SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 1–35
RANCANGAN KELUARAN Objectivitas Rancangan : Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi Output yang dihasilkan informasi dapat berupa : ⇒ Output tercetak ⇒ Output melalui tampilan layar ⇒ Audio
sistem
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
2. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement) 3. Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak berlebihan) 4. Jaminan bahwa kebutuhan 5. Jaminan output.
ketepatan
Revisi :
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
dan
media
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
penyampaian
Output Eksternal :
BINA NUSANTARA 1
sesuai
Klasifikasi Output :
1. Sasaran output adalah menyediakan / melayani informasi bagi user Edisi :
output
6. Memilih device komputer yang baik
Tujuan Rancangan Output :
03 – 05 / 2–35
03 – 05 / 3–35
Dibuat untuk disampaikan kapada pihak-pihak di luar sistem / organisasi Misal : ⇒ Tagihan pelanggan ⇒ Laporan tahunan ⇒ Laporan untuk pelanggan, vendor ⇒ Dan lain-lain Output Internal : Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Dibedakan antara historical report dan exception report
Edisi :
1
Revisi :
Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 4–35
Exception Report : Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian (laporan perkecualian) Turnaround Document : Output berupa dokumen yang dikembalikan , misalnya bagian dari statement nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah
Historical Report : Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok / periode tertentu (laporan periodik) BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
0
BINA NUSANTARA Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 5–35
Pemilihan Media Output 1. Printer ⇒ Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon) untuk menghasilkan cetakan ü Dotmatrix printer ü Daisy wheel printer ü Line printer ü Band printer
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 6–35
2. Screen monitor ⇒ Monochrome ⇒ CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA) ⇒ LCD (passive,active) 3. Output Audio (suara) 4. Output microform dan microfiche)
(microfilm
non-impact, meng⇒ Jenis gunakan teknologi penyinaran, pemanasan, atau tinta ü Ink jet ü Desk jet ü Laser jet ü Thermal printer BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
Pertimbangan Output
03 – 05 / 7–35
Pemilihan
Media
1. Untuk siapa output tersebut diberikan 2. Seberapa banyak yang dibutuhkan 3. Di mana output tersebut dibutuhkan 4. Jenis media (tercetak,layar,suara) 5. Seberapa cepat dibutuhkan 6. Frekuensi output 7. Berapa lama output disimpan(retensi) 8. Apakah terdapat aturan tertentu dalam membuat, menyimpan, dan menyampaikan output 9. Perhitungan biaya maintenance dan supplies 10. Pengaruh teknologi yang dipilih
Edisi :
1
Revisi :
Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
Pedoman Tercetak
Pembuatan
1
Revisi :
0
Output
a. Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan b. Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan c. Semua halaman harus mempunyai titel , tanggal , dan nomor halaman d. Semua kolom harus dilabel e. Singkatan sebaiknya dihindarkan
Metode Perancangan Output yang Efektif 1. Informasi yang disampaikan terdiri dari : • Informasi yang tetap (constant information).
BINA NUSANTARA Edisi :
03 – 05 / 8–35
BINA NUSANTARA Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 9–35
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
Informasi yang tetap (sama) setiap kali dicetak misal : judul, label kolom dll •
Informasi yang berubah (variable information) informasi yang berisi data atau hasil perhitungan yang menjadi isi output , misal : isi detail
2. Pada lay-out harus ditunjukkan panjang karakter dan jenis data setiap informasi variabel, Misal : - Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah 30 karakter alfanumerik diberi tanda X sebanyak 30 buah - Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah tujuh
karakter numerik diberi tanda 9 sebanyak tujuh buah. Bila ingin ada tanda pemisah harus dicantumkan, contoh : 9.999.999,99
-
3. Jika informasi yang ditampilkan berulang-ulang dalam suatu kolom, gunakan tanda garis memanjang dari atas ke bawah pada kolom tersebut (detail lines). 4. Untuk menghitung lebar tiap kolom, tentukan panjang field sesuai dengan kamus data. Misal : Kolom NIM pada laporan daftar mahasiswa a. panjang field sesuai kd, 10 karakter b. panjang judul 18 (NO INDUK MAHASISWA)
BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 11–35
c. ditambah 2 spasi kosong untuk jarak dengan kolom berikutnya d. jumlahnya menjadi panjang kolom, yaitu 20 5. Gunakan printer lay-out form (lihat contoh).
