REKAPITULASI KAWASAN KONSERVASI BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SULAWESI SELATAN TAHUN 2007 NO.
KAWASAN KONSERVASI
JUMLAH (Unit)
LUAS (Ha)
1
2
3
4
Cagar Alam a. Darat b. Laut
3 -
-
Suaka Margasatwa a. Darat b. Laut
3 -
-
Taman Nasional a. Darat b. Laut
-
-
Taman Wisata Alam a. Darat b. Laut
8 1
5
Taman Hutan Raya
-
6
Taman Buru
1
1
2
3
4
90.191,22
3.947,00
101.349,25 50.000,00 4.152,50
Jumlah Kawasan Konservasi Darat
15
199.639,97
Jumlah Kawasan Konservasi Laut
1
50.000,00
Jumlah
249.639,97
21
LUAS DAN LETAK KAWASAN KONSERVASI BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SULAWESI SELATAN TAHUN 2007
N0. 1 a.
FUNGSI DAN NAMA KAWASAN
KECAMATAN
KABUPATEN/ KOTA
GEOGRAFIS
LUAS KAWASAN (Ha)
DASAR PENUNJUKAN/PENETAPAN
KETERANGAN
2
3
4
5
6
7
8
Kawasan Suaka Alam 1. Suaka Margasatwa Komara
94.138,22 Polongbangkeng Utara
Takalar
5º 23' 40" LS - 5º 27' 36" 07'' - 119º 39' 48'' BT
119º 33'
2.972
Dasar penunjukan kawasan adalah SK Menteri Kehutanan No. 147/Kpts-II/1987 tanggal 19 Mei 1987 dengan luas kawasan 2.490 Ha
Temu gelang
Dasar penetapan kawasan adalah SK Menteri Kehutanan Nomor : 911/Kpts-II/1999 tanggal 14 Oktober 1999 dengan luas 2.972 Ha 2. Suaka Margasatwa Mampie
Campalagian
Polewali Mandar
03º 26' 24" - 03º 28' 24" LS 119º 14' 48" - 119º 17' 52" BT
860
Dasar penunjukan kawasan adalah SK Menteri Pertanian No. 699/Kpts/Um/11/1978 tanggal 13 Nopember 1978 dengan luas kawasan 1.000 Ha
Temu Gelang
3. Suaka Margasatwa Lampoko
Wonomulyo
Polewali Mandar
03º 26' 20" - 03º 27' 24" LS 119º 11' 10" - 119º 11' 36" BT
115
Dasar penunjukan kawasan adalah SK Menteri Pertanian No. 699/Kpts/Um/11/1978 tanggal 13 Nopember 1978 dengan luas kawasan 1.000 Ha
Temu Gelang
4. Cagar Alam Faruhumpenai
Mangkutana, Angkona, Malili, Nuha
Luwu Timur
02º 13' 06" - 02º 32' 40" LS 120º 45' 52" - 121º 17' 32" BT
90.000
5. Cagar Alam Kalaena
Mangkutana
Luwu Timur
02º 25' 44" - 02º 27' 06" LS 120º 48' 47" - 120º 49' 15" BT
114
6. Cagar Alam Pondoponda
Mangkutana
Luwu Timur
02º 24' 58" - 02º 25' 32" LS 120º 48' 47" - 120º 49' 21" BT
77,22
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Pertanian No. 274/Kpts/Um/4/1979 tanggal 24 April 1979 dengan luas 90.000 Ha Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan No. 428/Kpts-II/1987 tanggal 29 September 1987 dengan luas kawasan 110 Ha
Temu gelang penetapan masih proses pusat
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan No. 319/Kpts-II/1990 tanggal 26 Juni 1990 dengan luas 80 Ha
Temu gelang penetapan masih proses pusat
Dasar Penetapan Kawasan adalah SK Menteri Kehutanan Nomor 201/Kpts-II/1999 tanggal 14 April 1999 dengan luas 77.22 Ha
22
N0.
