1 RANCANG BANGUN SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE PADA PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES SKRIPSI Disusun Oleh: NASRULLAH NIM: JURUSAN SISTEM INFORMASI ...
RANCANG BANGUN SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE PADA PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES SKRIPSI
Disusun Oleh: NASRULLAH NIM: 106093003117
JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M. / 1435 H. i
RANCANG BANGUN SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE PADA PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: NASRULLAH 106093003117
JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1435 H
iii
iii
PENGESAHAN UJIAN Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE PADA PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES” yang dibuat oleh Nasrullah (106093003117) telah diuji dan dinyatakan lulus dalam siding Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universita Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari rabu, 10 Juli 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui, Dosen Penguji I
Dosen Penguji II
Zulfiandri, MMSI NIP 19700130 200501 1 003
Qurrotul Aini, MT NIP 19730325 200901 2 001
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP 19680117 200112 1 001
Zainuddin Bey Fananie, M.Sc NIP .-
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua Jurusan Sistem Informasi
DR. Agus Salim, M.Si NIP 19720816 199903 1 003
Zulfiandri, MMSI NIP 19700130 200501 1 003
v
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juni 2013
Nasrullah 106093003117
v
ABSTRAK Nasrullah (106093003117), Rancang Bangun Sistem Inventory Management Open Store Pada PT. Bakrie Pipe Industries. Dibawah bimbingan Syopiansyah Jaya Putra dan Zainuddin Bey Fananie. PT. Bakrie Pipe Industries Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufakturing pipa. Karena begitu banyaknya jumlah yang diproduksi oleh PT. Bakrie Pipe Industries, pencatatan data pipa pun begitu kompleks. Belum lagi mengenai data penerimaan dan pengiriman produk jadi (Finishing) di dalam inventory open store. Saat ini sistem yang berjalan masih menggunakan program atau software yang belum terintegrasi dengan software lainnya, seperti menggunakan microsoft office dengan database menggunakan Microsoft excel sebagai penyimpan data dan kelemahannya seperti memerlukan waktu yang cukup lama untuk pengiriman surat perintah kerja, penyusunan laporan yang masih manual menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat dan belum mampu menunjang segala kebutuhan yang diinginkan perusahaan. Dari permasalahan tersebut penulis merancang dan membuat sebuah sistem inventory management open store sebagai alat untuk memudahkan karyawan dalam hal pencatatan data pipa masuk atau keluar, dan memudahkan manager untuk melihat laporan yang ada dalam open store yang berhubungan tentang pipa masuk ataupun keluar. Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Rapid Application Development (RAD) dari tahap scope definiton hingga tahap contruction & esting. Alat perancang yang digunakan adalah Unified Modelling language. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemprograman, dan MySQL sebagai database. Penelitian ini menghasilkan Sistem Inventory Management Open Store PT. Bakrie Pipe Industries untuk mempermudah karyawan dalam pengolahan data pipa didalam Open Store, baik berupa data pipa yang masuk ataupun keluar dari Open Store serta data Pembeli.
Kata Kunci : Sistem Inventory Management, open store, RAD (Rapid Application Development), PHP, MySql, Bakrie Pipe Industries. V Bab + xxv Halaman + 171 Halaman + 5 Simbol + 36 Tabel +54 Gambar + Daftar Pustaka + Lampiran Pustaka Acuan : (24, Tahun 1981 – 2010)
vii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Ridha dan Ijin- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Rancangan Bangun Sistem Inventory Management Open Store pada PT. Bakrie Pipe Industries” Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan baik segi moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Zulfiandri MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak sekali membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Zainuddin Bey Fananie M. Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak sekali membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi. 5. Bapak Riyadi Teguh M. Selaku Supervisor pada bagian Open Store memberikan arahan dan informasi yang penulis butuhkan dalam pembuatan sistem ini.
vii
6. Bpk. Rizki dan Bpk. Maulana selaku HRD PT. Bakrie Pipe Industries yang sudah membantu penulis dalam mengumpulkan data – data tentang perusahaan. 7. Almarhumah Enyak dan juga babeh yang kpingin banget lihat saya wisuda , kakak dan keponakan – keponakanku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi. 8. Seseorang yang spesial (Zamiroh, SE) yang selalu mengingatkanku agar lebih cepat dalam menyelesaikan skripsi dan sabar dalam menunggu gelar sarjanaku. 9. Sahabat- Sahabatku, Irwan, Hadadi, Anis, Hilman terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya, dan sabat- sahabat lainnya yang terlalu bnayak penulis bila disebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan banyak terima kasih. 10. Teruntuk Irwan dan Hilman yang telah banyak membantu dan memberikan masukan – masukan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. 11. Teman – teman seperjuangan SIC serta SIK 2006. Terima kasih untuk semua kenangan terindahnya. 12. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis mngharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusun skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
ix
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama kawan – kawan Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.
Jakarta, Juni 2013
NASRULLAH NIM :106093003117
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. ii Lembar Pengesahan Pembimbing ................................................................................ iii Lembar Pengesahan Ujian ........................................................................................... iv Lembar Pernyataan ..................................................................................................... v Abstrak ........................................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii DAFTAR ISI .............................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvi DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xix DAFTAR SIMBOL .................................................................................................... xxi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4 1.6 Metode Penelitian ..................................................................................... 5 1.7 Sistematika Penelitian ............................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 9 2.1 Pengertian Rancang Bangun .................................................................... 9 2.2 Data........................................................................................................... 9
xi
2.3 Sistem Informasi ...................................................................................... 11 2.3.1 Sistem ............................................................................................. 11 2.3.1.1 Pengertian Sistem ................................................................ 11 2.3.1.2 Karakteristik Sistem ........................................................... 11 2.3.1.3 Klasifikasi Sistem ............................................................... 14 2.3.2 Informasi ......................................................................................... 15 2.3.2.1 Pengertian Informasi .......................................................... 15 2.3.2.2 Nilai dan kualitas Informasi ............................................... 16 2.3.3 Sistem Informasi ............................................................................. 19 2.3.3.1 Pengertian Sistem Informasi................................................ 19 2.3.3.2 Komponen Sistem Informasi ............................................... 19 2.3.3.3 Jenis Sistem Informasi ......................................................... 21 2.4 Manajemen .............................................................................................. 22 2.4.1 Pengertian Manajemen .................................................................. 22 2.4.2 Bentuk Kegiatan Manajemen ......................................................... 22 2.5 Persediaan (Inventory) ............................................................................. 23 2.5.1 Pengertian Persediaan .................................................................... 23 2.5.2 Fungi Persediaan ............................................................................ 24 2.5.3 Klasifikasi Barang Persediaan ....................................................... 25 2.5.4 Anjuran Persediaan dalam Islam.................................................... 28 2.6 Manajemen Persediaan (Inventory Management) ................................... 33 2.6.1 Pengertian Manajemen Persediaan ............................................... 33 2.6.2 Prinsip Manajemen Persediaan ...................................................... 34
xi
2.6.3 Pembagian Jenis Barang ............................................................... 36 2.6.4 Beberapa Hambatan Manajemen Persediaan ................................ 39 2.7 Database .................................................................................................. 42 2.7.1 Konsep Sistem Database .............................................................. 42 2.7.2Pengertian Sistem Database ........................................................... 43 2.7.3 Database Management System (DBMS) ...................................... 44 2.8 Website ................................................................................................... 45 2.8.1 Pengertian Website ......................................................................... 46 2.8.1.1 Web Statis ................................................................................... 46 2.8.1.2 Web Dinamis .............................................................................. 46 2.9 Jaringan Komputer .................................................................................. 47 2.9.1 Pengertian Jaringan Kompter ........................................................ 47 2.10 Metodologi Penelitian ............................................................................ 48 2.10.1 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 48 2.10.1.1 Studi Pustaka ................................................................ 48 2.10.1.2 Studi Lapangan ............................................................. 48 2.10.1.3 Studi Literatur Sejenis .................................................. 50 2.11 Metode Pengembangan Sistem............................................................... 50 2.11.1 Rapid Application Develompment (RAD) ................................... 50 2.11.1.1 Keunggulan RAD .......................................................... 51 2.11.1.2 Alur Proses Pengembangan Sistem .............................. 52 2.11.2 UML ............................................................................................. 53 2.12 Perangkat Lunak Yang digunakan.......................................................... 62
xiii
2.12.1 Pemprograman PHP (Hypertext Preprocessor) ........................ 62 2.12.2 MySQL ....................................................................................... 65 2.12.3 Apache ........................................................................................ 66 2.12.4 Adobe Dreamweaver CS4 ......................................................... 67 2.12.5 Adobe Photoshop CS .................................................................. 67 2.12.6 Browser....................................................................................... 67 2.13 Pengujian ................................................................................................ 68 2.14 Literatur Sejenis ..................................................................................... 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 74 3.1 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 74 3.1.1 Studi Pustaka .................................................................................. 74 3.1.2 Studi Lapangan .............................................................................. 74 3.1.3 Wawancara ..................................................................................... 75 3.1.4 Studi Literatur Sejenis.................................................................... 76 3.2 Metodologi Pengembangan Sistem ........................................................ 76 3.2.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) ................................ 77 3.2.3 Analisis Sistem (Analysis) ............................................................. 77 3.2.4 Perancangan Sistem (Design) ........................................................ 78 3.2.5 Implementasi Sistem ( Construction & Testing) ........................... 79 3.2.5.1 Pemrograman .................................................................... 79 3.2.5.2 Pengujian ........................................................................... 79 3.3 Kerangka Penelitian ................................................................................ 79 BAB IV SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE ...................... 81
xiii
4.1 Sekilas Tentang Perusahaan .................................................................... 81 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 81 4.1.2 Logo Perusahaan ........................................................................... 82 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan .............................................................. 83 4.1.4 Struktur Organisasi ........................................................................ 84 4.1.4.1 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager ................... 85 4.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) .......................................... 87 4.3 Analisi Sistem ( Analysis) ...................................................................... 88 4.3.1 Kelemahan Sistem yang Berjalan ................................................. 88 4.3.1.2 Analisis Sistem Usulan ..................................................... 92 4.4 Perancangan Sisem (Design) .................................................................. 97 4.4.1 Use Case Diagram ......................................................................... 97 4.4.1.1 Identifikasi Use Case ......................................................... 98 4.4.2 Use Case Scenario ......................................................................... 101 4.4.2.1 Use Case Scenario login ................................................. 102 4.4.2.2 Use Case Scenario manage user..................................... 103 4.4.2.3 Use Case Scenario input work order .............................. 104 4.4.2.4 Use Case Scenario input data pembeli ........................... 106 4.4.2.5 Use Case Scenario input pipa masuk.............................. 107 4.4.2.6 Use Case Scenario input pipa keluar .............................. 109 4.4.2.7 Use Case Scenario input reproduksi pipa ....................... 110 4.4.2.8 Use Case Scenario laporan pipa masuk .......................... 112 4.4.2.9 Use Case Scenario laporan data pembeli........................ 113
xv
4.4.2.10 Use Case Scenario laporan reproduksi pipa ................. 114 4.4.2.11 Use Case Scenario laporan pipa keluar ........................ 116 4.4.2.12 Use Case Scenario laporan work order ........................ 117 4.4.2.13 Use Case Scenario laporan stok pipa............................ 118 4.4.2.14 Use Case Scenario cek barang ...................................... 119 4.4.2.15 Use Case Scenario logout ............................................. 120 4.4.3 Activity Diagram ............................................................................ 121 4.4.4 Sequence Diagram.......................................................................... 135 4.4.5 Class Diagram ................................................................................ 145 4.4.6 Tabel Database .............................................................................. 146 4.4.7 Interface Design ............................................................................. 153 4.5 Implementation System ........................................................................... 162 4.6 Pengujian System ................................................................................... 163 4.6.1 Uji Coba User admin _ OS ............................................................ 163 4.6.2 Uji coba user manager .................................................................. 165 4.6.3 Uji coba user Tallyman ................................................................. 167 4.6.4 Uji coba user marketing ................................................................. 169 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 170 5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 170 5.2 Saran ........................................................................................................ 171 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pemprosesan Data ....................................................................................10 Gambar 2.2 Strategi Rapid Application Development ................................................. 51 Gambar 2.3 Use Case Model ....................................................................................... 57 Gambar 2.4 Activity Diagram ....................................................................................... 59 Gambar 2.5 Sequence Diagram .................................................................................... 60 Gambar 2.6 Class Diagram ......................................................................................... 61 Gambar 2.7 Model 4 + 1 View ...................................................................................... 62 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .................................................................................. 80 Gambar 4.1 Logo Perusahaan ....................................................................................... 83 Gambar 4.2 Struktur Organisasi pada PT. Bakrie Pipe Industries ............................... 84 Gambar 4.3 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager .......................................... 85 Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang sedang berjalan ............ 91 Gambar 4.5 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang diusulkan ..................... 93 Gambar 4.6 Use Case Sistem Inventory Management Open Store ............................. 101 Gambar 4.7 Activity diagram untuk login..................................................................... 122 Gambar 4.8 Activity diagram untuk manage user ........................................................ 123 Gambar 4.9 Activity diagram untuk input work order ................................................. 124 Gambar 4.10 Activity diagram untuk input data pembeli ........................................... 125 Gambar 4.11 Activity diagram untuk input data pipa masuk ...................................... 126 Gambar 4.12 Activity diagram untuk input data pipa keluar ....................................... 128 Gambar 4.13 Activity diagram untuk input data reproduksi pipa ............................... 129
xvii
Gambar 4.14 Activity diagram untuk laporan pipa masuk .......................................... 130 Gambar 4.15 Activity diagram untuk laporan data pembeli ........................................ 130 Gambar 4.16 Actiity diagram untuk laporan reproduksi pipa ...................................... 131 Gambar 4.17 Activity diagram untuk laporan pipa keluar ........................................... 132 Gambar 4.18 Activity diargam untuk laporan work order ........................................... 133 Gambar 4.19 Activity diagram untuk laporan stok pipa .............................................. 134 Gambar 4.20 Activity diagram untuk logout ................................................................ 135 Gambar 4.21 Sequential diagram login ....................................................................... 136 Gambar 4.22 Sequential diagram input work order .................................................... 136 Gambar 4.23 Sequential diagram input data pembeli ................................................. 137 Gambar 4.24 Sequential diagram input pipa masuk dan keluar .................................. 138 Gambar 4.25 Sequential diagram input reproduksi pipa ............................................. 139 Gambar 4.26 Sequential diagram laporan pipa masuk dan keluar ............................... 140 Gambar 4.27 Sequential diagram laporan data pembeli .............................................. 141 Gambar 4.28 Sequential diagram laporan reproduksi pipa ........................................ 142 Gambar 4.29 Sequential diagram laporan work order ................................................ 143 Gambar 4.30 Sequential diagram laporan stok ............................................................ 144 Gambar 4.31 Sequential diagram cek barang .............................................................. 145 Gambar 4.32 Class Diagram ....................................................................................... 146 Gambar 4.33 Design Interface menu login .................................................................. 153 Gambar 4.34 Design interface menu home .................................................................. 154 Gambar 4.35 Design interface menu manage user ...................................................... 155 Gambar 4.36 Design interface menu pipa masuk ......................................................... 155
xvii
Gambar 4.37 Design interface menu data pipa ............................................................. 156 Gambar 4.38 Design interface menu input data pipa keluar......................................... 157 Gambar 4.39 Design interface menu input data pembeli.............................................. 157 Gambar 4.40 Design interface menu input reproduksi pipa ........................................ 158 Gambar 4.41 Design interface menu input work order ............................................... 158 Gambar 4.42 Design interface menu input pipa masuk ................................................ 159 Gambar 4.43 Design interface menu laporan pipa keluar ........................................... 160 Gambar 4.44 Design interface menu laporan data pembeli .......................................... 160 Gambar 4.45 Design interface menu laporan stok pipa ................................................ 161 Gambar 4.46 Design interface menu laporan work order ............................................ 161 Gambar 4.47 Design interface menu cek barang ......................................................... 162
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe Diagram UML ..................................................................................... 55 Tabel 2.2 Studi Literatur Sejenis.................................................................................. 69 Tabel 4.1 Analisi Perbandingan .................................................................................. 94 Tabel 4.2 Identifikasi Actor ........................................................................................ 98 Tabel 4.3 Identifikasi Use Case .................................................................................. 98 Tabel 4.4 Use Case Scenario login .............................................................................. 102 Tabel 4.5 Use Case Scenario manage user ................................................................. 103 Tabel 4.6 Use Case Scenario input work order .......................................................... 104 Tabel 4.7 Use Case Scenario input data pembeli ........................................................ 106 Tabel 4.8 Use Case Scenario input data pipa masuk .................................................... 107 Tabel 4.9 Use Case Scenario input data pipa keluar ................................................... 109 Tabel 4.10 Use Case Scenario input reproduksi pipa .................................................. 110 Tabel 4.11 Use Case Scenario laporan pipa masuk ...................................................... 112 Tabel 4.12 Use Case Scenario laporan data pembeli ................................................... 113 Tabel 4.13 Use Case Scenario laporan reproduksi pipa ............................................... 114 Tabel 4.14 Use Case Scenario laporan pipa keluar ...................................................... 116 Tabel 4.15 Use Case Scenario laporan work order ...................................................... 117 Tabel 4.16 Use Case Scenario laporan stok pipa.......................................................... 118 Tabel 4.17 Use Case Scenario cek barang.................................................................... 119 Tabel 4.18 Use Case Scenario logout ........................................................................... 120 Tabel 4.19 Database Barang......................................................................................... 147
xix
Tabel 4.20 Database pembeli ...................................................................................... 147 Tabel 4.21 Database Reproduksi ................................................................................148 Tabel 4.22 Database Stok ............................................................................................ 148 Tabel 4.23 Database Work Order ............................................................................... 149 Tabel 4.24 Database User ........................................................................................... 150 Tabel 4.25 Database Level ......................................................................................... 150 Tabel 4.26 Database Jabatan ....................................................................................... 151 Tabel 4.27 Database Jenis ........................................................................................... 151 Tabel 4.28 Database Kota ........................................................................................... 152 Tabel 4.29 Database Provinsi ...................................................................................... 152 Tabel 4.30 Database Pegawai...................................................................................... 153 Tabel 4.31 Uji Coba User Admin OS ........................................................................... 163 Tabel 4.32 Uji Coba User Manager ............................................................................ 165 Tabel 4.33 Uji Coba User Tallyman ............................................................................ 168 Tabel 4.34 Uji Coba User Marketing........................................................................... 168
xxi
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAMS
Simbol
Arti Actor
Actor1
Use case
-End1
Association
-End2
*
*
Extends «extends»
Uses (includes) «uses»
Depends on
<<depends «uses» on>>
Inheritance «inherits»
(Whitten, 2004)
xxi
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Simbol
Arti Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
Decision Activity
(Whitten, 2004)
xxiii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
Simbol
Arti Class Ket: 1 2 3
Class
1 class name 2 attributes 3 behaviors
-End1
Association
-End2
*
*
Agregation
-End1 -End2
1
*
Generalization
(Whitten, 2004)
xxiii
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
Simbol
Arti Object
Lifeline
Messages
Messages (return)
Behaviors (operations)
(Whitten, 2004)
xxv
SIMBOL OBJECT CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
Simbol Class1
Arti Class2
1
Pasti satu Class3
Class4
Class1
Class2
Nol atau satu 0..1
Class1
Class2 0..*
Class3
Nol atau lebih Class4
*
Satu atau lebih Class1
Class2 1..*
Specific range Class1
Class2 7..9
(Whitten, 2004)
xxv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah PT. Bakire Pipe Industries merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang manufacturing pipa. Pipa yang diproduksi merupakan pipa yang sekarang sering kita jumpai, baik itu sebagai tiaang listrik, tiang telepon, konstruksi bangunan dan berbagai keperluan lainnya, pipa yang paling banyak di minati adalah pipa jenis API 5L dan ASTM sebagai alat untuk menyelesaikan suatu proyek seperti pertambangan minyak dan pembuatan suatu gedung perusahaan, sedangkan pipa yang paling diminati untuk distributor adalah pipa jenis BS dan SNI, pipa jenis ini berguna untuk kebutuhan pribadi dan rumah tangga seperti pipa untuk keran air, listrik dan lain sebagainya yang akan dijual kepada distributor di pasar. Pipa yang diproduksi mencapai 310.000 ton per tahun. Proses pembuatan pipa tersebut dimulai dari penerimaan bahan dasar oleh bagian gudang (procurement), lalu diolah menjadi produk setengah jadi, kemudian diolah menjadi produk jadi (finishing), setelah itu dibawa ke inventory open store untuk disimpan dan dipisahkan antara pipa yang sudah dipesan dan pipa yang dijadikan sebagai stok untuk dijual ke pembeli. Setelah semua proses selesai pipa siap untuk dipasarkan. Open store merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan pipa jadi (finishing/ good pipe) yang telah diproduksi dan diperiksa oleh QAE (Quality Assurance Environment) dengan mengecek kualitasnya berdasarkan surat LPPJ (Laporan pipa produk jadi) yang ada. Karena begitu banyaknya jumlah dan jenis pipa
1
yang diproduksi oleh PT. Bakire Pipe Industries, pencatatan data pipa dan jenisnya pun begitu kompleks. Belum lagi mengenai data penerimaan dan pengiriman produk jadi (finishing) di dalam inventory open store. Saat ini sistem yang berjalan masih menggunakan program atau software yang belum terintegrasi dengan software lainnya, seperti menggunakan microsoft office dengan database menggunakan Microsoft excel sebagai penyimpan data dan kelemahannya seperti memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 2 jam bahkan bisa lebih jika ada permintaan pesanan (work order) dari pelanggan yang cukup banyak, untuk pengiriman surat perintah kerja, penyusunan laporan yang masih manual menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat dan belum mampu menunjang segala kebutuhan yang diinginkan perusahaan. Maka berdasarkan uraian sebelumnya, sangat menarik untuk melakukan penelitian terhadap pengaturan sistem inventory barang pada perusahaan tersebut, sehingga informasi yang dihasilkan cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu peneliti mengambil tema “Rancang Bangun Sistem Inventory Management Open Store pada PT. Bakire Pipe Industries”. Dengan metodologi Rapid Application Development (RAD) dan tools yang digunakan adalah Unified Modelling Languange (UML), Macromedia Dreamweaver dan database MySQL. Dengan demikian penulis bermaksud membuat aplikasi ini agar dapat mempermudah pihak perusahaan.
