REFERENSI 1 source : http://mafia.mafiaol.com/2014/06/cara-menentukan-ruang-sampel-suatu-kejadian.html Cara Menentukan Ruang Sampel Suatu Kejadian I. Peluang Kita ketahui bahwa pengertian dari ruang sampel adalah himpunan semua kejadian yang mungkin diperoleh dari suatu percobaan (silahkan baca pengertian titik sampel dan ruang sampel). Bagaimana cara menentukan ruang sampel dari titik sampel?
Ada tiga cara yang bisa digunakan untuk menentukan ruang sampel dari titik sampel, yaitu dengan mendaftar, diagram pohon dan tabel. Berikut penjelasannya masing-masing cara tersebut.
a.
Menentukan Ruang Sampel dengan Mendaftar Untuk menentukan ruang sampel dengan cara mendaftar dapat diambil contoh pada
pelemparan sebuah uang koin. Pada pelemparan uang koin kemungkinan muncul sisi angka (A) atau sisi gambar (G). Bagaimana jika melempar tiga uang koin sekaligus? Pada pelemparan tiga uang koin sekaligus, misalkan muncul sisi angka (A) pada mata uang pertama, muncul sisi gambar (G) pada mata uang kedua, dan muncul sisi angka (A) pada mata uang ketiga. Kejadian ini dapat ditulis AGA. Kejadian lain yang mungkin dari pelemparan tiga uang koin sekaligus adalah AAA, AAG, GAA, AGG, GAG, GGA, atau GGG. Jika ruang sampelnya ditulis dengan cara mendaftar, maka diperoleh S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} sehingga diperoleh banyaknya ruang sampel adalah n(S) = 8.
b.
Menentukan Ruang Sampel dengan Diagram Pohon Cara lain yang dapat digunakan untuk menuliskan anggota ruang sampel adalah
menggunakan diagram pohon. Diagram pohon adalah suatu diagram yang berbentuk pohon. Dalam hal ini diagram pohon digunakan untuk mempermudah kita dalam menghitung banyaknya ruang sampel dari suatu kejadian. Untuk contohnya dapat kita ambil pada contoh sebelumnya yaitu pada pelemparan tiga uang koin sekaligus. Untuk pelemparan uang koin yang pertama, kejadian yang mungkin muncul adalah sisi angka (A) atau gambar (G). Diagramnya pohonnya dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
1
Untuk pelemparan uang koin yang kedua, kejadian yang mungkin adalah sama. Dengan menambahkan pada diagram pohon yang pertama, maka diagram pohon untuk pelemparan dua uang koin dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Kejadian yang mungkin untuk mata uang ketiga juga sama. Dengan menambahkan pada diagram pohon yang kedua maka, diagram pohon kejadian untuk pelemparan tiga mata uang tampak pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas maka untuk pelemparan tiga uang koin sekaligus dapat ditentukan ruang sampelnya, yaitu S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG} sehingga n(S) = 8. Bagaimana dengan pelemparan empat uang koin? Dapatkah Anda tentukan ruang sampelnya? Berapa banyak ruang sampelnya?
2
c.
Menentukan Ruang Sampel dengan Tabel Untuk menentukan ruang sampel dengan tabel, Mafia Online ambil contoh pada
pelemparan dua buah dadu sekaligus. Pada percobaan melemparkan dua dadu sekaligus, misalnya pada dadu pertama muncul muka dadu bertitik 2 dan pada dadu yang kedua muncul muka dadu bertitik 3. Kejadian ini dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan, yaitu (2, 3). Ruang sampel dari percobaan melempar dua dadu sekaligus dapat disusun dengan cara membuat tabel seperti berikut.
