RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA DINAS PERTANIAN KOTA BOGOR
VICKY VITRIANDI
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2014 Vicky Vitriandi NIM G64086002
ABSTRAK VICKY VITRIANDI. Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor. Dibimbing oleh MUSHTHOFA. Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor telah mengimplementasikan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan kepegawaian melalui Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG). Namun SIMPEG tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan informasi dari pengelola kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, maka kemudian dirancang SIMPEG dalam lingkup Dinas Pertanian. Metode perancangan tersebut menggunakan system development life cycle (SDLC) dengan pendekatan object oriented analysis and design (OOAD). Pemodelan menggunakan unified modeling language (UML). Pada tahap implementasi digunakan arsitektur modelview-controller (MVC) dan pendekatan component-base construction sehingga mempercepat proses pembuatan kode program. Kata kunci: component-base construction, model-view-controller (MVC), objectoriented analysis and design (OOAD), Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), system development life cycle (SDLC), unified modelling language (UML)
ABSTRACT VICKY VITRIANDI. Human Resources Information System Design at Bogor City Department of Agriculture. Supervised by MUSHTHOFA. Bogor city government through Bogor city human resources board (BKPP) has utilized information technology in employee management through Human Resources Information System (SIMPEG). However, the current SIMPEG have not been able to meet information needs of staffing managers of Bogor City Department of Agriculture. To meet the needs of such information, it is then designed SIMPEG within the Department of Agriculture. The design method uses the system development life cycle (SDLC) with object oriented approach to analysis and design (OOAD). The modeling uses the unified modeling language (UML), while the implementation phase uses the model-view-controller (MVC) approach and component-based construction to accelerate the process of writing the program code. Keywords:
Component-base construction, human resources information system(SIMPEG), model-view-controller (MVC), object oriented analysis and design (OOAD), system development life cycle(SDLC), unified modelling language(UML),
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA DINAS PERTANIAN KOTA BOGOR
VICKY VITRIANDI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Penguji : 1 Ir Julio Adisantoso, MKom 2 Dr Irman Hermadi, SKom MS
Judul Skripsi: Rancang Bangun Sistem Informasi Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor Nama : Vicky Vitriandi NIM : G64086002
Disetujui oleh
Mushthofa, SKom MSc Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabat, serta para pengikutnya. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Kepegawaian. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Mushthofa, SKom MSc selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan masukan.Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kasubag. Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor, Bapak Drs H Budi Supratman, yang juga selaku atasan penulis, rekan kerja Radna Rika Aprianti, SHut, yang telah banyak memberikan bantuan dan saran selama masa penelitian. Ungkapan terimakasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Istri tercinta, Riska Anggraeni, Putri Kecil Penulis, Ghaida Arivia Nufah, serta keluarga di Banten, keluarga di Cigombong dan seluruh keluarga, atas segala doa, dorongan semangat, dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Januari 2014 Vicky Vitriandi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
METODE
2
Perencanaan kebutuhan
3
Analisa dan Perancangan
3
Implementasi
4
Pengujian
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Analisa SIMPEG Kota Bogor
5
Evaluasi
7
Perencanaan
8
Analisa dan Perancangan
13
Implementasi
20
Pengujian
20
Perbandingan dan Pengukuran Sistem
21
SIMPULAN DAN SARAN
24
Simpulan
24
Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26
RIWAYAT HIDUP
36
DAFTAR TABEL 1 Kesimpulan hasil uji hipotesis evaluasi SIMPEG Pemerintah Kota Bogor (Kodarisman 2013) 2 Pangkat awal dan puncak PNS berdasarkan tingkat pendidikan 3 Eselon dan jenjang pangkat dalam jabatan struktural 4 Use case scenario monitoring kenaikan pangkat 5 Kriteria pengujian pada setiap use case 6 Perbandingan fitur SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Distani
7 9 9 15 21 22
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Model View Controller (Sommerville 2011) Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor Domain model Sistem Informasi Kepegawaian Use case packages Use case monitoring kenaikan pangkat Domain model dengan attribut Technical architecture Sequence diagram dari use case melihat pegawai yang berhak naik pangkat Sequence diagram dari use case proses pengajuan kenaikan pangkat Sequence diagram proses pengajuan kenaikan pangkat Sequence diagram melengkapi data riwayat kepangkatan Entity Relationship Diagram Grafik hasil kuisioner
5 8 13 14 14 16 16 17 17 17 17 19 24
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuisioner perbandingan sistem informasi kepegawaian Use case diagram Use case scenario manajemen pegawai Use case scenario monitoring KGB Use case scenario monitoring pensiun Use case scenario cuti Sequence diagram Perbandingan SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Dinas Pertanian
26 27 29 31 32 33 34 35
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dewasa ini mengharuskan setiap organisasi bersiap diri untuk menghadapi persaingan dan kompetisi yang sangat ketat, dimana sistem pengelolaan bisnis secara konvensional tidak lagi memadai (Marimin et al. 2006). Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian pekerjaan dibutuhkan penyajian informasi yang cepat dan akurat agar dapat mempertahankan eksistensi organisasi dan tujuan dari organisasi dapat tercapai. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kota Bogor (BKPP) telah mengimplementasikan penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan kepegawaian pada Pemerintah Kota Bogor dalam bentuk sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Diharapkan dengan adanya SIMPEG Kota Bogor tersebut dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi kepegawaian pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota Bogor. Namun dalam pelaksanaannya, pengelola kepegawaian SKPD menilai masih belum mendapatkan manfaat yang signifikan dari adanya SIMPEG tersebut, hal ini dikarenakan SIMPEG masih memiliki kelemahan-kelemahan antara lain belum terstrukturnya penyajian informasi kepegawaian, dan belum terpenuhinya kebutuhan informasi untuk pengelola kepegawaian tingkat SKPD. Kebutuhan informasi yang belum tersedia tersebut meliputi informasi mengenai rencana kenaikan pangkat reguler, kenaikan gaji berkala, dan pegawai yang akan memasuki batas usia pensiun. Selain itu juga belum tersedia pembuatan laporanlaporan rutin yang meliputi daftar urut kepangkatan (DUK), daftar nominatif pegawai, laporan kenaikan pangkat, surat keterangan untuk mendapatkan pembayaran tunjangan keluarga (SKUM-PTK), laporan kenaikan gaji berkala, dan laporan pensiun. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kodarisman (2013) yang menyatakan bahwa penerapan SIMPEG di Pemerintah Kota Bogor belum dikatakan sukses karena kepuasan pengguna masih rendah. Kekurangankekurangan dalam implementasi SIMPEG Kota Bogor meliputi Kualitas sistem yang belum optimal, kualitas informasi yang belum mampu menghasilkan informasi yang lengkap, mudah dipahami, dan dipertanggungjawabkan, kualitas pelayanan dari BKPP belum cukup memuaskan, peran struktur organisasi BKPP belum seutuhnya optimal, dan pengguna SIMPEG belum mendapat manfaat secara langsung baik penghematan waktu, ataupun memperoleh data yang efektif dan efisien. Kekurangan dan kelemahan dalam SIMPEG Kota Bogor tersebut mengakibatkan belum efisien dan efektifnya pengelolaan kepegawaian karena walaupun sudah tersedia SIMPEG, pemenuhan kebutuhan informasi tersebut masih dilakukan secara manual. Untuk itu, maka dipandang perlu untuk menambahkan fitur-fitur tersebut sehingga kebutuhan informasi dari SKPD dapat terpenuhi. Namun, untuk menambahkan fitur-fitur tersebut pada SIMPEG yang
2 telah ada terkendala karenaSIMPEG tersebut menjadi kewenangan BKPP, dan SKPD tidak mempunyai akses untuk menambahkan fitur tersebut. Guna memenuhi kebutuhan fitur yang dimaksud, maka pada penelitian ini akan mencoba membuat sebuah SIMPEG yang terpisah dari SIMPEG yang telah ada, yang lingkupnya hanya meliputi pegawai pada SKPD bersangkutan. Hal ini dipandang perlu dilakukan, dikarenakan pengelola kepegawaian pada SKPD, dalam hal ini subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor masih kekurangan pegawai dan pada akhirnya proses administrasi kepegawaian sering terjadi keterlambatan. Dengan dibuatnya sebuah sistem informasi kepegawaian, diharapkan memudahkan dalam proses administrasi kepegawaian dan pemenuhan informasi kepegawaian, sehingga pegawai yang menangani pengelolaan kepegawaian dapat didayagunakan untuk melakukan pekerjaan yang lain. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor yang berbasis web yang dapat menyimpan data pegawai, melakukan monitoring kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun pegawai, dan pembuatan laporan kepegawaian Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor yang mempermudah manajemen data kepegawaian, monitoring proses administrasi pegawai, dan menghasilkan laporan kepegawaian yang akurat dan cepat.Lebih lanjut hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi dasar untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem informasi kepegawaian yang lengkap dan menyeluruh. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi 1 Data yang digunakan adalah data kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor. 2 Proses administrasi kepegawaian yang diteliti meliputi monitoring kenaikan pangkat reguler, monitoring kenaikan gaji berkala, dan monitoring pensiun. 3 Laporan kepegawaian meliputi Daftar Urutan Kepangkatan, Daftar Nominatif, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga. 4 Proses perancangan menggunakan pendekatan analisa dan desain berorientasi objek dengan notasi pemodelan menggunakan UML.
