Percobaan I Rekapitulasi hasil uji-F pada
sidik ragam
pengaruh
faktor-faktor varietas (V), periode konservasi (P), kemasan (K) dan interaksinya terhadap data pengamatan gai tolok ukur Tabel 2.
,
tercantum dalam Tabel 2.
Rekapitulasi hasil uji-F pada sidik ragam pengaruh faktor-faktor varietas (V), periode konservasi (P), kemasan (K) dan interaksinya terhadap data pengamatan berbagai tolok ukur Sunber
No.
2.
3. 4. 5.
6. 7. 8.
9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Indikasi F i s i k Daya Hantar L i s t r i k (DHL)
P
K
W
VK
PK
VPK
**
Indikasi Fisiologis Daya Berkecambeh (DB) Berat Kering Kecernbeh (BKK) Keserenpekan T u r k h (KST) Delta U j i Daya Berkecambah (DKC)
t*
** *+
**
Indikasi B i d r i r i a u i U j i Tetrazolirm (12) D e l t a U j i Tetrazoliun (DTZ) Kedar Lemak Asam Lemak Bebas (ALB) Asma Palmi t a t Asm Stearat Asam Oleat Asam Linoleat A k t i v i t a s Enzim Karbondioksida (C02) Oksigen (02) Kosien Respirasi (KR)
Keterangen : nyata pads u j i - F 5 X nyata pada u j i - F 1 X V varietas
* **
Keragaman
Tolok ukur V
1.
berba-
P K
VP
periode konservasi kmsan interaksi var. dan konservasi
VK interaksi varietas dan kemasan PK interaksi konserv. dan kemasan WK int.var., konserv. dan kemasan
Dalam Tabel 2 terlihat bahwa perlakuan varietas dan periode konservasi sebagai faktor tunggal, banyak berpengaruh terhadap perubahan viabilitas benih.
Faktor macam
kemasan dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap perubahan viabilitas benih yang rena dari
mengalami transportasi, ka-
17 tolok ukur yang diamati hanya ada dua tolok
ukur yang menunjukkan perubahan viabilitas oleh kemasan. ruh
Interaksi antar
pengaruh
faktor-faktor yang berpenga-
terhadap viabilitas benih yang ditransportasi hanya
terjadi pada tolok ukur Daya Hantar Listrik, Nilai
DKCt
laju produksi C02 dan laju konsumsi 02. Hasil analisis viabilitas dengan indikasi fisiologis dan biokimiawi pada percobaan I adalah sebagai berikut : A.
~ndikasiFisiologis Perubahan viabilitas
1.
viabilitas Potensial (Vp) Parameter Vp dapat dideteksi berdasarkan tolok ukur : Daya Berkecambah (DB) dan
Benih Normal ~ a s i lUji Te-
.
trazolium (TZ)
Varietas Hc 33 yang telah mengalami
transporta-
si, apabila hendak ditanam pada kondisi optimum memiliki Vp lebih tinggi dibanding varietas G
4.
~pabila
setelah transportasi, benih disimpan lagi selama dua minggu (P2)# ternyata benih tersebut mengalami penurunan Vp (Tabel 3)
.
Tabel 3.
Rata-rata DB ( % ) dan TZ(%) oleh pengaruh faktor tunggal Varietas(V) dan Periode Konservasi (P)
Faktor perlakuan
DB
Varietas V1 (Hc 33)
v2
(G 4)
BNJ 5 % Periode Konservasi P1 (0 minggu) P2 (2 minggu)
TZ
92.03 a 83.83 b
91.33 a 87.67 b
2.48
2.029
89.00 a 86.83 a
BNJ 5 % Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama dalam kolom pada masing-masing faktor perlakuan yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 % 2.
Vigor Daya Simpan (VDS) Parameter VDS dapat dideteksi berdasarkan ukur : Keserempakan Tumbuh (KST),
tolok
Berat Kering
Ke-
.
cambah (BKK), dan Daya Hantar Listrik (DHL)
Benih varietas Hc 33 yang telah mengalami transportasi, apabila disimpan yang lebih baik
lagi masih
dibanding varietas G 4.
telah melampaui periode konservasi la disimpan lagi akan mengalami
memiliki VDS Benih
yang
dua minggu apabi-
penurunan
VDS
yang
lebih besar (Tabel 4). Interaksi antara faktor varietas dengan periode
konservasi berpengaruh terhadap ukur nilai DHL.
Benih
VDS
varietas
berdasar yang
G 4
transportasi menunjukkan keunggulan dibanding tas Hc 33, sesudah melampaui periode minggu tidak Tabel 4.
Varietas (v)
tolok setelah varie-
konservasi
dua
menunjukkan beda lagi (Tabel 5).
Persentase tunggal servasi (P)
oleh pengaruh faktor (V) dan Periode Kon-
Per iode Konservasi (P)
BKK
K~~
BKK
V1 (Hc 33)
85.00 a
11.058 a
PI (0 minggu)
82.17 a
10.497 a
v2
77.50 b
9.908 b
PZ (2 minggu)
80.33 b
10.465 a
4)
(G
BNJ 5 %
1.28
0.806
K~~
1.28
0.806
Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama pada masing-masing kolom tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 %
Tabel 5.
Rata-rata Nilai DHL (pMhos/g benih) oleh pengaruh interaksi antara faktor Varietas (V) dan Periode Konservasi (P) Periode Konservasi (P)
Varietas (v) V1 (Hc 33)
v2
(G
4)
P1 (0 minggu)
P,
(2 minggu)
107.8820 a 82.4277 b
BNJ 5 % Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 %
3.
Vigor Xonservasi (VKs)
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai VKS adalah nilai Delta (D) : a.
Berdasar Uji Daya Berkecambah (DKC)
b.
Berdasar Uji Tetrazolium (DTZ) Interaksi antara faktor-faktor varietas, periode
konservasi dan macam kemasan berpengaruh terhadap VKS berdasarkan tolok ukur DKC. mas plastik baik
yang
Varietas G 4 yang
melampaui
dike-
periode konservasi
dua minggu maupun periode konservasi no1 minggu,
me-
miliki VKS lebih rendah dibanding varietas Hc 33, juga yang dikemas dalam
' K S
aluminium foil (Tabel 6).
berdasarkan tolok ukur DTZ hanya dipengaruhi
oleh faktor tunggal varietas dan Varietas G 4 dengan
memiliki
varietas HC 33.
konservasi dua minggu (Tabel 7).
VKS
periode konservasi.
lebih
Sesudah
rendah
dibanding
melampaui
periode
juga memiliki VKS lebih rendah
Tabel 6.
Nilai D ( % ) oleh pengaruh interaksi antara Faktor-faktor Varietas (V), Pariode Konservasi (P), dan macam Kemasan (K)
.