1.2
Rumusah Masalah Berdasarkan pengamatan penulis, identifikasi masalah yang terjadi saat ini
adalah:
3
1. Aplikasi yang ada sekarang tidak terintegrasi antar yang satu dengan yang lainnya, sehingga membutuhkan waktu lama sekitar 2 jam bahkan bisa lebih disaat banyaknya pesanan yang diminta oleh pelanggan untuk pengiriman surat perintah kerja untuk memasukkan pipa tersebut ke dalam open store. 2. Penyusunan laporan yang masih manual menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terlambat, khususnya dalam hal penyimpanan pipa dan melihat datadata pipa masuk ataupun keluar dari inventory open store. Berdasarkan identifikasi masalah, maka perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana membangun aplikasi sistem inventory open store untuk memudahkan karyawan inventory open store dalam mengolah data produk jadi yang dimiliki oleh perusahaan, dan menyajikan informasi laporan-laporan persediaan barang jadi dengan yang dibutuhkan manager open store?
1.3
Batasan Masalah Batasan permasalahan yang ada yaitu: 1. Ruang lingkup organisasi dari sistem yang dibuat adalah PPIC Manager khususnya pada Inventory open store. 2. Sistem hanya mendata dan memberikan informasi tentang persediaan produk yang masuk dari proses produksi sampai pengeluaran produk untuk dikirim atau diproses ulang ke dalam produksi, tidak sampai pada tahap transaksi penjualan. 3. Merancang dan mendesain sistem inventory management dengan metode Rapid Application Development (RAD) mulai dari tahap Scope Definition
sampai dengan tahapan Construction & Testing dan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat pemodelan dengan menggunakan beberapa diagram yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram. 4. Merancang sistem inventory management open store dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang dikoneksikan dengan database MySQL dengan rancangan antar muka macromedia dreamweaver. 5. Sistem yang dibuat tidak membahas tentang keamanan data. 6. Metode Persediaan yang digunakan perusahaan adalah metode safety stock.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1.
Membuat suatu sistem inventory management open store yang user friendly dan mengurangi pemakaian kertas sebagai media pencatatan barang yang masuk dan keluar pada inventory open store.
2.
Membuat sistem penyimpanan data mengenai jumlah stok barang jadi setelah produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
3.
Membuat sistem informasi yang akurat, efisien dan efektif dalam menyediakan laporan persediaan produk perusahaan.
4.
Metode Persediaan yang digunakan perusahaan adalah metode safety stock.
5
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: a. Dapat mengaplikasikan dan membandingkan teori yang didapat diperkuliahan dengan masalah yang sebenarnya di lapangan. b. Membantu
dan
mempermudah
tugas
karyawan
dalam
melakukan
pengontrolan barang jadi. c. Mengurangi kesalahan dalam pengolahan data, pencarian data dan keakuratan dalam pembuatan laporan pipa masuk, pipa keluar, reproduksi pipa, dan lain sebagainya. d. Dapat dijadikan referensi untuk bahan penelitian khususnya pada bidang peminatan Sistem Informasi Koorporasi.
1.6
Metode Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam proses penellitian, maka
peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yaitu: a. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Studi Pustaka Studi pustaka merupaka proses umum yang dilalui untuk mendapatkan teori terlebih dahulu. Peneliti mengumpulkan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. (2) Studi Lapangan
Dalam studi lapangan ini, peneliti bermaksud untuk mendapatkan data dengan menggunakan dua tahap, yaitu: a) Observasi Mengamati secara langsung kegiatan yang ada di bagian inventory open store guna mengetahui bagaimana alur kerjadan sistem informasi yang diterapkan. b) Wawancara Peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait di PT. Bakire Pipe Industries untuk mendapatkan data-data. (3) Studi Literatur Sejenis Studi literature sejenis merupakan proses pengumpulan data dengan mengevaluasi penelitian yang terdahulu. b. Metode Pengembangan Sistem Dalam membangun sistem informasi manajemen open store metode yang digunakan adalah metode Rapid Application Develeopment (RAD), RAD adalah salah satu alternatif dalam melakukan pengembangan sistem. RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype, atau prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem fina (atau sebuah versi). Dan dengan model pendekatan UML (Unified Modelling Language). UML adalah bahasa pemodelan yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke dalam suatu bahasa program dengan menggunakan code generator sehingga berpeluang menjadi dasar
7
pengembangan suatu case tools pengembangan sistem dan merupakan suatu bahasa pemodelan untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi dan dokumentasi objek dalam pengembangan sebuah perangkat lunak/ sistem. UML bertujuan untuk melakukan permodelan terhadap pembuatan suatu sistem dengan menggunakan konsep berorientasi objek (object oriented). Dalam UML terdapat beberapa diagram yang dapat digunakan untuk pembuatan desain pada sebuah aplikasi, yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram.
1.7
Sistematika Penulisan Demi tuntasnya pemecahan masalah secara kronologis dan sistematis, maka
penelitian ini diatur dalam sistematika yang terdiri atas lima BAB yaitu: BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini, dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini, berisi teori-teori umum mengenai teori-teori yang dipergunakan dalam perancangan sistem.
BAB III
: METODE PENELITIAN Dalam bab ini dipaparkan tentang metode yang peneliti gunakan dalam pencarian data maupun metode untuk pengembangan sistem yang dilakukan pada penelitian ini.
BAB IV
: SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi PT. Bakire Pipe Industries, perancangan sistem, perancangan menu tampilan menggunakan Macromedia Dreamweaver dengan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai database-nya
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini terdiri atas kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut dan juga kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai langkah perbaikan dimasa datang.
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang Bangun Perancangan/
rancang
merupakan
serangkaian
prosedur
untuk
menerjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem yang diimplementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan/ bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002). 2.2 Data Data secara ringkas dapat diartikan sebagai kumpulan fakta mentah yang ada dalam kehidupan. Data mencerminkan segala kejadian yang ada di dunia. Contohnya seorang siswa tersusun dari data-data berikut: Nama, Alamat, Nama Wali Murid, Hobi, Nilai dan seterusnya. Ciri lain dari data adalah data belum memiliki manfaat untuk manusia, karena data hanya berupa carikan-carikan kenyataan yang belum disusun untuk memberikan manfaat (Akbar, 2006). Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataaan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Dari definisi dan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa daya adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi (Sutabri, 2005). Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut ini.
Penyimpanan data
Data
proses
Informasi
Gambar 2.1 Pemrosesan Data (Sutabri, 2005)
Mengenai pengertian data, lebih jelas apa yang didefinisikan oleh Drs. John J. Lunkutoy tahun 2005 dalam bukunya “Pengenalan Komputer” sebagai berikut: “Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambargambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Jelasnya data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja. Kemudian data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) didalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pemimpin organisasi”
11
2.3
Sistem Informasi
2.3.1
Sistem
2.3.1.1 Pengertian Sistem Sistem dapat diartikan sebagai sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2005). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan (Jogiyanto, 2002). Suatu sistem dapat terdiri atas sistem-sistem bagian (subsyterm). Masingmasing yang lebih kecil lagi atau terdiri atas subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri atas komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut tercapai.
2.3.1.2 Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem (Sutabri, 2005). Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem” 2) Batas Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3) Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. 4) Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
13
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalu penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5) Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6) Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. 7) Pengolahan Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8) Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.3.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integritas antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut (Sutabri, 2005). Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah: 1) Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem computer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya. 2) Sistem alamiah dan sistem buatan Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis computer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3) Sistem determanistik dan sistem probabilitas
15
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program kompter yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur ketidakpastian. Misalnya sistem persediaan. 4) Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sisten yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerjaa secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.3.2
Informasi
2.3.2.1 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah dikalsifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2005). Dalam pengertian lain informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan manfaat kepada manusia (Akbar, 2006). Menurut Davis diambil dalam buku Mulyanto informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang (Mulyanto, 2009).
Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam pengolahan model keputusan.
2.3.2.2 Nilai dan Kualitas Informasi Nilai informasi ditentukan oleh 2 (Dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya (Sutabri, 2005) Lebih lanjut, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisa cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu: (1) Mudah diperoleh Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi yang dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya. (2) Luas dan Lengkap Sifat ini menunjukkan lengkapnya sifat informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
(3) Ketelitian
17
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebesan dari kesalahan keluaran informasi. (4) Kecocokan Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. (5) Ketepatan Waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. (6) Kejelasan Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. (7) Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. (8) Dapat dibuktikan Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama. (9) Tidak Ada Prasangka Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya. (10) Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang telah dihasilkan dari sistem informasi formal. Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance) (Sutabri, 2005). Penjelasan tentang kualitaas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini. 1) Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2) Tepat pada Waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi. 3) Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.
19
2.3.3
Sistem Informasi
2.3.3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan sauatu kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan informasi kepada pihak luar tertentudengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri, 2005). Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri atas manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto, 2009).
2.3.3.2 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri atas blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali (Sutabri, 2006). 1) Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2) Blok Model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data inout dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3) Blok Keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4) Blok Teknologi (technology block) Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.. 5) Blok Basis Data (database block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras computer dan menggunakan perangkat lunak untuk manipulasinya. 6) Blok Kendali (control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotas, dan lain sebagainya. Komponen sistem informasi menurut pandangan lain terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi (Mulyanto, 2009). Namun, dalam kenyataannya, tidak semua komponen sistem informasi
21
mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang mencakup jaringan telekomunikasi.
2.3.3.3 Jenis Sistem Informasi Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukan. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa didapat dari informasi eksternal dan informasi internal. Informasi internal dapat diperoleh dari sistem informasi yang berupa hasil pengolahan data elektronik (PDE) atau non PDE (Sutabri, 2005). Beberapa sistem informasi fungsional yang umuk sebagai berikut (Kadir, 2003). (1) Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi. Sistema ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan. (2) Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan. (3) Sistem Informasi Manufaktur Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung menajamen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhhubungan dengan produk atau jasa, yang dihasilkan perusahaan. (4) Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. (5) Sistem Informasi SDM Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia.
2.4
Manajemen
2.4.1
Pengertian Manajemen Manajemen adalah suatu proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang
dilakukan manajer pada operasional organisasi mereka untuk merencanakan, mengorganisasikan, memprakarsai, dan mengendalikan operasi (Sutabri, 2005).
2.4.2
Bentuk Kegiatan Manajemen Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organisasi.
Kegiatan manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah adalah berbeda. Kegiatankegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan informasi karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda itu dapat diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut (Sutabro, 2005). Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut: (1) Perencanaan Strategis
23
Merupakan kegiatan manajemen tingkat atas (top manager). Perencanaan strategis adalah proses evaluasi lingkungan organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi. (2) Pengendalian Manajemen Pangendalian manajemen adalah proses meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategis yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien. (3) Pengendalian Operasi Pengendalian operasi adalah proses meyakinkan bahwa setiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasi ini merupakan proses penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.
2.5
Persediaan (Inventory)
2.5.1
Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bahan baku atau barang yang disimpan untuk tujuan
tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah maka akan diproses lebih lanjut, jika berupa komponen (spare part) maka akan dijual kembali menjadi barang dagangan (Yolanda, 2005). Barang persediaan atau disebut inventory adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gedung terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan suatu proyek (Eko & Djoko, 2003).
2.5.2
Fungsi Persediaan Persediaan dapat memiliki fungsi penting menambah fleksibilitas dari operasi
suatu perusahaan. Fungsi dasar persediaan sebenarnya sangat sederhana, yaitu meningkatkan profitability prusahaan (Yolanda, 2005). Bagi sebagian perusahaan kebijakan persediaan yang aman adalah memiliki persediaaan dalam jumlah banyak, tetapi ternyata hal akan menyebabkan tingginya biaya untuk penyimpanan dan pembelian bahan atau barang yang bersangkutan, sedangkan kelebihan persediaan juga akan menyebabkan banyaknya dana yang terserap dalam persediaan sehingga tidak efisien. Sebaliknya, bila persediaan terlalu sedikit akan beresiko kekurangan bahan baku atau barang. Hal ini akan mengganggu kelancaran proses produksi, selain itu juga biaya pembelian dan biaya persediaan juga semakin besar. Selain fungsi dasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan yang lainnya, yakni fungsi wilayah, fungsi decoupling, dan fungsi penyeimbang dengan permintaan (Yolanda, 2005). 1) Fungsi Pemisahan Wilayah, merupakan spesialisasi ekonomis antara unit pembuatan (manufacturing) dan unit distribusi yang dibagikan dalam wilayahwilayah yang ditangani. 2) Fungsi decoupling, merupakan fungsi suatu produk yang diproses dan didistribusikan dalam ukuran yang ekonomis. 3) Fungsi
penyeimbang
dengan
permintaan.
Persediaan
berfungsi
untuk
menyeimbangkan kebutuhan konsumsi dengan produksi, agar kebutuhan
25
konsumsi dapat dipenuhi dengan lancer dari proses produksi yang dilakukan. Sifat permintaan dapat bersifat stabil atau musiman.
2.5.3
Klasifikasi Barang Persediaan Barang persediaan dapat dibagi atas beberapa jenis atau klasifikasi. Sekurang-
kurangnya ada 6 (enam) klasifikasi utama (Eko & Djoko, 2003), yaitu: 1) Bahan Baku (raw materials) Bahan mentah yang belum diolah, yang akan menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang bersangkutan. 2) Barang Setengah Jadi (semi finished products) Hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barang jadi, yang sebagian akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi, dan sebagian kadang-kadang dijual seperti apa adanya untuk menjadi bahan baku perusahaan lain. 3) Barang Jadi (finished products) Barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah, yang merupakan hasil utama perusahaan yang bersangkutan dan siap untuk dipasarkan/ dijual. 4) Barang Umum dan Suku Cadang (general materials and spare parts) Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk operasi menjalankan perusahaan/ pabrik dan untuk memelihara peralatan yang digunakan. Seringkali barang persediaan jenis ini disebut juga barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi, atau MRO Materials (maintenance, repair, and operation).
5) Barang Untuk Proyek (Work in Progress) Barang-barang yang ditumpuk menunggu pemasangan dalam suatu proyek baru. 6) Barang Dagangan (commodities) Barang yang dibeli, sudah merupakan barang jadi dan disimpan di gudang menunggu penjualan kembali dengan keuntungan tertentu. Dalam logistic terdapat jenis persediaan yang lain misalnya sebagai berikut (Yolanda, 2005). (1) Pipeline, merupakan persediaan yang masih dalam proses persediaan. Persediaan ini biasa juga disebut intransit inventory. Terdapat dua jenis persediaan pipeline, yaitu tujuan FOB (FOB destination), merupakan barang yang masih menjadi tanggung jawab pengirim sampai diterima ke tujuan. Kedua, sumber FOB(FOB origin) barang menjadi tanggung jawab penerima setelah barang dikirim. (2) Speculation, merupakan persediaan yang dibeli untuk tujuan spekulasi, karena adanya sifat permintaan musiman. Misalnya, pedagang sebulan sebelum hari raya sering melakukan penumpukan barang dengan harapan dapat menjual dengan harga tinggi pada hari raya. (3) Regular atau cyclical, merupakan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rutin, baik kebutuhan yang digunakan proses produksi maupun kebutuhan lain. (4) Safety Stock, perseediaan yang sering dikaitkan dengan besarnya permintaan berubah-ubah
dan
ketidakteraturan
waktu
tunggu
(lead
time).
Untuk
mengantisipasi keadaan tersebut, perusahaan perlu menyiapkan persediaan pengaman (safety stock). Persediaan pengaman adalah tambahan persediaan dari jumlah biasanya sebesar rata-rata kondisi persediaan dan lamanya waktu tunggu.
27
Jumlah jenis barang umum dan suku cadang ini untuk tiap perusahaan sangat bervariasi, dari hanya puluhan sampai ratusan ribu. Ford, misalnya mempunyai barang persediaan jenis 1 (bahan baku) dan 2 (bahan setengah jadi) sebanyak kurang lebih 450.000 item, dan Pertamina misalnya, mempunyai barang persediaan jenis 4 (barang umum dan suku cadang) sebanyak sekitar 400.000 item, tentu saja makin banyak jenisnya, makin rumit permasalahan dan pengelolaannya. Contoh barang persediaan jenis keempat ini (Eko & Djoko, 2003) adalah: 1) Barang Umum a. Cat (paints); b. Sekrup dan baut (bolts and nuts) c. Kerangan (values); d. Pipa (pipes); e. Slang (hoses); f. Alat keselamatan dan pemadam kebakaran (fire and safety apparatus). 2) Suku Cadang: a. Suku cadang untuk turbin (turbines); b. Suku cadang untuk mesin (engine); c. Suku cadang untuk kompresor (compressor); d. Suku cadang untuk pompa (pump); e. Suku cadang untuk pembangkit listrik (generator); f. Suku cadang untuk ketel uap (boiler).
