KABUPATEN BANJAR
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN KANTOR TAHAP III LOKASI
: MARTAPURA - KABUPATEN BANJAR
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca dan dimengerti bersamasama dengan gambar-gambar rencana, yang keduanya menguraikan tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong. Identitas pekerjaan seperti peta lokasi, tempat pekerjaan dilaksanakan dijelaskan dalam gambar rencana. Lingkup dan item pekerjaan selengkapnya akan diuraikan dalam daftar kuantitas pekerjaan, sedangkan uraian teknis pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan 1.1. Penyerahan Lapangan Sebelum memulai kegiatan, pemborong harus sudah menerima surat/berita acara penyerahan lapangan dari Pemberi Tugas.
1.2. Perijinan Bila ada sebagian atau seluruhnya pekerjaan yang harus memerlukan perijinan dari instansi yang berwenang, maka Pemborong harus sudah memiliki perijinan yang dimaksud sebelum memulai bagian dari pekerjaan tersebut. Pemborong tidak diperkenankan memulai kegiatan sebelum memegang perijinan yang dimaksud. Segala biaya yang dikeluarkan untuk mengurus perijinan menjadi tanggung jawab pemborong.
1.3. Penyediaan Fasilitas Penunjang Pekerjaan Semua keperluan fasilitas penunjang pekerjaan seperti listrik, air bersih dan lainnya yang dibutuhkan menjadi tanggung jawab Pemborong.
1
KABUPATEN BANJAR
1.4. Mobilisasi Personalia Kontraktor 1. Pemborong selaku pelaksana kegiatan ini wajib menugaskan personalia atau personil inti yang cakap dan berpengalaman dalam bidang tugasnya untuk menyelesaikan tugas-tugas lapangan. 2. Personil inti yang dimaksud adalah minimal terdiri dari 2 orang, yaitu penanggung jawab lapangan / site manager dan pelaksana lapangan, yang memiliki kualifikasi keahlian bidang konstruksi bangunan yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi yang dimaksud. 3. Site Manager atau penanggung jawab lapangan, pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Arsitektur. Pengalaman kerja minimal 3 tahun. 4. Pelaksana lapangan, pendidikan minimal SMK kejuruan di bidang bangunan. Pengalaman kerja minimal 3 tahun. Memiliki Surat Keterampilan Kerja (SKT) di bidang nya. 5. Tenaga Kerja dari Pimpinan Kegiatan yang diperbantukan pada pelaksanaan kegiatan, yaitu Operator, Mekanik, Driver (pengemudi) adalah tanggungan pemborong. 6. Tenaga Kerja yang dikerahkan untuk pelaksanaan kegiatan ini diusahakan menggunakan Tenaga Kerja setempat. Dalam hal tenaga kerja setempat kurang/tidak mencukupi kebutuhan, dapat mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah. 7. Apabila Pemborong mendatangkan Tenaga Kerja dari luar daerah, maka setelah kegiatan selesai, Pemborong wajib mengembalikan tenaga kerja tersebut ketempat asalnya.
1.5. Mobilisasi Peralatan dan Material Semua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus sudah dipersiapkan oleh Pemborong. Peralatan tersebut harus dalam kondisi baik dan laik pakai. Jika dalam masa pelaksanaan pekerjaan, peralatan mengalami kerusakan/tidak bisa dipergunakan, pemborong harus segera menyiapkan peralatan pengganti yang baru yang laik pakai. Penempatan material di areal site harus dikonsultasikan dengan pengawas teknis, agar tidak mengganggu pekerjaan selama proses pekerjaan berlangsung. Pemborong harus sudah menghitung biaya mobilisasi material sampai ke tempat lokasi pekerjaan sesuai dengan tingkat kesulitannya. 2
KABUPATEN BANJAR
1.6. Alat Dan Peralatan Kerja Pemborong 1. Pemborong harus wajib menyediakan sendiri semua jenis alat peralatan maupun perlengkapan kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. 2. Alat dan peralatan dimaksud harus dalam keadaan siap pakai, kerusakan yang terjadi
selama
masa
pelaksanaan
agar
segera
diperbaiki
dan
dicarikan
penggantinya. 3. Biaya angkutan, pengadaan maupun biaya operasional semua peralatan menjadi tanggungan Pemborong. 4. Pemborong wajib menyediakan tambahan peralatan jika peralatan yang ada dinilai tidak mencukupi. 5. Keamanan peralatan selama pelaksanaan menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri. 6. Persyaratan jenis dan spesifikasi peralatan yang dibutuhkan sesuai lingkup dan kondisi pekerjaan yang dimaksud, adalah minimal : 1 unit Concrete Mixer kapasitas minimal 0,3 m3 1 unti Concrete Vibrator, 2,2 HP 2 unit dump truck, 100 HP 2 unit mobil pick up kapasitas 1 m3 2 buah Lori/gerobak tahun pembuatan minimal 2007 1.7. Contoh – Contoh Material Contoh – contoh material yang akan dipakai harus diajukan lebih awal oleh Pemborong, mengacu pada spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Contoh-contoh material yang telah disetujui oleh Pengawas Teknis, dituangkan dalam lembaran persetujuan material.
3
KABUPATEN BANJAR
1.8. Pembersihan Lokasi Kerja 1. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barangbarang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh. 2. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar dari halaman proyek.