-
-
-
P1 ( 0 minggu) Varietas (V)
K (plashik)
BNJ 5 %
P2 (2 minggu)
K2 (al.foil)
K (plas$ik)
K2 (al. foil)
3.79
Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama pada baris dan kolom tidak berbeda pada taraf 5 % u j i BNJ Tabel 7.
Nilai DTZ ( % ) oleh pengaruh faktor tunggal varietas (V) dan periode konservasi (P)
Varietas (V)
Nilai DTZ
BNJ 5 %
0.257
Keterangan :
Per iode Konservasi (P)
I
0.257
Angka yang diikuti huruf sama pada masingmasing kolom, tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ
B,
Indikasi Biokimiawi Perubahan viabizitas
1.
Kadar lemak Kadar lemak benih kenaf yang pengaruhi oleh interaksi ngan
Nilai DTZ
periode konservasi.
transportasi
mempunyai
antara
ditransportasi difaktor varietas de-
Varietas G 4 yang sesudah kandungan
lemak
yang lebih
tinggi periode
dari
pada
varietas Hc 33, sesudah melampaui
konservasi dua minggu tidak lagi menunjukkan
beda, karena kandungan lemak
varietas Hc 33 naik de-
ngan nyata (Tabel 8). Tabel 8.
Persentase kadar lemak oleh pengaruh interaksi antara faktor Varietas (V) dengan Periode Konservasi (P) Periode konservasi (P)
Varietas (V) 0
minggu (PI)
BNJ 5 %
2 minggu (P2)
2.03
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ Asam Lemak B e b a s (ALB)
Faktor varietas sangat berpengaruh terhadap kandungan ALB benih kenaf yang ditransportasi.
~arietas
G 4 memiliki kandungan ALB lebih tinggi dibanding de-
ngan varietas Hc 33 (Tabel 9).
Tabel 9.
Persentase Asam Lemak Bebas (ALB) oleh pengaruh faktor tunggal varietas (V)
Varietas (V)
ALB ( % )
BNJ 5 %
0.0636
Keterangan : Angka yang diikuti huruf berbeda nyata pada taraf 3.
ang tjdak sama % ull BNJ
Asam lemak jenuh (Palmitat dan Stearat) dan Asam lemak tak jenuh (Oleat dan Linoleat)
Secara tunggal faktor periode berpengaruh baik
terhadap
asam lemak tak jenuh.
asam
konservasi sangat lemak
jenuh maupun
Tabel 10 menunjukkan bahwa be-
nih yang telah melampaui periode konservasi dua minggu (P2) mempdnyai komposisi Stearat,
Oleat
dan
asam-asam Palmitat,
Linoleat lebih rendah dibanding
dengan benih yang tidak mengalami periode
konservasi
no1 minggu (PI). Tabel 10.
Asam lemak Palmitat Stearat Oleat Linoleat
Persentase asam Palmitat, Stearat, Oleat , dan Linoleat oleh pengaruh faktor periode konservasi ( I ! % ) Periode Konservasi PI (0 minggu) P2 (2minggu) 3.523 3.131 4.539 4.627
a a a a
2.942 2.148 3.777 3.839
b b b b
BNJ 5 % 0.325 0.306 0.456 0.447
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada masing-masing baris, berbeda pada taraf 5 % uji BNJ
70 Kromatoqram
asam-asam
Palmitat, Stearat, Oleat
Linoleat tercantum dalam Gambar 6a
Gambar 6a.
dan
- 6d.
Kromatogram asam-asam Palmitat (C16:0)1 Stearat (C18:0)1 Oleat (C18:1)# dan LiA : VIPIKl (varietas Hc noleat (C18 z z) . 33 tidak dikonservasi dalam kemasan plastik). B : V1P2K1 (varietas Hc33 dikonservasi 2 minggu dalam kemasan plastik).
1
O
1
5
1
.lo
.
1
I
I
15
20
25
Yakto rttcnsi (renit)
Gambar 6b.
A
0
I
I
I
I
10 15 20 Patto rcttnsi (atnit)
5
I
25
Kromatogram asam-asam Palmitat (C16:0)t Stearat (CI8: 0), Oleat (C18: , dan Linoleat (CI8:2). A : V1P1K2 (varietas Hc 3 3 tidak dikonservasi dalam kemasan aluminium foil). B : V1P2K2 (varietas Hc 3 3 dikonservasi 2 minggu dalam kemasan aluminium foil)
Gambar 6c.
Kromatogram asam-asam Palmitat (C16z0), Stearat (C18: 0 ) , Oleat (C18: , dan Linoleat (C18:2). A : V2P1K1 (varietas G 4 tidak dikonservasi dalam kemasan plastik). B : V2P2K1 (varietas G 4 dikonservasi 2 minggu dalam kemasan plastik).
1
I
0
5
I
I
I
I
2Q Yattu rctmsi (rcnitl
25
10.
Gambar 6d.
1
2
0
1
I
I
I
5 10 15 20 Urttu rrtrnrl (renit)
I
25
Kromatogram asam-asam Palmitat (C16:0), Stearat (C18:0)r Oleat (C18:1)t dan Linoleat (C18:2). A : V2P1K2 (varietas G 4 tidak dikonservasi dalam kemasan aluminium foil). B : V2P2K2 (varietas G 4 dikonservasi 2 minggu dalam kemasan aluminium foil)
Pada Gambar (6a - 6d)- A, terlihat kromatogram kombiperlakuan yang mengalami periode konservasi no1
nasi
minggu menunjukkan
puncak-puncak
lebih
tinggi
dan
areal yang lebih luas dari pada kromatogram kombinasi perlakuan yang melampaui periode konservasi dua minggu [Gambar (6a benih
yang
mengalami
-
6d)-B].
mengalami
Hal ini menunjukkan bahwa periode konservasi dua minggu
penurunan persentase
Palmitat, Stearat, Oleat, dan
komposisi asam-asam Linoleat lebih besar
dibanding dengan benih yang mengalami periode konservasi no1 minggu.
Pada kromatogram
Gambar 6a-B dan
6b-B menunjukkan puncak-puncak yang lebih tinggi dari pada kromatogram Gambar 6c-B dan 6d-B.
Hal ini
nunjukkan bahwa varietas G 4 yang melampaui
periode
konservasi dua minggu baik yang dikemas plastik pun
aluminium foil mengalami
komposisi asam-asam Linoleat 4.
mau-
persentase
Palmitat, Stearat, Oleat, dan
lebih besar dibanding varietas Hc 33.
Laju Produksi
C02
Dalam Respirasi Benih
Laju produksi
C02
dipengaruhi oleh interaksi an-
tara faktor varietas dengan nih
penurunan
me-
periode konservasi.
Be-
varietas G 4 pada periode konservasi no1 minggu
memiliki
laju produksi C02 lebih rendah dari pada Hc
33, tetapi sesudah melampaui
periode konservasi dua
minggu tidak menunjukkan beda lagi (Tabel 11).
