“RANCANGAN DAN SISTEM SIMPADI BENIH KOMODITI PERTANIAN DI BALAI BENIH INDUK (BBI) HORTIKULTURA JARAI BERBASIS WEB” *Heriansyah, M.Kom*
ABSTRAK Rancangan dan Sistem Simpadi Benih Komoditi Pertanian Di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai Berbasis Web. Penelitian ini Bertujuan untuk membuat sebuah rancangan dan sistem informasi produksi dan distribusi benih di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai yang sebelumnya masih manual menjadi sebuah sistem informasi yang berbasis komputerisasi. Sistem informasi ini dirancang dengan Data Flow Diagram (DFD), Diagram Konteks, level zero, dan Entity Relation Diagram (ERD, Unified Modeling Langguage (UML), desain output, input dan desai file serta diterapkan dalam suatu program dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai database-nya yang diharapkan mampu membantu sistem informasi di Balai Benih Induk Hortikultura (BBI) Jarai lebih efektif dan efisien. Kata Kunci : Sistem, Informasi, Produksi, Distribusi, Bibit,Pertanian, BBI, PHP, MySQL
1. PENDAHULUAN
Sejak beberapa tahun terakhir permintaan benih hortikultura terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran gizi dan pertambahan penduduk serta tumbuhnya agro industri dimasyarakat. namun permintaan benih tersebut umumnya dipenuhi dari benih yang tidak jelas asal usulnya dan seringkali menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat pengguna benih tersebut karena mutu dari permintaan benih yang tidak terjamin serta tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai selaku Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan dan bertanggung jawab dibidang penyediaan
benih/bibit hortikultura yang bermutu dari varietas/klon unggul bagi masyarakat. Keraguan ini dikarenakan pengolahan dan penyampaian informasi mengenai benih yang diproduksi dan benih yang tersedia di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai masih dilakukan secara manual sehingga menimbulkan berbagai masalah sehubungan dengan eksistensi Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai ditengah masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya sebuah sistem informasi yang mampu membantu penyampaian informasi mengenai benih yang diproduksi dan benih yang tersedia di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai yang lebih efektif dan efisien, yaitu sistem informasi yang berbasis teknologi dan mampu membantu agar informasi dapat diperoleh oleh masyarakat luas secara cepat, tepat dan akurat.
Mengenai sistem informasi, Hapzi Ali (2010:13) mengemukakan bahwa, “Sistem informasi (information sistem) merupakan suatu kumpulan dari komponenkomponen dalam suatu perusahaan atau organisasi atau instansi yang berhubungan dengan proses penciptaan atau pengaliran informasi”. Adapun untuk membangun sebuah sistem informasi yang baik maka sudah seharusnya memiliki suatu jaringan pendukung yang baik pula dalam pengoperasianya, salah satu pendukung itu adalah Web. Rudyanto Arif (2011:7-8) mendefinisikan Web sebagai salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser atau aplikasi yang mampu menjalankan dokumendokumen web dengan cara diterjemahkan. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan masalah yang dipaparkan diatas maka penulis tertarik untuk membuat sebuah sistem informasi yang akan menjawab permasalah yang dihadapi oleh Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai. Oleh karena itu penulis gangkat tema “Rancangan Dan Sistem Simpadi Benih Komoditi Pertanian Di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai Berbasis Web”
2. RUMUSAN MASALAH
Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan di Balai Benih Induk Hortikultura (BBI)
Jarai. Oleh karena itu penulis mengangkat permasalahan adalah Bagaimana membuat perancangan dan Sistem Informasi Produksi Dan Distribusi Benih Komoditi Pertanian Di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai Berbasis Web ?
