Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-GOVERNMENT KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR BERBASIS WEB SYSTEM DESIGN INFORMATION E-GOVERNMENT Integrated Licensing Services Office (KPPT) Bolaang Mongondow Regency EAST WEB-BASED Cristian Dwi Suhendra, Rooije R.H Rumende, Rivandi Kaawoan Dosen Fakultas Teknik Informatika Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Mahasiswa Fakultas Teknik Informatika Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
ABSTRAK Di era reformasi, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting. Penggunaan teknologi informasi dapat membangun suatu sistem antara masyarakat dengan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan e-government. E-government adalah Upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis menggunakan elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Sistem Pelayanan Perijinan yang digunakan KPPT Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Masih menggunakan cara manual atau belum menggunakan sistem informasi yang dapat diakses menggunakan media komputer atau di akses melalui internet. Sistem yang sudah berjalan memiliki beberapa kelemahan yaitu, proses pembuatan ijin berjalan lambat karena masyarakat yang mau melakukan pengurusan ijin sulit mengetahui syarat atau proses mendapatkan Ijin. Masyarakat juga dapat menyampaikan pendapatnya mengenai pemerintahan, dalam hal ini situs e-government harus bersifat interaktif (minimal ada alamat e-mail yang secara teratur dibaca dan dibalas) agar masyarakat bisa menyampaikan usulan, teguran, atau hal lainnya mengenai institusi yang bersangkutan. Masyarakat juga bisa mengawasi jalannya institusi terkait dengan melihat berbagai kegiatan institusi tersebut. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa sistem informasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dalam proses pembuatan ijin dan pengolahan data secara efektif dan efisien. Kata kunci: Teknologi Informasi, E-Government, Internet
ABSTRAC In the reform era, the public needs to be transparency of government services is essential. The use of information technology can build a system between the community and government, known as e-government. E-government is the effort to develop governance-based implementation using electronically in order to improve the quality of public services effectively and efficiently. Licensing Services system used KPPT Bolaang East Mongondow still use manual way or not use of information systems that can be accessed using a computer or access media via the Internet. A system that is already running has some disadvantages, namely, the process of making licenses running slow because people are willing to do hard permits the terms or the process of getting a license. The public can also express an opinion on the government, in this case e-government sites should be interactive (at least e-mail address is regularly read and reply) so that the public can submit proposals, reprimand, or other matters concerning the institution concerned. People can also supervise the relevant institutions to look at the various activities of the institution. Based on the results of tests that have been conducted, it was concluded that these information systems are in accordance with the needs of the Office of Licensing Services Integrated Bolaang East Mongondow in the process of making licenses and processing of data effectively and efficiently. Keywords: Information Technology, E-Government, Internet
67
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
PENDAHULUAN Di era reformasi, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting. Penggunaan teknologi informasi dapat membangun suatu sistem antara masyarakat dengan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan e-government. E-government adalah Upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis menggunakan elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien (Kementrian Komunikasi Dan Informasi, 2003). Sistem Pelayanan Perijinan yang digunakan KPPT Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Masih menggunakan cara manual atau belum menggunakan sistem informasi yang dapat diakses menggunakan media komputer atau di akses melalui internet. Sistem yang sudah berjalan memiliki beberapa kelemahan yaitu, proses pembuatan ijin berjalan lambat karena masyarakat yang mau melakukan pengurusan ijin sulit mengetahui syarat atau proses mendapatkan Ijin (Profil KPPT Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, 2015). Dalam proses penerapan sistem informasi egovernment suatu institusi pemerintah dapat membuat sebuah situs (website) yang berisi informasi lengkap dan akurat mengenai institusi mereka, baik yang bersifat interaktif maupun pasif yang isinya harus dapat melayani seluruh lapisan masyarakat dan pengguna. Dengan penerapan sistem informasi e-government diharapkan dapat membantu meningkatkan proses pembuatan ijin secara cepat dan mudah serta mempermudah masyaakat dalam proses pengaksesan informasi. Masyarakat juga dapat menyampaikan pendapatnya mengenai pemerintahan, dalam hal ini situs e-government harus bersifat interaktif (minimal ada alamat email yang secara teratur dibaca dan dibalas) agar masyarakat bisa menyampaikan usulan, teguran, atau hal lainnya mengenai institusi yang bersangkutan. Masyarakat juga bisa mengawasi jalannya institusi terkait dengan melihat berbagai
kegiatan institusi tersebut (Fang, 2002 dalam Amalia, 2011). Kelebihan sistem informasi E-Goverment yaitu meningkatkan proses pembuatan ijin secara cepat dan mudah serta mempermudah masyarakat dalam proses pengaksesan informasi. Informasi dapat disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, serta Pemberdayaan pemerintahan melalui informasi yang mudah diperoleh berjalan secara efektif dan efisien (Sriyanti, 2012). Kekurangan sistem informasi E-Government yaitu Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak sistem oleh seorang cracker. Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan masyarakat secara langsung, karena e-government dibuat untuk saling berinteraksi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang berkepentingan secara online. Kelemahan lainya yaitu kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet atau pengetahuan mengenai komputer dan internet (Sriyanti, 2012). Berdasarkan uraian di atas maka penulis menjawab permasalahan dengan merancang sistem yang dapat di akses dengan mudah menggunakan media internet mulai dari pengaksesan informasi mengenai syarat dan proses pembuatan ijin. Sebagai pemecahan masalah, maka penulis ingin membuat system informasi E-Government yang dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai syarat dan proses untuk membuat suatu ijin. E-Government adalah Upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis menggunakan elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Sistem Kata sistem mengandung arti sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dan memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2001).