Contoh barang dagangan untuk perusahaan seperti supermarket yang bergerak di bidang jual-beli segala jenis keperluan rumah tangga seperti Carrefour, Metro, dan Hero: 1) Makanan kaleng; 2) Buah-buahan; 3) Daging dan ikan segar; 4) Barang-barang untuk cucian; 5) Minuman botol dan kaleng.
2.5.4
Anjuran Persediaan Dalam Islam Islam menerangkan dalam sebuah dalil dalam Surat Yusuf ayat 43-49 yang
berbunyi:
29
Yang artinya: 43. Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir
lainnya
yang kering."
Hai
orang-orang
yang terkemuka:
"Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi." 44. Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan Kami sekalikali tidak tahu menta'birkan mimpi itu." 45. Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, Maka utuslah aku (kepadanya)." 46. (setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf Dia berseru): "Yusuf, Hai orang yang Amat dipercaya, Terangkanlah kepada Kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." 47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. 49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur." Allah Menceritakan dalam mimpi yang dialami oleh raja sebagai sarana untuk mengeluarkan Yusuf dari penjara secara terhormat dan terpandang. Raja merasa bingung oleh mimpinya ini dan dia heran terhadap persoalannya. Maka dia mengumpulkan para dukun, pembesar kerajaan, dan para gubernur. Dia menceritakan mimpi itu kepada mereka. Namun mereka tidak mengetahui takbirnya. Mereka berdalih kepadda raja dengan mengatakan, “Itu adalah mimpi yang kosong,” yakni mimpi yang kacau,” dan kami sekali-kali tidak tahu mentakbirkan mimpi itu,” sehingga walaupun mimpi itu benar maka kami tidak mengetahui takbirnya. Kemudian si pemuda yang dahulu menerima pesan dari Yusuf agar dia menceritakan ihwal dirinya kepada raja teringat akan Yusuf. Kemudian, setelah dia melupakan soal Yusuf, berkata, “Aku akan menceritakan kepadamu takbir mimpi itu, maka utuslah aku,”Yakni, maka utuslah aku untuk menemui Yusuf yang sangat jujur ke penjara. Mereka mengirimkannya. Pemuda itu pergi. Dia berkata,”Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami.” Si pemuda menceritakan mimpi itu. Pada saat itulah Yusuf menceritakan takbirnya. Yusuf tidak bersikap keras kepada si pemuda itu atas kelalaiannya untuk menceritakan pesannya kepada raja. Di berkata,”Yakni, kamu akan mengalami masa subur. Hujan turun tujuh tahun berturut-turut. Yusuf
31
menakbirkan sapi dengan tahun karena sapi itu suka digunakan untuk mengelola tanah guna menanam buah-buahan dan palawija Kemudian Yusuf mengarahkan mereka dalam menghadapi masa yang akan mereka lewati itu. Maka dia berkata,”Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.”Simpanlah hasil panen gandum selama tujuh tahun itu pada bulir-bulirnya supaya awet dan tidak cepat rusak kecuali sebagian kecil saja untuk kamu makan. Hendaklah kamu makan sedikit demi sedikit sertaa janganlah berlebihan agar kamu dapat menggunakannya pada masa tujuh tahun peceklik, yaitu tahun paceklik yang akan terjadi secara terus-menerus. Tahun paceklik ini digambarkan melalui sapi kurus yang memakan sapi gemuk. Hal ini karena pada tahun paceklik dimakan persediaan yang dikumpulkan pada tahun subur yang digambarkan melalui tujuh bulir yang kering. Yusuf memberitahukan kepada mereka bahwa pada tahun kering itu tidak akan tumbuh apapun. Apa yang mereka tanam tidak akan menghasilkan apapun. Oleh karena itu, dia berkata,”Menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit dari yang kamu simpan. “Kemudian Yusuf menggembirakan mereka bahwa setelah tahun kemarau yang berturut-turut itu akan diakhiri oleh satu tahun yang pada manusia diberi hujan yang menyuburkan negeri. Manusia dapat memeras apa yang dahulu biasa mereka peras seperti zaitun, tebu, dan termasuk di dalamnya memerah susu. “Da di masa itu mereka memeras.” Dalam ayat tersebut bermakna agar manusia dapat melakukan penyimpanan untuk makan mereka sehari-hari agar ada yang tetap bisa dimakan di kemudian hari. (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir)
Dalam sebuah hadits juga dijelaskan:
Abdullah bin Abdurrohman Ad-Damiriy bercerita kepadaku yahya bin hasan bercerita kepada kami bahwa Sulaiman bin Bilal bercerita kepada kami, dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwasanya Nabi SAW bersabda tidaklah lapar sebuah keluarga yang di sisi merke itu kurma. Bercerita kepada kami oleh Abdullah bin Maslamah bin Ko’nab bercerita kepada kami, Ya’kub bin Muhammad bin Tholhah dari Abi Rizal Muhammad bin Abdirrahman dari ibunya. Dari Aisyah dia berkata : Rasulullah SAW. ”Wahai Aisyah Rumah yang tidak memiliki persediaan kurma didalamnya niscaya keluarga tertimpa kelaparan, atau keluarganya akan lapar. Nabi bersabda kepadanya sampai dua atau tiga kali.
33
Dalam hadits ini menerangkan pentingnya persediaan, agar manusia mempunyai persediaan baik itu makanan dan minuman ataupun kebutuhan lainnya. (Shahih Muslim Syara’ Imam Nawawi)
2.6
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
2.6.1
Pengertian Manajemen Persediaan Manajemen persediaan (inventory management) atau disebut juga dengan
inventory management atau pengendalian tingkat persediaaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehingga di satu piihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara optimal (Eko & Djoko, 2003).
2.6.2
Prinsip Manajemen Persediaan Seperti sudah disinggung di atas secara singkat, mengenai persediaan barang,
ada jenis prinsip pengelolaan yang harus dianut, (Eko & Djoko, 2003) yakni: “Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan dalam persediaan haruslah sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu, tetapi di lain pihak sekaligus harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut seminimal mungkin”. Prinsip tersebut memang selaras dengan prinsip ekonomi, yaitu:
“Menghasilkan keluaran tertentu dengan biaya seminimal mungkin, atau dengan biaya tertentu menghasilkan keluaran semaksimal mungkin” Hal ini memang demikian karena pada hakikatnya, soal manajemen persediaan adalah soal keputusan atau manajamen ekonomi perusahaan. Kalau melihat prinsip pengelolaan persediaan tadi, maka jelas bahwa diperlukan perpaduan antara dua hal yang sangat bertolak belakang. Cara yang paling mudah untuk menjaga agar operasi terjamin adalah dengan mengisi persediaan barang sebanyak-banyaknya (biasanya ini kemauan pemakai barang). Sedangkan yang paling mudah untuk menjaga agar biaya investasi seminimal mungkin adalah mengusahakan persediaan mencapai nol (biasanya ini dikehendaki oleh fungsi keuangan). Di sinilah letak fungsi manajemen persediaan, yaitu menjembatani dua kepentingan yang bertolak belakang tersebut. Prinsip di atas menandakan pula bahwa pengelolaan persediaan haruslah berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). Menjamin kelangsungan jalannya operasi perusahaan adalah sial efektivitas, sedangkan menekan persediaan sampai ke tingkat minimum adalah soal efisiensi. Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab yang menyangkut manajemen persediaan antara lain (Eko & Djoko, 2003) adalah: 1) Jenis barang apa saja yang perlu disimpan dalam persediaan? 2) Berapa jumlah barang tiap-tiap jenis yang perlu disimpan dalam persediaan? 3) Apa, berapa, dan kapan suatu barang yang harus dipesan lagi untuk mengisi kembali barang persediaan?
35
4) Bagaimana perbedaan antara manajemen persediaan barang umum dan suku cadang. 5) Bagaimana menentukan tingkat (nilai) persediaan yang ideal? 6) Bagaimana menentukan standardisasi material dan perlengkapan? 7) Hal-hal apa yang mempengaruhi manajemen persediaan? 8) Bagaimana mengendalikan dan mengelola persediaan berlebih dan persediaan mati? 9) Biaya-biaya apa saja yang menyangkut manajemen persediaan dan bagaimana mengendalikannya? 10) Bagaimana melakukan peramalan jumlah permintaan barang? 11) Bagaimana melakukan benchmarking? 12) Bagaimana mengukur tingkat kinerja manajemen persediaan? 13) Bagaimana akuntansi barang persediaan?
2.6.3
Pembagian Jenis Barang Tadi sudah disebutkan bahwa barang persediaan dapat dibagi menjadi barang
umum dan suku cadang. Ini adalah pembagian menurut jenisnya. Dalam manajemen persediaan, barang-barang dapat dibagi menurut beberapa sudut pandang/ pendekatan, yang antara lain dapat disampaikan sebagai berikut (Eko & Djoko, 2003). 1) Menurut Jenis a. Barang Umum (general materials)
Barang jenis ini biasanya macamnya cukup banyak, pemakainya tidak tergantung dari perlatan, harganya relatif lebih kecil, dan kebutuhannya relatif lebih gampang. b. Suku Cadang (spare parts) Barang jenis ini macamnya sangat banyak, harganya biasanya lebih mahal, pemakaiannya tergantung dari peralatan, dan penentuan kebutuhannya lebih sulit. 2) Menurut Harga a. Barang berharga tinggi (high value items) Barang ini biasanya berjumlahh sekitar hanya 10 % dari jumlah item persediaan, namun jumlah nilainya mewakili sekitar 70% dari seluruh nilai persediaan, dan oleh sebab itu memerlukan tingkat pengawasan yang sangat tinggi. b. Barang berharga menengah (medium value items) Barang ini biasanya berjumlah kira-kira 20% dari jumlah item persediaan, dan jumlah nilainya juga sekitar 20% jumlah nilai persediaan, sehingga memerlukan tingkat pengawasan cukup saja. c. Barang berharga rendah (low value items) Berlawanan dengan barang berharga tinggi, jenis barang ini biasanya berjumlah kira-kira 70% dari keseluruhan pos persediaan, namun nilai harganya hanya mewakili 10% saja dari seluruh nilai barang persediaan, sehingga hanya memerlukan tingkat pengawasan rendah. 3) Menurut Frekuensi Penggunaan
37
a. Barang yang cepat pemakaiannya atau pergerakannya (fast moving items) Barang jenis ini frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun lebih dari sekian bulan tertentu, misalnya lebih dari 4 bulan, sehingga barang jenis ini memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang lebih sering. b. Barang lambar pemakaian atau pergerakannya (slow moving items) Barang yang frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun kurang dari sekian bulan tertentu, misalnya dibawah 4 bulan, sehingga barang jenis ini memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang tidak sering. 4) Menurut Tujuan Penggunaan a. Barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi (MRO Materials) Barang jenis ini sifatnya habis pakai, digunakan untuk keperluan pemeliharaan, perbaikan, atau reparasi dan operasi, dan kalau pada suatu saat perediaan habis, operasi masih dapat berjalan sementara. b. Barang program (program materials) Barang yang sifatnya juga habis pakai, jumlah kebutuhannya sesuai dengan tingkat produksi/ kegiatan yang bersangkutan, dan kalau pada suatu saat persediaan habis, kegiatan perusahaan akan langsung berhenti. 5) Menurut Jenis Anggaran a. Barang Operasi (operation materials) Barang yang digunakan untuk keperluan operasi biasa, yang dianggarkan dalam anggaran operasi, dan apabila digunakan, akan dibukukan sebagai biaya, dan proses persetujuan anggarannya biasanya lebih cepat dan sederhana.
b. Barang investasi (capital materials) Barang yang biasanya berbentuk peralatan dan digunakan untuk penambahan, perluasan atau pembangunan proyekm atau sebagai asset perusahaan, dianggarkan dalam anggaran investasi, bukan dalam anggaran operasi, dan dibukukan dalam akun asset perusahaan, sedangkan biayanya dihitung dengan metode penyusutan sesuai dengan metode perhitungan yang telah ditentukan, dan proses persetujuan anggarannya biasanya lebih sulit dan lama. 6) Menurut Cara Pembukuan Perusahaan a. Barang persediaan (stock items) Jenis barang yang setibanya barang tersebut dari proses pembelian, dibukukan dalam akun “persediaan barang perusahaan” dan barangnya sendiri disimpan di gudang persedian. Setelah barang tersebut digunakan oleh suatu bagian, baru dibebankan pada akun bagian yang bersangkutan. Penggunaan barang ini berulang-ulang sehingga memang perlu disediakan di gudang. b. Barang dibebankan langsung (direct charged materials) Jenis barang yang setelah dibeli langsung dikirimkan dan dibebankan ke bagian yang akan menggunakan. Barang jenis ini memang biasanya tidak disediakan dalam persediaan, karena jarang sekali digunakan. 7) Menurut Hubungannya dengan Produksi a. Barang Langsung (direct materials) Jenis barang yang langsung digunakan dalam produksi yang akan menjadi bagian dari produksi akhir. Jadi, bahan mentah, bahan penolong, barang setengah jadi, barang jadi, dan barang komoditas termasuk dalam kategori ini.
39
b. Jenis barang yang tidak ada hubungannya dengan proses produksi, namun diperlukan untuk memelihara mesin dan fasilitas yang digunakan untuk produksi. Yang masuk dalam kategori ini adalah MRO (suku cadang dan barang umum) dan barang proyek.
2.6.4
Beberapa Hambatan dalam Manajemen Persediaan Banyak hal yang mengakibatkan sistem persediaan supply chain tidak efektif.
Sebab-sebab tersebut sangat bervariasi, ada yang teknis dan ada juga yang terkait dengan perilaku individu maupun organisasi. Lee dan Billington dalam tulisannya di Sloan Management Review tahun 1992 mengemukakan 14 jebakan yang bisa muncul dalam mengelola persediaan pada supply chan. Beberapa diantaranya adalah (Nyiman, 2005): 1) Tidak ada metrik kinerja yang jelas Kinerja supply chain banyak terkait dengan persediaan. Misalnya tingkat perputaran persediaan (inventory turnover rate), rata-rata lama permintaan atau kebutuhan bisa dipenuhi oleh persediaan (inventory days of supply), banyaknya persediaan yang kadarluwarsa, dan sebagainya. Walaupun ukuran-ukuran tersebut relatif jelas, definisi dan cara pengukurannya dilapangan, memilih ukuran mana yang pas dan berapa target yang harus dicapai bukanlah hal yang simpel. 2) Status pesanan tidak akurat Ketika pelanggan memesan suatu produk ke pemasok, mereka berharap bisa mendapatkan informasi kapan pesanan tersebut bisa dipenuhi. Walaupun pada awalnya pelanggan sudah mendapatkan informasi tersebut, mereka tetap
mengharapkan informasi yang mutakhir tentang perkembangan pesanan mereka dari waktu ke waktu. Namun sangat sering terjadi supplier tidak mampu memberikan informasi tentang status pengiriman yang akurat. Akibatnya, pesanan ketidakpastian tinggi dan mendorong pelanggan untuk menyimpan cadangan persediaan yang lebih layak. 3) Sistem informasi tidak handal Perusahaan tidak akan bisa memberikan status pesanan kalau sistem informasi antar bagian di dalam perusahaan maupun sistem yang bisa menghubungkan perusahaan dengan pelangga tidak handal. Sering kali tiap bagian dalam perusahaan tidak memiliki informasi yang sama tentang persediaan. Catatan di gudang berbedda dengan catatan yang dimiliki oleh bagian perencanaan produksi. 4) Kebijakan persediaan terlalu sederhana dan mengabaikan ketidakpastian. Di literature kita banyak menjumpai model-model persediaan. Model-model tersebut biasanya sederhana dan menggunakan berbagai asumsi yang sering tidak berlaku di lapangan. Dasar-dasar tersebut memang sangat penting sebagai landasan, namun dalam kenyataannya staf dan manajer perlu pemahaman situasi lapangan dengan banyak melakukan analisis data seperti lead time, permintaan, akurasi catatan persediaan, persentaasi kerusakan (reject/ defect rate), dan sebagainya. 5) Biaya-biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar. Ketika perusahaan mencari solusi terhadap lead time, pengiriman yang panjang dan tidak pasti, transportasi udara biasanya tidak masuk sebagai pertimbangan. Banyak orang sejak awal mengambil keputusan tanpa analisis bahwa pengiriman
41
lewat udara pasti tidak layak. Tentu ini tidak selalu benar. Ada perusahaan yang telah melakukan analisis transportasi ternyata bisa merealisasikan penghematan luar biasa karena pindah dari transportasi laut ke transportasi udara. 6) Keputusan supply chain yang tidak terintegrasi. Implikasi dan keputusan suatu supply chain terhadap persediaan sering tidak dipahami dengan baik. Sebelum dilakukan perubahan pada proses perakitan dan distribusi, sebuah perusahaan printer di Amerika menerima pesanan dari pusatpusat penjualan merek di seluruh dunia. Tiap Negara biasanya memiliki kebutuhan yang berbeda terutama karen perbedaan bahasa yang akan digunakan pada buku petunjuk serta perbedaan sistem sumber daya listrik (power supply).
2.7
Database
2.7.1
Konsep Sistem Database Keberhasilan suatu sistem informasi manajemen (SIM) sangat dipengaruhi
oleh sistem database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem tersebut. Semakin lengkap, akurat, dan mudah dalam menampilkan kembali data-data yang termuat di dalam database, akan semakin meningkatkan kualitas SIM tersebut. Oleh karena itu, sangatlah penting menyusun sistem database yang baik, yang mampu memenuhi segala kebutuhan data atau informasi pemakainya. Manajemen database merupakan bagian dari manajemen sumber daya informasi serta memastikan bahwa sumber daya data perusahaan mencerminkan secara akurat sistem fisik yang di wakilinya (Sutabri, 2005). Sumber daya data
disimpan dalam media penyimpanan sekunder yang dapat mengambil bentuk berurutan (sequential) atau akses langsung (direct access). Tujuan sistem database meliputi penyediaan sarana akses yang fleksibel, pemeliharaan integritas data, proteksi data dari kerusakan, dan penggunaan yang tidak baik, serta penyediaan sarana untuk pengurangan atau meminimalkan kerangkapan data (redundancy), menghilangkan ketergantungan data pada programprogram aplikasi, menstandarkan definisi elemen data, dan meningkatkan produktifitas personil sistem informasi (Sutabri, 2005).
2.7.2
Pengertian Sistem Database Perangkat lunak yang mengelola database disebut sistem manajemen
database (database management system)-DBMS. Semua DBMS memiliki suatu pengolah bahasa deskripsi data (data description language processor) yang digunakan untuk menciptakan database serta suatu pengelola database yang menyediakan database bagi pemakai. Pemakai menggunakan manipulasi data dan query language. Orang yang bertanggung jawab atas database dan DBMS adalah pengelola database (database administrator) atau disingkat DBA. Berikut ini pengertian database yang diberikan oleh James Martin dalam bukunya “Database Organization” sebagai berikut: Database adalah suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled redundancy) dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih
43
program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol (Sutabri, 2005). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem database mempunyai beberapa kriteria yang penting, yaitu: 1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented 2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikaso tanpa mengubah basisdatanya. 3. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya. 4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah. 5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda. 6. Kerangkapan data (data redundancy) minimal. Keenam criteria tersebut memberikan secara nyata/ jelas antara file database dan file tradisional yang bersifat program oriented, yaitu hanya dapat digunakan oleh satu program aplikasi, berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk sistem yang direncanakan, perkembangan data hannya mungkin terjadi pada volume data saja, kerangkapan data terlalu sering muncul/ tidak terkontrol dan hanya dapat digunakan dengan satu cara tertentu saja. Selanjutnnya, James F. Courtney Jr. dan David B. Paradice dalam buku “Database System for Management” menjelaskan: Sistem database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database, serta komputer untuk mendukungnya (Sutabri, 2005).
