RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN PRODUK DAGING SAPI DI PT.X SIDANG TUGAS AKHIR Nama Nrp Dosen Pembimbing
: Anissa Putri Harwiyani : 2510100016 : Iwan Vanany, S.T.,M.T.,PhD 1
OUTLINE 1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA 3. METODOLOGI 4. PENGUMPULAN DATA 5. PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI 6. UJI COBA DAN VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI 7. KESIMPULAN
2
1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Peternakan
Penggemukan
PT.X
Pemotongan
Penjualan 3
1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
DEMAND
Konsumsi daging sapi urutan ke-2 Sumber : Menteri pertanian(2013)
QUALITY Sumber : Thakur & Hurburgh (2009)
SISTEM PENELUSURAN Syarat Ekspor HACCP ! FDA !
ISU FOOD Kebersihan, sanitasi kontaminasi SAFETY Sapi gelonggongan Daging Oplosan Penyakit sapi
Sumber : Menteri perekonomian Indonesia (2011)
ISO 22005 (2007)
PT.X ??
Membantu Organisasi beroperasi dalam suatu rantai pasok pangan/pakan untuk mencapai sasaran hasil identifikasi Sumber :www.iso.org
4
1. PENDAHULUAN
Meminimali -sir tindak pencurian
LATAR BELAKANG
Pertukaran Informasi
Penelusuran food safety
Mengapa traceability daging sapi penting?
Akurasi data
Menghubungkan produk akhir & bahan baku
Mencegah pencampur an bahan baku
Meningkatkan pengawasan proses
Mempermu -dah audit mutu
Sumber : Moe(1998)
5
1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penelitian Sistem Penelusuran Daging Sapi yang Telah ada Peneliti
Negara
Kegunaan
Kekurangan
Sahanan et al (2009)
Irlandia
Feng et al (2012)
Cina
Mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait dengan adanya isu mengenai kualitas daging sapi Cina
Identifikasi dilakukan hanya bebasis kualitas dan belum terdapat implementasi berupa perangkat lunak yang mendukung
Arana et al (2002)
Spanyol
Memenuhi standar sertifikasi untuk identifikasi daging sapi
Penelitian hanya berupa konsep dan belum terdapat implementasi berupa perangkat lunak
Mengidentifikasi Identifikasi penelusuran sapi penelusurusan sapi mulai dari hanya sampai pada tahap RPH peternakan hingga rumah dan belum pada hasil potong hewan (RPH) pemotongan sapi
6
1. PENDAHULUAN
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana merancang suatu sistem penelusuran produk daging sapi di PT.X. 2. Bagaimana membuat perangkat lunak untuk sistem penelusuran daging sapi
7
1. PENDAHULUAN
TUJUAN
1
Untuk membangun suatu sistem penelusuran daging sapi dengan menggunakan teknologi sistem barcode
2
Membuat perangkat lunak untuk sistem penelusuran daging sapi
8
1. PENDAHULUAN
PT.X
PELAKU RANTAI PASOK
PEMERINTAH
MANFAAT
- Menunjang sistem food safety - Memenuhi persyaratan ekspor - [Peternak] : Meminimalisir tindak pencurian, informasi asal usul sapi dan penerima sapi -[Pemotong] : informasi asal-usul sapi, kualitas sapi dan penerima sapi -[konsumen] : pelacakan informasi kualitas daging sapi
Dapat meningkatkan food safety nasional 9
1. PENDAHULUAN
LINGKUP & BATASAN PENELITIAN
LINGKUP Sistem pendukung pada rancangan perangkat lunak hanya menggunakan teknologi barcode saja tanpa barcode reader BATASAN Penelitian ini hanya sampai pada tahap pembuatan perangkat lunak sistem penelusuran daging 10
