RENCANA PRIORITAS PENGEMBANGAN SEKTOR JASA DAERAH, KHUSUSNYA SEKTOR PARIWISATA DAN PENUNJANG Manggar, 30 Mei 2016
II. K E P A R I W I S A T A A N KABUPATEN BELITUNG TIMUR
II.1 K E P A R I W I S A T A A N KABUPATEN BELITUNG TIMUR DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN
POSISI KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DALAM KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
RIPPARNAS TAHUN 2010-2025
POSISI KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DALAM KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
POSISI KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN
RTRW KABUPATEN BELITUNG TIMUR 2014-2034
KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN TERKAIT PARIWISATA
II.2 KONDISI KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR
PROSENTASE KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PDRB KAB. BELTIM 4,00 3,50
Persentase (%)
3,00 2,50 2,00 1,50
1,85
1,83
1,81
1,73
1,69
2007
2008
2009
2010
1,00
1,54
1,69
1,74
2012
2013
0,50 0,00
2006
2011
Destinasi Pariwisata
SUMBER DAYA WILAYAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR SEBAGAI POTENSI PARIWISATA
Sejarah penemuan dan penambangan timah di Pulau Belitung Sejarah kerajaan di Belitung Timur (Buding, Balok) Sejarah penyebaran Islam di Belitung Timur Sejarah perjalanan Cheng Ho
SUMBER DAYA WILAYAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR SEBAGAI POTENSI PARIWISATA
Sektor ekonomi kreatif menjadi potensi bagi pengembangan pariwisata kreatif
SEBARAN DAYA TARIK WISATA DAN SUMBER DAYA PARIWISATA DAYA TARIK WISATA SUMBER DAYA PARIWISATA
KETERSEDIAAN FASILITAS PARIWISATA 60
HOTEL FASILITAS MAKAN/MINUM
50
BPW/APW 40 30 20 10
0 Kelapa Kampit
Damar
Manggar
Gantung
Simpang Pesak
Simpang Renggiang
Dendang
DIDOMINASI OLEH:
HOTEL NONBINTANG, WARUNG MAKAN, BIRO PERJALANAN WISATA
PERKEMBANGAN USAHA PENYEDIAAN AKOMODASI DI BELITUNG TIMUR 25
20
15
10
5
0
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2014
Fasilitas Makan dan Minum Jumlah Fasilitas Makan dan Minum di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2014 JENIS FASILITAS MAKAN & MINUM NO.
KECAMATAN
1.
Dendang
2.
Simpang Pesak
3.
Gantung
4.
Simpang Renggiang
5.
Manggar
6.
Damar
7.
Kelapa Kampit
JUMLAH
Warung Makan Restoran
JUMLAH
Rumah Makan -
-
16
16
-
4
3
7
1
52
53
-
-
-
-
6
21
20
47
-
-
23
23
-
1
47
48
6
27
161
194
Fasilitas Perjalanan Wisata JENIS FASILITAS PERJALANAN WISATA NO.
KECAMATAN
JUMLAH Biro Perjalanan Wisata
Agen Perjalanan Wisata
1.
Dendang
-
-
-
2.
Simpang Pesak
-
-
-
3.
Gantung
2
4.
Simpang Renggiang
2
-
-
-
4
12
5.
Manggar
8
6.
Damar
1
7.
Kelapa Kampit
-
-
-
JUMLAH
11
4
15
1
Industri Pariwisata
USAHA PARIWISATA YANG BERKEMBANG DI BELITUNG TIMUR SAMPAI TAHUN 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Usaha daya tarik wisata terdiri dari daya tarik wisata alam, budaya, dan hasil buatan manusia Usaha jasa perjalanan wisata terdiri dari agen dan biro perjalanan wisata Usaha jasa transportasi wisata berupa rental mobil Usaha jasa makanan dan minuman terdiri dari rumah makan, restoran dan warung makan Usaha penyediaan akomodasi , berupa hotel nonbintang Usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi terdiri dari karaoke, bilyard, gelanggang olahraga, penyelenggaraan pertunjukan seni Usaha wisata tirta berupa waterpark Usaha Spa, terdiri dari pusat kebugaran dan panti pijat
NO.