2.7.3
Database Management System (DBMS) DBMS adalah merupakan salah satu elemen dalam sistem database, DBMS
adalah perangkat lunak yang member fasilitas (yang tersedia dan dapat digunakan) untuk
melakukan
fungsi
perngaturan,
pengawasan,
pengendalian/
control,
pengolahan, dan koordinasi terhadap semua proses/ operasi yang terjadi pada sistem database (Sutabri, 2005).
2.8 Website Pada tahun-tahun awal pengenalan internet pada dunia, website atau situs web yang tersedia masih langka. HTML masih baru dan belum banyak yang menguasainya. Namun, oleh karena HTML mudah dipelajari maka banyak orang mulai meramalkan internet dengan situs web buatannya. Website yang ada pada internet mulanya berupa website yang statis, kaku, dan tidak indah. Website tersebut menyerupai sebuah brosur atau tulisan dokumen. Ternyata internet berkembang begitu pesat dan website yang tersedia saat ini sudah berupa website dinamis yang sangat interaktif. Pengunjung dapat berkomunikasi dengan website. Web tersebut juga mampu memberi informasi yang diinginkan pengunjung seperti menunjukkan waktu dan tanggal sekarang, verifikasi kartu kredit, dan lain sebagainya. Teknologi yang berjasa bagi terciptanya interaktivitas pada masa lalu adalag CGI (Common Gateway Interface). Namun, CGI script akhirnya ditinggalkan karena sukar dimengerti. Bahasa permrograman web berkembang menjadi Perl dan C yang agak mudah dimengerti. Saat ini bahasa pemrograman Web menjadi bahasa yang
45
mudah dipahami seperti ASP, PHP, JavaScriptm VBScirpt, dan lain sebagainya (Hardjono, 2006).
2.8.1
Pengertian website Website merupakan fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks,
gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya (Hardjono, 2006). PHP merupakan salah satu script (Perintah-perintah program) Server Side yang sangat popular diterapkan dalam sebuah situs web. Situs/ web dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu web statis dan web dinamis.
2.8.1.1 Web Statis Web Statis adalah web yang berisi/ menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap) (Hardjono, 2006). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan tersebut. Singkatnya, untuk mengetahui suatu web bersifat statis atau dinamis dapat dilihat dari tampilannya. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis. Pada web statis pengguna hanya dapat melihat isi dokumen pada halaman web dan apabila diklik akan berpindah ke halaman web yang lain. Interaksi pengguna hanya terbatas dapat melihat informasi yang ditampilkan, tetapi tidak dapat mengolah informasi yang dihasilkan. Web statis biasanya merupakan HTML yang ditulsi pada editor teks dan disimpan dalam bentuk .html atau .htm.
2.8.1.2 Web Dinamis Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna (Hardjono, 2006). Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku, dan terlihat lebih mudah.
2.9
Jaringan Komputer
2.9.1
Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer secara istilah dapat diartikan sebagai dua komputer atau
lebih yang dapat terhubung melalui media komunikasi baik berupa kabel (wire) atau tidak (wireless) (Akbar, 2006). Hal-hal yang dapat dilakukan menggunakan jaringan komputer adalah: 1) Berkomunikasi menggunakan media teks maupun video, menggunakan modus PopUp ataupun Messangger. Contoh software untuk komunikasi yang menggunakan modus PopUp adalah WinPopUp di Windows dan LinPopUp di Linux. Sementara media yang menggunakan messangger adalah netmeeting di Windows dan GnomeMeeting di Linux. 2) Berbagi data di dalam harddisk menggunakan berbagai macam protocol seperti SMB (Server Message Block) milik Microsoft, NFS (Network File Sharing) dari Sun Microsystem, SAMBA yang digunakan oleh Linux, APPLE TALK untuk berkomunikasi dengan sistem Macintosh.
47
3) Berbagi perangkat keras seperti printer, plotter, harddisk, CD/ DVD Rom dan lainnya. Beberapa ahli juga mendefinisikan arti jaringan komputer. 1. Secara sederhana jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunakan media fisik berupa kabel ataupun melalui gelombang radio, infrared bahkan satelit, setiap peralatan yang tersambung ke jaringan disebut node (Wahidin, 2007). 2. Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software, aplikasi dan peralatan hardware mencakup bersamaan, untuk membantu proses otomatisasi perkantoran dan peningkatan kea rah efisiensi kerja (Dede, 2006).
2.10 Metodologi Penelitian 2.10.1 Metode Pengumpulan Data 2.10.1.1 Studi Pustaka Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik lain (Jogiyanto, 2008).
2.10.1.2 Studi Lapangan a) Observasi Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. Pendekatan observasi diklasifikasikan ke dalam observasi sederhana dan observasi terstruktur (Jogiyanto, 2008). 1) Observasi Sederhana Merupakan observasi yang tidak mempunyai pertanyaan-pertanyaan riset. Observasi sederhana ini digunakan di penelitian eksploratori yang belum diketahui dengan jelas variabel-variabel yang akan digunakan. 2) Observasi Terstruktur Merupakan observasi yang mempunyai prosedur standar yang terstruktur. Langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Menentukan data yang akan diobservasi. b. Membuat rencana pengumpulan datanya. c. Memilih dan melatih pengamat. d. Mencatat atau merekam hasil yang diobservasi. b) Wawancara Merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkaan data dari responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal interview). Wawancara intersep (intersept interview) dan wawancara telepon (telephone interview) (Jogiyantio, 2008).
49
2.10.1.3 Studi Literatur Sejenis Studi literatur sejenis adalah mencari bukti dengan membandingkan studi literatur sebelumnya sehingga dapat membantu dalam penelitian selanjutnya (Bintarto, 2002).
2.11 Metode Pengembangan Sistem Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Sedangkan definisi lain menyebutkan pengembangan sistem adalah proses mengubah sebagian atau seluruh sistem informasi.
2.11.1 Rapid Application Development (RAD) menurut Whitten (2004) RAD (Rapid Application Development) adalah salah satu alternatif dalam melakukan suatu pengembangan sistem. RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan-kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam kontruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototipe atau prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final. Sebagai respom pada kemajuan ekonomi pada umumnya, RAD atau pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Berikut diagram yang menerangkan rute dalam RAD, yaitu:
Scope Definiton
The User Community
Current System Operation & Maintenance
Problem Analysis+ Requirement Analysis+Decision Analysis
Delivery of a version
Design
Construction & Testing
Gambar 2.2 Strategi Rapid Application Development (RAD) 2.11.1.1 Keunggulan RAD Metode RAD memiliki kelebihan antara lain: (Whitteen, 2004) 1. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat. 2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir pada proyek. 3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses. 4. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven. 5. Error dan penghilangan cenderung untuk di deteksi lebih awal dalam prototipe daripada dalam model sistem. 6. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan prototyping yang mendasar. 7. Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.
51
2.11.1.2 Alur Proses Pengembangan Sistem Alur proses sistem RAD sebagai berikut: (McLeod, 2004) 1. Definisi Lingkup (Scope Definition) Menentukan ukuran dari proyek atau penelitian. Batas-batas dalam penelitian ini. 2. Analisis Sistem (Analysis) Dalam tahap ini, peneliti akan menjabarkan permasalahan yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang diusulkan. 3. Perancangan Sistem (Design) Perancangan
sistem
dilakukan
setelah
tahap
analisis
selsesai,
dengan
menggunakan metode pengembangan sistem dan memilih bahasa pemrograman yang akan digunakan. 4. Implementasi Sistem (Construction & Testing) Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivaitas-aktivitas yang dimaksud berupa: a. Instalasi Perangkat Pada tahap ini, yaitu membahas sarana pendukung yang diperlukan agar agar sistem dapat berjalan sesuai yang diharapakn. b. Pengujian (Testing) Tahap pengujian terhadap sistem bertujuan untuk menemukan kesalahan yang masih terjadi pada sistem.
2.11.2 UML UML adalah singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa permodelan standar. Chonoles, 2003: Bab 1 mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada modelmodel yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedr diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu sistem, bagaimana transaksinya? Bagaimana sistem mengatasi error yang terjadi? Bagaimana keamanan terhadap sistem yang kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML (Prabowo & Herlawati, 2011). UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk: 1. Merancang perangkat lunak. 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis. 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem. 4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya. UML adalah salah satu alat bantu yang sangat mahal di dunia pengmbangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa permodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
53
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented, metode ini menjadikan proses analisis dan desain ke dalam empat tahapan iteratf, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam metode ini adalah analisis, desain sistem, desain obyek, dan implementasi. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan pada usecase. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu model requirement dan analisis, desain dan implementasi, dan model pengujian (test model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak. Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam daripada metode lainnya. (Munawar, 2005).
a. Tipe Diagram UML Tabel 2.1 Tipe Diagram UML (Munawar, 2005) Diagram
Model
Use Case
Bagaimana User berinteraksi dengan sebuah sistem
Activity
Perilaku procedural & Paralel
Class
Fitur dan relasinya
Sequence
Interaksi antar obyek
b. Jenis Diagram UML UML menyediakan beberapa jenis diagram diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Use case Diagram Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara
sistem,
sistem
eksternal
dan
pengguna.
Secara
grafis
menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten, 2004). Use case adalah deskriptif fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap
55
scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna (Munawar, 2005). Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Model use case adalah bagia dari model requirement (Jacobson,et all, 1992). Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Tidak selalu mudah bagi pengguna untuk menyatakanm bagaimana mereka bermaksud menggunakan sebuah sistem. Karena sistema pengembangan tradisional sering ceroboh dalam melakukan analisis, akibatnya pengguna seringkali susah menjawabnya tatkala diminta masukkan tentang sesuatu. Ide dasarnya adaladh bagaimana melibatkan pengguna sistem di fasefase awal analisis dan perancangan sistem. Dengan demikian diharapkan akan bisa dibangun suatu sistem yang bisa membantu pengguna. Perlu diingat bahwa use case mewakili pandangan diluar sistem. Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu; actor, use case, dan system/ sun system boundary. Actor mewakili peran orang,
sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. Gambar 2.3 mengilustrasikan actor, use case, dan boundary.
login <>
Manage user
Logout
Input Data Pipa Masuk
<<depends on>>
<<depends on>>
Laporan pipa Masuk
Input Data Pipa Keluar
<<depends on>>
Laporan Pipa Keluar <<depends on>> <<depends on>> Manager Admin_OS
Laporan Stok Pipa <<depends on>> <<depends on>>
Laporan Data Pembeli
Laporan Work Order
Laporan Reproduksi Pipa
<<depends on>>
Input Data Pembeli <<depends on>>
<<depends on>> Marketing
<<depends on>> <<depends on>>
Input Reproduksi Pipa
Input Work Order
Cek Barang tallyman
Gambar 2.3 Use Case Model
Notasi dalam diagram use case adalah : (Whitten, 2004) a. Actor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi.
57
b. Use case adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (scenario), baik secara otomatis maupun manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Use case terdapat beberapa relasi antara use case untuk mendapatkan sistem secara utuh, relasi tersebut terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Relasi include adalah hubungan diantara abstract use case dan use case yang menggunakannya. Abstract use case merepresentasikan satu bentuk “reuse” dan merupakan alat yang sangat baik untuk mengurangi redundancy diantara dua atau lebih use case lain. 2) Relasi extend adalah hubungan antara extension use case dan use case yang diperluas hubungan. Satu use case dapat memiliki beberapa hubungan extend, tetapi satu extension use case hanya dapat di minta oleh satu use case yang diperluas.
2. Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai seperti halnya flowchart akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005). Activity untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis. Langkah-langkah sebuah use case atau logika behavior (metode) object (Whitten, 2004).
Sistem
All User Mulai
Input username dan password
Klik login
cek username dan password
Data Tidak Valid Menampilkan pesan username atau password salah
Data Valid
Menampilkan Halaman Home Sistem
Selesai
Gambar 2.4 Activity Diagram
3
Sequence Diagram Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan logika sebuah use
case dengan cara menggambarkan interaksi diantara objek-objek dalam rangkaian waktu (Whitten, 2004).
59
login
All User
Input Username & Password
Menampilkan Pesan Kesalahan
Cek Database Username&Password
Menampilkan Halaman Utama User
Gambar 2.5 Sequence Diagram
4
Class Diagram Class diagram gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem,
menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten, 2004).
UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripskikan dalam 5 view dimana salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran khusus diantaranya mengintegrasikan content ke view yang lain. Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu dimana sistem akan diuji. View yang berbeda menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder tertentu.
61
Design View
Implementation View Use Case View
Process View
Deployment View
Gambar 2.7 Model 4+1 view (Munawar, 2005)
Penjelasan lengkap gambar diatas adalah sebagi berikut: 1. Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem 2. Design view mendefinisikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Informasi yang terkandung di view ini menjadi perhatian para programmer karena menjelaskan secara detail bagaimana fungsionalitas sistem akan diimplementasikan. 3. Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari sistem yang akan dibangun. Informasi yang ada di view ini relevan dan aktifitas-aktifitas seperti manajemen konfigurasi dan integral sistem. 4. Process sistem berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan concurrency di dalam sistem. 5. Deployment view menjelaskan komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan komputer dimana sistem akan dijalankan.
2.12
Perangkat Lunak yang digunakan
2.12.1 Pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) PHP adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/ up to date, semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan (Anhar,2010). Dalam pengertian lain PHP adalah bahasa permrograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pengembangan web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML (Hardjono, 2006). Untuk menghasilkan sebuah HTML, script yang ditulis menggunakan PHP mempunyai perintah yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemrograman lain seperti Perl atau C. keuntungan utama menggunakan PHP adalah script PHP tidak hanya benar-benar sederhana bagi pemula, tetapi juga menyediakan banyak fitur tambahan untuk programmer professional. Meskipun PHP lebih difokuskan sebagai script server side, kita juga dapat melakukan apapun dengan program CGI, seperti mengirimkan dan menerima cookies. Bahkan PHP dapat melakukan lebih banyak lagi. Script PHP dapat digunakan dalam 3 hal, yaitu: (Hardjono, 2006): 1) Penulisan program server side. Hal ini adalah target utama PHP. Diperlukan 3 hal agar script PHP dapat bekerja antara lain, PHP Parser (CGI atau server module),
63
server web (missal, Apache) dan browser web. Kita harus menjalankan server web terlebih dahulu, kemudian mengakses keluaran program PHP melalui browser web dan melihat halaman PHP melalui server. 2) Penulisan program Command Line. Script PHP dapat berjalan tanpa server atau browser. Hanya diperlukan PHP Parser dalam bentuk Command Line. Tipe ini ideal digunakan untuk script yang dijalankan secara teratur menggunakan cron (pada Unix atau Linux) atau Task Scheduler (pada Windows). 3) Penulisan program untuk aplikasi desktop. PHP mungkin bukan bahasa yang sangat baik untuk membuat suatu aplikasi desktop dengan tampilan grafis yang user friendly, dengan penambahan fitur tambahan PHP pada aplikasi Client Side atau menggunakan PHP-GTK. PHP-GTK merupakan fitur tambahan pada PHP dan tidak tersedia pada distribusi utama. Secara singkat kelebihan-kelebihan PHP meliputi: (Hardjono, 2006) a) ScriptPHP sederhana, mudah dibuat, dan mempunyai kecepatan akses tinggi. b) Dapat berjalan dalam server web yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda. PHP dapat berjalan pada sistem operasi Linux/ Unix, Windows, dan Macintosh. c) Bersifat Open Source sehingga diterbitkan secara gratis. d) Dapat berjalan pada server web Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya. e) Termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML).
2.12.1.1 Alasan Menggunakan PHP Beberapa alasan peneliti untuk menggunakan PHP: (Anhar, 2009) a. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix Macintosh, dan Windows. PHP dapat dijadikan secara runtime melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem. Open source artinya code-code PHP terbuka untuk umum dan kita tidak harus membayar biaya pembelian atau keaslian license yang biasanya cukup mahal. Karena source code PHP tersedia secara gratis, maka hal tersebut memungkinkan komunitas milismilis dan developer untuk selalu melakukan perbaikan, pengembangan, dan menemukan bug dalam bahasa PHP. b. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana, mulai dari Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah. c. PHP juga dilengkapi dengan berbagai macam pendukung lain seperti support langsung ke berbagai macam database yang populer, misalnya: Oracle, PastgerSQL, MySQL, dan lain-lain.
2.12.2 MySQL MySQL (My Stukture Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Managemrent System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, Ms SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakana DBMS yang multithread, multiuser yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL). Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber
65
dimiliki oleh penulisnya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan Swedia, yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang hak cipta kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan oraang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larson, dan Micheal Monty Widenius (Anhar,2010). Beberapa kelebihan MySQL, antara lain: MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi. Bersifat Open Source, MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GNU General Public License (GPL) Bersifat Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah SQL). Dengan kata lain, dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. Dari segi security atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan, seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user, dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemrograman, MySQL juga memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
2.12.3 Apache Apache merupakan server web bersifat Universal dan gratis, dikembangkan sekelompok
programmer
bernama
Apache
group.
Apache
pertama
kali
dikembangkan pada tahun 1995. Lebih dari 50% server web di dunia menggunakan Apache. Apache pertama kali diciptakan untuk sistem operasi Unix, sekarang bisa dijalankan pada hamper semua sistem operasi termasuk Windows (Irawan, 2009).
2.12.4 Adobe Dreamweaver CS4 Adobe Dreamweaver CS4 merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung. Adobe Dreamweaver CS4 memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan asset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu adobe dreamweaver CS4 juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (PHP Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya (Agustina, 2010).
67
2.12.5 Adobe Photoshop CS Awal terciptanya Adobe Photoshop oleh Glenn Knoll memang ditujukan unutk mengedit foto saja, namun karena perkembangan teknologi yang semakin kompleks, menuntut Thomas Knoll sang anak dan kawan-kawannya semakin memantapkan untuk mengembangkan Photoshop (Slamet Riyanto, 2006).
2.12.6 Browser Browser adalah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan file-file website, baik html, php, mht, dan lain sebagainya. Kita tidak akan dapat menampilkan hasil dari desain yang kita buat apabila kita tidak mempunyai browser. Browser yang dapat digunakan adalah Browser Internet Explorer (IE) yang merupakan bawaan windows, Mozilla Firefox, Opera, Safari, Chrome dan lain-lain (Agustina, 2010). Browser juga dapat diartikan sebagai software yang di install di mesin client, berfungsi untuk menerjemahkan tag HTML menjadi halaman web (Anhar, 2010).
2.13 Pengujian Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan, dan program harus diuji untuk menemukan kesalahan yang mungkin dapat terjadi seperti ksalahan dalam bahasa, kesalahan waktu, proses dan kesalahan logika program. Pengujian perangkat lunak (PL) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas PL dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas PL sebagai suatu elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan PL, memotivasi dilakukan perencanaan baik melalui pengujian yang teiliti.
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program. Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dan domain output dari suatu program dengan cara memberikan cangkupan pengujian mendalam (Pressman, 2002).