1.9. Pengukuran Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali dengan teliti elevasi dasar galian dan permukaan tanah atau elevasi lainnya sesuai permintaan pengawas. Semua pengukuran kembali harus dikaitkan terhadap titik tetap yang terdekat. Alat – alat ukur yang dipergunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum pekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan pengawas, baik dari jenisnya maupun kondisinya. Cara pengukuran ketepatan hasil pengukuran, toleransi, dan pembuatan serta pemasangan patok bantu akan ditentukan oleh pengawas. Ukuran – ukuran pokok dari pekerjaan adalah sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. Ukuran – ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda, harus segera dilaporkan kepada Pengawas Lapangan. Apabila dianggap perlu, pengawas berhak memerintahkan kepada Kontraktor untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian pekerjaan. Apabila timbul keragu – raguan dari pihak Kontraktor dalam menginterpretasi angka – angka elevasi dalam gambar maka hal ini harus dilaporkan kepada pengawas untuk dimintakan penjelasannya. Apabila terdapat kesalahan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil – peil dan ukuran dalam gambar dan uraian / syarat – syarat pelaksanaan itu. Semua ketetapan pekerjaan pengukuran, baik ukuran panjang maupun sudut harus terjamin kebenarannya. Pengukuran sudut siku – siku dengan prisma atau benang hanya dibenarkan untuk bagian – bagian kecil dari pekerjaan dan mendapat persetujuan pengawas. Kekeliruan dari hasil pengukuran, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. 4
KABUPATEN BANJAR
1.10. Gambar - gambar Kerja Sebelum mengerjakan pekerjaan, Pemborong wajib membuat Gambar-gambar kerja (shop drawing) yang acuannya dari Gambar Rencana yang terakhir. Jika terdapat perbedaan antara gambar kerja dengan keadaan sebenarnya di lapangan, maka yang dilaksanakan adalah keputusan yang diberikan oleh pengawas. Selanjutnya Kontraktor wajib melakukan penggambaran kembali tapak proyek sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar rencana, kontraktor harus mengajukan 3 (tiga) lembar gambar penampang dari daerah yang dipatok. Pengawas akan membubuhkan tanda tangan persetujuan atau pendapat / revisi pada satu lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada kontraktor. Setelah diperbaiki, kontraktor harus mengajukan kembali gambar yang pengawas minta untuk direvisi. Gambar tersebut harus digambar kembali diatas kertas A3 dan setelah disetujui oleh pengawas, maka Kontraktor akan menyerahkan kepada pengawas gambar asli dan 3 (tiga) lembar hasil rekamannya.
1.11. Papan Nama Kegiatan Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan ketinggian 1,5 meter. Ukuran Papan Nama Kegiatan adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih, tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan. Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama akan ditentukan kemudian dengan Pengawas Teknis.
1.12. Administrasi dan Dokumentasi Pemborong harus menyiapkan administrasi pelaksanaan pekerjaan antara lain : Request, laporan harian pelaksanaan , laporan mingguan, laporan bulanan, prestasi fisik pekerjaan, Time schedule pekerjaan dan foto-foto kemajuan pekerjaan dibuat sesuai dengan laporan prestasi pekerjaan, sekurang-kurangnya pada saat dilakukan opname kemajuan pekerjaan.
5
KABUPATEN BANJAR
1.13. Acuan Normatif Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus memahami, mengikuti semua persyaratan yang ditentukan dalam rencana kerja dan syarat-syarat termasuk standar material yang akan dipakai yang mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia), SII (Standar Industri Indonesia). Jika spesifikasi material yang disaratkan belum ada dalam standar SNI dan SII, maka dapat dipakai standar lain yang lebih tinggi kwalitasnya dari standar Nasional diatas antara lain: ~ ISO : International Organization for Standardization ~ JIS : Japanese Industrial Standart ~ BS : British Standart ~ DIN : Deutsche Industrie Norm ~ AWWA : American Water Works Association ~ ASTM : American Society for Testing and Materials ~ ANSI : American National Standard Institute ~ AS : Australian Standard ~ AWS : American Welding Society dan standar standar lainnya yang telah mendapat persetujuan dari pengawas.
2. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding 2.1. Lingkup Pekerjaan - Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan semua jenis penutup lantai dan dinding seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan. - Mengadakan koordinasi kerja yang berkaitan dengan pekerjaan pemasangan penutup lantai dan dinding, seperti instalasi air, listrik dan lain-lain. - Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah : - Pas. Lantai dan tangga granit uk. 60x60 cm - Pas. Lantai granit uk. 60x60 cm anti slip (teras) - Pas. Koral sikat motif + coating (car port) - Pas. Dinding keramik 20/25 ruang musholla
6
KABUPATEN BANJAR
2.2. Persyaratan Bahan - Ukuran lantai granit 60 x 60 cm dengan warna/motif yang ditentukan pada awal pelaksanaan dan disetujui oleh pemilik proyek. - Ukuran lantai granit 60 x 60 cm anti slip dengan warna/motif yang ditentukan pada awal pelaksanaan dan disetujui oleh pemilik proyek. - Luasan lantai koral sikat dengan motif sesuai gambar atau disetujui oleh pemilik proyek. - Ukuran dinding keramik musholla 20 x 25 cm dengan warna yang ditentukan pada awal pelaksanaan dan disetujui oleh pemilik proyek. - Bahan granit adalah KW1, yaitu kualitas paling top, tidak memiliki cacat dan penyimpangan ukuran yang berarti. - Ukuran, klas dan warna harus sama, mekanis kuat dan mengikat sedikit saja air. - Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan. - Bahan yang telah diterima Sub-Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.
2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan 1)
Dasar Lantai : - Sebelum pemasangan granit, keramik dan koral sikat, dasar lantai yang sudah dicor harus dipastikan rata dan tidak ada kerusakan. - Apabila ditemukan kerusakan lantai cor, maka pelaksana harus memperbaikinya terlebih dahulu sebelum pemasangan lantai granit.
2)
Pemasangan granit dan keramik - Pemasangan granit lantai dan keramik dinding untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk Pengawas Lapangan.. - Setelah dasar lantai siap, maka granit yang akan dipasang diseleksi sesuai dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah. - Sebelum pemasangan, granit lantai dan keramik dinding harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat.