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis banyak mengambil materi-materi yang berkaitan denga proses-proses perancangan sistem informasi akademik. Berikut adalah pustakapustaka yang diambil oleh penulis:
68
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
2.
Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. 3. E-Government E-Government merupakan suatu cara pemerintah dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang paling inovatif, terutama aplikasi Internet berbasis web, untuk menyediakan akses yang lebih mudah bagi masyarakat akan layanan dan informasi pemerintahan, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memberikan masyarakat kesempatan yang
lebih besar untuk berperan serta dalam institusi dan proses demokrasi (Fang, 2002). 4. Internet Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Secara etimologis, internet berasal dari bahasa Inggris yakni Inter yang berarti antar dan Net yang berarti jaringan sehingga Internet dapat diartikan hubungan antar jaringan (MADCOMS, 2008). Untuk selanjutnya teknik penracangan sistem dilakukan dengan software-software Seperti: Xampp, Google Chrome, notepad++, adobe Photoshop CC dan lain-lain.
METODE PENELITIAN Penelitian ini berbentuk studi kasus dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi pustaka.
dilakukan dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan orang-orang terkait atau pihak yang pernah melakukan pembuatan ijin usaha ataupun yang tertarik mencoba melakukan kegiatan tersebut.
1. Observasi Metode ini dilakukan untuk mengetahui atau mendapatkan data yang tidak mungkin didapat melalui metode literatur maupun wawancara. Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung kedalam beberapa situs website dan forum yang berkaitan dengan kepemerintahan khususnya pada bagian perijinan (Wiryawan, 2008). Observasi di lakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung cara dan proses pengurusan ijin di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kab. Bolaang Mongondow Timur.
3. Studi Pustaka Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data serta teori-teori yang mendukung dalam pembuatan sistem informasi ini. Metode ini dilakukan dengan mencari literatur yang dapat mendukung penelitian. Literatur dari pihak terkait yang relevan dengan penelitaian. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis berdasarkan buku-buku literatur yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis. Dalam perancangan dan pembuatan sistem, penulis membuat alur diagram penelitian sebagai berikut.
2. Wawancara Metode ini digunakan untuk mendapatkan kejelasan dari data yang diperoleh melalui literature (Wiryawan, 2008). Wawancara
69
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
Gambar 1. Alur Diagram Penelitian
Metode Perancangan Sistem
tujuan sistem, identifikasi kendala-kendala sistem dan studi kelayakan sistem.
Metode yang digunakan dalam peracangan sistem adalah metode Prototyping. Metode Prototype digunakan sebagai bahan diskusi antara sistem analis dengan user. Prototype tidak selalu berupa sistem aslinya, tetapi merupakan cara memulai suatu mulai dikembangkan. Metode ini cocok untuk sistem yang tidak terlalu besar. Metode Prototype menggunakan pendekatan interaktif dalam pengembangan sistem. Cara menggunakanya adalah dibuat prototype operasional sistem, gunakan data aktual, edit input, lakukan komputasi dan semua manipulasi sehingga dihasilkan output nyata, seperti membuat mock-up, coba, perbaiki dan sebagainya.Penggunaan iterasi dilakukan iterasi secara berulang sampai sistem mengalami kesempurnaan atau setidaknya menjawab permasalahan dan menjawab tujuan utama. Metode protoryping diketahui bahwa prototype memiliki beberapa fase. Dan fase-fase tersebut meliputi:
2. Fase Analis Fase ini bertujuan untuk: pemecahan masalah, persyaratan baru, implementasi ide/teknologi dan perbaikan sistem ke arah yang lebih baik. 3. Fase Desain Fase ini bertujuan untuk: menyiapkan desain sistem secara detail (dfd, dictionary, flowchart,dll), mengidentifikasi konfigurasi sistem alternatif, mengevaluasi konfigurasi sistem alternatif, memilih konfigurasi terbaik, merancang keluaran (output), merancang masukan (input), merancang file, menyiapkan proposal implementasi dan menyetujui / menolak implementasi sistem. 4. Fase Implementasi Fase ini bertujuan untuk: merencanakan algoritma dengan pseudocode, coding program menggunakan bahasa pemograman yang sesuai, perancangan basis data (database) dan aplikasi siap untuk demo dan testing.
1. Fase Planning Fase ini bertujuan untuk: mengenali masalah, menentukan masalah, menentukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uraian Singkat Permasalahan
pengaksesan informasi mengenai syarat dan proses pengurusan ijin.