3. PENGERTIAN-PENGERTIAN
3.1. Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto HM, (2005:2), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dapat juga diartikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, ber-kumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. 3.2. Pengertian Informasi dan Sistem Informasi a. Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM (2005:9), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. b. Pengertian Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2005:9), adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar
3.3. Pengertian Produksi Produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan manfaat suatu barang. Untuk meningkatkan manfaat tersebut, terdapat 3 (tiga) pertanyaan pokok menyangkut produksi, yaitu : ( Soeharno, 2007: 4-5). a. What : barang apa yang akan dihasilkan. Barang yang akan dihasilkan adalah barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat (konsumen) atau memiliki nilai permintaan. b. How : bagaimana atau dengan apa barang dihasilkan, apakah dengan teknologi sederhana, madya atau teknologi tinggi. Hal ini ditentukan oleh persaingan yang ada di pasar. c. For Whom : untuk siapa barang itu dihasilkan. Hal ini tergantung pada distribusi pendapatan masyarakat. 3.4. Pengertian Distribusi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online , distribusi adalah : 1 penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat; 2 pembagian barang keperluan sehari-hari (terutama di masa darurat) oleh pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk, dan sebagainya. (http://kbbi.web.id/distribusi diakses tanggal 14 Mei 2014). 3.5. Pengertian Komoditas Pertanian Komoditas pertanian adalah produk hasil budi daya pertanian dalam arti luas, yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, agroforesti, peternakan, dan perikanan, yang diperdagangkan,
baik secara bebas maupun terbatas. (F. Rahardi, 2004 :6) 3.5. Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada dibawah naungan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan dan bertanggung jawab di bidang penyediaan benih/bibit hortikultura yang bermutu dari varietas/klon unggul bagi masyarakat. 3.6. Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal dan tujuan yang keluar dari sistem, dari mana disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi anyara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Jogiyanto, 2008:61). Adapun Simbol-Simbol Data Flow Diagram (DFD), yaitu : Tabel 3.1 Simbol-simbol DFD
3.6. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah diagram model jaringan yang mengguna-
kan susunan data yang tersimpan didalam suatu sistem secara abstrak, (Jogiyanto. 2005: 2). Adapun simbol-simbol didalam ERD yaitu: Tabel 3.2 Simbol-simbol ERD
3.7. UML a. Pengertian UML (Unified Modeling Language) Menurut Yuni Sugiarti (2013:34), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. b. Bagian-Bagian UML Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element, dan general mechanism. 1. View View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram. Beberapa jenis view dalam UML antara lain: use case view, logical view, component view, concurrency view,dan deployment view.
2.
Use Case View Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya. View ini digambarkan dalam use case diagrams dan kadang-kadang dengan activity diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan, perancang (designer), pengembang (developer), dan penguji sistem (tester). 3. Logical View Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object, dan relationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu. 4. Component View Mendeskripsikan, implemen tasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya. View ini digambarkan dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer). 5. Concurrency View Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor.View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
6. Deployment View Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan lainnya.View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester). 7. Diagram Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Tabel 3.3 Simbol Use Case Diagram
3.8. Bahasa Pemrograman a. PHP Menurut Faisal (2011:3), PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML yang dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halam web yang dinamis seperti guestbook, statistik pengunjung, polling, email upload foto, blog dan masih banyak lagi. Versi Pertama PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994 dan sampai saat ini pengembangan versinya telah mencapai PHP versi 5.0.
b. MySQL Di dalam bagian head berisi informasi mengenai halaman tersebut, seperti judul dokumen, versi HTML dan informasi lainnya. Pada bagian body berisi layout atau desain halaman web.Menurut Kadir, Abdul (2009:15), MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentu executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem informasi dan bisa diperoleh demham cara mengunduh gratis di internet. MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi. Pengaksesan data dalam database dapat dilakukan dengan mudah melalui SQL (Structured Query Language). Data dalam database bisa diakses melalui aplikasi non-web (misalnya dengan Visual Basic). MySQL dalam operasi clientserver melibatkan server daemon MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan disisi client. MySQL dapat menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data. Informasi menggunakan dreamweaver maka file yang dihasilkan oleh dreamweaver adalah file yang berisi kode-kode HTML. MySQL dalam operasi client-server melibatkan server
daemon MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan disisi client. MySQL dapat menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data. Informasi aplikasi Web (misalnya dengan PHP). c. Dreamweaver Menurut Prasetio, Adhie (2012:96), Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita kode HTML secara visual. Jadi, kalau kita menggunakan dreamweaver maka file yang dihasilkan oleh dreamweaver adalah file yang berisi kode-kode HTML.
dimana kita akan menambah isi atau objek kedalamnya. 3. Integrasi yang lebih canggih. Integrasi dengan fireworks yang lebih mempermudah pekerjaan dalam mengolah image. 4. Interface untuk user. Shortcut keyboard mempunyai interface baru dimana kita dapat mengedit maupun membuat shortcut baru untuk item menu dan menghapus yang tidak kita inginkan.