FUNGSI DAN NAMA KAWASAN
KECAMATAN
KABUPATEN/ KOTA
GEOGRAFIS
LUAS KAWASAN (Ha)
DASAR PENUNJUKAN/PENETAPAN
KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
b.
Kawasan Pelestarian Alam
155.501,75
1. Taman Wisata Alam Malino
Tinggi Moncong
Gowa
05º 16' 35" - 05º 13' 20" LS 50' 38" - 119º 55' 54" BT
2. Taman Wisata Alam Lejja
Marioriawa
Soppeng
04º 08' 17" - 4º 09' 50" LS 45' 22 - 119º 48' 50" BT
3. Taman Wisata Alam Cani Sirenreng
Ulaweng, Palakka, Ponre dan Lappriaja
Bone
04º 32' 16" - 04º 36' 41" LS 05' 25" - 120º 10' 18" BT
119º
119º
120º
3.500
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan No. 420/Kpts-II/1991 tanggal 19 Juni 1991dengan luas 3.500 Ha
1.318
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan No. 636/Kpts-II/1996 tanggal 7 Oktober 1996 dengan luas kawasan 1.265 Ha
Temu gelang penetapan masih proses pusat
3.285
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan No. 197/Kpts-II/1993 tanggal 27 Februari 1993 dengan luas kawasan 3.125 Ha
Temu gelang
Dasar penetapan kawasan SK Menteri Kehutanan Nomor : 403/Kpts-II/1999 tanggal 14 Agustus 1999 4. Taman Wisata Alam Kepulauan Kapoposang
Liukang Tuppabiring
Pangkajene Kepulauan
04° 37’ 00'' - 04° 52’ 00''LS 118° 54’ 00” - 119° 10’ 00” BT
50.000
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan No. 588/Kpts-II/1996 tanggal 12 September 1996 dengan luas 50.000 Ha
5. Taman Wisata Alam Sidrap
Kulo
Sidrap
03° 45’ 13" - 03° 46’ 12" LS 119° 48’ 13” - 119° 49’ 19” BT
246,25
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan Nomor : 722/Kpts-II/1992 tanggal 16 Juli 1992 dengan luas kawasan 500 Ha
Temu gelang
Dasar penetapan kawasan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.196/Kpts-II/2003 tanggal 24 Juli 2003 dengan luas 246.25 Ha 6. Taman Wisata Alam Nanggala III
Tellu Wanua
Palopo
02° 55’ 52" - 02° 58’ 55" LS 120° 04’ 01” - 120° 05’ 55” BT
500
7. Taman Wisata Alam Danau Matano
Nuha
Luwu Timur
02° 25’ 40" - 02° 34’ 11" LS 121° 12’ 50” - 121° 28’ 24” BT
25.000
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Pertanian No. 274/Kpts/Um/4/1979 tanggal 24 April 1979 dengan luas 25.000 Ha
8. Taman Wisata Mahalona
Towuti
Luwu Timur
02° 33’ 44" - 02° 37’ 16" LS 121° 27’ 53” - 121° 31’ 02” BT
2.500
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Pertanian No. 274/Kpts/Um/4/1979 tanggal 24 April 1979 dengan luas 2.500 Ha
Alam
Danau
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Kehutanan No. 663/Kpts-II/1992 tanggal 1 Juli 1992 dengan luas 500 Ha
23
N0. 1
FUNGSI DAN NAMA KAWASAN
KECAMATAN
2
3
KABUPATEN/ KOTA 4
GEOGRAFIS
LUAS KAWASAN (Ha)