7
KABUPATEN BANJAR
- Granit lantai dan keramik dinding dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 Pc : 4 Ps dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup kering granit dan keramik dicuci dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat diperbaiki. - Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai dan dinding harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering. - Pemasangan granit lantai dan keramik dinding yang tidak lurus atau tidak rata atau
cacat
atau
tidak
sesuai
gambar
kerja
dapat
dilakukan
perintah
pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan pelaksana. 3)
Pemasangan koral sikat - Persiapkan lantai untuk ditaburi koral hias. Sebelumnya usahakan permukaan lantai dilukai (dibuat kasar) terlebih dulu agar semen dan bidang lantai bisa menyatu. Selain itu bahan-bahannya juga sudah harus siap beserta desain koral sikat yang diinginkan. - Membuat cetakan atau pembatas : Cetakan ini gunanya agar motif mozaik koral sikat sesuai dengan ukuran permukaan bidang lantai. Cetakan bisa terbuat dari apa saja, bisa dari kayu atau terbuat dari besi. Penting untuk diketahui agar cetakan atau pembatas ini dilumuri dengan oli terlebih dahulu. Supaya jika sudah mengering, mudah melepas cetakannya. - Sebagai bahan perekat koral hias adalah adukan semen. Campurannya adalah semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Tambahkan air hingga adonan semen pasir pas seperti adonan plesteran tembok. - Masukan adukan ke dalam cetakan, padatkan dan ratakan. Hal ini penting agar dasar koral sikat ini kokoh dan tidak berongga. - Setelah adukan merata dalam bidang cetakannya, barulah kita tata koral hiasnya berdasarkan desain yang sudah kita inginkan. Mulailah dari tepi kemudian berlanjut ke tengah. Jika motif koralnya kecil-kecil bisa langsung ditaburkan kedalam cetakan kemudian diratakan agar semuanya menempel pada semen. Jika semua koral hias sudah tertempel, tekanlah koral tadi secara bersamaan agar
8
KABUPATEN BANJAR
hasil permukaan koral sikat merata. Anda bisa gunakan triplek atau papan kayu untuk menekannya. - Setelah semua tertempel, tunggulah hasil perpaduan koral sikat dan semen tadi setengah kering atau kurang lebih setengah hari, kemudian sikat dengan sikat kawat agar permukaan koral sikat bagian atas terlihat jelas dan tidak ada semen yang menutupi batu-batu koral hias tersebut. Tetapi ingat jangan terlalu keras saat menyikatnya karena akan membuat beberapa koral hias terlepas. Karena jika terlepas, agak susah mengembalikannya mengingat semen sudah setengah kering. - Setelah semua disikat, kemudian lap dengan lap basah agar warna koral hias kelihatan. Setelah itu kita tinggal tunggu sampai kering. Biasanya hal ini memakan waktu sekitar 1 hari. Setelah benar-benar kering bisa dilepaskan dari cetakannya atau pembatasnya. - Agar permukaan batu bisa awet dan tahan terhadap lumut serta debu, sapukan dengan cairan coating dengan perbandingan 1 liter untuk 6 meter permukaan koral sikat.
3. Pekerjaan Dinding Partisi, Pintu dan Back Drop 3.1 Lingkup Pekerjaan - Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan dinding partisi, pintu dan back drop seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan. - Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah : - Pas. Kusen/rangka aluminium dinding partisi - Pas. Dinding partisi kaca bening tb. 5 mm - Pas. Pintu kaca bening tb. 5 mm, rangka aluminium, kunci dan penggantung (Pintu tunggal ukuran 80 x 210 cm) - Pas. Pintu kaca bening tb. 5 mm, rangka aluminium, kunci dan penggantung (Pintu ganda ukuran 70 x 210 cm) - Pas. Pintu partisi backdrop multiplex finish HPL, rangka, kunci dan penggantung (Pintu tunggal ukuran 80 x 210 cm) (P21) - Pas. Partisi back drop multiplex finish HPL + rangka - Lapisan stiker kaca dinding partisi dan pintu (motif)
9
KABUPATEN BANJAR
3.2 Persyaratan Bahan - Kusen atau rangka partisi profil aluminium jenis extrusion - Aluminium profil dengan Billet utama (primary) standar A.6063 T5. Memenuhi ketentuan aluminium extrusi SII : 0649-82, 0695-82 dan Alloy 1100 atau 5005 serta tidak terbuat dari Scrapt (bahan –bahan sisa) - Penutup partisi kaca bening tebal 5 mm - Rangka back drop dari hollow galvalum 2 x 4 cm, tebal pelat minimal 0,3 mm untuk back drop - Penutup partisi back drop adalah multiplex tebal 12 mm - High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex Grassmerino motif kayu dan warna solid atau Setara, warna sesuai dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana - Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk finishing HPL dengan profil post forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8 mm - Bahan stiker untuk partisi kaca harus bisa menutupi atau menyamarkan pandangan dari luar dan dalam. Jenis motif dipilih dengan persetujuan dari pengawas - Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas - Bahan yang telah diterima Sub-Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.
3.3 Syarat-syarat Pelaksanaan 1)
Kusen atau rangka partisi profil aluminium : - Semua pekerjaan harus dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar rencana dan shop drawing yang sudah disetujui Konsultan Pengawas dan dilaksanakan oleh Pemborong yang mempunyai tenaga ahli di bidang pekerjaan ini - Pada kegiatan pabrikasi, pemotongan besi hendaknya dijauhkan dari meterial aluminium untuk menghindari penempelan debu besi pada permukaannya - Untuk
pekerjaan
pengelasan
penggunaan
non
activated
gas
(argon).
Dilaksanakan dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh
10
KABUPATEN BANJAR
mata. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar serta tidak meyebabkan deformasi material. - Bagian kusen disambung dengan kuat dan teliti dengan skrup, rivet dan angkur harus cocok. Bahan angkur-angkur rangka / kusen aluminium dibuat dari dari Galvanised Steel Plate : tebal minimal 2 mm dan ditempatkan dengan jarak interval 60 cm. - Penyekrupan dipasang tidak terlihat dari luar dengan skrup stainless steel. - Sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap angin. - Detail-detail pada setiap pertemuan harus rapi, halus dan rata bersih dari goresan atau cacat. - Pada setiap pertemuan aluminium dengan beton, dinding dan sebagainya harus diberi lapisan kedap air yang memakai seal elastis ex thiokol. - Komponen harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabriknya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pembuatan atau penyetelan kusen aluminium harus dilakukan di pabrik secara maksimal. Dan keberadaan di lapangan dipergunakan untuk pemasangan serta penyetelan pada bangunan : sambungan vertikal maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna (bila perlu dengan skrup-skrup pengaku). - Pemasangan kusen aluminium pada bangunan harus dengan angkur yang kuat (memenuhi persyaratan teknis) hubungan penggantung dengan sistem las. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 – 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan (Grout). - Sebelum memasang kaca, semua kotoran dan bekas-bekas minyak harus dibersihkan sehingga tidak mengganggu perletakan. Kaca-kaca dan rangkarangka harus dipasang rata dan tegak lurus pada kusen-kusennya. Celah antara kaca dan aluminium dipasang / ditutup dengan Sealant. Dalam keadaan tertutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar, yang menandakan kurang sempurnanya pemasangan Seal keliling. Pemasangan seal harus dapat dijamin. - Sekeliling tepi kusen yang terlihat dan berbatasan dengan dinding, diberi sealant agar terpenuhi persyaratan kedap udara dan suara.
