal
bulan
Indonesia,
Februari 16
serupa
2011
Februari
yang
terjadi
di
Dengan memperhatikan
Tunisia yang berhasil menggulingkan
semakin meningkatnya korban sipil yang
Presiden Zainal Abidin bin Ali yang
jatuh di Libya, Dewan Keamanan PBB
kemudian melarikan diri ke Arab Saudi
(Perserikatan
dan di Mesir yang berhasil melengserkan
tanggal 17 Maret 2011 mengeluarkan
Presiden Husni Mubarak (Viva News, 15
resolusi zona larangan terbang di Libya
Januari 2011; Liputan6.com, 11 Februari
yang melibatkan pesawat jet tempur
2011). Demonstrasi anti Khadafi di Libya
pasukan koalisi yang pada awalnya
yang terpusat di kota Benghazi, Libya
melibatkan Amerika Serikat, Inggris, dan
Timur ini berlangsung dalam kurun waktu
Perancis untuk menjaga wilayah udara
yang lama dan diklaim oleh kubu oposisi
Libya dari serangan jet-jet tempur Libya
anti Khadafi telah menewaskan ribuan
yang memerangi warga sipil dan kubu
26
Bangsa-bangsa)
pada
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
oposisi (Viva News, 18 Maret 2011).
dalam kurun waktu 10 – 13 Maret 2011
Amerika Serikat kemudian menyerahkan
menunjukkan
kendali operasi zona larangan terbang
responden menyetujui penerapan zona
kepada NATO (North Atlantic Treaty
larangan
Organization atau Pakta Pertahanan
menentangnya.
Atlantik Utara). NATO pun pada akhirnya
menyatakan
menyetujui untuk mengambilalih operasi
tidak
tersebut dan mulai berjalan pada tanggal
melakukan intervensi di Libya. 77%
31
25
responden menolak untuk menjatuhkan
Agustus 2011). Keinginan pemerintah
bom terhadap pertahanan udara Libya,
Amerika
69% menolak mempersenjatai pasukan
Maret
2011
Serikat
(Kompas.com,
untuk
menyerahkan
bahwa
terbang,
sebanyak
sementara Sebanyak
bahwa
memiliki
44%
45% 63%
Amerika
Serikat
tanggungjawab
untuk
kendali operasi zona larangan tersebut
anti
kemungkinan besar lebih dipengaruhi
mengirimkan pasukan angkatan darat ke
oleh penentangan publik dan Kongres
Libya.1
Amerika
Serikat
pengiriman
terhadap
aksi
militer
oleh
pasukan
pemerintah
Amerika
Serikat
Khadafi,
Jika Amerika
dan
sebagian
Serikat
82%
menolak
besar
menolak
publik
intervensi
secara
pemerintah Amerika Serikat di Libya,
unilateral di Libya tanpa persetujuan
apakah media massa berpengaruh di
Kongres (Inter Press Service News, 20
Amerika Serikat juga cenderung memiliki
Mei 2011).
sikap atau posisi pemberitaan yang juga
Keterlibatan
Serikat
menentang intervensi tersebut? Dengan
untuk berpartisipasi dalam operasi zona
berpijak pada argumentasi Naveh (2002)
larangan terbang di Libya pada bulan
yang menyatakan bahwa interaksi antara
Maret
media
2011
Amerika
cukup
mendapat
dengan
pengambil
kebijakan
penentangan dari sebagian besar publik
(pemerintah)
maupun
Kongres
Amerika
Serikat.
mempengaruhi,
Diantara
anggota
Kongres
Amerika
bahwa media dan pemerintah akan
Serikat ada yang beranggapan bahwa,
selalu terlibat dalam dinamika saling
meskipun aksi militer tersebut adalah
mempengaruhi. Media yang sikap atau
bentuk
posisi pemberitaannya mendukung suatu
pelaksanaan
resolusi
Dewan
bersifat dapat
saling diasumsikan
Keamanan PBB nomor 1973 tahun 2011,
kebijakan
Presiden Obama tetaplah harus meminta
diasumsikan bahwa pemerintah berhasil
persetujuan
Kongres
terlebih
itu,
jajak
pendapat
yang
diadakan oleh Pew Research Center Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
maka
dapat
dahulu
(Inter Press Service News, ibid). Di samping
pemerintah,
1
Pew Research Center, Public Wary of Military Intervention in Libya: Broad Concern that U.S. Military is Overcommitted, http://www.peoplepress.org/2011/03/14/public-wary-of-militaryintervention-in-libya/. Akses 24 November 2011. 27
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
mempengaruhi media tersebut untuk
(2002 ) mengajukan model hubungan
mendukung
kebijakannya.
antara
pertanyaan
penelitian
diajukan
dalam
artikel
Beberapa
yang
dapat
ini
adalah
media
dengan
pengambil
kebijakan / pemerintah yang bersifat saling
mempengaruhi.
Naveh
bagaimana sikap atau posisi media
berargumen
massa berpengaruh di Amerika Serikat
sebagai salah satu instrumen yang
yang dalam hal ini diwakili oleh the New
efektif
York Times dalam merespon kebijakan
pengambilan kebijakan. Namun, tidak
intervensi militer di Libya? Apakah media
saja media yang dapat mempengaruhi
massa tersebut bersikap kritis atau justru
proses
mendukung
pengambil kebijakan pun (pemerintah)
Bagaimana
kebijakan sikap
tersebut?
atau
posisi
pemberitaan media massa yang berasal
bahwa
untuk
media
mempengaruhi
pengambilan
dapat
diyakini
proses
kebijakan,
mempengaruhi
media
para
untuk
mendukung serangkaian kebijakannya.
dari luar Amerika Serikat — dalam hal ini diwakili oleh the Jakarta Post — dalam
MEDIA DAN PENGARUHNYA
merespon kebijakan tersebut?
Pasca penemuan mesin cetak
Artikel ini akan menganalisis isi
oleh Johannes Guttenberg di Jerman
tajuk rencana harian the New York Times
pada abad ke-15 perkembangan media -
terhadap kebijakan Presiden Amerika
dalam bentuk yang paling sederhana
Serikat Barrack Obama untuk melakukan
ketika itu seperti selebaran, buletin, dan
intervensi militer di Libya berupa zona
buku - berlangsung dengan cepat. Media
larangan terbang. Selain itu, artikel ini
dalam bentuknya yang sederhana di
juga akan membandingkan isi tajuk
abad pertengahan Eropa tersebut telah
rencana the New York Times dengan isi
memberikan
tajuk rencana harian the Jakarta Post
penting
terhadap isu intervensi militer Amerika
tentang kebebasan, persamaan hak,
Serikat di Libya. Penulis sengaja memilih
kebangsaan, dan lain sebagainya secara
harian the New York Times dan Jakarta
masif.
Post karena keduanya diyakini memiliki
(1986), kapitalisme cetak yang kemudian
reputasi internasional yang baik. Kedua
mempercepat pertumbuhan media di
Koran
kalangan
tersebut
bahasa
juga
sangat
menyebarkan
ide-ide
Bahkan,
menurut
bangsa
Eropa
Anderson
di
abad
pertengahan
atau
dalam membentuk entitas politik baru
perbandingan isi tajuk rencana kedua
yang kita kenal sekarang dengan nation-
koran dari dua negara yang berbeda
state (negara-bangsa). Di dalam negara-
tersebut menjadi lebih mudah. Naveh
bangsa
28
sehingga
dalam
yang
akan
menjadikan
Inggris,
menggunakan
kontribusi
pembahasan
memiliki
inilah
peran
masyarakat
penting
memiliki
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala kemampuan
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
untuk
dapat
dibandingkan dengan radio. Keunggulan
“membayangkan” bahwa mereka hidup
media
di dalam suatu entitas politiknya masing -
dipercaya sebagai media yang efektif
masing dengan batasan wilayah/teritorial
untuk mengkampanyekan propaganda
yang tetap atau pasti.
dan pesan-pesan politik pemerintah.3
Seiring dengan perkembangan
TV
menjadikan
media
ini
Salah satu revolusi teknologi TV yang
teknologi, media pun turut berkembang
dampaknya
dari hanya sekadar poster, selebaran
global
atau buku menjadi radio dan televisi
menggunakan sinyal frekuensi radio dan
sebagai
berbentuk
ditransmisikan melalui kabel serat optik
penyiaran. Dalam konteks politik dan
yang tetap, bukan melalui udara seperti
hubungan
siaran TV pada umumnya yang harus
media
yang
internasional,
digunakan untuk
media
telah
mendukung tujuan-
dapat
adalah
tersebut
abad
Network). CNN
sebagai
media
kabel
yang
Salah satu dari jaringan TV berita
kerajaan atau pemerintahan. Pada awal radio
TV
secara
diterima melalui antena.
tujuan politik atau propaganda penguasa
ke-20,
dirasakan
adalah
CNN
(Cable
News
didirikan oleh Ted
komunikasi dan penyiaran yang efektif di
Turner pada tahun 1980 dan merupakan
kala
jaringan
itu
juga
dimanfaatkan
sebagai
piranti politik atau propaganda sejak 2
Perang
Dunia.
mendukung rezim
Bahkan
tujuan-tujuan
Nazi
kepemimpinan melancarkan
Jerman Adolf
untuk
TV
berita
pertama
yang
menghadirkan berita secara 24 jam tanpa
henti.
CNN
dimiliki
oleh
politiknya,
perusahaan media global Time Warner
bawah
(salah satu dari tujuh perusahaan media
di Hitler
propoaganda
pun perang
global
yang
kalangan
berpengaruh).
Banyak
menganggap
bahwa
melalui media radio yang dinilai efektif di
kepopuleran CNN secara global dimulai
kala itu. (Bergmeier and Lotz 1997).
sejak peliputan Perang Teluk pada tahun
Seiring dengan perkembangan teknologi, media televisi / TV yang dapat
1991
melalui
program
liputan
CNN
pada
langsungnya. Kepopuleran
menyiarkan citra secara audio dan visual pun ditemukan pada akhir tahun 1920an
perkembangannya
dan
penelitian oleh banyak ilmuwan sosial-
kemudian
berkembang
dengan
pesat. Keunggulan media TV yang dapat
politik
menampilkan
dampaknya
disertai
audio
visual
bergerak
memiliki
yang
mengenai dalam
dijadikan
seberapa membentuk
objek
besar opini
keunggulan 3
2
Lihat misalnya buku kumpulan tulisan tentang peran radio dalam Perang Dunia Short (1983). Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Untuk analisis mengenai TV sebagai instrumen penyampai pesan-pesan politik, lihat misalnya Uudelepp (2008). 29
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
publik dan dalam memberikan tekanan
kepemimpinan Presiden George Bush
kepada pemerintah untuk menentukan
senior. Namun demikian, medan perang
kebijakan
nasional
di Somalia yang sulit serta rekaman
Kasus konflik
video yang menampilkan tubuh tentara
yang terjadi di era tahun 1990an seperti
Amerika Serikat diseret dan diarak oleh
Perang
pemberontak
baik
pada
level 4
maupun internasional.
Teluk,
perang
saudara
di
Somalia
rekaman
Somalia, Bosnia-Herzegovina, Rwanda,
jatuhnya
dan Sierra Leone kerapkali dijadikan
membuat marah publik Amerika Serikat
objek
dan
penelitian
untuk
menguak
menekan
BlackHawk
pemerintahnya
telah
untuk
segera menarik pasukan Amerika Serikat
efektifitas CNN. CNN, beserta jaringan TV berita global
helikopter
dan
lainnya
seperti
BBC
dari
Somalia.
Pemerintah
Amerika
dan
Serikat pun, ketika itu di bawah Presiden
belakangan Al-Jazeera, tidak dipungkiri
Bill Clinton, memutuskan untuk menarik
mampu
pasukan
menghadirkan
image
dari
Somalia,
dan
secara
(citra/gambar) yang mampu memainkan
bertahap berakhirlah intervensi militer
emosi publik, dan biasanya peristiwa
Amerika Serikat di Somalia pada tahun
yang mampu membangkitkan sentimen
1994. Dari gambaran ini kita dapat
publik adalah peristiwa-peristiwa yang
menarik kesimpulan awal bahwa CNN
terkait
dengan tragedi kemanusiaan.
yang telah menyeret masuk Amerika
Banyak pengamat meyakini bahwa citra
Serikat ke medan perang di Somalia,
tragedi kemanusiaan yang terjadi di
sekaligus
Somalia
Amerika Serikat keluar dari Somalia.
akibat
penindasan
dan
penyiksaan yang dilakukan oleh raja-raja
juga
yang
telah
menarik
Kekuatan berita audio-visual juga
terhadap
terbukti dapat mendorong kampanye di
masyarakat sipilnya yang dipertontonkan
Amerika Serikat dan dunia untuk tidak
oleh
membangkitkan
menggunakan berlian ilegal hasil perang
meningkatkan
sipil berkepanjangan di Sierra Leone
kecil
(warlords)
CNN
sentimen tekanan
Somalia
telah
publik
dan
internasional
agar
Amerika
dalam kurun waktu 1991-2002, dan
Serikat dan PBB melakukan intervensi
mendorong
kemanusiaan di Somalia.
menyepakati
Ameria Serikat pun kemudian memutuskan
mengirimkan
PBB
Certification
untuk
kemudian
Kimberly Scheme,
misi
sertifikasi
berlian
kemanusiaan pada tahun 1992 di bawah
diketahui
asal-usul
yaitu
sehingga berlian
Process proses dapat tersebut.
Kuatnya citra yang dihadirkan oleh CNN 4
Untuk analisis terkait dengan Efek CNN dan proses pengambilan kebijakan luar negeri, lihat misalnya Gilboa (2002, 2005). 30
beserta jaringan TV berita lainnya, juga sangat kental terasa ketika detik-detik Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
runtuhnya menara kembar WTC di New
cenderung untuk menyiarkan berita yang
York
secara
tidak rutin, kekacauan, kegagalan, dan
langsung, yang kemudian berdampak
lain sebagainya yang tidak nyaman bagi
secara langsung maupun tidak langsung
pembuat kebijakan atau pemerintah.
terhadap penciptaan opini publik global
Sementara
terhadap hubungan Dunia Barat versus
mempunyai kriteria tetang berita, yaitu
Dunia Islam.
sering dikaitkan dengan keberhasilan,
dapat
kita
saksikan
itu,
pemerintah
sendiri
Media diyakini dapat memainkan
ketertiban,
dan
peran yang berarti dalam mempengaruhi
Perbedaan
persepsi
kebijakan luar negeri. Naveh (2002)
sumber benturan yang selalu terjadi
memberi contoh bahwa bocornya isi
dalam
perjanjian deklarasi damai (Declaration
pemerintah dan sering dimanfaatkan
of Principles) antara Israel dan Palestina
oleh pihak lain untuk kepentingan politik
yang ditandatangani oleh tokoh Palestina
(hlm. 128).
Abu Ala dan tokoh Israel Uri Savir di
interaksi
pembangunan. ini
antara
Sementara
itu
merupakan
media
Agak
dan
berbeda
Norwegia pada tanggal 20 Agustus 1993,
dengan Naveh, meskipun Gilboa (2002)
telah
meyakini fungsi media global — seperti
menimbulkan
reaksi
publik
internasional yang keras (hlm. 2). Naveh
jaringan
juga menyatakan bahwa interaksi antara
memiliki
media
mempengaruhi
dengan
pengambil
(pemerintah) mempengaruhi,
kebijakan
bersifat dapat
TV
berita
peran
global
—
yang
penting opini
dalam
publik,
ia
saling
berargumen bahwa Efek CNN terhadap
diasumsikan
pengambilan kebijakan luar negeri lebih
bahwa media dan pemerintah akan
cenderung
selalu terlibat dalam dinamika saling
membingungkan
mempengaruhi.
menunjukkan beberapa penelitian yang
sebagai
Disamping
hiburan,
berfungsi
dalam
konteks
mendukung
bersifat
kompleks
(hlm.
peran
34).
signifikan
dan Gilboa
media
dinamika saling mempengaruhi, media
dalam
juga dapat memobilisasi atau menggiring
negeri. Namun, ia pun juga menunjukkan
opini public.
beberapa
Sementara itu Cangara (2009)
mempengaruhi
menemukan
kebijakan
luar
penelitian
lain
yang
bahwa
media
tidak
menyatakan bahwa hubungan antara
berperan dalam mempengaruhi proses
media dan pemerintah biasanya lebih
kebijakan luar negeri, dan tidak terdapat
banyak bersifat negatif, dan sikap negatif
korelasi yang signifikan antara isi berita
inilah
yang ditampilkan media dengan opini
yang
sering
menimbulkan
miscommunication atau misinformation.
publik dan perubahan kebijakan.
Menurut Cangara, media atau pers lebih Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
31
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
THE JAKARTA POST DAN POSISI
rencana
PEMERINTAH INDONESIA
menekankan dampak dan konsekuensi
Selama rentang waktu antara munculnya
konflik
di
Libya
dan
the
zona
dampak
di
Libya,
setidaknya terdapat tiga artikel harian the Jakarta
Post
dinamika
yang
tersebut
kondisi dari
masyarakat
intervensi
dan
PBB
yang
dilematis.
memberitakan
kebijakan
juga
Keamanan PBB melalui penjelasannya mengenai
terbang
Post
dari keputusan yang diambil oleh Dewan
pengambilan keputusan pemberlakuan larangan
Jakarta
“The UN Security Council, which
yang
sanctioned the air strikes, must also ask
dituangkan melalui kolom tajuk rencana.
itself what is the end game of this
Sesuai dengan kode etik jurnalistik,
action? Would it accept a defeat on the
kolom tajuk rencana the Jakarta Post
part of the rebels, with all the inevitable
memberikan pandangan yang objektif
horrible consequences for civilians, or
mengenai intervensi PBB terhadap rezim
would it go all the way to support the
Muammar Qaddafi di Libya. Hal ini
rebels’ cause to end Qaddafi’s reign of
sangat terlihat dari pernyataan dalam
terror?”
tajuk rencana the Jakarta Post tanggal
Dari berbagai kondisi keraguan
21 Maret 2011 yang berjudul “Libya
tersebut dalam paragraf berikutnya, tajuk
Undone”,
rencana
the
Jakarta
Post
seperti
“The military air strikes targeting
memberikan sejenis saran terhadap apa
forces loyal to Libyan leader Muammar
yang harus dilakukan oleh pemerintah
Qaddafi on Saturday may have been
Indonesia untuk mengambil keputusan
inevitable,
but
community
is
the
international
terkait pemberontakan yang terjadi di
with
the
Libya
left
uneasy
melalui
kalimat
“Any
decent
question of how far it should interfere
nation would support the Security
in an internal conflict in a United
Council
Nations member country”
authorizing all measures necessary to
Resolution
on
Friday
Dalam paragraf tersebut, terlihat
stop the killing of Libyan civilians”.
bahwa tajuk rencana the Jakarta Post
Saran tersebut juga datang dengan
menuliskan situasi dunia internasional
berbagai
yang
pemerintah Indonesia dalam kalimat-
masih
keputusannya
ragu
mengenai
untuk
melakukan
intervensi militer terhadap rezim Qaddafi di
Libya
serangan
meskipun
oleh
dilakukan
pihak
objektif
bagi
kalimat berikutnya, “Military intervention, even on the pretext of humanitarian reasons,
PBB.
is easy, but it raises complications
Selanjutnya di paragraf kedua, tajuk
and it certainly created a precedent.
32
udara
telah
pertimbangan
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Would the Security Council, for example,
Presiden
issue a similar resolution to deal with
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
equally brutal oppression, admittedly on
AS
Barrack
“President
Obama
Susilo
dan
Bambang
smaller scales, committed by other Arab
Yudhoyono’s
regimes such as Bahrain or Iran? What
unclear as he calls for a ceasefire and
about Myanmar”
offers Indonesia to be part of the
Selain
pertimbangan
objektif,
deployment
position
of
UN
is
similarly
peacekeeping
kolom tajuk rencana the Jakarta Post
forces. He is moving ahead of the United
juga
kritis
Nations in giving legitimacy, implicit or
terhadap tindakan PBB yang melakukan
otherwise, to the rebel forces. This
intervensi militer yang subjektif melalui
position may seem progressive, but it
kalimat penutupnya “How the conflict
could backfire on Indonesia, which
evolves in the next few days of weeks
has
will tell us whether the United Nations
insurgencies, including an ongoing
had been right in taking on the
one now in Papua. A ceasefire and the
responsibility to protect civilians in
presence of peacekeeping forces raise
Libya”.
the specter of splitting Libya into two
memberikan
kritik
yang
Pandangan objektif ini juga terus
had
a
long
history
of
countries”
dipertahankan oleh kolom tajuk rencana
Dalam
kolom
tajuk
rencana
the Jakarta Post yang berjudul “Got a
keduanya mengenai intervensi Libya dan
clear Libyan Agenda?” tanggal 1 April
keputusan Presiden Susilo Bambang
2011. Dalam kolom ini, tajuk rencana the
Yudhoyono, tajuk rencana the Jakarta
Jakarta Post masih terus bersikap kritis
Post
terhadap tindakan negara-negara NATO
memberikan saran dan kritik terhadap
yang berupaya untuk menekankan zona
keputusan pemerintah Indonesia dengan
larangan terbang. Pertanyaan yang terus
mempertimbangkan situasi politik dalam
diulang dan dipertanyakan oleh the
negeri untuk berupaya bersikap netral
Jakarta Post adalah sampai dimana
dan
batas intervensi dan tindakan yang dapat
tersebut
diambil oleh dunia internasional terkait
Indonesia sendiri masih banyak terjadi
kasus pemberontakan di Libya.
pelanggaran HAM.
Namun
dalam
kolom
tajuk
kedua
tidak
di
mengkritik
Barrack
yang
memiliki
mencoba
perlu
secara
menyoroti intensif
untuk
masalah
karena
di
Saran tersebut
diperkuat melalui fakta-fakta yang terjadi
rencana kedua, the Jakarta Post mulai aktor-aktor
ini
AS
dimana Obama
keputusan untuk
Presiden melakukan
kepentingan dan mengambil keputusan
intervensi militer di Libya mendapatkan
yang kurang tepat seperti keputusan
kritik masyarakat.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
33
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
“US President Barack Obama,
dapat diambil oleh pemerintah Indonesia.
facing criticism at home for his
Di artikel ini pula, tajuk rencana the
decision to engage the United States
Jakarta Post mengubah pandangannya
in the military action against Libya,
terhadap tindakan pemerintah Indonesia
cited humanitarian reasons.”
terkait konflik Libya agar “Setidaknya
Namun
dalam
konflik
tersebut,
Jakarta
Post
perkembangan
tajuk
rencana
pemerintah Indonesia mengambil andil
the
untuk membantu Libya, belajar dari
menyarankan
penggulingan rezim Soeharto, setiap
Indonesia untuk berpartisipasi dalam
bantuan dari negara tetangga sangat
organisasi PBB, seperti yang tertulis
diperhitungkan”.
mulai
dalam tajuk rencana the Jakarta Post
Tidak lama setelah artikel-artikel
“Libya and The Cost of Freedom” tanggal
tersebut
16 Juli 2011.
mulai mengambil tindakan yang tidak
“Indonesia
pemerintah
move
jauh berbeda dengan tindakan-tindakan
beyond supporting the UN Security
yang direkomendasikan oleh the Jakarta
Council and at the very least speak
Post.
out against a regime that is killing its own
berkerjasama dengan Turki untuk untuk
people.”
menghentikan perang yang terjadi di
“As
should
dipublikasikan,
governments,
including
Salah
satunya
yaitu
dengan
Libya.
Indonesia, are trying to evacuate their
Melalui
pernyataan
bersama
citizens trapped inside Libya, they
pada tanggal 5 April 2011, Presiden
should
Turki
consider
extending
Abdullah
Gul
dan
Presiden
humanitarian aid to areas that have
Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
fallen into rebel hands. France appears
menekankan pentingnya “Pemberdayaan
to be leading the way.”
kedaulatan,
kesatuan
nasional,
dan
“This is ultimately a battle that
integritas teritorial Libya” (Jakarta Globe,
Libyans alone must fight and finish.
5 April 2011). Dari statement tersebut,
However
in
terlihat bahwa Pemerintah Indonesia
bringing down the Soeharto regime in
lebih memilih untuk melakukan intervensi
1998, every little bit of help from
yang “aman” dengan terus menyuarakan
friends counts.”
perdamaian
dan
menyatakan
kesediaannya
untuk
mengirimkan
as
Dalam terakhirnya,
Indonesia
kolom sebelum
learned
tajuk
rencana
pengambilan
pasukan perdamaian ke zona konflik
keputusan oleh PBB, tajuk rencana
dibandingkan
harian the Jakarta Post mencoba untuk
keputusan pemberlakuan zona larangan
memberikan
terbang.
34
alternatif
tindakan
yang
dengan
menyetujui
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Analisis ini juga didukung oleh statement
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono
dalam
gabungan
usai
adanya intervensi militer seperti yang telah dilakukan oleh NATO dengan
konferensi
pers
melakukan
pembacaan
joint
tindakan tersebut justru akan merusak
statement oleh kedua presiden. “We
infrastruktur yang ada di Libya. Analisis
discussed
the
tersebut diperkuat oleh argumen Naveh
bloodshed in Libya. Infrastructure should
(2002) yang mengatakan bahwa media
not be destroyed”(idem). Dalam pidato
dan pemerintah cenderung untuk saling
lainnya juga Presiden Susilo Bambang
mempengaruhi.
this
Yudhoyono
issue...
to
hanya
stop
serangan
udara
karena
menyampaikan
Dalam kasus ini, Indonesia yang
harapannya agar gencatan senjata di
menganut sistem demokrasi dipengaruhi
Libya dihentikan.
oleh media sebagai penyalur aspirasi
"Keadaan di Tripoli khususnya
masyarakat
luas.
