1
RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS XII SMK ST. MIKAEL SURAKARTA TERHADAP KEBUTUHAN DI INDUSTRI Mahasiswa: Antonius Sasmito Adi Wuryawan, Pembimbing 1: Drs. Suwachid, M.Pd. MT., Pembimbing 2: Herman Saputro, S.Pd. MT., M.Pd.
Abstrak The research’s purpose aim are to: (1)knowing the relevance of technical drawing learning materials in SMK St.Mikael Surakarta far has been to support student mastery of the technical drawing materials industrial needs, (2)knowing the relevance of technical drawing learning materials in SMK St.Mikael Surakarta to the industrial needs, (3)knowing how character education inculcated in the students graduated from vocational St.Mikael Surakarta through learning of technical drawing. This is a descriptive-qualitative research. The variables consist of technical drawing learning competencies in SMK and those in industries (independent variable). The research subject is the data obtained from schools it is SMK St. Mikael Surakarta and a number of industries. The research population and sample are a number of industries namely: PT. KING MANUFACTURE, PT. Sinar Agung Selalu Sukses, PT.
SUCCESS
PLASINDO.
The
techniques
of
data
collection
include
documentation, observation, questionnaires and interviews. The steps of data analysis are data reduction or selection, data presentation, and conclusion. The analysis results in three conclusions: (1)the technical drawing learning materials of SMK St. Mikael Surakarta students have so far been supporting the students’ mastery of competencies required by industries, (2)the technical drawing learning materials are relevant to the industrial needs, (3)by learning the technical drawing competencies, a number of students’ characters can be developed, namely honesty, thoroughness, discipline, team work and leadership. Pasword : relevance, technical drawing learning materials, industrial needs
2
Pendahuluan
serta perluasan layanan pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
berbasis keunggulan lokal. Sumber
menurut Undang – Undang No.20
lain
tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pembinaan SMK, 2005, mengatakan
(2003) didefinisikan sebagai berikut
bahwa salah satu misi SMK adalah
“pendidikan
merupakan
menyediakan SDM level menengah
mempersiapkan
yang unggul, produktif, dan terampil
kejuruan
pendidikan
yang
yaitu
menurut
peserta didik untuk dapat bekerja
sesuai
dalam bidang tertentu”. Lebih spesifik
industri dan dunia usaha baik secara
dijelaskan di Peraturan Pemerintah
nasional
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Sedangkan salah satu tujuan SMK
Pendidikan
Nasional
menurut
menyebutkan
target
Menengah
yang Pendidikan
yaitu:
“pendidikan
dengan
Direktorat
kebutuhan
maupun
dunia
internasional.
Departemen
Pendidikan
Nasional, 2006 adalah mendidik SDM yang mempunyai
etos
kerja dan
menengah kejuruan adalah pendidikan
kompetensi berstandar internasional.
pada jenjang pendidikan menengah
Tetapi itu masih menjadi harapan
yang mengutamakan pengembangan
belum menjadi suatu kenyataan.
kemampuan pekerjaan
siswa tertentu.”
untuk
itu,
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
pendidikan kejuruan harus selalu dekat
juga sebagai bentuk satuan pendidikan
dengan
kejuruan
dunia
Karena
jenis
kerja.
Menurut
merupakan
Direktorat Pembinaan SMK, Dirjen
menengah
Manajemen Pendidikan Dasar dan
peserta didik terutama untuk bekerja
Menengah, Departemen Pendidikan
dalam bidang-bidang tertentu di dunia
Nasional, 2006, visi SMK adalah
industri. Untuk itu peserta didik di
terwujudnya
pendidikan
SMK St. Mikael Surakarta harus
kejuruan yang menghasilkan sumber
memiliki kompetensi seperti yang
lembaga
daya manusia (SDM) berkelas dunia
yang
pendidikan
mempersiapkan
3 telah ditentukan oleh dunia usaha /
relevan dengan kebutuhan dunia kerja,
industri.
sehingga
lulusannya
kompetensi
yang
UU
SPN
tahun
kejuruan
bahwa
pendidikan
mau SMK St. Mikael Surakarta harus
merupakan
pendidikan
melihat
yang
mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja pada
oleh
lapangan kerja. Untuk ini mau tidak
menengah
pasal
diperlukan
15
menyebutkan
2003
memiliki
bidang
tertentu.
kecenderungan
ketenagakerjaan
pada
tingkat
menengah.
