RENCANA KINERJA (RENKIN) BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN TAHUN 2012
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN 2012
Lampiran 1 FORMULIR RENCANA KINERJA
Rencana Kinerja TA. 2012
KATA PENGANTAR
Rencana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu dan disusun berdasarkan dokumen Rencana Strategis yang merupakan dokumen rencana jangka menengah suatu organisasi. Dengan disusunnya Rencana Kinerja, maka ditetapkanlah suatu Penetapan Kinerja yang merupakan kontrak kinerja yang berisi kesanggupan dari penerima mandat untuk mewujudkan kinerja seperti yang telah direncanakan dan akan dijadikan sebagai dasar evaluasi dan penilaian pada tiap akhir tahun pelaksanaan. Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan merupakan suatu upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil. Kami berharap agar Rencana Kinerja tahun anggaran 2012 ini dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBKK pada tahun anggaran 2012 dan dijadikan sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kegiatan pada akhir tahun pelaksanaan. Akhir kata, semoga Rencana Kinerja ini dapat bermanfaat.
Jakarta, 30 Januari 2011 Balai Besar Kimia dan Kemasan K E P A L A,
Rochmi Widjajanti
Balai Besar Kimia dan Kemasan
i
Rencana Kinerja TA. 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
Bab I.
Bab II.
Bab III.
Bab IV.
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
1
B.
Maksud dan Tujuan
1
C.
Tugas Pokok dan Fungsi
2
D.
Ruang Lingkup
3
PERKEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN INDUSTRI A.
Hasil – Hasil Pembangunan
4
B.
Arah Pembangunan BBKK
14
RENCANA KINERJA TAHUN 2011 A.
Sasaran
16
B.
Indikator Kinerja
16
PENUTUP
18
LAMPIRAN : Formulir Rencana Kinerja
Balai Besar Kimia dan Kemasan
L1
ii
Rencana Kinerja TA. 2012
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan suatu sistem pemerintahan yang baik (good governance) maka suatu organisasi pemerintahan wajib menerapkan asas akuntabilitas dan transparansi. Untuk mendukung penerapan asas tersebut, maka diperlukan sebuah perencanaan program kerja yang tepat dan terencana sehingga kinerja organisasi dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Berdasarkan Instruksi Presiden No.7 Tahun 1999, Presiden mewajibkan setiap penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangannya dengan diawali oleh suatu perencanaan strategis yang dikenal dengan RENSTRA atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahunan. RENSTRA organisasi kemudian diturunkan kedalam Rencana Kinerja Tahunan yang kemudian diaplikasikan dalam Penetapan Kinerja serta Rencana Kerja dan Anggaran. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka BBKK menyusun Rencana Kinerja tahun 2012. Rencana kinerja merupakan sebuah janji komitmen suatu instansi yang akan dicapai dalam tahun tertentu. Rencana kinerja ini berisi penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Pedoman yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahun 2012 adalah Peraturan Menteri Perindustrian No.150/M-IND/PER/12/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Lingkungan
Kementerian
Perindustrian.
B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penyusunan RENKIN BBKK Tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kinerja BBKK; Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 1
Rencana Kinerja TA. 2012
2. Sebagai janji komitmen BBKK yang akan diwujudkan pada akhir tahun pelaksanaan; 3. Memudahkan dalam menilai keberhasilan/ kegagalan atas target kinerja yang telah ditetapkan;
C. Tugas Pokok dan Fungsi - Dasar Hukum Tupoksi 1. Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 38/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan; 2. Peraturan Menteri Perindustrian No. 119/M-IND/PER/11/2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Baristand Industri Dalam Masa Peralihan Terkait Perubahan Struktur Organisasi Eselon I Kementerian Perindustrian. - Tugas Pokok BBKK mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,
standardisasi,
pengujian, sertifikasi,
kalibrasi,
dan
pengembangan
kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri. - Fungsi Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, BBKK menyelenggarakan fungsi : 1. penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi/ penyuluhan, alih teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri; 2. pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi; 3. pelaksanaan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan produk industri kimia dan kemasan, serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan; 4. pelaksanaan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan BBKK, serta penyusunan dan penerapan standardisasi industri kimia dan kemasan; dan 5. pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBKK. Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 2
Rencana Kinerja TA. 2012
D. Ruang Lingkup Batasan yang digunakan dalam penyusunan RENKIN BBKK tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Rencana Kinerja ini disusun untuk Tahun Anggaran 2012; 2. Dasar penyusunan RENKIN BBKK tahun 2012 adalah Peraturan Menteri Perindustrian No.150/M-IND/PER/12/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Perindustrian; 3. Unit-unit yang termasuk dalam RENKIN BBKK tahun 2012 adalah setiap bagian dan bidang di lingkungan BBKK.