Pada tabel tersebut dapat dilihat terdapat 36 titik sampel sehingga n(S) = 36. Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara menentukan ruang sampel suatu kejadian, perhatikan contoh soal di bawah ini. Contoh Soal Tentukan ruang sampel dan banyaknya ruang sampel dari percobaan melempar empat keping uang koin sekaligus. Penyelesaian: Untuk mempermudah penentuan ruang sampel pelemparan empat keping uang koin sekaligus, dapat digunakan diagram pohon yakni seperti gambar di bawah ini. Jadi, ruang sampel dari pelemparan tiga uang koin adalah S = {AAAA, AAAG, AAGA, AAGG, AGAA, AGAG, AGGA, AGGG, GAAA, GAAG, GAGA, GAGG, GGAA, GGAG, GGGA, GGGG} dan banyaknya ruang sampelnya adalah n(S) = 16.
3
REFERENSI 2
source : http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/04/rumus-peluang-statistika-matematika-contoh-soal-
pengertian-peluang-suatu-kejadian-sederhana-frekuensi-harapan-ruang-sampel-jawaban-teori-definisi.html
Peluang Suatu Kejadian 1.1. Kejadian Sederhana Dalam seperangkat kartu remi terdapat 13 kartu merah bergambar hati, 13 kartu merah bergambar diamond, 13 kartu hitam bergambar wajik, dan 13 kartu hitam bergambar kriting. Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu tersebut.
Gambar 1. Seperangkat kartu remi. (a) Kartu hati yang berwarna merah. (b) Kartu wajik yang berwarna hitam. (c) Kartu diamond yang berwarna merah. (d) Kartu kriting yang berwarna hitam. Misalkan, kartu yang terambil bergambar hati. Kejadian muncul kartu bergambar hati pada pengambilan tersebut dinamakan kejadian sederhana karena muncul kartu bergambar hati pasti berwarna merah. Lain halnya jika kartu yang terambil berwarna merah. Kejadian muncul kartu berwarna merah dinamakan kejadian bukan sederhana karena muncul kartu berwarna merah belum tentu bergambar hati, tetapi mungkin bergambar diamond. 4
1.2. Ruang Sampel Jika sekeping uang logam ditos, akan muncul muka angka (A) atau muka gambar (G). Pada pengetosan tersebut, A dan G dinamakan titik sampel, sedangkan {A, G} dinamakan ruang sampel. Jika sebuah dadu ditos, titik sampelnya adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, sedangkan ruang sampelnya adalah {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertian ruang sampel? Cobalah nyatakan pengertian ruang sampel dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas definisi berikut. Definisi 1 : Ruang sampel adalah himpunan semua titik sampel atau himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Ruang sampel dinotasikan dengan S. Contoh Soal 1 Tentukan ruang sampel percobaan berikut. a. Tiga keping uang logam ditos bersamaan. b. Dua keping uang logam dan sebuah dadu ditos bersamaan. Penyelesaian 1
Gambar 2. Diagram pohon pelemparan 3 keping uang logam. a. Perhatikan diagram pohon pada Gambar 2. di atas dengan seksama. Dari diagram tersebut, jika tiga keping uang logam ditos bersamaan, ruang sampelnya adalah {AAA, AAG, AGA, AGG, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}.
5
b. Dua keping uang logam dan sebuah dadu ditos, ruang sampelnya (amati Tabel ) adalah { AA1, AA2, AA3, AA4, AA5, AA6, AG1, AG2, AG3, AG4, AG5, AG6, GA1, GA2, GA3, GA4, GA5, GA6, GG1, GG2, GG3, GG4, GG5, GG6}. Tabel 1. Ruang sampel percobaan pelemparan dua keping uang logam dan sebuah dadu. 1 Dadu 2
Uang
1
2
3
4
5
6
AA
AA 1
AA2
AA3
AA4
AA5
AA6
AG
AG 1
AG2
AG3
AG4
AG5
AG6
GA
GA 1
GA2
GA3
GA4
GA5
GA6
GG
GG1
GG2
GG3
GG4
GG5
GG6
Logam
1.3. Peluang Misalkan, sekeping uang logam yang bentuknya simetris ditos sebanyak 50 kali, kejadian munculnya muka gambar sebanyak 23 kali sehingga 23/50 = 0,46 dinamakan frekuensi relatif muncul muka gambar. Jika pengetosan uang logam tersebut dilakukan berulang-ulang dalam frekuensi yang besar, frekuensi relatif kejadian muncul muka gambar akan mendekati suatu bilangan tertentu, yaitu ½ Bilangan tersebut dinamakan peluang dari kejadian muncul angka.