1
KELOMPOK USAHA Industri kue basah
2
Industri makanan dan masakan olahan
3
Industri kerupuk, keripik, peyek, dan sejenisnya
4
5 6 7 8 9 10 11 12 13
Industri air minum dan air mineral Industri produk roti dan kue Industri anyaman dari tanaman bukan rotan dan bambu Industri anyaman dari rotan dan bambu Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk ikan Industri minuman lainnya Industri tempe kedelai Industri makaroni, mie dan produk sejenisnya Industri kerajinan YTDL
Industri furniture dari kayu
14
Industri tahu kedelai
15
Industri minyak goreng kelapa
16 17 18 19
Industri pengolahan dan pengawetan lainnya buah-buahan dan sayuran Industri kapal dan perahu Industri produk makanan lainnya Industri makanan dari kedele dan kacang-kacangan lainnya bukan kecap, tempe dan tahu
JUMLAH UNIT USAHA
TENAGA KERJA (ORANG)
NILAI INVESTASI (Rp.000)
NILAI PRODUKSI (Rp.000)
329
451
476.579
30.744.494
314
574
1.722.897
44.378.824
20 21
22 23
199
367
389.586
20.935.197
24
168
255
6.767.300
5.698.918
94
183
278.775
6.679.408
25
89
109
14.624
407.555
26
83
101
11.269
1.595.020
57
203
1.842.575
4.326.276
52
117
222.070
2.917.875
27
52
311.660
1.490.098
27 28 29 30
21
30
57.555
1.124.850
16
19
22.270
445.040
15
47
1.196.750
1.696.800
15
33
70.135
1.992.609
32
14
15
49.400
145.160
33
12
23
57.235
293.460
11
18
169.570
496.500
9
15
47.100
465.500
8
9
12.225
43.250
31
Industri gula merah Produksi es
Industri barang jadi rajutan dan sulaman Industri kerajinan ukiran dari kayu bukan mebeller Industri pengolahan dan pengawetan produk daging dan daging unggas Industri minyak makan dan lemak nabati dan hewani lainnya Industri alat musik tradisional Industri furniture dari rotan dan atau bambu Industri peralatan, perlengkapan dan bagian kapal Industri pengolahan teh dan kopi Industri manisan buah-buahan dan sayuran kering Industri berbagai macam tepung dari padi-padian, biji-bijian, kacangkacangan, umbi-umbian dan sejenisnya Industri pengolahan produk dari susu lainnya Industri pengolahan es krim
JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TERKAIT PARIWISATA JUMLAH KESELURUHAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
7
13
5.300
33.990
6
17
1.716.500
98.300
6
6
409
210.000
4
10
81.650
325.240
4
6
35.200
293.200
2
350
204.200.000
54.967.500
1
1
500
26.400
1
2
1.400
268.800
1
1
8.900
4.000
1
5
20.000
108.720
1
1
875
112.320
1
1
2.000
14.400
1
1
2.000
33.600
1
2
1.000
26.000
1.570
3.037
219.795.309
1.975
3.893
238.234.368
182.399.304 204.081.682
Pemasaran Pariwisata
PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN 90.000
wisnus
80.000
wisman
70.000 60.000 50.000 40.000
30.000 20.000
10.000 -
2010
2011
2012
2013
2014
Kelembagaan Kepariwisataan
• • • •
ASOSIASI (PHRI, Asita, HPI, ASPPI) PEMERINTAH (SKPD terkait pariwisata) ORGANISASI LAINNYA (KPLB, WALHI, dll) KELOMPOK SADAR WISATA DI DESA DENGAN POTENSI PARIWISATA (8 POKDARWIS) • LEMBAGA PENDIDIKAN PARIWISATA
Tantangan dan Isu Strategis
TANTANGAN DESTINASI PARIWISATA 1. Peningkatan pemahaman pemangku kepentingan tentang potensi pengembangan pariwisata, mengintegrasikan, dan melakukan pembangunan destinasi secara tuntas; 2. Penyediaan informasi yang akurat terkait potensi sumber daya alam dan budaya bagi pariwisata; 3. Penguatan regulasi untuk menjamin perlindungan terhadap sumber daya alam dan budaya untuk pembangunan kepariwisataan; 4. Penyiapan masyarakat untuk terlibat dan berperan aktif dalam pengelolaan pariwisata di lingkungannya; 5. Peningkatan kualitas ketersediaan dan pelayanan fasilitas pariwisata terutama di koridor DTW. 6. Sinergitas pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung pembangunan kepariwisataan ; 7. Ketersediaan SDM pariwisata yang berkualitas untuk mendukung pembangunan destinasi pariwisata; 8. Pengembangan investasi pariwisata berbasis masyarakat,budaya dan alam; 9. Pengendalian kegiatan pertambangan di kawasan pariwisata; 10. Pengembangan program pembangunan DTW dan infrastrukturnya berdasarkan potensi dan skala prioritas; 11. Peningkatan daya dukung fisik sumber daya wisata yang potensial.