11
KABUPATEN BANJAR
2)
Partisi kaca : - Untuk kaca lembaran toleransi panjang, lebar, ketebalan, kesikuan dan cacat mengikuti pada Standar Industri Indonesia (SII – 0891 –78). - Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat / tidak goyang dan dijamin kerapihannya. - Pertemuan atau sambungan setiap unit kaca, memakai silicone sealant dengan warna ditentukan kemudian. Atau warna tersebut diajukan terlebih dulu ke Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas. - Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai dan sudah diterima oleh Konsultan Pengawas diberi tanda agar tidak tertabrak oleh pekerja atau orang lain.
3)
Hardware pintu - Pekerjaan ini harus dilakukan / dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli yang betul-betul berpengalaman dan menguasai teknologi pemasangan, serta mempunyai keahlian khusus dalam pekerjaannya. - Hardware harus terpasang dengan baik, sempurna, kokoh dan siku, sesuai dengan yang dipersyaratkan dan disetujui Konsultan Pengawas. Termasuk pemasangan kunci dan alat-alat bantu yang digunakannya. - Beberapa hal yang harus dihindarkan dalam pemasangan lock case yaitu : jangan memasang spindle dengan cara dipukul dengan palu, jika lubang dead bolt tidak pas, jangan ditekan secara paksa, jangan melubangi lock case dan jangan memberi beban berlebih pada handel pintu. - Seluruh pemasangan Hardware dilaksanakan di lokasi pekerjaan, dengan mempergunakan peralatan lengkap sesuai untuk pekerjaan tersebut. - Semua sistem mekanis dari Hardware harus dapat bekerja dengan baik dan sempurna. - Kontraktor harus menjaga pekerjaan Hardware yang sudah selesai dilaksanakan, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan. - Hasil pekerjaan pemasangan Hardware harus dapat berfungsi dengan sempurna dan tidak cacat.
12
KABUPATEN BANJAR
4)
Back drop multiplex : - Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan
dengan
pekerjaan-pekerjaan
yang
terkait
dengan
partisi,
diantaranya adalah : - Pekerjaan Instalasi pada dinding - Pekerjaan kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini. - Multiplex yang dipasang adalah yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. - Sebelum pemasangan rangka partisi dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas bidang lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas. - Bahan penutup multiplex dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Penutup partisi dipasang dengan sekrup khusus, dengan menggunakan alat bor listrik dan setiap pemasangan masing-masing sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm. - Setelah panel board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan siku, dan antara unit-unit tidak terlihat bergelombang dan sambungan. - Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi, dilakukan dengan menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Konsultan Pengawas. - Modul rangka vertikal hollow galvalum untuk back drop adalah setiap berjarak per as = 60 cm. - Rangka hollow galvalum harus siku, tegak, kaku dan kuat. 5)
Finishing HPL : - Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di bengkel / work-shop Kontraktor. - Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain. - Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
13
KABUPATEN BANJAR
- Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna dan motif disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk gambar rencana/desain. 6)
Finishing stiker kaca : - Pada permukaan partisi kaca yang akan dilapisi stiker, permukaannya kering dan bersih (bebas debu dan kotoran lainnya). - Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas. - Semua bagian stiker, terutama pada bagian tepi dan antar sambungan vertikal dengan
stiker
selanjutnya,
terpasang
sama
rekat
dan
hasilnya
tidak
bergelembung. - Pemotongan
stiker harus
dilakukan
secara
hati-hati dan
rapih
dengan
menggunakan alat potong (cutter) yang tajam. - Awal pemasangan dan sisa buangan harus dikoordinasikan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Pekerjaan Pasangan dan Lain-Lain 4.1 Lingkup Pekerjaan - Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan. - Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah : - Pas. Railing tangga stainless - Pas. Lis plafond gipsum profil (dalam gedung) - Pembuatan meja lapis HPL untuk ruang jaga dan resepsionis - Pas. Logo instansi, bahan aluminium - Pas. Huruf timbul aluminium, tulisan nama instansi - Tandon / penampung air kapasitas 1200 liter - Pompa air bersih 500 watt sejenis Speroni - Instalasi pipa air bersih dari pompa ke tandon
14
KABUPATEN BANJAR
4.2 Persyaratan Bahan - Railing tangga terbuat dari bahan stainless, dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana atau dengan persetujuan pengawas. - Lis plafond, gipsum profil lebar 5 cm. - Meja terbuat dari multiplex di lapis HPL dengan rangka kayu. Motif, warna, dan ukuran sesuai yang ditunjukkan gambar rencana atau dari persetujuan pengawas lapangan. - Logo instansi dan huruf timbul dari bahan aluminium, yang mana diameter logo dan tinggi huruf harus disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. - Tandon atau penampung air terbuat dari bahan fibree glass, kualitas setara Grand. - Instalasi air bersih digunakan pipa PVC type AW setara merk kualitas baik dengan tekanan kerja 10 kg/cm2. Sambungan dilengkapi komponen yang sama dan di lem rapat. - Bahan yang telah diterima Sub-Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.
4.3 Syarat-syarat Pelaksanaan - Pemasangan seperti railing, lis plafond, logo instansi, huruf timbul, dan meja, harus dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya dan mampu membaca gambar kerja. - Instalasi air bersih harus mengikuti segala ketentuan yang tercantum dalam buku Pedoman Plambing Indonesia. - Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada pengawas untuk diperiksa dan disetujui, selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum pembuatan dan pemasangan. - Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki tahanan aliran yang berlebih tidak diperkenankan dipasang kecuali yang disyaratkan pada buku ini. - Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap ujung pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lainnya, dengan pemanasan press untuk pipa PVC. 15
KABUPATEN BANJAR
- Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan udara kempa (compressed air) untuk jangka waktu yang cukup lama, agar kotoran kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam pipa dapat terbuang sama sekali.
