RANGKUMAN MATERI Standar Kompetensi (Fiqih)
: 5. Memahami ketentuan-ketentuan thaharah (bersuci). : 5.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan wudlu dan tayammum. 1. Menjelaskan pengertian wudlu dan dasar hukumnya. 2. Menjelaskan pengertian tayammum dan dasar hukumnya 3. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan wudlu dan tayammum.Menjelaskan 4. Menjelaskan tatacara wudlu dan tayammum 5. Mempraktikkan wudlu dan tayammum di sekolah. 6. Menyebutkan perbedaan antara wudlu dan tayammum.
Kompetensi Dasar
ghasab (yakni mengambil tanpa ijin
Mensucikan Diri
pemiliknya atau mencuri).
1. Bersuci adalah membersikan diri, Pakaian dan
Hadast
tempat dari segala hadas dan najis. 2. Untuk bersuci dari hadas haruslah melakukan Wudhu,
Mandi
Sedangkan
agar
wajib suci
atau dari
Tayammum. najis
haruslah
menghilangkan kotoran yang ada di badan,
3. Perintah bersuci ini tersurat pada bagian akhir ayat 222 dari surat Al-Baqarah yang artinya :"sesungguhnya Allah SWT menyukai orang orang yang bertaubat dan orang - orang yang
adalah suatu keadaan tidak suci
yang tidak dapat dilihat, tetapi wajib disucikan untuk sahnya ibadah :
A. Hadas kecil. Penyebabnya antara lain keluar sesuatu dari dubur atau qubul, menyentuh lawan jenis yang bukan muhrimnya dan tidur nyeyak dalam keadan tidak tetap. Cara membersihkan hadis ini ialah berwudhu.
mensucikan diri.". 4. Air yang dapat dipakai bersuci adalah air bersih dari laut atau air yang keluar dari bumi dan belum dipakai, yaitu air sumur, air sungai, air telaga, air
5. Ditinjau dari hukumnya, air dibagi menjadi empat A. Air Mutlak, yaitu air suci yang dapat dipakai mensucikan, karena belum berubah sifat
antara lain : keluar air mani, bersetubuh, wanita habis melahirkan dan lain sebagainya.
mandi wajib.
Najis 1. Najis adalah suatu benda kotor menurut syara'
(warna, rasa dan bau) nya.
(hukum agama).
Air Musyammas, yaitu air suci yang dapat mensucikan,
B. Hadas besar/Janabat/junub. Penyebanya
Cara mensucikan hadas besar ini adalah
hujan, air embun dan air salju.
dipakai
Shodiq SE
2. Hadas dibagi dua yaitu :
pakaian dan tempat yang bersangkutan.
B.
1. Hadas menurut kamus Istilah Agama karya Drs.
namun
2. Benda - benda najis meliputi :
makruh
a. Darah
digunakan. Misalnya air bertempat dilogam
b. Nanah
yang bukan emas, karena terkena panas
c. Bangkai, kecuali bangkai manusia, ikan laut,
matahari.
dan belalang
C. Air Musta'mal, yaitu air suci tetapi tidak dapat dipakai untuk mensucikan karena sudah dipakai untuk bersuci, meskipun air
d. Anjing dan babi e. Segala sesuatu yang keluar dari dubur dan qubul
tersebut tidak berubah warna, rasa dan
f. Minuman keras, seperti arak dan sebagainya
baunya
g. Bagian anggota binatang yang terpisah
D. Air Mutanajis, yaitu air yang terkena najis, dan jumlahnya kurang dari dua kullah (216
karena dipotong dan sebagainya sewaktu masih hidup.
liter). Karenanya air tersebut tidak suci, dan tidak dapat dipakai mensucikan. Akan tetapi jika lebih dari dua kullah serta tidak berubah warna,
rasa
dan
baunya,
maka
bisA
digunakan untuk bersuci. E. Ada satu macam air lagi yang suci dan dapat digunakan untuk mensucikan, namun haram dipakai yaitu air yang diperoleh dengan cara
3. Najis menurut tingkatannya dibagi tiga yaitu : a. Najis
Mukhaffafah
(ringan)
adalah
air
kencing bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun, dan belum makan sesuatu kecuali air susu ibunya. Cara menghilangkannya cukup
diperciki air pada tempat yang
terkena najis tersebut.
b. Najis Mutawashitha (Sedang) adalah segala
Wudhu
sesuatu yang keluar dari dubur/qubul manusia 1. Wudhu adalah salah satu cara bersuci dari
atau binatang, barang cair yang memabukkan, dan bangkai (kecuali bangkai manusia, ikan laut dan belalang) serta susu,
hadas kecil sebelum mengerjakan ibadah shalat atau membaca Al-Qur'an. Perintah wajib wudhu ini memang turun bersamaan dengan perintah
tulang dan bulu dari hewan yang haram
wajib shalat.
dimakan,
2. Firman Allah SWT, "Hai orang-orang yang
c. najis dibagi dua yaitu : 1. Najis 'ainiyah yaitu najis yang berwujud (tampak dan dapat dilihat), misalnya
beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai
kotoran manusia atau binatang.
siku
dan
sapulah
kepalamu
serta
basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki."(Q.S.