Pendidikan
menengah kejuruan adalah bagian dari
Dalam menghadapi era globalisasi,
sistem
Mulia
pendidikan
nasional
yang
Nasution
(1994
:
3)
merupakan pendidikan pada jenjang
menyatakan, “salah satu antisipasi
menengah dengan mengembangkan
dunia industri untuk menjawab era
peserta didik untuk mampu bekerja
globalisasi
pada bidang tertentu.
adalah melalui pengembangan sumber
dan
persaingan
bebas
daya manusia yang lebih terampil Dalam revitalisasi, tampaknya aspek
(meningkatkan keahliannya)”. Dengan
efektivitas dan efisiensi menjadi titik
demikian pihak industri akan lebih
kritikal.
memilih
Efektif
artinya
program-
tenaga
kerja
program di SMK St. Mikael Surakarta
berkompeten
benar-benar sesuai dengan kebutuhan
Pendidikan
lapangan
upaya utama untuk mengimplikasikan
kerja.
Efisien
program-program dilaksanakan
artinya tersebut
dengan
dalam
yang
bidangnya.
merupakan
salah
satu
keinginan tersebut.
waktu,
sumberdaya dan dana yang seminimal
Sejalan
dengan
itu
untuk
mungkin. Efektivitas SMK St. Mikael
efisiensi
Surakarta akan diukur seberapa jauh
memberikan bekal yang “pas” sesuai
program di SMK St. Mikael Surakarta
dengan keperluan dunia kerja dan
tampaknya
aspek prinsip
4 tidak
perlu
perlu
pendidikan formal. Dalam pendidikan
diterapkan. Rendahnya efisiensi SMK
formal disusunlah suatu serangkaian
saat ini sangat mungkin disebabkan
mata
program di SMK yang cenderung
kebutuhan industri.
memberikan
“berlebihan”
bekal
pelajaran
yang
mendukung
“terlalu”
berlebihan, sementara dunia kerja
Khusus dalam mata pelajaran tertentu,
hanya
keberhasilannya
memerlukan
kompetensi
dapat
dikaitkan
tertentu saja. Jika dunia kerja hanya
dengan
keberhasilannya
memerlukan kompetensi servis mobil,
industri, artinya mata pelajaran teknik
tentunya tidak perlu seseorang berlatih
harus
menghitung tenaga mobil, di samping
industri untuk mendukung pekerjaan.
itu semangat SMK untuk memberikan
Apa
semua bekal juga perlu direnungkan
hendaknya berkompeten dengan apa
ulang.
yang
relevan
yang
juga
dengan
diajarkan
dibutuhkan
di
kebutuhan
di
industri.
sekolah
Untuk
membuktikan perkiraan tersebut maka Pendidikan merupakan faktor penting
diperlukan penelitian.
dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan, kepribadian manusia dapat
Gambar merupakan sarana tepat untuk
dibina, dapat ditingkatkan martabat,
menyampaikan
sikap, dan nilai kemanusiaan dan dapat
seseorang kepada yang lain, Takeshi
pula membawa masyarakat menjadi
Sato (1983:1) menyatakan “penerusan
maju hidup sejahtera. Karena itu
informasi adalah fungsi yang penting
pendidikan tidak dapat ditiadakan
untuk bahasa ataupun gambar. Gambar
dalam kehidupan manusia. Pendidikan
diharapkan
merupakan salah satu kebutuhan hidup
keterangan secara tepat dan obyektif.
yang
Informasi yang didapat di dalamnya
pokok.
pendidikana
Salah yang
satu
jalur
mengarahkan
kepada sesejahteraan tersebut adalah
berupa lambang
ide
atau
mencakup
visual dan
gagasan
keterangan-
gambar,
simbol,
standar
gambar.