'
Interaksi antara faktor varietas dengan
Dalam kemasan plas-
mempengaruhi laju produksi C02. tik varietas G 4
mempunyai
kemasan
laju produksi C02
rendah dari pada varietas Hc 33, sedangkan masan aluminium foil tidak ada
lebih
dalam ke-
perbedaan (Tabel 12).
Laju produksi C02 juga dipengaruhi oleh interaksi antara faktor periode konservasi dengan macam masan.
Dalam kemasan aluminium foil
ke-
benih yang me-
lampaui periode konservasi dua minggu menunjukkan laju produksi C02 lebih tinggi dalam
dibanding
dengan benih
kemasan plastik (Tabel 13).
Tabel 11.
Laju produksi CO oleh pengaruh interaksi antara $aktor varietas (V) dengan periode konservasi (P) (log x)
.
Periode Konservasi (P) Varietas (v)
P1 (0 minggu)
------V1 (Hc 33) Vz
(G 4)
BNJ 5 %
P2 (2 minggu)
p1 C02/g benih/jam
1.6382 a 1.3015 b
-------
1.4230 ab 1.4061 ab 0.2860
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ
Tabel 12,
Laju produksi CO oleh pengaruh interaksi antara fagtor varietas (V) dengan kemasan (K) (log x) Kemasan (K)
Varietas (v)
K1 (plastik)
K2 ("1. foil)
BNJ 5 %
0.2860
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ Tabel 13.
Laju produksi C02 oleh pengaruh interaksi antara faktor periode konservasi (P) dengan kemasan (K) (log x) .
Periode Konservasi (PI
Kemasan (K)
K1 (plastik)
-----P1 (0 minggu) P2 (2 minggu)
K2 (al. foil)
p1 C02/g benihljam
1.7570 a 1,4822 ab
1.1828 c 1.3469 bc
BNJ 5 %
------
0.2860
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ 5.
~ a j uKonsumsi
O2
Interaksi
dalam Respirasi antara
faktor
varietas dan
kemasan
berpengaruh terhadap laju konsumsi 02. Dalam kemasan
plastik varietas Hc 33 mempunyai laju konsumsi bih tinggi daripada varietas masan
aluminium
foil
G
tidak
O2
le-
4, sedangkan dalam kemenunjukkan
perbedaan
(Tabel 14). Interaksi antara
faktor periode konservasi
kemasan berpengaruh terhadap laju konsumsi dalam kemasan plastik servasi dua minggu yang
berbeda
foil, meskipun foil lebih
semula
tinggi
Benih
setelah melampaui periode kon-
tidak
dengan
02.
dan
memiliki
yang
dikemas
yang
dari
laju konsumsi
O2
dalam aluminium
dikemas dalam aluminium
pada
dalam kemasan plastik
(Tabel 15). Tabel 14.
~ a j ukonsumsi 0 oleh pengaruh interaksi antara fagtor varietas (V) dan kemasan (K) (log x ) -
Kemasan (K) Varietas (v)
BNJ 5 %
K1 (plastik)
Kz ("1. foil)
0.3121
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda pada taraf 5 % uji BNJ
Tabel 15,
Laju konsumsi 0 oleh pengaruh interaksi antara fakhor periode konservasi (P) dan kemasan (K) (log x)
Periode Konservasi (PI
Kemasan
(K)
K1 (plastik)
K2 (al. foil)
------
------
p1 02/g benihljam 1.8213 a 1.2000 b 1.4662 b 1.3703 b
P1 (0 minggu) PZ (2 minggu) BNJ 5 %
0.3121
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda pada taraf 5 % uji BNJ C.
Indikasi Perubahan Viabilitas oleh Transportasi Perubahan viabilitas adalah
perbedaan
oleh
antara
dampak
transportasi
viabilitas benih
transportasi dengan benih yang tidak
yang di-
ditransportasi.
Meskipun ada perubahan pada tolok ukur biokimiawi namun hanya beberapa
perlakuan
saja yang
menunjukkan
beda (kurang dari separoh), sedangkan pada tolok ukur fisiologis lebih uraian 1.
banyak
terjadi
perubahan, seperti
dibawah ini :
Viabilitas Potensial (Vp) Dua tolok ukur (DB dan TZ) yang digunakan
mendeteksi
Vp
untuk
ternyata tolok ukur DB yang lebih ba-
nyak menunjukkan perbedaan viabilitas terhadap yang tidak ditransportasi.
Hasil uji t-Student
benih yang
tercantum dalam Tabel 16 menunjukkan bahwa lebih dari separoh kombinasi perlakuan menunjukkan penurunan Vp.
2.
Vigor Daya Simpan (VDs)
Dari tiga digunakan untuk
tolok ukur
(KSTf BKK, dan DHL)
mendeteksi VDS ternyata hanya
yang tolok
ukur KST saja yang paling banyak menunjukkan perbedaan berdasarkan uji t-Student. perlakuan
Hampir semua kombinasi
yang diuji menunjukkan penurunan VDS
(Ta-
be1 16). 3.
Vigor Konservasi (VKS)
Dua tolok ukur (DKC dan DTZ) tuk mendeteksi VKS,
ternyata
yang digunakan un-
hanya
tolok ukur
yang paling banyak menunjukkan perbedaan uji t-Student.
DKC
berdasarkan
Hampir semua kombinasi perlakuan yang
diuji menunjukkan penurunan VKS (Tabel 16)
.
Tabel 16.
~ a s i luji t-Student antara benih yang ditransportasi (BT) dengan benih yang tidak ditransportasi .(BTT) terhadap tolok ukur DB ( % ), KST ( % I , dan DKC ($1 Kemasan (K)
Varietas (V)
Periode Konservasi (PI -
Plastik (Kl)
al. foil (K2)
BTT
BTT
BT
BT
-
DB
Hc 33 (V1)
G 4
(V2)
Hc 33 (V1)
G 4
(V2)
Hc 33 (V1)
Keterangan r
0 minggu (PI)
95.33 a
94.00 a
95.33 a
92.67 a
2 minggu (P2)
94.00 a
88.67 b
95.33 a
92.67 a
0 minggu (PI)
92.67 a
84.67 b
91.33 a
84.67 b
2 minggu (P2)
90.67 a
82.67 b
90.67 a
83.33 b
0 minggu (PI)
88.00 a
=ST 84.67 b
89.33 a
86.00 b
2 minggu (P2)
88.67 a
84.67 b
89.33 a
84.67 b
0 minggu (PI)
85.33 a
76.67 b
88.67 a
84.67 b
2 minggu (P2)
86.67 a
75.33 b
87.33 a
76.67 b
0 minggu (PI)
0.47 b
D~~ 2.26 a
0.84 b
4.05 a
2minggu (PZ)
0.68b
3.51 a
0.68 a
3.78 a
Angka yang diikuti huruf mama pada tiap-tiap baria dalam kemaaan yang eama pada masing-maaing tolok ukur tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji t-Student
Percobaan I1 Rekapitulasi hasil
uji-F
pada
sidik ragam pengaruh
faktor-faktor varietas (V), periode konservasi (P), kemasan (K), dan interaksinya terhadap data pengamatan berbagai tolok ukur tercantum dalam Tabel 17. Tabel 17.