2. Najis hukmiyah yaitu najis yang tidak berwujud (tidak tampak dan tidak terlihat), seperti bekas air kencing dan arak yang sudah mengering. 4. Cara membersihkan Najis a. Najis Muthawashithah cukup dibasuh tiga
Al-Maidah : 6). 3. Sabda rasulullah saw. "Allah SWT tidak akan menerima shalat seseorang yang berhadas sehingga ia berwudhu." (H.R. Abu Daud). 4. Syarat Wudhu ada 5 (lima)
kali agar sifat-sifat najis (yakni warna, rasa
a. Islam
dan bau) nya hilang.
b. Sudah Baliqh
b. Najis Mughalladhah (Berat) adalah najis anjing dan babi. Cara menghilangkannya harus dibasuh sebanyak tujuh kali dan salah satu diantaranya dengan air yang bercampur tanah.
c. Tidak berhadas besar d. Memakai air yang mutlak (suci dan dapat dipakai mensucikan) e. Tidak ada yang menghalangi sampainya kekulit
c. Selain tiga macam najis diatas, masih
5. Rukun Wudhu ada 6 (Enam)
terdapat satu najis lagi yaitu : Ma'fu (Najis
a. Niat Kemudian dilanjutkan dengan bacaan :
yang dima'afkan) antara lain Nanah atau
"Nawaitul wudluua liraf'il hadatsil ashghari
darah yang cuma sedikit, debu atau air
fardlallillaahi ta'aalaa" artinya : "aku niat
dari lorong-lorong yang memercik sedikit
berwudlu' untuk menghilangkan hadats
dan sulit dihindarkan.
kecil fardu karena Allah"
Istinja'
b. Membasuh muka sebatas dari tempat tumbuh
1. Bersuci setelah buang air kecil atau air besar dinamakan istinja'. Dalam hal ini boleh memakai air atau dengan tiga buah batu. Tiga buah batu yang dimaksud, bisa berupa tiga buah batu atau satu batu yang memiliki tiga buah sisi (segi tiga). Dan yang dimaksud batu adalah benda padat yang kesat dan suci. Benda licin seperti kaca tidak sah dipakai untuk Istinja'.
maka
berdosa.
dan dari batas telingga kanan sampai batas telinga kiri. c. Membasuh kedua tanggan sampai kedua mata siku. d. Mengusap sebagian kepala dengan air. e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki. f. Tertib (berurutan). 6. Sunnah Wudhu ada 12 (dua belas)
2. Hukum istinja' adalah wajib. Bagi yang tidak melakukannya
rambut dikepala sampai kedua tulang dagu
hal
itu
disandarkan pada sebuah hadist. Ketika Rasulullah melewati dua kubur, bersabda, "Dua orang yang ada dalam kubur ini disiksa. Yang seorang disiksa karena mengau-adu orang, dan
a. Diawali membaca Basmallah dalam hati. b. Membasuh telapak tangan sampai pergelangan. c.
d. Menggosok gigi (bersiwak) e. Membersihkan lobang hidung dengan
yang seorang lagi karena tidak bersuci dari kencingnya." (sepakat ahli hadis).
Berkumur
air f.
Mengusap seluruh kepala dengan air
g. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam
h. Menselai-selai jemari tangan dan jemari
2. Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk.
kaki
3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit
i.
tidak berbicara
j.
mendahulukan membasuh anggota
perempuan kecuali mereka itu masih muhrim. 4. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan
badan bagian kanan k.