5 Informasi tersebut merupakan gagasan
diungkapkan
atau
gambar
ide,
konsep
kemudian
abstrak
diwujudkan
yang dengan
teknik
teknik
berfungsi sangat baik dan efektif
menggambar
apabila dalam penyampainannya jelas,
mengalami
Pardjono
menyesuaikan
“terdapat
berpendapat
kesulitan
SMK
R St.
guru Mikael
Surakarta); (2) fasilitas menggambar
gambar”. Selain hal gambar akan
(1983:2)
Alexander
seperti
contoh
teknik
software
yang
masih
kesulitan
dalam
perkembangan
di
untuk
idustri, dikarenakan mahalnya sofware
menggunakan bahasa lesan dalam
dan cepatnya perkembangan software
kalangan
yang
untuk menggambar teknik (seperti
memesan produk/ komponen harus
diungkapkan oleh Alb. Murdianto guru
mendeskripsikan
gambar
teknik.
Seseorang
secara
jelas
teknik
SMK
St.
mengenai bentuk, ukuran, kehalusan,
Surakarta);
bahan yang dipakai, oleh karenanya
pengetahuan
orang teknik menggunakan gambar
menggambar teknik tentang materi
untuk mengkomunikasikannya. Semua
menggambar
teknik
deskripsi
berkembang
di
atau
hal-hal
di
atas
dituangkan kedalam gambar”.
(3)
Mikael
guru
terbatasnya mata
diklat
yang
industri
selalu (Seperti
diungkapkan Chrismadika instruktur praktek SMK St. Mikael Surakarta);
Namun
perlu
diketahui
beberapa
(4) jam pelajaran untuk menggambar
pendapat dari para guru, instruktur,
teknik di SMK St. Mikael Surakarta
dan masukan dari industri mengenai
kurang yang disebabkan oleh sistem
mata diklat menggambar teknik di
penjadwalan
SMK St. Mikael Surakarta yaitu antara
berkelompok bukan kelasikal (melihat
lain: (1) materi menggambar teknik
jadwal kurikulum praktek SMK St.
yang terkadang masih belum bisa
Mikael
menyesuaikan materi yang sedang
tamatan yang menjadi keprihatinan
barkembang
sekolah
di
industri
(sesuai
praktek
Surakarta);
dan
dunia
yang
(5)
secara
karakter
industri
atau
6 pemakai
tamatan
SMK
St.Mikael
Siswa Kelas XII SMK St. Mikael
Surakarta seperti mentalitas tamatan
Surakarta Terhadap Kebutuhan Di
yang kurang tekun dan tahan uji dalam
Industri”.
menjalani suatu pekerjaan (seperti diungkapkan
oleh
Edy
Turtoyo
derektur PT. SUCSSES PLASINDO).
Metodologi Penelitian Penelitian menganalisis
Dengan
dilandasi
asumsi
bahwa
ini
diarahkan
dan
untuk
mendeskripsikan
tentang evaluasi mengenai relevansi
pendidikan itu mempunyai kualitas
materi
yang
lulusannya
teknik siswa kelas XII di SMK St.
mempunyai nilai yang tinggi bagi
Mikael Surakarta terhadap kebutuhan
masyarakat
di Industri. Metode penelitian atau
tinggi
bilamana
(industri)
yang
pembelajaran
menggambar
menggunakan, serta pendidikan di
pendekatan
Indonesia selalu ketinggalan dengan
dipengaruhi oleh jenis dan banyak
kemajuan
variabel.
industri,
maka
untuk
penelitian
Pada
banyak
penelitian
ini
menjawab masalah – masalah tersebut
menyangkut peristiwa – peristiwa dan
dilakukan penelitian pada materi dasar
fenomena – fenomena yang terjadi dan
menggambar teknik di SMK St.
berhubungan dengan masa sekarang.
Mikael
Mengacu pada perumusan masalah,
Surakarta
dan
materi
menggambar teknik yang dibutuhkan
maka
metode
pendekatan
yang
oleh industri.
digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.
Dengan latar belakang masalah sangat
Metode deskriptif berusaha untuk
menarik bagi penulis untuk melakukan
mendeskripsikan
penelitian
mengangkat
menginterpretasikan data yang ada,
permasalahan tersebut dalam skripsi
mengenai kondisi dan hubungan yang
yang
ada, proses yang sedang berlangsung
dan
berjudul:
Pembelajaran
“Relevansi
Materi
Menggambar
Teknik
dan
7 akibat kecenderungan yang tengah
pembimbingnya.
(2)Penyusunan
berkembang.