Tahap-tahap Pembuatan Output Tercetak
Lay-out
1. Tentukan kebutuhan laporan 2. Tentukan pemakai laporan tsb • Staf operasi ⇒ laporan operasional • Manajer ⇒ laporan manajerial 3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan 4. Hitung jumlah karakter tiap kolom
Edisi :
1
Revisi :
Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
1
Revisi :
0
03 – 05 / 12–35
5. Buat judul laporan 6. Tentukan jumlah detil setiap halaman 7. Tentukan jumlah halaman setiap laporan 8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode) 9. Buat judul tiap kolom 10. Tentukan jenis data (A,X,9) pada informasi variabelTentukan letak summary (control break) 11. Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram
BINA NUSANTARA Edisi :
03 – 05 / 10–35
BINA NUSANTARA Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 13–35
SP122 - Perancangan Sistem Informasi 99
Contoh Laporan Ope rasional
03 – 05 / 14–35
xxxxxxxxxxxxxxxxxx xx
xxxxxxxx 999 999.999 99.999.999 xx TOTAL PER 999.999.999 FAKTUR
PT.JAYA ABADI Tgl : 99-99-99 Hal : 99 LAPORAN PENJUALAN PERIODE : 99-99-99 S/D 99-99-99 TGL
NO FAKTUR xxxxxx
99-99-99
xxxxxx
TOTAL TANGGAL
PELANGGAN
BARANG
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
JUMLAH
HARGA
NILAI
xxxxxxxxx 999
999.999
99.999.999
xxxxxxxxx 999 TOTAL PER FAKTUR
999.999
99.999.999 999.999.999
xxxxxxxxx 999
999.999
99.999.999
xxxxxxxxx 999 TOTAL PER FAKTUR
999.999
99.999.999 999.999.999
TOTAL TANGGAL 99-9999 Edisi :
PER
xxxxxx 1
xxxx xxxxxxxx 999 xxxxxxxxxxxxxxxxxx xx BINA NUSANTARA Revisi : 0 Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
Edisi :
NO FAKTUR PELANGGAN xxxxxx xxxx-xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxx xxxx-xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx TOTAL PER TANGGAL
NILAI FAKTUR 99.999.999 99.999.999 999.999.999
99-99-99
xxxxxx xxxx-xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxx xxxx-xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx TOTAL PER TANGGAL
99.999.999 99.999.999 999.999.999
TOTAL KESELURUHAN
9.999.999.999 BERSAMBUNG …
0
BINA NUSANTARA Feb - 2001
99.999.999.99 9 Bersambung …
Revisi :
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
03 – 05 / 11–35
Pedoman Tambahan TGL : 99-99-99 HAL : 99
TGL 99-99-99
Revisi :
1
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
REKAPITULASI PENJUALAN PERIODE : 99 -99-99 S/D 99-99-99
1
TOTAL KESELURUHAN
9.999.999.999
999.999 99.999.999
03 – 05 / 15–35
PT. JAYA ABADI
PER
9.999.999.999
Contoh Laporan Managerial
Edisi :
xx
•
Jika jumlah halaman laporan lebih dari satu maka pada bagian bawah halaman (kecuali halaman terakhir) dicetak keterangan “bersambung” dan pada akhir laporan di halaman terakhir dicetak keterangan “ akhir laporan “
•
Jika suatu kolom numerik merupakan hasil perkalian dua kolom numerik lainnya (misalnya NILAI JUAL, yang merupakan hasil perkalian JUMLAH UNIT dan HARGA PER UNIT) pastikan bahwa jumlah digit yang disediakan cukup
BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
•
03 – 05 / 12–35
Jika terjadi level break tambahan satu baris kosong sebagai pemisah
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
Apa kekurangan Laporan ini ? PT. TGL : 99-99-99
Hindari data laporan berlevel)
duplikat
(pada
•
Bedakan LAPORAN dari DAFTAR
•
Selain laporan dalam bentuk angka, laporan dalam bentuk grafik cukup bermanfaat bagi manajemen level menengah ke atas
JAYA
MERDEKA HAL : 99
LAPORAN PENJUALAN TGL
•
03 – 05 / 13–35
No FAKTUR xxxxxxx
99-9999
99-9999
PELANGGAN
BARANG
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx TOTAL PER FAKTUR
xxxxxxxxx xxx xxxxxxxxx xxx
xxxxxxx
xxxxxxxxx xxx xxxxxxxxx xxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx TOTAL PER FAKTUR
JUML AH 999
HARG NILAI A 99999 999999
999
99999 999999
999
99999 999999
999
99999 999999
999999
999999
TOTAL PER TANGGAL
999999
TOTAL KESELURUHAN Edisi :
1
Revisi :
999999 BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 14–35
•
Perancangan Layar •
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
Modus layar o Teks - 25 baris x 80 kolom - 1 jenis font, ukuran karakter sama o Grafis - Resolusi yang beragam ( 640 x480, 800 x600, 1024 x 768, 1024 x 1024 )
•
Screen Total area layar monitor yang bisa dipakai
•