2. TINJAUAN PUSTAKA Judul Tahun Objek Metode TraceabilityPenulis Meat traceability using DNA System A. Arana, B. Soret, I. 1 markers: application to the beef 2001 Meat DNA markers Lasa, L. Alfonso industry Review Beef Traceability Penelitian Development and evaluation on a Jianying Feng a, Zetian Formative & RFID-based traceability system Fu a, Zaiqiong Wang Sebelumnya 2 summative 2012 Cattle / Beef for cattle/beef quality safety in b, Mark Xu c, evaluation China Xiaoshuan Zhang
No
3
Modeling and implementation of the Vegetable supply chain traceability system
Jinyou Hu, Xu Zhang, Liliana Mihaela Moga, Mihaela Neculita
Vegetable
2011
Molly Hesamestyna
Udang
2004
Diogo M. SouzaMonteiro and Julie A.Caswell
2012
Unified Identifikasi Titik Kritis Modelling Traceability Menggunakan Language
4
Metode Pendekatan Failure Modes Effects and Critical Analysis (FMECA) Pada Industri Pengolahan Udang Breaded Di PT Y
The Economics of Implementing Traceability inShipping Beef Supply Serial 5 Chains: Trends in Major Container Code Producing and Trading Countries
Barcode
Rantai Pasok Daging Sapi Failure Modes Effects and Criticality Analysis (FMECA)
Industri Economics Beef Pengolahan SapiComparation dan Daging
A Framework for Beef C.Shanahan, B.Kernan, Traceability from Farm to G.Ayalew, 6 2009 Slaughter using Global Standards K.McDonnell, Global Trade Teknologi : An Irish Prespective F.Butler, S.Ward
Item Number
CTQ (Critical traceability point)
Beef
Biotrack
11
3. METODOLOGI
PENGUMPULAN DATA MULAI
IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING TRACEABILITY DAGING SAPI DI PT.X PENGUMPULAN DATA MELALUI WAWANCARA DAN OBSERVASI UNIT AMATAN A
12
4. PENGUMPULAN DATA
KONDISI EKSISTING
Pembelian Sapi Registrasi Sapi Baru
Mulai
Distribusi
Seleksi Bibit Sapi
Pembiakan
Pengepakan
Pemotongan Karkas Kecil
Pemotongan Karkas Besar
Penomoran Sapi
Pengecekan Kondisi Sapi
Pemotongan Penggemukan
Selesai Pengiriman
Penjualan Sapi
ALUR AKTIVITAS PROSES BISNIS PT.X
13
3. METODOLOGI
PERANCANGAN SISTEM A PENELUSURAN DAGING SAPI
PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE
PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B
14
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PETERNAK SUPPLIER
PETERNAKAN
TEMPAT KADANG ADMIN PETERNAK PEMERIKSAAN PENGGEMUKAN
MANAJEMEN
ALIRAN BISNIS PROSES PT.X
PEMOTONG 1
TEMPAT POTONG 1
PEMOTONG 2
ADMIN PEMOTONG TEMPAT POTONG 2 1
ADMIN PEMOTONG 2
KONSUMEN
Pengecekan Karkas Besar
Penerimaan Daging Sapi
Mulai Kedatangan Sapi
Registrasi Sapi Baru
Penjualan Sapi
Mulai
Penggemukan Sapi
Data dan ID Sapi Fisik Ya sesuai ? Tidak
Pemasangan ear tag
Pengembali an Sapi
Pengecekan penambahan berat badan sapi
Pengiriman sapi ke kandang penggemukan
Pengiriman sapi ke konsumen
Pemotongan karkas kecil
Cetak Label Second Cutting
Pengiriman Daging Sapi
Cetak SSCC
Pemilihan sapi potong
PenambahanYa berat badan sesuai ? Tidak
Penerimaan Karkas Besar
Selesai Penyembelihan sapi
Penjualan sapi kepada konsumen
Cetak Ear Tag
Pengecekan Sapi
Perminta an Sapi hidup dan Daging Sapi
Pemeriksaa n fisik sapi Pengirima n Sapi
Penerimaan Sapi
Pemotongan karkas besar
Cetak Label First Cutting
Pengiriman Karkas Besar
Cetak Label SSCC
Pengiriman sapi ke pemotongan Selesai
Selesai
15
3. METODOLOGI A
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE
PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B
16