Proposal Skripsi; Proposal skripsi merupakan langkah awal sebelum
Mengenai
tujuan
deskriptif,
dari
Sukardi
penelitian
penelitian
dilaksanakan.
Proposal
berpendapat,
diajukan kepada dosen pembimbing
“penelitian deskriptif pada umumnya
dan diseminarkan sampai proposal
dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
disetujui. (3)Izin Penelitian; Penelitian
menggambarkan
ini
secara
sistematis
dilakukan
dengan
melibatkan
fakta dan karakteristik objek atau
beberapa instansi diantaranya sekolah
subjek yang diteliti secara tepat” (2008
SMK
:
beberapa industri, maka diperlukan
157).
Sehubungan
metodenya,
penelitian
dengan ini
tidak
izin
St.
Mikael
tertulis
Surakarta,
supaya
dan
dapat
bermaksud untuk menguji hipotesis,
melaksanakan penelitian pada lokasi-
tetapi
lokasi
mendeskripsikan
secara
penelitian
yang
sudah
mendalam fenomena tentang relevansi
ditentukan. Maka penulis mengajukan
antara
pembelajaran
permohonan izin kepada Dekan untuk
menggambar teknik siswa kelas XII di
melakukan penelitian sekaligus izin
SMK St. Mikael Surakarta dengan
penyusunan
kebutuhan di Industri.
Hasil Penelitian; Penulis mengolah
materi
data
Prosedur
penelitian
setelah
dilakukan
Prosedur Penelitian
(4)Penyusunan
penelitian
dalam
bentuk
selesai tulisan,
dipakai
sehingga hasil penelitian utuh. Hasil
dalam penelitian ini adalah sebagai
penelitian kemudian dibahas dengan
berikut: (1)Pengajuan Judul Skripsi;
menggunakan
Judul
mempunyai relevansi dengan hasil
skripsi
yang
skripsi.
diajukan
kepada
teori-teori
koordiantor skripsi yang kemudian jika
penelitian
judul sudah disetujui, koordinator
membuat kesimpulan data yang telah
bersama
mahasiswa
menetapkan
tersebut.
Penulis
yang
dapat
8 diteliti dan sekaligus memberikan saran-saran yang diperlukan.
Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian
Profil Tamatan SMK St. Mikael
dunia usaha dan industri pada saat ini
pada Program Plus Gambar Teknik
maupun pada masa yang akan datang
Mesin
dalam lingkup keahlian Teknik Mesin,
Profil tamatan yang harapkan atau
khususnya Teknik Gambar Mesin.
yang akan dibentuk oleh SMK St.
(d)Menjadi
Mikael
produktif, adaptif dan kreatif.
Surakarta
adalah
sebagai
warga
negara
yang
berikut: (a)Memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan
profesional Teknik
sikap
Jabatan tamatan program keahlian ini
dalam lingkup keahlian
adalah Juru Gambar Mesin (drafter)
Mesin,
khususnya
Teknik
dengan lingkup pekerjaan: (a)Gambar
Gambar Mesin. (b)Mampu memilih
Produksi,
karir,
dan
(c)Penerapan software komputer untuk
mampu mengembangkan diri dalam
menggambar benda-benda produksi
lingkup
dan konstruksi.
mampu
berkompetisi
keahlian
Teknik
Mesin,
khususnya Teknik Gambar Mesin. (c)Menjadi
tenaga
kerja
tingkat
menengah untuk mengisi kebutuhan
(b)Gambar
Konstruksi,
9 Pandangan Industri Terhadap SMK
External: (1)Penguasaan TI (Teknologi
St. Mikael Surakarta
Informasi),
Berikut ini beberapa masukan dari
handal
dunia industri bagi sekolah kejuruan
bengkel,
guna mempersiapkan para tamatan
(4)Penerapan advanced technology,
agar
CAD,
siap
kerja:
(1)Internal;
(2)Penyediaan
dan
penanaman (3)Go
CNC,
teknisi nilai
di
International,
IT.
(5)Kompetensi
(a)Akreditasi baik, (b)Kredibilitas :
bekerjasama
diakui
Kerjasama dengan sekolah umum,
oleh
berbagai
pihak,
(c)Penerapan PBET (Production Based
dengan
pihak
lain.
swasta-negeri, swasta katolik – negri.