69 2.14 Studi Literatur Sejenis Peneliti mendapatkan studi literatur sejenis dari kasus yang sama dalam mengembangkan sistem informasi ini, yaitu: Tabel 2.2 Literatur Sejenis No 1
Sumber Sri Damayanti 2010 Prodi Sistem Pengendalian, Informasi
Sistem
dengan
Abstrak perencanaan,
Kelebihan Kekurangan jenis-jenis - Sudah adanya sistem - sistem masih bersifat
judul obatan dan sistem informasi. Penelitian ini
Informasi Manajemen Persediaan dilakukan selama 6 bulan di Rumah Sakit
untuk pengendalian stand barang (obat)
alone
adanya sistem yang
Obat-obatan di RS. Ananda Bekasi Ananda tentang pengendalian obat-obatan.
terintegrasi.
STMIK (Skolah Tinggi Manajemen Pengendalian
-
obat-obatan
RS.
Ananda
belum
metodologi
Informatika & Komputer) BANI sangat penting karena: jumlah jenis obat
penelitian
masih
SALEH Bekasi
yang banyak tidak terjadi kekurangan/
menggunakan metode
kelebihan atas ketersediaan jenis obat.
deskriptif,
belum
menggunakan metode pengembangan sistem 2
Megi Martin Kusuma 2010 Prodi Permasalahan yang terjadi pada PT. Bina - Sudah adanya data - Aplikasi
masih
Sistem
Informasi
adalah
persediaan stok dan
menggunakan
Sistem Informasi Kontrol Persediaan pengolahan data-data yang masih manual
laporan yang dapat
jaringan LAN bukan
Barang
dilihat.
internet.
Guna
dengan
judul Plaspac
Meningkatkan dalam
Indonesia
mengolah
Bekasi
informasi
di
bagian
Tercapainya Target Produksi pada persediaan barang. Hal ini menyebabkan - Aplikasi PT. BINA PLASPAC INDONESIA seering terjadi masalah dalam menangani
Web
BEKASI STMIK (Sekolah Tinggi penyimpanan
menggunakan
Manajemen
Informatika
Komputer) BANI SALEH Bekasi
barang
dalam
gudang
& diantaranya kesalahan dalam pencatatan barang, kesulitan dalam pembuatan laporan persediaan per periode, serta pencarian data yang sering membutuhkan waktu lama, informasi stok/ persediaan tidak setiap saat bisa dilihat. Selain itu kelemahan lain adalah
pencatatan
data
yang
akan
dilaporkan harus diproses ulang (berulangulang) bila akan membuat laporan, hal ini
berbasis - Laporan dan
database SQL Server
ditampilkan dinamis.
yang belum
71 memungkinkan terjadinya kesalahan dan mengakibatkan
suatu
informasi
yang
dibutuhkan tidak dapat dijadikan referensi untuk
proses
evaluasi,
analisis,
serta
pengambilan keputusan yang cepat oleh pimpinan. Sebagai solusi untuk memecahkan maslalah tersebut penulis mencoba mengusulkan sistem informasi berbasis komputer dimana pengolahan data penyimpanan data terpusat sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan menghasilkan stok dan laporan yang dapat dilihat dan di update setiap saat sesuai dengan kebutuhan. 3
Hesty Pratiwi 2010 Prodi Sistem Setiap perusahaan selalu membutuhkan - Adanya
data - Metodologi
yang
Informasi dengan Judul Analisa persediaan, persoalan persediaan yang perlu
perputaran persediaan
digunakan
Sistem
barang jadi
memakai
metodde
deskriptif
yaitu
metode
yang
Informasi
Groceries
PAM
Persediaan dipecahkan adalah bagaimana perusahaan
JAYA
Jakarta mampu
memprediksi
dengan
tepat - Adanya
Timur STMIK (Sekolah Tinggi kebutuhan akan bahan baku dan juga barang Manajemen
Informatika
dan jadi,
Komputer) BANI SALEH Bekasi
bagaimana
perusahaan
dapat
keuangan.
laporan
masih
didasarkan dari hasil
menyediakan persediaan yang tepat oada
pengamatan
waktunya sesuai dengan jumlah diperlukan.
(observasi) langsung
Persediaan barang sebagai elemen utama
di
dari modal kerja, dan merupakan aktiva
saat dilakukan.
yang selalu dalam keadaan berputar dan terus Tingkat
menerus
mengalami
perputaran
perubahan.
persediaan
barang
lapangan
- Database
pada
masih
menggunakan access sehingga
tidak
disebut inventory turner. Tinggi rendahnya
optimal
untuk
perputaran persediaan mempunyai pengaruh
mengakses data yang
langsung terhadap besar kecilnya kebutuhan
banyak
73 modal kerja perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, penulis memberikan judul pada penelitian Perputaran
yaitu
“
Pengaruh
Persediaan
Barang
Tingkat Jadi
Terhadap Modal Kerja Pada PAM JAYA”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan daya yang peneliti lakukan untuk mempermudah penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
3.1.1
Studi Pustaka Pada metode studi pustaka, peneliti mengumpulkan dan memperlajari buku-
buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Dalam sistem inventory management ini yang merupakan bagian data-data pustaka, yaitu: a. Buku Metode Desain & Analisa Sistem Edisi 6 karya Jeffrey L. Whitten, 2004. b. Buku Manajemen Persediaan Karya Richardus Eko Indrajit & Richardus Djoko Pranoto, 2003. Jumlah buku-buku buku yang digunakan untuk referensi totalnya ada 23 buku untuk selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.1.2
Studi Lapangan 1. Observasi Peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan terhadap suatu kegiatan yang sedang berjalan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Pengamatan penelitian dilakukan pada: Tempat
: PT. Bakrie Pipe Industries 74
75
Jl. Raya Pejuang KM. 27 Pondok Ungu Medan Satria Bekasi Utara 17131. Waktu : Februari 2012 Informasi yang dapat dikumpulkan berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan sebagai berikut: a. Gambaran singkat PT. Bakrie Pipe Industries b. Produk di PT. Bakrie Pipe Industries c. Proses penyimpanan sampai dengan proses pengeluaran produk dari open store pada PT. Bakrie Pipe Industries. d. Sistem komputerisasi yang belum terintegrasi dengan baik.
3.1.3
Wawancara Wawancara dilakukan dengan Bapak Riyadi Teguh M. sebagai supervisor
bagian open store pada PT. Bakrie Pipe Industries untuk memperoleh data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem informasi
Inventory
management open store. Tujuan wawancara ini adalah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi Inventory management open store ini. Wawancara dilakukan pada 05 Maret 2012. Pertanyaan yang diajukan dan setiap pertanyaan dijawab langsung oleh bapak Riyadi Teguh M. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan didapat beberapa informasi yang berguna dalam pembuatan sistem informasi Inventory management open store khususnya untuk proses produk barang jadi (good pipe) yang masuk ke open store sampai kepada proses pengeluaran produk jadi tersebut untuk dikirim.
3.1.4
Studi Literatur Sejenis Peneliti membandingkan apakah literatur sebelumnya dapat membantu
dalam pengembangan sistem yang diusulkan. Selain itu peneliti juga membandingkan apakah sistem yang dikembangkan memiliki kelebihan dari sistem yang dibuat berdasarkan literatur sejenis atau sebelumnya ditempat lain yang telah menggunakan sistem informasi tersebut. Studi literatur sejenis yang diambil oleh peneliti dapat dilihat pada akhir bab II.
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid Application Development (RAD)/ Pengembangan Aplikasi Cepat yang telah menjadi alur yang terkenal dalam mengakselerasi pengembangan sistem. Penulis menggunakan metode ini karena menurut penulis, metode ini merupakan metode yang paling cocok dalam pengembangan aplikasi ini karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi/ prototipe dengan melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang ada. Pada alur prose RAD, penulis membatasi dengan hanya melalui beberapa tahapan yaitu dari Scope Definition sampai dengan tahapan Construction & Testing, selebihnya diserahkan pada pihak perusahaan dalam mengelola aplikasi ini. Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktivitas yang tentunya sesua dengan tahapan yang sebelumnya telah dijabarkan pada alur proses pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:
3.2.1
Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)
77
Fase pertama pengembangan sistem ini adalah mendefinisikan lingkup sistem, yang artinya menentukan tingkat atau ukuran dan batas-batas pengebangan sistem. Tahap ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan dan perintah yang memicu pengembangan aplikasi. Lingkup dapat didefinisikan dengan istilah informasi, fungsi dan antarmuka. Lingkup memang dapat dan sering berubah selama proses pelaksanaannya.
3.2.2
Analisis Sistem (Analysis) Tujuan utama dari analisis berorientasi objek adalah memodelkan sistem yang
nyata dengan penekanan pada apa yang harus dilakukan, bukannya bagaimana melakukannya. Hasil utama dari analisis sistem adalah pemahaman sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ke tahap perancangan. Ada 2 fase dalam tahapan analisis sistem pada alur pengembangan siste RAD, yaitu: a. Analisis sistem berjalan menggunakan analisi PIECES yang mempelajari sistem yang ada atau sistem yang berjalan dengan pemahaman mendalam akan masalah-masalah pengembangan sistem. b. Analisis sistem usulan, mendefinisikan sistem yang akan diusulkan dari analisis sistem yang berjalan, sehingga terdapat solusi dari masalah-masalah yang ada pada sistem yang berjalan.
3.2.3
Perancangan Sistem (Design)
Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metode Desain Berorientasi Objek/ Object Oriented Design (OOD). Dengan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya. Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML, digunakan oleh penulis dalam desain/ perancangan sistem ini. Hanya beberapa diagram saja yang digunakan oleh penulis, yaitu diagram-diagram yang menurut penulis dapat mendukung perancangan aplikasi ini. Adapun beberapa diagram berikut ini: a. Use Case Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan aktifitas apa saja yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem tersebut. b. Activity Diagram : Merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkn proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. c. Sequence Diagram : Merupakan diagram yang menjelaskan secara detail urutaan proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. d. Class Diagram: Merupakan diagram yang selalu ada pada pemodelan sistem yang berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
79
3.2.4
Implementasi Sistem (Construction & Testing) Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka
tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktifitas yang dilakukan. Aktifitas-aktifitas yang dimaksud berupa:
3.2.4.1 Permrograman Pada tahap pemrograman, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 sebagai bahasa pemrogramannya, sedangkan software yang digunakan daladm pembuatan aplikasi ini yaitu menggunakan Adobe Dreamweaver sebgai software untuk membuat Graphical User Interface (GUI) dan sebagai software yang menunjang database pada aplikasi ini, penulis menggunakan MySQL karena mendukung untuk infrastruktur jaringan. 3.2.4.2 Pengujian Setiap program menjalani pengujian secara probadi untuk memastikan bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari bug, namun pengujian ini setidknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi. Pada tahap ini, penulis menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatana black-box testing.
3.3 Kerangka Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi
metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut ini dapat dilihat Gambar 3.1 Kerangka Penelitian.
Kerangka Penelitian
Studi Pustaka
Observasi Pengumpulan Data
Metodologi Pengumpulan Data
Studi Lapangan Studi Literatur Sejenis
Pengembangan Data
Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development System (RAD) oleh Whitten, 2004
Wawancara
Gambaran Umun Perusahaan Scope Definiton
Lingkungan Penelitian
Kelemahan Sistem Yang Berjalan Analysis
Analisis Sistem Usulan
Desain Sistem
Use Case Diagram Activity Diagram
Design
Sequence Diagram Class Diagram Desain Interface Sistem
Tampilan interface
Pemrograman
Construction & Testing
Pengujian
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
Blackbox Testing
81
BAB IV SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE
4.1
Sekilas Tentang Perusahaan
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada Tahun 1959 PT. Bakrie & Brothers mendirikan pabrik pipa baja yang diberi nama “TALANG TIRTA” di Jakarta. Pada waktu itu Bakrie baru dapat memproduksi pipa baja berdiameter 5/8 inchi sampai dengan 1 ¼ inchi (conduit pipe), dengan desain kapasitas produksi sebanyak 3000 ton pertahun. Sejak saat itu pipa baja Bakrie sangat dikenal luas di masyarakat. Perkembangan berikutnya pada tahun 1972 Bakrie berhasil meningkatkan produksinya hingga mencapai 25.000 ton pertahun dengan diameter hingga 4 inchi (conduit pipe, water pipe, pipe for ordinary uses). Pada tahun 1978 ekspansi dilakukan dan Bakrie berhasil memproduksi pipa sampai dengan diameter 6 5/8 inchi serta memproduksi pipa dengan spesifikasi API 5L (pipes for oil and gas industries). Tahun 1979 American Petroleum Institute (API) memberikan pengakuan kepada Bakrie untuk menggunakan monogram API pada setiap produk API 5L yang diproduksi. Dua tahun setelah itu PT. Bakrie Pipe Industries didirikan menempati lahan seluas 38 Ha di wilayah Bekasi- Jawa Barat. Pada saat itu PT. Bakrie Pipe Industries mampu memproduksi pipa baja sampai diameter 16 inchi dengan kapasitas 70.000 ton per tahun. Pada tahun 1984, PT. Bakrie Pipe Industries untuk kedua kalinya mendapatkan pengakuandari America Petroluem Industries (API) untuk menggunakan monogram API pada setiap pipa API 5L yang diproduksi.
Derap pembangunan Indonesia melangkah pasti, dan pada tahun 1995 PT. Bakrie Pipe Industries kembali melakukan ekspansi pabriknya dengan memasang mesin KT 24 (Kaiser Torrance 24 inchi) dan VAI 4 (Voest Alpine 4 inchi) yang dapat memproduksi pipa baja hingga 24 inchi. Kini PT. Bakrie Pipe Industries memiliki total desain kapasitas produksi hingga 310.000 ton per tahunnya. Pada tahun 2000, PT. Bakrie Pipe Industries juga telah mendapatkan kepercayaan dari American Petroleum Institute (API) untuk menggunakan monogram API pada setiap produk pipa API 5CT (casing & tubing) yang diproduksi.
4.1.2 Logo Perusahaan Arti dari logo bakrie adalah
Dua garis tebal lengkung berwarna merah bata (terakota) mencerminkan tanah khas Indonesia yang subur. Bentuk ini seakan-akan terbagi dua oleh bidang putih di tengahnya, menandakan tanah yang telah diolah/dibajak, yang berarti akan semakin subur. Bentuk lengkung mengambil citra permukaan bumi yang bulat.
Titik-titik biru di atasnya mencerminkan langit semesta, dengan mengambil bentuk susunan konstalasi bintang utara (meluku), melambangkan cita-cita yang tinggi namun tidak melupakan tempat asalnya (bentuk alat bajak yang identik dengan tanah subur)
Logo tidak dibatasi dengan kotak atau lingkaran, menandakan kedinamisan yang tidak terbatas.
Komposisi grafis mengambil gaya seni disain modern, dimaksudkan untuk memposisikan citra Bakrie ke masa depan (futuristic) yang membedakannya dari perusahaan lain.
83
Gambar 4.1 Logo Perusahaan 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi : Menjadi produsen pipa baja terkemuka di wilayah ASEAN 2. Misi PT. Bakrie Pipe Industries Menyediakan produk yang dapat dipercaya, sesuai bahkan lebih baik dari persyaratan yang ditetapkan pelanggan, dengan harga yang kompetitif dan pengiriman tepat waktu. Mengoperasikan aktivitas bisnis senantiasa didasari nilai-nilai integritas, professional dan profitabilitas, mengutamakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, memuaskan pelanggan dan meningkatkan nilai investasi bagi pemegang saham.
4.1.4 Struktur Organisasi Berikut adalah susunan organisasi dari PT. Bakrie Pipe Industries mulai dari Chief Executive sampai kepada bagianbagian dibawahnya.
CHIEF EXECUTIVE MANAGER
MANAGEMENT REPRESENTATION
CHIEF FINANCIAL OFFICER
FINANCE MANAGER
CHIEF MARKETING OFFICER
SALES MANAGER OIL & GAS
ACOUNTING & TAX MANAGER
CHIEF OPERTATING OFFICER
GENERAL MANAGER BEKASI PLANT
INTERNAL AUDIT & RISK MANAGER
HRD PROCUREMENT MANAGER
PURCHASING MANAGER
SALES MANAGER NON OIL & GAS IT MANAGER
GENERAL MANAGER SEAPI PLANT
CHIEF LOGOSTIC
CHIEF HRA & CONTINOUS IMPROVEMENT PROGRAM
GA & IND. RELATION MANAGER
REMUNERATION MANAGER
PRODUCTION MANAGER SALES MANAGER EXPORT
PPIC
MANAGER
QUALITY & SHE MANAGER TRANSPORTATION MANAGER MAINTENANCE MANAGER
METHOD & TECHNOLOGY MANAGER
Gambar 4.2 Struktur Organisasi pada PT. Bakrie Pipe Industries
CONTINOUS IMPROVEMENT MANAGER
85
4.1.4.1 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager Gambar 4.3 ini adalah turunan dari bagian PPIC Manager dan ada petugas-petugas yang ada dalam bagian tersebut.
PPIC Manager
Storage Supervisor
Tallyman
Foreman Lapangan
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager pada PT. Bakrie Pipe Industries
A. Uraian Tugas Berdasarkan dari gambar struktur organisasi PT. Bakrie Metal Industries akan diuraikan tentang tugas masing-masing yang terlibat dalam inventory management open store yaitu: 1. PPIC Manager a. Mengadakan rapat secara periodik untuk menilai dan mengevaluasi kegiatan dari bawahannya dan memberikan petunjuk untuk meningkatkan prestasi di masa mendatang. b. Mengkoordinasi seluruh aktivitas yang ada dalam bagian PPIC perusahaan. c. Menerima dan meminta laporan dari tiap bagian unit kerja secara berkala yang kemudian diteruskan pada Chief Logistic. 2. Supervisor (Inventory Open Store) a. Mengawasi dan mengevaluasi pipa hasil produksi sesuai order untuk kesiapan tempat di storage dan assesoris, sehingga dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan (due date) dari order tersebut. b. Melakukan kontrol dan evaluasi serta analisa terhadap kualitas kerja dan stok pipa dari keselamatan, keamanan dan kenyamanan sesuai peraturan yang di telah tentukan. c. Memberikan pengarahan kepada tim OS dalam peningkatan kinerja yang sejalan dengan program dan kebijaksanaan departemen dan Perusahaan. d. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam meningkatkan motivasi bawahan dan kerja sama dengan divisi lain dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.
87
e. Menjamin pipa ready stock terhadap pengiriman tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan departemen dan Perusahaan. f. Menjamin komplain terhadap kesalahan kirim ke Customer. g. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer PPIC. 3. Foreman Lapangan a.
Mengatur mutasi pipa di OS agar memudahkan loading dan pendataan sesuai dengan kesepakatan dengan administrasi OS.
b.
Mengatur pengiriman pipa keluar dan masuk ke dalam OS
c.
Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan penumpukan pipa di OS.
4. Tallyman a. Mengatur kesiapan tenaga kerja, alat/ sarana kerja. b. Mengatur lokasi penerimaan pipa siap kirim. c. Menjaga kebersihan dan kerapihan dilingkungan kerja. d. Mencatat setiap batang pipa yang dikirim untuk diserahkan pada administrasi OS e. Mengawasi penerimaan dari produksi dan pengeluaran pipa dari OS untuk dikirim ke pelanggan. f. Mengawasi laporan pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan dan melihat stok yang ada dalam OS.