METODE Metode perancangan dalam penelitian ini menggunakan metodologi system development life cycle (SDLC) dengan pendekatan berorientasi objek dan berarsitektur model-view-controller.Tahap implementasi juga menggunakan
3 component-base construction, yaitu memanfaatkan komponen-komponen yang telah dibuat sebelumnya atau komponen yang ada dipasaran untuk kemudian diterapkan pada sistem yang dibangun (Putrawan 2005). Tahapan penelitian meliputi perencanaan kebutuhan, analisa dan perancangan, implementasi, dan pengujian. Perencanaan Kebutuhan Tahap ini untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional sistem. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan terhadap apa yang sistem lakukan dan terkait dengan fitur sistem. Sedangkan kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan yang tidak terkait secara langsung. Tahap pengumpulan kebutuhan sistem dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung pada subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor selaku pengelola kepegawaian SKPD. Penulisan kebutuhan fungsional bersifat naratif dan tidak terstruktur. Analisa dan Perancangan Menentukan Domain Model Domain model adalah diagram konseptual yang menggambarkan problem domain dan menggambarkan keadaan sebenarnya di dunia nyata. Domain model digambarkan dengan class diagram sederhana yang tidak memiliki attribut dan operasi. Setiap class pada domain model dihubungkan dengan relasi aggregation, composition, dan inheritance. Domain model juga digunakan sebagai project glosary sehingga tidak menimbulkan perbedaan istilah pada pembuatan use case. Domain model yang telah ditentukan pada awal perancangan kemudian akan dilengkapi pada setiap tahapan berikutnya dengan menambahkan attribut dan operasi. Identifikasi attribut pada saat pembuatan use case diagram, dan identifikasi operasi pada saat pembuatan sequence diagram. Membuat Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan bagaimana interaksi pengguna dengan sistem, dan bagaimana sistem memberikan umpan balik (Rosenberg dan Stephen 2007). Use case diagram dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional dan entitas pada domain model. Jika pada pembuatan use case ditemukan entitas yang tidak ada pada domain model, segera perbaiki domain model. Membuat Use Case Scenario Use case diagram tidak cukup menjelaskan secara detail informasi penting yang sistem lakukan, untuk itu cara terbaik menyampaikan informasi tersebut adalah dengan membuat deskripsi berbasis teks dari setiap use case (Miles dan Hamilton 2006). Tidak ada patokan yang pasti mengenai use case scenario, namun disarankan membuat use case dengan maksimal 2 paragraf. Kalimat yang dipakai dalam use case harus berupa kalimat aktif dan mengandung nama entitas pada domain model.
4 Menentukan arsitektur teknis Pada tahap ini, ditentukan framework dan komponen-komponen yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi class-class tambahan dan hambatan pada tahap implementasi karena penggunaan framework atau komponen tertentu. Membuat sequence diagram Pembuatan sequence diagram bertujuan untuk mengidentifikasi behaviour (operasi) dan kelas-kelas tambahan yang akan diterapkan pada class diagram. Untuk itu pembuatan sequence diagram memperhatikan arsitektur teknis, batasanbatasan pada framework, entitas dan operasi pada setiap use case. Sequence diagram dibuat untuk setiap use case.Pada pembuatan sequence, hal pertama adalah menentukan boundary, control, entitas, aktor yang terlibat, dan use case scenario. Sebaiknya use case scenario yang digunakan adalah hasil dari robustness analysis tetapi pada penelitian ini tidak dilakukan. Merancang basisdata Perancangan basisdata terdiri dari perancangan basisdata konseptual, perancangan basisdata logical, dan perancangan basisdata fisik. Perancangan basisdata konseptual dilakukan dengan strategi top down yaitu dengan mentransformasikan entitas dan atribut primary key pada domain model menjadi entity relationship diagram. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi himpunan relasi yang ada beserta foreign key-nya. Setelah perancangan basisdata konseptual, ER Diagram kemudian dipetakan kedalam bentuk tabel dengan menambahkan attribut deskriptif dari setiap entitas. Pada tahap ini ditentukan DBMS yang digunakan dan jenis tabel serta transaksi yang mungkin ada. Pada perancangan basisdata fisik, rancangan basisdata logik pada tahap sebelumnya kemudian diimplementasikan ke dalam tabel-tabel DBMS yang telah ditentukan. Implementasi Implementasi pemrograman menggunakan arsitektur model-view-controller (MVC), yaitu dibuat model yang merepresentasikan behaviour dan penggunaan data, view yang merepresentasikan antarmuka pengguna dan langsung berhubungan dengan pengguna. Serta controller yang menangani logika bisnis dan menghubungkan model dengan view (Griffiths 2010). Implementasi menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Codeigniter. Selain itu juga menggunakan pendekatan component-base construction. Penggunaan komponen yang telah ada akan mempercepat pembuatan sistem, karena tidak perlu membuatnya dari awal dan komponen tersebut telah teruji sebelumnya. Komponen yang digunakan dalam pengembangan sistem ini sebagai berikut
Codeigniter sebagai framework MVC PHP Supr. Admin untuk komponen antarmuka Grocery CRUD untuk komponen proses tambah, ubah dan hapus TCPDF untuk pembuatan laporan.
5 class MVC
Controller -
View
View Selection
Maps user actions to model Updates Select View
User events
-
Renders model Request Model Updates Sends User Events to Controller
Change Notification
state change
State Query
Model -
Encapsulates App State Notifies View of state change
Gambar 1 Model view controller (Sommerville 2011)
Pengujian Pengujian dilakukan terhadap fungsionalitas sistem dengan metode blackbox testing, yaitu pengguna memberikan masukan terhadap sistem dan melihat hasil keluarannya. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara fungsi yang diimplementasikan pada sistem dengan hasil analisa kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Selain pengujian blackboxtesting, juga dilakukan perbandingan antara SIMPEG Kota Bogor dan SIMPEG Distani yang telah dibangun dan pengujian penerimaan pengguna SIMPEG Distani dengan metode kuisioner pada Lampiran 1. Kriteria penilaian pada kuisioner meliputi kualitas sistem, kualitas informasi, dan dampak dari sistem.
HASIL DAN PEMBAHASAN AnalisisSIMPEG Kota Bogor Sistem informasi kepegawaian pemerintah Kota Bogor berbasis web dan dapat diakses di http://www.simpeg.kotabogor.go.id, fitur-fitur yang terdapat dalam SIMPEG Kota Bogor jika dilihat berdasarkan menu adalah sebagai berikut 1 Pengumuman Menu ini berisi pengumuman dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor.Biasanya berisi pengumuman tentang kesempatan mengikuti tugas belajar, penerimaan praja di STPDN dan informasi-informasi penting lainnya.
6 2 Administrasi Pada menu administrasi berisi sub menu yang lain yaitu Pensiun, berisi informasi syarat-syarat untuk mengajukan pensiun dini, pensiun yang mencapai batas usia pensiun, dan pensiun karena meninggal dunia. Kenaikan pangkat, menu ini belum digunakan secara efektif, dan digunakan untuk mengajukan kenaikan pangkat secara online. Impassing, berisi informasi syarat-syarat pengajuan penyesuaian gaji berkala Karpeg, Karis/Karsu dan Taspen, berisi informasi persyaratan pengajuan karpeg, karis/karsu, dan taspen. Kelengkapan Berkas, menu ini berisi form biodata pegawai, pendidikan, keluarga, dan berkas pegawai. Pegawai dapat merubah data pribadi pada menu ini. 3 Download Menu download berisi link untuk mengunduh format baku SKUM-PTK, dan format isian SIMPEG. 4 Menu Pada “Menu” terdiri dari submenu: Beranda, berisi halaman khas beranda pada sosial media yang memungkinkan pegawai pada pemerintah Kota Bogor berinteraksi dengan menuliskan pesan dan dapat dikomentari. Data Pribadi, berisi halaman biodata pegawai yang tidak bisa diubah datanya. Untuk merubah biodata dapat dilakukan pada menu kelengkapan berkas. Pendidikan dan pelatihan, berisi informasi pendidikan dan pelatihan yang telah diambil oleh pegawai. Riwayat pekerjaan, berisi informasi riwayat pekerjaan dan jabatan pegawai Penghargaan, berisi informasi penghargaan yang didapat oleh pegawai Sertifikat, berisi informasi sertifikat yang dimiliki oleh pegawai Edit data SKPD, pada sub menu inilah pengelola kepegawaian dapat melihat daftar pegawai yang berada pada SKPD masing-masing. Halaman pertama submenu ini berisi daftar pegawai dengan keterangan berkas-berkas yang telah dilengkapi atau belum, jika dipilih pada pegawai tertentu, halaman berikutnya adalah halaman kelengkapan berkas seperti pada menu administrasi. Grafik Pemberkasan Digital, berisi informasi statistik berkas yang telah tersimpan pada sistem Keluarga, berisi informasi keluarga pegawai Statistik, berisi grafik tingkat pendidikan pegawai pemerintah kota bogor dan perkiraan jumlah pegawai pada akhir tahun karena pensiun. DUK, berisi daftar urut kepangkatan. Namun daftar yang dihasilkan memiliki urutan yang salah, hal ini karena parameter yang digunakan hanya memperhitungkan parameter pangkat saja.