5. Pekerjaan Elektrikal 5.1 Lingkup Pekerjaan - Material utama : - Tiang beton 9 meter - Kabel twestet 4 x 35 mm - Kabel Nym 4 x 10 mm - MCB 3 Phase 16 Ampere - Ajust 35 mm - Box KwH meter 3 phase - Isolasi - CCU 35 mm - 50 mm - Sekat 35 mm - 16 mm - Arda / Penangkal petir - Pemasangan : - Pasang baru daya 10.600 Va - Jaminan instalasi / Kounswil 10.600 Va - Mendirikan tiang beton 9 meter - Menggelar kabel 4 x 35 mm - Pemasangan box kwh meter 3 phase - Pengepresan jtr & di kwh meter
5.2 Ketentuan - Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mengerti teknik instalasi. - Kontraktor/ pemborong harus menyediakan peralatan bantu untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan guna kelancaran dan terlaksananya pekerjaan menurut persyaratan yang berlaku. - Standar dan referensi yang dipakai adalah :
16
KABUPATEN BANJAR
- Peralatan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 2000, SNI 04-0225-2000 (SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: KEP-174/MEN/2002). - Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 023/PRT/1973 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL). - Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik nomor 024/PRT/1973 tentang Syarat-syarat Penyambungan listrik (SPL). - Sebelum melaksanakan pekerjaan-pekerjaan instalasi, kontraktor/ pemborong harus terlebih dahulu membongkar sebagian atau seluruh instalasi lama sesuai rencana yang berkaitan dengan penambahan instalasi pengkabelan baru, serta merapikan kembali sesuai dengan fungsinya masing-masing. - Pemborong harus melakukan pengujian instalasi untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sudah memenuhi syarat dan siap dioperasikan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran tahanan isolasi. - Pada prinsipnya pemasangan seluruh instalasi pengkabelan harus dilakukan oleh tenaga ahli listrik dalam hal ini perusahaan yang memiliki SIKA dan SPI yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Selain itu pemasang instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya.
6. Pekerjaan Pagar 6.1 Pekerjaan Tanah dan Pondasi 6.1.1 Lingkup Pekerjaan - Meliputi pengadaan material/bahan dan pekerjaan tanah dan pondasi seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan. - Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah : - Galian tanah pondasi - Pas. Pondasi batu belah camp. 1:3 - Pas. Rollag 1 bata camp. 1:2 - Urugan kembali galian tanah - Urugan tanah biasa
17
KABUPATEN BANJAR
6.1.2 Persyaratan Bahan - Semua bahan tanah yang dapat dipakai dalam batas-batas dan lingkup Proyek harus digunakan secara efektif untuk kontruksi. - Bahan galian yang tidak memenuh syarat sebagai timbunan dan bahan galian yang memenuhi persyaratan tetapi berlebihan tidak diperlukan dalam konstruksi harus dibuang sebagai bahan galian untuk dibuang. - Penyedia jasa harus bertanggung jawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai atau yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan, termasuk pembuangan bahan galian, pengangkutan bahan galian, pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dengan memperoleh ijin tetap dari ijin pemilik dimana pembuangan akhir tersebut akan dilakukan. - Semua daerah galian harus digali sesuai dengan gambar kerja, atau shopdrawing yang diajukan oleh penyedia jasa dan mendapat persetujuan dari pengawas. - Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik penyedia jasa, bila memenuhi syarat dan disetujui oleh pengawas, bahan – bahan tersebut dapat dipergunakan untuk bahan permanen. - Pasangan batu belah harus terdiri batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran rata-rata Ø 10 - 20 cm, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan pengawas. - Material batu belah tidak boleh dari batu kapur dan harus keras, tidak mudah retak atau pecah. - Semen yang dipakai adalah portland semen lokal sesuai persyaratan dalam spesifikasi ini dan pasir yang dipakai adalah pasir pasang dan harus bersih dari lumpur dan tanah serta sisa akar. - Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali adalah 1 pc : 3 ps dalam perbandingan volume. - Semua bata untuk pasangan rollag harus dari mutu kelas satu, padat, keras, benar ukurannya dan mempunyai ujung persegi. - Semua Bata untuk satu bangunan sebaiknya harus berasal dari satu pabrik. Bata yang digunakan ex lokal dengan persetujuan pengawas. 18
KABUPATEN BANJAR
- Spesi untuk pasangan rollag 1 bata menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir dalam perbandingan volume. - Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan galian tanah yang disetujui oleh pengawas sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan timbunan.
6.1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan 1)
Galian tanah pondasi, urugan kembali, dan urugan tanah biasa : - Sebelum pekerjaan galian tanah dimulai, pelaksana harus mengadakan cek bersama pengawas pekerjaan atas duga tinggi/peil awal permukaan tanah, sehingga apabila terdapat perbedaan antara lapangan dengan gambar rencana dapat segera diketahui secara dini, dan melaporkannya kepada pengawas. Pengajuan atas perbedaan/kelainan setelah Pelaksana melakukan pekerjaan galian, tidak dapat diterima. - Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman, kemiringan, lokasi serta lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar kerja dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. - Kemiringan talud galian dibuat maksimum (paling landai) 1:1. - Dalam hal galian tanah tertimbun kembali karena sesuatu hal sebab, hal tersebut di atas tidak dapat diperhitungkan sebagai tambahan pekerjaan/volume pekerjaan. - Teknis pelaksanaan galian yang dilakukan untuk memperbesar volume pekerjaan tanah, tidak dapat dibenarkan, tambahan volume pekerjaan tanah tersebut di atas, tidak dapat diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan. - Galian yang telah sampai pada peil yang ditentukan harus segera dilaporkan kepada pengawas untuk diadakan pemeriksaan. Sebelum ada persetujuan pengawas atas kebenaran kedalaman galian tersebut, Pelaksana tidak dibenarkan memulai pekerjaan pasangan pondasi. - Pelaksana harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang berasal dari air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab, pengeringan diusahakan dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan keparit-parit atau lain-lain dan
19
KABUPATEN BANJAR
biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan. - Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh ditempatkan berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan lagi supaya disingkirkan. Bahan-bahan sisa galian tersebut harus segera dikeluarkan dari pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam dan dibuang pada tempat yang disetujui Pengawas Lapangan. - Pekerjaan pengurugan kembali dapat menggunakan tanah bekas galian. Pekerjaan ini dihampar dan dipadatkan. - Dan apabila tanah dasar/alasnya tidak baik, yang diperkirakan dapat merugikan konstruksi, maka dasar/alas tersebut harus digali dulu sampai pada lapisan dasar tanah yang baik. -
Paling lambat 3 hari sebelum pekerjaan dimulai untuk setiap timbunan awal yang akan dilaksanakan, Penyedia jasa harus menyerahkan gambar hasil penampang melintang dasar timbunan yang menunjukan permukaan yang telah dipersiapkan untuk penghamparan timbunan kepada pengawas lapangan.