Membasuh anggota wudhu sampai 3x
bathin telapak tangan, baik milik sendiri
l.
membaca doa sesudah berwudhu.
maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun
7. Tatacara Mengambil Wudhu a. Membasuh kedua telapak tangan sampai kedua buku pergelangan dengan membaca "Bismillaa hirrachmanirrachiim"
anak-anak. 5. Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula (tidak berubah kedudukannya).
b. Berkumur tiga kali, serta mengosok gigi
Tayammum
c. Membersihkan lobang hidung dengan air 1. Apabila kita didalam perjalanan atau kita
sebanyak tiga kali. d. Membasuh muka tiga kali, serta niat didalam
mendapatkan air ataupun sedang sakit yang
hati dan bantulah dengan ucapan :
menurut dokter tidak boleh menggunakan
"Nawaitul wudluua liraf'il hadatsil ashghari
air, maka sebagai pangganti wudlu' atau mandi
fardlallillaahi ta'aalaa" artinya : "aku niat
kita boleh tayamum (yaitu menyapukan debu
berwudlu' untuk menghilangkan hadats kecil
yang suci kemuka dan dua tangan sampai siku-siku disertai dengan niat).
fardu karena Allah" e. Membasuh tangan kanan sampai siku tiga kali
syarat dibawah ini terpenuhi.
kemudian tangan kiri sebanyak tiga kali Menyapu
sebagian
dari
kepala
2.Tayamum baru dianggap sah apabila syarat-
atau
a. Syarat-syarat tayammum
keseluruhannya yakni dari muka sampai
1. Sudah masuk waktu shalat
belakang sebanyak tiga kali.
2. Tidak ada air dan sudah diusahakan
f. Menyapu telinga kanan baik luar maupun dalam sebanyak tiga kali kemudian telinga kiri g. Membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga
h. Setelah selesai berwudlu' kita disunnatkan membaca do'a yang berbunyi sebagai berikut "Asshadu allaa ilaaha illallaahu wachdahuu syariika
lahuu
muchammadan
orang sakit) 3. Sakit, sehingga jika memakai air takut penyakitnya bertambah parah.
kali kemudian kaki kiri.
laa
mencarinya (syarat ini tidak berlaku untuk
wa
'abduhuu
asyhadu
anna
warasuuluh.
4. Sedang dalam perjalanan. 5. Memakai Tanah suci dan berdebu 3. Firman Allah SWT : "... Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau sehabis buang air atau menyentuh wanita lalu kamu tidak
waj'alni
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan
min "Artinya :"Saya bersaksi bahwa tidak ada
tanah/debu yang baik (bersih dan suci). Sapulah
Tuhan selain Allah yang esa, tidak ada sekutu
mukamu dan tangganmu dengan tanah itu."(Q.S.
bagiNya. Dan saya bersaksi bahwa Muhamad
Al-Maidah : 6) .
Allahummaj'alnii
minattawwaabiina
adalah hamba dan pesuruhNya. Wahai Allah jadikanlah saya termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya termasuk orang-orang yang suci" serta jadikanlah saya termasuk golongan hamba-hambaMu yang shalih"
8. Perkara yang dapat membatalkan wudhu 1. Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan
4. Rukun Tayammum ada 4 (empat) a. Niat b. Menyapu muka dengan tanah c. Menyapu kedua tangan sampai siku dengan tanah d. Tertib atau berurutan 5. Sunnah Tayammum ada 2 (dua) a. Mengawali dgn bacaan Basmallah dalam hati. b. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan.
dubur) atau salah satu dari keduanya baik
Hal-hal yang membatalkan tayammum sama
berupa kotoran, air kencing , angin, air mani
dengan yang membatalkan wudhu.
atau yang lainnya.
Mandi wajib atau Sunnah 1. Mandi wajib adalah keharusan mandi sebagai suatu cara untuk bersuci bagi seseorang yang menanggung hadas besar atau sedang junub. Firman Allah SWT. "Apabila kamu junub, maka mandilah / bersuci" (Q.S. Al-Maidah : 6) 2. Perbuatan yang mengharuskan kita mandi a.Bersetubuh, baik mengeluarkan mani atau tidak. b.Keluar air mani baik disengaja atau tidak. c.Meninggal dunia harus dimandikan, kecuali mati syahid d. Sehabis masa haid / Menstruasi bagi wanita e. Nifas, yaitu mengeluarkan darah setelah melahirkan. 3. Rukun Mandi ada 3 (tiga) a. Niat b. Menghilangkan kotoran dan najis pada badan c. Membasuh seluruh tubuh. 4.Sunnah Mandi ada 5 (lima) a. Diawali membaca basmallah dalam hati b. mengosok seluruh tubuh dengan tangan c. Mendahulukan bagian yg kanan dari yang kiri d. Berwudhu sebelum mandi e..Tertib atau berturut-turut. 5.Selain mandi wajib, ada juga mandi-mandi sunnah, yaitu : a. Mandi bagi orang yang akan melaksanakan shalat Jum'at b.Mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha c. Mandi bagi orang yang baru sembuh dari gila d. Mandi menjelang Ihram haji dan Umrah e. Mandi sehabis memandikan mayat f..Mandi bagi orang kafir yang baru masuk Islam.