4. PEMBAHASAN
4.1 Desain Global Desain global digunakan untuk mendesain sistem baru untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi manfaat dari desain global adalah memberikan gambaran sistem. Adapun gambaran tentang perancangan sistem pada penelitian ini adalah menggunakan Data Flow Diagram (DFD), Entity Rlation Diagram (ERD) dan desain-desain lainnya. 1. Diagram Konteks
Gambar 3.1 Dreamweaver
Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Dreamweaver antara lain : 1. Fasilitas edit kode. Kita dapat mengedit script secara langsung dalam tampilan kode dan kita berganti mode tampilan desain tampilan kode, maupun keduanya. 2. Desain halaman web. Tampilan layout mempercepat kita dalam mendesain web dengan menggambar kotak
Gambar 4.1. Diagram Konteks
2. Entity Relation Diagram (ERD) Pada bagian ini penulis menguraikan Etity Relation Diagram (ERD) untuk menggambarkan hubungan antar
entitas yang terjadi yang digambarkan sebagai berikut :
2. Desain Output Pelanggan Tabel 4.2. Desain Output Pelanggan
Gambar 4.2. Entity Relation Diagram
3. Use Case Diagram 3. Desain Output Pesanan Bibit Tabel 4.3. Desain Output Pesanan Bibit
Gambar 4.3. Use Case Diagram
4. Class Diagram
4. Desain Output Siswa Tabel 4.4. Desain Output Siswa
Gambar 4.4. Class Diagram
4.2 Desain terinci A. Desain Output 1.
Desain Output Pro Bibit Tabel 4.1. Desain Output Bibit
5. Desain Output Admin
4. Desain Pesanan Bibit
Tabel 4.5. Desain Output Admin
B. Desain Input 1. Desain Input Bibit Produksi
Gambar 4.8. Desain Pesanan Bibit
5. Desain Data Penjualan
Gambar 4.5. Desain Input Bibit Produksi
2. Desain Input Login
Gambar 4.9. Desain Data Pejualan
C. Desain File 1. Desain File Produksi Bibit Tabel 4.6. Desain File Pro Bibit Gambar 4.6. Desain Input Login
3. Desain Input Pelanggan
Gambar 4.7. Desain Input Pelanggan
2. Desain File Admin Tabel 4.7. Desain File Admin
5. HASIL 1. Menu Utama
Tabel 4.9. Desain File Admin
3. Desain File Pelanggan Tabel 4.9. Desain File Pelanggan
Gambar 5.1. Menu Utama
4. Desain File Pesanan Bibit
5. Desain File Penjualan Bibit Tabel 4.10. Desain File Penjualan Bibit
Menu utama merupakan induk dari menu-menu yang ada. Melalui menu utama kita dapat memasuki berbagai submenu yang akan mempermudahkan pengguna dalam memilih menu apa yang akan ditampilkan dan akan dikerjakan. Pada pembahasan ini penulis membuat dua tampilan menu utama seperti diatas. Pada menu utama user, disini user hanya bisa mengakses informasi saja. Gambar tampilan menu utama user dapat dilihat pada gambar diatas. 2. Tampilan Menu Login Admin Menu Login yaitu menu yang terdiri dari dua form yang harus diisi oleh admin agar dapat masuk ke halaman admin. Dua form tersebut yaitu form input username dan form input password. Adapun tampilan menu login admin adalah sebagai berikut :
Gambar 5.2. Menu Utama Admin
3. Tampilan Halaman Admin Halaman Admin merupakan halaman yang dapat dikelola oleh admin dalam kegiatan pengolahan informasi produksi dan distribusi benih dan akan tampil setelah admin melakukan proses login. Halaman admin ini terdiri atas beberapa menu yaitu Menu Input yang terdiri dari Input Data Produksi Bibit, Input Data Pelanggan, Input Data Pesanan Bibit, Dan Input Data Penjualan. Dan Menu Tampil Data yang terdiri dari Laporan, Tampil Data Produksi Bibit, Tampil Data Pelanggan, Tampil Data Pesanan Bibit, Dan Tampil Data Penjualan. Adapun tampilan halaman admin dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5.3. Menu Utama Admin
4. Form Input Data Pro Bibit Menu Form Input Data Produksi Bibit digunakan untuk
memasukkan data hasil produksi bibit dan memiliki dua pilihan tombol yaitu tombol Simpan dan tombol Batal. Pilih Menu Input Data Produksi Bibit, isi semua kolom inputan data kemudian klik tombol Simpan untuk menyimpan data tersebut dan klik tombol batal untuk membatalkan menyimpan data inputan. Form Input Data Produksi Bibit dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.4. Entry Data Pro Bibit
5. Form Input Data Pelanggan Menu Form Input Data Pelanggan digunakan untuk memasukkan data pelanggan dan memiliki dua pilihan tombol yaitu tombol Simpan dan tombol Batal. Untuk dapat mengakses menu ini pilih menu Input Data Pelanggan, maka form Input akan ditampilkan. Setelah itu, isi semua kolom inputan data kemudian klik tombol Simpan untuk menyimpan data tersebut dan klik tombol batal untuk membatalkan menyimpan data inputan. Form Input Data Pelanggan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.5. Entry Data Pelanggan