Sangatlah
wajar
dan di Libya umumnya memang masih
apabila
serba belum pasti dan belum menentu,
demokrasi dipengaruhi oleh mayoritas
meskipun kita bisa mengikuti manuver-
masyarakat yang diwakili oleh media the
manuver militer yang ada di sana dari
Jakarta Post, begitu juga sebaliknya
kedua belah pihak. Oleh karena itu,
ketika keputusan pemerintah akan suat
kembali kepada harapan dan seruan
hal
Indonesia
yang
Lantas bagaimanakah dengan negara-
beberapa
saat
saya yang
sampaikan lalu,
yang
sebenarnya Indonesia berharap ada penyelesaian politik,
damai,
bukan
pandangan
mempengaruhi
masyarakatnya.
liberal?
penyelesaian
kekerasan
dan
PANDANGAN THE NEW YORK TIMES TERHADAP
diserahkan kepada bangsa Libya untuk
PEMERINTAH AS
masa
negara
negara yang menganut sistem demokrasi
peperangan, tapi segala sesuatunya
menentukan
sebuah
depannya
sendiri
5
dengan proses yang baik”
Berbeda
KEPUTUSAN
dengan
Indonesia,
Amerika Serikat memiliki peranan yang juga
penting dalam keputusan intervensi di
bahwa
kedua
Libya. Selain anggota Dewan Keamanan
Presiden
Susilo
PBB, Amerika Serikat juga merupakan
Bambang Yudhoyono tidak mendukung
salah satu negara anggota yang penting
Dari dapat presiden,
statement
disimpulkan terutama
tersebut,
dalam 5
Official Website of the Indonesian President. “Pemerintah Indonesia Berharap Konflik di Libya Segera Berakhir.” 23 Agustus 2011. http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2011/0 8/23/7159.html. Akses tanggal 22 Juli 2012. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
keanggotaan
NATO.
Selama
masa awal gelombang demonstrasi di Arab, Amerika Serikat telah memainkan peranan yang cukup signifikan untuk 35
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
mendukung
demokratisasi
negara-
negara di Arab. Dalam upayanya untuk mendemokratisasi Amerika
Tunisia
Serikat
pursuit
of
nuclear,
chemical
and
biological weapons.”
contohnya,
“We applauded those changes,
untuk
and we are not eager to see Libya once
kepada
again isolated. But Colonel Qaddafi’s
negara tersebut untuk melaksanakan
brutal suppression of antigovernment
proses demokratisasi melalui pemilu.
demonstrations has left no doubt that he
memberikan
bersedia
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
pinjaman
dana
Sejak munculnya kerusuhan di Libya
oleh
melawan
gerakan
Pemerintahan
is still an international criminal.”
revolusioner Qaddafi
di
Berdasarkan paragraf tersebut, terlihat
bahwa
New
York
Times
Benghazi pada tanggal 15 Februari
menyoroti kejahatan-kejahatan masa lalu
2011,
terus
yang dilakukan oleh Muammar Qaddafi.
mempublikasikan berbagai artikel yang
Meskipun berita tersebut benar adanya,
memiliki muatan atau isi “provokatif”
namun kita dapat berasumsi bahwa
terkait kejadian di Libya dan sejarah dari
terdapat pandangan yang negatif di
Muammar Qaddafi. Hal ini terlihat dari
dalam tajuk rencana New York Times
salah satu artikel New York Times
mengenai
tanggal 22 Februari 2011 yang berjudul
pandangan negatif mengenai Qaddafi,
“Libya’s Butcher”,
New
New
“Col.
York
Times
Muammar
el-Qaddafi
of
Qaddafi.
York
pandangan
Times bahwa
Disamping
juga
memiliki
Amerika
Serikat
Libya vowed on Tuesday that he would
merupakan aktor utama yang memiliki
“fight on to the last drop of my blood” and
pengaruh kuat dan New York Times
die a “martyr.” We have no doubt that
sadar bahwa ia dapat menggunakan
what he really meant is that he will
pengaruhnya
butcher and martyr his own people in
pemerintah Amerika Serikat. Hal tersebut
his desperation to hold on to power.
terlihat dari artikel New York Times
He must be condemned and punished
tanggal 24 Februari 2011 yang berjudul
by the international community”
“Stopping Qaddafi”,
“Colonel Qaddafi, who took power
untuk
mempengaruhi
“It would be best if the United
in a 1969 coup, has a long, ruthless
Nations
and erratic history. Among his many
sanctions, but that takes too long.
crimes: He was responsible for the 1988
Washington
bombing of Pan Am 103 over Lockerbie,
immediately freeze Libyan assets in
Scotland.
of
American and European banks and
international sanctions, he announced
work to block Libya’s access to the
that he had given up terrorism and his
international financial system. Europe
36
In
2003,
after
years
Security
and
Council
imposed
Europe
can
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
and the United States can deny travel
“The Obama administration is
visas to top Libyan officials and
throwing
government supporters.”
messages on Libya that they are blunting
If the killing goes on, other steps
may
including
be
quickly
so
many
conflicting
any potential pressure on the Libyan regime
and
weakening
American
temporary
credibility. It’s dangerous to make
sanctuary for refugees and imposing
threats if you’re not prepared to follow
the kind of no-fly zone that the United
through. All of the public hand-wringing
States, Britain and France used to
has made it even worse.”
protect
offering
needed,
out
Kurds
the
Artikel tersebut merupakan kritik
savagery of Saddam Hussein. After
bagi tindakan Presiden Barrack Obama
Bosnia, Kosovo and Rwanda, the United
yang tidak segera mengambil tindakan
States and its allies vowed that they
langsung
would
mass
sebaliknya Presiden Barrack Obama
atrocities. One thing is not in doubt: The
mengumpulkan dukungan-dukungan dari
longer the world temporizes, the more
negara-negara
people die.
Meksiko
work
in
harder
Iraq
to
from
stop
terhadap
rezim
seperti
melalui
di
Libya,
Brazil
konferensi
dan
pers
di
Dalam kutipan paragraf-paragraf
gedung putih pada tanggal 3 Maret 2011.
tersebut, terlihat bahwa New York Times
Dalam konferensi pers yang lain
mencoba menekan pemerintah Amerika
pada tanggal 11 Maret 2011, Presiden
Serikat
untuk
tindakan
tegas
segera
mengambil
Obama mengatakan bahwa “Qaddafi
dengan
melakukan
harus
meninggalkan
Libya
demi
intervensi, terlepas dari keputusan PBB
kepentingan
dengan
dan
menginginkan kebebasan dari tekanan
kemungkinan meningkatnya korban jiwa
seseorang selama beberapa dekade.”
masyarakat sipil. Dorongan lain dari New
(Weinberg 2011). Hal tersebut tidak jauh
York Times juga muncul pada tajum
berbeda dengan artikel New York Times
rencana selanjutnya yang dipublikasikan
tanggal
pada tanggal 8 Maret 2011 berjudul
mengatakan bahwa pemerintah Libya
“Washington’s Options on Libya”. Sekali
harus menghentikan serangan terhadap
lagi
masyarakat
alasan
New
York
kemanusiaan
Times
mencoba
masyarakat
22
Febuari
sipil
Libya
2011,
dan
yang
yang
berupaya
mendorong pemerintah Amerika Serikat
melakukan transisi menuju demokrasi
untuk
yang
mengambil
tindakan
tegas
terhadap rezim di Libya karena dapat mengancam kredibilitas negeri Paman Sam tersebut. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
didahului
dengan
lengsernya
Kolonel Qaddafi. Namun, mempengaruhi
siklus antara
media
saling dan 37
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
pemerintah bekerja secara dua arah.
dengan hari peringatan invasi Amerika
Tidak hanya media yang mempengaruhi
Serikat dan Inggris di Irak (Azikiwe
pemerintah
keputusan
2011). Setelah melihat perkembangan isi
pemerintah yang dapat mempengaruhi
tajuk rencana New York Times, dapat
media. Hal ini dapat dilihat dari isi New
dilihat bahwa dari waktu ke waktu,
York
pemerintah
namun
Times
juga
mengenai
pemberitaan
konflik di Libya yang dari waktu ke waktu
sebagai
pengambil
keputusan dapat mempengaruhi media.
mengalami perubahan sudut pandang. Apabila kita melihat tajuk rencana
KESIMPULAN
New York Times tanggal 22 dan 24
Setelah
dilakukan
penelitian
Febuari 2011, dapat dikatakan bahwa
mengenai
kedua tajuk rencana tersebut mengarah
sampel yaitu harian the New York Times
kepada kritik dan saran New York Times
dan the Jakarta Post terhadap kebijakan
mengenai
hal
luar
dilakukan
oleh
yang
seharusnya
pemeritah
Amerika
pengaruh
isi
dari
negeri Amerika Serikat
intervensi
militer
di
Libya,
kedua
berupa peneliti
Serikat. Kedua tajuk rencana tersebut
menemukan beberapa hal yang menarik
berbeda dengan tajuk rencana New York
mengenai
Times pada tanggal 21 Maret 2011,
terhadap berlangsungnya konflik. Peneliti
dimana
telah
berpandangan bahwa media memiliki
menyetujui pemberlakuan zona larangan
sudut pandang yang dapat berubah dari
terbang di Libya.
waktu ke waktu. Hal ini sejalan dengan
Presiden
Secara
Obama
gamblang,
New
sudut
pandang
media
York
apa yang dikatakan oleh Naveh (2002)
Times menyetujui keputusan Presiden
bahwa media dan pemerintah akan
Obama
untuk
selalu terlibat dalam dinamika yang
militer
bersyarat
melakukan
intervensi
melalui
tajuk
rencananya tanggal 5 Mei 2011 yang berjudul “Stalled Mission in Libya”.
saling mempengaruhi. The Jakarta Post sebagai media utama berbahasa Inggris di Indonesia
“President Obama was right to
memberikan
kritik
hand over this mission to Canadian and
keputusan
pemerintah
European command once the initial
mengenai perannya yang kurang dalam
American strikes had shattered Libyan
menanggapi konflik di Libya. Namun,
air defenses”
lambat laun the Jakarta Post menyadari
Dukungan
York
terhadap Indonesia
Times
bahwa posisi tersebut merupakan posisi
tersebut muncul setelah Amerika Serikat
aman Indonesia mengingat banyaknya
melakukan pengeboman beruntun pada
pelanggaran HAM dan gerakan-gerakan
tanggal 19-20 Maret 2011 bertepatan
separatis yang muncul di dalam negeri
38
New
kritisnya
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
akan berakibat fatal pada keputusan luar
separatis, sikap harian the Jakarta Post
negeri Indonesia terkait konflik di Libya.
juga
Sedikit
berbeda
dengan
dipengaruhi
oleh
keputusan
pemerintah untuk bersikap netral.
Indonesia dan the Jakarta Post, dalam
Apabila kita melihat dinamika
kasus intervensi Amerika Serikat di
konflik di Libya itu sendiri berdasarkan
Libya,
yang
analisis isi tajuk rencanan kedua harian
pada
tersebut pada awal konflik di Libya,
akhirnya menyetujui dan mendukung
media menggambarkan opini publik dan
intervensi
sering
media Amerika Serikat
diwakili
oleh
NewYork
militer
Times
oleh
pemerintah
kali
berlawanan
dengan
Amerika Serikat meskipun pada awalnya
keputusan pemerintah. Namun seiring
media tersebut bersikap kritis terhadap
perkembangannya, pemerintah mampu
tindakan lamban dari pemerintah. The
mempengaruhi
New
tersebut
York
Times
mendukung
cenderung
pemberlakuan
untuk
dapat
media
agar
media
mempengaruhi
opini
kebijakan
publik seperti apa yang dikatakan oleh
larangan terbang dan intervensi militer
Gilboa (2002) bahwa media memiliki
lainnya yang terlihat dari salah satu tajuk
peran
rencana New York Times sendiri dimana
opini publik. Peneliti juga menyimpulkan
artikel
bahwa
bahwa media dan pemerintah memiliki
untuk
keterkaitan yang erat. Hubungan ini
Libya
sangat
tersebut
diperlukan
aksi
menghentikan
menjelaskan yang
efektif
pembantaian
di
penting
terlihat
dalam
mempengaruhi
disaat
pengambilan
dengan bercermin pada pemberlakuan
keputusan, dimana media memiliki peran
zona larangan terbang di Irak.
sebagai kritikus dan pemberi saran
Sedangkan harian the Jakarta
alternatif
serta
pemerintah
sebagai
Post justru lebih berupaya untuk bersikap
pengambil kebijakan dengan beragam
netral
pertimbangan
dan
objektif
serta
melihat
berdasarkan
data-data
gambaran konflik dengan lebih luas,
media. Seperti apa yang telah dijelaskan
dimana tidak hanya Amerika Serikat saja
oleh Naveh (2002) dimana hubungan
yang memiliki peran penting namun juga
antara media dan pengambilan kebijakan
PBB, dan negara NATO lainnya. Menurut
bersifat
peneliti, disamping pengaruh sejarah
hubungan antara media dan pemerintah
Indonesia yang memiliki banyak kasus
tidak dapat dipisahkan.
kompleks
dan
berlapis,
pelanggaran HAM dan gerakan-gerakan
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
39
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
DAFTAR PUSTAKA
Azikiwe, Abayomi. 2011. “Stop U.S. Bombing of Libya.” Workers World. Maret 2004. Bergmeier, Horst J. P. and Rainer E. Lotz. 2007. Hitler's Airwaves: The Inside Story of Nazi Radio Broadcasting and Propaganda Swing. New Haven: Yale University Press. Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Press. Gilboa, Eytan. 2002. “Global Communication and Foreign Policy.” Journal of Communication 52 (4): 731-748. ____. 2005. “The CNN Effect: The Search for a Communication Theory of International Relations.” Political Communication 22: 27-44. Naveh, Chanan. 2002. “The Role of the Media in Foreign Policy DecisionMaking: A Theoretical Framework.” Conflict & Communication Online 1 (2). Short, K. R. M., ed. 1983. Film and Radio Propaganda in World War II. Knoxville: University of Tennessee Press. Uudelepp, Agu. 2008. “Propaganda Instrument in Political Television Advertisements and Modern Television Commercials.” PhD thesis, Tallinn University. Weinberg, Ali. 2001. “Libya: The Timeline.” NBC News. 24 Maret. SITUS BERITA BBC Indonesia 16 Februari 2011. “Unjuk Rasa Mulai Muncul di Libya.” www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2 011/02/110216_lib\aunrest.shtml?print=1 (akses 24 November 2011) Detik News 13 April 2011. “Pemberontak Klaim Pasukan Khadafi Telah Tewaskan 10 Ribu Orang.” 40
http://www.silinder.com/berita/pe mberontak-klaim-pasukankhadafi-telah-tewaskan-10-ribu orang (akses 24 November 2011) Inter Press Service News 20 Mei 2011. “U.S. Congress Pushes for Vote on Libya Intervention.” www.ipsneZs.net/print.asp?idneZ s=55720 (akses 24 November 2011) Jakarta Post 21 Maret 2011. “Libya Undone.” https://www.thejakartapost.com/n ews/2011/03/21/editorial-libyaundone.html (akses 24 November 2011). 1 April 2011. “Got a Clear Libyan Agenda?” http://www.thejakartapost.com/ne ws/2011/04/01/editorial-got-aclear-libyan-agenda.html (akses 24 November 2011). 16 Juli 2011. “Libya and the Cost of Freedom.” http://www.thejakartapost.com/ne ws/2011/03/02/editorial-libya-andcost-freedom.html Kompas.com 25 Agustus 2011. “Nato Mencari Jalan Demi Stabilitas Politik.” http://internasional.kompas.com/r ead/2011/08/25/0355219/NATO. Mencari.Jalan.demi.Stabilitas.Poli tik (akses 24 November 2011) Liputan6.com 11 Februari 2011. Hosni Mubarak Akhirnya Lengser http://berita.liputan6.com/read/32 0024/hosni_mubarak_akhirnya_le ngser (akses 24 November 2011) New York Times 22 Februari 2011. “Libya’s Butcher.” http://www.nytimes.com/2011/02/ 23/opinion/23wed2.html?_r=1 (akses 24 November 2011). 24 Februari 2011. “Stopping Qaddafi.” http://www.nytimes.com/2011/02/ 25/opinion/25fri1.html?scp=1&sq
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Fahlesa Munabari Surya Satria Mandala
Analisis Respon Tajuk Rencana Harian Jakarta Post …
=stopping%20gaddafi&st=Search (akses 24 November 2011). 8 Maret 2011. “Washington’s Options on Libya.” www.nytimes.com/2011/03/09/opi nion/09wed1.html?pagewanted=p rint (akses 24 November 2011). 5 Mei 2011. “Stalled Mission in Libya.” http://www.nytimes.com/2011/05/ 06/opinion/06fri1.html (akses 24 November 2011). Official Website of the Indonesian President 23 Agustus 2011. “Pemerintah Indonesia Berharap Konflik di Libya Segera Berakhir.” http://www.presidenri.go.id/index. php/fokus/2011/08/23/7159.html. (akses 22 Juli 2012). Pew Research Center 14 Maret 2011. “Public Wary of Military Intervention in Libya: Broad Concern that U.S. Military is Overcommitted.” http://www.peoplepress.org/2011/03/14/publicwary-of-military-intervention-inlibya/ (akses 24 November 2011) Viva News 15 Januari 2011. “Presiden Tunisia Kabur ke Arab Saudi.” http://dunia.vivanews.com/news/r ead/199445-presiden-tunisiamelarikan-diri-ke-arab-saudi (akses 24 November 2011) 18 Maret 2011. “PBB Terapkan Zona Larangan Terbang di Libya.” http://dunia.vivanews.com/news/r ead/210236-zona-laranganterbang-diberlakukan-di-libya (akses 24 November 2011)
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
41
PROPAGANDA AMERIKA SERIKAT TERHADAP IRAN MELALUI PEMBERITAAN DI MEDIA MASSA (SEBUAH TINJAUAN : DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN NUKLIR IRAN TERHADAP AMERIKA SERIKAT)
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT This paper has analyzed propaganda United State of America to Iran through news media covered. The propaganda has caused by policy choices as Iran’s nuclear program continues to evolve. Iran`s policy threatens US national interest in Middle East region. This paper has analyzed media can often knowingly be pushing propaganda. US foreign policy have goal to pursuing national interest. Propaganda through mass media promoting American policies aimed at isolating Iran from international community. Propaganda through mass media is the right choice to promote US national interest. US has strengthening media as a master of global media. International mass media had exacerbated the image of Iran. Keywords : Iran`s nuclear development, Propaganda of US, Mass media. PENDAHULUAN
merupakan sebuah negara besar di Tengah
kawasan dengan tradisi politik dan pola
merupakan kawasan yang amat dinamis
kepemimpinannya yang khas. Sejarah
di dunia. Kedinamisan Timur-Tengah
telah mencatat bahwa Iran kerap kali
dapat terlihat dari perilaku politik masing-
muncul
masing negara yang ada di kawasan
kawasan. Dalam perkembangan paling
tersebut,
dari
mutakhir, Iran sedang berkonsentrasi
negara-negara besar terutama Amerika
kepada program pengembangan energi
Serikat. Oleh sebab itu, kawasan Timur-
nuklir. Kebijakan pengembangan nuklir
Tengah merupakan tempat pencapaian
yang
kepentingan nasional dari banyak negara
memicu beragam persepsi di kalangan
di dunia, sehingga berpotensi untuk
masyarakat
terjadinya gesekkan-gesekkan maupun
negara besar seperti Amerika Serikat
konflik antarnegara.
telah
Kawasan
termasuk
Timur
kepentingan
Republik Islam Iran merupakan
sebagai
aktor
penting
di
dilakukan Iran nyatanya telah
secara
pernyataan
Internasional.
Bahkan
terbuka
mengeluarkan
yang
bahwasannya
salah satu negara yang secara geografis
pengembangan nuklir oleh Iran tersebut
berada di kawasan Timur-Tengah. Iran
akan digunakan untuk tindakan-tindakan
42
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
penyerangan
dan
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
membangun
hegemonisme Iran di Timur-Tengah. Amerika tindakan
Serikat
dan
perilaku
telah
menguasai
dan
mendominasi
pemberitaan di media massa global.
memandang
Untuk
politik
sebagai
Iran
senantiasa berseberangan dengan garis
itu,
media massa
alat
yang
dipandang
strategis
untuk
melancarkan propaganda anti Iran.
politik luar negeri Amerika Serikat. Bagi
Berdasarkan
dasar
pemikiran
Iran, tindakan kontra Amerika Serikat
tersebut, maka tulisan ini akan terfokus
merupakan sebuah jihad dan konsistensi
kepada bagaimana propaganda yang
politik. Sementara itu, bagi Amerika
dilakukan Amerika Serikat terhadap Iran
Serikat tindakan Iran secara tegas telah
melalui media massa sebagai upaya
mengancam kepentingannya di kawasan
untuk meredam politik agresif Iran di
Timur-Tengah.
Timur-Tengah.
Presiden Amerika Serikat George W. Bush dalam suatu pidato di tahun
METODOLOGI PENELITIAN
2002, melabel Iran sebagai bagian dari
Kerangka Pemikiran
“poros kejahatan” bersama Korea Utara
Dalam
dan Irak. Amerika Serikat seringkali
menggunakan
mengaitkan
konsep yang dianggap relevan dengan
Iran
dengan
praktik
radikalisme dan terorisme. Sementara Obama tidak
permasalahan
Presiden
Barack
berbeda jauh
bahkan
telah
langkah-langkah
ini,
beberapa
yang
penulis
teori
dan
dikemukakan
sebagai landasan berpikir.
dengan
pendahulunya dalam menyikapi Iran. Obama
analisis
Neo-realisme
menyiapkan
strategis
Neo-realisme seringkali disebut
untuk
dengan realisme struktural, dikarenakan
meminimalisir perilaku politik Iran yang
malihat pada struktur kekuatan dari
dinilai berbahaya. Kepentingan politik
sistem suatu negara. Kenneth Waltz
dan ekonomi Amerika serikat yang besar
berpendapat
di
berkekuatan
kawasan
mengharuskan mengambil
Timur-Tengah Washington
kebijakan-kebijakan
agresifitas
mengatur
yang
negara
berkekuatan
besar
tersebut
memiliki kepentingan besar dalam sistem
untuk
Iran,
yang
sistem internasional, dimana negara-
Salah satu langkah yang diambil Serikat
besar
negara-negara
untuk
tegas terhadap Iran.
Amerika
bahwa
110).
dengan
Neo-realisme masih mengadopsi
media
beberapa pemikiran dasar dari realisme,
massa. Sejak lama, Amerika Serikat
seperti negara sebagai unit analisis yang
memanfaatkan
yakni
meredam
mereka (Jackson & Sorensen, 2005 :
keberadaan
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
43
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
rasional dan power sebagai konsep
Kepentingan nasional Amerika tersebut
analisis sentral. Namun neo-realisme
meliputi kepentingan politik dan ekonomi.
lebih mengarahkan perhatiannya kepada
Selain itu, Amerika Serikat berupaya
karakteristik
untuk mengatur sistem yang berlaku.
struktural
dari
sistem
internasional terhadap negara-negara. Konsep struktur disini disamakan dengan
Konsep Politik Luar Negeri
suatu tatanan yang merupakan bagian
Kebijakan
suatu
negara
dari suatu tekanan struktural dari sistem
umumnya dirumuskan melalui politik luar
global yang dapat menjelaskan perilaku
negeri yang dijalankannya. Untuk itu,
suatu
politik luar negeri suatu negara ditujukan
negara
(Burchill
&
Andrew
Linklater, 1996 : 83). Sementara
untuk
serta
Gilpin, neo-realisme telah mengabaikan
melindungi
kepentingan-kepentingan
perhatiannya terhadap politik, keamanan
ekonominya (Karl W. Deutch, 1978 :
dan
menaruh
100). Keamanan bukan hanya untuk
perhatian pada peran kekuasaan yang
melindungi suatu negara yang terdiri dari
mempengaruhi hubungan antarnegara
wilayah
dengan kekuatan ekonomi internasional.
kapabilitas militer. Tetapi juga diartikan
Gilpin juga menjelaskan bahwa saat ini
bahwa
merupakan masa transisi dari masa yang
melindungi
panjang internasionalisme liberal menuju
sumber-sumber alam, ekonomi demi
suatu merkantilisme. Merkantilisme itu
keberlangsungan hidup suatu bangsa.
serta
mulai
Robert
pemeliharaan
kemerdekaan
militer
menurut
kepentingan
sendiri merupakan suatu paham yang cenderung
lebih
mengedepankan
kepentingan
ekonomi
agar
dan
keamanan
bangsanya
akan
ada
dengan
jaminan
akses-akses
dan
untuk
terhadap
Menurut Coulombis dan Wolfe, politik luar negeri merupakan sintesis
dapat
dari tujuan kepentingan nasional dengan
menjaga keselamatan suatu negara.
power dan kapabilitas. Tujuan politik luar
Singkatnya neo-realisme adalah paham
negeri untuk mewujudkan kepentingan
yang mengakui adanya integrasi antara
nasional.
politik
gambaran atas keadaan negara di masa
internasional dengan ekonomi
internasional (Martin Griffits, 2001 : 15). Neo-realisme digunakan dalam tulisan
ini
bagaimana
untuk Amerika
menggambarkan Serikat
sebagai
Tujuan
tersebut
memuat
mendatang dan kondisi masa depan yang diinginkan (Soeprapto, 1997 : 187). Sedangkan menurut James N. Rosenau,
politik
luar
negeri
adalah
kekuatan yang dominan di dalam sistem
bagian dari sistem politik nasional dan
internasional memiliki kepentingan yang
diartikan sebagai keseluruhan sikap dan
besar
aktivitas
44
di
kawasan
Timur-Tengah.
dimana
suatu
masyarakat
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
internasional
yang
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
terorganisasi
kepentingan
negara.
mencoba menanggulangi masalah serta
nasional
memetik keuntungan dari lingkungan
ekonomi dan politik (Soeprapto, 1997 :
internasionalnya, dengan memperoleh
144).
masukkan
dari
maupun
lingkungan
internal
dukungan
baik
maupun
eksternal
yang
bisa
Kepentingan
berupa
Kepentingan
kepentingan
nasional
menurut
berupa
K.J. Holsti terbagi tiga, yakni dalam hal
yang
tujuan jangka pendek, menengah dan
tuntutan
selanjutnya menjadi output politik luar
panjang.
negeri setelah melalui proses konversi
jangka
(Teuku May Rudy, 1993).
sebagai jenis kepentingan yang untuk
Konsep digunakan tentang terhadap
politik
untuk
Kepentingan pendek
dapat
tujuan
digambarkan
luar
negeri
mendasari
analisis
bersedia
Amerika
Serikat
sebesar-besarnya. Dalam tujuan jangka
kebijakan
pengembangan
nuklir
Iran.
mencapainya
dalam
kebanyakan
melakukan
menengah,
tujuan
pihak
pengorbanan
utama
tidak
suatu
Penjabaran kebijakan Amerika Serikat
pemerintahan
dapat
dicapai
tersebut akan termanifestasi pada politik
dengan kekuatan sendiri, negara harus
luar negeri yang dijalankannya terhadap
berinteraksi dengan negara lain. Tujuan
Iran.
jangka panjang adalah rencana, impian dan pandangan mengenai organisasi
Konsep Kepentingan Nasional
politik
Menurut Hans J. Morgenthau, kepentingan
nasional
atau
ideologi
internasional,
aturan
terakhir yang
sistem
mengatur
adalah
hubungan dalam sistem itu dan peran
kemampuan minimal suatu bangsa untuk
negara tertentu di dalamnya (Holsti,
melangsungkan kehidupannya dengan
1988 : 142-147).
cara melindungi identitas fisik, politik, kultural
dari
gangguan
negara
lain
(Mas’oed, 1990 : 190). Joseph
Konsep digunakan
kepentingan untuk
nasional
menganalisis
kepentingan nasional Amerika Serikat di
Frankel
merumuskan
Timur-Tengah, khususnya terhadap Iran
kepentingan nasional sebagai aspirasi
yang meliputi kepentingan politik dan
dari suatu negara yang diwujudkan
ekonomi. Di samping itu, pengejaran dan
secara
pencapaian
operasional
dalam
upaya
mencapai suatu tujuan yang spesifik.