7 Nominatif pejabat struktural, berisi daftar nominatif pejabat struktural dari seluruh pejabat pemerintah Kota Bogor, tidak bisa melihat daftar nominatif per SKPD Struktur Organisasi, berisi struktur organisasi SKPD Ganti Password, berisi halaman form ganti password Keluar, menu untuk keluar dari system Evaluasi Berdasarkan pengamatan diatas, dapat dilihat bahwa struktur penyajian informasi untuk pengelola kepegawaian dan pegawai secara umum tercampur dan menimbulkan kesulitan untuk menampilkan data yang diinginkan.Selain itu, kebutuhan untuk menciptakan laporan dan informasi dalam SIMPEG tersebut belum terpenuhi sehingga data yang tersimpan dalam SIMPEG tersebut belum memiliki makna yang berarti. Selain berdasarkan pengamatan, Kodarisman (2013) juga telah melakukan penelitian terkait evaluasi SIMPEG pada pemerintah Kota Bogor. Berdasarkan penelitian tersebut yang dapat dilihat pada Tabel 1, terlihat bahwa hasil uji kualitas informasi dari SIMPEG Kota Bogor ditolak baik terhadap penggunaan sistem, maupun kepuasan pengguna. Tabel 1 Kesimpulan hasil uji hipotesis evaluasi SIMPEG Pemerintah Kota Bogor (Kodarisman 2013) Hipotesis Kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistem Kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Kualitas informasi berpengaruh terhadap penggunaan sistem Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem. Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem Struktur Organisasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Penggunaan sistem berpengaruh terhadap net benefit Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap net benefit Struktur Organisasi berpengaruh terhadap net benefit
Hasil uji Diterima Diterima Ditolak Ditolak Diterima Diterima Diterima Ditolak Ditolak Diterima Diterima
8
Kepala Dinas
Sekretaris Dinas
Kasubag Umum & Kepegawaian
Kabid. TPH
Kasubag perencanaan & Pelaporan
Kabid. Perikanan
Kasi. Produksi
Kasi. Pengolahan Hasil & Pemasaran
Kasubag. Keuangan
Kabid. Peternakan
Kasi. Budidaya & Pengembangan
Kasi. Kesehatan Hewan
Kasi. Pemasaran & Kelembagaan Usaha
Kasi. Produksi
Kasi. Pengolahan & Mutu Hasil
Kasi. Kesehatan Masyarakat Veteriner
Ka. UPTD RPH
Kasi. Sumberdaya
Gambar 2 Struktur organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor Perencanaan Setelah evaluasi terhadap SIMPEG Kota Bogor dilakukan, tahap berikutnya adalah perencanaan pengembangan sistem, hasil dari tahap perencanaan pengembangan sistem adalah sebagai berikut: Profil Organisasi Dasar hukum Dinas Pertanian Kota Bogor adalah Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor.Hal ini mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 1999 bahwa bidang pertanian merupakan bidang pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh daerah otonom Kota atau Kabupaten. Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Walikota Bogor dan dibantu oleh Sekretaris Dinas. Dinas Pertanian terdiri dari tiga bidang yaitu bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang perikanan, dan bidang peternakan serta memiliki satu unit pelaksana teknis yaitu UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak. Struktur organisasi Dinas Pertanian Kota Bogor seperti pada Gambar 3. Sub unit kerja yang menangani kepegawaian dan mengelola SIMPEG berada pada subag Umum dan Kepegawaian yang ditandai dengan garis putus-putus. Pegawai Dinas Pertanian Kota Bogor terdiri 4 jenis, yaitu PNS Daerah Pemerintah Kota Bogor, PNS Daerah Provinsi Jawa Barat yang diperbantukan, tenaga harian lepas kementerian terkait yang diperbantukan, tenaga honorer yang
9 Tabel 2 Pangkat awal dan puncak PNS berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat pendidikan SD SMP SMA DIII S1/DIV S2 S3
Pangkat awal Juru Muda / I-a Juru / I-c Pengatur Muda / II-a Pengatur / II-c Penata Muda / II-a Penata Muda Tk. I / III-b Penata / III-c
Pangkat puncak Pengatur Muda / II-a Pengatur / II-c Penata MudaTk. I / III-b Penata / III-c Penata Tk. I / III-d Pembina / IV-a Pembina Tk. I / IV-b
Tabel 3 Eselon dan jenjang pangkat dalam jabatan struktural Eselon Ia Ib II a II b III a III b IV a IV b Va
Pangkat terendah Pembina Utama Madya / IV-d Pembina Utama Muda / IV-c Pembina Utama Muda / IV-c Pembina Tk. I / IV-b Pembina / IV-a Penata Tingkat I / III-d Penata / III-c Penata Muda Tk. I / III-b Penata Muda / III-a
Pangkat tertinggi Pembina Utama / IV-e Pembina Utama / IV-e Pembina Utama Madya / IV-d Pembina Utama Muda / IV-c Pembina Tk. I / IV-b Pembina Penata Tk. I / III-d Penata / III-c Penata Muda Tk. I / III-b
dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan tenaga honorer yang dibiayai oleh program/kegiatan. Proses Pengelolaan Kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, pelayanan kepegawaian yang di lakukan oleh subbag umum dan kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor meliputi pengajuan kenaikan usulan pangkat reguler dan pilihan, pengajuan usulan kenaikan gaji berkala, pengajuan usulan pensiun, penyusunan laporan baik reguler maupun insidentil yang meliputi Daftar Urut Kepangkatan, Daftar Nominatif Pegawai, Daftar Penilaian Pelaksaan Pekerjaan, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga, dan Statistik Kepegawaian. A Kenaikan pangkat Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil untuk fungsional umum dan struktural bersifat reguler, artinya setiap PNS akan secara otomatis mendapat kenaikan pangkat setiap 4 tahun sekali sepanjang PNS tersebut belum mencapai jenjang pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan dan jabatan. Proses pengajuan kenaikan pangkat dilakukan oleh pengelola kepegawaian dengan proses sebagai berikut 1 Subbag Umum dan kepegawaian melihat pada buku penjagaan kenaikan pangkat kemudian membuat surat usulan kenaikan pangkat pegawaian yang ditujukan kepada BKPP.