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 3
Rencana Kinerja TA. 2012
BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
A. Hasil – Hasil Pembangunan Tugas pokok BBKK adalah melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, BBKK memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan kajian – kajian di bidang kimia dan kemasan baik kajian produk, proses maupun teknologi proses. Selain itu BBKK juga melaksanakan kegiatan layanan jasa teknis kepada industri di bidang pengujian, kalibrasi, standardisasi, sertifikasi produk, pelatihan teknis operasional, konsultansi, litbang, dan rancang bangun perekayasaan industri. Secara umum hasil dari pelaksanaan kegiatan di BBKK dapat terbagi menjadi : 1. Hasil Litbang BBKK Jumlah kegiatan litbang yang dibiayai oleh anggaran DIPA BBKK selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Litbang BBKK 5 Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah Kegiatan (Judul)
2006
13
2007
9
2008
8
2009
8
2010
16
Judul-judul litbang yang telah dilakukan oleh BBKK adalah sebagai berikut : Tahun 2006 1) Pengembangan metoda analisa menggunakan GC, GCMS, dan FTIR 2) Pembuatan lauril alkohol dari asam laurat 3) Aplikasi edible coating dari chitosan 4) Modifikasi proses biodegradable plastic dari tapioka 5) Penggunaan teknologi membran pada pengolahan limbah Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 4
Rencana Kinerja TA. 2012
6) Minimisasi limbah cair industri oleokimia 7) Minimisasi limbah industri chitosan 8) Optimalisasi proses fraksinasi eugenol dan isoeugenol 9) Desain kemasan makanan khas daerah 10) Pembuatan stearil alkohol dari asam stearat 11) Kajian potensi bahan baku lokal indutri pupuk untuk memenuhi kebutuhan industri pupuk dalam negeri 12) Rekayasa alat fraksinasi minyak atsiri 13) Rekayasa alat pengemas vakum
Tahun 2007 1) Pembuatan metil eugenol untuk farmasi dan parfum 2) Pembuatan metalic soap Pb stearat (stabilizer) dari asam stearat 3) Pembuatan fatty alkohol sulfat (surfaktan) dari fatty alkohol 4) Pemanfaatan hasil pembuatan biodiesel 5) Formulasi dan aplikasi edibel film dari tapioka termodifikasi 6) Penggunaan teknologi membran pada pengolahan limbah 7) Desain kemasan makanan khas daerah 8) Uji Reliabilitas alat fraksinasi 9)
Uji Reliabilitas alat pengemas vakum
Tahun 2008 1) Aplikasi metalic soap MG stearat sebagai bahan pendispersi untuk cat/varnis 2) Aplikasi stearil alkohol sulfat sebagai surfaktan pada industri detergen 3) Formulasi krim anti nyamuk dari fraksi minyak sereh 4) Peningkatan kemampuan teknologi kemasan untuk Kabupaten Tegal 5) Aplikasi edible film untuk makanan (lanjutan) 6) Pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk komposit 7) Uji reliabilitas alat fraksinasi minyak atsiri 8) Peralatan uji internal pressure
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 5
Rencana Kinerja TA. 2012
Tahun 2009 1) Pembuatan stearyl alkohol ethoksilat untuk kosmetika 2) Pemanfaatan crude glyserol sebagai bio hidrogen 3) Penanganan limbah cair laboratorium dengan netralisasi/IPAL 4) Pengembangan uji kemasan produk berbahaya 5) Pemanfaatan limbah bir untuk penurunan kadar logam berat dengan proses biosorpsi 6) Pengaruh penggunaan khitosan sebagai filler edible film dari tapioka termodifikasi 7) Penentuan kondisi optimal proses fraksinasi untuk meningkatkan mutu derivat minyak sereh 8) Penyempurnaan deodorisasi pengolahan CPO menjadi olein