5
6
9. Taman Wisata Alam Danau Towuti
Nuha
Luwu Timur
02° 38’ 22" - 02° 56’ 37" LS 121° 20’ 48” - 121° 41’ 11” BT
10 Taman Buru Komara .
Polombangkeng Selatan
Takalar
05o 24' 19" - 05o 28' 18" LS 22' - 119º 38' 27'' BT
Bangkala Barat
Jeneponto
Jumlah
119º
DASAR PENUNJUKAN/PENETAPAN
KETERANGAN
7
8
65.000
Dasar penunjukan kawasan SK Menteri Pertanian No. 274/Kpts/Um/4/1979 tanggal 24 April 1979 dengan luas 65.000 Ha
4.152,50
Dasar penunjukan kawasan adalah SK Menteri Kehutanan No. 147/Kpts-II/1987 tanggal 19 Mei 1987 dengan luas kawasan 3.260 Ha
Temu gelang
Dasar Penetapan kawasan SK Menteri Kehutanan Nomor : 237/Kpts-II/1997 tanggal 9 Mei 1997 dengan luas 4.152,5 Ha 249.639,97
24
PENGGUNAAN KAWASAN KONSERVASI OLEH PIHAK III UNTUK KEGIATAN NON KEHUTANAN BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SULAWESI SELATAN TAHUN 2007
NO.
UNIT KERJA
AREAL
NAMA KAWASAN LUAS (Ha)
1
1
2
Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan
3
DASAR HUKUM (SK Menhut, Nomor,Tanggal)
LOKASI FUNGSI
KOMPENSASI LUAS (Ha)
STATUS 9
4
5
6
7
8
N
I
H
I
L
KETERANGAN 10
25
DATA PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT KAWASAN KONSERVASI BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SULAWESI SELATAN TAHUN 2007 No.
Nama Kawasan
1
2
1.
CA. Faruhumpenai
SK. Penunjukan/ Penetapan
SK. Mentan No. 274/Kpts/Um/4/1979 Tgl 24 April 1979
Luas (Ha)
90.000
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Pengukuhan Kawasan Konservasi
Kab. Luwu Timur
- Penataan batas fungsi belum temu gelang, sehingga proses pengukuhan hingga pene tapan kawasan belum dapat dilaksanakan
- Diusulkan penataan batasnya kepada BPKH Wilayah VII Makassar
- Sebagian batas kawasan yang telah ditata batas belum tuntas proses administrasinya sehingga BA Tata Batas belum diterima oleh Balai KSDA Sulsel II
- Meminta kepada BPKH Wilayah VII Makassar agar segera memproses BATB CA. Faruhumpenai
- Perencanaan Kawasan Konservasi
- RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
- Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap
- Perlindungan dan Pengamanan
- Masih terdapat beberapa bagian kawasan yang diokupasi (perambahan) oleh masya rakat. Areal tersebut merupakan bagian dari pemukiman dan areal budidaya perta nian milik masyarakat yang telah ada sebelum penunjukan kawasan sebagai kawasan konservasi serta sebagian yang diokupasi setelah penunjukan kawasan (sejak tahun 1980-an).
- Melaksanakan pengawasan secara intensif agar okupasi tidak semakin meluas.
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Masih kurangnya kegiatan penelitian di dalam kawasan sehingga data potensi (sebagai elemen perencanaan dan peman faatan plasma nutfah dari kawasan konser vasi) belum cukup tersedia
- Menggiatkan upaya informasi dan promosi terutama kepada lembaga penelitian dan masyarakat luas
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala, antara lain luasnya kawasan konservasi dan banyaknya pemukiman yang berbatasan langsung dengan kawasan, tingkat pemahaman yang rendah terhadap upaya konservasi serta kendala sosial ekonomi masyarakat
- Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi potensi desa - Melaksanakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat berbasis konservasi
- Mengeluarkan pemukim-pemukim baru & penerapan sanksi hukum bagi pelakunya - Melaksanakan identifikasi permasalahan kawasan konservasi
26
No.
Nama Kawasan
1
2
2.
3.