Gambar 3. Hasil yang mungkin dari pelemparan sebuah uang logam Rp 500,00. Pada pengetosan sekeping uang logam yang bentuknya simetris, kemungkinan yang muncul hanya dua, yaitu permukaan gambar dan permukaan angka. Peluang muncul permukaan gambar atau permukaan angka sama. Secara matematika, peluang munculnya permukaan gambar adalah satu dari dua kemungkinan atau ½ sehingga peluang munculnya permukaan angka juga ½. Misalkan, sebuah kotak berisi 8 bola, yaitu 3 bola merah, 1 bola putih, dan 4 bola hijau. Dari kotak tersebut, akan diambil sebuah bola. Peluang terambil 1 bola dari kotak yang berisi 8 bola tersebut adalah 1/8. Peluang terambilnya 1 bola merah adalah 3/8. Adapun peluang terambilnya 1 bola putih adalah 1/8, dan peluang terambil 1 bola hijau adalah 4/8.
6
Diketahui, N adalah banyak titik sampel pada ruang sampel S dari sebuah percobaan. Kejadian A adalah salah satu kejadian pada percobaan tersebut sehingga peluang A adalah P(A) = 1/N. Apabila banyak kejadian A yang terjadi dari percobaan tersebut adalah n, peluang terjadinya kejadian A adalah P(A) = n/N. Ingatlah : Mata uang yang bentuknya simetris artinya tidak lebih berat ke arah gambar atau ke arah angka. Informasi untuk Anda : Pada 2000 tahun Sebelum Masehi, orang kaya dan penyihir menggunakan dadu sebagai permainan. Dadu yang digunakan berbentuk bangun bersisi empat. Bentuk dadu sekarang dikenal beberapa waktu kemudian. Dadu yang kali pertama digunakan dalam permainan tersebut terbuat dari tulang rusa, sapi, atau kerbau. (Sumber: www.DrMath.com) Contoh Soal 2 Dalam pengetosan sebuah dadu yang seimbang, tentukan : a. peluang muncul angka prima; b. peluang muncul kelipatan 2; Jawaban 2 Pada pengetosan sebuah dadu, ruang sampelnya adalah : {1, 2, 3, 4, 5, 6} → n (S) = 6. a. Peluang muncul angka prima. Ruang sampel mata dadu angka prima adalah P = {2, 3, 5} maka n (P) = 3, Dengan demikian, peluang muncul angka prima adalah : P(prima) = n (P) / N (S) = 3/6 = ½ b. Peluang muncul kelipatan 2. Ruang sampel mata dadu angka kelipatan 2 adalah : K = {2, 4, 6} maka n (K) = 3. Dengan demikian, peluang muncul kelipatan 2 adalah : P(K) = n(K)/N(S) = 3/6 = 1/2
d. Kisaran Nilai Peluang Di Kelas IX Anda telah mengetahui bahwa nilai peluang suatu percobaan adalah antara 0 dan 1 atau 0 ≤ P(x) ≤ 1 dengan x adalah kejadian pada percobaan tersebut. • Apabila P(x) = 0, kejadian x mustahil terjadi. • Apabila P(x) = 1, kejadian x pasti terjadi. Jadi, jika Anda mengetahui bahwa suatu kejadian kemungkinan kecil terjadi maka peluangnya mendekati nilai nol. Sebaliknya, jika peluang suatu kejadian yang kemungkinan besar dapat terjadi, peluangnya mendekati nilai 1.
7
Contoh Soal 3 Tentukan peluang dari pernyataan-pernyataan berikut. 1. 2. 3. 4.
Ikan dapat hidup di darat. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Lumut tumbuh di daerah gurun. Muncul kartu as pada pengambilan seperangkat kartu remi.