4.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) Untuk memfokuskan penelitian yang dilakukan, maka Peneliti akan membatasi permasalahan dan lingkungan penelitian pada bagian inventory open
store yang berada pada PT. Bakrie Pipe Industries. Bagian inventory open store adalah sebuah bagian pada PT. Bakrie Pipe Industries yang memiliki tugas menyimpan pipa-pipa jadi (good pipe) ke dalam Open Store dan mengeluarkan pipa tersebut untuk dikirim ke pelanggan. Bagian tersebut bertanggung jawab memberikan laporan kepada Manager yang mengawasi semua kegiatan yang ada di PT. Bakrie Pipe Industries khususnya di bagian Open Store. Aplikasi sistem inventory ini ditekankan pada pencatatan setiap pipa jadi (good pipe) yang masuk dan keluar dari Inventory Open Store baik itu untuk dikirim ke pelanggan ataupun di proses ulang ke bagian produksi karena pipa tersebut rusak. Sedangkan apabila terdapat hal lain pada aplikasi sistem inventory ini, maka hal tersebut hanyalah tambahan bagi aplikasi ini.
4.3 Analisis Sistem 4.3.1 Kelemahan Sistem Yang Berjalan Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh dari PT. Bakrie Pipe Industries, penulis dapat menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang berjalan, diantaranya: Analisis PIECES Kinerja (Performance)
Informasi(Information) Analisis ekonomi (Economic)
Sistem yang sedang berjalan Pembuatan laporan membutuhkan waktu 60 menit karena media penyimpanannnya melalui kertas. Informasi yang diberikan bersifat terbatas dan kurang akurat Biaya yang banyak untuk mencetak setiap laporan yang ada dan memerlukan tempat untuk menyimpan laporan-laporan yang
89
ada
Keamanan atau kontrol (Security or control) Efisiensi(eficiency)
Layanan (Service)
Akan lebih mudah membagi user berdasarkan tugas dan hak aksesnya masing-masing Karyawan harus memasukkan data pipa ke dalam komputer menggunakan Microsoft Excel kemudian mencetak laporan, sehingga memerlukan waktu dalam proses pencatatan laporan. Proses pemesanan tidak tepat guna karena pelanggan harus datang langsung ke perusahaan
Sesuai dengan data dan informasi yang peneliti dapatkan selama melakukan penelitian pada PT. Bakrie Pipe Industries. Maka peneliti dapat merumuskan sistem berjalan pada bagian inventory open store adalah sebagai berikut: Perusahaan PT. Bakrie Pipe Industries memiliki beberapa bagian, diantaranya bagian produksi, pemasaran, bagian keuangan dan lain sebagainya. Sistem inventory ini ditekankan untuk bagian open store. Bagian open store pada PT. Bakrie Pipe Industries adalah bagian yang menyimpan pipa yang telah di buat/ pipa jadi (good pipe) oleh bagian produksi, mengatur persediaan pipa, memberikan laporan kondisi pipa jadi dan pipa yang harus di produksi ulang karena rusak, serta memberikan laporan pipa yang dikeluarkan oleh Open Store untuk dikirim kepada pelanggan. Pada sistem yang berjalan saat ini, semua user melakukan perintah kerja dan segala kegiatan pelaporan dilakukan ada yang dengan manual tetapi ada juga yang dilakukan dengan komputer namun tidak terintegrasi dengan seluruh sistem yang ada dalam open store.
Sebagai contoh, dapat peneliti berikan gambaran alur yang biasa terjadi dalam keseharian proses yang terjadi pada PT. Bakrie Pipe Industries, sebagai berikut: 1. Foreman Lapanagan menerima pipa jadi (good pipe) masuk dari bagian produksi dan kemudian memberikan dokumen pipa masuk ke admin OS untuk dicatat. 2. Admin open store melihat laporan work order agar dapat memisahkan pipa yang sudah di pesan terlebih dahulu agar siap untuk dikeluarkan dari open store atau dikirim. 3. Admin open store membuat laporan stok dan work order. 4. Foreman lapangan selalu melihat keadaaan pipa dalam kondisi baik atau rusak agar dapat di kirim ke bagian produksi untuk di reproduksi dan mengatur tata letak pipa sesuai dengan work order atau stok. 5. Manager menerima laporan secara berkala dari semua kegiatan yang ada dalam open store.
91
Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang sedang berjalan Gambar 4.4 adalah gambaran keseharian yang terlihat pada PT. Bakrie Pipe Industries dalam melakukan perintah yang ada dalam Open Store. Pencatatan transaksi masih menggunakan lembaran kertas yang kemudian dipindahkan ke dalam komputer melalui program MS. Excel dan masih stand alone sehingga tidak bisa diakses oleh manager secara langsung. Sesuai dengan analisa yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan permasalahan yang sering terjadi pada sistem berjalan, yaitu : 1. Pencatatan masih dalam lebaran kertas kemudian dipindahkan ke dalam komputer serta masih stand alone. 2. Kebutuhan karyawan atas pelayanan yang memerlukan proses cepat dan tepat. 3. Pengolahan laporan berkala untuk Manager masih terbatas karena tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu.
4.3.1.2 Analisis Sistem Usulan Setelah melihat data maupun informasi yang dibutuhkan dan melihat sistem berjalan pada PT. Bakrie Pipe Industries sepintas tidak memiliki kendala yang berarti, namun bila melihat langsung pada prakteknya di lapangan sistem yang berjalan memiliki kendala. Yaitu dalam hal sistem aplikasi pengolahan barang di open store dimana di dalamnya mengenai penyimpanan data barang, penyimpanan data pembeli, penyimpanan data persediaan barang, input data barang masuk, transaksi-transaksi, hingga tahap laporan. Dalam hal ini suatu pengolahan data pada perusahaan tersebut sangat membutuhkan aplikasi yang dapat menjadi solusi dari kendala-kendala tentunya dapat memudahkan kinerja karyawan sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan efektif, lancar dan efisien. Pada Sistem yang akan diusulkan terdapat 4 pengguna sistem, yaitu: user manager yang memiliki akses pada sistem ini hanya untuk melihat laporanlaporan data barang masuk dan keluar, data pembeli dan laporan data ready stock yang tersedia digudang. Yang kedua ialah user admin_OS yang memiliki hak akses untuk sistem ini antara lain untuk meng-input data-data barang masuk dan keluar, data Work Order, data pembeli dan meng-input data reproduksi pipa yang ada di dalam open store. Ketiga, user tallyman yang memiliki hak akses pada sistem ini untuk mengecek ketersediaan barang dan reproduksi pipa didalam open store. Keempat, user marketing yang memiliki hak akses memasukkan data work order dan data pembeli.
93
Pada tahapan ini, peneliti menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) dan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools untuk menvisualisasikan sistem yang sedang berjalan.
Gambar 4.5 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang diusulkan
Tabel 4.1 Analisa Perbandingan Sistem yang berjalan Kekurangan
Sistem yang di usulkan
Belum memiliki proses pengolahan data yang terkomputerisasi.
Karyawan mengalami kesulitan dalam proses sortir pipa yang disesuaikan dengan adanya work order atau surat perintah produksi dari manager sehingga karyawan akan menunggu
surat
tersebut
dari
manager, kemudian pipa yang masuk ke dalam Open Store baru bisa di sortir atau di pisahkan, mana yang menjadi stok ataupun pipa yang sudah di pesan.
informasi data stok pipa yang sering tidak relevan dan membutuhkan proses lama bila ingin mengetahui stock.
95
Penyajian laporan pada aplikasi yang memakan waktu lama dan dalam memproses rekapitulasi laporan periode bulan tertentu
Kelebihan
Aplikasi pengolahan data disesuaikan dengan kebutuhan pengolahan data. Dengan dibuatnya aplikasi baru, terdapat menu untuk work order yang bisa di lihat langsung oleh admin OS untuk dapat langsung sortir pipa yang akan di jadikan stok dan yang sudah menjadi pesanan oleh konsumen sehingga tidak perlu menunggu surat perintah berdasarkan work order yang akan di keluarkan oleh manager. informasi data stok pipa dengan proses yang cepat dan
tepat. Menyajikan
laporan-laporan yang dapat diakses tepat
waktu dan sesuai yang diinginkan oleh manager.
4.4
Design Dari analisa sistem berjalan di atas, maka peneliti memberikan beberapa usulan
yang dapat menjadi solusi masalah sesuai dengan perumusan masalah yang telah disebutkan pada bab 1. Solusi yang peneliti tawarkan memiliki tujuan yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Mengembangkan aplikasi Sistem Inventory Management Open Store yang berbasiskan Web base, sehingga memudahkan pengguna dalam mendapatkan halhal yang bernghubungan dengan proses bisnis perusahaan khususnya pada bagian Inventory Open Store. 2. Aplikasi terdiri dari 4 akses utama yakni, akses yang hanya diperuntukkan untuk manager, Tallyman, admin OS dan marketing. 3. Mengurangi kompleksitas komunikasi keempat user sehingga dapat fokus dalam satu tugas area. 4. Menyediakan fitur-fitur admin OS dalam proses pelaporan. 5. Menyediakan fitur-fitur yang membantu manager dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Setelah solusi penawaran di atas, peneliti akan memaparkan analisa sistem yang diusulkan dengan metodologi RAD dengan menggunakan tools UML, sebagai berikut:
4.4.1 Use Case Diagram Use case adalah sebuah alat bantu guna menstimulasi pengguna untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Berikut ini adalah use case diagram sistem inventory:
97
Tabel 4.2 Identifikasi Actor No
Actor
Description
1
Admin_OS
Aktor yang mengatur data-data pipa yang akan diproduksi dari inventory open store
2
Manager
Aktor yang dapat melihat laporan dari sistem, laporan tersebut berupa laporan pipa masuk, laporan pipa keluar, stok pipa dan laporan lainnya.
3
Tallyman
Aktor yang memiliki hak akses untuk melihat data stok pipa yang tersedia dan reeproduksi pipa di dalam open store
4
Marketing
Aktor
yang
memasukkan
memiliki data
work
akses
untuk
order
dan
memasukkan data pembeli.
4.4.1.1 Identifikasi Use Case Tabel 4.3 Identifikasi Use Case No 1
Use Case Name Login
Description
Actor
Use case menggambarkan kegiatan
Admin_OS,
memasukkan username dan password
Manager,
untuk mengakses sistem.
Tallyman, Marketing
2
Manage User
Use case menggambarkan kegiatan add, delete, edit data user pada sistem
Admin_OS
99
3
Input data pipa
Pengguna
dapat
menambah,
masuk
mengubah dan menghapus data pipa
Admin_OS
yang masuk ke bagian open store 4
Input data Barang
Pengguna
dapat
menambah,
Admin_OS
mengubah dan menghapus data pipa yang masuk ke bagian open store 5
Input
data
pipa Use case menggambarkan kegiatan
keluar
Admin_OS
input, edit, dan delete data pipa keluar yang ada dalam bagian open store
6
7
Input data Pembeli
Use case menggambarkan kegiatan
Admin_OS,
input, edit, delete data pembeli.
Marketing
Input data
Use case menggambarkan kegiatan
Admin_OS,
Reproduksi
input, edit, delete data reproduksi
tallyman
pipa yang ada dalam open store 8
Work Order
Use
case
ini
menggambarkan
Admin_OS,
kegiatan input, edit, delete data Work
marketing
order 9
Laporan Pipa Masuk Use case menggambarkan kegiatan melihat laporan data pipa masuk
Admin_OS, manager
berdasarkan tanggal periode tertentu. 10
Laporan pipa keluar
Use
case
ini
menggambarkan
kegiatan melihat laporan data pipa keluar berdasarkan tanggal periode
Admin_OS, manager
tertentu. 11
Laporan data
Use case menggambarkan kegiatan
Pembeli
melihat
laporan
berdasarkan
data
pembeli
tangggal
Admin_OS, Manager
periode
tertentu. 12
Laporan Work Order Use
case
ini
menggambarkaan
kegiatan melihat laporan data work
Admin_OS, Manager
order berdasarkan tanggal periode tertntu. 13
Laporan data stok
Use
case
pipa
kegiatan reproduksi
ini melihat
menggambarkan laporan
berdasarkan
data
Admin_OS, Manager
tanggal
periode tertentu. 14
Laporan Work Order Use
case
ini
menggambarkan
kegiatan melihat laporan data work
Admin_OS, Manager
order berdasarkan tanggal periode tertentu. 15
Cek Barang
Use
menggambarkan
Admin OS,
kegiatan laporan data ready stock
Tallyman
pipa
case
ini
101 login <>
Manage user
Logout
Input Data Pipa Masuk
<<depends on>>
<<depends on>>
Laporan pipa Masuk
Input Data Pipa Keluar
<<depends on>>
Laporan Pipa Keluar <<depends on>> <<depends on>> Manager Admin_OS
Laporan Stok Pipa <<depends on>> <<depends on>>
Laporan Data Pembeli
Laporan Work Order
Laporan Reproduksi Pipa
<<depends on>>
Input Data Pembeli <<depends on>>
<<depends on>> Marketing
<<depends on>> <<depends on>>
Input Reproduksi Pipa
Input Work Order
Cek Barang tallyman
Gambar 4.6 Use Case Sistem Inventory Management Open Store
4.4.2 Use Case Scenario Proses yang terjadi pada gambar lebih lanjut dijelaskan secara rinci pada tabel :
4.4.2.1 Use Case Scenario Login
Tabel 4.4 Use Case Scenario Login Use case name
Login
Use case id
1
Actor
All User
Description
Use case mendeskripsikan kegiatan input username dan password untuk mengakses sistem
Pre condition
-
Trigger
Pengguna ingin mengakses sistem
Typical course of events
Actor action
System response
1. Input username dan
3. Cek username dan
password 2. Klik login
password 4. Memasuki halaman sesuai hak akses
Alternate course
Alt-step 3: jika salah, sistem akan menampilkan pesan username atau password salah, maka akan kembali ke halaman login
Conclusion
Admin_Os, manager, Marketing dan tallyman dapat
103
mengakses sistem Post condition
Halaman utama
4.4.2.2 Use Case Scenario Manage User
Tabel 4.5 Use Case Scenario Manage User Use case name Use case id Actor Description
Manage User 2 Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan mengelola user, yaitu menambah, mengedit, atau menghapus data user
Pre condition Trigger Typical course of events
Login Admin akan menambah atau menghapus user Actor action
System response
Step 1: input form user
Step 3: data user
Step 2: klik Simpan
tersimpan dalam database dan tampil update User
Alternate course
Alt-step 1.a: klik Edit
Alt-step 2.a: tampil form edit user Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan tampil update User Alt-step 1.b: klik Delete Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus? Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus, jika tidak, data batal dihapus. Conclusion
Admin telah menambah, mengedit, atau menghapus data user.
Post condition
-
4.4.2.3 Use Case Scenario Input Work Order Tabel 4.6 Use Case Scenario Input Work Order Use case name Use case id Actor Description
Input Work Order 3 Marketing Use case mendeskripsikan kegiatan memasukkan data work order
105
Pre condition Trigger
Login Marketing akan memasukkan data work order
Typical course of events
Alternate course
Actor action
System response
Step 1: input form work
Step 3: data tersimpan
order
dalam database dan
Step 2: klik simpan
tampil update work order
Alt-step 1.a: klik Edit Alt-step 2.a: tampil form edit work order Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan tampil update work order Alt-step 1.b: klik Delete Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus? Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus, jika tidak, data batal dihapus. Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan menampilkan pesan untuk melengkapi data.
Conclusion
Marketing telah memasukkan data work order
Post condition
Marketing, Admin_OS dan Manager dapat lihat Laporan work order
4.4.2.4 Use Case Scenario Input Data Pembeli
Tabel 4.7 Use Case Scenario Input Data Pembeli Use case name Use case id Actor Description
Input Data Pembeli 4 Marketing Use case mendeskripsikan kegiatan memasukkan data pembeli
Pre condition Trigger Typical course of events
Alternate course
input work order Marketing akan memasukkan data pembeli Actor action
System response
Step 1: input form data
Step 3: data tersimpan
pembeli
dalam database dan
Step 2:klik Simpan
tampil update pembeli
Alt-step 1.a: klik Edit Alt-step 2.a: tampil form edit pembeli Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan tampil update pembeli Alt-step 1.b: klik Delete
107
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus? Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus, jika tidak, data batal dihapus. Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan menampilkan pesan untuk melengkapi data. Conclusion Post condition
Marketing telah menambahkan data pembeli Marketing, Admin_OS dan Manager dapat lihat halaman Laporan data Pembeli
4.4.2.5 Use Case Scenario Input Data Pipa Masuk
Tabel 4.8 Use Case Scenario Input Data Pipa Masuk Use case name Use case id Actor Description
Input Data Pipa Masuk 5 Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan input data pipa masuk
Pre condition Trigger
input work order , input pipa keluar Admin_OS akan memasukkan data pipa masuk
Typical course of events
Alternate course
Actor action
System response
Step 1: input form data
Step 3: data tersimpan
pipa masuk
dalam database dan
Step 2:klik Simpan
tampil update pipa masuk
Alt-step 1.a: klik Edit Alt-step 2.a: tampil form edit pipa masuk Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan tampil update pipa masuk Alt-step 1.b: klik Delete Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus? Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus, jika tidak, data batal dihapus. Alt-step 4 : jika data ada yang kurang, sistem akan menampilkan pesan untuk melengkapi data
Conclusion Post condition
Admin_OS telah menambahkan data pipa masuk Admin_OS dan Manager dapat lihat laporan data pipa masuk
109
4.4.2.6 Use Case Scenario Input Data Pipa Keluar
Tabel 4.9 Use Case Scenario Input Data Pipa Keluar Use case name Use case id Actor Description
Input Data Pipa Keluar 6 Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan mengeluarkan pipa
Pre condition Trigger
laporan work order Admin_OS akan memasukkan data pipa keluar
Typical course of events
Alternate course
Actor action
System response
Step 1: input form pipa
Step 3: data tersimpan
keluar
dalam database dan
Step 2: klik simpan
tampil update pipa keluar
Alt-step 1.a: klik Edit Alt-step 2.a: tampil form edit pipa keluar Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan tampil update pipa keluar Alt-step 1.b: klik Delete
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus? Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus, jika tidak, data batal dihapus. Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan menampilkan pesan untuk melengkapi data. Conclusion Post condition
Admin_OS telah memasukkan data pipa keluar Admin_OS dan Manager dapat lihat Laporan data pipa keluar
4.4.2.7 Use Case Scenario Input Reproduksi Pipa
Tabel 4.10 Use Case Scenario Input Reproduksi Pipa Use case name Use case id Actor Description
Input Reproduksi Pipa 7 Tallyman Use case mendeskripsikan kegiatan memasukkan data reproduksi
Pre condition
Login
111
Trigger Typical course of events
Alternate course
Tallyman akan memasukkan data reproduksi Actor action
System response
Step 1: input form
Step 3: data tersimpan
reproduksi
dalam database dan
Step 2: klik Simpan
tampil update reproduksi
Alt-step 1.a: klik Edit Alt-step 2.a: tampil form edit reproduksi pipa Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan tampil update reproduksi Alt-step 1.b: klik Delete Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus? Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus, jika tidak, data batal dihapus. Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan menampilkan pesan untuk melengkapi data.
Conclusion Post condition
Tallyman telah menambahkan data reproduksi Admin_OS dan Manager dapat melihat Laporan reproduksi
4.4.2.8 Use Case Scenario Laporan Pipa Masuk
Tabel 4.11 Use Case Scenario Laporan Pipa Masuk Use case name Use case id Actor Description
Laporan Pipa Masuk 8 Manager dan Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan pipa masuk.
Pre condition Trigger Typical course of events
Alternate course
input pipa masuk Ada pipa yang telah di masukkan ke dalam open store Actor action
System response
Step 1: pilih tanggal,
Step 3: jika periode sudah
bulan dan tahun
dipilih, sistem akan
berdasarkan periode yang
menampilkan laporan
diinginkan
pipa masuk
Step 2: klik search
Step 4 : Klik Print
Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka laporan tidak dapat ditampilkan.