INDUSTRI PARIWISATA 1. Memperkuat keterkaitan antar usaha pariwisata dan antara usaha pariwisata dengan usaha pendukungnya; 2. Meningkatkan daya saing industri pariwisata (standar pelayanan, kualitas produk) 3. Mengintegrasikan produsen lokal ke dalam rantai nilai industri pariwisata skala nasional dan internasional; 4. Meningkatkan kesiapan dan kualitas SDM pada usaha pariwisata; 5. Meningkatkan penyerapan SDM lokal pada usaha pariwisata; 6. Peningkatan upaya perlindungan terhadap sumberdaya wisata yang memiliki nilai sejarah, perlindungan alam, serta budaya lokal; 7. Peningkatan upaya mitigasi dan pengelolaan dampak pembangunan destinasi pariwisata.
PEMASARAN PARIWISATA 1. Membangun citra pariwisata yang khas dan terintegrasi dengan destinasi pariwisata Pulau Belitung 2. Menjaring dengan optimal pasar wisatawan pelajar/mahasiswa di Pulau Belitung, Bangka, dan Pulau Jawa 3. Mengembangkan pasar wisatawan yang lebih berkualitas (lama tinggal panjang, pengeluaran besar, kesadaran thd lingkungan tinggi, kesadaran sosial dan budaya tinggi) 4. Mengembangkan sistem pemasaran terpadu di Kabupaten Belitung Timur, dengan Kab. Belitung, dan dengan Prov. Kepulauan Bangka Belitung
KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN 1. Meningkatkan peran kelompok sadar wisata dalam pembangunan pariwisata di lingkungannya; 2. Meningkatkan peran kelompok-kelompok masyarakat dalam pengelolaan pariwisata di lingkungannya; 3. Pembagian peran yang jelas antar pemangku kepentingan dalam pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Belitung Timur; 4. Meningkatkan keterpaduan kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan berdasarkan skala prioritas di Kabupaten Belitung Timur; 5. Membangun mekanisme komunikasi dan koordinasi yang handal dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan kepariwisataan; 6. Membangun basis data kepariwisataan yang lengkap, akurat, mutakhir, dan mudah diakses.
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PENINGKATAN KAPASITAS SDM DALAM PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN PENGENDALIAN KEPARIWISATAAN
PEMBANGUNAN IDENTITAS KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA SEJARAH DAN BUDAYA TIMAH PENYIAPAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT SEBAGAI AKTOR UTAMA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PEMBANGUNAN KETERPADUAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG PARIWISATA (TRANSPORTASI, AIR BERSIH, LISTRIK, KOMUNIKASI) PEMBANGUNAN STRUKTUR INDUSTRI PARIWISATA YANG KUAT, BERDAYA SAING, DAN TERINTEGRASI DENGAN POTENSI SUMBER DAYA YANG ADA DI MASYARAKAT PENGUATAN REGULASI DAN MEKANISME PEMBANGUNAN YANG HANDAL DALAM KONSERVASI ALAM DAN BUDAYA, MEMBANGUN KOORDINASI DAN KOMITMEN YANG KONSISTEN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN.