Education Training), Production base dan
Unit
produsi
terkontrol.
Pembahasan
Pendidikan di bengkel (Produktif):
Materi gambar teknik mesin di SMK
(i)skillful: mutlak, (ii)Perlu memilih,
merupakan awal seorang juru gambar
tidak semua bisa diberikan. Yang
atau drafter mulai belajar mengenal
terpenting adalah ketrampilan dasar.
gambar teknik mesin di industri. Maka
(d)Fasilitas
mesin
seorang drafter di industri itu hebat
memadai. (e)Program penunjang Man
karena ketika masih belajar di SMK
for
pasti juga bersungguh-sungguh dalam
Others.
&
perawatan
(f)Program
leadership
untuk membentuk SDM (Sumber Daya
belajar
menggambar.
Manusia) : tenaga kerja yang antusias,
terkadang
beberapa
SMK
justru
kompeten, self confident. (g)Idealisme
mengajarkan
materi
yang
sangat
tinggi dan mayoritas guru/karyawan
diperlukan di industri dengan jam
muda. (h)Kesepahaman dengan gereja
terbang yang relatif pendek atau
dan dimensi religious. (i)Kepribadian
sedikit
(Pendidikan karakter) : kejujuran dan
sebenarnya justu bagi industri tidak
kedisiplinan
begitu
dari
pada
diperlukan,
Namun
materi
contohnya
yang
jam
praktek menggambar teknik hanya mendapat jatah 2jam pelajaran per
10 minggu, padahal jika diperhitungkan
industri sangat diperlukan agar dapat
secara cermat agar siswa sungguh-
seiring sejalan, sehingga yang menjadi
sungguh
harapan sekolah dan pemerintah serta
bisa
menguasai
materi
menggambar teknik diperlukan waktu
industri dapat terwujud.
paling tidak 6jam sampai 8jam per harinya. Oleh karena itu melalui
Simpulan
penelitian ini diharapkan memberi
Berdasarkan data dan fakta yang telah
pengetahuan
dipaparkan
dan
pengampu mata diklat gambar teknik
relevansi
materi
agar mengetahui materi mana yang
menggambar teknik siswa kelas XII
seharusnya
membutuhkan
teknik pemesinan sekolah menengah
pembelajaran lebih dan materi mana
kejuruan St. Mikael Surakarta terhadap
yang
waktu
kebutuhan di industri, maka dapat
mempelajarinya,
disimpulkan: (1)Materi pembelajaran
singkat
hanya
lebih
membutuhkan
untuk
misalkan untuk menggambar
bagi
menguasai teknik
guru
dianalisis
tentang
pembelajaran
materi
menggambar teknik siswa di SMK St.
“konstruksi
Mikael Surakarta selama ini sudah
geometri” tidak perlu waktu panjang
mendukung
dibandingkan
menguasai
terhadap materi menggambar teknik
materi menggambar teknik “potongan
yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini
atau section”, sehingga pembelajaran
ditunjukkan dari hasil penelitian yaitu
di SMK menjadi lebih efektif dan
melalui pengamatan hasil pekerjaan
siswa pun setelah tamat dari sekolah
siswa dalam hal ini tugas menggambar
menengah kejuruan
akan menjadi
teknik di SMK St. Mikael Surakarta
pribadi siap kerja dalam hal ini
(terlampir), oleh industri dinyatakan
menjadi seorang drafter yang handal
tamatan
dan profesional. Untuk itu relevansi
Surakarta sudah siap dan layak untuk
antara materi kompetensi menggambar
terjun langsung dalam dunia kerja di
teknik di SMK dengan kebutuhan di
industri.
dengan
penguasaan
siswa
SMK
(2)Materi
St.
siswa
Mikael
pembelajaran
11 menggambar teknik siswa di SMK St.
menggambar teknik siswa di SMK St.
Mikael Surakarta dengan kebutuhan di
Mikael Surakarta antara lain (1)
industri dapat disimpulkan sangat
karakter
relevan yang dibuktikan dari hasil
ketelitian, (3) karakter kedisiplinan, (4)
penelitian, terutama melalui angket
karakter
dapat dilihat bahwa 65,9% materi
kepemimpinan, dan bahkan industri
pembelajaran menggambar teknik di
berpendapat
SMK
karakter
St.