CA. Kalaena
CA. Pondaponda
SK. Penunjukan/ Penetapan
SK. Menhut No. 428/Kpts-II/1987 Tgl 29 September 1987
SK. Menhut No. 319/Kpts-II/1990 Tgl 26 Juni 1990
Luas (Ha)
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Sarana dan prasarana pengelolaan
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- Belum dilakukan penetapan kawasan
- Mengusulkan penetapan kawasan melalui BPKH Wilayah VII Makassar
- Perencanaan Kawasan Konservasi
- RKL belum disusun - RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
- Mengusulkan penyusunan RKL - Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap
- Perlindungan dan Pengamanan
- Masih terjadi pengambilan kayu bakar di dalam kawasan
- Melaksanakan penertiban dan pengawasan secara intensif di sekitar kawasan
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Masih kurangnya kegiatan penelitian di dalam kawasan sehingga data potensi (sebagai elemen perencanaan dan peman faatan plasma nutfah dari kawasan konser vasi) belum cukup tersedia
- Menggiatkan upaya informasi dan promosi terutama kepada lembaga penelitian dan masyarakat luas
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi potensi desa - Melaksanakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat berbasis konservasi
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- RKL belum disusun - RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
- Mengusulkan penyusunan RKL - Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap
- Masih terjadi pengambilan kayu bakar di dalam kawasan
- Melaksanakan penertiban dan pengawasan secara intensif di sekitar kawasan
114 - Pengukuhan Kawasan Konservasi
77,22 - Perencanaan Kawasan Konservasi
Kab. Luwu Timur
Kab. Luwu Timur
SK. Menhut No. 201/Kpts-II/1999 Tgl 14 April 1999 - Perlindungan dan Pengamanan
27
No.
Nama Kawasan
1
2
4.
SM. Mampie
SK. Penunjukan/ Penetapan
SK. Mentan No. 699/Kpts/Um/11/1978
Luas (Ha)
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Masih kurangnya kegiatan penelitian di dalam kawasan sehingga data potensi (sebagai elemen perencanaan dan peman faatan plasma nutfah dari kawasan konser vasi) belum cukup tersedia
- Menggiatkan upaya informasi dan promosi terutama kepada lembaga penelitian dan masyarakat luas
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi potensi desa
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- Penataan batas telah dilaksanakan pada tahun 1979/1980 namun prosesnya tidak rampung. BA Tata Batas tidak jelas keberadaannya. - Pal-pal batas di lapangan tidak ada
- Diusulkan untuk rekonstruksi batas ke BPKH Wilayah VII Makassar - Telah dilaksanakan orientasi dan identifikasi kawasan konservasi oleh BPKH Wil. VII Makassar dan Ex. BKSDA Sulsel II
- Sebagian besar kawasan telah dikonversi menjadi tambak oleh masyarakat. Ekosis tem Bakau hanya tersisa ± 7 ha sedang sisa yang masih bervegetasi diakui milik masyarakat. Permasalahan ini telah terjadi sejak tahun 1985. Para pemilik tambak mempunyai bukti hukum kepemilikan. - Terjadi abrasi pantai (± 48 m dari garis pantai pada tahun 1980)
- Mengusulkan pelaksanaan identifikasi/ studi kelayakan kawasan konservasi
- Penataan batas telah dilaksanakan pada tahun 1979/1980 namun prosesnya tidak rampung. BA Tata Batas tidak jelas keberadaannya. - Pal-pal batas di lapangan tidak ada
- Diusulkan untuk rekonstruksi batas ke BPKH Wilayah VII Makassar - Telah dilaksanakan orientasi dan identifikasi kawasan konservasi oleh BPKH Wil. VII bersama ex. Balai KSDA Sulsel II
860 - Pengukuhan Kawasan Konservasi
Kab. Polewali
- Perlindungan dan Pengamanan
5.
SM. Lampoko
SK. Mentan No. 699/Kpts/Um/11/1978
115 - Pengukuhan Kawasan Konservasi
Kab. Polewali
28
No.
Nama Kawasan
1
2
SK. Penunjukan/ Penetapan
Luas (Ha)
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Perlindungan dan Pengamanan
6.