6. Input Data Pesanan Bibit Menu Form Input Data Pesanan Bibit digunakan untuk memasukkan data pesanan yang memiliki dua pilihan tombol yaitu tombol Simpan dan tombol Batal. Untuk dapat mengakses menu ini pilih menu Input Data Pesanan Bibit, maka form Input akan ditampilkan. Setelah itu, isi semua kolom inputan data kemudian klik tombol Simpan untuk menyimpan data tersebut dan klik tombol batal untuk membatalkan menyimpan data inputan. Form Input Data Pesanan Bibit dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.6. Entry Data Pesanan Bibit
7. Form Input Data Penjualan Menu Form Input Data Penjualan digunakan untuk memasukkan data penjualan
bibit. Menu Form Input ini memiliki dua pilihan tombol yaitu tombol Simpan dan tombol Batal. Untuk dapat mengakses menu ini pilih menu Input Data Penjualan, maka form Input akan ditampilkan. Setelah itu, isi semua kolom inputkan data dan klik tombol Simpan untuk menyimpan data tersebut dan klik tombol batal untuk membatalkan menyimpan data aninputan. Form Input Data Penjualan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.7. Form Input Data Penjualan
8. Form Tampil Data Produksi Bibit Form Tampil Data Produksi Bibit digunakan untuk menampilkan data produksi bibit yang telah diinputkan, terdapat dua pilihan tombol yaitu Edit untuk mengubah data dan tombol Delete untuk menghapus data. Untuk dapat mengakses Form Tampil Data Produksi Bibit, klik “Data Produksi Bibit” dari menu Buka File dan hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.8. Form Tampil Data Produksi Bibit
9. Form Tampil Data Pelanggan Form Tampil Data Pelanggan digunakan untuk menampilkan data pelanggan yang telah diinputkan, terdapat dua pilihan tombol yaitu Edit untuk mengubah data dan tombol Delete untuk menghapus data. Untuk dapat mengakses Form Tampil Data Pelanggan, klik “Data Pelanggan” dari menu Buka File maka hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.9. Form
Gambar 5.10. Form Tampil Data Pesanan Bibit
12. Form Tampil Data Penjualan Form Tampil Data Penjualan Bibit digunakan untuk menampilkan data penjualan bibit yang telah diinputkan, pada form ini terdapat tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus data yang telah tersimpan. Untuk dapat mengakses Form ini , klik “Data Penjualan” dari menu buka file maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tampil Data Pelanggan
10. Form Tampil Data Pesanan Bibit
Form Tampil Data Pesanan Bibit digunakan untuk menampilkan data pesanan bibit dari pelanggan yang telah diinputkan, terdapat dua pilihan tombol yaitu Edit untuk mengubah data dan tombol Delete untuk menghapus data. Untuk dapat mengakses Form Tampil Data Pesanan Bibit, klik “Data Pesanan” dari menu Buka File maka hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 5.11. Form Tampil Data Penjualan
6. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai mengenai Rancangan dan sistem SIMPADI Bibit Benih, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1. Rancangan sistem Simpadi Benih Komoditi Pertanian di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai dirancang dengan desain global yang meliputi Data Flow diagram (DFD), Entity Relation Diagram
(ERD) serta Unified Modeling Language (UML). Dan desain terinci meliputi Desain Output, Desain Input, serta Desain file. 2. Sistem simpadi Benih Komoditi Pertanian di Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai yang dibangun berupa program komputerisasi yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database-nya. Dan dengan sistem yang baru ini diharapkan mampu meningkatkan keefektifan dan keefisienan proses penyampaian informasi serta pengolahan data produksi dan distribusi bibit pada Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai. 6.2. Saran Setelah melihat kesimpulan di atas maka penyusun dalam hal ini mngajukan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu dalam kelancaran dan penerapan sistem yang baru. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Agar penerapan SIMPADI (Sistem Informasi Produksi Dan Distribusi) Benih Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai dapat berjalan dengan baik, hendaknya diciptakan suatu sistem kerja yang teratur sesuai dengan bagian masing-masing. 2. Untuk memperlancar pelaksanaan sistem baru yang diusulkan sebaiknya pihak Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai melakukan pelatihan terhadap karyawan yang bekerja dibagian terkait terlebih dahulu sebelum menerapkan sistem baru ini agar bisa menjalankan sistem ini dengan semaksimal mungkin serta dapat saling mendukung satu bagian ke bagian yang lain.
3. Diharapkan selalu memperbarui sistem yang ada setiap beberapa periode kedepan agar sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan utama dari sistem tersebut. Dengan dibuatnya Rancangan dan sistem SIMPADI Benih pada Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura Jarai diharapkan proses informasi produksi dan distribusi bibit benih akan lebih baik daripada sebelumnya.