Penyelesaian 3 1. Ikan hidup di darat merupakan suatu kemustahilan sehingga peluangnya sama dengan 0. 2. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah merupakan suatu kepastian sehingga peluangnya sama dengan 1. 3. Lumut tumbuh di daerah gurun merupakan suatu kemustahilan sehingga peluangnya sama dengan 0. 4. Muncul kartu as pada kartu remi bukan merupakan suatu kemustahilan dan bukan pula suatu kepastian sehingga peluangnya di antara 0 dan 1, yaitu 1/13.
2. Frekuensi Harapan Anda telah mempelajari bahwa peluang muncul permukaan gambar pada pengetosan uang logam adalah 1/12. Apabila pengetosan dilakukan 100 kali, harapan akan muncul permukaan angka adalah 50 kali atau setengah dari 100. Banyak muncul permukaan angka sebanyak 50 kali dari 100 kali pengetosan dinamakan frekuensi harapan. Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertian frekuensi harapan suatu kejadian? Cobalah nyata kan pengertian frekuensi harapan suatu kejadian dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas definisi berikut. Definisi 2 : Frekuensi harapan suatu kejadian ialah frekuensi yang diharapkan terjadinya kejadian tersebut selama n percobaan tersebut. Frekuensi harapan dirumuskan sebagai berikut. fH = n × P(A) Dalam hal ini, n : banyak percobaan P(A) : peluang terjadinya kejadian A Contoh Soal 4 1. Sebuah dadu ditos sebanyak 100 kali, tentukan : a. b. c. d. e.
harapan muncul mata dadu 5, harapan muncul mata dadu yang habis dibagi 3, harapan muncul mata dadu prima ganjil, harapan muncul mata dadu prima genap, dan harapan muncul mata dadu ganjil.
8
2. Di sebuah negara diketahui bahwa peluang orang dewasa yang terkena serangan jantung adalah 0,07 dan peluang terkena penyakit liver adalah 0,17. Jika sebanyak 25.000 orang dewasa di negara tersebut diperiksa, berapa orang dewasa terkena penyakit serangan jantung dan berapa orang yang terkena penyakit liver? 3. Dalam sebuah penelitian diperoleh data bahwa dari hasil penyilangan diperoleh hasil 1.000 bunga dengan warna yang berbeda dengan perbandingan 1 putih : 3 merah muda : 1 merah. Berapakah banyak bunga merah, merah muda, dan putih yang dihasilkan? Pembahasan 4 1. fH (mata dadu 5) = 100 x (1/6) = 100/6 = 50/3 fH (habis dibagi 3) = 100 x (2/6) = 100/3 fH ( prima ganjil) = 100 x (2/6) = 100/3 fH ( prima genap) = 100 x (1/6) = 100/6 = 50/3 fH (ganjil) = 100 x (3/6) = 50
2. fH (orang terkena serangan jantung) = 25.000 × 0,07 = 1.750 fH (orang terkena penyakit liver) = 25.000 × 0,17 = 4.250
3. Hasil yang diperoleh 1 : 3 : 1, maka banyaknya bunga yang diperoleh adalah : • bunga putih = (1/5) x 1.000 = 200 bunga • bunga merah muda = (3/5) x 1.000 = 600 bunga • bunga merah = (1/5) x 1.000 = 200 bunga
Praktikum 1 : Sediakan sebuah dadu. Kemudian, bersama kelompok belajar Anda lemparkanlah ke atas (sambil diputar) dadu itu sebanyak 50 kali. Catatlah berapa kali muncul : a. mata dadu bilangan 5, b. mata dadu bilangan yang habis dibagi 3, c. mata dadu bilangan prima ganjil, d. mata dadu bilangan prima genap, dan e. mata dadu bilangan ganjil.
Coba Anda bandingkan dengan penyelesaian Contoh 3(1). Apa yang dapat Anda simpulkan? Presentasikan kesimpulan Anda di depan kelas.
9
SOAL
JAWAB
Dengan menggunakan diagram pohon seperti di atas, maka diperoleh banyak susunan di mana A dan B selalu berdampingan adalah 12.
10