TWA. D. Matano
SK. Mentan No. 274/Kpts/Um/4/1979
25.000
- Pengukuhan Kawasan Konservasi
Kab. Luwu Timur
- Seluruh areal kawasan telah dikonversi menjadi sawah. Permasalahan ini telah terjadi sejak lama (tahun 1980-an). Kon disi ini diperparah dengan adanya pemba ngunan irigasi teknis oleh pemerintah kabupaten setempat
- Mengusulkan pelaksanaan identifikasi/ studi kelayakan kawasan konservasi
- Penataan batas telah temu gelang namun proses administrasi hingga penetapan kawasan belum dilaksanakan.
- Meminta kepada BPKH Wilayah VII agar segera memproses BA Tata Batas dan mengusulkannya kepada Menteri Kehuanan untuk penetapan kawasan. - Melaksanakan pemeliharaan batas dan penggantian Pal Batas
- Pal batas kawasan terbuat dari kayu sehingga banyak yang telah rusak dan hilang - Perencanaan Kawasan Konservasi
- Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
- Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
- Perlindungan dan Pengamanan
- Terdapat beberapa bagian kawasan kon servasi yang dirambah oleh masyarakat sejak tahun 1980-an.
- Melaksanakan pengawasan secara inten sif agar pembukaan lahan tidak semakin meluas.
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pemerintah daerah setempat mengusulkan pembangunan jalan yang melintasi kawasan konservasi
- Meminta Pemda agar melaksanakan pembangunan jalan di areal lain yang lebih layak agar tidak menimbulkan permasalahan baru di dalam kawasan
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara profesional karena berbagai kendala, termasuk aksesibilitas kawasan yang rendah
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi potensi desa - Melaksanakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
- Pemberdayaan masyarakat
- RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
29
No.
Nama Kawasan
1
2
7.
TWA. D. Mahalona
SK. Penunjukan/ Penetapan
SK. Mentan No. 274/Kpts/Um/4/1979
Luas (Ha)
2.500
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- Penataan batas telah temu gelang namun proses administrasi hingga penetapan kawasan belum dilaksanakan.
- Meminta kepada BPKH Wilayah VII agar segera memproses BA Tata Batas dan mengusulkannya kepada Menteri Kehuanan untuk penetapan kawasan.
- RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
- Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
- Pengukuhan Kawasan Konservasi
Kab. Luwu Timur
- Perencanaan Kawasan Konservasi
- Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
8.
TWA. D. Towuti
SK. Mentan No. 274/Kpts/Um/4/1979
65.000
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara profesional karena berbagai kendala, termasuk aksesibilitas kawasan yang rendah
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- Penataan batas telah temu gelang namun proses administrasi hingga penetapan kawasan belum dilaksanakan.
- Meminta kepada BPKH Wilayah VII agar segera memproses BA Tata Batas dan mengusulkannya kepada Menteri Kehuanan untuk penetapan kawasan. - Merencanakan pelaksanaan pemeliharaan batas dan penggantian Pal Batas
- Pengukuhan Kawasan Konservasi
Kab. Luwu Timur
- Pal batas kawasan terbuat dari kayu sehingga banyak yang telah rusak dan hilang
30
No.
Nama Kawasan
1
2
SK. Penunjukan/ Penetapan
Luas (Ha)
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Perencanaan Kawasan Konservasi
- RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas - Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
9.
TWA. Nanggala III
SK.Menhut No.663/Kpts-II/1992 Tgl. 01 Juli 1992
- Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
- Perlindungan dan Pengamanan
- Terdapat beberapa kilang penggergajian (sawmill) di dua desa di sekitar danau yang terletak tepat di sisi danau sehingga limbah penggergajian mencemari danau serta menimbulkan pendangkalan
- Meminta kepada para pemilik dan berkoor dinasi ke pemerintah daerah setempat agar sawmill yang ada dapat direlokasi ke areal yang relatif tidak mengganggu danau dan tidak menimbulkan pendangka lan serta penimbunan areal danau
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara profesional karena berbagai kendala, termasuk aksesibilitas kawasan yang rendah
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi potensi desa - Merencanakan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat di sekitar kawasan
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- Penataan batas telah temu gelang namun proses administrasi hingga penetapan kawasan belum dilaksanakan.