Tahun 2010 1) Sintesis dan karakterisasi partikel nano berbasis sumber daya alam lokal dengan proses kimia 2) Pembuatan β glukan dari ubi kayu untuk kosmetik 3) Efektifitas penggunaan antioksidan kayu secang pada industri makanan 4) Optimalisasi proses pembuatan coco-diethanolamida 5) Aplikasi stearyl alkohol sebagai emulsifier pada lotion dan cream (kosmetik) 6) Pembuatan pelet dari limbah industri bir untuk mengikat logam-logam berat 7) Pengembangan PCMs berbahan baku lokal untuk penerapan CRB 8) Pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) laboratorium 9) In house riset kajian serta aplikasi nano partikel berbasis sumber daya alam lokal pada industri kimia dan kemasan
10) In house riset pembuatan ester dari palm oil (asam palmitat) dengan proses biokatalitik sebagai bahan baku industri
11) In house riset fraksinasi komponen aktif pada temugiring, temukunci, dan temulawak pada industri kosmetik
12) In house riset pembuatan poligliserol ester sebagai surfaktan pada industri makanan 13) In house riset migrasi komponen terhadap berbagai kemasan pangan 14) In house riset penguasaan berbagai jenis pati untuk edible film 15) In house riset proses pembuatan biogas skala semi pilot plant
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 6
Rencana Kinerja TA. 2012
16) Rekayasa dan rancang bangun otomatisasi control valve pada alat fraksinasi skala pilot plant
Gambar 2.1 Hasil Litbang BBKK 5 Tahun Terakhir
2. Hasil Kerjasama Litbang Kerjasama litbang adalah kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan litbang antara BBKK dengan industri, instansi/ lembaga lain dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa pihak yang pernah melakukan kerjasama dengan BBKK antara lain adalah Kementerian Riset dan Teknologi, Pusat Pengkajian Teknologi & HKI BPKIMI, Kementerian Pendidikan Nasional, KITECH – Korea, dll. Berikut adalah hasil kerjasama litbang BBKK pada tahun 2010 : Tabel 2.2 Kerjasama Litbang BBKK Tahun 2010
Tahun
2010
Judul Kerjasama Litbang
Peneliti
Mitra
Klasifikasi
Arief
PT. Sumber
Dalam
Riyanto
Multi Atsiri
Negeri
Biodegradable polimer blend dari campuran Poli
Wiwik
DIKNAS
Dalam
Butilen Suksinat (PBS) dengan Poliolefin (PP/PE)
Pudjiastuti
Penelitian metil sinamat dari minyak laja gowah
Negeri
untuk kemasan makanan Supporting project for commercializing the water
Suryo
– borne PU adhesive for food packaging
Irawan
Balai Besar Kimia dan Kemasan
KITECH
Luar Negeri
Hal. 7
Rencana Kinerja TA. 2012
3. Hasil Implementasi Litbang Litbang BBKK akan memiliki nilai guna lebih jika mampu diterapkan/ diimplementasikan di masyarakat maupun kalangan industri. Hal ini berarti bahwa litbang BBKK memiliki kualitas yang baik dan BBKK mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan dunia industri melalui kegiatan litbang yang merupakan salah satu Tupoksi BBKK. Berikut ini adalah litbang BBKK yang berhasil diimplementasikan pada tahun 2010 : Tabel 2.3 Hasil Litbang Yang Diimplementasikan Tahun 2010
Tahun 2010
Judul Litbang
Nama Industri
Isolasi metil sinamat dari minyak laja gowah
PT. Sumber Multi Atsiri
4. Hasil Layanan Jasa Teknis Sebagai Unit Pelaksana Teknis, BBKK memberikan layanan jasa teknis kepada industri. Hasil dari layanan yang diberikan ini akan menghasilkan penerimaan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Perkembangan jumlah penerimaan PNBP BBKK selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 2.4 Penerimaan JPT BBKK