-
Untuk menghasilkan hamparan dengan kepadatan maksimum yang disyaratkan, Penyedia jasa harus menyampaikan metoda kerja yang akan dilakukan.
-
Penyedia jasa harus menjamin bahwa pekerjaan harus dijaga tetap kering segera sebelum dan selama pekerjaan penghamparan dan pemadatan.
-
Penyedia jasa harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengendalian
kadar
air
timbunan
selama
operasi
penghamparan
dan
pemadatan. -
Timbunan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan harus diperbaiki dengan menggemburkan permukaannya dan membuang atau menambah bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.
-
Lapis hamparan timbunan yang terlalu kering untuk dipadatkan, dalam hal batasbatas kadar airnya yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya, dan dicampur seluruhnya dengan manual atau mengunakan peralatan mekanis yang disetujui.
-
Timbunan yang telah padat dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini, menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain, 20
KABUPATEN BANJAR
biasanya tidak memerlukan perkerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan dan kerataan permukaan masih memenuhi ketentuan dalam spesifikasi ini. -
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian Kepadatan atau lainya harus secepatnya ditutup kembali oleh penyedia jasa dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh spesifikasi ini.
-
Timbunan tanah tidak boleh ditempatkan dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan diluar rentang yang disyaratkan.
2)
Pasangan pondasi dan rollag : - Pemasangan batu kali tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi harus diatur dengan baik agar saling menutupi satu sama lain. - Pemasangan spesi batu kali tidak boleh berongga. - Jika pemasangan pondasi batu kali terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi harus bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. - Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi batu kali harus sesuai dengan gambar rencana. - Batu bata untuk pasangan rollag harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari kotoran (direndam dalam air hingga buihnya habis). Batu bata harus dipasang tegak lurus dengan bantuan bentangan benang yang sifat datar.
6.2 Pekerjaan Beton 6.2.1 Lingkup Pekerjaan - Meliputi pengadaan material/bahan dan pekerjaan beton seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan. - Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah : - Sloof 25/15 beton bertulang, camp. 1:2:3 - Kolom 22/22 beton bertulang, camp. 1:2:3 - Ring balk 22/15 beton bertulang, camp. 1:2:3 - Plat nama instansi tb. 12 cm, beton bertulang camp. 1:2:3 - Landasan pintu pagar, cor beton tb. 7 cm camp. 1:3:5
21
KABUPATEN BANJAR
6.2.2 Persyaratan Bahan - Digunakan portland semen yang memenuhi No. SII (Standard Industri Indonesia) S.400 menurut Standard Semen Indonesia (NI 8 – 1972). Tidak boleh mencampur merek semen yang berbeda untuk 1 tahap proses pengecoran, kecuali terpaksa tetapi harus dengan persetujuan pengawas lapangan. - Kantong-kantong semen yang rusak jahitannya dan robek-robek sebelum digunakan, isinya tidak boleh dipergunakan kecuali untuk pekerjaan selain beton bertulang. - Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan diterimakan dalam kantong asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat. - Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak diperbolehkan untuk dipergunakan. - Semen harus disimpan dalam gudang yang mempunyai ventilasi cukup dan tidak terkena air, diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai, tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 meter dan setiap pengiriman baru harus dipisahkan dan diberi tanda dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut pengirimannya. - Pasir beton atau agregat halus yang digunakan harus bersih dari lumpur, bahan organik atau kotoran lainnya, serta tidak mengandung garam asam. - Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan. - Batu kerikil atau agregat kasar yang digunakan rata-rata berukuran Ø 20 sampai 30 mm dengan kualitas jenis batu tidak rapuh dan harus mendapat persetujuan untuk dipakai dari Pengawas Lapangan terlebih dahulu. - Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak melebihi seperempat ukuran yang telah ditetapkan. - Kekerasan tekanan hancur agregat tidak boleh kurang daripada tekanan hancur semen yang telah menjadi keras. - Kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja, besi yang digunakan adalah jenis U 24 besi polos. - Ukuran besi yang digunakan adalah ukuran apa adanya sesuai dengan gambar rencana. - Besi-besi yang digunakan tidak boleh cacat seperti serpih, retak, gelombang, lipatan atau bagian-bagian yang tidak sempurna. 22
KABUPATEN BANJAR
- Besi yang digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan tidak berkarat. - Kawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat beton pengikat No. 16 SWG (Ø 1 mm) dan tidak bersepuh seng. - Air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahanbahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen, seperti asam dan garam. - Bekisting menggunakan kayu klas III yang cukup kering dan kuat sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton, seperti pada gambar kerja. - Papan-papan dan rangka balok untuk cetakan menggunakan kayu klas III yang bermutu baik, lurus dan rata, kemudian bagian dalam harus dilapisi dengan plywood kurang lebih tebal 9 mm. - Kualitas untuk setiap pekerjaan beton bertulang atau tidak bertulang, harus disesuaikan dengan apa yang ditunjukkan dalam RAB dan gambar rencana. - Untuk beton dengan campuran 1:3:5, komposisi berat bahan yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton adalah semen 247 kg, pasir 869 kg, kerikil 999 kg, dan air 215 liter. Atau dalam perbandingan volume, 1 semen : 3 pasir beton : 5 kerikil. - Untuk beton dengan campuran 1:2:3, komposisi berat bahan yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton, adalah semen 326 kg, pasir 760 kg, kerikil 1029 kg, dan air 215 liter. Atau dalam perbandingan volume, 1 semen : 2 pasir beton : 3 kerikil.