Masalah yang dihadapi banyak orang yang mau membuka suatu usaha atau mendapatkan ijin adalah proses pengurusan ijin yang memakan waktu lama dan keterbatasan pengaksesan informasi. Dampak dari masalah tersebut adalah banyak usaha – usaha kecil yang di buka atau sudah lama berjalan tanpa surat ijin. Sesuai observasi dan penelitian, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu di kabupaten Bolaang Mongondow Timur belum menggunakan sistem informasi yang dapat di akses secara mudah atau menggunakan media internet. Sistem informasi berbasis web ini di bangun untuk membantu masyarakat dalam
Hasil Perancangan Sistem Peracangan sistem dilakukan agar sistem yang dibuat akan berjalan maksismal sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah tahap-tahap perancangan sistem. 1. Diagram Konteks Diagram konteks menggambarkan sistem secara keseluruhan atau secara umum dimana sistem ini terdiri dari entitas dan sistem, masukan kemudian diproses oleh sistem dan menghasilakan keluaran seperti gambar berikut.
70
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
Gambar 2. Diagram Konteks
Gambar 3. Data Flow Diagram lvl 1
71
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
2.
ERD (Entity Database
Relationship
Diagram)
ERD data merupakan struktur data yang digunakan dalam membuat database suatu sistem. Berikut adalah gambaran sistem pengolah data akademik.
Gambar 4. ERD esain User Inteface Rancangan antar muka adalah suatu pekerjaaan yang sangat penting dalam tahap pembuatan dan pengembangan sistem. Hal ini
dikarenakan antarmuka merupakan media untuk berinteraksi dengan pengguna dalam mengolah data yang akan memproses input dan output. Berikut adalah hasil dari desain interface.
Gambar 5. Form Tampilan Utama
Gambar 6. Form Login
72
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
Gambar 7. Form Permohonan
Gambar 8. Form Pengumuman
Gambar 9.Form Pengaduan
73
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
KESIMPULAN Kesimpulan Rancang Bangun Sistem Informasi EGovernment ini dibuat menggunakan bahasa pemograman web dengan php dan MySQL Sistem ini dirancang dan dibuat untuk dijadikan alat bantu mempermudah proses pembuatan ijin dan membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses sistem informasi khususnya informasi syarat atau proses pembuatan ijin.
pengembangan sistem ini pada masa yang akan datang antara lain: 1. Sistem ini perlu dikembangkan lebih luas lagi menjadi lebih baik lagi dengan menambahkan beberapa fitu-fitur yang mendukung untuk aplikasi ini sesuai dengan perkembangan teknologi. 2. Untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi ini, dianjurkan kepada pegawai atau kantor yang akan menggunakan sistem ini untuk terlebih dulu dilatih atau dibimbing sebagai operator.
Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil yang telah dicapai maupun untuk
Daftar Pustaka Amalia, 2011. Aplikasi E-Government Berbasis Web Model Government-To-Citizen (G2c) Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah : Informatika Bezdek, James., 1981. Pattern Recognition with Fuzzy Objective Function Algorith, Plenum Press, New York. Fathansyah, 1999. Basis Data. Bandung : Informatika. Fang, 2002. Definisi E-Government Febrian, 2007. Konsep Dasar Basis Data Hidayatullah P. dan Kawistara J.K, 2014. Pemrograman Web, INFORMATIKA, Bandung. Informasi. http://www.sarjanaku.com/2012/11/peng ertian-informasi-menurut-para-ahli.html. Diakses pada 24 November 2014. Internet. Yogyakarta : Penerbit Andi. Kadir A. 2002. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi Offset. Kadir, 2009. Dasar Perencanaan dan Implementasi Database Relasional, Yogyakarta, Andi Offset. Kementrian Komunikassi Dan Informasi, 2003. Metode CRC. http://en.wikipedia.org/wiki/Cyclic_redund ancy_check. Diakses pada 19 November 2014. McLeod, 2001.Definisi Sistem. MADCOMS, 2008.Internet (Interconnected Network) Nugroho Adi, 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data, Andi,
Yogyakarta. Nurmaputra, 2012. Perancangan Sistem Informasi Akademik Siswa Di Smp Negeri I Punung Pacitan Jawa Timur, Naskah Publikasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta.Di akses pada 14 oktober 2014. Oktavian, 2010, CSS & Javascript Pengantar Teknologi Informasi. Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Ester Wibowo, et al 2007. Prasetyo, 2008.Definisi Aplikasi Pascual, 2003. Jenis-jenis E-Government. Peranginangin, 2009. Perancangan sistem informasi berbasis web Profil KPPT Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, 2015 Rosari, 2008. RancangBangus Sistem Informasi Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL Suryatiningsih,W.M. 2009. Web Programming. Bandung : Politeknik Telkom. Sriyanti, 2012. Rancang Bangunn Aplikasi EGovernment. Simarmata, 2009. Definisi Search Engine dan HTTP (Hyper TextTransfer Protocol). Teknologi Informasi. http://www.30211259.blogspot.com/2011/ 09/pengertian-teknologi-informasimenurut.html. Diakses pada 24 November 2014.
74
Buletin Sariputra, Juni 2015 Vol. 5 (2)
75