Litbang
2006 35,000,000
2007 83,496,540
Tahun 2008 171,591,458
Pelatihan Teknis Operasional
15,000,000
85,987,500
64,590,265
Pengujian Bahan dan Barang
500,000,000
649,078,815
26,000,000
1,280,000
30,565,000
2,580,000
22,100,000
0
1,750,000
7,347,300
2,500,000
224,670,700
131,000,000
165,228,775
158,438,840
234,435,000
247,640,000
0
0
0
58,392,000
172,492,500
174,000,000
44,500,000
0
0
0
33,757,600
168,204,658
179,593,100
99,715,500
225,944,000
0
1,510,000
1,905,000
2,155,000
405,000
Sumber Penerimaan
Konsultansi Standardisasi dan Pengawasan Mutu Barang Kalibrasi Sertifikasi Sistem Mutu RBPI Penanganan Pencemaran JPT Lainnya Total JPT (Rp) Pertumbuhan JPT (%) *)
914,757,600 - 22.34 *)
2009 0
2010 5,500,000
163,564,300
49,240,000
769,930,407 1,357,487,550 1,314,742,000
1,201,036,288 1,383,961,370 1,920,829,350 2,262,734,200 31.30
15.23
38.79
17.80
Keterangan : Pertumbuhan penerimaan JPT pada tahun 2006 dihitung berdasarkan perbandingan dengan jumlah penerimaan pada tahun 2005 sebesar Rp. 1.178.000.000,-
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 8
Rencana Kinerja TA. 2012
Rincian penerimaan jasa pelayanan teknis BBKK adalah sebagai berikut : a) Pelatihan Teknis Operasional Pelatihan teknis operasional merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia industri, dan institusi terkait lainnya seperti PEMDA, maupun BBKK sendiri. Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memberikan pelayanan pelatihan teknis operasional, maka BBKK harus menerapkan sistem manajemen mutu dalam organisasinya. Hal yang harus diperhatikan dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan teknis operasional ini adalah adanya pengaturan. Pengaturan yang dimaksud adalah perbaikan dalam penataan dokumen sistem manajemen mutu. Rincian pelatihan teknis operasional yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : Tabel 2.5 Perkembangan Jumlah Pelatihan Teknis
Jumlah Pelatihan
2008
2009
2010
5
6
12
b) Pengujian Bahan dan Produk Industri Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memiliki fungsi untuk memberikan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, dan produk, maka BBKK memiliki laboratorium pengujian yang diakreditasi oleh KAN. Adanya akreditasi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu atas hasil uji kepada masyarakat, terutama masyarakat industri. Disamping itu laboratorium pengujian juga mendukung akreditasi LSPro – ChemPack. Hal ini dilakukan dengan cara memperluas kemampuannya dengan melaksanakan permohonan akreditasi untuk beberapa produk. Perkembangan jumlah sampel yang masuk ke laboratorium pengujian selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 2.6 Perkembangan Jumlah Contoh Uji
*)
Tahun
Jumlah Contoh
Pertumbuhan (%)
2006
2.003
43.89 *)
2007
2.030
1.35
2008
2.248
10.74
2009
2.480
10.32
2010
2.566
3.47
Keterangan : Pertumbuhan contoh uji pada tahun 2006 dihitung berdasarkan perbandingan dengan jumlah
contoh uji pada tahun 2005 sebanyak 1392 contoh uji. Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 9
Rencana Kinerja TA. 2012
c) Konsultansi Konsultansi merupakan fasilitas yang disediakan oleh BBKK untuk industri yang memerlukan bantuan informasi terkait hal-hal berikut : 1. Sistem manajemen mutu; 2. Pencegahan dan penanggulangan pencemaran; 3. Pendaftaran paten dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI); 4. Peningkatan mutu produk lainnya. Jumlah konsultansi pada tahun 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 2.7 Perkembangan Jumlah Konsultansi