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
KONDISI EKSISTING
17
3. METODOLOGI A
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE
PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B
18
JENIS DATA YANG DIRECORD
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI Kota Asal Ternak Bangkalan Banyuwangi Bojonegoro Bondowoso Caruban Gresik Jember Jombang Kanigoro Kediri Kepanjen Kraksan
Kode 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
Kota Distribusi
Kode
Bangkalan
01
Banyuwangi Batu Blitar Bojonegoro Bondowoso Caruban Gresik Jember Jombang Kanigoro Kediri Kepanjen Kraksan
02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14
Kota Asal Ternak Lamongan Magetan Mojokerto Nganjuk Ngawi Pacitan Pamekasan Pasuruan Ponorogo Sampang Sidoarjo
Kode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
JENIS SAPI
Jenis Sapi Limosin Simental Brahman Brangus Santa Gertrudis Droughmaster
Kode 1 2 3 4 5 6
Unit
UNIT BISNIS Peternak 1 KOTA ASAL TERNAKPemotong Pemotong 2
Kota Distribusi
Kode
Ngawi Pacitan Pamekasan Pasuruan Ponorogo Probolinggo Sampang Sidoarjo Surabaya
19 20 21 22 23 24 25 26 27
15 Madiun KARKAS BESAR & Malang 16 Mojokerto KECIL 17 Nganjuk 18
Unit Bisnis Peternak 1 No Karkas Besar Peternak 2No Peternak 3 1 Kepala 1 Peternak 41 Peternak 5 Peternak 62 Peternak 7 2 Bahu Peternak 83 Peternak 9 4 Peternak 10 Peternak 115 Peternak 121 3 Punggung Peternak 132 Peternak 143 Peternak 151 Peternak 16 Peternak 172 Peternak 18 3 Pemotong 1 1 4 4 Dada-Perut Pemotong 1 25 Pemotong 1 36 Pemotong 1 47 Pemotong 1 58 Pemotong 1 6 9 Pemotong 1 7 Pemotong 1 81 Pemotong 1 92 5 Paha Pemotong 1 103 Pemotong 1 11 Pemotong 1 124 Betis
1 2
0 1 2
ID Unit Bisnis Unit Bisnis 1 Pemotong 1 13 2Karkas Kecil Pemotong 1 14 3 Pemotong 1 15 Kepala 4Blade Pemotong 1 16 5 Pemotong 1 17 6Chuck Tender Pemotong 1 18 7 Pemotong 2 1 8Chuck Neck Pemotong 2 2 9 Pemotong 2 3 Chuck Square 10 Pemotong 2 4 Chuck Roll 11 Pemotong 2 5 Short Ribs 12 Pemotong 2 6 Rib Set Pemotong 2 13 7 Cube Roll 14 Pemotong 2 8 15 Pemotong 9 Brisket Point End 2 16 Pemotong 2 10 17 Pemotong 11 Brisket Navel End 2 18 Pemotong 2 12 Striploin 19 Pemotong 2 13 Flank Steak 20 Pemotong 2 14 Tenderloin 21 15 Rump Pemotong 2 22 Pemotong 2 16 Top Sirloin 23 17 D-Rump Pemotong 2 24 Pemotong 2 18 Eye of Rump 25 Pemotong 2 19 26 20 SilyersidePemotong 2 Outside Pemotong 2 27 21 28 Pemotong 2 22 Outside Flat 29 Pemotong 2 23 Eye Round 30
KOTA TUJUAN DISTRIBUSI
6
Kode
Thick Flank Knuckle
Jumlah Unit 18 18 23 ID Unit Bisnis 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
19
3. METODOLOGI A
PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE
PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B
20
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
DESAIN BARCODE & LABEL
EARTAG SAPI
21
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
DESAIN BARCODE & LABEL
LABEL KIRIM SAPI
22
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
DESAIN BARCODE & LABEL
LABEL PEMOTONGAN KARKAS BESAR
23
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
DESAIN BARCODE & LABEL
LABEL PEMOTONGAN KARKAS KECIL (LABEL PRODUK)
24
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
DESAIN BARCODE & LABEL
LABEL PENGIRIMAN DAGING SAPI (SSCC)
25
3. METODOLOGI
PERANCANGAN SISTEM A PENELUSURAN DAGING SAPI
PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE
PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE B
26
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
Use Case
Static Diagram Class Diagram
Behaviour
Stucture
PERANCANGAN UML
Dynamic Diagram Sequence Diagram
Interaction
Menggambarkan sistem dari sisikonseptual pengguna Menggambarkan interaksi antar aktor dan Untuk mendeskripsikan model objek berdasar urutan waktu 27
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PERANCANGAN UML
USE CASE DIAGRAM
AKTOR DI LUAR SISTEM
AKTOR DI DALAM SISTEM
28
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI Class Atribut
PERANCANGAN UML CLASS DIAGRAM
Operation
29
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PERANCANGAN UML
Registrasi admin perternak
Object
: Admin Peternak
:Form Registrasi Admin
Registrasi admin peternak
Input data registrasi admin peternak
Activation Simpan data registrasi admin peternak
SEQUENCE DIAGRAM
Message
Lifeline
30
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PERANCANGAN UML
Pengiriman Sapi : Admin Peternak
: Peternak
: Manajemen
: Label Kirim Sapi
: Sapi Jual
Penggemukan sapi
Cek kesehatan sapi
Log in Input eartag sapi
Input tanggal pengiriman
Penentuan tujuan pengiriman sapi Input tujuan pengiriman sapi
Input berat badan sapi Input nomor pegawai peternak Cetak label kirim Penelusuran sapi
Log out
Pengiriman sapi
Penelusuran sapi
SEQUENCE DIAGRAM
31
3. METODOLOGI
UJI COBA DAN VERIFIKASI B
UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
KESIMPULAN DAN SARAN STOP 32
6.UJI COBA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
INTERFACE
HAK AKSES SISTEM
Admin Peternak
Admin Pemotong 1
Konsumen / Pengguna umum
Admin Pemotong 2
UJI COBA 33
UJI COBA
SKENARIO UJI COBA PERANGKAT LUNAK PT.X
SUPPLIER SAPI
PETERNAKAN
PEMOTONG 1 (KARKAS BESAR)
A
1
1
DATA SAPI
DATA PENGIRIMAN SAPI
1. JENIS SAPI: LIMOSIN KOTA ASAL: BANGKALAN TGL LAHIR: 20-NOV-2012 KESEHATAN: SEHAT JENIS KELAMIN: JANTAN BERAT AWAL: 220 KG
1. TGL DAFTAR :21-JAN-2014 BERAT AKHIR: 350 KG TGL KIRIM: 30-MAR-2014 ID PENGIRIM: 1 ID PETERNAK : 2 ASAL PETERNAKAN:1
DATA PENERIMAAN SAPI 1 TGL PENERIMAAN : 30-MAR-2014 ID PENERIMA : 1
DATA PEMOTONGAN KARKAS BESAR 1 JENIS KARKAS BESAR: 1. BAHU – 20KG 2. BETIS – 30 KG
B
DATA SAPI
2. JENIS SAPI : DROUGHMASTER KOTA ASAL: MOJOKERTO TGL LAHIR: 18-NOV-2012 KESEHATAN: SEHAT JENIS KELAMIN: JANTAN BERAT AWAL: 200.5 KG
2
DATA PENGIRIMAN SAPI 2. TGL DAFTAR :21-JAN-2014 BERAT AKHIR: 330 KG TGL KIRIM: 30-MAR-2014 ID PENGIRIM: 3 ID PETERNAK :4 ASAL PETERNAKAN : 2
ID PEMOTONG 1: 1 TGL PEMOTONGAN : 30-MAR2014 KIRIM SSCC 1 : 30-MAR-2014
PEMOTONG 2 (KARKAS KECIL)
1
KONSUMEN
SURAB AYA
DATA PENERIMAAN KARKAS BESAR 1 TGL PENERIMAAN : 31-MAR-2014 ID PENERIMA : 3
DATA PEMOTONGAN KARKAS BESAR 1. JENIS KARKAS KECIL : 1. BLADE – 2 KG 2.CHUCK TENDER – 3KG 3. CHUCK NECK – 5 KG 4. CHUCK SQUARE – 6 KG 5. CHUCK ROLL – 4 KG
JEMBE R
2. JENIS KARKAS KECIL : 1. THICK FLANK -17 KG 2. KNUCKLE – 13 KG
ID PEMOTONG 2 : 1 TGL PEMOTONGAN : 31-MAR-2014 KIRIM SSCC 2: 31-MAR-2013
34
UJI COBA
OUTPUT UJI COBA PERANGKAT LUNAK
35
UJI COBA
OUTPUT UJI COBA PERANGKAT LUNAK
PENELUSURAN LABEL PENELUSURAN SSCC 1 SECOND CUTTING
PENELUSURAN SSCC 2
36
3. METODOLOGI
UJI COBA DAN VERIFIKASI B
UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
KESIMPULAN DAN SARAN STOP 37
6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI KESESUAIAN PROGRAM • PAKAR & USER
Kelebihan • Sesuai dengan proses bisnis • Memudahkan penelusuran untuk pihak pelaku bisnis dan konsumen • Lebih cepat dan akurat
ANALISA KUISIONER VERIFIKASI KEMANFAATAN DAN KEGUNAAN • PAKAR & USER
Kekurangan • Perlu penyederhanaan ID • Belum banyak diterapkan Konsep one to many • Masih butuh pelatihan dan penyuluhan 38
6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
BENEFITS & COST ANALYSIS
Referensi : (Sparling dan Sterling, 2004)
39
6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
BENEFITS & COST ANALYSIS
40
6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
BENEFITS & COST ANALYSIS
41
6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
BENEFITS & COST ANALYSIS
Perubahan Suku Bunga
HASIL B/C TIDAK TERLALU SENSITIF TERHADAP PERUBAHAN SUKU BUNGA 42
6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
BENEFITS & COST ANALYSIS
Perubahan Prosentase Pengurangan Labor Cost
HASIL B/C TIDAK TERLALU SENSITIF TERHADAP PERUBAHAN PROSENTASE PENURUNAN LABOR COST 43
6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
BENEFITS & COST ANALYSIS
Perubahan Prosentase Kenaikan Demand
HASIL B/C CUKUP SENSITIF TERHADAP PERUBAHAN PROSENTASE KENAIKAN DEMAND 44
3. METODOLOGI
KESIMPULAN DAN SARAN B
UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
KESIMPULAN DAN SARAN STOP 45
7. KESIMPULAN
1
2
PT.X membutuhkan sistem penelusuran yang integratif dalam proses bisnisnya untuk mendukung food safety. Benefits yang akan didapatkan PT.X dari implementasi sistem penelusuran daging sapi ini ialah terdiri dari reduce backward transportation, reduce labor cost, dan increase
customer satisfication . 46
7. KESIMPULAN
3
Sistem Traceability yang baik ditunjang oleh perancangan perangkat lunak, dan pengkodean barcode yang baik
47
3. METODOLOGI
KESIMPULAN DAN SARAN B
UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
KESIMPULAN STOP 48
5. DAFTAR PUSTAKA Arana, A., Soret, B., Alfonso, L., & Lasa, I. (2001). Meat Traceability Using DNA Markers Application to The Beef Industry Quality Safety in China : Application to The Beef Industry Quality Safety in China. Meat Science , 367-373. Azis, F. M. (2013). Object Oriented Programming Php 5. Elex Media Komputindo. Berg, L. (2004). Trust In Food in The Age of Mad Cow Disease: A Comparative Study of Consumer's Evaluation of Food Safety in Beligium, Britain and Norway. Fowler, M. (2004). UML Distilled-Third Edition, A Brief Guide to The Standrad Object Modelling Language. Boston: Person Education. GS1. (2005). Beef Traceability with GS1 Standards. Ireland. Guntoro, S. (2012). Membudidayakan Sapi Bali. Yogyakarta: Kanisius. Han, K. C., Hodgson, A., Weston, R. H., & Lee, K. H. (2003). The Complementary use of IDEF and UML modelling approaches. Computer Industry Journal 50 , 35-56. Jianying, F., Zetian, F., Zaiqiong, W., Mark, X., & Xiaoshuan, Z. (2013). Development and Evaluation on An RFID-Based Traceability System for Cattle/Beef Quality Safety in Chine. Food Control 31 , 314-325. Kim, C. H., Weston, R. H., Hodgson, A., & Lee, K. H. (2003). The Complementary Use of IDEF and UML 49 Modelling Approaches . Computers in Industry 50 , 35-56.
