RELASI GENDER PADA RUMAHTANGGA PETANI SAYURAN DATARAN RENDAH (Kasus Rumahtangga Petani Rawa Banteng, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten)
SINTA RAHMI PUTRI
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ABSTRACT SINTA RAHMI PUTRI. Gender Relations in Vegetables Farmer Households Lowlands (Case of farmer households of Rawa Banteng, Gempol Sari Village, District of East Sepatan, Tangerang District, Banten Province) under guidance of AIDA VITAYALA S. HUBEIS)
Gender inequalities often occur tend to make women as subjects who are always harmed, particularly for rural women. More detailed study aims to look at and identify the factors associated with gender relations, and analyzing gender relations in peasant households in particular horticultural commodity vegetables. These factors are: farmers characteristic, farmers' accessibility to information, and environmental factors. While gender relations are analyzed by looking at the access, control, division of works and decision-making within households. The method used is a quantitative approach that is supported by qualitative analysis to provide a broad picture of gender relations within households. Quantitative data obtained are processed by using Microsoft excel 2007, to tabulate the frequency, and SPSS 15.0 was used to measure the correlation between variables using Spearman rank analysis. While qualitative data are presented descriptively. This research produced some gender inequalities in a flow amount of time charged to the women of 19.9 hours per day. In addition, women's limited access is clearly seen, where women are only given a chance in harvest period in whole the production process, in addition to their obligations in domestic activities. Most of the productive activities performed by men.
Keyword: gender inequalities, access, control, division of works and decisionmaking
RINGKASAN
SINTA RAHMI PUTRI. Relasi Gender pada Rumahtangga Petani Sayuran Dataran Rendah. (Kasus Rumahtangga Petani Rawa Banteng, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten) (di bawah bimbingan AIDA VITAYALA S. HUBEIS) Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tidak diimbangi dengan akses dan kontrol perempuan terhadap sektor pertanian. Hal ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas perempuan di perdesaan kurang memiliki akses terhadap sumberdaya pertanian seperti terbatasnya akses dan hak atas lahan dan sumberdaya lainnya. Fakta lainnya adalah terdapatnya ketimpangan terhadap perempuan dimana upah yang diterima oleh perempuan hanya 70 persen dari upah laki-laki, kebanyakan rumahtangga miskin dikepalai oleh perempuan, dan lebih dari 43 persen pengangguran di desa adalah perempuan. Di samping itu, yang membebani perempuan adalah tanggungjawab domestik menyebabkan perempuan perdesaan bekerja lebih lama dengan curahan waktu rataan 16 jam perhari. Ketimpangan dalam perlibatan laki-laki dan perempuan dalam usahatani baik partisipasi dalam kegiatan maupun dalam pengambilan keputusan menyebabkan salahsatu pihak yang kebetulan adalah perempuan ditempatkan pada posisi subordinat, meskipun kebanyakan dari hal tersebut tidak disadari oleh perempuan itu sendiri. Penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana relasi gender yang terdapat di dalam rumahtangga petani sayuran di kawasan dataran rendah, Desa Gempol Sari. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang berhubungan dengan relasi gender dalam rumahtangga petani sayuran, dan menganalisis relasi gender petani dalam rumahtangga dengan melihat tiga aspek penting yaitu, akses dan kontrol, pembagian kerja dan pengambilan keputusan dalam rumahtangga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survai yang didukung dengan pendekatan kualitatif dengan
wawancara mendalam (indepth-interview) terhadap informan terpilih yang terdiri dari tokoh masyarakat, petugas PPL, ketua kelompok tani untuk memperoleh informasi lebih jauh tentang cara masyarakat mengelola usahatani. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumahtangga petani yang terdaftar ke dalam Poktan Rawa Banteng di Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yakni sebanyak 45 rumahtangga. Responden adalah anggota rumahtangga petani baik laki-laki (suami) atau perempuan (istri) yang terlibat dalam usahatani. Dari 45 anggota Poktan Rawa Banteng tersebut, dipilih 31 rumahtangga petani secara acak sederhana (simple random sampling) dengan menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis sebesar 10 persen. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan microsoft office excel 2007, untuk tabulasi frekuensi, kemudian SPSS 15.0 dengan memakai analisis Rank Spearman untuk mengukur korelasi antarvariabel. Data kualitatif disajikan secara deskriptif yang diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi langsung di lapangan. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendukung dan memperkuat analisis kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah faktor-faktor terpilih seperti karakteristik pribadi petani, aksesibilitas informasi dan lingkungan memiliki hubungan yang sangat signifikan dan bernilai positif melalui uji korelasi spearman dengan nilai nilai P – value < α, dimana uji berlaku pada tingkat kepercayaan 99 persen (α = 0,01). Curahan waktu terbanyak dimiliki oleh perempuan dewasa dengan ranah kegiatan reproduktif, produktif, dan sosial kemasyarakatan dengan rataan 19,9 jam perharinya. Curahan waktu ini mayoritas dihabiskan oleh perempuan di sektor domestik dengan ragam kegiatan seperti mencuci, memasak, mengasuh anak, dan menyiapkan keperluan suami atau melayani suami. Sedangkan keterlibatan perempuan di kegiatan produktif sebagian besar terbatas pada mencabut dan mengikat sayuran pada akhir periode tanam. Sedangkan, curahan waktu laki-laki adalah 15,4 jam perharinya dengan mayoritas kegiatan yang dilakukan adalah di sektor produktif yaitu mengelola lahan pertanian sayuran dengan memegang kontrol terhadap praproduksi hingga pemasaran. Curahan waktu laki-laki pada
kegiatan reproduktif dikatakan tidak ada karena semua hal yang menyangkut rumahtangga dan pengasuhan dilakukan oleh perempuan. Pola pengambilan keputusan yang terdapat di dalam rumahtangga petani masih didominasi oleh laki-laki sebagai kepala keluarga. Perempuan hanya memiliki dominasi kekuasaan dalam mengambil keputusan pada kegiatan domestik. Meskipun demikian keputusan secara dominan masih dipegang oleh laki-laki sebagai kepala dalam rumahtangga.
RELASI GENDER PADA RUMAHTANGGA PETANI SAYURAN DATARAN RENDAH (Kasus Rumahtangga Petani Rawa Banteng, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten)
Oleh: SINTA RAHMI PUTRI I34053342
Skripsi Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGANMASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nama
:
Sinta Rahmi Putri
NRP
:
I34053342
Departemen
:
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Judul Skripsi
Relasi Gender pada Rumahtangga Petani Sayuran Dataran Rendah (Kasus Rumahtangga Petani Rawa Banteng, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala. S. Hubeis, MSc 19470928 197503 2 001 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS 19550630 198103 1 003 Tanggal Lulus:_______________________
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”RELASI GENDER PADA RUMAHTANGGA PETANI SAYURAN DATARAN RENDAH (KASUS PETANI RUMAHTANGGA PETANI RAWA BANTENG, DESA GEMPOL SARI, KECAMATAN SEPATAN TIMUR, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MENAPUN
UNTUK
TUJUAN
MEMPEROLEH
GELAR
AKADEMIK
TERTENTU SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor,
Januari 2010
Sinta Rahmi Putri I34053342
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bukittingi, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 30 juli 1987, sebagai anak ketujuh dari pasangan Bapak Thamrin Chan dan Ibu Sumarni. Pada tahun 1999 penulis menamatkan pendidikan dasar di SDN 07 Bukittinggi, Kecamatan ATTS. Kemudian pada tahun 2002 penulis juga menamatkan pendidikannya di SLTPN 02 Bukittinggi, Kelurahan Tarok Dipo. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMUN 3 Bukitinggi dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis di terima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Selama menempuh kegiatan akademik, penulis pernah aktif sebagai staf Divisi Research dan Pengembangan Masyarakat pada Himpunan Profesi Mahasiswa, HIMASIERA pada tahun 2007. Kemudian penulis juga pernah menjadi Wakil Bendahara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekologi Manusia pada tahun 2008. Penulis juga aktif menjadi panitia kegiatan kemahasiswaan di lingkungan fakultas. Selain itu, penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Komunikasi Bisnis selama dua semester pada tahun 2008.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Relasi Gender pada Rumahtangga Petani Sayuran Dataran Rendah (Kasus Rumahtangga Petani Rawa Banteng, Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten)”. Skripsi ini merupakan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini menjelaskan mengenai relasi gender yang ada di dalam rumahtangga petani hortikultura dengan komoditas tanaman sayuran. Relasi gender dilihat dari akses, kontrol, pembagian kerja dan bagaimana pengambilan keputusan dalam rumahtangga terkait kegiatan reproduktif, produktif dan sosial kemasyarakatan.
Bogor,
Januari 2010
Penulis