Amerika
Salah
merefleksikan
satu
cara
operasionalisasi
kepentingan
Serikat
di
peran,
nasional
Timur-Tengah dominasi
dan
kepentingan nasional dapat dilakukan
identitas Amerika Serikat di kawasan
negara melalui sarana diplomasi yang
Timur-Tengah,
mengandung
dalamnya.
arti
memperjuangkan
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
termasuk
Iran
di
45
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
Propaganda
kontemporer dewasa ini (Morissan dkk,
Propaganda menurut Harold D. Laswell
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
adalah
mempengaruhi
teknik
untuk
Konsep media massa digunakan
manusia
untuk menjelaskan tentang peran media
memanipulasikan
dalam percaturan politik global dewasa
kegiatan
dengan
2010 : 1).
representasinya. Definisi lainnya yakni
ini.
propaganda adalah semata-mata kontrol
dikarenakan daya jangakaunya yang
opini yang dilakukan melalui simbol-
luas. Atas dasar itulah, Amerika Serikat
simbol
memanfaatkan
media
menyampaikan pendapat yang konkrit
melancarkan
politik
dan akurat, melalui sebuah cerita, rumor,
terhadap Iran.
yang
mempunyai
arti,
atau
Media
menjadi
amat
penting
massa
untuk
propaganda
laporan gambar-gambar dan bentukbentuk lain yang bisa digunakan dalam
PEMBAHASAN
komunikasi sosial (Nurudin, 2001 : 10).
A. Kontroversi Teknologi Nuklir Iran
Teori
propaganda
digunakan
Denyut
aktivitas
nuklir
Iran
untuk menjelaskan tentang upaya-upaya
berawal sejak masa pra revolusi Islam.
yang dilakukan Amerika Serikat untuk
Tahun 1956, disahkan pendirian Pusat
membentuk citra negatif Iran di dunia
Atom Universitas Tehran yang kemudian
internasional
disusul dengan terjalinnya perjanjian
media
melalui
massa
pemberitaan
pemberitaan
internasional.
Melalui
kerjasama
nuklir
Iran
dan
Amerika
menyudutkan
Serikat. 11 tahun kemudian, Amerika
tersebut, diharapkan dunia internasional
Serikat mengoperasikan sebuah reaktor
mendukung
berkapasitas 5 megawatt untuk riset dan
Serikat
yang
di
langkah-langkah
untuk
mengisolasi
Amerika Iran
dari
komunitas internasional.
kegiatan akademi Universitas Tehran. Pada tahun 1971, Rezim Syah Pahlevi menjalin sejumlah kontrak nuklir lain
Konsep Media Massa
dengan
beberapa
negara
Eropa,
Menurut Denis McQuail, media
termasuk pembangunan reaktor Bushehr
massa memiliki sifat atau karakteristik
dengan Jerman dan reaktor Darkhoin
yang mampu menjangkau massa dalam
dengan
jumlah besar dan luas, bersifat publik
kerjasama dan kontrak tersebut terhenti
dan mampu memberikan popularitas
setelah rezin Pahlevi terguling oleh
kepada siapa saja yang muncul di media
Revolusi Islam. Negara-negara Barat
massa.
tidak lagi melanjutkan kerjasama dengan
Karakteristik
media
massa
tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan 46
politik
Prancis.
Namun
semua
Iran1.
masyarakat Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
Iran tetap memajukan proyek
“given Iran’s behavior to date we do not
nuklirnya dengan kemampuan sendiri di
expect them to comply but we are
tengah tekanan Amerika Serikat dan
dealing with all of these provocations and
Barat.
concerning actions taken by Iran in close
Dengan
kemandiriannya,
merampungkan
Pabrik
Iran
Uranium
Di
concert with our closest
Isfahan. Selain itu, Iran membangun
allies and partners”3 (kami tidak akan
mega
untuk
tunduk pada kebijakan Iran tetapi kami
pengayaan uranium. Program nuklir Iran
akan berurusan dengan provokasi Iran
digunakan
dan
instalasi
nuklir
untuk
Natanz
pembangkit
tenaga
memusatkan
perhatian
untuk
listrik. Sehingga Iran telah menunjukkan
tindakan yang akan diambil terhadap
kemandirian
energi
Iran dengan sekutu dan rekan-rekan
pembangunan
teknologi
melalui nuklir.
kami).
Sementara pembangunan nuklir Iran
Sementara pihak Iran pun tidak
tengah berjalan, pemimpin Iran saat ini,
tinggal diam dalam perang pernyataan
Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan
tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali
Komandan Garda Revolusi Iran, Yahya
Khamenei
pembangunan
Hakim dikutip dari kantor berita Iran
tujuan damai
ISNA menyatakan: “Amerika, Inggris dan
teknologi
mendukung nuklir
untuk
sebagai hak dari negara yang berdaulat. Teknologi
nuklir
Iran
menjadi
Pada
16
Januari
2007,
rezim Zionis (Israel) adalah poros kejahatan
terhadap
dunia
Islam
dan
wacana serius bagi Amerika Serikat
seluruh umat manusia.”4 Pernyataan
untuk
nuklir
tersebut berupaya menyerang balik atas
menjadi propaganda bagi para aktor
tuduhan poros kejahatan dunia yang
kedua
Dalam
dituduhkan
Bush
Harian Washington Post tanggal 31
Sementara
Pemimpin
Januari 2001, Presiden George W. Bush
Ayatullah Khomeini pada 20 Maret 2012
mengatakan dirinya tidak menginginkan
dikutip
negara yang diktator dan menyatakan
melontarkan
perang
pembangunan
melucutinya.
negara
Maka
yang
melawan
isu
terlibat.
terorisme.
Bush
dari
kepada
kantor
Iran.
Spiritual
berita
Reuters
pembelaan nuklir
bahwa untuk
menyatakan: “At some Point, We may be
mempersenjatai
the only ones left. That’s okay with me.
mempunyai senjata nuklir dan tak akan
2
We are America”
diri.
Iran,
”Kami
tak
(Hanya kami yang
membuat satu pun senjata seperti itu.
dapat melindungi. Untuk saya bukan
Namun, untuk menanggapi serangan
masalah karena kami bangsa Amerika).
musuh—demi mempertahankan diri, baik
Sementara baru-baru ini, Menteri Luar
dari AS atau rezim Zionis—kami akan
Negeri Hillary Clinton menyatakan :
melakukan serangan balasan setimpal.”5
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
47
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
B. Kebijakan
Politik
Luar
Negeri
Amerika Serikat Terhadap Iran Mengetahui
kebijakan
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
ancaman ekstrimis dan membendung kekuatan Iran.8
Luar
Kebijakan luar negeri Amerika
negeri Amerika Serikat menjadi analisa
Serikat memiliki perhatian lebih terhadap
dalam upaya propaganda yang dilakukan
kebangkitan
terhadap Iran. Iran dianggap Amerika
program nuklir. Kebijakan mempengaruhi
Serikat berpengaruh secara regional di
Iran
6
Timur Tengah.
Aspek
lainnya yang
Iran,
terutama
merupakan
rasional.
dalam
kebijakan
9
yang
Washington
dianggap Amerika Serikat, Iran sebagai
mempertimbangkan
poros kejahatan dunia karena memiliki
mengenai
program nuklir Iran. Iran memiliki peran
Amerika Serikat. Kepentingan nasional
sebagai
Amerika
produsen
energi
dengan
keuntungan
kesepahaman
Serikat
berupaya
meredam
kekuatan
dunia dalam tingkatan empat besar.
satunya memusatkan perhatian terhadap
Selain itu Iran mendukung terorisme dan
Iran. Perlakuan standar ganda dilakukan
aktor non negara.
Iran turut serta
Amerika Serikat terhadap Iran melalui
membantu teroris dan kelompok militan
sekuritisasi isu nuklir yang mengancam
di Irak dan Afganistan, Hizbullah di
keamanan
Libanon,
potensi Iran yang dilirik oleh Amerika
dan
membantu
7
Timur
dan
memproduksi minyak mentah ekspor di
Hamas,
di
Iran
internasional.
Peta politik di Timur Tengah
dibanding
Serikat untuk memperluas hegemoninya.
menciptakan
Iran dianggap kontra terhadap Barat
panjang di Irak.
sementara Arab Saudi menjadi sekutu bagi Barat. Iran dan Arab Saudi terlibat
penyebarluasan
langsung pengaruh
Beberapa
1. Iran dapat melakukan upaya lebih
menjadi agenda penting bagi Amerika
persaingan
salah
Serikat:10
kelompok teroris Palestina.
dalam
Tengah,
2. Iran
dapat
negara
lain
dalam
perdamaian
jangka
membantu
stabilisasi
dengan Afganistan.
dalam
3. Iran yang stabil dan aman tidak
dalam
memerlukan lagi kambing hitam yang
kebijakan terkait Lebanon dan proses
mungkin
dapat
menghentikan
perdamaian Israel-Palestina. Kedudukan
ancaman untuk Israel.
Saudi Arabia sebagai pemimpin spiritual,
4. Iran dapat menjinakkan kelompok
tidak sebagai penguasa politik baik
militan seperti Hamas dan Hizbullah,
kedudukan dalam Islam Sunni maupun
sehingga
komunitas
keamanan
muslim
transnasional.
berkontribusi Israel, 11
membantu
Pemimpin Arab memperkuat solidaritas
stabilisasi
Libanon
Pan-Arab sebagai upaya menumpas
dramatis
memperbaiki
48
untuk
dan
secara peluang
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
dengan
musuh yang mengancam keamanan
negara-negara tetangganya di jazirah
militer.14 Hal tersebut terkait dengan
Arab.
kebijakan politik luar negeri Iran yang
perdamaian
antara
Israel
5. Rekonsiliasi antara Iran dan Amerika Serikat
secara
meyakinkan
memperbaiki
hubungan
dapat antara
Amerika Serikat dan dunia Muslim. 6. Iran akan menjadi kurang tertarik untuk mengajak kekuatan Rusia di Tengah12,
Timur
hal
ini
sanagat
mengalami
perubahan radikal
pasca
kepemimpinan Mahmoud Ahmadinejad. Pada
tahun
2010
Departemen
Pertahanan Nuclear Posture Review AS mengumumkan
perubahan
jaminan
keamanan yang negatif karena ancaman keamanan dari Iran.15
dihindari oleh Amerika Serikat. 7. Iran merupakan musuh Al Qaeda dan akan
bekerjasama
dalam
C. Propaganda
internasional untuk memeranginya.
dunia dan 16% gas alam. Amerika
Serikat
tidak
13
Jika
menguasai
Serikat
Melalui Media Massa
usaha
8. Iran memiliki 7% dari sumber minyak
Amerika
Media menduduki peran yang sangat
penting
dalam
proses
penyebaran pesan. Salah satu media yang
biasanya
digunakan
propaganda
dalam
ladang minyak tersebut, maka Rusia
kegiatan
dan Cina yang akan memperluas
massa.
pengaruhnya.
adalah jangkauannya yang luas. Peran
Keunggulan
adalah
media
media
massa
9. Infrastruktur minyak Iran memerlukan
media massa dalam propaganda bisa
modernisasi dengan biaya milyaran
dikatakan sangat efektif.16 Media secara
dolar. Perusahaan Amerika Serikat
signifikan berpengaruh terhadap dunia
secara
politik berfungsi sebagai saluran politisi
ideal
tepat
untuk
mendudukinya. 10.
dan
Iran tidak akan merasa terancam
oleh
Amerika
Serikat
apabila
negarawan
Hubungan dipersepsikan
nuklir.
propaganda
Serikat
merumuskan
mencegah
tujuan
Iran
untuk
membangun
memperluas
pengaruhnya. Bahkan dalam konteks
melakukan kompromi mengenai isu
Pengambil kebijakan di Amerika
untuk
Internasional
dapat
menjadi dimana
konteks
media
massa
dipahami sebagai alat yang potensial bagi kekuatan negara.17 Dunia
penyiaran
mengalami
persenjataan nuklir, menghalangi Iran
fenomena ‘CNN Effects’ pada tahun
menggunakan
1990an
senjata
nuklirnya.
terkait
Perang
Teluk
yang
Kepentingan nasional Amerika Serikat
melibatkan pembuat kebijakan, aktor
untuk mempertahankan tanah air dari
politik global hingga media besar yang
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
49
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
melibatkan
beberapa
negara
besar.
Sehingga media tersebut diberi label global.18
media
Dalam
setiap
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
Asia
memberi
pernyataan
Iran.19
tentang
dapat
mengimbangi
kesenjangan arus informasi dari media Barat. Propaganda
pemberitaan CNN seringkali menuliskan senior official bagi narasumber yang
belum
media
AS
yang
terhadap
dilakukan
Iran
dengan
pemberitaan yang bersifat tendensius.
Persepsi dan pemahaman terhadap Iran
Pemberitaan
dipengaruhi oleh kerja akademik Barat
negatif
dan terutama dipengaruhi pula oleh
mengenai pemberitaan Iran terkesan
berita
korsepondensi
provokatif. Salah satu contohnya berita
internasional dari program CNN, BBC,
media cetak bertajuk “Iran, perceiving
Fox dan sebagainya. Media merupakan
threat from West, willing to attack on
senjata yang memiliki kekuatan dalam
U.S. soil, U.S. intelligence report finds”
mempengaruhi perilaku negara maupun
pada
sensasi
individu.
20
melebar
luas
perkembangan
merupakan media
bentuk
berita
Barat
harian
Inggris
Ledakan
media
maupun massa
Prancis. saat
ini
31
Iran.
The
stigma Headline
Washington
Januari
2012.
Post Dalam
pemberitaan tersebut, ambisi Iran dalam pengembangan nuklir merupakan hal yang membahayakan.21
seperti media yang berasal dari Amerika Serikat,
memberi
terhadap
tanggal
Kantor berita internasional yang
yang
Selain itu contoh lainnya, pada media elektronik maupun online yang dimiliki CNN, pemberitaan terhadap Iran
menyajikan propaganda dan laporan
seringkali
suatu peristiwa. Propaganda dianggap
pemberitaan yang diangkat berupaya
sama pentingnya dengan peristiwa itu
membangun
sendiri.Kelebihan
yaitu
mengenai Iran. Dalam pemberitaan CNN
memiliki teknologi yang mumpuni juga
tanggal 21 February 2012 yang bertajuk
kualitas sumber daya manusia yang
“Iran
tersebar
menempatkan Iran sebagai negara yang
di
media
seluruh
Barat
penjuru
Sehingga akses untuk
dunia.
mendapatkan
agresif
tidak
opini
Threatens
yang
berimbang.
publik
Preemptive
akan
Konteks
negatif
Action”
menggunakan
berita tidak mengalami kendala berarti.
serangan yang mengancam kepentingan
Sementara karena kekurangmampuan
nasionalnya.22 Kemudian pada tanggal 4
dalam mengumpulkan berita luar negeri
Juli 2012 dengan tajuk berita Televisi
di negara-negara Arab, para wartawan
CNN “Iran threatens Missile Strike On
Arab lebih banyak menyandarkan pada
US bases in Middle East” memberitakan
kantor-kantor berita. Sehingga media
Iran berupaya meluncurkan pelurunya
massa di jazirah Arab ataupun media di
kepada target yang tepat yaitu kepada
50
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
Israel dan pangkalan Amerika Serikat.23
Amerika Serikat terhadap Iran melalui
Hal tersebut berdasarkan pernyataan
berbagai kebijakannya.
pejabat
berupa
Maka kebijakan politik luar negeri
tulisan tanpa ada pernyataan lisan yang
Amerika Serikat berupaya menaklukkan
disampaikan
Iran dengan berbagai cara.
Maka
Iran,
namun
oleh
hanya
pihak
keakuratan
berwenang.
beritanya
belum
memenuhi prinsip cover both side.
melakukan lobi kepada PBB dalam pemberian ekonomi,
KESIMPULAN
Seperti
embargo
dan
menempatkan
sanksi
pangkalan
militer di kawasan Timur Tengah hingga
Kebijakan
Politik
luar
negeri
menyebarluaskan
pengaruh
kepada
Amerika Serikat mencerminkan sebagai
negara-negara di jazirah Arab. Promosi
kekuatan
unipolar.
Sebagai
negara
kebijakan luar negeri Amerika Serikat
adidaya,
Amerika
Serikat
memiliki
dilakukan media massa Barat khususnya
keinginan untuk menjadi negara yang
media-media di Amerika Serikat.
superior. Sehingga ketika negara lain mengembangkan
postur
persenjataan
Propaganda dilakukan oleh pihak media
dengan
menempatkan
militer maupun teknologi nuklir dianggap
pemerintah, elit politik Amerika Serikat
sebagai
politik
sebagai narasumber utama. Namun,
Amerika Serikat berdasarkan ideologi
media-media Amerika Serikat seringkali
yang dianutnya, sehingga negara yang
bertindak tidak adil dalam pemberitaan
memiliki ideologi yang berbeda menjadi
menyangkut Iran. Penggalan pernyataan
ancaman.
dari pihak Iran tidak akurat karena
ancaman.
Kebijakan
Iran
merupakan
negara
mengalami
pergumulan
sejarah
yang dan
seringkali pernyataan yang disiarkan bukan
pernyataan
proses yang menempatkannya menjadi
kebenarannya
negara yang disegani di kawasan Timur
seringkali
Tengah.
provokatif
Selain
itu,
Iran
memiliki
lisan
sehingga
diragukan. memberitakan
dan
bersifat
Media secara tendensius
karakteristik yang unik karena memiliki
terhadap Iran. Agenda setting media
prinsip berseberangan dengan Amerika
Amerika
Serikat
internasional.
menempatkan Iran sebagai aggresor,
Walaupun Iran dianggap sebagai bagian
sebagai negara yang memiliki nafsu
poros kejahatan dunia, namun Amerika
berperang
Serikat mengakui keunggulan Iran dalam
nuklirnya.
dalam
politik
Serikat
menggunakan
seolah-olah
teknologi
hal teknologi nuklir, sumber daya alam dan pengaruh Iran di Timur Tengah. Hal tersebut dapat terlihat dari ‘ketakutan’ Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
51
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
1
publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/view/1597 /603. Diakses pada 19 April 2012.
2
William Blum. Some Thouhts that Occupy My Mind. Hal. 61. Target Iran, Lies. Propaganda. Provocation. ColdType. Januari 2012. http://www.coldtype.net/Assets.12/PDFs/0112.C oldType.pdf. Diakses pada 19 April 2012.
3
Tom Burghardt. Empires Don`t Apologise. Hal. 27. Target Iran, Lies. Propaganda. Provocation. ColdType. Januari 2012. http://www.coldtype.net/Assets.12/PDFs/0112.C oldType.pdf. Diakses pada 19 April 2012.
4
http://www.rakyatmerdeka.co.id/internasional/200 7/01/16/2571/Poros-Kejahatan-Itu-BernamaInggris,-Israel-dan-Amerika. Diakses pada 19 April 2012.
5
http://internasional.kompas.com/read/2012/03/22/ 04080355/Iran.Mengancam.Balik. Diakses pada 19 April 2012.
6
7
8
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
Policy. CSR Report for Congress for Members and Committees of Congress. 13 January 2010. Hal. 34. http://fpc.state.gov/documents/organization/1372 59.pdf. Diakses pada 19 April 2012. 12
Persepsi Rusia terhadap ancaman dan kebijakan terkait nuklir Iran tergantung oleh sejumlah faktor. Pada Januari 1995, Rusia telah menandatangani perjanjian untuk membangun infrastruktur nuklir di Bushehr dan menyediakan bantuan program nuklir bagi masyarakat sipil Iran. Moskow memelihara kerjasama untuk program nuklir secara legal, tepat dan tidak ada ancaman proliferasi. Pengiriman bantuan dari Rusia ke Bushehr selesai pada Januari 2008, tetapi rekator belum mulai dioperasikan. Iran : Regional Perspectives and U.S. Policy. CSR Report for Congress for Members and Committees of Congress. 13 January 2010. Hal. 44. http://fpc.state.gov/documents/organization/1372 59.pdf. Diakses pada 19 April 2012.
13
Dalam sektor energi, Iran telah bergabung bersama Suriah, Venezuela dan Malaysia untuk membangun kilang minyak bersama di Homs. Iran : Regional Perspectives and U.S. Policy. CSR Report for Congress for Members and Committees of Congress. 13 January 2010. Hal. 31. http://fpc.state.gov/documents/organization/1372 59.pdf. Diakses pada 19 April 2012.
14
Iran`s Nuclear Future. Critical US Policy Choices. RAND. 2011. Hal. 9. http://www.rand.org/content/dam/rand/pubs/mon ographs/2011/RAND_MG1087.pdf. Diakses pada 30 April 2012.
15
Iran`s Nuclear Future. Critical US Policy Choices. RAND. 2011. Hal. 21. http://www.rand.org/content/dam/rand/pubs/mon ographs/2011/RAND_MG1087.pdf. Diakses pada 30 April 2012.
16
Nurudin. Komunikasi Propaganda. Remaja Rosdakarya. Bandung. (2002). Hal. 35.
17
Brian White, Richard Little & Michael Smith. Issues in World Politics. Palgrave. New York. (2001). Hal. 214.
Kepentingan keamanan nasional dalam mempertahankan tanah air dari musuh potensial yang mengancam sehingga memungkinkan superioritas militer yang besar. Iran`s Nuclear Future. Critical US Policy Choices. RAND. 2011. Hal. 10. http://www.rand.org/content/dam/rand/pubs/mon ographs/2011/RAND_MG1087.pdf. Diakses pada 30 April 2012. Iran : Regional Perspectives and U.S. Policy. CSR Report for Congress for Members and Committees of Congress. 13 January 2010. Hal. 1-3. http://fpc.state.gov/documents/organization/1372 59.pdf. Diakses pada 19 April 2012. Iran : Regional Perspectives and U.S. Policy. CSR Report for Congress for Members and Committees of Congress. 13 January 2010. Hal. 5. http://fpc.state.gov/documents/organization/1372 59.pdf. Diakses pada 19 April 2012.
9
Iran`s Nuclear Future. Critical US Policy Choices. RAND. 2011. Hal. 10. http://www.rand.org/content/dam/rand/pubs/mon ographs/2011/RAND_MG1087.pdf. Diakses pada 30 April 2012. 10 Stephen Kinzer. RESET. Iran, Turkey, and America`s Future. ST. Martin`s Griffin. New York. (2010). Hal. 208. 11 Dukungan Iran kepada kaum Syiah Lebanon menjadi hubungan yang saling menguntungkan. Hizbullah dibiayai dan dukungan militer .Lebanon beraliansi dengan Iran untuk menekan Israel dan Amerika Serikat. Iran merupakan aktor yang regional yang berpengaruh di Lebanon dan merefleksikan prioritas kebijakan Lebanon. Iran : Regional Perspectives and U.S. 52
18
Ibid. Hal. 222.
19
Tom Burghardt. Empires Don`t Apologise. Hal. 28. Target Iran, Lies. Propaganda. Provocation. ColdType. Januari 2012. http://www.coldtype.net/Assets.12/PDFs/0112.C oldType.pdf. Diakses pada 19 April 2012.
20
Nassef M. Adiong. The US and Israel Securitization of Iran’s Nuclear Energy. http://www.iranoworld.ir/2nd/Papers/F23Adiong.pdf. Diakses pada 19 April 2012. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
21
http://www.washingtonpost.com/world/nationalsecurity/iran-is-prepared-to-launch-terroristattacks- in-us-intelligence-reportfinds/2012/01/30/gIQACwGweQ_story.html. Diakses pada 27 Juli 2012.