5. DAFTAR PUSTAKA McMeekin, T., Baranyi, J., Bowman, J., Dalgaard, P., Kirk, M., Ross, T., et al. (2006). Information Systems in Food Safety Management. Int. J. Food Microbiol 112(3) , 181-194. Meuwissen, A., Velthuis, Hogeveen, H., & Huirne, R. (2003). Traceability and Certification in Meat Supply Chain. Agribusiness 21(2) , 167-181. Moe, T. (1998). Prespective on Food Manufacture. Trends in Food Science and Food Technology 9 , 211-214. Munawarman. (2005). Pemodelan Visual dengan UML-Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Porto, S., C, A., & Cascone, G. (2011). Developing Integrated Computer-Based Information Systems for Certified Plant Traceability . Biosystem Engineering 109(2) , 120-129. Regattieri, A., Gamberi, M., & Manzini, R. (2007). Traceability of Food Products : General Framework and Experimental Evidence. Journal of Food Engineering Vol 81 , 347-356. Robb, J. G., & Rosa, E. L. (2004). Some Issues Related to Beef Traceability : Transforming Cattle Into Beef in The United States. Western Extension Marketing Committe Fact Sheet, WEMC FS#7-04 . Ross, S. (2004). Ensuring Food Safety and Brand Protection Through Supply Chain Traceability. Sahin, E., Dallery, Y., & Gershwin, S. (2002). Performance Evaluation of A Traceability System. IEE Int. Conf. Systems Man Cybernetics .
50
5. DAFTAR PUSTAKA Schroder, U. (2008). Challenges in The Traceability of Seafood. J. of Consumer Protection and Food Safety 3. 45-48. Shanahan, C., Kernan, B., Ayalew, G., McDonnell, K., Buttler, F., & Ward, S. (2009). A Framework for Beef Traceability from Fram to Slaughter Using Global Standards: An Irish Prespective. Journal of Computer and Electronics in Agliculture 66 , 62-69. Sparling, D., & Sterling, B. (2004). Food Traceability : Understanding Business Value. RCM Technologies Canada. Stanford, K., Stitt, J., Kellar, J., & McAllister, T. (2001). Traceability in Cattle and Small Ruminants in Canada. Rev. Sci. Technol. Epiz.20(2). 510-522. Storoy, J., Thakur, M., & Olsen, P. (2012). The Tracefood Framework-Principles and Guidelines for Implementing Traceability in Food Value Chains. Journal of Food Engineering 115 , 41-48. Thakur, M., & Hurburgh, C. S. (2009). Framework for Implementing Traceability System in The Bulk Grain Supply Chain. Food Engineering 95 , 617-626. Unnonimous. (2012). Survei Karkas Sapi Potong dan Kerbau Tahun 2012 - Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian [online] http://pusdatin.deptan.go.id. 51
5. DAFTAR PUSTAKA
Van, W. L., Verbeke, W., Kugler, J. O., & Scholderer, J. (2011). Agliculture and Food Science. Food Control , 1776-1784. Verbeke, W., Van, W. L., De Barcellos, M. D., Kugler, J. O., Hocquette, J. F., & Ueland. (2010). European Beef Consumer's Interest in A Beef Eating Quality Guarantee : Insights from A Qualitative Study in Four EU Countries. Wilson, T., & W.R, C. (1998). Food Safety and Traceability in the Agricultural Supply Chain: Using Internet to Deliver Traceability. Supply Chain Management 3(3) , 127-133. Zhang, X., Mihaela, L., & Neculita, M. (2012). Modelling and Implementation of the Vegetable Supply Chain Traceability System. Food Control, doi : 10.1016/j.foodcont.2012.06.037 . Zhang, X., Zhang, J., Feng, L., Zetian, F., & Weisong, M. (2010). Strenghts and Limitations of Traceability Systems in Agrofood, China. Food Control 21 , 825-829. 52
LAMPIRAN
53
TERIMA KASIH
54
PHP & MySql PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. File contoh1.php:
Contoh Sederhana Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com