Mikael
Surakarta
oleh
kejujuran,
(2)
kerjasama
tim,
bahwa
sangat
karakter
(5)
pendidikan
penting
dalam
industri dinyatakan sangat relevan
pembentukan
dengan kebutuhan di Industri. 29,5%
berkarakter baik. Karena jika seorang
materi
menggambar
tamatan
teknik di SMK St. Mikael Surakarta
bekerja
dinyatakan relevan dengan kebutuhan
keterampilan yang tinggi namun tidak
di
materi
memiliki karakter yang baik industri
pembelajaran menggambar teknik di
juga enggan untuk menampung para
SMK
tamatan tersebut di dalam perusahaan.
pembelajaran
Industri,
St.
dan
Mikael
4,5%
Surakarta
oleh
industri
dinyatakan
tidak
relevan
dengan
kebutuhan
di
Industri.
(3)Melalui pembelajaran
pembelajaran menggambar
manusia
yang
yang
dipersiapkan
hanya
untuk
bermodalkan
Implikasi
materi
Implikasi penelitian di sini merupakan
teknik
temuan
lain
dari
aspek
siswa di SMK St. Mikael Surakarta,
penelitian.
karakter-karakter
penelitiannya adalah sebagai berikut:
yang
dibutuhkan
Adapun
penting
sebuah
implikasi
untuk mewujudkan tamatan SMK St.
(1)Keberhasilan
Sekolah
Mikael Surakarta yang berkarakter
Menengah Kejuruan (SMK) dalam
dapat dibentuk pada diri pribadi siswa.
menciptakan tamatan-tamatan
Beberapa karakter yang dapat dibentuk
siap kerja dipengaruhi beberapa faktor
pada diri siswa SMK St. Mikael
yang salah satunya adalah kurikulum
Surakarta melalui pembelajaran materi
sekolah. Di mana untuk memenuhi
yang
12 kebutuhan industri kurikulum yang
atau karakter apa yang telah dipelajari
dibuat oleh sekolah mengacu pada
melalui
materi yang relevan dengan kebutuhan
teknik di sekolah. Materi menggambar
industri. Hal tersebut akan berimbas
teknik bermuatan dua aspek tersebut
kepada
SMK
harus diberikan kepada siswa secara
dalam menciptakan tamatan yang siap
berimbang di dalam pembelajarannya.
kerja dengan kemampuan yang diakui
Siswa
oleh dunia industri. (2)Di dalam
seyogianya memahami dan memaknai
pembelajaran
pembelajaran menggambar teknik agar
kesuksesan
sekolah
menggambar
teknik,
pembelajaran
secara
menggambar
teori
aspek
target tercapainya proses kegiatan
menjadi integral sehingga menjadi
belajar mengajar di SMK. Pertama,
pilar yang kokoh bagi siswa sebagai
aspek intelektual yang bersumber dari
pribadi
rasional
berkarakter.
(siswa)
untuk
yang
dan
praktek
terdapat dua aspek penting sebagai
seseorang
intelektual
dan
spiritualitas
kompeten
dan
mengerti dan memahami materi-materi yang
diajarkan,
sehingga
siswa
Daftar Pustaka
tersebut mampu menyelesaikan setiap
Sukardi.
persoalan yang terjadi dan sedang
Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
berkembang
Praktiknya
dalam
hal
ini
yang
berkaitan dengan materi pembelajaran menggambar
teknik.
(2008).
ISBN
Metodologi
979-526-852-X.
Jakarta: Bumi Aksara.
Kedua,
spiritualitas yang bersumber dari hati
_______. (2006). Teropong Wajah
siswa untuk melihat, memaknai dan
Sekolah
menelaah setiap kejadian yang terjadi
Indonesia,
dan
Manajemen Pendidikan Dasar dan
berkembang,
sehingga
siswa
Menengah
Kejuruan
Direktorat
mampu mengerti maksud dari setiap
Menengah Departemen
peristiwa
Nasional. Jakarta.
tersebut
dan
dapat
menyimpulkan secara pribadi hal baik
di
Jenderal
Pendidikan
13 _______. (2003). Undang - Undang SISDIKNAS
(Sistem
Pendidikan
Nasional) 2003 : ISBN 979-3421-40-1. Jakarta: Sinar Grafika.