Rekapitulasi hasil uji-F pada sidik ragam pengaruh faktor-faktor varietas (V), periode konservasi (P), kemasan (K), dan interaksinya terhadap semua tolokukur yang diamati Sunber Keragaman
No
Tolok ukur V
1.
Indikasi F i s i k Daya Hantar L i s t r i k (DHL)
2.
lndikasi Fisiologis Daya Berkecambah (DB)
3. 4. 5.
Berat Kering Kecambah (BKK) Keserenpakan Tunbuh (KST) D e l t a Daya Berkecacnbeh (DKC)
6.
l n d i k a s i Biokimiaui U j i T e t r a z o l i u n (TZ)
7. 8.
D e l t a U j i T e t r a z o l i u n (DTZ) Kadar Lmak 9. A s m Lemak Bebas (ALE) 10. Asam P a l m i t a t
P
*
K
VP
VK
PK
VPK
*
** ** ** **
** *
**
** *
*
** ** *
t*
**
* t*
** *
**
**
11. A s m Stearat 12. A s m Oleat 13. Asam L i n o i e a t 14. 15. 16. 17.
**
A k t i v i t a s Enzim Karbondioksida (C02) Oksigen (02) Kosien Respirasi (KR)
Keterangan :
* **
-
V
P
* *
nyata pada u j i - F 5 X
K
nyata pada u j i - F 1 X
VP
t i d a k nyata varietas periode konservasi
VK i n t e r a k s i v a r i e t a s dan kemasan PK i n t e r a k s i konservasi dan kemasan VPK i n t e r a k s i varietas, konservasi dan kemasan
kemasan i n t e r a k s i v a r i e t a s dan konservasi
t*
Dalam Tabel 17 terlihat bahwa perlakuan varietas dan periode konservasi sebagai faktor tunggal banyak berpengaruh terhadap perubahan viabilitas benih dalam mesin pengguncang.
Interaksi antara faktor varie-
tas dan periode konservasi lebih banyak hadap perubahan viabilitas benih.
Interaksi antara
berpengaruh ter-
Faktor
berpengaruh terhadap empat tolok ukur yang diamati.
yang diguncang
kemasan hanya
dari 17 tolok ukur
faktor kemasan dengan
faktor lain hanya terjadi pada tolok ukur kadar lemak dan Kosien Respirasi. A.
Indikasi Fisiologis Perubahan Viabilitas
1.
Viabilitas Potensial (Vp)
Sesudah mengalami guncangan delapan jam varietas Hc 33 menunjukkan nilai Vp lebih tinggi dibanding varietas G 4 (Tabel 18). Interaksi antara faktor varietas dengan konservasi berpengaruh
terhadap Vp.
paui periode konservasi dua
minggu,
periode
Sesudah melamvarietas
Hc 33
mempunyai nilai Vp yang lebih tinggi dari pada varietas G 4, meskipun sebelumnya tidak menunjukkan beda (Tabel 19).
Persentase DB dan TZ oleh faktor tunggal Varietas (V)
Tabel 18.
Perlakuan
pengaruh
TZ
DB
BNJ 5 %
2.49
Keterangan:
2.02
Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing kolom tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%.
Tabel 19.
Persentase TZ oleh pengaruh interaksi antara faktor Varietas (V) dan Periode Konservasi (P) Periode Konservasi (P)
Varietas (V)
P1 (0 minggu)
BNJ 5 S
p2 ( 2 minggu)
4.60
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 8 2.
Vigor Daya Simpan (VDS) Secara konservasi, terhadap
tunggal faktor-faktor dan
VDS.
kemasan
Varietas
varietas, periode
masing-masing Hc 33
bergengaruh
mempunyai VDS
lebih
tinggi dibanding varietas G'4, dan benih yang dikemas aluminium yang
foil
mempunyai VDS lebih tinggi dibanding
dikemas plastik (Tabel 20).
Interaksi antara faktor varietas dengan
periode
konservasi berpengaruh terhadap VDS berdasarkan tolok ukur KST.
Baik varietas Hc 33
penurunan VDs sesudah meskipun
dua minggu,
maupun G 4 mengalami
melampaui
periode
antar keduanya
konservasi
tidak
berbeda
nyata (Tabel 21). Tabel 20.
Nilai DHL (pMhos/g benih) dan BKK (mg/kecambah) oleh pengaruh faktor tunggal Varietas (V), periode konservasi (P) dan Kemasan (K)
Varietas
DHL
BKK
Varietas V1 (Hc 33) v2 ( G 4) BNJ 5%
7.672
0.585
7.672
0.585
7.672
0.585
Periode konservasi P1 (0 minggu) P2 (2 minggu) BNJ 5 %
gemasan K1 (plastik) K2 (al.foi1) BNJ 5 %
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing kolom dan perlakuan yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ
Tabel 21.
Persentase KS oleh pengaruh interaksi antara Taktor Varietas (v) dan Periode Konservasi (P) Periode Konservasi (P)
Varietas
(v)
P,
V1 (Hc 33)
(0 minggu)
P2 (2 minggu)
82.33 a
79.00 b
2.18
BNJ 5 %
Keterangan:
Angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%
Vigor Konservasi (VKs)
Selama dalam periode konservasi, VKS benih dipengaruhi oleh faktor-faktor varietas, periode
konser-
vasi dan
bahan kemasan berdasarkan tolok ukur
DKC
dan DTZ.
Varietas Hc 33 memiliki VKS lebih baik
di-
banding dengan varietas G
4.
Benih yang telah melam-
paui periode konservasi dua minggu VKS dan benih yang dikemas kantong plastik lebih baik dibanding dengan foil (Tabel 22).
yang
nya
menurun,
memiliki VKS
dikemas
aluminium
Tabel 22.
Persentase Nilai D dan Nilai oleh pengaruh fa k k faktor tungga Varietas (V), Periode Konservasi (P) dan Kemasan (K)
Perlakuan
Nilai DKC
Nilai DTZ
(%I
(%
Varietas V1 (Hc 3 3 ) v2 (G 4 ) Konservasi P1 (0 minggu) P2 (2 minggu) Kemasan K1 (plastik) K2 (al. foil)
5.18 a 5.07 a
BNJ 5%
0.94
0.25
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing baris perlakuan dan kolom yang sama tidak berbeda berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 % . B.
Indikasi Biokimiawi Perubahan viabilitas
1.