Window Bagian dari screen, biasanya empat bersegi, dalam satu waktu yang bersamaan bisa ada lebih dari satu, boleh saling menimpa
•
Widget Window, terjadi
tempat
1
Revisi :
0
fungsi
tertentu
Event Proses terhadap widget, melalui input device
BINA NUSANTARA Edisi :
03 – 05 / 15–35
BINA NUSANTARA Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 16–35
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
form widget diubah maka posisi child widget juga pindah ⇒ Tidak ada event
Jenis Widget •
Label Widget ⇒ Memberi label bagi widget lain ⇒ Tidak ada event
•
Form Widget
•
List Widget ⇒ Menyediakan entri-entri untuk dipilih ⇒ Entri-entri berada di dalam sebuah window ⇒ Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar widget
⇒ Penyedia tempat (alas) bagi widget lain ⇒ Membentuk hubungan parentchild dengan widget lain yang ditempatkan di atasnya : jika ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran childwidget juga berubah, jika posisi BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 18–35
Edisi :
1
Revisi :
Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
•
•
03 – 05 / 17–35
03 – 05 / 19–35
Scroll Bar Widget ⇒ Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain ⇒ Penggulungan vertikal atau horisontal ⇒ Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator
Drop-Down List Widget ⇒ Varian dari list widget ⇒ Digunakan untuk menghemat area tampilan ⇒ Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan
•
Push-Button Widget ⇒ Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol
BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
0
BINA NUSANTARA Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 20–35
⇒ Jika di-click maka callback routine
•
aktifkan
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
•
03 – 05 / 21–35
Radio Box Button ⇒ Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol pesawat radio kuno ⇒ Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang bisa dipilih
Toggle Switch Widget ⇒ Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off ⇒ Switch tidak diberi berlabel
•
Dialog Widget ⇒ Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai ⇒ Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget
BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 22–35
Edisi :
Revisi :
Text Widget
Menu Bar Widget
•
Revisi :
0
tombol
Pull-Down Menu Widget ⇒ Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak ⇒ Kelompok menu dirancang secara hirarkis ⇒ Diberi label yang mudah dimengerti ⇒ Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi masukan, entri yang masih ada rinciannya
BINA NUSANTARA 1
03 – 05 / 23–35
⇒ Ditata secara horisontal ⇒ Dilengkapi dengan short cut
⇒ Digunakan untuk menyunting text ⇒ Single line edit atau multi line edit ⇒ Dilengkapi dengan fasilitas penyuntingan teks (cut, copy , paste dll)
Edisi :
Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
•
•
1
BINA NUSANTARA Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 24–35
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
Perancangan penentuan :
Pedoman Perancangan Layar 1. Buatlah rancangan sederhana
layar
yang
2. Buatlah tampilan yang konsisten 3. Sediakan antar layar 4. Buatlah menarik
fasilitas
tampilan
layar
Jumlah dimensi dimensi,3 dimensi)
•
Jumlah baris dan kolom tampilan
•
Tingkat resolusi menengah, tinggi)
•
Jumlah warna warna, 8 warna)
•
Cara penyorotan data (garis bawah, tebal, berkedip)
1
Revisi :
Pedoman Keluaran •
03 – 05 / 26–35
Perancangan
Layar
Layar dibagi 3 area o Judul o Isi tampilan o Pesan atau instruksi
•
Gunakan widget yang sesuai
•
Usahakan tampilan muat satu layar(ke samping)
•
Untuk data berlevel entri yang sama
•
Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris ganjil dan baris genap
Edisi :
1
Revisi :
1
Revisi :
0
(rendah,
(monochrome,
3
penting miring,
Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 27–35
•
Gunakan efek khusus (tebal,miring,kedip) untuk menampilkan data yang penting (misalnya stok yang kurang dari stok minimum)
•
Bila jumlah entri (field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya gunakan multi screen. Pada layar utama ditampilkan entri utama. Bila entri ini dipilih (misalnya dengan mouse clicking) buat window lain (pop up) untuk menampilkan entri rinci.Setelah mendapat respon user (selesai baca) hapus window pop up ini.