Tahun
Jumlah Konsultansi
2010
3
d) Standardisasi Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal terkait memberikan tugas kepada BBKK untuk menyiapkan konsep/ Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), baik berupa konsep baru maupun revisi. BBKK menyiapkan panitia teknis yang antara lain terdiri dari editor dan konseptor. Selain itu BBKK juga berperan aktif dalam pembahasan konsep RSNI bidang kimia dan kemasan yang disusun/ direvisi, dan dalam diskusi pembahasan petunjuk teknis pemberlakuan SNI wajib. Hasil dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : Tabel 2.8 Perkembangan Kegiatan Standardisasi
Tahun 2010
Revisi SNI 3
Jumlah Penyusunan SNI baru 0
Total 3
e) Kalibrasi Peralatan Peralatan yang memadai untuk mendukung pengujian harus dikalibrasi agar terjamin kepastian pengukurannya. Laboratorium kalibrasi BBKK melaksanakan kalibrasi peralatan untuk laboratorium pengujian BBKK dan alat – alat yang ada di industri, baik untuk keperluan laboratorium maupun proses produksi. Laboratorium kalibrasi BBKK telah diakreditasi oleh KAN. Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 10
Rencana Kinerja TA. 2012
Perkembangan jumlah alat yang dikalibrasi BBKK adalah sebagai berikut : Tabel 2.9 Perkembangan Jumlah Alat Yang Dikalibrasi
*)
Tahun
Jumlah Alat
Pertumbuhan (%)
2006
372
-56.02
2007
487
30.91
2008
636
30.60
2009
690
8.49
2010
524
-24.06
Keterangan : Pertumbuhan alat yang dikalibrasi pada tahun 2006 dihitung berdasarkan perbandingan
dengan jumlah alat pada tahun 2005 sebanyak 846 alat yang dikalibrasi.
f) Sertifikasi Produk Dalam rangka penerapan SNI wajib, BBKK berperan aktif melalui lembaga sertifikasi produknya (LSPro – Chempack). Apabila ada penambahan produk baru terhadap penerapan regulasi teknis SNI atau produk yang dipersyaratkan konsumen untuk bertanda SNI, maka BBKK berusaha untuk menambah ruang lingkup produk/ komoditinya agar diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Untuk dapat diakreditasi, BBKK harus menyiapkan laboratorium pengujian, sumber daya manusia, peralatan yang memadai, serta mengembangkan sistem manajemen mutu ISO Guide 65/ Pedoman KAN 401. Perkembangan jumlah penerbitan SPPT- SNI dari layanan ini adalah sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.10 Perkembangan Sertifikasi Produk
Tahun
Jenis Sertifikasi
Total
Sistem 5
Sistem 1B
2009
2
1
3
2010
15
3
18
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 11
Rencana Kinerja TA. 2012
B. Arah Pembangunan Sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 38/MIND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan, maka Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri. Pelaksanaan tugas pokok tersebut diarahkan untuk tercapainya 2 (dua) tujuan BBKK dalam kurun waktu 2010 - 2014, yaitu: 1. Mewujudkan kompetensi BBKK : - Litbang dalam bidang kimia adi (fine chemicals), teknologi kemasan dan produksi bersih (cleaner production). Indikator kinerja untuk bidang ini adalah banyaknya litbang yang dihasilkan, dipublikasikan (nasional dan internasional), diaplikasikan dalam industri, jumlah paten, serta kerjasama litbang baik nasional maupun internasional; - Jasa pelayanan teknis yang mencakup pengujian, sertifikasi, standardisasi, kalibrasi, konsultansi, pelatihan, rancang bangun dan perekayasaan industri. Indikator kinerja untuk bidang ini adalah banyaknya kegiatan yang dilaksanakan. 