III. A R A H P E M B A N G U N A N KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR
ARAH PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
1. KETERPADUAN DALAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN 2. PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN BERBASIS MASYARAKAT: pembangunan kepariwisataan berbasis masyarakat yang pro-poor, pro-job, pro-growth, pro environment.
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN BERKELANJUTAN
III.2 VISI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN “Kepariwisataan Belitung Timur Berbasis Sejarah Timah, Budaya, dan Bahari yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing Dunia sebagai Penggerak Perekonomian Lokal”
III.3 MISI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Misi Pembangunan 1. Mewujudkan INTEGRASI SUMBER DAYA SEJARAH TIMAH dan BUDAYA dengan SUMBER DAYA BAHARI, yang DIDUKUNG INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS BERKUALITAS INTERNASIONAL dan RAMAH LINGKUNGAN dalam pembangunan destinasi pariwisata daerah; 2. Mewujudkan STRUKTUR INDUSTRI PARIWISATA yang KUAT, BERDAYA SAING, DAN TERINTEGRASI dengan POTENSI SUMBER DAYA USAHA YANG ADA DI MASYARAKAT dalam pembangunan industri pariwisata berkredibilitas tinggi dan bertanggung jawab;
Misi Pembangunan 3. Membangun dan memperkuat CITRA SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA SEJARAH TIMAH , BUDAYA DAN BAHARI YANG BERDAYA SAING DUNIA melalui pemasaran pariwisata terpadu dan bertanggung jawab;
4. Membangun KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN YANG HANDAL dalam mewujudkan KINERJA PARIWISATA BERKUALITAS INTERNASIONAL, KOORDINASI DAN KOMITMEN YANG KONSISTEN, serta PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN YANG BERKESINAMBUNGAN.
III.4 TUJUAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Tujuan Pembangunan Kepariwisataan 1. Penguatan dan perkembangan daya tarik wisata sejarah dan budaya pertambangan timah berdaya saing global, yang diintegrasikan dengan daya tarik wisata bahari, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta norma sosial dan budaya masyarakat; 2. Keterpaduan pembangunan infrastruktur, fasilitas pariwisata, fasilitas umum serta pelayanan berkualitas internasional untuk mendukung pembangunan citra destinasi pariwisata sejarah dan budaya pertambangan timah yang berdaya saing internasional dan berwawasan lingkungan; 3. Mewujudkan kesadaran kolektif dan kesiapan masyarakat sebagai tuan rumah dan subjek utama dalam pembangunan kepariwisataan Kabupaten Belitung Timur;
Tujuan Pembangunan Kepariwisataan 4. Penguatan dan perkembangan industri pariwisata Kabupaten Belitung Timur yang berdaya saing global dan berkredibilitas tinggi dengan pemenuhan standar pelayanan internasional dan mendorong penerapan prinsip-prinsip ramah lingkungan. 5. Mewujudkan kemitraan yang berkinerja tinggi antara industri mikro, kecil, dan menengah dengan usaha pariwisata untuk memperkuat rantai nilai produksi dan distribusi berbasis lokal, serta memperkuat jejaring industri di tingkat nasional dan internasional; 6. Mewujudkan sistem pemasaran pariwisata terpadu dengan Kabupaten Belitung, antarusaha pariwisata, dan dengan sistem pemasaran pariwisata nasional untuk dapat menjaring pasar wisatawan yang lebih luas dan berkualitas;
7. Penerapan prinsip pemasaran bertanggung jawab dalam membangun dan menguatkan citra destinasi pariwisata sejarah dan budaya pertambangan timah dalam kepariwisataan dunia;
Tujuan Pembangunan Kepariwisataan 8. Penetapan regulasi dan mekanisme yang handal dalam mendorong pencapaian kinerja pariwisata berkualitas internasional, koordinasi dan komitmen yang konsisten, serta pemantauan dan evaluasi yang berkesinambungan dalam pembangunan kepariwisataan;
9. Penguatan peran dan fungsi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur sebagai perencana, regulator, dan fasilitator; serta asosiasi usaha pariwisata, asosiasi profesi pariwisata, dan masyarakat sebagai aktor utama dalam mewujudkan tata kelola pariwisata terpadu dan berkelanjutan; 10. Pembentukan sumber daya manusia yang berkompetensi internasional dalam mewujudkan pelayanan pariwisata berdaya saing dunia;
IV. K O N S E P P E M B A N G U N A N KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR
INCLUSIVE TOURISM suatu pendekatan PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL dengan MENGINTEGRASIKAN SUMBER DAYA YANG DIMILIKI MASYARAKAT LOKAL DAN LINGKUNGANNYA dengan RANTAI NILAI INDUSTRI PARIWISATA dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat miskin, meningkatkan apresiasi industri pariwisata terhadap potensi lokal, dan memperkuat daya saing industri pariwisata, dengan mempertimbangkan norma agama dan nilai budaya, keragaman karakteristik sosial masyarakat, serta pelestarian dan perlindungan terhadap sumber daya alam dan lingkungannya.