Kadar Lemak
Benih kenaf yang diguncang dalam mesin cang mengalami perubahan
kadar lemak
oleh
interaksi antara faktor varietas dengan servasi; masan;
penggunpengaruh
periode kon-
interaksi antara faktor varietas dengan ke-
dan interaksi antara faktor periode konserva-
si dengan kemasan. Sesudah melampaui periode konservasi dua minggu, varietas
Hc 3 3 dan G 4
memiliki
kadar
lemak lebih
tinggi (Tabel 23). Dalam Tabel
24
terlihat benih varietas G
4
yang
dikemas dalam aluminium foil memiliki kadar lemak paling tinggi, sebaliknya benih varietas Hc 33 yang dikemas aluminium foil memiliki kadar lemak paling rendah.
Kemasan plastik tidak berpengaruh terhadap ka-
dar lemak pada kedua varietas tersebut. Sesudah melampaui gu, benih yang plastik
periode konservasi dua ming-
disimpan dalam aluminium foil maupun
menunjukkan kadar lemak yang meningkat.
lam kemasan plastik kadar lemaknya
Da-
lebih tinggi di-
banding dalam kemasan aluminium foil (Tabel 25). Tabel
23.
Persentase kadar lemak oleh pengaruh interaksi antara faktor Varietas (V) dengan Periode Konservasi (P) Konservasi (P)
Varietas
(v)
BNJ 5 %
PI (0 minggu)
Pz (2 minggu)
0.798
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 %
Tabel 24.
Persentase kadar lemak oleh pengaruh interaksi antara faktor varietas (V) dengan dengan faktor kemasan (K) Kemasan (K)
Varietas
(v) V1 (Hc 33) v2 (G 4
K1 (plastik)
K2 (al. foil)
19.132 b 18.970 bc
18.200 c 20.274 a 0.798
BNJ 5 %
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 % Tabel 25.
Persentase kadar lemak oleh pengaruh interaksi antara faktor Periode Konservasi (P) dengan Kemasan (K) Kemasan (K)
Varietas
(v)
K1 (plastik)
K2 (al. foil)
P, (0 minggu) PZ (2 minggu)
BNJ 5% Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 % 2.
Asam Lemak Bebas
Sesudah benih
digoncang delapan jam, interaksi
antara faktor varietas dengan periode konservasi berpengaruh terhadap kandungan asam lemak bebas.
Sete-
lah melampaui periode konservasi dua minggu,
varie-
tas G 4
mempunyai
tinggi (Tabe126).
kandungan
asam lemak bebas lebih
Tabel 26.
Persentase Asam Lemak Bebas (ALB) oleh pengaruh interaksi antara faktor Varietas (V) dan Periode Konservasi (P) Konservasi (P)
Varietas (V) P1 (0 minggu)
P,
(2 minggu)
V1 (Hc 33) v2 (G 4) B N J 5%
0.035
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 %
Setelah pengguncangan delapan jam
faktor varie-
tas dan faktor macam kemasan tidak berpengaruh terhadap aktivitas enzim lipoksigenase, tetapi faktor riode konservasi
berpengaruh.
pe-
Setelah melampaui pe-
riode konservasi dua minggu dapat menurunkan
aktivi-
tas enzim lipoksigenase (Tabel 27). Tabel 27.
Aktivitas enzim lipoksigenase (absorban unit/g) oleh pengaruh faktor tunggal Periode Konservasi (P)
Periode Konservasi
Aktivitas enzim (Absorban unit/g)
P1 (0 minggu) P2 (2 minggu)
BNJ 5%
0.435
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5 % uji B N J
4.
Laju Produksi
C02
dan Laju Konsumsi
O2
Interaksi antara faktor varietas dengan
periode
konservasi berpengaruh terhadap laju produksi C02 dan laju konsmsi O2
pada respirasi benih.
lampaui periode konservasi dua minggu, C02
pada
varietas
tetapi pada
laju produksi
Hc 33 tidak mengalami perubahan,
varietas G 4 terjadi peningkatan.
Pada
laju konsumsi O2 terjadi ha1 sebaliknya.
Pada varie-
tas G 4 tidak mengalami perubahan tetapi
pada varie-
tas 5.
Setelah me-
Hc 33 mengalami penurunan (Tabel 28).
Kosien Respirasi (KR) Interaksi antara faktor-faktor varietas, periode konservasi dan macam kemasan berpengaruh terhadap nilai ~ o s i e n~espirasi (KR). jam,
varietas Hc 33 yang
Sesudah diguncang delapan dikemas aluminium foil dan
tidak dikonservasi (V1P1K2) mempunyai nilai KR paling rendah,
dan nyata berbeda
dengan varietas G 4 dalam
kemasan kantong plastik yang telah melampaui konservasi dua minggu (V2P2K1). sebut merupakan
periode
Kedua perlakuan ter-
interaksi yang nyata dari tiga
tor yang diuji (Tabel 29).
fak-
Tabel 28.
Laju Respirasi -
Laju produksi C02 dan Laju konsumsi O2 pada respirasi benih yang mengalami pengguncangan oleh pengaruh interaksi axitara faktor Varietas (V) dengan Periode Konservasi (P) Konservasi (P) Varietas (v)
PI (0 minggu)
p1 C02/g benihljam 1.4966 ab 1.3875 ab 1.2644 b 1.5553 a
V1 (Hc 33) v2 (G 4)
BNJ 5%
0.2576
-----
Konsumsi V1 (Hc 33) (G 4)
O2
----
-----
Produks i C02
P2 (2 minggu)
v2 BNJ 5%
-----
p1 02/g benihljam 1.3308 b 1.6162 a 1.3543 ab 1.5516 ab 0.2723
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing tolok ukur tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ Tabel 29.
Varietas (v)
Nilai KR oleh pengaruh interaksi antara faktor-faktor Varietas (V), Periode Konservasi (P), dan Kemasan (K), pada benih yang mengalami pengguncangan Per iode Konservasi (PI
Kemasan (K) K1 (plastik) K2 (al. foil)
V1 (Hc 33)
P1 ( 0 minggu) P2 (2 minggu)
1.1529 ab 1.0313 ab
0.5127 c 1.3165 a
v2
P1 (0 minggu) P, (2 minggu)
0.8726 abc 1.3111 a
0.7932 bc 0.8109 bc
(G 4 )
BNJ 5% Keterangan :
0.4821 Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5%
C.
Indikaai Perubahan Viabilitas oleh Guncangan Perubahan viabilitas oleh guncangan yang sud adalah
perubahan viabilitas
tidak diguncang
dengan
antara
benih yang
dimak-
benih
yang
diguncang
dalam
mesin pengguncang berdasarkan analisis uji-t Student.