10 2 Untuk pegawai golongan I, II, dan III BKPP kemudian membuat surat keputusan kenaikan pangkat pegawai yang ditandatangani oleh Walikota Bogor, sedangkan untuk pegawai golongan IV BKPP mengusulkan kembali ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional II Jawa Barat untuk di buat SK kenaikan pangkat yang ditandatangani oleh presiden. 3 Setelah SK diterima, Subag Umpeg kemudian menyimpan arsip SK Kenaikan Pangkat dan memperbarui catatan dalam buku penjagaan kenaikan pangkat. 4 Kenaikan pangkat reguler diberikan setiap empat tahun sekali dengan syarat belum mencapai pangkat puncak. 5 Untuk pangkat puncak berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1. 6 Untuk pangkat puncak pejabat struktural dapat dilihat pada Tabel 2. 7 Persyaratan usulan kenaikan pangkat yaitu : SK Kenaikan pangkat terakhir Fotokopi Karpeg DP-3 dua tahun terakhir bernilai baik Fotokopi KGB terakhir Inpassing terakhir SK Jabatan untuk yang menduduki jabatan struktural SK CPNS untuk pegawai yang pertama kali mendapat kenaikan pangkat Daftar Riwayat Hidup (DRH) Ijazah terakhir B Proses kenaikan gaji berkala Seperti pada kenaikan pangkat reguler, kenaikan gaji berkala juga akan didapatkan secara otomatis oleh PNS setiap dua tahun sekali. Namun pada kenaikan gaji berkala tidak dikenal gaji tertinggi, sehingga selama PNS tersebut masih berstatus pegawai aktif, yang bersangkutan masih berhak untuk mendapatkan kenaikan gaji berkala. Proses pengajuan kenaikan gaji berkala pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut : 1 Subbag Umum dan kepegawaian melihat pada penjagaan kenaikan gaji berkala kemudian membuat surat usulan kenaikan gaji berkala yang ditujukan kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor (BKPP) 2 BKPP kemudian membuat surat pemberitahuan KGB kepada pegawai dengan tembusan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Pegawai c.q. Subbag Umpeg, dan Bendahara Gaji Dinas 3 Subbag Umpeg kemudian menyimpan copy arsip KGB dan mencatat KGB Pegawai tersebut pada Buku Penjagaan Kenaikan Gaji Berkala 4 Kenaikan gaji berkala pegawai dilakukan setiap dua tahun sekali dengan ketentuan persyaratan kenaikan gaji berkala yaitu SK Terakhir Surat Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala terakhir Fotokopi kartu pegawai
11 C Proses pensiun pegawai Proses pengajuan pensiun pegawai pada Dinas Pertanian Kota Bogor adalah sebagai berikut 1 1 (satu) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun (BUP), subag umpeg mengirimkan surat pemberitahuan kepada pegawai yang mencapai BUP dengan persyaratan yang harus dipenuhi 2 Usulan pensiun dikirimkan ke BKPP. 3 Persyaratan pensiun yaitu sebagai berikut : Data perorangan calon penerima pensiun(DPCP) Daftar riwayat pekerjaan SK Pertama dan terakhir PNS Karpeg Kartu keluarga Surat nikah Daftar susunan keluarga D Proses penghitungan masa kerja Masa kerja PNS digunakan sebagai dasar penghitungan gaji pokok selain golongan dan ruang. Penghitungan masa kerja pegawai negeri sipil mengikuti aturan yang berlaku yang dihitung mulai terhitung mulai tanggan calon pegawai negeri sipil (TMT CPNS), yaitu sebagai berikut Masa kerja = Tanggal penghitungan – TMT CPNS) + masa kerja tambahan – X denganX : Jika PNS naik golongan dari golongan I ke II, X= 6 tahun; Jika pegawai naik golongan dari golongan II ke golongan III, X=5 tahun; Jika pegawai naik golongan dari golongan III ke golongan IV, X=0 tahun. E Proses penyusunan daftar urutan kepangkatan (DUK) Menurut BKN (2010), Daftar urut Kepangkatan (DUK) adalah salah satu bahan objektif untuk pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier dan prestasi kerja. DUK dibuat setiap tahun dan diperbarui setiap ada perubahan formasi pegawai dan data kepegawaianmisalnya kenaikan pangkat. Dalam DUK tidak boleh ada dua atau lebih Pegawai yang memiliki nomor urut yang sama dan dalam menentukan urutan dalam DUK, harus diperhatikan secara urut parameter sebagai berikut 1 Pangkat; 2 Jabatan (eselon); 3 Masa Kerja; 4 Latihan Jabatan; 5 Pendidikan; 6 Usia; Jika ada dua pegawai yang memiliki komponen urutan tersebut sama, maka pegawai dengan TMT berlaku lebih lama mendapatkan nomor urut yang lebih tinggi.
12 F Proses pengajuan cuti pegawai Proses pengajuan cuti pada Dinas Pertanian adalah sebagai berikut 1 Pegawai membuat surat permohonan cuti kepada Kepala Dinas melalui subag umpeg dengan diketahui oleh atasan langsung dan atasan dari atasan langsung. 2 Subag umpeg memeriksa cuti yang telah diambil pada tahun berjalan dan memberikan catatan pada surat ijin cuti 3 Subag umpeg membuat surat ijin cuti, menyimpan arsip, dan mencatat pada buku cuti. Identifikasi Kebutuhan Fungsional Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, kemudian dirangkum kedalam functional requirement. Functional requirement bersifat naratif dan tidak terstruktur. Berikut adalah kebutuhan fungsional dari sistem informasi kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor : 1 Sistem harus dapat menampilkan pegawai yang akan naik pangkat, naik gaji berkala, dan pensiun serta menampilkan status proses tersebut. 2 Sistem harus dapat menambah mengubah, dan menghapus data pegawai, riwayat kepangkatan, riwayat gaji, riwayat keluarga, riwayat pelatihan dan riwayat jabatan. Sistem juga menyimpan berkas-berkas kepegawaian yang lain meliputi DP3, karpeg, karis, karsu, askes, taspen, dan NPWP. 3 Sistem dapat memproses pengajuan cuti pegawai, menampilkan status persetujuan cuti, serta memproses persetujuan cuti oleh pejabat yang berwenang. 4 Sistem dapat menampilkan dan mencetak laporan kepegawaian yang meliputi SKUM, Daftar nominatif, daftar urut kepangkatan, laporan pegawai yang mendapatkan kenaikan pangkat Identifikasi Kebutuhan Non-Fungsional Selain kebutuhan fungsional, pada tahap ini juga dirangkum kebutuhan nonfungsional yang akan menunjang sistem yang akan dibangun. Kebutuhan sistem non-fungsional dari sistem informasi kepegawaian adalah sebagai berikut 1 Keamanan, sistem harus memastikan bahwa hanya pegawai yang terdaftar pada sistem yang dapat mengakses sistem. 2 Usability, antarmuka harus intuitif dan mudah dipelajari. Selain itu antarmuka juga harus atraktif, dan dapat diakses dengan ukuran layar yang berbeda. 3 Interoperability, pengguna harus dapat berinteraksi dengan sistem tanpa memerlukan sistem operasi atau web browser yang khusus. 4 Portability, sistem harus dapat digunakan pada spesifikasi komputer yang umum digunakan.
13
class Domain Model2
login
laporan
admin
pelatihan
monitoring
pegaw ai
pensiun
pendidikan
keluarga Cuti
j abatan
pangkat
kp
kgb
Gambar 3 Domain model Sistem Informasi Kepegawaian Analisis dan Perancangan Menentukan Domain Model Langkah pertama dalam tahap ini adalah menentukan entitas yang terlibat dalam sistem. Hasil dari analisis entitas yang terlibat yaitu 1 Pegawai 2 Admin 3 Monitoring kenaikan pangkat 4 Monitoring kenaikan gaji berkala 5 Monitoring pensiun 6 Pangkat 7 Pelatihan 8 Pendidikan 9 Keluarga 10 Cuti 11 Jabatan 12 Laporan 13 Berita Entitas pangkat, pelatihan, pendidikan, keluarga, dan jabatan dipisahkan menjadi entitas tersendiri tidak menjadi atribut saja karena hasil analisis dibutuhkan penanganan khusus terhadap entitas tersebut, yaitu karena dibutuhkan data riwayat dari masing-masing entitas tadi. Sedangkan entitas laporan dibuat kedalam satu entitas saja untuk generalisasi sehingga memungkinkan kedepannya ada penambahan jenis laporan. Entitas-entitas tersebut kemudian digambarkan kedalam class diagram sederhana yang belum memiliki atribut dan operasi. Kemudian tentukan relasi agregasi, komposisi, dan pewarisan pada setiap entitas tersebut. Hubungan agregasi dilambangkan dengan relasi warna putih, komposisi dengan warna hitam, dan pewarisan dengan tanda panah. Entitas monitoring kenaikan pangkat, monitoring kenaikan gaji berkala, dan monitoring pensiun kemudian
14 digeneralisasi ke dalam entitas monitoring, sedangkan karena admin adalah juga seorang pegawai, maka admin merupakan turunan dari entitas pegawai. Hubungan antara entitas pegawai dengan pelatihan, keluarga, dan cuti merupakan hubungan agregasi, hal ini karena pegawai bisa saja tidak memiliki pelatihan, keluarga dan cuti. Sedangkan hubungan antara pegawai dengan entitas uc Use Case Packages manaj emen pegaw ai
monitoring_kp
monitoring_pensiun
+ admin kepegawaian
+ Admin Kepegawaian + melihat daftar pegawai yang akan naik pangkat + verifikasi dan download berkas pegawai + memproses pengajuan kenaikan pangkat + mencetak daftar pengajuan kp + mengaktifkan pangkat baru + melengkapi data riwayat kepangkatan
+ Admin Kepegawaian
+ pegawai
+ monitoring kenaikan pangkat
+ cetak daftar riwayat keluarga
+ grocery_CRUD
+ cetak daftar riwayat kepangkatan
+ login
+ cetak DPCP
+ melihat berkas kepegawaian
+ cetak surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman
+ melihat biodata
+ melihat pegawai yang akan mencapai BUP
+ melihat daftar pegawai
+ mencetak pengajuan pensiun
+ melihat detail pegawai
+ mengubah status pegawai menjadi tidak aktif/pensiun
+ melihat riwayat keluarga
+ proses pengajuan pensiun
+ melihat riwayat kenaikan gaji
monitoring_kgb
+ verifikasi berkas pensiun
+ melihat riwayat kepangkatan
+ Admin kepegawaian + melengkapi data riwayat kgb + memproses pengajuan kgb + mencetak daftar pengajuan + melihat daftar kgb + verifikasi dan download berkas pegawai
+ melihat riwayat pelatihan + menambah pegawai
laporan
+ menambah riwayat keluarga
+ Admin Kepegawaian
+ menambah riwayat kepangkatan
+ bezzeting pegawai
+ menambah riwayat pelatihan
+ cetak Daftar Nominatif
+ mencetak SKUM
+ cetak DUK
+ menghapus pegawai
+ laporan tahunan kenaikan gaji berkala
+ mengubah biodata
cuti
+ laporan tahunan kenaikan pangkat
+ mengubah riwayat keluarga
+ Admin kepegawaian
+ laporan tahunan pensiun
+ mengubah riwayat kepangkatan
+ atasan
+ merubah password
+ Pegawai + melihat sisa cuti + melihat status pengajuan cuti pegawai + mengajukan cuti + menyetujui cuti
Gambar 4 Use case packages uc monitoring_kp
melihat daftar pegaw ai yang akan naik pangkat
v erifikasi dan dow nload berkas pegaw ai «invokes»
«invokes» mengaktifkan pangkat baru
melengkapi data riw ayat kepangkatan
«invokes»
«invokes»
Admin «invokes» Kepegaw aian
«invokes»
memproses pengaj uan kenaikan pangkat
mencetak daftar pengaj uan kp
Gambar 5 Use case monitoring kenaikan pangkat
15 pendidikan, pangkat, dan jabatan merupakan hubungan komposisi yang sifatnya mandatory. Domain model yang dihasilkan pada langkah awal dapat dilihat pada Gambar 3. Membuat use case diagram Setelah ditentukan domain model yang menggambarkan problem domain dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat use case diagram berdasarkan kebutuhan fungsional dan domain model yang menjadi project glosary. Sebelum membuat use case diagram, langkah pertama adalah membuat organisasi use case dengan membuat use case package. Hal ini untuk memecah permasalahan sehingga memudahkan dalam pengelolaan kebutuhan. Tabel 4 Use case scenario monitoring kenaikan pangkat Nama use case Melihat pegawai yang berhak naik pangkat (monitoring)
Basic scenario admin memilih menu monitoring kenaikan pangkat sistem menampilkan daftar pegawai yang belum mencapai pangkat puncak dan masa kenaikan pangkat berikutnya.