INCLUSIVE TOURISM POTENSI SUMBER DAYA LOKAL: - Potensi alam - Potensi sosial - Potensi budaya - Potensi ekonomi
MENANGGULANGI KEMISKINAN
INTEGRASI
MENANGGULANGI PENGANGGURAN
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LOKAL
RANTAI NILAI INDUSTRI PARIWISATA: - Rantai produksi - Rantai distribusi dan pemasaran
KESETARAAN
MENINGKATKAN APRESIASI INDUSTRI PARIWISATA THD POTENSI LOKAL
MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI PARIWISATA
PELESTARIAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGANNYA
NILAI BUDAYA YANG DIANUT MASYARAKAT
NORMA AGAMA YANG DIANUT MASYARAKAT
KERAGAMAN KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT
V. K E B I J A K A N PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan 1. Integrasi dan peningkatan kualitas dan nilai tambah daya tarik wisata dan sumber daya wisata sejarah dan budaya pertambangan timah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai daya tarik wisata utama; 2. Integrasi dan penguatan daya tarik wisata dan sumber daya wisata bahari sebagai upaya diversifikasi produk pariwisata dengan tetap memperhatikan norma sosial dan budaya masyarakat; 3. Pembangunan keterpaduan infrastruktur untuk mendukung kemudahan aksesibilitas yang menghubungkan Kabupaten Belitung Timur dengan destinasi unggulan nasional dan sumber pasar wisatawan mancanegara, serta membangun destinasi pariwisata dengan pelayanan infrastruktur berkualitas internasional dan berwawasan lingkungan;
Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan 4. Pengembangan jejaring industri pariwisata berbasis SDM dan SDA dan budaya lokal antara industri pariwisata dengan industri mikro kecil dan menengah; 5. Pengembangan jejaring industri pariwisata nasional dan internasional dalam rangka sinergisitas upaya pembangunan industri pariwisata yang bertanggungjawab; 6. Pengembangan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan industri pariwisata berdaya saing global dan berkredibilitas tinggi melalui mekanisme insentif dan disinsentif yang konsisten dan seimbang bagi penguatan struktur dan jejaring industri pariwisata di tingkat nasional dan internasional; 7. Peningkatan kualitas usaha dan produk industri mikro, kecil, dan menengah sebagai pendukung utama rantai nilai industri pariwisata Kabupaten Belitung Timur yang berdaya saing nasional dan internasional ;
Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan 8. pengembangan sistem pemasaran yang bertanggung jawab dan terpadu antara destinasi dan usaha pariwisata, dengan sektor kelautan, perdagangan, dan investasi, serta dengan pariwisata Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan nasional; 9. pengembangan pemasaran yang efektif melalui pembangunan mekanisme evaluasi pemasaran yang bertanggung jawab; 10. pengembangan kerangka regulasi yang berkekuatan hukum serta diterapkan dengan konsisten dan komitmen yang tinggi dalam membangun koordinasi multisektor dan multiaktor yang konsisten, serta pemantauan dan evaluasi yang tegas dan berkesinambungan;
Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan 11. pengembangan struktur pemerintahan, struktur organisasi industri pariwisata, serta sistem pengembangan masyarakat dan sumber daya manusia yang mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas dalam mencapai kinerja pariwisata berkualitas internasional dan mewujudkan tata kelola pariwisata terpadu dan berkelanjutan; 12. membangun sistem dan kelembagaan pengembangan insentif dan disinsentif yang mendorong usaha pariwisata, sumber daya manusia, organisasi pariwisata untuk mewujudkan Belitung Timur sebagai destinasi pariwisata berdaya saing global.