Viabilitas
Potensial (Vp)
Di antara dua tolok ukur (DB dan TZ) yang nakan untuk DB
yang
mendeteksi Vp ternyata
banyak
menunjukkan
hanya tolok ukur
perbedaan
Hasil uji t-Student dalam Tabel 30
viabilitas.
menunjukkan bahwa
hampir seluruh kombinasi perlakuan benih yang cang
selama
delapan
jam
mengalami
Hal ini menginformasikan bahwa benih 2.
digu-
digun-
penurunan
Vp.
dampak guncangan pada
menyebabkan penurunan Vp.
Vigor Daya simpan (VDs) Dari tiga
tolok ukur
digunakan untuk mendeteksi
(KST, BKK, dan DHL) VDS ternyata
yang
hanya tolok
ukur KST yang paling banyak menunjukkan perbedaan me-
nurut uji tostudent. an yang diuji 3.
Hampir semua kombinasi perlaku-
menunjukkan
penurunan VDS (Tabel 30).
Vigor Konservasi (Vxs) Dari dua tolok ukur (DKC dan DTZ) yang digunakan tolok ukur
DKC
yang paling banyak menunjukkan perbedaan menurut
uji
untuk mendeteksi VKS, ternyata hanya
t-Student.
Hampir semua kombinasi perlakuan yang di-
uji menunjukkan penurunan VKS (Tabel 30).
4.
Kadar Lemak Dari seluruh tolok ukur biokimiawi
yang diguna-
kan untuk mendeteksi perubahan viabilitas oleh dampak guncangan, ternyata hanya tolok ukur
kandungan lemak
saja yang paling banyak menunjukkan perbedaan
sesuai
dengan hasil uji t-Student.
menye-
babkan
peningkatan
(Tabel 30).
Dampak guncangan
kandungan lemak
di dalam
benih
Tabe11 30.
Hasil uji t-Student antara benih yang diguncang (BG) dengan benih yang tidak diguhcang (BTG) terhadap tolok ukur DB ( % ) , KST ( % ) , DKC ( % ), dan kadar Lemak ( % ) Kemaean (K)
Varietae (V)
Periode Konservasi (PI
Plaatik (K1) BTG
(V1)
0 minggu (PI) 2 minggu (P2)
(V2)
Ominggu (PI) 2 minggu (P2)
al. foil (K2) BTG
BG
BG
Kadar Laralt
16.18 21.38 17.63 20.31
b a a a
21.84 18.73 19.25 19.49
a b b a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada tiap-tiap baria dalam kemaean yang sama pada maeing-maeing tolok ukur, tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji t-Student
Rekapitulasi hasil uji-F pada
sidik ragam
faktor-faktor varietas (V), lama guncangan
(G),
pengaruh suhu/ke-
lembaban nisbi (R), dan interaksinya terhadap data
peng-
amatan berbagai tolok ukur tercantum dalam Tabel 31. Tabel 31.
Rekapitulasi hasil uji-F pada sidik ragam pengaruh faktor-faktor varietas (V), lama guncangan (G), suhu/ RH, dan interaksinya pada berbagai tolok ukur yang diamati S h r Keragmn
No.
Tolok ukur V
G
R
V R .
VG
GR
VGR
Xndikasi F i s i k Daya Hantar L i s t r i k (DHL) Indikasi Fisiologi Daya B e r k u h h (DB) Berat Kering Kecmbah (BKK) Kesermpakan T u n k h (KST) Viabi litas etsnol (Valk) D e l t a Day8 B e r k e c h h (DKc)
Xndikasi B i d t i m i m i U j i Terazol i w (12) D e l t a Uji T e r a z o l i u (DTZ) K&r L d ASm L m k Bebss (ALB) Asam Palmitat Asam O l w t Asm Linoleat.
Keterangan : * nyata @a u j i - F 5% ** nyata pada u j i - F 1% t i d a k nyata V varietas G 1guncangan R suhu/RH
-
VG
interaksi varietas den ~ W M I O ~ ~
VR GR
i n t e r a k s i varietns d m suhu/RH interaksi guncangan den suhu/RH
VCR
interaksi varietas, guncsngan dan suhu/RH
Apabila diperhatikan Tabel 31 terlihat bahwa
rekapitulasi
faktor tunggal varietas (V) ber-
pengaruh terhadap perubahan 9 tolok ukur
ukur yang diamati. (R) berpengaruh
hasil uji-F pada
dari
13
tolok
Faktor tunggal suhu /kelembaban nisbi
terhadap
semua tolok ukur yang diamati.
Lama guncangan (G) hanya berpengaruh terhadap lima tolok ukur.
Interaksi antara faktor varietas dengan
lembaban nisbi lebih banyak berpengaruh aksi yang lain.
suhulke-
dibanding inter-
Untuk memperjelas pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap masing-masing tolok ukur, dapat
diiku-
ti uraian selanjutnya berdasarkan indikasi perubahan siologis
fi-
dan biokimiawi sebagai berikut :
A.
Indikasi Fisiologis Perubahan Viabilitas
1.
Viabilitas Potensial (Vp)
Viabilitas Potensial (Vp) benih kenaf yang dideteksi dengan tolok ukur
DB dan TZ
banyak
dipengaruhi
tunggal oleh faktor-faktor varietas, dan nisbi.
secara
suhu/kelembaban
Varietas Hc 33 memiliki Vp yang lebih tinggi dari
pada varietas G 4 (Tabel 32). Interaksi antara faktor varietas (V) dan lama guncangan (G) berpengaruh terhadap Vp
DB.
Varietas Hc 33 yang
mempunyai
diguncang
Vp yang lebih tinggi
Vp varietas G 4
cang (Tabel 33).
berdasarkan hingga
tolok ukur delapan jam
dari pada varietas
makin menurun apabila
G 4.
makin lama digun-
Interaksi antara faktor varietas (V) dengan suhu/kelembaban nisbi (R) berpengaruh terhadap tolok ukur TZ.
Vp
berdasa~kan
Varietas Hc 33 menunjukkan penurunan
apabila udara makin panas dan kering, sedangkan nya varietas G 4
menunjukkan
penurunan
Vp
sebalik-
Vp pada kondisi
udara makin dingin dan lembab (Tabel 34). Tabel 32.
Persentase DB dan TZ oleh pengaruh faktor tunggal varietas (V) dan suhu /RH (R)
Per lakuan
DB
TZ~)
Varietas (V) Hc 33 (V1) G 4
(V*)
BNJ 5 %
1.61
2.11
Suhu / RH (R) 25°-290C/80-90 % (R1)
90.00 a
30'-35OC/65-75 % (RZ) 36°-400C/50-60 % (R3)
87.30 b 87.07 b
Keterangan :
Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing baris perlakuan dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ pada taraf 5 %
x) Data dalam Arcsin
%
Tabel 33.
Persentase DB oleh pengaruh interaksi antara faktor varietas (V) dengan lama guncangan (G)
Lama Guncangan (GI Go G1 G2 G3 G4
(0 (2 (4 (6 (8
jam) jam) jam) jam) jam)
Varietas (V)
v2
V1 (Hc 33)
(G 4)
88.56 abc
91-33 a 90.22 ab 86.89 abc 89.78 ab 91.78 a
88.89 abc 86.44 abc 85.11 bc 83-56 c
BNJ 5% Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom, tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ Tabel 34.