23
KABUPATEN BANJAR
6.2.3 Syarat-syarat Pelaksanaan - Pelaksanaan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana. - Apabila terjadi kesulitan untuk mendapatkan besi dengan diameter seperti yang ditentukan dalam gambar rencana, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi yang terdekat atau kombinasi dengan catatan : - Jumlah berat pembesian dalam 1 m3 beton tidak boleh kurang daripada jumlah berat yang tertera dalam analisa harga satuan beton bertulang di RAB atau jumlah luas tulangan dari suatu penampang beton tidak boleh kurang daripada luas tulangan yang sesuai dalam gambar rencana. - Overlapping panjang sambungan harus disesuaikan kembali berdasarkan diameter besi yang dipilih. - Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan overlapping sambungan yang dapat menyulitkan pembetonan atau menyampaikan vibrator. - Pelaksana harus membuat daftar tekukan baja untuk setiap pekerjaan beton dan harus sesuai dengan rencana. - Tulangan baja dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah bergeser pada saat pengecoran beton - Tulangan harus betul-betul bebas dari bekisting dengan menempatkan potongan-potongan kecil terbuat dari beton di antara tulangan dan bekisting, sebagai acuan selimut beton. Untuk sloof, balok dan kolom kurang lebih 2,5 cm. - Pemasangan
bekesting
harus
setepat-tepatnya,
sesuai
dengan
sifat
pekerjaannya dan tidak boleh kelihatan bergetar atau melentur selama melaksanakan pekerjaan serta harus mudah dibongkar tanpa merusak konstruksi. - Celah-celah pada bekisting ditutup dengan plastik yang cukup tebal, agar air adukan pada waktu pengecoran tidak lolos keluar. - Sebelum adukan beton dicor, kayu-kayu bekisting harus dibersihkan dari kotoran seperti serbuk gergaji, tanah dan lain-lain serta harus dibasahi secukupnya, dan perlu diadakan tindakan-tindakan untuk menghindari mengumpulnya air pembasahan tersembur pada sisi bawah. - Pengadukan beton (adukan) dari mixer (beton molen) ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen-komponen adukan beton dan harus sudah dicor paling lambat 30 24
KABUPATEN BANJAR
menit sejak pencampuran dengan air dalam mixer dengan tidak mengurangi ketentuan kualitas beton yang disyaratkan. - Untuk pemadatan cor-coran, digunakan alat vibrator. - Sesudah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi penguapan yang terlalu cepat. - Persiapan perlindungan atas kemungkinan adanya hujan harus diperhatikan supaya jangan sampai adukan yang belum mengikat rusak oleh air. - Beton yang dibasahi paling sedikit selama 10 hari setelah pengecoran. - Bekisting/cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan khusus yang cukup untuk memikul 2 x beban sendiri. Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi daripada beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung. - Kontraktor harus memberitahu pengawas bilamana ia bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan minta persetujuan, tetapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti kontraktor lepas dari tanggung jawab. Jadi pada dasarnya waktu dan cara pembukaan serta pemindahan cetakan harus mengikuti petunjuk pengawas. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati dan permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui pengawas. - Pada umumnya waktu pengikatan beton sebelum cetakan-cetakan dibongkar, yaitu minimum 2 hari untuk bagian yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya, 7 hari untuk kolom praktis , serta 21 hari untuk sloof, kolom dan balok. - Kualitas beton untuk landasan rel pintu pagar, adalah seperti yang sudah disebutkan di atas. Permukaan beton dengan tebal yang dimaksud, haruslah tidak bergelombang dan rata. Perataan dilakukan dengan bantuan bentangan benang yang sifat datar.
25
KABUPATEN BANJAR
6.3 Pekerjaan Pasangan Pagar 6.3.1 Lingkup Pekerjaan - Meliputi pengadaan material/bahan dan pekerjaan pasangan pagar seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan. - Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah : - Pas. Pagar 1 bata camp. 1:4 - Pas. Bak 1/2 bata camp. 1:4 - Penebalan kolom, pas. 1/2 bata camp. 1:4 - Plesteran pagar 1 bata camp. 1:4 tebal 15 mm - Plesteran bak 1/2 bata camp. 1:4 tebal 15 mm - Plesteran kolom camp. 1:4 tebal 15 mm - Plesteran ring balk camp. 1:4 tebal 15 mm - Acian plesteran - Pas. Pagar besi hollow - Pas. Pintu geser besi hollow, lengkap kunci, roda, rel, etc - Benangan dan sponengan sudut
6.3.2 Persyaratan Bahan - Semua bata harus dari mutu kelas satu, padat, keras, benar ukurannya dan mempunyai ujung persegi. - Semua Bata untuk satu bangunan sebaiknya harus berasal dari satu pabrik. Bata yang digunakan ex lokal dengan persetujuan pengawas. - Spesi untuk pasangan 1 bata dam ½ bata menggunakan campuran 1 PC : 4 Pasir dalam perbandingan volume. - Untuk persyaratan bahan semen dan air dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan seperti yang
sudah ditetapkan dalam pekerjaan beton
bertulang. - Khusus pasir, digunakan pasir pasang dengan gradasi tidak lebih dari Φ 0,35 mm, bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik organis maupun lumpur, tanah, garam dan sebagainya. - Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan. - Bahan pengisi harus disimpan ditempat yang bersih yang keras permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain. 26
KABUPATEN BANJAR
- Plesteran menggunakan campuran 1 PC : 4 Pasir dalam perbandingan volume. - Untuk persyaratan bahan seperti semen, pasir dan air dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan seperti yang sudah ditetapkan di atas, begitu pula untuk pekerjaan acian. - Besi hollow pagar adalah jenis galvanis dengan ukuran motif dan ukuran sesuai gambar. Kemudian disetujui oleh Pengawas Lapangan dan sesuai dengan petunjuk gambar rencana. - Model dan ukuran pagar besi ataupun pintunya, harus disesuaikan dengan gambar kerja.