Verifikasi pengajuan Admin memilih tombol kenaikan pangkat verifikasi, dan sistem menampilkan kelengkapan berkas kenaikan pangkat pegawai Berkas meliputi SK pangkat terakhir, kartu pegawai, Proses pengajuan KP Admin mencetak kelengkapan berkas,kemudian menekan tombol proses, sistem menambah riwayat kepangkatan pegawai dengan status “belum aktif” atau “dalam proses” Mengubah status Setelah SK pangkat diterima pangkat menjadi aktif dari BKPP, admin mengklik tombol aktifkan, dan sistem menampilkan form riwayat kepangkatan untuk dilengkapi admin, kemudian mengubah status pangkat menjadi aktif.
Alternate scenario pegawai belum memiliki riwayat kepangkatan – administrator harus menambah riwayat kepangkatan terlebih dahulu agar sistem dapat menghitung periode kenaikan pangkat berikutnya Pangkat atau tmt pangkat pegawai tidak sesuai – admin harus merubah riwayat kepangkatan pegawai terlebih dahulu Berkas tidak tersedia, admin melengkapi berkas terlebih dahulu dengan menghubungi pegawai yang bersangkutan Admin tidak melengkapi data kenaikan pangkat – tampilkan kesalahan.
16 class detailed domain model
Domain Model::pelatihan -
jml_jam: int nama_pelatihan ni_ijazah tempat tgl_ijazah
Domain Model::pendidikan -
gol_awal gol_puncak jenjang_pendidikan jurusan nama_institusi no_ijazah tahun_lulus tgl_ijazah
Domain Model::keluarga -
keterangan pekerjaan riwayat_keluarga status_hubungan tempat_lahir: int tgl_lahir: int tunjangan: enum
Domain Model:: login
Domain Model:: admin
-
-
nip password
persetujuan tgl_akhir tgl_awal tujuan_cuti: char
is_admin: int
Domain Model::pegaw ai + + + + -
Domain Model::cuti -
Domain Model:: laporan
agama biodata: biodata cuti: cuti foto gaji: gaji hp jabatan: jabatan jenis_kelamin jenis_pegawai keluarga: keluarga masa_kerja masa_kerja_golongan nama nip: string pangkat: pangkat pelatihan pendidikan: pendidikan status_pegawai tempat_lahir tgl_lahir tlp_rumah
Domain Model::j abatan -
gol_awal gol_puncak nama_jabatan riwayat_jabatan unit_organisasi
Domain Model::monitoring -
pegawai: pegawai Domain Model:: pensiun -
bup
Domain Model::kp -
next_kp: int pangkat: pangkat pegawai: pegawai
Domain Model::kgb -
next_kgb pegawai: pegawai
Domain Model::pangkat -
gaji_pokok gol_ruang lampiran no_sk pangkat penandatangan riwayat_kepangkatan status: enum tgl_sk tmt
Gambar 6 Domain model dengan atribut
Gambar 7 Technical architecture Kebutuhan fungsional yang telah ditentukan sebelumnya dibagi ke dalam 6 paket use case seperti terlihat pada Gambar 4, yaitu manajemen pegawai, monitoring kenaikan pangkat, monitoring kenaikan gaji berkala, monitoring pensiun, laporan, dan manajemen cuti. Pemisahan paket ini juga untuk memudahkan identifikasi aktor yang berinteraksi dengan use case.
17 sd Interaction
Admin Kepegawaian
monitoring_view
monitoring_controller
melihat pegawai yang berhak naik pangkat
kp()
pegawai_model
monitoring_model
get_next_kp()
get_obj() :pegawai :daftar pegawai
Gambar 8 Sequence diagram dari use case melihat pegawai yang berhak naik pangkat sd Interaction
Admin Kepegawaian
monitoring_view
verifikasi_view
monitoring_controller
memproses pengajuan kenaikan pangkat
pegawai_model
memilih tombol pegawai menekan verifikasi() verifikasi_berkas()
get_berkas(nip) : jenis_berkas
Gambar 9 Sequence diagram dari use case verifikasi berkas kenaikan pangkat sd Interaction
Admin Kepegawaian
monitoring_view
verifikasi_view
monitoring_controller
pegawai_model
klik tombol proses proses_kp() add_kp(status) set_status_kp(ACTIVE) status KP "dalam proses"
show_status_kp()
Gambar 10 Sequence diagram proses pengajuan kenaikan pangkat sd Interaction «FC_InputOutput» grocey CRUD Admin Kepegawaian
monitoring_view
klik edit riwayat kepangkatan
pegawai_controller
riwayat_kepangkatan()
data tersimpan
Gambar 11 Sequence diagram melengkapi data riwayat kepangkatan
18 Pada paket monitoring KP, monitoring KGB, monitoring pensiun dan laporan, terlihat aktor yang terlibat hanya administrator selaku pengelola kepegawaian, pada manajemen pegawai ditambah aktor pegawai, sedangkan pada manajemen cuti terdapat aktor atasan yang memberikan persetujuan cuti. Pada Gambar 5 dapat dilihat use case diagram monitoring kenaikan pangkat, sedangkan use case diagram dari keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 2. Membuat use case scenario Use case scenario dibuat untuk setiap use case. Skenario use case merupakan hasil observasi dan wawancara dengan pengelola kepegawaian Dinas Pertanian Kota Bogor. Pada use case ini kemudian terlihat entitas dan attribut yang belum terakomodir pada domain model. Pada paket monitoring kenaikan pangkat terlihat adanya entitas riwayat kepangkatan. Namun kemudian karena riwayat kepangkatan ini hanya berisi daftar riwayat pangkat, maka ditetapkan bahwa riwayat kepangkatan hanya akan berupa attribut yang bertipe objek pangkat. Attribut lain yang teridentifikasi adalah pangkat puncak. Namun pangkat puncak berelasi dengan tingkat pendidikan dan jabatan eselon pegawai sehingga attribut tersebut kemudian ditambahkan pada entitas pendidikan dan entitas jabatan. Attribut lain yang dapat teridentifikasi pada paket monitoring kenaikan pangkat adalah tmt, status pangkat, dan berkas kelengkapan kenaikan pangkat. Use case scenario dari use case monitoring kenaikan pangkat dapat dilihat dalam Tabel 3, sedangkan use case scenario keseluruhan dapat dilihat dalam Lampiran 3. Melengkapi atribut domain model Pada tahap ini domain model yang telah dibuat pada proses sebelumnya dilengkapi dengan atribut berdasarkan analisa pada saat pembuatan use case. Pada tahap ini juga rancangan domain model diperbaiki. Menentukan arsitektur teknis Pada tahap ini telah ditentukan bahwa framework yang akan dipakai adalah codeigniter, pemilihan framework ini dikarenakan dokumentasi yang lengkap dan dukungan forum yang kuat. Untuk mempercepat pembuatan kode program, dan memenuhi component-base construction, penulis juga menggunakan groceryCRUD sebagai plugin dari codeigniter. Gambar 7 menunjukan arsitektur yang digunakan. Membuat sequence diagram Setelah menentukan technical architecture, langkah berikutnya adalah menentukan operasi dari setiap entitas. Untuk menentukan operasi (behaviour) dari entitas, maka dibuat sequence diagram untuk setiap use case diagram dengan memperhatikan elemen framework dan arsitektur teknis. Pada pembuatan sequence, hal pertama adalah menentukan boundary, control, entity, actor yang terlibat, dan use case scenario. Sebaiknya use case scenario yang digunakan adalah hasil dari robustness analysis tetapi pada penelitian ini tidak dilakukan. Sequence diagram dari use case melihat pegawai yang berhak naik pangkat, use case verifikasi pengajuan kenaikan pangkat, proses pengajuan kenaikan pangkat, dan melengkapi data riwayat kepangkatan ditunjukan pada Gambar 8,9,10,11.