Persentase TZ oleh pengaruh interaksi antara faktor varietas (V) dengan suhu/RH (R) (Arcsin 4 %) Varietas (V)
(R)
R1 (25°-290C/80-90%) R2 (30°-35OC/65-75%) R3 (36°-400C/50-60%) BNJ 5%
V1 (Hc 33)
v2
70.57 ab 75.78 a 68.95 b
61.24 67.04 66.43
(G 4) c b bc
5.38
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom, tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ
2.
V i g o r Daya Simpan (VDs)
Tolok ukur untuk mendeteksi parameter VDS K
DHL ~ BKK ~ dan ,
bahwa VDS oleh
,
juga Valk.
Dalam
disamping
Tabel 31
berdasarkan tolok ukur KST sangat
dipengaruhi
faktor-faktor tunggal varietas (V), lama
(G), dan suhulkelembaban nisbi (R);
sarkan tolok ukur
terlihat
guncangan
sedangkan VDS berda-
BKK, DHL, dan Valk
sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor varietas dan suhulkelembaban nisbi. Varietas Hc 33 yang mengalami guncangan hingga delapan jam pada variasi suhu/kelembaban nisbi masih memiliki VDS yang
lebih baik
dari pada varietas G 4.
Guncangan
menurunkan VDS dan nyata menurunkan VDS sesudah diguncang empat jam.
Pengguncangan pada kondisi udara yang
makin
panas dan kering menyebabkan VDS menurun (Tabel 35). Pada kondisi tersebut
apabila
dibandingkan, varietas Hc 33 jam
antara
yang diguncang
VDS nya menurun lebih tajam dari pada
dua varietas selama
dua
varietas G 4.
Namun apabila pengguncangan diteruskan hingga delapan jam tidak menunjukkan perbedaan VDS antara dua varietas
ter-
sebut (Tabel 36). Varietas Hc 33 dan G 4 yang diguncang udara makin panas dan kering, keduanya runan VDS, tetapi penurunan
dilakukan
kondisi
menunjukkan penu-
VDS pada varietas G 4
lebih besar dari pada varietas Hc 33. pengguncangan
pada
pada
nyata
Sebaliknya apabila
kondisi suhu udara rendah
dan lembab VDS varietas G 4 lebih tinggi dari pada varietas Hc 33 (Tabel 37). Tabel 35.
Rata-rata KST(%), BKK (mg/kecambah), DHL (pMhos/g benih), dan Val oleh pengaruh faktor-f aktor tungga!f varietas (V), lama guncangan(G), dan su(R)
Perlakuan
BKK
DHL
"alk
Varietas (V) V1 (Hc 33)
81.16 a
11.899 a
99.108 a
58.47 a
v2
79.07 b
10.322 b
91.602 b
56.18 b
(G 4)
BNJ 5%
0.73
0.340
4.002
BNJ 5%
1.62
0.762
8.903
,
1.69
3.76
Suhu/RE (R) R1 (25°-290C/80-90%)
81.67 a
10.333 c
95.592 a
71.49 a
R2 (30'-35OC/65-75%)
79.80 b
11.123 b
89.092 b
50.61 b
Rj (36°-400C/50-60%)
78.87 b
11.876 a
101.380 a
49.89 b
5.889
2.487
BNJ 5%
1.07
0.504
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing perlakuan dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ.
Tabel 36.
Varietas (V)
Nilai DHL (pMhos/g) oleh pengaruh interaksi antara faktor-faktor varietastlama guncangan, dan suhu/RH
Lama Guncangan (GI
V1(Hc 33)
Go (0 jam) G1 (2 jam) G2 (4 jam) G3 (6 jam) G4 (8 jam)
V2(G 4)
Go G1 G2 G3 G4
(0 (2 (4 (6 (8
jam) jam) jam) jam) jam)
Suhu/RH (R) R1 99.491 b 92.312 b 99.922 ab 103.299 ab 98.975 b 97.664 91.388 93.915 82.657 96.299
BNJ 5% Keterangan :
Tabel 37.
R2
b b b b b
R3
93.717 b 90.524 b 91.575 b 93.292 b 102.248 ab 87.113 83.693 80.634 85.855 82.268
b b b
b b
92.253 b 128.386 a 97.549 b 96.580 b 106.497 ab 108.122 ab 93.806 b 90.532 b ,96.442 b 103.638 ab
28.801 Angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNJ Persentase Va
oleh pengaruh intertaktor varietas (V) dengan suhu/RH(R) (Arcsin d % )
aksi antara
Suhu/RH
BNJ 5% Keterangan :
Varietas (V)
4.31 Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ.
3.
Vigor Konservaai (VKS) Vigor Konservasi berdasarkan tolok ukur
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
DKC dan DTZ
varietas (V), lama
guncangan (G), dan suhulkelembaban nisbi (R) baik
secara
tunggal maupun secara berinteraksi (Tabel 31). Varietas Hc 33 relatif lebih tahan ngan hingga delapan jam miliki VKS
mengalami gunca-
dibanding varietas G 4, dan
me-
lebih baik dibanding G 4 (Tabel 38).
Apabila
guncangan itu
terjadi
pada
kondisi udara
yang relatif lebih dingin dan lembab, maka varietas Hc 3 3 masih lebih tahan mengalami periode konservasi dibandingkan dengan varietas G 4. dan kering
VKS kedua
Namun apabila udara makin panas
varietas
tersebut semakin menurun
(Tabel 38). ~ e n i l a i a nterhadap VKS kedua varietas itu nunjukkan
fenomena
ukur DTZ (Tabel 39).
juga
me-
yang sama apabila diuji dengan tolok
Tabel 38.
Persentase Nilai D oleh pengaruh interaksi antara f%gtor varietas (V) dengan lama guncangan (G), dan interaksi antara faktor varietas (V) dengan suhu/RH (R) Varietas (V)
Per lakuan Lama Guncangan (G) G~ (0 jam)
4.88
G1 (2 jam)
7.10
G2 (4 jam)
8.88
G3 (6 jam)
7.88
G4 (8 jam)
5.79
7.62 abc
c abc ab abc bc
BNJ 5%
7.58 abc 8.45 abc 8.94 ab 10.30 a 3.81
Buhu/RH (R) R1 (25°-290C/80-90%) R2 (30°-35OC/65-75%)
Rg (36°-400C/50-60%)
BNJ 5%
b 9.04 a 7.65 a 4.02
2.64
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing perlakuan dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNJ
Tabel 39.
Persentase Nilai D (d%+0.5) oleh pengaruh f a d o r tunggal varietas (V)
Perlakuan
D~~
Varietas (V) V1 (Hc 33)
v2
(G 4) 0.16
BNJ 5 %
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ
k
B.