113
Conclusion
Admin_OS dan Manager telah melihat laporan pipa masuk
Post condition
-
4.4.2.9 Use Case Scenario Laporan Data Pembeli
Tabel 4.12 Use Case Scenario Laporan Data Pembeli Use case name Use case id Actor Description
Laporan Data Pembeli 9 Manager dan Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan data pembeli.
Pre condition Trigger Typical course of events
input data pembeli Ada data pembeli yang telah di masukkan Actor action
System response
Step 1: pilih tanggal,
Step 3: Jika periode
bulan dan tahun
sudah sesuai, sistem
berdasarkan periode yang
akan menampilkan
Alternate course
diinginkan
laporan pembeli
Step 2: klik search
Step 4 : Klik Print
Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion
Admin_OS dan Manager telah melihat laporan data pembeli
Post condition
-
4.4.2.10 Use Case Scenario Laporan Reproduksi Pipa
Tabel 4.13 Use Case Scenario Laporan Reproduksi Pipa Use case name Use case id Actor Description
Laporan Reproduksi Pipa 10 Manager dan Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan reproduksi pipa.
Pre condition
input reproduksi pipa
115
Trigger
Ada pipa yang telah direproduksi
Typical course of events
Alternate course
Actor action
System response
Step 1: pilih tanggal,
Step 3: jika periode sudah
bulan dan tahun
sesuai, sistem akan
berdasarkan periode yang
menampilkan laporan
diinginkan
reproduksi pipa
Step 2: klik search
Step 4 : Klik Print
Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion
Admin_OS dan Manager telah melihat laporan pipa masuk
Post condition
-
4.4.2.11 Use Case Scenario Laporan Pipa Keluar
Tabel 4.14Use Case Scenario Laporan Pipa Keluar Use case name Use case id Actor Description
Laporan Pipa Keluar 11 Manager dan Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan pipa keluar.
Pre condition Trigger Typical course of events
Alternate course
input pipa keluar Ada pipa yang telah dikeluarkan Actor action
System response
Step 1: pilih tanggal,
Step 3: Jika periode
bulan dan tahun
sudah sesuai, sistem akan
berdasarkan periode yang
menampilkan laporan
diinginkan
pipa keluar
Step 2: klik search
Step 4 : Klik Print
Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka laporan tidak dapat ditampilkan.
117
Conclusion
Admin_OS dan Manager telah melihat laporan pipa keluar
Post condition
-
4.4.2.12 Use Case Scenario Laporan Work Order
Tabel 4.15 Use Case Scenario Laporan Work Order Use case name Use case id Actor Description
Laporan Work Order 12 Manager dan Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan work order.
Pre condition Trigger Typical course of events
input work order Ada pipa yang telah dipesan/ dijadikan work order Actor action
System response
Step 1: pilih tanggal,
Step 3: Jika periode yang
bulan dan tahun
dipilih sudah sesuai,
Alternate course
berdasarkan periode yang
sistem akan menampilkan
diinginkan
laporan work order
Step 2: klik search
Step 4: Klik Print
Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion
Admin_OS dan Manager telah melihat laporan work order
Post condition
-
4.4.2.13 Use Case Scenario Laporan Stok Pipa Tabel 4.16 Use Case Scenario Laporan Stok Pipa Use case name Use case id Actor Description
Laporan Stok Pipa 13 Marketing, Manager dan Admin_OS Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan Stok pipa.
Pre condition
input pipa masuk, input pipa keluar, dan input reproduksi pipa.
119
Trigger
Ada pipa-pipa yang telah diinputkan
Typical course of events
Alternate course
Actor action
System response
Step 1: pilih tanggal,
Step 3: Jika periode yang
bulan dan tahun
diisi sudah sesuai, sistem
berdasarkan periode yang
akan menampilkan
diinginkan
laporan stok pipa
Step 2: klik search
Step 4: Klik Print
Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion
Admin_OS dan Manager telah melihat laporan stok pipa
Post condition
-
4.4.2.14 Use Case Scenario Cek Barang
Tabel 4.17 Use Case Scenario Cek Barang Use case name Use case id
Cek Barang 14
Actor
Tallyman dan Admin_OS
Description
Use case mendeskripsikan kegiatan melihat ketersediaan pipa.
Pre condition
Login
Trigger
Ada pipa yang telah dimasukkan
Typical course of events
Actor action Step 1: pilih cek barang
System response Step 2: sistem akan menampilkan ketersediaan pipa
Alternate course Conclusion
Admin_OS dan tallyman telah melihat ketersediaan pipa
Post condition
-
4.4.2.15 Use Case Scenario Logout
Tabel 4.18 Use Case Scenario Logout Use case name
Logout
121
Use case id Actor Description Pre condition Trigger
15 All User Use case mendeskripsikan kegiatan keluar dari sistem Login Pengguna ingin keluar sistem
Typical course of events
Actor action Step 1: Klik logout
System response Step 2: Menampilkan pesan terima kasih
Alternate course Conclusion Post condition
All User telah keluar sistem Pesan Terima Kasih
4.4.3 Activity Diagram Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari kegiatan bisnis dan use case diagram yang pada sistem yang diusulkan:
Sistem
All User Mulai
Input username dan password
Klik login
cek username dan password
Data Tidak Valid Menampilkan pesan username atau password salah
Data Valid
Menampilkan Halaman Home Sistem
Selesai
Gambar 4.7 Activity diagram dari use case login Pada gambar 4.7 menerangkan admin_os, manager dan tallyman masuk ke halaman home sistem. Mereka harus melakukan pengisian username dan password pada menu login. Jika username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan pesan salah. Dan jika benar, maka sistem akan menampilkan halaman home sistem.
123
Sistem
Admin_OS Mulai
Klik edit tampil form edit user Klik Delete
input form user
klik simpan
Edit data user
Yakin ingin dihapus?
ya tidak Tampil update user
Selesai
Gambar 4.8 Activity diagram untuk manage user Gambar 4.8 ini menerangkan tentang mengelola user dengan menambah, mengedit, atau menghapus data user. Untuk menambah user, Admin harus klik manage user sehingga sistem akan menampilkan form input user. Admin menginput form tersebut, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data user, Admin harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit user kemudian Admin_OS mengedit data user yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data user, Admin harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data user dari database. Jika data user berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update User.
Sistem
Marketing Mulai
Klik edit tampil form edit work order Klik Delete Edit data work order Pesan lengkapi data
input form work order
Data kurang
klik simpan Yakin ingin dihapus?
iya Data Lengkap
tidak
Tampil update work order
Selesai
Gambar 4.9 Activity diagram untuk input work order Gambar 4.9 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data work order. Untuk menambah work order, Marketing harus mengisi semua form yang ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data work order, Marketing harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit work order kemudian Marketing mengedit data work order yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data work order, Marketing harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data work order dari database. Jika data
125
work order berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update work order. Sistem
Marketing Mulai
Klik edit Klik Delete tampil form edit pembeli Edit data pembeli
input form pembeli pesan lengkapi data
Data kurang klik simpan Yakin ingin dihapus?
Data Lengkap ya
tidak Tampil update pembeli
Selesai
Gambar 4.10 Activity diagram untuk input data pembeli Gambar 4.10 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data pembeli. Untuk menambah pembeli, Marketing harus mengisi semua form yang ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data pembeli, Marketing harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit pembeli kemudian Marketing mengedit data pembeli yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data pembeli, Marketing harus klik
Hapus sehingga sistem akan menghapus data pembeli dari database. Jika data pembeli berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update pembeli.
Sistem
Admin_OS Mulai
Klik edit Klik Delete tampil form edit pipa masuk Edit data pipa masuk
input form pipa masuk Pesan lengkapi data
Data kurang
klik simpan Yakin ingin dihapus? Data Lengkap
ya tidak
Tampil update pipa masuk
Selesai
Gambar 4.11 Activity diagram untuk input data pipa masuk Gambar 4.11 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data pipa masuk. Untuk menambah pipa masuk, Admin_OS harus mengisi semua form yang ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data pipa masuk, Admin_OS harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit pipa masuk kemudian
127
Admin_OS mengedit data pipa masuk yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data pipa masuk, Admin_OS harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data pipa masuk dari database. Jika data pipa masuk berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update pipa masuk.
Sistem
Admin_OS Mulai
Klik edit Klik Delete tampil form edit pipa keluar Edit data pipa keluar
input form pipa keluar
pesan lengkapi data
Data kurang
klik simpan Yakin ingin dihapus?
Data lengkap ya
tidak Tampil update pipa keluar
Selesai
Gambar 4.12 Activity diagram untuk input data pipa keluar Gambar 4.12 Gambar diatas menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data pipa keluar. Untuk menambah pipa keluar, Admin_OS harus mengisi semua form yang ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data pipa keluar, Admin_OS harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit pipa keluar kemudian Admin_OS mengedit data pipa keluar yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data pipa keluar, Admin_OS harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data pipa keluar dari database. Jika data pipa masuk berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update pipa keluar.
Sistem
Tallyman Mulai
Klik edit Klik Delete tampil form edit reproduksi pipa Edit data reproduksi pipa
Pesan lengkapi data
input form reproduksi pipa
Data kurang klik simpan Yakin ingin dihapus?
Data lengkap
ya tidak Tampil update reproduksi pipa
Selesai
129
Gambar 4.13 Activity diagram untuk input reproduksi pipa Gambar 4.13 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data reproduksi pipa. Untuk menambah reproduksi pipa, Admin_OS harus mengisi semua form yang ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data reproduksi pipa, Admin_OS harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit reproduksi pipa kemudian Admin_OS mengedit data reproduksi pipa yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data reproduksi pipa, Admin_OS harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data reproduksi pipa dari database. Jika data reproduksi pipa berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update reproduksi pipa. Manager, Admin_OS
Sistem
Mulai
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan pipa masuk Klik Print
Print Laporan
Selesai
Gambar 4.14 Activity diagram untuk laporan pipa masuk Gambar 4.14 menjelaskan tentang menu laporan pipa masuk, dengan memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
Manager, Admin_OS
Sistem
. Mulai
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan data pembeli Klik Print
Print Laporan
Selesai
Gambar 4.15 Activity diagram untuk laporan data pembeli Gambar 4.15 menjelaskan tentang menu laporan data pembeli, dengan memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan
131
admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
Sistem
Manager, Admin_OS Mulai
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan data reproduksi pipa Klik Print
Print Laporan
Selesai
Gambar 4.16 Activity diagram untuk laporan data reproduksi pipa Gambar 4.16 menjelaskan tentang menu laporan data reproduksi pipa, dengan memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
Sistem
Manager, Admin_OS Mulai
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan pipa keluar Klik Print
Print Laporan
Selesai
Gambar 4.17 Activity diagram untuk laporan pipa keluar Gambar 4.17 menjelaskan tentang menu laporan data pipa keluar, dengan memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
133
Sistem
Manager, Admin_OS Mulai
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan work order Klik Print
Print Laporan
Selesai
Gambar 4.18 Activity diagram untuk laporan work order Gambar 4.18 menjelaskan tentang menu laporan data work order, dengan memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
Manager, Marketing, Admin_OS
Sistem
Mulai
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan stok pipa Klik Print
Print Laporan
Selesai
Gambar 4.19 Activity diagram untuk laporan stok pipa Gambar 4.19 menjelaskan tentang menu laporan data stok pipa, dengan memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager, marketing dan admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai. Tallyman, Admin_OS
Sistem
Mulai
Pilih cek barang
tampil ketersediaan pipa
Selesai
135
Gambar 4.20 Diagram aktivitas dari use case menu logout ambar 4.20 Gambar diatas menjelaskan tentang cek barang yang dimulai dengan memilih menu cek barang yang berisi tentang informasi ketersediaan pipa, maka sistem akan menampilkan ketersediaan pipa. Bila tidak ada proses lagi maka proses selesai.
4.4.4 Sequence Diagram Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek.
login
All User
Input Username & Password
Menampilkan Pesan Kesalahan
Menampilkan Halaman Utama User
Cek Database Username&Password
Gambar 4.21 Sequence diagram login Gambar 4.21 pada saat All user input username dan password terlebih dahulu. Pada saat username dan password diisi, sistem akan mencocokkan kesesuaian data didalam database pada objek user. Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali. Dan jika data sesuai akan masuk ke halaman utama user pada sistem inventory management ope store.
Pembeli
Work order
Marketing input form work order get pembeli
pembeli simpan
tampil update data work order
Gambar 4.22 Sequential diagram input work order Gambar 4.22 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor marketing dengan object dalam proses input data work order. Aktor memasukkan data-
137
data work order. Kemudian sistem menyimpan data barang tersebut ke dalam database work order.
Kota
Pembeli
Provinsi
Marketing input form pembeli input kota input provinsi provinsi kota simpan tampil update data pembeli
Gambar 4.23 Sequential diagram input data pembeli Gambar 4.23 menerangkan hubungan aktor Marketing dengan object yang terjadi dalam proses input data pembeli. Aktor memasukkan data pembeli, kemudian mengklik tombol simpan yang kemudian data pembeli tersebut tersimpan dalam database pembeli.
Jenis
Barang
Admin_OS input form pipa get jenis jenis simpan
cek kelengkapan data tampil update data pipa
Gambar 4.24 Sequential diagram input pipa masuk & keluar Gambar 4.24 menerangkan hubungan aktor Admin_OS dengan object yang terjadi dalam proses input data pipa masuk dan keluar. Aktor memasukkan data pipa, kemudian mengklik tombol simpan yang kemudian data pipa tersebut tersimpan dalam database barang.
139
Barang
Reproduksi
Jenis
Tallyman input form reproduksi pipa get pipa get jenis jenis pipa simpan tampil update data reproduksi pipa
Gambar 4.25 Sequential diagram input data reproduksi pipa Gambar 4.25 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor admin_OS dengan object dalam proses input data Reproduksi pipa. Aktor memasukkan data-data reproduksi pipa. Kemudian sistem menyimpan data reproduksi tersebut ke dalam database reproduksi.
Barang
Manager pilih periode yang diinginkan
search
cek periode yang dimasukkan tampil laporan pipa masuk
Gambar 4.26 Sequential diagram laporan pipa masuk & keluar Gambar 4.26 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager dengan object dalam proses laporan pipa masuk dan keluar. Aktor memilih periode yang diinginkan, kemudian search, sistem akan memeriksa kelengkapan data periode yang dimasukkan. Kemudian sistem menampilkan laporan pipa yang diinginkan berdasarkan periode.
141
Pembeli
Manager pilih periode yang diinginkan search
cek periode yang dimasukkan
tampil laporan data pembeli
Gambar 4.27 Sequential diagram laporan data pembeli Gambar 4.27 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager dengan object dalam proses laporan data pembeli. Aktor memilih periode yang diinginkan, kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan pembeli yang diinginkan berdasarkan periode.
Reproduksi
Manager pilih periode yang diinginkan search
cek periode yang dimasukkan tampil laporan reproduksi pipa
Gambar 4.28 Sequential diagram laporan reproduksi pipa Gambar 4.28 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager dengan object dalam proses laporan reproduksi. Aktor memilih periode yang diinginkan, kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan reproduksi yang diinginkan berdasarkan periode.
143
Work order
Manager pilih periode yang diinginkan search
cek periode yang dimasukkan
tampil laporan work order
Gambar 4.29 Sequential diagram laporan work order Gambar 4.29 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager dengan object dalam proses laporan work order. Aktor memilih periode yang diinginkan, kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan work order yang diinginkan berdasarkan periode.
Stok
Manager pilih periode yang diinginkan search
cek periode yang dimasukkan
tampil laporan stok pipa
Gambar 4.30 Sequential diagram laporan stok pipa Gambar 4.30 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager dengan object dalam proses laporan stok pipa. Aktor memilih periode yang diinginkan, kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan stok pipa yang diinginkan berdasarkan periode.
145
Barang
Manager klik cek barang
tampil cek barang
Gambar 4.31 Sequential diagram cek barang Gambar 4.31 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor tallyman dengan object dalam proses cek barang. Aktor memilih menu cek barang sistem langsung menampilkan data cek barang.
4.4.5
Class Diagram Diagram ini adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan prototype,perilaku
dan relasi yang sama. Class diagram yang digunakan seperti pada Gambar 4.32.
Keterangan Identitas user Nama User Password Identitas Level Identitas pegawai
7. Tabel Level File Name
: Level
Type of File
: Master file
Primary Key
: id_level
Foreign Key
:Tabel 4.25 Database Level
No 1 2
Field Id_level Nm_user
Type Size Varchar 3 Varchar 10
8. Tabel Jabatan File Name
: Jabatan
Type of File
: Master file
Primary Key
: id_jbtn
Foreign Key
:-
Null No No
Keterangan Identitas level Nama level
151
Tabel 4.26 Database Jabatan No 1 2
Field Id_jbtn Nm_jbtn
Type Size Varchar 2 Varchar 30
Null No No
Keterangan Identitas jabatan Nama jabatan
Null No No
Keterangan Kode jenis Nama jenis
9. Tabel Jenis File Name
: Jenis
Type of File
: Master file
Primary Key
: kd_jenis
Foreign Key
:Tabel 4.27 Database Jenis
No 1 2
Field kd_jenis Nm_jenis
Type Size Varchar 3 Varchar 10
10. Tabel Kota File Name
: Kota
Type of File
: Master file
Primary Key
: id_kota
Foreign Key
: id_prov
Tabel 4.28 Database Kota No 1 2 3
Field Id_kota Nm_kota Id_prov
Type Size Int 4 Varchar 30 Varchar 4
Null No No No
Keterangan Identitas kota Nama kota Identitas provinsi
11. Tabel Provinsi File Name
: Provinsi
Type of File
: Master file
Primary Key
: id_prov
Foreign Key
:Tabel 4.29 Database Provinsi
No 1 2
Field Id_Prov Nm_prov
Type Size Varchar 4 Varchar 30
12. Tabel Pegawai File Name
: Pegawai
Type of File
: Master file
Primary Key
: id_pegawai
Foreign Key
: id_jbtn
Null No No
Keterangan Identitas provinsi Nama provinsi
153
Tabel 4.30 Database Pegawai No 1 2 3
Field Id_pegawai Nm_pegawai Id_jbtn
Type Size Varchar 3 Varchar 20 Varchar 3
Null No No No
Keterangan Identitas pegawai Nama pegawai Identitas jabatan
4.4.7 Interface Design 1. Menu Login
Logo
BANNER
LOGIN
Username
Password
Login
Gambar 4.33 Design interface menu login Keterangan Gambar 4.33 : Menu Login merupakan langkah awal bagi user untuk dapat masuk ke dalam sistem dengan mengisi username dan password
terlebih dahulu. Jika username dan password benar maka akan tampil halaman Home, jika salah maka akan kembali mengisi username dan password pada halaman login.
2. Menu Home
Logo
BANNER
Home
Logout
Menu
Tanggal/ waktu
Menu Menu Menu
Gambar 4.34 Design interface menu home Keterangan Gambar 4.34 : setelah user berhasil melakukan login maka langsung masuk ke dalam halaman home. Menu home merupakan halaman utama pada aplikasi.
155
3. Menu Administrator Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Administrator
Nama User
Manager User
Password
Nama Lengkap
Menu Hak Akses
Menu No
Nama User
Nama lengkap
action
Hak user
Gambar 4.35 Design interface menu manage user Keterangan Gambar 4.35 : menu administrator digunakan oleh user admin_OS untuk menambah dan menghapus user.