19
Gambar 12 Entity relationship diagram Memperbaiki dan melengkapi domain model dengan operasi Setelah membuat sequence diagram, selanjutnya adalah memperbaiki dan melengkapi domain model. Dengan melihat sequence diagram yang telah dibuat, setiap class pada domain model ditambahkan operasi dan dilihat jika masih ada kelemahan. Pada tahap ini dilakukan penyederhanaan domain model, beberapa kelas yang bersifat statis dihapus dan digabung. Seperti pada kelas biodata hanya berisi atribut statis dan sederhana kemudian digabung kedalam kelas pegawai karena hanya ada satu attribut pada class tersebut sehingga dihapus. Kemudian, kelemahan yang lain adalah beberapa class riwayat membingungkan sehingga kemudian diputuskan untuk dihilangkan. Keberadaan class riwayat tersebut karena penulis pada awalnya terjebak pada bagaimana penyimpanan data, sehingga dibuat class tersebut. Namun hal tersebut hanya akan dimunculkan pada implementasi basisdata saja, sehingga domain model yang dihasilkan lebih sederhana. Perancangan basisdata Pada tahap perancangan basisdata, hal yang pertama dilakukan adalah mentransformasikan domain model kedalam basisdata konseptual seperti terlihat pada Gambar 12. Setiap entitas dalam domain model menjadi entitas basisdata konseptual.Kemudian dibuat relasi antar entitas tersebut ditentukan juga primary key dari setiap entitas tersebut.Setelah relasi terbangun, kemudian dilihat apakah relasi tersebut dapat ditransformasikan kedalam satu tabel terpisah. Seperti pada relasi antara pegawai dan pangkat, dibuat tabel relasi antara keduanya dengan membuat tabel riwayat_kepangkatan.
20
Implementasi Implementasi basisdata Implementasi basis data menggunakan DBMS MySQL. Nama tabel basisdata disesuaikan dengan hasil perancangan sebelumnya. Implementasi sistem Setelah rancangan sistem telah tersedia, langkah selanjutnya adalah pengembangan sistem.Lingkungan pengembangan menggunakan server apache yang sudah terintegrasi dalam paket XAMPP.Dalam paket tersebut juga sudah terintegrasi php dan basisdata MySQL.Implementasi pemrograman menggunakan framework Codeigniter yang menganut arsitektur MVC.Selain itu, penelitian ini juga menggunakan library-library untuk mempercepat pemrograman. Library yang digunakan yaitu Grocery CRUD untuk operasi tambah, edit, dan hapus, library TCPDF untuk pembuatan laporan, dan untuk antarmuka digunakan template Supr Admin yang sudah mendukung responsive web design. Library grocery CRUD digunakan dalam semua menu yang memerlukan proses tambah, ubah dan hapus. Penggunaan grocery CRUD mempercepat pengembangan sistem karena pemrogram hanya perlu memanggil objek grocery CRUD dan mengatur konfigurasi dariobjek tersebut. Namun grocery crud masih memiliki kelemahan diantaranya belum dapat menampilkan multi table dalam satu halaman tanpa merubah core-nya karena grocery CRUD sama seperti Codeigniter menganut singleton pattern. Selain itu grocery CRUD ini sulit untuk dikostumisasi sesuai dengan keinginan kita. .Struktur menu terdiri dari 3 menu utama yaitu manajemen kepegawaian, manajemen sistem, dan profil pengguna.pengguna dengan akses admin dapat mengakses semua menu tersebut sedagkan pengguna pegawai hanya dapat mengakses menu profil pengguna dan pengajuan cuti.Menu manajemen kepegawaian terdiridari submenu daftar pegawai, kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, cuti, laporan dan bezzeting.Menu manajemen sistem terdiri dari submenu organisasi, jabatan, golongan/pangkat, dan cuti. Sedangkan menu profil pegawai terdiri dari sub menu biodata, riwayat kepangkatan, riwayat keluarga, riwayat KGB, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan, dan riwayat jabatan. Pengujian Pengujian dilakukan dengan metode Blackbox testing. Pengujian black box ini dilakukan pada setiap use case dan dilakukan dengan cara memberi input dari pengguna dan mengamati keluarannya untuk mengetahui kesesuaian sistem dengan hasil yang diinginkan. Kriteria pengujian pada fitur monitoring kenaikan pangkat dapat ditunjukan pada Tabel 2.
21 Tabel 5 Kriteria pengujian pada setiap use case Id kasus uji Use case UC-1 Melihat pegawai yang berhak naik pangkat UC-2 Verifikasi kelengkapan berkas pengajuan kenaikan pangkat UC-3
Ubah status kenaikan pangkat menjadi “dalam proses”
UC-4
Ubah status kenaikan menjadi aktif
UC-5
Melengkapi data riwayat kepangkatan.
Kriteria evaluasi hasil pengujian Sistem dapat menampilkan daftar pegawai yang akan naik pangkat, dan tanggal kenaikan pangkatnya. Setelah klik tombol pengajuan, tampil halaman yang berisi daftar berkas kelengkapan kenaikan pangkat, kemudian berkas dapat di download. Setelah tombol proses di klik, status pada halaman monitoring menjadi “dalam proses”, dan jika dilihat pada riwayat kenaikan pangkat. Pangkat baru sudah tertera dengan status “inactive”. Tombol proses berubah menjadi “aktifkan” Setelah tombol aktifkan di klik, muncul halaman edit riwayat kepangkatan, dan status kepangkatan menjadi “active” Update riwayat kepangkatan dan upload berkas SK pangkat baru.
Hasil Berhasil Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Perbandingan dan Pengukuran Sistem Tujuan awal SIMPEG Distani adalah untuk melengkapi SIMPEG Kota Bogor yang memiliki beberapa kelemahan. Perbedaan yang dimiliki oleh SIMPEG Kota Bogor dan SIMPEG Distani adalah sebagai berikut Struktur navigasi Pada SIMPEG Kota Bogor, struktur navigasi cenderung tidak terstruktur dan tidak direncanakan dengan baik. Penulisan judul dan penempatan navigasi yang kurang relevan menimbulkan kesulitan dalam mengingat dan pembelajaran. Pada SIMPEG Distani hal ini diperbaiki dengan membagi menu navigasi tersebut kedalam beberapa komponen utama yaitu : 1) manajemen kepegawaian; 2) manajemen sistem; dan 3) profil. Manajemen sistem berfungsi untuk memelihara data induk yaitu organisasi, jabatan, golongan/pangkat, cuti, pendidikan. Manajemen kepegawaian berfungsi untuk menampilkan informasi kepegawaian dan memelihara data pegawai dan laporan-laporan.Sedangkanmenu Profil berfungsi untuk menampilkan profil pengguna SIMPEG dan memelihara data pribadi pengguna SIMPEG.