55
PHP & MySql Dalam bahasa SQL pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi terdiri dari baris (row atau record) dan kolom(column atau field). Sedangkan dalam sebuah database dapat terdiri dari beberapa table. Beberapa tipe data dalam MySQL yang sering dipakai:
Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com
56
Kelebihan dan Kelemahan PHP
Kelebihan
• merupakan bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya • Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimanadimana, misal apache, Xitami,dsb • Pengembangan lebih mudah • PHP adalah bahasa scripting yang [aling mudah karena memiliki referensi yang banyak • PHP merupakan bahasa yang open source
• Tidak ideal untuk pengembangan skala besar • Tidak memiliki sistem pemrograman berorientasi onjek yang sesunggguhnya Kelemahan • Tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logik yang baik Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com
57
Kelebihan dan Kelemahan MySql
Kelebihan
• • • • • • • • • • •
Kelemahan
Source MySql dapat diperoleh dengan mudah dan gratis Sintaks lebih mudah dipahami dan tidak rumit Pengaksesan database sapat dilakukan dengan mudah MySql merupakan program yang mutithreadded Didukung program-program umum seperti C,C++,Java, PHP Bekerja pada berbagai platform Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database Memiliki sistem sekuriti dengan verifikasi host Mendukung ODBC unuk sistem operasi windows Mendukung ODBC untuk sistem operasi windows Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau variasi
• Kurang mensupport dengan bahasa pemrograman viual • Data yang ditangani tidak begitu besar • Program hanya dapat dirunning di windows • Tidak praktis apabila diterapkan pada jaringan komputer • Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja dalam server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan konsep Technology 58 Cluster Server
Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com
Peraturan FDA untuk mengirimkan Makanan ke AS Contoh-contoh komoditas yang dianggap FDA sebagai makanan yaitu: Suplemen makanan dan bumbu-bumbu makanan Makanan bayi Minuman termasuk minuman beralkohol dan minuman botol Buah-buahan dan sayur-sayuran Ikan dan makanan laut Produk olahan Komoditas mentah yang digunakan sebagai makanan atau komponen makanan Makanan kalengan dan yang dibekukan Makanan dari binatang hidup Roti, makanan ringan, permen dan permen karet Makanan hewan dan makanan untuk hewan peliharaan
59
Peraturan FDA untuk mengirimkan Makanan ke AS Elemen berikut ini harus dicantumkan pada faktur pengiriman dan sudah tersedia pada saat barang kiriman dijemput. - Identifikasi pada tiap komponen makanan, termasuk nama makanan yang umum beredar di pasaran, gambaran jumlah item yang dicantumkan pada ukuran kemasan terkecil, dan lot atau nomor kode atau nomor identifikasi. -deskripsi masing-masing item makanan yang akan dikirim dalam Bahasa Inggris -Lengkapi nama dan alamat manufaktur dan nomor registrasi FDA -Negara tempat produksi produk tersebut -Nama dan alamat lengkap pengirim dan nomor registrasi FDA mereka -Lengkapi nama dan alamat importer, pembeli atau penerima utama dan nomor registrasi FDA mereka 60 Sumber : Public Health Security and Bio-terrorism Preparedness and Response Act of 2002
GTIN adalah salah satu bentuk struktur penomoran yang dibuat oleh GS1,
dan digunakan untuk mengindentifikasi barang niaga, yang berupa produk atau service yang memiliki harga, dipesan, atau ditagihkan pada suatu titik supply chain.