dalam
kosongkan
BINA NUSANTARA Edisi :
(2
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
tampilan
yang
BINA NUSANTARA Edisi :
meliputi
•
perpindahan
layar
03 – 05 / 25–35
BINA NUSANTARA Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 28–35
Entri Berlevel
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 29–35
FIGURE 15.10 An improved screen report that eliminates redundant information
VOTER REGISTRATION RECORDS NEW ROCHELLE OFFICE DISTRICT NUMBER 69
STREET Bonny Meadow lane
NUMBER 11413
LAST NAME
FIRST
Petrie
Laura Robert
11414
Helper
jerry Millicent
11415
Brady
11416
Sorel
Alan Buddy Pickles
11417
Coolie
11418
Rogers
11314
Cleaver
PARTY
LAST
D
VOTER REGISTRATION RECORDS
11/90
D
NEW ROCHELLE OFFICE
11/88
D
11/88 DIST
NUMBER
R
11/88
69
11413
Bonny Meadow lane
Petrie
Laura
D
11/90
D
11/86
69
11413
Bonny Meadow lane
Petrie
Robert
D
11/88
11/86
69
11414
Bonny Meadow lane
Helper
jerry
D
11/88
06/90
69
11414
Bonny Meadow lane
Helper
Millicent
D
06/89
D
06/89
D
Melvin
R
STREET
LAST NAME
FIRST
PARTY
LAST
D
11/89
69
11415
Bonny Meadow lane
Brady
Alan
R
11/88
June
R
06/90
69
11416
Bonny Meadow lane
Sorel
Buddy
D
11/86
Ward
R
69
11416
Bonny Meadow lane
Sorel
Pickles
D
11/86
69
11417
Bonny Meadow lane
Collie
Melvin
R
06/90
PRESS THE PGDN KEY TO CONTINUE
69
11418
Bonny Meadow lane
Rogers
Sally
D
11/89
F1 = HELP F4 = CHANGE NAME
69
11341
Elm street
Cleaver
June
R
06/90
69
11341
Elm street
Cleaver
Ward
R
06/90
Elm Street
Sally
06/90
F2 = RETURN TO THE MAIN MENU F3 = CHANGE PARTY F5 = ADD A VOTER F6 = CHANGE LAST VOTED
PRESS THE PGDN KEY TO CONTINUE F1 = HELP
F2 = RETURN TO THE MAIN MENU
F4 = CHANGE NAME
F5 = ADD A VOTER
BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
SP122 - Perancangan Sistem Informasi
03 – 05 / 30–35
FIGURE 15.9 Poorly designed screen output that repeats redundant information
BINA NUSANTARA Edisi :
1
Revisi :
0
F6 = CHANGE LAST VOTED
BINA NUSANTARA Feb - 2001
0
F3 = CHANGE PARTY
Feb - 2001
Edisi :
1
Revisi :
0
Feb - 2001