Indikasi Perubahan Biokimiawi
1.
Lemak
Kadar lemak di dalam benih
dipengaruhi oleh faktor-
faktor varietas (V), lama guncangan (G), dan suhu/ kelembaban nisbi (R),
baik secara tunggal maupun interaksinya
(Tabel 31). Baik varietas Hc 33 maupun G 4 pada berbagai kondisi suhu/kelembaban nisbi dan guncangan,
menghasilkan
lemak yang bervariasi sehingga sulit untuk tasinya
kadar
menginterpre-
.
Varietas Hc 33 yang diguncang sampai delapan jam pada kondisi udara yang makin panas lemaknya
makin
meningkat,
semakin menurun (Tabel 40)
.
dan
kering
kandungan
sebaliknya pada varietas G 4
Tabel 40.
Varietas
Lama Goncangan
(V)
(G)
--
V1(Hc
Persentase kadar lemak oleh pengaruh interaksi antara faktor-faktor varietas, lama guncangan dan suhu/RH. Suhu/RH ( R ) R1
R3
R2
--
Go
( 0 jam)
1 7 . 7 2 bcdefgh
1 6 . 9 9 fgh
16.73 h
G1
( 2 jam)
18.77 bcde
16.72 h
1 6 . 8 4 gh
3 3 ) G2 ( 4 jam)
1 6 . 9 3 fgh
1 8 . 5 4 bcdef
1 9 . 1 0 ab
G3 ( 6 jam)
16.99fgh
17.07fgh
1 8 . 9 5 bc
17.95 bsdefgh
21.13 a
1 9 . 1 4 ab
16.67 h
20.96 a
1 8 . 5 6 bcdef
G4
( 8 jam)
GO ( 0 jam)
V2(G 4 )
.
G1
( 2 jam)
1 7 . 7 1 bcdefgh
1 8 . 8 4 bcd
1 7 . 5 8 bcdefgh
G2
( 4 jam)
17.37 cdefgh
1 7 . 4 8 bcdefgh
17.12 efgh
1 7 . 4 9 bcdefgh
1 8 . 5 1 bcdefg
1 7 . 2 2 defgh
17.08 e f g h
1 7 . 7 4 bcdefgh
16.71 h
P
G3 ( 6 jam) G4
( 8 jam)
BNJ .5%
1.69
Keterangan : Angka yang d i i k u t i huruf yang eama pada b a r i e lorn t i d a k berbeda nyata pada t a r a f 5% u j i BNJ
2.
dan ko-
Asam Lenak Bebas (ALB) ALB di dalam benih dipengaruhi oleh
faktor-faktor :
varietas, lama guncangan, dan suhu/kelembaban nisbi
baik
secara tunggal maupun interaksinya (Tabel 31). Varietas Hc 33 yang diguncang sampai delapan jam pada kondisi udara yang makin panas
dan
kering
kandungan
ALB nya lebih rendah dari pada varietas G 4. Varietas G 4
yang diguncang sampai delapan jam pada kondisi udara yang makin panas dan kering
(R3) menunjukkan
kandungan
ALB
yang nyata paling tinggi, (Tabel 41). Tabel 41.
Persentase ALB oleh pengaruh interaksi antara faktor-faktor varietas, lama guncangan, dan suhu/RH
Varietas
Lama Guncangan
(V)
(GI
V1(Hc 33)
Suhu/RH (R) R1
R2
R3
Go (0 jam)
0.489
e
0.602
e
0.418
e
G1 (2 jam) G2 (4 jam)
0.508 0.536
e
0.519
e
0.522
e
e
0.656
de
0.406
e
G3 (6 jam)
0.531
e
0.453
e
0.411
e
G4 (8 jam)
0.536
e
0.505
e
1.036abcde
cde
t
V2(G 4)
Go (0 jam)
0.907abcde
0.738
G1 (2 jam)
0.719
de
0.844 bcde
0,869 bcde
G2 (4 jam) G3 (6 jam)
0.794 bcde de 0.681 e 0.618
1.184abcd 0.945abcde
1.469ab 1.123abcde
1.4lOabc
1.614a
G4 (8 jam)
BNJ 5% Keterangan :
0,625
e
0.729 Angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji BNJ
3.
Asam L8mak jenuh dan tidak jenuh
Asam lemak jenuh yang terdeteksi hanya Asam Palmitat sedangkan Asam Stearat hanya sebagian kecil yang muncul dalam kromatogram dari perlakuan yang diuji, sehingga tidak dapat dianalisis secara statistik.
Demikian juga pa-
da asam lemak tidak jenuh, Asam Linolenat tidak dapat dianalisis secara
statistik karena
sebagian besar dari
perlakuan tidak muncul dalam kromatogram. Asam Palmitat di dalam benih dipengaruhi oleh faktor lama guncangan dan tunggal.
faktor suhu/kelembaban nisbi secara
Meskipun lama guncangan berpengaruh, tetapi pe-
ngaruhnya kurang nyata dan ada kecenderungan semakin lama diguncang persentase asam Palmitat meningkat.
Pengaruh
suhu/kelembaban nisbi terhadap asam Palmitat lebih jelas karena pada udara makin panas dan kering persentase asam Palmitat meningkat (Tabel 42).
Tetapi pada
asam Oleat
dan Linoleat terjadi penurunan (Tabel 42). Interaksi antara faktor varietas dengan faktor suhu/ kelembaban nisbi mempengaruhi kandungan asam Linoleat. Pada kondisi udara yang makin panas dan kering (R3) baik varietas
Hc 33 maupun
G
4 menunjukkan penurunan
sentase Asam Linoleat (Tabel 43).
per-
Tabel 42.
Persentase Asam Palmitat, Asam Oleat dan Asam Linoleat oleh pengaruh faktor tunggal suhu/RH dan lama guncang an ( Arcsin V % )
Perlakuan
Palmitat
Oleat
( %1
(%I
6.449
8.656
Linoleat (%I
Suhu/RH (R)
BNJ 5%
7.510
Lama Guncangan (a) (0 jam)
27.216
GI (2 jam)
31.465
jam) G3 (6 jam) G4 ( 8 jam)
30.207
Go
G2
(4
BNJ 5%
Keterangan :
33.057 38.097 9.746
b ab ab ab a
42.408 a
49.941
a
34.472 a
40.438
39.539 a
45.083
44.716 a
51.838
39.353 a
45.060
a a a a
13.081
11.349
Angka yang diikuti huruf yang sama, pada masing-masing baris perlakuan dalam kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ.
Tabel 43.
Persentase Asam Linoleat oleh pengaruh interaksi antara faktor varietas dengan suhu/RH
Suhu/RH
Varietas (V) -
-
V1 (Hc 33)
-
v2
-
(G 4 )
BNJ 5% Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 % uji BNJ