22 Tabel 6 Perbandingan fitur SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Distani No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Fitur
Fitur Biodata Riwayat Keluarga Riwayat Kepangkatan Riwayat KGB (Impasing) Riwayat Pendidikan Riwayat Pelatihan Riwayat Jabatan Berkas Kepegawaian Daftar 9 rencana kenaikan pangkat reguler Daftar rencana kenaikan gaji berkala Daftar rencana pensiun Laporan Daftar pegawai Laporan DUK Laporan Nominatif Pegawai Laporan kenaikan pangkat Laporan kenaikan gaji berkala Laporan Pensiun Pengajuan Cuti Pembuatan SKUM Grafik pemberkasan Digital
SIMPEG Kota Bogor Ada Ada Tidak ada Tidak ada
SIMPEG Distani Ada Ada Ada Ada
Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
Ada Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada Tidak ada
Ada Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada
Ada Ada Ada Tidak ada
Keterangan
Urutannya masih salah
Dalam Tabel 5, terlihat ketersedian fitur yang ada dalam SIMPEG Kota Bogor dan SIMPEG Distani. Fitur yang ada pada SIMPEG Kota Bogor juga ada dalam SIMPEG Distani meliputi : Biodata pegawai, riwayat keluarga, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan, riwayat jabatan, daftar urut kepangkatan (DUK) dan berkas kepegawaian. Namun ada perbedaan antara fitur-fitur tersebut yaitu pada berkas kepegawaian pada SIMPEG Kota Bogor, fitur tersebut terpisah tersendiri sedangkan pada SIMPEG Distani berkas-berkas tersebut tidak disimpan dalam menu tersendiri melainkan digabung dengan data dari berkas tersebut, misalkan berkas kenaikan pangkat disimpan dalam masing-masing riwayat pangkat, berkas kenaikan gaji berkala disimpan dalam riwayat kenaikan gaji berkala. Hal ini untuk mengurangi redudansi data dan memudahkan dalam pencarian berkas yang disimpan dalam format digital. Perbedaan juga pada fitur DUK, pada SIMPEG Kota Bogor daftar tersebut tidak dapat langsung dicetak karena masih dalam format Web, sedangkan pada SIMPEG distani sudah dalam
23 format PDF sehingga dapat langsung dicetak. Selain itu DUK dalam SIMPEG Kota Bogor ternyata urutannya masih salah karena parameter yang diperhitungkan hanya meliputi kepangkatan saja, hal ini diperbaiki pada SIMPEG Kota Bogor dengan memperhitungkan semua parameter sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain fitur-yang ada pada kedua SIMPEG tadi, ada beberapa fitur yang ditambahkan pada SIMPEG Distani yaitu riwayat kepangkatan, riwayat KGB, daftar rencana kenaikan pangkat, daftar rencana kenaikan gaji berkala, daftar rencana pensiun, pengajuan cuti, serta bezzeting pegawai. Pembuatan laporan Pada SIMPEG lama milik BKPP Kota Bogor, telah ada menu yang menghasilkan Daftar urut kepangkatan. Namun urutan yang dihasilkan belum sesuai dengan seharusnya. Kesalahan dalam pembuatan DUK tersebut yaitu hanya memperhatikan pangkat dari pegawai tersebut, sedangkan dalam penyusunan DUK, seperti telah dijelaskan sebelumnya, selain pangkat juga harus diperhatikan parameter lain yaitu jabatan (eselon), masa kerja, latihan jabatan, pendidikan, dan usia. Sehingga pada SIMPEG Dinas Pertanian parameter-parameter tersebut ikut diperhitungkan sehingga DUK yang dihasilkan lebih akurat. Selain DUK, SIMPEG Kota Bogor tidak memiliki fitur pembuatan laporan yang lain yang dibutuhkan sedangkan pada SIMPEG Distani, dengan data yang sama juga dihasilkan laporan Daftar Nominatif pegawai, laporan kenaikan pangkat tahun, laporan kenaikan gaji berkala, dan laporan pegawai yang telah pensiun. Pengujian kuisioner Pengujian kuisioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerimaan sistem informasi kepegawaian yang dibangun dan dibandingkan dengan sistem informasi kepegawaian Pemerintah Kota Bogor.Pengujian dilakukan terhadap kualitas sistem, kualitas informasi dan dampak dari sistem informasi kepegawaian tersebut terhadap individu dan organisasi. Kuisioner terdiri dari sepuluh pernyataan dengan penilaian menggunakan skala likert dengan skala 4. Isi pernyataan terdiri dari 3 pernyataan kualitas sistem, 3 pernyataan kualitas informasi, dan 4 pernyataan dampak penggunaan sistem informasi.Kuisioner yang disebar dapat dilihat dalam Lampiran 9. Pernyataan kuisioner adalah sebagai berikut: 1 Tampilan antarmuka SIMPEG menarik 2 SIMPEG mudah dipelajari 3 SIMPEG mudah digunakan 4 SIMPEG menghasilkan informasi yang lengkap 5 SIMPEG menghasilkan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. 6 SIMPEG menghasilkan informasi yang mudah dipahami 7 SIMPEG bermanfaat dalam proses manajemen kepegawaian di kantor anda 8 SIMPEG membantu pekerjaan anda 9 SIMPEG dapat menurunkan tingkat kesalahan 10 SIMPEG meningkatkan efisiensi unit kerja.
24 100% 80% 60%
Simpeg Kota Bogor
40%
Simpeg Distani
20% 0% 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
Gambar 13 Grafik hasil kuisioner Responden kuisioner berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 orang kepala subbag umum dan kepegawaian, dan 4 orang pelaksana pada subbag umum dan kepegawaian sebagai unit kerja pengelola kepegawaian pada Dinas Pertanian Kota Bogor. Berdasarkan hasil kuisioner yang dapat dilihat pada Gambar 13 menyatakan bahwa secara umum SIMPEG Distani lebih baik dengan mendapatkan penilaian sebesar 84,5% dibandingkanSIMPEG Pemerintah Kota Bogor yang mendapatkan penilaian 62%. SIMPEG Distani unggul pada segi tampilan (90%), segi kemudahan mempelajari (75%), kelengkapan informasi (75%), informasi yang benar (75%), manfaat (95%), produktifitas (95%), menurunkan tingkat kesalahan (85%), dan meningkatkan efisiensi (90%). Sedangkan pada segi kemudahan penggunaan dan pemahaman informasi kedua SIMPEG tadi mendapatkan penilaian yang sama yaitu 80% dan 75%.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan dari penelitian ini adalah 1 Berdasarkan hasil analisis dan perancangan, dapat disimpulkan sistem informasi kepegawaian ini dapat menjawab kebutuhan informasi kepegawaian yang selama ini belum dapat terpenuhi oleh sistem informasi kepegawaian yang telah ada. 2 Penggunaan framework dan component-base construction, mempercepat membuatan kode program, namun membatasi dalam hal implementasi. Sehingga hal ini dibutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap komponen yang kita gunakan, Atau jika tidak, malah akan memperlambat pembuatan program karena kita harus mempelajari terlebih dahulu komponen tersebut Saran Saran untuk pengembangan selanjutnya adalah 1 Dalam tahap perancangan dengan pendekatan berorientasi objek ini tidak melakukan robustness analysis, sehingga penulis sering terjebak pada
25 perubahan kode program ditengah penelitian. Untuk mengantisipasi hal tersebut, disarankan untuk melakukan robustness analysis untuk menjembatani tahap analisis dan perancangan dan diterapkan pada setiap use case yang ada. 2 Penambahan fitur seperti penilaian prestasi kerja pegawai, absensi, dan penghitungan tunjangan berdasarkan penilaian objektif.
DAFTAR PUSTAKA [BKN] Badan Kepegawaian Negara. 2010. Daftar urut kepangkatan [internet] [diunduh 2013 Feb 9]. Tersedia pada: http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-pegawai/pegawaiduk.html. Griffiths A. 2010. CodeIgniter 1.7 Profesional Development.Birmingham (UK): Packt. Kodarisman R. 2013. Evaluasi penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Pemerintah Kota Bogor [tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada. Marimin, Tanjung H, Prabowo H. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Grasindo. Miles R, Hamilton K. 2006.A Pragmatic Introduction toUML: Learning UML2.0. California (US): O’Reilly. Putrawan IG. 2005. Analisis dan perancangan sistem pengaturan fasilitas kerja karyawan bergerak [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sommerville I. 2011.Software Engineering.Ed ke-9.Boston (US): AddisonWesley.