6.3.3 Syarat-syarat Pelaksanaan 1)
Pasangan batu bata - Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari kotoran (direndam dalam air hingga buihnya habis). Batu bata harus dipasang tegak lurus dengan bantuan bentangan benang yang sifat datar. - Pemasangan bata pagar dilaksanakan secara bertahap, tidak boleh sekaligus. - Pembuatan lobang pada pasangan bata untuk steiger sama sekali tidak diperkenankan. Pasangan batu bata yang berbatasan dengan kolom beton, harus di beri angker. - Setelah bata terpasang, adukan, naas/siar harus dikerok rapih dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
2)
Plesteran dan acian : - Plesteran dilanjutkan dengan acian pada permukaan pasangan batu bata dan beton kolom dan ring balk. - Untuk mengeringkan pasangan bata dan permukaan beton harus diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan, sampai permukaan benar-benar kering. - Permukaan yang diplester harus bebas dari segala kotoran kemudian disiram air. - Sebelum dilakukan plesteran, permukaan-permukaan beton harus dikasarkan. Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan dengan sikat dengan memakai sikat yang kaku atau sikat kawat.
27
KABUPATEN BANJAR
- Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus. - Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang. Mulailah membasahinya, begitu plesteran telah mengeras, untuk menghindari kerusakan (retakan). Sewaktu kondisi udara lingkungan kering dan panas, plesteran harus dibasahi agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan menjadi tidak rata. - Memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar. Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada yang retak, bernoda serta cacat lainnya. Sewaktuwaktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, semua pekerjaan-pekerjaan yang menjadi kotor dalam pelaksanaan pekerjaan, harus dibersihkan. - Setelah plesteran cukup kering, maka permukaan plesteran ataupun beton harus dihaluskan dengan acian semen dan air. 3)
Pasangan pagar besi dan pintunya : - Teknis pemasangan pagar dan pintunya harus mengikuti petunjuk dari Pengawas Lapangan atau dari standar distributornya. - Pemasangan
harus
dikerjakan
oleh
tenaga
ahli
yang
berpengalaman
dibidangnya dan mampu membaca gambar kerja.
6.4 Pekerjaan Lain-Lain 6.4.1 Lingkup Pekerjaan - Meliputi pengadaan material/bahan dan pekerjaan seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan. - Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah : - Urugan tanah subur - Penanaman lantana cemara - Pengecatan - Pas. Logo instansi, bahan aluminium - Pas. Huruf timbul aluminium, tulisan nama instansi
28
KABUPATEN BANJAR
6.4.2 Persyaratan Bahan - Tanah subur merupakan media tanaman untuk mendapatkan kesuburan. - Jumlah, jenis dan ukuran vegetasi harus disesuaikan dengan apa yang ada dalam gambar rencana atau RAB. - Bahan cat dan warna adalah sesuai dengan apa yang sudah disebutkan di atas, untuk pengecatan pagar digunakan finishing cat eksterior. - Logo instansi dan Huruf timbul dari bahan aluminium, yang mana diameter logo dan tinggi hurufnya harus disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
6.4.3 Syarat-syarat Pelaksanaan - Penghamparan tanah subur dilakukan sesuai dengan apa yang ada dalam gambar rencana, baik luasan maupun ketebalannya. - Sebelum penanaman vegetasi, media tanam / tanah sudah diurug tanah subur, tanaman yang akan ditanam dalam kondisi baik / kualitas baik, waktu penanaman dalam kondisi yang baik tidak layu atau rusak, pekerjaan disesuaikan bestek / gambar rencana / RAB. - Jarak tanam masing-masing vegetasi disesuaikan dengan ukuran polibag / pohon dan jumlah volume sesuai dengan gambar rencana / RAB. - Teknis untuk pengecatan sesuai dengan apa yang sudah disebutkan di atas. - Teknis pemasangan logo instansi dan huruf timbul harus mengikuti petunjuk dari Pengawas Lapangan atau dari standar distributornya. - Pemasangan
harus
dikerjakan
oleh
tenaga
ahli
yang
berpengalaman
dibidangnya dan mampu membaca gambar kerja.
7. Penyelesaian Pekerjaan 7.1 Yang dimaksud dengan pekerjaan penyelesaian adalah : - Perbaikan – perbaikan kecil terhadap bagian dari pekerjaan yang kurang sempurna dengan nilai pekerjaan setinggi – tingginya 1% dari harga jenis pekerjaannya dan bukan pekerjaan pokok. - Pembersihan kembali lapangan kerja dari sisa – sisa bahan / peralatan kerja menjadi tanggung jawab kontraktor.
29
KABUPATEN BANJAR
7.2 Selama masa pemeliharaan, kontraktor diwajibkan untuk : - Membongkar barak kerja / gudang bahan dan membersihkannya - Memperbaiki bangunan – bangunan setempat yang rusak sehubungan dengan pelaksanaan / kegiatan pekerjaan. - Semua alat bantu milik Negara yang dipinjamkan / diperbantukan dikembalikan setelah diservice / diperbaiki sebagaimana keadaan pada waktu penyerahan dari proyek.
7.3 Pembersihan dan pembuangan lumpur / sampah / pasir bawaan Yang dimaksud dengan item ini adalah pembersihan sampah / lumpur / pasir yang terbawa aliran air setelah dilaksanakan pekerjaan pembersihan sebelumnya pada saluran. Hal ini harus dilengkapi data pendukung / photo dan atas sepengetahuan pengawas. Hasil pembersihan ( tanah / pasir) yang kualitasnya baik dapat digunakan untuk timbunan atas persetujuan pengawas.
8. Penutup Meskipun di dalam “Rencana Kerja dan Syarat-syarat” ini, pada uraian pekerjaanpekerjaan dan bahan-bahan tidak semua ada kata-kata yang harus dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan oleh pemborong dan bila mana pekerjaanpekerjaan dan bahan-bahan ini nyata menjadi bagian dari pekerjaan pemborong, maka pernyataan tersebut dianggap di muat di dalam "“Rencana Kerja dan Syaratsyarat” ini dan bukan sebagai pekerjaan lebih. Kemudian dari semua penjelasan dalam RKS ini hal-hal yang belum termuat, baik dalam gambar / RAB, akan ditentukan pada saat pelaksanaan dengan persetujuan dari pengawas teknis.
30