4. Menu Data Pipa Masuk Logo
BANNER Logout
Home Administrator
Tanggal/ waktu Nama barang Jumlah
Input
Unit/ batang
Tanggal
Data Pipa Masuk Menu Menu
simpan No
Kode barang
reset Nama barang
jumlah
Tanggal
Menu
Gambar 4.36 Design interface menu data pipa masuk
action
Keterangan Gambar 4.36 : menu data pipa masuk ini adalah bagian dari menu input, yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah jumlah pipa masuk.
5. Menu Data Pipa Keterangan Gambar 4.39: menu data pipa ini digunakan oleh admin_OS untuk menambah nama barang pada perusahaan, menu ini digunakan jika perusahaan melakukan penambahan jenis pipa atau barang baru yang diproduksi.
Logo
BANNER Logout
Home Administrator
Tanggal/ waktu
Kode Produk Nama Produk
Input
Ukuran
Data Pipa Menu
Jenis
simpan
Reset
Menu Menu
Gambar 4.37 Design interface menu data pipa
157
6. Menu Data Pipa Keluar Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu Nama barang
Administrator
Jumlah
Input
Unit/ batang
Tanggal
Data Pipa Keluar Menu
simpan
Menu
No
Kode barang
reset Nama barang
jumlah
action
Tanggal
Menu
Gambar 4.38 Design interface menu data pipa keluar Keterangan Gambar 4.38 : menu data pipa keluar ini adalah bagian dari menu input, yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah jumlah pipa keluar.
7. Menu Data Pembeli
Logo
BANNER Logout
Home Administrator
Tanggal/ waktu Kode Pembeli Nama Pembeli
Input Data Pembeli
Telepon Email
Menu Menu
Unit/ batang
Alamat
simpan No
kode
Nama
reset Alamat
telepon
Email
action
Menu
Gambar 4.39 Design interface menu data pembeli
Keterangan Gambar 4.39 : menu data pembeli ini adalah bagian dari menu input, yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah data Pembeli. 8. Menu Data Reproduksi Pipa Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Kode Reproduksi Nama barang
Administrator
Jumlah
Input
Unit/ batang
Tanggal
Reproduksi Pipa Menu
simpan
Menu
No
Tanggal
reset
Kode Reproduksi
Nama Barang
action
Jumlah
Menu
Gambar 4.40 Design interface menu reproduksi pipa Keterangan Gambar 4.40 : menu data reporduksi pipa ini adalah bagian dari menu input, yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah data reproduksi pipa. 9. Menu Work Order Logo
BANNER
Home Administrator
Logout Tanggal/ waktu
Kode Work Order Tanggal Nama barang
Input
Jumlah
Work Order
Pembeli Tanggal Kirim
Menu
tanggal simpan
Menu
No
Kode
Nama Barang
Nama Pembeli
bulan
tahun
reset Alamat
Jumlah
Tanggal
action
Menu
Gambar 4.41 Design interface menu input data work order Keterangan Gambar 4.41 : menu data input work order ini digunakan oleh user admin_OS untuk menambah data work order.
159
10. Menu Laporan Pipa Masuk Keterangan Gambar 4.42 : menu laporan pipa masuk ini adalah sub menu dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk melihat data pipa masuk yang ada dalam sistem.
Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Administrator tanggal
bulan
tahun
sampai
tanggal
bulan
tahun
Input search
Work Order Laporan Laporan Pipa masuk
No
Kode
Nama Barang
Jumlah
Tanggal
action
Menu
Gambar 4.42 Design interface menu laporan data pipa masuk
11. Menu Laporan Pipa Keluar Keterangan Gambar 4.43 : menu laporan pipa keluar ini adalah sub menu dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk melihat data pipa keluar yang ada dalam sistem.
Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Administrator tanggal
bulan
tahun
sampai
tanggal
bulan
tahun
Input search
Work Order Laporan Laporan Pipa Keluar
No
Kode
Pembeli
Nama Barang
Tanggal
Jumlah
action
Menu
Gambar 4.43 Design interface menu laporan data pipa keluar
12. Menu Laporan Data Pembeli
Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Administrator tanggal
bulan
tahun
sampai
tanggal
bulan
tahun
Input search
Work Order Laporan Laporan Data Pembeli No
Kode
Nama
Alamat
telepon
Email
Tanggal
action
Menu
Gambar 4.44 Design interface menu laporan data pembeli Keterangan Gambar 4.44 : menu laporan data pembeli ini adalah sub menu dari Laporan, yang digunakan oleh user manager untuk melihat data pembeli yang ada dalam sistem.
161
13. Menu Laporan Data Stok Pipa Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Administrator Input No
Nama barang
Jumlah
Work Order Laporan Laporan Stok Pipa
Menu
Print
Gambar 4.45 Design interface menu laporan stok pipa
Keterangan Gambar 4.45 : menu laporan data stok pipa ini adalah sub menu dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk melihat data pipa yang ada dalam sistem.
14. Menu Laporan Work Order Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Administrator tanggal
bulan
tahun
sampai
tanggal
bulan
tahun
Input search
Work Order Laporan Laporan Pipa Keluar
No
Kode
Nama Barang
Pembeli
Jumlah
Tanggal
Menu
Gambar 4.46 Design interface menu laporan work order
action
Keterangan Gambar 4.46 : menu laporan Work Order ini adalah sub menu dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk melihat data work order yang ada dalam sistem.
15. Menu Cek Barang Keterangan Gambar 4.47 : menu cek barang ini adalah menu yang digunakan user tallyman untuk melihat laporan Ready stock pipa yang ada dalam sistem.
Logo
BANNER Logout
Home
Tanggal/ waktu
Administrator Input No
Nama barang
Stok
Work Order Laporan Cek Barang
Gambar 4.47 Design interface menu cek barang
4.5
Implementation System Setelah
tahap
perancangan
selesai,
maka
tahap
berikutnya
adalah
mengimplementasikan hasil rancangan tersebut. Dalam mengimplementasikan sistem
163
dengan menggunakan XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup : Apache versi2.2.4 untuk web server, PHP versi 5.2.2. Selain itu, juga menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 sebagai software editor, MySQL 2005 versi 7.1.9 sebagai database management-nya dan Adobe Photoshop CS3 untuk mengolah gambar, serta Visio 2007 untuk tools UML. Selain itu juga sarana pendukung yang diperlukan agar sistem dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
4.6
Pengujian System Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian
terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer sendiri. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox testing.
4.6.1 Uji coba user admin_OS Melakukan uji coba sebagai user adm_OS. Hasil yang didapat sebagai berikut Tabel 4.31 Uji coba user admin_OS No.
Rancangan Proses name
Hasil yang diharapkan
1
Isi user password
dan Masuk (home) dengan Datang
halaman utama OK yang diawali tulisan Selamat
2
Klik tombol menu input Masuk halaman form input OK data pipa masuk data pipa masuk
3
Isi data pipa masuk
Pengisian pipa
4
Klik tombol simpan
Data tersimpan ke dalam OK database pipa masuk
sejumlah
data OK
Hasil
5
Klik tombol Reset
Data yang terhapus
terisi
6
Klik tombol menu input Masuk halaman form input OK data pipa keluar data pipa keluar
7
Isi data pipa keluar
8
Klik tombol menu drop Tampil nama pipa down untuk menentukan nama pipa
OK
9
Klik tombol menu drop Tampil nama pembeli down untuk menentukan nama pembeli
OK
10
Klik tombol simpan
Data tersimpan ke dalam OK database pipa keluar
11
Klik tombol Reset
Data yang terhapus
Pengisian sejumlah pipa keluar
terisi
akan OK
data OK
akan OK
12
Klik tombol menu input Masuk halaman form input OK data pembeli data pembeli
13
Isi data pembeli
Pengisian pembeli
14
Klik tombol simpan
Data tersimpan ke dalam OK database pembeli
15
Klik tombol Reset
Data yang terhapus
16
Klik tombol reproduksi pipa
17
Isi data reproduksi pipa
18
Klik tombol menu drop Tampil nama pipa down untuk menentukan nama pipa
sejumlah
terisi
data OK
akan OK
menu Masuk halaman form input OK reproduksi pipa Pengisian sejumlah reproduksi pipa
data OK
OK
165
19
Klik tombol simpan
Data tersimpan ke dalam OK database reproduksi
20
Klik tombol Reset
Data yang terhapus
21
Klik tombol work order
Masuk halaman form input OK data work order
22
Isi data work order
Pengisian sejumlah data
23
Klik tombol menu drop Tampil nama pipa dan OK down untuk menentukan pembeli serta tanggal kirim nama pipa dan pembeli serta tanggal kirim
24
Klik tombol simpan
Data tersimpan ke dalam OK database work order
25
Klik tombol Reset
Data yang terhapus
26
Klik tombol Logout
Menampilkan pesan OK warning yang di awali dengan kalimat terima kasih anda berhasil logout
27
Klik tombol OK
Kembali ke menu login
terisi
terisi
akan OK
OK
akan OK
OK
4.6.2 Uji coba user Manager Melakukan uji coba sebagai user manager. Hasil yang didapat sebagai berikut Tabel 4.32 Uji coba user Manager
No. Rancangan Proses
Hasil yang diharapkan
Hasil
1
Isi user name dan Masuk halaman utama (home) yang OK password diawali dengan tulisan Selamat Datang
2
Klik tombol menu Menampilkan halaman laporan pipa OK
lap. pipa masuk
masuk
3
Klik tombol menu Tampil tanggal, bulan dan tahun drop down untuk menentukan nama tanggal, bulan dan tahun laporan
OK
4
Klik tombol search
Menampilkan data pipa sesuai tanggal OK yg di inputkan
5
Klik tombol print
Laporan di print
6
Klik tombol menu Menampilkan halaman laporan pipa OK lap. pipa keluar keluar
7
Klik tombol menu Tampil tanggal, bulan dan tahun drop down untuk menentukan nama tanggal, bulan dan tahun laporan
8
Klik tombol search
Menampilkan data pipa sesuai tanggal OK yg di inputkan
9
Klik tombol print
Laporan di print
10
Klik tombol menu Menampilkan halaman laporan data OK lap. Data pembeli pembeli
11
Klik tombol menu Tampil tanggal, bulan dan tahun drop down untuk menentukan nama tanggal, bulan dan tahun laporan
12
Klik tombol search
Menampilkan data barang tanggal yg diinputkan
13
Klik tombol print
Laporan di print
14
Klik tombol menu Menampilkan lap. Reproduksi reproduksi pipa pipa
OK
OK
OK
OK
sesuai OK
OK halaman
laporan OK
167
15
Klik tombol menu Tampil tanggal, bulan dan tahun drop down untuk menentukan nama tanggal, bulan dan tahun laporan
16
Klik tombol search
Menampilkan data pipa sesuai tanggal OK yg di inputkan
17
Klik tombol print
Laporan di print
18
Klik tombol menu Menampilkan halaman laporan Stok OK lap. Stok pipa Pipa
19
Klik tombol print
20
Klik tombol menu Menampilkan halaman laporan work OK lap. Work order order
21
Klik tombol menu Tampil tanggal, bulan dan tahun drop down untuk menentukan nama tanggal, bulan dan tahun laporan
22
Klik tombol search
Menampilkan data barang tanggal yg diinputkan
23
Klik tombol print
Laporan di print
24
Klik tombol Logout Menampilkan pesan warning yang di OK awali dengan kalimat terima kasih anda berhasil logout
25
Klik tombol OK
Laporan di print
Kembali ke menu login
OK
OK
OK
OK
sesuai OK
OK
OK
4.6.3 Uji coba user Tallyman Melakukan uji coba sebagai user tallyman. Hasil yang didapat sebagai berikut
Tabel 4.33 Uji coba user Tallyman No. Rancangan Proses
Hasil yang diharapkan
Hasil
1
Isi user name dan Masuk halaman utama (home) yang OK password diawali dengan tulisan Selamat Datang
2
Klik menu barang
4
Klik menu input Menampilkan reproduksi pipa pipa
5
Isi data reproduksi Pengisian data reproduksi pipa pipa
6
Klik tombol simpan Data reproduksi tersimpan di dalam OK database
7
Klik tombol reset
8
Klik tombol Logout Menampilkan pesan warning yang di OK awali dengan kalimat terima kasih anda berhasil logout
9
Klik tombol OK
cek Menampilkan halaman cek barang OK yang tersedia halaman
reproduksi OK
OK
Data yang telah diisi akan hilang atau OK memasukkan data kembali
Kembali ke menu login
OK
4.6.4 Uji coba user Marketing Melakukan uji coba sebagai user marketing. Hasil yang didapat sebagai berikut Tabel 4.34 Uji coba user Marketing No. Rancangan Proses
Hasil yang diharapkan
Hasil
1
Isi user name dan Masuk halaman utama (home) yang OK password diawali dengan tulisan Selamat Datang
2
Klik menu order
work Menampilkan halaman work order
OK
169
5
Isi data work order
Pengisian data work order
OK
6
Klik tombol simpan Data reproduksi tersimpan di dalam OK database
7
Klik tombol reset
2
Klik menu pembeli
5
Isi data pembeli
6
Klik tombol simpan Data pembeli tersimpan di dalam OK database
7
Klik tombol reset
8
Klik tombol Logout Menampilkan pesan warning yang di OK awali dengan kalimat terima kasih anda berhasil logout
9
Klik tombol OK
Data yang telah diisi akan hilang atau OK memasukkan data kembali
data Menampilkan halaman data pembeli
Pengisian data pembeli
OK
OK
Data yang telah diisi akan hilang atau OK memasukkan data kembali
Kembali ke menu login
OK
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Dari pembahasan yang sudah diuraikan maka penulis mencoba membuat simpulan sebagai berikut: 1. Sistem Inventory management open store ini dibangun untuk memudahkan pengolahan data pipa, baik untuk memasukkan pipa ke dalam open store, reproduksi pipa, mengeluarkan pipa untuk dikirim dan lain sebagainya, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan dikoneksikan dengan database MySQL. 2. Penyusunan laporan yang ada dalam sistem inventory management open store ini sudah terintegrasi, ketika admin menginput data tentang pipa, baik itu tentang input data pipa masuk, keluar maupun reproduksi dan juga bisa menambah data pembeli, maka secara otomatis manager bisa langsung melihat laporan yang diinginkan, tanpa harus menunggu waktu lama. 3. Design Sistem inventory management open store berbasiskan web base sehingga lebih dinamis dan terlihat user friendly.
170
171
5.2
Saran Berdasarkan simpulan – simpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara alain: 1. Pengembangan
sistem
inventory
management
open
store
ini
dapat
dikembangkan ke bagian Transportation Manager setelah proses penyimpanan pipa dari open store sampai pengiriman kepada pelanggan. 2. Pengembangan
sistem
inventory
management
dikembangkan ke bagian pembayaran dan distribusi.
open
store
ini
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Maria S. 2010. Shourt Course Mendesain Website Dinamis dan Menarik dengan Adobe Dreamweaver CS4. Wahana Komputer. Semarang Akbar, Ali ST. 2006. Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi. Gava Media. Yogyakarta.
Anhar ST. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL. Mediakita. Jakarta
Hardjono, Dhewiberta. 2006. Menguasai Pemrograman Web dengan PHP 5. Andi. Yogyakarta
Indrajit, Richardus Eko, dan Richardus Djokopranoto. 2006. Konsep Manajemen Supply Chain Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Grasindo. Jakarta
Indrajit, Richardus Eko, dan Richardus Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Persediaan Barang Umum dan Suku Cadang untuk Keperluan Pemeliharaan, Perbaikan, dan Operasi. Grasindo. Jakarta
Irawan. 2009. Kamus Istilah Komputer untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta McLeod, Raymond & George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit PT. INDEKS. Jakarta
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi: Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Munawar. 2005. PemodelanVisual dengan UML. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Nawawi, Imam. 1981. Shohih Muslim. Darul Fikri. Jakarta
Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Buku Satu. Andi. Yogyakarta.
Pujawan, I Nyoman. 2005. Supply Chain Management. Guna Widya. Surabaya
Riyanto, Slamet. 2006. Praktikum Adobe Photoshop CS. Datakom. Jakarta
Siagian , M. Yolanda. 2007. Aplikasi Supply Chain Management: Dalam Dunia Bisnis . Grasindo. Jakarta
Sopandi, Dede. 2006. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika. Bandung
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta
Wahidin.2007. Jaringan Komputer untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang
Whitten, Jeffry L. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 6. Edisi Internasional. Andi McGraw Hill: Jakarta
Widodo, Prabowo Pudjo, dan Herlawati. 2011. Informatika. Bandung
Menggunakan UML.
L1 LAMPIRAN WAWANCARA
Lampiran 1
Form Wawancara Waktu
: Senin, 05 Maret 2012
Responden
: Bpk. Riyadi Teguh M
Jabatan
: Supervisor Open Store
1. Assalamu’alaikum Pak, mohon maaf pak kalau saya mengganggu, boleh saya minta waktunya untuk melakukan penelitian disini? Jawab: Wa’alaikumsalam iya boleh, apa yang bisa saya bantu nih? 2. Begini Pak, saya dari UIN Jakarta ingin melakukan penelitian disini tentang Inventory Open Store, bisa bpk. Ceritakan apa yang dimaksud dengan Open Store itu? Jawab: Owh begitu, baiklah saya akan ceritakan tentang open store, Open Store adalah tempat penyimpanan pipa jadi (Finish Pipe) yang telah di produksi dan di periksa oleh QAE ( Quality Assurance Environment) dengan mengecek kualitasnya berdasarkan surat LPPJ (Laporan Pipa Produk Jadi) yang ada. 3. Bisa Bapak ceritakan alur proses bisnis yang ada didalam Open Store? Jawab: Proses yang dilakukan hanyalah menyimpan pipa yang telah jadi (Finish Pipe) dari bagian produksi untuk disimpan sebelum di kirim ke pelanggan. 4. Apakah Cuma itu saja pak proses yang ada di Open Store? Jawab: Tidak, sebenarmya masih ada proses yang harus saya catat sebagai data yang nantinya akan saya berikan secara periode kepada manager. Dan satu lagi mengenai masalah rusaknya pipa pada saat penyimpanan, yang harus di produksi ulang oleh bagian produksi.
5. Apa saja kendala yang dapat menghambat kinerja bapak selama ini? Jawab: Kendala yang paling utama ialah proses dalam pencatatan laporan, setiap pipa yang masuk dan keluar harus saya catat dan saya berikan nantinya kepada manager untuk laporan, sementara pipa yang masuk banyak, saya dan teman – teman karyawan bekerja masih manual dalam proses pengolahan datanya jadi kami memerlukan banyak waktu untuk mengolah data tersebut. 6. Harapan bapak tentang pemanfaatan teknologi informasi diperusahaan ini apa? Jawab: Saya berharap dapat dibangun sebuah sistem yang terkomputerisasi agar menunjang pekerjaan kami sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan ini khususnya bagi kami yang berada di bagian open store ini. Sayapun berharap agar sistem yang dibangun tidak membuat kesulitan dalam penggunaannya. 7. Bagaimana bentuk sistem yang tepat dan baik bagi perusahaan bapak khususnya untuk bagian open store ini? Jawab: Bentuk yang kami inginkan sederhana dan mudah digunakan sehingga kami tidak mengalami kesulitan untuk menggunakannya. 8. Transaksi apa saja yang terdapat di dalam open store? Jawab: Transaksi yang kami lakukan didalam open store ini meliputi data pipa masuk, data pipa keluar, penambahan pembeli, data pipa reproduksi, data work order. Data beberapa pengolahan data laporannya untuk setiap traksaksi tersebut yang akan kami kirimkan untuk manager.