SSCC digunakan untuk mengidentifikasi unit logistik secara individual
61
Copyright 2002-2013 RFID Journal LLC (http://www.rfidjournal.com) 62
KENAPA UML ?? Sebuah visual language untuk spesifying, constructing, and documenting the artifacts of system Sebuah Syntax, alat, bahasa yang digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan pendekatan object oriented
Pendekatan yang menitik beratkan pada konsep pembangunan dari rangkaian objek individu Mudah di implementasikan, dan di kembangkan Satu-satunya bahasa yang digunakan secara luas oleh industri
63
TINJAUAN PUSTAKA Traceability system adalah suatu sistem penelusuran pada manajemen logistik yang efektif untuk mengetahui aliran produksi suatu barang untuk menyelesaikan permasalahan kualitas (Zhang et al, 2010).
(Sumber : Azis,2003)
Flowchart Supply chain Ternak Sapi di Jawa Timur (MB-IPB.2012)
64
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PERANCANGAN UML
USE CASE DIAGRAM • Berisi tujuan akhir • Kombinasi kata kerja dan benda • Tidak dapat diinisiasi oleh dirinya sendiri
Actor
• Kata benda • Menginisiasi use case • Dapat berinteraksi dengan beberapa use case
65
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PERANCANGAN UML
Pemotongan sapi dan karkas besar : Pemotong 1
: Manajemen
: Admin Pemotong 1
: Label First Cutting
: Label SSCC 1
Penerimaan label kirim
Log in
SEQUENCE DIAGRAM
Cek label kirim
Input tanggal penerimaan sapi Input ID penerima sapi Pemotongan sapi
Pemotongan karkas besar
Input tanggal pemotongan sapi Input ID pemotong 1 Input bagian karkas besar
Penimbangan berat karkas besar
Input berat karkas besar
Input tanggal kirim ke pemotong 2 Input ID pengirim ke pemotong 2 Penentuan tujuan pengiriman karkas besar Input tujuan pengiriman karkas besar Cetak label first cutting Cetak label SSCC 1 Penelusuran daging sapi
Log out
Pengiriman karkas besar
Penelusuran daging sapi
66
5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI
PERANCANGAN UML
Pemotongan Karkas Kecil : Pemotong 2
: Manajemen
: Admin Pemotong 2
: Label Second Cutting
: Label SSCC 2
Penerimaan label first cutting
Log in
SEQUENCE DIAGRAM
Cek label first cutting
Input tanggal penerimaan karkas besar
Input ID penerima karkas besar Pemotongan karkas kecil
Input tanggal pemotongan karkas kecil
Input ID pemotong 2 Input bagian karkas kecil
Penimbangan berat karkas kecil
Input berat karkas kecil
Input tanggal kirim ke konsumen
Input ID pengirim ke konsumen Penentuan tujuan pengiriman karkas kecil Input tujuan pengiriman karkas kecil Cetak label second cutting Cetak label SSCC 2
Penelusuran daging sapi
Log out
Pengepakan karkas kecil
Pengiriman karkas kecil
Penelusuran daging sapi
67
KEBUTUHAN UNIT PERALATAN PENUNJANG
68
TAHAPAN PERHITUNGAN B/C
Kebutuhan Peralatan Penunjang
Biaya Investasi Total
Total Benefits
Benefit Cost Ratio
Sensitivity Analysis
69
PERHITUNGAN BACKWARD TRANSPORTATION
70