26 Lampiran 1 Kuisioner perbandingan sistem informasi kepegawaian KUISIONER PERBANDINGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA PEMERINTAH KOTA BOGOR DAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LINGKUP DINAS PERTANIAN KOTA BOGOR No : Nama : Jabatan : Subunit Kerja : Petunjuk : Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas sistem, kualitas informasi, serta dampak dari sistem informasi kepegawaian Pemerintah Kota Bogor (SIMPEG PEMKOT BOGOR), dan sistem informasi lingkup Dinas Pertanian Kota Bogor (SIMPEG DISTANI). SIMPEG PEMKOT BOGOR dapat diakses di http://www.simpeg.kotabogor.go.id sedangkan SIMPEG DISTANI dapat diakses lokal di http://192.168.1.2/simpeg.distani. Berilah tanda (v) pada kolom penilaian dari setiap pernyataan sesuai dengan penilaian anda. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Pertanyaan Tampilan antarmuka SIMPEG menarik SIMPEG mudah dipelajari SIMPEG mudah digunakan SIMPEG menghasilkan informasi yang lengkap SIMPEG menghasilkan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan SIMPEG menghasilkan informasi yang mudah dipahami SIMPEG sangat bermanfaat dalam proses manajemen kepegawaian di Kantor Anda SIMPEG membantu pekerjaan anda SIMPEG dapat menurunkan tingkat kesalahan SIMPEG meningkatkan efisiensi unit kerja
Penilaian SIMPEG SIMPEG Pemkot Bogor Distani 1 2 3 4 1 2
Bogor,
2013
………………………
3
4
27 Lampiran 2 Use case diagram uc manaj emen pegaw ai
melihat riw ayat kepangkatan
mengubah biodata merubah passw ord
menambah riw ayat keluarga mencetak SKUM
«invokes» melihat biodata «precedes»
«invokes» «invokes» melihat riw ayat keluarga
login
«invokes»
mengubah riw ayat keluarga
pegaw ai melihat riw ayat kenaikan gaj i
melihat detail pegaw ai «invokes»
melihat daftar pegaw ai
melihat riw ayat pelatihan
«precedes» menambah riw ayat kepangkatan
admin kepegaw aian
«precedes»
melihat berkas kepegaw aian
«invokes» menambah riw ayat pelatihan
menambah pegaw ai
mengubah riw ayat kepangkatan
menghapus pegaw ai
uc monitoring_kgb
melihat daftar kgb
v erifikasi dan dow nload berkas pegaw ai
memproses pengaj uan kgb Admin kepegaw aian
mencetak daftar pengaj uan
melengkapi data riw ayat kgb
28 Lampiran 2 Lanjutan uc monitoring_pensiun
v erifikasi berkas pensiun
proses pengaj uan pensiun
«precedes»
cetak DPCP
«include»
melihat pegaw ai yang akan mencapai BUP mencetak pengaj uan pensiun mengubah status pegaw ai menj adi tidak aktif/pensiun
cetak daftar riw ayat keluarga
«include»
«include»
Admin Kepegaw aian
cetak surat pernyataan tidak pernah dij atuhi hukuman
«include»
cetak daftar riw ayat kepangkatan
uc laporan
cetak DUK
cetak Daftar Nominatif bezzeting pegaw ai
laporan tahunan pensiun mencetak SKUM
(from manajemen pegawai)
laporan tahunan kenaikan gaj i berkala
laporan tahunan kenaikan pangkat Admin Kepegaw aian
uc cuti
Admin kepegaw aian
melihat status pengaj uan cuti pegaw ai
mengaj ukan cuti
Pegaw ai
menyetuj ui cuti
atasan
«invokes»
melihat sisa cuti
29 Lampiran 3 Use case scenario manajemen pegawai Nama use case Login
Basic scenario Pengguna memasukan nip dan password. Sistem melakukan validasi dan menampilkan halaman home
Melihat daftar pegawai
Admin memilih menu daftar pegawai, sistem menampilkan pegawai yang masih aktif sesuai urutan eselon Pada halaman detail pegawai , Admin mencari pegawai Admin memilih tombol detail dalam isian “cari” dan klik untuk melihat detail pegawai, “cari” sistem menampilkan halaman detail pegawai Pada halaman detail pegawai , Admin memilih link/tombol riwayat keluarga, sistem menampilkan halaman riwayat keluarga Pada halaman detail pegawai, Admin memilih link/tombol riwayat kenaikan gaji berkala, sistem menampilkan halaman riwayat kenaikan gaji berkala Pada halaman detail pegawai, Admin memilih tombol/link riwayat kepangkatan Pada halaman detail pegawai, Admin memilih tombol/link riwayat pelatihan Pada halaman daftar pegawai, admin memilih tombol tambah pegawai Pada halaman riwayat keluarga, admin memilih tombol tambah riwayat keluarga
Melihat detail pegawai
Melihat riwayat keluarga
Melihat riwayat kenaikan gaji
Melihat riwayat kepangkatan Melihat riwayat pelatihan Menambah pegawai Menambah riwayat keluarga Lampiran 3 Lanjutan Nama use case Menambah riwayat kepangkatan
Menambah riwayat pelatihan Mencetak SKUM-PTK
Basic scenario Pada halaman riwayat kepangkatan, admin memilih tambah riwayat kepangkatan, sistem menampilkan form riwayat kepangkatan Pada halaman riwayat pelatihan, pilih tambah riwayat pelatihan. Pada halaman riwayat keluarga,pilih cetak SKUM-
Alternate scenario Pengguna memasukan username dan password salah, sistem menampilkan pesan kesalahan dan kembali kehalaman login
Alternate scenario Admin memilih tombol proses pada menu monitoring kenaikan pangkat
30 Menghapus pegawai Mengubah biodata Mengubah riwayat keluarga
Merubah password
PTK pada halaman daftar pegawai, pilih hapus pegawai Pegawai memilih menu biodata, kemudian pilih edit, Pegawai memilih menu riwayat keluarga, kemudian pilih keluarga yang akan dirubah Pegawai memilih menu ubah password
31 Lampiran 4 Use case scenariomonitoring KGB Nama use case Melihat daftar KGB
Verifikasi dan download berkas
Memproses pengajuan KGB
Mencetak daftar pengajuan KGB
Mengubah status KGB menjadi aktif
Basic scenario Admin memiih menu monitoring KGB, sistem menampilkan daftar kenaikan gaji berkala pegawai terakhir dan periode kenaikan gaji berkala berikutnya Admin memilih tombol verifikasi, dan sistem menampilkan link berkasberkas persyaratan kenaikan gaji berkala Admin memilih tombol proses, system menambah riwayat kenaikan gaji berkala pegawai dengan status belum aktif. Admin memilih tombol cetak, sistem menampilkan daftar pegawai yang telah diproses (status kgb belum aktif) Setelah SK KGB diterima, admin memilih tombol aktifkan, sistem menampilkan halaman ubah riwayat kenaikan gaji berkala.
Alternate scenario
Admin mendownload berkas persyaratan kenaikan gaji berkala
32 Lampiran 5 Use case scenariomonitoring pensiun Nama use case Melihat pegawai yang mencapai BUP Cetak DPCP
Cetak daftar riwayat keluarga Cetak daftar riwayat kepangkatan Cetak surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman Proses pengajuan pensiun
mencetak pengajuan pensiun Mengubah status pegawai menjadi tidak aktif
Basic scenario Alternate scenario Admin memilih menu monitoring pensiun, sistem menampilkan BUP semua pegawai Admin memilih pegawai Data pegawai belum yang akan mencapai BUP lengkap, tampilkan error ditandai dengan warna kuning, pilih cetak DPCP Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP, cetak daftar riwayat keluarga Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP, cetak daftar riwayat kepangkatan Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP, cetak surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman Admin memilih pegawai yang akan mencapai BUP, pilih tombol proses, sistem menambahkan pegawai ke daftar pengajuan pensiun Admin memilih daftar pengajuan pensiun, pilih cetak pengajuan pensiun. Admin memilih monitoring pensiun, pilih tombol pensiun
33 Lampiran 6 Use case scenariocuti Nama use case Melihat sisa cuti Mengajukan cuti Melihat status pengajuan cuti menyetujui
Basic scenario Alternate scenario Pegawai Pegawai memilih menu pengajuan cuti, pilih jenis cuti, insert mulai cuti, Pegawai memilih riwayat cuti Atasan memilih persetujuan cuti, pilih pengajuan cuti pegawai, pilih setujui
34 Lampiran 7 Sequence diagram sd login sequence
admin pegawai kepegawaian
login_view
home_view
dashboard_view
login_controller
pegawai_model
entri nip dan password
login(nip, password)
validasi() get_login_info(nip) :password is_admin() [IS_ADMIN]: [TRUE]: [FALSE]:
35 Lampiran 8 Perbandingan SIMPEG Kota Bogor dengan SIMPEG Dinas Pertanian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. . 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18 19. 20.
Fitur Biodata Riwayat Keluarga Riwayat Kepangkatan Riwayat KGB (Impasing) Riwayat Pendidikan Riwayat Pelatihan Riwayat Jabatan Berkas Kepegawaian Daftar 9 rencana kenaikan pangkat reguler Daftar rencana kenaikan gaji berkala Daftar rencana pensiun Laporan Daftar pegawai Laporan DUK Laporan Nominatif Pegawai Laporan kenaikan pangkat Laporan kenaikan gaji berkala Laporan Pensiun Pengajuan Cuti Pembuatan SKUM Grafik pemberkasan Digital
SIMPEG Kota Bogor
SIMPEG Distani
Ada Ada Tidak ada Tidak ada
Ada Ada Ada Ada
Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
Ada Ada Ada Ada Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada Tidak ada
Ada Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada
Ada Ada Ada Tidak ada
Keterangan
Urutannya masih salah
36
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Lebak, Banten, pada tanggal 18 Juni 1985, dari pasangan Edi Somantri dan Sopiah. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara. Penulis menjalani pendidikan SD dampai SMP di tanah kelahiran Lebak, pada tahun 2000 kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 4 Bogor dan Lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2006 penulis menyelesaikan pendidikan pada program studi Diploma 3 Elektronika dan Teknologi Komputer, Institut Pertanian Bogor (IPB). Penulis kemudian bekerja dibeberapa perusahaan Provider Telekomunikasi dan Konsultan Teknologi Informasi di Jakarta. Pada Tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan Program Sarjana Departemen Ilmu Komputer, IPB. Pada awal tahun 2010 penulis mendapat kesempatan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pertanian Pemerintah Kota Bogor. Pada tahun yang sama penulis menikah dengan Riska Anggraeni dan telah dikaruniai seorang Putri bernama Ghaida Arivia Nufah.