22
http://news.blogs.cnn.com/2012/02/21/iranthreatens-preemptive-action/ Diakses pada 27 Juli 2012.
23
http://www.youtube.com/watch?v=W3f4qrqagn. Diakses pada 27 Juli 2012.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
53
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
DAFTAR PUSTAKA
BUKU : Brian White, Richard Little & Michael
Nurudin.
(2001).
Komunikasi
Smith. (2001). Issues in World
Propaganda.
Politics. New York : Palgrave.
Remaja Rosdakarya.
Burchill, Scott and Linklater, Andrew.
Soeprapto,
R.
Bandung
(1997).
:
PT.
Hubungan
(1996). Theories of International
Internasional,
Relations.
dan Perilaku. Jakarta : PT. Raja
New York : St.
Martin’s Press. Inc.
Grafindo Persada.
Deutch, Karl W. (1978). The Analysis of Internastional Jersey : Griffits,
Relations.
New
Prentice-Hall Inc.
Martin. Pemikir
(2001).
Lima
Studi
Jakarta
:
Untuk
Analisis.
Jakarta : Erlangga.
Pengantar
Studu
Internasional.
Hamid. (2010). Teori Komunikasi Bogor
:
Ghalia
Indonesia.
Hubungan
Internasional. Bandung
:
Angkasa. Mas’oed,
Mochtar.
Kejahatan-Itu-Bernama-Inggris,Israel-dan-Amerika.
Diunduh
cle/view/1597/603. Diunduh pada 19 April 2012. http://www.coldtype.net/Assets.12/PDFs/ 0112.ColdType.pdf. Diakses pada
May Rudy, Teuku. (1993). Teori, Etika Kebijakan
http://www.rakyatmerdeka.co.id/internasi
http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/arti
Morissan, Andy Corry Wardhani, Farid
dan
WIB.
pada 19 April 2012.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Massa.
http://www.rakyatmerdeka.co.id Diunduh
onal/2007/01/16/2571/Poros-
Jackson, Robert and Sorensen, George.
Hubungan
INTERNET :
pada 20 Juli 2012 pukul 14.00
Holsti, K.J. (1988). Politik Internasional :
(2005).
Turkey, and America`s Future.
Puluh
Raja Grafindo Persada.
Kerangka
Stephen Kinzer. (2010). RESET. Iran,
New York : ST. Martin`s Griffin.
Hubungan
Internasional.
Sistem, Interaksi
19 April 2012. http://internasional.kompas.com/read/20 12/03/22/04080355/Iran.Menganc am.Balik. Diakses pada 19 April
(1990).
Ilmu
2012.
Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi.
Jakarta
:
LP3ES. 54
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Ica Wulansari, Doddy Wihardi
Propaganda Amerika Serikat Terhadap Iran …
http://www.rand.org/content/dam/rand/pu bs/monographs/2011/RAND_MG 1087.pdf. Diakses pada 30 April 2012. http://fpc.state.gov/documents/organizati on/137259.pdf. Diakses pada 19 April 2012. http://www.washingtonpost.com/world/na tional-security/iran-is-prepared-tolaunch-terrorist-attacks-in-usintelligence-reportfinds/2012/01/30/gIQACwGweQ_ story.html. Diakses pada 27 Juli 2012. http://news.blogs.cnn.com/2012/02/21/ira n-threatens-preemptive-action/ Diakses pada 27 Juli 2012. http://www.youtube.com/watch?v=W3f4q rqagn. Diakses pada 27 Juli 2012.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
55
PEMBENTUKAN DAN PRAGMATISME PEMBANGUNAN IDENTITAS NASIONAL DI WILAYAH ADMINISTRATIF KHUSUS STUDI KASUS: HONG KONG–MACAO
Jeanie Annissa
[email protected]
This paper describes the development issues of national identity in Hong Kong and Macao border region. This paper uses a qualitative methodology to collect data through literature research. This study concluded that there was strength of local identity in the special administrative region or Two Special Administrative Regions (SARS) which enhance the development of national identity in the border region. PENDAHULUAN
dalam
Pembangunan identitas nasional
istilahnya
Administrative
Two
Regions
Special (SARs).
1
di wilayah perbatasan merupakan topik
Identitas nasional dari wilayah SARs ini
utama
telah
yang
perlu
mendapatkan
terbentuk
melalui
arah
yang
perhatian. Perbedaan kesejahteraan dan
berbeda. Identitas lokal Hong Kong
ketimpangan pembangunan tanpa sadar
dibentuk melalui penyatuan nasional,
memiliki
sedangkan Macao identitasnya terpusat
kekuatan
persoalan
untuk
identitas
mengikis
nasional
yang
dalam
bentuk
warisan
berdampak pada kedaulatan Negara.
Keberhasilan
Berdasarkan
maka
nasional dalam pendefinisian Negara di
kajian tentang pembangunan identitas
kedua wilayah SARs tersebut, tidak
nasional menjadi isu utama di wilayah
terlepas dari usaha elite politik dan juga
perbatasan. Pengambilan objek wilayah
warisan nilai-nilai post-colonial.
didasari indikator laju perkembangan
nilai pendidikan kolonial dan media
pembangunan ekonomi dan kekuatan
massa
pengaruh
terjadi.
kekuatan identitas lokal. Dalam era post-
tersebut
kolonial, identitas nasional dalam kedua
memiliki kekuatan identitas kearifan lokal
wilayah SARs ini telah dibentuk melalui
yang
cara-cara
Selain
itu,
situasi
tersebut,
kebudayaan kedua
didasarkan
yang
wilayah
kepada
persoalan
sejarah. Hong Kong merupakan wilayah
pembangunan
budaya.
juga
yang
turut
identitas
2
Nilai-
mempengaruhi
berbeda
meskipun
mereka menjalankan aturan yang sama sebagai wilayah yang merdeka. Oleh
yang memiliki perbatasan dengan Macao. 1
Kedua wilayah tersebut merupakan area dua wilayah administrasi khusus atau 56
Bill, KP Chou, Building National Identity in Hongkong and Macao, East Asian Policy, Publication of East Asian Institute, Mica (P) 109/02/April-June 2010, Singapore, hal. 73. 2 Ibid Bill KP Chou, hal. 73-74 Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Jeanie Annissa
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
karena itu, upaya pemimpin politik dan
dan artikel baik elektronik maupun non-
pertimbangan
elektronik.
terhadap
pragmatis
identitas
masyarakat
dapat
diterima
diantara komunitas China-Hongkong.
3
HASIL
PENELITIAN
DAN
Dengan demikian, faktor sejarah, media
PEMBAHASAN
massa, dan campur tangan elite menjadi
a. Pembentukan Identitas Nasional di
tiga
indicator
yang
Perbatasan Hong Kong -Macao
mempengaruhi identitas
Identitas nasional terbentuk secara
nasional di wilayah perbatasan Hong
alamiah yang terjadi sebagai akibat
Kong -Macao.
pembagian sejarah dan budaya yang
pertumbuhan
pembangunan
berkembang didalam komunitas yang METODOLOGI PENELITIAN Penulisan metode
ini
dekriptif
Deskriptif
menggunakan
dan
adalah
terdapat di wilayah perbatasan. Identitas
eksplanasi.
metodologi
yang
nasional mampu menguatkan integrasi wilayah
territorial
dan
pengelolaan
stabilitas sosial. Kondisi fundamental
tentang
pemerintahan
objek penelitian pada satu masa tertentu
meningkatkan
dengan cara mengumpukan data berupa
serta promosi pembangunan nasional
kata-kata, gambar dan bukan angka-
dan melaksanakan kesejahteraan publik.
menghasikan
4
angka.
pengetahuan
Metode
penelitian
ini
Sebenarnya,
yang kapasitas
modern, pemerintah
periode setelah perang
menggunakan metode kualitatif dengan
dunia kedua, banyak bentukan koloni
mengumpukan instrumen pengumpulan
yang
data
independen.
berupa
dokumen
yang
dapat
berkembang
menjadi
Pembangunan
wilayah identitas
inti
nasional menjadi sebuah tugas penting
Penulisan ini hanya
yang harus diciptakan di wilayah yang
mendekripsikan informasi dan data yang
baru merdeka dengan beragam garis
tersedia tanpa pengujian hipotesa yang
pertimbangan seperti etnik, agama dan
berkembang.
bahasa. Seperti yang dijelaskan oleh
memberikan permasalahan.
jawaban 5
dari
Penelitian
dalam
penulisan ini dilakukan melalui teknik
Carlson,
pengumpulan data kepustakaan (library
merupakan suatu tanda yang membatasi
research)
data-data
bagian wilayah yang paling luar yang
sekunder seperti buku, makalah, jurnal
dikuasai oleh suatu Negara, sehingga
berupa
validitas
bahwa
batas
(boundary)
batas merupakan pemisah unit regional 3
Ibid Bill KP Chou, hal.74 4 LJ. Moleong, Metodologi Peneitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1998, hal. 6 5 John W. Creswell, Research Design, Jakarta : KIK Press, 2002, hal. 144. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
geografi secara fisik, social dan budaya.6 6
Si Hayati dan Ahmad Yani, Geografi Politik, PT. Refika Aditama, bandung, 2007, hal.45. 57
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
Jeanie Annissa
Selanjutnya, Anthony, D. Smith juga
penerapan sistem pendidikan “British”
menggambarkan
identitas
nasional
dalam system pendidikan lokal. Saat itu,
Collective
Cultural
pelajar menggunakan instruksi dalam
mengandung
bahasa inggris dengan alasan untuk
berbagai elemen dasar, seperti adanya
kemajuan karir dan kualitas pendidikan,
kekhasan bahasa, sentimen-sentimen,
walaupun masih terdapat depolitisasi
dan
dalam
sebagai
A
Phenomenon
yang
simbolisme
yang
merekatkan
sebuah komunitas yang mendiami teritori
penerapan
sistem
pendidikan
mereka.
7
tertentu. Dengan demikian pemaknaan
Modifikasi
sistem
batas tidak hanya diartikan garis tegas
berbasis
sebuah wilayah dalam peta tetapi juga
mengembangkan
persoalan karakter budaya yang berbeda
kerja
sehingga
budaya, sejarah dan politik. Buku-buku
membentuk
nilai
identitas
nasional dengan nilai yang berbeda pula. Kekuatan identitas nasional juga dipengaruhi
dari
niai-nilai
dalam
yang
Inggris
pendidikan
daripada
cenderung
hanya
produktifitas
tingkat
memahami
disediakan
apresiasi
berdasarkan
model
syllable dan tidak dipublikasikan tanpa sepengetahuan
pemerintah.
Materi
kurikulum pendidikan dan media massa.
sejarah China juga diselipkan yang
Pengaruh pendidikan dan media massa
relevansinya
dapat
masyarakat
China dan Hong Kong. Diskusi persoalan
tentang apa yang diketahui masyarakat
politik, bendera dan simbol Negara
mengenai
dan
dalam sistem pendidikan juga dilarang
keyakinan. Selama era kolonial, sistem
sampai pemindahalihan ke China tahun
pendidikan dan media massa di Hong
1997.
mendoktrinisasi
kekayaan
alam,
pada
Diawal
Kong dan Macao dikendalikan oleh
persoalan
tahun
politik
1980-an,
China. Di tahun 1950, sekolah Pro-
kewenangan
Beijing mengalami nilai-nilai sentimen
pemindahalihan
nasionalisme
perang
sistem politik demokratik. Pendidikan
dingin, mental dan ketakutan terhadap
politik menjadi kian relevan dengan
nilai komunisme memaksa pemerintah
banyaknya
Hongkong
menggunakan kurikulum lama, sehingga
China.
untuk
Setelah
menutup
beberapa
dipersiapkan
untuk
kebebasan
dalam
guru
yang
sekolah dan menerapkan kepada pelajar
berpotensi
nilai-nilai ideology pengendali pasar yang
kontroversi politik. Di sisi lain, pendidikan
saat
Aspek
di Macao juga mengalami depolitisasi,
pendidikan utilitarian menekankan nilai
tetapi dengan alasan yang berbeda.
itu
berada
di
Barat.
mengajarkan
mendidik
persoalan
Tidak seperti Hong Kong yang sangat 7
Anthony D, Smith, Nasionalisme:Teori, Sejarah, dan Ideologi, Erlangga, Jakarta, 2002, hal. 6. 58
keras
mengendalikan
kurikulum
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Jeanie Annissa
pendidikan,
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
Macao
lebih
mendekati
Pencitraan
yang
ditampilkan
media
adopsi nilai-nilai kebebasan. Tiap-tiap
massa Hong Kong ditafsirkan sebagai
sekolah diizinkan untuk mengkeasikan
pembentukan identitas yang kuat oleh
kurikulum
Macao.
sejarah dan mendikusikan
politik dan ideologi mereka masingmasing.
Destinasi
pendidikan
yang
Kemunculan identitas Hong Kong, diakibatkan
dari
pertumbuhan
gerak
paling diminati adalah China, Taiwan,
ekonomi di akhir tahun 1961 sehingga
Portugal, dan wilayah yang mengadopsi
masyarakat siap berkompetensi dalam
sistem pendidikan British (dalam hal ini
mempersiapkan ekonomi global. Dengan
UK dan Hongkong), sistem pendidikan
kesiapan
dan kurikulum mengalami koeksistensi di
pembangunan ekonomi melalui upaya
Macao.
mengendalikan
Nilai
ideologi
dikesampingkan
dalam
politik perbedaan
kurikulum.
sebagian enggan
Sehubungan dengan itu, media
Hong
bergabung
nasional
China,
diberikan
pembangunan
kesuksesan
penggunaan
terhadap
pasar
masyarakat
massa juga memainkan peranan dalam identitas,
Kong
membuat Hong
Kong
dengan
identitas
khususnya
setelah
kebebasan.
Disisi
pertumbuhan
lain,
ekonomi
film sangat ampuh untuk mengutuk
Macao
sejarah nasional ataupun regional yang
kasino memberikan dampak yang kurang
berkembang di masyarakat sehingga
positif
dapat
lokal. Keberhasilan ekonomi di Macao
membentuk
sebuah
identitas
melalui
terhadap
legalisasi
perjudian
kebanggan
identitas
komunitas. Hong Kong adalah pusat dari
hanya
tradisi
film-film.
masyarakat kaya dan persoalan korupsi
Masyarakat Hong Kong terhubung kuat
dalam sektor publik. Tanpa adanya
dalam kesan sinematik. Dampak media
kekuatan
massa di dua wilayah sangat berbeda.
Macao lebih rapuh untuk menerima nila
Jika media massa Hong Kong lebih
identitas
menekankan kontribusi pada formasi
masyarakat Hong Kong. Kondisi ini
identitas
terlihat
perkembangan
lokal,
melakukan
maka
formasi
Macao
identitas
nasional
dari
lokal,
China
banyaknya
sekelompok
masyarakat
daripada
masyarakat
sama.
Macao yang lebih bangga beridentitas
Perkembangan film di Macao hampir
China daripada Macao. Berikut ini akan
tidak
diuraikan dalam tabel.
berkembang
yang
tidak
menimbulkan
dalam
seni
sinematografi. Masyarakat Macao lebih sering
menyaksikan
film
ataupun
program televisi Hong Kong daripada program
televisi
lokal.
Banyaknya
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
59
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
Tabel 1. Identifikasi China dan Macao8
Jeanie Annissa
nasional Macao terhadap China masih
Bangga
Bangga
mengalami
menjadi
menjadi
halnya jika dilihat dari indikator wilayah
orang China
orang Macao
Hong Kong. Di tahun 1997 hingga 2002
1991
66,9%
53,6%
kondisi kebanggan identitas nasional
1999
74,1%
38,8%
sebagai
2006
79,5 %
65,8%
mengalami
Tahun
Sumber : Yu Chun Lu Guomin, Dazhong Zhengzhi Wenhua, (Popular Political Culture) dalam HuangShaolun, Yang Yuwan, Yun Baoshan, Zheng Hongtai (ed), Aomen Shehui shilu: Cong zhibiao yanjiu kan shenghuo sushi (Macao Society: A Quantity Analysis of Quality of Life), Hong Kong, Institute of Asia Pasific Studies, The Chinese University of Hong Kong, 2007, hal. 306.
Tabel 2. Deklarasi identitas Nasional Masyarakat Hong Kong9 Tahun
pasang
warga
surut.
Hong
banyak
Berbeda
Kong
tidak
perubahan
yang
besar. Tetapi di tahun 2007, prosentasi mengalami penurunan mencapai 7,6 %. Dalam pejelasan selanjutnya, kita lihat bagaimana
Hong
Kong
semakin
10
mengidentifikasi China . Jika ditinjau dari formasi sejarah Negara di Eropa, Rokkan11 berpendapat bahwa,
pusat
kekuatan
berdasarkan
territorial
“I am a
“I am a
dibangun
persoalan
Hong
Chinese”
ekonomi, sumber teknologi, dan warisan budaya ataupun agama yang secara
Konger” Dec 1997
35,8%
18,2%
negatif, terkait dengan formasi Negara
Dec 2002
31,1%
29,7%
dan integrasi nasional. Kekuatan pusat
Dec 2007
23,5%
27,2%
Sumber : HKU POP Site, www.hkupop.hku.hk/ dalam bentuk polling dengan pertayaan “ you would identify yourself as a Hong Kong citizen/ Chinese Citizen/ Hong Kong Chinese Citizen/ Chinese Hong Kong Citizen ? ”
wilayah territorial cenderung sebagai Negara kuat. Hong Kong merupakan pusat wilayah territorial yang kuat. Beijing
seringkali
khawatir
tentang pengawasan terhadap wilayah Hong
Kong.
Dalam
menghadapi
Dari gambaraan tabel tersebut
pimpinan mahasiswa dalam pergerakan
dapat diketahui bahwa rasa kebanggaan
pelajar tahun 1989, saat meningkatnya
identitas masyarakat Macao mengalami
penyerangan
tingkatan yang fluktuatif dari tahun 1991
pemilihan legislatif, pemilihan gubernur,
hingga tahun 2006. Dengan kata lain,
dan
kebanggan
identitas nasional, diartikan kekuasaan
8
terhadap
nilai
identitas
Dapat dilihat juga penjelasannya dalam tulisan Bill, KP Chou, Building National Identity in Hongkong and Macao, East Asian Policy, Publication of East Asian Institute, Mica (P) 109/02/April-June 2010, Singapore, hal. 76. 9 Dapat dilihat dalam Ibid, Hal. 76 60
China
10 11
tingkat
sebagai
Pro-Beijing
distrik.
dalam
Pembangunan
sesuatu
hal
yang
Ibid, hal. 76 Ibid, hal. 76 Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Jeanie Annissa
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
penting12 Sesaat setelah pemindahalihan
menugaskan bidang pers pendidikan
kekuasaan,
Tung
untuk
menekankan
persoalan
Chee
Hwa
pendidikan
mengkompilasi
buku
melalui
subjek "pendidikan moral dan warga
nasional yang dimiliki oleh sejarah dan
negara"
ke
sebuah
penerbit
yang
budaya China.
berbasis di Beijing. Melalui tindakan
Kurikulum mata pelajaran sejarah
tersebut, maka isi dari buku teks akan
direvisi
menyatu dengan ideologi beijing dan
juga
untuk
meningkatkan
komponen pada hubungan kontemporer
interpretasi resmi patriotisme.14
Cina dan Cina-Hong Kong serta untuk memperkuat
konsepsi
bahwa
diluncurkan untuk memberikan saran
Hong Kong tergantung pada China.
bagi guru sekolah mengenai pendidikan
Silabus sejarah di tingkat SMP menyoroti
patriotik, seperti prosedur mengibarkan
kontribusi China untuk pembangunan
bendera
Hong Kong dan transisi Hong Kong
kebangsaan
untuk
China.
sekolah Macao telah disubsidi untuk
keberhasilan Hong Kong adalah hasil
mengatur pendidikan wisata ke China
dari kebaikan pemerintah China, seperti
bagi siswa sekolah. Melalui wisata ini,
pemberian
siswa
menjadi
murah
dan
siswa
Sebuah pusat situs web pendidikan
bagian
pasokan air
dari
bahan
bersih,
pangan
modal
dan
nasional
dapat
dan
dimainkan.
berkunjung
saat
lagu
Sejak
2004,
ke
"basis
patriotik" China - yakni sebuah situs
kewirausahaan dari China setelah 1949.
bersejarah
Sebaliknya, kontribusi Hong Kong untuk
tentang invasi China dalam menghadapi
modernisasi China itu tidak disebutkan.
imperialis barat dan yang menunjukan
Kondisi ini mencerminkan penerapan
superioritas budaya China dan kemajuan
doktrin terhadap keluhuran China dalam
ilmu pengetahuan, dan / atau terkait
pemberian
dengan prestasi partai komunis China.
bantuan
terhadap
Hong
Kong.13
menggambarkan
Hingga Januari 2009, lebih dari 18.000
Di macao, pemerintah SAR telah mengadakan dan mensubsidi asosiasi masyarakat
yang
perjalanan studi wisata.15
mengadakan
Di Macao, siaran televisi saluran
perayaan hari nasional dan pendirian
TDM mengikuti contoh dari pemerintah
hari Macao, serta kegiatan mengutuk
Hong Kong untuk memproduksi film
"gerakan separatis" di Tibet dan Taiwan.
pendek dengan menggunakan latar lagu
Untuk menghasilkan bahan mengajar
kebangsaan China. Film Dokumenter
dan membaca, maka biro pendidikan
yang diproduksi oleh saluran televisi
12
14
13
untuk
mahasiswa telah berpartisipasi dalam
Ibid, hal. 77 Ibid, hal. 77
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
15
Ibid, hal. 77. Ibid, hal. 77. 61
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
Jeanie Annissa
China disiarkan untuk menyebarkan citra
pembentukan identitas masyarakat Hong
positif dari China. Dukungan publik untuk
Kong yang belum tercapai. Leung dan
hukum keamanan negara yang disahkan
lee18 menunjukkan bahwa identitas lokal
pada 2009 merupakan indikasi dari
bertahan setelah upaya serah terima.
perasaan seluruh wilayah patriotik. Pada
Bahasa Kanton menjadi lebih umum
Oktober
Macao
digunakan di antara elit politik dan bisnis.
mengeluarkan draf perjanjian keamanan
Mandarin tidak pernah mendapatkan
untuk
eksekutif
status yang sama seperti bahasa Inggris
Edmund Ho mengatakan bahwa RUU itu
yang terjadi di era kolonial. pasukan Pro
ditujukan untuk melindungi "kedaulatan
Beijing dan media massa di Hong Kong
negara, dan unifikasi, integritas dan
menyesalkan
keamanan wilayah negara". Meskipun
Hong Kong tidak memiliki rasa identitas
kemungkinan
asasi
China yang kuat. Leung Chung Yin,
diterima di
Convenor non-resmi anggota Dewan
2008,
pemerintah
konsultasi.
Kepala
melanggar
hak
manusia, tetapi RUU tetap
16
seluruh wilayah dukungan publik.
Eksekutif
bahwa,
Hong
banyak
Kong
orang
menunjukkan
Sebuah survei yang dilakukan oleh
bahwa, orang muda kebanyakan menulis
serikat umum asosiasi lingkungan sosial -
menggunakan "Inggris" dalam bentuk-
sebuah
bentuk
asosiasi
Pro-Beijing-
aplikasi
menyatakan
responden
itu
Hong Kong tidak menggunakan istilah
walaupun hampir 50 persen dari seluruh
Beijing-terpusat "di China" tapi "kembali
responden masih banyak yang belum
ke China", hal ini menyiratkan warisan
mengerti. Sementara itu, pemerintah
kolonial bahwa China dianggap sebagai
menerima 657 surat dari individu selama
wilayah asing.19
RUU
surat
yang
masyarakat,
97
dikirim persen
kelompok menyatakan
17
pejabat
Namun, data survei menunjukkan
periode pengesahan RUU tersebut. Dari 127
banyak
Li
menemukan bahwa lebih dari 90 persen mendukung
bahwa
pekerjaan.
gambaran yang kontras. Program opini publik
di
Universitas
Hong
Kong,
menemukan bahwa orang Hong Kong
mendukung RUU tersebut.
menyebut diri sebagai orang China b. Pragmatisme
Pembangunan
pada tahun 1997 menjadi 34,4 persen
Identitas Nasional Dampak
meningkat dari 18,6 persen responden
untuk
membangun
pada
2008.
Mereka
yang
adanya
mengidentifikasi diri mereka sebagai
efektivitas konsensus kebijakan pada
seorang Hongkongers turun dari 34,9
16
18
identitas
17
nasional
Ibid, hal. 77. Ibid, hal. 78.