2. Mewujudkan profesionalisme BBKK dalam memberikan pelayanan pada dunia usaha/industri. Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah jumlah pendapatan dan kepuasan pelanggan dari jasa pelayanan teknis. Memperhatikan program pemerintah tersebut di atas, maka peluang BBKK sebagai institusi yang bergerak dalam bidang kimia dan kemasan pada saat ini adalah : 1. Penguasaan teknologi fine chemicals dan biodegradable packaging yang dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: - dalam bidang kimia adalah litbang untuk derivatisasi sumber daya alam, seperti kelapa, kelapa sawit dan minyak atsiri; - dalam bidang kemasan adalah desain kemasan dan kemasan mampu urai; Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 12
Rencana Kinerja TA. 2012
- dalam bidang cemaran adalah pembuatan IPAL, UKL, UPL, dan teknologi bersih; - dalam bidang nanoteknologi; - dalam bidang bioteknologi. 2. Pemberian jasa pelayanan teknis kepada industri kimia dan kemasan sebagai berikut: - pengujian, standardisasi dan sertifikasi bahan dan produk kimia serta kemasan; - pengujian limbah industri baik air dan air limbah industri, udara dan limbah gas, limbah padat dan B3 serta penanggulangan pencemaran akibat industri; - kalibrasi peralatan, terutama peralatan industri kimia dan kemasan; - penyelenggaraan diklat, sertifikasi produk, konsultansi dan standardisasi; - rancang bangun dan perekayasaan industri untuk peralatan industri kecil dan menengah yang ada hubungannya dengan industri kimia dan kemasan. Untuk menguasai peluang tersebut, Balai Besar Kimia dan Kemasan telah merumuskan dan memiliki Rencana Strategis (RENSTRA) yang merupakan kebijakan arah pembangunan Balai Besar Kimia dan Kemasan dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Sasaran Program tahun 2012 sesuai RENSTRA selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kinerja Balai Besar Kimia dan Kemasan Tahun 2012.
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 13
Rencana Kinerja TA. 2012
BAB III RENCANA KINERJA
A. Sasaran Berdasarkan sasaran strategis yang terdapat dalam Rencana Strategis BBKK tahun 2010 – 2014, maka sasaran yang ingin dicapai BBKK pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Dikuasainya teknologi derivatisasi sumber daya alam, bioteknologi, nanoteknologi, teknologi kemasan yang berwawasan lingkungan; 2. Meningkatnya penerimaan jasa pelayanan teknis; 3. Meningkatnya kerjasama antar lembaga litbang; Dalam upaya pencapaian sasaran strategis tersebut, BBKK mendapatkan dukungan anggaran dalam pelaksanaan kegiatannya. Secara umum berikut ini adalah output dalam pelaksanaan kegiatan tersebut : Tabel 3.1 Output Pelaksanaan Kegiatan BBKK Tahun 2012
Output Penelitian, Kajian, dan Rekayasa Layanan Jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/ Pelaporan/ Monitoring dan Evaluasi Layanan Perkantoran Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
B. Indikator Kinerja Rencana Kinerja disusun sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam penetapan Rencana Kinerja, ditetapkanlah indikator kinerja yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan atas target yang ingin dicapai.