- Meminta kepada BPKH Wilayah VII agar segera memproses BA Tata Batas dan mengusulkannya kepada Menteri Kehuanan untuk penetapan kawasan.
500 - Pengukuhan Kawasan Konservasi
Kab. Palopo
31
No.
Nama Kawasan
1
2
SK. Penunjukan/ Penetapan
Luas (Ha)
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Perencanaan Kawasan Konservasi
- RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas - Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
10.
TWA. Sidrap
SK Menhut No.722/Kpts-II/1992 Tgl. 16 Juli 1992
- Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
- Perlindungan dan Pengamanan
- Terdapat pemukiman masyarakat di dalam kawasan yang telah ada sebelum penunjukan kawasan bahkan telah dilengkapi dengan sertifikat hak milik
- Berkoordinasi dengan BPKH wilayah VII agar dapat dilaksanakan enclave pada areal pemukiman masyarakat - Inventarisasi penduduk dan pemukiman di dalam kawasan serta melaksanakan pengawasan agar tidak semakin meluas - Merencanakan pelaksanaan identifikasi hak-hak pihak III di dalam kawasan
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara profesional karena berbagai kendala, seperti tidak tersedianya sarana wisata, kawasan yang belum dikenal luas, serta terbatasnya promosi kawasan
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam - Mengusulkan pembuatan design engineering untuk digunakan dalam merencanakan pengembangan sarana dan prasarana
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi potensi desa - Merencanakan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat di sekitar kawasan
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- RKT belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
- Mengusulkan penyusunan RKT - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap
246,25 - Perencanaan Kawasan Konservasi
Kab. Sidrap
32
No.
Nama Kawasan
1
2
SK. Penunjukan/ Penetapan
Luas (Ha)
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
SK Menhutbun No. 196/KptsII/2003 Tgl 24 Juli 2003
11.
SM. Ko'mara
SK. Menhut No. 147/Kpts-II/1987 Tgl. 19 Mei 1987
2.972
- Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola telah dilaksanakan namun masih memerlukan revisi
- Melaksanakan review rencana penataan blok sebelum diusulkan kepada Ditjen PHKA dan Baplan
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara profesional karena berbagai kendala, seperti tidak tersedianya sarana wisata, kawasan yang belum dikenal luas, serta terbatasnya promosi kawasan
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam - Mengusulkan pembuatan design enginee-
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Dijadikan desa model pemberdayaan masyarakat agar dapat dilakukan upaya pembinaan secara partisipatif serta melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan terutama pihak pemerintah daerah
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM pengelola masih sangat minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- RKT belum disusun - RKL belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
- Mengusulkan penyusunan RKT - Mengusulkan penyusunan RKL - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM yang masih minim kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Perencanaan Kawasan Konservasi
Kab. Takalar
SK. Menhut No. 911/Kpts-II/1999 Tgl. 14 Oktober 1999
33
No.
Nama Kawasan
1
2
12.
TB. Ko'mara
SK. Penunjukan/ Penetapan
SK. Menhut No. 147/Kpts-II/1987 Tgl. 19 Mei 1987
Luas (Ha)
4.152,5
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Perencanaan Kawasan Konservasi
Kab. Takalar
- RKT belum disusun - RKL belum disusun - Data potensi kawasan masih terbatas
- Mengusulkan penyusunan RKT - Mengusulkan penyusunan RKL - Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi secara bertahap
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal.
- Dilakukan upaya pembinaan secara parti sipatif serta melibatkan pihak lain yang yang berkepentingan. - Pembinaan secara partisipasif
SK. Menhut No. 237/Kpts-II/1997 Tgl. 09 Mei 1997
- Masyarakat yang menggantungkan hidup dari keberadaan hutan 13
14.