62
adalah
19
Ibid, hal. 78. Ibid, hal. 78. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Jeanie Annissa
persen
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
menjadi
21,8
persen
pada
Tobacco Hong Kong yang dimiliki Sing
periode yang sama. Pada bulan april
Dao perusahaan berita yang mengelola
2003, 57,1 persen dan 31,9 persen
sebuah surat kabar China, Sing Dao
responden dalam survei lain mengklaim
Daily dan surat kabar Inggris Hong Kong
bahwa mereka Hongkongers dan China.
standar harian.22
Pada bulan Oktober 2008, persentase turun menjadi 51,6 persen sedangkan 20
yang kedua naik menjadi 37,0 persen. Menariknya,
pertimbangan
Lai menunjukkan bahwa laporan berita
dari
mungkin
media
telah
massa
disensor
tertentu
oleh
pihak
berwenang China dan dianggap anti-
pragmatis dari pemerintah dan rakyat
China.
membentuk identitas nasional dari dua
disuruh menyempurnakan tulisan kritik
wilayah SAR dengan cara yang berbeda.
mereka
Di Hong Kong, pragmatisme membantu
Wartawan dari daratan ditunjuk untuk
untuk menumbuhkan identitas China.
posisi senior sementara mereka yang
Beberapa media massa lokal diambil alih
kritis
oleh konglomerat dengan investasi besar
dipaksa mengundurkan diri. Laporan-
di daratan China dan terkooptasi oleh
laporan berita negatif, seperti korupsi
penguasa. Misalnya, diakuisisinya Koran
pemerintah China
Wa –berita pagi China Selatan yang
terutama laporan 1989 mengenai insiden
menggunakan
Lapangan Tiananmen yang dikatakan
bahasa
Inggris-
oleh
Editor
memiliki
Robert Kuok dari perusahaan berita
orang
Murdoch tahun 1993.
terhadap
terhadap
seorang kebangsaan China Malaysia 21
dan
China.
dipecat
dan
atau
kebrutalan -
keterkaitan
Kong
dengan China.
senior
pemerintah
Beijing
banyak Hong
wartawan
dari
dengan
identifikasi
Jika laporan negatif
Bisnis Kuok di China mencakup
tentang China dapat diminimalisir, maka
perusahaan botol untuk Coca Cola,
masyarakat Hong Kong mungkin suatu
kepemilikan
hari akan menjadi lebih bersedia untuk
50%
dunia
pusat
perdagangan dari Beijing, penyulingan
merangkul identitas China.23
minyak dan properti komersial. Sebelum
Di
Macao,
serah terima, ia diundang untuk menjadi
membentuk
penasihat masalah Beijing-Hong Kong.
dengan cara lain. Kerja keras baik di
Pada tahun 2003, Charles Ho-pendiri
sektor
anggota komite dari kongres nasional
mengembangkan ekonomi telah sengaja
dari konferensi konsultatif politik rakyat
dibudidayakan melalui identitas lokal
China
dan
CEO
British
identitas
pragmatisme
publik
dan
rakyat
swasta
Macao
dalam
American 22
20
Ibid, hal. 79. 21 Ibid, hal. 79 Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
23
Ibid, hal. 79 Ibid, hal. 79
63
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
peninggalan
budaya.
Setelah
serah
selesai,
Jeanie Annissa
tampilan
benteng
akan
terima, pemerintah SAR ditentukan untuk
sepenuhnya diawasi dan masyarakat
menggunakan
sebagai
tidak lagi dapat melihatnya dari kejauhan.
daya tarik wisatawan selain wisata area
Rencana pembangunan memprovokasi
judi dan wisata seks, sehingga untuk
protes massa kampanye publik "seperti
mendiversifikasi
demonstrasi, kampanye tanda tangan
warisan
kota
ekonomi
berbasis
kasino, dan meningkatkan kampanye
dan
promosi pada warisan tersebut. Pada
memprotes
tahun 2005, "Kota Bersejarah Macao"
Hasil
dengan
dikirim
perwakilan
Portugis
dan
seminar
diselenggarakan rencana
komplain ke
untuk
pembangunan.
masyarakat
UNESCO.
tersebut
Setelah
itu,
arsitektur China itu tertulis di Situs
perwakilan UNESCO pergi ke Macao
Warisan Dunia UNESCO. Pada tahun
untuk menyelidiki dan memperingatkan
2009,
pemerintah
Beijing
perlindungan hukum warisan baru untuk
menghancurkan
tampilan
menyesuaikan dengan praktek terbaik
Segera setelah itu, pemerintah Macao
internasional perlindungan warisan.
mengumumkan
pemerintah
meluncurkan
akan
untuk benteng.
menurunkan
Promosi kampanye seluruh wilayah
ketinggian proyek hingga di bawah 90
berpusat pada kekhasan warisan budaya
meter. Kantor penghubung mengikuti
dan peningkatan dimensi lokal identitas
dan menurunkan kantor pusat baru untuk
Macao
88 meter, dengan tiga lantai kurang dari
yang
dibuktikan
dengan
pelestarian gua benteng. Benteng yang merupakan
pengelompokan
proyek yang direncanakan.24
benteng,
Kampanye massa di Benteng Guia
kapel, dan mercusuar. Benteng dan
bukan hal yang lumrah bagi masyarakat
kapel dibangun antara 1622 dan 1638.
Macao. Orang Macao jarang turun ke
Mercusuar, dibangun antara 1864 dan
jalan atau secara terbuka dihadapkan
1865, adalah salah satu mercusuar yang
kepada pihak berwenang karena ukuran
paling awal di sepanjang pantai China itu.
kecil kota dan kontrol yang luas akibat
Pada bulan agustus 2006, pemerintah
dari otoritas atas sumber daya politik,
SAR mengumumkan telah menyetujui
peluang usaha dan bahkan kepentingan
proyek-proyek konstruksi di samping
pribadi. Protes terbuka biasanya hanya
atas bukit. Proyek-proyek termasuk di
berkisar masalah mata pencaharian,
beberapa bangunan bertingkat tinggi
persaingan untuk pekerjaan dari pekerja
diukur lebih dari 100 meter, termasuk
migran dan tempat tinggal bagi para
kantor
kantor
anak yang lahir di daratan Macao.
dari
Kampanye untuk pelestarian Benteng
pusat
penghubung
baru pusat
dari (wakil
pemerintah Beijing di Macao).Setelah 64
24
Ibid, hal. 80 Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Jeanie Annissa
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
Guia berbeda dari protes masa lalu,
menghubungkan identitas lokal dengan
mereka adalah yang terkait dengan
yang nasional.25
melestarikan
memori
kolektif
atas
warisan sejarah. Warisan telah secara bertahap
menjadi
identitas
KESIMPULAN
umum
bersama orang Macao.
Hong Kong dan Macao merupakan wilayah yang termasuk dalam wilayah administrative khusus di
c. Kebangkitan
nilai
Identitas
Nasional
China. Hong
Kong dan Macao adalah wilayah yang saling
berbatasan,
namun
memiliki
Bangunan identitas nasional telah
upayah pembangunan identitas nasional
di agendakan kedua pemerintah SAR
yang berbeda antar satu sama lain.
untuk integrasi lebih lanjut. Dengan
Hong
kekuatan
menggunakan pembangunan ekonomi
negara
dan
tindakan
Kong
lebih
cenderung
pemerintah diharapkan dapat memupuk
dan
rasa kepemilikan China. Generasi muda
pendidikan,
direndam dalam upaya anti China, dan
menunjukan
diajarkan untuk mencintai China. Mereka
nasionalnya melalui warisan kebudayaan
akan lebih menerima China daripada
yang dikembangkan.
orang tua mereka atau kakek-nenek
Situasi ini tidak terlepas dari peran dan
mereka
pengaruh
yang
secara
pribadi
telah
pengawasan
terhadap
sedangkan
bidang
Macao
apresiasi
sejarah
lebih
identitas
wilayah
tersebut.
mengalami penderitaan di bawah rezim
Walaupun kedua wilayah tersebut dalam
komunis.
wilayah China tetapi latar belakang
Identitas
membentuk
berkembang di lebih dari satu arah.
sejarah
Sementara wilayah administratif SAR
penerapan
berupaya
mengembangkan
kebangsaan. Hong Kong yang lebih
identitas negara yang tergabung dalam
mendekati penggunaan pola Inggris dan
keidentitasan China, hanya saja identitas
menggunakan
lokal Macao berpusat pada warisan
berbasis
budaya
secara
pembangunan dianggap dapat merusak
tersembunyi. Ikatan emosional dengan
nilai identitas nasional mereka terhadap
warisan budaya dapat ditelusuri kembali
China.
ke
membatasi dan mengawasi peran bidang
untuk
yang
upaya
ke
muncul
pemerintah
mendiversifikasi kasino
telah
ekonomi
dalam
warisan
untuk
membuat
perbedaan
pembangunan
metoda
Barat
Oleh
identitas
pendidikan
untuk
karenanya,
berbasis
pendidikan
di
budaya,
menghindari
krisis
Hong
dalam
Kong
identitas
upaya
China
untuk nasional
walaupun hal ini bertentangan dengan logika ekonomi rakyat Hong Kong yang Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
25
Ibid, hal. 80.
65
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
masyarakatnya. peningkatan nasional
Selain
pembangunan juga
penanaman
itu,
dilakukan
doktrin
sejarah
upaya
membatasi dan mengawasi secara ketat
identitas
di bidang pendidikan. Macao juga tidak
melalui
menanamkan doktrinisasi melalui bidang
melalui
sinematografi.
bidang sinematografi. Sedangkan
dalam
Tetapi,
masyarakat
Macao telah dijejali dengan film-film konteks
Macao,
Hong Kong yang banyak menanamkan
pembangunan identitas nasional lebih
nilai-nilai
didasarkan
identitas
pada
Jeanie Annissa
warisan
kekayaan
patriotik
dan
kebanggaan
ke-China-annya.
budaya melalui pengembangan wisata
demikian,
budaya dan tidak hanya menekankan kepada
tidak
langsung
masyarakat
mengalami
koneksi
dan
pembangunan
identitas
prostitusinya yang selama ini melabeli
dengan China.
Macao.
66
wisata
Pemerintah
perjudian
Macao
secara
Dengan
nasionalnya
tidak
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Jeanie Annissa
Pembentukan Dan Prakmatisme Pembangunan Identitas Nasional …
DAFTAR PUSTAKA
Bill, KP Chou, Building National Identity in Hongkong and Macao, East
LJ.
DATA ELEKTRONIK : HKU POP Site, www.hkupop.hku.hk/
Asian Policy, Publication of East
dalam
Asian
(P)
pertayaan “ you would identify
109/02/April-June 2010, Singapore.
yourself as a Hong Kong citizen/
Moleong,
Chinese
Institute,
Mica
Metodologi
Kualitatif,
Peneitian
Bandung,
Remaja
bentuk
polling
Citizen/
Hong
dengan
Kong
Chinese Citizen/ Chinese Hong Kong Citizen ? ”
Rosda Karya, 1998. John W. Creswell, Research Design, Jakarta : KIK Press, 2002. Sri Hayati dan Ahmad Yani, Geografi Politik,
PT.
Refika
Aditama,
bandung, 2007. Anthony D, Smith, Nasionalisme:Teori, Sejarah, dan Ideologi, Erlangga, Jakarta, 2002. Yu Chun Lu Guomin, Dazhong Zhengzhi Wenhua, (Popular Political Culture) dalam
HuangShaolun,
Yuwan,
Yun
Baoshan,
Yang Zheng
Hongtai (ed), Aomen Shehui Shilu: Cong
Zhibiao
Yanjiu
Kan
Shenghuo Sushi (Macao Society: A Quantity Analysis of Quality of Life), Hong Kong, Institute of Asia Pasific Studies, The Chinese University of Hong Kong, 2007.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
67
ISU LINGKUNGAN HIDUP DALAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL R.M. Aria Ranggakusumah
[email protected]
ABSTRACT After cold war era and globalization, a non-traditional or low politics issue became main issue with common and conventional issue on international relation, such war, military threat, and other high politics issue. How a climate change and others environmental issue can affect a human security? Did global warming could create a conflict? In this journal, the writer tries to explore and understand the process and connection of environmental issue became a human security problem. The writer hopes this journal could give some explanation and understanding about Environmental Security. Keywords: Environmental Security, Climate Change, Kyoto Protocol, Human Security PENDAHULUAN
Isu yang saat ini sedang ramai masyarakat
dibicarakan adalah masalah lingkungan.
internasional setelah usai perang dunia II
Hal ini terkait dengan beragamnya isu
dan sejak berakhirnya Perang Dingin
lingkungan yang muncul. Jika keamanan
banyak terjadi perubahan. Isu-isu yang
internasional dan ekonomi global adalah
muncul dalam hubungan internasional
dua isu utama tradisional dalam politik
tidak lagi hanya berkisar pada masalah
dunia dalam Hubungan Internasional,
konvensional seperti keamanan, perang,
maka
dan militer atau yang biasa disebut
lingkungan hidup telah muncul sebagai
sebagai isu high politics. Pembicaraan
isu
dan perdebatan sudah tidak lagi hanya
Internasional1. Permasalahan lingkungan
berkisar pada perebutan kekuasaan dan
yang
wilayah
memprihatinkan
Konsentrasi
terlibat.
antar
negara-negara
yang
konsentrasi
dan
Namun
saat
utama
ini
ketiga
semakin
dapat
dalam
lama sudah
dikatakan
Hubungan
semakin
menjadi
isu
keamanan
transnasional
pembicaraan yang menjadi masalah-
terimplikasi
terhadap
masalah
yang
nasional, regional dan global. Hal ini
sekarang
berkaitan
ini
adalah
yang keamanan
dengan
isu-isu
non-
karena segala sesuatu yang berasal dari
atau
isu-isu
non-
masalah internal dari suatu negara yang
tradisional. Isu-isu low politics seperti
berdampak kepada negara lain (cross-
ekonomi rakyat dan mikro, Hak Asasi
border).
konvensional
Manusia
(HAM),
feminisme,
dan
lingkungan menjadi isu-isu yang lebih diperhatikan. 68
1
Gareth Porter & Janet brown, Global Environtmental Politics, (U.S : Westview Press Inc, 1991), hal 2 Transnasional Vol .6 No.2 Juni 2011
R.M. Aria Ranggakusumah
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
Masalah-masalah yang
terjadi
lingkungan
antara
lain
seperti
konferensi "Human
internasional
Environment"
mengenai
di
Stockholm,
kebakaran hutan, penangkapan ikan
Swedia4. Pada tahun 1989, negara-
dengan bahan peledak, penebangan
negara yang tergabung dalam Group of
hutan
Seven (G7) yaitu Amerika Serikat (AS),
dengan
pembuangan
sembarangan,
limbah
di
laut,
dan
Kanada,
Inggris,
sebagainya. Saat ini isu pemanasan
Perancis,
dan
global dan perubahan iklim atau lebih
pertemuan di Paris untuk membicarakan
dikenal dengan istilah Global Warming
tentang masalah lingkungan. Pertemuan
menjadi isu-isu yang hangat dibicarakan.
besar selanjutnya merupakan pertemuan
Global warming memiliki arti kenaikan
berkala Konferensi Perserikatan Bangsa-
suhu rata-rata bumi di atmosfir, bumi dan
Bangsa (PBB) tentang Lingkungan Hidup
lautan. Dengan meningkatnya suhu rata-
dan Pembangunan di Rio de Janero,
rata bumi sebesar 0.6 derajat celcius di
Brasil
abad ke-20 ini, menyebabkan berbagai
pertemuan
macam masalah, seperti mencairnya
lingkungan hidup yang pertama dalam
lapisan es di Antartika yang berpengaruh
sejarah5. Kemunculan isu lingkungan ini
terhadap ketinggian air laut, perubahan
memang berasal dari kondisi lingkungan
tingkat curah hujan, erosi ekosistem
di
sampai
kekeringan
di
2
daratan.
pada
Jepang, Italia
1992,
mengadakan
dan
tingkat
Jerman,
merupakan
global
negara-negara
mengenai
industri,
namun
Isu
pertimbangan untuk mengatasi masalah
lingkungan ini pada awalnya merupakan
lingkungan ini adalah dampak yang
isu yang dimunculkan oleh negara-
muncul di seluruh kawasan didunia6.
negara besar yang mulai memperhatikan
Sejak
masalah
Kemudian,
menilai bahwa perlindungan lingkungan
perhatian negara-negara besar tersebut
hidup menjadi tanggung jawab bersama
terhadap
dan perlindungan lingkungan hidup tidak
lingkungan.
isu
lingkungan
ini
pada
itu,
masyarakat
akhirnya mendapatkan perhatian yang
terlepas
besar
ekonomi dan sosial.
dari
media,
yang
kemudian
menjadi salah satu topik yang paling diperhatikan di dunia politik3. Isu lingkungan hidup menjadi
dari
aspek
internasional
pembangunan
Kesadaran ini muncul dengan pertimbangan bahwa ancaman masalah lingkungan
akan
berdampak
pada
agenda penting masyarakat internasional
masalah lain seperti kesehatan manusia,
di forum regional dan multilateral sejak
keseimbangan
tahun
4
1972
setelah
pelaksanaan
2
Anonim, http://timeforchange.org/definition-forglobal-warming-what-is-global-warming 3 Gareth Porter… Op.Cit.,hal 1 Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
habitat
dan
masalah
Robert Jakson & George Sorensen, Pengantar Studi hubungan Internasional, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005) hal 324 5 Ibid. 6 Gareth Porter… Op.Cit.,hal 2 69
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
R.M. Aria Ranggakusumah
ekonomi. Sehingga, kesadaran akan
security dan berupaya untuk memahami
ancaman
keamanan
masalah
membawa
anggapan
ini
nasional
lebih
mendalam
bahwa
dan/atau mendasar melalui keamanan
bisa
manusia. Berdasarkan konsep human
diselesaikan jika hanya pada kebijakan
security, pandangan keamanan lebih
satu
terpusat
masalah
pada
lingkungan
lingkungan
negara
membutuhkan
ini
tidak
saja global
sehingga environmental
movement untuk dapat menyelesaikan masalah
lingkungan
Sebagai
tambahan,
7
secara
pada
dibutuhkan
manusia
demi
yang
stabilitas
lebih
nasional,
regional dan global. Sehingga acuan
efektif .
utama dalam isu kemanan seharusnya
ketergantungan
lebih menitikberatkan kepada keamanan
antara lingkungan dan aspek politik luar
manusia. Terdapat empat kemungkinan
negeri seperti keamanan, pencegahan
yang
konflik dan migrasi sekarang sedang
konsentrasi keamanan secara tradisional
ramai diperdebatkan secara global.
dengan beberapa penyebab tekanan,
dapat
konflik POTENSI
KONFLIK
DALAM
ISU
dan
perubahan
direlasikan
kepada
instabilitas.
Pertama,
lingkungan
telah
LINGKUNGAN SEBAGAI ANCAMAN
menyebabkan konflik dan ketegangan
KEAMANAN
dibeberapa tempat di dunia. Kedua, Dalam
lingkungan
dalam
Internasional,
kita
mengkaji
isu
Hubungan tidak
dapat
meningkatnya
perubahan
lingkungan
memungkinkan timbulnya konflik antar negara.
Ketiga,
instabilitas
melepaskan keterkaitan isu lingkungan
menyebabkan
dengan
dapat
dan keempat, perubahan lingkungan
muncul . Buruknya keadaan lingkungan
dapat lebih meluaskan efek buruk pada
yang
human security, seperti konflik etnik,
potensi
konflik
yang
8
disebabkan
oleh
masalah
lingkungan memiliki pengaruh secara
permasalahan
langsung terhadap human security. Hal
populasi,
ini karena manusialah yang mengalami masalah
bencana
alam
kelangkaan
tekanan makanan,
Isu lingkungan ini pada akhirnya dapat
pemikir
Hubungan
ketegangan
mencoba
untuk
mengaitkan
langsung
antara
masalah
dengan
perbatasan,
kesenjangan, dan lain-lain .
berkurangnya sumber daya alam. Para
lingkungan
lingkungan,
9
dan
Internasional
kerusakan
dapat
membawa yang
pada
konflik
akhirnya
dan dapat
secara
mengancam pada masalah keamanan
kerusakan
dibeberapa tempat didunia, misalnya
konsep
human 9
7 8
Gareth Porter… Loc.Cit. Robert Jakson… Op.Cit.,hal 325.
70
Bob Sugeng Hadiwinata, Environmental Security in Southeast Asia: Challenges for ASEAN, (Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, vol.1, no. 3, 2005) hal. 177-191. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
R.M. Aria Ranggakusumah
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
pertentangan dalam mendapatkan air
memiliki kelangkaan air, negara-negara
dan
wars),
tersebut menggantungkan ketersediaan
penguasaan sumber air dan makanan
air pada sungai yang melalui negara
tertentu oleh kelompok tertentu (ethnic
mereka
warfare), dan perpindahan penduduk ke
negaranya. Potensi konflik dapat muncul
tempat yang menjanjikan untuk bisa
disini ketika ada beberapa negara yang
bertahan. Dari dampak-dampak yang
bergantung pada sumber air yang sama
ditimbulkan tersebut dapat mendorong
ketika masalah kelangkaan air mulai
pada pertentangan politik, ketegangan
muncul. Contohnya adalah mengenai
antar etnis, instabilitas sosial, kemudian
kelangkaan sumber daya alam yang
meluas pada instabilitas regional dan
menimbulkan konflik internasional adalah
kawasan.
makanan
(resource
di
luar
teritorial
dapat
dikatakan
perselisihan atas sumber air di Timur
lingkungan
sebagai
Tengah11. Konflik sumber air di Timur
sebuah/bagian dari ancaman terhadap
Tengah bukanlah isu baru, melainkan
masalah security.
sudah ada di wilayah tersebut dalam
bahwa
Sehingga
ataupun
isu
Resource
Wars
terjadi
ketika
waktu
yang
lama.
Kawasan
Timur
manusia, kelompok manusia, ataupun
Tengah sangat kering dan konflik atas
negara-negara,
dalam
sumber air di kawasan itu bermula dari
memperebutkan sumber daya tertentu,
abad ketujuh sebelum Masehi. Sekarang
seperti persediaan air, minyak, kayu,
isu
mineral, dan sebagainya10. Perubahan
Arab/Israel. Lembah sungai Jordan yang
iklim
warming
relatif kecil dimiliki bersama oleh Suriah,
memunculkan
Israel, Jordanis, dan Lebanon, tidak ada
konflik, misalnya dalam persediaan air.
sumber air lainnya. Liga Arab berupaya
Walaupun sangat jarang negara-negara
untuk mengambil alih sungai Jordan dari
terlibat dalam perang karena masalah
Israel
persediaan air, namun, potensi konflik
merupakan salah satu faktor utama
terhadap
dalam perang antara Israel dan negara-
bersaing
akibat
memungkinkan
global untuk
masalah
ini
tidak
pernah
ini
menjadi
diawal
1960.
Tindakan
telah
masalah
dimenangkan Israel. Lebih dari sepertiga
signifikan di beberapa bagian di dunia.
suplai air di Israel saat ini berasal dari
Hal ini terkait dengan meningkatnya
wilayah yang dikuasai sejak perang
pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan
1967. Sumber air di Timur Tengah
indutrialisasi. Di beberapa negara yang
merupakan contoh tentang bagaimana
satu
1967
itu
negara
salah
pada
dari konflik
menurun. Kelangkaan air dan makanan menjadi
Arab
bagian
yang
10
Michael T. Klare, Global Warming Battlefields : How Climate Change Threatens Security, (Current History, vol. 106 no.703, 2007) hal 357.
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
11
Robert Jakson… Op.Cit.,hal 324 71
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
R.M. Aria Ranggakusumah
kelangkaan lingkungan hidup yang dapat
misalnya dengan meningkatnya jumlah
memperburuk konflik antar negara.
pengungsi dari Meksiko ke AS semakin
Selanjutnya, sebagai
hasil
ethnic
dari
bentuk
warfare
meningkatkan
konflik
pengangguran,
tingkat dan
kriminalitas,
sebagainya.
Hal
lingkungan. Ethnic Warfare adalah suatu
yang sama terjadi pula di Eropa dimana
kondisi
adanya
banyak pengungsi yang datang dari Sub-
pemerintahan yang eksis atau otoritas
Sahara Afrika ke Eropa karena masalah
yang kuat, sehingga menyebabkan suatu
kekurangan air dan rusaknya agrikultur
persaingan di dalam suatu negara dalam
akibat pemanasan global.
dimana
tidak
mengontrol sumber daya alam yang potensial12. Hal ini terkait dengan tidak
KETERLIBATAN NEGARA DAN MNC
adanya kontrol dari pemerintah yang
DALAM
berkuasa yang dapat mengendalikan
HIDUP
sumber daya alam yang dimiliki dalam satu
negara,
sehingga
terjadi
MASALAH
Perubahan
LINGKUNGAN
iklim
yang
terjadi
tidaklah semata-mata merupakan proses
penguasaan sumber daya oleh satu
alam
kelompok
ketiga
Keterlibatan aktor negara dan MNC
perpindahan
dapat menjadi konsentrasi pembicaraan
penduduk ke tempat yang menjanjikan
dalam permasalahan ini. Negara dengan
untuk
mendahulukan
tertentu.
adalah
Dampak
perpindahan
bisa
bertahan
atau
migrasi.
yang
Buruknya keadaan alam yang dapat
dari
mengancam
kegiatan
mendorong migrasi
ke
menjanjikan.
kehidupan
manusia
terjadinya tempat Misalnya,
gelombang yang bagi
segi
tidak
memiliki
kepentingan
ekonomi,
akan
produksi
mendapatkan
untuk
keuntungan
sebab.
nasional, memacu dapat negara
lebih
melalui perdagangan. Kegiatan produksi
negara
tersebut tidak lepas dari meningkatnya
kepulauan yang terancam “tenggelam”
polusi
sebagai
konsekuensinya.
akibat pemanasan global, penduduknya
Sehingga ini dapat menyebabkan efek
akan berpindah ke daerah atau negara
rumah kaca dan pemanasan global
lain yang lebih aman. Arus perpindahan
seperti yang telah terjadi.
ini sangat mungkin terjadi tidak hanya
Seperti yang sudah disinggung
dalam kapasitas jumlah penduduk yang
diatas, kegiatan produksi dan eksploitasi
sedikit, tapi juga dalam jumlah yang
MNC di negara-negara lain berkontribusi
besar. Arus migrasi ini pada akhirnya
besar terhadap terjadinya fenomena ini.
memiliki dampak bagi negara lain yang
MNC merupakan aktor non-negara yang
menjadi
berpengaruh karena memiliki dampak
12
tempat
tujuan
pengungsi,
langsung terhadap kondisi lingkungan Michael T. Klare… Op.Cit.,hal 359
72
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
R.M. Aria Ranggakusumah
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
global. Keberadaan MNC di negara-
rumah
negara berkembang telah mendorong
Gases/GHGs) minimal 5,5 % dari tingkat
untuk melakukan pembangunan, aktifitas
emisi tahun 1990, selama tahun 2008
produksi dan konsumsi yang mendorong
sampai tahun 2012.14 Hanya saja tidak
terjadinya polusi udara, penggunaan
semua pihak, baik negara maupun MNC
sumber daya alam yang berlebihan dan
meratifikasi
perusakan
menganggap
lingkungan
akibat
dari
kaca
(Green
peraturan
House
ini.
dengan
Mereka
meratifikasi
kegiatan yang dilakukan. Kebijakan dari
Protokol Kyoto maka akan berdampak
pemerintah pusat dimana MNC tersebut
pada penurunan produktifitas dan dapat
berasal
mempengaruhi
akan
aktifitas
mempengaruhi
dan
dilakukannya.