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 14
Rencana Kinerja TA. 2012
Berikut ini adalah indikator kinerja dan target yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja BBKK tahun 2012 : 1. Sasaran Strategis
: Dikuasainya
teknologi
derivatisasi
sumber
daya
alam,
bioteknologi, nanoteknologi, dan teknologi kemasan yang berwawasan lingkungan Indikator Kinerja
: Jumlah hasil litbang (4 judul litbang) Jumlah kerjasama litbang (4 kerjasama)
Output Pendukung : Penelitian, Kajian, dan Rekayasa
2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
: Meningkatnya jasa pelayanan teknis : Index kepuasan pelanggan (3.5 dari 5) Persentase penurunan jumlah komplain pelanggan (2 persen) Persentase ketepatan pelayanan (95 persen) Persentase peningkatan jumlah pelanggan (10 persen) Jumlah sampel yang masuk (3100 sampel) Jumlah orang yang mengikuti pelatihan teknis (30 orang) Nilai JPT (Rp. 3.000.000.000,-) Persentase pertumbuhan JPT (15 %) Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat (17 orang) Jumlah pengadaan alat laboratorium (5 alat laboratorium) Penambahan jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui KAN (15 ruang lingkup)
Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri 3. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
: Meningkatnya kerjasama antar lembaga litbang : Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan (3 judul litbang) Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan (13 Karya Tulis Ilmiah)
Output Pendukung : Penelitian, Kajian, dan Rekayasa Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 15
Rencana Kinerja TA. 2012
BAB IV PENUTUP Keterkaitan antara Rencana Kinerja tahun 2012 dan Rencana Strategis tahun 2010 2014 yang ditetapkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Keterkaitan RENKIN Tahun 2012 dan RENSTRA Tahun 2010 – 2014 Sasaran Strategis
Program
Indikator Kinerja
Target RENKIN
Dikuasainya teknologi
Peningkatan
Jumlah hasil litbang
4 judul litbang
derivatisasi sumber daya alam,
kemampuan
bioteknologi, nanoteknologi,
teknologi
dan teknologi kemasan yang
industri
Jumlah kerjasama litbang
4 kerjasama
Meningkatnya penerimaan
Peningkatan
Index kepuasan pelanggan
3.5 dari 5
jasa pelayanan teknis
JPT 15 %/ tahun
Persentase penurunan jumlah
2 persen
RENSTRA 25 penelitian
berwawasan lingkungan Rp. 3 M
komplain pelanggan Persentase ketepatan pelayanan
95 persen
Persentase peningkatan jumlah
10 persen
pelanggan Jumlah sampel yang masuk
3100 sampel
Jumlah orang yang mengikuti
30 orang
pelatihan teknis Nilai JPT
Rp. 3 M
Persentase pertumbuhan JPT
15 persen
Jumlah SDM yang memperoleh
17 orang
sertifikat Jumlah pengadaan alat laboratorium
5 alat laboratorium
Penambahan jumlah lingkup
15 ruang
pengakuan produk LPK yang diakui
lingkup
KAN Meningkatnya kerjasama antar
Pengembangan
Jumlah hasil litbang yang
lembaga litbang
jejaring litbang,
diimplementasikan
3 judul litbang
1 judul litbang
pengujian, dan kalibrasi
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 16
Rencana Kinerja TA. 2012
Sasaran Strategis
Program
Indikator Kinerja
Target RENKIN
RENSTRA
Peningkatan
Karya tulis ilmiah yang
13 karya tulis
2 karya tulis
manajemen
dipublikasikan
ilmiah
ilmiah
litbang
Balai Besar Kimia dan Kemasan
Hal. 17
RENCANA KINERJA Satuan Kerja Tahun Anggaran
: Balai Besar Kimia dan Kemasan : 2012
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1) Dikuasainya teknologi derivatisasi sumber daya alam, bioteknologi, nanoteknologi, dan teknologi kemasan yang berwawasan lingkungan
(2) 1. Jumlah hasil litbang
(3) 4 judul litbang
2. Jumlah kerjasama litbang
4 kerjasama
Meningkatnya penerimaan jasa pelayanan teknis
1. Index kepuasan pelanggan
3.5 dari 5
2. Persentase penurunan jumlah komplain pelanggan 3. Persentase ketepatan pelayanan 4. Persentase peningkatan jumlah pelanggan 5. Jumlah sampel yang masuk
2 persen
6. Jumlah orang yang mengikuti pelatihan teknis operasional 7. Nilai (Rp.) JPT
30 orang
95 persen 10 persen 3100 sampel
Rp. 3.000.000.000,-
8. Persentase pertumbuhan JPT 15 persen 9. Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 10. Jumlah pengadaan alat laboratorium 11. Penambahan jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui KAN Meningkatnya kerjasama antar lembaga 1. Jumlah hasil litbang yang litbang telah diimplementasikan 2. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan
17 orang 5 alat laboratorium 15 ruang lingkup
3 judul litbang 13 karya tulis ilmiah
Jakarta, 30 Januari 2011 Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan,
(Rochmi Widjajanti)