VI. S T R A T E G I PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR
1.
2.
3.
4.
menetapkan Kota Manggar dan sebagai pusat pelayanan primer, Kelapa Kampit dan Pantai Punai sebagai pusat pelayanan sekunder bagi kepariwisataan Kabupaten Belitung Timur; membangun Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK) untuk mengembangkan pariwisata sejarah dan budaya pertambangan timah serta pariwisata bahari; membangun Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) untuk memulihkan dan memberikan nilai tambah terhadap kawasan bekas pertambangan timah, memperkuat fungsi kawasan pengembangan pariwisata nasional, serta melindungi dan memperkuat kekhasan sumber daya bahari. mengembangkan jalur wisata tematik yang didukung infrastruktur pembentuk tema yang berkualitas dan ramah lingkungan untuk meningkatkan keterkaitan antara Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten dan Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten;
5.
6.
7.
8.
mengembangkan program wisata edukatif dan rekreatif bagi daya tarik wisata sejarah dan budaya penambangan timah, program ekowisata edukatif bagi daya tarik wisata bahari, program wisata petualangan bagi daya tarik wisata hutan lindung, serta program wisata kreatif bagi daya tarik wisata budaya masyarakat dan industri kreatif; mengembangkan perencanaan interpretasi yang mendukung perwujudan tema sejarah dan budaya pertambangan timah sesuai dengan karakteristik setiap daya tarik wisata dan target pasar wisatawan; membangun fasilitas akomodasi, fasilitas makan dan minum, fasilitas perjalanan wisata, dan fasilitas informasi yang berstandar internasional dan ramah lingkungan di pusat pelayanan primer Kota Manggar; membangun fasilitas akomodasi berbasis masyarakat (homestay, investasi lokal) di pusat pelayanan sekunder Kelapa Kampit dan Pantai Punai;
9. meningkatkan aksesibilitas darat dan laut menuju daya tarik wisata melalui peningkatan kualitas pelayanan jalan, penyediaan angkutan umum menuju daya tarik wisata yang berstandar pelayanan dan keamanan tinggi, penyediaan angkutan laut khusus wisata, serta penyediaan rambu-rambu keselamatan di darat dan laut; 10. mengembangkan sistem mitigasi dan adaptasi dampak kegiatan pariwisata; 11. melibatkan masyarakat pada setiap tahap pembangunan destinasi pariwisata dengan memperhatikan potensi dan kapasitas yang dimiliki masyarakat; 12. mengembangkan investasi yang berpihak pada masyarakat dengan mengutamakan 13. mengintegrasikan investasi pada sektor pariwisata dengan rencana penataan ruang dan arah pengembangan investasi Kabupaten Belitung Timur.
1.
membangun struktur dan industri pariwisata yang berdaya saing melalui pengembangan produk dan pengelolaan berwawasan lingkungan, berbasis masyarakat, beretika, dan bertanggung jawab;
2.
mengembangkan kemitraan antara usaha pariwisata dengan usaha mikro, kecil, dan menengah lokal pendukung dalam produksi dan distribusi produk usaha pariwisata;
3.
mengembangkan industri kreatif skala mikro, kecil, dan menengah agar produknya memiliki kualitas dan nilai tambah yang tinggi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat;
4.