13
segala
kegiatan
yang
MNC merupakan cermin
perekonomian
penurunan sampai
penurunan
keuntungan apabila mereka menjalankan
dari suatu negara yang mendukung
perjanjian
terhadap
Protokol Kyoto yang harus menurunkan
perjanjian
lingkungan
internasional atau sebaliknya yang tidak
tingkat
emisi
tercantum
gas
dalam
CO2
dalam
15
mendukung.
menjalankan kegiatannya.
Karena itu sangatlah diperlukan adanya
yang
sebuah
ini
merupakan
suatu
mengenai
permasalahan dan dilema yang dihadapi
lingkungan hidup agar dapat melindungi
oleh komunitas internasional yang peduli
lingkungan
terhadap
hidup
peraturan
Hal
serta
membatasi
lingkungan
dan
berharap
pembatasan
adanya perubahan atas kekhawatiran
kewenangan pihak-pihak yang dianggap
terhadap negara-negara di Kawasan
dapat menyebabkan sebuah kerusakan
Pasifik
lingkungan, pihak-pihak disini bukan saja
diperlukan lebih lagi kesadaran moral
terbatas pada MNC tetapi juga pada
dari suatu negara untuk melakukan
negara sebagai actor utama dalam
komitmen bersama dalam menjaga alam
hubungan
lingkungan sekitar yang tidak hanya
pergerakan
sampai
internasional.
Salah
satu
Selatan.
peraturan ini adalah Protokol Kyoto.
ditempati
Protokol Kyoto berisikan tentang usaha
sekarang saja.
memperkuat
kembali
pengupayaan
masyarakat dunia secara kolektif untuk mewajibkan
negara-negara
maju
mengurangi
oleh
Penolakan
Dengan
manusia
demikian
pada
beberapa
saat
pihak
tersebut, khususnya negara, terhadap
industri 14
untuk
emisi
13
gas
Nurul Isnaeni and Wardoyo, Isu Lingkungan Hidup Global: Tantangan Kebijakan Luar Negeri dan Negosiasi Multilateral, (Global Jurnal Politik Internasional, vol.9, no.2, 2007) hal 225-251. Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yulita, “Protokol Kyoto Atasi Pemanasan Global”, http://www.energiterbarukan.net/index.php?option =com_content&task=view&id=81&Itemid=81, 2007 15 W Groot, “Perhatian Terhadap Iklim: Konferensi di Nairobi” http://www.ranesi.nl/tema/detakbumi/perhatian_th p_iklim061106, 2006 73
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
R.M. Aria Ranggakusumah
hukum lingkungan internasional tersebut,
memperbaiki
dapat diartikan bahwa suatu negara
Menurut Malanczuk, dari sudut pandang
masih mengedepankan kepada tujuan
penurunan kualitas lingkungan, negara
negara (national interest) dari pada untuk
maju
berperan serta aktif dalam menjaga dan
permasalahan tersebut, sehingga perlu
memelihara
dibedakan tingkat tanggung jawabnya
lingkungan
hidup
yang
keadaan
berkontribusi
merupakan tempat tinggal bagi seluruh
dengan
masyarakat dunia tidak hanya sekarang
berkontribusi
lingkungan.
besar
negara-negara 16
besar
terhadap
yang terhadap
tidak hal
saja. Dalam isu global warming bukan
tersebut .
hanya penduduk negara tersebut yang
charge, tax, resource using fees dan
merasakan perubahan lingkungan yang
emission trading, yang harus ditanggung
menjadi
negara-negara
tidak
baik,
tetapi
juga
Seperti
adanya
tersebut.
pollution
Seharusnya
berdampak kepada seluruh penduduk
negara-negara maju tersebut menjadi
bumi,
pelopor dalam melawan perubahan iklim
terutama
negara-negara
kepulauan.
yang terjadi. Sehingga, hal ini akan
Namun,
dalam
perkembangannya, maju
lainnya
meratifikasi
beberapa
telah
negara
menyetujui
Protokol
yang peduli akan lingkungan
dan
Disamping
itu,
harus
ada
dengan
komitmen dari negara-negara maju untuk
berjanji mengurangi emisi gas buangnya,
meningkatkan pendanaan dan transfer
seperti
sebelumnya
teknologi ke negara-negara yang sedang
menolak untuk melakukan pengurangan
berkembang.17 Dengan demikian akan
persentase emisi gas buang yang dapat
memberikan dampak positif bagi negara
berpengaruh terhadap makin parahnya
tersebut
global
meningkatkan kualitas lingkungan alam.
Australia,
warming.
Kyoto
terbentuk sebuah rezim internasional
yang
Dengan
demikian
dan
digunakan
untuk
tercermin bahwa isu moralitas terhadap
Namun
dampak kerusakan lingkungan menjadi
kesuksesan
suatu hal yang penting yang dapat
memajukan struktur untuk perlindungan
membujuk
lingkungan
suatu
mendukung
negara
program
dalam
pemeliharaan
lingkungan.
pada
kenyataannya,
dalam
negara-negara
global,
maju,
ternyata
membuat
dispensasi
yang
terhadap
perkembangan
tidak nyata
ekonomi
Di dalam principle ‘Common But Differentiated Responsibilites’ of State yang tercantum dalam The Convention on Climate Change, diperlukan peranan penting 74
dari
negara
maju
untuk
16
Malanczuk, Modern Introduction To th International Law 7 ed, (London, Routldedge, 1997) 17 C Reus-Smit, The Politics Of International Law st 1 ed, (United Kingdom, Cambridge University Press, 2005) Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
R.M. Aria Ranggakusumah
negara-negara
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
selatan.18
di
Hal
ini
peranan untuk mempengaruhi negara
menunjukan bahwa, komitmen yang ada
dan
pada
mendukung apa yang terkandung dalam
negara-negara
maju
tersebut
belum sepenuhnya terjalankan. Terdapat yang
dapat
perwujudan
peran
dijadikan dari
masyarakat
internasional
untuk
hukum lingkungan internasional melalui
negara contoh
kesadaran
maju
penyadaran
terhadap perbaikan
dari
dan
keadaan tersebut. Salah satu contohnya
akan
adalah GreenPeace. Organisasi yang
pentingnya menjaga lingkungan, seperti
dibentuk
yang telah dilakukan Jerman dengan
lingkungan ini mengkampanyekan perlu
mengembangkan kebijakan Renewable
dan
Energy Law of 2000, dan di amandemen
lingkungan dari kegiatan yang dapat
pada tahun 2004. Jerman mendorong
merusaknya.
individu
dan
perusahaan
untuk
oleh
sangat
kepedulian
penting
Meskipun
untuk
menjaga
berbagai
perjanjian
menginvestasikan pada energi alternatif
internasional
yang baru. Begitupun dengan Brazil
penanganan masalah-masalah ini, dapat
dengan mempromosikan energi alternatif
menjadi
dengan
peranan norma-norma lokal dan nilai-
menggunakan
ethanol
dari
tumbuhan gula yang tidak menyebabkan
telah
akan
lebih
serius
efektif
jika
dalam
terdapat
nilai lokal dan peranan dari civil society.
polusi yang membahayakan lingkungan seperti sumber energi dari minyak.19
PEMBENTUKAN
Dengan demikian terdapat beberapa
INTERNASIONAL SEBAGAI BENTUK
contoh
PENANGANAN ISU LINGKUNGAN
pengimplemantasian
beberapa
negara
pemerintahannya
atas guna
dari
KERJASAMA
kebijakan
Berkaitan dengan beragamnya
mengurangi
isu lingkungan yang ada sekarang ini
penggunaan sumber energi yang berasal
membuka
dari fosil yang berdampak buruk pada
bermunculan rezim lingkungan, termasuk
polusi udara.
diantaranya
Non-Governmental Organization
masalah
peluang
bagi
banyaknya
berkonsentrasi pemanasan
pada global21.
dan Civil Society juga menjadi aktor yang
Dibentuknya rezim pemanasan global
penting
membantu
dilatarbelakangi oleh berbagai riset di AS
perlindungan
dan Eropa pada tahun 1950-an sampai
dalam
terealisasikannya 20
lingkungan alam . Mereka mempunyai
1980-an
yang
menemukan
tingkat
kerusakan yang cukup signifikan pada 18
Malanczuk… Loc.Cit W Yang, Promotion of Good Practices; Environmental Law and Policy Compliance and Enforcement, (Bangkok, Environmental Diplomacy Course, 2008) 20 C Reus-Smit… Loc.Cit 19
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
lapisan ozon akibat beberapa senyawa kimia hasil aktivitas harian manusia. 21
Robert Jakson… Op.Cit.,hal 327 75
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
R.M. Aria Ranggakusumah
Fenomena kerusakan ozon inilah yang
pertama kali dikenalkan pada tahun
mendorong lahirnya cikal bakal rezim
1970, tapi konsep ini baru diperkenalkan
pemanasan
Vienna
secara resmi ketika dan setelah 1987
Convention for the Protection of the
World Commission on Environment and
Ozone
Development
global
Layer
yaitu
pada
tahun
1985.
(juga
dikenal
sebagai
Kemudian, pada tahun 1987 dibentuk
Brundtland
Montreal Protocol on Substance that
kerjasama internasional sudah dibuat
Deplete
dan dicoba untuk direalisasikan untuk
the
Ozone
terobosan
lebih
Layer lanjut
sebagai Vienna
Commission).
mencegah
terjadi
Beberapa
lebih
buruk
lagi
Convention. Selanjutnya, pada tahun
keadaan seperti sekarang ini. Proses
1992
Nations
kerjasama tentang isu lingkungan hidup
Climate
ditandai dengan terbentuknya United
dibentuk
Framework
United
Convention
Change
(UNFCCC).
akhirnya,
rezim
global
Sampai
tentang
mengalami
kemapanan
on
pemanasan
sebuah
tingkat
Protokol
Kyoto
Nation
Conference
Environment
on
pada
the
tahun
Stockhlm-Swedia,
Human 1972
dikenal
di
sebagai
Konfrensi
Stockholm,
berhasil disepakati pada tahun 1997.
permulaan
dari
Negara-negara
internasional yang serius dalam isu
Protokol
ketika
pada
ini
yang
meratifikasi
proses
kerjasama
untuk
lingkungan hidup. Pada tahun 1992
mengurangi emisi/pengeluaran karbon
diselenggarakan The United Nations
dioksida dan lima gas rumah kaca
Conference
lainnya,
dalam
Development (UNCED) yang diadakan
perdagangan emisi jika mereka menjaga
pada tanggal 3-14 juni di Rio de Janeiro,
jumlah atau menambah emisi gas-gas
Brazil. Konferensi tersebut disebut juga
tersebut, yang telah dikaitkan dengan
sebagai Earth Summit, lebih dari 170
pemanasan global.
delegasi hadir dalam konferensi tersebut.
atau
berkomitmen
merupakan
bekerja
sama
Sekarang ini banyak yang sudah mulai
untuk
melakukan
development,
sustainable
yang
pembangunan
artinya
berkelanjutan
(yang
Konferensi perjanjian
on
Environment
tersebut yang
and
menghasilkan mengikat
2
para
anggotanya, perjanjian tersebut adalah : 1. The
Framework
Convention
on
dalam hal ini lingkungan global) di mana
Climate Change. Perjanjian ini juga
segala kemudahan yang didapat dari
dikenal
lingkungan
dapat
Convention,
dalam
dinikmati untuk satu generasi saja, tetapi
menjelaskan
betapa
dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
perhatian terhadap pemanasan global
Konsep
dan
76
ini
tidak
sustainable
hanya
development
sebagai
menuntut
The
Climate
perjanjian
ini
mendesaknya
agar
Negara
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
R.M. Aria Ranggakusumah
melakukan
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
"stabilization
of
development
tersebut
bisa
berjalan
greenhouse gas concentrations in the
dengan baik dan sesuai dengan Agenda
atmosphere at a level that would
21.22
prevent
dangerous
anthropogenic
Pada
tahun
1997
dihasilkan
interference with the climate system."
Protokol Kyoto, yang berisi
Anggota dari The Climate Convention
binding targets for 37 industrialized
setuju
emisi
countries and the European community
greenhouse gases, mainly carbon
for reducing greenhouse gas (GHG)
dioxide (CO2) and methane (CH4).
emissions .These amount to an average
2. The
untuk
membatasi
Convention
on
it sets
Biological
of five per cent against 1990 levels over
Diversity,yang juga dikenal sebagai
the five-year period 2008-2012. Protokol
The Biodiversity Treaty. Konvensi ini
Kyoto
merupakan
menjelaskan mengenai definisi dari
dalam
usaha
keaneka ragaman hayati yang harus
mengimplementasikan prinsip dan tujuan
dilindungi. Serta menjelaskan hak
dalam
berdaulat bagi para Negara anggota
sebelumnya pernah dibentuk. Perbedaan
untuk pemanfaatan keanekaragaman
antara Protokol Kyoto dengan konvensi
hayati yang terdapat dalam wilayah
yang sebelumnya adalah, kalau dalam
Negara
tersebut.
Negara
konvensi
tersebut
juga
bertanggung
bertujuan
Tetapi
harus
sebuah
untuk
konvensi
yang
–
terobosan
merespon
konvensi
sebelumnya
untuk
dan
yang
hanya
encouraged
jawab untuk melakukan konservasi
industrialised countries saja. Tetapi kalau
dalam
protocol Kyoto bertujuan untuk commits
rangka
sustainable
development.
industrialised countries to stabilize GHG(
Selain menghasilkan 2 konvensi
Green House Gasses ) emissions.
tersebut, Earth Summit juga mengasilkan sebuah kesepakatan lagi yaitu Agenda 21.
Kesepakatan
tersebut
PENUTUP
bertujuan
Perlindungan
dan
pelestarian
untuk memberi petunjuk atau bimbingan
akan lingkungan alam harus didukung
dalam
sustainable
dari segala pihak, yaitu individu sampai
kesepakatan
negara. Perkembangan lingkungan yang
melakukan
development.
Dalam
tersebut tetap memberi perhatian yang tinggi
terhadap
pertumbuhan
pembangunan
ekonomi
melalui
dan cara
sustainable development. PBB sebagai organisasi peranan
internasional penting
agar
memiliki sustainable
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
22
Revisiting Sustainable Development: Russian Cultural and Scientific Traditions and the Concept of Sustainable Development Author(s): J. D. Oldfield and D. J. B. Shaw Source: Area, Vol. 34, No. 4 (Dec., 2002), pp. 391-400 Published by: Blackwell Publishing oh behalf of The Royal Geographical Society (with the Institute of British Geographers) Stable URL: http://www.jstor.org/stable/20004270 77
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
R.M. Aria Ranggakusumah
kerjasama
terkandung didalamnya dan memberikan
internasional dan tanggung jawab untuk
sanksi tegas terhadap siapa saja yang
mencapai segala apa yang ditujukan
melanggar. Hal ini dikarenakan, kegiatan
oleh aktor-aktor tersebut agar tidak
yang
terjadi ketimpangan dengan lingkungan.
tersebut
Serta diperlukan kesadaran dari semua
banyak di seluruh dunia. Kapasitas dari
pihak
mengurangi
segi hukum dan faktor legal merupakan
pengeksploitasian sumber daya alam
keterbatasan untuk menegakkan hukum
secara
internasional tersebut. Sehingga dalam
baik
membutuhkan
untuk
berlebihan
dan
mengurangi
menyangkut
lingkungan hidup
orang
hal ini diperlukan suatu law-enforcement
tingkat polusi. Peran serta negara dibutuhkan untuk
membahayakan
melakukan
perlindungan
yang
memaksa
setiap
aktor
untuk
mematuhi peraturan yang ada di dalam
lingkungan sehingga dapat menciptakan
perjanjian
lingkungan yang baik untuk seluruh
tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya
bumi. Dengan mengemban tanggung
implementasi, kontrak sosial antar aktor-
jawab
aktor
atas
selarasnya
bumi
yang
dan
lingkungan
paksaan
internasional
dari
hukum
menuntut adanya kerjasama antara aktor
lingkungan dari tingkat nasional. Sarana
negara
pendidikan dan kesadaran publik sangat
dan
non-negara
guna
tercapainya keseimbangan lingkungan
diperlukan
yang
semakin
kontribusi pada berjalannya kewajiban
melalui
dan peraturan-peraturan yang ada. Dari
semakin
hari
mengkhawatirkan pengimplementasian
dalam
perjanjian
dan hukum lingkungan internasional. Perjanjian
dan
internasional
yang
berkaitan
lingkungan,
mendukung
perjanjian internasional
untuk
dan yang
yang
hukum sudah
memberikan
lingkungan terbentuk,
konfrensi
masih diperlukan perkembangan agar
dengan
dapat mencakup semua aspek dalam
berjalannya
hukum lingkungan internasional.
hukum lingkungan internasional. Hukum lingkungan
internasional
hendaknya
dapat menjalankan segala apa yang
78
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Isu Lingkungan Hidup Dalam Studi HI …
R.M. Aria Ranggakusumah
DAFTAR PUSTAKA
Institute of British Geographers)
Bob Sugeng Hadiwinata, Environmental Security
in
Southeast
URL:
Challenges for ASEAN, (Jurnal
http://www.jstor.org/stable/20004
Ilmiah Hubungan Internasional,
270 Michael
vol.1, no. 3, 2005) C
Stable
Asia:
Reus-Smit,
The
Politics st
International Law 1
T.
Klare,
Battlefields
Of
Change
ed, (United
Global
Warming
How
Climate
:
Threatens
Security,
Kingdom, Cambridge University
(Current History, vol. 106 no.703,
Press, 2005)
2007)
Gareth Porter & Janet brown, Global
Robert Gilpin, Global Political Economy:
Environtmental Politics, (U.S :
Understanding The International
Westview Press Inc, 1991)
Economic
Order,
(United
Kingdom,
Princeton
University
Malanczuk,
Modern
Introduction
To
th
Press, 2001)
International Law 7 ed, (London,
Robert Jakson & George Sorensen,
Routldedge, 1997) Michael
Powles,
(Canberra,
Pasific
Pengantar
Futures,
Pandanus
Internasional,
Books,
hubungan
(Yogyakarta
:
Pustaka Pelajar, 2005)
2006) Revisiting
Studi
Sustainable
Development:
The
United
Nation
of
Framework
Russian Cultural and Scientific
Convention on Climate Change
Traditions and the Concept of
2008, The United Nations Climate
Sustainable
Change Conference in Poznań,
Development
Author(s): J. D. Oldfield and D. J.
1-12 December 2008.
B. Shaw Source: Area, Vol. 34,
W Yang, Promotion of Good Practices;
No. 4 (Dec., 2002), pp. 391-400
Environmental Law and Policy
Published
Compliance
by:
Blackwell
and
Enforcement,
Publishing oh behalf of The Royal
(Bangkok,
Geographical Society (with the
Diplomacy Course, 2008)
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2011
Environmental
79
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
Yusran
KERJASAMA INDONESIA-UNCAC MENANGANI KEJAHATAN KORUPSI DI INDONESIA
Yusran
[email protected]
ABSTRACT Globalisation has brought a new dimension to International Relations. Criminal acts such as corruption that previously were regarded more as domestic issues, now has been categorized as a transnational criminal act and one of most discussed issues in International Relations. The spread of corruption and measures of combating corruption has become an issue that is dealt by the United Nations Convention Against Corruption (UNCAC). This gives an opportunity for countries to cooperate with one another to combat corruption. Indonesia as one the corrupt country’s in the world has taken the initiative of joining the United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) as a measure to combat the spread of corruption in Indonesia. This research which is conducted in the qualitative method has shown that the relations between Indonesia and the UNCAC has shown significant developments. UNCAC also is of great significance to Indonesia. As a positive impact of the partnership, Indonesia has been able to harmonise several laws and regulations relating to corruption. Apart from that, the role of the United Nations through the UNCAC has assisted Indonesia in establishing extradition treaties with other countries. The harmonization of law and regulations relating to corruption along with the establishment of extradition treaties and agreements are the initial steps towards combating corruption effectively. This research will be end with a conclusion by the writer stating that although measures to combat corruption is not at its maximum level, however the established cooperation between Indonesia and the UNCAC has shown development towards measures to combat corruption in the future. Keywords: International Cooperation, International Institution, Corruption, and the United Nations Convention and Corruption (UNCAC).
PENDAHULUAN Dewasa
ini
korupsi korupsi
sudah
bukan
merupakan
mengalami
permasalahan nasional suatu bangsa
perubahan dimensi. Kejahatan korupsi
saja, tetapi sudah menjadi permasalahan
bukan hanya persoalan dalam negeri
internasional (Utama, 2003). Tindakan
suatu negara saja, melainkan sebuah
korupsi
fenomena
negatif yang termasuk dalam salah satu
transnasional
(Bull
dan
merupakan
Newell: 2003, 235). Dalam alinea ke
bagian
empat
transnasional
Mukadimah
Convention menyatakan 80
Against bahwa
United
Nations
Corruption,
kelompok
bentuk
isu
(transnational
aktifitas
kejahatan crime).
juga
Perilaku korupsi secara masif yang
permasalahan
terjadi di suatu negara sedikit banyaknya Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
dapat memberikan dimensi tersendiri
semakin meluas dan merambah pada
pada
lembaga
sistem
gangguan
global
terhadap
–
misalnya
Legislatif
dan
sistem
Yudikatif. Kondisi tersebut telah menjadi
tingkat
salah satu faktor penghambat utama
kemiskinan. Korupsi pada prakteknya
pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
dapat
Ketidakberhasilan
keuangan
dan
meluasnya
merusak
demokratis
stabilitas
Eksekutif,
tatanan
yang
sistem
tengah
semakin
memberantas
pemerintah
korupsi
juga
semakin
berkembang pesat di lingkungan global.
melemahkan citra pemerintah di mata
Praktek
masyarakat
korupsi
amat
mengganggu
dalam
kepentingan publik. Lebih jauh lagi,
pemerintahan
kerugian
bentuk
yang
ditimbulkan
akibat
yang
pelaksanaan tercermin
ketidakpercayaan
dalam
masyarakat,
perilaku korup dapat mengganggu hak
ketidakpatuhan
asasi
besarnya
hukum, dan bertambahnya jumlah angka
dapat
kemiskinan absolut. Apabila tidak ada
ditimbulkannya, maka pemberantasan
perbaikan yang berarti, maka kondisi
korupsi
tersebut akan sangat membahayakan
orang
implikasi
lain.
Akibat
negatif
kini
telah
yang
termasuk
dalam
agenda global.
kesatuan
United Nation Office on Drugs
masyarakat
dan
terhadap
persatuan
bangsa
(Bappenas: 2005).
and Crime (UNODC) merupakan salah
Masifnya
kondisi
korupsi
di
satu departemen dari dewan sosial dan
Indonesia
ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa
perhatian
(PBB) yang memiliki komitmen untuk
Indonesia
menangani masalah kriminal dan obat-
perbaikan yang signifikan agar praktek
obatan terlarang. Khusus penanganan
korupsi
masalah
UNODC
bahkan diatasi. Selain rakyat di tingkat
Nation
domestik, masalah korupsi di Indonesia
korupsi,
menyelenggarakan Convention (UNCAC). menjadi
United
Against UNCAC
kerangka
inilah
relatif
masyarakat
dapat
juga
yang
internasional.
kerjasama
bagi
luas.
segera
Rakyat
perhatian
Untuk
itu,
adanya
diminimalisir,
mengundang
persoalan
menyita
menginginkan
Corruption kini
sangat
mengatasi
pemerintah
Indonesia
negara-negara di dunia dalam upaya
yang
pemberantasan korupsi.
melakukan pemberantasan korupsi kini
dunia
sudah
berkomitmen
untuk
Sebagian besar negara-negara di
tengah memulai upaya-upaya. Di tingkat
mengalami
domestik,
persoalan
korupsi
pemerintah
melakukan
(Trentmann: 2004, 24). Di Indonesia
berbagai
sendiri, korupsi sudah menjadi fenomena
penerbitan regulasi-regulasi. Di tingkat
yang sangat mencemaskan, karena telah
internasional
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
perubahan
aturan
pemerintah
dan
Indonesia 81
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
melakukan
kerjasama
dengan
Masalah
Yusran
korupsi
mulai
ramai
departemen PBB yang berkonsentrasi
dibicarakan di tingkat internasional di
untuk
awal
menangani
terutama
masalah
UNCAC.
korupsi
Penelitian
ini
era
1990-an.