TWA. Malino
SK Menhut No. 420/Kpts-II/1991 Tgl. 14 Juli 1991
TWA. Cani Sirenreng SK Menhut No. 197/Kpts-II/1993 Tgl. 27 Februari 1993 SK Menhut No.403/Kpts-II/1999 Tgl. 14 Agustus 1999
3.500
3.285
- Perencanaan Kawasan Konservasi
- RKT belum disusun - RKL belum disusun - Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
- Mengusulkan penyusunan RKT - Mengusulkan penyusunan RKL - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara optimal karena berbagai kendala, seperti terbatasnya promosi kawasan.
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- Perlindungan dan Pengamanan
- Terdapat pemukiman/bangunan villa di dalam - Berkoordinasi dengan BPKH wilayah VII kawasan bahkan telah dilengkapi agar dapat dilaksanakan enclave pada dengan sertifikat hak milik areal pemukiman masyarakat - Inventarisasi pemukiman/bangunan di dalam kawasan serta melaksanakan pengawasan agar tidak semakin meluas
- Perencanaan Kawasan Konservasi
Kab. Gowa
Kab. Bone
- RKT belum disusun - RKL belum disusun - Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
- Mengusulkan penyusunan RKT - Mengusulkan penyusunan RKL - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
34
No.
Nama Kawasan
1
2
15.
16.
TWA. Lejja
TWA. Kapoposang
SK. Penunjukan/ Penetapan
SK Menhut No. 636/Kpts-II/1996 Tgl. 07 Oktober 1996
SK Menhut No. 588/Kpts-VI/1996 Tgl. 12 September 1996
Luas (Ha)
1.318
50.000
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Perlindungan dan Peng amanan
- Terdapat dua dusun di dalam kawasan yang telah dilengkapi dengan sertifikat hak milik
- Inventarisasi pemukiman/bangunan di dalam kawasan serta melaksanakan pengawasan agar tidak semakin meluas
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Dijadikan desa model pemberdayaan masyarakat agar dapat dilakukan upaya pembinaan secara partisipatif serta melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan terutama pihak pemerintah daerah
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara optimal karena berbagai kendala, seperti terbatasnya promosi kawasan.
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- Pengembangan sarana dan prasarana
- Sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi masih sangat terbatas
- Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana secara bertahap sesuai dengan skala prioritas
- RKT belum disusun - RKL belum disusun - Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
- Mengusulkan penyusunan RKT - Mengusulkan penyusunan RKL - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Merencanakan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat di sekitar kawasan
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara optimal karena berbagai kendala, seperti terbatasnya promosi kawasan.
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- RKT belum disusun - RKL belum disusun - Penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelola belum dilaksanakan
- Mengusulkan penyusunan RKT - Mengusulkan penyusunan RKL - Mengusulkan penyusunan Rencana Penataan Blok Pengelolaan
- Perencanaan Kawasan Konservasi
- Perencanaan Kawasan Konservasi
Kab. Soppeng
Kab. Pangkep
35
No.
Nama Kawasan
1
2
SK. Penunjukan/ Penetapan
Luas (Ha)
Kegiatan
Lokasi
Permasalahan
Upaya Tindak Lanjut
3
4
5
6
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara optimal karena berbagai kendala, seperti terbatasnya promosi kawasan.
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- Perlindungan dan Pengamanan
- Terjadinya penangkapan ikan menggunakan bom dan racun/bius sehingga merusak kon disi terumbu karang
- melaksanakan pengelolaan secara bersama dari berbagai stakeholder terkait dalam wadah forum kolaborasi pengelolaan TWA. Kapoposang
- Pemberdayaan masyarakat
- Upaya pemberdayaan masyarakat belum optimal karena berbagai macam kendala.
- Merencanakan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat di sekitar kawasan
- Pemanfatan Kawasan Konservasi
- Pengembangan wisata alam di dalam kawasan konservasi belum dapat dilaksa nakan secara optimal karena berbagai kendala, seperti terbatasnya promosi kawasan.
- Menggiatkan informasi dan promosi wisata alam
- Pengembangan SDM pengelola kawasan
- SDM yang masih kurang kuantitas dan kualitasnya
- Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada serta mengusulkan penam bahan personil secara bertahap
36