mengembangkan jejaring usaha dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan usaha pariwisata skala nasional dan internasional dalam kerangka meningkatkan standar dan akreditasi usaha pariwisata; dan
5.
mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif bagi usaha pariwisata yang menerapkan standar usaha pariwisata dan standar-standar operasional berwawasan lingkungan, beretika sosial dan budaya, serta berbasis masyarakat sebagai salah satu upaya pengendalian perkembangan usaha pariwisata.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
menetapkan pasar wisatawan nusantara dan mancanegara berpendidikan tinggi, keluarga, dan komunitas yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sejarah dan budaya sebagai pasar wisatawan utama; mengembangkan segmen pasar wisatawan pelajar/mahasiswa dan minat petualangan alam dan bahari, baik penduduk maupun wisatawan yang berkunjung ke DKI Jakarta, Jawa Barat, Pulau Bangka, Kabupaten Belitung, dan Kepulauan Riau sebagai pasar potensial pariwisata Kabupaten Belitung; menetapkan target jumlah wisatawan berdasarkan pertimbangan rata-rata jumlah kunjungan wisatawan Kabupaten Belitung Timur selama 10 (sepuluh) tahun, target kunjungan wisatawan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta target pertumbuhan kunjungan wisatawan nasional; mengembangkan sistem pemasaran terpadu yang efektif berbasis teknologi informasi dengan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan nasional; membentuk dan mengembangkan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Belitung untuk mewujdukan keterpaduan pemasaran antara usaha pariwisata dengan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur; dan mengembangkan mekanisme perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi program pemasaran pariwisata Kabupaten Belitung Timur.
a) meningkatkan kinerja birokrasi yang terkait dengan kepariwisataan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Belitung Timur agar dapat melakukan perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan yang efektif dan optimal; b) meningkatkan fungsi dan peran berbagai lembaga masyarakat di bidang kepariwisataan dalam kinerja pariwisata berkualitas internasional dan mewujudkan tata kelola pariwisata terpadu dan berkelanjutan; c) meningkatkan fungsi dan peran asosiasi industri pariwisata dan asosiasi profesi pariwisata dalam kinerja pariwisata berkualitas internasional dan mewujudkan tata kelola pariwisata terpadu dan berkelanjutan;
d) pengembangan peraturan, pedoman, dan mekanisme yang berkekuatan hukum serta diterapkan dengan konsisten dan komitmen yang tinggi dalam membangun koordinasi multisektor dan multiaktor yang konsisten, serta pemantauan dan evaluasi yang tegas dan berkesinambungan; e) mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif bagi usaha pariwisata, sumber daya manusia, organisasi pariwisata yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja dan daya saing pariwisata global f) mengembangkan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata melalui pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi, berkesinambungan dalam rangka mewujudkan SDM berkompetensi internasional
VII. R E N C A N A PERWILAYAHAN PARIWISATA KABUPATEN BELITUNG TIMUR
DEFINISI
KRITERIA
suatu ruang pariwisata yang mencakup luasan area tertentu sebagai suatu kawasan dengan komponen kepariwisataannya, serta memiliki karakter atau tema produk pariwisata yang mendukung pembentukan Belitung Timur sebagai destinasi pariwisata sejarah dan budaya pertambangan timal.
a) memiliki potensi sejarah pertambangan timah dan pendukungnya; b) Memiliki potensi budaya pertambangan timah dan pendukungnya.
DEFINISI
KRITERIA
kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata provinsi yang mempunyai pengaruh penting untuk menjawab isu strategis pembangunan kepariwisataan Kabupaten Belitung Timur.
a) memulihkan dan memberikan nilai tambah terhadap kawasan bekas pertambangan timah, b) memperkuat fungsi kawasan pengembangan pariwisata nasional, serta
c) melindungi dan memperkuat kekhasan sumber daya bahari.
PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN PARIWISATA
2. KPPK Kelapa kampit 3. KPPK Genting Apit
3. KSPK Punai dsk
1. KPPK Burung Mandi dsk
2. KSPK Gantong dks
4. KPPK Pulau Ayam dsk
1. KSPK Kepulauan Memperak