Pada
awalnya,
pembahasan masalah korupsi adalah
bertujuan untuk mengetahui bagaimana
masalah
kerjasama
oleh
segelintir kelompok penguasa di suatu
pemerintah Indonesia dengan UNCAC
negara. Agenda pemberantasan korupsi
untuk menangani masalah korupsi di
dikategorikan
Indonesia.
bentuk gerakan-gerakan radikal dan anti-
yang
dilakukan
yang
sosialisasi
popular
bagi
dan dipandang sebagai
pemerintah. A. KORUPSI: ISU KEJAHATAN
tidak
Akan
tetapi
media
yang
pasca dilakukan
YANG MEMBUTUHKAN
Transparency
International
(Non-
PENANGANAN DAN KERJASAMA
Gevernmental
Organization)
yang
INTERNASIONAL
berkonsentrasi
Korupsi dapat dipahami sebagai
terhadap
isu
korupsi
beserta informasi data-data korupsi dan
tingkah laku individu yang menggunakan
kerugian
wewenang dan jabatan guna mengeruk
terjadi hampir di seluruh negara-negara
keuntungan
merugikan
di dunia, sejak saat itu pembahasan
kepentingan umum dan negara. Korupsi
mengenai isu korupsi mulai menjadi
merupakan gejala salah pakai dan salah
agenda perbincangan (Kennedy dan
urus dari kekuasaan, demi keuntungan
Roudometof: 2002, 2) .
pribadi,
pribadi, salah urus terhadap sumbersumber
kekayaan
negara
dengan
yang
diakibatkannya
yang
Meluasnya dimensi korupsi dari nasional
menjadi
internasional
tak
menggunakan wewenang dan kekuatan-
terlepas dari globalisasi. Perubahan pola
kekuatan formal untuk memperkaya diri
dan kebiasaan masyarakat internasional
sendiri (Kartono: 1983, 9). Menurut
akibat fenomena globalisasi yang dialami
Transparency International (TI) korupsi
dunia,
adalah perilaku pejabat publik, baik
perubahan efek yang ditimbulkannya.
politikus atau politisi maupun pegawai
Dengan globalisasi kemudian dikenal
negeri, yang secara tidak wajar dan tidak
pula istilah transnasional yang terjadi
legal memperkaya diri atau memperkaya
karena berbagai kemudahan melakukan
mereka yang dekat dengannya, dengan
mobilitas akibat globalisasi (Kennedy
menyalahgunakan
publik
dan Roudometof: 2002, 2). Globalisasi
mereka
telah membawa implikasi tersendiri yakni
yang
dipercayakan
kekuasaan kepada
diikuti
pula
oleh
perubahan-
(http://korup.wordpress.com/korupsi-
terciptanya wilayah publik internasional
adalah/).
(Crack: 2008, 12). Tindakan korupsi
82
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
pada
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
dasarnya
memang
berdimensi
domestik, namun keberadaan globalisasi dapat menjadikan
keresahan masyarakat global terhadap korupsi.
korupsi sebagai
Transparency International (TI),
masalah global. Jika korupsi tersebut
merupakan
terjadi lintas negara oleh expatriate
kemasyarakatan yang memfokuskan diri
karena mudahnya mobilisasi di era
melawan korupsi dengan menyertakan
globalisasi, maka korupsi juga dapat
seluruh masyarakat ke dalam sebuah
dimasukkan dalam salah satu kelompok
koalisi internasional yang kuat dalam
kejahatan
rangka
transnasional.
Selain
itu,
sebuah
membasmi
organisasi
efek
buruk
dari
karena akibat yang ditimbulkannya bisa
korupsi yang berimbas kepada kaum
berdampak global, maka korupsi dapat
lelaki, perempuan dan anak-anak di
pula dikategorikan sebagai salah satu
seluruh
bentuk kejahatan internasional.
Transparency International adalah untuk
Korupsi dengan
sangat
kaidah
bertentangan
masyarakat
dunia.
Misi
utama
dari
menciptakan sebuah lingkungan yang
sipil
bersih dari praktik korupsi. Transparency
internasional yang ada dalam sistem
International berpusat di Berlin, Jerman
global. Dalam sistem global, transparasi
dan mempunyai cabang di 99 negara.
dan
Transparency International konsentrasi
akuntabilitas
merupakan
aspek
terpenting dalam menjalin hubungan
terhadap
internasional. Komunitas internasional,
dan
negara, dan aktor bisnis memerlukan
menjadi salah satu isu penting di dunia
sistem ckntrol yang baik untuk mencapai
internasional
kesinambungan
statistik
(Jang:
2006,
167).
persoalan-persoalan
berhasil
membawa
melalui
isu
korupsi korupsi
publikasi
dampak
data
korupsi
yang
Dengan tindakan korupsi, transparansi
dipublikasikannya di media (Tahiliani:
dan akuntabilitas akan sulit tercapai.
2007).
Selain itu tindak kejahatan korupsi amat dekat
dengan
pencucian
uang.
Korupsi memang merupakan isu yang relatif
Pencucian uang merupakan kejahatan
Akan
yang
berkembang
merugikan
lintas
keuangan
baru dalam dunia global.
tetapi,
isu pesat
itu
langsung
dan
fenomenal
internasional (Nordstrom: 2997, 168).
karena merupakan masalah yang sangat
Oleh karena itu masyarakat sipil global
kompleks bagi negara-negara di dunia.
menginginkan
Akibat konsistensi dari
adanya
penanganan
Transparency
terhadap masalah korupsi. Transparency
International sebagai NGO pertama yang
International-lah
mengangkat
yang
dapat
dikatan
sebagai pihak yang pertama merespon
kesadaran bahwa
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
masalah
korupsi
masing-masing
korupsi
merupakan
dan
negara “penyakit 83
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
Yusran
kronis”
secara
yang
dapat
merusak
menghalangi
perkembangan
pembangunan,
maka
isu
dan
tujuan
dan
maksimal, karena merupakan instrumen
kejahatan
korupsi secara cepat berposisi sebagai
pelaksanaannya
penting
Korupsi
juga
menjadi
hubungan
antar
masyarakat di lingkungan internasional.
salah satu isu penting dalam hubungan internasional.
dalam
Institusi
internasional
mengupayakan pencapaian tujuannya
agenda pembicaraan dalam pertemuan-
dengan
pertemuan
internasional,
internasional. Kerjasama internasional
termasuk PBB. Dengan luasnya akibat
adalah bentuk hubungan yang dilakukan
yang ditimbulkan oleh korupsi yang
oleh suatu negara dengan pihak lain di
dapat melintasi negara, maka butuh
lingkungan eksternalnya (negara atau
penanganan
dan
institusi) yang bertujuan untuk memenuhi
masyarakat
kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan
berskala
menjangkau
yang
terstruktur
seluruh
melakukan
internasional. Oleh karena itu, institusi
negara-negara
internasional
internasional meliputi kerja sama di
dipandang
lebih
efektif
di
kerjasama
sosial,
Kerjasama
untuk menangani persoalan-persoalan
bidang
lintas nasional atau yang lebih dikenal
keamanan, kebudayaan, dan ekonomi,
dengan instilah transnasional tersebut.
berpedoman pada politik luar negeri
Institusi internasional seperti PBB
politik,
dunia.
pertahanan
masing-masing. Atau dalam pengertian
yang menaungi UNCAC, merupakan
lain,
non-state
hubungan yang dilakukan antar negara
actor
yang
mampu
kerjasama
memberikan pengaruh kuat terhadap
yang
kebijakan nasional. Alternatif kebijakan
suatau
yang
dikeluarkan
internasional
sekelas
melintasi negara.
internasional
batas-batas
adalah
teritorial
Hubungan
yang
oleh
institusi
dilakukan dalam bentuk kerjasama bisa
PBB
biasanya
dilakukan dalam segala aspek, dan
memiliki konsekuensi carrots and sticks
kerjasama
(terdapat imbalan untuk negara-negara
negara dengan negara, tetapi bisa juga
yang melaksanakan, dan sanksi bagi
negara dengan individu atau organisasi
yang melanggar). Institusi internasional
pemerintah
juga memiliki power untuk memonitor
(Friedman, dkk: 2005, 2003).
dan menekan negara-negara yang tidak
internasional
maupun
tidak
saja
non-pemerintah
Kondisi lingkungan global saat ini
melaksanakan kesepakatan yang telah
memunculkan eksistensi
diratifikasi bersama (Day: 2007, 140).
society. Global civil society merupakan
Dengan
salah
koordinasi
internasional,
dari
institusi
persoalan-persoalan
internasional diharapkan dapat mencapai 84
satu
diperhitungkan
global civil
komponen dalam
yang hubungan
internasional (Lipchutz: 2004, 175-76). Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
Dari hal ini dapat dipahami bahwasanya
tersebut akan sangat membahayakan
efektifitas kerja institusi internasional
kesatuan
dapat terbantu oleh global civil society.
(Bappenas: 2004).
Upaya
institusi
internasional
dan
persatuan
bangsa
seperti
Di Indonesia jenis praktek korupsi
UNCAC melalui kerjasama internasional
sudah merambah hampir ke semua
yang
sektor yang menyangkut kepentingan
dilakukannya,
memerlukan
dukungan dari masyarakat internasional.
public (Pope: 2003, 34).
Berhubungan dengan permasalahan ini,
yang
global civil society dapat diharapkan
International
membantu
paraktek
korupsi
mengefektifkan kerjasama internasional
Indonesia
dapat
yang dilakukannya untuk menangani
berikut:
institusi
persoalan
internasional
korupsi
membahayakan
yang
bagi
pembangunan
B. KEJAHATAN KORUPSI DI INDONESIA
menjadi
di
Indonesia
fenomena
sudah
yang
sangat
mencemaskan, karena telah semakin meluas dan merambah pada lembaga Eksekutif,
Legislatif
dan
Yudikatif.
Kondisi tersebut telah menjadi salah satu faktor penghambat utama pelaksanaan pembangunan
di
Indonesia.
Ketidakberhasilan memberantas
pemerintah
korupsi
juga
semakin
melemahkan citra pemerintah di mata masyarakat pemerintahan bentuk
dalam yang
pelaksanaan tercermin
ketidakpercayaan
ketidakpatuhan
dilakukan
Transparency
Indonesia
tentang
yang dilihat
terjadi pada
jenis di tabel
sangat
tersebut.
Korupsi
Hasil survei
dalam
masyarakat,
masyarakat
terhadap
hukum, dan bertambahnya jumlah angka kemiskinan absolut. Apabila tidak ada perbaikan yang berarti, maka kondisi Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Tabel 1 Jenis Korupsi di Indonesia Jenis Sektor dan Alokasi Korupsi Manipulasi • Pengadaan barang uang negara dan jasa konstruksi • Pekerjaan umum • Pengadaan dan jasa militer • Pengadaan barang dan jasa pemerintah Suap dan • Polisi dan peradilan pemerasan • Pajak dan bea cukai • Perizinan Politik uang Partai politik dan DPR Kolusi bisnis • Militer dan polisi via koperasi dan yayasan • Yayasan koperasi pegawai pemerintahan Sumber : Transparency International Indonesia, 2003
Banyaknya
bentuk-bentuk
praktek korupsi di Indonesia seperti yang disebutkan
di
atas,
memperlihatkan
bahwa peluang terjadinya korupsi di Indonesia amatlah besar. Selain itu, dari
85
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
tabel
jenis-jenis
korupsi
di
Yusran
atas
besar di sektor ekonomi (Bull dan
memperlihatkan bahwa praktek korupsi
Newell: 2003, 243). Korupsi merusak
di di Indonesia sudah berada dalam
pembangunan
kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
menyebabkan distorsi dan inefisiensi
Korupsi sudah terjadi di berbagai aspek
pembangunan. Bisnis negara baik di
terpenting
tingkat domestik maupun internasional
penyelenggaraan
negara.
karena
Korupsi juga terjadi secara komprehensif
akan
di berbagai lini. Jika praktek korupsi
hambatan. Korupsi yang dilakukan oleh
terus menerus terjadi tanpa adanya
penyelenggara negara otomatis akan
perbaikan yang sangat signifikan, maka
memotong anggaran-anggaran dari pos-
berbagai dampak kerugian akan semakin
pos yang seharusnya kepada pos-pos
dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
yang tidak seharusnya ada. Korupsi
Kejahatan
gangguan
dan
jelas
akan membuat peraturan-peraturan yang
memberikan dampak negatif (kerugian)
sudah dibakukan oleh negara dalam
bagi
bentuk
suatu
korupsi
mengalami
korupsi
negara.
Namun
selain
regulasi
menjadi
dapat
dampak yang telah disebutkan di atas,
dinegosiasikan bahkan ditunda demi
secara umum dampak negatif korupsi
kepentingan
dapat dibagi dalam tiga bentuk, yakni
kelompok yang berkuasa.
material, immaterial, dan irisan antara keduanya.
Dampak
material
segelintir
orang
atau
Korupsi juga membawa dampak
berupa
pada penciptaan ekonomi biaya tinggi.
aspek-aspek yang berhubungan dengan
Karena korupsi menyebabkan inefisiensi
masalah ekonomi dan kesejahteraan
dan pemborosan dalam ekonomi. Hasil
rakyat.
Dampak
immaterial
berupa
penelitian yang dilakukan oleh Prof.
masalah-masalah
psikologis
bangsa
Shang-Jin-Wei
,
guru
besar
pada
akibat korupsi. Dampak gabungan antara
Kennedy School of Government, Harvard
material dan immaterial adalah praktek
University yang dikutip oleh Jeremy
korupsi yang berefek langsung baik sisi
Pope
material maupun immaterial.
kenaikan satu angka tingkat korupsi
Pertama, dampak korupsi dari
(2003)
berkorelasi
menunjukkan
dengan
turunnya
sebesar
investasi
yang berhubungan langsung dengan
Karena memburuknya korupsi di suatu
masalah ekonomi dan pembangunan.
negara
Kendala melanjutkan pembangunan dan
menyebabkan kenaikan tingkat pajak
kerugian ekonomi adalah konsekuensi
marginal perusahaan asing. Dalam segi
yang sangat nyata dari praktek korupsi.
pembangunan,
Akibatnya negara mengalami kerugian
menimbulkan efek negatif pada sektor-
penerima
16
total
segi material. Dampak material adalah
86
asing
bahwa
investasi
korupsi
persen.
akan
akan
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
sektor publik (Bahrin: 2004). Dana-dana
ekonomi akibat korupsi akan semakin
yang
jelas dirasakan.
seharusnya
dialokasikan
untuk
pembangunan berbagai macam bentuk fasilitas
publik
diselewengkan
untuk
Kerugian
ekonomi
merupakan
salah satu dampak negatif korupsi yang
kepentingan segelintir orang. Akibatnya
dapat
pembangunan
menjadi
Meskipun tidak akan menemukan angka
terkendalanya
yang pasti, namun setidaknya dapat
terkendala.
infrastruktur Dengan
dipetakan
secara
statistik.
pembangunan infrastruktur publik, akan
diperkirakan
menimbulkan
langsung kerugian negara yang paling
efek
domino
terhadap
kemajuan
dan
masyarakat.
Dengan
aspek-aspek pembangunan
kondisi semacam ini, maka kerugian negara
dan
masyarakat
di
dirasakan
dengan
Indonesia
jelas.
Dampak
secara
material
sangat besar seperti terlihat pada tabel berikut:
sektor
Tabel 2 Perkiraan Kerugian Indonesia Akibat Korupsi Jenis kekayaan negara yang dikorupsi Jumlah pertahun (Dalam triliun rupiah) Ikan, pasir dan kayu yang dicuri senilai 9 miliar dolar AS Rp 90 Pajak yang dibayar oleh pembayar pajak tetapi tidak Rp 240 masuk ke kas negara Subsidi kepada perbankan yang tidak pernah akan sehat Rp 40 Kebocoran dalam APBN sebesar 20 % dari 370 triliun Rp 74 Jumlah kekayaan negara yang dikorup pertahun Rp 444 Sumber : Laporan Pemberantasan Korupsi oleh Kwik Kian Gie, Kompas, 25 Oktober 2003 Dari tabel di atas dapat terlihat
Kedua, dampak korupsi dari segi
jelas betapa besarnya kerugian materi
immaterial. Korupsi di Indonesia dewasa
yang dialami negara akibat praktek
ini
korupsi.
akan
patologi sosial (penyakit sosial) yang
rakyat
sangat berbahaya yang mengancam
disebut
semua aspek kehidupan bermasyarakat,
memberikan efek langsung terhadap
berbangsa dan bernegara, baik yang
kemunduran ekonomi dan penurunan
dilakukan secara perorangan maupun
kesejahteraan
secara kolektif. Pada era Orde Baru,
Kerugian
itulah
ditanggung
oleh
Indonesia.
Korupsi
yang
mayoritas bisa
rakyat.
Dapat
sudah
merupakan
korupsi
bisa dimanfaatkan untuk pembangunan,
tersembunyi. Tetapi pada era reformasi,
maka akan banyak persoalan ekonomi
di
yang dapat teratasi.
sembunyi muncul korupsi gaya baru
samping
dalam
yang
bentuk
dilakukan
bentuk
dibayangkan, jika dana yang dikorupsi itu
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
masih
suatu
dilakukan
perampasan
secara
secara
atau
87
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
pengurasan
keuangan
yang
ranah politik. Terdapat beberapa aspek
dilakukan secara kolektif oleh kalangan
kerugian material dan immaterial pada
legislatif dengan dalih studi banding,
korupsi yang dilakukan di bidang politik.
tunjangan hari raya, uang pesangon dan
Aspek pertama adalah partai politik.
sebagainya di luar batas kewajaran
Korupsi dapat mengakibatkan pengaruh
secara lebih terbuka. Korupsi jenis ini
buruk pada kondisi finansial partai politik,
hampir
akibatnya tujuan partai politik untuk
terjadi
di
negara
Yusran
seluruh
pelosok
Indonesia (Bahrin: 2004). Jika
korupsi
menampung dan menyalurkan aspirasi menjadi
rakyat menjadi terkendala karenanya
penyakit sosial dalam masyarakat, dan
(Bull dan Newell: 2003, 243). Selain itu
masyarakat menganggap bahwa korupsi
korupsi
adalah
maka
perubahan orientasi orang-orang yang
bahaya yang besar akan mengancam
ada di dalamnya. Kader partai yang
kesinambungan pembangunan negara.
seharusnya memikirkan pengembangan
Korupsi yang telah merajalela tersebut
ideologi dan aspirasi rakyat menjadi
mempunyai dampak yang merugikan
kehilangan
dan merusak tatanan dalam kehidupan
memikirkan
bermasyarakat
mendatangkan keuntungan diri semata.
tindakan
sudah
yang
lazim,
berbangsa
dan
juga
akan
mengakibatkan
idealisme
dan
hanya
aspek-aspek
yang
bernegara. Di sisi internal, masyarakat
Aspek kedua adalah pada sistem
mengalami penyakit sosial, sementara di
kepartaian. Dengan adanya tindakan
tingkat
korupsi
korupsi,
negara.
mengami
internasional
akan
praktek
menurunkanpencitraan
sistem
kepartaian
disorientasi
akan yang
Nama baik dan martabat bangsa akan
mengakibatkan implikasi negatif yang
rendah di dunia internasional karena
cukup besar bagi sistem politik negara.
aparat negaranya mengurusi negara
Aspek
dengan
penyelenggaraan
perilaku
korup.
Predikat
ketiga
pada
pemilihan
umum.
Adanya
di kawasan Asia Tenggara dan salah
umum hanya akan terselenggara atas
satu negara terkorup di dunia merupakan
dasar
citra
keuntungan
menurunkan
sangat imej
mamalukan Indonesia
dan dalam
pergaulan internasional. Dampak
membuat
saat
Indonesia sebagai negara yang terkorup
yang
korupsi
adalah
kepentingan pribadi
pemilihan
mendapatkan atau
kelompok
semata, bukan atas dasar kepentingan rakyat. Aspek keempat adalah bagi
adalah
yang
sistem politik itu sendiri. Korupsi akan
material
dan
menimbulkan instabilitas politik negara,
terjadi
dari
karena praktek korupsi sangat identik
aktifitas porupsi yang merambah pada
dengan benturan kepentingan pejabat
berhubungan immaterial.
88
ketiga dengan
Dampak
ini
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
level atas di suatu negara (Bull dan
penanganan
Newell: 2003, 243).
sesegera mungkin.
Buruknya
komprehensif
dengan
akibat
yang
Di mata internasional, tidak dapat
menjadikan
korupsi
dipungkiri bahwa Indonesia dipandang
sebagai salah satu isu yang diperhatikan
sebagai salah satu negara terkorup di
dunia internasional. Dalam pandangan
dunia. Pandangan ini diperkuat oleh hasil
masyarakat
korupsi
penelitian yang dilakukan oleh berbagai
yang
entitas asing seperti, antara lain, Political
berkaitan dengan pelanggaran terhadap
and Economic Risk Consultancy (PERC)
hak asasi manusia. Praktek korupsi yang
yang diumumkan pada Bulan Maret
dilakukan seseorang akan memberikan
Tahun
dampak
lain.
menempatkan Indonesia dengan tingkat
Anggaran yang seharusnya ditujukan
skor 9.92 berdasarkan skala tertinggi 10.
untuk mencanai pembangunan justru
Sedangkan dari sumber
dinikmati oleh orang atau kelompok yang
International
tidak berhak. Pelayanan publik yang
Persepsi Korupsi (IPK) untuk Indonesia
seharusnya mudah menjadi sulit akibat
pada tahun 2003 menempati posisi yang
kekurangan
cukup memperihatinkan, yaitu 1.9
ditimbulkannya
merupakan
internasional, bentuk
kerugian
kejahatan
bagi
orang
infrastruktur
pungutan-pungutan
ataupun
yang
tidak
2002.
Penelitian
(TI)
tersebut
Transparency
Indonesia,
Indeks
dan
peringkat 122 dari 133 negara yang
seharusnya. Oleh karena itu korupsi
disurvai.
bersinggungan langsung dengan hak
Indonesia menjadi 2.0 dan menduduki
asasi manusia. Selain itu, korupsi juga
urutan
merupakan ”musuh” utama bagi negara
disurvai. Semakin rendah IPK, semakin
demokrasi (Bull dan Newell: 2003, 243).
parah tingkat korupsinya. Keadaan ini
Kerugian-kerugian akibat korupsi
mempersulit kinerja politik luar negeri
seperti
disebutkan
di
atas
adalah
Pada
137
dialami
masyarakat
Berdasarkan
praktek
korupsi
masih
saja
terus
146
dalam
memajukan
jika
dari
Indonesia
konsekuensi yang mau tidak mau harus Indoensia
tahun
2004,
negara
melindungi
kepentingan data
diperoleh
yang
dan
nasional.
terakhir
Komisi
IPK
yang
Pemberantasan
berlangsung. Masifnya tindakan korupsi
Korupsi pada tahun 2005, menurut data
di Indonesia memang telah terkemuka di
Political
hadapan dunia internasional. Hal itu
Consultancy,
terjadi karena mudahnya penyebaran
urutan pertama sebagai negara terkorup
informasi di era globalisasi saat ini.
di Asia (Annisa: 2007). Dengan kondisi
Korupsi Indonesia saat ini sudah menjadi
seperti
bahaya
selayaknya
latent
yang
membutuhkan
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Economic
ini
Indonesia
Indonesia melakukan
and
Risk
menempati
memang pembenahan 89
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
Yusran
yang komprehemsif agar praktek korupsi
internasional karena hampir terjadi di
yang
semakin
sebagian besar negara di dunia dengan
menyengsarakan masyarakat nasional
tingkat yang berbeda-beda. Oleh karena
dan mengganggu kesinambungan dalam
itu, upaya PBB melakukan kerjasama
tatanan internasional.
pengentasan
terjadi
tidak
korupsi
mendapat
sambutan yang baik serta dukungan C. KERJASAMA INDONESIA-UNCAC MENANGANI MASALAH KORUPSI
penuh
United
PBB yang merupakan organisasi tingkat
global
sipil
Against
Nations
Corruption
Convention
atau
disingkat
dan
UNCAC, yaitu Konvensi PBB tentang
bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip
anti korupsi telah ditandatangani untuk
kerjasama
pertama kalinya di Merida, Meksiko pada
sebagai
di
masyarakat
internasional.
DI INDONESIA
internasional
dari
internasional,
“pusat
dianggap
pemerintahan”
dunia
tanggal 9 September 2003 oleh 133
semenjak akhir Perang Dunia II. PBB
negara.
memiliki banyak unit dan berdinamika
ditandatangani oleh 138 negara, dan
sesuai dengan situasi dunia internasional
disahkan
(Joachim
21).
melingkupi wilayah pribadi dan publik
yang
untuk penanganan masalah korupsi baik
diselenggarakan PBB memiliki pengaruh
di tingkat domestik maupun internasional
yang kuat pada masyarakat sipil global.
(Annisa:
Konvensi PBB dapat menjadi salah satu
melalui Resolusi Majelis Umum 58/4
wahana terpenting dalam pembentukan
pada 31 Oktober 2003 (UNCAC, 2004,
dan
2).
dan
Locher:
2009,
Konvensi-konvensi
penataan
sistem
internasional
Hingga
oleh
2007).
UNCAC
saat
38
ini
negara.
UNCAC
merupakan
sudah
UNCAC
terbentuk
salah
satu
(Friedmann: 2005, 69). PBB memiliki
bentuk upaya kerjasama preventif dalam
otoritas dan skala yang luas dalam
penanganan masalah korupsi (UNCAC,
meyelesaikan persoalan-persoalan yang
2004, 9). Selain memiliki role of law
menjadi
tersendiri
isu
dan
pembahasan
dalam
menangani
msalah
masyarakat internasional. Tindakan PBB
korupsi, UNCAC juga membuka dan
merupakan salah satu bagian besar dan
menginginkan kerjasama yang seluas-
penting
hubungan
luasnya bagi negara-negara yang ingin
efektif
berkonsentrasi terhadap penyelesaian
dalam
dinamika
internasional
yang
menangani
isu-isu
(Sandler:2004,
96).
merupakan salah satu meresakan 90
dapat
internasional Isu
masalah korupsi (UNCAC, 2004, 30).
korupsi
UNCAC memiliki maksud dan
pesoalan yang
tujuan umum, yaitu untuk memajukan
masyarakat
sipil
dan meningkatkan atau memperkuat Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
tindakan
pencegahan
pemberantasan
korupsi
dan
yang
lebih
tentang
tanggal
memfasilitasi,
beberapa
mendukung
UNCAC
2003
melalui rapat paripurna DPR RI pada
efisien dan efektif; untuk memajukan, dan
Pengesahan
20
Maret
2006.
implikasi
Terdapat
UNCAC
bagi
kerjasama internasional dan bantuan
Indonesia; (1) Menjadi dorongan kuat
teknis dalam mencegah dan memerangi
terhadap negara lain termasuk yang
korupsi, terutama pengembalian aset;
dianggap
serta
pengembalian aset hasil korupsi dari
meningkatkan
akuntabilitas
dan
integritas
manejemen
dan publik
non-kooperatif
Indonesia;
(2)
Langkah
dalam
pemerintah
dalam pengelolaan kekayaan negara
Indonesia untuk mengembalikan aset
(Annisa: 2007). Pokok pikiran yang
hasil korupsi di negara lain menjadi
mendorong
bagian
lahirnya
Penyusunan
konvensi,
Konvensi
yaitu
Perserikatan
dari
internasional;
Bangsa-Bangsa yang diawali sejak tahun
kemampuan
2000
Umum
sendiri
dalam
menghormati
di
mana
Perserikatan
Majelis
Bangsa-Bangsa
agenda
kerjasama
(3) Mewujudkan Indonesia
korupsi
memberantas
dengan
UNCAC
tetap
2003
dalam
sidangnya ke-55 melalui Resolusi Nomor
perspektif
55/61 pada tanggal 6 Desember 2000
Menempatkan Indonesia sebagai salah
memandang
satu negara yang memiliki komitmen
perlu
instrumen
hukum
antikorupsi hukum
dirumuskannya
secara
internasional
global.
internasional
Instrumen
tersebut
amat
kedaulatan
pemberantasan
NKRI;
korupsi
(4)
melalui
kerjasama internasional. (5) Langkah strategis untuk menciptakan iklim bisnis
diperlukan untuk menjembatani sistem
di
hukum yang berbeda dan sekaligus
jaminan perlindungan hukum terhadap
memajukan
pelaku bisnis (Undang-Undang Republik
upaya
pemberantasan
tindak pidana korupsi secara efektif.
akhirnya
pembahasan
untuk
diterima
sidang
Perserikatan
Bagi
Indonesia,
konvensi
ini
memiliki arti penting tersendiri terhadap
akhir
upaya penanganan korupsi yang tengah
disampaikan
dan
giat dilakukan, seperti: (1) Meningkatkan
Majelis
Umum
Bangsa-Bangsa
Indonesia
kerjasama
konvensi
internasional
khususnya
dalam melacak, membekukan menyita, dan
(Atmasasmita: 2003). Di
memberikan
naskah
menyepakati
Konvensi
sebelum
dengan
Indonesia Nomor 7 Tahun 2006: 2006).
Butuh waktu hampir dua tahun untuk menyelesaikan
Indonesia
mengembalikan
aset-aset
hasil
korupsi yang ditempatkan di luar negeri;
internasional ini telah disahkan dalam
(2)
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006
internasional dalam mewujudkan tata
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Meningkatkan
kerjasama
91
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
pemerintahan
yang
baik;
(3)
Meningkatkan kerjasama internasional
Yusran
menyulitkan aksi pemberantasan korupsi di Indonesia (Pratomo: 2008).
dalam pelaksanaan perjanjian ekstradisi,
Hingga tahun 2007, Indonesia
bantuan hukum timbal balik, penyerahan
telah mengadakan perjanjian ekstradisi
narapidana, pengalihan proses pidana,
dengan
dan kerjasama penegakan hukum; (4)
perjanjian tersebut disepakati secara
Mendorong terjalinnya kerjasama teknik
bilateral.
Perjanjian
dan
dalam
dimaksud
terdiri
pencegahan dan pemberantasan tindak
ekstradisi
pidan
diratifikasi
pertukaran
korupsi
informasi
di
bawah
payung
tujuh
negara,
dari
(1)
yang
perjanjian
Malaysia,
dengan
yang
Undang-Undang
kerjasama pembangunan ekonomi dan
Nomor
bantuan teknis pada lingkup bilateral,
Philipina diratifikasi dengan Undang-
regional,
Undang Nomor 10 tahun 1976, (3)
dan
Harmonisasi
multilateral;
peraturan
(5)
perundang-
dengan
tahun
seluruh
ektradisi
dengan
9
dan
1974,
Thailand
(2)
dengan
diratifikasi
dengan
undangan nasional dalam pencegahan
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1978,
dan
(4) setelah berlakunya Undang-Undang
pemberantasan
tindak
pidana
korupsi sesuai dengan konvensi ini
Nomor
(Undang-Undang
menandatangani
Republik
Indonesia
Nomor 7 Tahun 2006: 2006).
dengan
Diantara beberapa arti penting kerjasama
1
Indonesia-UNCAC
tahun
1979,
perjanjian
Australia
Indonesia ekstradisi
diratifikasi
dengan
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1994,
dalam
(5) dengan Hongkong diratifikasi dengan
penanganan korupsi di Indonesia, peran
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2001,
PBB
perjanjian
(6) dengan Korea Selatan ditandatangani
ekstradisi Indonesia merupakan salah
tahun 2001, dan (7) dengan Singapura
satu
ditandatangani tanggal 27 April 2007
dalam
hal
mendukung
terpenting
bagi
Indonesia.
Ekstradisi adalah suatu proses formal di mana
seorang
ditahan
oleh
tersangka suatu
(Sinaga: 2009).
kriminal
Terlaksananya
beberapa
pemerintah
perjanjian ektradisi tersebut tak terlepas
diserahkan kepada pemerintahan lain
dari dukungan dan upaya PBB. Terkait
untuk
dengan
menjalani
persidangan
atau,
upaya
Indonesia
yang
tersangka tersebut sudah disidang dan
berkerjasama dengan
ditemukan
menangani masalah korupsi, PBB juga
bersalah,
menjalani
hukumnya. Ekstradisi sangat penting,
telah
sebab selama ini banyak koruptor yang
memperbaiki
pindah negara untuk menghindari proses
pembaruan perjanjian. Pembaruan yang
peradilan.
dilakukan
92
Hal
ini
pada
akhirnya
mendorong
UNCAC dalam
terkait
Indonesia
dan
untuk
mengadakan
dengan
aset-aset
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
koruptor.
PBB
mendorong
upaya
Indonesia
untuk
mendesakkan
pembaruan perjanjian ini sebagai reaksi
keinginannya kepada Singapura agar
atas persoalan korupsi yang dialami
segera meratifikasi konvensi antikorupsi
Indonesia terutama pada kasus BLBI
dan perjanjian ekstradisi. Semua ini
(http://www.politikindonesia.com).
dilakukan agar para koruptor, penjahat
Selanjutnya,
turut
fiskal maupun moneter Indonesia, tidak
upaya
lagi menjadikan negara tersebut sebagai
Indonesia melakukan penyempurnaan
“surga” pelarian (Suryokusumo: 2010,
perjanjian
105).
membantu
dalam
PBB
juga
mendorong
ekstradisinya
dengan
Singapura. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya korupsi
tersangka
yang
dan
Kerjasama
Indonesia
dengan
terdakwa
UNCAC juga efektif dalam mendorong
diri
upaya
melarikan
ke
perjanjian
ekstradisi
antara
beberapa
negara
Singapura. Selain itu para koruptor juga
Indonesia
menyimpan
dalam
lainnya. Saat ini Pemerintah Indonesia
sana.
telah
aset-asetnya
berbagai
bentuk
Koruptor
yang
investasi melarikan
di diri
dan
dengan
mengarah
pada
disepakatinya
perjanjian ekstradisi dengan pemerintah
menyimpan asetnya di Singapura sangat
Swiss,
banyak mulai dari kasus-kasus kecil,
agreement-nya. Namun karena adanya
hingga kasus-kasus besar yang sangat
hubungan bilateral yang baik, pengertian
merugikan negara dalam jumlah yang
antara kedua negara, dan kesamaan
besar.
persepsi dalam masalah korupsi sebagai Semula,
ada formal
perjanjian
angota UNCAC, maka kedua negara
ekstradisi Indonesia dan Singapura telah
sepakat bahwa pemerintah Swiss akan
ditandatangani pada 2007, namun baik
membantu
RI maupun Singapura masih belum
memberikan informasi pelacakan aset-
melaksanakan dengan baik perjanjian
aset koruptor asal Indonesia. Sementara
tersebut. Dengan upaya penyempurnaan
itu dengan pemerintah China Indonesia
yang dicapai pada tahun 2009, masing-
telah memiliki dasar hubungan yang
masing pihak baik PBB, Singapura, dan
sangat baik dan telah merundingkan
terutama Indonesia dapat mendorong
suatu
upaya Indonesia dalam memberantas
perjanjian
korupsi.
tersebut
PBB
tersendiri
meskipun
meskipun belum
memiliki
penting
perjanjian yang belum
dengan
ekstradisi. telah
cara
Namun
dirumuskan
memasuki
tahap
penyempurnaan
penandatanganan (Suryokusumo: 2010,
perjanjian ini, karena forum perundingan
109). Dari beberapa perjanjian ekstradisi
UNCAC
yang telah diratifikasi dan yang akan
efektif
dalam
arti
Indonesia
merupakan dan
sebagai
sarana wahana
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
sangat bagi
diupayakan
oleh
Indonesia,
terlihat 93
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
bahwa
usaha
tersebut
mendapat
dukungan penuh dari PBB.
Yusran
timbal balik (mutual legal assistance), melakukan
upaya
penelusuran
aset
Sejauh ini kerjasama Indonesia
melalui perbankan dari negara lain, dan
dengan UNCAC telah memberikan hasil
lain sebagainya. KPK dan UNCAC telah
yang positif bagi Indonesia. Terutama
merumuskan
pada
pemberantasan
konferensi
UNCAC
yang
standar
operasional
korupsi
bersama
diselenggarakan di Bali tahun 2008 lalu,
beberapa negara yang turut meratifikasi
Indonesia berhasil meloloskan usulan
UNCAC. Standar operasional sangat
dan keinginannya terhadap kerjsama
dibutuhkan untuk penanganan korupsi
Indonesia-UNCAC,
terutama
megenai
pengembalian aset atau Asset Recovery
Asset
merupakan
Meskipun
Recovery
persoalan
pengembalian
tersulit
ini bagi
aset
(Bappenas: 2005).
(http://www.indonesia.go.id). Sebelumnya,
untuk
dapat
memberikan
hasil positif bagi Indonesia, namun masih terdapat
faktor-faktor
penghambat
Indonesia, karena akan berhubungan
pelaksanaannya.
dengan
dan
penghambat atau permasalahan tersebut
berbagai macam peraturan konvensional
antara lain: Pertama, Pengaturan Hukum
lainnya dalam upaya mengembalikan
Nasional tidak Menunjang Keberlakuan
aset negara yang dibawa laari ke luar
UNCAC di Indonesia secara penuh.
negeri oleh para koruptor.
Semenjak UNCAC di adopsi oleh Majelis
perjanjian
Selama
ekstradiksi
setelah
Umum PBB berdasarkan resolusi 58/ 4
UNCAC,
tanggal 31 Oktober 2003, dan ratifikasi
melakukan
banyak
yang dilakukan Indonesia pada tanggal
kemajuan
dalam
18 April 2006. Sayanganya, hingga saat
upayanya memberantas korupsi. Komisi
ini pemerintah belum membentuk suatu
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lahir
peraturan
pelaksana
secara
keberlakuan
UNCAC
Indonesia Indonesia perubahan
kurun
waktu
Faktor-faktor
meratifikasi sudah serta
tidak
langsung
berdasarkan
terhadap di
Indonesia.
UNCAC ini menandakan bahwa terdapat
UNCAC menyediakan sarana kepada
perubahan atas kemauan yang konkrit
para
dalam
Dalam
melakukan
memberantas
korupsi.
negara
korban
kerja
untuk
sama
dapat
internasional
pelaksanaannya,
Indonesia
sudah
dalam upaya pengembalian aset, tetapi
melaksanakan
ketentuan-ketentuan
setiap negara peserta harus mempunyai
UNCAC secara umum sebagai proses
suatu peraturan nasional yang dapat
pengembalian
memberlakukan
aset
yang
dilakukan
UNCAC
tersebut.
Indonesia, seperti melakukan kerja sama
Permasalahannya di sini adalah ratifikasi
bilateral,
Indonesia
94
melakukan
bantuan
hukum
terhadap
UNCAC
tidak
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
menjadikan
penerapan
proses
(norma dan sanksi yang bersifat deterent
pengembalian aset menjadi terlaksana
dan efektif); (3) Memelihara etika dan
secara maksimal.Hal itu terjadi karena
norma-norma hubungan antar lembaga
Indonesia belum memiliki pengaturan
negara
khusus mengenai proses pengembalian
perundang-undangan yang berlaku; (4)
aset yang didasarkan atas kerja sama
Memperkuat pengawasan masyarakat ke
internasional.
dalam
Kedua, belum adanya kemauan
melalui
ketentuan
peraturan
birokrasi
Ombudsman/LSM)
(Komisi
(5)
Menciptakan
politik pemerintah yang kuat terhadap
kepercayaan masyarakat dan pelaku
upaya pemberantasan korupsi. Proses
pasar terhadap integriti dan akuntablitas
pengembalian aset sebagai salah satu
penyelenggara
upaya
2003).
pemberantasan
memerlukan
Tindakan dan hasil nyata yang
pemerintah negaranya. Kemauan politik
menunjukkan kemajuan Indonesia dalam
pemerintah merupakan faktor
menangani masalah korupsi dari hasil
menentukan
kuat
(Atmasasmita,
dari
yang
dukungan
korupsi
negara
dalam
utama berhasil
kerjasama
denga
UNCAC
adalah
tidaknya suatu upaya pemberantasan
adanya
korupsi di suatu negara, khususnya
yang mendorong upaya strategis untuk
terhadap proses pengembalian aset.
mengatasi masalah korupsi (harmonisasi
Contoh nyata adalah dalam proses
regulasi sebagai bentuk kemajuan dalam
hukum
Presiden
kerjasma Indonesia-UNCAC dapat dilihat
Soeharto, di mana hingga saat Soeharto
pada lampiran). Harmonisasi regulasi
meninggal pun belum ada satu aset pun
yang dilakukan Indonesia dapat dilihat
(hasil
jelas dari pasal demi pasal yang terdapat
kasus
tindak
mantan
pidana
korupsi)
yang
berhasil dikembalikan (Utama: 2003). Penanganan
masalah
korupsi
harmonisasi
dalam UNCAC. Harmonisasi itu tercipta sebagai
bentuk
oleh UNCAC dilakukan secara preventif.
kerjasama
Bagi Indonesia, tindakan preventif dalam
sedang
kerjasama
Kendatipun
Indonesia-UNCAC
regulasi-regulasi
aktualisasi
peanganan dilakukan
korupsi (Jasin:
haromonisasi
dari yang 2004). sudah
memberikan keuntungan tersendiri yakni:
dilakukan, hal yang terpenting adalah
(1) Memperkuat pembentukan Desain
implementasi dan pengawasan yang
Besar Pemberantasan Korupsi jangka
ketat agar kerjasama yang berlangsung
panjang;
(2)
mencapai hasil yang positif dan tidak sia-
kepatuhan
birokrasi
terhadap
Menciptakan dan
masyarakat
ketentuan
perundang-undangan
sistem
sia.
peraturan yang
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
berlaku 95
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
mengatasi
Yusran
persoalan
korupsi
yang
merupakan salah satu bentuk kejahatan D. PENUTUP
transnasional,
Korupsi di Indonesia kini sudah berada
pada
tahap
yang
merupakan
berefek isu
Indonesia
global,
dan
internasional
ini,
membutuhkan
kerjasama
mengkhawatirkan. Indonesia termasuk
dengan pihak eksternal terutama melalui
dalam kelompok negara terkorup di
kerjasama internasional.
dunia.
Status
tentunya
Pada level internasional, usaha
terhadap
penurunan
yang sedang digiatkan Indonesia saat ini
dalam
pergaulan
adalah kerjasama dengan The United
internasional. Di sisi internal, dampak
Nations Convention Against Corruption
kerugian yang timbul akibat korupsi
(UNCAC).
sudah dapat dirasakan di tengah-tengah
diharapkan
masyarakat dengan indikasi kelambanan
korupsi di Indonesia berjalan lebih efektif
pembangunan
minimnya
dan segera menujukkan titik terang
infrastruktur. Korupsi juga sudah sudah
penyelesain yang signifikan. Kerjasama
menjadi bahaya latent dan dianggap
Indonesia-UNCAC memiliki arti penting
sebagai
tersendiri
berkonsekuensi imej
Indonesia
ini
dan
hal
yang
lumrah
dalam
Melalui
merupakan
memerlukan
harapan
penanganan
yang
penanganan
bagi
masyarakat. Oleh karena itu Indonesia
kerjasama
masalah
Indonesia
salah untuk
ini,
karena
suatu
tumpuan
“menyembuhkan”
komprehensif dan efektif agar segera
Indonesia dari “penyakit kronis” yang
keluar
bernama korupsi.
dari
persoalan
yang
sangat
merugikan bangsa dan negara ini. Masifnya Indonesia
tidak
praktek hanya
Sejauh ini sudah terdapat banyak
korupsi
di
menimbulkan
kemajuan
dari
kerjasama
yang
terselenggara. Kemajuan yang relatif
keresahan bagi masyarakat Indonesia
fundamental
saja, namun juga menaruh perhatian
regulasi-regulasi yang telah dilakukan
masyarakat sipil internasional. Meskipun
oleh pemerintah Indonesia. Harmonisasi
di
telah
dilakukan untuk menysuaikan kerangka
program
tindakan Indonesia dengan rule of law
pengentasan korupsi, namun tampaknya
yang telah disepakati dalam UNCAC.
program-program
Selain itu, peran PBB dalam upaya-
tingkat
nasional
melakukan
Indonesia
berbagai
tersebut
berjalan
sangat lamban. Buktinya, hingga saat ini
upaya
posisi Indonesia sebagai salah satu
ekstradisi
negara terkorup di dunia tidak juga
terutama
kunjung mengalami pergeseran. Untuk
Singapura,
96
adalah
harmonisasi
penyempurnaan yang
dilakukan
dengan
perjanjian Indonesia
Australia
memberikan
dan
secercah
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
harapan
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
pemberantasan
kemajuan yang ada sangat diharapkan
korupsi di Indonesia. Meskipun upaya
dapat membawa Indonesia keluar dari
penanganan korupsi dalam kerangaka
persoalan
kerjasama Indonesia-UNCAC berjalan di
negatif bagi bangsa dan negara.
tengah
bagi
upaya
berbagai
kepentingan
dan
ketidaksesuaian),
kendala
korupsi
yang
berdampak
(benturan
berbagai namun
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
bentuk berbagai
97
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
Yusran
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Cambridge
Bull, Martin, J. dan James L. Newell,
2004.
Corruption
In
Contemporary
“Civil
Society
Organizations In The United
Macmillan, 2003.
Nations”
And
Transnational
Public
dalam Transnational
Activism In The UN and the EU Jutta
Joachim
Spheres. New York: Palgrave
Locher,
Macmillan. 2008.
Routledge, 2009.
Dai, Xinyuan
International Institutions
Governmentality.
New
York:
Nordstrom,
Friedman, Elisabeth, Jay, Sovereignty, Democracy, And Global Civil Society: State-Society Relations
ed.
And
Birgit
New
York:
Carolyn, Global Outlaws
Crime, Money, And Power In The
Routledge, 2004.
Contemporary
World.
London: University Of California Press, 2007. Pope, Jeremy. Strategi Memberantas Korupsi
Elemen
Sistem
Albany: State University Of New
Integritas
Nasional.
Jakarta:
York Press, 2005.
Kerjasama
At
UN
Yong,
World
Suk
Conferences.
“Transparent
Transparency
Antara Internastional
Accounting As A World Societal
Indonesia Dan Yayasan Obor
Rule” dalam Globalization And
Indonesia, 2003.
Organization.
Oxford:
Oxford
Kartini, Jakarta:
Pathologi Edisi
Baru.
Sosial. CV.
Rajawali Press, 1983.
Communities Across Borders: Immigrants
Transnational
Cultures.
Nations, 2004. Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Pidana Internasional:
Kennedy, Paul, dan Victor Roudometof,
New
Sandler, Todd, Global Collective Against Corruption. New York: United
University Press, 2006. Kartono,
Karen,
Press,
Politics. New York: Palgrave
Crack Angela M. Global Communication
Jang,
Mingst,
University
Ekstradisi,
Jakarta: Tatanusa, 2010. Trentmann, Frank, “The Problem With
And
Civil Society Putting Modern
New
European History Back Into
York: Routledge, 2002.
Contemporary Debate”, dalam
Lipschutz, Ronnie, Global Civil Society
Exploring Civil Society, Marlies
And Global Action. Cambridge:
Glasius, dkk., ed.
Routledge:
New York, 2004. 98
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
Yusran
Kerjasama Indonesia-UNCAC Menangani Kejahatan Korupsi Di Indonesia
http://www.karmayog.org/redire
United Nations Office On Drugs And Crime,
United
Convention
ct/strred.asp?docid=16337
Nations
And
National
Romli
Atmasasmita,
Policies. New York: Cambridge
Korupsi
University Press, 2007.
UNCAC”.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
“Pencegahan
Dalam
Perspektif 2003
http://www.governance-
Nomor 7 Tahun 2006 Tentang
indonesia.com/donlot/bab%202
Pengesahan
%20mj%20-
United
Nations
Convention Against Crruption.
%20pencegahan.ppt Utama Paku ”Terobosan UNCAC Dalam
2003. INTERNET
Pengembalian
http://nurannissa.multiply.com/journal/ite
Melalui
Aset
Korupsi
Kerjasama
m/6/ratifikasi_uncac_-
Internasional”
_revisi_uu_-
http://www.hukumonline.com/be
_upaya_pemberantasan_korup
rita/baca/hol19356/terobosan-
si_di_indonesia
uncac-dalam-pengembalian-
Jasin Moch.”UNCAC – Konvensi PBB Pemberantasan
Korupsi”
aset-korupsi-melalui-kerjasamainternasional
http://kormonev.menpan.go.id/d ata/documentcenter/pencegaha n%20korupsi.ppt R.H. Tahiliani, “TII-CMS India-Corruption Study
“2007,
diperoleh
Transnasional Vol.7 No.1 Juni 2012
dari
99
PENULIS
Denik Iswardani Witarti, Ph.D, Tubagus Erif Faturahman, S.IP, M.Si dan Tulus Yuniasih, S.IP, M.Soc.Sc adalah Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur, Jakarta.
Fahlesa Munabari, MA dan Surya Satria Manda adalah Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur, Jakarta, dan mahasiswa sarjana tingkat akhir Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur. Makalah yang di tulis ini merupakan hasil dari penelitian dengan topik yang sama yang didanai oleh LPPM Universitas Budi Luhur, Jakarta. Ica Wulansari, S.IP, M.Si dan Doddy Wihardi, S.IP adalah Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur, Jakarta. Jeanie Annissa, S.IP, M.Si adalah Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur, Jakarta.
R.M. Aria Ranggakusumah, SH, M.Si adalah Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur, Jakarta.
Yusran, S.IP, M.Si adalah Dosen dan Kepala Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur, Jakarta.
PEDOMAN PENULISAN JURNAL Beberapa hal yang harus diperhatikan penulis dalam penulisan jurnal adalah sebagai berikut: Maksud dan Tujuan Jurnal Transnasional diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur untuk media penyebarluasan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti di lingkungan Universitas Budi Luhur maupun dari para peneliti lain. Ruang Lingkup Jurnal ini memuat tulisan hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang menunjang pengembangan ilmu pengetahuan, Teknologi dan Pembangunan Nasional. Bahasa Tulisan yang dimuat dalam jurnal ini menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan baik. Penggunaan istilah hendaknya menggunakan pedoman dari lembaga Pembinaan Bahasa. Bentuk Naskah Naskah diketik pada kertas jenis A4 putih pada satu permukaan dengan jarak 1,5 spasi. Tulisan mempunyai jarak 3 cm dari Atas dan Kiri kertas, Kanan dan Bawah kertas berjarak 2,5 cm. Panjang naskah tidak lebih dari 20 halaman dan sekurang-kurangnya 10 halaman termasuk gambar dan tabel. Tulisan menggunakan jenis font Arial ukuran 11, naskah diketik dengan bentuk satu kolom. Isi Naskah Naskah disusun dalam urutan: judul (Bahasa Indonesia); Nama penulis: lembaga/instasi: Abstrak ( 100-150 kata) dalam bahasa Inggris berisi tujuan, metode dan hasil penelitian; Pendahuluan ( berisi latar belakang; perumusan masalah; Tinjauan Pustaka; Tujuan penelitian); Metode penelitian ( alat, bahan, cara dan metode Analisis); Hasil dan pembahasan; Kesimpulan; Daftar Pustaka, lampiran (jika ada). Judul Karangan dan Nama Pengarang Judul karangan berupa suatu ungkapan dalam bentuk kalimat pendek mencerminkan isi dari karangan. Nama lembaga/Instansi pengarang harus jelas dicantumkan pada halaman pertama. Bila Penulis lebih dari satu orang, maka perlu diurutkan sesuai dengan kode etik penulisan. Tabel dan Gambar Tabel dan gambar diberi judul yang singkat dan jelas maksudnya. Judul tabel berada diatas, sedangkan judul pada gambar berada dibawah. Setiap tabel dan gambar diberi nomor urut (1,2,… dst). Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka disusun menurut abjad nama penulis dan diketik 1 spasi untuk setiap pustaka dan berjarak 2 spasi untuk pustaka yang satu dengan yang lain. Alamat Redaksi Naskah dikirim dalam bentuk file(copy CD) dan 1 print out ke: Redaksi Jurnal Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Budi Luhur, Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan 12260, Telp. (021) 5853753 Ext. 252